2 minute read
Gambar 33. Pelaksanaan Sosialisasi Melalui Zoominar
from Optimalisasi Edukasi Babyblues Melalui Pembuatan SOP, Leaflet, Dan Video Edukasi Effleurage Massage
Gambar 33. Pelaksanaan Sosialisasi Melalui Zoominar
3. Menentukan kontrak waktu implementasi edukasi kepada pasien dan keluarga
Advertisement
Output : Mendapatkan waktu yang tepat untuk melakukan implementasi dengan persetujuan bersama. Setelah dilakukan musyawarah bersama pelaksanaan edukasi disepakati langsung dilakukan setelah terlaksananya sosialisasi kepada rekan kerja. 4. Melakukan sharing dan tanya jawab dengan rekan kerja
Output : Mendapatkan masukan dan persamaan persepsi dan pemahaman.
Pada tahapan ini ada beberapa pertanyaan, saran dan masukan yaitu : a. Ibu Wati, SST selaku PJ DRK Ruang Alamanda menanyakan mengenai efektifitas teknik effleurage massage dapat efektif dalam penatalaksanaan berapa lama ? Jawaban : sesuai jurnal dan penelitian yang sudah dilakukan massage ini efektif setelah dilakukan minimal tiga kali, dibuktikan dengan adanya perbedaan yang signifikan terhadap penurunan nyeri dan kecemasan. b. Ibu Mimin Sumiati, SST selaku pengawas kepala ruangan menanyakan apakah teknik effleurage massage ini sudah pernah dilakukan kepada pasien di Ruang Alamanda ? Jawaban : Belum pernah dilakukan dan akan direncanakan
langsung dilakukan setelah terbuatnya SPO dan pada saat edukasi langsung ke pasien dan keluarga. c. Ibu Windy Natasya, M. Kep., Sp. Kep., Mat selaku kepala ruangan alamanda memberikan tambahan jawaban mengenai keefektifan teknik effleurage massage bahwa menurut sumber jurnal teknik effleurage massage terbukti efektif dibuktikan dengan adanya penurunan rasa nyeri yang dilihat dari alat ukur skor nyeri dan penurunan kecemasan pada ibu postpartum yang dilihat dari alat ukur kuesioner EPDS (Edinburgh postnatal depression scale).
B. Pemaknaan Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Penulis berkonsultasi dengan kepala ruangan dan penanggung jawab DRK (diskusi refleksi kasus) ruang alamanda untuk membuat jadwal sosialisasi yang jelas dengan menunjukan sikap profesional. 2. Nasionalisme
Pelasanaan sosialisasi menjadi suatu media untuk memfasilitasi koordinasi antar rekan kerja, bertukar informasi, dan bermusyawarah dalam memecahkan masalah demi tercapainya tujuan yaitu peningkatan mutu pelayanan. 3. Etika Publik
Selama menentukan jadwal hingga terlaksananya kegiatan sosialisasi penulis mengedepankan norma dan etika serta melakukan komunikasi yang ramah dan santun. 4. Komitmen Mutu
Penulis mengambil sumber literature yang terkini dan teruji dalam menyusun materi dan media edukasi. Media edukasi dibuat dengan detail, rapi, sederhana dan semenarik mungkin sehingga diharapkan terwujudnya pelayanan prima yang selalu mengikuti perkembangan zaman. 5. Anti Korupsi
Penyaji maupun peserta hadir tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang telah ditentukan bersama.
C. Analisis Dampak Kegiatan 4
Pelaksanaan sosialisasi ini menjadi optimal jika memperhatikan penerapan nilai-nilai ANEKA serta pemahaman peran dan kedudukan ASN. Apabila dalam kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar ASN, maka tidak akan tercipta kerjasama yang baik antar profesi untuk mengoptimalkan pemberian edukasi terhadap pasien dan keluarga padahal hal tersebut merupakan salah satu upaya