Acta obscura

Page 1

Galeri

Salah satu peserta sedang menyimak materi.

Baruga

ACTA DIURNA

Suasana kegiatan obscura hari pertama.

Edisi Obscura 2017

Laporan utama :

Obscura Langkah Awal Memasuki Rumah Baru

liputan Khusus :

Kampus dan Organisasi

Kegiatan obscura hari kedua dalam materi yang dibawakan oleh Fachrul Rozy.

Muh.haeril yang sedang menyampaikan materi tentang kemahasiswaan.

opini :

Wajah Pengaderan Hari Ini

OBSCURA Orientasi Bersama Calon Unik dan Radikal

Suasana games peserta obscura dengan warga Kosmik.

Pemberian pengarahan games oleh Agung dewantara.


LAPORAN UTAMA Obscura Langkah Awal Memasuki Rumah Baru

Hari pertama, 26 September diadakan dengan materi “Kemahasiswaan” yang dibawakan oleh Muh. Haeril. “Materi ini menjadi pembuka karena peserta masih dalam fase transisi dari bangku SMA ke perguruan tinggi dimana pola pikirnya yang berubah, agar mereka akan membiasakan diri dengan identitas barunya sebagai mahasiswa” ungkap Prabowo Arya.

“A Journey of a thousand miles begins with a single step” Lao Tzu. Belajar salah satu cara untuk mempermudah pilihan dalam hidup. Belajar merupakan salah satu proses pendewasaan diri yang dilakukan baik secara formal atupun non formal. Proses ini mengantarkan setiap individu untuk memperoleh bekal ilmu dalam rangka membentuk pribadi yang lebih baik. Proses yang dilalui akan mengamanatkan pengetahuan baru demi terwujudnya karakter yang kompeten. Berbagai cara dapat ditempuh sebagai proses belajar. Salah satunya, melalui tahapan sosialisasi almamater yakni Orientasi Bersama Calon Unik dan Radikal (OBSCURA). Obscura merupakan salah satu tahapan awal sosialisai almamater yang rutin dilaksanakan pada mahasiswa baru. Obscura tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini Obscura diadakan secara nonformal dalam bentuk kelas materi biasa tetapi esensi dan subtansi Obscura tidak terlepas. “Obscura dianggap mampu menstimulus salah satu proses pengaderan yang ada di Kosmik tapi yang harus diingat Obscura tidak pernah terlepas dari piknik” tutur Prabowo Arya selaku Biro Umum.

3

Hari kedua dilaksanakan pada 27 September dengan materi “Keorganisasian” oleh Fachrul Rozy. Para peserta diberikan pemahaman bahwa organisasi lebih ke struktural, sekumpulan orang-orang yang menjalankan nilai-nilai lembaga, serta lembaga dan organisasi tidak dapat dipisahkan. Hari terakhir pelaksanaan Obscura dibawakan materi “Kekosmikan” oleh Badrul Aeni Sultan yang kemudian dilangsungkan dengan Games dan Penayangan video kegiatan Obscura selama tiga hari dilaksanakan.

4


OPINI

LIPUTAN KHUSUS

Wajah Sosialisasi Almamater Hari Ini Amalia Fildzah Adhani

Lebih jauh dari sekadar pengenalan kampus dan pengakraban antar individu dalam lingkungan baru, bentuk pendekatan persuasif dan transformasi nilai pada akhirnya akan menumbuhkan karakter dan mengajarkan untuk lebih bijaksana dan bertanggungjawab. Perilaku dan sikap mereka kemudian akan mencerminkan lembaga yang mewadahinya. Di sinilah pentingnya cerminan diri para tokoh yang terlibat. Sudah waktunya untuk menyaring kembali dan memilah hal-hal manusiawi yang kiranya dapat diterapkan di tengah kerasnya arus globalisasi. Pemikiran yang maju harus selaras dengan tingkah laku yang mulia. Sebab sebagaimana sebuah individu dibentuk, begitu pula mereka akan merekonstruksi; wajah sosialisasi almamater yang akan datang adalah refleksi nilai-nilai kita hari ini.

Setiap lembaga memiliki konsep sosialisasi almamater tersendiri. Namun semuanya tetap bermuara pada transformasi nilai. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka masih mengadopsi pola-pola lama, mengatasnamakan paradigma kritis untuk menyabotase fisik. Padahal sosialisasi almamater seharusnya merujuk pada tindakan pembentukan kerangka berpikir, bagaimana menghadapi masalah dan mencari solusi. Sosialisasi almamater sendiri merupakan agenda tahunan untuk menyambut mahasiswa yang notabenenya masih baru, baik dari segi tahun bergabung hingga kedalaman pemaknaan mereka sebagai “maha” dalam tataran “siswa”. Semuanya bertujuan untuk pembelajaran moral, penggalian ilmu, hingga pengharmonisasian hubungan internal lembaga.

Mendidik pikiran tanpa mendidik hati adalah bukan pendidikan sama sekali. – Aristoteles

5

Kampus dan Organisasi Berbicara tentang dunia kampus, tidak lepas dari yang namanya organisasi mahasiswa di dalamnya. Organisasi mahasiswa memiliki peran kuat dalam pembetukan kualitas mahasiswa berupa pemikiran maupun tindakan sesuai tujuan organisasi itu sendiri. Organisasi mahasiswa merupakan struktur terkecil dalam suatu negara. Sehingga organisasi dapat dikatakan sebagai miniatur negara yang di dalamnya terdapat pembagian fungsi setiap badan demi mencapai tujuan bersama. Eksistensi organisasi mahasiswa saat ini, tidak hadir begitu saja tetapi terdapat sejarah panjang perjuangan para tokoh-tokoh pemuda intelektual. Boedi Oetomo tahun 1908 sebagai perhimpunan perjuangan pertama yang memiliki struktur pengorganisasian modern yang berorientasi pada sikap kritis terhadap kolonialisme belanda saat itu. Boedi Oetomo kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia pada tahun 1925 sebagai sarana mempertegas tujuan nasionalisme yang diperjuangkannya. Berapa dekade kemudian, titik kulminasi perjuangan mahasiswa terjadi pada tahun 1977 yang mengangkat isu-isu politik seperti penyelengaraan kampanye, pencoblosan tanda gambar, pola rekruitmen anggota legislatif pemilihan gubernur dan bupati di daerah-daerah sampai dengan tema-tema kecil yang sifatnya lokal sebelum dan setelah Pemilu 1977. Barulah kemudian mahasiswa berhasil melengserkan kekuasaan Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 yang disertai dengan banyaknya tuntutan demokratisasi serta tuntutan untuk menindak lanjuti pelaku-pelaku pelanggaran HAM pada masa pemerintahan Orde Baru. Runtuhnya jabatan Soeharto juga sebagai Presiden RI menjadi gerbang awal Indonesia menuju masa Reformasi.

Saat ini lembaga kemahasiswaan menjadi salah satu wadah belajar mahasiswa di luar bangku kuliah. Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi atau yang dikenal dengan nama Kosmik hadir sebagai lembaga yang mewadahi warganya dalam proses belajar, khusunya dalam disiplin ilmu komunikasi yang diwadahi oleh biro dan kelompok pengembangan yang ada di Kosmik. Oleh karena itu, Kosmik banyak mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kempauan warganya baik intelektual maupun emosional sebagai tameng dalam mengahadapi era globalisasi karena Kosmik bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman yang ada. Kosmik itu sendiri mempunyai dua pilar utama dalam mewujudkan visi dan misi kepengurusan, yakni struktur dan kultur. Secara struktur, Kosmik memiliki jalur koordinasi yang harus di jalankan sesuai dengan konstitusi yang ada, sedangkan secara kultur Kosmik mengacu pada nilai dan asas. Asas yang sangat dijunjung tinggi oleh Kosmik adalah nilai kekeluargaan. Badrul Aeni Sultan selaku sekertaris umum Kosmik mengatakan bahwa Kosmik bisa seperti sekarang karena kita sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Ia pun menambahkan bahwa Kosmik diibaratkan sebagai rumah yang sejauh manapun kita pergi, Kosmik akan selalu menjadi rumah untuk pulang. Seperti yang ada pada salah satu bait Mars Kosmik “Walaupun lama, kalaupun jauh kitakan selalu menyatu”. (Baruga-TS/AP)

2


VOX POP Susunan Salam Redaksi Redaksi Penanggung Jawab

Kosmik

FOTOGRAFER

KIFO Kosmik

Reporter

Rastina Oktavia Firda Muh. Dirga Luthfi Taufik Syahrandi Siti Astri Ayu Pratiwi Amalia Fildzah Adani Nabilah Savitri

Editor

Muhammad Rifqi

Layouter

Ian Fauzan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam Biru Merah! Alhamdulilah segala puji bagi allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya sehingga Acta Diurna edisi Obscura 2017 bisa terbit. Pada edisi kali ini, tim redaksi menyajikan informasi mengenai acara Obscura yang berlangsung selama tiga hari pada 26-28 September 2017. Obscura merupakan tahap awal pada sosialisasi almamater di Kosmik untuk mengenalkan mahasiswa baru mengenai esensi menjadi mahasiswa dan Kosmik sebagai rumah baru. Akhir kata, semoga Acta Diurna ini mampu memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca. Acta ini juga tidak terlepas dari segala kekurangan, untuk itu tim redaksi berharap agar kritik dan saran selanjutnya akan menjadikan Acta Diurna lebih baik pada edisi-edisi selanjutnya. Terimakasih Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa yang anda pikirkan tentang Sosialisasi Almamater? “Sosialisasi almamater adalah pendekatan organisasi untuk lebih mengenal Kosmik dan bagaimana kehidupan di kampus. Khusus untuk Nurani, ekspektasi saya itu tinggi karena bayangan dari cerita kakak-kakak kalau Nurani itu rame. Dan semoga lancar kedepannya tanpa halangan apapun juga cepat selesai”- Muhammad Affan Afif.

“Sosialisasi almamater itu menakutkan. Walaupun, ada beberapa kakak–kakak yang bilang kalau isi sosialisasi almamater itu sekedar materi-materi saja. Tetapi, menurut saya semua itu hanya sebagai kalimat penenang agar kami adik-adik tidak takut” – Dwi Indriani.

“Sosialisasi Almamater itu penting untuk Mahasiswa baru karena kita tidak tahu bagaimana kulturnya kosmik. Kita diajar untuk berproses, mendapatkan keluarga baru, mengetahui bagaimana rumah kita yang baru sampai akhirnya kita nyaman tinggal di sana” – Zhafran Fayiz.

“Sosialisasi almamater adalah pengenalan atau pembelajaran mengenai wilayah kampus, nilai- nilai kemahawasiswaan, aspek-aspek organisasi dan kekosmikan khususnya. Tujuannya agar membantu mahasiswa agar memahami kebudayaan dan mengenal kode etik sebagai mahasiswa” – Nisrina Maharani.

“Sosialisasi almamater adalah sesuatu yang tidak pernah berkesudahan, setelah satu proses selesai akan ada lagi proses lainnya. Jadi, kita tidak pernah berhenti bersosialisasi almamater di Kosmik” – Aziziah Diah Aprilya.

1

6


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.