![](https://assets.isu.pub/document-structure/230624084621-d0c325722fdfc4b9d41d3663a3cdb130/v1/73a421404195ebf5cb0664a4615d0398.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
8 minute read
DAFTAR TABEL
from Optimalisasi Perolehan Data Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Wilayah Perimeter Dan Buffer Pelabuhan
Daftar Gambar
Gambar 1 Tampak Depan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin .............6
Advertisement
Gambar 2 Struktur Organisasi KKP Kelas II Banjarmasin.........................................12
Gambar 3 Struktur Organisasi Substansi PRL KKP Kelas II Banjarmasin....................12
Gambar 4 Analisis Isu Menggunakan Metode Fish Bone..........................................20
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peran penting dalam mengelola pemerintahan di Indonesia. PNS adalah pegawai yang telah memenuhi syarat dan ketentuan, kemudian diangkat oleh pejabat berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, seorang ASN mempunyai fungsi dan tugas antara lain sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Dengan tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi dan tugas ASN harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika menjalankan tugas di dalam intansi tempatnya bekerja.
Berdasarkan Surat Edaran yang tertuang dalam SE Menteri PAN&RB No. 20
Tahun 2021 tentang Implementasi Core Value dan Employer Branding ASN, dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi penngelolaan ASN menuju pemerintah berkelas dunia (WorldClassGovernment) serta untuk menerapkan kode etik dan kode perilaku ASN diperlukan keseragaman
Nilai-Nilai Dasar ASN. Shingga diluncurkan core value atau nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Dengan ini maka ASN dituntut untuk memiliki nilai dasar BerAKHLAK yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Untuk memaksimalkan nilai-nilai dasar ASN diperlukan adanya penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Menurut Peraturan
Lembaga Administrasi Negara No. 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar CPNS yang menerapkan Pembelajaran Blended Learning, baik belajar secara
Mandiri melalui MOOC, maupun Pembelajaran Distance Learning melalui LMS dan Aktualisasi di tempat kerja serta kegiatan Klasikal di tempat pelatihan. Sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (Habituasi), sehingga dalam diri ASN akan terbentuk menjadi Smart ASN yang professional sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang disingkat menjadi KKP adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas di bidang cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan. Menurut PerMenKes No.
77 Tahun 2020 KKP mempunyai tugas dan fungsi antara lain adalah melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Kita ketahui bahwa seiring dengan berkembangnya zaman KKP dituntut untuk terus berkembang dalam menghadapi perubahan. Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat KKP diharapkan dapat memberikan pelayanan ke arah yang lebih baik. Instalasi yang ada di KKP antara lain adalah Pengendalian Karantina dan Survei Epidemiologi (PKSE), Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL), dan Unit Kesehatan Litas Wilayah (UKLW).
Sebagai salah satu UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan, KKP Kelas II
Banjarmasin mempunyai visi sebagai Pelabuhan Banjarmasin Sehat sebagai bagian
Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Kemudian misi dari KKP Kelas II Banjarmasin salah satunya adalah mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat. Memastikan bahwa masyarakat harus mandiri untuk hidup sehat, maka diperlukan peran serta masyarakat untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Peran serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan untuk mengurangi angka kejadian penyakit menular di wilayah pelabuhan dan bandara.
Instalasi atau Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) yang ada di KKP Kelas II Banjaramsin mempunyai tugas dan fungsi melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Sebagai seorang ASN Jabatan Fungsional Entomolog kesehatan yang professional harus mampu mengamati isu-isu yang terjadi dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, menganalisis isu yang sedang terjadi, dan kemudian memberikan solusi untuk penyelesaian isu yang ada di dalam substansi. Salah satu tugas pokok seorang entomolog kesehatan adalah melakukan survey dan pengendalian terhadap vektor dan atau binatang pembawa penyakit penyebab DBD. Demam Berdarah Dengue
(DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Vektor utama penyebab penyakit DBD adalah nyamuk AedesAegypti. Penyakit DBD banyak terjadi di negara beriklim tropis yang merupakan habitat baik bagi berkembangnya vektor dan insiden penyakit DBD semakin meningkat pada musim penghujan (Bano dkk, 2022).
Upaya pencegahan naiknya kasus DBD dapat dilakukan melalui upaya promotif, preventif, dan kuratif, namun hal tersebut belum mampu menurunkan kasus DBD secara signifikan. Namun, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) merupakan langkah tepat untuk mencegah penularan kasus DBD melalui gerakan 3M Plus. Kegiatan 3M adalah mengubur, menguras, dan menutup pada tempat yang berpotensi adanya genangan air. Sedangkan gerakan plusnya adalah penaburan abate atau bisa disebut abatisasi pada tempat yang terdapat genangan air di sekitar rumah atau tempat umum agar tidak ada jentik nyamuk. Kegiatan ini harus dilakukan secara konsisten untuk menurunkan kasus DBD di Indonesia (Ebnudesita dkk, 2021).
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin juga melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap vektor Aedes Aegypti di wilayah perimeter maupun wilayah buffer. Dalam pelaksanaannya kegiatan PSN dilakukan oleh kader jumantik atau juru pemantau jentik untuk menekan angka kejadian DBD. Proses pencatatan data kegiatan tersebut juga dilakukan oleh kader, sehingga staf entomolog kesehatan bergantung pada kader untuk data kegiatan
PSN di wilayah kerja KKP Kelas II Banjarmasin. Oleh karena itu dalam rancangan aktualisasi ini saya mengambil judul “Optimalisasi Perolehan Data Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) Wilayah Perimeter Dan Buffer Pelabuhan Trisakti
Banjarmasin Menggunakan Register Online”.
1.2. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan aktualisasi ini untuk menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar sehingga terbentuk karakter diri yang ideal di tempat kerja.
1.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu bagaian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I di Kementerian Kesehatan.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas sebagai PNS di KKP Kelas II Banjarmasin dan sebagai wujud internalisasi nilai-nilai tersebut selama pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS di Bapelkes Cikarang yang disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3. Memberikan kemudahan informasi terkait perolehan data Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) di KKP Kelas II Banjarmasin.
1.3.1. Manfaat bagi individu
Sebagai bentuk pengembangan diri dan pembentukan karakter untuk terus berinovasi dalam penerapan nilai-nilai dasar ASN di tempat kerja.
1.3.2. Manfaat bagi Instansi
Sebagai upaya peningkatan mutu Substansi Pengendalian Risiko
Lingkungan (PRL) dalam menjalankan Visi dan Misi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Banjarmasin.
1.3.3. Manfaat bagi masyarakat
Sebagai bentuk pelayanan prima bagi masyarakat yang menerima pelayanan dari ASN dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS yang berorientasi pelayanan dan kolaboratif dengan melibatkan masyarakat.
Bab Ii Profil Instansi
2.1. Gambaran Umum Unit Kerja
Gambar 1 Tampak Depan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Banjarmasin
2.2. Visi Misi Organisai
2.2.1. Visi
Visi organisasi yang dimiliki Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Banjarmasin adalah terwujudnya “Pelabuhan Banjarmasin Sehat sebagai bagian Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong” .
2.2.2. Misi
Adapun Misi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin antara lain adalah:
1. Memelihara dan menghasilkan pelayanan kesehatan pelabuhan yang bermutu, merata dan memadai
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu masyarakat pelabuhan dan lingkungan SEHAT pelabuhan dan bandara, kapal laut dan pesawat terbang
3. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat
4. Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional
5. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
2.3. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang dimiliki KKP Kelas II KKP BANJARMASIN adalah
“KKP BANJARMASIN”
K : Komitmen
K : Kuat
P : Pelayanan
B : Berkarya
A : Amanah
N : Nurani
J : Jujur
A : Akuntabilitas
R : Responsif
M : Melayani
A : Aktif
S : Standar
I : Inisiatif
N : Norma
2.4. Tugas Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin mempunyai fungsi dan tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Tugas Pokok dan Fungsi dilaksanakan melalui sub-sub unit kegiatan yakni:
1. Sub Bagian Administrasi Umum
Melakukan koordinasi dan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, laporan, urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, penyelenggaraan pelatihan, serta perlengkapan dan rumah tangga.
2. Kelompok Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Melakukan penyiapan bahan perancanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, dan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandar, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
3. Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
4. Kelompok Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
5. Instalasi
Merupakan fasilitas penunjang peyelenggaraaan operasional KKP dan penunjang administrasi. Instalasi yang terdapat di KKP Kelas II Banjarmasin adalah instalasi laboratorium klinis dan poliklinik serta instalasi kesehatan lingkungan.
6. Wilayah Kerja
Merupakan unit kerja fungsional di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara, yang berada di bawah dan betanggung jawab kepada
Kepala KKP.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin:
1) Pelaksanaan kekarantinaan.
2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan.
3) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.
4) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali.
5) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia.
6) Pelaksanaan sentra / simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional.
7) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.
8) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara dan pelabuhan.
9) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.
10) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara dan pelabuhan Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2021 Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tanggungjawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan yang dapat dinilai angka kreditnya yaitu pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit yang terdiri atas subunsur: a. Perencanaan di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit b. Survey/pengamatan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit c. Investigasi/penyelidikan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit d. Intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit e. Uji kerentanan/resistensi dan efikasi di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit f. Perumusan program di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit g. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit.
Dalam struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjaramsin, saya sebagai entomolog kesehatan. Saya berada di dalam Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan dibawah Koordinator Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan yakni Bapak Akhmad Yanie, SKM sekaligus menjadi mentor penulis. Saat ini yang menjadi Kepala KKP Kelas II Banjarmasin adalah Bapak H. Bambang Priyanto, S.KM, M.Epid.
Tugas pokok dan fungsi yang diberikan oleh atasan langsung, sesuai dengan jabatan organisasi entomolog kesehatan KKP sesuai dengan SKP adalah sebagai berikut: