![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810043330-b61986233d9be0ea7a0ccb86b6972031/v1/57930e489c90cf38f31ea5364a7f5c19.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
15 minute read
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1 Visi dan Misi Organisasi
2.1.1 Visi dan Misi
Advertisement
• Visi Poltekkes Kemenkes Kupang
MenjadiperguruantinggiKesehatanberkualitasyangmenghasilkanlulusanunggul, mandiri dan berkarakter.
• Misi Poltekkes Kemenkes Kupang:
1. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran yang berkualitas;
2. Mengembangkan keilmuan dan meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai perkembangan IPTEK dan pengabdian masyarakat berbasis riset;
3. Membangun kemandirian dan tata kelola organisasi yang baik;
4. Mengembangkankelembagaandan kapasitasinstitusipendidikansesuaistandar Nasional;
5. Mengembangkan kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.2 Nilai-nilai Organisasi
2.2.1 Tata Nilai Organisasi
Tatanilaisangatdiperlukanuntukmembangunvisidalampenyelenggaraanpendidikan pada Poltekkes Kemenkes Kupang. Visi ini nantinya dijadikan patokan target pencapaian tujuan institusi. Tata nilai dimaksud antara lain:
1) Nilai Dasar Landasan utama setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Kupang adalah ketaatan dalam beribadah kepada Allah SWT sesuai agama dan kepercayaan masingmasing.
2) Nilai Kepribadian Setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Kupang diharuskan memiliki sikap; jujur, amanah, dan ikhlas untuk mampu bekerja sama dengan orang lain dan memiliki semangat untuk mencapai cita-cita institusi.
3) Nilai Manfaat Lulusan Poltekkes Kemenkes Kupang mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh kompetitif sesuai keuanggulan masing-masing Program Studi.
4) Nilai Pelayanan Semua aspek pelayanan kepada seluruh civitas akademika dan stakeholder dijamin mutunya secara berkesinambungan sehingga kepuasan mahasiswa dan kepuasan pengguna menjadi tujuan utama pelayanan dilandasi sikap keikhlasan semata untuk mencapai keridhaan Allah SWT.
5) Nilai Responsif Lulusan Poltekkes Kemenkes Kupang sesuai dengan kebutuhan pasar/user sehingga diperlukan proses pembelajaran yang berbasis kompetensi sesuai persyaratan pengguna ditunjang dengan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan penelitian terapan dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai keunggulanprogramstudimasing-masingdalambingkaipenjaminanmutulayanan secara berkesinambungan Nilairesponsifperlu dimasukkan dalamsalah satuaspek dasar penyusunan visi dan misi berkaitan dengan respon Poltekkes Kemenkes Kupang terhadap setiap regulasi yang mengatur penyelenggaraan pendidikan tinggi dan regulasi kebutuhan tenaga kesehatan secara nasional dan global termasukprofillulusanyangharusmemenuhistandarKerangkaKualifikasiNasional Indonesia (KKNI).
Motto “KEEPFIGHTING,BEINGCAREANDDOTHEBEST”
KeepFightingbermakna berjuang atau kerja keras mencapai visi dan misi Being Care bermakana melayani dengan kasih, murah hati, cermat,saksama, empati peduli terhadap kebutuhan pengguna layanan, ramah, senyum, salam, sapa dan sopan. DOTheBestbermakna melakukan yang terbaik untuk pelanggan.
2.2.2 Tujuan Poltekkes Kemenkes Kupang
Tujuan Pendidikan Poltekkes Kemenkes Kupang adalah menghasilkan tenaga kesehatan yang berjiwa Pancasila dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang unggul, berkarakter, mandiri dan berstandar nasional, mempunyai kompetensi dalam menjalankan peran dan fungsinya, responsif terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat, serta adaptif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan (IPTEK), meliputi:
1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran bidang kesehatan
2. Meningkatkan kegiatan Pendidikan yangsesuaidengan standarNasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti);
3. Menerapkan system penjaminan mutu Internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan professional;
4. Meningkatkan kualitas mahasiswa untuk menghasilkan lulusan unggul dan berkarakter;
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan publikasi ilmiah;
6. Meningkatkan kualintitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat;
7. Meningkatkan tata kelola organisasi dan SDM yang baik, bersih, akuntabel, transparan, dan terukur;
8. Mengembangkan program studi baru ke jenjang sarjana terapan, profesi, dan magister terapan, sesuai kebutuhan masyarakat;
9. Meingkatkan kemitraan untukmenunjangproduktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma.
2.3 Tugas Organisasi
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2020, Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan adalah UPT dalam bentuk perguruan tinggi yang melaksanakan tugas di bidang Pendidikan vokasi bidang kesehatan. Pendidikan vokasi adalah
Pendidikan Tinggi Program Diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan, yang apabila memenuhi syarat dapat menyelenggarakan program magister terapan dan program
Doktor Terapan
Poltekkes Kemenkes Kupang memiliki 7 Jurusan dan 13 Prodi yang terdiri dari:
Jurusan Keperawatan Kupang terdiri dari Prodi Keperawatan Ende, Prodi Keperawatan
Waingapu, Jurusan Kebidanan Kupang, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan
Keperawatan Gigi Kupang, Jurusan Farmasi Kupang, Jurusan Gizi Kupang, Jurusan
Teknologi LaboratoriumMedis dan 13 Prodi yaitu:Prodi DIII Keperawatan Kupang,Prodi
DIII Keperawatan Ende, DIII Keperawatan Waingapu, Prodi DIII Kesehatan Gigi, Prodi
DIII Kebidanan, Prodi DIII Sanitasi, Prodi DIII Gizi, Prodi DIII Farmasi, Prodi DIII
Teknologi Laboratorium Medis, Prodi Pendidikan Profesi Ners, Prodi PJJ DIII Kebidanan, Prodi PJJ DIII Keperawatan, Prodi DIII Keperawatan Waikabubak.
MenurutPMK Nomor 71 Tahun 2020, menunjukkan bahwa susunan organisasi poltekkes kemenkes terdiri atas:
• Dewan Pertimbangan atau nama lain;
• Senat;
• Direktur; dan
• Satuan Pengawas Internal (SPI) a. Senat
Senat Poltekkes Kemenkes merupakan badan nonstruktural yang menjalankan fungsi penetapan, pertimbangan, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan akademik. Senat Poltekkes Kemenkes terdiri atas:
1. Ketua senat merangkap anggota
2. Sekretaris senat merangkap anggota
3. Anggota senat
Ketua senat Poltekkes Kemenkes dijabat oleh Direktur, Sekretaris senat berasal dari dan dipilih oleh anggota senat, Anggota terdiri dari Wakil Direktur, Ketua Jurusan, Perwakilan Dosen, dan Perwakilan PejabatStruktural dari Badan PPSDM
Kesehatan (ex officio). Dalam melaksanakan tugasnya, senat dilengkapi dengan sekretariat yang dipimpin oleh sekretariat senat. Tugas pokok Senat Poltekkes
Kemenkes:
1. Memberi pertimbangan kebijakan akademik dan pengembangan Poltekkes Kemenkes sesuai peraturan perundang- undangan
2. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan pengembangan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika sesuai peraturan perundangan
3. Merumuskan, menetapkan norma dan tolok ukur penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes
4. Memberi pertimbangan dan melakukan pengawasan terhadap direktur dalam melaksanakan otonomi perguruan tinggi bidang akademik.
5. Menetapkan peraturan pelaksanaan kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan pada Poltekkes Kemenkes Kupang.
6. Memberikan pertimbangan kepada direktur Poltekkes Kemenkes Kupang berkenaan dengan dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademika.
7. Mengusulkan kepada kepala badan PPSDM Kesehatan berkenaan dengan calon- calon yang telah dipilih oleh senat untuk diangkat menjadi Direktur; dan b. Direktur
8. Memberikan pertimbangan kepada kepala badan PPSDM Kesehatan berkenaan dengan pemberhentian Direktur atau Wakil Direktur Poltekkes Kemenkes karena berakhirnya masa jabatan atau karena alasan lain.
Senat melaksanakan rapat sekurang-kurangya 2 (dua) kali dalam setahun diluar sidang upacara dies natalis dan wisuda. Rapat senat dinyatakan sah, apabila dihadiri oleh sekurang- kurangnya ½ N + 1 (separuh ditambah satu) dari jumlah anggota senat. Tata cara pembagian keputusan dalam rapat – rapat senat diatur dalam statuta Poltekkes Kemenkes Kupang. Keputusan rapat senat didasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat dan apabila tidak tercapai mufakat, maka keputusan didasarkan pada suara terbanyak dari anggota yang hadir.
Apabila diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan tugas Poltekkes Kemenkes, Ketua Senat Poltekkes Kemenkes dapat membentuk komisi – komisi.
Direktur Poltekkes Kemenkes menjalankan fungsi penetapan kebijakan nonakademik dan pengelolaan Poltekkes Kemenkes. Direktur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan, serta urusan administrasi umum.
Susunan organisasi Direktur terdiri atas:
• Wakil Direktur
1) Wadir I (Bidang Akademik)
Wakil direktur bidang akademik mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang akademik dan pengelolaan sistem informasi.
Subbagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi, terdiri atas:
• Urusan Administrasi Akademik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi Pendidikan
• UrusanAdministrasiKemahasiswaanmempunyaitugasmelaksanakan kegiatan administrasi pembinaan kemahasiswaan, melaksanakan kegiatanadministrasipembinaankemahasiswaan,layananmahasiswa dan alumni, serta malakukan kerjasama dengan pihak lain di luar kegiatan yang terstruktur dalam kurikulum
• Urusan Administrasi perencanaan dan Sistem Informasi mempunyai tugas mengkoordinir kegiatan perencanaan program dan system informasi institusi pendidikan
2) Wadir II (Bidang Adminstrasi Keuangan, Kepegawaian, dan Umum)
Mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan, kepegawaian, dan administrasi umum.
Secara teknis fungsional dibina olah Wadir II. Subbagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian, terdiri atas: a) Urusan umun mempunyai tugas melakukan perencanaan dan melaksanakan kegiatan surat menyurat, kearsipan, dan kerumahtanggahan. b) Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan perencanaan dan melaksanakan kegiatan keuangan. c) Urusan BMN mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan BMN. d) Urusan kepegawaian mempunyai tugas melakukan perencanaan dan melaksanakan kegiatan kepegawaiaan; dan e) Urusan hubungan masyarakat melaksanakan tugas di bidang kehumasan dari beberapa jurusan/prodi.
3) Wadir III (Bidang Kemahasiswaan)
Mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, dan kerja sama.
Dalam pelaksanaan kegiatan Wadir III dibantu oleh kepala urusan kemahasiswaan. Unit penunjang yang secara teknis fungsional dibina oleh Wadir III adalah unit perpustakaan, unit asrama.
• Bagian dan/atau subbagian;
1) Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (ADAK) Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi akademik, administrasi kemahasiswaan danalumni,pengelolaan data dan informasi, dan penyiapan bahan administrasi kerja sama.
Subbagian Administrasi,Kemahasiswaan, Perencanaan dan SistemInformasiadalahunsurpembantupemimpindibidangakademik, kemahasiswaaan, perencanaan dan sistem informasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan secara teknis fungsional dibina oleh Wadir I. Khusus untuk urusan kemahasiswaan secara teknis fungsional dibina Wadir III. Subbagian administrasi akademik, kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi, terdiri atas: a) Urusan Administrasi Akademik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi Pendidikan. b) UrusanAdministrasiKemahasiswaanmempunyaitugasmelaksanakan kegiatan administrasi pembinaan kemahasiswaan, melaksanakan kegiatanadministrasipembinaankemahasiswaan,layananmahasiswa dan alumni, serta malakukan kerjasama dengan pihak lain di luar kegiatan yang terstruktur dalam kurikulum. c) Urusan Administrasi perencanaan dan Sistem Informasi mempunyai tugas mengkoordinir kegiatan perencanaan program dan system informasi institusi Pendidikan.
2) Sub Bagian Administrasi Keuangan, Kepegawaian, dan Umum (ADUM)
SubbagianAdministrasiUmum,KeuangandanKepegawaianadalahunsur pembantu pimpinan di bidang umum, keuangan, Barang Milik Negara (BMN) dan kepegawaian yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional dibina olah Wadir II. Sub bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian,terdiri atas: a) Urusan umun mempunyai tugas melakukan perencanaan dan melaksanakan kegiatan surat menyurat, kearsipan, dan kerumahtanggaan. b) Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan perencanaan dan melaksanakan kegiatan keuangan. c) Urusan BMN mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan BMN. d) Urusan kepegawaian mempunyai tugas melakukan perencanaan dan melaksanakan kegiatan kepegawaiaan, dan e) Urusan hubungan masyarakat melaksanakan tugas di bidang kehumasaniri dari beberapa jurusan.
• Jurusan
Jurusan dan Program Studi
Poltekkes Kemenkes Kupang memiliki 7 Jurusan dan 13 Program Studi.
Jurusan dipimpin oleh ketua jurusan (Kajur) yang dipilih diantara kelompok Dosen sesuai peraturan dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur demikian halnya dengan program studi Keperawatan Ende dan Waingapu.
Tugas pokok dan fungsi Ketua Jurusan/Ketua Program Studi:
1. Mengelola kegiatan tridarma perguruan tinggi
2. Mengelola sumber daya jurusan Pengelola program Studi, terdiri dari:
3. Ketua Jurusan (Kajur)
4. Sekretaris Jurusan (Sekjur)
5. PJ Akademik
6. PJ Kemahasiswaan
7. Administrasi umum, keuangan dan kepegawaian
8. Kelompok tenaga fungsional
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Kajur/Kaprodi dibantu oleh Sekjur/Sekprodi. Sekjur/Sekprodi mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakankegiatandibidangadministrasiakademik,kemahasiswaan, umum, keuangan, perlengakap dan pengawasan. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekjur/sekprodi bertanggungjawabkepada Kajur/Kaprodi. Sub unit penunjang bertanggungjawab kepada kajur/Kaprodi dan berkoordinasi dengan kepala unit terkait.
• Pusat
1) Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Unit penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) adalah pelaksanasebagaitugasPoltekkesKemenkesdibidangpenelitianterapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berada di bawah Direktur. Unit
PPM dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk oleh Direktur serta secara teknis fungsional dibina oleh Wadir I. Unit PPM mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat. Unit PPM mempunyai fungsi: a) Pelaksanaan penelitian terapan b) Pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi c) Peningkatan relavansi program Poltekkes Kemenkes sesuai dengan kebutuhan masyarakat d) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam pembangunan e) Menjalin kerjasama antar perguruan Tinggi dan / atau badan lainnya baik di dalam maupun di luar Poltekkes Kemenkes dalam rangka penelitian dan pengabdian masyarakat f) Publikasi hasil penelitian g) Mengkoordinir komosi etik h) Pelaksanaan urusan tata Unit PPM dan i) Melakukan koordinasi diantara Subunit PPM di masing-masing jurusan.
2) Pusat Penjaminan Mutu
UnitPenjaminanMutuadalahunsurpelaksanadibidangpenjaminanmutu yang berada dibawah dan bertangung jawab langsung kepada Direktur.
UnitPenjaminanMutu dipimpin olehseorangKepala yangditetapkan oleh Direktur dan secara teknis fungsional di bina oleh Wadir I. Unit PenjaUraiaminan Mutu mempunyai tugas melakukan penjaminan mutu pendidikan seara bertahap, sistematis dan terencana dalam suatu programpenjaminanmutuyangmemilikitargetdankerangkawaktuyang jelas. Unit Penjaminan Mutu mempunyai fungsi: a) Perencana dan pelaksana sistem penjaminan mutu internal secara keseluruhan di Poltekkes Kemenkes. b) Penyusunan Perangkat Dokumen (Kebijakan Mutu, Manual Mutu dan standar mutu) yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu. c) Pengembangan sistem informasi Penjaminan Mutu d) Pelaksanaan Monitoring sistem penjaminan Mutu e) Pelaksanaan audit mutu akademik internal dan evaluasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu. f) Penyusunan Laporan berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal, dan g) Melakukan koordinasi dengan sub unit Penjaminan Mutu di Masingmasing Jurusan. Setiap Jurusan membentuk Sub Unit Penjaminan Mutu sesuai Kebutuhan • Unit
1) Unit Perpustakaan
Unit Perpustakaan adalah unit penunjang teknis di bidang perpustkaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur secara teknis fungsional di bina oleh Wadir III. Unit Perpustakaan di pimpin oleh seorang Kepala yang ditetapkan oleh Direktur atas usulan Wadir III, dengan kualifikasi minimal Ahli madya Perpustakaan di Lingkungan Unit Perpustkaan. Unit Penjaminan Mutu mempunyai tugas memberi layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Unit Perpustakaan mempunyai fungsi:
1. Penyediaan dan pengelolaa bahan Pustaka
2. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan Pustaka
3. Pemeliharaan bahan Pustaka
4. Pengembangan Perpustkaan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha perpustkaan, dan
6. Melakukan koordinasi dengan sub unit perpustakaan di masingmasingJurusan. SetiapJurusan membentukSubPerpustakaan sesuai Kebutuhan
2) Unit Laboratorium
Unit Laboratorium adalah unit penunjang teknis di bidang laboratorium dari satu atau sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan jurusan. Unit ini berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan secara terknis fungsional sehari-hari di bina oleh Wadir I. Unit Laboratorium di pimpin oleh seorang kepala Unit yang ditetapkan oleh Direktur atas usulan Wadir I sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Unit Laboratorium mempunyai tugas memberikan layanan bahan dan peralatan laboratoriumuntukkeperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Unit Laboratorium mempunyai fungsi:
1. Perencana, penyediaan dan pengelolaan bahan laboratorium
2. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan dan peralatan laboratorium
3. Pemeliharaan Bahan dan peralatan laboratorium
4. Pelaksanaan urusan tata usaha laboratorium
5. Pengembangan Laboratorium
6. Melakukan koordinasi dengan subunit Laboratorium di masingtmasing Jurusan. Setiap Jurusan membentuk Sub Unit Laboratorium sesuai Kebutuhan c. Satuan Pengawas Internal (SPI)
Poltekkes Kemenkes Kupang telah memilki Satuan Pengawas Internal (SPI) yang menjalankan fungsi pengawasan bidang Non Akademik.
2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : KP.01.02/1/3442/2022 tentang pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menetapkan terhitung mulai tanggal 1 Maret 2022 mengangkat sebagai calon pegawai negeri sipil :
Nama : Reza Monica Putri
NIP : 199810052022032001
Tempat / tanggal lahir : Ketapang, 05 Oktober 1998
Jenis kelamin : Wanita
Pendidikan : D-III Sanitasi, Tanggal 19 Agustus 2019
Golongan ruang : II/c
Kebutuhan jabatan : Pranata Laboratorium Pendidikan Terampil
Unit kerja : Setjen ditugaskan pada Poltekkes Kemenkes Kupang
Instansi : Kementerian Kesehatan
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan, dari Pranata Laboratorium Pendidikan Terampil yaitu :
1) Melakukan inventarisasi data dalam penyusunan program tahunan pengelolaan Laboratorium;
2) Melakukan identifikasi kebutuhan peralatan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
3) Melakukan identifikasi kebutuhan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
4) Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan bahan umum pada kegiatan pendidikan;
5) Identifikasi dan pemetaan peralatan kategori 1(satu) pada kegiatan pendidikan;
6) Menyiapkan bahan umum pada kegiatan pendidikan;
7) Melakukan inventarisasi dan identifikasi bahan umum pada kegiatan penelitian;
8) Menyiapkan peralatan kategori 1 (satu) pada kegiatan penelitian;
9) Menyiapkan peralatan kategori 1 (satu) pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
10)Menyiapkan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
11)Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan pendidikan;
12)Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan penelitian;
13)Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
14)Mengoperasikan peralatan kategori 2 (dua) dengan penggunaan bahan khusus pada kegiatan penelitian;
15)Mengoperasikan peralatankategori 1 (satu) dengan penggunaan bahan khusus pada kegiatan penelitian;
16)Mengoperasikan peralatan kategori 1 (satu) dengan penggunaan bahan umum pada kegiatan penelitian;
17)Mengoperasikan peralatankategori 1 (satu) dengan penggunaan bahan khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
18)Mengoperasikan peralatan kategori 1 (satu) dengan penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
19)Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk pendidikan;
20)Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk penelitian;
21)Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk pengabdian kepada masyarakat;
22)Mengelola (material handling) sisa bahan umum;
23)Memilah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan umum;
24)Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 1 (satu);
25)Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan bahan umum;
26)Membersihkan, menata, dan menyimpan peralatan kategori 1 (satu);
27)Membersihkan sarana penunjang;
28)Menata dan menyimpan sarana penunjang;
29)Membersihkan, menata, dan menyimpan bahan khusus;
30)Membersihkan, menata, dan menyimpan bahan umum; dan
31)Melakukan kalibrasi peralatan kategori 1(satu);
2.5 Role Model
Rolemodeladalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu sesuatu yangpatut ditiru atau baikuntuk diteladani. Dalam hal ini yang menjadi role mode bagi penulis adalah bapak Karolus Ngambut, SKM.M.Kes.
Beliau adalah ketua prodi sekaligus ketua jurusan Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang. Menurut penulis beliau adalah contoh ASN yang berprinsip dan selalu menerapkan nilainilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK dalam menjalankan tugasnya sebagai dosen dan ketua prodi sekaligus ketua jurusan.
Gambar 2 Bapak Karolus Ngambut, SKM.M.Kes
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810043330-b61986233d9be0ea7a0ccb86b6972031/v1/468ca8fd928b6b63f34b3029bd512d6d.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Sebagai sosok yang bertangung jawab, beliau selalu ramah kepada siapapun. Baik terhadap rekan kerja, mahasiswa maupun masyarakat yang membutuhkan informasi.
Hal ini merupakan cerminan perilaku dari Berorientasi Layanan.
Beliauselalumelaksanakantugasnyadenganpenuhtanggungjawab.Beliauadalah sosok yang selalu menunjukkan kedisiplinan dalam segala hal misalnya datang tepat waktu serta melaksanakan apel tepat waktu juga. Hal ini merupakan cerminan dari nilai Akuntabel.
Beliau selalu menunjukkan kinerja terbaiknya. Dalam mengembangkan kapabilitas yang dimiliki, beliau aktif mengikuti kegiatan-kegiatan diluar kampus, pelatihan dan lain sebagainya. Hal ini merupakan cerminan dari nilai Kompeten.
Beliau sosok yang peduli terhadap rekan kerjanya, selalu menanyakan apa kesulitanyangsedangdihadapi pada pekerjaanteman. Dalambersosialisasi, beliau tidak pernah membeda-bedakan jabatan/kedudukan dari orang lain. Beliau selalu menghargai perbedaan dan selalu membangun lingkungan kerja yang kondusif. Hal ini merupakan cerminan dari nilai Harmonis. Beliau juga tertib mengadakan Apel pagi sebagai bentuk nasionalisme. Beliau mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran demi kemajuan Jurusan Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang. Hal ini merupakan cerminan dari nilai Loyal.
SebagaiASN,beliauterusberinovasidanmengembangkankreativitas.Beliauselalu antusias terhadap perubahan yang terjadi. Beliau juga memotivasi rekan kerjanya untuk bertindakproaktifdalammenghadapiperubahansepertikemajuanteknologiyangpesat. Hal ini merupakan cerminan dari nilai Adaptif.
Beliauselaluterbukaterhadapkehadiranoranglainuntukmencapaitujuan jurusan maupun instansi. Beliau terbuka dalam membangun kerjasama yang sinergis dengan rekan kerja maupun dengan pihak luar kampus. Hal ini merupakan cerminan dari nilai
Kolaboratif
2.6 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government) serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN dalam rangka penguatan budaya kerja.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategitransformasipengelolaanASNmenujupemerintahanberkelasdunia(WorldClass Government). Presiden Republik Indonesia pada tanggal 27 Juli 2021 telah meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Berikut penjelasan core values ASN BerAKHLAK yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan Berorientasi pelayanan merupakan komitmen dalam memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai PNS harus mengaktualisasikan panduan perilaku (kode etik) berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan serta melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel merupakan perilaku yang bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan. Panduan perilaku (kode etik) Akuntabel dalam core values ASN : a) Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi b) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien c) Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
3. Kompeten
Kompeten dalam nilai-nilai dasar PNS memiliki definisi yaitu terus belajar dan mengembangkankapabilitas.Kompetensimemilikipengertianyaituperpaduanaspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) yang terindikasikandalamkemampuandanperilakuseseorangsesuaituntukanpekerjaan. Panduan perilaku (kode etik) nilai kompeten antara lain : a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah b) Membantu orang lain belajar c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Harmonis memiliki definisi yaitu sikap saling peduli dan menghargai perbedaan. Indonesia memiliki keanekaragaman bangsa dan budaya sehingga membawa dampak terhadap kehidupan yang meliputi aspek yaitu kesenian, agama, sistem pengetahuan, organisasi social, sistem ekonomi dan teknologi serta Bahasa. Salah satu kunci suksesnya kinerja organisasi dimulai dari suasana ditempat kerja, oleh karenaitudalammewujudkanlingkungankerjayangkondusifdibutuhkanperanASN dalam mewujudkan suasana yang harmonis. Berikut panduan perilaku (kode etik) nilai harmonis antara lain: a) Sikap menghargai setiap orang tanpa melihat latar belakangnya b) Sikap suka menolong orang lain c) Kemampuan membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Loyal merupakan perilaku memberi dukungan yang teguh dan konstan pada seseorang atau institusi. Loyal merupakan salah satu core value ASN yang memiliki makna setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Beberapa kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal yaitu komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian. Berikut panduan perilaku (kode etik) antara lain: a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah b) Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan instansi dan negara c) Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif Definisi adaptif Adaptif dalam core value ASN memiliki definisi yaitu sebagai ASN harus terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Budaya adaptif dalam pemerintahan adalah budaya organisasi dimana ASNmemilikikemampuanuntukmenerimaperubahan,penyelarasanorganisasiyang berkelanjutan dengan lingkungannya dan perbaikan proses internal yang berkesinambungan. Panduan perilaku (kode etik) corevalue adaptif yaitu: a) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan b) Kemampuan untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas c) Kemampuan untuk bertindak proaktif
7. Kolaboratif Kolaboratif memiliki definisi yaitu ASN harus mampu membangun kerja sama yang sinergis. Panduan perilaku (kode etik) kolaboratif yaitu memberi kesempatankepadaberbagaipihakuntukberkontribusi,memilikisikapsalingterbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dan kemampuan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan Bersama.
2.7 KedudukandanPeranPNS untuk mendukung terwujudnyaSmart Governance sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
1. Manajemen ASN
Menurut Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, manajemen ASN merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktikkorupsi, kolusi dan nepotisme. Pegawai Aparatur Sipil Negara atau pegawaiASNterdiridariPegawaiNegeriSipil(PNS)danPegawaiPemerintahDengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Sedangkan tugas ASN yaitu: a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Smart ASN
Presiden Jokowi dalam pidato terkait 5 arahan untuk percepatan tranformasi digital, menekankan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) akan menjadi salah satu visi utama, lalu diikuti oleh persiapan kebutuhan SDM talenta digital. Transformasi digital memberikan lebih banyak informasi, komputasi, komunikasi dan konektivitas yang memungkinkan berbagai bentuk kolaborasi baru di dalam jaringan dengan actor yang terdiversifikasi. Pada era digitalisasi ini, sebagai ASN harus memahami dan melaksanakan empat pilar wajib literasi digital yaitu: a. Etika bermedia digital b. Budaya bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan seharihari.
Budaya bermedia digital adalah Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun Wawasan Kebangsaan, Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan seharihari c. Cakap bermedia digital
Cakap bermedia digital adalah Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkatkeras dan pirantilunakTIKserta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari d. Aman bermedia digital
Amanbermediadigitaladalahemampuanindividudalammengenali,mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.