![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
22 minute read
LEMBAR PENGESAHAN
from Kesiapan Berkas & Permintaan Sediaan Farmasi Untuk Tindakn Operasi Melalui Formulir List Ceklist COT
LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PESERTA
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN ANGKATAN 2 TAHUN 2022
Advertisement
OPTIMALISASI KESIAPAN BERKAS DAN PERMINTAAN SEDIAAN FARMASI UNTUK
TINDAKAN OPERASI MELALUI PEMANFAATAN FORMULIR LIST CEKLIS
DI DEPO FARMASI COT RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG Telah diseminarkan
Tanggal 19 September 2022
Di UPTD Pelatihan Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Mengetahui, Coach Menyetujui, Yugi Mugi Rahayu,
MMRS NIP. 197205252006041004
Cherry Rahayu, S.Si., MKM,Apt NIP. 1971082919980320001
Dra. Lilis Sriyani, S. Kep, Ners. MH Nip. 196609241995032003
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasikesiapanberkasdan permintaansediaanfarmasiuntuktindakanoperasimelaluipemanfaatanformulir list ceklis di Depo Farmasi COT Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung” dapat terselesaikan tepat pada waktunya sebagai bagian penting dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 2 Tahun 2022 Lingkup RSUP.Dr.Hasan Sadikin Bandung Kementerian Kesehatan.
Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini, penulis tidak akan dapat menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Kementerian Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara.
2. Bapak dr. Azhar Jaya SKM, MARS selaku Plt. Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang telah mendukung kegiatan pelatihan dasar CPNS.
3. Ibu Dra. Lilis Sriyani, S.Kep, Ners , MH selaku Penguji atas saran dan kritiknya yang bersifat membangun.
4. Bapak Yugi Mugi Rahayu, SPSi, MMRS selaku Coach atas bimbingan, masukan, dan dukungannya
5. Ibu Cherry Rahayu, S.Si., MKM,Apt selaku Mentor ang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan dan motivasi.
6. Bapak/Ibu Panita Bapelkes Cikarang dan Upelkes Jawa Barat selaku Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS 2022 Angkatan 2 yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Latsar sehingga berjalan dengan lancar.
7. Bapak Apt. Ilman Silanas, M.Kes selaku Apoteker Penanggung Jawab yang telah memberikan bimbingan dan dukungannya.
8. Seluruh Rekan Kerja di Depo Farmasi COT atas kerjasamanya dalam suksesnya pelaksanaan aktualisasi ini.
9. Seluruh Peserta CPNS 2022 Angkatan 2 terkhusus kepada kelompok A yang selama ini bersama- sama saling mendukung dalam semua tahapan kegiatan latihan dasar CPNS 2022
10. Keluarga tercinta, khususnya orang tua dan saudara yang senantiasa mendoakan dan mendukung kegiatan latihan dasar CPNS 2022.
Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan keberlanjutan rancangan aktualisasi ini.
Bandung, 19 September 2022
Susilawati
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Negara hadir dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada manusia yang ada di dalamnya atau biasa disebut masyarakat. Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan negara yang memiliki kedaulatan untuk melindungi dan memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu instrumen yang sangat penting dimiliki oleh Republik Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut. ASN hadir sebagai langkah untuk mewujudkan cita – cita Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Dalam mewujudkan ASN yang terbaik khususnya PNS dilakukan proses Pelatihan Dasar
CPNS. Sistem pembelajaran pelatihan dasar CPNS menekankan kepada pembentukan karakter
PNS dimana setiap peserta dituntut untuk mampu memahami substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari dan mengaktualisasikan nilai nilai dasar PNS yang mengandung nilai
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,dan Kolaboratif) dan memahami kedudukan serta peran PNS. Dalam prosesnya pengalaman belajar serta pemahaman setiap agenda pembelajaran kemudian peserta latsar diharapkan mampu untuk menginternalisasikan ke dalam rancangan aktualisasi, hingga mampu melaksanakan aktualisasi di lingkungan kerja sesuai dengan tugas dan fungsi jabatannya.
Merancang aktualisasi adalah merupakan kegiatan yang akan diukur berdasarkan kemampuan peserta pelatihan dasar CPNS untuk mendeskripsikan kualitas penetapan isu, kegiatan pemecahan isu, kualitas rencana kegiatan, relevansi rencana kegiatan dengan aktualisasi dan kemampuan menyampaikan rancangan aktualisasi. Hal utama yang harus ada dalam rancangan aktualisasi adalah menginternalisasikan substansi modul pelatihan yang telah dipelajari. Dengan memperhatikan dan peduli terhadap isu yang ada baik di dalam unit kerja maupun organisasi sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi jabatan masing masing
Dalam menjalankan tugas pelayanan publik di rumah sakit, seorang asisten apoteker melaksanakan tugasnya tidak lepas dari Permenkes N0.72 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit, demikian pula dengan pelayanan di depo farmasi COT
(COT) Instalasi Bedah Sentral .Berdasarkan enviromental scanning yang telah dilakukan selama bekerja di unit depo farmasi (COT) Instalasi Bedah Sentral tentang suatu pelayanan yang berada dalam tugas dan fungsi jabatan penulis maka masih ditemukannya beberapa isu salah satunya yaitu kurang optimalnya penyiapan kelengkapan berkas dan keterlambatan permintaa sediaan farmasi yang akan digunakan dalam tindakan operasi. Hal ini sangat berdampak pada kelancaran pelayanan operasi yang diterima oleh pasien faktanya masih ditemukan keterlambatan, penundaan, bahkan sampai pembatalan operasi secara tiba – tiba.
Dalam pelayanan operasi dibutuhkan berbagai sediaan farmasi hingga Alat Medis Habis
Pakai yang dalam prosesnya harus disiapkan dengan baik jauh sebelum operasi guna mengecek kesediaan stok dan kesterilan barang yang akan digunakan namun dalam prosesnya masih ada beberapa kendala seperti dengan adanya beberapa personal dalam team operasi dari berbagai bidang keilmuan sehingga terkadang saling mengandalkan dalam kesiapan berkas dan permintaan sediaan farmasi sehingga berkas dan permintaan sediaan farmasi dilakukan secara mendadak dan membutuhkan waktu sehingga pasien yang sudah terjadwal di Operasi terhambat, Kemudian Dalam depo farmasi terdiri dari beberapa personil dan terbagi dalam waktu dinas yang berbeda sehingga membutuhkan suatu metode atau wadah untuk saling mengingatkan tentang berkas dan permintaan sediaan farmasi setiap pasien yang sudah ada atau belum sehingga tidak ada yang tercecer, terselip atau terlupakan sehingga memperlambat dan menghambat pelayanan operasi Berdasarkan isu tersebut ditarik suatu ide gagasan kreatif yaitu “ Pemanfaatan Formulir List Ceklis berkas dan permintaan sediaan farmasi di depo farmasi COT” yang diharapkan mampu sebagai metode untuk pelayanan yang lebih baik, memudahkan dan mengurangi hambatan terkait keterlambatan berkas dan permintaan sediaan farmasi dalam pelayanan tindakan operasi .
1.2 Tujuan dan Mafaat
1. Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah : a. Sebagai salah satu wujud penerapan nilai – nilai dasar ASN yakni BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif dalam bekerja. b. Sebagai salah satu solusi pemecahan permasalahan yang dihadapi di unit penempatan kerja yaitu di Depo Farmasi COT (Instalasi Bedah Sentral), sehingga pelayanan di depo farmasi COT lebih baik dan pelayanan operasi dapat berjalan dengan lancar
2. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi Organisasi : Dapat meningkatkan komitmen mutu dan akuntabilitas dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat. Dan dengan adanya rancangan aktualisasi ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap isu yang ada. b. Bagi Peserta, dapat meningkatkan pemahaman mengenai tugas, fungsi dan program yang dilaksanakan oleh unit kerja yang menjadi tempat berlangsungnya aktualisasi.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan rancangan aktualisasi ini yaitu:
1. Mencakup isu atau permasalahan yang terjadi di unit Depo Farmasi COT(Instalasi Bedah Sentral) Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
2. Solusi pemecahan dan ide kreatif atas core isu yang akan dilaksanakan sebagai aktualisasi dengan penerapan nilai – nilai BerAKHLAK.
3. Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Depo farmasi COT (Instalasi Bedah Sentral) dengan waktu selama sebulan dengan fokus pemanfaatan formulir list ceklis sebagai pemacahan permasalahan dari “Kurang optimalnya kelengkapan berkas dan keterlambatan permintaan sediaan farmasi yang akan digunakan dalam tindakan operasi.
Bab Ii
Profil Instansi Dan Peserta
2.1 Profil Instansi
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit rujukan puncak (TopReferralHospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978 dan ditetapkan sebagai RS kelas A oleh Menteri Kesehatan RI sejak tahun 2004. RSUP Dr. Hasan Sadikin berlokasi di jalan Pasteur no. 38 kota Bandung, Jawa Barat, berdiri di atas tanah seluas 85.687 m2 dengan luas bangunan mencapai 101.035 m2.
1. Struktur Organisasi
Adapun Direksi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung 2022 adalah: a. Plt. Direktur Utama : dr. Azhar Jaya SKM, MARS b. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan & Penunjang : dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS c. Direktur SDM, Pendidikan & Penelitian : dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS d. Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum : drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc e. Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara : Drs. Sudarto, MM
2. Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung a. Sesuai dengan Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” b. Misi “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera” c. Motto “KesehatanAndaMenjadiPrioritasKami” d. Tata Nilai “PAMINGPIN PITUIN” (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)
3. Status Rumah Sakit a. Rumah sakit pemerintah (Kemenkes) b. Rumah sakit kelas A c. Rumah sakit tersier d. Rumah sakit pendidikan utama (Academic Medical Center Hospital) untuk FK UNPAD e. Rumah sakit rujukan nasional f. Badan layanan umum (BLU)
4. Profil Mutu a. Ditetapkan sebagai RS kelas A tahun 2004 b. Wajar tanpa pengecualian (WTP) sejak 2011 c. Ditetapkan sebagai RS rujukan nasional 2014 d. SAKIP dengan hasil AA sejak 2014 e. Terakreditasi oleh JCI sebagai AMCH 2016 f. Wilayah bebas dari korupsi (WBK) sejak 2016 g. Terakreditasi sebagai RS pendidikan utama oleh Kemenkes 2016 h. Terakreditasi paripurna oleh KARS 2017 i. Terakreditasi oleh JCI sebagai AMCH 2019
5. Jenis Pelayanan a. PELAYANAN GAWAT DARURAT
RSHS menyelenggarakan pelayanan rawat darurat secara terus menerus selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu. RSHS melaksanakan pelayanan gawat darurat level IV, yang memberikan pelayanan sbb:
1) Diagnosis dan penanganan permasalahan pada Airway, Breathing, Circulation dengan alat-alat yang lebih lengkap termasuk ventilator
2) Penilaian disability, penggunaan obat, EKG, defibrilasi
3) Observasi/ Ruang Resusitasi
4) Bedah cito
Sarana yang tersedia untuk pelayanan gawat darurat terdiri dari: b. PELAYANAN RAWAT JALAN
Ruang Triage, Ruang Resusitasi, Ruang Tindakan yaitu : Ruang Tindakan Bedah, Medikal, Anak, serta Obgyn, Ruang Isolasi untuk pasien infeksi, Ruang Dekontaminasi, Ruang Observasi, IHC (Intermediate High Care)Ruang Transit Rawat Inap.
Waktu Pendaftaran :
–
11.30 – 13.00 14.00
Waktu pelayanan :
–
Catatan: pelayanan untuk beberapa klinik subspesialistik dengan jadwal khusus.
Loket pendaftaran rawat jalan terdiri dari 19 loket dengan peruntukan pasien BPJS,dan Non BPJS ( Umum, Karyawan, Kontraktor, Pensiunan)
Pelayanan rawat jalan diselenggarakan di unit pelayanan rawat jalan, sebagai berikut:
1) Poliklinik Penyakit Dalam
Klinik Penyakit Dalam Umum, Klinik Lansia, Klinik Endokrin & Metabolisme, Struma, Diabetes Melitus, Klinik Infeksi, Klinik Paru dan Asma, Klinik DOTS (TB Dewasa & TB anak), Klinik TB MDR ( TB MDR & Suspek TB MDR), Klinik Kardiovaskuler, Klinik Rheumatologi (SLE, Autoimun, Artritis, Osteoporosis) Klinik Hemato-Onkologi (Hematologi dan Onkologi, Pelayanan transfusi, Persiapan kemotrapi, Pelayanan kemoterapi, Klinik Gastroenteo-Hepatologi, Klinik Ginjal Hipertensi
2) Poliklinik Bedah
Bedah Umum, Bedah Kardiotorasik, Bedah Onkologi, Bedah Urologi (Umum yaitu BPH& Batu Saluran Kemih, Andrologi & Kesuburan pria, Urologi Tumor/Kanker, Urologi Anak, Urologi wanita+Inkontinensia, Urologi Rekonstruksi) Bedah Anak (Urogenital Anak, Bedah Neonatal Anak, Digestive Anak) Bedah Vaskuler, Bedah Plastik (Umum, Cranofacial, Luka Bakar, Microsurgery, Estetik, Bedah Thoraks
3) Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Obstetri Umum, Ginekologi Umum, Onkologi, Endokrinologi, Uroginekologi, Infertilitas, Keluarga Berencana, USG Kebidanan, USG Onkologi, USG Ginekologi, Fetomaternal Diagnostic.
4) Poliklinik Anak
Kesehatan Anak Umum, Hemato-Onkologi, Respirologi, Gastro-Hepatologi, Neuropediatri, Kardiologi, Infeksi, Nefrologi, Neonatologi, Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Alergi imunologi, Endokrinologi, Tumbuh kembang dan Pediatri Sosial, Thalassemia
5) Poliklinik Bedah Saraf
Umum, Trauma, Infeksi dan Fungsional, Vaskular/Pembuluh Darah, Tulang Belakang dan Saraf Perifer, Skull base (Tumor), Onkologi, Anak/pediatric.
6) Poliklinik Orthopaedi
Umum, Anak, Tulang belakang, Rekonstruksi, Tangan, Tumor, Cedera Olahraga (Sport injury), Kaki dan pergelangan kaki (Foot and Ankle).
7) Poliklinik Saraf
Epilepsy, Saraf anak, Saraf Tepi, Gangguan Tidur, Nyeri Kepala, Saraf Mata, Fungsi luhur, Gangguan gerak, CVD, Infeksi saraf.
8) Poliklinik THT-KL
Alergi THT-KL, Rinologi, Maksilofasial dan Bedah Plastik Rekonstruksi, Endoskopi THTKL, Klinik Disfagia, Klinik mendengkur, Audiologi-vestibuler, Otologi, Onkologi Bedah Kepala dan Leher, Umum
9) Poliklinik Kulit dan Kelamin
Umum, Infeksi bakteri & parasit, Mikologi & infeksi virus, Tumor & Bedah kulit, Alergi, Imunologi, Kosmetik Medik, Anak, Non Infeksi dan Geriatri, Venereology.
10) Poliklinik Kedokteran Jiwa
Umum, Psikiatri Dewasa, Psikiatri Anak dan Remaja, Psikogeriatri, Psikiatri Adiksi, Pelayanan Psikometri, Konseling Perkawinan, Klinik PTRM, Klinik Institusi Penerima
Wajib Lapor (IPWL)
11) Poliklinik Gigi dan Mulut
Umum, Pedodonsia, Periodonsia, Orthodonsia, Prostodontia, Konservasi Gigi
12)Poliklinik Bedah Mulut
Umum, Kelainan Bawaan, Trauma, Infeksi, Tumor, Kelainan Hubungan Rahang, Bedah
Minor Dental dan Implant Gigi
13) Klinik Mata (Pelayanan di Klinik Anggrek)
14) Klinik Anestesi
15) Konsultasi Gizi
16) Klinik Pegawai
17) Klinik MCU dan TPKP (Tim Pemeriksa Kesehatan Pegawai)
18) Klinik Teratai (HIV/AIDS)
19) Klinik Asnawati (Kemoterapi Rawat Jalan)
20) Pelayanan Rehabilitasi Medik:
Terapi Fisik, Terapi Wicara, Terapi Okupasi, Sosial Medik, Ortotik Prostetik, Psikologi.
21) Instalasi Pelayanan Jantung
Treadmill, Echocardiography (dewasa, anak), Holter, EKG, Doppler Vaskular, Rehabilitasi Medik Jantung, Bubble echocardiogram, Transesophageal echocardiography (TEE), Dobutamine Stress Echo (DSE), Duplex Sonography.
22) Instalasi Hemodialisa, dengan pelayanan meliputi:
Hemodialisa standar, SLED (Sustaind Low Efficiency Dialysis), CAPD (Continue Ambulatory Peritoneal Dialysis ), HDF (Hemodiafiltration), Isolated UF (Ultra Filtration).
23) Instalasi Reproduksi Berbantu (Klinik Aster)
Washing Sperma, Analisa Sperma, Intra Uterine Insemination, In Vitro Fertilization
24) Pelayanan Kedokteran Nuklir
Pelayanan Diagnostik In-Vivo, Pelayanan Diagnostik In-Vitro, Pelayanan Pemeriksaan
In-Vivtro Pelayanan Terapi Radiasi InternalPelayanan PET-Scan
25) Pelayanan Radioterapi
Pelayanan Radioterapi Eksternal, Pelayanan Brakiterapi, Pelayanan Radioterapi Interstitial
c. PELAYANAN RAWAT INAP
Sarana pelayanan rawat inap (hospitalization) di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung, dibedakan menjadi ruang rawat inap Kelas I, II, III, VIP, High Care, Intensif, Isolasi, dan rawat inap khusus atau non kelas. Pelayanan Kelas I, II, dan III dilakukan di beberapa ruang perawatan baik perawatan medikal, surgikal, obstetri dan ginekologi, dan anak.
Pelayanan khusus neonatologi dilaksanakan di Ruang perawatan Neonatologi Anturium.
Pelayanan rawat inap isolasi untuk pasien infeksi dilakukan di Ruang Flamboyan dan
Kemuning I. Pelayanan rawat inap VIP berada di Gedung Parahyangan. Perawatan high care dilaksanakan di beberapa High Care Units, diantaranya:Medical Intermediate Care (MIC), HCU Kemuning, High Care Cardiac Unit (HCCU), HCU (Parahyangan), Pediatric Intermediate Care Unit (Parahyangan), HCU Kenanga, HCU Alamanda, Burn Unit (Unit Luka Bakar), NCCU, Neurogy Intermediate Care (NIC) Azalea. Pelayanan intensif, meliputi: GICU (General ICU), CICU (Cardiac ICU), PICU (Pediatrik ICU), NICU (Neonatal ICU)
d. PELAYANAN OPERASI
Tindakan operasi yang dilakukan meliputi tindakan pembedahan elektif maupun cito.
Pelayanan pembedahan yang dilakukan di IBS, mulai dari pembedahan sederhana sampai yang kompleks, one day surgery untuk pasien yang pulang pada hari yang sama setelah dilakukan tindakan operasi, pembedahan modern seperti pembedahan menggunakan endoskop/laparaskop. Instalasi Bedah Sentral terletak di gedung EU/COT terdiri dari dua lantai antara lain: Lantai 3 terdiri dari 13 kamar operasi dengan alokasi OK 24 jam sebanyak empat kamar dan OK elektif sebanyak sembilan kamar operasi. Lantai 4 terdiri dari 11 kamar operasi dengan alokasi: 7 kamar operasi untuk tindakan minor surgery/ ODS, dua kamar operasi ODS VIP, dan dua kamar untuk tindakan Endoscopy.
e. PELAYANAN PENUNJANG
Pelayanan Farmasi, Pelayanan Radiologi, Pelayanan Radiodiagnostik, x Ray konvensional, Computed Tomography Scan (CT Scan), Mammografi, Pelayanan Imejing Diagnostik, USG, Magnetic Resonance Imaging (MRI), Pelayanan Radiologi Intervensional, Angiografi, Pelayanan Laboratorium, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Electromyography (EMG), Electroencephalogram (EEG), Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Sterilisasi Alat f. PELAYANAN KHUSUS LAINNYA
Kesehatan (Central Supply Sterilization Departement), Pelayanan Gizi (Asuhan Gizi Klinik dan Pelayanan Makanan), Pelayanan Binatu (Laundry).
Pelayanan Transplantasi Ginjal, Skrining Hipotiroid Kongenital, Bank Darah, Pelayanan Ambulans, Pelayanan Pemulasaran Jenazah dan Forensik, Pengambilan sampel untuk tes paternitas (DNA), Home Care
2.2 Profil Peserta
Nama peserta : Susilawati
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810065303-c832156c9219c6ed01dc5a08a0e50e14/v1/c5ff9b30a99952bc26acb458c4139610.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Nip : 199202172022032002
Jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) / Asisten Apoteker Terampil
Unit Kerja : Instalasi Farmasi di Depo Cot RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gambar 2. 1 Foto Peserta
Instalasi Farmasi merupakan unit kerja fungsional yang berada dibawah Direktorat Medik dan Keperawatan. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2018 tentang Panduan Pengorganisasian Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin. Instalasi
Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Farmasi dibantu oleh empat orang Kepala Sub-Instalasi yaitu Sub-Instalasi Perbekalan Farmasi, Sub-Instalasi Pelayanan Farmasi, Sub-Instalasi Mutu dan Pengembangan, dan Sub-Instalasi Umum dan Operasional.
Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian yang optimal dan profesional serta sesuai prosedur dan etik profesi;
2. Melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang aman, bermutu, efektif dan efisien;
3. Melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP guna memaksimalkan efek terapi dan keamanan serta meminimalkan resiko;
4. Melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta memberikan rekomendasi kepada dokter, perawat dan pasien;
5. Berperan aktif dalam Tim Farmasi dan Terapi;
6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan dan pengembangan pelayanan kefarmasian.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP a. Melaksanakan pelayanan farmasi satu pintu b. Merencanakan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP secara efektif, efisien, dan optimal c. Menyimpan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian d. Mendistribusikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP ke unit-unit pelayanan di rumah sakit e. Melakukan penghapusan dan pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang sudah tidak dapat digunakan. f. Melaksanakan komputerisasi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP g. Mengidentifikasi, mencegah dan mengatasi masalah terkait sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP h. Melakukan pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang sudah tidak dapat digunakan i. Mengendalikan persediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP j. Melakukan pencatatan dan pelaporan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP
2. Pelayanan farmasi klinik a. Melaksanakan pengkajian dan pelayanan resep atau instruksi pengobatan b. Menindaklanjuti rekonsiliasi obat c. Mengidentifikasi, mencegah dan mengatasi masalah yang terkait dengan obat d. Melaksanakan penelusuran riwayat penggunaan obat e. Melaksanakan Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada tenaga kesehatan lain, pasien atau keluarga pasien, masyarakat, dan institusi lain f. Memberikan konseling pada pasien dan keluarga g. Melaksanakan Pemantauan Terapi Obat (PTO) h. Melaksanakan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) i. Melaksanakan visite j. Melaksanakan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) k. Melaksanakan dispensing sediaan steril (obat sitostatika, highconcentrate dan nutrisi parenteral untuk pasien neonatus) l. Melakukan penyuluhan kesehatan di rumah sakit
Adapun Tugas peserta sebagai Asisten Apoteker terampil : a. Melaksanakan pelayanan kefarmasian di depo farmasi sesuai standar prosedur operasional (SOP) yang meliputi penerimaan order dokter, penyiapan, pemeriksaan, dan penyerahan sediaan farmasi / Alkes /BMHP kepada dokter/perawat/pasien/keluarga pasien dibawah supervisi apoteker b. Melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi/Alkes/BMHP di depo Farmasi dan area pelayanan sesuai SPO, meliputi pengadaan (defekta/aderet ke gudang/depo farmasi lainnya), penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi, dan pelaporan di bawah supervisi apoteker c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan dalam rangka kelancaran kegiatan pekerjaan kefarmasian. (Sumber: SKP)
Tugas Jabatan Asisten Apoteker Terampil di Depo Farmasi COT (Instalasi Bedah Sentral)
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung:
1. Menyiapkan perbekalan farmasi paket bedah dan paket anestesi sesuai order dokter untuk masing – masing pasien
2. Menyerahkan perbekalan farmasi paket bedah dan paket anestesi kepada perawat
3. Memeriksa perbekalan farmasi paket bedah dan paket anestesi setelah tindakan
4. Melayani permintaan perbekalan farmasi selama tindakan
5. Menyiapkan perbekalan farmasi pasien pulang
6. Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai standar penyimpanan
7. Membuat formulir laporan depo (Sumber: SKP)
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaanaparatur negara Nomor :
Per/08/M.PAN/4/2008 Tentang jabatan fungsional asisten apoteker dan angka kreditnya. Rincian kegiatan asisten apoteker pelaksana, pengatur, golongan II.c adalah :
1. Mengumpulkan bahan- bahan atau data – data dari berbagai sumber acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan farmasi
2. Mengumpulkan data – data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
3. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi non steril
4. Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan – bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka produksi sediaan farmasi steril.
5. Mengemas alat- alat dalam rangka sterilisasi sentral
6. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan perbekalan farmasi
7. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi
8. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obanya dalam rangka dispensing resep individual.
2.3 Role Model
Role model adalah sosok tokoh yang dijadikan panutan dalam bekerja yang telah menerapkan nilai nilai BerAKHLAK. Dalam hal ini Role model yang dijadikan panutan adalah bapak H.Mochamad Ridwan Kamil,S.T,M.U.D atau biasa di sebut pak Ridwan Kamil (RK).
Bapak Ridwan Kamil merupakan Gubernur Jawa Barat 2018- sekarang. Selama memimpin
Jawa Barat banyak pencapaian yang dilakukan, sehingga Bapak Ridwan Kamil merupakan sosok yang sangat baik untuk dijadikan Role Model.
Adapun beberapa penerapan nilai berakhlak yang dilakukan oleh bapak Ridwan Kamil selama bekerja untuk masyarakat Jawa Barat yakni :
1. Berorientasi pelayanan
Sebagai pemimpin yang baik Ridwan Kamil telah menjalankan beberapa program yang mendukung Core Values BerAKHLAK. Salah satu yang utama adalah berorientasi pelayanan. Beberapa program yang telah ia lakukan dan bermanfaat bagi masyarakat dalam implementasi pelayanan prima kepada masyarakat adalah : a. Jabar Quick Response (Jabar QR) b. Layad Rawat dan Public Safety Center (PSC) 119 c. Street Library (Kolecer dan Candil)
Program ini adalah bukti nyata bahwa Ridwan kamil ingin bertindak sigap dan cepat tanggap sebagai implementasi sikap berorientasi pada pelayanan dalam merespon dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya.
Program layad rawat ini menjadi implementasi berikutnya dalam bentuk pelayanan prima yang berorientasi pada patient safety, dengan tujuan pemerataan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Implementasi layanan prima dari perpustakaan jalanan dan perpustakaan digital ini merujuk pada optimalisasi akses informasi dan ilmu pengetahuan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sikap Ridwan Kamil yang bisa diterapkan sbg ASN berakhlak adanya sikap terbuka dalam koridor kapasitas diri yang baik untuk mensinergikan setiap sumber daya yang ada sehingga bisa meningkatkan mutu layanan yg diberikan. Memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya, serta mau dan mampu berusaha bersikap adaptif terhadap kemajuan jaman yg ditunjukkan dengan melakukan inovasi untuk memperbaiki kinerja demi tercapainya kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah sehingga terwujudnya derajat kesehatan warga negara indonesia yang optimal.
2. Nilai Akuntabel
Nilai akuntabel tercermin dari sosok Ridwan kamil dengan berbagai indikator nilai yang dimilikinya. Nilai tanggung jawab yang tercermin dengan penerimaan beasiswa untuk kuliah di University of California, Berkeley dan ia mampu menunaikan amanat yang diberikan dengan menyelesaikannya dengan lulus dengan gelar Master of Urban Design. Dan Ridwan kamil juga mendapat kepercayaan untuk merancang berbagai bangunan dan dapat menyelesaikannya dengan hasil yang indah dan mengagumkan. Ridwan Kamil juga ikut berpartisifasi dalam melestariakan lingkungan hidup dengan memiliki visi yang jelas dalam membangun kota yang lebih berwawasan lingkungan. Dia membangun dan membenahi taman-taman, memanfaatkan lahan kosong untuk dimanfaatkan menjadi lahan hijau dengan mengubahnya menjadi kebun dan mendorong masyarakat untuk mengembangkan gaya hidup yang ramah lingkungan seperti menggunakan sepeda dalam beraktivitas, hal tersebut tentu akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam segi kesehatan dan finansial dari penjualan hasil kebun.
3. Nilai Kompeten
Berikut adalah contoh penerapan nilai kompeten Tokoh Panutan Bapak Ridwan Kamil : a. Bapak Ridwan Kamil dari sisi personal Senantiasa meningkatkan pengetahuannya dibuktikan dengan background pendidikan hingga ke California dan semua sekolah perguruan tinggi beliau adalah yang teravorit. b. Bapak Ridwan Kamil dalam kepemimpinannya sangat mendukung perkembangan dan kompetensi baik dirinya maupun masyarakat sebagai contoh beliau melakukan beberapa gagasan program sebagai wadah untuk terus belajar dan mengembangkan potensi diri. Beberapa program tersebut diantaranya :
1) Menciptakan Forum Kota Kreatif Bandung sebagai untuk komunitas kreatif di Bandung demi mewujudkan Bandung sebagai kota kreatif tingkat dunia
2) Desa Digital yang merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa dan percepatan akses serta pelayanan informasi c. Bapak Ridwan Kamil memulai karier politiknya dari Wali Kota Bandung 2013-2018 kemudian September 2018 hingga sekarang menjadi Gubernur Jawa Barat. Dalam hal tersebut bapak Ridwan Kamil telah membuktikan melakukan tugasnya dengan baik sehingga mendapatkan kepercayaan dan apresiasi dari masyarakat.
3) Lepas Kader Ulama untuk pendidikan ke Turki yang merupakan wadah pemberian beasiswa ulama sebagai program pengembangan kompetensi yang memperkuat sisi religius.
Dan masih ada program lainnya yang mendukung pengembangan kompetensi.
Sikap Bapak Ridwan Kamil yang dapat diterapkan dalam Sikap Ridwan Kamil yang bisa diterapkan sbg ASN berakhlak yaitu a. Meskipun beliau sudah menempuh pendidikan yang tinggi dan mendapatkan berbagai penghargaan namun beliau tetap semangat dalam meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Begitupun dengan kita sebagai ASN yang berAKHLAK tidak cepat merasa puas akan hal yang dicapai namun tetap mengembangkan kompetensi dan potensi yang kita miliki untuk memberikan pelayanan dan karya terbaik untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. b. Bapak Ridwan Kamil juga peduli dengan masyarakat dengan memberikan program sebagai wadah pengembangan kompetensi . Hal ini juga dapat kita terapkan sebagai
ASN BerAKHLAK yakni bagaimana kita bisa membuat suatu terobosan program yang dapat meningkatkan kompetensi kita, komunitaa bahkan masyarakat
4. Harmonis
Pada tahun 2016 melansir artikel Kompas.comdengan judul, “Ridwan Kamil Bentuk
Satgas Toleransi Lintas Agama”. Satgas ini akan bertugas mengamankan kegiatan ibadah tiap pemeluk agama dan dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh pihak kepolisian untuk mengamankan segala bentuk kegiatan ibadah. Hal tersebut menunjukan salah satu bentuk kepedulian dan sikap toleransi Beliau kepada masyarakat, dengan harapan program ini dapat memberikan perlindungan ekstra kebebasan beragama bagi warga Bandung.
Salah satu bentuk kepedulian Bapak Ridwan Kamil lainnya yaitu dengan dibentuknya program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta), yang merupakan wadah bagi perempuan Jawa Barat untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kualitas hidupnya.
Bapak Ridwan Kamil memberikan kita contoh yang sangat baik untuk kita sebagai ASN perlu menanamkan nilai harmonis dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Rasa peduli dan empati, serta sikap toleransi haruslah ditanamkan dalam diri setiap orang untuk menciptakan suasana lingkungan baik di tempat kerja maupun tempat tinggal menjadi nyaman dan aman
5. Loyal
Saat masih menjabat sebagai Walikota Bandung, Ridwan Kamil diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Akan tetapi beliau mundur karena masa jabatannya sebagai Walikota belum usai. Keputusan Ridwan Kamil itu menunjukkan loyalitas kepada Kota Bandung.
Berita yang masih hangat di perbincangkan belakangan ini adalah tragedi hilangnya anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang diduga terseret derasnya arus sungai Aare di Swiss. Di tengah masa pencarian anaknya yang hilang, Ridwan Kamil harus kembali ke Indonesia demi melaksanakan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat karena cuti daruratnya hampir berakhir. Walau dengan berat hati, tetapi tugas dan tanggung jawabnya sebagai
Gubernur Jawa Barat harus tetap dilakukan sebagaimana mestinya. Ini bukti bahwa loyalitas yang beliau lakukan sangat besar terhadap bangsa dan negara, khususnya warga Jawa Barat.
Sikap dan perilaku Ridwan Kamil yang dapat diterapkan oleh ASN adalah selalu mengedepankan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi. Begitu pula dari tindakan dan inovasi yang dilakukan ada bentuk loyalitas terhadap profesinya sebagai pemimpin. Berusaha sepenuhnya untuk melayani masyarakat dengan penuh tanggung jawab merupakan suatu bentuk pengabdian terhadap negara.
6. Adaptif
Selama menjabat sebagai gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah meluncurkan banyak program dan inovasi yang menjadi program unggulan Pemprov Bawa Barat, diantaranya ada tujuh inovasi unggulan yang dipresentasikan Ridwan Kamil pada acara Innovative Government Award 2021 yakni, aplikasi Pikobar, OPOP (One Pesantren One Product), TRK (Tunjangan Renumerasi Kinerja), Jabar Future Leaders, Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara), dan Patriot Desa. Seluruh Program yang disiapkan demi mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang berkembang pesat dalam waktu yang singkat.
Sebagai ASN nilai core value Adaptif seorang Ridwan Kamil dapat kita terapkan dalam melkukan pelayanan kepada masyarat, yakni terus berbenah diri dan terus beradaptasi dengan segala perubahan lingkungan yang strategis, oleh kerena itu ada bbrapa hal yang harus dimiliki oleh seorang ASN, yakni ; MODAL INSANI . modal Intelektual, modal Emosional, modal Sosial, modal Ketabahan, modal Etika/ Moral, modal Kesehatan jasmani & kesehatan Mental.
7. Kolaboratif
Bapak Ridwan Kamil dalam menerapkan Nilai BerAKHLAK Kolaboratif dengan pihak Instansi Kesehatan dan sektor lainnya khususnya dalam percepatan Vaksinasi Covid-19 demi mewujudkan masyarakat sehat dan bisa bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan membentuk Herd Immunity. Bapak Ridwan Kamil melaksanakan nilai Kolaboratif, akan tetapi dalam berbagai aspek termasuk aspek pembangunan provinsi Jawa Barat. "Kami sangat terbuka untuk upaya-upaya kolaboratif yang melibatkan akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah pusat/kabupaten/kota, dan media dalam pembangunan Jawa Barat," ujarnya. Emil, sapaan akrab Gubernur, juga menyatakan ada dua hal yang menjadi fokus pembangunan Pemprov Jabar saat ini, yakni infrastruktur dan pariwisata. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang terencana akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat karena konektivitas antardaerah semakin baik.
Nilai kolaboratif yang dapat diterapkan oleh ASN dari core valuenya Ridwan kamil adalah dengan berkolaborasi dengan pihak lainnya dapat mempermudah dalam mencapai suatu tujuan sehingga hasil yang didapatkan juga optimal.
2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Adapun nilai nilai dasar ASN BerAKHLAK dijabarkan :
1. Berorientasi pelayanan
Definisi pelayanan publik dalam UU pelayan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khusunya dalam konteks ASN yaitu: a. Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN / birokrasi b. Penerima layanan yaitu masyarakat, Stakeholders, atau sektor privat c. Kepuasan yang diberikan dan/ atau diterima oleh penerima pelayanan.
Sebagaimana kita ketahui dalam pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk: a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan; c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berorientasi pelayanan dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Adapun indikator perilaku dari nilai berorientasi pelayanan adalah : a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan c. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggungjawab. Namun pada dasarnya memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban utnuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan kepada seseorang/ organisasi yang memberikan amanat. Adapun indikator perilaku dari nilai Akuntabel adalah : a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien. c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
Akuntabilitas dan integritas personal seorang ASN akan memberikan dampak sistemik bila dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan Kejelasan, dan Konsistensi dapat membangun lingkungan kerja ASN yang akuntabel.
3. Kompeten dimaknai bahwa setiap ASN harus terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja selain itu ASN terikat dengan etika profesi sebagai pelayan publik, perilaku etika profesional tunduk pada perilaku BerAKHLAK. Adapun indikator perilaku dari nilai Kompeten adalah : a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah b. Membantu orang lain belajar Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk morning tea/coffe seringkali menjadi ajang transfer pengetahuan,perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam pasar pengetahuan atau forum terbuka , mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memeasukkannya kedalam repositori dimana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil, aktif untuk akses dan transfer pengetahuan dalam bentuk pengembagan jejaring ahli, pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat sumber dari refleksi pengalaman c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan, pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan heutagogi atau disebut disebut teori “net-centric” merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari Internet, ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network, sumber pembelajaran lain ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/ konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja atau tempat lain, pengetahuan juga dihasilkan dari jejaring informal, yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar organisasi.
Pengetahuan menjadi karya sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi baik instansipemerintah atau swasta , bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.
4. Harmonis
Harmonis dimaknai bahwa setiap ASN harus saling peduli dan menghargai perbedaan.
Adapun indikator perilaku dari nilai Harmonis adalah : a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya b. Suka menolong orang lain c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Loyal dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Adapun indikator perilaku dari nilai loyal adalah : a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD NKRI tahun 1945, Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah. b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseoang, golongan sebagai wujud loyalitas kepada bangsa dan negaranya. Dibutuhkan langkah konkrit agar ASN mampu menempatkan kepintangan bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya diantaranya melalui pemantapan wawasan kebangsaan dan dapat terus dibangun dengan cara terus meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.
6. Adaptif
Adaptif dimaknai bahwa setiap ASN harus terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan dan menghadapi perubahan. Adapun indikator perilaku dari nilai adaptif adalah : a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
Kolaboratif dimaknai dengan setiap ASN harus membangun kerjasama yang sinergis. Adapun indikator perilaku dari nilai adaptif adalah : a. Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimilki oleh CPNS. Sekat – sekat birokrasi yang mengungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Semua ASN
Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.