![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
6 minute read
Lampiran Satuan Acara Pembelajaran
from Optimalisasi Pemberian Edukasi Nutrisi Dan Motivasi Psikologis Pada Pasien Kanker Dengan Media Leafl
Untuk rancangan kegiatan yang telah dilakukan, pembuatan leaflet dan lembar balik juga selanjutnya dapat diusulkan ke bagian Promosi Kesehatan rumah sakit agar dicetak dan diperbanyak terus menerus dan dapat disebarkan di seluruh ruang perawatan pediatrik, sehingga kegiatan edukasi mengenai nutrisi dan motivasi psikologis pada pasien kanker dapat terus dilanjutkan dan berjalan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Advertisement
Fatimah, E., dan E. Irawati, 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Analisis Isu Kontemporer, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara. Idris, I., Y. Suwarno, B.H. Purwana, S. Dendi, S. Imran, dan B.S.P. Nusa, 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara. Kumorotomo, W., N.R.D. Wirapradja, dan A. Imbaruddin, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai -Nilai Dasar PNS: Etika Publik, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara. Kusumasari, B., S. Dwiputrianti, dan E.L. Allo, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai -Nilai Dasar PNS: Akuntabilitas, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara. Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Anti Korupsi, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara. Latief, Y., A. Suryanto, dan A.A. Muslim, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai –Nilai Dasar PNS: Nasionalisme, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara. Suryanto, Y., dan T.A. Sejati, 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of Goverment, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara. Purwanto, E.A., D. Tyastianti, A. Taufiq, dan W. Novianto, 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara. Yuniarsih, T., dan M. Taufiq, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai – Nilai Dasar PNS: Komitmen Mutu, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara
LAMPIRAN
Lampiran Satuan Acara Pembelajaran
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Materi : Nutrisi dan Motivasi Psikologis pada Pasien Kanker
Sasaran : Pasien kanker di ruang perawatan Alamanda B RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Hari/Tanggal : Juni 2021
Waktu : 15 menit
Tujuan Instruksional Umum:
Meningkatnya pengetahuan pasien kanker mengenai nutrisi dan motivasi psikologis pada pasien dengan kanker di ruang Alamanda B RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Karakteristik Peserta:
Peserta adalah pasien dengan kanker di ruang perawatan Alamanda B RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Analisis Tugas:
Know (Verbal)
• Defenisi nutrisi dan motivasi psikologis
Do (Psikomotor)
• Bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti • Menjawab wawancara pre dan post
Show (Afektif)
• Memperlihatkan antusiasme ketika diberikan edukasi
• Menunjukkan rasa keingintahuan tentang materi edukasi dengan bertanya
Materi Penyuuhan
(dilampirkan)
Alokasi Waktu
Rencana Waktu : 20 menit
a. Apersepsi, wawancara pre edukasi : 5 menit b. Uraian Materi : 10 menit c. Wawancara post eduksi untuk testimoni : 5 menit
Strategi Insruksional
a. Menggunakan media pengajaran lembar balik dan leaflet untuk memperjelas uraian materi dan mempermudah pemahaman pada peserta b. Menjelaskan materi-materi pengajaran c. Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta d. Mengadakan pre dan post wawancara untuk testimoni untuk meninjau peningkatan pengetahuan peserta
Metode Pengajaran
a. Ceramah b. Tanya jawab atau diskusi
NUTRISI DAN MOTIVASI PSIKOLOGIS PADA PASIEN KANKER
Kanker adalah suatu penyakit karena adanya adanya sel yang berkembang dan penyebarannya tak terkontrol, menyerang berbagai bagian tubuh manusia seperti di sel otak, sel darah, sel kulit, sel hati. Menurut Harmanto (2005), ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tumbuhnya kanker seperti faktor keturunan dari orang tua, radioaktif dari matahari, diet tidak sesai panduan dokter, konsumsi obat-bobatan, konsumsi alkohol, merokok.penyakit kanker menjadi salah satu penyebab kematian didunia. Kementerian kesehatan RI pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa angka kejadian
penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan ke 8 di Asia tenggara, sedangkan di Asi, Indonesia menjadi urutan ke 23. Angka kejadian tertinggi kanker di Indonesia berdasarkan jenis kelamin yaitu laki laki kanker paru sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengn rata-rata kemarian 7,6 per 100.000 penduduk, sedanfkan angka kejadian untuk perempuan yang paling tinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Kanker dapat mengakibatkan terjadinya penurunan berat badan dan malnutrisi (cancer cachexia) yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: asupan makanan yang tidak adekuat, perubahan metabolisme zat gizi dan respon inflamasi, serta respon imun humoral spesifik terhadap sel kanker (Niternberg & Raynard, 2000). Pasien (host) dan sel kanker akan berkompetesi untuk memenuhi kebutuhan energinya, sehingga mengakibatkan asupan zat gizi menjadi tidak adekuat. Disamping itu, kanker juga menyebabkan seluruh mekanisme normal terhadap kontrol metabolisme zat gizi dan respon imun humoral spesifik terhadap sel kanker mengalami perubahan. Kanker akan mempengaruhi penggunaan energi (energy expenditure), metabolisme glukosa (karbohidrat), lemak dan protein, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan metabolisme zat gizi (Nitenberg & Raynard, 2000). Pengaturan menu bagi penderita kanker sangan penting disesuaikan dengan kebutuhan gizi penderita tersebut, terutama dalam pemenuhan energi dan protein. Tidak hanya energi dan protein yang diperhitungkan namun faktor gizi seperti karbohidrat dan lemak juga perlu diperhatikan agar tetap seimbang. Tujuan terapi nutrisi oada pasien terapi aktif dan pemulihan pasien kanker: - Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi - Menvehag komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan nutrisi - Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa tubuh yang lain - Memberikan kekuatan kekuatan dan energi bagi tubuh
- Mencegah terkena infeksi - Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup
Pola hidup yang sehat dengan pemenuhan nutrisi yang bergisi dan seimbang adalah langkah terbaik yang dapat dilakukan oleh pasien kanker untuk mendukung pasien kanker untuk menjalani pengobatan. Pemenuhan nutrisi tersebut dapat menjaga berat badan idel serta memenuhi kebutuhan energi untuk pemulihan dan penyembuhan. Berikut ini adalah komponen makanan yang penting diberikan kepada pasien kanker untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien:
1. Karbohidrat 2. Protein 3. Air 4. Vitamin 5. Mineral
MANAJEMEN NUTRISI PADA EFEK SAMPING AKIBAT KEMOTERAPI
1. Anoreksi
Manajemen anoreksia yaitu: - Pasien dibantu unutk mempersiapkan makanan - Porsi kecil makanan kegemaran disiapkan sehingga siap dimakan ketika lapar - Asupan makanan dalam porsi kecil yang mengandung tinggi protein dan tinggi kalori setiap 1-2 jam sehari - Pemberian kalori dan protein ekstra dapat ditambahkan pada makanan (seperti mentega, bubuk susu, madu atau gula merah) - Apabila sulit makan makanan padat dapay diganti dengan suplemen cair, sup, susu dan jus - Makan makanan dengan bau menyenangkan dihindari dengan cara: a. Memasak makanan diluar ruangan b. Mendinginkan makanan yang baru dimasak dan pembungkus makanan disingkirkan unutk mengeluarkan bau yang masuk ke dalam kamar
- Makanan tinggi kalori dan tinggi protein yang direkomendasikan adalah keju, creckers, pudding. Suplemen lain yang cukup bergizi antara lain, milkshake, youhurt, es krim, susu bubuk yang ditambahkan kedalam pudding atau makanan lain yang mengandung susu - Untuk mencegah hilangnya nafsu makan dapat diusahakan dengan menciptakan suasana nyaman saat makan, membatasi mium saat sedang makan dan olahraga secara teratur bila memungkinkan.
2. Mulut Kering
Manajemen mulut kering akibat kemoterapi antara lain: - Meningkatkan asupan caoran - Memilih makanan yang lunak - Permen dapat digunakan untuk stimulasi pengeluaran saliva - Hindari alkohol dan rokok
3. Luka pada Mulut
Luka yang terinfeksi dan berdarah dapat mengakibatkan kesulitan unutk makan.
Adapun antisipasi anatar lain - Makan makanan lunak yang mudah dikunyah dan ditelan seperti buah lunak (pisang, melon), pir, keju yang lembut, kentang yang lunak, sereal dan lainaliannya. - Makan makananan porsi kecil dengan frekuesni yang kebih sering dan mengandung tinggi kalorei/protein - Hindari makanan yang asin, asam dan pedas - Makan dan minum perlahan-lahan gunakan sodatan bila perlu - Asupan cair ditingkatkan - Makan makanan dingin atau pada suhu ruangan (makanan hangat dan panas dapat mengiritasi mulut) - Bersihkan gigi dan cuci mulut sedikitnya 4x sehari (setelah makan dan sebelum tidur)
Untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder, hal yang perlu dilakukan antar lain:
- Menjaga kebersihan mulut dan memilih sikat gigi yang berbulu halus