Edisi 59 / 2013
Refleksi Semangat Perjuangan dan Idealisme Pendiri Bangsa dalam
Pengelolaan Sumber Daya Alam Strategis Indonesia - Gas Bumi
MANAJEMEN MENYAPA
DARI REDAKSI Bila setiap tahun refleksi kemerdekaan memiliki tema, sepertinya tahun ini adalah tahun keprihatinan belum adanya kemerdekaan energi. Ketahanan energi kita begitu rapuh sehingga membuat ide mengenai kedaulatan energi begitu mewah. Bagaimana kita berbicara kedaulatan energi bila minyak dan gas bumi belum kita optimalkan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah dengan potensi luar biasa untuk dapat dioptimalkan untuk kemajuan bangsa. Namun teori sederhana yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki sumber daya besar akan memiliki tingkat keberhasilan besar, jelas tidak terbukti dalam konteks Negara Indonesia. PGN Inside edisi 59 kali ini mengetengahkan Sajian Utama berupa ulasan panjang dan lengkap mengenai refleksi semangat perjuangan dan idealisme pendiri bangsa dalam pengelolaan sumber daya alam strategis di Indonesia itu. Di dalamnya akan disajikan berbagai tulisan yang bisa membuka mata, hati dan rasa kita tentang begitu pentingnya pengelolaan yang baik atas sumber energi kita sehingga sesuai dengan yang dicita-citakan para founding fathers kita. Jangan sampai tata niaga dalam pengelolaan sumber energi itu hanya menjadi kendaraan bagi sekelompok orang atau golongan atau oknum penyelenggara negara untuk mencari rente di atas penderitaan masyarakat. Pembaca PGN Inside yang budiman, tema penting lain yang kami sajikan di edisi kali ini beragam. Di Rubrik Cakrawala, kami ketengahkan tentang Lebaran Semarak di Kampung Tenun Garut. Lewat program corporate social responsibility atau dalam bahasa BUMN adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), PGN memberikan pelatihan dan pinjaman bergulir untuk para pengrajin tenun Garut itu. Industri kelas kecil dan menengah yang sempat sempoyongan itu kembali bangkit berkat bantuan permodalan dan pemasaran dari PGN. Kala bulan puasa dan lebaran tiba, mereka bisa bersuka cita merayakan “masa kemenangan” itu. Tak hanya bagi pengrajin, kebangkitan itu juga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitarnya. Kegiatan CSR lain yang kami ketengahkan dalam edisi kali ini adalah “Meneruskan Energi Baik melalui Penghijauan di Hutan Sentul. Sedangkan di rubrik Budaya Kerja, kami sajikan dua tulisan tentang PGN yang meraih Penghargaan Terbaik 2012 Vision Award LACP’s Annual Report Competition dan PGN yang meraih penghargaan The Best Agent Contact Center 2013 pada kategori Bronze. Adapun di Rubrik Pelangi, kami ajak pembaca untuk melepas penat dengan mengikuti perjalanan ke Negeri Sakura Pasca Bencana Gempa dan Tsunami yang menerjang Jepang dua tahun silam.
SIAP DAN TURUT MEMBANGUN KETAHANAN ENERGI Ada banyak definisi tentang Ketahanan Energi, di mana bila dirumuskan dalam satu kalimat, kiranya rumusan EIA (Internal Energy Agency) dapat dipakai sebagai acuan: Energy security refers to the uninterrupted availability of energy sources at an affordable price. Dengan demikian, bila kita berbicara tentang Ketahanan Energi maka kita berbicara tentang Vision, karena Ketahanan Energi harus didesain dan dipersiapkan agar dapat berlangsung dalam jangka panjang dengan memperhatikan semua unsur pembentuknya dan antisipasi atas hal-hal yang dapat merongrong atau melemahkannya. Dalam membangun Ketahanan Energi Nasional kita harus mempersiapkan beberapa hal yaitu terpenuhinya pasokan energi (supply) dalam jumlah yang cukup, tersedianya infrastruktur energi yang handal, aman dan efisien, kemampuan pasar (demand) untuk menyerap energi, di mana faktor utama kemampuan untuk menyerap energi adalah ketersediaan energi dengan spesifikasi yang sesuai dan harga yang terjangkau untuk mampu bersaing dan terus berkembang. Manajemen PGN selalu mendukung segala upaya dalam membangun Ketahanan Energi Nasional itu dan selalu siap untuk turut serta di dalamnya.
SUSUNAN REDAKSI Pelindung: Direktur Utama
Pengarah: Kepala Departemen Komunikasi Korporat
Pembina: Direksi & Sekretaris Perusahaan
Ketua Penyunting: Executive Officer Komunikasi Internal
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
1
Daftar Isi
Manajemen Menyapa Sajian Utama Potret Buram Pengelolaan Migas di Indonesia Berawal dari Mimpi akan Kemakmuran
1
Liberalisasi, Keunikan Indonesia dan Imajinasi Penerapan Buah Tangan Benchmarking ke Uni Eropa dan Refleksi pada Struktur Regulasi Indonesia 19
Road Map Ketahanan Energi Nasional Industri Minyak Bumi, Kelistrikan, Gas Bumi dan Hikayat Liberalisasi
2
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
45
Iklan Lebaran PGN Oke Punya
48
3
Refleksi Semangat Perjuangan dan Idealisme Pendiri Bangsa dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Strategis Indonesia – Gas Bumi 14
Pemanfaatan Bersama Fasilitas Konsep, Tujuan dan Bentuk Implementasi yang Perlu Konfirmasi
Cakrawala Lebaran Semarak di Kampung Tenun Garut
33
41
Pelangi Melahap Indahnya Negeri Sakura Pasca Bencana 50 CSR PGN Meneruskan Energi Baik Melalui Penghijauan Hutan Sentul
56
Budaya Kerja PGN Raih Penghargaan Terbaik 2012 Vision Award LACP’s Annual Report Competition
58
The Best Agent Contact Center 2013 pada kategori Bronze
60
Sajian Utama
POTRET BURAM P ENG E LOLAA N M I G AS DI I NDO NE SI A
BERAWAL DARI MIMPI AKAN KEMAKMURAN
T
eori sederhana yang
Dasar Tahun 1945, “Bumi dan air
perannya sebagai sumber energi.
menyatakan bahwa seseorang
dan kekayaan yang terkandung di
Sumber daya migas merupakan aset
yang memiliki sumber
dalamnya dikuasai oleh negara dan
nasional yang perlu dikelola seoptimal
daya besar akan memiliki tingkat
dipergunakan untuk sebesar-besar
mungkin dengan memaksimalkan
keberhasilan yang lebih besar jelas
kemakmuran rakyat�. Kemakmuran
peran serta seluruh komponen
tidak terbukti dalam konteks Negara
rakyat menjadi amanat pemerintah
bangsa untuk meningkatkan kinerja
Indonesia. Indonesia memiliki
dalam mengelola kekayaan alam
dan produktivitasnya.
sumber daya alam yang melimpah
tersebut.
ruah, dengan potensi luar biasa
Wujud implementasi terhadap
besar untuk dapat dioptimalkan
Salah satu kekayaan alam Indonesia
pasal 33 ayat 3 UUD 1945 di
untuk kemajuan bangsa. Kenyataan
adalah sumber daya minyak dan gas
atas, segala sesuatu mengenai
ini pastinya menyimpan sejuta
bumi (migas) yang sudah menjadi
sumber daya alam, termasuk di
harapan bagi rakyat Indonesia, yang
komponen sangat penting dalam
dalamnya air beserta kekayaan
menurut amanat Undang-Undang
peradaban kehidupan manusia dalam
alam lainnya, yang berada dalam
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
3
Sajian Utama
“Pandangan yang menyatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber minyak sungguh tidak tepat dan harus diluruskan supaya kita tahu siapa kita.”
teritori NKRI berarti dikuasai, diatur, dikelola dan didistribusikan oleh pemerintah melalui segenap lembaga pengelolaannya untuk dipergunakan bagi kemakmuran rakyat seluruhnya. Kata kuncinya adalah “pengelolaan”. Pengelolaan sumber daya alam menjadi kunci tercapainya cita-cita Pasal 33 UUD 1945. Sejauh ini pemerintah telah mengimplementasikan hal tersebut
4
ke dalam tataran praktis melalui
kurang diperlakukan dengan adil
tempat di Indonesia? Kenapa BBM
pembentukan lembaga-lembaga
menyangkut kebutuhannya akan
menjadi “Penyakit” dalam APBN
dan Badan Usaha Milik Negara
kekayaan alam tersebut. Padahal
sehingga membebani keuangan
yang ditugasi untuk mengurusi dan
seharusnya, sesuai amanat, setiap
Negara? Kenapa?
mengelola elemen-elemen alam
rakyat memperoleh hak dalam hal
milik bumi Indonesia. Contohnya
ini kebutuhan akan air bersih, bahan
REALITAS ENERGI NASIONAL
Perusahaan Listrik Negara (PLN),
bakar dan sumber daya alam lainnya.
Mencermati data-data potensi
Perusahaan Air Minum (PAM),
Seharusnya rakyat tidak mengalami
sumber daya energi di Indonesia,
Pertamina, Perusahaan Gas Negara
kesulitan dalam memperoleh hal-hal
kita akan menemukan fakta-fakta
(PGN), BPH Migas, SKK Migas, dan
tadi dengan alasan: Negara ini sangat
menarik. Dimulai dengan data potensi
lain sebagainya.
kaya akan unsur-unsur alam tersebut.
bahan bakar minyak yang merupakan
Lalu pertanyaan “bodoh”nya,
sumber bahan bakar terbesar dalam
Namun fakta yang ada saat ini
kenapa harga bahan bakar terus
kehidupan rakyat Indonesia sehari-
adalah, masih banyaknya rakyat
naik? kenapa masih banyak berita
hari. Cadangan terbukti minyak
yang merasa dirugikan atau
kelangkaan energi di beberapa
Indonesia (Cadangan terbukti
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
terdiri dari cadangan yang sudah
2012, cadangan minyak Indonesia
Pradnyana, Sekretaris Satuan Kerja
dikembangkan dengan cadangan
berada di level 3,74 miliar barel,
Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu
yang belum dikembangkan) adalah
namun di awal tahun ini turun 150,39
Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
sebesar 3,59 miliar barel. Angka
juta barel menjadi 3,59 miliar barel.
“Pandangan yang menyatakan
ini sepintas tidak berarti apa-apa
bahwa Indonesia kaya akan sumber
Sederhananya produksi minyak
bagi orang awam selain sejumlah
minyak sungguh tidak tepat dan
tahunan yang lebih besar dibanding
angka yang relatif besar. Akan tetapi,
harus diluruskan supaya kita tahu
penemuan cadangan minyak
kita mungkin akan terkejut jika
siapa kita.” Sebuah switch pola
baru menyebabkan berkurangnya
mengetahui cadangan ini diprediksi
pikir yang sudah sangat mendesak,
cadangan. Hal ini dapat dilihat dari
akan habis dalam 11 tahun ke depan.
Indonesia bukanlah Negara yang
11 tahun!
data penemuan cadangan minyak
Proyeksi ini dihitung dengan
164,28 juta barel, sementara jumlah
Bagaimana dengan sumber energi
menggunakan asumsi tingkat
minyak yang diproduksikan sebesar
lain? Potensi sumber daya mineral
produksi sebesar 900 ribu barel
329,9 juta barel.
lainnya seperti Gas Alam dan Batu
per hari (Asumsi RAPBN 2013) dan
Asumsi RAPBN 2013 dan data SKK
berlimpah minyak (lagi).
baru sepanjang 2012 mencapai
tidak ditemukan cadangan baru.
Bara memberikan dimensi yang lain. Statusnya sebagai energi alternatif
Migas di atas sesuai dengan data
Data cadangan minyak Indonesia
mungkin sudah harus ditingkatkan
yang diperoleh dari laporan BP Oil
sebesar 3,59 miliar barel ini berasal
yang berjudul “BP Statistical Review
dari data resmi Satuan Kerja Khusus
of World Energy June 2013“
Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK
menjadi energi utama, yang tentunya memiliki tantangan yang tidak mudah. Gas alam memiliki cadangan hingga
Migas), yang kalau kita cermati lebih
11 tahun adalah waktu yang relatif
mencapai 153,45 Tcf (Terbukti dan
jauh menunjukkan cadangan minyak
terlalu singkat untuk bisa disikapi
potensial) sementara cadangan batu
RI yang terus menurun. Pada awal
dengan santai. Menurut Gde
bara mencapai 136 Miliar Ton.
BP Statistical Review of World Energy
Proved reserves
At end 1992 At end 2002 At end 2011 Thousand million barrels Thousand million barrels Thousand million barrels Australia Brunei China India Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Other Asia Pacific Total Asia Pacific
3.2 1.1 15.2 5.9 5.6 5.1 0.2 0.3 0.9 37.5
4.6 1.1 15.5 5.6 4.7 4.5 0.7 2.8 1.1 40.6
June 2013 At end 2011
Thousand million tonnes
3.9 1.1 17.3 5.7 3.7 3.7 0.4 4.4 1.1 41.4
Thousand million barrels
0.4 0.1 2.4 0.8 0.5 0.5 0.1 0.6 0.1 5.5
Share of Total
3.9 1.1 17.3 5.7 3.7 3.7 0.4 4.4 1.1 41.5
0.2% 0.1% 1.0% 0.3% 0.2% 0.2% 0.3% 0.1% 2.5%
R/P ratio 23.4 19.0 11.4 17.5 11.1 15.6 2.7 34.5 10.5 13.6
Production* Thousand barrels daily Australia Brunei China India Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Other Asia Pacific Total Asia Pacific
2002 737 210 3,351 800 1,289 740 210 356 190 7,882
2003 624 214 3,406 802 1,176 760 244 361 192 7,779
2004 542 210 3,486 816 1,130 776 241 424 233 7,858
2005 553 206 3,642 785 1,096 757 297 389 264 8,008
2006 534 221 3,711 809 1,018 713 325 355 303 7,988
2007 551 194 3,742 809 972 742 341 334 318 8,003
2008 556 175 3,814 809 1,006 741 362 311 338 8,111
2009 559 168 3,805 796 904 701 376 342 330 8,071
2010 576 172 4,077 873 1,003 703 388 312 315 8,420
2011 496 165 4,074 903 952 640 397 317 301 8,246
2012 458 158 4,155 894 918 657 440 348 285 8,313
Change 2012 over 2011 -8.6% -4.3% 2.0% -0.9% -3.9% 2.6% 9,1% 9.8% -4.9% 0.7%
2012 Share of total 0.5% 0.2% 5.0% 1.0% 1.1% 0,7% 0.4% 0.4% 0.3% 9.6%
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
5
Sajian Utama
Saat ini, produksi gas 2013 itu terbesar berasal dari Blok Mahakam
NAD
dan Tengah dengan operator Total
NATUNA
5,55 112,5
E&P Indonesia 306,8 ribu barel setara
CADANGAN GAS (TSCF) TERBUKTI (P1) = 107,35 TSCF POTENSIAL (P2+P3) = 52,59 TSCF TOTAL (3P) = 159,64 TSCF
121,3
SUMATERA UTARA
346,4
1,26
minyak per hari. Disusul, BP Tangguh
52,15
dari Blok Berau, Muturi, dan Wiriagar
SUMATERA TENGAH
KALIMANTAN
MALUKU
43,1
21,70 745,1
10,57
190,7 ribu barel setara minyak per
15,22
4.024,5
23,71 PAPUA 19,6
2,69 902,4
hari, ConocoPhillips Grissik Ltd dari
51,3 SUMATERA SELATAN 17,74
Blok Corridor 164,2 ribu barel setara minyak per hari, dan PT Pertamina
JAWA BARAT
SULAWESI
JAWA TIMUR
570,7
947,0
EP 158 ribu barel setara minyak
3,68 5,29
per hari. Kemudian, Vico dari Blok CADANGAN MINYAK BUMI (MMSTB) TERBUKTI (P1) = 4.303,15 MMSTB POTENSIAL (P2+P3) = 3.695,39 MMSTB TOTAL (3P) = 7.998,54 MMSTB
Sanga-Sanga 67,3 ribu barel setara minyak per hari, dan ConocoPhillips
Data 2009
Indonesia dari Natuna B 60,3 ribu barel setara minyak per hari. Pemerintah mengandalkan tambahan produksi gas tahun 2013 dari Blok
Chevron Indonesia Company dengan
biasa. Hal ini bisa dilihat dengan
Mahakam 200 juta kaki kubik per
target produksi pada 2014 sebesar
melimpahnya sinar matahari (Tenaga
hari (MMSCFD) dan Kangean 90
830 MMSCFD, Blok Masela yang
surya), geografis Indonesia sebagai
MMSCFD.
dioperasikan Inpex Corporation
Negara maritim (Tenaga air), hingga
sebesar 400 MMSCFD pada 2017,
banyaknya gunung berapi (energi
Proyek Tangguh dengan operator BP
panas bumi). Potret ketergantungan
mulai 2018 sebesar 870 MMSCFD,
pada sumber daya alam tidak
dan Blok Natuna Timur dengan
terbarukan (fosil), khususnya minyak
operator PT Pertamina (Persero) mulai
bumi dapat dilihat pada Bauran
2020 sebesar 1.000 MMSCFD.
Energi Indonesia. Pada tahun 2006
Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada periode 2012-2020, tambahan produksi gas diproyeksikan sebesar 5.118 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari 17 lapangan. Setidaknya terdapat empat lapangan
minyak bumi masih mendominasi
berskala besar yang akan mulai
Pun jika kita melihat lebih jauh ke
bauran energi primer nasional (52%).
memproduksi gas bumi. Keempat
potensi energi terbarukan, Indonesia
Respon terhadap situasi ini telah
ladang itu adalah proyek laut dalam
masih dianugerahi berkah luar
ditetapkan oleh pemerintah melalui
CADANGAN DAN PRODUKSI ENERGI INDONESIA (2008) No. 1 1
Energi Fosil
Sumber Daya (SD)
5=4/3
6
7=4/6
14
0,357
23
3
4
56,6
8,2**)
2
Gas Bumi (TSCF)
334,5
170
51
2,9
59
3
Batubara (milyar ton)
104,8
20,98
18
0,229
82
4
Coal Bed Methane/CBM (TSCF)
453
-
-
-
-
*) Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru **) Termasuk Blok Cepu
6
Rasio CAD/PROD (Tahun)*)
Rasio SD/CAD (%)
2 Minyak Bumi (milyar barrel)
Produksi (PROD)
Cadangan (CAD)
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
Energi (Primer) Mix 2006
Energi Mix 2025
National (Primary) Energy Mix Tenaga Air 3,11% Panas Bumi 1,32%
Gas Alam 28,57%
Minyak Bumi 20%
Gas 30%
Bahan Bakar Nabati 5% RE 17%
Minyak Bumi 51,66%
Batubara 15,34%
Panas Bumi 5% Biomasa, Nuklir, Tenaga Air, Energi Matahari, Tenaga Angin 5% Batubara Cair 2%
Batubara 33%
Elastisitas Energi = 1,8
Elastisitas Energi < 1
ENERGI NON FOSIL < 5%
ENERGI NON FOSIL/EBT :17%
Target bauran energi nasional,
SBM (2010). Sejalan dengan hal
Indonesia. Pemerintah pun tidak
yang mana, bauran energi nasional
tersebut, kebutuhan akan penyediaan
tinggal diam, mereka berusaha
akan mengalami perubahan dan
infrastruktur penyaluran energi
mewujudkan mimpi Indonesia
lebih mengutamakan pada energi
tersebut juga akan meningkat.
dalam swasembada energi nasional.
terbarukan (2025). Tantangan bagi pengelola energi di Indonesia adalah pemenuhan kebutuhan energi yang meningkat pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi tersebut. Berdasarkan data BKKBN, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 mencapai
Tapi…., mimpi akan swasembada Merenungkan fakta-fakta tersebut
energi nasional malah mengundang
di atas, kita akan selalu kembali
pertanyaan tersendiri, “Kalau
kepada premis awal bahwa Indonesia
swasembada masih merupakan
memiliki keuntungan besar dari
mimpi, selama ini Indonesia dengan
sisi kekayaan alam dan mineral
segala kekayaan alam yang
untuk dapat melangkah menuju
terkandung di dalamnya bergantung
ke kemakmuran seluruh rakyat
pada siapa?”
250 juta jiwa atau meningkat rata-rata 1,49% pertahun. Peningkatan jumlah
1.800
penduduk ini, yang dibarengi juga
1.600
oleh peningkatan PDB, sudah pasti energi, apalagi konsumsi energi yang
1.200
meningkat adalah salah satu indikator
1.000
kemajuan ekonomi bangsa.
MBOPD
dibarengi oleh peningkatan kebutuhan
1.400
1.525 1.480
1.458
1.350
1.389 1.288 1.170
980
1.049
1.115
1.068
1.650
1.450
1.400
1.200 1.070
1.131
1.590
1.120
1.034
1.125
1.050
1.050
2009
2010
950
800 600
Menilik pada data historikal, konsumsi energi di Indonesia meningkat ratarata 3,09% per tahun semenjak tahun 2000 hingga 2010 dimana jumlahnya meningkat dari 737 juta SBM (2000) menjadi 1.012 juta
400
Production Consumption
200 0 1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
PROCEEDINGS INDONESIAN PETROLIUM ASSOSIATION. Third-Second Annual Convention & Exhibition, May 2008. “GETTING OUT PROM INDONESIA ENERGY CRISIS: RETHINKING THE BALANCING OF INDONESIA’S ENERGY SUPPLY-DEMAND SITUATION”. by Salis S. Aprilian
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
7
Sajian Utama
IRONI PENGELOLAAN MIGAS LEMAHNYA KEBIJAKAN Benarkah bahwa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan konsumsi energi nasional secara mandiri? Benarkah Indonesia dapat dengan nyaman mengatur kebutuhan rakyatnya akan energi? Fakta yang ada tidak menunjukan demikian. Bukankah masih terjadi antrian minyak tanah, BBM, dan gas di berbagai tempat? bukankah meroketnya harga minyak bumi dunia menyebabkan gonjangganjing kehidupan bangsa kita? Lalu mengapa?
8
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Kondisi penguasaan terhadap
dan industri nasional, sebagai
pengelolaan sumber daya gas alam
contoh kekurangan pasokan gas di
Indonesia mengakibatkan â&#x20AC;&#x153;Ayam
Sumatera Utara.
mati di Lumbung Padiâ&#x20AC;&#x153;. Hal ini menjadi sebuah ironi bagi negara
Indonesia tidak berdaulat penuh atas
yang sangat kaya dengan sumber
sumber daya energi yang dimilikinya
energi. Fenomena kelangkaan
48,4% gas dan 76,3% batubara kita
energi di tanah air masih merupakan
dijual ke luar negeri [IEA, 2007]. Dan
masalah utama yang dihadapi
tak ketinggalan pula, 41,3% minyak
oleh masyarakat dalam proses
bumi kita juga diekspor [DESDM,
pembangunan nasional yang
2006]. Sebagian dari ekspor tersebut
bukan semata-mata diakibatkan
diikat dengan kontrak jangka panjang.
oleh kurangnya produksi akan
Fenomena tergoncangnya industri
tetapi diakibatkan oleh lemahnya
lokal akibat ketiadaan pasokan gas
kebijakan yang mengatur sistem
alam bukanlah hal yang aneh.
dan mekanisme pemanfaatan energi
Hal ini masih diperparah dari
nasional untuk kepentingan rakyat
sisi diversifikasi sumber energi.
Sajian Utama
Gas sebagai energi alternatif yang menjanjikan harus benar-benar diutamakan untuk kepentingan domestik dan mendorong ekspansi industri dan perekonomian nasional, keberlangsungan energi nasional di masa depan.
Kondisi Indonesia kurang sehat bila
energi baru dan terbarukan naik
dibandingkan dengan komposisi
menjadi 17%. Target capaian energi
energi dunia yang mana masih
terbarukan pada Perpres tersebut
bertumpu pada minyak bumi
cukup maju dibandingkan dengan
(54,4% dari total energi [DESDM,
negara tetangga seperti Australia
2005], sementara kontribusi minyak
yang hanya 6% pada tahun 2029-
terhadap total energi dunia sudah
2030 [Australiaâ&#x20AC;&#x2122;s Energy Outlook,
turun menjadi 35% [IEA, 2007].
2006], sedangkan India mentargetkan
Parahnya, justru neraca energi di
kontribusi tenaga air dan nuklir
sektor minyak bumilah yang kurang
sebesar 11,8% pada tahun 2031-
menguntungkan. 44,4% minyak bumi
2032 [WEC, 2006].
yang kita gunakan berasal dari luar
IRONI SOAL GAS Pengelolaan energi nasional hingga saat ini masih diliputi oleh beberapa ironi yang amat serius. Seperti kita ketahui, pemerintah tampak kian tertekan dengan anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM), yang diakibatkan melambungnya konsumsi BBM bersubsidi. Konsumsi yang meningkat ini sesungguhya bukanlah hal yang negatif, karena merupakan salah satu indikator
negeri, sebuah komposisi yang rentan
Secara umum, keamanan energi
terhadap gejolak minyak dunia. Di sisi
(energy security) dapat dipenuhi
lain, kita justru mengekspor 45,7%
melalui dua cara, yakni diversifikasi
minyak bumi yang kita hasilkan ke
energi (yang telah diatur dalam
luar negeri; kemungkinan karena
Perpres No. 5 Tahun 2006) dan
kemampuan kilang minyak kita yang
penghematan energi (yang telah
belum mampu memenuhi seluruh
diatur di berbagai peraturan: misalnya
Pemerintah masih bergeming
kebutuhan BBM dalam negeri (baru
Instruksi Presiden No. 10 Tahun
dengan kebijakan konvensional,
sekitar 67% dari kebutuhan BBM
2005 tentang Penghematan Energi
bahkan tradisional, di bidang energi.
dalam negeri).
yang selanjutnya diatur prosedurnya
Terbukti pemerintah hanya berani
melalui Keputusan Menteri ESDM
mengeluarkan sebuah Instruksi
Kebijakan pemerintah berkenaan
No. 0031 Tahun 2005, kemudian
Presiden tentang Penghematan
dengan pemenuhan kebutuhan
Pasal 25 dari UU No. 30 Tahun 2007
Pemakaian BBM, Listrik, dan Air
energi nasional dituangkan dalam
tentang Energi juga mengatur perihal
di institusi pemerintah. Kebijakan
Peraturan Presiden Nomor 5 tahun
penghematan energi). Semua sektor
hemat BBM sangat baik tetapi tidak
2006 tentang Kebijakan Energi
penyedia dan pengguna energi perlu
signifikan mengatasi persoalan.
Nasional. Dalam peraturan tersebut,
melakukan upaya diversifikasi dan
Ironi yang paling ironis adalah ketika
pada tahun 2025 konsumsi minyak
penghematan energi guna mencapai
pemerintah belum menjadikan
bumi diharapkan turun menjadi 20%,
keamanan energi nasional. Bisakah
gas sebagai bahan bakar utama
gas alam naik menjadi 30%, batubara
kita mewujudkan ketahanan energi
menggantikan BBM.
naik menjadi 33%, sedangkan
nasional yang tangguh?
kemajuan ekonomi. Tetapi di sisi lain, pemerintah belum mampu mengeluarkan kebijakan progesif di bidang energi untuk mensikapi hal tersebut.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
9
Sajian Utama
Padahal, menurut banyak pakar, cadangan gas di perut bumi Indonesia cukup melimpah, bahkan cukup untuk 90 tahun ke depan. Bandingkan dengan cadangan terbukti (proven) minyak bumi yang hanya 3,9 miliar barel, yang hanya cukup untuk 11 tahun. Masih terdapat beberapa ironi kebijakan di bidang gas, antara lain: Pertama, pemerintah lebih mengutamakan pasokan gas untuk kepentingan ekspor, bukan untuk kepentingan dalam negeri. Contoh, semua armada taksi di Malaysia dan Singapura menggunakan bahan bakar gas (BBG), yang sebagian gasnya disuplai dari Indonesia. Semua transportasi umum di Guangzhou, China, bahan bakarnya menggunakan BBG,dan lagi-lagi gas yang digunakan adalah gas dari Indonesia (Kontrak Tangguh I). Sementara semua kendaraan bermotor di seantero negeri menggunakan BBM, yang harganya disubsidi dan diimpor pula. Hal ini menjadi sangat krusial, bagaimana pemerintah mengutamakan pasokan gas (BBG) untuk sektor transportasi, khususnya transportasi umum. Rasanya dampak eksternalitasnya terlalu tinggi bagi pemerintah dan masyarakat, jika pemerintah terus berkutat dengan kebijakan BBM, dan membiarkan terjadinya
10
berbagai ironi dalam kebijakan gas.
Ironi berikutnya adalah di saat
option of supply. Tanpa adanya
Apalagi jika yang terjadi adalah,
cadangan gas melimpah, Indonesia
infrastruktur yang terintegrasi, skema
pemerintah â&#x20AC;&#x153;dipaksaâ&#x20AC;? harus terus
tidak mengimbangi dengan
bisnis akan berbentuk point-to-point
mempertahankan subsidi BBM
pembangunan infrastruktur yang
sehingga bargaining position supplier
hanya karena alasan â&#x20AC;&#x153;kebijakan
terintegrasi agar konsumen memiliki
menjadi lebih tingggi dan menjadi
populis.â&#x20AC;?
bargaining position untuk menentukan
seller market. Hasil akhir yang mudah
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
Saat ini industri mendapat suplai gas sekitar 50% dari Perusahaan Gas Negara dan kontrak pasokan juga tidak bersifat jangka panjang, tapi tahunan, sehingga tidak ada jaminan pasokan gas, Data FIPGB menunjukkan bahwa pada 2012 total gas yang dibutuhkan industri adalah 2.873,47 “million metric standard cubic feet per day” (mmscfd), sedangkan pada 2013 meningkat 3 persen menjadi 2.958,58 mmscfd dan pada 2014 bertambah 1,2 persen yaitu 2.995,58 mmscfd. PGN saat ini baru mengelola sekitar 800 mmscfd. “Kalau saat ini industri meminta pasokan gas hingga lebih dari 2.000 mmscfd maka konsekwensinya belum dapat memenuhi kebutuhan industri karena baru dapat mengirimkan sekitar 845 mmscfd, maka solusinya adalah impor, tapi harganya juga tidak akan lebih murah dari 10 dolar dan sampai ke Indonesia dapat mencapai 15-16 dolar. Gas sebagai energi alternatif yang menjanjikan harus benar-benar diutamakan untuk kepentingan domestik dan mendorong ekspansi industri dan perekonomian nasional, keberlangsungan energi nasional di masa depan, karena persoalan harga minyak tidak hanya sekedar persoalan “demand” dan “supply” tetapi seringkali karena faktor politik diterka adalah, harga jual yang tinggi
Selatan dari USD 6,9 menjadi
internasional, kondisi psikologis
kepada konsumennya (sektor industri).
USD10,2 per MMBTU sebagai akibat
musim dingin berkepanjangan,
Terhitung sejak 15 Mei 2012, PGN
naiknya harga beli dari produsen
kepercayaan terhadap ekonomi
telah menaikkan harga gas untuk
gas yang tidak dapat ditawar oleh
dan juga dampak spekulasi. Dalam
pelanggan industri di Banten, Jawa
konsumen karena tidak memiliki
beberapa tahun terakhir target
Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera
pilihan lain.
pencapaian lifting minyak selalu
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 11
Sajian Utama
tidak mampu memenuhi target yang telah ditetapkan, sehingga penentuan target sebesar 900 ribu barel per hari pada APBN 2013 juga sangat dimungkinkan tidak akan mampu dicapai juga. Oleh karena itu, sebuah pesan kuat harus disampaikan: Pembangunan infrastruktur penyaluran gas domestik sangat-sangat penting, dan tidak bisa diserahkan begitu saja kepada mekanisme pasar, perlu ada kebijakan yang kuat serta perencanaan jangka panjang yang menyeluruh dari pemerintah!
12
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
KORUPSI DUNIA MIGAS INDONESIA Belum lama ini, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh tertangkap tangannya
rakyat kecil, seorang pejabat Migas malah mendapatkan keuntungan yang luar biasa dalam upaya penyalahgunaan wewenang.
Kepala SKK Migas dalam sebuah
Korupsi pejabat Migas seperti
kasus penyuapan yang disinyalir
ini menambah potret buram
mencapai US$ 400.000 atau setara
pengelolaan Migas di Indonesia.
Rp 4 miliar. Yang paling menyakitkan
Krisis energi diperparah juga dengan
hati adalah, terungkapnya kasus suap
krisis moral. Kasus suap tertangkap
terbesar yang bernilai milyaran ini
tangan yang menimpa Kepala SKK
berdekatan dengan diberlakukannya
Migas Rudi Rubiandini dianggap
kenaikan harga BBM bersubsidi
sudah menjadi tradisi dan budaya
oleh pemerintah beberapa waktu
di industri migas Indonesia. Bahkan
lalu. Saat pemerintah harus
suap yang diduga diterima Rudi
mengambil keputusan sulit yang
dari perusahaan minyak asing
akan berdampak pada makin
Kernel Oil masih tergolong kecil jika
meningkatnya kesulitan ekonomi
dibandingkan dengan transaksi suap
Sajian Utama
Korupsi pejabat Migas seperti ini menambah potret buram pengelolaan Migas di Indonesia. Krisis energi diperparah juga dengan krisis moral. Kasus suap tertangkap tangan yang menimpa Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dianggap sudah menjadi tradisi dan budaya di industri migas Indonesia.
yang hanya ditingkat lokal di daerah
itu ke sub-kontraktor lainnya dengan
itu,” kata Rizal Ramli saat berada
penghasil minyak Provinsi Riau yang
nilai yang cukup besar. “Jadi ada
di Surabaya, Jawa Timur, Rabu
disinyalir mencapai sebesar Rp 3
uang ada barang, persis seperti jual
petang 14 Agustus 2013. Rizal
miliar.
beli. Itu sudah budaya di industri
yang mengaku datang ke Surabaya
migas,” ungkapnya.
bersama beberapa aktivis pro-dem
“Kami sebagai praktisi minyak hanya
untuk memantau pelaksanaan
bisa tertawa saja menengok kasus
Mendengar kata budaya, yang
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa
Rudi. Untuk ukuran Kepala SKK
artinya adalah kebiasaan yang sudah
Timur itu, meyakini kalau Rudi
Migas suap sebesar Rp 7 miliar
mengakar dan menjadi karakter,
Rubiandini menerima uang suap
(total dana sitaan kasus suap Rudi
sangat sedih karena budaya yang
itu atas sepengetahuan atasannya.
Rubiandini) itu masih sangat kecil.
dimiliki adalah budaya korupsi.
“Dia tak akan melakukan itu tanpa
Di Duri saja, transaksi seperti itu
Ironi memang, ternyata kasus
sepengetahuan atasannya. Tidak
antara KKKS dengan subkontraktor
yang menimpa Rudi mungkin baru
mungkin orang sejujur dia bertindak
besarnya bisa mencapai Rp 3 miliar
puncak gunung es dari carut marut
‘selonong’ saja, kalau tidak atas
ditambah tiga mobil Toyota Fortuner,”
sektor migas di Indonesia. Kalau
perintah atasannya. Jadi karena dia
kata peneliti Duri Institute Agung
diselidiki lebih jauh di seputar Rudi,
itu orang jujur, maka dialah yang
Marsudi D Susanto kepada Media
kemungkinan besar akan terungkap
dipercaya untuk menerima uang itu,”
Indonesia di Pekanbaru, Rabu 14
dugaan-dugaan suap lainnya.
nilai Rizal.
Agustus 2013. Menteri Perekonomian di era
Lalu, dengan semua “Parodi
Menurut Agung, suap menyuap di
Presiden Abdurahman Wahid,
kemarukan” seperti ini, dimanakah
industri Migas sudah menjadi tradisi.
Rizal Ramli meyakini kalau tindakan
rakyat harus menaruh harapannya?
Dari hasil kajian Duri Institute suap
mantan Wakil Menteri ESDM itu
Perencanaan yang bagus tidak
menyuap di industri Migas diartikan
sepengetahuan atasannya. “Saya
akan berjalan kalau pelaksananya
sebagai suatu transaksi jual beli.
sedih sekali. Prihatin, ada seorang
tidak memiliki keahlian. Keahlian
Artinya KKKS yang sudah berhasil
profesor, seorang sekaliber Rudi
yang bagus tidak akan menjadi
‘membeli’ izin eksploitasi lantas
Rubiandini melakukan tindakan-
kemaslahatan jika tidak memiliki
kembali melego hak penambangan
tindakan yang merugikan seperti
nurani. Ada dimanakah kita?
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 13
Sajian Utama
REFLEKSI SEMANGAT PERJUANGAN DAN IDEALISME PENDIRI BANGSA DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM STRATEGIS INDONESIA â&#x20AC;&#x201C; GAS BUMI Dirgahayu Republik Indonesia ke 68!
S
etiap kali peringatan kemerdekaan, kita selalu bertemu dengan refleksi
mengenai arti kemerdekaan, berkaca dari realita yang Indonesia hadapi saat ini. Di bulan Agustus 2013 ini, refleksi kemerdekaan begitu terasa dalam bidang energi. Isu mengenai ketahanan energi menyeruak dengan keras seiring dengan milestones besar bangsa ini dengan kenaikan BBM pada Juni lalu. Dorongan untuk melakukan kenaikan harga BBM pada Juni lalu itu didesak oleh kondisi makin parahnya beban APBN kita akibat besarnya subsidi untuk energi dan melesetnya
tata kelola energi kita masih buruk.
bisa memanfaatkan semuanya
beberapa asumsi APBN yang
Ketahanan energi kita begitu rapuh,
untuk domestik karena tidak
digunakan seperti harga minyak dan
sehingga membuat ide mengenai
cukupnya infrastruktur gas yang
nilai tukar Rupiah. Keputusan untuk
kedaulatan energi begitu mewah.
ada dan kita menjualnya untuk
menaikkan atau tidak BBM dikaitkan
Bagaimana berbicara kedaulatan
pendapatan negara. Bila setiap
dengan alternatif solusi seperti
energi, bila kita tidak bisa memproses
tahun refleksi kemerdekaan memiliki
menaikkan pajak batu bara atau
(kilang) seluruh minyak yang kita
tema, sepertinya tahun ini adalah
ironi impor BBM yang begitu kronis.
produksi dan jumlah yang kita
tahun keprihatinan belum adanya
Belum lagi kejadian terbongkarnya
produksi jauh dari yang kita konsumsi?
kemerdekaan energi.
Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandiniâ&#x20AC;&#x201C;
Kita memiliki produksi gas yang
Para pendiri bangsa ini menyatakan
kini sudah dicopot dari jabatannya---
begitu besar, hampir dua kali dari
dengan jelas tujuan dari negara
yang menambah deretan fakta bahwa
produksi minyak, namun kita tidak
ini dan bagaimana cara untuk
kasus suap oleh Kernel Oil kepada
14
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
Ada hal penting lain yang disebutkan dalam pasal 33 itu yaitu bahwa dalam mengelola sumber daya alam termasuk gas bumi, dilakukan dengan konsep Penguasaan Negara untuk menciptakan sebesar-besar kemakmuran rakyat.
mencapai tujuan tersebut. Negara ini
Demikian tercantum dalam
penguasaan negara ini terkait
adalah negara yang berdaulat yang
redaksional aslinya. Atas konsep
erat dengan konsep mengenai
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
tersebut, Mohammad Hatta memiliki
kekuasaan negara. Setidaknya
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
istilah berupa Ekonomi Rakyat.
ada dua teori mengenai kekuasaan
dan Beradab, Persatuan Indonesia
Beliau menyatakan bahwa menjadi
negara yang penting untuk kita
dan Kerakyatan yang Dipimpin
merdeka dan menentukan nasib
ketahui, seperti yang dinyatakan
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
sendiri dengan bentuk Demokrasi
oleh Van Vollenhoven bahwa negara
Permusyawaratan/Perwakilan serta
Politik saja tidak cukup, tapi
sebagai organisasi tertinggi dari
dengan mewujudkan suatu Keadilan
harus berjalan beriringan dengan
bangsa yang diberi kekuasaan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Demokrasi Ekonomi. Soekarno
untuk mengatur segala-galanya dan
menyebutkannya sebagai bentuk
negara berdasarkan kedudukannya
Demokrasi Sosial Politik.
memiliki kewenangan untuk
Setiap sila dari Pancasila itu harus terefleksi dalam setiap tindak tanduk,
peraturan hukum. Dalam teori ini,
kebijakan dan implementasinya.
Ada hal penting lain yang
kekuasaan negara terkait dengan
Dalam penyelenggaraan ekonomi
disebutkan dalam pasal 33 itu
kedaulatan negara (Sovereignity).
dan pengelolaan sumber daya
yaitu bahwa dalam mengelola
alam, caranya disebutkan dengan
sumber daya alam termasuk
Sedangkan menurut J.J. Rousseau,
gamblang dalam Pasal 33 UUD 1945,
gas bumi, dilakukan dengan
bahwa kekuasaan negara sebagai
yang menyatakan dalam ayat:
konsep Penguasaan Negara
badan atau organisasi rakyat
untuk menciptakan sebesar-besar
bersumber dari hasil perjanjian
kemakmuran rakyat. Penguasaan
masyarakat (contract social) yang
usaha bersama berdasar atas
negara ini memiliki konsep yang
esensinya merupakan suatu bentuk
asas kekeluargaan;
sepertinya berseberangan dengan
kesatuan yang membela dan
(1) Perekonomian disusun sebagai
(2) Cabang â&#x20AC;&#x201C; cabang produksi yang
liberalisasi. Kita perlu memahami
melindungi kekuasaan bersama,
penting bagi negara dan yang
maksud dari penguasaan negara
kekuasaan pribadi dan milik setiap
menguasai hajat hidup orang
ini sehingga kita tahu bagaimana
individu. Dalam teori ini, kekuasaan
banyak dikuasai oleh negara.
cara kita mengelola gas bumi
negara bukan kedaulatan dan bukan
(3) Bumi, air dan kekayaan alam
tetap sesuai dengan konstitusi
tanpa batas karena ada peraturan
yang terkandung didalamnya
atau dengan kata lain memenuhi
yang mengikat dirinya seperti hukum
dikuasai oleh negara dan
amanat para pendiri bangsa. Dalam
alam dan hukum Tuhan serta hukum
dipergunakan untuk sebesar-
jurnal yang ditulis oleh Mawuntu,
yang umum pada semua bangsa
besar kemakmuran rakyat.
(2012) disebutkan bahwa istilah
yang dinamakan leges imperii.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 15
Sajian Utama
Berdasarkan kedua teori tersebut,
Mohammad Hatta menjelaskan
Dan pemahaman terakhir dinyatakan
maka kekuasaan negara atas
bahwa dikuasai negara tidak berarti
oleh Bagir Manan bahwa pengertian
sumber daya alam bersumber dari
negara yang melakukan usaha atau
dikuasai oleh negara atau hak
rakyat yang dikenal dengan hak
menjadi pengusaha, tapi kekuasaan
penguasaan negara mencakupi:
bangsa. Negara diberikan wewenang
negara terdapat pada pembuatan
a. Penguasaan semacam
atau kekuasaan untuk mengatur,
peraturan guna kelancaran jalan
pemilikan oleh negara, artinya
mengurus dan memelihara
ekonomi dan melarang penghisapan
negara melalui pemerintah
pemanfaatan seluruh sumber daya
orang yang lemah oleh orang yang
adalah satu-satunya pemegang
alam yang ada dan tujuannya jelas
bermodal.
wewenang untuk menentukan hak wewenang atasnya,
untuk kemakmuran rakyat. Sedangkan Muhammad Yamin
termasuk di sini bumi, air dan
Lanjut Mawuntu (2012), konsep
menyatakan bahwa dikuasai negara
kekayaan yang terkandung
dikuasai negara dan kewenangan
termasuk mengatur dan/atau
tersebut dinyatakan bahwa
menyelenggarakan terutama untuk
negara melakukan pengurusan
memperbaiki dan mempertinggi
penggunaan dan
(bestuursdaad) dan pengolahan
produksi dengan mengutamakan
pemanfaatannya;
(beheersdaad) dan tidak untuk
koperasi.
melakukan (eigensdaad).
didalamnya; b. Mengatur dan mengawasi
c. Penyertaan modal dan dalam bentuk perusahaan negara untuk usaha-usaha tertentu.
16
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
Sejalan dengan konsep Ekonomi
pengelolaan diawasi dan dikendalikan
merupakan tantangan yang besar bila
Kerakyatan, disebutkan dalam
oleh negara dan tidak dilepaskan
melihat kondisi saat ini.
penjelasan UUD 1945 yaitu: “Dalam
sepenuhnya pada mekanisme pasar.
pasal 33 tercantum dasar demokrasi
Sumber daya alam adalah milik
Ekonomi kerakyatan tidak demikian,
ekonomi, produksi dikerjakan oleh
rakyat dan negara diberikan amanat
harus ada perlindungan sehingga
semua, untuk semua di bawah
untuk pengelolaannya. Pengusahaan
yang lemah dilindungi. Semua
pimpinan atau pemilikan anggota-
gas bumi tidak boleh hanya
diundang untuk berpartisipasi, tapi
anggota masyarakat. Kemakmuran
menguntungkan orang perorang
tidak semua memiliki kapital. Secara
masyarakatlah yang diutamakan,
namun harus menciptakan sebesar-
umum Mohammad Hatta menyatakan
bukan kemakmuran orang seorang.
besar kemakmuran rakyat.
ada tiga jenis kapital yaitu kapital
Sebab itu, perekonomian disusun
material, kapital intelektual dan
sebagai usaha bersama berdasar
Mengandalkan mekanisme pasar
kapital konstitusional. Untuk berperan
atas azas kekeluargaan.
sebagai satu-satunya pengaturan,
serta dalam pelaksanaan kegiatan
akan membuat terciptanya
usaha tidak semua memiliki kapital
Bangun perusahaan yang sesuai
keburukan– keburukan dahsyat
material, sehingga negara masuk dan
dengan itu ialah koperasi.” Dalam
demikian yang dikatakan oleh Polanyi
menjaga agar cabang produksi yang
konsep ini setiap kita didorong
(2003). Di bawah pengaturan pasar
menguasai hajat hidup orang banyak
untuk terlibat dalam setiap kegiatan
menurut Polanyi dalam Riyanto
tidak mendominasi yang lemah. Dan
usaha dan dalam koperasi tidak
(2004), manusia bernama tenaga
atas yang lemah, dalam pasal 34
ada konsep Majikan dan Buruh,
kerja, alam dinamakan sebagai tanah,
UUD dinyatakan bahwa fakir miskin
tapi semua berusaha bersama.
tersedia untuk dijual; pengguna
dan anak-anak terlantar dipelihara
Pelaksanaan ekonomi Indonesia
atas tenaga kerja bisa secara luas
oleh negara.
berdasar “kebersamaan” (mutualisme
diperjualbelikan dengan sebuah
atau kejama’ahan) dan asas
harga yang dinamakan sebagai upah,
Sumber daya alam tidak dapat
kekeluargaan (brotherhood) dan ini
harga penggunaan atas tanah bisa
dijadikan sebagai komoditas yang
jelas tidak sejalan dengan konsep
dirundingkan dan disebut sebagai
diusahakan dan dikelola oleh
pasar bebas yang bersumber dari
sewa. Dengan mekanisme itu maka
segelintir orang dan akhirnya hanya
ideologi liberalisme dan individualisme
pengkutuban pada pemilik modal
memperkaya segelintir orang.
(Swasono, 2013).
akan menciptakan kesenjangan.
Pengusahaan harus diawasi oleh
Walaupun terdapat skema proteksi
negara dan negara berperan melalui
Maka dalam pengelolaan sumber
untuk konsumen yang rentan,
BUMN-nya. Ekonomi kerakyatan
daya alam termasuk gas, konsep
mekanisme kompetisi yang sehat
tetap membutuhkan mekanisme
penguasaan negara berarti seluruh
yang dipersyaratkan dalam liberalisasi
pasar tapi untuk cabang-cabang
Sumber daya alam adalah milik rakyat dan negara diberikan amanat untuk pengelolaannya. Pengusahaan gas bumi tidak boleh hanya menguntungkan orang perorang namun harus menciptakan sebesar-besar kemakmuran rakyat.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 17
Sajian Utama
produksi lain, tidak yang menguasai
seperti Iran, Venezuela, Pakistan,
kemerdekaan, kita perlu menilai
hajat hidup orang banyak.
Malaysia dan lainnya. Ini adalah
kembali, seberapa jauh kemerdekaan
Bentuk penguasaan oleh negara ini
pilihan untuk mengelola sumber daya
ini sudah kita manfaatkan sesuai
apakah salah, karena tidak sesuai
alam sesuai dengan filosofi negara.
dengan tujuan dan fungsinya. Bila saat ini kita masih berjuang
dengan trend yang terjadi saat ini,
18
di mana semua mengarah pada
Mengelola sumber daya alam
menciptakan kemerdekaan dan
liberalisasi dan menjunjung tinggi
dengan konsep penguasaan negara
kedaulatan energi, mungkin saat
mekanisme pasar? Semua ini adalah
dan ekonomi kerakyatan adalah
yang tepat juga untuk melihat
pilihan, banyak negara yang memilih
bentuk ekonomi konstitusi, sehingga
kembali dan menyesuaikan kembali
untuk melakukan pengelolaan
menjadi bentuk pemenuhan amanat
pengelolaan energi sesuai dengan
sumber daya alamnya seperti gas
para pendiri bangsa.
amanat konsitusi. Amanat para
dengan bentuk penguasaan negara
Dalam setiap peringatan
pendiri bangsa.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
L IBER A L I SASI, KE UNIKAN INDO NE SI A DAN I M AJ I NASI P E NE RAPAN
BUAH TANGAN BENCHMARKING KE UNI EROPA DAN REFLEKSI PADA STRUKTUR REGULASI INDONESIA Open Access Bukan Hanya tentang Membuka Fasilitas untuk Pihak Lain
dimensi yang harus diperhatikan.
memanfaatkan suatu infrastruktur
Setidaknya ada dua dimensi yang
secara bersamaan oleh beberapa
wajib dikelola dengan baik, karena
pengguna (multi shippers) akan jauh
O
interaksi antar keduanya akan sangat
berbeda bilamana hanya digunakan
pen Access dalam industri
menentukan keberhasilan seluruh
oleh satu pihak.
gas adalah salah satu
proses.
bersama infrastruktur gas yang dalam
Pertama, berupa dimensi teknis.
pemanfaatan secara bersama,
implementasinya memiliki beberapa
Dimensi ini jelas sangat krusial karena
pengelola infrastruktur harus dapat
bentuk pemanfaatan
Untuk mengimplementasikan
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 19
Sajian Utama
Kehandalan yang tinggi ditunjukkan dengan proses penyaluran dengan tingkat kegagalan yang rendah dan gas yang dikirimkan harus selalu sampai tujuan dengan kuantitas dan kualitas yang dijanjikan. menjamin hak seluruh pengguna,
bahwa dengan penerapan
konsep tersebut, yaitu kita memiliki
sehingga setidaknya dari segi
pemanfaatan bersama infrastruktur
beberapa contoh dan pengalaman
teknis infrastruktur harus memiliki
gas, pasti akan berdampak pada
negara lain yang kita dapat pelajari
kehandalan yang tinggi dan
struktur industri gas bumi. Atau
dan semoga tidak mengulangi
adanya penjaminan fairness bagi
seperti yang dilakukan di banyak
kesalahan yang sama yang mereka
seluruh pengguna. Kehandalan
negara di dunia, yang terjadi
alami. Tapi pertanyaannya, ke mana
yang tinggi ditunjukkan dengan
adalah kebalikannya, yaitu bahwa
kita harus belajar?
proses penyaluran dengan tingkat
pemanfaatan bersama infrastruktur
kegagalan yang rendah dan gas
gas bumi berupa open access ini,
yang dikirimkan harus selalu sampai
dipilih untuk diterapkan sebagai ‘alat’
tujuan dengan kuantitas dan kualitas
untuk menciptakan suatu struktur
yang dijanjikan.
industri gas bumi tertentu.
dan struktur industri gas bumi,
Sedangkan fairness berarti dalam
Saat ini Indonesia dengan seluruh
pada suatu proses berupa liberalisasi
mekanisme penggunaan fasilitas
dinamika regulasi yang ada,
industri gas bumi. Liberalisasi gas
secara bersama, harus dipastikan
mengalami suatu transisi yang
atau ada yang mendekatkannya
setiap pihak memiliki kesempatan
juga menciptakan turbulensi dalam
dengan istilah deregulasi, dapat
yang sama dalam mengakses dan
struktur industri gas bumi Indonesia.
diartikan secara sederhana
memanfaatkan untuk penyalurannya.
Dua konsep yang mencuat dan
sebagai upaya untuk membuat
Tidak boleh ada diskriminasi
memiliki dampak signifikan adalah
industri gas lebih berbasis pasar
bagi seluruh pengguna. Dalam
didorongnya implementasi open
(adanya koreksi atau ‘self tunning’
pelaksanaan operasinya, harus
access dan unbundling antara
melalui mekanisme pasokan dan
dipastikan setiap shipper haknya tetap
kegiatan usaha pengangkutan dan
permintaan/supply – demand) dan
terpelihara. Misalnya saja, kapasitas
niaga gas bumi.
minimnya pengendalian pemerintah
milik salah satu shipper tidak boleh dilanggar oleh shipper itu sendiri atau
dan unbundling tidak pernah berdiri sendiri. Dalam dimensi komersial kedua konsep tersebut melekat erat
(deregulasi).
pertama yang akan menerapkan
Dalam industri yang berbasis pasar
kedua konsep tersebut. Dan kedua
ini, istilah ‘self tunning’ atau invisible
konsep tersebut memang bukan
hand (Adam Smith) adalah suatu
konsep yang baru. Banyak negara
mekanisme yang diharapkan dapat
maju yang menerapkan kedua
membuat equilibrium selalu terjaga
manajemen gas tertentu.
konsep tersebut dan banyak pula
melalui skema pasar. Misalnya saja,
yang tidak menerapkannya. Ini salah
ketika pengguna gas membutuhkan
Dimensi kedua adalah dimensi
satu keuntungan kita sebagai negara
suatu pasokan gas yang andal
komersial. Adalah suatu kenyataan
yang akan menerapkan kedua
dengan harga yang kompetitif
oleh shipper lain (Penggunaan fasilitas di atas kapasitas yang dimilikinya). Untuk memenuhi kemampuan dalam dimensi teknis ini dibutuhkan topologi jaringan dan kemampuan teknologi
20
Namun Indonesia bukanlah negara
Secara internasional, open access
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
dan kualitas layanan yang baik, maka suatu penyedia gas yang menawarkan gas dengan harga yang mahal dan pelayanan yang buruk, secara otomotis tidak akan memiliki pelanggan. Penyedia gas akan bersaing untuk menyediakan harga yang sepadan dengan kualitas pelayanan yang baik. Tidak ada lagi yang bisa semenamena mengeksploitasi pelanggan karena pada industri ini pelanggan memiliki kemampuan untuk memilih (customer choice), yaitu kemampuan untuk berpindah ke penyedia gas lain, saat penyedia gas saat ini tidak ‘memuaskan’. Kondisi yang bagus bukan? Dan sepertinya sulit menemukan ada yang menolak konsep dengan berfokus pada
Minyak dan Gas Bumi melaksanakan
memberikan dampak. Konteks
suatu kajian mengenai Liberalisasi
ini berarti berupaya memahami
Gas Bumi dan kemungkinan
‘Mengapa’, ‘Dalam situasi spesifik
Namun, hal paling krusial yang harus
implementasi open access dan
seperti apa’ dan ‘Bagaimana’
diingat bahwa kondisi tersebut
unbundling di Indonesia. Salah satu
konsep tersebut diterapkan di obyek
tidak terjadi dengan sendirinya.
bentuk kajian tersebut adalah melalui
benchmark. Kemudian kita perlu
Ada kondisi prasyarat yang harus
pelaksanaan benchmarking.
merefleksikan pada kondisi spesifik
efisiensi dan kepuasan pelanggan tersebut.
dipenuhi sampai akhirnya bisa terjadi industri seperti itu. Negara – negara seperti Amerika, Inggris dan Eropa menerapkan struktur industri terliberalisasi tidak dalam waktu yang singkat namun berproses dan melakukan banyak penyesuaian
kita untuk akhirnya dihasilkan Begitu banyak kegiatan benchmark
suatu rekomendasi implementasi
yang sering kita dengar, namun
yang sesuai atau ‘bergaya’ kita.
kadang kita lupa hal penting yang
Sekali lagi, bukan sebagai upaya
harus diperhatikan bilamana kita
untuk meng-copy paste apa yang
pergi dan melakukan benchmark,
dilakukan oleh obyek benchmark.
yaitu sangat pentingnya pemahaman mengenai ‘Konteks’. Benchmark itu
Sebenarnya yang pertama kali
penting tapi memahami apa yang
memulai seluruh ide liberalisasi
didapat bukan sebagai suatu best
gas bumi ini adalah Inggris. Inggris
practice yang dapat di-copy paste
melakukan proses deregulasi
Catatan Bila Hendak Melakukan Benchmarking
untuk diterapkan di tempat kita
dan privatisasi terhadap industri
adalah hal yang utama.
strategis mereka seperti listrik, gas,
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia
Begitu banyak laporan benchmark
dalam hal ini Direktorat Jenderal
yang dihasilkan, tapi tidak
sepanjang perjalanannya. Sehingga belajar pada mereka, mungkin adalah suatu ide yang baik.
telekomunikasi dan jalan kereta sejak tahun 1980-an.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 21
Sajian Utama
Dalam industri gas, kita mendengar
sebagai suatu tujuan benchmark
terlihat bahwa kita masih
hikayat privatisasi British Gas yang
cukup bagus, namun terlalu jauh bagi
mengekspor lebih dari separuh
diperintahkan oleh Perdana Menteri
kita. Sehingga untuk menentukan
gas yang kita produksi.
Inggris Margaret Tatcher (Pada
obyek benchmark kita perlu
Dan untuk meningkatkan
periode 1979-1990) untuk melakukan
menentukan kriteria terlebih dahulu
pemanfaatan gas domestik kita
unbundling secara vertikal, yaitu
yang dapat disusun dari pemahaman
perlu menambah pipa transmisi
memisahkan usaha hulu dan hilir, juga
atas kondisi spesifik Indonesia.
2x (dua kali) dan pipa distribusi
unbundling antara pengangkutan
10x (sepuluh kali) dari apa yang
dan niaga. Sehingga kita sekarang
Beberapa kondisi spesifik Indonesia
kita punya saat ini. (Hasil evaluasi
mendengar adanya BG Group,
yang dapat dengan sangat mudah
dari Rencana Induk Jaringan
Centrica, National Grid, Advantica
kita identifikasi antara lain yaitu:
Transmisi dan Distribusi Gas
dan lainnya sebagai hasil proses â&#x20AC;&#x2DC;pemecahanâ&#x20AC;&#x2122; tersebut. Inggris yang mengawali proses liberalisasi gas dan banyak pendapat,
22
Bumi Nasional dalam Kepmen a. Indonesia adalah negara
ESDM No. 2700/2012). Serta
kepulauan terbesar di dunia
kita masih memiliki area-
dengan ribuan pulau;
area yang belum tersentuh
b. Indonesia adalah negara yang
baik dalam jurnal ilmiah dan media
sedang giatnya melakukan
yang menyatakan bahwa mereka
pembangunan di berbagai
oleh infrastruktur gas seperti Bandung, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya. c. Indonesia adalah negara dengan
saat ini berada pada tahap yang
sektor. Dalam hal gas bumi,
paling advance dibandingkan negara
Indonesia masih terbatas dalam
filosofi negara Pancasila dan
lain termasuk Eropa. Maka Inggris,
pemanfaatan domestiknya,
memiliki konstitusi Undang-
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
Undang Dasar (UUD) 1945. Kriteria ini tidak untuk digunakan dalam penentuan obyek benchmark karena dengan kondisi itu, kita adalah satusatunya negara yang memiliki Pancasila dan UUD 1945. Ini adalah kriteria spesifik yang harus kita pakai dalam menyusun rekomendasi ‘bergaya’ kita.
Kemudian, dalam Uni Eropa setiap
Gas Directives. Ia juga yang
negara memiliki konsititusi masing-
mengawasi implementasinya,
Berdasarkan kondisi spesifik pertama
masing. Penerapan liberalisasi gas
untuk memastikan prinsip-prinsip
dan kedua (a dan b), maka kita
bumi ditetapkan oleh Komisi Uni Eropa
yang diharapkan telah diterapkan
butuh obyek benchmark yang sudah
melalui penerapan Gas Directives
dengan baik, walaupun dengan
meliberalisasi industri gasnya dengan
sebagai bagian dari kewajiban
berbagai bentuk konstitusi dan
kompleksitas dalam pengaturan
anggota Uni Eropa. Atas ketetapan
regulasi. Bila dalam setiap negara
banyak wilayah atau lokasi dan juga
Gas Directives tersebut, setiap negara
terdapat regulator industri gas
sedang melakukan pengembangan
harus menerapkannya sesuai dengan
bumi, maka lembaga ini adalah
atau pembangunan infrastruktur
‘gaya’ mereka masing – masing. Maka
‘Regulator’ para regulator
gas. Dari kriteria tersebut tidak
Uni Eropa adalah tujuan yang ‘lebih
tersebut.
ada dalam satu negara. Amerika
cocok’ saat ini untuk dikunjungi.
misalnya memang memiliki area yang luas namun tantangannya terlihat homogen berupa onshore dan mereka sudah tidak dalam tahap pengembangan infrastruktur gas (yang signifikan). Dalam kajian ini pilihan jatuh pada Uni Eropa, yang terdiri dari banyak negara (sejak 2013, memiliki 28 negara anggota). Setiap negara memiliki tingkat kesiapan infrastruktur dan industri gas yang berbeda-beda. Ada banyak negara yang sudah memiliki infrastruktur gas begitu luasnya sehingga hampir seluruh wilayah
Dalam kegiatan benchmark, obyek yang dikunjungi haruslah merupakan
gas. Namun ada juga yang masih perlu melakukan pengembangan seperti Kroasia dan Portugal.
gas dan listrik – Italia
salah satu negara yang paling
rantai nilai gas bumi, setidaknya
proaktif dan maju dalam upaya
untuk kegiatan usaha terkait
meliberalisasi industri gas
dengan pengelolaan infrastruktur dan komoditas, baik dalam bidang implementasi oleh pelaku bisnis, juga terkait pengawasannya oleh para regulator. Sehingga yang ditetapkan menjadi obyek benchmark adalah sebagai berikut:
Obyek Benchmark a. European Energy Commission -
Badan ini adalah Regulator di negara Italia. Italia adalah
pihak – pihak yang mewakili seluruh
sudah terjangkau dan pelanggan gas sudah terhubung dengan infrastruktur
b. Italian Authority - Badan pengatur
buminya. c. GdF Suez – Perancis
GdF adalah Badan usaha di industri gas bumi Perancis yang mengawali seluruh industri gas di sana, mulai dari produksi, pengelolaan infrastruktur (transportasi, storage, impor LNG) dan niaga. Ia adalah perusahaan yang terafiliasi sampai ke
Direktorat Jenderal Energi untuk
hulu, menerapkan konsep
Uni Eropa.
pemanfaatan bersama dengan
Lembaga ini adalah pihak
bentuk yang berbeda (tidak open
yang menentukan kebijakan
access tapi third party access),
liberalisasi Uni Eropa melalui
juga menerapkan unbundling
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 23
Sajian Utama
yang berbeda dengan negara
Kedua obyek tersebut adalah
Eropa lain (menerapkan hanya
penyedia jasa gas exchange, di
sampai tahap legal unbundling,
mana setiap produsen, penyedia
tidak seperti yang lain sampai
dan pengguna gas bertemu untuk
ownership unbundling), namun
melakukan transaksi gas. Gas
tetap dapat memenuhi prinsip-
exchange adalah hal penting dalam
prinsip yang disyaratkan oleh
menciptakan struktur industri gas
Gas Directives. Pemahaman
yang terliberalisasi. Gas exchange
bentuk aplikasi GdF ini dapat
sangat erat kaitannya dengan
memberikan pemahaman lebih
masalah penciptaan kesetaraan
mendalam mengenai prinsip-
dalam persaingan, transparansi dan
prinsip open access, unbundling
juga likuiditas dalam industri gas.
dan liberalisasi sehingga
Ketiga hal tersebut adalah konsep
dapat memperkaya alternatif
pemahaman yang begitu penting
rekomendasi kelak.
dalam pelaksanaan liberalisasi.
d. Gasunie –Belanda
Liberalisasi bukan Best Practice Tapi Pilihan yang Diambil Sesuai dengan Filosofi Negaramu Dalam pertemuan dengan Komisi Uni Eropa, Direktorat Jenderal Migas kita mengawali diskusi dengan pemaparan mengenai kondisi eksisting industri gas di Indonesia dan ambisi kita. Hal ditujukan agar mereka dapat memahami fokus dan kebutuhan kita, sehingga menjawab setiap pertanyaan delegasi dengan tingkat kedetailan di area yang tepat. Memperhatikan kondisi eksisting
Badan usaha di industri gas bumi
Hasil yang Mengejutkan
Belanda, yang juga merupakan
Benchmark dilaksanakan pada
negara penghasil gas besar
minggu ke 3 dan 4, Juli 2013 dan
di Eropa melalui lapangan
diikuti oleh Tim dari Direktorat
Groningen. Ia adalah produsen
Jenderal Minyak dan Gas ESDM,
dan dalam waktu dekat akan
BPH Migas dan Badan Usaha terkait.
menjadi importir gas, sehingga
Dari hasil pelaksanaannya, kita
bagaimana Gasunie menerapkan
belajar banyak hal dan dari beberapa
liberalisasi menjadi penting,
temuan tersebut ternyata banyak
karena Indonesia saat ini juga
yang mengejutkan. Ada beberapa
Terhadap rencana kita untuk
merupakan produsen gas yang
hal yang harus menjadi perhatian dari
melakukan penerapan open access
mengekspor dan menggunakan
hasil benchmark tersebut yaitu:
dan unbundling, yang merupakan
industri gas kita dan begitu besarnya potensi di Indonesia, mereka menyatakan kekagumannya. Namun terdapat sebuah respon yang tidak kita duga, datang dari Principal Administrator Direktorat Jenderal Energi komisi Uni Eropa yaitu Pedro Ballesteros.
sendiri gas yang diproduksinya. e. Snam Rete Gas – Italia
Snam Rete Gas adalah badan usaha pengangkutan gas di Italia yang sebelumnya adalah BUMN Gas yang membangun seluruh infrastruktur gas di Italia dan membentuk industri gas hilir di Italia. Terdapat suatu kemiripan antara Snam Rete dan BUMN Gas di Indonesia seperti PGN.
f. ICE Endex – Perusahaan platform pasar gas – Belanda, dan; g. Selex ES – Penyedia platform pasar gas – Italia
24
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Principal Administrator Direktorat Jenderal Energi komisi Uni Eropa, Pedro Ballesteros
Sajian Utama
bentuk liberalisasi gas bumi, Pedro
Usaha dan penyediaan gas juga
Dari keempat bentuk industri gas
berkomentar bahwa berdasarkan
masih dilakukan secara bundled,
tersebut, tidak semua negara
pengalamannya dalam menangani
biasanya oleh BUMN.
menerapkan bentuk keempat yang terliberalisasi atau bentuk ketiga.
dan membantu negara – negara lain seperti India, Brasil dan lainnya
b. Industri dengan kompetisi
Banyak negara-negara yang memilih
dalam penyelesaian permasalahan
dalam Kegiatan Produksi
menggunakan bentuk pertama
industri energinya, tidak satu pun
(Hulu). Dalam struktur industri
dalam pengelolaan sumber daya
bentuk struktur industri yang menjadi
ini, kegiatan produksi di hulu
alam berupa gas buminya, seperti
jawaban untuk semua permasalahan.
dikompetisikan, sehingga dapat
Iran, Pakistan, Venezuela, Cina
dilakukan oleh beberapa badan
dan bahkan Malaysia pun masih
“Liberalisasi itu bukan suatu best
usaha. Namun untuk kegiatan
menerapkan hal yang sama. Jadi
pratice yang dapat diterapkan di
hilir masih dilakukan secara
benar terlihat bahwa liberalisasi
seluruh tempat. Liberalisasi adalah
bundled.
adalah pilihan dan bukan suatu standar atau best practice yang
salah satu cara yang merupakan pilihan. Dan pilihan ini harus dipilih
c. Industri dengan open
harus diimplementasikan. Lalu apa yang harus kita pilih?
berdasarkan filosofi bagaimana suatu
access dan kompetisi
negara harus mengelola sumber
Wholesale. Dalam struktur
dayanya. Ini adalah tentang ‘way of
industri ini, kegiatan produksi
life’. Bila Anda tidak menerapkan
sudah dikompetisikan dan
liberalisasi memang kenapa? Ini
terpisah dari hilir, dan terdapat
Tidak Semua Negara Memilih untuk Meliberalisasi Industri Gas Buminya
adalah tentang pencapaian tujuan
kompetisi dalam penyediaan
yang harus dicapai dengan filosofi
gas jumlah besar (wholesale).
Bila melihat kembali Indonesia,
yang Anda pilih,” begitu ujarnya. Hasil
Disini masih terdapat badan
yang begitu mencengangkan datang
usaha yang menyediakan gas
dari lembaga yang menyusun konsep
secara bundled (melaksanakan
dan rekomendasi liberalisasi industri
pengangkutan dan niaga gas
gas bumi Eropa dan mengawasi
bersamaan) namun secara
penerapannya.
bersamaan sudah membuka infrastrukturnya untuk digunakan
Memperhatikan komentar tersebut,
bersama.
memang bila kita melihat kembali berbagai macam struktur industri gas
d. Industri dengan open access
maka filosofi pengelolaan sumber daya alam strategis kita dengan jelas disebutkan dalam UUD 1945 Pasal 33, yang menyatakan bahwa cabang – cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, serta bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya harus dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat.
bumi yang ada di dunia, misalnya
dan kompetisi sampai dengan
dalam salah satu jurnal ilmiah dari
ke retail. Dalam struktur ini
Dan bila kita lihat ayat 1 dari
Juris (1998) yang berjudul “The
sudah terliberalisasi penuh, yaitu
pasal tersebut dinyatakan bahwa
emergence in the natural gas
dengan kompetisi di kegiatan
“Perekonomian disusun sebagai
industries”, disebutkan terdapat empat
hulu dan penyediaan gas sampai
usaha bersama berdasar azas
bentuk struktur industri gas yaitu:
ke pelanggan rumah tangga.
kekeluargaan” atau lebih dikenal
Seluruh infrastruktur sudah
dengan nama Ekonomi Kerakyatan
merupakan infrastruktur open
(Baswir, Ekonomi Kerakyatan).
vertikal. Dalam struktur
access yang dapat digunakan
Dan ekonomi berdasarkan
industri ini kegiatan hulu dan
oleh siapa saja yang memenuhi
Pasal 33 UUD 1945 ini berakar
hilir dilakukan oleh satu Badan
persyaratan.
dari kebersamaan, bukan dari
a. Industri dengan integrasi
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 25
Sajian Utama
Implementasi Liberalisasi Gas Bumi Secara Prematur Model 2 Persaingan Dalam Produksi Gas Bumi
Model 1 Integrasi Vertikal
Iran
Pakistan
Malasyia
Jepang
Rusia
Venezuela
Thailand
Cina
Model 3 Open Access dan Persaingan Wholesale
India
Meksiko*
Argentina
Brazil
Australia
Spanyol
Korea
Model 4 Unbundling & Persaingan Retail
Kanada
AS
Perancis*
Jerman Finlandia
Belanda
Italia
Inggris
Denmark
Swedia
Perubahan Regulasi Indonesia
Indonesia
Kondisi Bisnis
Kondisi Regulasi
individualisme yang menjadi akar
karena tidak sesuai dengan UUD
hanya ketersediaan, karena bahasa
dari liberalisasi (Swasono, 2013).
1945, saat ini memasuki babak baru
yang mereka gunakan (GdF, Komisi
dengan adanya revisi UU Kelistrikan
Uni Eropa, Gasunie, Snam Rete)
di tahun 2009. Upaya meliberalisasi
adalah â&#x20AC;&#x2DC;Maturityâ&#x20AC;&#x2122; atau kematangan
di beberapa sektor industri strategis
infrastruktur.
Selain itu, dalam pengertian penguasaan negara, Mohammad Hatta menyatakan bahwa skema berdasar pasal 33 itu sebagai upaya untuk menjaga agar pemilik modal tidak melakukan dominasi terhadap yang lemah. Dan dalam liberalisasi memiliki potensi adanya pengkutuban pada pemilik modal serta menciptakan kesenjangan yang besar (Rianto, 2004). Mungkin mekanisme pasar yang ideal seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith tidak mudah terjadi.
26
terus terjadi. Maka tugas penting dan paling fundamental terhadap
Definisi mereka mengenai
tindak lanjut implementasi open
kematangan infrastruktur ini
access dan unbundling di Indonesia
ditunjukkan dengan kondisi negara
adalah melakukan konfirmasi
mereka yang hampir seluruh
mengenai keselarasannya dengan
areanya sudah dijangkau oleh
filosofi negara kita. Dan bila tidak
infrastruktur gas. Atau bahkan
selaras?
bahasa yang digunakan Gasunie
Ketersediaan Infrastruktur Itu Harga Mati Sebelum Dimulai Liberalisasi
adalah sudah tidak ada lagi kewajiban untuk melakukan koneksi atau sambungan ke jaringan gas, karena hampir seluruh pelanggan
Namun sekali lagi, perdebatan
Dalam beberapa diskusi (bila
sudah terhubung. Bila kita
mengenai keselarasan antara
tidak mau disebut dalam seluruh
bandingkan kepemilikan pipa PGN
konsep liberalisasi dengan filosofi
diskusi), untuk pertanyaan kapan
(>70% dari pipa hilir Indonesia)
negara kita masih berlanjut. Lihat
sebaiknya liberalisasi dimulai dan
dengan beberapa perusahaan yang
saja upaya meliberalisasi industri
apa yang menjadi prasyarat utama
menjadi obyek benchmark dapat
listrik melalui UU No. 20 Tahun
sebelum dimulai liberalisasi, jawaban
digambarkan dalam grafik berikut:
2002 yang akhirnya dibatalkan
pertama yang muncul selalu tentang
oleh putusan Mahkamah Konstitusi
ketersediaan infrastruktur. Tidak
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
Panjang Pipa (Km) n Gasunie
PGN
n SnamRete
n Italgas
n PGN
5900 52654
Italgas 32245
SnamRete 15500
Gasunie
Perbandingan Infrastruktur Gas PGN
Perbandingan Infrastruktur Gas Perancis dan Itali
Untuk negara yang jauh lebih luas
fundamental dalam pelaksanaan
sedikit kesempatan bersaing.
dari Italia, panjang infrastruktur gas
liberalisasi, karena beberapa alasan
Bayangkan bila untuk suatu
kita hanya 7% dari yang mereka
berikut:
tempat yang kecil terdapat banyak pesaing yang melebihi
miliki (Snam Rete: transmisi dan Kematangan infrastruktur
batas persaingan sempurna.
infrastruktur ini sangat penting dan
menunjukan tempat untuk
Sebagai ilustrasi adalah bila
krusial karena akan menjadi tempat
melakukan kompetisi.
suatu wilayah berkapasitas
persaingan berada. Kematangan
Semakin terbatasnya tempat
500 BBTUD dan berdasarkan
infrastruktur gas ini sangat
berkompetisi maka semakin
perhitungan suatu bisnis akan
Italgas: Distribusi). Kematangan
a.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 27
Sajian Utama
mencapai BEP (Break Even
harus berkompetisi dengan badan
apakah tahap pengembangan atau
Point) pada pengusahaan 50
usaha lain. Terjadi ketidaksetaraan
tahap berikutnya adalah sangat
BBTUD, maka batas untuk
dalam berkompetisi.
penting. Karena akan menentukan
mendapatkan persaingan sempurna (semua badan usaha mencapai BEP) dalam wilayah tersebut maksimal hanya dapat dikelola oleh 10 badan usaha. Pada jumlah kurang dari 10 badan usaha, ada peluang badan usaha mendapatkan keuntungan lebih dari BEP dan persaingan dapat berlangsung sehat. Namun, bilamana terdapat lebih dari 10 badan usaha, misalkan 20 badan usaha, maka semua akan merugi dan terjadi persaingan yang tidak sehat. b.
Kematangan infrastruktur dapat menciptakan fokus pengelolaan gas bumi pada efisiensi. Bila seluruh wilayah belum terjangkau infrastruktur dan masih banyak terdapat pelanggan yang belum terhubung dengan jaringan, maka akan terjadi suatu kesenjangan. Kesenjangan antar wilayah yang sudah terhubung dan yang belum terhubung infrastruktur, juga kesenjangan dalam tingkat kemajuan ekonomi dan dimensi ikutan lainnya.
Selain itu juga akan terjadi
28
Ketika Snam Rete melihat ilustrasi ketersediaan infrastruktur gas kita,
harus digunakan.
komentar mereka adalah bahwa
Pada tahap pembangunan
kondisi Indonesia saat ini adalah
infrastruktur gas (Development
Italia 40 tahun yang lalu. Mereka
Stage), seluruh negara di Eropa
memulai proses pengembangan
melakukannya dengan skema
infrastruktur gas sejak 40 tahun
bundled atau terintegrasi (bentuk
lalu dan mulai meliberalisasi
pertama, Juris (1998)). Karena
industri gasnya di tahun 1998
dalam pembangunan infrastruktur,
(Gas Directives paket pertama
di tahap awal terdapat risiko-risiko
dikeluarkan).
seperti pasar yang masih bertumbuh
Komentar dari Direktorat Jenderal Energi, Komisi Uni Eropa dan Gasunie senada. Mereka mengatakan bahwa kondisi Eropa secara umum saat akan memulai proses liberalisasi berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dari Indonesia. Karena saat itu seluruh infrastruktur gas sudah terbangun. Bahkan saat ketetapan liberalisasi dikeluarkan oleh Komisi Uni Eropa, negara yang dinilai belum siap secara infrastruktur seperti
sehingga terdapat ketidakpastian volume gas yang mengalir. Dengan skema bundled akan memberikan kemampuan untuk menanggung risiko tersebut. Mengimplementasikan skema unbundled di tahap ini memerlukan berbagai macam skema penjaminan investasi seperti keringanan pajak, insentif atau subsidi bagi pengembang infrastruktur. Suatu skema yang kompleks dan tidak satu pun negara Eropa melakukan hal tersebut dimasa lalu.
Portugal (dikategorikan emerging
Ilustrasi mengenai risiko
market) tidak diikutkan terlebih
pengembangan infrastruktur di tahap
dahulu dan diberikan waktu 10
awal ditunjukan dalam dua kasus
tahun untuk melakukan persiapan
berikut yaitu pengalaman di Malaysia
dan pengembangan infrastruktur
dalam membangun Peninsula Gas
gas. Setelah batas waktu tersebut,
Utilization Project dan juga South
implementasi liberalisasi wajib
Sumatera â&#x20AC;&#x201C;West Java Project:
dilaksanakan sebagai kewajiban anggota Uni Eropa.
kesenjangan antar badan usaha.
Disampaikan juga oleh Snam Rete
Karena ada badan usaha yang
dan Direktorat Jenderal Energi Komisi
harus melakukan pengembangan
Uni Eropa secara terpisah bahwa
infrastruktur dan pembukaan pasar
pemahaman mengenai pada tahap
baru dan di saat yang sama juga
negara Indonesia berada saat ini,
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
skema atau struktur industri gas yang
Sajian Utama
Pengalaman Pengusahaan Gas dan Pengembangan Infrastruktur SSWJ 2003
2004 2007 2008 2009 2012
termasuk dalam hal implementasi unbundling. Unbundling yang berupa pemisahan pelaksanaan kegiatan usaha pengangkutan dan niaga gas bumi ternyata memiliki
Gas in, utilisasi sebesar 170 MMSFCD (kontrak 370 MMsfcd)
Utilisasi SSWJ 245 MMSFCD (kontrak 480 MMsfcd) dan ada Top lebih dari 180 juta USD
Pasar tumbuh, utilisasi SSWJ 420 MMSFCD
Market expansion: West Java DIstribusion Network dengan nilai investasi 135 juta USD
Pasar tumbuh menjadi 580 MMSFCD
tahapan. Tahapan unbundling seperti disampaikan dalam Gas Directives terdiri dari: a. Accounting Unbundling.
2010
Konstruksi dengan investasi 1,1 Milyar USD dan total kapasitas 500 - 700 MMSFCD
2005
GSA sejumlah 650 MMSCFD
Pemisahan dari segi akuntansi untuk pelaksanaan kegiatan usaha pengangkutan dan niaga gas bumi.
Pengalaman Malaysia dalam mengembangkan Peninsular Gas Utilization Project 1981
1984
1990
b. Functional Unbundling. 1994
Pemisahan selain dari segi akuntansi, juga pemisahan secara organisasi antara
Perencanaan PGU
PGU Tahap 1 Kapasitas 250 MMSfcd Demand 10 MMSfcd
PGU Tahap 1 Kapasitas 250 MMSfcd Demand 160 MMSfcd
PGU Tahap 2 Mulai Kapasitas menjadi 1000 MMSfcd
1996 2001
yang melakukan kegiatan pengangkutan dan niaga gas bumi. c. Legal Unbundling. Pemisahan
PGU Tahap 1 & 2 Kapasitas 1000 MMSfcd Demand 900 MMSfcd
PGU Tahap 1, 2, 3 Kapasitas 2000 MMSfcd
pelaksana kegiatan usaha Sumber: Gas Technology (April 1998)
Ilustrasi Risiko Pengembangan Infrastruktur Gas
pengangkutan dan niaga gas bumi dengan pembentukan Badan Usaha yang terpisah. d. Ownership Unbundling.
Terlihat pada waktu awal operasi, realisasi utilisasi infrastruktur jauh dibawah kapasitas yang dibangun sehingga menjadi risiko yang besar.
Implementasi Unbundling Adalah Perjalanan yang Membutuhkan Waktu Di dalam diskusi lebih lanjut
Pemisahan lebih lanjut dengan pemisahan kepemilikan Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha pengangkutan dan niaga gas.
Berdasarkan hasil ini, kita harus
mengenai operasionalisasi konsep
memutuskan apakah tepat
open access dan unbundling,
Mengapa unbundling diperlukan?
melaksanakan liberalisasi saat ini di
disampaikan bahwa liberalisasi yang
Jawaban untuk pertanyaan ini berawal
Indonesia? Apakah kita harus fokus
diinisiasi sejak 1998 mengalami
dari konsep rantai bisnis gas bumi
terlebih dahulu pada pengembangan
beberapa kali penyempurnaan.
yaitu yang secara sederhana terdiri
infrastruktur? Bila ketersediaan
Saat ini sudah terdapat paket
dari Produksi â&#x20AC;&#x201C; Transportasiâ&#x20AC;&#x201C; Niaga.
infrastruktur itu adalah prasyarat
ketiga dari Gas Directives sebagai
Dalam pembangunan infrastruktur
implementasi liberalisasi maka
upaya penyempurnaan dari paket
gas, skema yang terbukti efektif dan
pelaksanaan tanpa prasyarat ini
sebelumnya. Disampaikan bahwa
efisien adalah pelaksanaan secara
menjadi bentuk liberalisasi prematur
seluruh proses ini adalah perjalanan
monopoli alamiah (Pembangunan
yang memiliki potensi efek samping
yang membutuhkan penyempurnaan
infrastruktur di suatu wilayah geografis
yang buruk.
sepanjang perjalanan. Hal ini juga
oleh satu Badan Usaha sehingga
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 29
Sajian Utama
mencegah timbulnya biaya yang
kegiatan pengangkutan yang
Pembuktian independensi ini
duplikasi apabila dibangun oleh
sebenarnya.
dilakukan dengan sertifikasi oleh
beberapa Badan Usaha. Misalnya
regulator melalui evaluasi terkait
pipa paralel dapat dioperasikan oleh
Tahap awal dilakukan mekanisme
tata kelola perusahaan seperti
satu tim operasi bila dimiliki oleh satu
pemisahan biaya secara akuntansi
keputusan investasi, keputusan
badan usaha sehingga menjadi lebih
saja, karena sebelumnya monopoli
operasional dan lainnya yang tidak
efisien) dan secara bundled.
alamiah dan bundled, maka
saling berinteraksi. Namun tidak
umumnya Badan Usaha yang
semua dapat dijamin mampu
Dalam lingkungan industri gas yang
melakukan pengangkutan juga
menciptakan independensi ini.
terliberalisasi, diupayakan untuk
melakukan niaga. Bila dapat
Keraguan ini timbul terutama bila
diimplementasikan kompetisi.
diidentifikasi biaya real untuk
badan usaha pengangkutan adalah
Kegiatan produksi di hulu dilakukan
pengangkutan, maka tarif wajar dapat
anak perusahaan dari badan usaha
secara kompetisi, sisi hilir juga
ditentukan.
yang melakukan niaga.
wholesale dan retail. Tapi untuk
Pada tahap berikutnya, agar biaya
Oleh sebab itu terdapat alternatif
transportasi yang diawali dengan
terpisah secara eksplisit, organisasi
berikut berupa Ownership
monopoli alamiah dapat menjadi
pelaksana kegiatan pengangkutan
Unbundling. Pada tahap ini,
kendala dalam lingkungan yang
dan niaga harus dipisahkan. Dengan
kepemilikan kedua badan usaha
menggiatkan kompetisi. Untuk
cara ini biaya pengangkutan dapat
tersebut harus terpisah sehingga
itu perlu dilakukan pembatasan
ditentukan lebih transparan. Bentuk
independensi semakin terjamin.
dan pengelolaan terhadap bisnis
pemisahan organisasi ini adalah tahap
Jadi unbundling berupa accounting
pengangkutan ini sehingga tidak
berikut berupa Functional Unbundling.
dan functional lebih fokus pada
mengganggu terjadinya kompetisi.
Kedua mekanisme unbundling ini
penentuan tarif yang wajar
memungkinkan dapat dilakukannya
sedangkan legal dan ownership
penentuan tarif yang wajar.
unbundling lebih fokus pada
dengan kompetisi di tingkat
Hal pertama yang dilakukan adalah
penciptaan independensi.
membuat bisnis pengangkutan sebagai bisnis yang teregulasi
Lalu bagaimana dengan upaya agar
(Regulated Business, pemerintah
tidak terjadi diskriminasi? Untuk
Untuk sampai dengan tahap Legal
mengatur dan mengawasi). Dengan
mencapai ketentuan ini, maka perlu
Unbundling, rata-rata badan usaha
cara ini diharapkan Transporter
diciptakan independensi antara
di Eropa membutuhkan waktu 10
(pengelola infrastruktur gas) tidak
pelaksana kegiatan pengangkutan
tahun lebih. Sejak implementasi
menerapkan tarif yang semena-
dan niaga, sehingga dapat dicegah
Gas Directives tahun 1998 sampai
mena untuk mendapatkan
terjadinya diskriminasi.
dengan tahun 2010 (12 tahun) dari 58 perusahaan pengangkutan
keuntungannya sendiri dan tidak
30
mendiskriminasi suatu badan usaha
Tahap berikut dari unbundling
transmisi (TSO-Transmission
untuk menggunakan infrastruktur
adalah berupa Legal Unbundling.
System Operator) hanya 11 yang
gas tersebut.
Pelaksana kegiatan pengangkutan
menerapkan Ownership Unbundling
dan niaga harus berupa badan
dan 47 badan usaha sisanya hanya
Berapa tarif yang wajar dan tidak
usaha yang terpisah dan dibuktikan
sampai Legal Unbundling. Sehingga
semena-mena? Untuk menentukan
bahwa keputusan dari badan
implementasi pemisahan badan
besar tarif yang wajar maka perlu
usaha pengangkutan tidak akan
usaha antara kegiatan pengangkutan
diidentifikasi besaran biaya yang
terpengaruh oleh badan usaha niaga
dan niaga (Legal Unbundling) selama
diperlukan untuk melakukan
yang terafiliasi.
2 tahun tidak mencukupi.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
Infrastruktur Gas adalah Infrastruktur Publik Bukan Milik Badan Usaha Hal menarik lain yang disampaikan dari perjalanan benchmark ini adalah bagaimana menyikapi dan memperlakukan infrastruktur gas. Gasunie menyatakan bahwa infrastruktur gas ini adalah aset krusial bagi negara sehingga tidak boleh dikuasai oleh badan usaha tapi harus dalam pengendalian pemerintah.
Dengan cara itu, pemerintah
usaha bersama terhadap aset
dapat mengawasi dan menjamin
strategis negara untuk kesejahteraan
agar tidak terjadi abuse terhadap
rakyat.
pasar. Pengendalian pemerintah ini dilakukan melalui kepemilikan
Pada saat awal memang infrastruktur
oleh BUMN. Paradigma ini
dibangun oleh Badan Usaha dan
penting, karena dengan berpikir
setelah tingkat keekonomian
bahwa infrastruktur gas adalah
terpenuhi maka infrastruktur ini
infrastruktur publik maka tujuan dari
harus menjadi infrastruktur publik
pembangunan dan pengelolaan
untuk mencapai tujuan yang lebih
infrastruktur adalah pengelolaan
besar (mekanisme perubahan
yang efisien dan terbuka untuk
menjadi infrastruktur publik bisa
seluruh pihak. Hal ini untuk
melalui akuisisi aset oleh pemerintah
membuka kesempatan pelaksanaan
langsung atau melalui BUMN).
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 31
Sajian Utama
Urutan Prioritas Hasil Benchmark
ternyata open access bukan hanya
mengejewantahkan seluruh prinsip
tentang memanfaatkan infrastruktur
yang ada di keduanya dalam setiap
Berdasarkan hasil â&#x20AC;&#x201C; hasil tersebut,
secara bersama dan unbundling
kebijakan dan praktek bisnis yang kita
bukan hanya tentang pembentukan
lakukan. Gas bumi bukan komoditas
badan usaha lain. Kedua hal
yang dapat dikomersialisasi untuk
tersebut membuat kita harus kembali
memperkaya suatu badan usaha,
menghayati filosofi negara kita dalam
tapi gas bumi adalah aset Pasal 33
menjalankan amanah pengelolaan
UUD 1945 yang diamanatkan untuk
sumber daya alam strategis berupa
dikuasai negara dan dimanfaatkan
fundamental.
gas bumi.
untuk sebesar-besar kemakmuran
Menarik memperhatikan hasil ini,
Kita perlu mencerna kembali
Dan pilihan ini harus dipilih sesuai
kita mendapatkan kenyataan bahwa
Pancasila dan UUD 1945 dan
dengan filosofi negara kita.
kita perlu menentukan hal mana yang lebih fundamental dan menjadi prioritas untuk dilakukan. Berikut adalah ilustrasi urutan prioritas tersebut dengan hasil paling dasar menunjukan hal yang paling
rakyat. Sekali lagi, ini adalah pilihan.
Pelaksanaan Unbundling adalah Perjalanan yang Bertahap dan Berproses
5
Gasunie, SNAM memulai proses unbundling dari accounting unbundling, kemudian functional, dan legal unbundling. Tahap akhir yang diharapkan adalah ownership unbundling, namun untuk mencapai tujuan transparansi dan independensi tidak harus demikian sehingga diberikan alternatif model ISO, ITO, seperti dijelaskan oleh EU COmmission.
Gasunie
4
Seluruh infrastruktur gas dimiliki oleh negara dan dikelola oleh BUMN baik transmisi maupun distribusi.
SNAM
EU Commission
Memiliki 90% infrastruktur yang ada dan pengoperasian dengan cara lelang dan penjaminan akses untuk semua pihak.
Fokus pada pengaturan penjaminan infrastruktur dapat diakses semua orang dan mendukung kompetisi yang sehat.
Infrastruktur Gas adalah Infrastruktur Publik yang Merupakan Aset Krusial Krusial bagi negara dan penjagaan ketahanan nasional juga untuk enabler pelaksanaan kompetisi. SNAM
Gasunie
3
Saat diimplementasikan liberalisasi seluruh area di Belanda sudah terhubung dengan infrastruktur.
Memulai perjalanan pengembang infrastruktur secara integrated sejak 1941 dan mulai diliberalisasi 1998.
EU Commission Kematangan infrastruktur adalah hal mendasar yang dibutuhkan dalam implementasi liberalisasi.
Tahap Awal Pengembangan Infrastruktur Dilakukan Dengan Skema Integrated (Snam, Gasunie dan EU Commission mengkonfirmasi bentuk praktek di masa lalu tersebut sebagai skema paling efektif)
2
Liberalisasi hanya dilakukan setelah infrastruktur matang (menjangkau seluruh area dan pelanggan dengan fasilitas tersebut, Latvia dan Kroasia diberikan waktu 10 tahun untuk mempersiapkan infrastruktur sebelum implementasi liberalisasi)
Liberalisasi adalah Pilihan Metode Pengelolaan Gas yang dipilih sesuai dengan Filosofis dan Tujuan Negara Bukan Merupakan Tujuan Pengeloaan Gas
1
32
EU Commission menyatakan bahwa liberalisasi bukan mengenai best practice atau benar dan salah dalam pengelolan gas, tapi ini adalah pilihan yang harus dipilih sesuai dengan filosofi dan tujuan setiap negara. Tujuan spesifik dari EU untuk meliberalisasi adalah â&#x20AC;&#x153;Attractivenessâ&#x20AC;? untuk security of supply melalui pasar yang atraktif, menghilangkan ketergantungan dari Rusia yang awal sebagai pemasok dominan Eropa dan penciptaan efisiensi pengelolaan gas.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
PEMA N FAATAN BE RSAMA FASI LI TAS
KONSEP, TUJUAN DAN BENTUK IMPLEMENTASI YANG PERLU KONFIRMASI
P
ada 2009 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan suatu kesempatan yang luar biasa untuk bertemu dengan salah satu ‘dewa’ dalam bidang manajemen yaitu Michael Porter. Michael Porter adalah Profesor Harvard Business School yang membangun teori Five Forces
yang begitu legendaris. Dalam kesempatan tersebut, Michael Porter menyampaikan masukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia melalui paper berjudul Improving Indonesia’s Competitiveness. Salah satu hal yang disampaikannya adalah bahwa sebagai langkah awal
untuk menyusun strategi ekonomi perlu diidentifikasi dan dipahami kekuatan unik yang dimiliki Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan Profesor Harvard Business School ini, kekuatan unik pertama Indonesia adalah sumber daya alam yang begitu besar dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 33
Sajian Utama
Dengan keunikan sumber daya tersebut, Indonesia memiliki potensi menjadi negara yang paling unggul, setidaknya untuk Asia Tenggara. Namun apa yang terjadi, sampai dengan saat ini Indonesia masih banyak tertinggal oleh negara-negara tetangga kita. Kekayaan alam yang begitu besar tidak serta merta membuat kita lebih unggul. Apa yang salah? Mungkin apa yang dikatakan oleh salah satu anggota Dewan Energi Nasional, Prof Rinaldy Dalimy, dalam suatu kesempatan diskusi publik terbuka, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah tapi miskin tata kelola yang baik, ada benarnya juga. Miskin tata kelola ini yang membuat kekayaan alam yang ada belum menjadi sumber keunggulan daya saing kita. Bagaimana cara mengelola sumber daya alam, terutama bila sumber daya alam tersebut berupa sumber daya alam tidak terbarukan, seperti minyak dan gas? Dalam Undang â&#x20AC;&#x201C; Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (â&#x20AC;&#x2DC;UU Migasâ&#x20AC;&#x2122;) disebutkan secara eksplisit bahwa skema yang dipilih diharapkan dapat menciptakan pengelolaan yang efektif dan efisien.
Penerjemahan efektif dan efisien ini dilakukan dengan memperkenalkan skema tata kelola minyak dan gas berupa pemisahan kegiatan usaha dan pemanfaatan bersama fasilitas. Bentuk pemisahaan kegiatan usaha ditunjukkan dengan bentuk pemisahan badan usaha yang melakukan kegiatan usaha hulu dan hilir serta memisahkan peran badan usaha dan regulator yang sebelumnya dilakukan oleh Pertamina sekaligus. Konsep pemisahan itu dikenal dengan nama non vertical integration, pelarangan integrasi vertikal. Pilihan melakukan bentuk pemisahan ini berdasarkan hasil evaluasi dan kenyataan waktu itu bahwa pengelolaan oleh Pertamina secara rangkap memiliki kelemahan seperti inefisiensi dan munculnya beberapa kasus korupsi. Diharapkan dengan pemisahan ini dapat dilakukan pengaturan efisiensi di setiap sisi secara transparan dan fokus sehingga menjadi lebih baik. Akibat dari ketentuan itu, Pertamina harus membuat Pertamina EP dan juga Pertamina yang mengelola sisi hilir seperti Pertamina Retail, Pertamina Gas Domestik, dan lainnya. Dan juga dibentuknya
Badan Pelaksana kegiatan hulu yaitu BP Migas dan Badan Pengaturan kegiatan hilir yaitu BPH Migas sehingga fungsi regulator tidak lagi dirangkap oleh badan usaha. Skema untuk pencapaian efektif dan efisien berikutnya adalah skema pemanfaatan bersama fasilitas. Hal ini untuk menciptakan suatu optimalisasi penggunaan infrastruktur yang ada dan juga mencegah adanya biaya rangkap akibat pembangunan beberapa infrastruktur sejenis di suatu area yang sama. Terlihat skema ini memang jelas dapat menciptakan efisiensi. Namun ternyata konsep pemanfaatan bersama fasilitas tidak hanya sekedar bentuk skema operasi tapi memiliki dimensi â&#x20AC;&#x201C; dimensi lain yang saling berkaitan. Dimensi terkait dengan pemanfaatan bersama fasilitas yaitu dimensi teknik dan komersial. Dalam dimensi teknik, hal ini jelas bahwa dengan melibatkan beberapa pihak dalam penggunaan infrastruktur yang sama, diperlukan kemampuan teknik yang dapat memastikan tidak ada pihak yang akan dirugikan. Kemampuan teknik ini meliputi kepemilikan tingkat kehandalan
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah tapi miskin tata kelola yang baik, ada benarnya juga. Miskin tata kelola ini yang membuat kekayaan alam yang ada belum menjadi sumber keunggulan daya saing kita. 34
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
yang tinggi sehingga penyaluran gas para pihak pengguna (Shipper) tidak terganggu dan adanya sistem monitoring dan pengendalian penyaluran gas yang memastikan semua hak dan kewajiban para pihak terkait infrastruktur tersebut tetap terjamin. Secara komersial, bentuk pemanfaatan bersama fasilitas seperti infrastruktur pengangkutan gas bumi memiliki pengaruh terhadap pembentukan struktur industri gas bumi di negara tersebut. Atau dibanyak kasus adalah hal yang berkebalikan, bahwa skema pemanfaatan bersama infrastruktur gas bumi dipilih berdasarkan pada struktur industri gas yang akan diciptakan. Dari penjelasan tersebut memang benar bahwa terdapat banyak bentuk skema pemanfaatan bersama fasilitas. Dan ini yang akan kita bahas lebih lanjut, yaitu skema pemanfaatan bersama fasilitas seperti apa yang ingin diterapkan oleh Indonesia dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik spesifik Indonesia. Pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas secara internasional memiliki beberapa bentuk, setidaknya ada empat bentuk pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas yang umum diterapkan yaitu terdiri dari Negotiated Access, Third Party Access, Open Access dan Common Carriage. Masing â&#x20AC;&#x201C; masing bentuk pemanfaatan bersama fasilitas ini berbeda membutuhkan skema pendukung tertentu dan berdampak terhadap pembentuk struktur industri gas bumi.
Bentuk pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas berupa Negotiated Access adalah suatu pemanfaatan bersama suatu fasilitas yang bersifat tertutup dan murni bisnis antara dua pihak yaitu yang memiliki fasilitas dan yang membutuhkan tanpa adanya pengawasan dan kewajiban pemanfaatan oleh Regulator. Implementasi bentuk ini lazim dilakukan di pipa bawah laut atau lepas pantai. Suatu pihak akan melakukan negosiasi pada pemilik fasilitas agar dapat mengijinkan pemanfaatan fasilitasnya dan ditentukan kompensasi atas jasa tersebut. Semua murni antara dua pihak (B to B) dan tertutup tanpa paparan regulasi. Bentuk berikutnya adalah Third Party Access (TPA). Berbeda dengan negotiated access dalam bentuk ini sudah ada paparan terhadap regulasi. Regulator ikut mengawasi pelaksanaan pemanfaatan bersama ini. Pemanfaaan bersama ini ditunjukkan dengan adanya suatu Badan Usaha yang membangun infrastruktur yang awalnya untuk kebutuhan sendiri, kemudian dalam perkembangannya, saat terdapat kapasitas yang tidak digunakan maka diwajibkan untuk diberikan kesempatan pada pihak lain untuk dapat memanfaatkannya. Fasilitas tersebut dibangun dan digunakan oleh suatu Badan Usaha dan pihak ketiga (Third Party) diijinkan untuk ikut memanfaatkannya. Regulator ikut mengawasi agar bentuk kompensasi tidak semena-mena diterapkan
oleh pemilik infrastruktur. Bentuk implementasi skema ini terjadi pada pipa pengangkutan gas, storage atau fasilitas proses untuk regasifikasi seperti yang dilakukan Gaz de France di Perancis. Skema pemanfaatan bersama fasilitas yang kadang dipertukarkan dalam penggunaan istilahnya dengan Third Party Access adalah Open Access. Padahal antara keduanya ada suatu perbedaan yang sangat prinsip. Open Access adalah bentuk pemanfaatan bersama fasilitas pada suatu fasilitas yang dibangun khusus untuk pemanfaatan bersama (biasanya berdasarkan Gas Transportation Agreement) oleh banyak pihak sampai dengan kapasitas maksimum infrastruktur berdasarkan prinsip First Come First Serve. Prinsip itu berarti pihak yang pertama yang meminta akses akan diberikan kesempatan pertama untuk penguasaan kapasitas infrastruktur. Dalam skema Open Access ini, pemilik infrastruktur adalah Transporter murni yang membangun infrastruktur untuk kegiatan pengangkutan dan mendapatkan pendapatan dari toll fee atau tarif pengangkutan gas. Badan Usaha ini tidak memanfaatkan infrastruktur ini untuk kegiatan usaha lain miliknya sendiri. Berbeda dengan Third Party Access, dalam skema ini badan usaha membangun dan menggunakannya sendiri kemudian mengijinkan pihak lain untuk ikut memanfaatkannya. Ini adalah perbedaan prinsip tersebut.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 35
Sajian Utama
Skema pemanfaatan bersama fasilitas selanjutnya adalah Common Carriage. Bentuk ini sangat mirip dengan Open Access, namun perbedaan mendasar ada pada pembatasan sampai dengan kapasitas maksimum infrastruktur. Pada Open Access, pihak lain dapat memanfaatkan infrastruktur ini sampai dengan batas maksimum kapasitas. Bila sudah tercapai kapasitas maksimum maka pihak lain tidak dapat dilayani. Sehingga ada upaya â&#x20AC;&#x2DC;cepat-cepatanâ&#x20AC;&#x2122; untuk mendapatkan akses dan dari kondisi ini muncul prinsip first come first serve.
36
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Di skema Common Carriage berbeda, semua pihak yang ingin menggunakan infrastruktur ini harus diijinkan dan dilayani. Pada saat kapasitas maksimum infrastruktur sudah tercapai dan ada pihak lain yang ingin memanfaatkan maka harus dilayani dan mekanisme yang dilakukan adalah penyesuaian pembagian kapasitas bagi seluruh pihak. Sangat berbeda. Dari berbagai macam bentuk pemanfaatan bersama fasilitas tersebut terlihat memiliki keunggulan dan kelemahannya masing â&#x20AC;&#x201C; masing, sehingga pemilihannya harus tepat
guna untuk pencapaian tujuan utama yang diharapkan. Karena bagaimana pun penerapan skema pemanfaatan bersama fasilitas adalah metode bukan suatu tujuan. Lalu bagaimana bentuk pemanfaatan bersama fasilitas di Indonesia? Bila melihat skema pemanfaatan bersama fasilitas untuk gas bumi di Indonesia, kita perlu melakukan suatu peninjauan terhadap regulasi yang mengatur masalah ini. Dimulai dari Undang â&#x20AC;&#x201C; Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Sajian Utama
(‘UU Migas’) disebutkan dalam Pasal 8 ayat (3) yaitu: “Kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa yang menyangkut kepentingan umum, pengusahaannya diatur agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai” Berdasarkan ayat tersebut terkait dengan pemanfaatan bersama fasilitas terdapat dua hal penting yang harus menjadi perhatian yaitu: a. Diberikan untuk kepentingan umum. Kepentingan umum ini bukan berarti untuk kepentingan suatu badan usaha tertentu. Definisi kepentingan umum di beberapa regulasi turunan dinyatakan seperti kebutuhan penyediaan listrik, pupuk, produksi minyak dan gas,
serta kebutuhan energi daerah penghasil minyak dan gas (lihat Permen ESDM No. 03 Tahun 2010 dan PTK BP Migas No. 29 Tahun 2009); b. Pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai. Pemanfaatan bersama dilakukan dengan memberikan kesempatan pada semua pihak. Hal pada poin pertama mengenai kepentingan umum harus dilakukan pembahasan lebih lanjut secara terpisah. Namun bila melihat pada poin kedua, memberikan kesempatan atau terbuka pada semua pemakai ini berdasarkan berbagai macam skema pemanfaatan bersama fasilitas memiliki beberapa alternatif yaitu dapat berupa Third Party Access, Open Access atau Common
Carriage. Skema mana yang dipilih? Memang UU Migas adalah suatu Undang – Undang yang tidak akan mengatur secara detail, sehingga kita perlu melakukan evaluasi lebih lanjut pada peraturan turunan berikutnya. Peraturan turunan berikutnya ada pada Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 yaitu tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi. Dalam pasal 31 ayat 1 disebutkan: “Badan Usaha wajib memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk secara bersama memanfaatkan fasilitas dan sarana pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang dimilikinya dengan pertimbangan aspek teknis dan ekonomis” Dari ketentuan ini maka mulai ada suatu pendetailan bahwa skema pemanfaatan bersama fasilitas harus mempertimbangkan aspek teknis dan
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 37
Sajian Utama
Bilamana tidak memiliki pemahaman yang tepat mengenai struktur regulasi dan konteks Indonesia maka kita dapat tersesat jauh. Alih-alih mendapatkan skema yang efektif dan efisien kita dapat melanggar hal yang lebih besar yaitu amanat nasional dalam hal pengelolaan sumber daya alam berupa gas bumi.
ekonomis. Bila kita melihat penjelasan PP No. 36 Tahun 2004 ini untuk pasal 31 ayat 1, maka didapatkan keterangan sebagai berikut: “Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan pertimbangan teknis adalah bahwa terhadap fasilitas pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa yang mempunyai kapasitas lebih dapat dimanfaatkan oleh pihak lain tanpa mengganggu kegiatan operasional pemilik fasilitas. Sedangkan yang dimaksud dengan pertimbangan ekonomis adalah bahwa pihak lain yang akan memanfaatkan fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa tersebut harus mempertimbangkan kepentingan keekonomian pemilik fasilitas antara lain mengenai tingkat pengembalian investasi (rate of return)” Terlihat dengan jelas hal mengenai aspek teknis dan ekonomis yaitu masih adanya kapasitas lebih dan tidak mengganggu PEMILIK FASILITAS dan tidak mengganggu keekonomian PEMILIK FASILITAS. Sehingga dari peraturan turunan ini
38
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
terlihat skema pemanfaatan bersama fasilitas yang dipilih mengerucut pada bentuk skema Third Party Access, bukan Open Access karena pemilik fasilitas masih menggunakannya (tidak mengganggu kegiatan operasional Pemilik Fasilitas) dan bukan Common Carriage karena hanya boleh dilakukan bila ada kapasitas lebih. Jadi sampai dengan tingkat Peraturan Pemerintah di tahun 2004, bentuknya jelas yaitu Third Party Access. Kemudian bila kita lihat lebih lanjut, pada tahun 2005, pemerintah mengeluarkan suatu ketentuan terkait dengan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) yaitu KepMen No. 1321 K/20/MEM/2005. Dalam ketentuan ini pada item keputusan Kedua disebutkan legenda atau keterangan mengenai tiga kategori jenis pipa transmisi dan distribusi gas bumi Indonesia. Dan pada huruf a item keputusan ini disebutkan: “a. Kategori 1 Open Access adalah Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas yang dapat dimanfaatkan oleh lebih dari satu pemasok (shipper)
dan/atau pelanggan (Customer) dalam kerangka Kegiatan Usaha Hilir” Munculnya istilah Open Access ini mulai membingungkan namun dengan penjelasannya sebagai definisi open access, terlihat istilah open access ini memiliki pengertian yang berbeda dibandingkan dengan konsep secara internasional. Dalam tahap ini definisi Third Party Access masih mewakili esensi UU Migas dan PP No. 36 Tahun 2004. Kemudian kita lihat lagi peraturan yang lebih detail lagi mengenai skema pemanfaatan bersama fasilitas yaitu di Peraturan BPH Migas No. 15 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Dalam peraturan ini di Pasal 4 ayat 1, dinyatakan: “1. Transporter wajib memberikan kesempatan yang sama kepada Shipper untuk secara bersama memanfaatkan Fasilitas yang dimiliki/dikuasainya dengan mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis”
Sajian Utama
Pada ayat 2 nya disebutkan: “2. Pemanfaatan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan apabila dipenuhi aspek teknis dan ekonomis sebagai berikut: a. Terdapat kapasitas lebih pipa yang dari aspek kelayakan teknis masih bisa dimanfaatkan secara bersama; b. Tidak mengganggu kegiatan operasional Transporter; c. Tidak mengurangi nilai keekonomian, antara lain tingkat pengembalian investasi (rate of return) Transporter” Melalui peraturan BPH Migas yang lebih baru ini dipertegas kembali bahwa skema pemanfaatan bersama fasilitas di Indonesia adalah Third Party Access. Namun dalam perkembangan berikutnya dalam Peraturan Menteri ESDM No. 19 Tahun 2009, tentang Kegiatan Usaha Gas Melalui Pipa, dalam pasal 9 dinyatakan: “Dalam melaksanakan Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa, Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 wajib menggunakan Pipa Transmisi dan/atau Pipa Distribusi yang tersedia untuk dapat dimanfaatkan bersama (open access) pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi tertentu.” Muncul kembali istilah open access dan kali ini dengan penyebutan menggunakan huruf kecil di awal setiap kata maka tidak ada definisi khusus mengenai open access. Bila mengacu pada konsep secara
internasional maka open access yang dimaksud sangat berbeda dengan yang diminta dalam UU Migas, PP No. 36 Tahun 2004, Peraturan BPH No. 15 Tahun 2008. Terlihat tidak penting, karena definisinya mungkin masih mirip dengan ketentuan mengenai RIJTDGBN, tapi ternyata sangat penting sekali. Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa skema pemanfaatan bersama fasilitas akan mempengaruhi struktur industri gas bumi yang ada. Dan skema open access selalu dikaitkan dengan skema liberalisasi gas bumi.
Dalam ayat 3 dinyatakan:
Silakan dilihat dalam berbagai publikasi ilmiah internasional mengenai open access seperti halnya jurnal Juris (1998) Slaba (2009) atau De Vany (1993), open access sangat erat kaitannya dengan liberalisasi gas bumi. Dan ini terlihat juga dengan berbagai isi dari Permen ESDM No. 19 Tahun 2009 yang menginisiasi berbagai skema terkait dengan liberalisasi seperti pelaksanaan unbundling dalam bentuk pemisahaan kegiatan usaha pengangkutan dan niaga (Pasal 19). Konsep unbundling seperti ini lazim diterapkan di negara yang meliberalisasi industri gasnya, sedangkan dalam UU Migas dalam pasal 23 ayat 2 disebutkan: “Izin Usaha yang diperlukan untuk kegiatan usaha Minyak Bumi dan/ atau kegiatan usaha Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibedakan atas: a. Izin Usaha Pengolahan; b. Izin Usaha Pengangkutan; c. Izin Usaha Penyimpanan; d. Izin Usaha Niaga;”
Dari uraian di atas, hanya terkait dengan skema pemanfaatan bersama fasilitas yang dipilih oleh Indonesia memiliki kerancuan pada peraturan turunannya. Pada saat istilah open access digunakan di suatu forum umum atau internasional maka pemahaman yang digunakan oleh pendengar adalah istilah open access yang dipahami secara internasional, bukan yang didefinisikan sendiri dan spesifik. Hal ini dapat berdampak sangat besar.
“Setiap Badan Usaha dapat diberikan lebih dari 1 (satu) Izin Usaha sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Terlihat dalam UU Migas pelaksanaan kegiatan pengangkutan dan niaga dapat dilakukan oleh satu Badan Usaha. Hal ini sangat jelas konsep unbundling dalam Permen ESDM No. 19 Tahun 2009 ini perlu dikaji lebih lanjut kesesuaiannya dengan peraturan lain diatasnya.
Kita perlu kembali melihat konsep pemanfaatan bersama fasilitas yang sekarang secara luas diperbincangkan seperti adanya tuntutan agar PGN melakukan open access pada infrastruktur yang dimilikinya. Bilamana tidak memiliki pemahaman yang tepat mengenai struktur regulasi dan konteks Indonesia maka kita dapat tersesat jauh. Alih-alih mendapatkan skema yang efektif dan efisien kita dapat melanggar hal yang lebih besar yaitu amanat nasional dalam
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 39
Sajian Utama
hal pengelolaan sumber daya alam berupa gas bumi. Indonesia adalah negara yang unik, keunikan kita salah satunya berasal dari kenyataan bahwa Indonesia memiliki dasar negara berupa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang menjadi ruh dalam pelaksanaan negara dan pencapaian tujuan besar yang secara spesifik disebutkan dalam pembukaan UUD 1945. Dalam hal pengelolaan sumber daya alam, hal ini juga diatur secara spesifik dan jelas dalam UUD 1945 pada pasal 33 ayat 1, 2 dan 3, yaitu: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan; 2. Cabang â&#x20AC;&#x201C; cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara; 3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat.
Berdasarkan pasal ini, sangat jelas disebutkan bahwa gas bumi adalah kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi yang harus dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besar kepentingan rakyat. Ekonomi berdasarkan UUD 1945 adalah Ekonomi Kerakyatan yang dibangun dengan sumber kebersamaan dan kekeluargaan yang jauh bertentangan dengan liberalisasi yang bersumber dari individualisme
UUD 1945 Pasal 33, suatu amanah konstitusi, amanah pendiri bangsa. Demikian juga halnya dengan upaya meliberalisasi industri listrik melalui UU No. 20 Tahun 2002 yang dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi juga karena melanggar UUD 1945.
dan liberalisme (Swasono, 2013).
harus menentukan struktur industri gas terlebih dahulu yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dan skema pemanfaatan bersama fasilitas kemudian dipilih yang sesuai dengan filosofi tersebut dan diharapkan dapat mencapai tujuan utama yaitu pengelolaan secara efektif dan efisien demi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Hal ini juga dibuktikan dari berbagai macam hasil Mahkamah Konstitusi yang membatalkan ketentuan terkait dengan inisiasi liberalisasi yang melanggar UUD 1945 seperti pembatalan mekanisme penentuan harga Bahan Bakar Minyak dan harga Gas Bumi yang sebelumnya dalam UU Migas Pasal 28 dinyatakan diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar. Mahkamah Konstitusi menyatakan harga tersebut diatur oleh Pemerintah. Karena ini adalah aset yang diatur secara spesifik dalam
Maka pemilihan skema pemanfaatan bersama fasilitas benar akan berdampak pada struktur industri yang dibangun tapi dapat terjadi secara berkebalikan. Kita
Skema pemanfaatan bersama fasilitas adalah alat untuk mencapai tujuan bukan tujuan itu sendiri. Saatnya dengan nuansa kemerdekaan Indonesia kita merefleksikan kembali sudah sejauh apa kita melangkah dalam memenuhi amanat para pendiri bangsa.
Kita harus menentukan struktur industri gas terlebih dahulu yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dan skema pemanfaatan bersama fasilitas kemudian dipilih yang sesuai dengan filosofi tersebut dan diharapkan dapat mencapai tujuan utama yaitu pengelolaan secara efektif dan efisien demi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
40
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
RO A D MAP KETAHANAN ENE RG I NASI O NAL
INDUSTRI MINYAK BUMI, KELISTRIKAN, GAS BUMI DAN HIKAYAT LIBERALISASI
A
•
da banyak definisi tentang
berbicara tentang Vision, karena
Ketahanan Energi, di mana
Ketahanan Energi harus didesain
(supply) dalam jumlah yang
bila dirumuskan dalam
dan dipersiapkan agar dapat
cukup;
Terpenuhinya pasokan energi
satu kalimat, kiranya rumusan EIA
berlangsung dalam jangka panjang
(Internal Energy Agency) dapat
dengan memperhatikan semua unsur
dipakai sebagai acuan: Energy
pembentuknya dan antisipasi atas
security refers to the uninterrupted
hal-hal yang dapat merongrong atau
availability of energy sources
melemahkannya. Dalam membangun
at an affordable price. Dengan
Ketahanan Energi Nasional kita harus
untuk menyerap energi, di mana
demikian, bila kita berbicara tentang
mempersiapkan beberapa hal berikut
faktor utama kemampuan
Ketahanan Energi maka kita
ini:
untuk menyerap energi adalah
•
Tersedianya infrastruktur energi yang handal, aman dan efisien;
•
Kemampuan pasar (demand)
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 41
Sajian Utama
ketersediaan energi dengan spesifikasi yang sesuai dan harga yang terjangkau untuk mampu bersaing dan terus berkembang. Tren pembahasan Ketahanan Energi di negara-negara Barat menjadi topik yang krusial pasca krisis OPEC tahun 1973. Ketahanan Energi saat ini menjadikan penekanan khusus pada keamanan minyak, sehingga hampir seluruh negara berupaya membangun mekanisme yang efektif untuk pelaksanaan kebijakan di seluruh spektrum yang luas terkait isu-
termakmur di dunia karena hampir
menggantungkan diri hanya dari
isu energi dalam rangka mengurangi
seluruh produksi minyak dan gasnya
minyak.
ketergantungan terhadap minyak.
dapat diekspor untuk meningkatkan devisa negara. Sama seperti
Setelah tercapainya kematangan
Negara termakmur di dunia,
Norwegia, Swiss pun membangun
infrastruktur, Inggris menerapkan
Norwegia, membangun ketahanan
ketahanan energinya dengan
liberalisasi bisnis gas dalam bentuk
energinya dengan memanfaatkan
memanfaatkan energi air, thermal dan
Open Access dan Unbundling pada
sumber daya alam terbarukan berupa
nuklir untuk membangkitkan listrik di
tahun 1986 dengan tujuan untuk
tenaga air, angin dan thermal untuk
negara tersebut.
meningkatkan efisiensi pemanfaatan
membangkitkan listrik di negara
42
jaringan pipa agar para pemasok
tersebut. Setelah terbangunnya
Tidak dapat melepaskan diri
gas dari Norwegia, Rusia, Algeria,
electricity grid secara luas, liberalisasi
seluruhnya dari ketergantungan
dan lainnya dapat secara langsung
kelistrikan yang bertujuan untuk
terhadap energi fosil, Inggris
menyalurkan gas kepada konsumen.
meningkatkan efisiensi pemanfaatan
berupaya membangun berbagai
jaringan transmisi dan distribusi
infrastruktur energi untuk mengimpor
Sama seperti Inggris, Amerika dan
listrik diterapkan di Norwegia
gas dari berbagai negara. British
Eropa membangun jaringan pipa gas
sejak tahun 1990-an, di mana
Gas, yang dibentuk pada tahun
secara terintegrasi dan membentuk
Pemerintah memberikan insentif bagi
1967 merupakan gabungan dari
gas market platform (Hub). Secara
perkembangan pembangkit listrik
sekitar 1.026 perusahaan gas
bertahap, negara-negara Uni Eropa
yang berasal dari energi terbarukan.
di Inggris, membangun jaringan
mulai menerapkan liberalisasi bisnis
pipa gas, storage dan LNG Import
gas sejak 1996, di mana penerapannya
Alhasil, pada tahun 2005 lebih
Terminal secara terintegrasi di
disesuaikan dengan kesiapan
dari 99% pembangkit listrik di
seluruh negara. Alhasil, dengan
infrastruktur dan daya saing market
Norwegia telah bersumber dari
keterbatasan sumber daya alam
domestik dalam menerima mekanisme
energi terbarukan (air, angin dan
yang ada di negaranya, Inggris
pasar. Seperti di Perancis misalnya,
thermal) sehingga selain mencapai
menyediakan infrastruktur energi agar
penerapan liberalisasi gas dalam
hasil maksimal dalam ketahanan
memungkinkan terbukanya sumber
bentuk Open Access dan Unbundling
energinya juga menjadikannya negara
energi dari berbagai negara dan tidak
baru dilaksanakan pada tahun 2008.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Sajian Utama
Kematangan Infrastruktur Energi
Semua negara di muka bumi
Petronas yang didapat dari ekspor
merupakan faktor utama untuk
ini menerapkan skema unifikasi
minyak dan gas (dalam bentuk LNG),
mencapai Ketahanan Energi
(non-liberalisasi) untuk mencapai
pada tahun 1980 Petronas mulai
Nasional. Dalam mencapai
kematangan infrastrukturnya. Sebut
mengembangkan PGU (Peninsular
kematangan infrastruktur, baik
saja di Inggris misalnya, kematangan
Gas Utilization) dalam rangka
infrastruktur hulu maupun
infrastruktur gas dilakukan oleh
merintis konversi BBM ke Gas.
infrastruktur hilir, yang dibutuhkan
British Gas; di Perancis oleh
Pengembangan infrastruktur gas
adalah skema yang tepat untuk
Gaz de France; di Thailand oleh
di sepanjang Semenanjung Malaya
menarik minat investor: bila
PTT Thailand dan di Malaysia
secara bertahap meningkatkan
Pemerintah mampu mendanai
oleh Petronas. Hanya dalam hal
pemanfaatan gas domestik dan
pembangunan infrastruktur
pencapaian efisiensi pemanfaatan
menumbuhkan daya saing industri di
energi maka skema yang
infrastruktur barulah muncul dua
wilayah Asia Tenggara.
tepat adalah meyakinkan para
mazhab: skema Liberalisasi (Open
politikus bahwa pendanaan atas
Access dan Unbundling) dan skema
Alhasil, ketika terjadi natural decline
pembangunan infrastruktur energi
Non-Liberalisasi / Penguasaan
terhadap produksi minyak di era
akan meningkatkan rating dalam
Negara.
2000-an, Malaysia tetap dapat
Pemilu; namun bila Pemerintah
mempertahankan posisinya sebagai
tidak cukup mampu mendanai,
Dalam rangka melepaskan
negara pengekspor minyak karena
maka skema insentif investasi dan
ketergantungan dari minyak,
kebutuhan energinya telah dapat
kepastian hukum bagi Badan Usaha
Malaysia telah merintis Ketahanan
teratasi dengan pasokan gas yang
merupakan pilihan yang harus
Energi-nya sejak 1980. Seiring
cukup ke dalam negeri melalui pipa
diambil oleh Pemerintah.
dengan membaiknya keuangan
PGU.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 43
Sajian Utama
Bagaimana halnya dengan Indonesia negeri tercinta kita? Ketika seluruh negara di dunia giat membangun fungsi ketahanan energi dengan cara memperbanyak suplai dan infrastruktur energi termasuk energi alternatif, kita justru sibuk mencari cara bagaimana memperbanyak dan mengembangkan trader/broker. Dari sisi minyak, sebut saja Petral sebagai trader impor BBM yang lebih diminati ketimbang mengembangkan kilang untuk meningkatkan kemampuan pemrosesan minyak mentah. Pupuk, Kelistrikan dan Industri
alternatif seperti dilaksanakan oleh
Dan dari sisi gas tidak kalah serunya:
lainnya. Hal yang sangat disayangkan
negara lain sejak tahun 1980-an,
Munculnya UU No 22 Tahun 2001
di sini adalah, sektor Lifting Oil
justru saat ini berebut gas dengan
tentang Minyak dan Gas Bumi
dan Kelistrikan yang seharusnya
saudara-saudara dari sektor lain
(UU Migas) dan aturan turunannya
didorong untuk menggunakan energi
yang tidak dapat melakukan
dalam bentuk PP 36 tahun 2004
alternatif lain justru diberikan prioritas
konversi karena gas adalah satu-
dan Peraturan Menteri ESDM No.
gas lebih tinggi ketimbang sektor
satunya bahan baku atau energi
19 tahun 2009 dan Peraturan
pupuk dan Industri yang sangat
yang dapat digunakan untuk proses
Menteri ESDM No. 03 tahun 2010
menggantungkan diri terhadap
produksinya.
semakin menyuburkan trader dan
kesediaan bahan baku, di samping
broker ketimbang pembangunan
pula sektor Industri non migas
Bila pada kondisi krisis akhir-akhir ini
infrastruktur. Saat ini, tercatat lebih
memberikan sumbangsih besar bagi
Pemerintah memberikan insentif pajak
dari 63 pelaku usaha hilir gas, dan
GDP (GDP industri non migas dan
dan keuangan bagi sektor industri
yang sangat ironis adalah: jaringan
manufaktur tahun 2012 sebesar
padat karya, itu seperti menyuapi
pipa untuk menyalurkan gas domestik
21%, sedangkan GDP sektor migas
bubur bagi orang sakit. Kenapa tidak
yang dimiliki Indonesia saat ini baru
hanya 4%).
pada saat sehat, orang itu diberikan makanan dan gizi yang cukup untuk
tersedia sebanyak 20% dari yang
44
seharusnya ada (sesuai Rencana
Belum cukup sampai di situ, sektor
tetap sehat dan kuat untuk terus
Induk Jaringan Pipa Transmisi dan
industri dan manufaktur seringkali
bertumbuh dan berkembang. Jadi
Distribusi Gas Nasional dalam
harus menerima gas tidak langsung
kalau memang sumber daya alam
Keputusan Menteri ESDM No. 2700
dari penyedia infrastruktur, melainkan
strategis gas sangat diperlukan
tahun 2012).
harus menerima harga tinggi karena
oleh industri padat karya untuk
melewati tangan-tangan trader gas
tetap mempertahankan daya saing
Tidak kalah menariknya, dalam
yang bahkan sampai lima tingkat
produknya, mengapa tidak didesain
Peraturan Menteri ESDM No. 03
seperti terjadi di Jawa Barat dan
dan direncanakan agar pertumbuhan
tahun 2010, prioritas alokasi gas
Jawa Timur. Sektor kelistrikan, yang
pemanfaatan gas domestik dapat
diterjemahkan sebagai urutan
seharusnya dipersiapkan untuk
meningkatkan nilai tambah dan
penerima gas yaitu Lifting Oil,
melakukan konversi BBM ke energi
sumber kemakmuran bagi rakyat.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Cakrawala
LEBARAN SEMARAK DI KAMPUNG TENUN GARUT
S
eperti anak kecil lainnya,
deras ke kantong orang tuanya itu.
Hendar mengisahkan, kehidupannya
Hafsah Qaulan Syadida
Hafsah adalah anak semata wayang
terasa berat kala usaha tenun
berbunga-bunga kala
Hendar Rogesta dan istrinya. Pria
ikat warisan orang tuanya mulai
Idul Fitri akan tiba. Yang ada di
34 tahun asli Garut, Jawa Barat
meredup pada 2006. Adalah
benak gadis cilik berusia 6 tahun
ini adalah seorang pengrajin tenun
persoalan permodalan, keterbatasan
ini adalah baju baru, celana baru,
ikat Garut. Sejak 2009 lalu, usaha
bahan baku, dan kesulitan dalam
kerudung baru dan sepatu baru
yang dilakoninya bisa bangkit lagi.
pemasaran yang membuat usahanya
plus “angpao” dari paman, kakek
Kehidupan keluarganya pun bisa
sempoyongan. Produk tenun ikat
atau neneknya. Pada Idul Fitri tahun
bangkit lagi. Pelan namun pasti fulus
Hendar dan pengrajin lainnya di
2013 – jatuh pada 9 Agustus lalu-
mengalir ke pundi-pundi uangnya.
Garut kalah bersaing dari sisi model,
ini, Hafsah sungguh bergembira
Omzet usahanya kini mencapai
motif dan desain.
karena mendapatkan “serba baru”
Rp 200 juta per bulan. Hingga
yang diinginkannya itu. Maklum,
kemudian ia bisa membeli sebuah
Hendar mengakui, ia kesulitan
hari-hari sebelum bulan Ramadhan
mobil dan mendandani rumahnya
menciptakan ide-ide segar untuk
datang, ayahnya kebanjiran order
menjadi lebih baik.
motif tenun yang baru. Sudah
yang artinya banyak fulus mengalir
begitu, teknologi yang dimilikinya tak
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 45
Cakrawala
mendukung penciptaan ide-ide motif
untuk meningkatkan kualitas tenun
tenun Garut terbaru. Karena itulah
produksinya. “Awalnya saya terjun ke
ia dan pengrajin tenun ikat Garut
usaha tenun ikat ini setelah mendapat
lain di Kampung Panawuan, Garut,
pelatihan dari PGN selama setahun,”
Jawa Barat, hanya bisa memenuhi
kata Hendar.
pasokan dan permintaan kain tenun dasar putih. Karena semakin
Bekal ilmu pelatihan dari PGN
terdesak oleh pesaing lain yang
itu, juga ia tularkan kepada orang
makin kreatif, Hendar menyerah.
lain di kampungnya. Kini, seni
Usahanya seperti pepatah hidup
budaya tenun ikat Garut pun
segan mati tak mau.
tumbuh dan makin berkembang. “PGN membantu mengangkat
Karena usahanya sempoyongan,
pengrajin tenun ikat di Garut yang
Hendar juga menambah penghasilan
sempat punah,” kata Hendar pria
dengan menjadi seorang pemusik.
kelahiran 5 November 1979 yang
Hendar kemudian mencari duit
lulusan SD ini. Hendar dipercaya
lewat musik karena ia juga memiliki
sebagai koordinator sembilan
dari sisi manajemen. Kehidupan
hobi bermusik. Namun hasilnya tak
kelompok pengrajin tenun ikat Garut
masyarakat pun turut terangkat dari
mencukupi kebutuhan keluarga.
binaan PGN. Setiap kelompok
keberhasilan bisnis tenun ikat Garut
beranggotakan 10 pengrajin.
ini. Pasar tenun ikat Garut tak hanya
Tiga tahun berprofesi sebagai
merambah pasar domestik, juga
pemusik plus usaha tenun yang
Keberadaan kampung tenun ikat
meredup, adalah masa-masa berat
Garut binaan PGN itu diresmikan
dalam kehidupannya. Selama tiga
oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Dalam setahun belakangan ini tenun
tahun itu pula, ia tetap bermimpi
Kreatif, Mari Elka Pangestu pada 27
ikat asal Garut diekspor ke Jepang,
untuk kembali menerjuni usaha tenun
Juni 2012 lalu. Acara yang dihadiri
Kamboja, Cina, Amerika dan Inggris.
ikat. Mimpi itu akhirnya terkabul kala
oleh Direktur Utama PGN, Hendi
Permintaan ekspor ini juga terus
Hendar mendapat sebuah tawaran
Prio Santoso itu dikemas dalam
meningkat yang membuat pengrajin
dari PGN yang bermitra dengan Cita
“Peresmian Kampung Tenun Garut
kewalahan untuk memenuhinya.
Tenun Indonesia untuk mengikuti
PGN dan Pencanangan Zona Kreatif”.
Tenun ikat Garut menjadi primadona
pelatihan mengenai tenun ikat
karena eksotis, tidak mudah ditiru Hendar menjelaskan bahwa
dengan khas motif bunga dan
kebangkitan tenun ikat Garut itu
berbentuk geometris. “Khususnya
Hendar belajar tentang kekurangan
terjadi karena PGN tak hanya
pembeli Jepang mereka lebih
yang ada mulai dari motif, desain
membantu dari sisi permodalan
menyukai motif dengan warna yang
dan penerapan teknologi anyar
dan pemasaran, namun juga
bertabrakan,” kata Hendar.
selama 1 tahun.
46
ekspor ke manca negara.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Cakrawala
Industri tenun ikat Garut adalah satu dari berbagai jenis usaha kecil menengah (UKM) yang menjadi mitra binaan PGN dalam Program Kemitraan. Program Kemitraan ini adalah bagian dari program yang bernama Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Bersama kelompoknya, Hendar memiliki sebuah galeri tenun Garut di Kampung Panuwuan. Di dalam galeri yang didominasi warna putih dan biru
Kepada anaknya, Yani mulai
Jalan beraspal ini juga memudahkan
itu tersusun rapi hasil karya anggota
menurunkan ilmu tenun Garut itu.
calon pembeli tenun Garut yang
kelompok pengrajin tenun. Calon
“Anak kedua saya sudah mulai
ingin datang langsung ke Panuwuan.
pembeli bisa memilih dengan bebas,
tertarik membantu saya,” kata Yani
Termasuk lalu lintas bahan baku,
tenun ikat Garut yang dipajang di
sambil mengerjakan pencoletan
maupun lalu lintas kendaraan
sana. Pembeli juga makin dimanjakan
dan pewarnaan tenun di rumahnya.
pengangkut tenun Garut yang akan
oleh fasilitas pembayaran dengan kartu
Pekerjaan pencoletan dan pewarnaan
dipasarkan keluar Panuwuan baik ke
debit. Mereka tak perlu membawa duit
ini memerlukan waktu empat hari
pasar lokal maupun ekspor.
tunai dalam jumlah banyak kala mau
hingga satu minggu. Ia melakoninya
memborong tenun ikat Garut ataupun
dari siang hingga pukul 8 malam.
Bagi anak-anak seperti Hafsah Qaulan Syadida dan teman cilik
membeli beberapa potong saja. Kesejahteraan yang kini dirasakan
lainnya, infrastruktur Kampung yang
Usaha tenun Garut yang makin maju
Hendar dan anggota kelompoknya
bagus termasuk jalan juga akan
dan bisa menjadi penopang hidup
tak hanya dirasakan mereka sendiri.
membuat mereka senang, bisa
tak hanya dirasakan Hendar. Anggota
Hendar Rogesta dan anggota
bersepeda keliling kampung, maupun
kelompoknya, baik yang sedari awal
kelompok mengumpulkan iuran
berkeliling kampung bersama ayah
sudah bergabung maupun yang
rutin sebesar Rp 500 untuk setiap
atau ibunya, bersilaturahmi dengan
bergabung belakangan, bersyukur bisa
meter tenun Garut yang diproduksi
warga di hari-hari biasa. Termasuk
bergabung dengan kelompok pengrajin
untuk perbaikan fasilitas umum dan
pula keliling kampung, bersilaturahmi
pimpinan Hendar. Yani misalnya. “Sudah
pembangunan lainnya di Kampung
dan saling bermaaf-maafan dengan
sekitar dua tahun saya menekuni usaha
Panuwuan. Duit yang terkumpul
warga kala Idul Fitri tiba. Idul Fitri di
tenun Garut,” katanya. “Hasilnya untuk
itu antara lain disumbangkan untuk
kampung tenun Garut ini pun makin
membantu ekonomi keluarga,” ibu tiga
pengaspalan jalan sehingga bisa
semarak karena peningkatan ekonomi
anak ini menambahkan.
dilalui roda empat.
masyarakatnya. PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 47
Cakrawala
IKLAN LEBARAN PGN OKE PUNYA
A
da sebuah artikel menarik
Konsumen yang memanjakan aspek
fenomena ini tampak jelas pada hari
yang ditulis oleh Tony
emosionalitas akhirnya memunculkan
raya Idul Fitri, banyak merek yang
Burhanudin di Majalah
kesadaran untuk memenuhi tujuan
memanfaatkan momen tersebut
Marketing pada edisi September
hidup dan kehidupannya sebagai
untuk mengeluarkan iklan-iklan
2013. Judul artikelnya “Iklan Lebaran
konsumen, hingga akhirnya muncul
tematik dengan memasukkan simbol
dan Spirit Marketing 4.0”. Menilik
pertanyaan dalam diri konsumen:
dan nilai Idul Fitri.
judulnya Tony ingin mengupas
apakah cukup membeli barang dan
seputar iklan yang tayang pada masa
jasa sekedar untuk memuaskan
lebaran dilihat dari spirit marketing-
perasaan/aspek emosional, ataukah
nya.
ada yang lebih hakiki dan substansial
Tony memberikan perhatian khusus pada iklan Perusahaan
dari sekedar pemenuhan hedonis.
Gas Negara (PGN). Dalam iklan
“Menggagas Marketing 4.0 pada
Dari situ, kemudian muncul era
menyampaikan pesan “Meneruskan
buku Manajemen Dalam Berbagai
marketing sipiritual, suatu pandangan
Energi Baik dari PGN”. Iklan
Perspektif, menjelaskan pergeseran
yang menganggap penting
ini menurut Tony secara visual
era marketing : rasional – emosional-
memasukkan unsur/nilai agama dan
menampilkan momen, yaitu Lebaran
spiritual. Pada era pemasaran
keyakinan dalam kegiatan marketing.
dan Kemerdekaan RI (kebetulan
emosional, aspek persepsi,
Bisa dimengerti jika akhirnya
momen keduanya berdekatan).
pencitraan, dan pemenuhan
mereka getol melakukan komunikasi
Narasinya pun memperkuat kedua
affection menjadi kata kunci
pemasaran saat musim lebaran atau
momen tersebut.
untuk menenangkan konsumen.
Natal. Menurut Tony, di Indonesia
Bayu Sutikno dalam artikel berjudul
48
Dari berbagai iklan Idul Fitri,
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
bergenre korporat tersebut, PGN
Cakrawala
Coba simak bunyi pesannya:
Menyimak iklan PGN itu, menurut
strategi, dan taktik (mix) yang
Energi baik selalu ada selama
Tony perusahaan Indonesia mulai
dijiwai oleh spiritualisme. Madzab
kita mau meneruskannya.
aware terhadap marketing 4.0
ini menempatkan pentingnya triple
Energi untuk ikhlas memaafkan.
Tony berharap, perusahaan tidak
harmonis dengan tiga pihak, yakni
Energi untuk melanjutkan
hanya aware, namun juga sudah
masyarakat (human), lingkungan alam
mempraktikkan pada bisnis mereka.
(nature), Tuhan (God). Keseimbangan
perjuangan. Dan sebagai solusi energi gas
Konsep marketing 4.0 merupakan
filosofis ini mengantarkan perusahaan
bumi dan manfaat baiknya selalu
kelanjutan dari marketing 1.0,
pada “P” yang keempat yaitu
bisa kita teruskan.
marketing 2.0 dan marketing 3.0.
Prophetic.
Menurut Bayu Sutikno, pada
Harry Tanoso dalam artikel “Iklan
marketing 1.0 perusahaan hanya
Harus Menjadi Penyelamat Bagi
Baris pertama, menurut Tony
fokus pada penciptaan profit (laba),
Konsumen” di Majalah Marketing
bersifat universal--bisa pula diartikan
atau “P” yang pertama. Marketing
September 2013, juga mengulas
mengandung elemen marketing 3.0
2.0, perusahaan fokus pada people
iklan-iklan selama lebaran. Harry
karena bicara tentang lingkungan
atau “P” yang kedua dengan cara
menuliskan pandangan dari
fisik dan sosial. Baris kedua
menarik dan mempertahankan
Bambang Sukma Wijaya, pemerhati
mengandung pesan momen Lebaran
konsumen.
dan peneliti komunikasi merek dari
Perusahaan Gas Negara meneruskan energi baik.
–mengandung elemen marketing
Universitas Bakrie yang menyebutkan
4.0. Baris ketiga membawa pesan
Marketing 3.0, kegiatan perusahaan
bahwa secara umum iklan lebaran
kemerdekaan –bisa dikatakan
melampaui tugas awalnya dengan
tahun ini belum ada terobosan kreatif.
mengandung unsur marketing 3.0
menyentuh stakeholder yang lebih
Begitu-begitu saja bahkan cenderung
sekaligus marketing 4.0.
luas. Di sini perusahaan mulai
basa-basi dan paritas,
memberikan perhatian kesejahteraan Pada dua baris terakhir, baru terlihat
dan kedamaian masyarakat melalui
Namun dari segi konten, Bambang
pesan komersialnya (Dan sebagai
CSR. Pada fase ini perusahaan sudah
tertarik dengan pesan “energi
solusi energi gas bumi dan manfaat
memperhatikan “P” yang ketiga,
baik” yang disampaikan PGN yang
baiknya selalu bisa kita teruskan.
yakni Planet (lingkungan).
jika dieksplor lebih kreatif akan
Perusahaan Gas Negara meneruskan
menimbulkan efek yang sangat kuat
energi baik). Pesan ini mengandung
Adapun Marketing 4.0 atau spiritual
dan luas. Selebihnya, Bambang justru
prinsip awal marketing atau marketing
marketing. Konsep marketing 4.0
merasa “terganggu” oleh iklan-iklan
1.0, yakni menawarkan solusi/produk
didefinisikan sebagai kombinasi
selamat lebaran dari parpol dan
yang ditawarkan.
yang harmonis antara filosofi,
tokoh politik. PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 49
Pelangi
MELAHAP INDAHNYA NEGERI SAKURA PASCA BENCANA
K
apten pilot pesawat mem-
50
pada Jumat, 11 Maret 2011.
bahkan hilang tak ketahuan rimbanya.
beritahu kalau sebentar
Ada perasaan bergidik kala meng-
Gempa dan tsunami dahsyat itu
lagi, burung besi yang saya
ingat peristiwa dua tahun lalu itu
menyebabkan kerugian ekonomi yang
tumpangi akan mendarat di Bandara
ketika gempa 8,9 skala richter yang
begitu besar. Dan yang lebih lagi,
Narita, Tokyo, Jepang. Dari kaca
dibarengi terjangan Tsunami meluluh-
bencana itu juga membuat kebocoran
jendela pesawat, saya bisa menyak-
lantakkan sebagian negeri Sakura,
pada sistem pendingin reaktor nuklir
sikan Tokyo, kota metropolis terbesar
termasuk Tokyo. Berbagai sarana
Fukushima nomor satu dan dua. Reak-
di Asia dan bahkan dunia. Saya pun
dan prasarana rusak berat, korban
tor nuklir itu terletak di wilayah sekitar
langsung terbayang pada kejadian
jiwa juga berjatuhan, baik yang tewas
250 kilometer di Timur Laut Tokyo.
dua tahun sebelumnya, atau tepatnya
maupun luka ringan dan berat dan
Adalah bahaya radiasi nuklir akibat
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Pelangi
Ada perasaan bergidik kala mengingat peristiwa dua tahun lalu itu ketika gempa 8,9 skala richter yang dibarengi terjangan Tsunami meluluhlantakkan sebagian negeri Sakura, termasuk Tokyo.
kebocoran reaktor nuklir itu yang membuat masyarakat Jepang, khususnya di wilayah yang dekat dengan rektor itu dilanda kecemasan yang amat sangat. Sebuah krisis kemanusian yang pasti berlangsung di Negeri Matahari Terbit itu. Pesawat yang saya tumpangi, akhirnya mendarat dengan mulus di Bandara Narita. Keluar dari bandara saya menyaksikan Tokyo yang â&#x20AC;&#x153;menderitaâ&#x20AC;? sehabis bencana gempa dan tsunami dua tahun silam, kini sudah kembali â&#x20AC;&#x153;bergembiraâ&#x20AC;?. Tokyo dan wilayah yang dilanda bencana dengan cepat mampu berbenah diri yang membuat sektor pariwisatanya tidak terganggu dan
langit dibandingkan dengan kota lain
sana sampai kemudian Edo tumbuh
tetap memberikan devisa.
yang seukurannya karena peraturan
menjadi salah satu kota dunia yang
konstruksi gempa buminya.
paling padat penduduknya. Dengan
Perjalanan kami, diawali dengan
Restorasi Meiji tahun 1868, kaisar
menyambangi berbagai tempat di
Bangunan di Tokyo kebanyakan
dan modal pindah dari Kyoto ke
Tokyo, ibukota Jepang yang dihuni
terdiri dari apartemen tingkat rendah
Edo, dan setelah itu berganti nama
sekitar 12 juta orang dan ratusan ribu
(6 hingga 10 lantai) dan rumah
menjadi Tokyo. Sebagian besar Tokyo
lainnya berpulang pergi setiap hari
keluarga yang sempit. Sistem
pernah hancur dalam gempa bumi
dari daerah sekitarnya untuk bekerja
transportasi massal di Tokyo adalah
besar Kanto tahun 1923 serta perang
dan berbisnis di Tokyo.
yang paling kompleks di dunia, yang
dunia II tahun 1945.
Tokyo secara harafiah berarti ibu kota
terkenal akan jam-jam sibuknya yang
timur. Ia adalah pusat politik, ekonomi,
padat.
budaya dan akademis di Jepang
Untuk wisata, Tokyo menawarkan banyak pilihan tak terbatas hanya
serta tempat tinggal kaisar Jepang
Sebelum tahun 1868, Tokyo dikenal
belanja, budaya, hiburan, serta
dan kursi pemerintahan Negara.
dengan nama Edo, sebuah kota
wisata kuliner. Sejarah kota sangat
Tokyo juga merupakan pusat bisnis
benteng kecil. Edo menjadi sebuah
dihargai, seperti di Kabupaten
dan keuangan utama untuk wilayah
pusat politik di Jepang pada tahun
Asakusa, di sini berdiri salah satu
Asia Timur. Di kota metropolitan
1603 ketika Tokugawa Leyasu
kuil yang selalu ramai dikunjungi
ini, tidak banyak gedung pencakar
mendirikan pemerintahan feodal di
wisatawan yaitu Asakusa Kannon PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 51
Pelangi
Temple. Kuil ini berdiri di balik
ke Stasiun Maihama. Disneyland
aneka gedung modern di Tokyo. Kuil
Jepang memiliki ikon yaitu Istana
Asakusa tak pernah berubah sejak
Cinderella yang mempunyai daya
beberapa ratus tahun silam. Para
tarik luar biasa terhadap wisatawan
pengunjung bisa menikmati suasana
asing maupun lokal.
masa silam yang menyimpan cerita menarik. Lokasi lain yang
Sejarah berdirinya Disneyland adalah
membangun taman bermain sejenis
cukup menarik dan menjadi favorit
pada saat Disney bersaudara (Walter
yang lokasinya berdekatan dengan
untuk dikunjungi adalah Tokyo
dan kakaknya, Roy) ingin membuat
studionya, di mana turis yang datang
Disneyland.
taman bermain untuk keluarga yang
dapat mengambil foto dengan
permanen, di mana orang tua dan
patung tokoh Disney favoritnya.
Dunia permainan anak-anak ini
anak dapat menikmati aktivitas
Lalu ide itu berkembang menjadi
merupakan taman rekreasi dengan
bersama tanpa adanya elemen
lebih besar hingga sekarang dikenal
luas mencapai 465.000 meter persegi
negatif (karena hiburan yang ada
sebagai Disneyland.
dan merupakan taman rekreasi dan
pada saat itu hanya karnaval dan
resort Disney pertama yang dibangun
sirkus yang sering berpindah-pindah
Wahana lain yang tidak kalah
di luar Amerika. Dibangun oleh Walt
dan atraksinya tidak disarankan
menarik untuk dikunjungi adalah
Disney Imagineering, taman rekreasi
untuk ditonton anak-anak).
Disney Sea Tokyo. Ia adalah taman hiburan yang lokasinya
ini dibuat mirip dengan Disneyland
52
yang terletak di Anaheim, California.
Pada saat yang bersamaan banyak
berdampingan dengan Disneyland
Tokyo Disneyland terletak di kota
orang menyurati Walter Disney.
Tokyo atau tepatnya berada di
Urayasu, Chiba yang berada di luar
Mereka meminta agar diperbolehkan
Tokyo Disney Resort di Urayasu,
Tokyo. Cara terbaik untuk sampai ke
mengunjungi studio Disney dan
Prefektur Chiba, Jepang. Taman
sana adalah dengan mengambil jalur
bertemu dengan tokoh Disney favorit
hiburan ini dibuka pada tanggal 4
kereta api JR KeiyĹ?dari Stasiun Tokyo
mereka. Ide awal Walter adalah
September 2001. Disney Sea dimiliki
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Pelangi
dan dikelola oleh The Oriental Land
Gunung Fuji adalah gunung
melihat batu-batuan, dan tanah
Company, yang memiliki izin dari
berapi tertinggi di Jepang yang
merah, tidak ada pemandangan
perusahaan Walt Disney.
memiliki ketinggian 3.776 m. Di
yang bagus untuk dilihat. Jadi
sekelilingnya terdapat lima danau
kesimpulannya Gunung Fuji hanya
Disney Sea hanya ada di Tokyo.
yaitu Kawaguchi, Yamanaka,
bagus dilihat dari jarak jauh tidak
Wahana ini membagi lokasi permainan
Sai, Motosu dan Shoji. Menurut
dari jarak dekat.
dengan tujuh tema yang masing-
informasi, Gunung Fuji sudah
masing mempunyai gaya yang unik.
meletus sebanyak 18 kali sejak tahun
Dari puncak Gunung Fuji,
Pintu masuk terletak di Mediterranean
781 sampai terakhir kali meletus
perjalanan dilanjutkan dengan
Harbor, yang menghubungkan kita
pada tahun 1707 dan sampai saat ini
bus menuju kaki gunung ke
dengan enam tema lagi, yaitu :
masih tergolong aktif.
lokasi Gotemba Premiun Outlet.
American Waterfront, Lost River Delta,
Selain menikmati pemandangan,
Port Discovery, Mermaid Lagoon,
Pada puncak musim panas di
tentunya kesempatan berbelanja
Arabian Coast dan yang terakhir,
Jepang, sekitar bulan Juli atau
merupakan saat yang diminati
Mysterious Island. Pengunjung Disney
Agustus, gunung ini banyak
wisatawan. Gotemba Premiun Outlet
Sea lebih didominasi oleh anak-anak
didatangi oleh para pendaki
adalah kompleks pertokoan yang
muda sedangkan di Disneyland lebih
karena bebas dari salju dan suhu
menyediakan 210 toko produk/
ke anak kecil.
udara relatif lebih sejuk. Jika
brand terkenal, di antaranya Prada,
musim pendakian tiba pos-pos
Coach, Kate Spade, Armani,
Setelah dari Tokyo, perjalanan kami
peristirahatan pendakian mulai
Balenciaga, Alexander McQueen,
lanjutkan ke Gunung Fuji yang
dibuka. Selain orang Jepang sendiri,
Bvlgari sampai Levis ada di sini.
merupakan simbol dari Negara Jepang
banyak juga turis asing yang juga ikut
Untuk para pria jangan kecewa
dan menjadi salah satu tempat favorit
mendaki. Waktu pendakian biasanya
karena merek-merek pakaian
untuk para pendaki gunung. Setiap
dimulai jam 10 malam dengan target
olahraga seperti Adidas, Nike,
tahun tidak kurang 200.000 orang
sampai di puncak gunung pada saat
Reebok, dan Puma serta outlet
mendaki gunung tersebut, terutama
matahari terbit, karena waktu yang
kamera Nikon dan Canon tersedia
pada bulan Juli sampai Agustus
dibutuhkan untuk pendakian adalah
untuk dikunjungi. Rata-rata Gotemba
yang merupakan waktu paling
antara 7-9 jam.
Premiun Outlet menawarkan 10-70
favorit. Lokasinya terletak di sebelah
persen diskon atau harga spesial
barat Tokyo, di perbatasan prefektur
Sepanjang perjalanan menuju
yang tentunya lebih murah dari harga
Shizuoka dan Yamanashi.
puncak, para pendaki hanya akan
di Jakarta.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 53
Pelangi
Kota dengan julukan seribu Kuil
24,2 meter dan bentangan selebar
(Kyoto) menawarkan sisi yang
33,9 meter menjadikan gerbang/Torri
berbeda, dengan warisan masa
ini seperti sepasang kaki raksasa.
lampau yang bertebaran di hampir
Langkah kami lanjutkan memasuki
setiap sudut kota. Begitu banyaknya
area kuil, tampak halaman tersusun
peninggalan masa lampau yang
rapi dengan kerikil putih terhampar.
masih dapat kita nikmati salah satunya adalah kuil Kiyomizu, yang
Dengan perpaduan warna yang
dibangun pada tahun 1633.
kontras antara putih, oranye dan hijau, menjadikan kuil ini tampak megah.
Kuil Kiyomizu adalah kuil terbesar dan
Sayangnya kami berkunjung pada saat
paling banyak dikunjungi wisatawan.
musim panas, sehingga tidak dapat
Nama Kiyomizu diambil dari nama air
menikmati keindahan taman di bagian
terjun yang mengalir di tebing bukit.
dalam kompleks kuil Heian yang akan
Kiyomizu artinya air murni atau suci.
sangat indah dengan hiasan bunga
Keistimewaan kuil ini adalah tak ada
sakura (karena bunga sakura hanya
satu pun paku yang digunakan dalam
berbunga pada musim semi).
strukturnya. Bangunan utamanya terbuat dari kayu dengan sebuah
Mengakhiri kunjungan kami di Je-
beranda luas ditopang pilar-pilar kayu
pang, perjalanan kami lanjutkan ke
di sisi sebuah bukit.
kota Osaka dengan target mengunjungi Osaka Castle Museum, Pusat
Di Kyoto berdiri 1.600 kuil Budha
Perbelanjaan Shinsaibashi dan lokasi
dan 400 kuil Shinto, sehingga
menarik yang wajib dikunjungi yaitu
menjadikannya sebagai kota pusat
Osaka Universal Studio.
budaya, agama dan tradisi. Pada
menara utama yang dilindungi oleh
Perang Dunia II, Kyoto terhindar dari
Osaka Castle Museum terletak di
dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi
serangan sekutu sehingga kuil-kuil
dalam taman Istana Osaka. Ia berdiri
oleh dua lapis parit, parit bagian
dan istana yang ada di sana masih
megah di lokasi paling tinggi di
dalam (Uchibori) dan parit bagian luar
terjaga dengan baik.
ujung paling utara daerah Uemachi.
(Sotobori). Air yang digunakan untuk
Istana Osaka dimanfaatkan sebagai
mengaliri parit istana berasal dari
Tak lengkap rasanya jika di Kyoto kita
istana sekaligus benteng pertahanan
Sungai Yodo yang mengalir di sebelah
tidak mengunjungi Kuil Heian Shrine
pada zaman Azuchi Momoyama
utara Istana Osaka. Istana Osaka
dengan bentuk dan warna yang
hingga zaman Edo. Menurut sejarah,
merupakan bangunan peninggalan
cantik. Kuil ini merupakan perpaduan
pembangunan Istana Osaka tahap
budaya yang dilindungi oleh
pengaruh agama Shinto (Jepang)
pertama dilakukan mulai tahun 1583
pemerintah Jepang. Menara utama
dan Budha (Tiongkok), mengingat
yang memakan waktu selama 15
Istana Osaka yang menjulang tinggi
pada saat ini Kyoto telah membuka
tahun.
merupakan simbol kota Osaka.
Pada masa itu Istana Osaka
Makanan khas Osaka yang cukup
diri untuk perdagangan termasuk bertransaksi dengan Tiongkok (Cina).
54
merupakan bangunan istana termegah
dikenal di Indonesia antara lain
Pada saat memasuki komplek kuil,
dengan menara utama yang terdiri dari
Okonomiyaki (goreng telur isi
kita akan melihat gerbang berwarna
5 tingkat atap dilapisi emas. Istana
sayuran dengan topping daging
oranye dengan ukuran besar, tinggi
Osaka yang ada sekarang, terdiri dari
gurita atau makanan laut lainnya),
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Pelangi
Istana Osaka merupakan bangunan peninggalan budaya yang dilindungi oleh pemerintah Jepang. Menara utama Istana Osaka yang menjulang tinggi merupakan simbol kota Osaka.
dan takoyaki. Masyarakat Osaka dikenal memiliki budaya Kuidaore ( artinya makan sepuasnya) yaitu makan terus sampai kekenyangan dan jatuh terlentang. Setelah kenyang menikmati aneka makanan khas Osaka, sebaiknya diimbangi dengan olah raga dan cuci mata. Lokasi favorit yang menjadi tujuan shopaholic dan wajib dikunjungi adalah pusat perbelanjaan Shinsaibashi. Shinsaibashi adalah distrik belanja seluas 2 kilometer persegi, berbentuk lorong dengan aneka jenis barang yang ditawarkan, mulai dari berbagai produk fashion, asesories, obat, kosmetik dan
Akhirnya perjalanan wisata di
Begitu tiba di gerbang, kita langsung
yang pasti aneka kuliner tersaji di
Jepang diakhiri dengan mengunjungi
disambut oleh bangunan-bangunan
sepanjang lorong Shinsaibashi.
Universal Studio, wahana bermain
dengan desain menarik dan unik,
yang juga menjadi tempat wajib untuk
walaupun luas area wahana ini
Lokasi itu selalu ramai dikunjungi
dinikmati. Jika ingin ke sini, Anda
tidak terlalu besar jika dibandingkan
anak-anak muda Jepang usai jam
harus meluangkan waktu seharian
dengan Disneyland maupun
kantor. Biasanya mereka akan ber-
untuk dapat menikmati semua
Disneysea. Banyak wahana indoor
kumpul, bersenda-gurau dan makan
wahana yang ada, karena dibutuhkan
yang menarik untuk dikunjungi seperti
malam bersama, sebelum mereka
waktu antri yang cukup lama untuk
the amazing adventures of spider-
pulang ke rumah.
menikmati masing-masing wahana.
man, sesame street 4D movie,
Untuk menuju ke Universal Studio,
shrekâ&#x20AC;&#x2122;s 4D adventure dan tentunya
Kalau di Jakarta, Shinsaibashi ini
Anda bisa menggunakan railway
roller coaster yang antriannya paling
lokasinya mirip Pasar Baru tapi
atau jalur kereta serta bus yang
panjang diseluruh wahana.
lorongnya lebih panjang dan luas.
siap mengantarkan anda untuk
Dari toko-toko kecil sampai butik-
mengunjungi salah satu taman
Akhirnya selesai sudah perjalanan
butik terkenal berjajar di sepanjang
bermain ini. Namun disarankan,
wisata â&#x20AC;&#x153;melahap indahnya negeri
lorong Shinsaibashi. Jika anda ingin
sebaiknya Anda menggunakan jalur
sakura pasca bencanaâ&#x20AC;? kita kali ini,
menikmati teh hijau khas Jepang di
kereta yang memiliki waktu lebih
sampai jumpa dalam cerita wisata
sini juga ada.
cepat dibanding menggunakan bus.
selanjutnya.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 55
CSR
PGN Meneruskan Energi Baik Melalui Penghijauan Hutan Sentul
M
eningkatnya kerusakan lingkungan khususnya hutan sebagai akibat dari perubahan iklim dan industrialisasi, menyebabkan kelestarian fungsi dan manfaat sumber daya hutan menjadi berkurang. Sehingga diperlukan pengelolaan sumber daya hutan melalui sinergitas pengelolaan lingkungan, sosial dan ekonomi. Menurunnya kualitas hutan itu misalnya terjadi di kawasan Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kawasan hutan seluas 9.257,22 hektar itu semula adalah hutan produksi dengan hasil utama kayu, getah dan hasil hutan lainnya.
Namun kemudian bersulih fungsi sebagai hutan lindung yang lebih difokuskan untuk keperluan ekonomi, pendidikan, dan pariwisata. Dengan komitmen untuk selalu meneruskan energi baik, Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang peduli akan dampak lingkungan terpanggil dan tergerak untuk turut serta dalam kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest itu. BUMN gas ini berkomitmen untuk menghijaukan lahan Hutan Sentul seluas 380,88 hektar. PGN ECO-EDU TOURISM FOREST ini berdurasi selama empat tahun,
Direktur Keuangan PGN, M. RIza Pahlevi melakukan penanaman pohon secara simbolis di kawasan Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest (Bogor, 10/06)
Penandatanganan prasasti sinergi BUMN PGN - PERHUTANI dalam Program Penanaman Pohon di Kawasan Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest, (ki-ka : Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi BUMN, Herman Hidayat, Direktur Keuangan PGN, M. Riza Pahlevi, Direktur PSDH & PUHR Perum Perhutani, Mustoha Iskandar, Staf Ahli Bidang Perencanaan dan Pengelolaan DAS Kementerian Kehutanan, Hari Santoso), Bogor (10/06)
56
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
mulai dari 2012 hingga 2015. PGN ECO-EDU TOURISM FOREST ini adalah hasil kerjasama antara PGN dan Perum Perhutani. Hutan Sentul adalah bagian dari Hutan Mega Mendung, Kawasan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani Bogor. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas Hutan Sentul Eco-Edu Tourism
CSR
Forest seluas 380,88 hektar itu, PGN menyalurkan dana sebesar Rp 5.544.932.000 (Lima milyar lima ratus empat puluh empat juta sembilan ratus tiga puluh dua ribu rupiah). Dana itu adalah bagian dari perwujudan Energi Baik yang diteruskan untuk program Bina Lingkungan PGN. Bina Lingkungan adalah bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL (Corporate Social Responsibility/ CSR). Sepanjang tahun 2012 lalu, PGN menyalurkan dana PKBL sebesar Rp 446 milyar. PKBL PGN sendiri terdiri dari beberapa program unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, sarana ibadah, sarana dan prasarana, bantuan untuk bencana alam dan lingkungan guna meneruskan Energi Baik PGN secara merata ke sektor-sektor yang paling membutuhkan bantuan. Selain bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta produktifitas Hutan Sentul, PGN ECO-EDU TOURISM FOREST ini juga dimaksudkan untuk melestarikan tanaman langka di Indonesia. Dalam proyek penghijauan hutan untuk kepentingan ekonomi-pendidikanpariwisata ini, PGN akan menyalurkan bantuan Energi Baik-nya dalam empat tahap. Pekerjaan tahap pertama adalah persiapan lapangan, pengadaan dan pengangkutan bibit, pengadaan sarana dan prasarana, pengadaan dan angkutan pupuk, dan pelaksanaan penanaman. Pada tahap kedua (perawatan) adalah babad jalur dan piringan tanaman, pengadaan dan pengangkutan bibit, pengadaan sarana dan prasarana,
pelaksanaan penamanan (sulaman). Adapun tahap ketiga dan keempat adalah perawatan tanaman. Penanaman pohon dalam rangka PGN ECO-EDU TOURISM FOREST itu dilakukan pada Senin, 10 Juni 2013 oleh Direktur Keuangan PGN, M. Riza Pahlevi dan turut dihadiri oleh para pejabat Kementerian Kehutanan, Kementerian BUMN serta Perum Perhutani. Direktur Keuangan PGN, M. Riza Pahlevi menyatakan bahwa PGN ECO-EDU TOURISM FOREST ini tak hanya bermanfaat untuk pelestarian lingkungan. â&#x20AC;&#x153;Ini juga bermanfaat bagi masyarakat,â&#x20AC;? katanya. Yaitu meningkatnya nilai tambah dan manfaat hasil non kayu, jasa wisata dan jasa lingkungan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Seusai acara penanaman pohon di Hutan Sentul, Riza yang mewakili PGN juga menyerahkan bantuan CSR kepada warga masyarakat di sekitar Hutan Sentul.
Riza menambahkan bahwa letak Hutan Sentul sangat strategis sebagai daerah penyangga atau interface area berdekatan dengan Kota Bogor dan Jakarta. Sehingga kawasan hutan ini menjadi daya tarik tersendiri untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata berbasis pendidikan dan ekologi. Lahannya yang cukup luas memungkinkan untuk dikelola sebagai kawasan wisata, riset di bidang Kehutanan, ekologi dan model pengelolaan hutan di Indonesia melalui skema ECOEDU TOURISM FOREST. Untuk mencapai kawasan Hutan Sentul, dari Jakarta dapat ditempuh melalui jalan Tol Jagorawi dan keluar di pintu Tol Sentul Selatan dengan jarak kurang lebih 10 kilometer atau kurang lebih 30 menit dengan kendaraan roda empat. Turun tangannya PGN dalam penghijauan Hutan Sentul ini adalah salah satu bentuk dari komitmen PGN untuk selalu meneruskan energi baik bagi Indonesia.
Manager Kawasan Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest, Agus Yulianto sedang memberikan penjelasan mengenai peta wilayah kawasan hutan Sentul (Bogor, 10/06)
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 57
Budaya Kerja
PGN Raih Penghargaan Terbaik 2012 Vision Award LACP ‘s Annual Report Competition
J
akarta - 15 Juli 2013 :
yang mendapatkan peringkat
Dewan Juri yang berasal dari pakar-
Komitmen dan Konsistensi
pertama dunia. Dibandingkan
pakar komunikasi international
PT Perusahaan Gas Negara
tahun lalu, Laporan Tahunan PGN
memberikan nilai 99 dari maksimal
Tbk (PGN) dalam menegakkan
mengalami peningkatan. Pada
100 untuk laporan tahunan PGN
Good Corporate Governance
LACP Vision Award 2012, PGN
2012 dengan kriteria meliputi : first
(GCG) dan keterbukaan informasi
juga mendapat penghargaan
impression (29 dari 30); report cover
kembali mendapat pengakuan
Overall Platinum Winner Worldwide,
(10 dari 10); letter to stakeholders
internasional. Dalam ajang 2012
namun berada di peringkat ke-13
(10 dari 10); report narrative (10
Vision Award LACP’s Annual
Top 100 Worldwide dan peringkat
dari 10); report financials (10 dari
Report Competition 2013
ke-3 Annual Reports untuk wilayah
10); creativity (10 dari 10); message
yang diselenggarakan di tahun
Asia Pasific.
clarity (10 dari 10); information
2013 oleh League of American Communications Professionals
accessibility (10 dari 10).
Christine Kennedy mengatakan,
Direktur Utama PGN, Hendi Prio
“Tingkat kreatifitas yang disajikan
Santoso mengatakan, penghargaan
pada Laporan Keuangan PGN
dari LACP Vision Award 2013
menunjukan kinerja yang luar biasa
2012 merupakan pencapaian yang
dan didukung oleh kejelasan dalam
sangat membanggakan bagi PGN.
penghargaan bergengsi lainnya.
mengkomunikasikan pesan utama
Penghargaan ini juga menjadi bukti
kinerjanya. Pembaca dapat dengan
dari komitmen dan konsistensi
PGN juga memenangkan 7
mudah memahami informasi-
PGN untuk menegakkan GCG,
penghargaan lain yakni: Overall
informasi penting yang disajikan”
menciptakan transparansi dan
LLC (LACP), laporan tahunan PGN tahun 2012 bertajuk: Energy for Life berhasil meraih peringkat pertama dunia dalam top 100 Annual Report Worldwide Winners serta sejumlah
Platinum Award, Platinum Winner untuk sektor Utilities-Gas Worldwide, Peringkat pertama dalam Top 50 Annual Report in the Asia-Pacific
Kegiatan LACP’S Vision Award 2012 diikuti oleh sebanyak 800 perusahaan dari 24 negara di
meningkatkan kepercayaan seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan yang lain.
seluruh dunia. Penghargaan Top
“Kami bangga dan bersyukur bahwa
Vision Awards Worldwide diberikan
prestasi PGN setiap tahun terus
kepada perusahaan-perusahaan
meningkat. Prestasi ini adalah bukti
yang menunjukkan komitmen
nyata dari upaya PGN untuk selalu
terhadap kepentingan pemegang
menegakkan GCG dalam setiap
Annual Reports of 2012.
saham dengan menyediakan dan
aspek operasional perusahaan,” kata
memberikan informasi yang jelas
Hendi di Jakarta.
Prestasi PGN menjadi kebanggaan
agar para pemegang saham dapat
tersendiri dimana PGN menjadi
memahami keputusan dan langkah-
Penghargaan dari LACP’S
perusahaan Indonesia pertama
langkah strategis perusahaan.
Vision Awards 2013 semakin
Region, Special Achievement Award: Platinum Award dalam The Best Report Cover Worlwide, The Best Report Cover Asia – Pacific Region serta masuk dalam Top 10 Indonesia
58
Managing Director LACP
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013
Budaya Kerja
League of American Communications Professionals LLC (LACP) berbasis di Florida, USA, didirikan pada tahun 2001 dengan tujuan sebagai wadah dalam industri komunikasi publik untuk memfasilitasi para praktisi professional yang bergerak di bidang komunikasi dan memberikan penghargaan bagi teladan dalam kemampuan berkomunikasi. LACP secara rutin mengadakan kompetisi yang diikuti oleh ratusan peserta yang merupakan organisasi-organisasi ternama di dunia, mulai Top 10 Fortune 500 sampai dengan organisasi non-profit dari berbagai sektor industri.
memperkuat posisi PGN sejajar
Hal ini sudah sesuai dengan visi PGN
daya saing sektor ekonomi nasional,
dengan perusahaan-perusahaan
untuk menjadi perusahaan energi
mengingat harganya lebih ekonomis
kelas dunia lainnya seperti Bayer AG
kelas dunia,” jelas Hendi.
dan kompetitif dibandingkan bahan bakar minyak (BBM).
dan Daimler AG dari Jerman, The Boeing Company dan Caterpillar Inc
Menurut Hendi, keberhasilan
dari Amerika Serikat African Wildlife
PGN ini harus menjadi energi
“Kebanggaan ini tidak akan
Foundation dari Afrika, Nasco dan
baik bagi perusahaan untuk terus
menghentikan langkah kami untuk
Abbot dari Amerika Serikat, Coca
meningkatkan kemampuan dalam
terus mewujudkan PGN sebagai
Cola Femsa dari Italia, Daiwa House
pengembangan pemanfaatan gas
BUMN pengembang infrastruktur dan
Industry dari Jepang dan Korean
bumi sebagai pendorong bagi
distribusi gas bumi dengan kinerja
Air dari Korea. “Menjadi bagian dari
peningkatan ekonomi masyarakat
bertaraf internasional melalui upaya
perusahaan terbaik kelas dunia
Indonesia. Gas bumi tidak hanya lebih
untuk mendapatkan pengakuan dan
merupakan sesuatu yang sangat
ramah lingkungan, bersih dan efisien,
penghargaan seperti ini di sektor
membanggakan bagi perusahaan.
namun juga mampu membangun
lain,” tegas Hendi.
PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 59
Budaya Kerja
TUNGGU MATERI