Membaca hajatan besar mochtar riady dan lippo di balik konferensi pengusaha tionghoa sedunia di nusa

Page 1

28-09-2015

Membaca Hajatan Besar Mochtar Riady dan Lippo di Balik Konferensi Pengusaha Tionghoa Sedunia di Nusa Dua Bali Penulis : Hendrajit, Peneliti Senior Global Future Institute (GFI)

Aneh tapi nyata. Di acara sepenting seperti Konferensi Pengusaha Tionghoa Sedunia ke-13 digelar di Nusa Dua, Bali, Sabtu 26 September 2015 lalu, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kala tidak terlihat hadir. Megawati Sukarnoputri yang hadir dalam acara pembukaan sekaligus memberi keynote speech singkat di depan para peserta konferensi, terkesan merupakan presiden yang sesungguhnya. Masih ada satu lagi yang cukup aneh. Ketua MPR Zulkifli Hasan, malah hadir. Menteri Koordinator Politik-Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, memberikan pidato pembukaan mewakili Presiden Jokowi. Beberapa Menteri lain yang hadir adalah Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, serta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Pol. Budi Waseso. Konferensi Dua Tahunan ini juga dibuka secara simbolis oleh Megawati dengan pemukulan gong. Menariknya lagi, Mega juga memberikankeynote speech pada acara tersebut. "Indonesia masih tetap dilihat, didengar oleh banyak kalangan masyarakat dari China overseas," ucap Megawati saat memberikan sambutan singkat pada konferensi tersebut. Agaknya, pernyataan Megawati tersebut disambut oleh Mochtar Riady, Chairman Lippo Group dengan mengajak pengusaha Tionghoa untuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia meski situasi ekonomi dunia saat ini tengah mengalami keterpurukan. Bila perlu, pengusaha Tionghoa melakukan kerja sama dengan mengumpulkan modal bersama dalam berinvestasi. “Ini merupakan gagasan yang saya tawarkan kepada pengusaha Tionghoa kalau mereka ingin berinvestasi di Indonesia. Kalau mereka mau tentu sangat bagus karena investasi di Indonesia masih punya prospek bagus," ujar Mochtar dalam konferensi yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Gagasan untuk urunan investasi, nampaknya mejadi gagasan pokok pemilik LIPPO Group tersebut. Selain untuk meningkatkan kerja sama di antara para pengusaha Tionghoa, juga untuk mengumpulkan modal lebih besar. Dengan modal dari urunan itu memudahkan pula dalam investasi. “Indonesia sekarang ini kan membutuhkan investasi yang besar untuk membangkitkan perekonomian,� katanya. Pesan sentral Mochtar Riady untuk berinvestasi di Indonesia, nampaknya dialamatkan kepada sekitar 3000 pengusaha keturunan Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia. Dan dia mengisyaratkan bahwa bidang properti dan tambang batubara merupakan potensi sumberdaya alam yang kiranya perlu jadi prioritas. Sepertinya, ajakan Mochtar Riady diharapkan punya wibawa di kalangan para taipan agar investasi di Indonesia. Bahkan bisa jadi, pemerintahan Jokowi-JK berharap melalui Mochtar Riady bisa mempengaruhi kebijakan ekonomi pemerintahan Tiongok di Beijing. Sepak Terjang Mochtar Riady di Tiongkok


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.