Circle

Page 1

Edisi Juni 2017


2 Circle


Salam Redaksi

Penanggung Jawab:

Zulfah Raihani

Pemimpin Redaksi:

M. Renaldi Pratama

Editor:

Rudi Salam

Photographer:

Firda Agustina Yahya Alkautsar

Reporter:

Segala puji dan syukur kami haturkan atas nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha kuasa. Menulis adalah elemen yang fundental didalam kehidupan manusia. Dimana menulis menjadi salah satu cara kita menyampaikan pesan, gagasan, perasaan dan fikiran terhadap suatu fenomena. Orang boleh pandai setinggi langit tetapi selama ia tak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah, Kata Pramoedya Ananta Toer. Dari kutipan tersebut, bisa kita simpulkan bahwasannya menulis adalah cara kita mengabadi. Mengapa demikian? karena menulis adalah tempat dimana kita bisa berbagi dengan orang lain sekalipun kita tidak berada didunia ini lagi, melalui karya-karya tulisan yang kita punya sebagai identitas kita . Lihatlah para Ilmuan, Tokoh-Tokoh Pemikir, serta sastrawan di Masa Lalu ketika mereka punya gagasan dan pemikiran hal itu dituangkan dalam bentuk tulisan dan juga dibukukan, Contohnya Saja Einstein dengan Teori Relativitasnya , Sa’adi dengan Buku Gulistan dsb.

Aisyah Nur Intansari Laksmi Nurul Suci Rastina Oktavia Rudi Salam M. Renaldi Pratama Yahya Alkautsar Firda Agustina

Layouter:

Yahya Alkautsar

Majalah ini secara tidak langsung kami jadikan salah satu ruang belajar untuk mengabadi sebagai individu yang tidak pernah berhenti belajar. Belajar untuk memberikan informasi kepada pembaca agar dapat menambah lagi pengetahuannya terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dan didunia. Pengetahuan terhadap suatu fenomena memang penting tetapi menuangkan pengetahuan yang dimiliki kedalam bentuk tuilsan itulah merupakan tantangan tersendiri dikarenakan kami berusaha menarik perhatian pembaca dengan informasi-informasi yang kami sajikan. Di edisi kali ini kami akan membahas seluk beluk dari TPA Antang sebagai Tempat Pembuangan Akhir sampah terbesar di kota Makassar. Kami juga akan mengulas lebih dalam mengenai fakta serta fenomina unik yang terjadi di TPA Antang dari segi pengolahan sampah, kondisi lingkungan serta kondisi warga sekitar disajikan melalui Laporan Utama, Liputan Khusus, serta Opini kami. Terima kasih kami haturkan untuk KOSMIK yang telah meyediakan kami wadah untuk belajar, khususnya belajar didalam kepenulisan agar kami lebih peka terhadap informasi, agar kami bisa membagi pesan kami kepada orang—orang lain dan melatih kreatifitas serta keuletan dalam pembuatan majalah. Akhir kata, semoga majalah ini benar-benar berguna bagi pembaca. Salam Majalah CIRCLE!

Circle

3


4 Circle


Editorial Ketika mendengar kata sampah sudah terbayangkan dibenak kita mengenai bau yang tidak enak. Apalagi berbicara mengenai tempat pemrosesan akhir yang dibenak kita adalah setumpukan sampah yang menimbulkan aroma menyengat. Sampah diartikan sebagai sisa material yang tidak terpakai lagi. Permasalahan sampah di sekitar kita, tentunya tidak terlepas dari ulah manusia. Sudah sepatutnya kita bersama mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, bukan hanya sekadar mencari solusi tetapi juga disertai dengan implementasi. Langkah fundamental yang seharusnya dilakukan ialah meningkatkan kepedulian serta menumbuhkan rasa cinta lingkungan. Mari melihat kondisi TPA Tamangapa yang berada di wilayah Antang, 1000-1200 ton sampah diangkut perharinya serta ketinggian tumpukan sampah yang rata-rata mencapai 10 meter dan meningkat setiap tahunnya. Dapat disimpulkan bahwa warga Makassar adalah produsen sampah yang aktif, hal itu tidak terlepas dari kurangnya kesadaran bersama dalam mengolah sampah. Mengenai kondisi masyarakat TPA Tamangapa, walaupun disatu sisi TPA Tamangapa memberikan dampak buruk seperti bau menyengat yang hadir disekitar lingkungan mereka, tetapi di satu sisi TPA Tamangapa memberikan keuntungan sebagai tempat mata pencaharian masyarakat

di sekitarnya. Hanya sampah tertentu yang mempunyai nilai ekonomi, lalu bagaimana dengan sampah yang tidak bisa diolah secara langsung oleh masyarakat? Apakah hanya akan menumpuk begitu saja tanpa diolah lebih lanjut? ​ Keterlibatan semua pihak untuk menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk menumbuhkan perilaku cinta lingkungan, sebenarnya harus dimulai dari kesadaran diri dan inisiatif dari masing-masing individu, dikarenakan dari kesadaran diri dan inisiatif itulah lingkungan kita bisa terjaga dengan baik. Setiap orang seharusnya menjalankan peran untuk menciptakan adalah lingkungan yang bersih. Pemerintah memang sudah mengeluarkan berbagai program untuk menangani masalah sampah, tetapi hal itu dalam tidak akan dapat terwujud tanpa sumbangsih dari masyarakat. Di Makassar, sudah banyak program andalan pemerintah kota seperti Makassar Tidak Rantasa’, Bank Sampah, atau Lorong Garden merupakan upaya yang harus direalisasikan secara bersinergi antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lain. Sinergitas adalah hal yang harusnya kita optimalkan bersama, karena jika sinergi sudah tercipta dengan landasan tekad untuk menjaga serta memperbaiki lingkungan maka lingkungan tentunya akan terpelihara dengan baik. Redaksi

Circle

5


Liputan Utama

Tempat Proses Akhir yang Hampir Berakhir Oleh: Aisyah Nur Intansari & Rudi Salam Foto: Yahya Alkautsar Sampah seakan sudah menjadi masalah disetiap daerah, mulai dari pembuangan hingga pengelolaannya. Manusia sebagai penghasil sampah tidak terlihat kesadaran akan lingkungan yang bersih. Masih banyak diluar sana yang hanya membuang sampah tidak pada tempatnya. Perkembangan industri dan pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, meningkatkan sampah industri dan sampah domestik yang dihasilkan oleh penduduk sehingga semakin membebani tanah, udara dan sungai yang mengalir dalam perkotaan.

6

Apa kabar TPA hari ini? Di tengah hiruk pikuk masyarakat kota hari ini, TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) menjadi salah satu hal yang luput dari pandangan kita. TPA menjadi hal yang hanya sebatas titik hitam kecil di benak manusia dengan sejuta rutinitas, tapi sadarkah mereka jika hal sekecil ini sesungguhnya hal yang akan berdampak besar bagi mereka. Tidak jauh berbeda dengan keadaan masyarakat Kota Makassar saat ini, ditengah kesibukan yang padat,

Circle

mereka hanya melihat lurus ketika berjalan, dan tidak pernah melirik TPA yang berpusat di Tamangapa, Antang Raya. ​Tempat Pembuangan Akhir Tamangapa, Antang, didirikan tahun 1993

diatas lahan seluas 16,8 hektar. Sebelum TPA Tamangapa dibangun sebagai lahan TPA sampah padat perkotaan dibuang di Panampu, Kecamatan Ujung Tanah, pada tahun 1979. Karena lokasi yang dekat dengan laut, tempat pembuangan sampah itu dipindahkan ke Kantinsang, Kecamatan Biringkanaya pada tahun 1980. ​ Akibat menurunnya kualitas air, maka pada tahun 1984, pemerintah kota Makassar membangun TPA baru di TanjungBunga, Kecamatan Tamalate. Akan tetapi, pertumbuhan penduduk yang terus

meningkat dan pendirian wilayah perumahan di sekitar Kecamatan Tamalate mendorong pemerintah kota padat tahun 1992 memilih Tamangapa sebagai lahan TPA untuk kota Makassar. Lalu pada tahun 1993, Tamangapa ditetapkan sebagai lokasi TPA hingga saat ini. Di TPA Tamangapa Antang terdapat beberapa zona yang padat aktifitas, sektor itu terdiri dari zona A1,A2,A3,A4,B,C & zona B. Empat sektor diantaranya A1, A2, A3, dan A4 merupakan zona pasif, maksudnya tempat itu sudah tidak digunakan lagi sebagai tempat pemprosesan sampah. ​ Menurut salah satu sumber, Samsir selaku Pengawas umum di TPA Tamangapa Antang mengatakan, bahwa alasan sektor tersebut sudah tidak digunakan karena lahan tersebut sudah menghijau, karena di sektor tersebut ditumbuhi rumput-rumput liar yang semakin hari semakin lebat hingga tidak memungkinkan untuk dijadikan sebagai tempat pembuangan lagi. TPA Tamangapa sebagai satu-satunya tempat pembuangan akhir dari sampah-sampah Makassar dan sekitarnya terdapat tempat pengelolaan sampah organik menjadi pupuk yang dikenal dengan pupuk kompos. Pengelolaan sampah organik ini sudah ada sejak tiga tahun lalu.


Liputan Utama

​ Miskin Dg Nompo selaku pengawas pengelolaan kompos, beranggapan jika pengelolaan sampah organik ini belum optimal. Belum optimalnya pengelolaan ini dikarenakan alat pengelolaan pupuk yang masih digunakan secara manual dan perlengkapan yang kurang memadai, serta pekerja yang masih sedikit yakni 7 orang saja dengan gaji 1,7 juta perbulan. Masalah sampah adalah masalah yang harus diseriusi oleh pemerintah. Bayangkan saja sampah yang masuk tiap harinya di TPA Tamangapa sekitaran 800-1200 ton. Tempat pembuangan yang dulunya digali sedalam 10 meter itu kini terlihat seperti bukit. Upaya untuk mengantisipasi agar tetap digunakan TPA tersebut terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya dengan mengadakan peluasan lahan. Dikutip dari pojoksatu.id, tahun 2016 Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memperluas TPA Tamangapa. Kepala Bagian Pertanahan Kota Makassar, I Nyoman Aria Purnabhawa menjelaskan, tahun 2016 Pemkot akan membebaskan lahan 3 hektar untuk perluasan TPA Tamangapa. Sementara itu dari dikutip dari makassarterkini.com, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel, Asmar Exwar, berpendapat bahwa perluasan lahan TPA dinilai bukan solusi mengurai sampah. Asmar mendorong agar Pemkot Makassar menggenjot proses daur ulang sampah yang sudah dilakukan saat ini.

Selain itu, di TPA Tamangapa juga mestinya dilakukan proses komposing untuk jenis sampah organik. Menurutnya, apabila penguraian sampah di TPA tidak sebanding dengan volume sampah yang diangkut ke TPA setiap hari maka yang terjadi penumpukan sampah di tengah kota akan terjadi seperti sebelumnya. Banyaknya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dan pengelolaan sampah yang belum optimal belum optimal mengakibatkan Pemkot kota Makassar terus saja memperluas lah-

an untuk lahan untuk TPA. Pengeolaan sampah harus segera dioptimalkan. Bukan tidak mungkin Tempat Pengelolaan Akhir nantinya akan berakhir. “sama seperti teman, sampah juga harus diperhatikan� ujar Rahim selaku kepala UPT TPA Tamangapa. Sampah harus dikelola karena dapat bernilai ekonomi. Untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini menurutnya harus dimulai dari diri pribadi masing-masing utamanya mahasiswa juga yang banyak menghasilkan sampah. Keinginan dan keikhlasan harus ada didalam diri mahasiswa.

Fakta Unik Masyarakat kota Makassar setidaknya membuang sekitar 800-1200 ton sampah setiap harinya. Jadi setidaknya ada 292.000 ton sampah yang dibuang per-tahun nya di kota Makassar.

Circle

7


Liputan Khusus

Gawai?

Mainanku Lebih Asik

Oleh: Rastina Oktavia

“Anak-anak merupakan pesan hidup yang kita kirimkan ke waktu yang tidak akan kita lihat atau temui” – Neil Postman, The Disappearance of Childhood (introduction), 1982. Anakanak, mereka lah calon penerus bangsa yang akan memberikan kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang. Anakanak yang bertempat tinggal di TPA Tamangapa, memiliki sudut pandang yang unik mengenai kehidupan sehariharinya sebagai seorang anak yang senang bermain. Anak-anak dengan kepribadian yang sangat luar biasa ini mengajarkan sesuatu yang sangat berharga. Mereka mengajarkan bahwa kebahagiaan yang didapat bukan dari dimana kita tinggal, namun dengan siapa kita tinggal.Tubuhnya meman mungil, namun hati mereka besar. Siapa sangka, kebahagiaan yang mereka dapat bukan dari tempat seindah taman bunga sakura, bukan juga dari tempat sedamai hutan cemara, melainkan dari tempat bising dari truk sampah dan lalatlalat yang beterbangan dimana-mana. Ya, mereka hidup di lingkungan yang kurang layak untuk disebut tempat tinggal. Namun, mereka tidak merasa seperti itu. Bagi mereka, memiliki keluarga sudah cukup membuat mereka bahagia dan memiliki teman sudah cukup membuat mereka tersenyum dan tertawa.Keinginan sederhana yang mereka lontarkan, patut membuat manusia sadar diri bahwa hidup bukan hanya untuk memuaskan diri dengan label ternama dan mainan yang super canggih. Seperti salah satu anak yang tinggal di TPA Tamangapa yang bernama Andre (8) mengatakan bahwa ia senang dapat bermain dengan teman-temannya. Karena, permainan yang ia lakukan bersama teman-temannya

8 Circle

menurutnya lebih asik, seperti bermain petak umpet dan layang-layang. Mereka biasanya menghabiskan waktu untuk bermain di TPA Tamangapa. Mereka tertarik bermain di lingkungan TPA ini, karena menurut mereka tempatnya sangat luas dan membuat mereka leluasa untuk bermain. “Seru main di sini, bisa main lari-larian”, ujar Andre. Sungguh senang melihat anak-anak dapat bermain dengan perasaan gembira. Mereka sangat menikmati waktu untuk bersenang-senang bersama, tidak jarang mereka dipanggil pulang oleh orang tuanya. Mereka mengaku, bahwa sebenarnya mereka tidak diperbolehkan untuk bermain di lingkungan TPA oleh orang tua mereka, karena banyak pecahan kaca yang bisa melukai kaki jika tidak berhatihati. Anak-anak tetap memilih bermain di TPA Tamangapa, walaupun sudah dilarang dan selalu bisa lolos dari pengawasan orang tua mereka. Pengawasan orang tua mereka juga kurang, dikarenakan orang tua mereka yang sibuk bekerja. Mereka berjalan dengan santainya sambil menebarkan senyum dan tawa kebahagian. Hubungan yang begitu dekat, terlihat dari perbincangan mereka yang begitu akrab. Saling menggoda satu sama lain, kemudia tertawa terbahak-bahak sambil berlarian ke sana kemari. Sungguh masa kecil yang indah. Mereka sangat fokus bermain bersama, tanpa terganggu dengan gawai. Mereka mengaku, jika pergi bermain di TPA Antang bersama, mereka malah mengenyampingkan bermain gawai. Sungguh pemandang yang jarang sekali terlihat. Mengingat penggunaan gawai bagaikan candu. Sungguh unik anak-anak ini, mereka termasuk dalam sebagian kecil anak yang masih tertarik memainkan permainan

tradisional, dibanding menatap layar gawai dan menjadi sosok pahlawan dalam satu tokoh dalam satu tokoh game. Ketika libur, selain bermain mereka terkadang ikut membantu orang-orang yang bekerja di sana. Mereka membantu memisahkan sampahsampah berdasarkan jenisnya. Fikrang (8) yang merupakan salah satu teman Andre mengungkapkan bahwa lebih baik membantu orang-orang yang bekerja di sana, lagipula mereka juga bisa mendapatkan upah dari jerih payah mereka sendiri agar membantu meringankan beban orang tua mereka. Upah yang mereka terima minimal Rp. 6.000. “lumayan, untuk jajan”, ungkap Andre. Risma (5), teman Andre lebih memilih membantu ibunya untuk mencari-cari sampah yang menurutnya masih bisa dipakai. Ia senang membantu ibunya, karena ia sering mendapatkan mainan. Mainan yang masih bagus atau masih bisa dipakai, ia bawa pulang untuk ia mainkan dan mainan yang sudak rusak atau tak layak pakai langsung ia buang. Risma juga mengaku, bahwa tak jarang juga ia menemukan uang dalam amplop. “Aku senang, kalau dapat uang. Aku bisa beli makanan yang banyak”, ungkap Risma. Mereka justru sibuk membantu orangorang tanpa mempertaruhkan masa kecil mereka. Namun, miris rasanya. Di umur yang sudah seharusnya mendapat pendidikan,


Liputan Khusus

(Sumber: https://agenlayangan.files.wordpress.com)

mereka malah bermalas-malasan. Ya, mereka sudah sekolah, namun mereka mengaku sangat malas untuk belajar dan bersekolah. Salah satu anak mengaku orang tuanya terkadang memarahinya karena malas belajar. Ini lah yang menjadi masalah, disaat anak-anak lebih nyaman bermain daripada menuntut ilmu dan masih terbatasnya pengetahuan mereka mengenai betapa pentingnya pendidikan. Namun, pendidikan tidak hanya bisa didapatkan lewat penddikan formal, melainkan bisa didapatkan lewat kehidupan sehari-hari, seperti bermain. Dilansir oleh www.tempo.com berdasarkan catatan Komnas PA, pada tahun 2004 persentase anak yang tidak memperoleh pendidikan sebanyak 5,50 persen untuk SMP, 65,68 persen SLTA, dan 72,65 persen untuk pendidikan anak usia dini. Beruntung lah mereka yang masih berkesempatan untuk menempuh pendidikan saat ini. Dalam kehidupan yang mereka jalani setiap harinya, setidaknya mereka mendapatkan pelajaran mengenai nilai-nilai kehidupan. Bagaimana sabar dapat menguatkan manusia, bagaimana belajar menghargai orang lain, bagaimana bekerja keras untuk mendapat sesuatu. Anak adalah guru yang senantiasa mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang apa adanya. Mereka lah yang membuat kita harus sadar bahwa Tuhan belum menyerah pada hamba-Nya.

Circle

9


Opini

Realita Masyarakat TPA Tamanggapa Oleh: Firda Agustina Sampah menurut pikiran banyak orang adalah sesuatu hal yang kotor dan bau. Hal inilah yang tersemat pada benak setiap orang ketika mendengar kata Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), sebagai tempat yang banyak menampung ratusan ton sampah setiap harinya dari berbagai penjuru kota. Bermetrik-metrik ton gunungan sampah, otomatis menjadikan lingkungan sekitarnya menjadi tercemar dan semakin sesak akan sampah. Hal ini kemudian menimbulkan banyak permasalahan terlebih dalam hal kesehatan. Banyak yang berasumsi bahwa masalah yang paling besar yang terjadi di TPA sebagai tempat yang dikenal kotor adalah masalah kesehatan.

Circle

“Warung” yang terdapat di atas tumpukan sampah TPA Tamangapa

terurai dengan cepat dan kadar zat pencemar di leachate (cairan yang menetes atau mengalir dari suatu landfill dimana komposisinya terdiri dari suatu campuran limbah). Tahap berikutnya adalah proses anaerob. Pada tahap ini terjadi fermentasi asam, mikroorganisme fakultatif merubah lemak, protein dan karbohidrat kemudian menjadi asam lemak, CO2 dan H2. Menurut H. Widyatmoko dalam skripsi Risiko Gangguan Kesehatan pada Masyarakat di Sekitar Tempat pembuangan Akhit (TPA) Sampah Tanjungrejo kabupaten Kudus yang ditulis oleh Setuyowati Sabella. ​ Dengan struktur tanah yang mudah dirembesi oleh leachate, jika aliran air tanah dibawah lokasi TPA tidak begitu dalam, maka leachate akan mencapai aliran tersebut dengan kandungan zat berbahaya bagi lingkungan. Aliran leachate yang dibawah tanah akan mempengaruhi kesehatan sumur penduduk, seperti munculnya penyakit koreng, kudis, mencret dan mual. Dampak yang lebih parah dapat mengakibatkan keracunan, disentri dan penyakit perut lainnya, menurut Sudrajat dalam skripsi Risiko Gangguan Kesehatan pada Masyarakat di Sekitar Tempat pembuangan Akhit (TPA) Sampah Tanjungrejo kabupaten Kudus yang ditulis oleh Setuyowati Sabella. ​ Menurut Moestikahadi Soedomo dalam skripsi Risiko Gangguan Kesehatan pada Masyarakat di Sekitar Tempat pem-

​ Makin tinggi kadar debu di udara, makin besar risiko terpapar debu dan makin besar pula risiko terganggunya fungsi paru. Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akan terhirup ke dalam paru. Akan tetapi pernyataan para peneliti terpatahkan dengan adanya pernyataan masyarakat yang berbanding terbalik dengan apa yang telah di paparkan para peneliti di atas. “Pemikiran dan asumsi masyarakat yang beranggapan mengenai lingkungan TPA sebagai tempat yang kotor dan tidak layak untuk dijadikan pemukiman ternyata salah, karena ternyata kondisi yang sebenarnya tidak seperti anggapan orang-orang di luar”. Kondisi di sekitar TPA ini ternyata lebih bersih di bandingkan tempat-tempat lain diluar sana karna disini kita diberikan pemahaman dan kesadaran untuk menjaga lingkungan dan halaman rumah tetap bersih meskipun kita tinggal di lingkungan TPA. Adapun penyakit yang biasa menyerang masyarakat sini adalah penyakit yang pada umumnya sering terjadi seperti demam, batuk, sesak napas dan gatal-gatal. Meskipun demikian di lingkungan

10

​ Hal ini juga di temukan pada TPA Tamanggapa Kelurahan Antang Raya Kota Makassar. Tempat pembuangan akhir yang menjadi tujuan dari seluruh sampah dari Makassar dan sekitarnya. (kami temukan/ terlihat dengan jelas) Kondisi air yang keruh bahkan hitam pekat dengan udara yang tercemar telah mengelilingi lingkungan sekitaran TPA Tamanggapa ini. Masyarakat yang telah hidup selama bertahun-tahun dan tetap menjalankan rutinitas seperti masyarakat pada umumnya seperti memasak, mencuci bahkan mandi, dengan kondisi lingkungan yang dimana sampah bertebaran disekitarnya. tanpa terkendala bau yang menyengat karna semakin banyaknya gundukan sampah yang setiap hari disumbangkan di TPA Tamanggapa. Mungkin terbesit dalam pikiran kita alasan kenapa masyarakat masih betah dan tetap tinggal dilingkungan sekitar TPA Tamangapa padahal yang kita tahu kondisi TPA yang kumuh, kotor dan bau. Pertama kali menginjakkan kaki ditempat tersebut membuat kita tak ingin berlama-lama. ​ ​ Menurut Wahit iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin dalam skripsi Risiko Gangguan Kesehatan pada Masyarakat di Sekitar Tempat pembuangan Akhit (TPA) Sampah Tanjungrejo kabupaten Kudus yang ditulis oleh Setuyowati Sabella, pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi sumber pencemaran air pemukiman, sumber pencemaran udara, menjadi tempat berkembang dan sarang dari serangga dan binatang pengerat, serta menjadi tempat hidup dari kuman yang membahayakan kesehatan. Penguraian sampah biasanya terjadi secara aerobik. Proses aerob terjadi selama beberapa hari bahkan hingga beberapa minggu. Pada proses aerob komponen organik

buangan Akhit (TPA) Sampah Tanjungrejo kabupaten Kudus yang ditulis oleh Setuyowati Sabella, penyakit-penyakit yang timbul akibat adanya leachate di permukaan tanah seperti penyakit Skabies, Disentri, dan Diare. Dalam hal ini bukan hanya tanah yang menjadi faktor penyumbang masalah kesehatan di TPA. Pencemaran udara yang buruk menjadi salah satu penyakit yang mengancam masyarakat yang bermukim di TPA Pada proses pengangkutan sampah dengan menggunakan truk terbuka akan berterbangan debu. Sedangkan pada proses pembakaran sampah walaupun skalanya kecil sangat berperan dalam menambah jumlah zat pencemar di udara, terutama debu dan hidrokarbon.

Para pekerja yang sedang memilah sampah


Opini

sekitaran TPA tamanggapa telah disediakan Puskesmas yang tidak jauh dari rumah warga respon dan pelayanan Puskesmas pun cukup baik dan telah berperan dalam menyikapi masalah kesehatan dilingkungan ini. Keadaan lingkungan di sini lebih bersih di bandingkan tempat di luar TPA karna kita disini telah diberikan pemahaman mengenai nilai sampah� ujar ibu Asse salah seorang yang berjualan dan tinggal di lingkungan TPA Tamanggapa. “Masyarakat disekitar TPA telah diberikan pemahaman mengenai pentingnya memisahkan sampah Organik dan Non organik dan bagaimana mengubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis, kami juga mengenalkan program pemerintah yaitu bank sampah dimana bank sampah menampung sampah rumahan seperti gelas dan botol plastik untuk di jual dan ditabung di bank sampah� ujar pak rahim sebagai salah seorang pegawai yang bekerja dilingkungan TPA Tamanggapa. ​ Ada dua pandangan mengenai masalah kesehatan masyarakat yang bermukim di TPA. Masyarakat sekitar yang bermukim di lingkungan TPA beranggapan bahwa masalah kesehatan yang ada tidak terlalu berpengaruh dengan lingkungannya karena selama ini penyakit-penyakit yang dirasakan tidak terlalu parah dan cenderung hampir sama dengan masalah kesehatan di luar lingkungan TPA itu sendiri, akan tetapi disisi lain peneliti beranggapan bahwa masalah kesehatan di lingkungan TPA justru lebih kompleks dan lebih beragam dan masyarakat yang bermukim di lingkungan TPA justru berpotensi terkena penyakit berbahaya di bandingkan masyarakat lingkungan lain. Disaat peneliti berpendapat bahwa berada di lingkungan TPA sangat berpotensi terjangkit berbagai macam penyakit yang berbahaya dan resiko yang lebih tinggi, masyarakat yang tinggal di sekitaran TPA Tamangapa Antang memberikan pernyataan sebaliknya. Tentunya mereka mengatakan hal tersebut karena mempunyai alasan sendiri. Menurut peneliti sumber air yang dipakai masyarakat yang tinggal di sekitaran TPA akan tercemar, benar, sumber air yang ada didaerah TPA Tamangapa memang tercemar tetapi masyarakat tidak menggunakan air tersebut melainkan menggunakan air dari pemerintah yaitu PDAM. Hal ini menimbulkan pertanyaan baru apakah betul realitas penduduk yang tinggal di lingkungan sekitaran TPA Tamangapa Antang lebih mudah terjangkit penyakit atau apakah malah sebaliknya? Dalam masalah ini masih ditelusuri dan terus di kembangkan.

Circle

11


Iklan

KOSMIK

Basic Course of Photography



Coming Soon 12 Circle


Iklan

Apakah kau tahu? Berdasarkan pada UU no 18 Tahun 2008, kepanjangan Dari TPA ialah Tempat Pemrosesan Akhir bukan Tempat pembuangan Akhir. Tahun 2016, sekitar 1000-1200 ton sampah di angkut setiap harinya di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Tamangapa. Di Tempat Pemrosesan Akhir Antang terdapat beberapa fasilitas yang membantu jalannya Aktivitas masyarakat dan pengolaan sampah di dalam tempat itu, seperti : Bengkel untuk perawatan Alat-alat pengolaan sampah, Puskesmas, tempat pengolaan sampah organik dan anorganik. Tahun 2017, TPA Tamangapa memiliki 5 eskavator dan 3 Buldozer untuk mengolah sampah. Tahukah Kamu, TPA Tamangapa mempunyai luas 16,8 Hektar.

Circle Circle

13 13


Resensi

Informasi Sutradara: Andrew Stanton Produser: Jim Morris John Lasseter Penulis: Andrew Stanton Peter Docter Jim Reardon Pemeran: Ben Burtt, Elissa Knight, Sigourney Weaver, Jeff Garlin, Fred Willard, John, Ratzenberger, Kathy Najimy Musik: Thomas Newman Peter Gabriel Penyunting: Stephen Schaffer Distributor: Walt Disney Pictures Tanggal rilis di indonesia: 13 Agustus 2008 Durasi: 98 menit Sumber: Wikipedia

14 Circle

resensi film

Wall-E

Oleh: firda agustina Film Wall E adalah salah satu film animasi yang di produksi oleh Pixar Animation Studio yang begitu mengagumkan. Film ini menggambarkan sebuah robot yang cerdas dan jenius. Film ini mengajak kita untuk membayangkan bagaimana kondisi lingkungan yang begitu tercemar dengan tumpukan sampah yang tidak terkontrol oleh para manusia. Tak ada satu pohon yang dapat terlihat lagi di bumi yang sesak akan tumpukan tanah, segala kehidupan manusia terancam dan terasa mencekam dengan kondisi bumi yang memburuk film ini menjadi menarik dimana Wall E sebagai robot yang bertugas untuk membersihkan bumi dan menemukan sebuah benih tumbuhan dan begitu senang menaruhnya di dalam sepatu bekas kemudian merawatnya. Film ini memberikan kita semua pelajaran pentingnya menjaga lingkungan khusunya mendaur ulang sampah. Manusia yang semakin hari se-

makin malas dan semakin bergantung dengan alat yang ia ciptakan sendiri membuat keadaan semakin riuh kurangnya kesadaran akan pentingnya merawat bumi dengan cara mengontrol barang produksi dan tak adanya usaha yang dilakukan untuk mendaur ulang sebagai salah satu cara untuk meminimalisir sampah. Ini merupakan salah satu film yang wajib di tonton dimana banyak edukasi didalamnya pentingnya merawat pohon mengelolah sampah menjadi barang yang dapat di gunakan kembali, tidak bisa di pungkiri tujuan awal manusia menciptakan alat atau barang untuk mempermudah pekerjaan manusia tapi nyatanya di film ini dengan semakin banyaknya alat yang diciptakan manusia justru membuat manusia menjadi malas. Film Wall E ini juga terdapat kisah cinta robot Wall E kepada Eve dia merupakan robot yang di tugaskan un-


Resensi



Sumber: http://freeforumsigs.com Wall-E saat memberi tanaman kepada Eva

tuk mencari tanda-tanda kehidupan flora yang ada dibumi sayangnya cinta Wall E tak terbalaskan, Setelah mendapatkan benih tumbuhan dari Wall E kemudian Eve pun di nonaktifkan. Di bagian lainnya penonton akan kembali merasa sedih karna setelah Eve kembali aktif dan Eve melihat Wall E dalam keadaan yang rusak parah Eve berusaha memperbaikinya namun sayang, Meskipun Wall E aktif kembali akan tetapi ia lupa segala kemudian di program untuk bekerja dan tidak memiliki perasaan lagi terhadap Eve.

yang unik. Ada juga adegan yang mengharukan antara Wall E dan Eve yang akan membuat penonton jadi terharu. Film ini sangat cocok di tonton untuk semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, karena adengan dalam film ini sifatnya menyeluruh untuk semua usia.

Film ini menggambarkan bumi 700 tahun kedepan dapat memacu fikiran kita untuk berfikir jangka panjang bagaimana nasib bumi kedepannya ditambah alat yang terus menerus diproduksi oleh manusia membuat manusia semakin malas, Karakter robot Wall E juga sangat teduh dan sayup yang dapat memberikan ketertarikan dan kesan yang sangat menggemaskan untuk ingin menontonnya.

15

Film ini juga mengandung makna secara umum bahwa segala sesuatu itu bisa tercapai dengan berusaha dan juga mengajarkan bahwa cinta itu tidak harus memiliki kesempurnaan. Secara umum film ini memiliki adegan yang lucu, sehingga penonton banyak yang tertawa melihat adegan-adegan dalam film ini, seperti tingkah robot yang bernama M-O

Circle Circle

15


Resensi

m

16 Circle


Resensi

Jika alam sudah mulai tidak bersahabat, maka manusia harus siap menerima Derita -Anonim

Circle

17


Tutorial

Kerajina

Pot Tanaman Dari botol bekas Sumber: http://blogoinformasi.com Kerajinan tangan yang dapat dibuat dengan menggunakan botol bekas adalah kerajinan pot tanaman. Ini menjadi pilihan bagi kamu seperti apa pot yang diinginkan. Langsung saja, berikut ini bahan dan cara membuat pot tanaman dari botol bekas. Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan: 1. Botol bekas 2. Cat 3. Gunting/cutter 4. Lem 5. Kepingan CD 6. Tanah 7. Pupuk 8. Tanaman

18 Circle

Cara Membuat Pot Tanaman dari Botol Bekas 1. Potong botol bekas minimal 1/3 bagian dari atas. 2. Cara memotongnya sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 3. Tempel ujung botol dengan kepingan CD menggunakan lem. 4. Agar pot tanaman terlihat bagus, gunakan cat untuk menghiasnya. 5. Isi dengan tanah, pupuk, dan tanaman. 6. Pot beserta tanaman bisa diletakkan di halaman rumah.


Tutorial

an Tangan

Tempat Tisu dari Koran Bekas Sumber: https://www.fatinia.com/ Tempat tisu pasti sangat dibutuhkan di rumah. Koran bekas yang berakhir di bawah meja atau bahkan cuma menumpuk di gudang saja mungkin akan lebih bernilai kalau kita kreasikan menjadi sebuah kerajinan tangan. Kerajinan tangan dari koran bekas yang mudah untuk dibuat yaitu tempat tisu seperti pada gambar. Salah satu contoh ketrampilan barang bekas yang bisa kamu coba. Lumayan untuk mengisi waktu luang, kamu bisa memanfaatkannya untuk membuat tempat tisu dari koran bekas yang ada di rumah. Bahan yang dibutuhkan pun cukup mudah, yakni : 1. Beberapa lembar koran 2. Lem 3. Karton 4. Gunting

Langkah-langkahnya ialah: 1. Pilin kertas koran hingga rapat, sesuai dengan ukuran sebuah sedotan atau sedikit lebih besar. 2. Setelah menjadi gulungan-gulungan, gunting gulungan tersebut dengan ukuran tertentu, sesuai ukuran kotak tisu yang ingin dibuat. 3. Ketiga, susun gulungan-gulungan tersebut pada sebuah karton atau kardus sebagai kerangkanya. 4. Tempelkan gulungan-gulungan tadi pada karton dengan lem, sehingga gulungan koran ini menutupi seluruh permukaan karton. .5 Selamat mencoba!

Circle

19


Entertainment

Kami Juga Peduli kok! Oleh: Rastina Oktavia Selebritis dituntut untuk selalu tampil menarik. Bahkan, tidak sedikit selebritis yang tampil dengan memakai produk-produk yang branded dengan harga yang fantastis demi mewujudkan penampilan mereka agar terlihat luar biasa. Kehidupan selebritis yang biasanya tidak luput dari gemerlap kemewahan membuat masyarakat beropini bahwa semua selebritis hanya hidup dengan tujuan memuaskan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan permasalahan yang terjadi.

2. Bunga Citra Lestari Penyanyi sekaligus pemain sinetron ini merupakan salah satu artis yang terlibat untuk memerangi pemanasan global. Beberapa tahun lalu, artis yang akrab disapa BCL terpilih sebagi ikon Toyota Echo Youth Program 2007-2008 yang merupakan sebuah program yang telah berjalan 3 tahun dengan tujuan mengajak anak muda agar peduli pada lingkungan.

Namun, siapa sangka ternyata banyak selebritis yang memilih untuk berkegiatan sosial. Mereka ternyata sangat peduli dengan permasalahan yang terjadi di Indonesia, seperti masalah kerusakan lingkungan. Bahkan, ada sebagian dari mereka yang rela turut serta ataupun vakum d dunia hiburan demi melestarikan alam Indonesia. Dilansir oleh merahputih.com, berikut beberapa selebritis yang sangat peduli dengan lingkungan dan alam sekitar. Siapa saja ya?

3. Pevita Pearce Siapa sih yang tidak kenal dengan artis cantik yang terkenal dengan film layar lebar Tenggelamnya Kapal van der Wijck. Selain kesibukannya sebagai pemain film layar lebar, adik dari Keenan Pearce ini juga sibuk sebagai Duta Global untuk Earth Hour yang mendukung gerakan lingkungan.

1. Revalina S. Temat Revalina S. Temat atau yang sering disapa dengan Reva ini memang dikenal sebagai pemain sinetron dan model di Indonesia. Namun, siapa sangka artis cantik dengan kesibukannya sebagai pemain sinetron ini, pada tahun 2013 silam, ia pernah didaulat oleh AMM berdedikasi sebagai Duta Lingkungan Hidup. Program pertamanya adalah membagikan bibit tanaman kepada masyarakat di sekitar Bundaran Hotel Indonesia.

20

Circle

Untuk menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan, perempuan kelahiran 6 Oktober 1992 ini sering datang ke tempat wisata alam yang ada di Indonesia. 4. Nadya Hutagalung Nadya Yuti Hutagalung atau yang lebih dikenal dengan nama Nadya Hutagalung adalah seorang model yang memiliki darah campuran Australia dan Batak. Nadya memutuskan untuk mentap di Singapura dan kemudian menjadi selebritis Indonesia yang terpilih menjadi duta Earth Hour untuk World Wildlife Fund (WWF) Singapura.

5. Nadine Chandrawinata Mantan Miss Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata memang dikenal sebagai selebritis yang sangat peduli terhadap lingkungan. Tidak hanya fauna saja, Nadine pun juga melindungi satwa-satwa langka di beberapa hutan di Indonesia, seperti gajah dan orang utan. Dengan kecintaannya terhadap lingkungan, artis cantk ini tidak henti-hentinya mengkampanyekan kepada masyarakat untuk lebih mencintai alam. Wah, prestasi yang membanggakan, ya. Tidak hanya cantik, namun mereka juga mengukir prestasi yang luar biasa. Di sela-sela kesibukan pun, mereka masih meluangkan waktu untuk peduli pada lingkungan sekitar. Jangan hanya selebritisnya saja yang peduli terhadap lingkungan, kita juga harus mulai bergerak untuk melestarikan lingkungan kita. Kalau bukan kita, siapa lagi? Nah, semoga dengan adanya informasi ini kita dapat termotivasi untuk melestarikan lingkungan, ya.


Entertainment

Circle

21


Entertainment

Emma Watson

Hadir dengan gaun daur ulang Oleh: Laksmi Nurul Suci

Emma Watson, aktris cantik Hollywood dan pemeran wanita Hermioni Granger di serial terkenal Harry Potter berhasil memikat jutaan pasang mata lewat penampilannya dengan gaun berbahan daur ulang. Dilansir dari mymoderenmet.com ternyata gaun yangd dipakai Emma di acara Met Gala yang bertema ManusX Machina: Fashion in the Age of Technology, terbuat dari botol plastik daur ulang dan bahan organik, seperti tumbuh-tumbuhan. Melalui gaun daur ulang tersebut, tampaknya Emma ingin mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi pemakaian bahan dasar gaun atau pakaian dari kain yang berbahan sutra maupun katun dan beralih pada penggunaan kain berbahan organik. Dalam wawancara yang dilakukan Emma dengan CNN, ia menjelaskan bahwa dirinya tidak lagi tertarik dengan pilihan busana yang walaupun tampak indah, namun kenyataannya mencemari lingkungan. Sebagai seorang aktivis, Emma sadar

22 Circle

bahwa saat ini industri fashion menyebabkan polusi air tawar terbesar di dunia. Dalam penampilannya di Met Gala, hal menarik yang ditunjukkan Emma melalui gaun berbahan organiknya ia membagi kedalam tiga bagian yang berbeda, yaitu bastier, rok, dan celana panjang. Dengan model yang terbagi dalam beberapa bagian itu, dapat dipakai berkali-kali dengan paduan gaya yang berbeda-beda.


Entertainment

GAUN BERBAHAN ORGANIK

Sumber: https://static-ssl.businessinsider.com

Circle

23


Puisi

Hujan Tak Selalu Bercerita Lewat Rintiknya Oleh: Ummi Kartika Khaerani

Wahai hujan dimalam hari Akankah rintikmu dapat membanjiri Sesosok hati yang lama mati Dalam tahajjudku berserah diri Dalam gelap ku temui Sesosok wanita cantik nan suci Menari dengan senyum sepenuh hati Siapa engkau duhai wanita sejati Tuturmu lembut laksana sutra Pandangmu tulus merasuk jiwa Sabarmu tampakkan kekuatan Tundukmu tampakkan keberanian Ceritaku berkisah tentang kita berdua Dengan rintik hujan di ma lam jumpa Tanpa tanda, tanpa semiotika Hanya Allah yang menakdirkan kita Kau wanita sejati dengan banyak mimpi Sosok kasih seorang ibu Sosok cinta seorang istri Srikandi yg meraih syahid sang mujahid sejati Genggam tanganku tuk bersama berlari Peranmu wahai sang wanita sejati Seorang ibu pembangun generasi Mencipta para pemimpin negeri Para pemimpin dengan hati nurani

24 Circle

Bukan pihan, tetapi sebuah kewajiban haqiqi Peranmu wahai sang wanita sejati Seorang istri dengan cinta kasih Melayani suami dengan sepenuh hati Berjuang menggapai rumah tangga yang islami Peranmu wahai sang wanita sejati Meniti jalan panjang di medan jihad Menebar dakwah dan jalan kebenaran Bersama lelaki yang kau halalkan Guna meraih sebuah kejayaan Dengan tulus kasihmu kau didik anak-anakmu Dengan proteksi iman dan ilmu Tak kau biarkan termakan modernisasi Tanpa iman dan filteralisasi Dasarmu adalah kitab ilahi dan sunnah nabi Dalam gelap ku temui Sesosok wanita cantik nan suci Menari dengan senyum sepenuh hati Siapa engkau duhai wanita sejati Kugenggam tanganmu Kutuntun langkahmu Ingin ku kenalkan dirimu dan diriku Pada sebuah cermin yang menyadarkanku Tak ada sosok di sampingku Lalu‌. Siapa kau ?????


Puisi

Anak Pejuang Oleh: Firda Agustina

Matahari telah sepenggalan naik Memberikan secerca cahayanya Menggantikan malam-malam dingin Matahari datang membuka harapan dan senyum baru Senyum yang sebelumnya sempat tenggelam Tenggelam oleh kegelapan yang membisu Hari ini seperti biasanya Dia bekerja melebihi ukuran usianya Ketika matahari tepat di atas ubun-ubun Keringat, air mata bercucuran Napas yang begitu berat Sedikit demi sedikit mengangkat kumpulan benda rongsok yang diciptakan para manusia Menciptakan banyak barang tanpa kendali Bumi sesak akannya Tak ada pilihan, selain mengaisnya Menjijikan Barang yang dulunya di buat dengan susah payah Dengan niat untuk mempermudah kerja manusia Kini menjadi barang yang mengancam Semua resah padanya Tapi tidak baginya.

Circle

25


Voxpop

26 Circle

Voxpop


Galeri

Galeri

Malam pengukuhan warga KOSMIK 2016

Kegiatan Broadcast Tour & Corporate Visit 2016 yang di adakan oleh biro Broadcasting KOSMIK

Foto kegiatan Nuansa Unik & Radikal (NURANI) 2016 yang diadakan di Embun Pagi, Malino

Penutupan kegiatan Forum Inisiasi Gerakan Unik dan Radikal (FIGUR) 2016

Kegiatan Musyawarah Besar KOSMIK ke XXIX yang di adakan di Ruang 107 FIS III Unhas

Kegiatan pelatihan Advanced Broadcasting Class yang di adakan KOSMIK dengan mengangkat tema “Born to Be a Broadcaster�

Circle

27


Galeri

Marhaban Y Selamat Menunaikan

28

Circle Circle


Galeri

YaIbadahRamadhan puasa 1438H Ramadhan kembali menyapa kita semua Oleh: Firda Agustina

Ramadhan adalah bulan suci bagi umat islam dimana ramadhan menjadi bulan yang paling di nanti-nanti dari bulan-bulan yang lain. Ramadhan menjadi bulan yang mulia dimana segala amal ibadah akan dilipat gandakan ini mengapa bulan ramadhan menjadi rajanya bulan. Di bulan ramadhan banyak hal-hal yang tidak kita dapatkan dari bulan yang lain dimana dari segi makanan seperti takjil, ngabuburit, sholat tarawih dan masih banyak hal menarik dalam bulan ramadhan. Selain banyak hal yang menarik dalam ini, ramadhan juga di sambut dengan penuh suka cita dimana kita dapat meraih banyak pahala dan memperoleh pengampunan, adapun hadist dari Imam Ibnu Rajab beliau berkata, “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira dengan dibukanya pintu-pintu surga? Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat dosa (dan ingin bertobat serta kembali kepada Allah Ta’ala) tidak gembira den-

gan ditutupnya pintu-pintu neraka? Dan bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira ketika para setan dibelenggu?� Puncak dari bulan ramadhan adalah ketika menjelang akhir bulan bulan ramadhan dimana pada akhir bulan ramadhan terdapat 1 malam yang disebut “malam lailatul khadar� malam lailatul khadar ini adalah malam yang lebih baik dari seribu malam dimana umat muslim berbondong-bondong untuk mendapatkan pengampunan dimalam tersebut. Semoga menjelang bulan ramadhan ini kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut bulan suci yang tidak datang setiap tahun.

Circle

29


Ramadhan

Menu Takjil Ramadhan

Es Pisang Ijo Tape Lezat Bahan-bahan Es Pisang Ijo : • Pisang raja yang tua 5 buah • Tepung beras 40 gram • Tepung beras 175 gram • Garam 1/2 sendok teh • Air daun suji 100 mili liter • Pewarna makanan hijau 3 tetes • Air 300 mili liter • Tape Bahan-bahan Saus Es Pisang Ijo : • Santan 650 mili liter • Tepung terigu 50 gram • Gula pasir 75 gram • Daun Suji 1 lembar • Garam 1/4 sendok teh

Cara Membuat Es Pisang Ijo : - Langkah awal campur tepung beras , garam , air , air daun suji , pewarna hijau lalu rebus sambil diaduk-aduk hingga mendidih , angkat . tambahkan tepung beras , aduk rata hingga adonan kalis ( tidak lengket ) -Selanjutnya tipiskan adonan , balut pada pisang hingga tertutup , kukus pisang selama 20 menit . angkat dan sisihkan . - Saus : Campur semua bahan saus , rebus hingga mendidih . angkat lalu dinginkan . - Selanjutnya potong-potong pisang hijau, berikan tape diatasnya , sajikan dengan saus , es serut atau es batu , sirup merah atau bahan pelengkap lainnya . Silahkan mencoba

30 Circle


Ramadhan

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1438 H Tanggal 1 Ramadan 1438 H 2 Ramadan 1438 H 3 Ramadan 1438 H 4 Ramadan 1438 H 5 Ramadan 1438 H 6 Ramadan 1438 H 7 Ramadan 1438 H 8 Ramadan 1438 H 9 Ramadan 1438 H 10 Ramadan 1438 H 11 Ramadan 1438 H 12 Ramadan 1438 H 13 Ramadan 1438 H 14 Ramadan 1438 H 15 Ramadan 1438 H 16 Ramadan 1438 H 17 Ramadan 1438 H 18 Ramadan 1438 H 19 Ramadan 1438 H 20 Ramadan 1438 H 21 Ramadan 1438 H 22 Ramadan 1438 H 23 Ramadan 1438 H 24 Ramadan 1438 H 25 Ramadan 1438 H 26 Ramadan 1438 H 27 Ramadan 1438 H 28 Ramadan 1438 H 29 Ramadan 1438 H

Kementerian Agama Republik Indonesia Propinsi : SULAWESI SELATAN Daerah : KOTA MAKASSAR Imsak Subuh Zuhur Asar 4:33 4:43 12:02 15:24 4:34 4:44 12:03 15:24 4:34 4:44 12:03 15:24 4:34 4:44 12:03 15:24 4:34 4:44 12:03 15:25 4:34 4:44 12:03 15:25 4:34 4:44 12:03 15:25 4:34 4:44 12:03 15:25 4:34 4:44 12:04 15:25 4:35 4:45 12:04 15:25 4:35 4:45 12:04 15:26 4:35 4:45 12:04 15:26 4:35 4:45 12:04 15:26 4:35 4:45 12:04 15:26 4:35 4:45 12:05 15:26 4:36 4:46 12:05 15:27 4:36 4:46 12:05 15:27 4:36 4:46 12:05 15:27 4:36 4:46 12:05 15:27 4:36 4:46 12:06 15:27 4:37 4:47 12:06 15:28 4:37 4:47 12:06 15:28 4:37 4:47 12:06 15:28 4:37 4:47 12:07 15:28 4:37 4:47 12:07 15:29 4:38 4:48 12:07 15:29 4:38 4:48 12:07 15:29 4:38 4:48 12:07 15:29 4:38 4:48 12:08 15:29

Magrib 17:58 17:58 17:58 17:58 17:58 17:58 17:58 17:58 17:58 17:59 17:59 17:59 17:59 17:59 17:59 18:00 18:00 18:00 18:00 18:00 18:00 18:01 18:01 18:01 18:01 18:02 18:02 18:02 18:02

Isya 19:11 19:11 19:11 19:11 19:11 19:12 19:12 19:12 19:12 19:12 19:12 19:13 19:13 19:13 19:13 19:14 19:14 19:14 19:14 19:14 19:15 19:15 19:15 19:15 19:16 19:16 19:16 19:16 19:16

Circle

31



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.