8 minute read

3.7 Gagasan Pemecahan Isu

MATERIAL

Belum meratanya penggunaan Petugas

Advertisement

Resep tidak

Tidak adanya banner informasi mengenai penulisan resep narkotika yang benar Kelalaian saat bekerja Persepsi ketidakpatuhan menjadi hal biasa

Perbedaan persepsi antara dokter dan depo farmasi

Kurang optimalnya penulisan resep narkotika oleh dokter di depo farmasi rawat inap pusat.

Asisten apoteker / dokter kurang mengakses arsip rshs.or.id

Gambar 3.1 Fish Bone Analisis Penyebab Isu

3.5 Penyebab isu

Penyebab isu diangkat diantaranya : 1. Asisten apoteker / dokter kurang mengakses kumpulan SPO yang terdapat pada web rshs.or.id. 2. Kurang pahamnya dokter dengan SPO tentang kelengkapan penulisan resep narkotika. 3. Asisten apoteker / dokter lalai terhadap proses penulisan resep narkotika yang benar. 4. Pemasangan poster / media pengingat penulisan resep narkotika belum optimal. 5. Kurangnya pengawasan dan pemeriksaan oleh Apoteker Depo.

3.6 Dampak isu

Dampak yang akan terjadi bila isu ini tidak segera diselesaikan, diantaranya : 1. Dokter menulis resep narkotika dengan tidak lengkap dan tidak sesuai SPO secara berkelanjutan.

2. Dokter menulis resep narkotika dengan tidak lengkap. 3. Resep narkotika yang ditulis dengan tidak lengkap menjadi tidak terlayani, sehingga pasien tidak mendapat terapi yang diharapkan. 4. Kurangnya panduan penulisan resep narkotika. 5. Asisten apoteker secara berkelanjutan melayani resep narkotika yag tidak lengkap.

3.7 Gagasan pemecah isu:

Isu yang telah terpilih melalui penapisan USG yaitu kurang optimalnya kelengkapan penulisan resep narkotika oleh dokter di depo rawat inap, kemudian dibuat gagasan untuk pemecahan isu. Gagasan pemecahan isu dibuat berdasarkan SKP dan inovasi. Gagasan yang dibuat harus dilakukan dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN (nilai ANEKA), dan menunjang visi misi organisasi, serta penguatan nilai organisasi tempat unit bekerja. Rancangan kegiatan yang dibuat untuk pemecahan isu terpilih diantanya : No. Gagasan Sumber

1. Pembuatan poster dan pengaktifan kembali poster contoh kelengkapan penulisan resep narkotika yang benar. 2. Pembuatan diagram alir berupa tata cara kelengkapan penulisan resep narkotika yang benar. 3. Sosialisasi kepada rekan asisten apoteker di depo farmasi rawat inap pusat tentang kelengkapan penulisan resep narkotika yang benar. 4. Edukasi kepada dokter tentang kelengkapan penulisan resep narkotika yang benar. 5. Evaluasi kegiatan Inovasi

Inovasi

SKP

SKP

SKP

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PNS KEMENTERIAN KESEHATAN LATSAR GOLONGAN II ANGKATAN II TAHUN 2021 INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Tabel 3.3 Matriks Rancangan Tahapan Kegiatan Aktualisasi NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI VISI DAN MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI

1. Pembuatan poster dan pengaktifan kembali poster contoh kelengkapa n penulisan resep narkotika yang benar. a. Mengajukan perizinan ke Kepala Instalasi dan Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi untuk pembuatan poster dan pengaktifan kembali poster. b. Menyusun draft poster berupa contoh penulisan resep narkotika yang benar. c. Konsultasi poster ke Poster Kegiatan penyusunan poster kelengkapan penulisan resep narkotika yang benar dapat dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas). Dalam kegiatan permohonan ijin dan penyusunan poster kelengkapan penulisan resep narkotika yang benar perlu dilakukan koordinasi dengan Mentor dan Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi. Kegiatan koordinasi dilakukan dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar (Nasionalisme). Pendapat dan masukan harus diterima dengan baik tanpa membeda-bedakan (Nasionalisme) sehingga pemberi masukan merasa dihargai dan diperlakukan adil (Nasionalisme). Selain itu Sesuai dengan misi RSHS yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia sehingga mendorong tercapainya visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu

Sesui denga nilai Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive.

25

2. Pembuatan diagram alir berupa tata cara penulisan resep narkotika yang benar. mentor. d. Konsultasi poster kepada Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi. d. Melakukan perbaikan poster sesuai saran dari mentor dan Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi. a. Mengajukan perizinan ke Kepala Instalasi dan Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi. untuk pembuatan diagram alir penulisan resep narkotika. Diagram alir juga berkoordinasi dan meminta persetujuan dilakukan dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun (Etika Publik) sesuai dengan nilai etika publik. Lalu dengan adanya poster penulisan resep narkotika yang benar diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan (Komitmen Mutu) karena adanya inovasi yang meningkatkan efektivitas dan efisiensi (Komitmen Mutu). Selama kegiatan permohonan persetujuan dilakukan dengan jujur, tanpa adanya gratifikasi (Anti Korupsi). ‘Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong” Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung tinggi etika yang tinggi dalam menjalankan tugas; sebagai bagian dari nilai rumah sakit yaitu

PAMINGPIN PITUIN.

Kegiatan pembuatan diagram alir kelengkapan penulisan resep narkotika yang benar dapat

dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas).

Dalam kegiatan permohonan ijin dan pembuatan diagram alir kelengkapan penulisan resep narkotika yang benar perlu dilakukan koordinasi dengan Mentor dan Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi. Kegiatan koordinasi dilakukan dengan menggunakan bahasa Sesuai dengan misi RSHS yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia sehingga mendorong tercapainya visi Sesui denga nilai Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa

26

b. Menyusun draft diagram alir. c. Konsultasi diagram alir ke mentor. d. Konsultasi diagram alir ke Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi e. Melakukan perbaikan diagram alir sesuai saran dari mentor dan Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi

Indonesia yang baik dan benar

(Nasionalisme). Pendapat dan masukan harus diterima dengan baik tanpa membeda-bedakan (Nasionalisme) sehingga pemberi masukan merasa dihargai dan diperlakukan adil (Nasionalisme). Selain itu juga berkoordinasi dan meminta persetujuan dilakukan dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun (Etika Publik) sesuai dengan nilai etika publik. Lalu dengan adanya diagram alir penulisan resep narkotika yang benar diharapkan dapat

meningkatkan mutu pelayanan (Komitmen

Mutu) karena adanya inovasi yang meningkatkan

efektivitas dan efisiensi (Komitmen Mutu).

Selama kegiatan permohonan persetujuan dilakukan dengan jujur, tanpa adanya gratifikasi (Anti Korupsi). Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu ‘Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong” melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung tinggi etika yang tinggi dalam menjalankan tugas; sebagai bagian dari nilai rumah sakit yaitu

PAMINGPIN PITUIN.

27

3. Sosialisasi kepada rekan asisten apoteker di depo farmasi

Rawat Inap

Pusat tentang SPO kelengkapa npenulisan resep narkotika yang benar. a. Mengajukan perizinan ke Apoteker Penaggungjawab Depo untuk pelaksanaan sosialisasi. b. Melakukan sosialisasi kepada rekan asisten apoteker di depo farmasi rawat inap pusat. Kegiatan sosialisasi Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan dapat

dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas).

Dalam melakukan sosialisasi kepada rekan asisten apoteker dilakukan dengan menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar

(Nasionalisme). Pendapat dan masukan harus diterima dengan baik, tanpa membeda-bedakan (Nasionalisme) sehingga pemberi masukan merasa dihargai dan diperlakukan adil

(Nasionalisme).

Selain itu sosialisasi dilakukan dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun (Etika Publik) sesuai dengan nilai etika publik. Dengan dilakukannya sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan (Komitmen Mutu) karena penerapan SPO semakin lebih ditingkatkan. Selain itu kegiatan sosialisasi dilakukan dengan jujur, tanpa adanya

gratifikasi (Anti Korupsi).

Sesuai dengan misi RSHS yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia sehingga mendorong tercapainya visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu ‘Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong” Sesui denga nilai Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung tinggi etika yang tinggi dalam

28

menjalankan tugas; sebagai bagian dari nilai rumah sakit yaitu

PAMINGPIN PITUIN.

Edukasi kepada dokter tentang kelengkapa n penulisan resep narkotika yang benar. a. Mengajukan perizinan ke Apoteker Penaggungjawab Depo untuk pelaksanaan edukasi kepada dokter saat menulis resep khusus narkotika di depo rawat inap pusat. b. Melakukan edukasi kepada dokter saat menulis resep khusus narkotika di depo Kegiatan edukasi Kegiatan edukasi kepada dokter dilakukan dengan dapat dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas). Dalam melakukan kegiatan edukasi kepada dokter dilakukan dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar (Nasionalisme). Pendapat dan masukan harus diterima dengan baik, tanpa membeda-bedakan (Nasionalisme) sehingga pemberi masukan merasa dihargai dan

diperlakukan adil (Nasionalisme).

Selain itu kegiatan edukasi kepada dokter dilakukan dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun (Etika Publik) sesuai dengan nilai etika Sesuai dengan misi RSHS yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia sehingga mendorong tercapainya visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Sesui denga nilai Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih,

29

Evaluasi kegiatan. rawat inap pusat.

a. Pengumpulan data jumlah resep narkotika yang sudah ditulis dengan benar b. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi Laporan data publik. Dengan dilakukannya edukasi kepada dokter diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan (Komitmen Mutu) karena penerapan SPO semakin lebih ditingkatkan. Selain itu kegiatan edukasi kepada dokter dilakukan dengan jujur,

tanpa adanya gratifikasi (Anti Korupsi).

Data evaluasi yang diperoleh dapat

dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas),

serta tercipttanya resep narkotika yang ditulis dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas). Dalam melaksanakan evaluasi perlu dilakukan koordinasi dengan asisten apoteker yang lain untuk memperoleh data. Kegiatan koordinasi

‘Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”

Sesuai dengan misi RSHS yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia sehingga mendorong tercapainya visi Sesui denga nilai Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa

proaktif dan responsive. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung tinggi etika yang tinggi dalam menjalankan tugas; sebagai bagian dari nilai rumah sakit yaitu

PAMINGPIN PITUIN.

30

This article is from: