BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan teknologi di dunia ini menghantarkan pada persaingan global antar manusia, dan ini hampir terjadi di seluruh plosok dunia. Persaingan antar global saat ini tidak hanya terjadi di tingkat negara, tetapi telah mencapai daerah dan kota. Dengan demikian, kota atau daerah harus mampu untuk mengembangkan diri dan tidak hanya bergantung pada negara saja agar bisa mandiri menghadapi persaingan tersebut. Maka dari itu kota atau daerah haruslah mempersiapkan diri sedemikian rupa, tidak hanya di tingkat regional atau nasional, tetapi juga global untuk memasarkan diri, agar dapat menarik sebanyak-banyaknya pendatang, dan agar suatu kota atau daerah menjadi suatu tempat yang diidamkan bagi semua orang atau bisa disebut kota layak huni. Dalam menyiapkan diri menghadapi persaingan global dan untuk mendorong kemajuan kota, saat ini pemerintah tengah hangat memperbincangkan bagaimana menjadikan suatu kota itu menjadi menarik bagi para pengunjung dari seluruh dunia, maka dari itu para pemangku kepentingan kota khususnya pemerintah membuat suatu branding yang sesuai dengan khas daerah atau kota tersebut. Saat ini strategi pengembangan kota dengan membuat branding kota (City Branding) telah banyak diterapkan di kota-kota besar di Indonesia bahkan di dunia. Seperti Yogyakarta dengan
Never Ending Asia, Jakarta dengan Enjoy Jakarta, Surakarta dengan Solo, Spirit of Java , Malaysia dengan Truly Asia, dan begitu pula dengan Kota Semarang yang saat ini dengan branding terbarunya yaitu Variaty Of Culture. Kota Semarang sangat potensial untuk diperkenalkan dan dipasarkan dalam strategi pengembangan kota. Potensi alam, kultur, masyarakat, hingga sektor perekonomian yang cukup kompleks dan beragam menjadi daya tarik pengembang city
branding. Maka dari itu pemerintah menyelenggarakan sayembara city branding dan menghasilkan logo dan slogan Semarang Variety Of Culture. Perbedaan suku, etnis, ras, kebudayaan dan sejarah kota semarang yang beragam menjadi salah satu dasar pemerintah untuk membranding Kota Lumpia ini sebagai kota yang beragam akan kebudayaan. Perbedaan ajaran, agama, dan kebudayaan masyarakat Semarang tidak menjadikan pertikaian dan permusuhan, namun warga hidup selaras dan berdampingan sehingga hal ini menjadikan warna tersendiri yang menghiasi Kota Semarang dan juga menjadikan Kota Semarang sebagai kota yang layak dihuni akan ketentraman dan saling menghargai antar masyarakatnya. Maka dari itu potensi Kota Semarang yang sedemikian rupa harus dibranding dan diperkenalkan kepada khalayak luas dengan cara yang unik dan menarik, sehingga menarik mereka untuk berkunjung ke Semarang. Tentunya hal ini harus menggunakan setrategi yang tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Salah satu caranya adalah dengan men ggunakan B2DM (Brand Belief, Driver, and Marketing) Strategy.
BAB II PEMBAHASAN A. Hasil Riset 1. Kondisi Kota Semarang Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang saat ini dihuni oleh sekitar 1,5 Juta jiwa (BPS Kota Semarang 2011). Dengan luas 373,70 Km atau 37.366.836 Ha terdiri dari 16 kecamatan dan 117 kelurahan, sehingga Semarang masuk dalam kategori sepuluh kota terpadat di Indonesia. Kota ini juga menjadi kota metropolitan terbesar ke-5 di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sebagai kota metropolitan dan ibu kota propinsi Jawa Tengah, Semarang juga memiliki fasilitas yang sangat memadai. Disini terdapat fasilitas pelabuhan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas perbelanjaan, kawasan bisnis, dll. Secara geografis, Semarang terletak antara 6 50 7 10’ Lintang Selatan dan garis 109 35 110 50’ Bujur Timur, dengan batas-batas sebelah Utara dengan Laut Jawa, sebelah Timur dengan Kabupaten Demak, sebelah Barat dengan Kabupaten Kendal, dan sebelah Selatan dengan Kabupaten Semarang. Suhu Udara berkisar antara 20-30 Celcius dan suhu rata-rata 27 Celcius. Penduduk Kota Atlas sangat heterogen terdiri dari campuran beberapa etnis, Jawa, Cina, Arab dan Keturunan. Juga etnis lain dari beberapa daerah di Indonesia yang datang ke Semarang untuk berusaha, menuntut ilmu maupun menetap selamanya di Semarang. Mayoritas penduduk memeluk agama Islam, kemudian berikutnya adalah Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Mata pencaharian penduduk beraneka ragam, terdiri dari pedagang, pegawai pemerintah, pekerjaan pabrik dan petani. Kendati warganya sangat heterogen, namun kehidupan sosial masyarakat Kota Semarang sangat damai. Toleransi kehidupan umat beragama sangat dijunjung
tinggi. Inilah faktor yang sangat mendukung kondisi keamanan sehingga Semarang menjadi kota di Indonesia yang sangat baik untuk pengembangan investasi dan bisnis. Kota Semarang nampaknya akan terus berkembang, selain sebagai kota perdagangan juga menjadi kota jasa pariwisata. Oleh karena itu, di Semarang terus bertumbuh hotel-hotel dari kelas, melati hingga bintang. Perkembangan menjadi kota jasa itu akan ditunjang sarana transportasi udara dengan Bandara Ahmad Yani yang ditingkatkan statusnya menjadi Bandara Internasional, maupun transportasi darat berupa Kereta Api (KA) dan Bus dengan berbagai jurusan. 2. Potensi Kota Semarang a. Potensi Pariwisata Kota Semarang adalah kota yang unik karena selain memiliki keunggulan dari segi geografis, Kota Semarang juga memiliki keunggulan dari segi sejarah dan budaya. Kedua potensi tersebut saling melengkapi dan menjadikan Kota Semarang sebagai daya tarik bagi wisatawan dari berbagai kalangan. Dari sisi geografis Kota Atlas ini memiliki potensi topografi yang unik yaitu terdiri dari pantai dan pegunungan. Dari bawah atau pantai kita akan disuguhi pemandangan bukit-bukit cantik yang mengelilingi Kota Semarang dan dari pegunungan kita akan melihat keindahan Kota Semarang dari atas bukit terlebih pada waktu malam hari, suguhan pemandangan kerlap-kerlip cahaya kota menampilkan keromantisan tersendiri. Kota ini juga lokasinya sangat strategis, karena terletak di tengah jalur pantai utara yang menghubungkan 2 kota besar yaitu Jakarta dan Surabaya sehingga kota ini dapat dijadikan kota transit. Selain itu Kota Semarang merupakan jalur masuk balik barang maupun penumpang dari Kalimantan. Fungsi Kota Semarang sebagai kota transit menjadikan kota ini memiliki lokasi yang strategis yang mudah untuk dijangkau, sehingga pemerintah
terus berusaha melengkapi sarana-prasarana kota sehingga Kota Semarang bisa menjadikan para musafir yang singgah di Kota Lumpia ini memiliki kesan yang mendalam dan merasa nyaman dengan kota ini. Selain dari segi geografisnya Kota Semarang juga memiliki beberapa objek wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Objek-objek tersebut memiliki keunikan masing-masing dan beberapa objek wisata memiliki kesan dan budaya yang kental dan khas. Objek wisata di Semarang bisa dibagi menjadi beberapa bagian yaitu wisata alam, budaya, sejarah dan religi. Wisata alam Kota Semarang yang topografinya terdiri dari pantai dan pegunungan sehingga memiliki wisata alam yang beragam. Di daerah pantai, ada Pantai Maron dan Marina yang menjadi wisata berlibur keluarga di akhir pekan. Di daerah pegunungan ada wisata Hutan Tinjomoyo dan wisata Goa Kreo. Wisata Goa Kreo saat ini sangat popular dengan wisata yang sangat lengkap mulai dengan keindahan alamnya, dan juga kebudayaan yang sangat unik. Dan saat ini di sekitar Goa Kreo di bangun sebuah waduk yang diberi nama Waduk Jatibarang. Setiap tahun di tempat ini diselenggarakan berbagai festival dan kegiatan adat. Selain tadi masih banyak lagi wisata alam yang tersedia di Kota Semarang. Selain wisata alam Semarang juga memiliki banyak wisata sejarah, religi dan budaya seperti Kltenteng Samphokong, Kampung Cina, Masjid Agung Jawa Tengah, Pagoda Buddhagaya, Tugu Muda, Lawang Sewu, Kawasan Kota Lama dan lainnya. Setiap tahunnya Semarang juga menyelenggarakan berbagai even sebagai salah satu destinasi yang menarik di Kota Semarang seperti Semarang Night Festival, Jateng Fair, Dugderan, Perayaan Ceng Ho, Hut Kota Semarang dan masih banyak lagi yang lainnya. Semarang juga memiliki makan khas kuliner yang istimewa, dan makanan tersebut merupakan hasil perpaduan/akulturasi budaya yang ada di kota ini, seperti Galantine, Kroket, Lumpia, Pia, Wingko Babat dan lain sebagainya.
b. Potensi Budaya Budaya adalah salah satu khas suatu daerah dan menjadikan ciri khas tersendiri bagi suatu tempat, begitu pula Semarang. Akulturasi dari berbagai macam budaya melengkapi Kota Semarang, tidak hanya berasal dari satu etnis saja, namun Semarang terdiri dari berbagai etnis dan budaya. Etnis Arab, Cina, Jawa dan keturunan yang paling banyak mendominasi etnis di kota ini, sehingga membuat masyarakat Semarang hetrogen. Di sepanjang jalan layur Kota Semarang, ada beberapa perkampungan arab yang bertempat tinggal di sana antara lain kampung cerbonan, banjar, baru, peranakan, serta pencikan. Etnis arab yang bertempat tinggal di Kota Semarang memiliki sejarah tersendiri dan juga mempengaruhi kehidupan di kota ini. Hal ini bisa terlihat dari berbagai arsitektur bangunan khas timur tengah yang ada di masjid-masjid di daerah perkampungan arab tersebut. Perkampungan cina/pecinan dapat dijumpai di kawasan pecinan yang dimulai dari ujung utara jalan benteng pekajon-jagalan-pedamaran serta sejumlah gang antara lain gang baru, gang mangkok, gang pinggir, gang warung, gang tengah, gang besen dan lain sebagainya. Ciri khas dari perkampungan
cina/pecinan
adalah
keberadaan
Klenteng yaitu
tempat
sembahyang untuk umat tridarma (Kong Hu Cu, Tao, dan Budha). Etnis cina juga termasuk etnis yang berpengaruh di Kota Semarang hal ini terlihat dari banyaknya orang cina yang ada di kota ini, dan juga bisa terlihat dari arsitektur bangunan serta kebudayaan di beberapa festival yang diselenggarakan di kota ini. Selain etnis arab dan cina juga ada etnis jawa dan keturunan yang mendominasi di setiap sudut kota ini. Selain itu banyaknya pendatang yang berdagang, menuntut ilmu, bekerja atau yang lainnya dari seluruh penjuru negeri juga mewarnai masyarakat di kota ini. Namun walaupun banyak terdiri dari berbagai etnis, masyarakat Kota Semarang hidup saling berdampingan dan
rukun satu sama lainnya. Maka dari itulah pemerintah membuat branding Kota Semarang yang baru dengan slogan Variety of Culture. 3. Permasalahan Kota Semarang Selain memiliki potensi local, Kota Semarang juga memiliki berbagai permasalahan yang harus diperhatikan dan diatasi. Permasalahan tersebut apabila tidak diatasi maka akan menghambat Kota Semarang menjadi kota yang layak huni (smartcity). Berbagai permasalahan yang ada di Kota Atlas ini seperti: a. Banjir dan Rob Seperti halnya di kota Lain, Semarang juga menghadapi permasalahan berupa banjir. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor mulai dari kondisi topografi Kota Semarang, gaya masyarakat yang suka membuang sampah, penebangan hutan, pembangunan rumah liar dan lain sebagainya. b. Bau Busuk yang Mencemari Udara Kota Bau busuk yang mencemari kota ini disebabkan oleh pengelolaan sampah, selokan, dan gorong-gorong yang tidak baik. Tingginya pertumbuhan penduduk Kota Semarang mengakibatkan jumlah sampah rumah tangga dan industri. Namun hal ini tidak diimbangi kesdaraan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga sampah dibuang di manamana dan menyebabkan bau busuk yang mencemari udara kota. c. Pemukiman kumuh Menurut data penelitian tahun 2012 yang dilakukan oelh pemerintah lokasi pemukiman kumuh yang ada di Kota Semarang menunjukan jumlah 42 lokasi. Sehingga hal ini menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk menangani dan menjadikan Kota Semarang bersih, rapi dan nyaman. d. Kemacetan Salah satu permasalahan di kota besar adalah kemacetan. Saat ini di Kota Semarang kemacetan hanya terjadi di waktu-waktu dan di titik-titik tertentu
saja, namun beberapa tahun lagi tidak bisa dipungkiri jika kemacetan menjadi hal yang biasa dan akan terjadi di setiap waktu di kota ini, karena kendaraan yang beroprasi di Kota Semarang rata-rata bertambah 1500-2000 unit setiap tahunnya. e. Penataan PKL Keberadaan PKL selalu mengundang dilematis tersendiri bagi kebanyakan kota-kota besar di Indonesia, termasuk Semarang. Disatu sisi PKL menumbuhkan kemandirian ekonomi namun di sisi lain hal ini mengganggu dan merusak estetika kota. 4. Kekuatan Kota Semarang Selain memiliki berbagai permasalahan yang ada di Kota Semarang, namun saat ini Semarang memiliki kekuatan dan kesempatan menjadi kota yang cerdas dan layak huni. Perbedaan dan keberagaaman etnis, sejarah, kebudayaan, arsitektur dan kuliner menjadi pelangi tersendiri di Kota Semarang, namun selain itu pemerintah juga memperbaiki dan menunjang berbagai fasilitas sehingga Semarang layak diperhitungkan sebagai kota layak huni (smart city). Beberapa hal yang menjadikan Semarang saat ini layak diperhitungkan adalah: a. New Green Space Dengan semakin padatnya penduduk di Kota Semarang dan bangunanbangunan tinggi menjulang menjadi salah satu tantangan bagi kota ini. Maka pemerintah kota berusaha menciptakan space atau lahan untuk menciptakan ruang hijau guna tetap memberikan kehidupan bagi kota ini. Pemerintah Kota Semarang menggalakan pembangunan ruang hijau dan ruang public baru seperti pembuatan taman pandanaran, taman sampangan dan masih banyak lagi ruang terbuka hijau di Kota Semarang.
b. Online City Dengan
seiring
perkembangan
zaman
dan
kemajuan
teknologi
maka
menjadikan manusia lebih mudah mengakses informasi dari seluruh dunia salah satunya dengan adanya internet. Perkembangan internet mengubah cara-cara dimana kota-kota dapat dan harus berkomunikasi dan membangun brand local, sehingga pemerintah Kota Semarang menggalakan pengadaan 6000 titik free wifi di seluruh Kota Semarang yang akan dipasang diseluruh sudut kota mulai dari taman-taman kota, taman budaya, kota lama, simpang lima, objek wisata, sekolah dan perguruan tinggi, serta seluruh area public dan penting di Kota Semarang. Hal ini nantinya bekerjasama dengan PT. Telkom dan Pemkot Kota. c. Canal City Perkembangan Kota Semarang tidak terlepas dari sejarah semarang. Sebagai kota yang pernah dijajah oleh Belanda maka karakteristik kota ini hampir sama dengan Belanda. Ciri khas yang dapat dilihat adalah adanya canal-canal. Saat ini canal-canal tersebut hanya dimanfaatkan sebagai pengendalian banjir di Kota Semarang. Pengembangan canal-canal yang dimiliki Kota Semarang akan mengembalikan nostalgia Semarang tempo dulu. 5. Branding Kota Semarang Branding Kota Semarang sudah berkali-kali berganti sejak sebelum era otonomi daerah. Kala itu Semarang sendiri terkenal sebagai Kota Atlas. Karena terkait dengan nuansa Adipura, nuansa slogan kental berhubungan dengan kebersihan, kesehatan, kemakmuran dan sejenisnya. Namun dengan seiring berkembangnya zaman slogan itu hilang, mungkin karena dianggap kuno dan lebih bersifat lokal. City branding sekarang kebanyakan menggunakan tagline berbahasa inggris dengan maksud agar citra yang terbangun dapat diterima dunia internasional. Pada tahun 2007, Pemerintah Kota Semarang melakukan kontes
penciptaan slogan dan logo untuk Kota Semarang dan menghasilkan slogan“The
Beauty of Asia. Sayangnya slogan ini menuai perdebatan di kalangan masyarakat Semarang, karena kemunculanya yang dipandang tiba-tiba, tanpa ada proses dan keterlibatan dari masyarakat. Perdebatan terfokus pada pertanyaan apakah Semarang memang sudah benar-benar beauty dan siap bersaing dengan kota-kota lainnya di Asia? Tidak lama kemudian Tahun 2007 slogan Kota Semarang berubah menjadi Semarang Pesona Asia. Kemunculan slogan ini tidak lepas dari ambisi Walikota Semarang pada saat itu yang ingin menjual dan mempromosikan Kota Semarang, melalui potensi pariwisatanya. Namun pada kenyataanya hal ini tidak diimbangi dengan pemenuhan infrastruktur penunjang yang memadai, sehingga hal ini dianggap gagal. Akibatnya, kunjungan wisata yang ditetapkan pada tahun 2011 diundur menjadi tahun 2013. Belajar dari tahun sebelumnya, maka pemerintah lebih berhati-hati dalam menciptakan sebuah branding bagi Kota Semarang. Akhirnya setelah melakukan perjalanan panjang dari sejak tahun 2013, maka pada tahu 2015 ini Semarang meluncurkan city branding terbarunya yaitu Semarang Variety Of
Culture. Hal ini didapatkan setelah pengkajian yang cukup lama seperti apa yang dipaparkan. B. Image Yang Akan Diangkat 1. Tagline Tagline dalam City Branding ini adalah “Variety of Culture�. Semarang berbeda dari kota-kota lainnya di Indonesia. Kota Semarang memiliki Keanekaragaman Budaya dan itu merupakan aset utama yang harus ditonjolkan, karena dari sudut pandang wisata hal itu merupakan daya tarik agar mereka berkunjung ke Kota Semarang. Dampak dari keanekaragaman budaya ini pasti memunculkan banyak jenis ragam variasi dalam banyak hal. Misalnya dilihat dari sudut kesenian, peninggalan bangunan/arsitekturnya, religinya, kulinernya dan event lainnya. Dari budaya juga bisa diketahui bahwa budaya yang ada di Kota
Semarang antara lain budaya Jawa, Pesisir, Arab dan China. "Variety of
Culture" bermakna bahwa kota ini mempercantik diri dan berkembang dengan tetap mempertahankan budayanya yang heterogen. Pesan yang disampaikan bahwa sentuhan harmonisasi berbagai budaya Jawa bersama budaya China, Arab, dan Belanda masih Anda Rasakan di Kota Semarang tercinta. 2. Logo Warak Ngendog, binatang mitologis ini digambarkan sebagai simbol pemersatu tiga etnis mayoritas yang ada di Semarang. Bagian tubuh icon terdiri dari Naga (Cina), Buroq (Arab) dan Kambing (Jawa). Hewan ini biasanya dijadikan maskot dalam festival dugderan yang dilaksanakan beberapa hari sebelum bulan puasa. Terlepas dari siapa pembuat pertama, Warak Ngendog memiliki makna filosofi yang selalu relevan sebagai pedoman hidup manusia pada zaman apapun. Wujud makhluk rekaan yang merupakan gabungan tiga simbol etnis mencerminkan persatuan atau akulturasi budaya di Semarang. Konon ciri khas bentuk yang lurus dari Warak Ngendog menggambarkan citra warga Semarang yang terbuka, lurus, dan berbicara apa adanya, sehingga tak ada perbedaan antara ungkapan hati dengan ungkapan lisan. 3. Pemilihan Warna Warna yang digunakan dalam City Branding ini adalah warna merah, jingga, hijau, dan biru. Warna-warna tersebut melambangkan keragaman budaya di Kota Semarang: Merah
: Melambangkan kebudayaan Cina.
Hijau
: Melambangkan budaya Arab.
Jingga
: Melambangkan budaya Jawa.
Biru
: Melambangkan budaya Pesisir.
Bagan B2DM (Brand Belief, Driver, and Marketing) Strategy Semarang Variety Of Culture
Brand Belief ( Membangun Merek Berbasis Keyakinan) Synergizing : membangun sinergitas antara pemerintah, steakholders dan masyarakat. Beliefing : membangun keyakinan atas dasar sejarah Brand Driver (penyampaian Merek) Visual & Verbal Brand Driver ( penyampaian/promosi sebuah merek dengan media lisan dan visual) Evens Brand Driver (Penyampaian merek dengan media even) Brand marketing ( Perencanaan Produk Marketing) Semarang Variety Of Culture On Mobile Application ( sebuah rancangan produk promosi Semarang Variety Of Culture berbasis aplikasi mobile) Semarang Smart Generation (SSG) Sebuah wadah perkumpulan masyarakat Kota Semarang yang berperan dalam mempromosikan dan memeriahkan branding Kota Semarang.
C. Strategi Branding Dalam mempromosikan Kota Semarang sebagai kota layak huni dengan berbagai variasi kebudayaan yang ada, maka perlu sebuah setrategi yang tepat dan cepat untuk mempromosikan city branding Semarang dengan menggunakan B2DM
(Brand Beliefs, Driver, and Marketing) Strategy . B2DM strategy ini adalah salah satu strategi dalam pemasaran sebuah produk. Strategi ini adalah perpaduan antara strategi
brand drivers, brand beliefs dan cara marketing yang tepat. Dan diharapkan perpaduan teori pemasaran ini bisa menjadikan sebuah cara atau strategi baru dalam membranding sebuah kota agar menjadi kota yang memiliki kesan yang mendalam bagi semua lapisan masyarakat. Dalam menerapkan strategi ini maka ada tahapan-tahapan yang harus dilalui atau dilakukan. 1. Brand Belief Ada beberapa merek atau brand yang bisa terkenal lama atau eksis dalam jangka panjang, salah satu resepnya adalah dengan brand beliefs. Brand atau merek lebih dari sekedar produk atau jasa yang ditawarkan, namun ini merefleksikan banyak hal termasuk dari jati diri suatu kota yang dibranding. Jati diri terbentuk dari keyakinan keyakinan (beliefs) yang dimiliki secara internal oleh suatu kota. Untuk mendapatkan keyakinan-keyakinan terhadap kota yang dibranding ada hal –hal yang harus dilakukan. a. Synergizing Dalam mewujudkan branding sebuah kota yang nantinya akan menjadi identitas sebuah kota dan juga menjadi salah satu sumber pemasukan perekonomian daerah maka haruslah semua elemen memiliki visi misi, pandangan dan gerak yang seirama. Jajaran aparat pemerintah, pihak swasta (Steakholders) serta masyarakat haruslah memiliki pemikiran yang sama bahwasanya Kota Semarang adalah kota yang memiliki bervariasi akan kekayan sejarah, budaya, etnis, arsitektur, kuliner dan lainnya sehingga hal ini sebagai identitas Kota Semarang
sebagai Kota yang memiliki bervariasi kebudayaan (Variety of Culture). Sinergitas inilah yang harus dibangun diawal, karena kalau hal ini tidak dibangun diawal maka yang hanya menjalankan program ini hanya pemerintah kota saja, dan bisa-bisa slogan yang diusung ini hanya omong kosong belaka. Dari riset yang kami lakukan di Kota Semarang, dan mewawancara dari beberapa pihak, mulai dari BPD (Badan Perencanaan Daerah) Kota Semarang dan dari Dinas Pariwisata Kota Semarang belum ada sinergitas atau pandangan yang sama akan branding slogan yang baru yaitu Variety of Culture. Maka dari hal inilah pemerintah terlebih dahulu mensosialisaikan dan menggaungkan slogan Variety of Culture ke semua elemen pemerintah daerah. Setelah dari pemerintah semua sepakat maka merambah untuk bekerjasama dengan pihak swasta dalam mendukung program pariwisata yang mengusung slogan Semarang Variety of Culture. Kemudian barulah hal ini disosialisaikan kepada masyarakat secara luas. b. Belief Selain sinergitas cara untuk membangkitkan keyakinan bersama dalam membranding sebuah kota adalah dengan berbagai cara salah satunya adalah latar belakang sejarah. Jika kita tengok sejarah Kota Semarang maka slogan yang saat ini diusung yaitu Variety Of Culture sudahlah tepat. Masyarakat yang berasal dari berbagai etnis yaitu cina, arab, jawa dan pesisir menjadikan hal ini berpengaruh terhadap sejarah, kebudayaan, arsitek dan kuliner yang ada di Semarang, sehingga variasi kebudyaan inilah yang harus diangkat. Penanaman nilai sejarah inilah yang harus ditanamkan dan dijelaskan kepada seluruh pihak agar keyakinan untuk mengangkat citra Kota Semarang sebagai kota Variety of
Culture dapat berjalaan dengan selaras.
2. Brand Drivers Setelah jajaran aparat pemerintah, pihak swasta (steakholders) serta masyarakat sinergi, satu visi dan satu pandangan mengenai slogan yang diusung bersama yaitu
Semarang Variety of Culture. Langkah selanjutnya adalah memasarkan branding kota yang diangkat bersama agar diketahui oleh masyarakat luas. Ada banyak hal bagaimana branding Semarang Variety of Culture ini dikenal oleh masyarakat luas yaitu : a. Verbal dan Visual Brand Driver (penyampaian merek dengan lisan dan visual) Ada banyak cara untuk menyampaikan merek kepada masyarakat luas salah satunya adalah dengan penyampaian secara lisan dan visual. Kemajuan teknologi saat ini memudahkan semua manusia untuk mengakses segala informasi dari manapun kapanpun dan dimanapun. Sehingga untuk memperkenalkan slogan
Semarang Variety of Culture bisa menggunakan media cetak seperti koran, majalah, brosur, pamfelt, dan lainnya. Dan hal ini juga bisa menggunakan media elektronika seperti vidioe, radioe, televise serta media internet seperti web, social media, youtube dan lain sebagainya. Penyampaian ini bisa dari mulut kemulut sehingga penjelasan mengenai hal ini lebih cepat tersampaikan. b. Event Brand Driver (penyampaian merek dengan kegiatan) Kegiatan atau even adalah salah satu cara terbaik untuk mempromosikan sesuatu. Hal ini karena even dikemas dengan sebaik dan sekreatif mungkin sehingga banyak masyarakat yang tertarik dan antusias. Untuk mempromosikan slogan Semarang Variety of Culture maka bisa disela-sela kegiatan ini sehingga apa yang dilihat oleh penonton akan menjadi oleh-oleh mereka untuk pulang dan kemudian nanti mereka akan memberitakan hal ini dari mulut ke mulut. Even juga bisa menjadi motor penggerak untuk menciptakan kesadaran
(awareness) bagi masyarakat untuk turut andil mempromosikan dan mewujudkan
slogan Semarang Variety of Culture. Hal ini dengan cara melibatkan masyarakat dalam even sosial, kebudayaan dan pendidikan. Masyarakat yang ikut andil dalam sebuah even kota maka dia akan mengenal lebih dalam akan pentingnya peranan
mereka
sebagai
agen
untuk
membantu
mewujudkan
dan
mempromosikan Semarang Variety of Culture. 3. Brand Marketing Selain penyebaran informasi hal yang paling penting untuk mempromosikan branding kota semarang adalah strategi marketing yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mensukseskan brand marketing: a. Semarang Variety Of Culture On Mobile Application Saat ini masyarakat kota khususnya, kebanyakan sudah memiliki alat komunikasi yang canggih yang dapat mengakses seluruh layanan informasi, sehingga hal ini memudahkan mereka untuk mengikuti perkembangan informasi yang ada yaitu dengan menggunakan android. Layanan inilah yang menjadi salah satu alat untuk membranding Kota Semarang dengan aplikasi mobile phone. Aplikasi mobile saat ini sudah ada di website Kota Semarang namun aplikasi mobile yang khusus untuk membranding Kota Semarang dengan slogan Variety Of Culture belum ada, sehingga perlu adanya sebuah aplikasi mobile yang khusus membranding Semarang Variety of Culture . Di dalamnya nanti aka nada aplikasi tentang penjelasan makna Variety Of Culture, even-even yang diadakan, fotofoto kegiatan, kelebihan program yang akan dibawa, alur transportasi, kuliner, jadwal kegitan dan yang lebih seru lagi nanti akan dibuat senuah game yang akan membranding Semarang Variety Of Culture dengan maskot Warok Ngendog. Aplikasi inilah nanti yang akan membaranding Kota Semarang melalui kecanggihan teknologi.
b. Agen Semarang Smart Generation (SSG) Selain menggunakan teknologi, pemerintah juga harus menggerakan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi mempromosikan Kota Semarang Sebagai kota Variety Of Culture. Hal ini bisa dilakukan dengan membentuk sebuah relawan yang dinamakan Semarang Smart Generation (SSG) Mereka dikumpulkan atas dasar kecintaan mereka untuk mengembangkan potensi Kota Semarang. Baik dari kalangan pemuda atau orang tua tidaklah masalah yang penting mereka memiliki keinginan besar untuk membantu mempromosikan Semarang di masyarakat dunia. Mereka berperan dalam penyampaian informasi baik melalui web maupun sosial media. Jadi ketika ada informasi mengenai apapun dari pemerintah maka mereka membantu untuk menyebarkan in formasi. Yang selanjutnya mereka juga berperan dalam meramaikan berbagai even yang diadakan untuk mempromosikan Kota Semarang. D. Key Index Performance 1. Jangka Pendek Dalam realisasi jangka pendek yang dilakukan adalah memberikan informasi dan saran kepada penmerintah terkait konsep brand belifes yang harusnya dilakukan oleh pemerintah sebelum membranding Kota Semarang lebih jauh lagi, agar pemerintah selaras dan bersama-sama yang lainnya untuk mewujudkan branding Kota Semarang. Selanjutnya kami juga akan membuat aplikasi mobile yang sudah kami terangkan diatas. Harapannya adalah membantu pemerintah dalam mempromosikan Kota Semarang sebagi kota Variety of Culture dengan menggunakan teknologi yang mutaakhir seperti android. Hal inilah strategi yang akaan kami lakukan dalam membranding Kota Semarang dalam rencana jangka pendek.
2. Jangka Panjang Dalam jangka panjang maka akan ada beberapa hal yang harus dilakukan khusunya pemerintah dalam mewujudkan branding Kota Semarang. Jika dihitung dari saat ini maka slogan Semarang Variety of Culture baru bisa dilaksanakan pada tahun 2017. Hal ini berkaitan dengan persiapan dan persamaan persepsi satu dengan yang lainnya. Merangkul seluruh steakholders yang ada di Kota Semarang agar memiliki satu visi dan tujuan yang sama dalam mengusung branding Kota semarang adalah salah satu yang harus dilaakukan. Namun hal ini tidakalah mudah dan instan, perlu waktu untuk merangkul seluruh lapisan yang ada. Melengkapi seluruh infrastruktur yang ada juga menjadi salah satu pekerjaan pemerintah Kota Semarang. Infrastrukur sebagai penunjang Kota Semarang menjadi kota yang layak huni bagi masyarakat. Mulai infrastruktur jalan, alat transportasi, wifi, SDM dan lain sebagainya.
BAB III PENUTUP Kota merupakan jantung dari semua aktvitas masyarakat, ruh atas keberlanjutan kehidupan dan pusat dari sebuah peradaban. Tinggal di sebuah kota merupakan idaman setiap orang, karena kemudahan semua akses yang ada, sehingga saat ini pemerintah berlomba-lomba mengatur strategi untuk menjadikan sebuah kota, menjadi kota yang diidam-idamkan atau layak huni. Salah satu caranya adalah dengan city branding, membranding sebuah kota dengan cirri khas dan keunikan masing-masing kota. Begitu pula Kota Semarang, kota yang saat ini dibranding dengan slogan “
Semarang Variety of Culture�. Dengan adaya sebuah city branding maka memudahkan pemerintah untuk mempromosikan sebuah kota sehingga menarik banyak wisatawan. Namun hal itu perlu juga adanya sebuah strategi yang tepat untuk memasarkan sebuah city branding ke masyarakat luas. Strategi yang mudah diakses untuk semua lapisan masyarakt dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dan B2DM Strategy adalah salah satu strategi untuk memasarkan dan menginformasikan tentang city branding. Namun tentu hal ini juga perlu adanya dukungan semua pihak termasuk masarakat dan pemerintah kota.