Bali Travel Newspaper Indonesia Vol. 1 No. 19

Page 1

t of Bali, piri e s ture. th o f n a n

”THK Awa rd the ca s & re A fo r

n” is focuss tatio ing i d and cons o re c c eo ati n o p

BAHA INDO

SA

Vol. I  No. 19  25 Oktober - 10 November 2011

N e w s p a p e r

NESI

A

IDR. 2,000 Publisher : Wisnu Wardana; Address : Jl. Melati 43 Denpasar, Bali-Indonesia ; Phone/fax (0361) 227610 Email : info@www-balitravelnews.com ; Licence/SIUPK : 0094 / 22-09 / PK / I / 2011; TDP : 22.09.5.52.00072

“D

EVDAN - Treasure of the Archipelago” merupakan pertunjukan yang membawa anda ‘mengelilingi’ nusantara selama 90 menit, dilengkapi dengan berbagai sistem peralatan tercanggih serta penataan lampu yang memukau.

SELENGKAPNYA BACA aktivitas wisata halaman 6

INSIDES

Ganti Bathtub dengan Shower, Upaya Penyelamatan Lingkungan

HALAMAN 4

SEDIKITNYA 600 seniman perwakilan berbagai kabupaten/ kota se Provinsi Papua, mengikuti ajang Festival Kreasi Seni Papua 2011 berlangsung di Kabupaten Biak Numfor, 11-15 Oktober 2011.

BERWISATA ke Bali, tentu terasa hambar bila tidak menikmati wisata kulinernya. Bali boleh bangga, sebab di Bali dengan mudah kita jumpai aneka ragam masakan nusantara hingga mancanegara.

Peluncuran Buku “Bali Island of the Gods” HALAMAN 5

HALAMAN 6

HALAMAN 8


2

Info Wisata

BAHA

SA

INDO

N e w s p a p e r

NESIA

No. 19 ď Ź 25 Oktober - 10 November 2011

Info Museum di Bali MUSEUM PURI LUKISAN Founder: Tjokorda Gde Agung Sukawati (1954). Address: Jalan Raya Ubud, Telp: (62-361) 971159; Fax: (62361) 975136; Email: museumpl@indo.net.id; Website: www.museumpurilukisan.com NEKA ART MUSEUM Founder: Suteja Neka (1976); Address: Jalan Raya Sanggingan, Ubud, Gianyar; Telp: (62-361) 975074, (62361) 975034); Fax: (62-361) 975639; Email: info@museumneka.com; Website: www.museumneka.com MUSEUM SIDIK JARI Founder: Ngurah Gede Pemecutan (1993); Address: Jalan Raya Hayam Wuruk 175, Tanjung Bungkak, Denpasar; Telp: (62-361) 235115; Fax: (62-361)765256 NYOMAN GUNARSA MUSEUM Founder: Nyoman Gunarsa (1994); Address: Jalan Pertigaan Banda No.1, Takmung, Banjarrangkan, Klungkung; Telp: (62-366) 22255; Fax: (62-366) 22256; Email: museumklasik@dps.centrin.net.id; Website: www.gunarsa.com MUSEUM RUDANA Founder: Nyoman Rudana (1995); Address: Jalan Cok Rai Pudak 44, Peliatan, Ubud ; Telp: (62-361) 975779; Fax: (62-361)975091; Email: rudana@indosat.net.id; Website: www.museumrudana.com MUSEUM ARMA Founder: Agung Rai (1996); Address: Jalan Pengosekan, Ubud; Telp: (62-361) 976659; Fax: (62-361) 974429; Email: info@armamuseum.com; Website: www. armamuseum.com

BLANCO RENAISSANCE MUSEUM Founder: Don Antonio Blanco (1998); Address: Campuhan, Ubud; Telp: (62-361) 975502; Fax: (62-361) 975551; Email: a-blanco@indo.net.id; Website: www.blancobali. com; www.marioblanco.com MUSEUM PENDET Founder: I Wayan Pendet (1999); Address: Bale Bali Nyuh Kuning, Ubud; Telp: (62-361) 971338; Email: museum@telkom.net RUNA JEWELRY MUSEUM Founder: Adriaan Palar (2001); Address: Banjar Abiansemal, Lodtunduh, Ubud; Telp: (62-361) 980710; Fax: (62-361) 981563; Email: info@runamuseum.com; Website: www.runamuseum.com PUTRAWAN MUSEUM OF ART Founder: Made Putrawan (2004); Address: Jalan Trenggana 108, Penatih, Denpasar; Telp: (62-0361) 463737; Fax: (62-0361)462724; Email: sales@alampurivilla.com; Website: www.museumpurna.com, www.alampurivilla.com MUSEUM BALI Founder: The Government of Holland and Bali in 1932; Address: Jalan Mayor Wisnu, Denpasar; Telp: (62-361) 222680, 235059 MUSEUM GEDONG ARCA Founder: The Government of Bali in 1974; Address: Bedulu, Blahbatuh, Gianyar; Telp: (62-361) 942347, 942354; Fax: (62-361) 942354; Email: bpppbali@dps.centrinnet.id MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI Founder: The Government of Bali in 2003; Address: Jalan Raya Puputan, Niti Mandala, Denpasar; Telp: (62-361) 264517; Fax: (62-361) 264516

MUSEUM LA MAYEUR Founder: The Government of Bali in 1957; Address: Jalan Hang Tuah, Sanur Beach, Denpasar; Telp: (62-361) 286201; Fax: (62-361) 222680 MUSEUM MARGARANA Founder: The Government of Bali in 1983; Address: Kelaci Village, Tabanan; Telp: (62-361) 7442553 MUSEUM SITUS PURBAKALA Founder: The Government of Bali in 1994; Address: Jalan Melaya,Gilimanuk (near Java-Bali ferry port). MUSEUM GEDONG KIRTYA Founders: Mr.Liefrinck & Dr.H.N.Van der Tuuk in 1928; Address: Jalan Veteran, Singaraja; Telp: (62-361) 286201 MUSEUM SUBAK Founder: The Government of Bali in 1975; Address: Sanggulan Village, Jalan Gatot Subroto, Tabanan; Telp: (62361) 810315; Email: bppp@dps.centrinnet.id MUSEUM SEMARAJAYA Founder: The Government of Bali in 1992; Address: Jalan Untung Surapati No.3, Semarapura; Telp: (62-366) 21448; Fax: (62-366) 22848 MUSEUM BULELENG Founder: The Government of Bali in 2002; Address: Jalan Veteran, Singaraja; Telp: (62-361) 286201 LATA MAHOSADHI Founder: Indonesian Institute of Art (ISI Bali) in 1997; Address: Jalan Nusa Indah, Denpasar: Telp: (62-361) 227361; Fax: (62-361) 975551

Sistem Irigasi Subak dalam Kehidupan Masyarakat Bali (1) Oleh : Wayan Windia SEPERTI diuraikan dalam judul tulisan ini bahwa seyogyanya subak itu disebutkan secara lengkap sebagai sistem irigasi subak. Karena itu akan didefinisikan terlebih dahulu, tentang apa itu sistem, sistem irigasi, dan sistem irigasi subak. Sistem adalah satu set rakitan elemenelemen yang saling berkait melalui suatu struktur dan hubungan timbal-balik, dengan tujuan untuk menghasilkan luaran (output) tertentu. Keberadaan luaran itu sangat dipengaruhi oleh lingkungannya (Huppert&Walker, 1989; Dent dkk, l979 dalam Sudira, 1999; dan Pusposutardjo, 2001). Selanjutnya, yang dimaksudkan dengan sistem irigasi adalah satu set elemen-elemen yang memiliki hubungan timbal-balik, yang memiliki tujuan untuk menghasilkan pengelolaan dan pelayanan air irigasi. Luaran tersebut dipengeruhi oleh lingkungannya, dan lingkungan manusia memiliki peranan yang sangat dominan terhadap luaran yang dihasilkan (Maskey dan Weber, l996). Sementara itu, sistem irigasi subak dapat disebutkan sebagai suatu sistem irigasi dengan wujud yang sepadan dengan sosio-kultural masyarakat, mencapai tujuannya berdasarkan harmoni dan kebersamaan sesuai landasan tri hita karana (THK), dan menjaga keseimbangan dengan lingkungannya (Sutawan dkk, 1989; Pusposutardjo,1997 dan Arif, 1999). Sementara itu, dalam Perda Prov.Bali No.02/PD/DPRD/l972 pada dasarnya diisyaratkan bahwa subak adalah suatu masyarakat hukum adat yang memiliki karakteristik sosioagraris-religius, yang merupakan perkumpulan petani yang mengelola air irigasi di lahan sawah. Kemudian Arif (l999) memperluas pengertian sosio-agraris-religius dalam sistem irigasi subak, dengan menyatakan bahwa adalah lebih tepat kalau subak itu disebut memiliki karakter sosio-teknis-religius, karena

pengertian teknis cakupannya menjadi lebih luas, termasuk di dalamnya teknis pertanian dan teknis irigasi. Selanjutnya, Sutawan dkk (l989) melakukan kajian-kajian yang lebih mendalam tentang gatra religius dalam sistem irigasi subak di Bali. Gatra religius pada sistem subak ditunjukkan dengan adanya satu atau lebih Pura Bedugul (untuk memuja Dewi Sri sebagai manifestasi Tuhan sebagai Dewi Kesuburan), disamping adanya sanggah catu (bangunan suci) yang ditempatkan di sekitar bangunan sadap (intake) pada setiap blok/komplek persawahan milik petani anggota subak. Gatra religius pada sistem subak di Bali mencerminkan keberadaan dari konsep parhyangan sebagai salah satu komponen dari THK, disamping tentunya, konsep palemahan dan pawongan. Kalau konsep parhyangan ditunjukkan dengan adanya pura pada kawasan subak, maka konsep palemahan ditunjukkan dengan adanya

kepemilikan wilayah pada sistem subak, dan konsep pawongan ditunjukkan dengan adanya petani dan organisasinya. Parhyangan, palemahan dan pawongan yang merupakan komponen dari THK, pada dasarnya memiliki hubungan timbal-balik dalam melandasi eksistensi sistem subak di Bali. Sedangkan THK adalah merupakan suatu konsep pemikiran yang dijiwai oleh Agama Hindu, dan relevan dalam kaitannya dengan sistem kebudayaan. Dari kajian yang disebutkan sebelumnya, kiranya dapat dikemukakan bahwa sistem irigasi subak pada hakekatnya sudah menyatu dengan kehidupan dan sosio-kultural masyarakat Bali yang umumnya beragama Hindu. Atau dengan kata lain, sistem irigasi subak pada hakekatnya adalah suatu sistem irigasi yang yang berlandaskan pada sosiokultural masyarakat setempat. Suatu sistem irigasi yang didasarkan atas sosial-kultural masyarakat sering dianggap sebagai sistem

irigasi yang sepadan dengan berbagai keunggulannya, karena merupakan sistem irigasi yang kuat, yang pada dasarnya mampu mengetahui dan memecahkan masalahnya sendiri secara mandiri (otonum). Dalam bahasa ilmu politik, organisasi seperti ini sering disebutkan sebagai organisasi dengan predikat good governance (McGinnis, 1999). Adapun kekuatan yang ada pada sistem irigasi yang berlandaskan sosio-kultural masyarakat, seperti halnya pada sistem subak di Bali adalah karena kemampuannya untuk menyerap teknologi yang berkembang dalam kurun waktu tertentu, dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perkembangan budaya yang ada di lingkungan sekitarnya (Windia, 2002). *) Wayan Windia, Guru Besar Fakultas Pertanian, Unud; Ketua Grup Riset Sistem Subak Univ. Udayana, dan Asesor Tri Hita Karana Awards.


Tips Cerdas untuk Sehat

BAHA

SA

INDO

N e w s p a p e r

NESIA

No. 19  25 Oktober - 10 November 2011

Menyusui Menakjubkan, Mari Kita Bantu Oleh:

Ni Luh Gede Karyamitha, S.KM (Public Health Officer at Manu Waluya Public Health Service)

MENTERI Kesehatan dalam acara Pekan ASI Sedunia (PAS) Tahun 2011 menyatakan bahwa “Menyusui merupakan sesuatu hal menakjubkan karena ASI adalah makanan bayi ciptaan Tuhan yang tidak tergantikan dengan makanan dan minuman yang lain. ASI juga merupakan makanan bayi yang terbaik dan setiap bayi berhak mendapatkan ASI. Sedangkan bagi ibu, menyusui terbukti meningkatkan kesehatan dan kualitas hidupnya dimasa mendatang.” ASI yang diberikan secara eksklusif memang telah terbukti manfaatnya sejak lama, baik kepada bayi maupun ibunya. ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian hanya ASI kepada bayi selama enam bulan, tanpa pemberian cairan lain termasuk air, jus buah, ataupun makanan padat. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif mempunyai risiko lebih rendah untuk terkena penyakit seperti gangguan saluran pencernaan dan infeksi saluran pernapasan. Keunggulan dan manfaat pemberian ASI secara eksklusif sebenarnya dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis, dan aspek penundaan kehamilan. 1.

Aspek Gizi a. Manfaat Kolostrum Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama Immunoglobulin A (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari isapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk

memenuhi kebutuhan gizi bayi. Selain itu, kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi, mengandung karbohidrat, dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Kolostrum juga dapat membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan. b. Komposisi ASI ASI mudah untuk dicerna, karena mengandung zat gizi yang sesuai, dan juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak. c. Komposisi Taurin, Decosahexanoic Acid (DHA), dan Arachidonic Acid (AA) pada ASI Taurin adalah sejenis asam amino kedua terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. DHA dan AA adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. 2. Aspek Imunologik ASI mengandung zat anti infeksi, bersih, dan bebas kontaminasi. Walaupun kemungkinan kontaminasi terjadi pada putting susu, tetapi bakteri tidak diberi kesempatan berkembangbiak karena ASI yang diminum mengand-

ung zat anti infeksi. Dalam kolostrum dan ASI kadar IgA cukup tinggi. Sekretori IgA tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. ASI juga mengandung Laktoferin yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan. Enzim yang terkandung dalam ASI (Lysosim), mampu melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan Salmonella) dan virus yang merugikan. Selain itu, ASI juga mengandung Faktor Bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan. 3. Aspek Psikologik Aspek psikologik menyusui terkait dengan rasa percaya diri ibu untuk menyusui. Rasa percaya diri ibu untuk menyusui bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI. Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu dengan bayi, yang mempengaruhi kedua belah pihak. Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung dari kesatuan ikatan ibu dan bayi itu sendiri. 4. Aspek Kecerdasan Interaksi antara ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI yang dibutuhkan untuk perkembangan system saraf otak dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Depkes menyatakan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi

pada usia 8,5 tahun dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI. Mengingat perkembangan kecerdasan berkaitan dengan pertumbuhan otak, maka jelas faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan bayi adalah nutrisi atau gizi yang diberikan. 5. Aspek Neurologis Belum sempurnanya koordinasi saraf menelan, mengisap, dan bernapas dapat terjadi pada bayi baru lahir. Dengan mengisap payudara ketidaksempurnaan koordinasi saraf tersebut dapat lebih baik. 6. Aspek Ekonomi Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya dan makanan bayi sampai sedikitnya umur enam bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula serta membeli peralatan dan biaya pengobatan yang disebabkan oleh dampak negatif penggunaan susu formula. 7. Aspek Penundaan Kehamilan Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah sementara yang dikenal dengan Metode Amenorea Laktasi (MAL). MAL harus memenuhi tiga kriteria, yaitu tidak haid, menyusui secara eksklusif, dan umur bayi kurang dari enam bulan.

3

hasil bahwa pada saat usia 4 bulan sebanyak 568 bayi (67%) merupakan kategori breastfed (masih diberikan ASI ekskslusif) dan 279 bayi (32%) merupakan kategori formula-fed (sudah diberikan susu formula dan makanan selain ASI). Saat usia mereka 3 tahun, 75 anak (9%) dikategorikan obesitas. Ternyata bayi formula-fed berisiko enam kali lebih tinggi mengalami obesitas saat usia 3 tahun. Awal-awal bulan setelah kelahiran merupakan titik kritis perkembangan obesitas. Praktik pemberian makanan secara dini oleh orang tua kepada bayinya, dapat menjadi satu kunci faktor determinan terjadinya obesitas pada anak. Sudan, Zumrawi, et al melakukan penelitian pada 439 balita, disimpulkan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif (tidak diberikan secara MPASI dini), memiliki pertambahan berat badan dan tinggi badan lebih baik daripada bayi yang diberikan MP-ASI pada usia yang lebih awal. Perlu diketahui oleh ibu hamil dan menyusui maupun remaja (sebagai upaya preventif) untuk membiasakan tiga perilaku kepada bayinya : 1. Menyusui harus dimulai sejak bayi lahir (1 jam setelah bayi lahir) dengan memberikan colostrums 2. Berikan ASI secara eksklusif (ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain) selama 6 bulan 3. Pemberian makanan lain (MPASI) mulai usia 6 bulan dan ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun. 

Kemudian timbul suatu pertanyaan, “Bagaimana hubungan pemberian ASI yang tidak eksklusif dengan status gizi balita?” Penelitian sebelumnya terkait pemberian ASI secara tidak eksklusif telah banyak dilakukan. Salah satunya penelitian yang dilakukan di Amerika yang dipublikasikan pada bulan Februari 2011. Penelitian yang dilakukan terhadap 874 anak, mendapatkan

Rubrik Manu Waluya MANU = Manusia WALUYA = Sehat, Sembuh, Selamat 2nd Floor RB. Permata Hati Jalan Teuku Umar Barat 71XX – Denpasar. P: 0361.3691289, 0361.486579 ext.117/118. E: info@eduhealthsmart.com

Manfaat Tanaman di Sekitar Kita

Kunyit sebagai Penguat Daya Ingat KUNYIT (Curcuma domestica) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki berbagai manfaat, diantaranya sebagai bumbu masak (terutama kare), pewarna makanan, minuman, tekstil dan kosmetik. Tanaman ini telah dikenal sejak lama di Indonesia dan penggunaannya cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pola hidup dewasa ini yang cenderung moderen dengan gejala serba instan, menjadikan penyakit yang berkembang di masyarakat juga beragam. Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak penyakit yang mencuat di masyarakat di antaranya aids, kanker, flu burung dan bahkan gejala pikun dini. Kondisi ini membuat masyarakat mulai berfikir untuk mencari pengobatan alternatif secara konvensional di samping pengobatan moderen. Salah satu tanaman obat yang berpeluang sebagai pengganti pengobatan kimiawi yang dapat memperlamat datangnya penyakit pikun adalah kunyit. Penggunaan tanaman ini biasanya berupa bubuk atau tepung

kunyit yang diracik ke dalam bumbu masak. Rimpang kunyit sangat bermanfaat sebagai antikoagul-an, menurunkan tekanan darah, obat cacing, abat asma, penambah darah,obat sakit perut, diare, usus buntu dan rematik. Selain berkhasiat dalam pengobatan, rimpang kunyit juga banyak digunakan untuk bahan pewarna, bahan campuran kosmetika, bakterisida, fungisida dan stimulan. Mencegah Alzheimer Penyakit Alzheimer adalah sejenis penyakit pikun yang umum terjadi pada manusia yang mulai memasuki usia tua (manula). Secara alamiah, pikun biasa terjadi pada setiap orang karena kondisi fisik otak menurun. Namun pikun pun dapat diperlambat datangnya dengan menggunakan kunyit dalam bentuk bumbu kare. Kunyit sebagai bahan bumbu kare yang banyak dipakai dalam berbagai resep masakan dirasakan dapat mempertahankan kualitas otak hingga usia lanjut. Salah satu bukti adalah manula yang berada di negara-negara Asia tetap memiliki

ingatan baik di usia lanjut karena mereka rajin mengkonsumsi bumbu kare. Hasil penelitian Dr. Tze-Pin Ng dari Universitas Nasional Singapura (NUS) pada 1.010 manula berusia 60 tahun sampai 93 di tahun 2003, menunjukkan bahwa manula yang rajin mengkonsumsi bumbu kare memiliki daya ingat yang lebih tinggi dibandingkan mereka jarang atau yang tidak pernah sama sekali. Hal ini mungkin akan membuat kita penasaran dan ingin tahu. Ternyata rahasianya terletak pada zat pewarna kuning (kurkumin) yang terdapat di dalam rimpang kunyit yang digunakan dalam membuat bumbu kare tersebut. Kurkumin pada kunyit memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengobati berbagai jenis penyakit karena senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai anti tumor promoter, antioksidan, anti mikroba, anti radang dan anti virus. Selain itu kurkumin pada kunyit ternyata juga berperan dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh. Tepung kunyit yang akan dijadikan bahan racikan bumbu kare dapat dibuat dari umbi kunyit

yang telah dikeringkan. Ditinjau dari segi kemudahannya, umbi yang telah diiris lalu dikeringkan, akan lebih mudah digiling untuk dijadikan tepung. Di negara-negara konsumen seperti Amerika Serikat dan Inggris, tepung kunyit digunakan secara langsung sebagai bumbu pewarna makanan,dan bahan baku pembuatan oleoresin. Di India, tepung kunyit merupakan salah satu bahan dasar untuk pembuatan bumbu kare (curry powder) yang merupakan campuran homogen dari berbagai jenis tepung kunyit. Dengan rutin mengkonsumsi bumbu kare, akan dapat menurunkan resiko serangan penyakit Alzheimer yang bisa menyebabkan

pikun total karena kondisi fisik otak yang terus menurun. Namun jangan salah, pada penggunaan yang berlebihan pun bagi orang lanjut usia dapat menimbulkan efek sakit perut, gangguan hati atau ginjal. Dari hasil kesimpulan para peneliti yang dilaporkan dalam American Journal of Epidemiologi Edisi 1 November 2006, menyatakan bahwa bumbu kare sangat berpotensi mencegah Alzheimer karena dilihat dari kemanjurannya dan tidak beracun. Hasil penelitian ini merupakan bukti pertama yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kare dengan kemampuan kognitif otak.  BTNewspaper/Cheppy Syukur, Sitti Fatimah. S, Warta Puslitbangbun)


4

BAHA

SA

INDO

N e w s p a p e r

NESIA

No. 19  25 Oktober - 10 November 2011

GM Bali Niksoma Beach Resort:

Ganti Bathtub dengan Shower, Upaya Penyelamatan Lingkungan

Nyoman Astama DALAM mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana (THK), khususnya di bidang Palemahan: hubungan harmonis terhadap lingkungan alam, maka pengiritan air mulai dilakukan oleh Bali Niksoma Beach Resort. Demikian diungkap oleh Nyoman Astama, General Manager Bali Niksoma saat dikonfirmasi Bali Travel Newspaper Sabtu (15/10), mengenai hal baru, yang dilakukan hotel yang terletak di Jl. Padma Timur, Legian ini. “Kami mulai untuk melakukan pengiritan pemakaian air dengan mengganti bathtub menjadi shower, dan kini lebih dari 50% lebih kamar

telah kami ganti menggunakan shower,” ungkap Astama. Lebih lanjut, Astama mengungkapkan akibat pergantian ini, ternyata lebih 20% dari penghematan air dibanding pemakaian bulan-bulan sebelumnya. Kesulitannya, hanya terletak pada saat kontruksi, dimana untuk mengubah 1 kamar dari bathtub menjadi shower, setidaknya harus mengosongkan 3 kamar yang bersebelahan dan kamar di lantai bawah atau atasnya. Bali Niksoma yang hampir 40% lebih merupakan ruang terbuka hijau ini juga memiliki beberapa titik ‘biopori’ yang dibuat sejak tahun 2010. Jumlahnya akan ditambah, sehingga air hujan akan cepat terserap ke dalam tanah. “Dengan biopori, kami harapkan akan semakin banyak titik resapan air yang langsung ke tanah, sehingga bisa menjaga kelangsungan air tanah di sekitarnya, dan saya yakin di seputaran Legian air tanahnya masih jernih”, ucapnya. Hal ini merupakan suatu terobosan yang baik untuk industri pariwisata Bali, sehingga bisa menjadi awal dari penyelamtan lingkungan yang sudah mulai mengancam Bali, sehingga menuju Bali Clean and Green tidak hanya menjadi slogan semata.  BTNewspaper/Krisna

Aktivitas Wisata


Wisata Kuliner

BAHA

SA

INDO

N e w s p a p e r

NESIA

No. 19  25 Oktober - 10 November 2011

5

Memanjakan Perut Anda di Pulau Surga BERWISATA ke Bali, tentu terasa hambar bila tidak menikmati wisata kulinernya. Bali boleh bangga, sebab di Bali dengan mudah kita jumpai aneka ragam masakan nusantara hingga mancanegara. Chef yang meracik masakan itu pun tidak hanya orang Bali, tetapi mereka berasal dari seluruh pelosok nusantara dan penjuru dunia. Hal ini bisa dimaklumi, sebab wisatawan yang datang ke Bali tak hanya berasal dari 193 negara anggota

PBB, bahkan menurut catatan Bali Travel Newspaper, mereka berasal dari lebih 200 negara, karena banyak warga-negara yang negaranya belum menjadi anggota lembaga dunia, PBB. Menu Nusantara Berbagai menu nusantara tersedia di Bali, bahkan kalau kita mau menelusup ke warung tenda, aneka masakan nusantara berbagai rasa dan harga dengan mudah kita jumpai. Ya, mengingat chef “warga

PT. AMANAH PRIMA INDONESIA Bali Principal : 0361 966 7600

Indonesia” berasal dari seluruh nusantara menyerbu Bali. Dari Jawa, Sunda, Lombok, Sumbawa, Sumatra, Kalimantan hingga Sulawesi. Masakan Ambon dan Papua juga ada di sini. Bila perut kita belum familiar dengan kondisi Bali (Denpasar), hendaknya menghindari warung-warung tenda dan pilih restaurant yang ada di sekitar Jalan Teuku Umar atau Jalan menuju Bandara. Yang jelas, sebagai pembeli kita harus lihat sanitasi di lingkungan restaurant, terutama wash-taffel dan toilet. Kalau ini tidak diperhatikan oleh pemilik restaurant, kita pun boleh cabut menuju resto lainnya. Aneka masakan dunia Sama halnya dengan masakan nusantara, di Bali pun tersedia menu dari seluruh pelosok dunia. Ini dibuktikan dengan nama-nama resto yang memiliki menu khas yang disiapkan oleh chef mereka,

dimana belakangan ini ada resto Lebanon, Rusia, dll negara yang banyak ‘mengirim’ wisatawannya ke Bali. Sementara masakan dunia yang sudah ada sejak dulu di Bali seperti China (Mandarin dan

Hokkian), Thai, India, Eropa dan Amerika mudah dijumpai di Bali. Namun harganya masih memakai dollar dan pasti dinaikkan 20% untuk pajak dan services. Tak hanya masakan ‘ala carte’,

sesuai pesanan, masakan cepat saji dari belahan dunia juga ada. Selamat berwisata kuliner di Bali.  BTNewspaper/*

BALI DISTRIBUTOR: PT. DELTA SATRIA DEWATA Jl. Imam Bonjol 226 A - Denpasar Email : marketingdenpasar@aio.co.id.

Organic Foods

Sandwich, Coffee & Cakes

Authentic Balinese Foods

Wheelchairs & Healthcare PT. RUSDI MEDIKA

Pedagang Besar Alat-alat Kesehatan dan Kedokteran

Jl. Tamblingan Sanur 0361-289 361 Coffee – Cakes – Sandwiches - Light meals and Catering Bring this ad and get 10% off

Jl. Kubu Anyar Kuta Bali Telp. ( 0361) 8002000,762283 Hp. 081 338 610 963

Jl. Pulau Buton No. 19 Denpasar - Bali Telp. (0361) 743815, 223803 Fax. (0361) 226687 email : rusdi_dr@yahoo.co.id


6

Cover Story

BAHA

SA

INDO

N e w s p a p e r

NESIA

No. 19  25 Oktober - 10 November 2011

“Mengelilingi” Nusantara dalam 90 Menit “DEVDAN TREASURE of the Archipelago” merupakan pertunjukan yang membawa anda ‘mengelilingi’ nusantara selama 90 menit, dilengkapi dengan berbagai sistem peralatan tercanggih serta penataan lampu yang memukau. Pertunjukkan bercerita tentang keindahan pelosok nusantara yang berawal dari perjalanan 2 (dua) orang anak yang tersesat di dalam hutan, kemudian mereka menemukan harta karun berisi benda-benda yang menjadi ciri khas masing-masing daerah di tanah air. Permainan lampu sorot dengan berbagai warna menghiasi setiap bagian cerita. Dimulai dari adat istiadat sebuah desa di tanah Pulau dewata Bali yang elok, lalu nuansa magis dan asri dari pulau jawa yang memukau. Dilanjutkan ke bumi permai Sumatera dengan penampilan tarian dan nuansa pasar yang hiruk pikuk serta penduduknya yang ceria, Kalimantan dengan para penduduknya yang tinggal di kampung nelayan yang damai, dan berakhir di Papua, dilengkapi dengan latar belakang rumahrumah adat Papua yang beratapkan jerami. Pertunjukkan juga disertai dengan suguhan atraksi ak-

AKTIVITAS WISATA

Bali Nusa Dua Convention Centre BALI Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) sudah siap menjadi salah satu tempat perhelatan akbar ASEAN Summit yang berlangsung 17-20 November 2011 mendatang. Salah satunya dengan menyiapkan semua fasilitas untuk mendukung acara tersebut.  BTNewspaper/Krisna

robat yang luar biasa, tarian kontemporer serta adegan lucu dari sekelompok kawanan kera yang mengundang rasa humor. Dilengkapi dengan system pengamanan yang canggih dan kelengkapan panggung yang modern seperti panggung hidrolik, efek-efek khusus dan masih banyak yang lainnya. Tertarik? Datang saja ke “Devdan – Treasure of the Archielago”, dengan jadwal pertunjukan dari pukul 19.00 WITA setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu di Bali Nusa Dua Theatre, Kawasan BTDC Nusa Dua, Bali.  BTNewspaper/PR*

Peluncuran Buku “Bali Island of the Gods” JUMAT (21/10) di Gedung Bentara Budaya, Jalan Prof. Ida Bagus Mantra berlangsung Seminar International dengan tema “Desa Pekraman as a Podium Of Hindu Culture” dan sekaligus peluncuran dua buah buku karya Dr.Drs.I Ketut Sumadi, M.Par. Buku ya n g b e rjudul “Bali Island of the Gods” dan “ Tu h a n d i Sarang Narkoba, Weda di Ruang Tamu” d i l u n c u r ka n oleh Ketua Ya y a s a n Tr i Hita Karana Balili ti ini, Ir. I Gusti Ngurah Wisnu Wa r d a n a . Sementara sebagai pembicara dalam Seminar International tersebut adalah Prof. Jan Hendrik Peters (keynote speaker) dan Prof. Dr. Wayan Windia serta Drs. I Gde Rudia Adiputra, M.Ag.

Sementara Dr. I Wayan Suarjaya, M.Si sebagai moderator. Prof. Dr. Wayan Windia membawakan makalah berjudul “Subak Sebagai Penyangga Kebudayaan Bali” dan Drs. I Gde Rudia Adiputra, M.Ag membawakan

materi dengan judul “Pariwisata dan Agama Hindu di Bali”. Materi Prof. Jan Hendrik Peters disampaikan oleh Torsten Thierbach yang berjudul “Bali Island of The Gods, a big Event”.  BTNewspaper/Photo by : AriekPW


Aktivitas Wisata

BAHA

SA

INDO

N e w s p a p e r

NESIA

No. 19  25 Oktober - 10 November 2011

7

UNESCO Tinjau Empat Kawasan WBD di Bali TIM dari organisasi dunia yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) meninjau Bali, 13-17 Oktober 2011 terkait usulan pemerintah Indonesia memasukkan empat kawasan di pulau itu sebagai warisan budaya dunia (WBD). “Tim yang terdiri atas dua ahli UNESCO akan mengunjungi empat kawasan yang diusulkan menjadi ngli, WBD di wilayah Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan,” kata Sekretaris Tim Penyusunan Proposal WBD Bali, Prof. Dr. I Wayan Windia, di Denpasar. Menurut dia, tim UNESCO dalam kunjungannya ke Pulau Dewata itu juga didampingi tim dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan tim ahli penyusunan proposal WBD Pemerintah Provinsi Bali. “Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat dari dekat kondisi keempat kawasan di Bali yang diusulkan menjadi WBD sebagai bahan masukan untuk dibahas dan diputuskan UNESCO yang akan bersidang bulan Juni 2012,” kata guru besar Universitas Udayana Denpasar itu. Ia menambahkan, UNESCO yang akan bersidang tahun depan itu memutuskan terhadap usulan pemerintah Indonesia terhadap WBD di Bali apakah menerima,

menyetujui, menolak, atau memohon untuk direvisi kembali. “Kunjungan tim ahli UNESCO itu sangat penting artinya untuk meloloskan empat kawasan di Bali menjadi WBD, mengingat proposal yang mendukung usulan itu sampai sejauh ini sudah dinilai benar,” tutur Windia yang mendampingi tim UNESCO selama mengadakan kunjungan di Bali.

Tim ahli penyusunan proposal WBD di Bali yang terdiri atas para ahli sesuai bidangnya masing-masing yang menyangkut berbagai aspek kehidupan itu, telah bekerja keras sejak pengusulan WBD tahun 2002, karena penyusunan proposal WBD itu mengalami beberapa kali

perubahan dan penyempurnaan sebagaimana saran dari pihak UNESCO. “Dengan penyempurnaan yang dilakukan beberapa kali itu dan hasil kunjungan tim ahli UNESCO ke Bali diharapkan usulan terhadap empat kawasan WBD bisa final dan disetujui oleh UNESCO,” katanya. Keempat kawasan yang diusul-

kkan menjadi WBD terdiri atas objek w wisata Danau Batur di Kabupaten Bangli yang dipercaya sebagai sumber air bagi kehidupan masyarakat Bali dan Pura Taman Ayun di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Selain itu, Catur Angga Batukaru di Kabupaten Tabanan yang meliputi Danau Buyan, Danau Tamblingan, Gunung Batukaru, dan hamparan sawah yang bertingkattingkat di Jatiluwih. Masih ada lagi daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar, yang seluruhnya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jika UNESCO nantinya dapat menyetujui terhadap keempat

kawasan di Bali itu sebagai warisan budaya dunia, maka semua objek itu tetap menjadi milik masyarakat dan Pemprov Bali. Namun dalam upaya pelestarian dan menjaga keutuhannya, dunia internasional ikut bertanggung jawab. UNESCO akan membantu dalam bidang pendanaan, peralatan dan kebutuhan lain sesuai usulan masyarakat pengelola dalam melestarikan keempat kawasan tersebut. “Usaha perlindungan dan pelestarian terhadap objek-objek yang bernilai budaya oleh UNESCO tidak keluar dari cita dan rasa yang sudah dipegang masyarakat Pulau Dewata,” kata Windia.  BTNewspaper/Puskompub*

17 Subak Dukung Usulan WBD di Bali SEBANYAK 17 organisasi pengairan pertanian tradisional atau subak mendukung usulan dimasukkannya empat kawasan di Bali sebagai warisan budaya dunia (WBD). “Ke-17 subak itu terdiri atas tiga subak di Kabupaten Gianyar dan 14 subak di Kabupaten Tabanan yang menjadi satu kesatuan untuk tetap dijaga kelestariannya jangan sampai berubah fungsi,” kata Sekretaris Tim Penyusunan Proposal WBD di Bali, Prof. Dr. I Wayan Windia, di Denpasar, Kamis (20/10). Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana itu mengemukakan, ratusan petani yang terhimpun dalam wadah subak itu menyambut positif dan sepakat untuk mempertahankan kelestarian sekaligus menjadikan lahan pertanian di kawasan itu sebagai subak abadi. Ke-17 subak yang mendukung usulan WBD itu terdiri atas tiga subak di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar, dan 14 subak di kawasan Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan. Pemerintah Indonesia mengusulkan kepada organisasi dunia yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) atas empat

kawasan di Bali menjadi WBD. Selain kawasan DAS Pekerisan, Kabupaten Gianyar dan kawasan Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan, juga kawasan Danau Batur, Kabupaten Bangli, dan Pura Taman Ayun, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Prof. Windia yang mendampingi tim UNESCO mengadakan kunjungan di Bali selama lima hari, 13-17 Oktober 2011 terkait usulan pemerintah Indonesia terhadap empat kawasan tersebut menjadi WBD menilai, dukungan dan kesepakatan petani dalam mempertahankan kelestarian dan fungsi lahan sawah memperkuat usulan tersebut. Dukungan dan kesepakatan para petani dalam melestarikan kawasan subak perlu pendapat apresiasi dan kemudahan dari pemerintah, khusus Pemprov Bali dan seluruh pemerintah kabupaten/kota di daerah ini. Apresiasi pemerintah tersebut antara lain memberikan perhatian yang serius dan sungguh-sungguh untuk memberdayakan petani, bantuan modal kerja, keterampilan dan kemudahan lainnya, dengan harapan mampu meningkatkan pendapatan. Dengan demikian, penghasilan petani tidak kalah dengan mereka yang bekerja di sektor

pariwisata yang kini menjadi tumpuan sebagian besar masyarakat Bali atau bidang-bidang lain yang menjanjikan. Prof. Windia menambahkan, pihaknya telah mengusulkan kepada pemprov dan pemkab untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak petani yang cerdas kepada 17 subak tersebut sehingga mampu melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Dengan demikian, petani di sekitar empat

kawasan yang diusulkan menjadi WBD akan mampu berperan dalam menjaga kesinambungan dan kelestarian subak di Pulau Dewata. “Hamparan sawah pada dua dari empat kawasan WBD itu nantinya menjadi sawah abadi, sekaligus contoh bagi petani lainnya untuk tetap menjaga kelangsungan lahan pertanian, sehingga tidak beralih fungsi. Meskipun tidak termasuk dalam 17 subak tadi, petani yang terhimpun dalam subak Lodtunduh,

perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, lebih awal telah sepakat untuk tidak menjual sawah, jika nantinya ada kepentingan di luar urusan pertanian. Sebanyak 70 petani yang menggarap lahan seluas 30 hektare di kawasan wisata Ubud itu sepakat tidak menjual sawah miliknya. Kalau pun terpaksa menjualnya harus ada kesepakatan dengan pembeli untuk tidak mengalihkan fungsi sawah di luar kepentingan sektor pertanian. Kesepakatan dan peran serta petani itu sangat penting dalam mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Hal itu menjadi penekanan, mengingat lahan sawah yang beralih fungsi di Bali mencapai 5.206 hektare selama kurun waktu lima tahun terakhir sehingga setiap tahunnya Pulau Dewata kehilangan sawah rata-rata 1.380 hektare. Lahan sawah beririgasi di Bali pada 2005 tercatat 87.850 hektare, namun sekarang hanya masih tersisa 82.664 hektare. “Ribuan hektare lahan pertanian beralih fungsi itu untuk memenuhi lokasi pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan, termasuk pembangunan hotel dan fasilitas pariwisata,” Windia.  BTNewspaper/Puskompub*


8

BAHA

SA

INDO

N e w s p a p e r

NESIA

No. 19  25 Oktober - 10 November 2011

Seni & Budaya

SEDIKITNYA 600 seniman perwakilan berbagai kabupaten/kota se-Provinsi Papua, mengikuti ajang Festival Kreasi Seni Papua 2011 berlangsung di Kabupaten Biak Numfor, 11-15 Oktober 2011. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Biak, Andris Kafiar mengatakan, pihaknya sebagai tuan rumah telah mempersiapkan festival kreasi seni se Papua ini sejak lama. Ajang Festival Kreasi Seni Papua akan menampilkan delapan jenis perlombaan di antaranya tarian

balada Cenderawasih, cerita rakyat, sosio drama, pameran, penataan stand, lagu daerah serta tarian kreasi Papua. “Melalui festival kreasi seni diharapkan seniman dapat melestarikan keaslian budaya dan beragam seni asli Papua,” harap Andris Kafiar. Sedikitnya ada 20 kabupaten/ kota yang ikut ajang festival ini, di antaranya kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Jayawijaya, Supiori, Yapen kepulauan, Waropen, tuan rumah Biak serta beberapa kabupaten

pedalaman di Provinsi Papua. Andris Kafiar menjelaskan, ajang Festival Kreasi Seni Papua 2011 juga sebagai sarana promosi pariwisata daerah, dengan harapan dapat memperkenalkan berbagai jenis kesenian dan budaya khas asli masyarakat Papua. “Saya harapkan semua jadwal kegiatan Festival Kreasi Seni Papua 2011 di Kabupaten Biak Numfor dapat terlaksana dengan aman dan lancar sesuai agenda panitia penyelenggara,” harap Andris Kafiar.  BTNewspaper/Puskompub*

Objek Wisata

Bukit Sari Sangeh

BALI DISTRIBUTOR: PT. DELTA SATRIA DEWATA Jl. Imam Bonjol 226 A - Denpasar Email : marketingdenpasar@aio.co.id.

BALI DISTRIBUTOR: PT. DELTA SATRIA DEWATA Jl. Imam Bonjol 226 A - Denpasar Email : marketingdenpasar@aio.co.id.

Jl. Raya Sangeh, abiansemal, Badung - Bali Phone ; (0361) 7422740


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.