3 minute read

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual

3.1.1. Identifikasi Isu

Advertisement

Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai kondisi dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai dengan SKP dapat berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP:

Tabel 3.1 : Penjelasan Butir SKP

No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan

1 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

2 melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

3 Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat

4 Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

5 Melaksanakan case findings/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu

6 Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar dan lanjutan

7 Merumuskan diagnose keperawatan pada individu

SOP

SOP

SOP

8 Membuat prioritas diagnose keperawatan dan masalah keperawatan

9 Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan)

10 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

11 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medical bedah

12 Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

13 Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

14 Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka. Menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

15 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi, eliminasi, istirahat dan tidur, kebersihan diri, rasa nyaman dan pengaturan suhu, oksigenasi kompleks, hambatan komunikasi,

16 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi

Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan

Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan

Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan

Dilaksanakan Sesuai SOP

Belum optimalnya penerapan mobilisasi pada pasien pasca

Terdapat manajemen dalam penanggulang an

17 Melakukan pemantauan dan penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatn spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien operasi isu terkait SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi

Sudah

Dilaksanakan

18 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu Sudah

19 Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala

20 Melakukan perawatan luka

21 Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

22 Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

Dilaksanakan

Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sudah

Dilaksanakan

Belum optimalnya perlakuan instrument set ganti verban bekas pakai

Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan sosialisasi kepada perawat tentang cara perlakuan instrument set ganti verban bekas pakai

Belum efektifnya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih

Tersedianya fasilitas pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya

23 Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan

24 Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter

25 Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

26 Melakukan pendidikan kesehatan pada individu

Sesuai SOP

SOP

SOP

Penulis mengidentifikasi isu dengan cara observasi selama tiga bulan di Ruang Kemuning V RSHS Bandung. Berikut ini beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), diantaranya:

A. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang

Kemuning V RSHS Bandung.

Pembedahan atau operasi adalah tindakan yang mengakibatkan timbulnya luka pada bagian tubuh pasien sehingga menimbulkan rasa nyeri dan menjadi salah satu alasan pasien tidak ingin bergerak atau melakukan mobilisasi. Terdapat 5 pasien pasca operasi yang dirawat di ruang

Kemuning V dengan rentan waktu tanggal 1 Mei – 20 Mei yang dirawat lebih dari 7 hari dikarenakan kondisi luka pasien yang kurang baik. Setelah dikaji, pasien tidak melakukan mobilisasi pasca operasi secara optimal. Selama ini perawat sudah mengingatkan pasien untuk melakukan mobilisasi pasca operasi, namun cara yang diberikan belum optimal karena belum terdapat Standar Prosedur Operasional (SPO) mobilisasi pada pasien pasca operasi.

B. Belum optimalnya perlakuan intrumen set ganti verban bekas pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

Dalam dekontaminasi peralatan perawatan pasien dilakukan penatalaksanaan peralatan bekas pakai perawatan pasien yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh (pre-cleaning, cleaning, disinfeksi, dan sterilisasi). Oleh sebab itu penting sekali pemahaman dan kepatuhan petugas tersebut untuk juga menerapkan kewaspadaan standar agar tidak terinfeksi. Namun kondisi di ruang Kemuning V ini tempat penyimpanan instrument set bekas pakai hanya diletakan di tempat cuci tangan tanpa langsung dibilas, hal itu dapat beresiko terjadinya penyebaran infeksi nosokomial.

C. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

Untuk menghindari resiko dan gangguan kesehatan salah satunya melaksanakan pengelolaan limbah sesuai persyaratan dan tatalaksana yang telah ditetapkan untuk melindungi pasien, keluarga pasien dan seluruh tenaga kesehatan yang ada di lingkungan rumah sakit (Depkes RI, 2006). HAIs atau Healthcare Associated Infection dapat dicegah dengan pengelolaan limbah /sampah. Pemilahan tempat sampah di RSHS dibagi sesuai warna yaitu kuning untuk sampah medis, hitam untuk sampah non medis, putih untuk plabot infus, ungu untuk sitotoksik, coklat untuk farmasi, dan merah untuk radioaktif. Setelah gedung kemuning dijadikan ruangan khusus pasien Covid-19, sampah plabot infus dibuang ke tempat sampah medis Namun saat ini ruang kemuning V sudah dijadikan ruangan bedah kembali, namun tempat sampah plabot infus belum difungsikan kembali.

3.1.2. Analisis dan Penetapan Isu

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis APKL. Tekhnik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor diantaranya yaitu:

1. Aktual (A) : masalah yang sedang terjadi dan hangat dibicarakan

2. Problematik (P) : masalah yang memiliki masalah kompleks, sehingga perlu solusinya

3. Kekhalayakan (K): masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak

4. Kelayakan (L) : masalah yang masuk akal serta relevan untuk dipecahkan masalahnya

This article is from: