16 minute read

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya kepada kita sebagai hambanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul “Penyusunan SOP

Advertisement

Pemeliharaan dan Perawatan Peralatan Laboratorium Kesehatan di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan Tahun 2022”. Laporan Aktualisasi ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS

Kemenkes di UPTD Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Golongan II Angkatan II.

Laporan Aktualisasi ini tersusun atas upaya penulis melalui petunjuk, bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. dr. Zainul Muqarrabin, M.Kes., selaku Kepala KKP Kelas II Balikpapan

2. Ratna Sari Dewi, ST,M.Kes., selaku Ka.Subbag Adum KKP Kelas II Balikpapan

3. Kristanto Sutopo, SKM., selaku Koordinator Substansi UKLW KKP Kelas II Balikpapan

4. Saadah Fitriani, SST, M.Keb., sebagai Coach

5. Abdurrakhman, SKM., sebagai Mentor

6. dr. Rina Rostarina, MAP., sebagai Penguji

7. Widyaiswara dan Panitia Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Kemenkes Upelkes Jawa Barat 2022

8. Teman – teman peserta Pelatihan Dasar CPNS Kemenkes Upelkes Jawa Barat 2022

Penulis sadar Laporan Aktualisasi ini masih perlu penyempurnaan lebih lanjut, sehingga penulis mengharapkan masukan, koreksi dan kritik membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan Aktualisasi ini. Semoga Laporan Aktualisasi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri, Instalasi Laboratorium KKP Kelas II

Balikpapan dan bagi seluruh pembaca pada umumnya dalam pengembangan aktualisasi nilai ASN BerAKHLAK. Amin.

Bandung, 19 September 2022

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara yang disingkat ASN, memiliki 3 (tiga) fungsi utama berdasarkan UU No. 05 Tahun 2014 Pasal 10 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. ASN berfungsi penting sebagai perencana, pelaksana sekaligus sebagai pengawas dan pengendali dalam melaksanakan pembangunan bangsa. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas serta adil agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa. Fungsi-fungsi ASN tersebut akan berjalan dengan baik apabila dilengkapi dengan pembentukan karakter ASN yang baik pula.

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk membentuk ASN profesional yang berkarakter, yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Hal ini sejalan juga dengan tujuan dan sasaran Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Sebagai perwujudan fungsi ASN yang profesional dan berkualitas dalam menjalankan fungsi-fungsinya, maka ASN wajib memiliki nilai-nilai dasar

BerAKHLAK, yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, AKuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. NIlai-nilai dasar

BerAKHLAK merupakan nilai-nilai dasar yang harus diinternalisasikan dan dilaksanakan oleh para ASN dalam pelaksanaan tugas keseharian.

Sebagai salah satu penerapan fungsi Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan publik. Pemahaman yang diperoleh selama mengikuti pelatihan dasar menjadi acuan dalam aktualisasi yang akan dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan dengan mengangkat isu-isu menjadi sebuah gagasan yang selanjutnya dilakukan pemecahan isu untuk dianalisis dan menemukan penyelesaiannya secara kreatif.

Dalam melakukan tugas dan fungsinya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan ditunjang oleh fasilitas Instalasi Laboratorium Kesehatan.

Instalasi Laboratorium Kesehatan KKP Kelas II Balikpapan dilengkapi dengan berbagai macam jenis peralatan laboratorium. Rendahnya frekuensi penggunaan layanan Instalasi Laboratorium Kesehatan membuat beberapa peralatan tidak beroperasi secara rutin atau digunakan saat kegiatan tertentu. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor resiko dalam penurunan kinerja peralatan tersebut. Untuk itu diperlukan adanya kegiatan Perawatan dan Pemeliharaan secara rutin, sehingga peralatan Laboratorium Kesehatan di Kantor Kesehatan Kelas II Balikpapan dapat beroperasi dengan optimal.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat Laporan Aktualisasi dengan judul “Penyusunan SOP Pemeliharaan dan Perawatan Peralatan Laboratorium Kesehatan di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan”. Judul ini diangkat dengan harapan penulis mampu memberikan kontribusi positif bagi pelaksanaan tugas dan fungsinya di KKP Kelas II Balikpapan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan a. Tujuan Umum : Mengoptimalkan kegiatan perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan melalui internalisasi nilai BerAKHLAK b. Tujuan Khusus :

1. Mengidentifikasi dan menginventarisasi peralatan laboratorium kesehatan

2. Menyusun SOP perawatan dan pemelihararan alat laboratorium Kesehatan

3. Melakukan perawatan dan pemeliharan peralatan laboratorium Kesehatan sesuai dengan SOP

4. Melakukan Evaluasi dan perbaikan dalam SOP perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium kesehatan

1.2.2 Manfaat

a. Bagi Penulis : Menjadi sarana mengoptimalkan kinerja penulis selaku petugas laboratorium dalam menjalankan tugas sehari – hari.

b. Bagi Instansi : Sebagai kontribusi dari peserta pelatihan dasar CPNS untuk mencapai tujuan, visi dan misi instansi melalui optimalisasi kualitas layanan di Instalasi laboratorium Balikpapan.

c. Bagi Pengguna Layanan : Mendapatkan kualitas layanan yang optimal sesuai harapan pengguna layanan.

1.3 Ruang Lingkup

Kegiatan yang akan dilakukan adalah optimalisasi kegiatan perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium Kesehatan sehingga peralatan yang ada di instalasi laboratorium Kesehatan dapat dioperasikan dengan baik dan optimal. Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan dalam 30 hari kerja, terhitung mulai tanggal 27 Juli 2022 sampai dengan 6 September 2022 di Instalasi Laboratorium Kesehatan KKP Kelas II Balikpapan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, serta penerapan peran dan kedudukan PNS dalam pelaksanaan tugas jabatan sehari-hari.

Bab Ii Profil Instansi Dan Peserta

2.1 Profil Instansi

2.1.1 Sejarah

Keberadaaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Balikpapan sejak tahun 1959, dimana pada tahun itu masih mempunyai nama Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut dan Udara (DKPL/U). Ruang kerja atau bangunan gedung masih berada di lingkungan RSU Umum Balikpapan (sekarang PUSKIB) Jl. A. Yani

Balikpapan. DKP masih menjadi bagian RSU Balikpapan selain Dinas Kesehatan Kota dan DOKABU (dokter pembantu kabupaten). DKPL pada waktu itu dipimpin oleh dokter Rumah Sakit. Pada tahun 1959 sampai dengan

1962 DKPL/U Balikpapan mempunyai 3 (tiga) orang staf terdiri dari 1 (satu) orang dokter RSU selaku pimpinan, 1 (satu) orang pemelihara kesehatan RSU

(penilik kesehatan) dan 1 (satu) orang perawat RSU yang keseluruhan merupakan pegawai RSU

Pada tahun 1962 sampai dengan 1964 gedung Dinas Kesehatan Pelabuhan

(DKP) bergabung dengan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan di wilayah Kebun Sayur (sekarang RS Sayang Ibu). Kemudian dari tahun 1964 sampai dengan

1966 berkantor di rumah pimpinan Dinas Kesehatan Pelabuhan. Pada tahun

1962 DKP mempunyai staf/pelaksana langsung Departemen Kesehatan selain pegawai RSU yang diperbantukan di DKP.

Sejak tahun 1966 Dinas Kesehatan Pelabuhan Balikpapan berpisah dengan

Dinas Kesehatan Kota dan berkantor di pelabuhan jembatan nol pertamina

(sekarang Gedung Kantor Navigasi) Jl. Yos Sudarso yang merupakan bangunan milik pertamina, sebelumnya digunakan sebagai Pos C Angkutan Daerah Militer Tanjung Pura).

Pada tahun 1979 Dinas Kesehatan Pelabuhan Balikpapan berubah menjadi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Balikpapan Kelas B dan mulai memperluas gedung kantor yang masih berada di tanah/lahan milik Pertamina sampai sekarang.

Pada tahun 1979 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas B Balikpapan di pimpin oleh seorang dokter yang ditetapkan dan ditempatkan langsung oleh Departemen Kesehatan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas B Balikpapan menjadi KKP Kelas A pada tahun 1985, kemudian berubah menjadi KKP Kelas III tahun 2004 (SK.Menkes

265 tahun 2004) dan menjadi KKP kelas II sejak tahun 2008 (Permenkes RI

Nomor 356/Menkes/ IV/2008 tahun 2008) .

Sesuai dengan SK Menkes RI Nomor: 2348/Menkes/Per/XI/2011 tanggal

22 November 2011 tentang perubahan atas Permenkes RI Nomor

356/Menkes/ IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan, disebutkan Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah

Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

2.1.2 Letak Geografis

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan berada di kota Balikpapan propinsi Kalimantan Timur. Dimana memiliki 5 (lima) Wilayah Kerja yang aktif yaitu :

1. Wilker Pelabuhan Semayang

2. Wilker Pelabuhan Kampung Baru

3. Wilker Pelabuhan Khusus Senipah

4. Wilker Pelabuhan Laut Tanah Grogot

5. Wilker Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan

Berikut rincian penjelasan tentang Wilayah Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan:

1. Kantor Induk

Gedung Kantor Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Balikpapan dibangun Tahun 2012 dan mulai ditempati Tahun 2013 di Kelurahan

Sepinggan Raya RT. 11 Balikpapan.

Berlokasi di dekat Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan

Balikpapan melayani masyarakat dengan melakukan pelayanan vaksinasi untuk perjalanan internasional, pelayanan kesehatan dasar, instalasi laboratorium, instalasi farmasi, klinik VCT/IMS dan pelayanan lainnya yang berhubungan dengan Program di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan.

2. Wilker Pelabuhan Laut Semayang

Gedung Kantor Wilker Pelabuhan Semayang Kantor Kesehatan

Pelabuhan Balikpapan dibangun di atas tanah milik PT. Pertamina (Persero) UP V Balikpapan dan masih bersatus sewa tahunan. Pelabuhan

Laut Semayang Balikpapan merupakan pintu masuk ke Kota Balikpapan melalui laut untuk kepentingan usaha atau wisata, dimana pelabuhan ini banyak memiliki dermaga untuk kegiatan sandar kapal penumpang antar pulau, bongkar muat barang dan kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, bongkar muat minyak dengan ship to ship dan single boui morring ( SBM).

3. Wilker Pelabuhan Kampung Baru

Pelabuhan Laut Kampung Baru merupakan pelabuhan umum / pelabuhan rakyat untuk bongkar muat barang antar pulau. Pada awalnya banyak disinggahi kapal-kapal antar pulau, kapal layar motor (domestic) dan sekarang disinggahi kapal-kapal modern, terletak di Balikpapan (Kecamatan Balikpapan Barat) sekitar 20 km dari kantor induk.

4. Wilker Pelabuhan Khusus Senipah

Pelabuhan Khusus Senipah merupakan pelabuhan khusus milik Pertamina Hulu Mahakam (PHM), terletak di Kabupaten Kutai Kertanegara dengan jarak sekitar 75 km dari Balikpapan. Kegiatan – kegiatan KKP Kelas

II Balikpapan dilakukan di wilayah kerja ini termasuk pemberian vaksinasi internasional.

Pelabuhan Tanah Grogot mencakup pelabuhan Pondong dan pelabuhan khusus/dermaga untuk kegiatan menampung hasil pertambangan batu bara milik PT. Kideco Jaya Agung & Teluk Adang dan juga dipergunakan sebagai pelabuhan umum Tanah Grogot. Kantor Wilker Tanah Grogot terletak di Kabupaten Paser.

Bandara International Sepinggan adalah bandara dengan penerbangan domestik dan internasional untuk wilayah Balikpapan. Pada tanggal 15 September 2014 dilakukan peresmian pembangunan terminal baru sekaligus peresmian nama baru Banda Udara Internasional Sepinggan menjadi Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman

Sepinggan Balipapan. Penerbangan internasional hanya melayani rute

Singapore. Tahun 1995 Bandar Udara Sepinggan Balikpapan ditetapkan sebagai Bandar Udara Embarkasi Haji yang ke V.

2.1.3 Visi & Misi

Dalam Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Balikpapan mendukung pelaksanaan Rencana Aksi Program Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Renstra Kemenkes yang melaksanakan visi dan misi Presiden

Republik Indonesia yaitu ”Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Upaya untuk mewujudkan visi ini melalui Misi Kementerian Kesehatan yaitu :

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

2. Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing

3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan

4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa

6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya

7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga

8. Pengelolaan Pemerintah Daerah yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan

Motto : SEHAT

Sigap : Respon cepat / tanggap terhadap factor risiko

Etis : Berertika yang baik dalam melaksanakan tugas

Handal : Tangguh dalam mencegah keluar masuk penyakit / faktor risiko

Aktif : Berperan Aktif dalam mencegah keluar masuk penyakit / factor risiko

Terpadu : Kerja team terpadu secara profesional

2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi

KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Adapun fungsi KKP Kelas II Balikpapan yaitu :

1. Pelaksanaan kekarantinaan;

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;

5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan nonpengion, biologi, dan kimia;

6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

7. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

8. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja;

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan OMKABA ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;

10. Pelaksanaan kesehatan alat angkut dan muatannya;

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

2.1.5

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi di bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan;

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

16. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

17. Pelaksanaan urusan administrasi KKP.

Gambar2.7StrukturOrganisasi a) Seksi PKSE

1. Penerbitan Free Pratique Kedatangan Kapal Dari Luar Negeri

2. Penerbitan Ship Sanitation Control Certificate (SSCC)/Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC)

3. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal

4. Penerbitan Surat Ijin Berlayar Kapal (Port Health Clearance)

5. Penerbitan Sertifikat OMKABA Ekspor / Import b) Seksi PRL

1. Sertifikasi Air Bersih Terhadap Air Yang Disuplai Untuk Digunakan Di Kapal / Pesawat

2. Sertifikasi Laik Sehat Dan Grading Tempat Pengelolaan Makanan

3. Sertifikasi Hapus Serangga, Untuk Kapal/Pesawat c) Seksi UKLW

1. Pelayanan Kesehatan Dasar

2. Pelayanan Kesehatan Haji

3. Pengawasan Kesehatan Matra Pada Situasi Khusus

4. Pengujian Kesehatan Nahkoda, Anak Buah Kapal Dan Penjamah

Makanan

5. Legalisasi ICV Pada Buku Kesehatan Jamaah Haji

6. Sosialisasi Vaksin, ICVJamah Haji Dan Umrah

7. Pengawasan Pengangkutan Orang Sakit

8. Pelayanan Surat Keterangan Kesehatan

9. Pengawasan Pengangkutan Jenazah

10.Pengawasan Obat-Obatan Dan Perlengkapan P3K

11.Skrining Kesehatan Penyakit Tidak Menular

12.Penemuan Dan Tata Laksana Penyakit IMS

2.1.7 Sarana dan Prasarana a) Tanah

1. Kantor Induk

Kantor Induk KKP Kelas II Balikpapan berlokasi di Jl.Pelita RT.11

Kel.Sepinggan Raya Kec.Balikpapan Selatan (depan Bandara

Sepinggan) Kota Balikpapan Selatan seluas 1000 M2.

2. Kantor Wilker Semayang

Di Jalan Yos Sudarso No.51 Jembatan 1 Balikpapan berada diatas tanah seluas 1.292 M2 di Wilayah Pelabuhan dekat tangki minyak milik

PT.Pertamina (Persero). Sekarangan dijadikan Wilker yang ada di Lahan/Tanah milik PT. Pertamina (Persero) UP V Balikpapan.

3. Wilker Tanah Grogot

Kantor Wilker Tanah Grogot berada di Jl. Negara KM.12 Desa Pondong

Baru Kec. Kuaro Kabupaten Pasir. Status tanah milik Pemerintah

Daerah Kab. Pasir yang merupakan Pinjam pakai seluas 1000 m2.

4. Rumah Dinas

Rumah Dinas Golongan I, berada di Jl. Martadinata Kel.Mekar Sari

Balikpapan Luasnya tanah seluruhnya 243 m2 .

Rumah Dinas Golongan II berada di Jl.DI.Pandjaitan Sumber Rejo

Balikpapan luasnya tanah seluruhnya 73 m2 b) Gedung/Bangunan

Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan adalah milik

Kementerian Kesehatan dan dalam keadaan baik, yaitu diantaranya : a. Gedung Kantor Induk di Jl.Pelita RT.11 Kel.Sepinggan Raya b. Gedung Kantor Wilker Semayang di Jl. Yos Sudarso No.51 Jembatan 1

Kec.Balikpapan Selatan (depan Bandara Sepinggan) Kota Balikpapan Selatan.

Balikpapan terdiri atas : Bangunan Tahun 1974, seluas 594 M2; Bangunan Tahun 1984, seluas 160 M2 c. Wilker Tanah Grogot Jl. Negara KM.12 Desa Pondong Baru Kec. Kuaro d. Rumah Dinas Golongan I berada di Jl. Martadinata Kel. Mekar Sari

Kabupaten Pasir luas bangunan 125 M2.

Balikpapan Luasnya bangunan 70 m2 e. Rumah Dinas Golongan II berada di Jl. DI.Pandjaitan Sumber Rejo

Balikpapan luasnya bangunan 50 m2 c) Kendaraan Operasional a. Mobil Operasional ; 6 (enam) buah b. Mobil Ambulance ; 7 (Tujuh) buah c. Sepeda Motor : 19 (sembilan belas) buah d) Peralatan Teknis a. Tenda Isolasi : 1 (satu) buah b. Thermal Scanner : 2 (dua) bauh c. Body Cleaner : 1 (satu) buah d. Peralatan Pengendalian Risiko Lingkungan e. Peralatan Kekarantinaan f. Peralatan Pelayanan Kesehatan g. Peralatan Laboratorium

2.1.8 Kepegawaian

Adapun jumlah Pegawai yang ada pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Balikpapan pada Tahun 2021 seluruhnya adalah berjumlah 100 Orang.

Jumlah PNS yang ada pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan sebanyak 66 orang dan pegawai honorer yang ada pada Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan sebanyak 34 orang.

Berikut rincian data Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan :

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin jumlah Pegawai PNS yang ada pada Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan sampai dengan bulan Desember

2021 terdapat 35 orang berjenis kelamin Laki-laki atau sebesar 53%, sedangkan yang berjenis kelamin Perempuan sebanyak 31 orang atau

47%. Sedangkan pegawai PPNPN sebanyak 34 orang yang terdiri dari 27 orang (76,5%) laki-laki dan sebanyak 7 orang atau sebesar 20,5% adalah perempuan.

Grafik2.1KomposisiSDMBerdasarkanJenisKelaminTahun2021

2. Berdasarkan Jabatan a. Jabatan struktural : 2 Orang b. Jabatan Fungsional Tertentu : 46 Orang c. Jabatan Pelaksana : 18 Orang

3. Berdasarkan Tingkat dan Jenis Pendidikan a. Magister (S2) : 4 Orang b. Sarjana (S1) : 35 Orang

S1 Kedokteran Umum : 5 Orang S1

S1 Apoteker : 1 Orang

S1 Sosial : 1 Orang

S1 Ekonomi : 2 Orang

S1 Farmasi : 1 Orang

S1 Akuntansi : 2 Orang

S1 Teknik Informatika : 1 Orang c. Diploma 3 (DIII) : 25 Orang

DIII Keperawatan : 15 Orang

DIII Kesehatan Lingkungan : 6 Orang

DIII Analis Kesehatan : 1 Orang

DIII Gizi : 1 Orang

DIII Farmasi : 1 Orang

DIII Akuntansi : 1 Orang

DIII Manajemen Informasi Kesehatan & Rekam Medis : 1 Orang d. SPK : 2 Orang

Sumber Daya Manuasia di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan yang berpendidikan S2 sebanyak 6%, S1 sebanyak 53%, DIII sebanyak 38%, dan SMK/SPK sebanyak 3%. Dilihat dari jenis pendidikan, dengan proporsi Sumber Daya Manusia yang ada di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan, perlu peningkatan kualitas dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Disamping itu juga perlu penambahan kuantitas Sumber Daya Manusia di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan, mengingat beban kerja yang banyak dan tidak meratanya SDM yang berada di wilayah kerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan.

4. Berdasarkan Golongan

Grafik2.3 KomposisiSDMBerdasarkanGolonganTahun2021

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa jumlah golongan terbanyak yaitu

Golongan III sebesar 74%, Golongan II sebesar 15% sedangkan golongan

IV sebesar 9% dan golongan I sebesar 2%

2.2 Profil Peserta

Nama : Hanif Rahmat Muttaqin, A.Md.AK

NIP : 199512112022031002

Pangkat/golongan : Pengatur - II.C

Tempat/Tanggal Lahir : Samarinda, 11 Desember 1995

Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil

Instansi : KKP Kelas II Balikpapan

2.2.1 Tugas pokok

Melaksanakan tugas pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia Lingkungan, patologi anatomi (histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunopatologi, patologi, molekuler), biologi dan fisika. Sumber:PermenPAN

2.2.2 Role Model (Bacharuddin Jusuf Habibie)

Prof. Dr.ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng (25 Juni 1936 – 11 a. Berorientasi Pelayanan b. Akuntabel

September 2019) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Sebelumnya BJ. Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden RI yang ke 7, kemudian Menggantikan Presiden Soeharto setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998.

BJ. Habibie mewarisi kondisi keadaan negara yang kacau balau paska pengunduran diri Presiden Soeharto pada masa Orde Baru sehingga menimbulkan kerusuhan dan disintegrasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Segera dengan cekatan dan solutif beliau membentuk sebuah kabinet untuk membuat program pemulihan ekonomi. Beliau juga memahami kebutuhan rakyat saat itu dengan mengurangi kontrol terhadap kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi. Sehingga rakyat dapat bebas menyalurkan aspirasinya, dengan itu bermunculanlah partai - partai politik baru yaitu sebanyak 48 partai politik.

Salah satu bentuk tanggung jawab atas tugas dan amanah yang diberikan kepada BJ. Habibie sebagai Presiden RI yaitu memulihkan perekonomian Indonesia usai diterjang krisis moneter 1998. Dimana, lemahnya nilai tukar

Rupiah saat itu yang mencapai Rp15.000 per dolar AS, dengan jasa beliau nilai tukar rupiah dapat meroket naik hingga pada level Rp6.500 per dolar AS, nilai yang tidak pernah dicapai lagi pada era pemerintahan selanjutnya.

Beberapa langkah yang beliau terapkan untuk mencapai hal tersebut diantaranya yaitu, secara efektif dan efisien merealisasikan anggaran sesuai target yang telah ditentukan, mencegah kebocoran dan pemborosan anggaran tersebut, serta secara transparan melaksanakan penggunaan anggaran sehingga dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya secara penuh. c. Kompeten d. Harmonis e. Loyal

Kapabilitas BJ. Habibie saat itu tidak perlu dipertanyakan. Dengan kualitas terbaiknya, melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Presiden RI. Salah satu buktinya yaitu berhasilnya BJ. Habibie dalam memulihkan perekonomian Indonesia. Selain itu, sebelum menjadi presiden, BJ. Habibie dikenal selama bertahun-tahun sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi. Rekam jejaknya dibidang keilmuan ini tak perlu diragukan lagi, hingga beliau dijuluki sebagai Bapak Teknologi Indonesia. Handal di ekonomi jago di teknologi.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap demokrasi, BJ. Habibie mengemukakan ide untuk membuka kebebasan pers. Beliau ingin semua orang bebas menyuarakan pendapatnya. Kala itu, BJ Habibie sangat memerlukan masukan dari banyak pihak, apapun latar belakangnya untuk mengeluarkan kebijakan demi kemajuan negara. Beliau menyatakan bahwa pemerintah tidak memiliki dasar mengekang kebebasan berpendapat. Hal tersebutlah yang membuat beliau dapat membangun situasi negara yang kacau balau menjadi lebih kondusif, sehingga ketegangan kala itu dapat diredam, demi menjaga keutuhan Indonesia.

Nama BJ. Habibie sangat dipandang di dunia Iptek Internasional. Karirnya dalam dunia teknologi di Jerman terus berkembang. Bahkan di negara itu, beliau sempat menjabat sebagai ditektur perusahaan pesawat. Ketika panggilan untuk menjadi Presiden RI datang, demi kepentingan Bangsa dan Negara, beliau tanpa ragu memutuskan pulang ke tanah air. Beliau membuktikan dedikasinya dan kesetiaanya kepada Indonesia dengan senantiasa memegang teguh ideologi Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia dalam membuat berbagai kebijakan negara.

f. Adaptif

BJ. Habibie merupakan sosok yang adaptif. Kebijakannya dalam bidang politik saat itu merupakan salah satu inovasinya dalam rangka menghadapi perubahan era demokrasi. Membuka kebebasan rakyat dalam berpendapat, sehingga dapat secara proaktif mengambil kebijakan dalam rangka mengatasi permasalahan yang dialami oleh Negara Indonesia kala itu.

g. Kolaboratif

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI, BJ. Habibie sempat tinggal dan menetap di Jerman. Tetapi, beliau tetap terbuka dalam bekerja sama untuk dapat bersama-sama menghasilkan nilai tambah untuk Indonesia. Ketika era Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, beliau kembali aktif sebagai penasihat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia. Beliau memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi melalui organisasi yang didirikannya, yaitu Habibie Center. Kontribusi besar BJ. Habibie bagi bangsa Indonesia pun tetap tercurahkan di masa sekarang, yaitu pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Bj. Habibie aktim memberikan masukan dan gagasan pembangunan bagi pengembangan sumber daya manusia di tanah air, demi tujuan bersama, tujuan Bangsa Indonesia.

2.3 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 telah ditetapkan ASN branding, yakni: Bangga Melayani Bangsa, dengan nilai-nilai dasar operasional BerAkhlak meliputi:

1. Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasaan masyarakat; a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; c. Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan; a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi; b. Menggunakan kekayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efesien; c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas; a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah; b. Membantu orang lain belajar; c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis, yaitu saling peduli dan mengharagai perbedaan; a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya; b. Suka menolong orang lain; c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara; a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah; b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara; c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antuasias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan; a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan; b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas; c. Bertindak proaktif. a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi; b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah; c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis.

This article is from: