PGN Inside Edisi 59-2013

Page 1

Edisi 59 / 2013

Refleksi Semangat Perjuangan dan Idealisme Pendiri Bangsa dalam

Pengelolaan Sumber Daya Alam Strategis Indonesia - Gas Bumi



MANAJEMEN MENYAPA

DARI REDAKSI Bila setiap tahun refleksi kemerdekaan memiliki tema, sepertinya tahun ini adalah tahun keprihatinan belum adanya kemerdekaan energi. Ketahanan energi kita begitu rapuh sehingga membuat ide mengenai kedaulatan energi begitu mewah. Bagaimana kita berbicara kedaulatan energi bila minyak dan gas bumi belum kita optimalkan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah dengan potensi luar biasa untuk dapat dioptimalkan untuk kemajuan bangsa. Namun teori sederhana yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki sumber daya besar akan memiliki tingkat keberhasilan besar, jelas tidak terbukti dalam konteks Negara Indonesia. PGN Inside edisi 59 kali ini mengetengahkan Sajian Utama berupa ulasan panjang dan lengkap mengenai refleksi semangat perjuangan dan idealisme pendiri bangsa dalam pengelolaan sumber daya alam strategis di Indonesia itu. Di dalamnya akan disajikan berbagai tulisan yang bisa membuka mata, hati dan rasa kita tentang begitu pentingnya pengelolaan yang baik atas sumber energi kita sehingga sesuai dengan yang dicita-citakan para founding fathers kita. Jangan sampai tata niaga dalam pengelolaan sumber energi itu hanya menjadi kendaraan bagi sekelompok orang atau golongan atau oknum penyelenggara negara untuk mencari rente di atas penderitaan masyarakat. Pembaca PGN Inside yang budiman, tema penting lain yang kami sajikan di edisi kali ini beragam. Di Rubrik Cakrawala, kami ketengahkan tentang Lebaran Semarak di Kampung Tenun Garut. Lewat program corporate social responsibility atau dalam bahasa BUMN adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), PGN memberikan pelatihan dan pinjaman bergulir untuk para pengrajin tenun Garut itu. Industri kelas kecil dan menengah yang sempat sempoyongan itu kembali bangkit berkat bantuan permodalan dan pemasaran dari PGN. Kala bulan puasa dan lebaran tiba, mereka bisa bersuka cita merayakan “masa kemenangan” itu. Tak hanya bagi pengrajin, kebangkitan itu juga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitarnya. Kegiatan CSR lain yang kami ketengahkan dalam edisi kali ini adalah “Meneruskan Energi Baik melalui Penghijauan di Hutan Sentul. Sedangkan di rubrik Budaya Kerja, kami sajikan dua tulisan tentang PGN yang meraih Penghargaan Terbaik 2012 Vision Award LACP’s Annual Report Competition dan PGN yang meraih penghargaan The Best Agent Contact Center 2013 pada kategori Bronze. Adapun di Rubrik Pelangi, kami ajak pembaca untuk melepas penat dengan mengikuti perjalanan ke Negeri Sakura Pasca Bencana Gempa dan Tsunami yang menerjang Jepang dua tahun silam.

SIAP DAN TURUT MEMBANGUN KETAHANAN ENERGI Ada banyak definisi tentang Ketahanan Energi, di mana bila dirumuskan dalam satu kalimat, kiranya rumusan EIA (Internal Energy Agency) dapat dipakai sebagai acuan: Energy security refers to the uninterrupted availability of energy sources at an affordable price. Dengan demikian, bila kita berbicara tentang Ketahanan Energi maka kita berbicara tentang Vision, karena Ketahanan Energi harus didesain dan dipersiapkan agar dapat berlangsung dalam jangka panjang dengan memperhatikan semua unsur pembentuknya dan antisipasi atas hal-hal yang dapat merongrong atau melemahkannya. Dalam membangun Ketahanan Energi Nasional kita harus mempersiapkan beberapa hal yaitu terpenuhinya pasokan energi (supply) dalam jumlah yang cukup, tersedianya infrastruktur energi yang handal, aman dan efisien, kemampuan pasar (demand) untuk menyerap energi, di mana faktor utama kemampuan untuk menyerap energi adalah ketersediaan energi dengan spesifikasi yang sesuai dan harga yang terjangkau untuk mampu bersaing dan terus berkembang. Manajemen PGN selalu mendukung segala upaya dalam membangun Ketahanan Energi Nasional itu dan selalu siap untuk turut serta di dalamnya.

SUSUNAN REDAKSI Pelindung: Direktur Utama

Pengarah: Kepala Departemen Komunikasi Korporat

Pembina: Direksi & Sekretaris Perusahaan

Ketua Penyunting: Executive Officer Komunikasi Internal

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

1


Daftar Isi

Manajemen Menyapa Sajian Utama Potret Buram Pengelolaan Migas di Indonesia Berawal dari Mimpi akan Kemakmuran

1

Liberalisasi, Keunikan Indonesia dan Imajinasi Penerapan Buah Tangan Benchmarking ke Uni Eropa dan Refleksi pada Struktur Regulasi Indonesia 19

Road Map Ketahanan Energi Nasional Industri Minyak Bumi, Kelistrikan, Gas Bumi dan Hikayat Liberalisasi

2

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

45

Iklan Lebaran PGN Oke Punya

48

3

Refleksi Semangat Perjuangan dan Idealisme Pendiri Bangsa dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Strategis Indonesia – Gas Bumi 14

Pemanfaatan Bersama Fasilitas Konsep, Tujuan dan Bentuk Implementasi yang Perlu Konfirmasi

Cakrawala Lebaran Semarak di Kampung Tenun Garut

33

41

Pelangi Melahap Indahnya Negeri Sakura Pasca Bencana 50 CSR PGN Meneruskan Energi Baik Melalui Penghijauan Hutan Sentul

56

Budaya Kerja PGN Raih Penghargaan Terbaik 2012 Vision Award LACP’s Annual Report Competition

58

The Best Agent Contact Center 2013 pada kategori Bronze

60


Sajian Utama

POTRET BURAM P ENG E LOLAA N M I G AS DI I NDO NE SI A

BERAWAL DARI MIMPI AKAN KEMAKMURAN

T

eori sederhana yang

Dasar Tahun 1945, “Bumi dan air

perannya sebagai sumber energi.

menyatakan bahwa seseorang

dan kekayaan yang terkandung di

Sumber daya migas merupakan aset

yang memiliki sumber

dalamnya dikuasai oleh negara dan

nasional yang perlu dikelola seoptimal

daya besar akan memiliki tingkat

dipergunakan untuk sebesar-besar

mungkin dengan memaksimalkan

keberhasilan yang lebih besar jelas

kemakmuran rakyat�. Kemakmuran

peran serta seluruh komponen

tidak terbukti dalam konteks Negara

rakyat menjadi amanat pemerintah

bangsa untuk meningkatkan kinerja

Indonesia. Indonesia memiliki

dalam mengelola kekayaan alam

dan produktivitasnya.

sumber daya alam yang melimpah

tersebut.

ruah, dengan potensi luar biasa

Wujud implementasi terhadap

besar untuk dapat dioptimalkan

Salah satu kekayaan alam Indonesia

pasal 33 ayat 3 UUD 1945 di

untuk kemajuan bangsa. Kenyataan

adalah sumber daya minyak dan gas

atas, segala sesuatu mengenai

ini pastinya menyimpan sejuta

bumi (migas) yang sudah menjadi

sumber daya alam, termasuk di

harapan bagi rakyat Indonesia, yang

komponen sangat penting dalam

dalamnya air beserta kekayaan

menurut amanat Undang-Undang

peradaban kehidupan manusia dalam

alam lainnya, yang berada dalam

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

3


Sajian Utama

“Pandangan yang menyatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber minyak sungguh tidak tepat dan harus diluruskan supaya kita tahu siapa kita.”

teritori NKRI berarti dikuasai, diatur, dikelola dan didistribusikan oleh pemerintah melalui segenap lembaga pengelolaannya untuk dipergunakan bagi kemakmuran rakyat seluruhnya. Kata kuncinya adalah “pengelolaan”. Pengelolaan sumber daya alam menjadi kunci tercapainya cita-cita Pasal 33 UUD 1945. Sejauh ini pemerintah telah mengimplementasikan hal tersebut

4

ke dalam tataran praktis melalui

kurang diperlakukan dengan adil

tempat di Indonesia? Kenapa BBM

pembentukan lembaga-lembaga

menyangkut kebutuhannya akan

menjadi “Penyakit” dalam APBN

dan Badan Usaha Milik Negara

kekayaan alam tersebut. Padahal

sehingga membebani keuangan

yang ditugasi untuk mengurusi dan

seharusnya, sesuai amanat, setiap

Negara? Kenapa?

mengelola elemen-elemen alam

rakyat memperoleh hak dalam hal

milik bumi Indonesia. Contohnya

ini kebutuhan akan air bersih, bahan

REALITAS ENERGI NASIONAL

Perusahaan Listrik Negara (PLN),

bakar dan sumber daya alam lainnya.

Mencermati data-data potensi

Perusahaan Air Minum (PAM),

Seharusnya rakyat tidak mengalami

sumber daya energi di Indonesia,

Pertamina, Perusahaan Gas Negara

kesulitan dalam memperoleh hal-hal

kita akan menemukan fakta-fakta

(PGN), BPH Migas, SKK Migas, dan

tadi dengan alasan: Negara ini sangat

menarik. Dimulai dengan data potensi

lain sebagainya.

kaya akan unsur-unsur alam tersebut.

bahan bakar minyak yang merupakan

Lalu pertanyaan “bodoh”nya,

sumber bahan bakar terbesar dalam

Namun fakta yang ada saat ini

kenapa harga bahan bakar terus

kehidupan rakyat Indonesia sehari-

adalah, masih banyaknya rakyat

naik? kenapa masih banyak berita

hari. Cadangan terbukti minyak

yang merasa dirugikan atau

kelangkaan energi di beberapa

Indonesia (Cadangan terbukti

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

terdiri dari cadangan yang sudah

2012, cadangan minyak Indonesia

Pradnyana, Sekretaris Satuan Kerja

dikembangkan dengan cadangan

berada di level 3,74 miliar barel,

Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu

yang belum dikembangkan) adalah

namun di awal tahun ini turun 150,39

Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)

sebesar 3,59 miliar barel. Angka

juta barel menjadi 3,59 miliar barel.

“Pandangan yang menyatakan

ini sepintas tidak berarti apa-apa

bahwa Indonesia kaya akan sumber

Sederhananya produksi minyak

bagi orang awam selain sejumlah

minyak sungguh tidak tepat dan

tahunan yang lebih besar dibanding

angka yang relatif besar. Akan tetapi,

harus diluruskan supaya kita tahu

penemuan cadangan minyak

kita mungkin akan terkejut jika

siapa kita.” Sebuah switch pola

baru menyebabkan berkurangnya

mengetahui cadangan ini diprediksi

pikir yang sudah sangat mendesak,

cadangan. Hal ini dapat dilihat dari

akan habis dalam 11 tahun ke depan.

Indonesia bukanlah Negara yang

11 tahun!

data penemuan cadangan minyak

Proyeksi ini dihitung dengan

164,28 juta barel, sementara jumlah

Bagaimana dengan sumber energi

menggunakan asumsi tingkat

minyak yang diproduksikan sebesar

lain? Potensi sumber daya mineral

produksi sebesar 900 ribu barel

329,9 juta barel.

lainnya seperti Gas Alam dan Batu

per hari (Asumsi RAPBN 2013) dan

Asumsi RAPBN 2013 dan data SKK

berlimpah minyak (lagi).

baru sepanjang 2012 mencapai

tidak ditemukan cadangan baru.

Bara memberikan dimensi yang lain. Statusnya sebagai energi alternatif

Migas di atas sesuai dengan data

Data cadangan minyak Indonesia

mungkin sudah harus ditingkatkan

yang diperoleh dari laporan BP Oil

sebesar 3,59 miliar barel ini berasal

yang berjudul “BP Statistical Review

dari data resmi Satuan Kerja Khusus

of World Energy June 2013“

Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK

menjadi energi utama, yang tentunya memiliki tantangan yang tidak mudah. Gas alam memiliki cadangan hingga

Migas), yang kalau kita cermati lebih

11 tahun adalah waktu yang relatif

mencapai 153,45 Tcf (Terbukti dan

jauh menunjukkan cadangan minyak

terlalu singkat untuk bisa disikapi

potensial) sementara cadangan batu

RI yang terus menurun. Pada awal

dengan santai. Menurut Gde

bara mencapai 136 Miliar Ton.

BP Statistical Review of World Energy

Proved reserves

At end 1992 At end 2002 At end 2011 Thousand million barrels Thousand million barrels Thousand million barrels Australia Brunei China India Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Other Asia Pacific Total Asia Pacific

3.2 1.1 15.2 5.9 5.6 5.1 0.2 0.3 0.9 37.5

4.6 1.1 15.5 5.6 4.7 4.5 0.7 2.8 1.1 40.6

June 2013 At end 2011

Thousand million tonnes

3.9 1.1 17.3 5.7 3.7 3.7 0.4 4.4 1.1 41.4

Thousand million barrels

0.4 0.1 2.4 0.8 0.5 0.5 0.1 0.6 0.1 5.5

Share of Total

3.9 1.1 17.3 5.7 3.7 3.7 0.4 4.4 1.1 41.5

0.2% 0.1% 1.0% 0.3% 0.2% 0.2% 0.3% 0.1% 2.5%

R/P ratio 23.4 19.0 11.4 17.5 11.1 15.6 2.7 34.5 10.5 13.6

Production* Thousand barrels daily Australia Brunei China India Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Other Asia Pacific Total Asia Pacific

2002 737 210 3,351 800 1,289 740 210 356 190 7,882

2003 624 214 3,406 802 1,176 760 244 361 192 7,779

2004 542 210 3,486 816 1,130 776 241 424 233 7,858

2005 553 206 3,642 785 1,096 757 297 389 264 8,008

2006 534 221 3,711 809 1,018 713 325 355 303 7,988

2007 551 194 3,742 809 972 742 341 334 318 8,003

2008 556 175 3,814 809 1,006 741 362 311 338 8,111

2009 559 168 3,805 796 904 701 376 342 330 8,071

2010 576 172 4,077 873 1,003 703 388 312 315 8,420

2011 496 165 4,074 903 952 640 397 317 301 8,246

2012 458 158 4,155 894 918 657 440 348 285 8,313

Change 2012 over 2011 -8.6% -4.3% 2.0% -0.9% -3.9% 2.6% 9,1% 9.8% -4.9% 0.7%

2012 Share of total 0.5% 0.2% 5.0% 1.0% 1.1% 0,7% 0.4% 0.4% 0.3% 9.6%

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

5


Sajian Utama

Saat ini, produksi gas 2013 itu terbesar berasal dari Blok Mahakam

NAD

dan Tengah dengan operator Total

NATUNA

5,55 112,5

E&P Indonesia 306,8 ribu barel setara

CADANGAN GAS (TSCF) TERBUKTI (P1) = 107,35 TSCF POTENSIAL (P2+P3) = 52,59 TSCF TOTAL (3P) = 159,64 TSCF

121,3

SUMATERA UTARA

346,4

1,26

minyak per hari. Disusul, BP Tangguh

52,15

dari Blok Berau, Muturi, dan Wiriagar

SUMATERA TENGAH

KALIMANTAN

MALUKU

43,1

21,70 745,1

10,57

190,7 ribu barel setara minyak per

15,22

4.024,5

23,71 PAPUA 19,6

2,69 902,4

hari, ConocoPhillips Grissik Ltd dari

51,3 SUMATERA SELATAN 17,74

Blok Corridor 164,2 ribu barel setara minyak per hari, dan PT Pertamina

JAWA BARAT

SULAWESI

JAWA TIMUR

570,7

947,0

EP 158 ribu barel setara minyak

3,68 5,29

per hari. Kemudian, Vico dari Blok CADANGAN MINYAK BUMI (MMSTB) TERBUKTI (P1) = 4.303,15 MMSTB POTENSIAL (P2+P3) = 3.695,39 MMSTB TOTAL (3P) = 7.998,54 MMSTB

Sanga-Sanga 67,3 ribu barel setara minyak per hari, dan ConocoPhillips

Data 2009

Indonesia dari Natuna B 60,3 ribu barel setara minyak per hari. Pemerintah mengandalkan tambahan produksi gas tahun 2013 dari Blok

Chevron Indonesia Company dengan

biasa. Hal ini bisa dilihat dengan

Mahakam 200 juta kaki kubik per

target produksi pada 2014 sebesar

melimpahnya sinar matahari (Tenaga

hari (MMSCFD) dan Kangean 90

830 MMSCFD, Blok Masela yang

surya), geografis Indonesia sebagai

MMSCFD.

dioperasikan Inpex Corporation

Negara maritim (Tenaga air), hingga

sebesar 400 MMSCFD pada 2017,

banyaknya gunung berapi (energi

Proyek Tangguh dengan operator BP

panas bumi). Potret ketergantungan

mulai 2018 sebesar 870 MMSCFD,

pada sumber daya alam tidak

dan Blok Natuna Timur dengan

terbarukan (fosil), khususnya minyak

operator PT Pertamina (Persero) mulai

bumi dapat dilihat pada Bauran

2020 sebesar 1.000 MMSCFD.

Energi Indonesia. Pada tahun 2006

Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada periode 2012-2020, tambahan produksi gas diproyeksikan sebesar 5.118 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari 17 lapangan. Setidaknya terdapat empat lapangan

minyak bumi masih mendominasi

berskala besar yang akan mulai

Pun jika kita melihat lebih jauh ke

bauran energi primer nasional (52%).

memproduksi gas bumi. Keempat

potensi energi terbarukan, Indonesia

Respon terhadap situasi ini telah

ladang itu adalah proyek laut dalam

masih dianugerahi berkah luar

ditetapkan oleh pemerintah melalui

CADANGAN DAN PRODUKSI ENERGI INDONESIA (2008) No. 1 1

Energi Fosil

Sumber Daya (SD)

5=4/3

6

7=4/6

14

0,357

23

3

4

56,6

8,2**)

2

Gas Bumi (TSCF)

334,5

170

51

2,9

59

3

Batubara (milyar ton)

104,8

20,98

18

0,229

82

4

Coal Bed Methane/CBM (TSCF)

453

-

-

-

-

*) Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru **) Termasuk Blok Cepu

6

Rasio CAD/PROD (Tahun)*)

Rasio SD/CAD (%)

2 Minyak Bumi (milyar barrel)

Produksi (PROD)

Cadangan (CAD)

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

Energi (Primer) Mix 2006

Energi Mix 2025

National (Primary) Energy Mix Tenaga Air 3,11% Panas Bumi 1,32%

Gas Alam 28,57%

Minyak Bumi 20%

Gas 30%

Bahan Bakar Nabati 5% RE 17%

Minyak Bumi 51,66%

Batubara 15,34%

Panas Bumi 5% Biomasa, Nuklir, Tenaga Air, Energi Matahari, Tenaga Angin 5% Batubara Cair 2%

Batubara 33%

Elastisitas Energi = 1,8

Elastisitas Energi < 1

ENERGI NON FOSIL < 5%

ENERGI NON FOSIL/EBT :17%

Target bauran energi nasional,

SBM (2010). Sejalan dengan hal

Indonesia. Pemerintah pun tidak

yang mana, bauran energi nasional

tersebut, kebutuhan akan penyediaan

tinggal diam, mereka berusaha

akan mengalami perubahan dan

infrastruktur penyaluran energi

mewujudkan mimpi Indonesia

lebih mengutamakan pada energi

tersebut juga akan meningkat.

dalam swasembada energi nasional.

terbarukan (2025). Tantangan bagi pengelola energi di Indonesia adalah pemenuhan kebutuhan energi yang meningkat pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi tersebut. Berdasarkan data BKKBN, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 mencapai

Tapi…., mimpi akan swasembada Merenungkan fakta-fakta tersebut

energi nasional malah mengundang

di atas, kita akan selalu kembali

pertanyaan tersendiri, “Kalau

kepada premis awal bahwa Indonesia

swasembada masih merupakan

memiliki keuntungan besar dari

mimpi, selama ini Indonesia dengan

sisi kekayaan alam dan mineral

segala kekayaan alam yang

untuk dapat melangkah menuju

terkandung di dalamnya bergantung

ke kemakmuran seluruh rakyat

pada siapa?”

250 juta jiwa atau meningkat rata-rata 1,49% pertahun. Peningkatan jumlah

1.800

penduduk ini, yang dibarengi juga

1.600

oleh peningkatan PDB, sudah pasti energi, apalagi konsumsi energi yang

1.200

meningkat adalah salah satu indikator

1.000

kemajuan ekonomi bangsa.

MBOPD

dibarengi oleh peningkatan kebutuhan

1.400

1.525 1.480

1.458

1.350

1.389 1.288 1.170

980

1.049

1.115

1.068

1.650

1.450

1.400

1.200 1.070

1.131

1.590

1.120

1.034

1.125

1.050

1.050

2009

2010

950

800 600

Menilik pada data historikal, konsumsi energi di Indonesia meningkat ratarata 3,09% per tahun semenjak tahun 2000 hingga 2010 dimana jumlahnya meningkat dari 737 juta SBM (2000) menjadi 1.012 juta

400

Production Consumption

200 0 1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

PROCEEDINGS INDONESIAN PETROLIUM ASSOSIATION. Third-Second Annual Convention & Exhibition, May 2008. “GETTING OUT PROM INDONESIA ENERGY CRISIS: RETHINKING THE BALANCING OF INDONESIA’S ENERGY SUPPLY-DEMAND SITUATION”. by Salis S. Aprilian

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

7


Sajian Utama

IRONI PENGELOLAAN MIGAS LEMAHNYA KEBIJAKAN Benarkah bahwa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan konsumsi energi nasional secara mandiri? Benarkah Indonesia dapat dengan nyaman mengatur kebutuhan rakyatnya akan energi? Fakta yang ada tidak menunjukan demikian. Bukankah masih terjadi antrian minyak tanah, BBM, dan gas di berbagai tempat? bukankah meroketnya harga minyak bumi dunia menyebabkan gonjangganjing kehidupan bangsa kita? Lalu mengapa?

8

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

Kondisi penguasaan terhadap

dan industri nasional, sebagai

pengelolaan sumber daya gas alam

contoh kekurangan pasokan gas di

Indonesia mengakibatkan “Ayam

Sumatera Utara.

mati di Lumbung Padi“. Hal ini menjadi sebuah ironi bagi negara

Indonesia tidak berdaulat penuh atas

yang sangat kaya dengan sumber

sumber daya energi yang dimilikinya

energi. Fenomena kelangkaan

48,4% gas dan 76,3% batubara kita

energi di tanah air masih merupakan

dijual ke luar negeri [IEA, 2007]. Dan

masalah utama yang dihadapi

tak ketinggalan pula, 41,3% minyak

oleh masyarakat dalam proses

bumi kita juga diekspor [DESDM,

pembangunan nasional yang

2006]. Sebagian dari ekspor tersebut

bukan semata-mata diakibatkan

diikat dengan kontrak jangka panjang.

oleh kurangnya produksi akan

Fenomena tergoncangnya industri

tetapi diakibatkan oleh lemahnya

lokal akibat ketiadaan pasokan gas

kebijakan yang mengatur sistem

alam bukanlah hal yang aneh.

dan mekanisme pemanfaatan energi

Hal ini masih diperparah dari

nasional untuk kepentingan rakyat

sisi diversifikasi sumber energi.


Sajian Utama

Gas sebagai energi alternatif yang menjanjikan harus benar-benar diutamakan untuk kepentingan domestik dan mendorong ekspansi industri dan perekonomian nasional, keberlangsungan energi nasional di masa depan.

Kondisi Indonesia kurang sehat bila

energi baru dan terbarukan naik

dibandingkan dengan komposisi

menjadi 17%. Target capaian energi

energi dunia yang mana masih

terbarukan pada Perpres tersebut

bertumpu pada minyak bumi

cukup maju dibandingkan dengan

(54,4% dari total energi [DESDM,

negara tetangga seperti Australia

2005], sementara kontribusi minyak

yang hanya 6% pada tahun 2029-

terhadap total energi dunia sudah

2030 [Australia’s Energy Outlook,

turun menjadi 35% [IEA, 2007].

2006], sedangkan India mentargetkan

Parahnya, justru neraca energi di

kontribusi tenaga air dan nuklir

sektor minyak bumilah yang kurang

sebesar 11,8% pada tahun 2031-

menguntungkan. 44,4% minyak bumi

2032 [WEC, 2006].

yang kita gunakan berasal dari luar

IRONI SOAL GAS Pengelolaan energi nasional hingga saat ini masih diliputi oleh beberapa ironi yang amat serius. Seperti kita ketahui, pemerintah tampak kian tertekan dengan anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM), yang diakibatkan melambungnya konsumsi BBM bersubsidi. Konsumsi yang meningkat ini sesungguhya bukanlah hal yang negatif, karena merupakan salah satu indikator

negeri, sebuah komposisi yang rentan

Secara umum, keamanan energi

terhadap gejolak minyak dunia. Di sisi

(energy security) dapat dipenuhi

lain, kita justru mengekspor 45,7%

melalui dua cara, yakni diversifikasi

minyak bumi yang kita hasilkan ke

energi (yang telah diatur dalam

luar negeri; kemungkinan karena

Perpres No. 5 Tahun 2006) dan

kemampuan kilang minyak kita yang

penghematan energi (yang telah

belum mampu memenuhi seluruh

diatur di berbagai peraturan: misalnya

Pemerintah masih bergeming

kebutuhan BBM dalam negeri (baru

Instruksi Presiden No. 10 Tahun

dengan kebijakan konvensional,

sekitar 67% dari kebutuhan BBM

2005 tentang Penghematan Energi

bahkan tradisional, di bidang energi.

dalam negeri).

yang selanjutnya diatur prosedurnya

Terbukti pemerintah hanya berani

melalui Keputusan Menteri ESDM

mengeluarkan sebuah Instruksi

Kebijakan pemerintah berkenaan

No. 0031 Tahun 2005, kemudian

Presiden tentang Penghematan

dengan pemenuhan kebutuhan

Pasal 25 dari UU No. 30 Tahun 2007

Pemakaian BBM, Listrik, dan Air

energi nasional dituangkan dalam

tentang Energi juga mengatur perihal

di institusi pemerintah. Kebijakan

Peraturan Presiden Nomor 5 tahun

penghematan energi). Semua sektor

hemat BBM sangat baik tetapi tidak

2006 tentang Kebijakan Energi

penyedia dan pengguna energi perlu

signifikan mengatasi persoalan.

Nasional. Dalam peraturan tersebut,

melakukan upaya diversifikasi dan

Ironi yang paling ironis adalah ketika

pada tahun 2025 konsumsi minyak

penghematan energi guna mencapai

pemerintah belum menjadikan

bumi diharapkan turun menjadi 20%,

keamanan energi nasional. Bisakah

gas sebagai bahan bakar utama

gas alam naik menjadi 30%, batubara

kita mewujudkan ketahanan energi

menggantikan BBM.

naik menjadi 33%, sedangkan

nasional yang tangguh?

kemajuan ekonomi. Tetapi di sisi lain, pemerintah belum mampu mengeluarkan kebijakan progesif di bidang energi untuk mensikapi hal tersebut.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

9


Sajian Utama

Padahal, menurut banyak pakar, cadangan gas di perut bumi Indonesia cukup melimpah, bahkan cukup untuk 90 tahun ke depan. Bandingkan dengan cadangan terbukti (proven) minyak bumi yang hanya 3,9 miliar barel, yang hanya cukup untuk 11 tahun. Masih terdapat beberapa ironi kebijakan di bidang gas, antara lain: Pertama, pemerintah lebih mengutamakan pasokan gas untuk kepentingan ekspor, bukan untuk kepentingan dalam negeri. Contoh, semua armada taksi di Malaysia dan Singapura menggunakan bahan bakar gas (BBG), yang sebagian gasnya disuplai dari Indonesia. Semua transportasi umum di Guangzhou, China, bahan bakarnya menggunakan BBG,dan lagi-lagi gas yang digunakan adalah gas dari Indonesia (Kontrak Tangguh I). Sementara semua kendaraan bermotor di seantero negeri menggunakan BBM, yang harganya disubsidi dan diimpor pula. Hal ini menjadi sangat krusial, bagaimana pemerintah mengutamakan pasokan gas (BBG) untuk sektor transportasi, khususnya transportasi umum. Rasanya dampak eksternalitasnya terlalu tinggi bagi pemerintah dan masyarakat, jika pemerintah terus berkutat dengan kebijakan BBM, dan membiarkan terjadinya

10

berbagai ironi dalam kebijakan gas.

Ironi berikutnya adalah di saat

option of supply. Tanpa adanya

Apalagi jika yang terjadi adalah,

cadangan gas melimpah, Indonesia

infrastruktur yang terintegrasi, skema

pemerintah “dipaksa� harus terus

tidak mengimbangi dengan

bisnis akan berbentuk point-to-point

mempertahankan subsidi BBM

pembangunan infrastruktur yang

sehingga bargaining position supplier

hanya karena alasan “kebijakan

terintegrasi agar konsumen memiliki

menjadi lebih tingggi dan menjadi

populis.�

bargaining position untuk menentukan

seller market. Hasil akhir yang mudah

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

Saat ini industri mendapat suplai gas sekitar 50% dari Perusahaan Gas Negara dan kontrak pasokan juga tidak bersifat jangka panjang, tapi tahunan, sehingga tidak ada jaminan pasokan gas, Data FIPGB menunjukkan bahwa pada 2012 total gas yang dibutuhkan industri adalah 2.873,47 “million metric standard cubic feet per day” (mmscfd), sedangkan pada 2013 meningkat 3 persen menjadi 2.958,58 mmscfd dan pada 2014 bertambah 1,2 persen yaitu 2.995,58 mmscfd. PGN saat ini baru mengelola sekitar 800 mmscfd. “Kalau saat ini industri meminta pasokan gas hingga lebih dari 2.000 mmscfd maka konsekwensinya belum dapat memenuhi kebutuhan industri karena baru dapat mengirimkan sekitar 845 mmscfd, maka solusinya adalah impor, tapi harganya juga tidak akan lebih murah dari 10 dolar dan sampai ke Indonesia dapat mencapai 15-16 dolar. Gas sebagai energi alternatif yang menjanjikan harus benar-benar diutamakan untuk kepentingan domestik dan mendorong ekspansi industri dan perekonomian nasional, keberlangsungan energi nasional di masa depan, karena persoalan harga minyak tidak hanya sekedar persoalan “demand” dan “supply” tetapi seringkali karena faktor politik diterka adalah, harga jual yang tinggi

Selatan dari USD 6,9 menjadi

internasional, kondisi psikologis

kepada konsumennya (sektor industri).

USD10,2 per MMBTU sebagai akibat

musim dingin berkepanjangan,

Terhitung sejak 15 Mei 2012, PGN

naiknya harga beli dari produsen

kepercayaan terhadap ekonomi

telah menaikkan harga gas untuk

gas yang tidak dapat ditawar oleh

dan juga dampak spekulasi. Dalam

pelanggan industri di Banten, Jawa

konsumen karena tidak memiliki

beberapa tahun terakhir target

Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera

pilihan lain.

pencapaian lifting minyak selalu

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 11


Sajian Utama

tidak mampu memenuhi target yang telah ditetapkan, sehingga penentuan target sebesar 900 ribu barel per hari pada APBN 2013 juga sangat dimungkinkan tidak akan mampu dicapai juga. Oleh karena itu, sebuah pesan kuat harus disampaikan: Pembangunan infrastruktur penyaluran gas domestik sangat-sangat penting, dan tidak bisa diserahkan begitu saja kepada mekanisme pasar, perlu ada kebijakan yang kuat serta perencanaan jangka panjang yang menyeluruh dari pemerintah!

12

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

KORUPSI DUNIA MIGAS INDONESIA Belum lama ini, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh tertangkap tangannya

rakyat kecil, seorang pejabat Migas malah mendapatkan keuntungan yang luar biasa dalam upaya penyalahgunaan wewenang.

Kepala SKK Migas dalam sebuah

Korupsi pejabat Migas seperti

kasus penyuapan yang disinyalir

ini menambah potret buram

mencapai US$ 400.000 atau setara

pengelolaan Migas di Indonesia.

Rp 4 miliar. Yang paling menyakitkan

Krisis energi diperparah juga dengan

hati adalah, terungkapnya kasus suap

krisis moral. Kasus suap tertangkap

terbesar yang bernilai milyaran ini

tangan yang menimpa Kepala SKK

berdekatan dengan diberlakukannya

Migas Rudi Rubiandini dianggap

kenaikan harga BBM bersubsidi

sudah menjadi tradisi dan budaya

oleh pemerintah beberapa waktu

di industri migas Indonesia. Bahkan

lalu. Saat pemerintah harus

suap yang diduga diterima Rudi

mengambil keputusan sulit yang

dari perusahaan minyak asing

akan berdampak pada makin

Kernel Oil masih tergolong kecil jika

meningkatnya kesulitan ekonomi

dibandingkan dengan transaksi suap


Sajian Utama

Korupsi pejabat Migas seperti ini menambah potret buram pengelolaan Migas di Indonesia. Krisis energi diperparah juga dengan krisis moral. Kasus suap tertangkap tangan yang menimpa Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dianggap sudah menjadi tradisi dan budaya di industri migas Indonesia.

yang hanya ditingkat lokal di daerah

itu ke sub-kontraktor lainnya dengan

itu,” kata Rizal Ramli saat berada

penghasil minyak Provinsi Riau yang

nilai yang cukup besar. “Jadi ada

di Surabaya, Jawa Timur, Rabu

disinyalir mencapai sebesar Rp 3

uang ada barang, persis seperti jual

petang 14 Agustus 2013. Rizal

miliar.

beli. Itu sudah budaya di industri

yang mengaku datang ke Surabaya

migas,” ungkapnya.

bersama beberapa aktivis pro-dem

“Kami sebagai praktisi minyak hanya

untuk memantau pelaksanaan

bisa tertawa saja menengok kasus

Mendengar kata budaya, yang

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa

Rudi. Untuk ukuran Kepala SKK

artinya adalah kebiasaan yang sudah

Timur itu, meyakini kalau Rudi

Migas suap sebesar Rp 7 miliar

mengakar dan menjadi karakter,

Rubiandini menerima uang suap

(total dana sitaan kasus suap Rudi

sangat sedih karena budaya yang

itu atas sepengetahuan atasannya.

Rubiandini) itu masih sangat kecil.

dimiliki adalah budaya korupsi.

“Dia tak akan melakukan itu tanpa

Di Duri saja, transaksi seperti itu

Ironi memang, ternyata kasus

sepengetahuan atasannya. Tidak

antara KKKS dengan subkontraktor

yang menimpa Rudi mungkin baru

mungkin orang sejujur dia bertindak

besarnya bisa mencapai Rp 3 miliar

puncak gunung es dari carut marut

‘selonong’ saja, kalau tidak atas

ditambah tiga mobil Toyota Fortuner,”

sektor migas di Indonesia. Kalau

perintah atasannya. Jadi karena dia

kata peneliti Duri Institute Agung

diselidiki lebih jauh di seputar Rudi,

itu orang jujur, maka dialah yang

Marsudi D Susanto kepada Media

kemungkinan besar akan terungkap

dipercaya untuk menerima uang itu,”

Indonesia di Pekanbaru, Rabu 14

dugaan-dugaan suap lainnya.

nilai Rizal.

Agustus 2013. Menteri Perekonomian di era

Lalu, dengan semua “Parodi

Menurut Agung, suap menyuap di

Presiden Abdurahman Wahid,

kemarukan” seperti ini, dimanakah

industri Migas sudah menjadi tradisi.

Rizal Ramli meyakini kalau tindakan

rakyat harus menaruh harapannya?

Dari hasil kajian Duri Institute suap

mantan Wakil Menteri ESDM itu

Perencanaan yang bagus tidak

menyuap di industri Migas diartikan

sepengetahuan atasannya. “Saya

akan berjalan kalau pelaksananya

sebagai suatu transaksi jual beli.

sedih sekali. Prihatin, ada seorang

tidak memiliki keahlian. Keahlian

Artinya KKKS yang sudah berhasil

profesor, seorang sekaliber Rudi

yang bagus tidak akan menjadi

‘membeli’ izin eksploitasi lantas

Rubiandini melakukan tindakan-

kemaslahatan jika tidak memiliki

kembali melego hak penambangan

tindakan yang merugikan seperti

nurani. Ada dimanakah kita?

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 13


Sajian Utama

REFLEKSI SEMANGAT PERJUANGAN DAN IDEALISME PENDIRI BANGSA DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM STRATEGIS INDONESIA – GAS BUMI Dirgahayu Republik Indonesia ke 68!

S

etiap kali peringatan kemerdekaan, kita selalu bertemu dengan refleksi

mengenai arti kemerdekaan, berkaca dari realita yang Indonesia hadapi saat ini. Di bulan Agustus 2013 ini, refleksi kemerdekaan begitu terasa dalam bidang energi. Isu mengenai ketahanan energi menyeruak dengan keras seiring dengan milestones besar bangsa ini dengan kenaikan BBM pada Juni lalu. Dorongan untuk melakukan kenaikan harga BBM pada Juni lalu itu didesak oleh kondisi makin parahnya beban APBN kita akibat besarnya subsidi untuk energi dan melesetnya

tata kelola energi kita masih buruk.

bisa memanfaatkan semuanya

beberapa asumsi APBN yang

Ketahanan energi kita begitu rapuh,

untuk domestik karena tidak

digunakan seperti harga minyak dan

sehingga membuat ide mengenai

cukupnya infrastruktur gas yang

nilai tukar Rupiah. Keputusan untuk

kedaulatan energi begitu mewah.

ada dan kita menjualnya untuk

menaikkan atau tidak BBM dikaitkan

Bagaimana berbicara kedaulatan

pendapatan negara. Bila setiap

dengan alternatif solusi seperti

energi, bila kita tidak bisa memproses

tahun refleksi kemerdekaan memiliki

menaikkan pajak batu bara atau

(kilang) seluruh minyak yang kita

tema, sepertinya tahun ini adalah

ironi impor BBM yang begitu kronis.

produksi dan jumlah yang kita

tahun keprihatinan belum adanya

Belum lagi kejadian terbongkarnya

produksi jauh dari yang kita konsumsi?

kemerdekaan energi.

Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini–

Kita memiliki produksi gas yang

Para pendiri bangsa ini menyatakan

kini sudah dicopot dari jabatannya---

begitu besar, hampir dua kali dari

dengan jelas tujuan dari negara

yang menambah deretan fakta bahwa

produksi minyak, namun kita tidak

ini dan bagaimana cara untuk

kasus suap oleh Kernel Oil kepada

14

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

Ada hal penting lain yang disebutkan dalam pasal 33 itu yaitu bahwa dalam mengelola sumber daya alam termasuk gas bumi, dilakukan dengan konsep Penguasaan Negara untuk menciptakan sebesar-besar kemakmuran rakyat.

mencapai tujuan tersebut. Negara ini

Demikian tercantum dalam

penguasaan negara ini terkait

adalah negara yang berdaulat yang

redaksional aslinya. Atas konsep

erat dengan konsep mengenai

berdasarkan kepada Ketuhanan Yang

tersebut, Mohammad Hatta memiliki

kekuasaan negara. Setidaknya

Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil

istilah berupa Ekonomi Rakyat.

ada dua teori mengenai kekuasaan

dan Beradab, Persatuan Indonesia

Beliau menyatakan bahwa menjadi

negara yang penting untuk kita

dan Kerakyatan yang Dipimpin

merdeka dan menentukan nasib

ketahui, seperti yang dinyatakan

oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

sendiri dengan bentuk Demokrasi

oleh Van Vollenhoven bahwa negara

Permusyawaratan/Perwakilan serta

Politik saja tidak cukup, tapi

sebagai organisasi tertinggi dari

dengan mewujudkan suatu Keadilan

harus berjalan beriringan dengan

bangsa yang diberi kekuasaan

Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Demokrasi Ekonomi. Soekarno

untuk mengatur segala-galanya dan

menyebutkannya sebagai bentuk

negara berdasarkan kedudukannya

Demokrasi Sosial Politik.

memiliki kewenangan untuk

Setiap sila dari Pancasila itu harus terefleksi dalam setiap tindak tanduk,

peraturan hukum. Dalam teori ini,

kebijakan dan implementasinya.

Ada hal penting lain yang

kekuasaan negara terkait dengan

Dalam penyelenggaraan ekonomi

disebutkan dalam pasal 33 itu

kedaulatan negara (Sovereignity).

dan pengelolaan sumber daya

yaitu bahwa dalam mengelola

alam, caranya disebutkan dengan

sumber daya alam termasuk

Sedangkan menurut J.J. Rousseau,

gamblang dalam Pasal 33 UUD 1945,

gas bumi, dilakukan dengan

bahwa kekuasaan negara sebagai

yang menyatakan dalam ayat:

konsep Penguasaan Negara

badan atau organisasi rakyat

untuk menciptakan sebesar-besar

bersumber dari hasil perjanjian

kemakmuran rakyat. Penguasaan

masyarakat (contract social) yang

usaha bersama berdasar atas

negara ini memiliki konsep yang

esensinya merupakan suatu bentuk

asas kekeluargaan;

sepertinya berseberangan dengan

kesatuan yang membela dan

(1) Perekonomian disusun sebagai

(2) Cabang – cabang produksi yang

liberalisasi. Kita perlu memahami

melindungi kekuasaan bersama,

penting bagi negara dan yang

maksud dari penguasaan negara

kekuasaan pribadi dan milik setiap

menguasai hajat hidup orang

ini sehingga kita tahu bagaimana

individu. Dalam teori ini, kekuasaan

banyak dikuasai oleh negara.

cara kita mengelola gas bumi

negara bukan kedaulatan dan bukan

(3) Bumi, air dan kekayaan alam

tetap sesuai dengan konstitusi

tanpa batas karena ada peraturan

yang terkandung didalamnya

atau dengan kata lain memenuhi

yang mengikat dirinya seperti hukum

dikuasai oleh negara dan

amanat para pendiri bangsa. Dalam

alam dan hukum Tuhan serta hukum

dipergunakan untuk sebesar-

jurnal yang ditulis oleh Mawuntu,

yang umum pada semua bangsa

besar kemakmuran rakyat.

(2012) disebutkan bahwa istilah

yang dinamakan leges imperii.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 15


Sajian Utama

Berdasarkan kedua teori tersebut,

Mohammad Hatta menjelaskan

Dan pemahaman terakhir dinyatakan

maka kekuasaan negara atas

bahwa dikuasai negara tidak berarti

oleh Bagir Manan bahwa pengertian

sumber daya alam bersumber dari

negara yang melakukan usaha atau

dikuasai oleh negara atau hak

rakyat yang dikenal dengan hak

menjadi pengusaha, tapi kekuasaan

penguasaan negara mencakupi:

bangsa. Negara diberikan wewenang

negara terdapat pada pembuatan

a. Penguasaan semacam

atau kekuasaan untuk mengatur,

peraturan guna kelancaran jalan

pemilikan oleh negara, artinya

mengurus dan memelihara

ekonomi dan melarang penghisapan

negara melalui pemerintah

pemanfaatan seluruh sumber daya

orang yang lemah oleh orang yang

adalah satu-satunya pemegang

alam yang ada dan tujuannya jelas

bermodal.

wewenang untuk menentukan hak wewenang atasnya,

untuk kemakmuran rakyat. Sedangkan Muhammad Yamin

termasuk di sini bumi, air dan

Lanjut Mawuntu (2012), konsep

menyatakan bahwa dikuasai negara

kekayaan yang terkandung

dikuasai negara dan kewenangan

termasuk mengatur dan/atau

tersebut dinyatakan bahwa

menyelenggarakan terutama untuk

negara melakukan pengurusan

memperbaiki dan mempertinggi

penggunaan dan

(bestuursdaad) dan pengolahan

produksi dengan mengutamakan

pemanfaatannya;

(beheersdaad) dan tidak untuk

koperasi.

melakukan (eigensdaad).

didalamnya; b. Mengatur dan mengawasi

c. Penyertaan modal dan dalam bentuk perusahaan negara untuk usaha-usaha tertentu.

16

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

Sejalan dengan konsep Ekonomi

pengelolaan diawasi dan dikendalikan

merupakan tantangan yang besar bila

Kerakyatan, disebutkan dalam

oleh negara dan tidak dilepaskan

melihat kondisi saat ini.

penjelasan UUD 1945 yaitu: “Dalam

sepenuhnya pada mekanisme pasar.

pasal 33 tercantum dasar demokrasi

Sumber daya alam adalah milik

Ekonomi kerakyatan tidak demikian,

ekonomi, produksi dikerjakan oleh

rakyat dan negara diberikan amanat

harus ada perlindungan sehingga

semua, untuk semua di bawah

untuk pengelolaannya. Pengusahaan

yang lemah dilindungi. Semua

pimpinan atau pemilikan anggota-

gas bumi tidak boleh hanya

diundang untuk berpartisipasi, tapi

anggota masyarakat. Kemakmuran

menguntungkan orang perorang

tidak semua memiliki kapital. Secara

masyarakatlah yang diutamakan,

namun harus menciptakan sebesar-

umum Mohammad Hatta menyatakan

bukan kemakmuran orang seorang.

besar kemakmuran rakyat.

ada tiga jenis kapital yaitu kapital

Sebab itu, perekonomian disusun

material, kapital intelektual dan

sebagai usaha bersama berdasar

Mengandalkan mekanisme pasar

kapital konstitusional. Untuk berperan

atas azas kekeluargaan.

sebagai satu-satunya pengaturan,

serta dalam pelaksanaan kegiatan

akan membuat terciptanya

usaha tidak semua memiliki kapital

Bangun perusahaan yang sesuai

keburukan– keburukan dahsyat

material, sehingga negara masuk dan

dengan itu ialah koperasi.” Dalam

demikian yang dikatakan oleh Polanyi

menjaga agar cabang produksi yang

konsep ini setiap kita didorong

(2003). Di bawah pengaturan pasar

menguasai hajat hidup orang banyak

untuk terlibat dalam setiap kegiatan

menurut Polanyi dalam Riyanto

tidak mendominasi yang lemah. Dan

usaha dan dalam koperasi tidak

(2004), manusia bernama tenaga

atas yang lemah, dalam pasal 34

ada konsep Majikan dan Buruh,

kerja, alam dinamakan sebagai tanah,

UUD dinyatakan bahwa fakir miskin

tapi semua berusaha bersama.

tersedia untuk dijual; pengguna

dan anak-anak terlantar dipelihara

Pelaksanaan ekonomi Indonesia

atas tenaga kerja bisa secara luas

oleh negara.

berdasar “kebersamaan” (mutualisme

diperjualbelikan dengan sebuah

atau kejama’ahan) dan asas

harga yang dinamakan sebagai upah,

Sumber daya alam tidak dapat

kekeluargaan (brotherhood) dan ini

harga penggunaan atas tanah bisa

dijadikan sebagai komoditas yang

jelas tidak sejalan dengan konsep

dirundingkan dan disebut sebagai

diusahakan dan dikelola oleh

pasar bebas yang bersumber dari

sewa. Dengan mekanisme itu maka

segelintir orang dan akhirnya hanya

ideologi liberalisme dan individualisme

pengkutuban pada pemilik modal

memperkaya segelintir orang.

(Swasono, 2013).

akan menciptakan kesenjangan.

Pengusahaan harus diawasi oleh

Walaupun terdapat skema proteksi

negara dan negara berperan melalui

Maka dalam pengelolaan sumber

untuk konsumen yang rentan,

BUMN-nya. Ekonomi kerakyatan

daya alam termasuk gas, konsep

mekanisme kompetisi yang sehat

tetap membutuhkan mekanisme

penguasaan negara berarti seluruh

yang dipersyaratkan dalam liberalisasi

pasar tapi untuk cabang-cabang

Sumber daya alam adalah milik rakyat dan negara diberikan amanat untuk pengelolaannya. Pengusahaan gas bumi tidak boleh hanya menguntungkan orang perorang namun harus menciptakan sebesar-besar kemakmuran rakyat.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 17


Sajian Utama

produksi lain, tidak yang menguasai

seperti Iran, Venezuela, Pakistan,

kemerdekaan, kita perlu menilai

hajat hidup orang banyak.

Malaysia dan lainnya. Ini adalah

kembali, seberapa jauh kemerdekaan

Bentuk penguasaan oleh negara ini

pilihan untuk mengelola sumber daya

ini sudah kita manfaatkan sesuai

apakah salah, karena tidak sesuai

alam sesuai dengan filosofi negara.

dengan tujuan dan fungsinya. Bila saat ini kita masih berjuang

dengan trend yang terjadi saat ini,

18

di mana semua mengarah pada

Mengelola sumber daya alam

menciptakan kemerdekaan dan

liberalisasi dan menjunjung tinggi

dengan konsep penguasaan negara

kedaulatan energi, mungkin saat

mekanisme pasar? Semua ini adalah

dan ekonomi kerakyatan adalah

yang tepat juga untuk melihat

pilihan, banyak negara yang memilih

bentuk ekonomi konstitusi, sehingga

kembali dan menyesuaikan kembali

untuk melakukan pengelolaan

menjadi bentuk pemenuhan amanat

pengelolaan energi sesuai dengan

sumber daya alamnya seperti gas

para pendiri bangsa.

amanat konsitusi. Amanat para

dengan bentuk penguasaan negara

Dalam setiap peringatan

pendiri bangsa.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

L IBER A L I SASI, KE UNIKAN INDO NE SI A DAN I M AJ I NASI P E NE RAPAN

BUAH TANGAN BENCHMARKING KE UNI EROPA DAN REFLEKSI PADA STRUKTUR REGULASI INDONESIA Open Access Bukan Hanya tentang Membuka Fasilitas untuk Pihak Lain

dimensi yang harus diperhatikan.

memanfaatkan suatu infrastruktur

Setidaknya ada dua dimensi yang

secara bersamaan oleh beberapa

wajib dikelola dengan baik, karena

pengguna (multi shippers) akan jauh

O

interaksi antar keduanya akan sangat

berbeda bilamana hanya digunakan

pen Access dalam industri

menentukan keberhasilan seluruh

oleh satu pihak.

gas adalah salah satu

proses.

bersama infrastruktur gas yang dalam

Pertama, berupa dimensi teknis.

pemanfaatan secara bersama,

implementasinya memiliki beberapa

Dimensi ini jelas sangat krusial karena

pengelola infrastruktur harus dapat

bentuk pemanfaatan

Untuk mengimplementasikan

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 19


Sajian Utama

Kehandalan yang tinggi ditunjukkan dengan proses penyaluran dengan tingkat kegagalan yang rendah dan gas yang dikirimkan harus selalu sampai tujuan dengan kuantitas dan kualitas yang dijanjikan. menjamin hak seluruh pengguna,

bahwa dengan penerapan

konsep tersebut, yaitu kita memiliki

sehingga setidaknya dari segi

pemanfaatan bersama infrastruktur

beberapa contoh dan pengalaman

teknis infrastruktur harus memiliki

gas, pasti akan berdampak pada

negara lain yang kita dapat pelajari

kehandalan yang tinggi dan

struktur industri gas bumi. Atau

dan semoga tidak mengulangi

adanya penjaminan fairness bagi

seperti yang dilakukan di banyak

kesalahan yang sama yang mereka

seluruh pengguna. Kehandalan

negara di dunia, yang terjadi

alami. Tapi pertanyaannya, ke mana

yang tinggi ditunjukkan dengan

adalah kebalikannya, yaitu bahwa

kita harus belajar?

proses penyaluran dengan tingkat

pemanfaatan bersama infrastruktur

kegagalan yang rendah dan gas

gas bumi berupa open access ini,

yang dikirimkan harus selalu sampai

dipilih untuk diterapkan sebagai ‘alat’

tujuan dengan kuantitas dan kualitas

untuk menciptakan suatu struktur

yang dijanjikan.

industri gas bumi tertentu.

dan struktur industri gas bumi,

Sedangkan fairness berarti dalam

Saat ini Indonesia dengan seluruh

pada suatu proses berupa liberalisasi

mekanisme penggunaan fasilitas

dinamika regulasi yang ada,

industri gas bumi. Liberalisasi gas

secara bersama, harus dipastikan

mengalami suatu transisi yang

atau ada yang mendekatkannya

setiap pihak memiliki kesempatan

juga menciptakan turbulensi dalam

dengan istilah deregulasi, dapat

yang sama dalam mengakses dan

struktur industri gas bumi Indonesia.

diartikan secara sederhana

memanfaatkan untuk penyalurannya.

Dua konsep yang mencuat dan

sebagai upaya untuk membuat

Tidak boleh ada diskriminasi

memiliki dampak signifikan adalah

industri gas lebih berbasis pasar

bagi seluruh pengguna. Dalam

didorongnya implementasi open

(adanya koreksi atau ‘self tunning’

pelaksanaan operasinya, harus

access dan unbundling antara

melalui mekanisme pasokan dan

dipastikan setiap shipper haknya tetap

kegiatan usaha pengangkutan dan

permintaan/supply – demand) dan

terpelihara. Misalnya saja, kapasitas

niaga gas bumi.

minimnya pengendalian pemerintah

milik salah satu shipper tidak boleh dilanggar oleh shipper itu sendiri atau

dan unbundling tidak pernah berdiri sendiri. Dalam dimensi komersial kedua konsep tersebut melekat erat

(deregulasi).

pertama yang akan menerapkan

Dalam industri yang berbasis pasar

kedua konsep tersebut. Dan kedua

ini, istilah ‘self tunning’ atau invisible

konsep tersebut memang bukan

hand (Adam Smith) adalah suatu

konsep yang baru. Banyak negara

mekanisme yang diharapkan dapat

maju yang menerapkan kedua

membuat equilibrium selalu terjaga

manajemen gas tertentu.

konsep tersebut dan banyak pula

melalui skema pasar. Misalnya saja,

yang tidak menerapkannya. Ini salah

ketika pengguna gas membutuhkan

Dimensi kedua adalah dimensi

satu keuntungan kita sebagai negara

suatu pasokan gas yang andal

komersial. Adalah suatu kenyataan

yang akan menerapkan kedua

dengan harga yang kompetitif

oleh shipper lain (Penggunaan fasilitas di atas kapasitas yang dimilikinya). Untuk memenuhi kemampuan dalam dimensi teknis ini dibutuhkan topologi jaringan dan kemampuan teknologi

20

Namun Indonesia bukanlah negara

Secara internasional, open access

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

dan kualitas layanan yang baik, maka suatu penyedia gas yang menawarkan gas dengan harga yang mahal dan pelayanan yang buruk, secara otomotis tidak akan memiliki pelanggan. Penyedia gas akan bersaing untuk menyediakan harga yang sepadan dengan kualitas pelayanan yang baik. Tidak ada lagi yang bisa semenamena mengeksploitasi pelanggan karena pada industri ini pelanggan memiliki kemampuan untuk memilih (customer choice), yaitu kemampuan untuk berpindah ke penyedia gas lain, saat penyedia gas saat ini tidak ‘memuaskan’. Kondisi yang bagus bukan? Dan sepertinya sulit menemukan ada yang menolak konsep dengan berfokus pada

Minyak dan Gas Bumi melaksanakan

memberikan dampak. Konteks

suatu kajian mengenai Liberalisasi

ini berarti berupaya memahami

Gas Bumi dan kemungkinan

‘Mengapa’, ‘Dalam situasi spesifik

Namun, hal paling krusial yang harus

implementasi open access dan

seperti apa’ dan ‘Bagaimana’

diingat bahwa kondisi tersebut

unbundling di Indonesia. Salah satu

konsep tersebut diterapkan di obyek

tidak terjadi dengan sendirinya.

bentuk kajian tersebut adalah melalui

benchmark. Kemudian kita perlu

Ada kondisi prasyarat yang harus

pelaksanaan benchmarking.

merefleksikan pada kondisi spesifik

efisiensi dan kepuasan pelanggan tersebut.

dipenuhi sampai akhirnya bisa terjadi industri seperti itu. Negara – negara seperti Amerika, Inggris dan Eropa menerapkan struktur industri terliberalisasi tidak dalam waktu yang singkat namun berproses dan melakukan banyak penyesuaian

kita untuk akhirnya dihasilkan Begitu banyak kegiatan benchmark

suatu rekomendasi implementasi

yang sering kita dengar, namun

yang sesuai atau ‘bergaya’ kita.

kadang kita lupa hal penting yang

Sekali lagi, bukan sebagai upaya

harus diperhatikan bilamana kita

untuk meng-copy paste apa yang

pergi dan melakukan benchmark,

dilakukan oleh obyek benchmark.

yaitu sangat pentingnya pemahaman mengenai ‘Konteks’. Benchmark itu

Sebenarnya yang pertama kali

penting tapi memahami apa yang

memulai seluruh ide liberalisasi

didapat bukan sebagai suatu best

gas bumi ini adalah Inggris. Inggris

practice yang dapat di-copy paste

melakukan proses deregulasi

Catatan Bila Hendak Melakukan Benchmarking

untuk diterapkan di tempat kita

dan privatisasi terhadap industri

adalah hal yang utama.

strategis mereka seperti listrik, gas,

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia

Begitu banyak laporan benchmark

dalam hal ini Direktorat Jenderal

yang dihasilkan, tapi tidak

sepanjang perjalanannya. Sehingga belajar pada mereka, mungkin adalah suatu ide yang baik.

telekomunikasi dan jalan kereta sejak tahun 1980-an.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 21


Sajian Utama

Dalam industri gas, kita mendengar

sebagai suatu tujuan benchmark

terlihat bahwa kita masih

hikayat privatisasi British Gas yang

cukup bagus, namun terlalu jauh bagi

mengekspor lebih dari separuh

diperintahkan oleh Perdana Menteri

kita. Sehingga untuk menentukan

gas yang kita produksi.

Inggris Margaret Tatcher (Pada

obyek benchmark kita perlu

Dan untuk meningkatkan

periode 1979-1990) untuk melakukan

menentukan kriteria terlebih dahulu

pemanfaatan gas domestik kita

unbundling secara vertikal, yaitu

yang dapat disusun dari pemahaman

perlu menambah pipa transmisi

memisahkan usaha hulu dan hilir, juga

atas kondisi spesifik Indonesia.

2x (dua kali) dan pipa distribusi

unbundling antara pengangkutan

10x (sepuluh kali) dari apa yang

dan niaga. Sehingga kita sekarang

Beberapa kondisi spesifik Indonesia

kita punya saat ini. (Hasil evaluasi

mendengar adanya BG Group,

yang dapat dengan sangat mudah

dari Rencana Induk Jaringan

Centrica, National Grid, Advantica

kita identifikasi antara lain yaitu:

Transmisi dan Distribusi Gas

dan lainnya sebagai hasil proses ‘pemecahan’ tersebut. Inggris yang mengawali proses liberalisasi gas dan banyak pendapat,

22

Bumi Nasional dalam Kepmen a. Indonesia adalah negara

ESDM No. 2700/2012). Serta

kepulauan terbesar di dunia

kita masih memiliki area-

dengan ribuan pulau;

area yang belum tersentuh

b. Indonesia adalah negara yang

baik dalam jurnal ilmiah dan media

sedang giatnya melakukan

yang menyatakan bahwa mereka

pembangunan di berbagai

oleh infrastruktur gas seperti Bandung, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya. c. Indonesia adalah negara dengan

saat ini berada pada tahap yang

sektor. Dalam hal gas bumi,

paling advance dibandingkan negara

Indonesia masih terbatas dalam

filosofi negara Pancasila dan

lain termasuk Eropa. Maka Inggris,

pemanfaatan domestiknya,

memiliki konstitusi Undang-

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

Undang Dasar (UUD) 1945. Kriteria ini tidak untuk digunakan dalam penentuan obyek benchmark karena dengan kondisi itu, kita adalah satusatunya negara yang memiliki Pancasila dan UUD 1945. Ini adalah kriteria spesifik yang harus kita pakai dalam menyusun rekomendasi ‘bergaya’ kita.

Kemudian, dalam Uni Eropa setiap

Gas Directives. Ia juga yang

negara memiliki konsititusi masing-

mengawasi implementasinya,

Berdasarkan kondisi spesifik pertama

masing. Penerapan liberalisasi gas

untuk memastikan prinsip-prinsip

dan kedua (a dan b), maka kita

bumi ditetapkan oleh Komisi Uni Eropa

yang diharapkan telah diterapkan

butuh obyek benchmark yang sudah

melalui penerapan Gas Directives

dengan baik, walaupun dengan

meliberalisasi industri gasnya dengan

sebagai bagian dari kewajiban

berbagai bentuk konstitusi dan

kompleksitas dalam pengaturan

anggota Uni Eropa. Atas ketetapan

regulasi. Bila dalam setiap negara

banyak wilayah atau lokasi dan juga

Gas Directives tersebut, setiap negara

terdapat regulator industri gas

sedang melakukan pengembangan

harus menerapkannya sesuai dengan

bumi, maka lembaga ini adalah

atau pembangunan infrastruktur

‘gaya’ mereka masing – masing. Maka

‘Regulator’ para regulator

gas. Dari kriteria tersebut tidak

Uni Eropa adalah tujuan yang ‘lebih

tersebut.

ada dalam satu negara. Amerika

cocok’ saat ini untuk dikunjungi.

misalnya memang memiliki area yang luas namun tantangannya terlihat homogen berupa onshore dan mereka sudah tidak dalam tahap pengembangan infrastruktur gas (yang signifikan). Dalam kajian ini pilihan jatuh pada Uni Eropa, yang terdiri dari banyak negara (sejak 2013, memiliki 28 negara anggota). Setiap negara memiliki tingkat kesiapan infrastruktur dan industri gas yang berbeda-beda. Ada banyak negara yang sudah memiliki infrastruktur gas begitu luasnya sehingga hampir seluruh wilayah

Dalam kegiatan benchmark, obyek yang dikunjungi haruslah merupakan

gas. Namun ada juga yang masih perlu melakukan pengembangan seperti Kroasia dan Portugal.

gas dan listrik – Italia

salah satu negara yang paling

rantai nilai gas bumi, setidaknya

proaktif dan maju dalam upaya

untuk kegiatan usaha terkait

meliberalisasi industri gas

dengan pengelolaan infrastruktur dan komoditas, baik dalam bidang implementasi oleh pelaku bisnis, juga terkait pengawasannya oleh para regulator. Sehingga yang ditetapkan menjadi obyek benchmark adalah sebagai berikut:

Obyek Benchmark a. European Energy Commission -

Badan ini adalah Regulator di negara Italia. Italia adalah

pihak – pihak yang mewakili seluruh

sudah terjangkau dan pelanggan gas sudah terhubung dengan infrastruktur

b. Italian Authority - Badan pengatur

buminya. c. GdF Suez – Perancis

GdF adalah Badan usaha di industri gas bumi Perancis yang mengawali seluruh industri gas di sana, mulai dari produksi, pengelolaan infrastruktur (transportasi, storage, impor LNG) dan niaga. Ia adalah perusahaan yang terafiliasi sampai ke

Direktorat Jenderal Energi untuk

hulu, menerapkan konsep

Uni Eropa.

pemanfaatan bersama dengan

Lembaga ini adalah pihak

bentuk yang berbeda (tidak open

yang menentukan kebijakan

access tapi third party access),

liberalisasi Uni Eropa melalui

juga menerapkan unbundling

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 23


Sajian Utama

yang berbeda dengan negara

Kedua obyek tersebut adalah

Eropa lain (menerapkan hanya

penyedia jasa gas exchange, di

sampai tahap legal unbundling,

mana setiap produsen, penyedia

tidak seperti yang lain sampai

dan pengguna gas bertemu untuk

ownership unbundling), namun

melakukan transaksi gas. Gas

tetap dapat memenuhi prinsip-

exchange adalah hal penting dalam

prinsip yang disyaratkan oleh

menciptakan struktur industri gas

Gas Directives. Pemahaman

yang terliberalisasi. Gas exchange

bentuk aplikasi GdF ini dapat

sangat erat kaitannya dengan

memberikan pemahaman lebih

masalah penciptaan kesetaraan

mendalam mengenai prinsip-

dalam persaingan, transparansi dan

prinsip open access, unbundling

juga likuiditas dalam industri gas.

dan liberalisasi sehingga

Ketiga hal tersebut adalah konsep

dapat memperkaya alternatif

pemahaman yang begitu penting

rekomendasi kelak.

dalam pelaksanaan liberalisasi.

d. Gasunie –Belanda

Liberalisasi bukan Best Practice Tapi Pilihan yang Diambil Sesuai dengan Filosofi Negaramu Dalam pertemuan dengan Komisi Uni Eropa, Direktorat Jenderal Migas kita mengawali diskusi dengan pemaparan mengenai kondisi eksisting industri gas di Indonesia dan ambisi kita. Hal ditujukan agar mereka dapat memahami fokus dan kebutuhan kita, sehingga menjawab setiap pertanyaan delegasi dengan tingkat kedetailan di area yang tepat. Memperhatikan kondisi eksisting

Badan usaha di industri gas bumi

Hasil yang Mengejutkan

Belanda, yang juga merupakan

Benchmark dilaksanakan pada

negara penghasil gas besar

minggu ke 3 dan 4, Juli 2013 dan

di Eropa melalui lapangan

diikuti oleh Tim dari Direktorat

Groningen. Ia adalah produsen

Jenderal Minyak dan Gas ESDM,

dan dalam waktu dekat akan

BPH Migas dan Badan Usaha terkait.

menjadi importir gas, sehingga

Dari hasil pelaksanaannya, kita

bagaimana Gasunie menerapkan

belajar banyak hal dan dari beberapa

liberalisasi menjadi penting,

temuan tersebut ternyata banyak

karena Indonesia saat ini juga

yang mengejutkan. Ada beberapa

Terhadap rencana kita untuk

merupakan produsen gas yang

hal yang harus menjadi perhatian dari

melakukan penerapan open access

mengekspor dan menggunakan

hasil benchmark tersebut yaitu:

dan unbundling, yang merupakan

industri gas kita dan begitu besarnya potensi di Indonesia, mereka menyatakan kekagumannya. Namun terdapat sebuah respon yang tidak kita duga, datang dari Principal Administrator Direktorat Jenderal Energi komisi Uni Eropa yaitu Pedro Ballesteros.

sendiri gas yang diproduksinya. e. Snam Rete Gas – Italia

Snam Rete Gas adalah badan usaha pengangkutan gas di Italia yang sebelumnya adalah BUMN Gas yang membangun seluruh infrastruktur gas di Italia dan membentuk industri gas hilir di Italia. Terdapat suatu kemiripan antara Snam Rete dan BUMN Gas di Indonesia seperti PGN.

f. ICE Endex – Perusahaan platform pasar gas – Belanda, dan; g. Selex ES – Penyedia platform pasar gas – Italia

24

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

Principal Administrator Direktorat Jenderal Energi komisi Uni Eropa, Pedro Ballesteros


Sajian Utama

bentuk liberalisasi gas bumi, Pedro

Usaha dan penyediaan gas juga

Dari keempat bentuk industri gas

berkomentar bahwa berdasarkan

masih dilakukan secara bundled,

tersebut, tidak semua negara

pengalamannya dalam menangani

biasanya oleh BUMN.

menerapkan bentuk keempat yang terliberalisasi atau bentuk ketiga.

dan membantu negara – negara lain seperti India, Brasil dan lainnya

b. Industri dengan kompetisi

Banyak negara-negara yang memilih

dalam penyelesaian permasalahan

dalam Kegiatan Produksi

menggunakan bentuk pertama

industri energinya, tidak satu pun

(Hulu). Dalam struktur industri

dalam pengelolaan sumber daya

bentuk struktur industri yang menjadi

ini, kegiatan produksi di hulu

alam berupa gas buminya, seperti

jawaban untuk semua permasalahan.

dikompetisikan, sehingga dapat

Iran, Pakistan, Venezuela, Cina

dilakukan oleh beberapa badan

dan bahkan Malaysia pun masih

“Liberalisasi itu bukan suatu best

usaha. Namun untuk kegiatan

menerapkan hal yang sama. Jadi

pratice yang dapat diterapkan di

hilir masih dilakukan secara

benar terlihat bahwa liberalisasi

seluruh tempat. Liberalisasi adalah

bundled.

adalah pilihan dan bukan suatu standar atau best practice yang

salah satu cara yang merupakan pilihan. Dan pilihan ini harus dipilih

c. Industri dengan open

harus diimplementasikan. Lalu apa yang harus kita pilih?

berdasarkan filosofi bagaimana suatu

access dan kompetisi

negara harus mengelola sumber

Wholesale. Dalam struktur

dayanya. Ini adalah tentang ‘way of

industri ini, kegiatan produksi

life’. Bila Anda tidak menerapkan

sudah dikompetisikan dan

liberalisasi memang kenapa? Ini

terpisah dari hilir, dan terdapat

Tidak Semua Negara Memilih untuk Meliberalisasi Industri Gas Buminya

adalah tentang pencapaian tujuan

kompetisi dalam penyediaan

yang harus dicapai dengan filosofi

gas jumlah besar (wholesale).

Bila melihat kembali Indonesia,

yang Anda pilih,” begitu ujarnya. Hasil

Disini masih terdapat badan

yang begitu mencengangkan datang

usaha yang menyediakan gas

dari lembaga yang menyusun konsep

secara bundled (melaksanakan

dan rekomendasi liberalisasi industri

pengangkutan dan niaga gas

gas bumi Eropa dan mengawasi

bersamaan) namun secara

penerapannya.

bersamaan sudah membuka infrastrukturnya untuk digunakan

Memperhatikan komentar tersebut,

bersama.

memang bila kita melihat kembali berbagai macam struktur industri gas

d. Industri dengan open access

maka filosofi pengelolaan sumber daya alam strategis kita dengan jelas disebutkan dalam UUD 1945 Pasal 33, yang menyatakan bahwa cabang – cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, serta bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya harus dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat.

bumi yang ada di dunia, misalnya

dan kompetisi sampai dengan

dalam salah satu jurnal ilmiah dari

ke retail. Dalam struktur ini

Dan bila kita lihat ayat 1 dari

Juris (1998) yang berjudul “The

sudah terliberalisasi penuh, yaitu

pasal tersebut dinyatakan bahwa

emergence in the natural gas

dengan kompetisi di kegiatan

“Perekonomian disusun sebagai

industries”, disebutkan terdapat empat

hulu dan penyediaan gas sampai

usaha bersama berdasar azas

bentuk struktur industri gas yaitu:

ke pelanggan rumah tangga.

kekeluargaan” atau lebih dikenal

Seluruh infrastruktur sudah

dengan nama Ekonomi Kerakyatan

merupakan infrastruktur open

(Baswir, Ekonomi Kerakyatan).

vertikal. Dalam struktur

access yang dapat digunakan

Dan ekonomi berdasarkan

industri ini kegiatan hulu dan

oleh siapa saja yang memenuhi

Pasal 33 UUD 1945 ini berakar

hilir dilakukan oleh satu Badan

persyaratan.

dari kebersamaan, bukan dari

a. Industri dengan integrasi

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 25


Sajian Utama

Implementasi Liberalisasi Gas Bumi Secara Prematur Model 2 Persaingan Dalam Produksi Gas Bumi

Model 1 Integrasi Vertikal

Iran

Pakistan

Malasyia

Jepang

Rusia

Venezuela

Thailand

Cina

Model 3 Open Access dan Persaingan Wholesale

India

Meksiko*

Argentina

Brazil

Australia

Spanyol

Korea

Model 4 Unbundling & Persaingan Retail

Kanada

AS

Perancis*

Jerman Finlandia

Belanda

Italia

Inggris

Denmark

Swedia

Perubahan Regulasi Indonesia

Indonesia

Kondisi Bisnis

Kondisi Regulasi

individualisme yang menjadi akar

karena tidak sesuai dengan UUD

hanya ketersediaan, karena bahasa

dari liberalisasi (Swasono, 2013).

1945, saat ini memasuki babak baru

yang mereka gunakan (GdF, Komisi

dengan adanya revisi UU Kelistrikan

Uni Eropa, Gasunie, Snam Rete)

di tahun 2009. Upaya meliberalisasi

adalah ‘Maturity’ atau kematangan

di beberapa sektor industri strategis

infrastruktur.

Selain itu, dalam pengertian penguasaan negara, Mohammad Hatta menyatakan bahwa skema berdasar pasal 33 itu sebagai upaya untuk menjaga agar pemilik modal tidak melakukan dominasi terhadap yang lemah. Dan dalam liberalisasi memiliki potensi adanya pengkutuban pada pemilik modal serta menciptakan kesenjangan yang besar (Rianto, 2004). Mungkin mekanisme pasar yang ideal seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith tidak mudah terjadi.

26

terus terjadi. Maka tugas penting dan paling fundamental terhadap

Definisi mereka mengenai

tindak lanjut implementasi open

kematangan infrastruktur ini

access dan unbundling di Indonesia

ditunjukkan dengan kondisi negara

adalah melakukan konfirmasi

mereka yang hampir seluruh

mengenai keselarasannya dengan

areanya sudah dijangkau oleh

filosofi negara kita. Dan bila tidak

infrastruktur gas. Atau bahkan

selaras?

bahasa yang digunakan Gasunie

Ketersediaan Infrastruktur Itu Harga Mati Sebelum Dimulai Liberalisasi

adalah sudah tidak ada lagi kewajiban untuk melakukan koneksi atau sambungan ke jaringan gas, karena hampir seluruh pelanggan

Namun sekali lagi, perdebatan

Dalam beberapa diskusi (bila

sudah terhubung. Bila kita

mengenai keselarasan antara

tidak mau disebut dalam seluruh

bandingkan kepemilikan pipa PGN

konsep liberalisasi dengan filosofi

diskusi), untuk pertanyaan kapan

(>70% dari pipa hilir Indonesia)

negara kita masih berlanjut. Lihat

sebaiknya liberalisasi dimulai dan

dengan beberapa perusahaan yang

saja upaya meliberalisasi industri

apa yang menjadi prasyarat utama

menjadi obyek benchmark dapat

listrik melalui UU No. 20 Tahun

sebelum dimulai liberalisasi, jawaban

digambarkan dalam grafik berikut:

2002 yang akhirnya dibatalkan

pertama yang muncul selalu tentang

oleh putusan Mahkamah Konstitusi

ketersediaan infrastruktur. Tidak

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

Panjang Pipa (Km) n Gasunie

PGN

n SnamRete

n Italgas

n PGN

5900 52654

Italgas 32245

SnamRete 15500

Gasunie

Perbandingan Infrastruktur Gas PGN

Perbandingan Infrastruktur Gas Perancis dan Itali

Untuk negara yang jauh lebih luas

fundamental dalam pelaksanaan

sedikit kesempatan bersaing.

dari Italia, panjang infrastruktur gas

liberalisasi, karena beberapa alasan

Bayangkan bila untuk suatu

kita hanya 7% dari yang mereka

berikut:

tempat yang kecil terdapat banyak pesaing yang melebihi

miliki (Snam Rete: transmisi dan Kematangan infrastruktur

batas persaingan sempurna.

infrastruktur ini sangat penting dan

menunjukan tempat untuk

Sebagai ilustrasi adalah bila

krusial karena akan menjadi tempat

melakukan kompetisi.

suatu wilayah berkapasitas

persaingan berada. Kematangan

Semakin terbatasnya tempat

500 BBTUD dan berdasarkan

infrastruktur gas ini sangat

berkompetisi maka semakin

perhitungan suatu bisnis akan

Italgas: Distribusi). Kematangan

a.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 27


Sajian Utama

mencapai BEP (Break Even

harus berkompetisi dengan badan

apakah tahap pengembangan atau

Point) pada pengusahaan 50

usaha lain. Terjadi ketidaksetaraan

tahap berikutnya adalah sangat

BBTUD, maka batas untuk

dalam berkompetisi.

penting. Karena akan menentukan

mendapatkan persaingan sempurna (semua badan usaha mencapai BEP) dalam wilayah tersebut maksimal hanya dapat dikelola oleh 10 badan usaha. Pada jumlah kurang dari 10 badan usaha, ada peluang badan usaha mendapatkan keuntungan lebih dari BEP dan persaingan dapat berlangsung sehat. Namun, bilamana terdapat lebih dari 10 badan usaha, misalkan 20 badan usaha, maka semua akan merugi dan terjadi persaingan yang tidak sehat. b.

Kematangan infrastruktur dapat menciptakan fokus pengelolaan gas bumi pada efisiensi. Bila seluruh wilayah belum terjangkau infrastruktur dan masih banyak terdapat pelanggan yang belum terhubung dengan jaringan, maka akan terjadi suatu kesenjangan. Kesenjangan antar wilayah yang sudah terhubung dan yang belum terhubung infrastruktur, juga kesenjangan dalam tingkat kemajuan ekonomi dan dimensi ikutan lainnya.

Selain itu juga akan terjadi

28

Ketika Snam Rete melihat ilustrasi ketersediaan infrastruktur gas kita,

harus digunakan.

komentar mereka adalah bahwa

Pada tahap pembangunan

kondisi Indonesia saat ini adalah

infrastruktur gas (Development

Italia 40 tahun yang lalu. Mereka

Stage), seluruh negara di Eropa

memulai proses pengembangan

melakukannya dengan skema

infrastruktur gas sejak 40 tahun

bundled atau terintegrasi (bentuk

lalu dan mulai meliberalisasi

pertama, Juris (1998)). Karena

industri gasnya di tahun 1998

dalam pembangunan infrastruktur,

(Gas Directives paket pertama

di tahap awal terdapat risiko-risiko

dikeluarkan).

seperti pasar yang masih bertumbuh

Komentar dari Direktorat Jenderal Energi, Komisi Uni Eropa dan Gasunie senada. Mereka mengatakan bahwa kondisi Eropa secara umum saat akan memulai proses liberalisasi berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dari Indonesia. Karena saat itu seluruh infrastruktur gas sudah terbangun. Bahkan saat ketetapan liberalisasi dikeluarkan oleh Komisi Uni Eropa, negara yang dinilai belum siap secara infrastruktur seperti

sehingga terdapat ketidakpastian volume gas yang mengalir. Dengan skema bundled akan memberikan kemampuan untuk menanggung risiko tersebut. Mengimplementasikan skema unbundled di tahap ini memerlukan berbagai macam skema penjaminan investasi seperti keringanan pajak, insentif atau subsidi bagi pengembang infrastruktur. Suatu skema yang kompleks dan tidak satu pun negara Eropa melakukan hal tersebut dimasa lalu.

Portugal (dikategorikan emerging

Ilustrasi mengenai risiko

market) tidak diikutkan terlebih

pengembangan infrastruktur di tahap

dahulu dan diberikan waktu 10

awal ditunjukan dalam dua kasus

tahun untuk melakukan persiapan

berikut yaitu pengalaman di Malaysia

dan pengembangan infrastruktur

dalam membangun Peninsula Gas

gas. Setelah batas waktu tersebut,

Utilization Project dan juga South

implementasi liberalisasi wajib

Sumatera –West Java Project:

dilaksanakan sebagai kewajiban anggota Uni Eropa.

kesenjangan antar badan usaha.

Disampaikan juga oleh Snam Rete

Karena ada badan usaha yang

dan Direktorat Jenderal Energi Komisi

harus melakukan pengembangan

Uni Eropa secara terpisah bahwa

infrastruktur dan pembukaan pasar

pemahaman mengenai pada tahap

baru dan di saat yang sama juga

negara Indonesia berada saat ini,

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

skema atau struktur industri gas yang


Sajian Utama

Pengalaman Pengusahaan Gas dan Pengembangan Infrastruktur SSWJ 2003

2004 2007 2008 2009 2012

termasuk dalam hal implementasi unbundling. Unbundling yang berupa pemisahan pelaksanaan kegiatan usaha pengangkutan dan niaga gas bumi ternyata memiliki

Gas in, utilisasi sebesar 170 MMSFCD (kontrak 370 MMsfcd)

Utilisasi SSWJ 245 MMSFCD (kontrak 480 MMsfcd) dan ada Top lebih dari 180 juta USD

Pasar tumbuh, utilisasi SSWJ 420 MMSFCD

Market expansion: West Java DIstribusion Network dengan nilai investasi 135 juta USD

Pasar tumbuh menjadi 580 MMSFCD

tahapan. Tahapan unbundling seperti disampaikan dalam Gas Directives terdiri dari: a. Accounting Unbundling.

2010

Konstruksi dengan investasi 1,1 Milyar USD dan total kapasitas 500 - 700 MMSFCD

2005

GSA sejumlah 650 MMSCFD

Pemisahan dari segi akuntansi untuk pelaksanaan kegiatan usaha pengangkutan dan niaga gas bumi.

Pengalaman Malaysia dalam mengembangkan Peninsular Gas Utilization Project 1981

1984

1990

b. Functional Unbundling. 1994

Pemisahan selain dari segi akuntansi, juga pemisahan secara organisasi antara

Perencanaan PGU

PGU Tahap 1 Kapasitas 250 MMSfcd Demand 10 MMSfcd

PGU Tahap 1 Kapasitas 250 MMSfcd Demand 160 MMSfcd

PGU Tahap 2 Mulai Kapasitas menjadi 1000 MMSfcd

1996 2001

yang melakukan kegiatan pengangkutan dan niaga gas bumi. c. Legal Unbundling. Pemisahan

PGU Tahap 1 & 2 Kapasitas 1000 MMSfcd Demand 900 MMSfcd

PGU Tahap 1, 2, 3 Kapasitas 2000 MMSfcd

pelaksana kegiatan usaha Sumber: Gas Technology (April 1998)

Ilustrasi Risiko Pengembangan Infrastruktur Gas

pengangkutan dan niaga gas bumi dengan pembentukan Badan Usaha yang terpisah. d. Ownership Unbundling.

Terlihat pada waktu awal operasi, realisasi utilisasi infrastruktur jauh dibawah kapasitas yang dibangun sehingga menjadi risiko yang besar.

Implementasi Unbundling Adalah Perjalanan yang Membutuhkan Waktu Di dalam diskusi lebih lanjut

Pemisahan lebih lanjut dengan pemisahan kepemilikan Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha pengangkutan dan niaga gas.

Berdasarkan hasil ini, kita harus

mengenai operasionalisasi konsep

memutuskan apakah tepat

open access dan unbundling,

Mengapa unbundling diperlukan?

melaksanakan liberalisasi saat ini di

disampaikan bahwa liberalisasi yang

Jawaban untuk pertanyaan ini berawal

Indonesia? Apakah kita harus fokus

diinisiasi sejak 1998 mengalami

dari konsep rantai bisnis gas bumi

terlebih dahulu pada pengembangan

beberapa kali penyempurnaan.

yaitu yang secara sederhana terdiri

infrastruktur? Bila ketersediaan

Saat ini sudah terdapat paket

dari Produksi – Transportasi– Niaga.

infrastruktur itu adalah prasyarat

ketiga dari Gas Directives sebagai

Dalam pembangunan infrastruktur

implementasi liberalisasi maka

upaya penyempurnaan dari paket

gas, skema yang terbukti efektif dan

pelaksanaan tanpa prasyarat ini

sebelumnya. Disampaikan bahwa

efisien adalah pelaksanaan secara

menjadi bentuk liberalisasi prematur

seluruh proses ini adalah perjalanan

monopoli alamiah (Pembangunan

yang memiliki potensi efek samping

yang membutuhkan penyempurnaan

infrastruktur di suatu wilayah geografis

yang buruk.

sepanjang perjalanan. Hal ini juga

oleh satu Badan Usaha sehingga

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 29


Sajian Utama

mencegah timbulnya biaya yang

kegiatan pengangkutan yang

Pembuktian independensi ini

duplikasi apabila dibangun oleh

sebenarnya.

dilakukan dengan sertifikasi oleh

beberapa Badan Usaha. Misalnya

regulator melalui evaluasi terkait

pipa paralel dapat dioperasikan oleh

Tahap awal dilakukan mekanisme

tata kelola perusahaan seperti

satu tim operasi bila dimiliki oleh satu

pemisahan biaya secara akuntansi

keputusan investasi, keputusan

badan usaha sehingga menjadi lebih

saja, karena sebelumnya monopoli

operasional dan lainnya yang tidak

efisien) dan secara bundled.

alamiah dan bundled, maka

saling berinteraksi. Namun tidak

umumnya Badan Usaha yang

semua dapat dijamin mampu

Dalam lingkungan industri gas yang

melakukan pengangkutan juga

menciptakan independensi ini.

terliberalisasi, diupayakan untuk

melakukan niaga. Bila dapat

Keraguan ini timbul terutama bila

diimplementasikan kompetisi.

diidentifikasi biaya real untuk

badan usaha pengangkutan adalah

Kegiatan produksi di hulu dilakukan

pengangkutan, maka tarif wajar dapat

anak perusahaan dari badan usaha

secara kompetisi, sisi hilir juga

ditentukan.

yang melakukan niaga.

wholesale dan retail. Tapi untuk

Pada tahap berikutnya, agar biaya

Oleh sebab itu terdapat alternatif

transportasi yang diawali dengan

terpisah secara eksplisit, organisasi

berikut berupa Ownership

monopoli alamiah dapat menjadi

pelaksana kegiatan pengangkutan

Unbundling. Pada tahap ini,

kendala dalam lingkungan yang

dan niaga harus dipisahkan. Dengan

kepemilikan kedua badan usaha

menggiatkan kompetisi. Untuk

cara ini biaya pengangkutan dapat

tersebut harus terpisah sehingga

itu perlu dilakukan pembatasan

ditentukan lebih transparan. Bentuk

independensi semakin terjamin.

dan pengelolaan terhadap bisnis

pemisahan organisasi ini adalah tahap

Jadi unbundling berupa accounting

pengangkutan ini sehingga tidak

berikut berupa Functional Unbundling.

dan functional lebih fokus pada

mengganggu terjadinya kompetisi.

Kedua mekanisme unbundling ini

penentuan tarif yang wajar

memungkinkan dapat dilakukannya

sedangkan legal dan ownership

penentuan tarif yang wajar.

unbundling lebih fokus pada

dengan kompetisi di tingkat

Hal pertama yang dilakukan adalah

penciptaan independensi.

membuat bisnis pengangkutan sebagai bisnis yang teregulasi

Lalu bagaimana dengan upaya agar

(Regulated Business, pemerintah

tidak terjadi diskriminasi? Untuk

Untuk sampai dengan tahap Legal

mengatur dan mengawasi). Dengan

mencapai ketentuan ini, maka perlu

Unbundling, rata-rata badan usaha

cara ini diharapkan Transporter

diciptakan independensi antara

di Eropa membutuhkan waktu 10

(pengelola infrastruktur gas) tidak

pelaksana kegiatan pengangkutan

tahun lebih. Sejak implementasi

menerapkan tarif yang semena-

dan niaga, sehingga dapat dicegah

Gas Directives tahun 1998 sampai

mena untuk mendapatkan

terjadinya diskriminasi.

dengan tahun 2010 (12 tahun) dari 58 perusahaan pengangkutan

keuntungannya sendiri dan tidak

30

mendiskriminasi suatu badan usaha

Tahap berikut dari unbundling

transmisi (TSO-Transmission

untuk menggunakan infrastruktur

adalah berupa Legal Unbundling.

System Operator) hanya 11 yang

gas tersebut.

Pelaksana kegiatan pengangkutan

menerapkan Ownership Unbundling

dan niaga harus berupa badan

dan 47 badan usaha sisanya hanya

Berapa tarif yang wajar dan tidak

usaha yang terpisah dan dibuktikan

sampai Legal Unbundling. Sehingga

semena-mena? Untuk menentukan

bahwa keputusan dari badan

implementasi pemisahan badan

besar tarif yang wajar maka perlu

usaha pengangkutan tidak akan

usaha antara kegiatan pengangkutan

diidentifikasi besaran biaya yang

terpengaruh oleh badan usaha niaga

dan niaga (Legal Unbundling) selama

diperlukan untuk melakukan

yang terafiliasi.

2 tahun tidak mencukupi.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

Infrastruktur Gas adalah Infrastruktur Publik Bukan Milik Badan Usaha Hal menarik lain yang disampaikan dari perjalanan benchmark ini adalah bagaimana menyikapi dan memperlakukan infrastruktur gas. Gasunie menyatakan bahwa infrastruktur gas ini adalah aset krusial bagi negara sehingga tidak boleh dikuasai oleh badan usaha tapi harus dalam pengendalian pemerintah.

Dengan cara itu, pemerintah

usaha bersama terhadap aset

dapat mengawasi dan menjamin

strategis negara untuk kesejahteraan

agar tidak terjadi abuse terhadap

rakyat.

pasar. Pengendalian pemerintah ini dilakukan melalui kepemilikan

Pada saat awal memang infrastruktur

oleh BUMN. Paradigma ini

dibangun oleh Badan Usaha dan

penting, karena dengan berpikir

setelah tingkat keekonomian

bahwa infrastruktur gas adalah

terpenuhi maka infrastruktur ini

infrastruktur publik maka tujuan dari

harus menjadi infrastruktur publik

pembangunan dan pengelolaan

untuk mencapai tujuan yang lebih

infrastruktur adalah pengelolaan

besar (mekanisme perubahan

yang efisien dan terbuka untuk

menjadi infrastruktur publik bisa

seluruh pihak. Hal ini untuk

melalui akuisisi aset oleh pemerintah

membuka kesempatan pelaksanaan

langsung atau melalui BUMN).

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 31


Sajian Utama

Urutan Prioritas Hasil Benchmark

ternyata open access bukan hanya

mengejewantahkan seluruh prinsip

tentang memanfaatkan infrastruktur

yang ada di keduanya dalam setiap

Berdasarkan hasil – hasil tersebut,

secara bersama dan unbundling

kebijakan dan praktek bisnis yang kita

bukan hanya tentang pembentukan

lakukan. Gas bumi bukan komoditas

badan usaha lain. Kedua hal

yang dapat dikomersialisasi untuk

tersebut membuat kita harus kembali

memperkaya suatu badan usaha,

menghayati filosofi negara kita dalam

tapi gas bumi adalah aset Pasal 33

menjalankan amanah pengelolaan

UUD 1945 yang diamanatkan untuk

sumber daya alam strategis berupa

dikuasai negara dan dimanfaatkan

fundamental.

gas bumi.

untuk sebesar-besar kemakmuran

Menarik memperhatikan hasil ini,

Kita perlu mencerna kembali

Dan pilihan ini harus dipilih sesuai

kita mendapatkan kenyataan bahwa

Pancasila dan UUD 1945 dan

dengan filosofi negara kita.

kita perlu menentukan hal mana yang lebih fundamental dan menjadi prioritas untuk dilakukan. Berikut adalah ilustrasi urutan prioritas tersebut dengan hasil paling dasar menunjukan hal yang paling

rakyat. Sekali lagi, ini adalah pilihan.

Pelaksanaan Unbundling adalah Perjalanan yang Bertahap dan Berproses

5

Gasunie, SNAM memulai proses unbundling dari accounting unbundling, kemudian functional, dan legal unbundling. Tahap akhir yang diharapkan adalah ownership unbundling, namun untuk mencapai tujuan transparansi dan independensi tidak harus demikian sehingga diberikan alternatif model ISO, ITO, seperti dijelaskan oleh EU COmmission.

Gasunie

4

Seluruh infrastruktur gas dimiliki oleh negara dan dikelola oleh BUMN baik transmisi maupun distribusi.

SNAM

EU Commission

Memiliki 90% infrastruktur yang ada dan pengoperasian dengan cara lelang dan penjaminan akses untuk semua pihak.

Fokus pada pengaturan penjaminan infrastruktur dapat diakses semua orang dan mendukung kompetisi yang sehat.

Infrastruktur Gas adalah Infrastruktur Publik yang Merupakan Aset Krusial Krusial bagi negara dan penjagaan ketahanan nasional juga untuk enabler pelaksanaan kompetisi. SNAM

Gasunie

3

Saat diimplementasikan liberalisasi seluruh area di Belanda sudah terhubung dengan infrastruktur.

Memulai perjalanan pengembang infrastruktur secara integrated sejak 1941 dan mulai diliberalisasi 1998.

EU Commission Kematangan infrastruktur adalah hal mendasar yang dibutuhkan dalam implementasi liberalisasi.

Tahap Awal Pengembangan Infrastruktur Dilakukan Dengan Skema Integrated (Snam, Gasunie dan EU Commission mengkonfirmasi bentuk praktek di masa lalu tersebut sebagai skema paling efektif)

2

Liberalisasi hanya dilakukan setelah infrastruktur matang (menjangkau seluruh area dan pelanggan dengan fasilitas tersebut, Latvia dan Kroasia diberikan waktu 10 tahun untuk mempersiapkan infrastruktur sebelum implementasi liberalisasi)

Liberalisasi adalah Pilihan Metode Pengelolaan Gas yang dipilih sesuai dengan Filosofis dan Tujuan Negara Bukan Merupakan Tujuan Pengeloaan Gas

1

32

EU Commission menyatakan bahwa liberalisasi bukan mengenai best practice atau benar dan salah dalam pengelolan gas, tapi ini adalah pilihan yang harus dipilih sesuai dengan filosofi dan tujuan setiap negara. Tujuan spesifik dari EU untuk meliberalisasi adalah “Attractiveness� untuk security of supply melalui pasar yang atraktif, menghilangkan ketergantungan dari Rusia yang awal sebagai pemasok dominan Eropa dan penciptaan efisiensi pengelolaan gas.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

PEMA N FAATAN BE RSAMA FASI LI TAS

KONSEP, TUJUAN DAN BENTUK IMPLEMENTASI YANG PERLU KONFIRMASI

P

ada 2009 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan suatu kesempatan yang luar biasa untuk bertemu dengan salah satu ‘dewa’ dalam bidang manajemen yaitu Michael Porter. Michael Porter adalah Profesor Harvard Business School yang membangun teori Five Forces

yang begitu legendaris. Dalam kesempatan tersebut, Michael Porter menyampaikan masukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia melalui paper berjudul Improving Indonesia’s Competitiveness. Salah satu hal yang disampaikannya adalah bahwa sebagai langkah awal

untuk menyusun strategi ekonomi perlu diidentifikasi dan dipahami kekuatan unik yang dimiliki Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan Profesor Harvard Business School ini, kekuatan unik pertama Indonesia adalah sumber daya alam yang begitu besar dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 33


Sajian Utama

Dengan keunikan sumber daya tersebut, Indonesia memiliki potensi menjadi negara yang paling unggul, setidaknya untuk Asia Tenggara. Namun apa yang terjadi, sampai dengan saat ini Indonesia masih banyak tertinggal oleh negara-negara tetangga kita. Kekayaan alam yang begitu besar tidak serta merta membuat kita lebih unggul. Apa yang salah? Mungkin apa yang dikatakan oleh salah satu anggota Dewan Energi Nasional, Prof Rinaldy Dalimy, dalam suatu kesempatan diskusi publik terbuka, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah tapi miskin tata kelola yang baik, ada benarnya juga. Miskin tata kelola ini yang membuat kekayaan alam yang ada belum menjadi sumber keunggulan daya saing kita. Bagaimana cara mengelola sumber daya alam, terutama bila sumber daya alam tersebut berupa sumber daya alam tidak terbarukan, seperti minyak dan gas? Dalam Undang – Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (‘UU Migas’) disebutkan secara eksplisit bahwa skema yang dipilih diharapkan dapat menciptakan pengelolaan yang efektif dan efisien.

Penerjemahan efektif dan efisien ini dilakukan dengan memperkenalkan skema tata kelola minyak dan gas berupa pemisahan kegiatan usaha dan pemanfaatan bersama fasilitas. Bentuk pemisahaan kegiatan usaha ditunjukkan dengan bentuk pemisahan badan usaha yang melakukan kegiatan usaha hulu dan hilir serta memisahkan peran badan usaha dan regulator yang sebelumnya dilakukan oleh Pertamina sekaligus. Konsep pemisahan itu dikenal dengan nama non vertical integration, pelarangan integrasi vertikal. Pilihan melakukan bentuk pemisahan ini berdasarkan hasil evaluasi dan kenyataan waktu itu bahwa pengelolaan oleh Pertamina secara rangkap memiliki kelemahan seperti inefisiensi dan munculnya beberapa kasus korupsi. Diharapkan dengan pemisahan ini dapat dilakukan pengaturan efisiensi di setiap sisi secara transparan dan fokus sehingga menjadi lebih baik. Akibat dari ketentuan itu, Pertamina harus membuat Pertamina EP dan juga Pertamina yang mengelola sisi hilir seperti Pertamina Retail, Pertamina Gas Domestik, dan lainnya. Dan juga dibentuknya

Badan Pelaksana kegiatan hulu yaitu BP Migas dan Badan Pengaturan kegiatan hilir yaitu BPH Migas sehingga fungsi regulator tidak lagi dirangkap oleh badan usaha. Skema untuk pencapaian efektif dan efisien berikutnya adalah skema pemanfaatan bersama fasilitas. Hal ini untuk menciptakan suatu optimalisasi penggunaan infrastruktur yang ada dan juga mencegah adanya biaya rangkap akibat pembangunan beberapa infrastruktur sejenis di suatu area yang sama. Terlihat skema ini memang jelas dapat menciptakan efisiensi. Namun ternyata konsep pemanfaatan bersama fasilitas tidak hanya sekedar bentuk skema operasi tapi memiliki dimensi – dimensi lain yang saling berkaitan. Dimensi terkait dengan pemanfaatan bersama fasilitas yaitu dimensi teknik dan komersial. Dalam dimensi teknik, hal ini jelas bahwa dengan melibatkan beberapa pihak dalam penggunaan infrastruktur yang sama, diperlukan kemampuan teknik yang dapat memastikan tidak ada pihak yang akan dirugikan. Kemampuan teknik ini meliputi kepemilikan tingkat kehandalan

Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah tapi miskin tata kelola yang baik, ada benarnya juga. Miskin tata kelola ini yang membuat kekayaan alam yang ada belum menjadi sumber keunggulan daya saing kita. 34

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

yang tinggi sehingga penyaluran gas para pihak pengguna (Shipper) tidak terganggu dan adanya sistem monitoring dan pengendalian penyaluran gas yang memastikan semua hak dan kewajiban para pihak terkait infrastruktur tersebut tetap terjamin. Secara komersial, bentuk pemanfaatan bersama fasilitas seperti infrastruktur pengangkutan gas bumi memiliki pengaruh terhadap pembentukan struktur industri gas bumi di negara tersebut. Atau dibanyak kasus adalah hal yang berkebalikan, bahwa skema pemanfaatan bersama infrastruktur gas bumi dipilih berdasarkan pada struktur industri gas yang akan diciptakan. Dari penjelasan tersebut memang benar bahwa terdapat banyak bentuk skema pemanfaatan bersama fasilitas. Dan ini yang akan kita bahas lebih lanjut, yaitu skema pemanfaatan bersama fasilitas seperti apa yang ingin diterapkan oleh Indonesia dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik spesifik Indonesia. Pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas secara internasional memiliki beberapa bentuk, setidaknya ada empat bentuk pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas yang umum diterapkan yaitu terdiri dari Negotiated Access, Third Party Access, Open Access dan Common Carriage. Masing – masing bentuk pemanfaatan bersama fasilitas ini berbeda membutuhkan skema pendukung tertentu dan berdampak terhadap pembentuk struktur industri gas bumi.

Bentuk pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas berupa Negotiated Access adalah suatu pemanfaatan bersama suatu fasilitas yang bersifat tertutup dan murni bisnis antara dua pihak yaitu yang memiliki fasilitas dan yang membutuhkan tanpa adanya pengawasan dan kewajiban pemanfaatan oleh Regulator. Implementasi bentuk ini lazim dilakukan di pipa bawah laut atau lepas pantai. Suatu pihak akan melakukan negosiasi pada pemilik fasilitas agar dapat mengijinkan pemanfaatan fasilitasnya dan ditentukan kompensasi atas jasa tersebut. Semua murni antara dua pihak (B to B) dan tertutup tanpa paparan regulasi. Bentuk berikutnya adalah Third Party Access (TPA). Berbeda dengan negotiated access dalam bentuk ini sudah ada paparan terhadap regulasi. Regulator ikut mengawasi pelaksanaan pemanfaatan bersama ini. Pemanfaaan bersama ini ditunjukkan dengan adanya suatu Badan Usaha yang membangun infrastruktur yang awalnya untuk kebutuhan sendiri, kemudian dalam perkembangannya, saat terdapat kapasitas yang tidak digunakan maka diwajibkan untuk diberikan kesempatan pada pihak lain untuk dapat memanfaatkannya. Fasilitas tersebut dibangun dan digunakan oleh suatu Badan Usaha dan pihak ketiga (Third Party) diijinkan untuk ikut memanfaatkannya. Regulator ikut mengawasi agar bentuk kompensasi tidak semena-mena diterapkan

oleh pemilik infrastruktur. Bentuk implementasi skema ini terjadi pada pipa pengangkutan gas, storage atau fasilitas proses untuk regasifikasi seperti yang dilakukan Gaz de France di Perancis. Skema pemanfaatan bersama fasilitas yang kadang dipertukarkan dalam penggunaan istilahnya dengan Third Party Access adalah Open Access. Padahal antara keduanya ada suatu perbedaan yang sangat prinsip. Open Access adalah bentuk pemanfaatan bersama fasilitas pada suatu fasilitas yang dibangun khusus untuk pemanfaatan bersama (biasanya berdasarkan Gas Transportation Agreement) oleh banyak pihak sampai dengan kapasitas maksimum infrastruktur berdasarkan prinsip First Come First Serve. Prinsip itu berarti pihak yang pertama yang meminta akses akan diberikan kesempatan pertama untuk penguasaan kapasitas infrastruktur. Dalam skema Open Access ini, pemilik infrastruktur adalah Transporter murni yang membangun infrastruktur untuk kegiatan pengangkutan dan mendapatkan pendapatan dari toll fee atau tarif pengangkutan gas. Badan Usaha ini tidak memanfaatkan infrastruktur ini untuk kegiatan usaha lain miliknya sendiri. Berbeda dengan Third Party Access, dalam skema ini badan usaha membangun dan menggunakannya sendiri kemudian mengijinkan pihak lain untuk ikut memanfaatkannya. Ini adalah perbedaan prinsip tersebut.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 35


Sajian Utama

Skema pemanfaatan bersama fasilitas selanjutnya adalah Common Carriage. Bentuk ini sangat mirip dengan Open Access, namun perbedaan mendasar ada pada pembatasan sampai dengan kapasitas maksimum infrastruktur. Pada Open Access, pihak lain dapat memanfaatkan infrastruktur ini sampai dengan batas maksimum kapasitas. Bila sudah tercapai kapasitas maksimum maka pihak lain tidak dapat dilayani. Sehingga ada upaya ‘cepat-cepatan’ untuk mendapatkan akses dan dari kondisi ini muncul prinsip first come first serve.

36

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

Di skema Common Carriage berbeda, semua pihak yang ingin menggunakan infrastruktur ini harus diijinkan dan dilayani. Pada saat kapasitas maksimum infrastruktur sudah tercapai dan ada pihak lain yang ingin memanfaatkan maka harus dilayani dan mekanisme yang dilakukan adalah penyesuaian pembagian kapasitas bagi seluruh pihak. Sangat berbeda. Dari berbagai macam bentuk pemanfaatan bersama fasilitas tersebut terlihat memiliki keunggulan dan kelemahannya masing – masing, sehingga pemilihannya harus tepat

guna untuk pencapaian tujuan utama yang diharapkan. Karena bagaimana pun penerapan skema pemanfaatan bersama fasilitas adalah metode bukan suatu tujuan. Lalu bagaimana bentuk pemanfaatan bersama fasilitas di Indonesia? Bila melihat skema pemanfaatan bersama fasilitas untuk gas bumi di Indonesia, kita perlu melakukan suatu peninjauan terhadap regulasi yang mengatur masalah ini. Dimulai dari Undang – Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi


Sajian Utama

(‘UU Migas’) disebutkan dalam Pasal 8 ayat (3) yaitu: “Kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa yang menyangkut kepentingan umum, pengusahaannya diatur agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai” Berdasarkan ayat tersebut terkait dengan pemanfaatan bersama fasilitas terdapat dua hal penting yang harus menjadi perhatian yaitu: a. Diberikan untuk kepentingan umum. Kepentingan umum ini bukan berarti untuk kepentingan suatu badan usaha tertentu. Definisi kepentingan umum di beberapa regulasi turunan dinyatakan seperti kebutuhan penyediaan listrik, pupuk, produksi minyak dan gas,

serta kebutuhan energi daerah penghasil minyak dan gas (lihat Permen ESDM No. 03 Tahun 2010 dan PTK BP Migas No. 29 Tahun 2009); b. Pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai. Pemanfaatan bersama dilakukan dengan memberikan kesempatan pada semua pihak. Hal pada poin pertama mengenai kepentingan umum harus dilakukan pembahasan lebih lanjut secara terpisah. Namun bila melihat pada poin kedua, memberikan kesempatan atau terbuka pada semua pemakai ini berdasarkan berbagai macam skema pemanfaatan bersama fasilitas memiliki beberapa alternatif yaitu dapat berupa Third Party Access, Open Access atau Common

Carriage. Skema mana yang dipilih? Memang UU Migas adalah suatu Undang – Undang yang tidak akan mengatur secara detail, sehingga kita perlu melakukan evaluasi lebih lanjut pada peraturan turunan berikutnya. Peraturan turunan berikutnya ada pada Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 yaitu tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi. Dalam pasal 31 ayat 1 disebutkan: “Badan Usaha wajib memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk secara bersama memanfaatkan fasilitas dan sarana pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang dimilikinya dengan pertimbangan aspek teknis dan ekonomis” Dari ketentuan ini maka mulai ada suatu pendetailan bahwa skema pemanfaatan bersama fasilitas harus mempertimbangkan aspek teknis dan

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 37


Sajian Utama

Bilamana tidak memiliki pemahaman yang tepat mengenai struktur regulasi dan konteks Indonesia maka kita dapat tersesat jauh. Alih-alih mendapatkan skema yang efektif dan efisien kita dapat melanggar hal yang lebih besar yaitu amanat nasional dalam hal pengelolaan sumber daya alam berupa gas bumi.

ekonomis. Bila kita melihat penjelasan PP No. 36 Tahun 2004 ini untuk pasal 31 ayat 1, maka didapatkan keterangan sebagai berikut: “Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan pertimbangan teknis adalah bahwa terhadap fasilitas pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa yang mempunyai kapasitas lebih dapat dimanfaatkan oleh pihak lain tanpa mengganggu kegiatan operasional pemilik fasilitas. Sedangkan yang dimaksud dengan pertimbangan ekonomis adalah bahwa pihak lain yang akan memanfaatkan fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa tersebut harus mempertimbangkan kepentingan keekonomian pemilik fasilitas antara lain mengenai tingkat pengembalian investasi (rate of return)” Terlihat dengan jelas hal mengenai aspek teknis dan ekonomis yaitu masih adanya kapasitas lebih dan tidak mengganggu PEMILIK FASILITAS dan tidak mengganggu keekonomian PEMILIK FASILITAS. Sehingga dari peraturan turunan ini

38

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

terlihat skema pemanfaatan bersama fasilitas yang dipilih mengerucut pada bentuk skema Third Party Access, bukan Open Access karena pemilik fasilitas masih menggunakannya (tidak mengganggu kegiatan operasional Pemilik Fasilitas) dan bukan Common Carriage karena hanya boleh dilakukan bila ada kapasitas lebih. Jadi sampai dengan tingkat Peraturan Pemerintah di tahun 2004, bentuknya jelas yaitu Third Party Access. Kemudian bila kita lihat lebih lanjut, pada tahun 2005, pemerintah mengeluarkan suatu ketentuan terkait dengan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) yaitu KepMen No. 1321 K/20/MEM/2005. Dalam ketentuan ini pada item keputusan Kedua disebutkan legenda atau keterangan mengenai tiga kategori jenis pipa transmisi dan distribusi gas bumi Indonesia. Dan pada huruf a item keputusan ini disebutkan: “a. Kategori 1 Open Access adalah Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas yang dapat dimanfaatkan oleh lebih dari satu pemasok (shipper)

dan/atau pelanggan (Customer) dalam kerangka Kegiatan Usaha Hilir” Munculnya istilah Open Access ini mulai membingungkan namun dengan penjelasannya sebagai definisi open access, terlihat istilah open access ini memiliki pengertian yang berbeda dibandingkan dengan konsep secara internasional. Dalam tahap ini definisi Third Party Access masih mewakili esensi UU Migas dan PP No. 36 Tahun 2004. Kemudian kita lihat lagi peraturan yang lebih detail lagi mengenai skema pemanfaatan bersama fasilitas yaitu di Peraturan BPH Migas No. 15 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Dalam peraturan ini di Pasal 4 ayat 1, dinyatakan: “1. Transporter wajib memberikan kesempatan yang sama kepada Shipper untuk secara bersama memanfaatkan Fasilitas yang dimiliki/dikuasainya dengan mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis”


Sajian Utama

Pada ayat 2 nya disebutkan: “2. Pemanfaatan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan apabila dipenuhi aspek teknis dan ekonomis sebagai berikut: a. Terdapat kapasitas lebih pipa yang dari aspek kelayakan teknis masih bisa dimanfaatkan secara bersama; b. Tidak mengganggu kegiatan operasional Transporter; c. Tidak mengurangi nilai keekonomian, antara lain tingkat pengembalian investasi (rate of return) Transporter” Melalui peraturan BPH Migas yang lebih baru ini dipertegas kembali bahwa skema pemanfaatan bersama fasilitas di Indonesia adalah Third Party Access. Namun dalam perkembangan berikutnya dalam Peraturan Menteri ESDM No. 19 Tahun 2009, tentang Kegiatan Usaha Gas Melalui Pipa, dalam pasal 9 dinyatakan: “Dalam melaksanakan Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa, Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 wajib menggunakan Pipa Transmisi dan/atau Pipa Distribusi yang tersedia untuk dapat dimanfaatkan bersama (open access) pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi tertentu.” Muncul kembali istilah open access dan kali ini dengan penyebutan menggunakan huruf kecil di awal setiap kata maka tidak ada definisi khusus mengenai open access. Bila mengacu pada konsep secara

internasional maka open access yang dimaksud sangat berbeda dengan yang diminta dalam UU Migas, PP No. 36 Tahun 2004, Peraturan BPH No. 15 Tahun 2008. Terlihat tidak penting, karena definisinya mungkin masih mirip dengan ketentuan mengenai RIJTDGBN, tapi ternyata sangat penting sekali. Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa skema pemanfaatan bersama fasilitas akan mempengaruhi struktur industri gas bumi yang ada. Dan skema open access selalu dikaitkan dengan skema liberalisasi gas bumi.

Dalam ayat 3 dinyatakan:

Silakan dilihat dalam berbagai publikasi ilmiah internasional mengenai open access seperti halnya jurnal Juris (1998) Slaba (2009) atau De Vany (1993), open access sangat erat kaitannya dengan liberalisasi gas bumi. Dan ini terlihat juga dengan berbagai isi dari Permen ESDM No. 19 Tahun 2009 yang menginisiasi berbagai skema terkait dengan liberalisasi seperti pelaksanaan unbundling dalam bentuk pemisahaan kegiatan usaha pengangkutan dan niaga (Pasal 19). Konsep unbundling seperti ini lazim diterapkan di negara yang meliberalisasi industri gasnya, sedangkan dalam UU Migas dalam pasal 23 ayat 2 disebutkan: “Izin Usaha yang diperlukan untuk kegiatan usaha Minyak Bumi dan/ atau kegiatan usaha Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibedakan atas: a. Izin Usaha Pengolahan; b. Izin Usaha Pengangkutan; c. Izin Usaha Penyimpanan; d. Izin Usaha Niaga;”

Dari uraian di atas, hanya terkait dengan skema pemanfaatan bersama fasilitas yang dipilih oleh Indonesia memiliki kerancuan pada peraturan turunannya. Pada saat istilah open access digunakan di suatu forum umum atau internasional maka pemahaman yang digunakan oleh pendengar adalah istilah open access yang dipahami secara internasional, bukan yang didefinisikan sendiri dan spesifik. Hal ini dapat berdampak sangat besar.

“Setiap Badan Usaha dapat diberikan lebih dari 1 (satu) Izin Usaha sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Terlihat dalam UU Migas pelaksanaan kegiatan pengangkutan dan niaga dapat dilakukan oleh satu Badan Usaha. Hal ini sangat jelas konsep unbundling dalam Permen ESDM No. 19 Tahun 2009 ini perlu dikaji lebih lanjut kesesuaiannya dengan peraturan lain diatasnya.

Kita perlu kembali melihat konsep pemanfaatan bersama fasilitas yang sekarang secara luas diperbincangkan seperti adanya tuntutan agar PGN melakukan open access pada infrastruktur yang dimilikinya. Bilamana tidak memiliki pemahaman yang tepat mengenai struktur regulasi dan konteks Indonesia maka kita dapat tersesat jauh. Alih-alih mendapatkan skema yang efektif dan efisien kita dapat melanggar hal yang lebih besar yaitu amanat nasional dalam

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 39


Sajian Utama

hal pengelolaan sumber daya alam berupa gas bumi. Indonesia adalah negara yang unik, keunikan kita salah satunya berasal dari kenyataan bahwa Indonesia memiliki dasar negara berupa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang menjadi ruh dalam pelaksanaan negara dan pencapaian tujuan besar yang secara spesifik disebutkan dalam pembukaan UUD 1945. Dalam hal pengelolaan sumber daya alam, hal ini juga diatur secara spesifik dan jelas dalam UUD 1945 pada pasal 33 ayat 1, 2 dan 3, yaitu: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan; 2. Cabang – cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara; 3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat.

Berdasarkan pasal ini, sangat jelas disebutkan bahwa gas bumi adalah kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi yang harus dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besar kepentingan rakyat. Ekonomi berdasarkan UUD 1945 adalah Ekonomi Kerakyatan yang dibangun dengan sumber kebersamaan dan kekeluargaan yang jauh bertentangan dengan liberalisasi yang bersumber dari individualisme

UUD 1945 Pasal 33, suatu amanah konstitusi, amanah pendiri bangsa. Demikian juga halnya dengan upaya meliberalisasi industri listrik melalui UU No. 20 Tahun 2002 yang dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi juga karena melanggar UUD 1945.

dan liberalisme (Swasono, 2013).

harus menentukan struktur industri gas terlebih dahulu yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dan skema pemanfaatan bersama fasilitas kemudian dipilih yang sesuai dengan filosofi tersebut dan diharapkan dapat mencapai tujuan utama yaitu pengelolaan secara efektif dan efisien demi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Hal ini juga dibuktikan dari berbagai macam hasil Mahkamah Konstitusi yang membatalkan ketentuan terkait dengan inisiasi liberalisasi yang melanggar UUD 1945 seperti pembatalan mekanisme penentuan harga Bahan Bakar Minyak dan harga Gas Bumi yang sebelumnya dalam UU Migas Pasal 28 dinyatakan diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar. Mahkamah Konstitusi menyatakan harga tersebut diatur oleh Pemerintah. Karena ini adalah aset yang diatur secara spesifik dalam

Maka pemilihan skema pemanfaatan bersama fasilitas benar akan berdampak pada struktur industri yang dibangun tapi dapat terjadi secara berkebalikan. Kita

Skema pemanfaatan bersama fasilitas adalah alat untuk mencapai tujuan bukan tujuan itu sendiri. Saatnya dengan nuansa kemerdekaan Indonesia kita merefleksikan kembali sudah sejauh apa kita melangkah dalam memenuhi amanat para pendiri bangsa.

Kita harus menentukan struktur industri gas terlebih dahulu yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dan skema pemanfaatan bersama fasilitas kemudian dipilih yang sesuai dengan filosofi tersebut dan diharapkan dapat mencapai tujuan utama yaitu pengelolaan secara efektif dan efisien demi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

40

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

RO A D MAP KETAHANAN ENE RG I NASI O NAL

INDUSTRI MINYAK BUMI, KELISTRIKAN, GAS BUMI DAN HIKAYAT LIBERALISASI

A

da banyak definisi tentang

berbicara tentang Vision, karena

Ketahanan Energi, di mana

Ketahanan Energi harus didesain

(supply) dalam jumlah yang

bila dirumuskan dalam

dan dipersiapkan agar dapat

cukup;

Terpenuhinya pasokan energi

satu kalimat, kiranya rumusan EIA

berlangsung dalam jangka panjang

(Internal Energy Agency) dapat

dengan memperhatikan semua unsur

dipakai sebagai acuan: Energy

pembentuknya dan antisipasi atas

security refers to the uninterrupted

hal-hal yang dapat merongrong atau

availability of energy sources

melemahkannya. Dalam membangun

at an affordable price. Dengan

Ketahanan Energi Nasional kita harus

untuk menyerap energi, di mana

demikian, bila kita berbicara tentang

mempersiapkan beberapa hal berikut

faktor utama kemampuan

Ketahanan Energi maka kita

ini:

untuk menyerap energi adalah

Tersedianya infrastruktur energi yang handal, aman dan efisien;

Kemampuan pasar (demand)

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 41


Sajian Utama

ketersediaan energi dengan spesifikasi yang sesuai dan harga yang terjangkau untuk mampu bersaing dan terus berkembang. Tren pembahasan Ketahanan Energi di negara-negara Barat menjadi topik yang krusial pasca krisis OPEC tahun 1973. Ketahanan Energi saat ini menjadikan penekanan khusus pada keamanan minyak, sehingga hampir seluruh negara berupaya membangun mekanisme yang efektif untuk pelaksanaan kebijakan di seluruh spektrum yang luas terkait isu-

termakmur di dunia karena hampir

menggantungkan diri hanya dari

isu energi dalam rangka mengurangi

seluruh produksi minyak dan gasnya

minyak.

ketergantungan terhadap minyak.

dapat diekspor untuk meningkatkan devisa negara. Sama seperti

Setelah tercapainya kematangan

Negara termakmur di dunia,

Norwegia, Swiss pun membangun

infrastruktur, Inggris menerapkan

Norwegia, membangun ketahanan

ketahanan energinya dengan

liberalisasi bisnis gas dalam bentuk

energinya dengan memanfaatkan

memanfaatkan energi air, thermal dan

Open Access dan Unbundling pada

sumber daya alam terbarukan berupa

nuklir untuk membangkitkan listrik di

tahun 1986 dengan tujuan untuk

tenaga air, angin dan thermal untuk

negara tersebut.

meningkatkan efisiensi pemanfaatan

membangkitkan listrik di negara

42

jaringan pipa agar para pemasok

tersebut. Setelah terbangunnya

Tidak dapat melepaskan diri

gas dari Norwegia, Rusia, Algeria,

electricity grid secara luas, liberalisasi

seluruhnya dari ketergantungan

dan lainnya dapat secara langsung

kelistrikan yang bertujuan untuk

terhadap energi fosil, Inggris

menyalurkan gas kepada konsumen.

meningkatkan efisiensi pemanfaatan

berupaya membangun berbagai

jaringan transmisi dan distribusi

infrastruktur energi untuk mengimpor

Sama seperti Inggris, Amerika dan

listrik diterapkan di Norwegia

gas dari berbagai negara. British

Eropa membangun jaringan pipa gas

sejak tahun 1990-an, di mana

Gas, yang dibentuk pada tahun

secara terintegrasi dan membentuk

Pemerintah memberikan insentif bagi

1967 merupakan gabungan dari

gas market platform (Hub). Secara

perkembangan pembangkit listrik

sekitar 1.026 perusahaan gas

bertahap, negara-negara Uni Eropa

yang berasal dari energi terbarukan.

di Inggris, membangun jaringan

mulai menerapkan liberalisasi bisnis

pipa gas, storage dan LNG Import

gas sejak 1996, di mana penerapannya

Alhasil, pada tahun 2005 lebih

Terminal secara terintegrasi di

disesuaikan dengan kesiapan

dari 99% pembangkit listrik di

seluruh negara. Alhasil, dengan

infrastruktur dan daya saing market

Norwegia telah bersumber dari

keterbatasan sumber daya alam

domestik dalam menerima mekanisme

energi terbarukan (air, angin dan

yang ada di negaranya, Inggris

pasar. Seperti di Perancis misalnya,

thermal) sehingga selain mencapai

menyediakan infrastruktur energi agar

penerapan liberalisasi gas dalam

hasil maksimal dalam ketahanan

memungkinkan terbukanya sumber

bentuk Open Access dan Unbundling

energinya juga menjadikannya negara

energi dari berbagai negara dan tidak

baru dilaksanakan pada tahun 2008.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Sajian Utama

Kematangan Infrastruktur Energi

Semua negara di muka bumi

Petronas yang didapat dari ekspor

merupakan faktor utama untuk

ini menerapkan skema unifikasi

minyak dan gas (dalam bentuk LNG),

mencapai Ketahanan Energi

(non-liberalisasi) untuk mencapai

pada tahun 1980 Petronas mulai

Nasional. Dalam mencapai

kematangan infrastrukturnya. Sebut

mengembangkan PGU (Peninsular

kematangan infrastruktur, baik

saja di Inggris misalnya, kematangan

Gas Utilization) dalam rangka

infrastruktur hulu maupun

infrastruktur gas dilakukan oleh

merintis konversi BBM ke Gas.

infrastruktur hilir, yang dibutuhkan

British Gas; di Perancis oleh

Pengembangan infrastruktur gas

adalah skema yang tepat untuk

Gaz de France; di Thailand oleh

di sepanjang Semenanjung Malaya

menarik minat investor: bila

PTT Thailand dan di Malaysia

secara bertahap meningkatkan

Pemerintah mampu mendanai

oleh Petronas. Hanya dalam hal

pemanfaatan gas domestik dan

pembangunan infrastruktur

pencapaian efisiensi pemanfaatan

menumbuhkan daya saing industri di

energi maka skema yang

infrastruktur barulah muncul dua

wilayah Asia Tenggara.

tepat adalah meyakinkan para

mazhab: skema Liberalisasi (Open

politikus bahwa pendanaan atas

Access dan Unbundling) dan skema

Alhasil, ketika terjadi natural decline

pembangunan infrastruktur energi

Non-Liberalisasi / Penguasaan

terhadap produksi minyak di era

akan meningkatkan rating dalam

Negara.

2000-an, Malaysia tetap dapat

Pemilu; namun bila Pemerintah

mempertahankan posisinya sebagai

tidak cukup mampu mendanai,

Dalam rangka melepaskan

negara pengekspor minyak karena

maka skema insentif investasi dan

ketergantungan dari minyak,

kebutuhan energinya telah dapat

kepastian hukum bagi Badan Usaha

Malaysia telah merintis Ketahanan

teratasi dengan pasokan gas yang

merupakan pilihan yang harus

Energi-nya sejak 1980. Seiring

cukup ke dalam negeri melalui pipa

diambil oleh Pemerintah.

dengan membaiknya keuangan

PGU.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 43


Sajian Utama

Bagaimana halnya dengan Indonesia negeri tercinta kita? Ketika seluruh negara di dunia giat membangun fungsi ketahanan energi dengan cara memperbanyak suplai dan infrastruktur energi termasuk energi alternatif, kita justru sibuk mencari cara bagaimana memperbanyak dan mengembangkan trader/broker. Dari sisi minyak, sebut saja Petral sebagai trader impor BBM yang lebih diminati ketimbang mengembangkan kilang untuk meningkatkan kemampuan pemrosesan minyak mentah. Pupuk, Kelistrikan dan Industri

alternatif seperti dilaksanakan oleh

Dan dari sisi gas tidak kalah serunya:

lainnya. Hal yang sangat disayangkan

negara lain sejak tahun 1980-an,

Munculnya UU No 22 Tahun 2001

di sini adalah, sektor Lifting Oil

justru saat ini berebut gas dengan

tentang Minyak dan Gas Bumi

dan Kelistrikan yang seharusnya

saudara-saudara dari sektor lain

(UU Migas) dan aturan turunannya

didorong untuk menggunakan energi

yang tidak dapat melakukan

dalam bentuk PP 36 tahun 2004

alternatif lain justru diberikan prioritas

konversi karena gas adalah satu-

dan Peraturan Menteri ESDM No.

gas lebih tinggi ketimbang sektor

satunya bahan baku atau energi

19 tahun 2009 dan Peraturan

pupuk dan Industri yang sangat

yang dapat digunakan untuk proses

Menteri ESDM No. 03 tahun 2010

menggantungkan diri terhadap

produksinya.

semakin menyuburkan trader dan

kesediaan bahan baku, di samping

broker ketimbang pembangunan

pula sektor Industri non migas

Bila pada kondisi krisis akhir-akhir ini

infrastruktur. Saat ini, tercatat lebih

memberikan sumbangsih besar bagi

Pemerintah memberikan insentif pajak

dari 63 pelaku usaha hilir gas, dan

GDP (GDP industri non migas dan

dan keuangan bagi sektor industri

yang sangat ironis adalah: jaringan

manufaktur tahun 2012 sebesar

padat karya, itu seperti menyuapi

pipa untuk menyalurkan gas domestik

21%, sedangkan GDP sektor migas

bubur bagi orang sakit. Kenapa tidak

yang dimiliki Indonesia saat ini baru

hanya 4%).

pada saat sehat, orang itu diberikan makanan dan gizi yang cukup untuk

tersedia sebanyak 20% dari yang

44

seharusnya ada (sesuai Rencana

Belum cukup sampai di situ, sektor

tetap sehat dan kuat untuk terus

Induk Jaringan Pipa Transmisi dan

industri dan manufaktur seringkali

bertumbuh dan berkembang. Jadi

Distribusi Gas Nasional dalam

harus menerima gas tidak langsung

kalau memang sumber daya alam

Keputusan Menteri ESDM No. 2700

dari penyedia infrastruktur, melainkan

strategis gas sangat diperlukan

tahun 2012).

harus menerima harga tinggi karena

oleh industri padat karya untuk

melewati tangan-tangan trader gas

tetap mempertahankan daya saing

Tidak kalah menariknya, dalam

yang bahkan sampai lima tingkat

produknya, mengapa tidak didesain

Peraturan Menteri ESDM No. 03

seperti terjadi di Jawa Barat dan

dan direncanakan agar pertumbuhan

tahun 2010, prioritas alokasi gas

Jawa Timur. Sektor kelistrikan, yang

pemanfaatan gas domestik dapat

diterjemahkan sebagai urutan

seharusnya dipersiapkan untuk

meningkatkan nilai tambah dan

penerima gas yaitu Lifting Oil,

melakukan konversi BBM ke energi

sumber kemakmuran bagi rakyat.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Cakrawala

LEBARAN SEMARAK DI KAMPUNG TENUN GARUT

S

eperti anak kecil lainnya,

deras ke kantong orang tuanya itu.

Hendar mengisahkan, kehidupannya

Hafsah Qaulan Syadida

Hafsah adalah anak semata wayang

terasa berat kala usaha tenun

berbunga-bunga kala

Hendar Rogesta dan istrinya. Pria

ikat warisan orang tuanya mulai

Idul Fitri akan tiba. Yang ada di

34 tahun asli Garut, Jawa Barat

meredup pada 2006. Adalah

benak gadis cilik berusia 6 tahun

ini adalah seorang pengrajin tenun

persoalan permodalan, keterbatasan

ini adalah baju baru, celana baru,

ikat Garut. Sejak 2009 lalu, usaha

bahan baku, dan kesulitan dalam

kerudung baru dan sepatu baru

yang dilakoninya bisa bangkit lagi.

pemasaran yang membuat usahanya

plus “angpao” dari paman, kakek

Kehidupan keluarganya pun bisa

sempoyongan. Produk tenun ikat

atau neneknya. Pada Idul Fitri tahun

bangkit lagi. Pelan namun pasti fulus

Hendar dan pengrajin lainnya di

2013 – jatuh pada 9 Agustus lalu-

mengalir ke pundi-pundi uangnya.

Garut kalah bersaing dari sisi model,

ini, Hafsah sungguh bergembira

Omzet usahanya kini mencapai

motif dan desain.

karena mendapatkan “serba baru”

Rp 200 juta per bulan. Hingga

yang diinginkannya itu. Maklum,

kemudian ia bisa membeli sebuah

Hendar mengakui, ia kesulitan

hari-hari sebelum bulan Ramadhan

mobil dan mendandani rumahnya

menciptakan ide-ide segar untuk

datang, ayahnya kebanjiran order

menjadi lebih baik.

motif tenun yang baru. Sudah

yang artinya banyak fulus mengalir

begitu, teknologi yang dimilikinya tak

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 45


Cakrawala

mendukung penciptaan ide-ide motif

untuk meningkatkan kualitas tenun

tenun Garut terbaru. Karena itulah

produksinya. “Awalnya saya terjun ke

ia dan pengrajin tenun ikat Garut

usaha tenun ikat ini setelah mendapat

lain di Kampung Panawuan, Garut,

pelatihan dari PGN selama setahun,”

Jawa Barat, hanya bisa memenuhi

kata Hendar.

pasokan dan permintaan kain tenun dasar putih. Karena semakin

Bekal ilmu pelatihan dari PGN

terdesak oleh pesaing lain yang

itu, juga ia tularkan kepada orang

makin kreatif, Hendar menyerah.

lain di kampungnya. Kini, seni

Usahanya seperti pepatah hidup

budaya tenun ikat Garut pun

segan mati tak mau.

tumbuh dan makin berkembang. “PGN membantu mengangkat

Karena usahanya sempoyongan,

pengrajin tenun ikat di Garut yang

Hendar juga menambah penghasilan

sempat punah,” kata Hendar pria

dengan menjadi seorang pemusik.

kelahiran 5 November 1979 yang

Hendar kemudian mencari duit

lulusan SD ini. Hendar dipercaya

lewat musik karena ia juga memiliki

sebagai koordinator sembilan

dari sisi manajemen. Kehidupan

hobi bermusik. Namun hasilnya tak

kelompok pengrajin tenun ikat Garut

masyarakat pun turut terangkat dari

mencukupi kebutuhan keluarga.

binaan PGN. Setiap kelompok

keberhasilan bisnis tenun ikat Garut

beranggotakan 10 pengrajin.

ini. Pasar tenun ikat Garut tak hanya

Tiga tahun berprofesi sebagai

merambah pasar domestik, juga

pemusik plus usaha tenun yang

Keberadaan kampung tenun ikat

meredup, adalah masa-masa berat

Garut binaan PGN itu diresmikan

dalam kehidupannya. Selama tiga

oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi

Dalam setahun belakangan ini tenun

tahun itu pula, ia tetap bermimpi

Kreatif, Mari Elka Pangestu pada 27

ikat asal Garut diekspor ke Jepang,

untuk kembali menerjuni usaha tenun

Juni 2012 lalu. Acara yang dihadiri

Kamboja, Cina, Amerika dan Inggris.

ikat. Mimpi itu akhirnya terkabul kala

oleh Direktur Utama PGN, Hendi

Permintaan ekspor ini juga terus

Hendar mendapat sebuah tawaran

Prio Santoso itu dikemas dalam

meningkat yang membuat pengrajin

dari PGN yang bermitra dengan Cita

“Peresmian Kampung Tenun Garut

kewalahan untuk memenuhinya.

Tenun Indonesia untuk mengikuti

PGN dan Pencanangan Zona Kreatif”.

Tenun ikat Garut menjadi primadona

pelatihan mengenai tenun ikat

karena eksotis, tidak mudah ditiru Hendar menjelaskan bahwa

dengan khas motif bunga dan

kebangkitan tenun ikat Garut itu

berbentuk geometris. “Khususnya

Hendar belajar tentang kekurangan

terjadi karena PGN tak hanya

pembeli Jepang mereka lebih

yang ada mulai dari motif, desain

membantu dari sisi permodalan

menyukai motif dengan warna yang

dan penerapan teknologi anyar

dan pemasaran, namun juga

bertabrakan,” kata Hendar.

selama 1 tahun.

46

ekspor ke manca negara.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Cakrawala

Industri tenun ikat Garut adalah satu dari berbagai jenis usaha kecil menengah (UKM) yang menjadi mitra binaan PGN dalam Program Kemitraan. Program Kemitraan ini adalah bagian dari program yang bernama Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Bersama kelompoknya, Hendar memiliki sebuah galeri tenun Garut di Kampung Panuwuan. Di dalam galeri yang didominasi warna putih dan biru

Kepada anaknya, Yani mulai

Jalan beraspal ini juga memudahkan

itu tersusun rapi hasil karya anggota

menurunkan ilmu tenun Garut itu.

calon pembeli tenun Garut yang

kelompok pengrajin tenun. Calon

“Anak kedua saya sudah mulai

ingin datang langsung ke Panuwuan.

pembeli bisa memilih dengan bebas,

tertarik membantu saya,” kata Yani

Termasuk lalu lintas bahan baku,

tenun ikat Garut yang dipajang di

sambil mengerjakan pencoletan

maupun lalu lintas kendaraan

sana. Pembeli juga makin dimanjakan

dan pewarnaan tenun di rumahnya.

pengangkut tenun Garut yang akan

oleh fasilitas pembayaran dengan kartu

Pekerjaan pencoletan dan pewarnaan

dipasarkan keluar Panuwuan baik ke

debit. Mereka tak perlu membawa duit

ini memerlukan waktu empat hari

pasar lokal maupun ekspor.

tunai dalam jumlah banyak kala mau

hingga satu minggu. Ia melakoninya

memborong tenun ikat Garut ataupun

dari siang hingga pukul 8 malam.

Bagi anak-anak seperti Hafsah Qaulan Syadida dan teman cilik

membeli beberapa potong saja. Kesejahteraan yang kini dirasakan

lainnya, infrastruktur Kampung yang

Usaha tenun Garut yang makin maju

Hendar dan anggota kelompoknya

bagus termasuk jalan juga akan

dan bisa menjadi penopang hidup

tak hanya dirasakan mereka sendiri.

membuat mereka senang, bisa

tak hanya dirasakan Hendar. Anggota

Hendar Rogesta dan anggota

bersepeda keliling kampung, maupun

kelompoknya, baik yang sedari awal

kelompok mengumpulkan iuran

berkeliling kampung bersama ayah

sudah bergabung maupun yang

rutin sebesar Rp 500 untuk setiap

atau ibunya, bersilaturahmi dengan

bergabung belakangan, bersyukur bisa

meter tenun Garut yang diproduksi

warga di hari-hari biasa. Termasuk

bergabung dengan kelompok pengrajin

untuk perbaikan fasilitas umum dan

pula keliling kampung, bersilaturahmi

pimpinan Hendar. Yani misalnya. “Sudah

pembangunan lainnya di Kampung

dan saling bermaaf-maafan dengan

sekitar dua tahun saya menekuni usaha

Panuwuan. Duit yang terkumpul

warga kala Idul Fitri tiba. Idul Fitri di

tenun Garut,” katanya. “Hasilnya untuk

itu antara lain disumbangkan untuk

kampung tenun Garut ini pun makin

membantu ekonomi keluarga,” ibu tiga

pengaspalan jalan sehingga bisa

semarak karena peningkatan ekonomi

anak ini menambahkan.

dilalui roda empat.

masyarakatnya. PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 47


Cakrawala

IKLAN LEBARAN PGN OKE PUNYA

A

da sebuah artikel menarik

Konsumen yang memanjakan aspek

fenomena ini tampak jelas pada hari

yang ditulis oleh Tony

emosionalitas akhirnya memunculkan

raya Idul Fitri, banyak merek yang

Burhanudin di Majalah

kesadaran untuk memenuhi tujuan

memanfaatkan momen tersebut

Marketing pada edisi September

hidup dan kehidupannya sebagai

untuk mengeluarkan iklan-iklan

2013. Judul artikelnya “Iklan Lebaran

konsumen, hingga akhirnya muncul

tematik dengan memasukkan simbol

dan Spirit Marketing 4.0”. Menilik

pertanyaan dalam diri konsumen:

dan nilai Idul Fitri.

judulnya Tony ingin mengupas

apakah cukup membeli barang dan

seputar iklan yang tayang pada masa

jasa sekedar untuk memuaskan

lebaran dilihat dari spirit marketing-

perasaan/aspek emosional, ataukah

nya.

ada yang lebih hakiki dan substansial

Tony memberikan perhatian khusus pada iklan Perusahaan

dari sekedar pemenuhan hedonis.

Gas Negara (PGN). Dalam iklan

“Menggagas Marketing 4.0 pada

Dari situ, kemudian muncul era

menyampaikan pesan “Meneruskan

buku Manajemen Dalam Berbagai

marketing sipiritual, suatu pandangan

Energi Baik dari PGN”. Iklan

Perspektif, menjelaskan pergeseran

yang menganggap penting

ini menurut Tony secara visual

era marketing : rasional – emosional-

memasukkan unsur/nilai agama dan

menampilkan momen, yaitu Lebaran

spiritual. Pada era pemasaran

keyakinan dalam kegiatan marketing.

dan Kemerdekaan RI (kebetulan

emosional, aspek persepsi,

Bisa dimengerti jika akhirnya

momen keduanya berdekatan).

pencitraan, dan pemenuhan

mereka getol melakukan komunikasi

Narasinya pun memperkuat kedua

affection menjadi kata kunci

pemasaran saat musim lebaran atau

momen tersebut.

untuk menenangkan konsumen.

Natal. Menurut Tony, di Indonesia

Bayu Sutikno dalam artikel berjudul

48

Dari berbagai iklan Idul Fitri,

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

bergenre korporat tersebut, PGN


Cakrawala

Coba simak bunyi pesannya:

Menyimak iklan PGN itu, menurut

strategi, dan taktik (mix) yang

 Energi baik selalu ada selama

Tony perusahaan Indonesia mulai

dijiwai oleh spiritualisme. Madzab

kita mau meneruskannya.

aware terhadap marketing 4.0

ini menempatkan pentingnya triple

 Energi untuk ikhlas memaafkan.

Tony berharap, perusahaan tidak

harmonis dengan tiga pihak, yakni

 Energi untuk melanjutkan

hanya aware, namun juga sudah

masyarakat (human), lingkungan alam

mempraktikkan pada bisnis mereka.

(nature), Tuhan (God). Keseimbangan

perjuangan.  Dan sebagai solusi energi gas

Konsep marketing 4.0 merupakan

filosofis ini mengantarkan perusahaan

bumi dan manfaat baiknya selalu

kelanjutan dari marketing 1.0,

pada “P” yang keempat yaitu

bisa kita teruskan.

marketing 2.0 dan marketing 3.0.

Prophetic.

Menurut Bayu Sutikno, pada

Harry Tanoso dalam artikel “Iklan

marketing 1.0 perusahaan hanya

Harus Menjadi Penyelamat Bagi

Baris pertama, menurut Tony

fokus pada penciptaan profit (laba),

Konsumen” di Majalah Marketing

bersifat universal--bisa pula diartikan

atau “P” yang pertama. Marketing

September 2013, juga mengulas

mengandung elemen marketing 3.0

2.0, perusahaan fokus pada people

iklan-iklan selama lebaran. Harry

karena bicara tentang lingkungan

atau “P” yang kedua dengan cara

menuliskan pandangan dari

fisik dan sosial. Baris kedua

menarik dan mempertahankan

Bambang Sukma Wijaya, pemerhati

mengandung pesan momen Lebaran

konsumen.

dan peneliti komunikasi merek dari

 Perusahaan Gas Negara meneruskan energi baik.

–mengandung elemen marketing

Universitas Bakrie yang menyebutkan

4.0. Baris ketiga membawa pesan

Marketing 3.0, kegiatan perusahaan

bahwa secara umum iklan lebaran

kemerdekaan –bisa dikatakan

melampaui tugas awalnya dengan

tahun ini belum ada terobosan kreatif.

mengandung unsur marketing 3.0

menyentuh stakeholder yang lebih

Begitu-begitu saja bahkan cenderung

sekaligus marketing 4.0.

luas. Di sini perusahaan mulai

basa-basi dan paritas,

memberikan perhatian kesejahteraan Pada dua baris terakhir, baru terlihat

dan kedamaian masyarakat melalui

Namun dari segi konten, Bambang

pesan komersialnya (Dan sebagai

CSR. Pada fase ini perusahaan sudah

tertarik dengan pesan “energi

solusi energi gas bumi dan manfaat

memperhatikan “P” yang ketiga,

baik” yang disampaikan PGN yang

baiknya selalu bisa kita teruskan.

yakni Planet (lingkungan).

jika dieksplor lebih kreatif akan

Perusahaan Gas Negara meneruskan

menimbulkan efek yang sangat kuat

energi baik). Pesan ini mengandung

Adapun Marketing 4.0 atau spiritual

dan luas. Selebihnya, Bambang justru

prinsip awal marketing atau marketing

marketing. Konsep marketing 4.0

merasa “terganggu” oleh iklan-iklan

1.0, yakni menawarkan solusi/produk

didefinisikan sebagai kombinasi

selamat lebaran dari parpol dan

yang ditawarkan.

yang harmonis antara filosofi,

tokoh politik. PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 49


Pelangi

MELAHAP INDAHNYA NEGERI SAKURA PASCA BENCANA

K

apten pilot pesawat mem-

50

pada Jumat, 11 Maret 2011.

bahkan hilang tak ketahuan rimbanya.

beritahu kalau sebentar

Ada perasaan bergidik kala meng-

Gempa dan tsunami dahsyat itu

lagi, burung besi yang saya

ingat peristiwa dua tahun lalu itu

menyebabkan kerugian ekonomi yang

tumpangi akan mendarat di Bandara

ketika gempa 8,9 skala richter yang

begitu besar. Dan yang lebih lagi,

Narita, Tokyo, Jepang. Dari kaca

dibarengi terjangan Tsunami meluluh-

bencana itu juga membuat kebocoran

jendela pesawat, saya bisa menyak-

lantakkan sebagian negeri Sakura,

pada sistem pendingin reaktor nuklir

sikan Tokyo, kota metropolis terbesar

termasuk Tokyo. Berbagai sarana

Fukushima nomor satu dan dua. Reak-

di Asia dan bahkan dunia. Saya pun

dan prasarana rusak berat, korban

tor nuklir itu terletak di wilayah sekitar

langsung terbayang pada kejadian

jiwa juga berjatuhan, baik yang tewas

250 kilometer di Timur Laut Tokyo.

dua tahun sebelumnya, atau tepatnya

maupun luka ringan dan berat dan

Adalah bahaya radiasi nuklir akibat

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Pelangi

Ada perasaan bergidik kala mengingat peristiwa dua tahun lalu itu ketika gempa 8,9 skala richter yang dibarengi terjangan Tsunami meluluhlantakkan sebagian negeri Sakura, termasuk Tokyo.

kebocoran reaktor nuklir itu yang membuat masyarakat Jepang, khususnya di wilayah yang dekat dengan rektor itu dilanda kecemasan yang amat sangat. Sebuah krisis kemanusian yang pasti berlangsung di Negeri Matahari Terbit itu. Pesawat yang saya tumpangi, akhirnya mendarat dengan mulus di Bandara Narita. Keluar dari bandara saya menyaksikan Tokyo yang “menderita� sehabis bencana gempa dan tsunami dua tahun silam, kini sudah kembali “bergembira�. Tokyo dan wilayah yang dilanda bencana dengan cepat mampu berbenah diri yang membuat sektor pariwisatanya tidak terganggu dan

langit dibandingkan dengan kota lain

sana sampai kemudian Edo tumbuh

tetap memberikan devisa.

yang seukurannya karena peraturan

menjadi salah satu kota dunia yang

konstruksi gempa buminya.

paling padat penduduknya. Dengan

Perjalanan kami, diawali dengan

Restorasi Meiji tahun 1868, kaisar

menyambangi berbagai tempat di

Bangunan di Tokyo kebanyakan

dan modal pindah dari Kyoto ke

Tokyo, ibukota Jepang yang dihuni

terdiri dari apartemen tingkat rendah

Edo, dan setelah itu berganti nama

sekitar 12 juta orang dan ratusan ribu

(6 hingga 10 lantai) dan rumah

menjadi Tokyo. Sebagian besar Tokyo

lainnya berpulang pergi setiap hari

keluarga yang sempit. Sistem

pernah hancur dalam gempa bumi

dari daerah sekitarnya untuk bekerja

transportasi massal di Tokyo adalah

besar Kanto tahun 1923 serta perang

dan berbisnis di Tokyo.

yang paling kompleks di dunia, yang

dunia II tahun 1945.

Tokyo secara harafiah berarti ibu kota

terkenal akan jam-jam sibuknya yang

timur. Ia adalah pusat politik, ekonomi,

padat.

budaya dan akademis di Jepang

Untuk wisata, Tokyo menawarkan banyak pilihan tak terbatas hanya

serta tempat tinggal kaisar Jepang

Sebelum tahun 1868, Tokyo dikenal

belanja, budaya, hiburan, serta

dan kursi pemerintahan Negara.

dengan nama Edo, sebuah kota

wisata kuliner. Sejarah kota sangat

Tokyo juga merupakan pusat bisnis

benteng kecil. Edo menjadi sebuah

dihargai, seperti di Kabupaten

dan keuangan utama untuk wilayah

pusat politik di Jepang pada tahun

Asakusa, di sini berdiri salah satu

Asia Timur. Di kota metropolitan

1603 ketika Tokugawa Leyasu

kuil yang selalu ramai dikunjungi

ini, tidak banyak gedung pencakar

mendirikan pemerintahan feodal di

wisatawan yaitu Asakusa Kannon PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 51


Pelangi

Temple. Kuil ini berdiri di balik

ke Stasiun Maihama. Disneyland

aneka gedung modern di Tokyo. Kuil

Jepang memiliki ikon yaitu Istana

Asakusa tak pernah berubah sejak

Cinderella yang mempunyai daya

beberapa ratus tahun silam. Para

tarik luar biasa terhadap wisatawan

pengunjung bisa menikmati suasana

asing maupun lokal.

masa silam yang menyimpan cerita menarik. Lokasi lain yang

Sejarah berdirinya Disneyland adalah

membangun taman bermain sejenis

cukup menarik dan menjadi favorit

pada saat Disney bersaudara (Walter

yang lokasinya berdekatan dengan

untuk dikunjungi adalah Tokyo

dan kakaknya, Roy) ingin membuat

studionya, di mana turis yang datang

Disneyland.

taman bermain untuk keluarga yang

dapat mengambil foto dengan

permanen, di mana orang tua dan

patung tokoh Disney favoritnya.

Dunia permainan anak-anak ini

anak dapat menikmati aktivitas

Lalu ide itu berkembang menjadi

merupakan taman rekreasi dengan

bersama tanpa adanya elemen

lebih besar hingga sekarang dikenal

luas mencapai 465.000 meter persegi

negatif (karena hiburan yang ada

sebagai Disneyland.

dan merupakan taman rekreasi dan

pada saat itu hanya karnaval dan

resort Disney pertama yang dibangun

sirkus yang sering berpindah-pindah

Wahana lain yang tidak kalah

di luar Amerika. Dibangun oleh Walt

dan atraksinya tidak disarankan

menarik untuk dikunjungi adalah

Disney Imagineering, taman rekreasi

untuk ditonton anak-anak).

Disney Sea Tokyo. Ia adalah taman hiburan yang lokasinya

ini dibuat mirip dengan Disneyland

52

yang terletak di Anaheim, California.

Pada saat yang bersamaan banyak

berdampingan dengan Disneyland

Tokyo Disneyland terletak di kota

orang menyurati Walter Disney.

Tokyo atau tepatnya berada di

Urayasu, Chiba yang berada di luar

Mereka meminta agar diperbolehkan

Tokyo Disney Resort di Urayasu,

Tokyo. Cara terbaik untuk sampai ke

mengunjungi studio Disney dan

Prefektur Chiba, Jepang. Taman

sana adalah dengan mengambil jalur

bertemu dengan tokoh Disney favorit

hiburan ini dibuka pada tanggal 4

kereta api JR KeiyĹ?dari Stasiun Tokyo

mereka. Ide awal Walter adalah

September 2001. Disney Sea dimiliki

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Pelangi

dan dikelola oleh The Oriental Land

Gunung Fuji adalah gunung

melihat batu-batuan, dan tanah

Company, yang memiliki izin dari

berapi tertinggi di Jepang yang

merah, tidak ada pemandangan

perusahaan Walt Disney.

memiliki ketinggian 3.776 m. Di

yang bagus untuk dilihat. Jadi

sekelilingnya terdapat lima danau

kesimpulannya Gunung Fuji hanya

Disney Sea hanya ada di Tokyo.

yaitu Kawaguchi, Yamanaka,

bagus dilihat dari jarak jauh tidak

Wahana ini membagi lokasi permainan

Sai, Motosu dan Shoji. Menurut

dari jarak dekat.

dengan tujuh tema yang masing-

informasi, Gunung Fuji sudah

masing mempunyai gaya yang unik.

meletus sebanyak 18 kali sejak tahun

Dari puncak Gunung Fuji,

Pintu masuk terletak di Mediterranean

781 sampai terakhir kali meletus

perjalanan dilanjutkan dengan

Harbor, yang menghubungkan kita

pada tahun 1707 dan sampai saat ini

bus menuju kaki gunung ke

dengan enam tema lagi, yaitu :

masih tergolong aktif.

lokasi Gotemba Premiun Outlet.

American Waterfront, Lost River Delta,

Selain menikmati pemandangan,

Port Discovery, Mermaid Lagoon,

Pada puncak musim panas di

tentunya kesempatan berbelanja

Arabian Coast dan yang terakhir,

Jepang, sekitar bulan Juli atau

merupakan saat yang diminati

Mysterious Island. Pengunjung Disney

Agustus, gunung ini banyak

wisatawan. Gotemba Premiun Outlet

Sea lebih didominasi oleh anak-anak

didatangi oleh para pendaki

adalah kompleks pertokoan yang

muda sedangkan di Disneyland lebih

karena bebas dari salju dan suhu

menyediakan 210 toko produk/

ke anak kecil.

udara relatif lebih sejuk. Jika

brand terkenal, di antaranya Prada,

musim pendakian tiba pos-pos

Coach, Kate Spade, Armani,

Setelah dari Tokyo, perjalanan kami

peristirahatan pendakian mulai

Balenciaga, Alexander McQueen,

lanjutkan ke Gunung Fuji yang

dibuka. Selain orang Jepang sendiri,

Bvlgari sampai Levis ada di sini.

merupakan simbol dari Negara Jepang

banyak juga turis asing yang juga ikut

Untuk para pria jangan kecewa

dan menjadi salah satu tempat favorit

mendaki. Waktu pendakian biasanya

karena merek-merek pakaian

untuk para pendaki gunung. Setiap

dimulai jam 10 malam dengan target

olahraga seperti Adidas, Nike,

tahun tidak kurang 200.000 orang

sampai di puncak gunung pada saat

Reebok, dan Puma serta outlet

mendaki gunung tersebut, terutama

matahari terbit, karena waktu yang

kamera Nikon dan Canon tersedia

pada bulan Juli sampai Agustus

dibutuhkan untuk pendakian adalah

untuk dikunjungi. Rata-rata Gotemba

yang merupakan waktu paling

antara 7-9 jam.

Premiun Outlet menawarkan 10-70

favorit. Lokasinya terletak di sebelah

persen diskon atau harga spesial

barat Tokyo, di perbatasan prefektur

Sepanjang perjalanan menuju

yang tentunya lebih murah dari harga

Shizuoka dan Yamanashi.

puncak, para pendaki hanya akan

di Jakarta.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 53


Pelangi

Kota dengan julukan seribu Kuil

24,2 meter dan bentangan selebar

(Kyoto) menawarkan sisi yang

33,9 meter menjadikan gerbang/Torri

berbeda, dengan warisan masa

ini seperti sepasang kaki raksasa.

lampau yang bertebaran di hampir

Langkah kami lanjutkan memasuki

setiap sudut kota. Begitu banyaknya

area kuil, tampak halaman tersusun

peninggalan masa lampau yang

rapi dengan kerikil putih terhampar.

masih dapat kita nikmati salah satunya adalah kuil Kiyomizu, yang

Dengan perpaduan warna yang

dibangun pada tahun 1633.

kontras antara putih, oranye dan hijau, menjadikan kuil ini tampak megah.

Kuil Kiyomizu adalah kuil terbesar dan

Sayangnya kami berkunjung pada saat

paling banyak dikunjungi wisatawan.

musim panas, sehingga tidak dapat

Nama Kiyomizu diambil dari nama air

menikmati keindahan taman di bagian

terjun yang mengalir di tebing bukit.

dalam kompleks kuil Heian yang akan

Kiyomizu artinya air murni atau suci.

sangat indah dengan hiasan bunga

Keistimewaan kuil ini adalah tak ada

sakura (karena bunga sakura hanya

satu pun paku yang digunakan dalam

berbunga pada musim semi).

strukturnya. Bangunan utamanya terbuat dari kayu dengan sebuah

Mengakhiri kunjungan kami di Je-

beranda luas ditopang pilar-pilar kayu

pang, perjalanan kami lanjutkan ke

di sisi sebuah bukit.

kota Osaka dengan target mengunjungi Osaka Castle Museum, Pusat

Di Kyoto berdiri 1.600 kuil Budha

Perbelanjaan Shinsaibashi dan lokasi

dan 400 kuil Shinto, sehingga

menarik yang wajib dikunjungi yaitu

menjadikannya sebagai kota pusat

Osaka Universal Studio.

budaya, agama dan tradisi. Pada

menara utama yang dilindungi oleh

Perang Dunia II, Kyoto terhindar dari

Osaka Castle Museum terletak di

dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi

serangan sekutu sehingga kuil-kuil

dalam taman Istana Osaka. Ia berdiri

oleh dua lapis parit, parit bagian

dan istana yang ada di sana masih

megah di lokasi paling tinggi di

dalam (Uchibori) dan parit bagian luar

terjaga dengan baik.

ujung paling utara daerah Uemachi.

(Sotobori). Air yang digunakan untuk

Istana Osaka dimanfaatkan sebagai

mengaliri parit istana berasal dari

Tak lengkap rasanya jika di Kyoto kita

istana sekaligus benteng pertahanan

Sungai Yodo yang mengalir di sebelah

tidak mengunjungi Kuil Heian Shrine

pada zaman Azuchi Momoyama

utara Istana Osaka. Istana Osaka

dengan bentuk dan warna yang

hingga zaman Edo. Menurut sejarah,

merupakan bangunan peninggalan

cantik. Kuil ini merupakan perpaduan

pembangunan Istana Osaka tahap

budaya yang dilindungi oleh

pengaruh agama Shinto (Jepang)

pertama dilakukan mulai tahun 1583

pemerintah Jepang. Menara utama

dan Budha (Tiongkok), mengingat

yang memakan waktu selama 15

Istana Osaka yang menjulang tinggi

pada saat ini Kyoto telah membuka

tahun.

merupakan simbol kota Osaka.

Pada masa itu Istana Osaka

Makanan khas Osaka yang cukup

diri untuk perdagangan termasuk bertransaksi dengan Tiongkok (Cina).

54

merupakan bangunan istana termegah

dikenal di Indonesia antara lain

Pada saat memasuki komplek kuil,

dengan menara utama yang terdiri dari

Okonomiyaki (goreng telur isi

kita akan melihat gerbang berwarna

5 tingkat atap dilapisi emas. Istana

sayuran dengan topping daging

oranye dengan ukuran besar, tinggi

Osaka yang ada sekarang, terdiri dari

gurita atau makanan laut lainnya),

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Pelangi

Istana Osaka merupakan bangunan peninggalan budaya yang dilindungi oleh pemerintah Jepang. Menara utama Istana Osaka yang menjulang tinggi merupakan simbol kota Osaka.

dan takoyaki. Masyarakat Osaka dikenal memiliki budaya Kuidaore ( artinya makan sepuasnya) yaitu makan terus sampai kekenyangan dan jatuh terlentang. Setelah kenyang menikmati aneka makanan khas Osaka, sebaiknya diimbangi dengan olah raga dan cuci mata. Lokasi favorit yang menjadi tujuan shopaholic dan wajib dikunjungi adalah pusat perbelanjaan Shinsaibashi. Shinsaibashi adalah distrik belanja seluas 2 kilometer persegi, berbentuk lorong dengan aneka jenis barang yang ditawarkan, mulai dari berbagai produk fashion, asesories, obat, kosmetik dan

Akhirnya perjalanan wisata di

Begitu tiba di gerbang, kita langsung

yang pasti aneka kuliner tersaji di

Jepang diakhiri dengan mengunjungi

disambut oleh bangunan-bangunan

sepanjang lorong Shinsaibashi.

Universal Studio, wahana bermain

dengan desain menarik dan unik,

yang juga menjadi tempat wajib untuk

walaupun luas area wahana ini

Lokasi itu selalu ramai dikunjungi

dinikmati. Jika ingin ke sini, Anda

tidak terlalu besar jika dibandingkan

anak-anak muda Jepang usai jam

harus meluangkan waktu seharian

dengan Disneyland maupun

kantor. Biasanya mereka akan ber-

untuk dapat menikmati semua

Disneysea. Banyak wahana indoor

kumpul, bersenda-gurau dan makan

wahana yang ada, karena dibutuhkan

yang menarik untuk dikunjungi seperti

malam bersama, sebelum mereka

waktu antri yang cukup lama untuk

the amazing adventures of spider-

pulang ke rumah.

menikmati masing-masing wahana.

man, sesame street 4D movie,

Untuk menuju ke Universal Studio,

shrek’s 4D adventure dan tentunya

Kalau di Jakarta, Shinsaibashi ini

Anda bisa menggunakan railway

roller coaster yang antriannya paling

lokasinya mirip Pasar Baru tapi

atau jalur kereta serta bus yang

panjang diseluruh wahana.

lorongnya lebih panjang dan luas.

siap mengantarkan anda untuk

Dari toko-toko kecil sampai butik-

mengunjungi salah satu taman

Akhirnya selesai sudah perjalanan

butik terkenal berjajar di sepanjang

bermain ini. Namun disarankan,

wisata “melahap indahnya negeri

lorong Shinsaibashi. Jika anda ingin

sebaiknya Anda menggunakan jalur

sakura pasca bencana� kita kali ini,

menikmati teh hijau khas Jepang di

kereta yang memiliki waktu lebih

sampai jumpa dalam cerita wisata

sini juga ada.

cepat dibanding menggunakan bus.

selanjutnya.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 55


CSR

PGN Meneruskan Energi Baik Melalui Penghijauan Hutan Sentul

M

eningkatnya kerusakan lingkungan khususnya hutan sebagai akibat dari perubahan iklim dan industrialisasi, menyebabkan kelestarian fungsi dan manfaat sumber daya hutan menjadi berkurang. Sehingga diperlukan pengelolaan sumber daya hutan melalui sinergitas pengelolaan lingkungan, sosial dan ekonomi. Menurunnya kualitas hutan itu misalnya terjadi di kawasan Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kawasan hutan seluas 9.257,22 hektar itu semula adalah hutan produksi dengan hasil utama kayu, getah dan hasil hutan lainnya.

Namun kemudian bersulih fungsi sebagai hutan lindung yang lebih difokuskan untuk keperluan ekonomi, pendidikan, dan pariwisata. Dengan komitmen untuk selalu meneruskan energi baik, Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang peduli akan dampak lingkungan terpanggil dan tergerak untuk turut serta dalam kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest itu. BUMN gas ini berkomitmen untuk menghijaukan lahan Hutan Sentul seluas 380,88 hektar. PGN ECO-EDU TOURISM FOREST ini berdurasi selama empat tahun,

Direktur Keuangan PGN, M. RIza Pahlevi melakukan penanaman pohon secara simbolis di kawasan Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest (Bogor, 10/06)

Penandatanganan prasasti sinergi BUMN PGN - PERHUTANI dalam Program Penanaman Pohon di Kawasan Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest, (ki-ka : Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi BUMN, Herman Hidayat, Direktur Keuangan PGN, M. Riza Pahlevi, Direktur PSDH & PUHR Perum Perhutani, Mustoha Iskandar, Staf Ahli Bidang Perencanaan dan Pengelolaan DAS Kementerian Kehutanan, Hari Santoso), Bogor (10/06)

56

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013

mulai dari 2012 hingga 2015. PGN ECO-EDU TOURISM FOREST ini adalah hasil kerjasama antara PGN dan Perum Perhutani. Hutan Sentul adalah bagian dari Hutan Mega Mendung, Kawasan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani Bogor. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas Hutan Sentul Eco-Edu Tourism


CSR

Forest seluas 380,88 hektar itu, PGN menyalurkan dana sebesar Rp 5.544.932.000 (Lima milyar lima ratus empat puluh empat juta sembilan ratus tiga puluh dua ribu rupiah). Dana itu adalah bagian dari perwujudan Energi Baik yang diteruskan untuk program Bina Lingkungan PGN. Bina Lingkungan adalah bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL (Corporate Social Responsibility/ CSR). Sepanjang tahun 2012 lalu, PGN menyalurkan dana PKBL sebesar Rp 446 milyar. PKBL PGN sendiri terdiri dari beberapa program unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, sarana ibadah, sarana dan prasarana, bantuan untuk bencana alam dan lingkungan guna meneruskan Energi Baik PGN secara merata ke sektor-sektor yang paling membutuhkan bantuan. Selain bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta produktifitas Hutan Sentul, PGN ECO-EDU TOURISM FOREST ini juga dimaksudkan untuk melestarikan tanaman langka di Indonesia. Dalam proyek penghijauan hutan untuk kepentingan ekonomi-pendidikanpariwisata ini, PGN akan menyalurkan bantuan Energi Baik-nya dalam empat tahap. Pekerjaan tahap pertama adalah persiapan lapangan, pengadaan dan pengangkutan bibit, pengadaan sarana dan prasarana, pengadaan dan angkutan pupuk, dan pelaksanaan penanaman. Pada tahap kedua (perawatan) adalah babad jalur dan piringan tanaman, pengadaan dan pengangkutan bibit, pengadaan sarana dan prasarana,

pelaksanaan penamanan (sulaman). Adapun tahap ketiga dan keempat adalah perawatan tanaman. Penanaman pohon dalam rangka PGN ECO-EDU TOURISM FOREST itu dilakukan pada Senin, 10 Juni 2013 oleh Direktur Keuangan PGN, M. Riza Pahlevi dan turut dihadiri oleh para pejabat Kementerian Kehutanan, Kementerian BUMN serta Perum Perhutani. Direktur Keuangan PGN, M. Riza Pahlevi menyatakan bahwa PGN ECO-EDU TOURISM FOREST ini tak hanya bermanfaat untuk pelestarian lingkungan. “Ini juga bermanfaat bagi masyarakat,� katanya. Yaitu meningkatnya nilai tambah dan manfaat hasil non kayu, jasa wisata dan jasa lingkungan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Seusai acara penanaman pohon di Hutan Sentul, Riza yang mewakili PGN juga menyerahkan bantuan CSR kepada warga masyarakat di sekitar Hutan Sentul.

Riza menambahkan bahwa letak Hutan Sentul sangat strategis sebagai daerah penyangga atau interface area berdekatan dengan Kota Bogor dan Jakarta. Sehingga kawasan hutan ini menjadi daya tarik tersendiri untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata berbasis pendidikan dan ekologi. Lahannya yang cukup luas memungkinkan untuk dikelola sebagai kawasan wisata, riset di bidang Kehutanan, ekologi dan model pengelolaan hutan di Indonesia melalui skema ECOEDU TOURISM FOREST. Untuk mencapai kawasan Hutan Sentul, dari Jakarta dapat ditempuh melalui jalan Tol Jagorawi dan keluar di pintu Tol Sentul Selatan dengan jarak kurang lebih 10 kilometer atau kurang lebih 30 menit dengan kendaraan roda empat. Turun tangannya PGN dalam penghijauan Hutan Sentul ini adalah salah satu bentuk dari komitmen PGN untuk selalu meneruskan energi baik bagi Indonesia.

Manager Kawasan Hutan Sentul Eco-Edu Tourism Forest, Agus Yulianto sedang memberikan penjelasan mengenai peta wilayah kawasan hutan Sentul (Bogor, 10/06)

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 57


Budaya Kerja

PGN Raih Penghargaan Terbaik 2012 Vision Award LACP ‘s Annual Report Competition

J

akarta - 15 Juli 2013 :

yang mendapatkan peringkat

Dewan Juri yang berasal dari pakar-

Komitmen dan Konsistensi

pertama dunia. Dibandingkan

pakar komunikasi international

PT Perusahaan Gas Negara

tahun lalu, Laporan Tahunan PGN

memberikan nilai 99 dari maksimal

Tbk (PGN) dalam menegakkan

mengalami peningkatan. Pada

100 untuk laporan tahunan PGN

Good Corporate Governance

LACP Vision Award 2012, PGN

2012 dengan kriteria meliputi : first

(GCG) dan keterbukaan informasi

juga mendapat penghargaan

impression (29 dari 30); report cover

kembali mendapat pengakuan

Overall Platinum Winner Worldwide,

(10 dari 10); letter to stakeholders

internasional. Dalam ajang 2012

namun berada di peringkat ke-13

(10 dari 10); report narrative (10

Vision Award LACP’s Annual

Top 100 Worldwide dan peringkat

dari 10); report financials (10 dari

Report Competition 2013

ke-3 Annual Reports untuk wilayah

10); creativity (10 dari 10); message

yang diselenggarakan di tahun

Asia Pasific.

clarity (10 dari 10); information

2013 oleh League of American Communications Professionals

accessibility (10 dari 10).

Christine Kennedy mengatakan,

Direktur Utama PGN, Hendi Prio

“Tingkat kreatifitas yang disajikan

Santoso mengatakan, penghargaan

pada Laporan Keuangan PGN

dari LACP Vision Award 2013

menunjukan kinerja yang luar biasa

2012 merupakan pencapaian yang

dan didukung oleh kejelasan dalam

sangat membanggakan bagi PGN.

penghargaan bergengsi lainnya.

mengkomunikasikan pesan utama

Penghargaan ini juga menjadi bukti

kinerjanya. Pembaca dapat dengan

dari komitmen dan konsistensi

PGN juga memenangkan 7

mudah memahami informasi-

PGN untuk menegakkan GCG,

penghargaan lain yakni: Overall

informasi penting yang disajikan”

menciptakan transparansi dan

LLC (LACP), laporan tahunan PGN tahun 2012 bertajuk: Energy for Life berhasil meraih peringkat pertama dunia dalam top 100 Annual Report Worldwide Winners serta sejumlah

Platinum Award, Platinum Winner untuk sektor Utilities-Gas Worldwide, Peringkat pertama dalam Top 50 Annual Report in the Asia-Pacific

Kegiatan LACP’S Vision Award 2012 diikuti oleh sebanyak 800 perusahaan dari 24 negara di

meningkatkan kepercayaan seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan yang lain.

seluruh dunia. Penghargaan Top

“Kami bangga dan bersyukur bahwa

Vision Awards Worldwide diberikan

prestasi PGN setiap tahun terus

kepada perusahaan-perusahaan

meningkat. Prestasi ini adalah bukti

yang menunjukkan komitmen

nyata dari upaya PGN untuk selalu

terhadap kepentingan pemegang

menegakkan GCG dalam setiap

Annual Reports of 2012.

saham dengan menyediakan dan

aspek operasional perusahaan,” kata

memberikan informasi yang jelas

Hendi di Jakarta.

Prestasi PGN menjadi kebanggaan

agar para pemegang saham dapat

tersendiri dimana PGN menjadi

memahami keputusan dan langkah-

Penghargaan dari LACP’S

perusahaan Indonesia pertama

langkah strategis perusahaan.

Vision Awards 2013 semakin

Region, Special Achievement Award: Platinum Award dalam The Best Report Cover Worlwide, The Best Report Cover Asia – Pacific Region serta masuk dalam Top 10 Indonesia

58

Managing Director LACP

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013


Budaya Kerja

League of American Communications Professionals LLC (LACP) berbasis di Florida, USA, didirikan pada tahun 2001 dengan tujuan sebagai wadah dalam industri komunikasi publik untuk memfasilitasi para praktisi professional yang bergerak di bidang komunikasi dan memberikan penghargaan bagi teladan dalam kemampuan berkomunikasi. LACP secara rutin mengadakan kompetisi yang diikuti oleh ratusan peserta yang merupakan organisasi-organisasi ternama di dunia, mulai Top 10 Fortune 500 sampai dengan organisasi non-profit dari berbagai sektor industri.

memperkuat posisi PGN sejajar

Hal ini sudah sesuai dengan visi PGN

daya saing sektor ekonomi nasional,

dengan perusahaan-perusahaan

untuk menjadi perusahaan energi

mengingat harganya lebih ekonomis

kelas dunia lainnya seperti Bayer AG

kelas dunia,” jelas Hendi.

dan kompetitif dibandingkan bahan bakar minyak (BBM).

dan Daimler AG dari Jerman, The Boeing Company dan Caterpillar Inc

Menurut Hendi, keberhasilan

dari Amerika Serikat African Wildlife

PGN ini harus menjadi energi

“Kebanggaan ini tidak akan

Foundation dari Afrika, Nasco dan

baik bagi perusahaan untuk terus

menghentikan langkah kami untuk

Abbot dari Amerika Serikat, Coca

meningkatkan kemampuan dalam

terus mewujudkan PGN sebagai

Cola Femsa dari Italia, Daiwa House

pengembangan pemanfaatan gas

BUMN pengembang infrastruktur dan

Industry dari Jepang dan Korean

bumi sebagai pendorong bagi

distribusi gas bumi dengan kinerja

Air dari Korea. “Menjadi bagian dari

peningkatan ekonomi masyarakat

bertaraf internasional melalui upaya

perusahaan terbaik kelas dunia

Indonesia. Gas bumi tidak hanya lebih

untuk mendapatkan pengakuan dan

merupakan sesuatu yang sangat

ramah lingkungan, bersih dan efisien,

penghargaan seperti ini di sektor

membanggakan bagi perusahaan.

namun juga mampu membangun

lain,” tegas Hendi.

PGN Inside | edisi khusus 59 | 2013 59


Budaya Kerja

TUNGGU MATERI




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.