14 minute read

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

Next Article
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

A. Identifikasi Isu

1. Deskripsi isu a. Belum optimalnya kegiatan penjajaran koleksi dalam temu kembali bahan pustaka di Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Perpustakaan merupakan tempat untuk menyimpan, mengolah, dan memberikan informasi kepada pemustaka. Salah satu kegiatan memberikan informasi adalah dengan melakukan kegiatan penjajaran koleksi atau penataan buku supaya terlihat rapi dan dapat ditemu kembali dengan mudah. Kegiatan ini sangat penting yang bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan temu kembali bahan pustaka. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penyusunan koleksi yang dilakukan di Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III belum tersusun secara sistematis berdasarkan nomor klas. Selain itu belum adanya jadwal rutin dalam pelaksanaan keggiatan shelving menyebabkan ditemukan bahan pustaka yang tidak berada pada tempat atau rak yang seharusnya. Sehingga menyebabkan kesulitan saat melakukan penelusuran temu kembali bahan pustaka. Hal ini akan berpengaruh pada tingkat kepuasan pemustaka dan akan berdampak bagi citra perpustakaan itu sendiri terutama pada saat penilaian akreditasi perpustakaan.

Advertisement

Pada gambar di atas masih terlihat koleksi buku perpustakaan di Poltekkes

Kemenkes Jakarta III masih belum tertara rapih berdasarkan nomor klasifikasi dan nomor panggil buku. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan

Kepala Unit Perpustakaan yaitu Bapak Hrayanto, S.IPI saat ini perpustakaan masih tahap pengembangan perpustakaan, perpustakaan Poltekkes Kemenkes

Jakarta III sebelumnya memiliki 3 perpustakaan dengan penempatan pada setiap program studi. Pada tahun 2021 perpustakaan Poltekkes Kemenkes

Jakarta III melakukan penggabungan perpustakaan menjadi Perpustakaan Terpadu. Penggabungan perpustakaan tersebut mengakibatkan koleksi perpustakaan perlu melakukan penyusunan ulang dan sampai juli tahun 2022 koleksi perpustakaan belum tersusun secara sistemasi hal ini mengakibatkan pemustaka kesulitan dalam melakukan temu kembali bahan pustaka. Tidak hanya itu berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan ditemukan pemustaka meletakkan bahan pustaka yang telah dibaca disembarang rak atau tempat. Masalah tersebut menjadikan salah satu landasan pentinya pembuatan alur SOP penajjaran koleksi, dengan adanya b. Belum optimalnya sosialisai perawatan bahan pustaka di Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Pada Tahun 2022.

SOP diharapkan koleksi bahan pustaka yang terdapat di rak dapat tersusun secara sistematis atau berdasarkan nomor panggil sehingga dapat memudahkan dalam melakukan temu kembali bahan pustaka.

Kegiatan Pelestarian bahan Pustaka bertujuan agar bahan Pustaka tidak cepat mengalami kerusakan dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang cukup panjang. Bahan Pustaka khususnya koleksi berupa kertas merupakan bahan

Pustaka yang mudah terbakar, sobek, dan rusak. Terdapat beberapa factorfaktor penyebab kerusakan bahan Pustaka diantaranya faktor manusia.

Pemustaka menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 9 adalah pengguna perpustakaan yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Pemustaka bagi Perpustakaan Kemenkes Jakarta III merupakan civitas akademika yang meliputi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Tidak dapat diungkiri bahwa pada umumnya mahasiswa memiliki peran paling utama dalam kerusakan bahan pustaka. Setiap koleksi buku Perpustakaan Poltekkes

Kemenkes Jakarta III yang sering dipinjam dan tidak dijaga dengan baik dapat menjadi salah satu faktor tingkat kerusakan bahan pustaka, pada beberapa buku terdapat halaman yang sudah tidak ditemukan kembali ataupun terdapat lembaran yang sudah sobek. Mencoret-coret buku yang dibaca, menggaris bawahi buku dengan bermacam warna tinta dan melipat bagian buku yang dianggap penting merupakan tindakan vandalisme yang dapat mempercepat kerusakan bahan pustaka. Dikhwatirkan jika tidak adanya kesadaran pemustaka akan perawatan bahan pustaka yang digunakan maka akan membuat koleksiPerpustakaan cepat rusak mengakibatkan danayangditerima oleh perpustakaan akan lebih banyak dialokasikan untuk perbaikan buku dan informasi yang terkangdung di dalamnya akan menjadi sulit dibaca oleh pemustaka. c. Belum optimalnya identifikasi kebutuhan bahan pustaka bagi program studi Promosi Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III tahun 2022. Perpustakaan sebagai sumber informasi memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan informasi perpustakaan menyediakan informasi koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan. Sehingga koleksi tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pengguna perpustakaan. Koleksi bahan pustaka untuk program studiPromosi Kesehatandi PerpustakaanPoltekkes Kemenkes Jakarta III sampai pada tahun 2022 masih belum dapat terpenuhi. Ketersedian koleksi merupakan salah satu unsur utama dan terpenting yang harus ada di perpustakaan. Tanpa adanya ketersediaan koleksi yang memadai maka perpustakaan tidak dapat memberikan pelayanan yang masimal kepada pengguna perpustakaan.

2. Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya Smart Governance

Tabel 3. 1 Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan

Isu Dampak Apabila Isu Tidak

Ditangani

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Belum optimalnya kegiatan penjajaran koleksi dalam temu

Koleksi perpustakaan (buku) yang belum tersusun secara sistematis dapat a. Manajemen ASN Sebagai seorang

Pustakawan harus

Kembali bahan

Pustaka di Perpustakaan

Poltekkes Kemenkes

Jakarta III tahun mengakibatkan kesulitan dalam melakukan temu kembali bahan pustaka

2022.

(buku), hal ini dapat menyebabkan pelayanan perpustakaan kurang maksimal dan dapat mempengaruhi penilaian akreditasi perpustakaan. melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan salah satunya melaksanakan kegiatan shelving koleksi perpustakaan berdasarkan kode klasifikasi nomor panggil. b. Smart ASN

Melakukan penyusunan koleksi bahan pustaka secara sistemastis merupakan sikap

Pustakawan yang profesional dan berintegritas

Belum optimalnya sosialisai perawatan bahan pustaka di Perpustakaan

Poltekkes Kemenkes

Jakarta III Pada

Tahun 2022

Dapat terjadi resiko bahan pustaka menjadi cepat rusak dan informasi yang terkandung di dalamnya akan menjadi sukit dibaca oleh pemustaka lainnya. a. Manajemen ASN

Pustakawan melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan SOP dan uraian jabatan yang berlaku di unit kerja b. Smart ASN

Memberikan pelayanan yang prima dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka merupakan sikap yang

Belum optimalnya identifikasi kebutuhan bahan pustaka bagi program studi

Promosi Kesehatan di Poltekkes

Kemenkes Jakarta

III tahun 2022

Hal ini mengakibatkan kebutuhan informasi pengguna tidak terpenuhi dan perpustakaan tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal. harus di miliki oleh Pustakawan. a. Manajemen ASN

Sebagai Pustakawan harus menjalankan tugas dan fungsi sesuai b. Smart ASN

SOP yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan salah satunya dalam pengadaan bahan pustaka.

Melakukan kegiatan mengadakan dan menseleksi bahan pustaka merupakan sikap Pustakawan yang profesional dan berintegritas

B. Analisis isu

Alat analisis yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini adalah analisis kualitas isu USG (urgency, seriousness, and, growth). Analisis USG adalah salah satu metode skoring untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Langkah skoring dengan menggunakan metode USG adalah membuat daftar akar masalah atau isu dengan bobot skoring 1-5 dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas masalah. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Urgency artinya seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.

2. Seriousnessartinya seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut.

3. Growthartinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Penggunaan metode USG dalam penentuan prioritas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, dimana penilaian dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukan bahwa isu tersebut sangat serius untuk segera ditangani. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar. Adapun analisis isu USG pada rancangan aktualisasi ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No. Isu Aktual Kriteria Skor Priortitas

1 Belum optimalnya optimalnya

Keterangan :

U= UrgencyS = Seriousness, G= Growth

Skala Likert: 1 – 5

5 = Sangat Baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kecil

1 = Sangat Kecil

Berdasarkan hasil analisis kualitas isu menggunakan USG di atas, maka diperoleh satu isu yang menjadi prioritas untuk segera diperbaiki atau dicarikan solusi pemecahannya. Isu yang menjadi prioritas tersebut mendapatkan skor yang paling tinggi, yakni mendapatkan skor 14, isu yang kedua mendapat skor 11, dan isu yang ketiga memperoleh skor 13. Isu yang dimaksud adalah “Belum optimalnya kegiatan

Penjajaran Koleksi dalam temu Kembali bahan Pustaka di Perpustakaan Poltekkes

Kemenkes Jakarta III tahun 2022”, yang selanjutnya akan dibuatkan serangkaian tahapan-tahapan kegiatan yang dikaitkan dengan materi pembelajaran selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS sebagai solusi atau bentuk pemecahan dari isu tersebut.

C. Deskripsi Core Issue

Dalam Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menjelaskan bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan bagian integral dari kegiatan Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan Pendidikan yang berkedudukan di Perguruan Tinggi. Perpustakaan berperan serta dalam melaksanakan visi dan misiperguruan tinggi yakni untuk mendukung keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Sejalan dengan itu maka segala bentuk informasi yang ada di perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar setiap koleksi yang tersimpan dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Salah satu cara dalam mengelola perpustakaan adalah dengan memperhatikan penataan koleksinya.

Dampak yang akan terjadi apabila koleksi bahan pustaka (buku) belum tersusun secara

Man sistematis akan menyulitkan dalam melakukan temu kembali bahan pustaka, sehingga dapat menyebabkan kebutuhan informasi pemustaka tidak dapat terpenuhi, membuat pelayanan perpustakaan kurang maksimal dan dapat mempengaruhi nilai pada akreditasi perpustaaan. Dengan adanya pembuatan SOP kegiatan penjajaran koleksi diharapkan mampu mempercepat proses temu kembali bahan pustaka.

D. Analisa Penyebab Isu

Kurangnya

Methode

Belum optimalnya kegiatan penjajaran koleksi dalam temu kembali bahan pustaka di Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III tahun 2022

Machine

Berdasarkan analisis fishbones di atas, ditemukan penyebab masalah yang muncul pada beberapa poin, yaitu pada man Kurangnya pengetahuan Pustakawan dalam melaksanakan kegiatan penjajaran koleksi secara sistematis dan belum adanya tim khusus dalam melaksanakan kegiatan penjajaran koleksi, pada point methode belum adanya jadwal rutin dalam pelaksanaan kegiatan shelving dan belum adanya SOP kegiatan penjajaran koleksi, pada point machine koleksi bahan pustaka (buku) yang belum tersusun secara sistematis. Melihat fenomena ini maka gagasan kreatif yang di lakukan adalah pembuatan SOP penajajaran koleksi.

E. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah

Setelah menganalisis isu utama dan faktor penyebab utama isu, selanjutnya harus diajukan gagasan pemecahan isu agar isu yang terjadi tidak terus berkelanjutan dan menimbulkan dampak-dampak yang mungkin terjadi. Dari kemungkinan penyebab munculnya isu di atas, mengajikan gagasan pemecahan isu berupa Pembuatan SOP

Penjajaran Koleksi pada Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Gagasan pemecahan isu ini dipilih dikarenakan Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III belum memilikiSOP penjajaran koleksi yang berdasarkan padaperaturanPerpustakaan

Perguruan Tinggi. Adapun dengan pemanfaatan SOP yang telah dibuat dalam kegiatan penjajaran koleksi di Perpustakaan diharapkan mampu mempercepat proses temu kembali bahan pustaka.

Tabel 3. 3 Gagasan Kreatif Pemecah Isu No Kegiatan Sumber

1. Melakukan konsultasi dengan Ka.Unit

Perpustakaan atau mentor terkait gagasan kegiatan

2. Mengumpulkan bahan untuk pembuatan SOP kegiatan penjajaran koleksi sebagai upaya temu kembali bahan pustaka

3. Merancang dan Menyusun rancangan SOP

SKP

SKP

Penjajaran Koleksi Inovasi & SKP

4. Melakukan koordinasi dengan Bidang Penjaminan

Mutu terkait penyusunan SOP Penjajaran Koleksi Inovasi

5. Melakukan Perbaikan draff rancangan SOP penjajaran koleksi SKP

6 Finalisasi Rancangan SOP Penjajaran Koleksi

Perpustakaan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Innovasi & SKP

7. Melakukan sosialisasi penjajaran koleksi Inovasi & SKP

Bab Iv Rancangan Aktualisasi

A. Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Nama : May Esterina

Jabatan : Pustakawan – Terampil

Unit Kerja : Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya kegiatan penjajaran koleksi dalam temu kembali bahan pustaka di

Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III pada tahun 2022

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan SOP penjajaran koleksi sebagai upaya efektif temu kembali bahan pustaka di

Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022

No. Kegiatan

Tabel 4. 1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Tahapan

Kegiatan

Output/Hasil Nilai-NilaiDasar

Kontribusi

TerhadapVisiMisi

Organisasi

PenguatanNilai

NilaiOrganisasi

1. Melakukan Konsultasi dengan Mentor mengenai

1. Berkonsultasi dengan atasan langsung dalam rencana

Lembar persetujuan dari mentor yang sudah

 Loyal, Memegang teguh ideologi pancasila saya melakukan

Melalui kegiatan pengumpulan bahan untuk pembuatan SOP

Shelving ini

Dedikasi, bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan gagasan rancangan dalam pembuatan

SOP pembuatan

SOP penjajaran koleksi ditandatangani yang berisi saran dan gagasan musyawarah dalam pengambilan keputusan terkait isu yang akan diangkat

 Harmonis, saya berkomunikasi secara efektif dan efisien sehingga atasan mengerti dan dapat mencapai tujuan serta membangun lingkungan kerja yang kondusif

 Kompeten, saya membuat perencanaan kegiatan yang dapat mengatasi mendukung visi dan misi dari Poltekkes

Kemenkes Jakarta III yaitu menyediakan pelayanan prima bagi civitas akademika. kompetensinya, dengan menjunjung tinggi kode etik profesi pustakawan dengan terus berusaha mengembangkan potensi diri, sehingga mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun tim.

2. Meminta persetujuan mentor dalam penetapan gagasan isu

Dokumentasi foto konsultasi persoalan yang dihadapi

 Akuntabel, saya menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan serta latar belakang isu dan gagasan secara jelas dan terperinci.

Adaptif, saya cepat menyesuaikan diri terhadap masukan yang diberikan

 Berorientasi

Pelayanan, cekatan dalam melakukan penetapan isu dan gagasan kreatif bahan untuk pembuatan

SOP Kegiatan penjajaran koleksi dengan rekan sejawat dalam membentuk tim untuk pembuatan rancangan SOP penjajaran koleksi agar dapat memberikan pelayanan perpustakaan yang prima

 Kolaboratif, terbuka dalam bekerjasama dengan mentor untuk menghasilkan rancangan aktualisasi yang baik.

Notulen dan dokumentasi hasil koordinasi

 Loyal, Memegang teguh ideologi pancasila saya melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan

Melalui kegiatan pengumpulan bahan untuk pembuatan SOP penjajaran koleksi ini mendukung visi dan misi dari Poltekkes

Kemenkes Jakarta III yaitu menyediakan

Dedikasi, bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensinya, dengan menjunjung tinggi kode etik profesi pustakawan dengan

 Harmonis, saya berkomunikasi secara efektif dan efisien sehingga dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif

 Kompeten, saya melaksanakan tugas dengan baik dalam membentuk tim untuk penyusunan rancangan SOP

 Kolaboratif, berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam melakukan penyusunan rancangan SOP pelayanan prima bagi civitas akademika. terus berusaha mengembangkan potensi diri, sehingga mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun tim.

2. Melakukan

penelusuran sumber literature melalui internet terkait beberapa contoh SOP penjajaran koleksi pada instansi lain di lingkup

Perpustakaan

Poltekkes

Kemenkes

Komitmen dalam pembuatan

SOP penjajaran koleksi

 Akuntabel, Dalam mengumpulkan bahan untuk pembuatan SOP penjajaran koleksi saya akan melakukan dengan penuh tanggung jawab

 Adaptif, saya cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan dengan menggunakan teknologi informasi dalam penelusuran

SOP

 Berorientasi

Pelayanan,

3. Merancang dan

Menyusun SOP

Penjajaran

Koleksi

1. Mempelajari Peraturan perundangundang terkait pembuatan SOP guna menentukan simbol dan diagram yang menggambarkan proses penyusunan SOP cekatan dalam melakukan penelusuran untuk bahan pembuatan

SOP penjajaran koleksi agar dapat memberikan pelayanan perpustakaan yang prima

Tersedianya simbol dan diagram terkait alur dan tahapan

SOP

 Kompeten, berupaya sebaik mungkin untuk mempelajari peranturanperundangan terkait penyusunan

SOP penjajaran koleksi

Melalui kegiatan perancangan dan pembuatan SOP

Shelving ini mendukung visi dan misi dari Poltekkes

Kemenkes Jakarta III yaitu menyediakan pelayanan prima bagi civitas akademika.

Dedikasi, bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensinya, dengan menjunjung tinggi kode etik profesi pustakawan dengan terus berusaha mengembangkan potensi diri, sehingga

2. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja terkait pembuatan rancangan SOP penjajaran koleksi

Notulen hasil koordinasi

 Loyal, melakukan diskusi, musyawarah dalam mengambil keputusan terkait pembuatan rancangan SOP penjajaran koleksi.

 Harmonis, dalam melakukaan koordinasi saya memperhatikan tata krama dan kesopanan.

 Kolaboratif, saya melakukaan kolaborasi bersama dengan rekan kerja terkait pembuatan rancangan SOP penjajaran koleksi mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun tim.

3. Menyusun

rancangan SOP penjajaran koleksi

Tersedianya draft rancangan SOP penjajaran koleksi

 Akuntabel, bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas untuk menyusun racngan

SOP penjajaran koleksi

 Adaptif, saya cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan dengan menggunakan teknologi informasi dalam menyusun rancangan SOP penjajaran koleksi menggunakan aplikasi Microsoft koordinasi dengan bidang penjaminan mutu terkait draff rancangan penyusunan rancangan SOP koordinasi dengan bidang penjaminan mutu terkait draff penyusunan rancangan SOP penjajaran koleksi

Terlaksananya koordinasi dengan bidang penjaminan mutu

 Berorientasi

Pelayanan, cekatan dalam melakukan penyusunan SOP penjajaran koleksi agar dapat memberikan pelayanan perpustakaan yang prima

 Kolaboratif, saya berkolaborasi dengan bidang penjaminan mutu untuk membuat rancangan penyusunan SOP penjajaran koleksi

 Akuntabel, dalam melakukan

Melalui kegiatan koordinasi dengan bidang penjaminan mutu mendukung visi dan misi dari

Poltekkes Kemenkes

Jakarta III yaitu menyediakan pelayanan prima bagi civitas akademika.

Dedikasi, bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensinya, dengan menjunjung tinggi kode etik profesi pustakawan dengan terus berusaha mengembangkan

Penjajaran

Koleksi

2. Menghimpun saran dan masukan dari bidang penjaminan mutu terkait draff rancangan SOP

Tersedianya lembaran koordinasi yang berisi saran dan masukan koordinasi saya melakukan dengan penuh tanggung jawab

 Adaptif, saya bertindak proaktif pada saat melakukan koordinasi dengan bidang penjaminan mutu

 Harmonis, saya menghargai dan menerima setiap orang yang memberikan masukan

 Berorientasi

Pelayanan, saya melakukan perbaikan tiada potensi diri, sehingga mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun tim. kepada Ka. Unit

Perpustakaan atau henti terkait saran dan masukan yang diberikan

 Kompeten, saran dan masukan yang diberikan selanjutnya akan saya kaji sehingga saya dapat selalu meningkat kompetensi diri saya untuk memberikan pelayanan prima kepada pemustaka

Tersampaikann ya hasil koordinasi

 Loyal, saya menggunakan

Bahasa yang baik dan sopan saat melaporkan hasil koordinasi

5. Perbaikan hasil

koordinasi dengan Bidang

Penjaminan

Mutu terkait draff SOP

Perpustakaan

1. Memperbaiki

draff rancangan

SOP berdasarkan catatan masukan dan saran dari

Bidang

Penjaminan Mutu

Rancangan

SOP penjajaran koleksi telah diperbaiki

 Berorientasi

Pelayanan, saya melakukan perbaikan tiada henti terkait untuk membuat rancangan SOP yang tepat

 Kompeten, saya melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dalam melakukan perbaikan penyusunan rancangan SOP

Melalui kegiatan perbaikan ini mendukung visi dan misi dari Poltekkes

Kemenkes Jakarta III yaitu menyediakan pelayanan prima bagi civitas akademika

Dedikasi, bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensinya, dengan menjunjung tinggi kode etik profesi pustakawan dengan terus berusaha mengembangkan potensi diri, sehingga mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun tim

Adaptif, saya cepat menyesuaikan diri dan menghadapi perubahan dalam

2. Melakukan konsultasi dengan Ka. Unit

Perpustakaan terkait hasil perbaikan rancangan SOP yang telah disusun

Tersedianya lembar konsultasi pelaporan SOP yang sudah diperbaiki atau disempurnakan oleh Ka. Unit

Perpustakaan atau mentor penyusunan perbaikan rancangan SOP

 Harmonis, dalam proses konsultasi saya memperhatikan tata krama dan kesopanan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

 Loyal, menggunakan

Bahasa yang baik dan sopan saat melakukan konsultasi

 Akuntabel, saya bersikap jujur

6. Finalisasi

Rancangan

SOP Penjajaran

Koleksi Perpustakaan di Poltekkes

Kemenkes

Jakarta III

1. Menyerahkan rancangan SOP yang telah diperbaiki kepada

Bidang

Penjaminan Mutu untuk dapat disetujui dan diberikan penomoran

Tersedianya penomoran dalam rancangan SOP penjajaran koleksi dalam melaporkan hasil perbaikan

 Kolaboratif, saya berkolaborasi dengan Ka. Unit

Perpustakaan atau mentor dalam mendiskusikan perbaikan rancangan SOP yang telah disusun

 Kolaboratif, saya terbuka dalam bekerja sama untuk menciptakan SOP yang tepat guna

Harmonis, dalam proses menyerahkan perbaikan draff rancangan SOP

Melalui kegiatan finalisasi rancangan

SOP panjajaran koleksi ini mendukung visi dan misi dari Poltekkes

Kemenkes Jakarta III yaitu menyediakan pelayanan prima bagi civitas akademika

Dedikasi, bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensinya, dengan menjunjung tinggi kode etik profesi pustakawan dengan terus berusaha mengembangkan

2. Melaporkan hasil penyusunan

SOP kepada pimpinan guna mendapatkan persetujuan penetapan baku

SOP penjajaran koleksi perpustakaan

Tersedianya surat keputusan tentang SOP penjajaran koleksi saya memperhatikan tata krama dan kesopanan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

 Akuntabel, saya bersikap transparansi dalam menyampaikan pelaporan penyusunan SOP

 Kompeten, saya melaksanakan tugas dengan baik dalam menyampaikan pelaporan penyusunan SOP potensi diri, sehingga mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun tim

7. Sosialisasi SOP

Penjajaran

Koleksi Perpustakaan

3. Mengarsipkan

Rancangan SOP penjajaran koleksi yang telah disetujui ke dalam bentuk pdf

Rancangan

SOP penjajaran koleksi memiliki arsip digital

 Berorientasi

Pelayanan, dalam melaporkan hasil penyusunan SOP saya bersikap ramah dan sopan

 Adaptif, dalam melakukan pengarsipan rancangan SOP secara digitalisasi saya menggunakan scannerdan membuat dalam bentuk pdf

1. Persetujuan kepada pimpinan untuk pelaksanaan sosialisasi

Pelaksanaan sosialisasi disetujui

 Loyal, menggunakan

Bahasa yang baik dan sopan saat meminta persetujuan kepada

Melalui kegiatan sosialisasi SOP penjajaran koleksi ini mendukung visi dan misi dari Poltekkes

Kemenkes Jakarta III

Dedikasi, bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensinya, dengan menjunjung tempat dan bahan untuk melakukan sosialisasi

Tersedianya tempat dan bahan yang akan disosialisasikan pimpinan dalam melakukan kegiatan sosialisasi

 Akuntabel, saya memastikan data dukung dan bahan sosialisasi sudah sesuai dengan benar

 Kolaboratif, saya berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam membuat jadwal dan menentukan tempat sosialisasi yaitu menyediakan pelayanan prima bagi civitas akademika. tinggi kode etik profesi pustakawan dengan terus berusaha mengembangkan potensi diri, sehingga mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun tim daftar hadir Daftar hadir tersedia

 Berorientasi

Pelayanan, saya bersikap cermat dan cekatan dalam

4. Melaksanakan sosialisasi SOP penjajaran koleksi perpustakaan

Terlaksananya proses sosialisasi menyiapkan daftar hadir

 Kompeten, saya memaparkan mengenai SOP kegiatan shelving yang akan dilakukan secara sistematis dengan jelas dan benar

 Adaptif, dalam mendukung presentasi saya menggunakan power point sebagai bentuk inovasi yang saya lakukan

 Harmonis, saya menghargai dan menerima setiap orang yang

memberikan masukan.

B. Penjadwalan

I Persiapan

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan konsultasi dengan coach

3. Melaksanakan rapat bersama rekan kerja untuk membangun dukungan

II Pelaksanaan

1. Mengumpulkan bahan untuk pembuatan SOP penjajaran koleksi

2. Menyusun dan merancang SOP penjajaran koleksi

3. Melakukan koordinasi dengan bidang penjaaminan mutu

4. Melakukan Perbaikan terkait draff rancangan SOP Perpustakaan

5. Finalisasi rancangan SOP penjajaran koleksi

6. Melakukan sosialisasi SOP penjajaran koleksi perpustakaan

C. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4. 3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya

No. PihakyangTerlibat Peran

1 Yupi Supartini, S.Kp., MSc Direktur Poltekkes

Kemenkes Jakarta III

2 Haryanto, S.IPI

Mentor dan Ka. Unit

Perpustakaan

3 dr.Titiek Resmisari, MARS Coach

4. Bidang Penjaminan Mutu

Partisan yang membantu dalam melakukan pengarahan pembuatan rancangan SOP

4 Rekan sejawat atau pustakawan yang lain kecuali penulis

Partisipan yang membantu dalam mengerjakan rancangan aktualisasi ini & responden

This article is from: