4 minute read

Melawan Pandemi : Peran Mahasiswa sebagai Generasi Muda Intelektual Indonesia

Melawan Pandemi : Peran Mahasiswa sebagai Generasi Muda Intelektual Indonesia Mutia Fitri Akmalia (Kedokteran Gigi 2019)

"Hoax berperan besar yang membuat Papah akhirnya kalah melawan Covid. Papah meninggal karena percaya dengan berita hoax yang tersebar di sosial media. Entah di di grup WA, Facebook, Instagram , Twitter ataupun dari sumber sumber lain" -@HelmiIndraRP

Advertisement

Sebuah utas yang diunggah oleh pengguna twitter memaparkan bagaimana hoax berperan besar dalam merenggut nyawa salah seorang pasien Covid-19 di Indonesia. Sejak pertama kali dinyatakan positif Covid-19, pasien tersebut diketahui enggan mengonsumsi obatobatan maupun dirawat di rumah sakit akibat kepercayaannya terhadap informasi palsu yang beredar (Hasibuan, 2021). Pasien yang dikisahkan dalam utas tersebut tentu bukan satu-satunya korban dari banyaknya hoax yang beredar mengenai Covid-19. Terhitung dari 23 Januari hingga 29 Juli 2021 ini saja, terdapat sebanyak 1.814 temuan isu hoax mengenai Covid-19 beredar di Indonesia (Kominfo, 2021). Angka ini belum termasuk isu berantai di media sosial yang belum dilaporkan. Besarnya angka tersebut berkaitan dengan penggiringan opini yang tentu turut andil dalam tingginya kasus infeksi Covid-19 di Indonesia.

Hoax menyebar melalui pendekatan manipulasi psikologis dari seseorang melalui telepon, internet, dan media sosial (Hidaya, et al., 2019). Sementara itu, jumlah pengguna telepon dan pengguna media sosial di Indonesia cukup besar dan merupakan salah satu yang terbanyak di dunia. Dikutip dari Digital 2021 : The Latest Insights Into The State of Digital (Kemp, 2021), disebutkan bahwa dari 274,9 juta penduduk Indonesia, sebanyak 170 juta di antaranya adalah pengguna media sosial.

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti, 2020), saat ini terdapat 6.349.941 orang mahasiswa di Indonesia. Angka tersebut merupakan jumlah yang sangat besar. Mahasiswa sebagai insan yang mengenyam pendidikan tinggi tentu mempunyai peluang dalam mengambil peran sebagai agen perubahan dalam hal perlawanan terhadap isu hoax yang beredar terkait Covid-19. Menurut Cahyono (2019), mahasiswa memiliki setidaknya empat peran penting dalam kehidupan masyarakat yakni sebagai agent of change, social control, iron stock, dan moral force. Mahasiswa mampu merubah paradigma yang tumbuh dalam suatu kelompok serta menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama.

Sejarah bangsa ini juga mencatat bagaimana peran penting generasi muda intelektual dalam setiap perubahan dan reformasi yang terjadi. Dalam perjalanan menuju era kebangkitan nasional, para pemuda yang terdiri dari mahasiswa pendidikan STOVIA telah menginisiasi pendirian organisasi Budi Oetomo sebagai wadah perjuangan bangsa Indonesia. Selang beberapa tahun setelahnya, sekelompok mahasiswa Indonesia di Belanda juga membentuk organisasi pemuda bernama Perhimpunan Indonesia (PI). PI kemudian menjadi salah satu pelopor terselenggaranya Kongres Pemuda pada tahun 1928. Generasi pemuda juga mengambil peran besar dalam terlaksananya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 (Rahman, 2020).

Pandemi Covid-19 yang kian hari merenggut kian banyak korban jiwa, melumpuhkan berbagai sektor ekonomi, dan mempengaruhi kestabilan politik dan keamanan merupakan ancaman nyata yang sedang dihadapi bangsa ini. Jika perjuangan yang dilakukan pemuda intelektual di era pra-kemerdekaan berkaitan dengan usaha mengusir penjajah, maka salah satu perjuangan yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa hari ini adalah dengan memerangi informasi palsu sebagai upaya mengatasi pandemi yang terjadi.

Kontribusi nyata dapat dimulai dari diri sendiri dengan meningkatkan literasi media. Literasi media meliputi serangkaian proses pendidikan untuk memiliki kemampuan menganalisis pesan media dan memahami bahwa media memiliki tujuan tertentu sehingga mampu bertanggungjawab dan memberikan respon yang benar ketika berhadapan dengan media (Pakpahan, 2017). Tindakan literasi media ini memungkinkan mahasiswa yang telah dilatih berpikir kritis untuk bijak menerima dan mengolah informasi dengan baik sehingga mampu memutus rantai penyebaran hoax yang sampai di tangannya. Selain itu, mahasiswa sebagai bagian dari pemuda yang mendominasi penggunaan gawai, internet, dan media sosial satu sama lain terhubung dalam jaringan sehingga memiliki influensi yang besar terhadap lingkaran pengguna. Mahasiswa yang dibekali kemampuan dalam memilih dan memastikan validitas informasi yang diterima dapat memberikan pemahaman pada lingkaran kecil pengguna di sekitarnya apabila terdapat informasi yang tidak sesuai. Masing-masing dari lingkaran kecil pengguna tersebut akan memiliki lingkaran kecil lainnya sehingga pemahaman yang dimaksud dapat disebarluaskan secara estafet. Selain itu, dapat juga dilakukan upaya edukasi melalui penyebaran informasi yang benar dan valid terkhusus yang terkait dengan Covid-19 secara masif sebagai upaya meng-counter hoax yang sudah menyebar. Sebagai bagian dari pengguna media sosial, tentu perlu dilakukan juga upaya dalam mengajukan aduan apabila menemukan informasi hoax.

Terkhusus sebagai akademisi, mahasiswa juga dapat berperan dalam mengembangkan inovasi teknologi yang dapat menangkal dan mencegah penyebaran hoax di Indonesia. Melalui upaya-upaya ini, diharapkan mahasiswa dapat memberikan perubahan positif dan membantu menyelesaikan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini angka kejadiannya terus meningkat di Indonesia.

Daftar Pustaka

Cahyono, H. 2019. Peran Mahasiswa di Masyarakat. De Banten-Bode: Jurnal Pengabdian Masyarakat Setiabudhi. 1(1):32-43. Hasibuan, L.S. 2021. 'Papahku Meninggal Karena Percaya Hoax Covid-19'.URL: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20210719095033-33-261920/papahkumeninggal-karena-percayahoax-Covid-19. Diakses tanggal 31 Juli 2021. Hidaya, N., Qalby, N., Alaydrus, S.S., Darmayanti, A., Salsabila, A.P. 2019. Pengaruh Media Sosial terhadap Penyebaran Hoax oleh Digital Native. URL: https://www.researchgate.net/profile/NurulHidayaa/publication/330135150_PENGARUH_MEDIA_SOSIAL_TERHADAP _PENYEBARAN_HOAX_OLEH_DIGITAL_NATIVE/links/5c2f412992851c22 a3588e15/PENGARUH-MEDIA-SOSIAL-TERHADAP-PENYEBARAN-

HOAX-OLEH-DIGITAL-NATIVE.pdf. Diakses tanggal 31 Juli 2021. Kemp, S, 2021. Digital 2021 : The Latest Insights Into The State of Digital. URL: https://wearesocial.com/blog/2021/01/digital-2021-thelatest-insightsinto-thestate-of-digital. Diakses tanggal 31 Juli 2021. Kominfo. 2021. Penanganan Sebaran Konten Hoaks Covid-19 Kamis (29/07/2021). URL: https://kominfo.go.id/content/detail/36045/penanganansebaran-konten-hoaks Covid-19-kamis-29072021/0/infografis. Diakses tanggal 31 Juli 2021. Pakpahan, R. 2017. Analisis Fenomena Hoax di Berbagai Media Sosial dan Cara Menanggulangi Hoax. KNIiST 479-484. PDDikti. 2020. Mahasiswa. URL: https://pddikti.kemdikbud.go.id/mahasiswa. Diakses tanggal 31 Juli 2021. Rahman, A. 2020. Sejarah, Peran, dan Kualitas Pemuda Indonesia. URL: https://yoursay.suara.com/news/2020/10/29/103240/sejarah-peran-dan-kualitaspemuda-indonesia. Diakses tanggal 31 Juli 2021.

—----------Terima Kasih----------—

kepada Seluruh Pihak yang Telah Terlibat dalam Penyusunan Buku Kajian Ini

-- Departemen Advokasi dan Kajian Strategis -BEM KM FKG UGM 2021

This article is from: