![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811070117-a0e4827bfca60861435aabf05bbdb73f/v1/5804c5ba18171f21f5eca208a13a6a90.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
6 minute read
DAFTAR TABEL
5.21.
Daftar Gambar
Advertisement
1.1. Latar Belakang
Aparatur sipil Negara atau yang disingkat ASN merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) danPegawai PemerintahdenganPerjanjianKerja(PPPK)yangberkerjapada instansi pemerintah. Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 setiap Calon PNS wajib menjalani masa percobaan dengan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan dasar terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dalam rangka menjalani masa percobaan ini terdapat tahapan kegiatan yang bertujuan agar Calon PNS kelak menjadi seorang ASN yang mampu berfikir kritis, berfikir kreatif, terus berinovasi serta memiliki Nilai Dasar ASN. Nilai Dasar ASN atau Nilai-Nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adapatif dan Kompeten) merupakan corevaluesASN yang berperan sebagai panduan berpikir, bertutur dan berperilaku oleh seluruh ASN di Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut adalah modal pentingbagi seluruhASNtermasuktenagakesehatandalammelaksanakantugas pokok dan fungsinya untuk mendukung terwujudnya sistem pelayanan publik di bidang kesehatan yang terintegrasi, profesional, dan berkomitmen terhadap mutu.
Rumah Sakit sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan. Kualitas pegawai rumah sakitpun menjadi penting agar rumah sakit tersebut dapat memberikan pelayanan yang diharapkan masyarakat. Salah satu yang memiliki peran penting adalah tenaga medis seperti perawat.
Menurut UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, definisi perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun luar negeri yang diakui pemerintah sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit dimulai sejak pertama kali pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Pertama kali pasien masuk ke rumah sakit, pasien akan menjalani prosedur penerimaan pasien yang merupakan sebagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Prosedur penerimaan pasien inilahyang menjadi pelayanan pertama kali yang diterima olehseorang pasiensaat tiba di rumah sakit, maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa di dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan suatu rumah sakit. Salah satu prosedur dalam penerimaan pasien adalah orientasi pasien baru. Program orientasi dilakukan dengan memberikan informasi tentang ruang perawatan, lingkungan sekitar, fasilitas yang tersedia, tenaga kesehatan dan staf serta kegiatan pasien yang dijelaskan kepada pasien maupun keluarga. Setiap rumah sakit memiliki kebijakan dan prosedur yang harus diinfomasikan kepada pasien dan keluarga terkait dengan hak-hak pasien, peraturan rumah sakit dan kegiatan perawatan yang akan diterima oleh pasien yang terangkum dalam program orientasi pasien.
Berdasarkan wawancara terhadap pasien yang dirawat atau keluarga pasien di Ruang HCU Lantai 2 IGD RSUP Fatmawati pada bulan Juni 2022 terhadap 25 pasien baru, hanya 60% pasien atau keluarga pasien yang mengetahui siapa dokter atau petugas yang merawat dan pada survey tingkat pengetahuan pasien mengenai hak kewajiban pasien dan peraturan di ruang rawat inap terdapat 24% dengan tingkat pengetahuan baik, 44% tingkat pengetahuan cukup dan 32% tingkat pengetahuan kurang.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis berinovasi untukmeningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam edukasi orientasi perawatan berbasis media digital. Oleh karena itu penulis merencanakan rancangan aktualisasi dengan judul "Optimalisasi Layanan Penerimaan Pasien Melalui Video Edukasi Orientasi Perawatan Bagi Paien Baru Dan Keluarga di Ruang HCU Lantai 2 IGD RSUP Fatmawati Jakarta” .
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam melaksanakan tugas di lingkungan kerja RSUP Fatmawati Jakarta.
1.2.2 Tujuan Khusus
Melaksanakan optimalisasi layanan penerimaan pasien di Ruang HCU
Lantai 2 IGD RSUP Fatmawati Jakarta melalui media video edukasi orientasi bagi pasien baru dan keluarga yang dilakukan perawat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.
1.3. Manfaat Rancangan Aktualisasi
Adapun manfaat yang diharapkan dalam rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1.3.1
Bagi Peserta
1. Mampu mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam bekerja sehingga mampu menjadi kebiasaan.
2. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan terus berinovasi.
3. Menjadikan ASN yang berkarakter kepribadian yang unggul, bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme.
1.3.2 Bagi Organisasi
1. Meningkatkan komitmen pada kualitas layanan yang prima di RSUP Fatmawati.
2. Menghasilkan inovasi yang mempermudah dalam memberikan layanan penerimaan pasien baru di RSUP Fatmawati.
1.3.3 Bagi Masyarakat
1. Merasakan pelayanan yang mudah, cepat dan informatif.
2. Mendapat kepuasan atas pelayanan yang terbaik atas layanan penerimaan pasien baru di RSUP Fatmawati.
BAB. II
Gambaran Umum Dan Profil Peserta
2.1. Profil Instansi
2.1.1. Sejarah Organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati didirikan pada tahun 1954 oleh Ibu Fatmawati Soekarno sebagai rumah sakit dengan spesialisasi penderita TBC Anak dan rehabilitasinya. Pada tanggal 15 April 1961, penyelenggaraan dan pembiayaan RSUP Fatmawati diserahkan kepada Departemen Kesehatan sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi RS Fatmawati. Dalam perjalanan RS Fatmawati, tahun 1984 ditetapkan sebagai Pusat Rujukan Jakarta Selatan dan tahun 1994 ditetapkan sebagai RSU Kelas B Pendidikan yang beralamat di Jalan RS Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan 12430.
RSUP Fatmawati ditetapkan sebagai unit swadana pada tahun 1991 dan ditetapkan menjadi unit swadana tanpa syarat pada tahun 1994.
Pemberlakuan UU No. 27 Tahun 1997 membuat rumah sakit mengalami perubahan kebijakan dari swadana menjadi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) pada tahun 1997. RSUP Fatmawati selanjutnya ditetapkan sebagai Rumah Sakit Perjan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 117 Tahun 2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan RSUP Fatmawati.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1243/MENKES/SK/VIII/2005, RSUP Fatmawati ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Departemen Kesehatan RI dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. RSUP Fatmawati merupakan UPT Kementerian
Kesehatan di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakanupaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara komprehensif dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dan menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian. Pada tahun 2013, RSUP Fatmawati memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan dinyatakan lulus tingkat paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Dan pada tahun 2013 RSUP Fatmawati terakreditasi oleh Joint Commision International (JCI).
Fasilitas dan layanan yang tersedia di RSUP Fatmawati antara lain instalasi gawat darurat, pelayanan klinik amarylis (pelayanan kesehatan jiwa), pelayanan medical check up, rawat inap, pelayanan sentra vaksinasi umroh, klinik wijaya Kusuma (VCT/PITC), rawat jalan eksekutif di griya husada, pelayanan orthopedi dan rehabilitasi medik, dan yang menjadi unggulan yaitu pelayanan spine center yang merupakan pelayanan terpadu khusus tulang belakang.
2.1.2. Visi Dan Misi Organisasi
1. Visi RSUP Fatmawati
Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan Multi disiplin yang Handal bagi Masyarakat.
2. Misi RSUP Fatmawati
1) Memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas, dan berintegrasi.
2) Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3) Menyelenggarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik.
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
2.1.3. Tujuan Organisasi
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dan paripurna yang memenuhikaidah keselamatan pasien (PatientSafety).
2. Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang bermutu tinggi dengan tarif yang terjangkau bagi selutuh lapisan masyarakat.
3. Mewujudkan pengembangan berkesinambungan dan akuntabilitas bagi pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian.
2.1.4. Nilai Organisasi
Nilai organisasi RSUP Fatmawati ialah “PROAKTIF”
1. Peduli : Selalu tanggap terhadap kebutuhan pelanggan.
2. PROfesional : Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap dan peka budaya).
3. IntegritAs : Selalu bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik.
4. Komitmen : Dalam bekerja pikiran fokus diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
5. Teamwork : Dalam melakukan pekerjaan selalu saling mengerti dan mendukung satu sama lain.
6. InovatIF : Dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal yang baru.
2.1.5. Tugas dan Fungsi Organisasi
1. Tugas
RSUP Fatmawati mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
2. Fungsi
1) Penyusunan rencana program dan anggaran.
2) Pengelolaan pelayanan medis.
3) Pengelolaan pelayanan penunjang medis.
4) Pengelolaan pelayanan penunjang non medis.
5) Pengelolaan pelayanan keperawatan.
6) Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan.
7) Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan.
8) Pengelolaan keuangan dan barang milik negara.
9) Pengelolaan sumber daya manusia.
10) Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat.
11) Pelaksanaan kerjasama.
12) Pengelolaan sistem informasi.
13) Pelaksanaan urusan umum.
14) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
2.1.6. Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2020 tentang organisasi dan tata kerja RSUP Fatmawati. Struktur organisasi RSUP Fatmawati terdiri dari :
1. Direktorat pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang.
2. Direktorat sumber daya manusia, Pendidikan, dan penelitian.
3. Direktorat keuangan dan barang milik negara.
4. Direktorat perencanaan, organisasi, dan umum.
Gambar 2 2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUP Fatmawati
Sebagaimanatersaji dalam gambar di atas,struktur organisasi RSUP Fatmawati terdiri atas 4 (empat) Direktorat dan 7 (tujuh) Komite dari Satuan Pemeriksaan Intern (SPI). Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, pelaksanaan kegiatan RSUP Fatmawati didukung oleh sumber daya manusiaper 31Desember 2021sebanyak2.268 pegawai yang terdiri dari 1.528 orangPNS, 478 orang pegawai BLU, dan 262 orang pegawai kontrak.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811070117-a0e4827bfca60861435aabf05bbdb73f/v1/d392aa1e347ea005bd9e272546dda386.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
2.2. Profil Peserta
Nama : Gustika Sari, AMK
NIP : 199408082022032002
Tempat/tanggal lahir : Banyumas, 08 Agustus 1994
Pendidikan : DIII Keperawatan
Golongan : II C
Jabatan : Perawat Terampil
Unit kerja : HCU Lantai 2 IGD RSUP Fatmawati
Uraian tugas sesuai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yaitu :
1. Mengoptimalkan pendokumentasian rekam medis : melakukan pengkajian keperawatan.
2. Meningkatkan produktifitas pelayanan : ketepatan melakukan tindakan keperawatan.
3. Mengoptimalisasi pelayanan SISRUTE : melaksanakan bimbingan terhadap PK dibawahnya.
4. Mengoptimalisasi pelayanan satuan kerja : kepatuhan melakukan cuci tangan 6 langkah.
5. Mengoptimalisasi penggunaan rekam medis electronik (RME) : tidak ada komplain dari pasien, keluarga, teman sejawat atau tenaga kesehatan lain.
6. Meningkatkankepuasanpelanggan : memberikanpendidikan kesehatan pada pasien atau keluarga.
7. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien : melakukan tindakan keperawatan.
8. Mengoptimalisasi penerapan pelayanan IGD level IV : tidak ada pasien jatuh, dekubitus, dan ketepatan identitas serta pelaksanaan time out.
9. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia : mengikuti pelatihan, workshop, seminar keperawatan, CNE, atau siang klinik.