Anatomi jaringan bisnis cina lintas negara

Page 1

15-10-2015

Anatomi Jaringan Bisnis Cina Lintas Negara Penulis : Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)

Pada Konferensi Pengusaha Tionghoa Sedunia Sabtu 26 September lalu, taipan dan pemilik Lippo Group Mochtar Riady mengajak 3000 pengusaha Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia, agar beramai-ramai investasi di Indonesia. Sepertinya, Riady sudah paham betul simpul-simpul jaringan bisnis trans-nasional etnis Cina mana saja yang siap dia gerakkan untuk kuasai bidang properti dan tambang-batubara di tanah air. Meskipun terdiri dari aneka ragam identitas etnis yang berbeda-beda, namun untuk urusan bisnis, orang-orang Cina rantau itu ternyata cukup kompak dan solid. Bahkan seorang pakar masalah Cina Aihwa Ong, menggambarkan adanya rasa kebersamaan terhadap yang apa yang dia istilahkan sebagai “Identitas Transnasional.� Agaknya, Mochtar Riady dan mitra-mitra strategisnya tahu betul bahwa rasa kebersamaan atas dasar identitas trans-nasional etnis Cina yang menembus batas-batas negara bahwa mereka sama-sama keturunan perantau yang berasal dari Cina, merupakan aset strategis yang bisa digalang untuk menanam investasi di Indonesia. Lantas, bagaimana memetakan jaringan bisnis trans-nasional Cina rantau yang tersebar di pelbagai belahan dunia? Kalau menelisik jaringan bisnis Cina di Asia Timur dan Asia Tenggara, tim riset Global Future Institute setidaknya mencatat ada empat lingkar: lingkar pedesaan, lingkar perkotaan, lingkar regional, dan lingkar global. Jadi kalau Mochtar Riady ini bermaksud mengajak para taipan rantau itu untuk membuka lahan-lahan baru di Indonesia, keempat jaringan tersebut nampaknya sudah berada di tangan jurangan Lippo Group dan salah seorang anggota tim sukses Presiden Jokowi tersebut. Betapa tidak. Keempat lingkar tersebut sudah sekian puluh tahun terjalin menjadi jaringan-jaringan bisnis yang ekstensif yang bisa diandalkan untuk dengan cepat memobilisasi dan mendistribusikan modal barang kebutuhan produksi dan konsumsi, maupun informasi. Indonesia pun barang tentu juga termasuk dalam jaringan empat lingkar tersebut. Sekadar mengambil ilustrasi di Kalimantan Barat, jaringan bisnis etnis Cina lingkar pedesaan sudah dirintis sejak 1930-an, yang kemudian bisa kita anggap terus berlanjut pada pertengahan dekade 1960-an. Bahkan diyakini hingga kini. Dalam jaringan lingkar pedesaan ini, para pedagang Cina telah mendirikan pos-pos dagang di pedalaman Kalimantan Barat untuk mengumpulkan produk hutan seperti rotan, resin, dan karet dari orang Dayak. Jaringan bisnis lingkar pedesaan ini terintegrasi dengan jaringan bisnis etnis Cina di lingkar perkotaan. Mereka ini berhubungan dagang dengan diler dan importir etnis Cina yang berada di daerah perkotaan. Selain mengambil barang konsumsi, mereka juga menjual produkproduk hutan yang mereka kumpulkan dari orang-orang Dayak unuk diekspor ke Singapura. Mata-rantai jaringan Cina di lingkar desa dengan para pedagang Cina di perkotaan semakin solid ketika para eksportir dan importir Cina yang tinggal di perkotaan, misalnya di Pontianak dan Singkawang, kemudian menjalin hubungan kredit dengan para pemodal Cina yang tinggal di Singapura.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.