![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
3 minute read
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
from Optimalisasi Penyusunan SPO Mobilisasi Pada Pasien Pasca Operasi Di Ruang Kemuning V Rsup Dr. Hasan
3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual
3.1.1. Identifikasi Isu
Advertisement
Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai kondisi dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai dengan SKP dapat berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP:
Tabel 3.1 : Penjelasan Butir SKP
No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
1 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2 melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3 Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
4 Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5 Melaksanakan case findings/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
6 Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar dan lanjutan
7 Merumuskan diagnose keperawatan pada individu
SOP
SOP
SOP
8 Membuat prioritas diagnose keperawatan dan masalah keperawatan
9 Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan)
10 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
11 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medical bedah
12 Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
13 Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
14 Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka. Menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
15 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi, eliminasi, istirahat dan tidur, kebersihan diri, rasa nyaman dan pengaturan suhu, oksigenasi kompleks, hambatan komunikasi,
16 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP
Sudah Dilaksanakan
Sesuai SOP
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP
Sesuai SOP
Sudah Dilaksanakan
Sesuai SOP
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP
Sudah Dilaksanakan
Dilaksanakan Sesuai SOP
Belum optimalnya penerapan mobilisasi pada pasien pasca
Terdapat manajemen dalam penanggulang an
17 Melakukan pemantauan dan penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatn spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien operasi isu terkait SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi
Sudah
Dilaksanakan
18 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu Sudah
19 Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
20 Melakukan perawatan luka
21 Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
22 Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
Dilaksanakan
Dilaksanakan Sesuai SOP
Dilaksanakan Sesuai SOP
Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP
Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP
Sudah
Dilaksanakan
Belum optimalnya perlakuan instrument set ganti verban bekas pakai
Dilaksanakan Sesuai SOP
Dilaksanakan sosialisasi kepada perawat tentang cara perlakuan instrument set ganti verban bekas pakai
Belum efektifnya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih
Tersedianya fasilitas pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya
23 Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
24 Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
25 Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
26 Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
Sesuai SOP
SOP
SOP
Penulis mengidentifikasi isu dengan cara observasi selama tiga bulan di Ruang Kemuning V RSHS Bandung. Berikut ini beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), diantaranya:
A. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang
Kemuning V RSHS Bandung.
Pembedahan atau operasi adalah tindakan yang mengakibatkan timbulnya luka pada bagian tubuh pasien sehingga menimbulkan rasa nyeri dan menjadi salah satu alasan pasien tidak ingin bergerak atau melakukan mobilisasi. Terdapat 5 pasien pasca operasi yang dirawat di ruang
Kemuning V dengan rentan waktu tanggal 1 Mei – 20 Mei yang dirawat lebih dari 7 hari dikarenakan kondisi luka pasien yang kurang baik. Setelah dikaji, pasien tidak melakukan mobilisasi pasca operasi secara optimal. Selama ini perawat sudah mengingatkan pasien untuk melakukan mobilisasi pasca operasi, namun cara yang diberikan belum optimal karena belum terdapat Standar Prosedur Operasional (SPO) mobilisasi pada pasien pasca operasi.
B. Belum optimalnya perlakuan intrumen set ganti verban bekas pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung
Dalam dekontaminasi peralatan perawatan pasien dilakukan penatalaksanaan peralatan bekas pakai perawatan pasien yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh (pre-cleaning, cleaning, disinfeksi, dan sterilisasi). Oleh sebab itu penting sekali pemahaman dan kepatuhan petugas tersebut untuk juga menerapkan kewaspadaan standar agar tidak terinfeksi. Namun kondisi di ruang Kemuning V ini tempat penyimpanan instrument set bekas pakai hanya diletakan di tempat cuci tangan tanpa langsung dibilas, hal itu dapat beresiko terjadinya penyebaran infeksi nosokomial.
C. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang Kemuning V RSHS Bandung
Untuk menghindari resiko dan gangguan kesehatan salah satunya melaksanakan pengelolaan limbah sesuai persyaratan dan tatalaksana yang telah ditetapkan untuk melindungi pasien, keluarga pasien dan seluruh tenaga kesehatan yang ada di lingkungan rumah sakit (Depkes RI, 2006). HAIs atau Healthcare Associated Infection dapat dicegah dengan pengelolaan limbah /sampah. Pemilahan tempat sampah di RSHS dibagi sesuai warna yaitu kuning untuk sampah medis, hitam untuk sampah non medis, putih untuk plabot infus, ungu untuk sitotoksik, coklat untuk farmasi, dan merah untuk radioaktif. Setelah gedung kemuning dijadikan ruangan khusus pasien Covid-19, sampah plabot infus dibuang ke tempat sampah medis Namun saat ini ruang kemuning V sudah dijadikan ruangan bedah kembali, namun tempat sampah plabot infus belum difungsikan kembali.
3.1.2. Analisis dan Penetapan Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis APKL. Tekhnik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor diantaranya yaitu:
1. Aktual (A) : masalah yang sedang terjadi dan hangat dibicarakan
2. Problematik (P) : masalah yang memiliki masalah kompleks, sehingga perlu solusinya
3. Kekhalayakan (K): masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Kelayakan (L) : masalah yang masuk akal serta relevan untuk dipecahkan masalahnya