![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
7 minute read
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
from Optimalisasi Paket BMHP Bedah Pada Depo Farmasi Ruang ODS di RSU Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung
3.1 Deskripsi Isu
3.1.1 BanyaknyaBMHP BedahYangKurangSerta KembalidiRuanganODS.
Advertisement
A. Kondisi Isu
Ruang ODSatauOneDaySurgerymerupakansalahsatu ruanganbedah yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang berfokus pada operasioperasi yang memerlukan tindakan ringan, di ruangan ini keperluan bedah untuk tindakan keesokan hari akan dipersiapkan oleh petugas farmasi menggunakan data yang dimiliki, namun semakin berkembangnya ilmu pengetahuan baik secara tindakan maupun alat bedah yang menyebabkan kebutuhan BMHP bedah pun berubah sesuai dengan perkembangan saat ini. Belum adanya pembaharuan terkait data yang dimiliki depo farmasi menyebabkan banyaknya paket BMHP bedah pada beberapa tindakan berlebih atau bahkan tidak digunakan kembali bahkan ada pula BMHP yang dibutuhkan justru tidak adadidalampaket tersebut. Kejadianinibisadibilangcukup sering terjadi, dalam satu hari terdapat 1 hingga 3 tindakan yang selalu berulang tiap harinya sehingga jelas menjadi masalah.
B. Dampak Isu
Dampak dari isu ini dirasakan oleh banyak pihak, antara lain: a. Petugas Depo Farmasi, pekerjaan dari petugas farmasi terkesan membuang waktu karena paket yang disiapkan tidak digunakan pada tindakan dan menambah pekerjaan ketika perawat datang kembali ke Depo untuk meminta BMHP yang diperlukan. b. Perawat Bedah, pekerjaan perawat punmenjadilebih banyak karena harus kembali ke depo farmasi untuk meminta BMHP yang diinginkan dan hal ini tentunya menghambat operasi yang berjalan. c. Dokter Bedah, operasi yang sedang berlangsung menjadi terhenti karena tidak adanya BMHP yang dibutuhkan untuk melanjutkan tindakan serta menambah waktu operasi. d. Pasien, pasien yang dioperasi pun terkena dampak yang paling banyak. Selain waktu operasi yang semakin lama, tagihan pun bisa semakin besar apabila tidak tepatnya paket BMHP yang disiapkan.
3.1.2 Tidak Memberikan Konfirmasi Tanda Tangan Pada Order Paket Anastesi.
A. Kondisi Isu
Di depo farmasi ruang bedah baik COT atau ODS, order paket anastesi dari dokter anastesi merupakan hal yang sangat sering dilakukan. Namun hal penting seperti konfirmasi tanda tangan pada order cukup sering terjadi, dalam 1 hari akan ada 1 order yang tidak ditanda tangan dan diberi nama jelas. Hal inimenyebabkan banyak masalah, tentu karena tidak telitinya dokter mengorder yang menyebabkan kurangnya obat yang diperlukan.
B. Dampak Isu
Dampak dari isu ini dirasakan oleh banyak pihak, antara lain: a. Petugas Depo Farmasi, pekerjaan dari petugas farmasi akan bertambah ketika dokter anastesi datang kembali ke Depo untuk meminta obat yang diperlukan. b. Dokter Anastesi, obat yang dibutuhkan ditengah operasi apabila tidak ada menyebabkan dokter anastesi harus berlari menuju Depo, hal ini tentu berbahaya. c. Pasien, pasien yang dioperasi pun terkena dampak yang paling banyak karena waktu operasi yang semakin lama.
3.1.3 Tertukar Paket BMHP Bedah di Ruangan COT
A. Kondisi Isu
Ruang COT atau Central Operating Theatre merupakan salah satu ruangan bedah yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang berfokus pada operasi-operasi yang memerlukan tindakan berat, di ruangan ini keperluan bedah untuk tindakan keesokan hariakan dipersiapkan olehpetugas farmasi menggunakan order BMHP dari perawat bedah satu hari sebelumnya menggunakan form google, namun karena jadwal operasi yang belum pasti hingga malam hari membuat perawat bedah harus melakukan order di tengah malam atau dini hari yang menyebabkan order tidak fokus dan salah menulis ruangan operasi dalam order. Hal ini menyebabkan tertukarnya paket BMHP bedah antara ruang satu dan lainnya. Kejadian ini pernah terjadi 1 kali selama saya bekerja selama 3 bulan ini, dan saat masalah ini terjadi keadaan cukup merepotkan.
B. Dampak Isu
Dampak dari isu ini dirasakan oleh banyak pihak, antara lain: a. Petugas Depo Farmasi, pekerjaan dari petugas farmasi akan bertambah ketika perawat bedah datang kembali ke Depo untuk komplain paketnya tertukar, petugas pun harus melakukan crosscheckterlebih dahulu atas masalah ini. b. Dokter Bedah, operasi yang sedang berlangsung menjadi terhenti karena tidak adanya BMHP yang dibutuhkan untuk melanjutkan tindakan yang menyebabkan bertambahnya waktu operasi. c. Pasien, pasien yang dioperasi pun terkena dampak yang paling banyak karena waktu operasi yang semakin lama.
3.2 Penetapan CoreIssue
Dari ke-3 masalah yang saya dapatkan, saya akan menentukan CoreIssue dalam Aktualisasi menggunakan tapisan dengan teknik USG (Urgency,Seriuousness, Growth) yang dinilai berdasarkan deskripsi indikator yang telah saya buat.
4 Mendesak Apabila masalah perlu diperbaiki dalam kurun waktu 2-3 bulan.
Apabila masalah perlu dibahas dalam kurun waktu 2-3 bulan.
Apabila masalah dapat bertumbuh menjadi masalah lebih serius dalam kurun waktu 2-3 bulan. diperbaiki dalam
3 Cukup Mendesak Apabila masalah perlu kurun waktu 3-6 bulan.
Apabila masalah perlu dibahas dalam kurun waktu 3-6 bulan.
Apabila masalah dapat bertumbuh menjadi masalah lebih serius dalam kurun waktu 3-6 bulan. diperbaiki dalam
2 Kurang Mendesak Apabila masalah perlu kurun waktu 7-12 bulan.
Apabila masalah perlu dibahas dalam kurun waktu 7-12 bulan.
Apabila masalah dapat bertumbuh menjadi masalah lebih serius dalam kurun waktu 7-12 bulan. diperbaiki dalam
1 Tidak Mendesak Apabila masalah perlu kurun waktu 1 tahun.
Apabila masalah perlu dibahas dalam kurun waktu 1 tahun.
Apabila masalah dapat bertumbuh menjadi masalah lebih serius dalam kurun waktu diatas 1 tahun.
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah Optimalisasi
Paket BMHP, dengan rumusan isu Optimalisasi Paket BMHP Bedah pada Depo Farmasi
Ruang ODS Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3.3
Faktor Penyebab Core Isu
Berdasarkan masalah yang sudah terpilih, maka selanjutnya saya akan melakukan analisis faktor penyebab CoreIssuediatas menggunakan metode fishbone. Penyebab Akibat
Skills Surroungding
Petugas kurang memahami cara mengupdate paket
Perawat tidak melakukan konfirmasi dan cek isi paket BMHP ketika mengambil
Kemampuan dokter yang berbeda-beda Mengikuti intruksi senior
BMHP yang terus berganti merk
Keterbatasan sumber daya manusia
Data tidak terupdate
Birokrasi yang sulit
Banyaknya BMHP
Bedah Yang Kurang
Serta Kembali di Ruangan ODS
Supplier System
3.4
Untuk mencari gagasan kreatif dari analisis diatas, saya membuat tabel gagasan kreatif agar didapatkan beberapa gagasan kreatif.
No. Penyebab Upaya Pemecahan/Gagasan Kreatif
1. Petugas kurang memahami cara mengupdate data
2. Kemampuan dokter yang berbeda-beda
3. Perawat tidak melakukan konfirmasi dan cek isi paket BMHP ketika mengambil
Memberi informasi kepada petugas ODS cara mengupdate data menggunakan excel
Memberikan informasi mengenai BMHP yang fungsinya sama
Meminta perawat untuk melakukan konfirmasi berupa tanda tangan, sehingga bila BMHP kurang dapat dilayani sebelum operasi berlangsung
4. Mengikuti intruksi senior Konfirmasi dua kali terhadap permintaan
5. BMHP yang terus berganti merk Memberikan informasi kepada perawat apabila ada BMHP yang berganti merk
6. Keterbatasan sumber daya manusia Menambahkan SDM di dalam depo
7. Data tidak terupdate Melakukan pendataan penggunaan BMHP, dari data yang didapat akan menjadi dasar paket BMHP.
8. Birokrasi yang sulit Menjelaskan dengan baik bahwa birokrasi RS pemerintah yang cenderung lebih rumit
Tabel 3.4.1 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah
Dari keseluruhan gegesan kreatif penyelesaian isu diatas, saya memiliki gagasan kreatif untuk salah satu faktor yang paling menonjol. Saya akan berfokus pada perbaikan sistem dimana data paket BMHP bedah akan diperbaharui, sehingga didapatkan judul “Optimalisasi Paket BMHP Bedah pada Depo Farmasi Ruang ODS
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung”. Gagasan tersebut terkait dengan konsep SMARTASN, menggunakan fasilitas yang sudahsemakin berkembang di era globalisasi dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel untuk melakukan pengumpulan dan telaah.
Unit Kerja : Asisten Apoteker Terampil Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Identifikasi Isu : 1. Banyaknya BMHP bedah yang kurang serta kembali pada ruang ODS
2. Tidak memberikan konfirmasi tanda tangan pada order BMHP bedah
3. Tertukar paket BMHP bedah pada ruang COT
Isu yang Diangkat : Masih banyaknya BMHP bedah yang kurang dan kembali pada Depo Farmasi ruang ODS Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Pemecahan Isu : Optimalisasi Paket BMHP Bedah pada Depo Farmasi Ruang ODS Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan
1. Pengumpulan data pemakaian
BMHP Bedah pada 4
1. Menkonsultasikan rencana kegiatan kepada atasan.
Kumpulan data pemakaian bedah dari 4 tindakansecara real.
Saya akan mengawali kegiatan ini dengan konsultasi dengan atasan untuk mendapatkan arahan agar kegiatan tidak keluar
Dengan melakukan
Optimasi paket BMHP bedah di ruangan ODS
RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung maka
Optimalisasi paket
BMHP bedah pada
Depo Farmasi ruang ODS Rumah
Sakit Umum Pusat tindakan operasi ODS. pemakaian BMHP dari jalur dan tidak adanya terhambat, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar
3.
Bedah ke petugas input.
ASN Akuntabel, Harmonis, dan Kolaboratif.
Selanjutnya saya akan meminta data pemakaian
BMHP bedah kepada petugas farmasi yang sedang bertugas di ruangan ODS, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar ASN Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adaptif, dan Kolaboratif.
Data yang didapatkan akan pekerjaan menjadi lebih efektif bagi banyak orang yang terlibat, mendukung dalam terwujudnya Visi
Rumah Sakit yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong dan Misi
Rumah Sakit yaitu
Kualitas Hidup Manusia
Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.
Dr. Hasan Sadikin
Bandung bertujuan menjadi langkah awal untuk menerapkan nilai-nilai dasar
ASN BerAKHLAK agar pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih optimal dan efektif. Demikian akan menguatkan nilai BerAKHLAK. seluruh data pemakaian pada saya input dan kumpulan ke dalam satu file Ms. Excel, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar ASN Akuntabel, Kompeten, Adaptif dan Kolaboratif.
Ms. Excel.
2. Melakukan optimasi dan membuat 4 paket BMHP bedah baru.
1. Eliminasi BMHP yang tidak terpakai dari seluruh data yang dipakai.
Daftar BMHP Bedah terbaru untuk 4 tindakan operasi di ruang ODS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Selanjutnya saya akan melakukan eliminasi BMHP bedah yang tidak terpakai, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar ASN Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
2. Menambah BMHP yang dipakai diluar paket sebelumnya, kemudian menyesuaikan jumlahnya.
Pada kegiatan ini saya akan menambah BMHP bedah yang tidak termasuk ke dalam paket awal, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar
ASN Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
3. Membuat daftar
BMHP bedah baru dengan keseluruhan data yang digunakan.
Pada kegiatan ini saya akan menyesuaikan jumlah BMHP dan membuat daftar paket baru sesuai dengan keperluan real, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar
3. Melakukan sosialisasi dan menerapkan
4 paket
BMHP bedah baru.
4. Konsultasi dengan atasan dan perawat bedah untuk paket BMHP bedah baru.
1. Memberikan informasi kepada perawat bedah bahwa paket
BMHP bedah terbaru sudah mulai dilakukan.
ASN Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Pada kegiatan ini saya akan memberikan draft paket kepada perawat bedah dan atasan untuk disetujui, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar ASN Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Diterapkannya paket
BMHP bedah di ruang
ODS.
Pada kegiatan ini saya akan memberikan sosialisasi kepada perawat bedah dan atasan bahwa paket BMHP baru akan segera diterapkan, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar ASN Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
2. Petugas menyiapkan paket
BMHP bedah sesuai dengan daftar baru.
Pada kegiatan ini saya dan atau petugas farmasi di ruangan ODS sudah menggunakan paket BMHP bedah terbaru, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar
ASN Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,Loyal,Adaptif,dan Kolaboratif.
1.
Laporan hasil Optimalisasi paket pemakaian BMHP bedah dengan daftar baru.
BMHP bedah untuk ruang ODS.
Pada kegiatan ini saya akan memastikan bahwa paket
BMHP terbaru sudah berjalan dengan optimal, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar
ASN Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,Loyal,Adaptif,dan Kolaboratif.
Pada kegiatan ini saya akan melaporkan hasil yang didapat kepada atasan, kegiatan ini mencerminkan nilai dasar ASN Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
1. Pengumpulan data
2. Optimasi paket BMHP
3. Sosialisasi & penerapan
4. Evaluasi & laporan