Gate - Timelines 2019

Page 1

GATE Buka, Baca, Bagi, Bahas

Liputan Khusus: Sejarah Singkat Patung Ayam di Daya

Liputan Utama: Menyapa Keramaian Pasar Daya Lama dalam Suasana Ramadan

Opini: Pasar Patung Ayam Langganan Macet


Allah berfirman,

“Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus [10]: 58)


Salam Redaksi

Susunan Redaksi Penanggung Jawab Amalia Fildzah Adhani

Pemimpin Redaksi Maldhi Hamonangan Malau

Editor

Salsabila Qurrata’ayun

Photographer Zhafirah Amalia

Reporter Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam buat kita semua para pembaca majalah Gate di tahun 2019. Kami segenap redaksi majalah Gate mengucapkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya pada penerbitan perdana di tahun 2019 ini. Meskipun banyak majalah bacaan di kota Makassar tapi kami tetap optimis akan mendapatkan tempat di hati masyarakat banyak. Edisi perdana ini kami mengangkat tema persiapan mejelang Ramadan khususnya di Pasar Daya Lama, Makassar. Pada kesempatan kali ini juga hasil wawancara kami dengan masyarakat sekitar tentang suasana Ramadan di Pasar Daya Lama, kuliner-kuliner apa saja yang sering ada di bulan Ramadan, ada juga tempat-tempat ikonis di Pasar Patung Ayam Daya, serta sosok inspiratif yang berada di sana yaitu Tija, dan berbagai cerita menarik di Pasar Patung Ayam Daya. Semoga sajian kami bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak.. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Vivi Asjuhamdayani Nadya Dwi Chairunisa Maldhi Hamonangan Malau Salsabila Qurrata’ayun Zhafirah Amalia Muhammad Alfayed

Layouter

Muhammad Alfayed


Editorial Pasar tradisional adalah tempat berinteraksi sosial antara pedagang dan pembeli dalam melakukan akad pembelian yang halal dan mengikat di pasar yang sangat berguna bagi suatu daerah. Dengan adanya pasar tradisional, orang bisa saling melakukan tawar-menawar dalam hal transaksi penjualan. Banyak yang bergantung dengan pasar tradisional. Pasar Tradisional tak heran menjadi sumber mata pencaharian masyarakat dalam mempertahankan hidup. Interaksi yang terjadi inoi juga dapat mempererat tali silaturahmi. Dan kami mengambil salah satu contoh pasar tradisional yaitu Pasar Tradisonal Daya Lama yang terletak di samping patung ayam jago di Daya, Makassar. Isu yang kami angkat ini bertujuan untuk menunjukan persiapan-persiapan apa saja yang dilakukan masyarakat menjelang bulan Ramadan dan tempat yang berada di sekitaran Pasar Tradisional Daya Lama.


Table Of Contents

6

Liputan Utama

10 Vox Pop

Penjual di Pasar Patung Ayam Daya Jual Takjil atau Tidak

18 Resensi Buku

The Nightingale: Perjuangan Hingga Tetes Darah Penghabisan

25 Pantun

Menuju Bulan Berkah

Opini

Sosok

13

Sejarah Pendek Patung Ayam di Daya

11

14

12 Lifestyle

Perempatan Patung Ayam Langganan Macet

9

Liputan Khusus

Kehidupan Pasar

Kasih Ibu kepada tak Terhingga Sepanjang Masa

Puisi

Menyapa Keramaian Pasar Daya Lama dalam Suasana Ramadan

8

“Sambut Ramadan, Bumbu Dapur Laris - Manis”

16 Resensi Buku

Galeri Foto Market Scenery

Laut Bercerita: Tenggelam dalam Perjuangan Hilang dalam Keadilan

22 24 26 27

Cerpen “Mudik (Bertemu untuk dikenang)”

Tips dan trik “Cara Membuat Anyaman”

Resep “Membuat Es Buah Kurma”

Puisi

“Duka Kalbu”


Liputan Utama

Salah satu penjual sayur di Pasar Patung Ayam atau Pasar Daya Lama.

Menyapa Keramaian Pasar Daya Lama dalam Suasana Ramadan Oleh: Vivi Asjuhamdayani Foto: Zhafirah Amalia

Makassar – Pasar Daya Lama Makassar terletak di Jalan Paccerakang No.12 Daya, Kecamatan Biring Kanaya, Kota Makassar Sulawesi Selatan. Mengutip dari laman repository.unhas.ac.id bahwa pasar ini sejarahnya cukup berdinamika, dikarenakan telah terjadi beberapa peristiwa yang penting. Salah satunya yaitu pada tahun 1992, terjadi kebakaran di Pasar

6

GATE

Daya Lama ini dan menyebabkan dibangunnya Pasar Daya yang baru. Hal ini disebabkan oleh kondisi lapak-lapak kecil yang dibangun pedagang sangat memprihatinkan. Maka pada tahun 1996 pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membangun ulang Pasar Daya. Pasar ini terletak tepat di Samping Patung Ayam yang cukup besar. Tak jarang ada beberapa orang yang

menyebut pasar ini sebagai Pasar Patung Ayam, tujuannya agar lebih mudah dikenali. Seperti kata Abdul Kadir, pria berusia 59 tahun pemilik sebuah warung makan bahwa, “Nama sebenarnya itu Pasar Daya Lama, tetapi orang lebih mudah mengenalnya apabila ditambahi patung ayam, karena orang yang lewat melihat patung ayam di sini.� Jadi, penambahan nama Pasar Patung Ayam hanyalah untuk memudahkan orang


Liputan Utama

“Nama sebenarnya itu Pasar Daya Lama, tetapi orang lebih mudah mengenalnya apabila ditambahi patung ayam, karena orang yang lewat melihat patung ayam di sini.” jelas Abdul Kadir.

menemukan letak Pasar Daya ini sendiri karena letaknya yang bersebelahan dengan patung ayam. Ketika menjelang hingga memasuki bulan Ramadan, aktivitas di Pasar Daya akan mulai padat. Meski Pasar Daya baru sudah ada, tetapi tidak membuat Pasar Daya Lama sepi pembeli. Pada saat bulan Ramadan, kondisi lebih ramai dikarenakan beberapa pedagang lama juga menjajakan takjil di depan tokonya untuk menambah penghasilan mereka. Ada banyak pedagang baru yang membuka lapak di sana untuk sekadar menjajakan takjil, dengan begitu kondisi pasar tersebut semakin terlihat ramai. Selain itu, pembeli yang memarkir kendaraannya di depan toko secara sembarangan membuat keramaian di pasar ini semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh pengendara beroda dua maupun beroda

empat yang tidak mematuhi aturan. “Ada yang singgah belanja, yang singgah ambil penumpang, meskipun sudah diberitahukan beberapa kali, tapi kalau memang orangnya yang tidak mau diberitahu yah susah untuk disampaikan,” jelas Agus, Polisi yang bertanggung jawab atas ketertiban di pasar tersebut. Beberapa pembeli ada yang merasa kurang nyaman dengan pembeli lain yang parkir sembarangan, seperti Adriani Oktavia. “Mengganggu, jalannya kita jadi lambat, harusnya kita cepat-cepat, akhirnya tersendat karena ini,” tutur Adriani. Tetapi berbeda dengan pembeli, pedagang justru merasakan untung yang berlipat ganda karena kondisi pasar yang ramai dan jumlah pembeli yang meningkat. Sejumlah pedagang lama yang menambah penghasilan dari

menjajakan takjil pun semakin dibuat untung. Seperti Darwis pemilik sebuah toko pecah belah, apotek, toko piscok (pisang goreng coklat), dan pisang ijo yang memanfaatkan momen ramadan ini untuk menjajakan takjil agar penghasilannya bertambah. Deretan motor masih terparkir di pangkalan karena masih kurangnya penumpang. Suleman Koordinator Ojek sejak tahun 1996 itu menjelaskan bahwa kondisi penumpang saat ramadan memang agak berkurang. Karena saat sore hari, barulah penumpang mulai berdatangan. Tukang ojek di sini berpangkalan sampai 24 jam, mereka secara bergantian masuk tergantung shift. Tetapi shiftnya tidak diatur, tergantung dari keinginan dari si tukang ojeknya sendiri. Kondisi pasar yang ramai ini dapat menguntungkan pihak pedagang karena meningkatnya penghasilan. Namun ketertiban pengendara yang ada di pasar ini masih perlu ditingkatkan, agar tidak meresahkan pembeli yang lain dan dapat membantu aparat keamanan dalam hal ini polisi dalam menjalankan tugasnya.

buka,baca,bagi,bahas

7


Puisi Puisi

Kehidupan Pasar Karya: Zhafirah Amalia

Ayam berkokok menyapa pagi Ramai dulu lalu sepi Masih sama hari ini Mencari rezeki untuk keluarga sendiri

Rem motor dicengkram Klakson motor dibunyikan Asap motor berterbangan Di sini ditemui kemacetan

Kantong kresek bergesekan Perdebatan kadang muncul tak sengaja Demi mencapai harga mana yang disepakati bersama Pasar dihidupkan Ini kehidupan pasar

sumber: unspalsh

8 8

GATE GATE


Liputan Khusus

Sejarah Singkat Patung Ayam di Daya Oleh: Maldhi Hamonangan Malau Foto: Zhafirah Amalia

Makassar - Patung Ayam Jago merupakan salah satu ikon di kota Makassar yang berada di Jl. Perintis Kemerdekaan, Daya Kecamatan Biringkanaya. Patung setinggi 20 meter yang memiliki taman di sekitarnya ini memang indah ketika dilihat dari kejauhan akan tetapi ketika dilihat secara dekat patung ini memiliki sedikit kerusakan di bagian belakangnya. “Wajar saja kerusakan ini dikarenakan patung tersebut sudah didirikan semenjak tahun 1994 dan sudah termakan usia. Dan Patung Ayam Jago tersebut dirancang oleh seseorang arsitek dari pulau Jawa.� Ujar Dg. Ngalle petugas taman. Pada awalnya wilayah didirikannya

Patung Ayam yang menjadi ikon PasarDaya Lama

patung tersebut dulunya adalah sebuah pasar. Tetapi pada tahun 1993 terjadi kebakaran di pasar tersebut. Karena kebakaran yang telah terjadi di pasar tersebut banyak pedagang yang berhenti berjualan untuk beberapa saat pada waktu itu. Sehingga pemerintah Kota Makassar berinisiatif membangun sebuah taman berserta patung untuk menambah ruang hijau di Makassar karena pada saat itu ketersediaan ruang hijau masih sangat minim. Patung tersebut dibangun dengan bentuk ayam dikarenakan pada awalnya tempat itu sering dijadikan sebagai arena sabung ayam oleh masyarakat sekitar.

“Pada tahun 2020 akan dilakukan peremajaan taman tersebut terlebih khusus pada patung ayam jago yang sudah termakan usia. Sebenarnya peremajaan taman dan patung tersebut sudah dirancang pada tahun-tahun yang lalu tetapi terhambat masalah dari pihak pemerintah Kota Makassar. Dan akan dilaksanakan pada tahun 2020,� ujar Jumriati Petugas taman tersebut.

Patung Ayam yang didirikan sejak tahun 1994

buka,baca,bagi,bahas

9


VOX POP

“ Kasih Ibu kepada Beta Tak Terhingga Sepanjang Masa “

Oleh: Maldhi Hamonangan Malau

Ibu Tija sosok inspiratif yang membantu anak jalanan di sekitar Pasar Daya Lama

Makassar- “Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa“ Mungkin sepenggal lirik lagu ini sangat mewakili sifat kasih sayang dari ibu kita masing-masing. Ya, hal ini juga yang dapat ditemui didalam diri Tija yang menyayangi anak-anak jalanan seperti anaknya sendiri seorang pedagang kaki lima yang berjualan di daerah Pasar Patung Ayam di Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Banyaknya anak-anak jalanan di Pasar Daya Lama yang hidup lontang-lanting dan terlantar tanpa kasih sayang orang tua , membuat Tija tergerak hatinya untuk menolong mereka dengan memberikan makanan ataupun tempat tinggal di warungnya.

10

GATE

Dia menceritakan kisah hidupnya yang membantu anak-anak jalanan jika mereka tidak memiliki tempat tinggal, makanan untuk dimakan, dan mewakili anak-anak jalanan itu sebagai Ibu jika sedang terlibat masalah dengan para aparat. Awalnya saya heran mengapa Tija mau membantu anak-anak jalanan tersebut dengan setulus hati. Tetapi jawaban Tija cukup sederhana, “Saya tidak tega lihat anak-anak tersebut di perlakukan tidak baik.” Dan Tija memberitahukan bahwa anak-anak yang biasanya di jalanan kebanyakan ingin mandiri untuk mencari uang sendiri dan tidak banyak juga dikarenakan latar belakang keluarga yang broken home. pesan yang diberikan Tija ialah jangan pernah bosan membantu orang lain sekalipun kita juga sedang susah


Opini

Perempatan Patung Ayam, Langganan Macet Oleh: Nadya Dwi Chairunnisa Foto: Zhafirah Amalia

P

adat merayap itulah kata yang menggambarkan keadaan jalan di perempatan Pasar Patung Ayam. Bunyi klakson pun menambah hiruk pikuk di daerah sekitaran pasar tersebut. Tak luput pula asap yang keluar dari masing-masing knlapot kendaraan yang lewat menambah ingar bingarnya suasana di sekitar pasar. Aryanton, salah satu penjual yang kedainya berhadapan langsung dengan jalan raya mengatakan bahwa, “Di sini macet dari pagi pukul 07.00 sampai pukul 22.00. Belum lagi kalau hari libur, banyak kendaraan keluar.� Kepadatan di perempatan jalan tersebut tak jarang menjadi penyebab kecelakaan diakibatkan para pengendara yang tidak sabaran dan tidak dapat melihat kendaraan dari lawan arah. Selain itu, rahasia umum yang menjadi permasalahan

Kecelakaan yang terjadi di Perempatan Pasar Daya Lama

Kemacetan di depan Pasar Daya Lama, tepatnya di perempatan akibat lampu lalu lintas yang tidak beroperasi.

adalah matinya lampu lalu lintas di perempatan jalan tersebut. Para satuan lalu lintas di sekitar telah melakukan pengaduan terhadap Lalu Lintas Angkatan Jalan Raya (LLAJR), namun respon yang diberikan jauh dari apa yang diharapkan. Tidak tersedianya dana yang cukup untuk memperbaiki lampu lalu lintas menjadi alasan mengapa LLAJR belum memperbaiki lampu lalu lintas. Padahal lampu lalu lintas juga memberikan peran penting dalam menertibkan para

pengendara yang lewat. Entah sampai kapan kemacetan akan terus menghiasi perempatan jalan Pasar Patung Ayam. Tapi yang pasti, sangat diharapkan kesabaran, ketertiban serta kerja sama antara pengendaraan untuk dapat terwujudnya ketertiban lalu lintas di perempatan Pasar Patung Ayam.

buka,baca,bagi,bahas

11


Pantun

Sambut Ramadan, Bumbu Dapur Laris-Manis Oleh: Salsabila Qurrata’ayun

Foto: Zhafirah Amalia bahan-bahan dapur yang dijual di Pasar Patung Ayam Daya yaitu lengkuas, cengkih, bawang merah, bawang putih, daun bawang, serai, dan sebagainya.

Pedagang sayur merupakan mayoritas pedagang di Pasar Daya Lama

Pasar Daya Lama atau yang biasa dikenal dengan sebutan Pasar Patung Ayam Daya merupakan pasar tradisional yang terletak di Jalan Panccarekkang, Daya, Kota Makassar. Pasar Patung Ayam Daya menyediakan beberapa jenis dagangan antara lain sayur-mayur, bahan dapur, ikan, dan ayam potong. Di Pasar Patung Ayam Daya itu sendiri, sebagian besar pedagangnya adalah pedagang sayur dan bahan dapur. Untuk dagangan-dagangan lainnya bisa dihitung jari. Beberapa pedagang sudah pernah mencoba untuk menjual takjil di bulan Ramadan namun karena

12

GATE

kurangnya peminat pedagang lebih memilih untuk tetap menjual sayur dan bahan dapur. Selain berburu takjil, bahan-bahan dapur untuk menyajikan hidangan berat atau utama saat berbuka puasa tentunya menjadi hal yang utama saat berbelanja di pasar. Menurut Yanis (50) salah satu pedagang sayur dan bahan dapur yang ada di Pasar Patung Ayam Daya, “Kalau di Pasar Daya Lama yang menjual khusus dagangan sayur dan bahan dapur, sedangkan di Pasar Daya Baru menjual berbagai macam seperti ikan, pakaian, sepatu, dan lainlain,” ucapnya. Sebagian besar

Menurut Yanis saat bulan Ramadan dagangannya yang paling laris yaitu lengkuas, serai, dan bawang putih. Yanis menuturkan pengalamannya bahwa dia sudah mencoba untuk menjual takjil tapi respon pengunjung sepi hingga akhirnya ia memutuskan untuk tetap menjual sayuran dan bumbu dapur. Adapun persiapan beberapa pedagang sayur dan bahan dapur

dalam menyambut bulan Ramadan yaitu dalam menyiapkan stok tambahan untuk bahan dapur yang paling banyak digemari. Ira (22) seorang buruh pedagang di Pasar Patung Ayam Daya berkata, “Persiapan untuk menyambut bulan Ramadan yaitu dengan menyediakan stok yang lebih untuk bumbu dapur seperti lengkuas dan serai.” Sedangkan Nawarti (25), yang juga seorang pedagang sayur dan bumbu dapur mengatakan bahwa persiapannya dalam menyambut Ramadan yaitu dengan menyediakan stok lebih untuk bumbu kari siap saji.


Sosok

Penjual di Pasar Patung Ayam Daya : Jual Takjil atau Tidak? Foto dan Teks Oleh: Zhafirah Amalia

Menjelang bulan Ramadan pasar akan menjadi tempat yang ramai dikunjungi masyarakat untuk membeli takjil. Pasar Patung Ayam Daya menjadi salah satunya. Apakah dengan ramainya Pasar Patung Ayam ini membuat para penjual ingin melebarkan sayap untuk menjual takjil?

MalIana (42, Penjual beras): Di bulan Ramadan, pasar sepi pembeli karena sudah banyak penjual takjil dan makanan siap saji. Pembeli akan sangat berkurang ketika sudah masuk bulan Ramadan kecuali saat satu minggu sebelum lebaran pembeli cukup ramai. Saya tidak bisa jualan takjil karena tempat jualan juga tidak memungkinkan.

Saharuddin (44, Toko campuran): Saya biasanya jualan pisang ijo, untuk persiapan di bulan Ramadan saya menambahkan menu baru seperti kue dadar, bakwan, es buah, jalangkote dan lain-lain. Ada juga yang menitipkan kuenya untuk dijual di toko saya. Kadang saya juga menerima pesanan seperti barongko.

Hajrah (43, Penjual pakan ayam): Saya menjual es buah, pisang ijo dan kue-kue lain di depan toko pada hari pertama puasa Ramadan.

buka,baca,bagi,bahas

13


Galeri Foto

Galeri Foto Market Scenery Oleh: Zhafirah Amalia

Kendaraan roda empat dan dua yang sedang melaju ke bagian dalam Pasar Daya Lama.

Penjual ikan terlihat menjajakan dagangannya kepada salah satu pengunjung Pasar Daya Lama.

14

GATE

Salah satu dari dua toko yang masih menjual koran Kompas di Pasar Daya lama.


Galeri Foto

Kemacetan terjadi di jalur masuk Pasar Daya Lama.

Transaksi antara penjual sayur dan salah satu pembeli di pasar Daya Lama sekitar waktu sore hari.

Patung ayam yang menjadi ikon pasar Daya Lama yang terletak di Jalan Paccerakang.

Penjual ikan yang berjejer di belakang penjual sayur, di Pasar Daya Lama.

buka,baca,bagi,bahas

15


Resensi Buku

sumber: goodreads.

16

GATE


Resensi Buku

Laut Bercerita: Tenggelam dalam Perjuangan, Hilang dalam Keadilan Oleh: Salsabila Qurrataa’yun

Judul: Laut Bercerita Penulis: Leila S. Chudori Penerbit: Kepustakaan Populer: Gramedia (KPG)

Isi: 379 halaman Terbit: Oktober 2017 ISBN: 978-602-424-694-5

“Kepada mereka yang dihilangkan dan tetap hidup selamanya.” Di awal buku kita disambut dengan satu kalimat yang akan membuat kita bertanya-tanya apa yang akan terjadi di dalam buku ini. “Laut Bercerita” menganut genre historical fiction yang berlatar tentang pergerakan mahasiswa Indonesia pada tahun 1998. Sebagaimana pada saat itu mahasiswa ingin menyuarakan pandangan mereka tentang pemerintahan namun tindakan tersebut dikecam oleh pihak yang berkuasa. Pada buku ini kita akan diajak untuk menyelam dalam dunia Biru Laut dan kawan-kawan sesama aktivis dalam upaya untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Matilah engkau mati Kau akan lahir berkali-kali.” Dua larik puisi di atas yang kemudian menjadi penggerak dan penguat Biru Laut dan kawan-kawannya dalam menyuarakan pandangan mereka. Namun, di dalam perjalanannya mereka berakhir dengan pengejaran dan penangkapan. Hal inilah yang membuat sebagian di antara

mereka tidak pernah kembali. Kemarahan dan hati yang tersakiti tentunya dirasakan oleh keluarga para aktivis. Keluarga yang ditinggalkan terus mencari dan berusaha untuk menuntut keadilan atas saudara, anak, atau kekasih mereka yang dihapuskan keberadaannya. “Laut Bercerita” dituturkan melalui sudut pandang Biru Laut sebagai aktivis yang mengalami peristiwa tersebut dan Asmara Jati sebagai pihak keluarga yang ditinggalkan. Dengan suguhan kedua sudut pandang tersebut membuat alur dari cerita menjadi lebih memikat emosi pembaca, karena seakan-akan kita dapat melihat dan merasakan dalam kedua sudut pandang tersebut. Walaupun bertemakan sejarah penulis mampu membuat kisah yang tidak membosankan, ditambah dengan penggunaan diksi yang tepat membuat kita sebagai pembaca dapat menikmati pengalaman dalam menyelami kata demi kata dari kisah tersebut.

buka,baca,bagi,bahas

17


Resensi Buku

sumber: goodreads.com

18

GATE


Resensi Buku

Perjuangan Hingga Tetes Darah Penghabisan Oleh: Salsabila Qurrata’ayun

Judul: The Nightingale Penulis: Kristin Hannah Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Alih Bahasa: Airien Kusumawardhani Jumlah Halaman: 528 halaman ISBN: 978 – 602 – 04 – 4936 – 4

“Tidak lama lagi Hitler akan Menarik kita ke dalam perangnya “ Buku ini bergenre historical fiction yang bercerita tentang kakak beradik bernama Vianne dan Isabelle. Isabelle si adik adalah gadis pemberani yang tidak takut akan banyak hal. Sedangkan Vianne si kakak, kebalikan dari Isabelle yaitu sangat tertutup. Isabelle tinggal di Paris bersama ayahnya yang tidak menginginkannya dan Vianne tinggal di pinggiran Prancis bersama Antoine suaminya dan Sophie anaknya. Berlatar tentang Perang Dunia ke-2, buku ini mengantarkan kita untuk mengarungi kisah kakak beradik Vianne dan Isabelle dalam perjuangannya menjalani hidup di saat keadaan yang sedang bergolak. Tiba ketika Antoine, suami dari Viviane mendapatkan panggilan untuk ikut berjuang dalam perang, hidup Viviane pun tak lagi sama. Pada saat Perang Dunia ke-2 meletus, seluruh daerah Prancis diduduki oleh tentara Nazi Jerman. Rumah-rumah penduduk di huni paksa oleh tentara Nazi, orang yang tidak setuju dan melawan akan langsung di tembak mati, bentrok dan kekacauan terjadi dimana-mana, wanita dan anakanak dideportasi ke kamp-kamp penyiksaan, mayat digantung layaknya pajangan, serta hak asasi manusia yang hanya tinggal kata. Berbeda dengan Viviane yang takut dalam mengambil resiko, Isabelle malah sebaliknya. Ia tak hanya diam melihat negaranya di injakinjak. Dengan keberanian yang menggebu-gebu Isabelle turut ikut dalam kelompok pergerakan

yang menentang kedudukan Jerman. Pergerakanpergerakan yang dilakukan oleh Isabelle lah yang menjadi salah satu faktor utama pembentuk emosi ketegangan dalam buku ini.

“...sekarang aku tahu bahwa apa yang penting bukanlah apa yang sudah hilang dariku, melainkan kenanganku. Luka akan sembuh. Cinta pasti mampu bertahan.” The Nightingale itu sendiri berasal dari nama samaran Isabelle saat menjalankan aksinya di lapangan. Bak seekor Nightingale, Isabelle dengan tangguh dapat melewati segala rintangan mematikan yang ada didepannya. Dari awal hingga akhir cerita, kita akan disajikan dengan plot yang sangat deep. Dalam buku ini emosi-emosi yang terbentuk sangatlah kompleks. Mulai dari marah, terharu, sedih, tegang, kaget, dan lain-lain. Karakterisasi para tokoh yang terdapat didalam buku pun sangat menunjang plot cerita untuk semakin kuat menggenggam emosi pembaca. Selain emosi yang kompleks, buku ini juga ditunjang oleh plot twist yang sangat mencengangkan. Bukan hanya sekali atau dua kali, tapi pembaca akan disajikan dengan plot twist yang bertubitubi disetiap bagian cerita. Itulah sebabnya buku ini seakan menyihir para pembacanya untuk terus lanjut membaca lagi dan lagi. Buku ini berhasil mentransformasikan nilai-nilai krusial dan berhasil terbumbui dengan sangat elok.

buka,baca,bagi,bahas

19




Cerpen

Mudik (Bertemu Untuk Dikenang) Oleh: Vivi Asjuhamdayani

Mentari pagi bersinar terang, puasa tinggal 3 hari lagi aku teringat lagi perkataan ibu ditelepon semalam. “Apa kau tidak pulang lebaran nak?” pertanyaan ini sudah kesekian kalinya ibuku tanyakan. Tuntutan tugas kuliaH benarbenar membuatku lupa bahwa sebentar lagi hari Raya Idul Fitri akan tiba. “Tunggu yah ibu,” aku pun mencoba meyakinkan ibu untuk tetap menantiku. Anak rantau, begitulah nasibnya. Saat teman-teman yang lain sudah sibuk-sibuknya mempersiapkan lebaran, sementara aku masih berkutat dengan tugas-tugas kuliahku. Setelah menimbang-nimbang dan melihat kondisi barisan kertas-kertas bernilai yang ada di dalam dompetku. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang kampung esok hari, saat semua tugasku juga sudah selesai. Setelah mengemas barangbarang dan menutup koper dengan rapi, dengan baju pink dan jilbab yang senada, ditambah sepatu putih tanpa tali aku berangkat ke Terminal dengan diantar pria yang selalu mengenakan jaket hitam hijau lengkap dengan helm hijaunya, yah ojek online.

22

“Terima kasih pak,” ucap ku pada driver ojek online yang mengantarku ini sambil memberikan senyum termanisku, karena aku merasa bersalah dengan koper yang lumayan besar hingga membuatnya sedikit kesusahan saat berkendara. Selangkah dari motor, tiba-tiba terdengar suara pria memanggilku “Mbak,” aku pun menoleh ke belakang. “Jangan lupa bintang limanya

GATE

yah mbak,” ucap pria yang menjadi driver ojek online ku. Setelah tiba di Terminal, kebisingan kernet-kernet dan gemuruh klakson memasuki telingaku. Akhirnya, kudengar teriakan kernet bus meneriakkan “Bandung..bandung,” aku pun berjalan ke sumber suara itu dan menaiki bus tua berwarna merah tujuan Bandung. Nomor 5 tertulis di kertas yang kupegang, tempat dudukku ternyata di samping seorang pria berkulit putih yang terlihat seumuran denganku, mengenakan kaos oblong hitam bercelana jeans, mengenakan jam tangan hitam dan sebuah kamera menggantung di lehernya. “Permisi,” kataku padanya karena aku hendak lewat ke tempat dudukku di sampingnya. Dia terlihat dingin, hanya memberiku sedikit celah untuk masuk tanpa berbicara ataupun tersenyum. Selama perjalanan, tidak ada yang menarik perhatianku, aku memilih memejamkan mata berharap aku bisa tertidur dan bangun nanti aku sudah sampai di Bandung. Tapi semua itu hanya ekspektasi, tiba-tiba saja bus yang kutumpangi berhenti dan ternyata busnya itu mogok. “Berapa lama kirakira ini diperbaiki mas?” tanya pria yang duduk di sampingku. “Sabar yah mas, ini kami masih menghubungi bengkel dan jaraknya cukup jauh untuk bisa cepat sampai sini,” tutur kernet yang terlihat gelisah entah karena busnya yang mogok atau Dia kebelet buang air. Karena membosankan menunggu di dalam bus, dan

mataku juga yang enggan terpejam. Aku memutuskan untuk turun dan berjalan-jalan sejenak. Anehnya, pria yang berdiri di depan pintu bus yang tadi duduk di sampingku terlihat membidikkan kameranya ke arahku, tapi aku tidak boleh geer, barangkali objek di belakangku saja yang terlalu indah. “Permisi mas,” kataku padanya karena dia sedikit menghalangi jalanku untuk keluar. Tiba-tiba sialnya aku tak sengaja menginjak ujung bajuku dan akupun terjatuh dari bus. Bukan sakit, justru malu sekali rasanya kenapa harus jatuh di depan pria ini. Dia mengulurkan tangannya untuk membantuku, aku langsung bangkit tanpa memedulikan uluran tangannya. Entah karena malu, tapi aku benar-benar tidak ingin melihatnya lagi. Karena kabur dari rasa malu tadi, tanpa sadar aku sudah berjalan cukup jauh dari bus, terlihat hamparan hutan disekelilingku. Ada beberapa tanaman bunga tumbuh liar di sana. Aku memutuskan untuk memetik satu. “Kalau mau lihat yang lebih banyak


Cerpen

Sumber : https://images.app.goo.gl/jbpm2jAJTTSvQTcA9

aku tahu tempatnya,” kata seseorang di belakangku. Saat berbalik, ternyata dia si pria yang membuatku kabur dari rasa malu. “Busnya masih lama diperbaiki, jarak tempatnya tidak jauh kok dari sini,” bujuknya. Aku makin dibuat geer oleh pria ini. Tadi dia terlihat memotretku, sekarang mengajakku berjalanjalan. Tetapi karena tidak tahu harus ke mana, akhirnya aku setuju untuk ikut. “Wah cantik sekali,” pujianku tak berhenti ketika sampai di tempat yang diajaknya dan melihat hamparan bunga seperti yang kupegang tadi berada di kawasan hutan seperti ini, begitu banyak dan warnawarninya terlihat sangat indah, “Ini bunga apa namanya?” dia terdiam sejenak lalu kemudian menggeleng, dan karena tak satupun dari kami yang tahu nama bunga liar ini, kami beri nama bunga pertemuan. Sesuai dengan kami yang baru saja bertemu. “Kamu tahu tempat ini dari mana?” tanyaku padanya. “Sebelum ini, bus ini pernah

mogok di tempat yang sama,” jawabnya. Singkat, namun aku mengerti maksudnya bahwa kejadian seperti ini mungkin sudah pernah terjadi sebelumnya, dan mungkin dengan perempuan yang berbeda. Dia terlihat mengarahkan kameranya ke arahku lagi. Namun, aku tetap diam karena takutnya nanti bukan aku yang dipotret. “Busnya sudah selesai diperbaiki,” katanya setelah melihat ponselnya, mungkin dia dapat informasi dari sana. “Boleh aku sebentar lagi di sini, sudah lama sekali aku tak melihat pemandangan seindah ini,” pintaku padanya. “Fotomu sudah terlalu banyak,” katanya dan sontak membuatku kaget bahwa ternyata sedari tadi Aku tidak kegeeran. Tetapi, dia benar-benar memotretku. “Maksudnya?” tanyaku ingin memastikan. “Ada beberapa objek yang benar-benar sayang jika tidak diabadiakan, salah satunya itu senyummu,” jawabnya. Aku dibuat mematung dengan jawabannya. Setelah sampai di bus dan

duduk, aku tak berani sekalipun melihat ke arahnya. Begitu juga dia tetap diam setelah mengatakan hal di hutan tadi. “Selamat berbuka puasa,” dia akhirnya membuka suara dan memberiku sebotol air mineral untukku berbuka puasa. Karena kejadian tadi, aku sampai tidak sadar bahwa sudah waktunya berbuka puasa. “Terima Kasih,” aku menerima air mineral yang dia berikan. “Mbak bangun,” seseorang menepuk bahuku. Ternyata itu kernet bus, aku tertidur selama perjalanan tadi dan ketika terbangun bus sudah kosong, itu artinya aku sudah sampai di Bandung. “Ini sudah sampai Bandung mas?” tanyaku memastikan. “Iya mba,” jawab kernetnya. Aku turun dari bus dengan tanda tanya penuh di kepalaku, siapa pria yang kutemui di bus tadi? Apakah aku hanya bermimpi? Tapi botol air mineral itu benar-benar ada ditanganku. Begitulah akhirnya pertemuanku dengannya hanya sekadar menemani waktu kosong menunggu bus mogok, dan sial... Aku tak sempat tahu

buka,baca,bagi,bahas

23


Resep

Es Buah Kurma Oleh: Muhammad Alfayed

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dimana telah dijanjikan pengampunan bagi mereka yang berpuasa. Nah, buah yang disunahkan saat berbuka puasa tak lain adalah buah kurma. Maka dari itu, buah ini tentunya sangat akrab dan banyak digemari saat bulan Ramadan. Selain dimakan langsung, buah dengan rasa yang manis ini bisa dijadikan bahan untuk membuat aneka takjil. Salah satu menunya yang sederhana namun lezat yaitu es buah kurma. Yuk simak bahan dan langkah pembuatannya! Bahan-Bahan: 1 buah pepaya (jangan yang terlalu matang) 3 buah nanas 5 buah kurma (buang bijinya) 1,5 liter air 500 gr gula pasir 10 cm kayu manis Selasih secukupnya Es batu secukupnya Jelly warna-warni secukupnya

24

Langkah-Langkah: 1. Potong-potong pepaya dan nanas sesuai selera, lalu cuci bersih. Kemudian rendam dengan air kapur sirih secukupnya selama 2 jam, tiriskan. Cuci bersih kembali lalu tiriskan.

3. Rebus air, gula, dan kayu manis sampai mendidih. Masukkan nanas, tunggu sampai mendidih lagi. Tes rasa manisnya, jika rasanya sudah pas, matikan api. Kemudian masukkan pepaya dan jelly. Aduk rata, lalu angkat dari kompor.

2. Tiriskan jelly warna-warni dari airnya, lalu cuci bersih. Tiriskan lagi, kemudian rendam selasih dengan air hangat yang matang sampai mengembang.

4. Biarkan dingin lalu masukkan ke dalam gelas saji. Beri irisan kurma, selasih dan es batu. Dan es buah kurma siap disajikan.

GATE


Lifestyle

Menuju Bulan Berkah Oleh : Vivi Asjuhamdayani dan Zhafirah Amalia

Bunga mawar bunga melati Bunga menguncup bunga merekah Siapkan diri siapkan hati Menyambut bulan yang penuh berkah

Berkunjung kerumah somed Siang itu sedang hujan Daripada sibuk bersosmed Lebih baik membaca Alquran

Sakit hati sakit usus Anak jalanan berbadan kurus Menahan lapar menahan haus Menahan emosi juga harus

buka,baca,bagi,bahas

25


Tips dan Trik

Yuk Belajar Bikin Anyaman Ketupat! Oleh: Nadya Dwi Chaerunisa

Siapa sih yang gak kenal dengan ketupat? Hidangan khas Asia Tenggara maritim ini jarang sekali absen saat lebaran. Hanya perlu beras sebagai bahan dasar dan daun kelapa (janur) sebagai pembukusnya maka jadilah ketupat. Tapi untuk menciptakan ketupat yang empuk dan sedap dibutuhkan anyaman. Karena bungkus ketupat atau anyaman ketupat sangat berpengaruh terhadap hasil ketupat yang kita buat, maka kita perlu memperhatikan bungkus atau anyaman ketupat. Simak tutorial cara membuat bungkus ketupat di bawah ini!

sumber: Pinterest.

Bahan yang dibutuhkan: Daun kelapa yang masih muda 1.Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat bungkus ketupat adalah dengan menggulung janur atau daun kelapa muda sebanyak tiga kali dalam posisi pangkal janur berada dibagian atas. 2.Lalu, ambil janur yang satunya lagi dan gulung sebanyak seperti yang pertama tadi di tangan yang lain namun dengan posisi pangkal di bawah.

26

3.Berikutnya, atur supaya kedua gulungan janur tersebut saling menyilang dan harus tetap dalam keadaan tergulung.

6.Berikutnya anyam ujung tadi hingga bawah, dan lakukan cara yang sama pada ujung janur yang satunya.

4.Selanjutnya ambil ujung janur yang satu dan putar ke arah belakang rangkaian janur tadi.

7.Kalau sudah selesai, sekarang pindah ke pangkal janur yang ada disamping di anyam keatas, lakukan hal tersebut pada kedua pangkal janur.

5.Letakkan ujung janur yang sudah di putar ke arah belakang tadi ke bagian janur yang ada di tengah rangkaian janur.

8.Jadi deh anyaman atau bungkus ketupat kalian.

Sumber : Bebasketik.com

GATE


PuisiPuisi

Duka Kalbu Karya : Zhafirah Amalia

Kalbuku Dukaku Ku duka Kalbu ku Kalbu ku duka kalbu Kicau dukaku dukaku kabut Kabut kalbuku kalbuku Kacau

Jauh dukaku Rapuh kalbuku It’s Dark Dark and sharp Dukaku kalbuku Duka kalbu

sumber : Pinterest

buka,baca,bagi,bahas

27


GATE Buka, Baca, Bagi, Bahas


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.