1 minute read

Tabel 3.5.1 Gagasan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan

Next Article
Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara. Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK- BLU). Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut:

Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara. Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK- BLU). Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5.1. Gagasan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan

No. Gagasan Kegiatan Tahapan Kegiatan

Advertisement

1. Membuat poster tentang disiplin prokes dan dan kepatuhan pemakaian APD

2. Sosialisasi mengenai pengisian ceklist pengunaan APD agar tidak ada yang terlewat ketika menggunakan

APD dengan mengirim broadcast WhatsApp pada seluruh staf

Anestesi. 3. Pembuatan video mengenai perubahan habitual dalam Era

New Normal a. Meminta ijin kepada Kepala KSM atas gagasan kegiatan yang akan dilakukan b. mencari materi tentang prokes dan APD c. merancang design poster petujuk penggunaan APD d. mencetak poster petunjuk penggunaan APD e. menempelkan poster petunjuk penggunaan APD di area unit kerja anestesi sesuai level a. Mencari referensi ter-update tentang APD b. Mencari SOP Penggunaan APD RS sesuai area c. Menyesuaikan ceklist yang ada apakah sudah sesuai dengan SOP yang dibuat d. Melakukan broadcast pada seluruh staf anestesi akan pengisian ceklist setiap memakai APD di berbagai area

a. Mencari referensi mengenai perubahan habitual dalam keadaan New Normal b. Merancang konsep video mengenai perubahan kebiasaan New Normal c. Membuat video sesuai konsep yang telah dibuat d. Menyerahkan dan meminta persetujuan Kepala KSM di unit kerja Anestesi mengenai video yang telah dibuat e. Mempublikasikan video dengan menggunakan media sosial maupun langsung mengirim dengan cara melakukan broadcast ke semua staff

4. Membentuk tim pengawas kepatuhan menjalankan prokes di

KSM Anestesi sebagai penilai kepatuhan prokes 5. Melakukan penilaian dan evaluasi kegiatan peningkatan kepatuhan staf KSM Anestesi a. Melakukan konsultasi dengan atasan terkait rencana pembentukan tim pengawas prokes di KSM Anestesi b. Melakukan koordinasi dan meminta ijin dengan tim PPI

RS c. Menginisiasi pembentukan tim pengawas prokes di

KSM anestesi

a. Melakukan koordinasi dengan tim pengawas serta tim

PPI untuk menganalisis hasil penilaian sebagai evaluasi b. Membuat laporan tertulis berkala mengenai kepatuhan

Staf KSM Anestesi c. Melaporkan kepada atasan terkait hasil kegiatan evaluasi kepatuhan Staf

More articles from this publication:
This article is from:

Peningkatan Kepatuhan Prokes Dan Kepatuhan Pemakaian Apd Dalam Rangka Mencegah Penularan Infeksi Cov