Climate One Building merupakan website penyedia jasa iklim yang dapat mendukung dalam proses simulasi dalam perancangan. File yang tersedia dalam website ini adalah Years Meteorogical Years (TMY) dengan berbagai format. Pada simulasi kali ini data iklim yang dibutuhkan dalah file dengan format EPW (EnergyPlus Weather Format) dan DDY (Design Day Years Format) yang menggunakan data Region 5-SouthWest Pacific, IDN, Tegal.
Data Iklim Tapak
KUBAH LANGIT RADIASI
Nilai Maksimum 405 kWh/m2 (5 September 10.00)
Nilai Minimum 0 kWh/m2 Rata-rata 71,81 kWh/m2
Nilai Maksimum 1018 Wh/m2
PSIKOMETRIK
TEMPERATUR HARIAN
(28 September 12.00)
(Dalam Satuan Tahun)
Nilai Maksimum 12.9 m/s Nilai Minimum 0 m/s
Rata-rata 2.1 m/s
Satuan Tahun)
(Dalam Satuan Tahun)
Profil Base Line
Plan
Lokasi bangunan berada di, Jl Lkr Utara Kota Tegal, Jawa Tengah Bangunan yang diuji merupakan Rusun 4 lantai dengan luasan 397,44 m2 perlantainya sehingga, total luasan lantainya adalah 1589,76m2 dikarenakan lantai 1 hanya berupa ruang tanpa sekat untuk kepeluar area social maka simulasi dilakukan di lantai 2-4
Terdapat 4 unit kamar dengan luasan 36 m2 setiap lantainya dan terdapat 2 akses tangga pada setiap sisi bangunan
INFORMASI WWR (Window Wall Ratio)
Potongan A Potongan B
INFORMASI
MATERIAL
Dinding:
Batu bata (Mass)
Jendela:
Clear Glass
Lantai:
Keramik
Atap:
Beton Plat
Struktur:
Beton
Lantai 1 merupakan area terbuka dengan fungsi sebagi ruang social. Sedangkan, untuk lantai 2-4 merupakan lantai tipikal dengan fungsi sebagai kompleks unit rumah susun dengan bukaan jendal dan balkon setiap kamarnya. Ketinggian Floor to floor setiap lantai sebesar 4 meter.
Telah diketahui bahwasanya nilai wwr pada setiap lantai sebesar 0.22/22% dengan berbagai bukaan muali dari pintu kaca, jendela dengan berbagai desain dan bouven/ ventilasi udara.
INFORMASI SCHEDULE
Bangunan ini menggunakan schedule midrise apartment dimana memiliki kemiripan dengan rusun 4 lantai.
Tampak Utara
Tampak Barat
Hasil Simulasi Eksisting Lantai 1
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Clear Glass.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 28 18 °C – 26 21 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face
Temperature memiliki range 27.88 °C – 47 29 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative
Permodelan Energi
Eksisting Lantai 1
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 327.154 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 300 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 27,26 perbulan membuat lantai 1 bangunan ini termasuk sangat boros.
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki
efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Hasil Simulasi Eksisting Lantai 2
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Clear Glass.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 28 18 °C – 26 21 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face
Temperature memiliki range 27.88 °C – 47 29 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative
Permodelan Energi
Eksisting Lantai 2
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 327.154 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 300 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 27,26 perbulan membuat lantai 2 bangunan ini termasuk sangat boros.
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Nilai UTCI dan EUI pada lantai 2 hampir sama dengan lantai 1
Hasil Simulasi Eksisting Lantai 3
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Clear Glass.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 25 66 °C – 27 73 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face
Temperature memiliki range 27.88 °C – 47 29 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada area atap bangunan yaitu sebesar 46 43 °C
Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative Temperature memiliki ratarata 26,87 °
Permodelan Energi
Eksisting Lantai 3
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 338.534 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 312 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 28,21 perbulan membuat lantai 3 bangunan ini termasuk sangat boros
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Nilai UTCI dan EUI pada lantai 3 Lebih tinggi dibandingkan dari lantai 1 dan 2
Ketinggian lantai berpengaruh kepada beban energi yang dibutuhkan bangunan dimana semakin tinggi lantai semakin tinggi nilai EUI
Hasil Simulasi Iterasi 1 Lantai 1
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Insulate glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 26 17 °C – 26 96 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.13 °C – 47 26 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative
Permodelan Energi
Iterasi 1 Lantai 1
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 286.116 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 286 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 23,84 perbulan membuat lantai 1 bangunan ini termasuk sangat boros.
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Hasil Simulasi Iterasi 1 Lantai 2
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Insulate glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 26 21 °C – 28 19 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.27 °C – 46 77 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative
Permodelan Energi
Iterasi 1 Lantai 2
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 295.707 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 295 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 24.64 perbulan membuat lantai 2 bangunan ini termasuk sangat boros.
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Nilai UTCI dan EUI pada lantai 2 lebih besar dibandingkan dengan lantai 1
Hasil Simulasi Iterasi 1 Lantai 3
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Insulate glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 25 57 °C – 26 41 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.30 °C – 46.39 °C. Area dengan temperature tertinggi berada pada area atap bangunan yaitu sebesar 46 39 °C Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative
Permodelan Energi
Iterasi 1 Lantai 3
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 297.405 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 271 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 24.78 perbulan membuat lantai 3 bangunan ini termasuk sangat boros
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Nilai UTCI dan EUI pada lantai 3 Lebih tinggi dibandingkan dari lantai 1 dan 2
Ketinggian lantai berpengaruh
kepada beban energi yang dibutuhkan bangunan dimana semakin tinggi lantai semakin tinggi nilai EUI
Hasil Simulasi Iterasi 2 Lantai 1
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Low-E glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 25 18 °C – 27 58 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.51 °C – 47 27 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative
Permodelan Energi
Iterasi 2 Lantai 1
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 337.027 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 310 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 28,08 perbulan membuat lantai 1 bangunan ini termasuk sangat boros.
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki
efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Hasil Simulasi Iterasi 2 Lantai 2
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Low-E glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 26 19 °C – 27 61 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.27 °C – 46.77 °C. Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative
Permodelan Energi
Iterasi 2 Lantai 2
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 316.542 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 290 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 26,37 perbulan membuat lantai 2 bangunan ini termasuk sangat boros.
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Nilai UTCI dan EUI pada lantai 2 lebih Rendah dibandingkan dengan lantai 1
Hasil Simulasi Iterasi 2 Lantai 3
Kondisi eksisting bangunan
memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Low-E glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.
Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 26 69 °C – 25 62 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.
Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.70 °C – 46 41 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada area atap bangunan yaitu sebesar 46 41 °C Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah
Avarage Zone Operative
Permodelan Energi
Iterasi 2 Lantai 3
Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 318.734 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 291 kWh/m2.
Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 26,50 perbulan membuat lantai 3 bangunan ini termasuk sangat boros.
Kesimpulan
Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki
efek yang sangat berpengaruh
terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan
Nilai UTCI dan EUI pada lantai 3
Lebih tinggi dibandingkan dari lantai 1 dan 2
Ketinggian lantai berpengaruh
kepada beban energi yang dibutuhkan bangunan
Terdapat kekeliruan pada hasil analisis di lantai 2 dikarenakan
memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan lantai 3
Kesimpulan dan Analisis
Semua Lantai dan Iterasi
1
Semakin besar bukaan pada area
berpengaruh terhadap operative temperature dimana semakin besar bukaan maka semakin besar operative temperature seperti yang
terjadi pada bagian tengah dimana
terdapat skylight sebagai bukaan
3
Orientasi lumayan berpengaruh
terhadap operative thermal bangunan dimana bagian dengan paparan sinar matahari yg kecil
memiliki nilai yang lumayan lebih kecil
2
Ketinggian ruang berpengaruh
terhadap nilai EUI yang diperlukan dikarenakan beban pendinginannya
4
Berdasarkan semua nilai EUI yang didaptkan kurang bisa mencapai standar kebutuhan bangunan diperlukan evaluasi terhadap nilai
WWR bangunan
5
Pada iterasi 2 dengan menggunakan
INSULATED GLASS dan Shading
memiliki nilai EUI yang paling rendah namun masih melebih batas standar
6
Terdapat kesalahan/Kekeliruan pada simulasi Iterasi 2 Lantai 2 sehingga diperlukan simulasi ulang
7
Penggunaan LOW-E GLASS dan Shading pada iterasi 1 hanya menurunkan nilai EUI tidak begitu signifikan