
4 minute read
Mandiri di Tengah Pandemi
Kabar Alumni Mandiri di Tengah Pandemi
Pandemi bukan alasan untuk tetap gagah berani dalam mengabdi.
Advertisement
Rumah Sakit Islam Lumajang, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur, adalah tempat dr. Novitasari Suryaning Jati mengabdikan dirinya kepada masyarakat sebagai dokter umum setelah selesai menjalani masa internship. Novitasari memulai masa praktiknya pada bulan Agustus 2020. Saat itu, wabah Covid-19 sedang marak di Indonesia. Selain itu, Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia membuat kondisi rumah sakit cukup sibuk.
Walaupun sekitar akhir bulan Februari hingga awal bulan April tahun ini angka kasus baru sudah tampak menurun, Novitasari sedikit ragu dengan kebenaran angka tersebut mengingat banyaknya orang yang enggan diperiksa dan takut ke rumah sakit. Walaupun demikian, penurunan kasus Covid-19 tersebut tetaplah kabar baik bagi tenaga kesehatan. Setelah menjadi dokter umum, perbedaan yang paling terasa baginya adalah kemandirian. Menjadi seorang dokter berarti harus bisa bertanggung jawab dan menangani pasien sendiri, dimulai dari anamnesis hingga tata laksana awal saat berada di Instalasi Gawat Darurat. Hal ini cukup berbeda saat masih menjalani internship karena ia masih dapat bertanya kepada dokter bila merasa ragu atau kurang paham. Saat menjadi dokter umum, segalanya harus bisa dilakukan sendiri. Walaupun ia dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis, kondisi kegawatdaruratan yang dapat terjadi kapan saja membuatnya harus tetap siap siaga.
Di tengah kesibukannya menjadi dokter umum, Novitasari memiliki sebuah pengalaman yang tak terlupakan, yakni berhadapan dengan hukum. Peristiwa itu terjadi saat ia pertama kali bertugas sebagai dokter jaga di IGD pada tengah malam. Salah satu keluarga menolak untuk melakukan pemulasaran jenazah sesuai dengan protokol Covid-19 hingga memanggil pengacara untuk mengatasinya. Perasaan takut jelas memenuhi Novitasari, tetapi ia tetap memberanikan diri karena apa yang dilakukannya telah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pada akhirnya, ia dan pihak rumah sakit meminta tolong pihak kepolisian untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien.
Setelah mengalami kejadian tersebut, Novitasari berpesan kepada seluruh dokter umum dan calon dokter bahwa salah satu poin penting yang harus selalu diingat adalah edukasi. Meskipun kerap terlihat sebagai hal yang sepele saat menjalani program koas, edukasi merupakan hal yang sangat penting ketika telah terjun ke lapangan. Dengan memberikan edukasi yang baik kepada pasien dan keluarga, mereka lebih memahami mengenai kondisi dan mencegah dokter dari jeratan masalah di kemudian hari. Selain edukasi, apa pun yang dilakukan oleh seorang dokter harus sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku di lokasi tempat bekerja. Dengan demikian, terdapat dasar hukum yang kuat atas tindakan yang dokter lakukan. Ia berharap semangat dari seluruh rekan sejawat tidak dikalahkan oleh pandemi ini. raisa
Foto: dokumen pribadi
dr. Novitasari Suryaning Jati
Kepala Instalasi Rawat Jalan RS Islam Lumajang Alamat: Tempeh, Lumajang, Jawa Timur E-mail: novitasari.jati@gmail.com Kontak: @novitasarisuryaning
Seputar Kita Jangan Abai, Mari Perhatikan Asupan Gizi sejak Kehamilan!
Menilik pentingnya asupan nutrisi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan sang anak.

Foto: dokumen pribadi
Masa kehamilan merupakan waktu yang dinantikan oleh para pasangan yang baru menikah. Sayangnya, masih banyak orangtua yang belum menyadari pentingnya periode emas yang optimal dalam tumbuh kembang sang buah hati. Di dunia, jumlah kasus anak dengan gizi kurang (stunting) masih menjadi momok serius dalam kesehatan. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah kurangnya pengetahuan orang tua. Menanggapi kondisi tersebut, Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur ikut andil dalam mengedukasi masyarakat melalui webinar tentang pentingnya asupan nutrisi sejak kehamilan. Bertajuk “Sambut Suka Cita 1000 Hari Kehidupan Sejak Dalam Kandungan”, seminar ini dilaksanakan pada Jumat, 9 April 2021 dengan narasumber dr. Kusmaryati, SpOG melalui platform Zoom Meeting.
Periode emas adalah masa ketika anak tumbuh dengan cepat dan optimal dalam kehidupannya. Masa ini berlangsung selama 1000 hari pertama sejak anak terbentuk dalam kandungan, yaitu 270 hari selama anak berada dalam kandungan dan 730 hari setelah lahir. Pemantauan periode emas dilakukan dengan supervisi dokter spesialis kandungan dan anak secara bertahap.
Kehamilan yang sehat menjadi hal penting untuk menunjang keselamatan ibu dan bayi. Hal ini perlu didukung dengan adanya asupan nutrisi yang adekuat, yakni makronutrien dan mikronutrien. Banyak wanita yang hanya fokus dengan asupan makronutriennya— seperti karbohidrat, protein, dan lemak—dan melupakan mikronutrien. Padahal, mikronutrien yang terdiri atas senyawa vitamin dan mineral merupakan zat penunjang yang krusial dalam pertumbuhan dan perkembangan sel tubuh. “Kehamilan membutuhkan gizi khusus, termasuk vitamin dan mineral. Syarat kehamilan sehat adalah kalori yang cukup,” papar Kusmaryati.
Perkembangan bayi selama kehamilan terdiri atas tiga tahap: trimester pertama, kedua, dan ketiga. Trimester pertama dimulai dari terbentuknya janin hingga bulan ketiga perkembangannya. Periode ini penting dalam pembentukan sistem saraf pusat pada janin. Asam folat dan zat besi menjadi mikronutrien yang esensial pada tahap ini. Pemenuhan kebutuhan asam folat dan zat besi selama kehamilan harus didapatkan secara adekuat dengan makanan yang sehat dan konsumsi suplemen tambahan.
Trimester kedua adalah periode ketika organ dalam janin mulai berkembang. Pada tahap ini, janin dalam kandungan dapat merespons rangsangan dan bergerak aktif dalam perut ibu. Perkembangan janin pada tahap ini membutuhkan asupan tambahan yang mengandung kalsium dan magnesium. Kecukupan mikronutrien ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan seperti sayuran hijau, susu, dan biji-bijian.
Nutrisi pada trimester ketiga perlu diperhatikan untuk kelancaran persalinan. Vitamin C merupakan komponen yang signifikan selama periode kehamilan ini. Selain berfungsi sebagai zat antioksidan, vitamin C juga berperan dalam pembentukan zat besi untuk mencegah perdarahan saat persalinan. “Setiap ibu hamil wajib mengonsumsi gizi yang seimbang, mendapat tablet penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, menjaga kesehatan, dan mempersiapkan persalinan yang matang,” jelas Kusmaryati.
Pada penghujung acara, Kusmaryanti memberikan tips untuk mempertahankan kehamilan yang sehat, “Jangan lupa untuk olahraga teratur yang tidak terlalu berat, seperti senam hamil dan jalan pagi. Perhatikan asupan nutrisi dengan konsumsi vitamin dan suplemen, kontrol ke dokter gigi untuk mencegah infeksi yang bisa mempengaruhi bayi, dan selalu jaga kesehatan emosi.” laurentia