6 minute read

4.1.8. Kegiatan 8

Next Article
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

inovatif sehingga lebih menarik dan mudah dipahami. Edukasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien terkait hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang terpasang infus. 5. Anti Korupsi Penulis bertanggung jawab dalam pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga pasien, jujur dalam pemberian informasi, peduli terhadap kebutuhan edukasi pasien sehingga memberikan edukasi yang sesuai dan adil dalam pemberian edukasi kepada setiap pasien.

C. Analisis Dampak

Advertisement

Pemberian edukasi menggunakan media edukasi video yang efektif, efisien, dan inovatif dilakukan untuk mempermudah pasien dalam pemahaman materi terkait hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang terpasang infus. Apabila dalam pelaksanaannya tidak menerapkan nilai dasar ASN, pasien tidak akan mendapatkan edukasi sesuai dengan kebutuhannya, dan pemberian edukasi dilakukan tanpa mengevaluasi pemahaman pasien terhadap materi edukasi yang diberikan.

D. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Melakukan edukasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang terpasang infus di ruangan Alamanda sesuai dengan visi rumah sakit yaitu terwujudnya Indonesia maju dengan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien terkait hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang terpasang infus sebagai salah satu upaya menurunkan resiko kejadian phlebitis pada pasien yang terpasang infus.

E. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Kegiatan edukasi ini menguatkan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas. Pemberian edukasi menggunakan media edukasi video yang efektif, efisien, dan inovatif menguatkan nilai ketulusan dalam berinteraksi dengan pasien, integritas dalam menjalankan tugas dan profesional demi pencapaian hasil yang diharapkan.

4.1.8. Kegiatan 8

Tabel 4.10 Kegiatan 8

Nama Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan (media edukasi dan pendokumentasian Visual Infusion Phlebitis Score di E- Medical Record). Tanggal Kegiatan 12 Oktober – 14 Oktober 2021

79

Tahapan Kegiatan 1. Evaluasi pengimplementasian pengisian formulir pemantauan akses intravena perifer dengan mengobservasi, 2. Evaluasi pengetahuan perawat dan bidan terkait SOP Pemantauan Akses Intravena pada saat DRK dengan memberikan soal pre test dan post test. 3. Evaluasi edukasi kepada pasien dengan testimoni. 4. Evaluasi hasil pemantauan akses intravena perifer. Daftar Lampiran Foto dokumentasi

Kegiatan ini merupakan kegiatan kedelapan yang dilakukan dan terealisasi pada tanggal 12-14 Oktober 2021. Kegiatan ini dijelaskan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

A. Kegiatan Aktualisasi 1. Mengobservasi pelaksanaan pemantauan akses intravena perifer pada setiap pergantian dinas

Output: Observasi dilakukan setiap pergantian dinas dari tanggal 12 Oktober –14 Oktober 2021 dengan mengisi pada lembar pemantauan akses intravena perifer dan menuliskan di E-Medical Record.

80

Gambar 41. Kompilasi Lembar Pemantauan Infus

81

Gambar 42. Kompilasi Penulisan VIP Score di EMR 2. Mengevaluasi hasil pretest dan post test perawat dan bidan saat DRK

Output: terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman terkait Visual

Infusion Phlebitis Score dalam Pemantauan Akses Intravena Perifer pada tanggal 11 Oktober 2021.

82

Tabel 4.11 Daftar pertanyaan

No Daftar Pertanyaan 1. Sebutkan rentang derajat skor pada tools VIP Score? 2. Pasien A mengeluh nyeri pada area infus, tampak bengkak dan kemerahan di area penusukan. Berapa VIP score pasien A? 3. Pasien B mengeluh nyeri pada area infus, tampak kemerahan pada area sekitar penusukan. Berapa VIP score pasien B? 4. Pasien C mengeluh nyeri pada area infus, tampak kemerahan, bengkak pada area sekitar penusukan, venous chord teraba dan suhu pasien 38 derajat celcius. Berapa VIP score pasien C? 5. Apabila pasien mengalami phlebitis dengan skor 1, apa yang harus direkomendasikan? 6. Apabila pasien mengalami phlebitis dengan skor 4, apa yang harus direkomendasikan?

Grafik 4.1 Hasil Pre test

Grafik 4.2 Hasil Post Test

skor 0/6 skor 1/6 skor 2/6 skor 3/6 skor 4/6 skor 5/6 skor 6/6 skor 0/6 skor 1/6 skor 2/6 skor 3/6 skor 4/6 skor 5/6 skor 6/6

Dari hasil perbandingan pre test dan post test, terlihat adanya peningkatan pengetahuan perawat dan bidan terkait pemantauan akses intravena menggunakan VIP Score.

3. Evaluasi edukasi kepada pasien dengan testimoni.

Output: Peningkatan pengetahuan pasien dengan testimoni.

Sebelum dilakukan edukasi, dari 7 pasien, semua menyatakan bahwa tidak ada yang tahu terkait cara pemantauan infus dan phlebitis. Setelah diedukasi, semua pasien mampu menyebutkan arti dari phlebitis, cara pencegahan phlebitis dengan memantau infus dari area penusukan.

83

4. Mengevaluasi hasil pemantauan akses intravena perifer

Output: Pemantauan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober – 14 Oktober 2021.

Hasil pemantauan sebagai berikut:

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

0

Grafik 4.3 Pemantauan Akses Intravena Perifer Pada tanggal 12 Oktober-14 Oktober 2021

12 Oktober 2021 13 Oktober 2021 Shift Pagi Shift Siang Shift Malam

14 Oktober 2021

Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari terhitung sejak tanggal 12 Oktober sampai dengan 14 Oktober 2021 didapatkan bahwa pemantauan akses intravena perifer dilukan pada shift pagi sebanyak 100%, pada shift siang 95% dan shift malam 91%. Hal ini dipengaruhi beberapa factor diantaranya pada shift pagi perawat berdinas rata-rata 7 orang dan langsung dipantau oleh kepala ruangan dan wakil kepala ruangan, sedangkan pada shift siang dan shift malam 5-6 perawat yang berdinas dan tidak ada yang mengawasi.

16 14 12 10 8 6 4 2

0

Grafik 4.4 Angka Kejadian Phlebitis tanggal 12 Oktober-14 Oktober 2021

12 Oktober 2021 13 Oktober 2021 14 Oktober 2021 Jumlah Pasien Pasien Yang terpasang Infus Kejadian Phlebitis

84

Dilihat dari angka kejadian phlebitis menurun dari angka sebelum aktualisasi yaitu dalam 1 hari daro 5 orang pasien yang terpasang infus, 3 orang dengan derajat 2 dan 2 orang lainnya dengan derajat 1, menjadi dalam 3 hari dari 23 pasien hanya 4 pasien dengan derajat 1, 20 orang lainnya dengan derajat 0. Dari hasi evaluasi tersebut, dengan melakukan pemantauan secara berkala angka kejadian phlebitis derajat ringan dapat diturunkan secara signifikan.

B. Pemaknaan Nilai Dasar ASN

1. Akuntabilitas Penulis mengedepankan kejujuran dalam membuat hasil evaluasi dengan menampilkan hasil yang jelas dan transparan. Seluruh hasil evaluasi yang ditampilkan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Nasionalisme Dalam Menyusun evaluasi hasil kegiatan aktualisasi, penulis menggunakan Baahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengedepankan laporan kegiatan yang akuntabel dan transparan. 3. Etika Publik Dalam menyusun evaluasi hasil kegiatan aktualisasi penulis tidak mengabaikan nilai kerahasiaan sehingga beberapa data identitas disamarkan untuk menjaga confidentiality hasil evaluasi kegiatan aktualisasi.

4. Komitmen Mutu

Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam hal mencegah terjadinya phlebitis. Dengan mengetahui hasil evaluasi kegiatan aktualisasi ini diharapkan perawat dapat meningkatkan kinerja yang berorientasi kepada mutu.

5. Anti Korupsi

Kegiatan evaluasi ini disusun dengan kerja keras dan dilaksanakan dengan transparan serta mengedepankan kejujuran sehingga hasil evaluasi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

C. Analisis Dampak

Pelaksanaan evaluasi kegiatan, dapat diketahui efektifitas implementasi yang telah dilakukan sehingga didapatkan evaluasi dan rencana tindak lanjut untuk perbaikan di masa yang akan datang. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar ASN, maka tidak akan didapatkan data dan tidak

85

diperolehnya evaluasi serta rencana tindak lanjut demi perbaikan di masa yang akan datang yang akan meningkatkan mutu pelayanan.

D. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Melaksanakan kegiatan evaluasi pemantauan akses intravena perifer bertujuan untuk menjadi bahan perbaikan pelayanan, sesuai dengan visi rumah sakit yaitu menjadi instirusi kesehatan yang unggul dan transformative dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat dan menjalankan misi rumah sakit yaitu melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan masyarakat yang lebih baik.

E. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Kegiatan evaluasi ini menguatkan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung yaitu kepemimpinan, profesional, tulus, unggul, dan integritas.

Mengevaluasi kegiatan aktualisasi terkait pemantauan akses intravena perifer akan menguatkan nilai ketulusan dalam memberikan pelayanan kepada pasien, integritas dalam menjalankan tugas, dan profesional demi tercapai pelayanan yang berkelanjutan untuk kesehatan pasien.

86

This article is from: