Tokoh
Edisi Khusus
MAJALAH
Majalah Bali Vol 46 X-1/21 Rp. 65.000,-
BALI REALISTIS,
EKSOTIS & DINAMIS
Air Terjun Banyumala 4 Surga Kecil di Bali Utara
Manfaat
Tokoh
Tokoh
Kacang Tanah Camilan dengan Beragam Manfaat yang Tak Terduga
Membangun Pondasi Usaha Lewat Kerja Keras di Pariwisata
Menggulirkan Bola Kesuksesan dari Bisnis Suplai dan Servis Meja Billiard
Ketut Budiada
Ni Putu Kusuma Dewi Antarini & Suyantiko
25
6
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
1
10
Daftar Tokoh Isi
10
16
22 24
18
6
23
14
20
TOKOH : Ketut Budiada Membangun Pondasi Usaha Lewat Kerja Keras di Pariwisata
23
Made Raka Jadnyana Walau dengan Keterbatasan, Ingin Tetap Menjadi Sukses
10
Ni Putu Kusuma Dewi Antarini & Suyantiko Menggulirkan Bola Kesuksesan dari Bisnis Suplai dan Servis Meja Billiard
24
14
Komang Susana Pengalaman Jatuh dan Bangun dalam Berbisnis Membuat Ketegaran untuk Meraih Kisah Hidup yang Manis
Anak Agung Made Candra Sukses Bukan dari Tingginya Pendidikan tapi dari Usaha dan Kerja Keras yang Dijalankan
16
drg. Made Merta Suparka, Sp.BM, Cht.Sert. KGI, FISID Sempat Jadi Pedagang Acung Kini Sukses Berprofesi sebagai Dokter
18
San' Yuniathi Berbagi Ilmu dan Pengalaman dalam Bisnis maupun Spiritual
20
I Nyoman Abdi, S.E., M.e.Com. Berintegritas Tinggi dan Menjunjung Network yang Luas demi Menumbuhkan Value sebagai Pendidikan Vokasi di Hati Masyarakat
22
Pande Made Agussana Mulai dari Hal Kecil untuk Mencapai Keberhasilan
2
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
6
Air Terjun Banyumala Surga Kecil di Bali Utara
4 25
Kacang Tanah Camilan dengan Beragam Manfaat yang Tak Terduga Pesan-Pesan Pengusaha Bali Kepada Generasi Muda dan Bali di Masa yang akan Datang
26 27
Advertisement
MAJALAH
Tokoh
BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS
DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H
BENDAHARA Putu Kornia
PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH
PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma
REDAKTUR Wahyu Kuncoro
PELIPUT I Gede Buonsu Adhi Langlang Buwana I.A Wayan Kusuma Dewi Ni Kadek Juniari Komang Revina Kesya M Putu Intan Pratiwi R. Airlangga Nayottama H
DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Felicia Aris
KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan I Made Dediariawan I Wayan Ari Darmawan
VIDEO EDITOR Gede Agus Wirawan Komang Revina Kesya M
PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama
TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan
SIRKULASI Wibisono Darmaputra Rahmat Hidayat I Putu Feby Setiawan Pratama
PENERBIT
CV. Forneo Tomita - Pustaka Nayottama Publishing KANTOR REDAKSI & IKLAN
PT. Media Republik Indonesia
Kemenkumham nomor AHU - 0013549.AH.01.01. Tahun 2017
Redaksi Majalah Bali
Alamat : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar Telp : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-Mail : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com FOLLOW US Instagram majalahbalicom
ISSUU Majalah Bali
Youtube Majalah Bali
Website majalahbali.com
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
3
Tokoh Destinasi
Air Terjun Banyumala Surga Kecil di Bali Utara Pesona alam Pulau Dewata memang sulit untuk ditolak. Beragam wisata alam yang ada di Bali mampu membuat siapa saja takjub dan memilih Bali sebagai destinasi wisata untuk melepas penat adalah pilihan yang tepat. Pilihan objek wisata yang variatif dan memesona ditawarkan kepada para pengunjung, salah satunya air terjun.
domestik bahkan mancanegara penasaran akan hal tersebut. Kondisinya yang masih asri dan alami menjadi daya tarik tersendiri.
Air Terjun Banyumala berada di dasar sebuah lembah dengan tiga sisi air terjun. Aliran paling deras air terjun berada di bagian tengah, dibawahnya membentuk sebuah kolam alami Selain pantai, air terjun di Bali juga memiliki dengan air yang sangat jernih dan segar. Nama pesona yang tidak kalah indah. Dari sekian banyak Air Terjun Banyumala sendiri berasal dari nama air terjun yang ada di Bali, salah satunya terletak di mata air “Sudamala” yang berada ditengah hutan. bagian utara pulau Bali yaitu Air Terjun Banyumala. Masyarakat percaya air tersebut bisa digunakan Air terjun ini terkenal dengan kecantikannya yang untuk melukat atau dalam istilah Hindu artinya memukau. Air Terjun Banyumala memiliki air yang membersihkan diri dari pengaruh negatif. jernih dan segar yang mampu membuat wisatawan
4
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
Tokoh Berjarak 65 km atau 2,5 jam berkendara dari Kota Denpasar menuju Air Terjun Banyumala, anda akan disuguhi segarnya hijau pepohonan dan suasana danau yang sejuk karena melewati Danau Beratan di Desa Candikuning dan juga Danau Buyan di Desa Pancasari. Bila berkunjung pada Juli sampai Agustus, selama perjalanan juga bakal ditemani aroma khas cengkeh dan kopi. Karena momen ini merupakan musim petik kopi dan cengkeh, dua komoditi terbesar di desa-desa yang terletak di perbukitan Bali Utara ini. Air Terjun Banyumala sudah dibuka sebagai objek wisata secara resmi tahun 2015 dan dikelola oleh penduduk Desa Wanagiri yang bermukim di sekitar lokasi air terjun. Tepat dibawah Air Terjun Banyumala terdapat sebuah kolam yang terbentuk secara alami dan sebenarnya inilah yang membuat air terjun ini menjadi sangat terkenal. Dengan airnya yang sangat jernih dan tenang membuat anda bisa merasa aman untuk berenang di dalamnya. Saking jernihnya bahkan anda dapat melihat dasar kolam ini jika dilihat dari atas. Walaupun diameternya tidak terlalu luas yaitu sekitar 20 meter, tetapi anda tidak akan bosan dengan pemandangan yang ada di sana. Keindahan formasi air terjun yang sangat indah menjadi daya tarik utama. Air terjun Banyumala ini termasuk air terjun yang arus airnya tidak terlalu deras di bandingkan dengan air terjun lainnya di Bali, sehingga banyak orang berkunjung ke Air Terjun Banyumala ini untuk berendam. Dan letak dari air terjun lainnya juga tidak terlalu berjauhan jadi dalam satu hari kalian bisa mengunjungi dan menikmati 3 air terjun sekaligus. Menarik bukan? Puas menjelajah Banyumala, anda juga bisa mampir ke air terjun lain di sekitar Wanagiri. Mulai dari Air Terjun Gitgit, Aling-aling dan masih banyak lagi. Semuanya sangat layak disambangi, terutama jika ingin mencari suasana tenang dari hiruk-pikuk perkotaan dan menikmati suasana pegunungan. (Sumber : jejakpiknik.com, bali.suara.com, mongabay.co.id, brisik.id, travelingyuk.com)
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
5
Tokoh
Membangun Pondasi Usaha Lewat Kerja Keras di Pariwisata
Ketut Budiada
Owner UD Budi Permata
6
MAJALAH BALI Vol 46 44 X-1/21 IX-6/21
Minim pengetahuan tentang bisnis atau pemasaran saat mengawali langkah ke dunia usaha, bukan suatu penghalang bagi Ketut Budiada untuk menjemput kesuksesan sebagai pengusaha. Setelah 17 tahun melakoni karier di industri pariwisata, ia menutup masa pensiunnya dengan mengibarkan bendera usaha UD Budi Permata. Simak bagaimana lika-liku perjalanan hidup pria asal Buleleng ini dalam bertranformasi dari seorang putra petani hingga mencatatkan diri sebagai pemilik usaha depo bangunan dan pengusaha di bidang properti.
Tokoh
Aktivitas di UD Budi Permata Perkembangan industri properti di Bali kemudian memunculkan berbagai peluang usaha salah satunya bisnis penjualan bahan baku konstruksi bangunan. Oleh karena itu usaha toko bangunan kian menjamur di Pulau Dewata, khususnya di Kota Denpasar. Toko bahan bangunan sendiri merupakan salah satu usaha yang bersifat long lasting alias tak lekang oleh waktu sebab permintaan terhadap material selalu ada. Sehingga tak sedikit usaha toko bangunan yang telah beroperasi dalam kurun belasan hingga puluhan tahun. Salah satu toko bangunan yang bisa dikatakan pionir di wilayah Denpasar Selatan adalah UD Budi Permata. Depo bangunan ini sudah eksis melayani pelanggan dari berbagai kalangan sejak 2001. Lokasinya yang strategis yakni berada di Jl. Raya Pemogan, Kelurahan Pemogan, menjadikan toko ini mudah diakses para pembeli. Selain itu variasi produk yang dijajakan pun beraneka macam, membuat banyak orang memilih berbelanja di toko ini.
Pemiliknya tidak lain pria bernama Ketut Budiada. Lelaki asal Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini sukses menggarap peluang usaha toko material bangunan. Tidak hanya itu, ia pun berhasil mempertahankan eksistensi usaha hingga 20 tahun di tengah kompetisi usaha yang kian ketat. Meski sudah banyak toko sejenis yang bermunculan, namun UD Budi Permata Bangunan masih tetap dilirik oleh target market usaha ini. Kerja Keras Sejak Dini Padahal bila ditilik dari latar belakang kehidupannya, Ketut Budiada tidak memiliki darah seorang pengusaha atau punya pengalaman berbisnis sebelumnya. Ia lahir dan bertumbuh di lingkungan keluarga petani di Kecamatan Busungbiu. Orang tuanya merupakan petani penggarap, keseharian mereka yakni mengolah tanah sawah milik orang lain. Penghasilan yang didapat sebagai petani terbilang kecil namun di sisi lain harus digenapkan untuk membiayai hidup 10 anak.
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
7
Tokoh Sebagai anak keempat, Ketut Budiada menjalani kehidupan dengan mengemban tanggung jawab membantu pekerjaan orang tuanya. Ia dan saudara lainnya memang dididik untuk menjadi sosok pekerja keras sejak usia dini. Saat berusia kanak-kanak, Ketut Budiada sudah diberi tanggung jawab membersihkan lingkungan rumah lalu ketika menginjak usia sekolah sudah mengerjakan pekerjaan merawat ternak milik orang lain. Semua tugas itu dilakukan Ketut Budiada tanpa ada rasa paksaan atau keluhan, sebab ia meyakini bahwa tanggung jawab itu dikerjakan sebagai bentuk rasa bakti kepada orang tua yang telah berjasa. Memasuki masa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Ketut Budiada memutuskan untuk ikut pamannya yang tinggal di Denpasar guna melanjutkan sekolahnya. Di kota yang asing baginya itu ia mengisi keseharian dengan membantu pekerjaan domestik di rumah pamannya. Namun hal itu berlangsung selama dua tahun saja karena ia akhirnya memutuskan pindah ke rumah kerabat lain yang tinggal di Gianyar dan melanjutkan SMP. Setelah itu pada tahun 1980, Ketut Budiada melanjutkan SMA di Singaraja. Selama masa menempuh pendidikan itu, ia masih mengerjakan pekerjaan sampingan guna menambah uang bekal dan meringankan biaya sekolah. Demi menghemat biaya, ia pun harus berjalan kaki saat perjalanan ke sekolah lantaran uang bekal tidak cukup untuk membayar biaya transportasi angkutan umum.
Proyek pembangunan perumahan Wijaya Residence Bypass Ngurah Rai Simpang Siur Setelah tamat SMA di tahun 1983, Ketut Budiada merasa siap untuk terjun ke dunia kerja. Kemudian ia menyadari bahwa di masa itu pekerjaan yang paling menjanjikan dari segi finansial adalah yang berkaitan dengan industri pariwisata. Maka dari itu ia pun memutuskan untuk menjajaki kursus bahasa Inggris sebagai modal untuk melamar bekerja nanti. Setahun kemudian ia melamar di sebuah hotel dan diterima sebagai staf kebersihan di dapur. Rasa ingin tahu terhadap ilmu dan wawasan yang baru mendorong Ketut Budiada untuk belajar mengerjakan pekerjaan lain di luar tanggung jawab kerjanya. Hal itu membuat ia dipercaya untuk naik ke posisi asisten cook, lalu dipindahkan ke bagian yang bertatapan langsung dengan para customer. Dari sana ia kembali belajar mengenai tata cara komunikasi yang baik dengan pelanggan, baik sebagai staf waiter maupun pegawai di bar. Tak terasa 17 tahun waktu dilalui Ketut Budiada sebagai pegawai hotel dan ia pun harus menutup masa kerjanya alias pensiun. Membuka Usaha
Proyek pembangunan perumahan Wijaya Residence Bypass Ngurah Rai Simpang Siur
8
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
Ternyata dari perusahaan tempatnya bekerja itu memberikan dana pensiun dengan nominal besar. Melalui dana itu, ia pergunakan untuk membuka sebuah usaha. Awalnya sempat terpikir untuk membuka usaha rumah
Tokoh
Bersama dengan keluarga tercinta makan, namun ada perasaan ragu lantaran sudah banyak kompetitor di bidang food and beverage. Kemudian ia teringat selama masih bekerja di hotel ia sering menjalani pekerjaan sampingan yang berhubungan dengan dunia konsruksi. Di situ ia melihat prospek usaha penjualan material bangunan sangat menjanjikan. Apalagi kala itu di awal milenium 2000, industri pariwisata tengah menanjak dibarengi dengan meningkatkan pembangunan properti di Bali. Melalui modal yang ia miliki tersebut, ia membuka toko bangunan di atas lahan yang dibeli lewat hasil kerja kerasnya selama ini. Dana itu ia gunakan untuk membeli stok barang dagangan yang akan mengisi tokonya tersebut. Ketut Budiada sempat mengalami kesulitan di awal usaha, terutama soal mencari target market. Sebagai pribadi yang getol belajar, Ketut Budiada pun tidak ragu bertanya dari para sales produk yang mengsuplai usahanya. Kian lama, ia pun semakin memahami seluk beluk dunia usaha, khususnya di bisnis material bangunan.Semakin lama perkembangan toko yang diberi nama UD Budi Permata tersebut menunjukkan arah positif. Hal itu juga disebabkan lantaran belum banyak toko bangunan yang eksis di zaman itu. Toko yang dimiliki Ketut Budi bisa terbilang merupakan salah satu pionir toko bangunan yang ada di wilayah Pemogan dan sekitarnya. Bagi masyarakat di daerah tersebut yang membutuhkan bahan baku untuk membangun atau memperbaiki rumah tentunya akan memilih berbelanja di UD Budi Permata. Tidak hanya menyasar market kalangan masyarakat umum, UD Budi Permata juga kerap melayani permintaan dari kalangan kontraktor. Lewat usaha menjual aneka bahan kebutuhan konstruksi, mulai dari semen, pasir, bata, keramik, cat dan peralatan mekanik, elektrikal serta alat
pertukangan lainnya tersebut Ketut beserta sang istri mampu meningkatkan taraf kehidupan mereka. Bahkan lewat keuntungan usaha yang didapat, Ketut berhasil melebarkan ekspansi usaha ke bisnis lainnya, antara lain penjualan tanah kavling, pengembang perumahan dan pertokoan. Ketut Budiada pun tak pernah menyangka akan melangkah sejauh ini, mengingat dirinya hanya merupakan putra petani di pelosok desa. Ia hanya berusaha melakoni setiap perannya baik sebagai karyawan maupun pengusaha secara maksimal tanpa memikirkan seberapa besar hasil yang akan didapat. Melalui prinsip kerja ikhlas disertai kejujuran ini menjadi kunci kesuksesannya selama ini. Selain itu ia tidak pernah alpa dalam mensyukuri segala anugrah yang diberikan oleh Tuhan dengan cara selalu berbagi kepada sesamanya. Banyak kerabat maupun rekannya membuktikan bahwa Ketut Budiada merupakan pribadi yang ringan tangan soal membantu. Dari lingkungan terdekat sendiri, Ketut Budiada berusaha memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya tercinta, salah satunya dengan memberikan lahan perkebunan sebagai aset di masa tua. Selain itu ia juga dikenal sebagai sosok yang tak pernah ragu memberikan bantuan finansial kepada sanak saudara hingga kepada para karyawannya sendiri. Ketut Budiada berprinsip selagi diberi kesempatan menjalani hidup harus mampu menyeimbangkan waktu antara mencari artha (harta) sembari menabur benih karma baik yang buahnya akan dipetik di kehidupan selanjutnya. Ia juga berpesan kepada insan pembaca sekalian tidak pernah berhenti belajar karena ilmu pengetahuan itu sangat dinamis dan bagi siapa saja yang tidak mampu beradaptasi dalam setiap dinamika akan tertinggal dalam persaingan.
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
9
Tokoh
Ni Putu Kusuma Dewi Antarini & Suyantiko Owner Tiko Billiard Bali
Tak banyak yang mampu menjajal bisnis satu ini. Diperlukan keahlian khusus, ketelitian dan detail dalam bekerja, sekaligus ketajaman rasa pada nilai estetika. Peluang usaha ini tidak lain adalah jasa servis dan produksi meja billiard. Salah satu pemain lama di bisnis ini adalah Ni Putu Kusuma Dewi Antarini yang menahkodai perusahaan Tiko Billiard Bali. Bersama partner usahanya, Suyantiko, ia berhasil menangkap target pasar yang ada di Bali maupun daerah-daerah di Nusa Tenggara.
Menggulirkan Bola Kesuksesan dari Bisnis Suplai dan Servis Meja Billiard
10
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
Tokoh Hampir semua orang mengenal permainan billiard, meskipun tak banyak yang mahir dalam memainkannya. Permainan ini bisa dimainkan untuk mengisi waktu luang bersama. Juga telah menjadi salah satu cabang olahraga yang sering dipertandingkan. Bagi penghobi billiard, permainan ini memiliki daya tarik hingga bisa menghabiskan waktu berjam-jam saat memainkannya. Bagi sebagian orang, billiard tak sekedar hiburan melainkan sebuah peluang bisnis potensial. Seperti halnya yang dilakoni Ni Putu Kusuma Dewi Antarini, seorang entrepreneur kelahiran 31 Oktober 1984. Perempuan yang akrab disapa Cece Tiko ini menekuni usaha jasa perbaikan dan pemasangan meja billiard sejak tahun 2012. Menggandeng seorang tenaga ahli di bidang tersebut, pasangan muda ini juga memproduksi meja billiard beserta aksesori pelengkap lainnya. Target market bidang usaha ini adalah para pemilik meja billiard, baik perseorangan maupun perusahaan. Banyak di antaranya ada yang membuka arena permainan billiard komersial, tempat berkumpulnya para pecinta billiard. Selain itu banyak pula klien dari manajemen hotel atau vila yang menyediakan meja Suasana Tiko Billiard Bali
billiard dalam akomodasi mereka. Mereka siap turun tangan saat ada yang meminta jasa servis meja billiard atau pun permintaan instalasi meja baru. Berawal dari hobi dan kecintaan terhadap olahraga tersebut, lambat laun dirinya memulai usaha terkait dengan hobinya itu. Perempuan lulusan S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana ini melirik peluang usaha ini karena menyadari prospek cerah ke depannya. Selain itu pada saat merintis usaha, tak banyak pemain yang menggarap peluang ini. Gagasan untuk membuka usaha tersebut disambut baik oleh Suyantiko, yang pada waktu itu masih bekerja di perusahaan lain. Sebagai motor penggerak, Suyantiko merupakan sosok berpengalaman dalam teknik pembuatan maupun reparasi meja billiard. Hasil pengerjaannya dikenal rapi, presisi, dan tak pernah mengecewakan. Keahlian ini ternyata tak banyak yang menguasai. Sehingga pada saat mereka menawarkan jasa kepada para target konsumennya, ternyata mendapatkan sambutan yang luar biasa. Produk Stik Tiko Billiard Bali MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
11
Tokoh Salah satu pengalaman yang cukup berkesan baginya yaitu pada saat mendatangi klien pertama yaitu sebuah hotel berbintang yang ada di Bali. Kemampuan komunikasi yang baik serta pembawaan yang profesional, membuatnya berhasil meyakinkan calon customer. Kala itu ia hanya menawarkan jasa pemeliharaan meja billiard, belum memproduksi sendiri lantaran terkendala modal finansial. Sukses menangani proyek pertama, tak perlu waktu lama bagi mereka untuk mendapatkan pesanan lainnya. Dari awalnya 7 pesanan per bulan, kemudian bertambah terus hingga puluhan permintaan tiap bulan. Demi menjaga kualitas hasil kerja, mereka
Produk Meja Billiard dari Tiko Billiard Bali
12
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
kemudian mempekerjakan seorang asisten. Ia juga meresmikan nama usaha menjadi Tiko Billiard Bali yang terinspirasi dari nama pemilik usaha ini. Menyadari bahwa prospek usaha ini kian menguntungkan, apalagi ia akhirnya dipercaya oleh pihak perbankan, mereka akhirnya memutuskan memproduksi sendiri meja billiard. Proses pembuatan meja billiard ini dilakukan di warehouse berlokasi di Monang Maning. Ada pula pabrik pembuatan di Jawa untuk memenuhi permintaan di wilayah tersebut, sedangkan untuk kantor Tiko Billiard Bali beralamat di Jl. Ahmad Yani Utara no. 169 Denpasar.
Tokoh
Proses servis meja billiard
Melalui pengembangan usaha ini, pasangan muda ini mampu membuka lapangan kerja lebih luas. Total karyawan yang kini telah terserap yaitu 20 orang. Selain itu, jangkauan pemasaran Tiko Billiard Bali semakin luas. Tak hanya merambah pasar di Pulau Dewata, banyak permintaan jasa perbaikan maupun pesanan meja billiard baru datang dari wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, bahkan mengirim produk meja custom ke mancanegara seperti Maldives, Amerika Serikat dan Australia.
Lewat kisah perjalanan usaha pasangan muda ini, tentunya dapat dipetik pelajaran bahwa siapapun dapat meraih kesuksesan asalkan mau berjuang lebih keras. Terlepas dari status sosial, pendidikan, ekonomi, maupun keadaan fisik, setiap orang punya kesempatan meraih pencapaian sesuai yang diharapkan. Tak lupa pasangan muda ini berpesan pada generasi muda yang ingin menekuni dunia usaha agar kreatif dalam berinovasi. Menurut mereka individu sukses biasanya menciptakan diferensiasi produk atau jasa sehingga mampu dilirik di tengah para pesaing usaha.
Produk-produk Tiko Billiard Bali MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
13
Tokoh
Pengalaman Jatuh dan Bangun dalam Berbisnis
Membuat Ketegaran untuk Meraih Kisah Hidup yang Manis Komang Susana Owner UD Trinadi Garment
Dengan kejujuran, kerja keras, semangat dan kesabaran pasti akan bisa meraih sukses. Semua rangkaian kata itu merupakan pondasi awal untuk membangun bisnis, walau beribu hadangan yang ada dalam mencari kesuksesan pasti ada secercah harapan untuk menggapainya. Semua hal yang bisa membuat kita senang dan merasa tertantang adalah proses dalam menggapai apa yang diinginkan. Intinya harus ada keberanian untuk menjalaninya dengan keterbatasan yang ada, tetaplah harus berkomitmen dan terus berjuang untuk meraih apa yang diinginkan. Itulah rangkaian kata yang disampaikan oleh Komang Susana, sosok pekerja keras ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan almarhum Wayan Pasek Jenek dan Nengah Latri pada 1 Oktober 1968. Komang Susana atau yang kerap di sapa Susana merupakan sosok penuh perjuangan yang pernah menempa ilmu di SD 1 Tembuku, SMP 1 Tembuku, SMA Trisila dan dilanjutkan kejenjang yang lebih tinggi di Universitas Warmadewa dengan jurusan Sastra Inggris. Proses Susana dalam menempuh hidup semasa kecil hingga beranjak dewasa sangat menyusahkan, bahkan pada masa sekolah ia bekerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan sekolah, hal tersebut ia lakukan karena kedua orangtua sudah tidak bisa menanggung kebutuhannya. Selain itu, ia juga dituntut untuk mandiri dan berpisah dari kedua orangtua karena keterbatasan ekonomi, oleh karena itu Susana sering berpindah tempat untuk menumpang tinggal bersama saudara. Semua alur dalam masa sekolahnya penuh dengan kisah pahit yang memotivasinya agar menjadi lebih baik lagi ke depannya. Walau pada saat sekolah bahkan kuliah tetap bekerja serabutan, tetaplah Susana selalu bersyukur dengan keadaan yang dijalaninya.Berjalannya waktu hingga Susana menamatkan pendidikannya, ia tetap berjuangan
14
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
UD Trinadi Garment Br. Yangapi, Tembuku, Bangli
Tokoh
untuk menjalin kebutuhan hidup dengan bekerja. Semasa menempuh pekerjaan ia sudah banyak berpindah-pindah profesi dalam bekerja, mulai dari staf kantor, dipercaya sebagai manajer, hingga menjadi asisten direktur dan sampai bisa bekerja di luar negeri. Semua itu merupakan kemampuan dan bakat yang dimiliki olehnya, berkat kerja keras dan pahitnya hidup pada saat menempuh pendidikan, akhirnya Susana bisa mendapatkan pekerjaan yang layak pada saat itu. Tapi semua itu tidak berjalan mulus seiring berjalannya waktu, karena ada banyak pihak yang tidak menyukainya dengan posisi dan juga jabatan yang dipegang oleh Susana. Selain itu, kekacauan yang ada dipekerjaan karena pro dan kontra dari antar pihak membuatnya tidak nyaman. Menanggapi hal tersebut, Susana memilih untuk keluar dari pekerjaan lalu mencari pekerjaan yang baru. Setelah Susana keluar, ia terus berjuang untuk membangun usaha baru bersama teman-temannya. Beberapa waktu berjalan hingga sayangnya usaha yang ia kembangkan tidak berjalan lancar dan akhirnya bangkrut. Oleh karena itu, Susana memutuskan untuk mencari pekerjaan seadanya untuk memenuhi kebutuhan. Beberapa waktu melakukan pekerjaan seadanya dan menempuh perjalanan hidup yang pahit, Susana lumayan tertekan karena perekonomiannya tidak berjalan stabil. Keadaan yang mendesak dan keterbatasan secara ekonomi tidak membuat Susana menyerah dalam menjalani kehidupan, ia terus memikirkan peluang usaha apa yang bisa dikembangkan pada masa-masa sulit seperti yang ia alami saat itu. Setelah beberapa lama memikirkan ide, akhirnya terbesitlah ide untuk membangun usaha jahitan, karena kebetulan sang istri juga bisa menjahit. Beberapa waktu berjalan untuk mengembangkan usaha, tetaplah semua itu tidak berjalan lancar dan pada akhirnya usaha jahit tersebut diambil alih.
Walau semua cobaan itu begitu berat bagi Susana, tapi tetap ia tidak menyerah dan terus menempuh hidupnya dengan keterbatasan yang ada. Ada 11 profesi dan usaha kecilkecilan sudah ia coba kembangkan, seperti berjualan nasi di pinggir jalan, berjualan es campur dan beberapa usaha kecil lain yang pernah ia jalankan. Lagi-lagi dan lagi usaha kecil-kecilan yang ia kembangkan tersebut jatuh bangun, entah apa yang direncanakan Tuhan pada kisah hidupnya, Susana tetaplah berjuang mencari jati diri untuk meraih sukses. Waktu terus berjalan dengan banyak cobaan yang dialaminya, ia tetap berjuang mencari usaha yang pas untuk dirinya. Beberapa waktu terus memikirkan dan terus berdoa untuk kelancaran, akhirnya Susana memiliki ide yang terlintas untuk membuka usaha garmen. Untuk membuka usaha kesekian kalinya, akhirnya usaha inilah yang mengangkat namanya dan juga sebagai jalannya untuk menggapai kesuksesan. Beberapa tahun berjalan diimbangi dengan usahanya yang terus berkembang, Susana tetap berinovasi untuk maju dalam mengembangkan karirnya. Walau banyaknya rintangan dan cobaan yang pasti selalu menghampiri di tengah jalan, tetaplah Susana menempuhnya dengan gagah berani. UD Trinadi Garment yang beralamat di Banjar Yangapi, Tembuku, Bangli inilah usaha yang ia banggakan hingga kini, walau pada awalnya banyak rintangan dalam membuka usaha garmen tersebut karena kurangnya kepercayaan dari masyarakat, tetaplah Susana selalu mempertahankan konsistensi dan pelayanan untuk mencari kepercayaan dalam megembangkan kariernya. Inilah bukti dari semangat juang yang dibayar dengan cara kenikmatan, usaha yang ia kembangkan hingga kini akhirnya dapat mengangkat perekonomiannya. Begitu banyak perjuangan yang ia jalani dulu untuk meraih sukses dan akhirnya usaha itu terbayar dengan hal yang manis di masa depan.
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
15
Tokoh
Sempat Jadi Pedagang Acung
Kini Sukses Berprofesi sebagai Dokter
Lahir di daerah pariwisata, Sanur, drg. Made Merta Suparka sempat melakoni pekerjaan sebagai pedagang acung, di saat orangtuanya tengah merintis usaha garmen. Kondisi keuangan yang belum stabil, membuat ia tanpa malu mengambil pekerjaan tersebut sejak SD hingga SMP. Seiring usaha orang tua yang semakin gemilang, menuntun drg. Made Merta Suparka untuk meraih masa depan yang lebih menjanjikan. Sang ayah menginginkan ia menjadi dokter, sedangkan ibunya, mendorongnya untuk berkecimpung di pariwisata. Ia pun mencoba mengikuti saran orangtua dengan menjalani test di dua bidang tersebut. Ternyata paman dari drg. Made Merta Suparka yang berprofesi sebagai dosen di BPLP (Balai Pusat Pelatihan Pariwisata), pun meluluskannya tanpa mengikuti tes. Namun akhirnya ia memilih untuk melanjutkan ke jalur Fakultas Kedokteran Gigi, di Universitas Mahasaraswati, padahal awalnya pun ia hanya coba-coba dan ternyata ia pun dinyatakan diterima. Setelah lulus, drg. Made Merta Suparka kemudian melanjutkan pendidikan Spesialis Bedah Mulut & Maksilofasial di Universitas Gadjah Mada. Dalam menjalani masa kuliahnya, ia sempat nyambi sebagai driver dan mencoba usaha jual beli mobil, yang kini pun berjalan sukses dengan membuka showroom di Jl. Tukad Yeh Aya No. 99E, Renon, Denpasar.
Bersama dengan dokter-dokter implan di Korea Selatan
16
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
drg. Made Merta Suparka, Sp.BM, Cht.Sert. KGI, FISID Owner Alsa Dental & Implant Centre Karier drg. Made Merta Supaka Sp.BM, sebagai Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial kemudian berpraktik di Rumah Sakit Siloam dan menjadi dosen di UNMAR. Seiring dengan semangatnya untuk mengedukasi masyarakat, ia kemudian mendirikan “Alsa Dental & Implant Centre” berlokasi di Jl. Tukad Yeh Aya No. 99E, Renon, Denpasar Selatan, menawarkan pelayanan unggulan soal gigi dan mulut, yaitu implan gigi atau berpengertian prosedur penanaman akar gigi buatan yang berbentuk seperti baut pada rahang untuk menopang mahkota gigi buatan. Implan gigi tersebut umumnya terbuat dari logam khusus terbaik, seperti titanium.
Saat melakukan tindakan kepada pasien
Tokoh Prosedur implan gigi tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, hanya dokter gigi spesialis bedah mulut yang memahami prosedur ini harus terdiri dari sejumlah tahap, meliputi pencabutan gigi yang rusak, pencangkokan tulang rahang, pemasangan implan gigi di tulang rahang, pemasangan penyangga (abutment), pemasangan gigi buatan. Setiap tahapnya membutuhkan waktu penyembuhan, sehingga keseluruhan proses implan gigi dapat memakan waktu sampai beberapa bulan. Dalam proses yang panjang tersebut, secara umum tingkat kesuksesan rata-rata pemasangan implan gigi cukup tinggi yaitu sekitar 98%. Dengan perawatan yang baik, implan gigi dapat bertahan hingga seumur hidup. Penghargaan sebagai Klinik Gigi Terbaik 2021
Operasi dengan bius total di Siloam Hospital
Bila membaca penjelasan di atas, mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal mengerikan, dalam hal ini drg. Made Merta Suparka memberi edukasi cara pencegahannya, tentunya dengan menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut, seperti menggosok gigi dua kali sehari, memeriksakan gigi 6 bulan sekali dan bila menggunakan obat kumur, gunakan yang tanpa ada kandungan alkohol. Namun sekali lagi, tak semua orang memiliki kesadaran untuk menerapkan sesuai dengan anjuran dokter. Jadi pasien harus siap menghadapi komplikasi yang kemungkinan akan dirasakan untuk proses implan ini, seperti infeksi di lokasi pemasangan implan gigi; gangguan pada sinus, jika implan gigi yang dipasang di rahang atas menembus rongga sinus: kerusakan jaringan di sekitar implan gigi, misalnya kerusakan gigi asli atau pembuluh darah; kerusakan jaringan saraf yang dapat menyebabkan munculnya nyeri, mati rasa, atau rasa seperti tertusuk di sekitar gigi asli, gusi, bibir dan pipi. Bagi penderita diabetes, tidak perlu lagi khawatir untuk menjalani implan gigi, terpenting beberapa hal perlu diperhatikan sebelum melakukan praktik ini yakni pastikan gula darah pasien terkontrol selalu dan dalam level normal di saat pemasangan, keadaan umum pasien baik dan tidak ada penyakit infeksi lain, memberikan antibiotik sebelum dan sesudah pemasangan implan, menjaga kebersihan mulut harus dijaga oleh pasien guna mencegah terjadinya penyakit pada jaringan penyangga gigi dan obat-obatan diabetes harus dikonsumsi secara teratur guna mengontrol gula darah pasien yang tentunya berpengaruh pada keberhasilan implan itu sendiri.
Saat melakukan operasi minor di RSU Klungkung MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
17
Tokoh
Berbagi Ilmu dan Pengalaman
dalam Bisnis maupun Spiritual
San’Yuniathi atau yang biasa dipanggil Nia sebelum merintis usahanya, sempat bekerja di sebuah perusahaan asing, di mana saat itu ia ditugaskan untuk rolling ke luar daerah. Hal ini yang membuat ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut, karena saat itu ia yang sudah berumah tangga, berat untuk meninggalkan kodratnya sebagai wanita Bali.
San’Yuniathi Owner UD Budijaya Meat Shop
Setelah lepas dari perusahaan, Nia mengisi kekosongan waktu dengan berjualan baju di rumah sebelum memutuskan membuka butik, di mana baju yang dibeli dari luar kota (Jakarta). Ia yang juga memiliki hobi menggambar, mulai tertarik untuk mendesain pakaian sendiri. Dari hasil karyanya banyak diminati dan tak berhenti sampai di sana, ia juga menawarkan ke butik-butik, bahkan dengan tangan terbuka memberikan pinjaman baju / pakaian kepada para reseller yang ingin berjualan, demi menambah penghasilan. Selama enam tahun lebih, Nia sukses menjalankan usaha tersebut, namun karena tak mampu fokus di dua usaha bidang yang berbeda, yakni bekerja sama dengan perusahaan makanan Korea di Jakarta, butik akhirnya ditutup pada tahun 2019. Berat memang dirasakan olehnya, karena kepercayaan masyarakat sudah terlanjur diberikan kepadanya soal berbusana dalam acara resmi. Namun bagaimanapun, hidup adalah pilihan yang harus ia jalani untuk memilih yang terbaik. Keputusan untuk fokus pada UD Budijaya Meat Shop yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani Utara No. 195 diambil karena pada saat itu suami, tidak bisa fokus di perusahaan tersebut sehingga pada akhirnya, diambil alih oleh Nia dan menjalankan perusahaan tersebut sampai saat ini. Melalui pendekatan media sosial, UD Budijaya Meat Shop mempromosikan produknya dan menawarkan kepada para reseller untuk ikut bergabung bekerja sama, selain juga menjual secara retail. UD Budijaya juga menyuplai produknya
18
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
UD Budijaya Meat Shop Jl. Ahmad Yani no 195, Denpasar
Tokoh ke beberapa hotel, restoran dan supermarket. Namun musim pandemi, UD Budijaya Meat Shop pun mendapatkan dampaknya, dengan omzet yang mengalami penurunan. Ia pun berupaya terus berinovasi, agar usaha tetap berjalan dan bisa tetap mempekerjakan para karyawannya, salah satunya mengembangkan produk frozen food dan mempertahankan kualitas produk andalan yakni urutan ayam dengan memakai casing / kulit urutan yang bahan dasarnya dari rumput laut dan di produksi dari luar. Produk andalan dari UD Budijaya ini terjual hingga ke luar pulau antara lain Malang, Surabaya Jakarta, Kalimantan, Makassar dan Lombok. Memiliki Bakat Empati dan Spiritual Sebagai ‘anak kolong’, puluhan tahun dihabiskan Nia di asrama, dengan didikan disiplin yang mewarnai keseharian hidupnya dari orang tua, terutama ayah. Prestasi secara akademis maupun non akademis di sekolah pun ia raih, hingga uang saku akhirnya ia dapatkan dari prestasinya tersebut tanpa meminta kepada orang tua. Dari ibu sendiri, ia pun mendapat wejangan agar tidak takabur dengan pencapaian yang telah didapat dengan saling berbagi. Harapan ini pun ingin diwujudkan olehnya dengan mendirikan rumah singgah untuk orang dengan gangguan jiwa, di mana hatinya terketuk karena seringkali melihat secara langsung kondisi yang sangat memprihatinkan khususnya pada orang gangguan jiwa perempuan yang sering tidak berpakaian.
Perhatian ini diberikan dalam wujud kecil seperti contoh memberikan makanan dan minuman yang bisa diberikan secara langsung. Apapun kondisi yang dialami oleh Nia, ia selalu berupaya mensyukurinya, bukan hanya karena limpahan rezeki yang dicapai dan berbagi dengan sesama. Bahkan disaat ia sempat kritis selama tiga hari karena terpapar virus Covid-19, hatinya masih memiliki keyakinan, bila Tuhan memberikan kesempatan untuk sembuh, kesehatan dan kesembuhan tersebut akan diberikan kepadanya. Dengan terus berdoa kepada Tuhan dan berserah diri, bersyukur ia akhirnya mampu melewati masamasa sulit tersebut. Dari pengalaman spiritual tersebut, alumni dari SMAN 1 Denpasar ini, tak hanya berbagi soal ilmu dan pengalamannya dalam bisnis, ia juga yang meyakini dan mengakui kehadiran anugerah dari yang kuasa dalam sepanjang perjalanan hidupnya, sehingga mengubah pola pikir dan kehidupannya jauh lebih positif. Ia merasa terberkati dan merasa terpanggil untuk memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan konsultasi / pencerahan, bagi mereka yang membutuhkan. Ia pun dengan bakat empati yang dimiliki dengan senang hati, membuka tangan dan hatinya, mempersembahkan yang terbaik dari dalam diri.
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
19
Tokoh
Berintegritas Tinggi dan Menjunjung Network yang Luas demi Menumbuhkan Value sebagai Pendidikan Vokasi di Hati Masyarakat Lahir di desa Bebetin, Kabupaten Singaraja dari orang tua sebagai petani, kehidupan ekonomi I Nyoman Abdi, direktur dari Politeknik Negeri Bali sangat sulit. Ia sudah mengenal pentingnya bekerja keras untuk memperoleh uang, karena tempaan hidup sekaligus didikan orang tua yang sehari-harinya secara tidak langsung menjadikan ia sosok yang mandiri dalam menemukan jati diri hingga sukses dalam karier.
Keterampilan Nyoman Abdi layaknya petani muda sudah tidak dipungkiri lagi, hal ini ia lakukan demi bisa terus bisa melanjutkan sekolah. Meski jarak yang ditempuh pun tidak mudah, ia harus melalui perjalanan yang panjang melewati desa satu ke desa lain untuk menerima pelajaran di bangku SD dan SMP. Setelah memasuki masa SMA, barulah ia pindah ke Kota Singaraja, hidup lebih mandiri lagi sebagai anak kos. Sebelum tamat SMA, Nyoman Abdi yang bercita-cita untuk melanjutkan ke kampus negeri, berhasil mewujudkan keinginannya dengan diterimanya di Universitas Udayana, Fakultas Ekonomi, jurusan Ekonomi Manajemen pada tahun 1984. 3,5 tahun berselang, ia lulus menyandang sarjana ekonomi, sekaligus sebagai lulusan tercepat, meski sempat terseok-seok terkendala biaya SPP dan harus berjuang memperoleh beasiswa dengan syarat IPK yang ditentukan. Berbekal pendalaman ilmu dan pengalaman sebagai mahasiswa, Nyoman Abdi langsung bekerja sebagai pengajar di Universitas Warmadewa, Universitas Ngurah Rai, begitu juga saat dibuka lowongan di Politeknik Negeri Bali (PNB), ia terdaftar sebagai pengajar pada mata kuliah ekonomi akuntansi. Pilihannya jatuh pada ilmu tersebut, agar kemampuan dan pengalamannya terus berkembang mengikuti dinamisme dunia pendidikan.
20
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
I Nyoman Abdi, S.E., M.e.Com. Direktur Politeknik Negeri Bali
Dalam membangun kariernya, Nyoman Abdi tak mulukmuluk sejak masih menempuh pendidikan hingga saat ini, ia hanya berusaha menjadi pribadi yang terus berkembang dari segi ilmu dan maupun pengalaman yang mampu membangun karakternya. Dari sebagai pengajar berstatus PNS, ia kemudian memanfaatkan kesempatan untuk menata diri dengan banyak belajar di luar negeri, salah satunya melanjutkan magister Master of Electronic Commerce di Melbourne berbekal beasiswa dari PNB pada tahun 2003. Tak pernah terbayang diungkapkan Nyoman Abdi yang memiliki hobi menuntut ilmu ini, perjalanan kariernya akhirnya sampai pada posisi sebagai direktur Politeknik Negeri Bali. Ia hanya berupaya melakukan hal-hal terbaik dalam hidupnya, hingga dalam proses nikmat yang ia jalani tersebut, tanpa disadari ia sudah mengantongi dan membangun kualitas dalam dirinya. Terus Tingkatkan “COT Green Tourism” Pada tahun 2011, setelah melakukan perundingan dengan keluarga dan mempersiapkan diri untuk melepaskan pekerjaan yang masih ia pegang dan fokus pada posisi mengabdi sebagai Wakil II Direktur Bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana dalam dua
Tokoh
periode hingga di tahun 2019. Melihat kinerja yang baik dan mendapatkan hasil suara yang mayoritas pada pemilihan calon direktur, Nyoman Abdi pun kembali dipercaya dan resmi sebagai direktur sejak tahun 2018. Gaya kepemimpinan Nyoman Abdi di Politeknik Negeri Bali (PNB), tak lepas dari pengaruh didikan orang tua yakni makna bekerja keras dan memperluas relasi yang membawa pengaruh positif dalam kehidupan. Dalam hal ini ia terapkan dengan menggarap konsep pentahelix atau multipihak yang terdiri atas unsur-unsur PNB yang digarap secara maksimal, meliputi penyelenggaraan kegiatan kerja sama dengan pemerintah daerah maupun pusat, sesama pengelola perguruan tinggi, perindustrian, tokoh masyarakat dan media publikasi. Diharapkan tujuan ini tercapai agar semakin meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengoptimalkan fungsi serta manfaat berbagai sumber daya lainnya, selaku PNB sebagai pendidikan vokasi yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Dari sekian pilihan program studi di PNB, pada jurusan Pariwisata tengah menjadi daya tarik dan fokus Nyoman Abdi untuk melanjutkan program “Green Tourism Menuju Pariwisata Berkelanjutan dan Berdaya Saing” yang dapat memayungi seluruh program studi melalui Green Business dan Green Activities, serta memiliki uniqueness value yang disebut dengan Green Ethic, sebagai entry point pengembangan lembaga dalam mengembangkan soft skill. Program ini pun disambut baik oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, untuk mengembangkan kelas Pengembangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) - Center of Excellent on Renewable Energy (CERE) di Bali, di mana PNB telah membuka kelas pertama tahun lalu yang terdiri atas 30 orang. Tak sampai di sana, PNB
saat ini tengah mempersiapkan lokasi di daerah Bangli untuk membuka kampus khusus di bidang EBT, didukung Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM dengan Pemerintah Switzerland melalui Kedutaan Switzerland di Jakarta (SECO) yang dalam implementasinya dikerjakan oleh GFA Consulting Group Switzerland. Berbagai pengembangan kerja sama luar negeri bidang green tourism ini pun sudah banyak dilakukan oleh PNB, di antaranya dengan Keio University Japan-Water resources Management; RMUTP Thailand-Green Tourism Management; Brunel University Landon-Green Energy, TNO Netherlands-Master plan of Education and Training Center on RE Development. Dalam pelaksanaan program penguatan Center of Technology on Green Tourism ini tentunya sangat membutuhkan peran aktif dari berbagai stakeholder, khususnya unsur Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI), baik dalam maupun luar Bali, agar semakin bersinergi dalam mengolaborasikan potensi yang dimiliki PNB, DU/DI, Organisasi Profesi, dan Masyarakat yang didukung penuh oleh Pemerintah Daerah dalam rangka membangun SDM unggul yang berbudaya untuk Indonesia maju. Seperti visi Politeknik Negeri Bali yang berbunyi “Menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi terdepan penghasil lulusan profesional berdaya saing internasional pada tahun 2025”, kurang lebih seperti itulah pesan yang ingin disampaikan Nyoman Abdi kepada generasi muda, calon pemimpin bangsa. Jika ingin bertahan dalam persaingan yang semakin tinggi, jadilah sosok yang terus mengikuti perkembangan zaman, salah satunya dengan terbuka pada hal-hal baru dan meningkatkan kualitas diri agar kita menjadi pribadi generasi muda yang siap menghadapi kompetisi di masa depan, baik lokal bahkan internasional.
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
21
Tokoh
Mulai dari Hal Kecil untuk Mencapai Keberhasilan Memulai sebuah bisnis tentunya harus membutuhkan keberanian, kerja keras dan semangat untuk menjalaninya. Begitulah yang diyakini oleh Pande Made Agussana, pria kelahiran Nongan tahun 1980 ini. Pemuda yang penuh kreativitas ini memulai debutnya dibidang bisnis dupa atau sekarang dikenal dengan Prapen Bali pada tahun 2017. Hingga kini, produk yang diciptakan Jro Pande Agus tentunya sudah digunakan untuk kebutuhan umum, mulai dari sarana upakara, pengobatan herbal dan juga sebagai pengobatan terapi. Bisnis yang bisa dikatakan sangat unik namun sederhana ini tidak disangka membawa Jro Pande Agus pada kesuksesan. Bagaimana tidak, produk yang dijual sangatlah berbeda dari produk yang ada di pasaran, sehingga membuat produk dupa herbal yang dikembangkannya menjadi terkenal di Bali. Dalam mencapai kesuksesan tak lupa Jro Pande Agus membutuhkan restu dari orang tua, dukungan dari kerabat dan juga teman-temannya, karena tanpa mereka pembisnis dupa yang bernama Pande Made Agussana tidak akan seperti sekarang ini. Jro Pande Agus memulai pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 3 Nongan, kemudian melanjutkan SMP di SMP Negeri 1 Rendang, dilanjutkan pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Banjarangkan dan akhirnya melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi di Universitas Mapindo dengan jurusan F&B Service. Sebelum menjadi seorang pengusaha dupa, Jro Pande Agus masih bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti berjualan di pasar, menjadi sopir truk, proyek bangunan, sales marketing, hingga membuka usaha kecil-kecilan. Hal tersebut Ia jalani untuk mencari tujuan hidup yang tidak kunjung mendapatkan titik terang. Semua itu merupakan sebuah proses yang dijalankannya sebelum menjadi pengusaha dupa yang sukses. Jro Pande Agus mengandaikan hidup layaknya seperti mendaki gunung, untuk menjalankan pendakian tentunya harus berusaha dan bersemangat dalam menjalaninya, sehingga dari proses tersebut kita akan mencapai puncak atau dalam hal ini bisa dikatakan mencapai kesuksesan. Ia berprinsip, selagi pekerjaan atau usaha itu baik dan benar harus kita lakoni untuk mencapai puncak kejayaan, walau usahanya terbilang sangat sederhana, yaitu menjual dupa herbal, hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk menggapai kesuksesan.
22
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
Pande Made Agussana
Owner Prapen Bali
Bisnis dupa yang dimiliki Jro Pande Agus sangat berbeda dari dupa pada umumnya, karena bahan yang digunakannya sangat khas dari rempah Nusantara. Bahkan dupa yang Ia bisniskan selama ini dapat menjadi terapi pengobatan, seperti bisa menjadi aroma terapi dari dupa herbal dan bisa dimakan untuk pengobatan layaknya pil dan bahkan dupa herbal ini bisa menjadi bahan lulur untuk sekujur tubuh. Hal tersebut dikarenakan bahan yang digunakan merupakan bahan herbal, yang namanya bahan herbal pasti aman untuk dikonsumsi atau diolah menjadi bahan pengobatan lainnya. Untuk membuktikan itu semua, usaha dupa yang dikembangkannya sudah di cek lab untuk membuktikan khasiat yang dikandung di dalamnya. Tidak disangka-sangka ternyata dari hasil lab yang keluar dupa yang dibuat oleh Jro Pande Agus sangat aman untuk dipergunakan, bahkan ini merupakan suatu penemuan langka yang ada, sehingga mendapatkan penghargaan Gold Awards dari dupa yang Ia kembangkan sendiri. Inilah perjuangan dari Pande Made Agussana, mulai dari hal kecil yang sangat sederhana yaitu bisnis dupa herbal, hingga bisa menjadi pengusaha yang sukses dalam bidangnya. Sebuah kisah keberhasilan ini adalah sebuah cerminan ketangguhan seorang pemuda Bali yang yakin akan sebuah kesuksesan, keberhasilan dan kedamaian hidup adalah sebuah perjuangan yang diimbangi dengan kerja keras, keberanian serta doa yang selalu menyertai untuk mencapai ketenteraman duniawi.
Tokoh
Walau dengan Keterbatasan Ingin Tetap Menjadi Sukses Keterbatasan bukan menjadi alasan untuk menyerah dalam menjalani kehidupan, tapi keterbatasan bisa dijadikan sebagai motivasi untuk maju dan meraih sukses. Walau rintangan dan juga godaan hidup selalu menyertai, tetaplah semangat, berjuang, optimis dan selalu bersyukur dengan hasil yang kita dapatkan.
Made Raka Jadnyana Owner CV Purnama Bali
Made Raka Jadnyana atau yang kerap disapa Oka, merupakan seorang pria penuh perjuangan yang lahir di Denpasar pada 2 Mei 1951. Oka merupakan anak kedua dari delapan bersaudara, ia dilahirkan oleh sang Ibu yang bernama Ni Nyoman Sukri dan Ayahnya yang bernama I Ketut Melor. Oka memulai pendidikan sekolah dasar di SD Munggu, kemudian melanjutkan di SMP Saraswati, dilanjutkan pendidikan SMA di SMA SLUA dan akhirnya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Kartini Surabaya dengan jurusan teknik industri. Sebelum menjadi seorang pengusaha dibidang ekspedisi dan kargo atau yang sering disebut transport, Oka masih bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan keterbatasan yang ada membuat Oka harus lebih mandiri dalam menjalankan kehidupan. Semua pahitnya hidup yang ia jalani semasa kecil sudah menjadi hal yang biasa bagi dirinya. Karena semangat juangnya dalam mengubah hidup, Oka akhirnya bisa sukses dan menikmati kenyamanan dari usaha yang ia kembangkan hingga kini. Sebelum terintisnya usaha yang dikembangkan oleh Oka, tentunya ia banyak mendapatkan tempaan hidup yang menyiksa batin dan juga fisiknya. Walau seperti itu, ia menjalankannya dengan ikhlas dan diimbangi rasa syukur. Awal perjalanan Oka dalam bekerja di Karya Express, salah satu perusahaan ekspedisi di Surabaya. Ia menjalankan pekerjaan itu karena ingin mengubah hidupnya agar lebih baik. Seiring waktu berjalan dan banyaknya pengalaman yang didapat dari pekerjaan ekspedisi barang dan jasa yang ia lakoni. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka ekspedisi sendiri dan terbentuklah sebuah nama usaha kebanggaan dari Oka, yaitu CV Purnama Bali. Usahanya berpusat di Surabaya dan memiliki kantor cabang di Bali dan hingga kini usahanya masih tetap bergerak untuk melakukan
pelayanan bagi customer yang membutuhkan jasa ekspedisi barang-barang tertentu. Semua usaha pasti ada risikonya, begitupun usaha ekspedisi yang dijalankan oleh Oka yang memiliki risiko yang tinggi dalam menjalankan ekspedisi ke luar daerah. Selain risiko, juga ada ketidakpuasan customer dalam menerima barangnya yang tidak sesuai pesanan. Walau hal tersebut tak jarang terjadi, Oka tetap menghadapinya dengan optimis. Perjuangan untuk mengubah hidup dari keterbatasan menjadi kemampuan merupakan hal yang sangat sulit dilakukan. Inilah bukti dari keterbatasan yang dimiliki bisa menjadi peluang meraih sukses. Walau banyak rintangan menghadang, tetaplah semangat dan berjuang dalam menjalaninya. Oka berpesan agar nantinya generasi muda tetap semangat dalam menempuh kehidupan, jangan pernah putus asa dan lakukanlah hal yang diinginkan asalkan itu merupakan sesuatu yang bersifat positif.
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
23
Tokoh
Sukses Bukan dari Tingginya Pendidikan tapi dari Usaha dan Kerja Keras yang Dijalankan
Anak Agung Made Candra Owner Intan Busana
Pendidikan yang tinggi bukan acuan untuk meraih sukses, begitulah sekiranya gambaran dari sosok perempuan yang bernama Anak Agung Made Candra. Ia merupakan seorang perempuan yang menempuh pendidikan hanya sampai SMP. Tapi hal tersebut bukan menjadi halangannya untuk meraih singgasana kesuksesan.
Anak Agung Made Candra atau yang kerap dipanggil Agung Intan merupakan wanita kelahiran Pedungan, 4 April 1963. Ia merupakan anak ke enam dari enam bersaudara yang dibesarkan oleh pasangan suami istri, Anak Agung Putu Ngurah dan Jero Kemude. Orang tua dari Agung Intan merupakan petani yang hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja. Keterbatasan yang ada tidak membuat Agung Intan patah semangat dalam menjalani kehidupan. Semua keterbatasan yang dimiliki oleh keluarganya merupakan suatu motivasi untuk maju dan juga alasannya untuk berjuang hingga saat ini. Agung Intan menempuh pendidikan dari SD hingga SMP saja dan memutuskan untuk menjalani kursus jahit setelah tamat SMP. Karena minatnya yang tinggi pada garmen membuat Agung Intan terpacu untuk mempelajari ilmu jahit dan mencoba mencari jati diri dari minat yang ia geluti.
suatu bisnis, dengan pengalaman yang sudah banyak dalam bidang penjahitan dan pembuatan desain busana tidaklah membuatnya menjadi payah dalam mengembangkan karier.
Seiring waktu berjalan Agung Intan selesai menjalankan les menjahitnya dan memilih untuk membuka toko, toko tersebut ia bangun dari hasil kerja suami tercinta. Beberapa waktu berlalu hingga Agung Intan memutuskan untuk tidak menjalankan usaha tokonya lagi, karena tuntutan untuk mengurus anak-anaknya di rumah. Selama berada di rumah, Agung Intan juga mengambil pekerjaan sebagai garmen sambil mengurus anak di rumah. Walau masih belum bisa menjadi pekerja yang sukses pada saat itu, Agung Intan tetap berjuangan dan selalu bersyukur untuk semuanya. Setelah beberapa lama akhirnya Agung Intan membuka suatu usaha yang bergerak dibidang busana seperti apa yang ia inginkan. Semua dukungan dan modal tersebut merupakan hasil dari jerih payah suaminya dalam bekerja untuk mengumpulkan modal. Intan Busana akhirnya menjadi tempatnya memulai
Beberapa tahun berlalu seperti banyaknya waktu yang Agung Intan lalui untuk mengembangkan bisnis dan mencari kepercayaan agar bisa mendapatkan banyak relasi. Dari semua usahanya ia sudah mengembangkan beberapa bisnis dibidang koperasi simpan pinjam, Toko Sari Intan dan Juga Aneka Camilan. Untuk menjadi seorang pengusaha yang maju dibutuhkan pondasi yang kuat untuk bisa menjadi penopang dari usaha lanjutan yang akan dibangun. Begitulah amanah yang diberikan oleh Agung Intan, ia berprinsip bahwa suatu bisnis harus membutuhkan pondasi yang kuat agar bisa terus berkembang ke depannya. Selain hal itu, Agung Intan juga berpesan kepada generasi muda agar jangan takut untuk membangun suatu usaha, tetap jaga kepercayaan orang lain, selalu jujur dalam menjalankan hidup dan pastinya harus selalu semangat.
24
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
Manfaat Tokoh
Kacang Tanah
Camilan dengan Beragam Manfaat yang Tak Terduga Tidak hanya digoreng dan direbus, kacang tanah juga bisa diolah menjadi selai, minyak masak, bumbu kacang untuk beragam masakan dan masih banyak lagi. Meski sering mengonsumsinya, tahukah Anda kandungan dan manfaat dari kacang tanah? Berikut rangkuman beberapa manfaatnya.
1. Membantu menurunkan berat badan
4. Mencegah penyakit batu empedu
Meskipun padat akan kalori dan lemak, kacang tanah ternyata tidak menambah berat badan. Sebuah studi dalam jurnal Nutrition Research justru menyebutkan konsumsi kacang tanah dapat membantu menjaga berat badan dan mengurangi risiko obesitas. Makanan ini kemungkinan membuat Anda kenyang lebih lama sehingga mengurangi keinginan untuk makan secara berlebihan. Selain itu, protein dan lemak menyehatkan pada kacang juga meningkatkan laju pembakaran energi di dalam tubuh Anda.
Konsumsi kacang tanah mungkin bisa mencegah penyakit batu empedu dengan cara menurunkan kolesterol darah. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, kombinasikan dengan pola makan kaya serat dan batasi asupan makanan tinggi lemak jahat.
2. Menjaga kesehatan jantung Kacang tanah memberikan manfaat bagi kesehatan jantung karena kandungan lemak tak jenuhnya lebih tinggi dibandingkan lemak jenuh. Lemak tak jenuh adalah lemak menyehatkan yang dapat menurunkan kolesterol serta mencegah penyakit jantung. Selain itu, kacang juga kaya vitamin B3, magnesium dan tembaga yang diperlukan untuk memelihara kesehatan jantung.
3. Menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke Menurut American College of Cardiology, orang yang makan kacang tanah setidaknya 2 kali dalam seminggu mengalami penurunan risiko penyakit jantung sebesar 13 persen. Ini mungkin berkaitan dengan khasiat resveratrol serta asam oleat pada kacang tanah yang membantu melindungi jantung dan pembuluh darah dari kerusakan radikal bebas.
5. Membantu mengontrol gula darah Kacang tanah dapat menjadi pilihan camilan untuk penderita diabetes karena indeks glikemiknya yang rendah. Artinya, makanan ini tidak menyebabkan kenaikan gula darah dengan cepat. Serat pada kacang tanah juga memperlambat pergerakan makanan di dalam saluran pencernaan, sedangkan protein mengambil lebih banyak energi supaya dapat terurai. Kedua hal ini membuat tubuh Anda melepaskan energi dan glukosa dengan stabil.
6. Menurunkan kolesterol Kandungan lemak tak jenuh pada kacang tanah berpotensi menurunkan jumlah low-density lipoprotein (LDL), yakni kolesterol ‘jahat’ yang dapat membentuk plak pada pembuluh darah. Ini merupakan penyebab utama dari penyakit jantung koroner. Lemak menyehatkan ini juga memelihara sel-sel tubuh dan memberikan tubuh Anda asupan vitamin E. Vitamin E merupakan salah satu antioksidan yang melindungi jaringan tubuh Anda dari kerusakan akibat radikal bebas. Sumber : hellosehat.com MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
25
Tokoh
Pesan-Pesan Pengusaha Bali Kepada Generasi Muda dan Bali di Masa yang akan Datang Untuk anak muda tetap jaga Bali, selalu berinovasi.
Tetap semangat, mulai saja dulu.
I Wayan Robby Owner Bamboo Eatery and Bar
Najmul Ulum Ardiansyah Owner Nubek Coffee
Tekuni hobimu agar dapat bermanfaat bagi banyak orang, lakukan apapun yang positif.
Jangan malas belajar, pergunakan waktu sebaik mungkin, tetap semangat.
Cokorda Bagus Sapta Putra Owner Tjok Garage
drg. Putu Shanti Purnama Dewi, SKG Owner Niti Mandala Dental
Tekad dan optimis, melakukan sesuatu harus tekun, jangan mudah menyerah, mulai dari hal kecil.
Kehidupan tidak bisa instan tapi perlu diusahakan, harus ada kemauan dan ketekunan.
Komang Suarnawa Owner Toko Dupa Mahkota Dewa
Made Jendra Owner UD Jati Perdana Sari
Jangan sesekali durhaka dengan orang tua, gunakan waktu saat muda, harus berani, jaga apa yang diajarkan oleh leluhur.
Selalu semangat, jangan menyerah, fokus dan dalami suatu usaha. Semoga Bali cepat bangkit dan makin jaya.
dr. I Wayan Gede Surya Malya Owner Apotek 15 Chemist
Agus Owner Jaya Sari Abadi
26
Jangan mudah putus asa, ikhlas menjalani sesuatu, jangan merusak nama baik keluarga dan selalu bekerja keras.
Jangan manja, bangkitlah dari zona nyaman, jangan pelit ilmu, tetap semangat.
Nurul Hakiki Owner Jaya Raya Express
Ade Willy Sanjaya Owner PT Solusi Anak Sakti
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
Tokoh
ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232
PT GRAHA SURYA DARMA ABADI Alamat: Jl. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116
Telepon: (0361) 242698
Telepon: (0361) 422422
PT DWI KARYA INTERNATIONAL Alamat: JL. By Pass Ngurah Rai, No. 36b, Pedungan, Pedungan, Denpasar, Kota Denpasar, Bali 80222
UD MERTA MEAT SUPPLIER Alamat: Jl. Yudistira Gg. I No.2, Kerobokan, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 726442
Telepon: 0851-0084-0123
CV CAHYA ADI SURYA
CV AINUR BALINDO JAYA
Alamat: Jl. Ps. Hewan No.28, Penebel, Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali 82152
Alamat: Jl. Pura Batu Pageh, Br. Angas Sari, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 812490
Telepon: 0811-163-330
CV SANGA BAYU DEWATA
PT TAMAN LOKA
Alamat: Jl. Raya Puputan Renon, Rukan Niti Mandala Renon 15, Dangin Puri Klod, Kota Denpasar, Bali 80234
Alamat: Jl. Pralina, Gang Ginanti No.5, Kesiman, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 80235
Telepon: 0812-4699-7772
Telepon: (0361) 4746951
UD BONANZA
MOII AESTHETIC CLINIC
Alamat: Jl. Kalanganyar, Sudimara, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82115
Alamat: Jl. Bumbak Dauh No. 88 D-E, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: 0822-3781-1017
Telepon: (0361) 4471771
MAJALAH BALI Vol 46 X-1/21
27
Tokoh
InstagramMAJALAH BALI 28majalahbalicom
Vol 46 X-1/21
Youtube
Majalah Bali
ISSUU
Majalah Bali
MAJALAHBALI.COM