E-Newsletter Edisi Agustus - September 2022

Page 1

Newsletter BWA No. 121, Tahun XII, Juli - Agustus 2022 KrisisTamboradiLiar,PembalakanAkibatDusunLerengAir Sedekah Anda Membantu Emyr PenyakitnyaMelawanTelah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perlahan kondisi Emyr Salim (6 tahun) mulai membaik, setelah rutin berobat setiap pekan dan meminum obat secara rutin kini tak perlu minum obat lagi dan hanya kontrol sebulan sekali. Sedekah dari Anda telah menutupi semua biaya akomodasi dan biaya pengobatan yang tak tercakup BPJS. Laporannya ada pada rubrik Lensa.

Sedangkan warga Dusun Damkasipau lereng Gunung Tambora NTB kesulitan mendapatkan air lantaran sumber mata air terdekat mengering akibat pembalakan hutan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Solusi yang ditawarkan untuk meringankan beban mereka ada pada rubrik Teropong I. Di rubrik Teropong II, diangkat kisah Ustaz Romeo Allan Sumardi (42 tahun) yang tengah krisis Janganekonomi.lupa

baca juga rubrik Tips, siapa tahu memuat kiat praktis terkait penyelesaian masalah yang kini sedang Anda hadapi. Intip pula rubrik Wakif, karena jangan-jangan kini giliran profil Anda yang dimuatnya. Akhirul kalam, semoga sajian newsletter kali ini menginspirasi untuk tetap istiqamah beribadah wakaf dan sedekah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

BWA ApabilaDisclaimer:kebutuhan dana proyek

wakaf/sedekah yang Anda pilih telah terpenuhi, kami (BWA) akan mengalihkan dana Anda untuk pembiayaan proyek wakaf/sedekah BWA lainnya yang sejenis. CEO & Founder: Heru Binawan, Operation & Finance Director: M. Ichsan Salam, Sidang Redaksi: Heru Binawan, M. Ichsan Salam, Hendrick Ganda Soehendra, Redaktur Pelaksana: Joko Prasetyo, Grafis & Tata Letak: Indra F. Kurniawan Alamat: Jl. Tebet Timur Dalam I No. 1, Jakarta Selatan, 12820 • Telp: 021 8350084 (HUNTING) Konfirmasi Wakaf: 081289203978, 081289203979 • Fax: 021 83796421 • WA Chatbot: 08119101007 E-mail: admin@bwa.id • Website: www.bwa.id

Sedekah Anda Membantu Emyr

PenyakitnyaMelawanTelah

Juli - Agustus 2022 | Tahun XII | Newsletter BWA No. 121 3

Perlahan kondisi Emyr Salim (6 tahun) mulai membaik, sebelumnya mengalami epilepsy, kelumpuhan otak, dan gizi buruk sejak lahir, yang mengharuskannya rutin pulang pergi ke rumah sakit guna menjalani perawatan. Kini Emyr hanya sekali dalam sebulan menjalani kontrol di rumah sakit dan tak lagi rutin mengonsumsi obat-obatan. Sebelumnya, secara rutin, Emyr melakukan kontrol penyakit epilepsi dan lumpuh otak ke RSCM. “Poli neurologi sebulan sekali, gastro dua pekan sekali, nutrisi sepekan sekali,” ungkap Khairun Nisa (26 tahun), ibunya Emyr.

Bantuan yang diterima melalui program

Menurut Khairun Nisa, bantuan yang diterimanya dari program Sedekah Kemanusiaan (SK) Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) sangat meringankan beban Maklumlah,keluarganya.Muhammad

Andriyansyah (36 tahun), bekerja sebagai sopir ojek daring penghasilannya tak menentu. Sedangkan Khairun Nisa tak memungkinkan untuk bekerja karena harus terus mengawasi Emyr yang setiap saat bisa saja epilepsinya kambuh.

Oki

Newsletter BWA No. 121 | Tahun XII | Juli - Agustus 2022 4

Sedekah Kemanusiaan (SK) yang digalang Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), sangat membantu orang tua Emyr untuk memenuhi kebutuhan putranya selama menjalani pengobatan dan perawatan di rumah sakit hingga kondisinya berangsur normal. “Syukur yang amat besar kepada seluruh pihak BWA, baik para karyawan, wakif, para donatur yang telah membantu diujarnya,SalimhinggapengumpulanprosesdanaakhirnyaEmyrdapatdibantu,”awalJuni2022rumahnya,

Kelurahan Cipinang Muara, JakartaJatinegara,KecamatanTimur.

Jazakumullah khairan katsiran kepada para donatur dan semua pihak yang telah membantu mengurangi beban keluarga Emyr, sehingga biaya akomodasi dan biaya pengobatan Emyr yang tak tercakup BPJS tertutupi.[] Juli - Agustus 2022 | Tahun XII | Newsletter BWA No. 121 5

6 Newsletter BWA No. 121 | Tahun XII | Juli - Agustus 2022

“Air benar-benar susah, Pak. Kami lebih baik tidak mandi biar bisa berhemat air untuk kepentingan lain,” tutur salah seorang warga Dusun Damkasipau, Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, kepada tim Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) beberapa waktu lalu. Masalah serupa dialami sekira 86 KK (+ 562 jiwa) warga dusun yang tinggal di lereng Gunung Tambora tersebut.

Liar,PembalakanAkibatDusundiLerengTamboraKrisisAir

Juli - Agustus 2022 | Tahun XII | Newsletter BWA No. 121 7

Warga yang umumnya sebagai petani dan peternak yang sangat membutuhkan banyak air benar-benar sangat kesulitan mengakses air. Mereka terpaksa mencari air ke tempat yang cukup jauh yakni ke sumber mata air Curimori. Sumber mata air yang dekat sudah lama kering karena adanya pembalakan liar (illegal logging) dari pihak di luar desa yang tak bertanggung jawab. Agar kondisi tak semakin parah dan mengakibatkan mata air Curimori turut kering pula maka warga pun berusaha

Jalandanmenggunakanplusdarimembutuhkankesetempat,Denganhutandenganpembalakanmenghentikanliartersebutcarapiketmenjagayangtersisa.ditemaniwargatimBWApunsurveimataairCurimoriyangwaktulebih2jamperjalananmotorjalankaki;30menitsepedamotor1,5jamlebihberjalankaki.kakiterpaksadilakukan

karena memang kondisi jalannya tidak kondusif dilalui motor. Di sepanjang jalan tampak hutan kayu rajabasa sudah banyak rusak karena penebangan liar. Dari hasil survei yang sudah dilakukan, maka akan dilakukan rencana pekerjaan pembangunan sarana air bersih wakaf sebagai berikut. Pertama, membuat empat buah bak tampung di sumber mata air. Kedua, penarikan (gali dan tanam) pipa HDPE (2 inchi) sepanjang ± 4.200 m, dimulai dari bak tampung hingga ke bak induk di perbukitan atau daerah yang tertinggi di atas Dusun Damkasipau. Ketiga, membangun bak penampungan dusun dengan kapasitas 30 meter persegi. Keempat, penarikan pipa utama dari bak induk ke dusun dan pemasangan pipa PVC ke setiap rumah, yang nantinya akan dialirkan air dengan

MEREKA TERPAKSA MENCARI AIR KE TEMPAT YANG CUKUP JAUH YAKNI KE SUMBER MATA AIR CURIMORI. SUMBER MATA AIR YANG DEKAT SUDAH LAMA KERING KARENA ADANYA PEMBALAKAN LIAR (ILLEGAL LOGGING) DARI PIHAK DI LUAR DESA YANG TAK BERTANGGUNG JAWAB. Newsletter BWA No. 121 | Tahun XII | Juli - Agustus 2022 8

metode pipanisasi gravitasi. Untuk instalasi pipa di Dusun Damkasipau ± 3.000 meter (pipa HDPE 2 inchi dan 1,5 Mariinchi).bersama BWA berikhtiar membantu memudahkan warga PeopleprogramdenganmendapatkanDamkasipauairbersihberwakafmelaluiWaterActionfor(WAfP).Semogapahala jariah terus mengalir kepada para wakif dari setiap air yang mengalir melalui sarana air bersih untuk berbagai keperluan warga Damkasipau terutama bersuci, memasak, bertani dan berternak.[] Juli - Agustus 2022 | Tahun XII | Newsletter BWA No. 121 9

Istrinya, Ustazah Rosmita (38 tahun), yang juga samasama lulusan dari pondok pesantren, membantu suaminya dengan mengajar di salah satu majelis ilmu dan tahfidz di Cibubur, Jakarta Timur. Namun, penghasilannya juga tak Makanya,seberapa. bila waktunya untuk membayar kontrakan rumah yang ditinggalinya di Jalan H Nirin Kasin, Cibubur, Jakarta Timur Ustaz Allan dan istri pun

Keadaan ekonomi Ustaz Romeo Allan Sumardi (42 tahun) saat ini tengah krisis. Untuk biaya makan sehari-hari diri, istri dan kedua anaknya, lelaki lulusan pesantren tersebut hanya mengandalkan infak ala kadarnya dari murid-murid yang belajar tahsin dan tajwid kepadanya.

KontrakanBayarKebingungan Rumah

Newsletter BWA No. 121 | Tahun XII | Juli - Agustus 2022 10

AllanUstaz Kerap

kerap kebingungan, akhirnya meminjam uang ke sana kemari pun menjadi andalan. Dulu, setamat pesantren pada 2010, Ustaz Allan menjadi penjaga keamanan (security) di salah satu pasar swalayan di Jakarta dengan penghasilan sesuai UMR, sehingga tak pusing memikirkan biaya kontrakan. Namun, pada 2017 ia di-PHK lantaran pasar swalayan tersebut gulung Untungtikar.saja, setelah itu mendapat amanah untuk menjaga tanah wakaf dengan fasilitas tinggal gratis di rumah tanah wakaf tersebut. Sedangkan untuk makan sehari-hari, Ustaz Allan dipersilakan mencari nafkah sendiri. Maka, ia pun mengajarkan ilmu yang didapat dari pondok dengan bayaran sukarela. Tentu saja penghasilannya jauh dari kata cukup. Makanya, ketika dapat tawaran dari salah seorang ustaz untuk jadi admin di salah satu rumah Qur’an dengan penghasilan Rp1,5 juta sebulan, Ustaz Allan senang sekali, apalagi mendapatkan fasilitas tinggal di rumah Qur’an. Namun ketika kontrak rumah Qur’an sudah habis, tidak diperpanjang, Ustaz Allan pun kebingungan. Kembali ke tempat sebelumnya sudah tidak bisa, karena posisinya sudah ada yang menggantikan. Akhirnya Ustaz Allan dan keluarga terlantar bingung mau ke mana, sebelum akhirnya mengontrak di Jalan Haji Nirin Kasin. Ustaz Allan dan istrinya, sangat berharap keadaannya bisa lebih baik lagi sehingga tak bingung lagi memikirkan biaya kontrakan rumah. “Kalaupun ada orang yang punya memberikan tempat tinggal rumah dan mau diwakafkan saya dan istri siap akan kelola itu untuk jadi rumah Qur’an karena memang kita juga sudah berpengalaman untuk itu,” Untukujarnya.mengurangi beban keluarga Ustaz Allan, BWA mengajak kaum Muslim menyalurkan zakat harta melalui program Zakat Peer to Peer (ZPP) sehingga ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar kontrakannya untuk beberapa bulan ke depan. Selain itu, tentu saja kewajiban zakat para muzaki (penunai zakat)

Semogatertunaikan.Allah SWT membalas kebaikan para muzaki dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.[]

Juli - Agustus 2022 | Tahun XII | Newsletter BWA No. 121 11

Newsletter BWA No. 121 | Tahun XII | Juli - Agustus 2022 12

Banyak kebaikan dan pahala bahkan pahala jariah yang insyaAllah didapat bila menjadikan menulis opini sebagai uslub (cara teknis) berdakwah dan berbagi ilmu yang dikuasai.

DikuasaiIlmuOpiniDiriMantapkanTulisTerkaityang

Pertama, media massa menerima tulisan opini dari pembaca bukan tulisan berita apalagi tulisan asal-asalan. Oleh karena itu menulis opini dan dikirim ke media massa menjadi uslub yang sangat strategis dan patut dijadikan massa,gandaKetersebarluasannyaalasan.akanberlipatbilasudahdimuatdimediaAndamuatlagidimedsos.

Namun yang jadi masalah, dari sekian banyak bentuk tulisan, mengapa harus opini? Semoga enam alasan di bawah ini bisa diterima.

Juli - Agustus 2022 | Tahun XII | Newsletter BWA No. 121 13

photo: elementsenvato Kedua, menunjukkan sikap Anda atas suatu informasi/ fakta aktual. Menunjukkan sikap Anda berupa dukungan kepada kebaikan dan ketidaksetujuan kepada keburukan yang tengah faktual dan aktual terjadi di tengah masyarakat sangat penting dilakukan. Pasalnya, setiap Muslim diwajibkan melakukan amar makruf nahi mungkar. Menulis opini bisa dijadikan sebagai salah satu uslub-nya. Ketiga, sarana berbagi ilmu tentang suatu perkara yang Anda kuasai. Karena tulisan opini juga berfungsi untuk menjelaskan suatu perkara (what) maka Anda juga bisa mengamalkan ilmu tentang suatu perkara yang dikuasai kepada khalayak. Misal, Anda menguasai bahasan mengenai kewajiban menutup aurat dan berpakaian yang sesuai aturan Islam, maka bahasan tersebut bisa dijadikan opini. Keempat, sarana berbagi ilmu tentang cara kerja (how to do) sesuatu yang Anda kuasai. Opini juga berfungsi untuk berbagi cara kerja, tips, langkah praktis suatu perkara yang dikuasai. Misal, bila Anda memiliki pengalaman/ mengetahui kiat menggunakan kerudung dan jilbab yang trendi namun tidak melanggar hukum Islam. Itu juga bisa dijadikan opini. Kelima, sarana berbagi berbagai faktor mengapa (why) harus melakukan sesuatu atau mengapa sesuatu itu bisa terjadi. Misal, Anda mendengar berbagai alasan mengapa Muslimah enggan menutup aurat dengan sempurna, enggan menggunakan kerudung dan jilbab. Anda juga tahu cara mematahkan dalih mereka itu. Anda bisa menuliskannya dalam bentuk opini. Keenam, bila Anda bukanlah narasumber yang diliput media massa sudah barang tentu Anda tidak dijadikan rujukan dalam penulisan berita terkait poin kedua hingga kelima. Jadi kalau bukan menulis opini dan mengirimkannya ke media massa, bagaimana caranya pendapat Anda tentang itu semua bisa Itulahdimuat?enam alasan dari sekian banyak alasan yang tepat kiranya menjadikan menulis opini dan dikirim ke media massa sebagai uslub dalam berdakwah dan berbagi ilmu. Semoga opini Anda menjadi salah satu mata air amal jariah dari ilmu yang bermanfaat. Aamiin.[]

Utara untuk melihat perkembangan dakwah Islam dan kebutuhan Al Quran di sana. Alhamdulillah di Sulawesi Utara tim BWA bertemu dengan Ustadz Haris yang merupakan da’i lokal disana. Ustadz Haris berdomisili di Manado. Namun, karena beliau melihat kurangnya da’i di daerahdaerah pelosok maupun daerah minoritas dengan penuh semangat setiap sebulan sekali beliau menyempatkan waktunya di akhir pekan untuk berdakwah ke daerah-daerah tersebut. “Alhamdulillah, masih diberi kesempatan setiap akhir pekan selang-seling waktu untuk berdakwah walaupun perjalanannya cukup jauh dan memakan biaya,” ujar beliau. Semangat Ustadz Haris patut ditiru karena Sulawesi Utara yang merupakan daerah dengan Islam minoritas ini sangat membutuhkan pejuangpejuang dakwah seperti Ustadz Haris ini. Beliau sangat senang ketika tim BWA datang, beliau juga bercerita bahwa banyak Al Qur’an yang telah rusak karena sering sekali dipakai oleh anak-anak untuk mengaji.

TUNTASKAN BUTA HURUF AL QUR’AN DI PULAU SULAWESITERLUARUTARA

“Saya Berharap kedatangan teman-teman dari BWA agar dapat menyampaikan keluh kesah kami bahwa di sini sangat membutuhkan Al Quran, apalagi kami ini minoritas”.

Bulan November 2021, tim BWA melakukan survey ke Provinsi Sulawesi

14

Ada hal yang cukup membuat kami sedih yaitu ketika Ustadz Jaenal Mooduto bercerita ketika beliau berdakwah ke daerah pelosok di Bolaang Mongondow ini. “Ditempat kami ini karena minimnya ilmu agama Islam bahkan ada jamaah yang ketika sholat padahal imam sudah rakaat kedua, masbuk sholatnya mengejar rakaat imam agar rakaatnya sama, hal inikan sangat miris sekali. Dan tingkat buta huruf Al-Qur’an disini sangat tinggi sekali maka dari itu butuh sentuhan bantuan dari muslim di Indonesia agar ada bantuan Al-Qur’an terjemah

Ini menjadi bahan evaluasi untuk kita semua walaupun di Sulawesi Utara ini Islam merupakan minoritas namun di beberapa kabupaten seperti Bolaang Mongondow ini Islam merupakan mayoritas. Tapi, sangat di sayangkan bahwa masih sangat banyak yang tidak bisa baca Al Quran dan tingkat pemahamanya Agama nya masih sangat rendah. Tim BWA melanjutkan survey ke salah satu pulau yang berada di ujung Sulawesi Utara yang dikenal dengan nama kepulauan Sangihe. Penerbangan kami dari Manado Tahuna ditempuh 45menit menggunakan jalur udara. Tim BWA bertemu dengan Ustadz Sapri, da’i yang sudah sejak tahun 2013 menetap dan berdakwah di pulau ini. “Perjuangan dakwah disini sungguh sangat berat apalagi kami tinggal berbaur di tengah pemukiman non muslim dimana gereja jumlahnya lebih banyak dari masjid, pergaulan pemuda pemudinya banyak yang tidak menutup aurat, dan banyak juga makanan makanan non halal yang dijual disini sehingga untuk saudara muslim yang ingin jajan makan perlu memilih. Kebutuhan Al-Qur’an disini sangat mendesak, bagi para mualaf yang baru belajar Islam sangat perlu adanya Al-Qur’an terjemah agar mudah memahami isi kandungan Al-Qur’an. Tingkat buta huruf Al-Qur’an disini juga sangat tinggi kami berharap nanti dengan adanya bantuan wakaf Al-Qur’an dapat menjadi motivasi kami agar Istiqomah didalam Islam,” ujarnya.

yanghonorermengajarBaruketikamembuahkanalhamdulillahbanyakhasil.iatinggaldidesaTariangTabukantengahdanmulaimenjaditenagagurukinibanyakanak-anakmulaigemarmengaji.

15

supaya masyarakat paham isi kandungan Al-Qur’an”.

Keistiqomahan beliau dalam berdakwah

Sa ya ba ya rk an do na si wa ka fs ay as eb ag ai be ri ku t: kikka*angununtu kasiidentihkmudaan afaknijeswAnda 100.000,-122,122,knigkAnaU ketentuan:danSyarat * kelebihankeikhlasannyamohonmakadibutuhkan,yangtargetdarimelebihiwakaf/donasiprojectdanapenggalanganhasilJika BWA.manajemenkebijakanberdasarkanBWAdilainprojectdanprogramkepadadialihkanakaniniprojectdana (Rp122,-).AndadonasibesaransetiapdalamproyekunikkodemenyertakanAndakeikhlasan**MohonPembinaandanQur’anAlWakaf UtaraSulawesiríQuAlakafsayawakafamanahkanSayakepadaBadanWan, :SMS/WA 081289203978/081289203979 .bwa.idwww 155.000.156 6 2399.2399.15 627.032.087 1 053.401.000.570.30 7 3643.1832.09 323.0011.92 8 860.010.959.200 124.001.1.076.610QuranAlWakafBadanYayasana.n.Rekeningke:

Meski Berada di AirKrisisWargaSungai,SepanjangTuniunBersih W akaf Sarana A ir Bersi h 17

W akaf Sarana A ir Bersi h 18

Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bahkan, ketika hujan pun penduduk tak dapat menampung air yang banyak lantaran untuk membeli toren atau membuat bak air adalah hal yang mustahil bagi mereka. Maka saat musim hujan tiba warga Tuniun hanya mengandalkan jerigen untuk menampung air, ember atau bak yang mereka buat sendiri dengan menggunakan kayu. Secara geografis, Tuniun terletak di sepanjang aliran sungai, namun sungai ini kering di saat musim kemarau dan mempunyai aliran yang deras di saat musim hujan. Sehingga pada musim penghujan untuk bisa memanfaatkan air dari sungai, hanya bisa dengan membuat galian di sepanjang aliran sungai saat airnya surut.

Untuk mendapatkan air, warga harus menggali di sepanjang jalur sungai yang mengering. Bahkan di puncak kemarau, warga sampai harus menggali beberapa titik dan menggali sedalam 2-3 meter sampai mendapatkan air yang jaraknya sekitar 200 meter sampai 1 kilometer dari rumah. Itu pun hanya air rembesan tanah jika hari ini ada air, hari besok belum tentu airnya ada, sehingga warga harus menggali titik lain sampai mendapatkan air. “Begini kondisi kami setiap harinya, susah air,” ucap Ibu Awal. Krisis air bersih merupakan masalah berpuluh tahun yang tak kunjung terpecahkan bagi warga Kampung Tuniun, Desa Bileon, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor

19

air sangat keruh jika langsung diambil dari sungai dan berbahaya saat daerah hulu sungai hujan, karena sungai mempunyai aliran yang sangat deras, penuh lumpur, dengan membawa material yang besar seperti pohon dan batu-batu besar.

Rencana Project Dari hasil survei dan kondisi geografis Tuniun, BWA membuat rencana pekerjaan proyek Water Action for People (WAfP), sebagai berikut: Pertama, membuat bak tampung baru di sumber mata air Tulun. Kedua, penarikan (gali dan tanam) pipa HDPE diameter 1 ½ inc sepanjang ± 2200 m, dimulai dari bak tampung sampai ke ujung dusun. Ketiga, membuat bak tampung baru di sumber mata air Dusun Oetflo. penarikan (gali dan tanam) pipa HDPE diameter 1 ½ inc sepanjang ± 3800 m, dimulai dari bak tampung Oetflo sampai ke madrasah Tuniun. Kelima, membangun bak pengambilan air umum dengan kapasitas 2500 liter di 10 titik lokasi yang strategis pada rumah-rumah warga yang Untukberkelompok.menyukseskan project tersebut, BWA mengajak kaum Muslim berwakaf sarana air bersih melalui program WAfP. Sehingga, warga Tuniun tak kesulitan lagi mengakses air bersih dan semoga pahala jariah terus mengalir kepada Anda dari setiap tetes air yang mereka manfaatkan untuk bersuci, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Aamiin.[]

Sa y ab ay ar ka nd on asiw ak af saya se ba ga ib er ik ut : kikngka*aununtu dentifihkmudaanikasi afaknijeswAnda 100.000,-329,329,ikgkAnaUn ketentuan:danSyarat * kelebihankeikhlasannyamohonmakadibutuhkan,yangtargetdarimelebihiwakaf/donasiprojectdanapenggalanganhasilJika BWA.manajemenkebijakanberdasarkanBWAdilainprojectdanprogramkepadadialihkanakaniniprojectdana ** (Rp329,-).AndadonasibesaransetiapdalamproyekunikkodemenyertakanAndakeikhlasanMohonBersiAirSaranaakafWh NTTTuniun,KampungQurAlkafksayawakafamanahkanSayaepadaBadanWa’an, sihBerAiranaWrmulirFoakafSar idbwa.www. SMS/WA: 081289203978/081289203979155.000.1566 2399.2399.15 627.032.0871 053.401.000.570.307 3643.1832.09 323.0011.928 860.010.959.200 124.001.1.076.610QuranAlWakafBadanYayasana.n.Rekeningke:

UmatuntukBermanfaatIngin NurjanahNenden SajadahOwner Travel SAEDA 21

“Maka saat itulah menjadi momen untuk SAEDA kebanjiran berkahnya, order luber, alhamdulillah,” bebernya yang mengaku omset per 2021 Rp850 juta. Ide membuat sajadah travel berawal dari pengalaman perjalanan Nenden dan suami yang hobi jalan-jalan ke pantai dan sungai di pelosok-pelosok daerah yang belum banyak didatangi wisatawan. Setiap mampir untuk shalat, mushala/masjidnya sepi, jangan berharap ada karpet masjid bagus, sajadah yang tersedia juga terkadang sudah kotor dan terlihat lusuh. “Ketika shalat, kami sering merasa khawatir apakah ada najis atau tidak?” ungkap warga Jalan Pasar Lama Sayati Nomor 53, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Maka, munculah ide membuat sajadah yang praktis dibawa ke mana-mana. Ternyata banyak rekan dan teman yang suka dengan produknya. Perlahan tapi pasti penjualan terus meningkat dan puncaknya saat pandemi.

Newsletter BWA No. 121 | Tahun XII | Juli - Agustus 2022 22

Banyak pengusaha gulung tikar ketika pandemi Covid-19 melanda tapi justru omset usaha Nenden Nurjanah malah meningkat hampir tiga kali lipatnya. Bukan! Usahanya bukan di bidang alat kesehatan tetapi sajadah travel (perjalanan) lipat, SAEDA merek dagangnya. SAEDA pertama kali muncul pada 2018 dengan omset Rp300 juta per tahun. Pada 2020 saat terjadi wabah tersebut masuk ke Indonesia, mengharuskan setiap orang membawa alat shalat sendiri ke mana pun pergi untuk meminimalisasi penularan.

perlengkapan shalat juga,” terang wanita kelahiran Bandung, 14 Maret 1983. Nenden mengaku tujuannya berbisnis bukanlah sematamata untuk mencari untung tetapi juga ingin bermanfaat untuk umat. Agar manfaat yang didapat umat lebih banyak, ia pun menyalurkan sebagian dagangannyakeuntungankepada umat berupa wakaf yang disalurkan melalui Badan Wakaf Al-Qur’an “Menyalurkan(BWA). wakaf melalui BWA lebih menenangkan bagi saya,” ungkap wakif yang mengaku pertama kali mengenal dan berwakaf melalui BWA saat dirinya mengunjungi stan BWA saat jalan-jalan di salah satu mal di Bandung pada 2018.[]

Juli - Agustus 2022 | Tahun XII | Newsletter BWA No. 121 23

SAEDA identik dengan motif masjid dan logo dengan teknik bordir, bukan sablon atau printing. Di kedua sudut sajadah menggunakan plat ring sebagai pemberat, untuk meminimalisir sajadah tertiup angin ketika shalat di luar “Selainruangan.bahannya waterproof, ringan, dan praktis dibawa ke mana pun, sajadah travel SAEDA bisa custom logo dan nama, walau hanya order satuan,” ungkap alumnus strata satu (S1) Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Pasundan (Unpas) tersebut. Meski produk utamanya sajadah travel dewasa dan anak, namun SAEDA juga memproduksi mukena travel, miki hat, tas belanja lipat, dan lainnya. “Kami menerima maklun untuk produksi

DIDUKUNG OLEH:

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.