26-01-2016
Bilderberg Group, Rekomendasi Rand Corporation dan Skenario Balkanisasi Nusantara Penulis : Hendrajit, Pengkaji Geopolitik Global Future Institute (GFI)
(Mengulas Kunjungan Duta Besar AS dan Inggris ke Papua) Sulit untuk mendidik ulang orang yang dibesarkan dengan nasionalisme agar bisa menerima gagasan melepaskan sebagian dari kedaulatan mereka menjadi organisasi supranasional. (Pangeran Bernhard, Pendiri Bilderberg Group) Kunjungan mendadak Duta Besar Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris di Indonesia, ke Papua beberapa hari lalu, mengingatkan saya betapa yang namanya dukungan internasional terhadap gerakan untuk memisahkan diri dari negara induknya, ternyata bukan cerita fiksi atau rekaaan belaka. Melainkan memang nyata adanya. Betapa Demi untuk mewujudkan Pemerintahan Satu Dunia di bawah kendali Inggris dan Amerika Serikat, sebuah komunitas rahasia yang dikenal dengan nama Bilderberg Group, tak segan-segan menyeponsori kelompok-kelompok separatis memisahkan diri negara induknya di pelbagai belahan dunia. Menyimak kembali cerita Daniel Estulin melalui bukunya bertajuk The True Story of Bilderberg Group, saya jadi terhenyak. Jangan kata Papua, yang meski kaya kandungan sumberdaya alamnya di Pegunungan Ersberg dan Grasberg, namun tetap saja masih dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang masih masuk kategori negara Dunia Ketiga atau Negara Berkembang. Bahkan Kanada, sebagai salah satu negara makmur di Benua Amerika, sempat juga jadi target operasi Amerika Serikat dan Inggris untuk dipecah-belah antara wilayah yang berpenduduk berbahaya Inggris dan Perancis pada 1997. Meski akhirnya tertunda, gara-gara bocor ke tangan pers pada 1996. Hal ini bermula ketika pada Mei 1996, Daniel Estulin, seorang wartawan investigasi asal Rusia, datang ke Kanada untuk meliput Konferensi Tahunan The Bilderberg Group. Estulin, yang selama 15 tahun menginvestigasi sepak-terjang The Bilderberg Group, berikut para tokoh-tokoh pentingnya, yang mengendalikan pemerintahan di Amerika Serikat dan Eropa Barat dari belakang layar, mengungkap sebuah penggalan kisah yang cukup menarik terkait skenario separatisme Kanada yang disponsori oleh Amerika dan Inggris. Konferensi Tahunan The Bilderberg Group 1996 itu dipusatkan diCanadian Imperial Bank of Commerce (CIBC) Centre, di dekat King Township, di dekat King City. Bagi Estulin, Konferensi Bilderberg Group 1996 kali ini, benar-benar mengusik naluri jurnalistiknya karena terbetik kabar berdasarkan informasi dari sumber-sumbernya yang berhasil mengakses ke dalam forum pertemuan tersebut, bahwa konferensi 1996 akan digunakan sebagai “Panggung� untuk memecah-belah Kanada. Skenario membelah Kanada momentumnya akan dimulai melaluiUnilateral Declaration of Independence di Quebec yang menurut skenarionya akan diluncurkan pada 1997. Jadi, setahun setelah berlangsungnya Konferensi the Bilderberg Group.