Portfolio Simulasi 2024

Page 1


PORTFOLIO

SIMULASI ENERGI DAN TERMAL

Lokasi Data Iklim

Longtitude : 6° 52' 15.6252''

Latitude : 109° 8' 14.4924''

Sumber Data

Climate One Building merupakan website penyedia jasa iklim yang dapat mendukung dalam proses simulasi dalam perancangan. File yang tersedia dalam website ini adalah Years Meteorogical Years (TMY) dengan berbagai format. Pada simulasi kali ini data iklim yang dibutuhkan dalah file dengan format EPW (EnergyPlus Weather Format) dan DDY (Design Day Years Format) yang menggunakan data Region 5-SouthWest Pacific, IDN, Tegal.

Data Iklim Tapak

KUBAH LANGIT RADIASI

Nilai Maksimum 405 kWh/m2 (5 September 10.00)

Nilai Minimum 0 kWh/m2 Rata-rata 71,81 kWh/m2

Nilai Maksimum 1018 Wh/m2

PSIKOMETRIK

TEMPERATUR HARIAN

(28 September 12.00)

(Dalam Satuan Tahun)

Nilai Maksimum 12.9 m/s Nilai Minimum 0 m/s

Rata-rata 2.1 m/s

Satuan Tahun)

(Dalam Satuan Tahun)

Profil Base Line

Plan

Lokasi bangunan berada di, Jl Lkr Utara Kota Tegal, Jawa Tengah Bangunan yang diuji merupakan Rusun 4 lantai dengan luasan 397,44 m2 perlantainya sehingga, total luasan lantainya adalah 1589,76m2 dikarenakan lantai 1 hanya berupa ruang tanpa sekat untuk kepeluar area social maka simulasi dilakukan di lantai 2-4

Terdapat 4 unit kamar dengan luasan 36 m2 setiap lantainya dan terdapat 2 akses tangga pada setiap sisi bangunan

INFORMASI WWR (Window Wall Ratio)

Potongan A Potongan B

INFORMASI

MATERIAL

Dinding:

Batu bata (Mass)

Jendela:

Clear Glass

Lantai:

Keramik

Atap:

Beton Plat

Struktur:

Beton

Lantai 1 merupakan area terbuka dengan fungsi sebagi ruang social. Sedangkan, untuk lantai 2-4 merupakan lantai tipikal dengan fungsi sebagai kompleks unit rumah susun dengan bukaan jendal dan balkon setiap kamarnya. Ketinggian Floor to floor setiap lantai sebesar 4 meter.

Telah diketahui bahwasanya nilai wwr pada setiap lantai sebesar 0.22/22% dengan berbagai bukaan muali dari pintu kaca, jendela dengan berbagai desain dan bouven/ ventilasi udara.

INFORMASI SCHEDULE

Bangunan ini menggunakan schedule midrise apartment dimana memiliki kemiripan dengan rusun 4 lantai.

Tampak Utara
Tampak Barat

Hasil Simulasi Eksisting Lantai 1

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Clear Glass.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 28 18 °C – 26 21 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face

Temperature memiliki range 27.88 °C – 47 29 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative

Permodelan Energi

Eksisting Lantai 1

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 327.154 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 300 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 27,26 perbulan membuat lantai 1 bangunan ini termasuk sangat boros.

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki

efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Hasil Simulasi Eksisting Lantai 2

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Clear Glass.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 28 18 °C – 26 21 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face

Temperature memiliki range 27.88 °C – 47 29 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative

Permodelan Energi

Eksisting Lantai 2

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 327.154 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 300 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 27,26 perbulan membuat lantai 2 bangunan ini termasuk sangat boros.

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Nilai UTCI dan EUI pada lantai 2 hampir sama dengan lantai 1

Hasil Simulasi Eksisting Lantai 3

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Clear Glass.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 25 66 °C – 27 73 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face

Temperature memiliki range 27.88 °C – 47 29 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada area atap bangunan yaitu sebesar 46 43 °C

Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative Temperature memiliki ratarata 26,87 °

Permodelan Energi

Eksisting Lantai 3

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 338.534 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 312 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 28,21 perbulan membuat lantai 3 bangunan ini termasuk sangat boros

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Nilai UTCI dan EUI pada lantai 3 Lebih tinggi dibandingkan dari lantai 1 dan 2

Ketinggian lantai berpengaruh kepada beban energi yang dibutuhkan bangunan dimana semakin tinggi lantai semakin tinggi nilai EUI

Hasil Simulasi Iterasi 1 Lantai 1

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Insulate glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 26 17 °C – 26 96 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.13 °C – 47 26 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative

Permodelan Energi

Iterasi 1 Lantai 1

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 286.116 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 286 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 23,84 perbulan membuat lantai 1 bangunan ini termasuk sangat boros.

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Hasil Simulasi Iterasi 1 Lantai 2

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Insulate glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 26 21 °C – 28 19 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.27 °C – 46 77 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative

Permodelan Energi

Iterasi 1 Lantai 2

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 295.707 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 295 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 24.64 perbulan membuat lantai 2 bangunan ini termasuk sangat boros.

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Nilai UTCI dan EUI pada lantai 2 lebih besar dibandingkan dengan lantai 1

Hasil Simulasi Iterasi 1 Lantai 3

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Insulate glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 25 57 °C – 26 41 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.30 °C – 46.39 °C. Area dengan temperature tertinggi berada pada area atap bangunan yaitu sebesar 46 39 °C Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative

Permodelan Energi

Iterasi 1 Lantai 3

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 297.405 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 271 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 24.78 perbulan membuat lantai 3 bangunan ini termasuk sangat boros

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Nilai UTCI dan EUI pada lantai 3 Lebih tinggi dibandingkan dari lantai 1 dan 2

Ketinggian lantai berpengaruh

kepada beban energi yang dibutuhkan bangunan dimana semakin tinggi lantai semakin tinggi nilai EUI

Hasil Simulasi Iterasi 2 Lantai 1

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Low-E glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 25 18 °C – 27 58 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.51 °C – 47 27 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative

Permodelan Energi

Iterasi 2 Lantai 1

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 337.027 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 310 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 28,08 perbulan membuat lantai 1 bangunan ini termasuk sangat boros.

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki

efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Hasil Simulasi Iterasi 2 Lantai 2

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Low-E glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 26 19 °C – 27 61 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.27 °C – 46.77 °C. Area dengan temperature tertinggi berada pada sisi timur dan barat bangunan dikarenakan Face bangunan menghadap arah Jalur matahari (Timur ke Barat) Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative

Permodelan Energi

Iterasi 2 Lantai 2

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 316.542 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 290 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 26,37 perbulan membuat lantai 2 bangunan ini termasuk sangat boros.

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Nilai UTCI dan EUI pada lantai 2 lebih Rendah dibandingkan dengan lantai 1

Hasil Simulasi Iterasi 2 Lantai 3

Kondisi eksisting bangunan

memiliki orientasi menghadap arah utara dan selatan. Dengan orientasi yang tidak lansung menghadap Arah Siklus Matahari membuat bukaan dimaksimalkan di arah tersebut. Material bukaan pada bangunan ini menggunakan Low-E glass dan terdapat Shading pada beberapa Bukaan.

Universal Thermal Climate Index (UTCI) range 26 69 °C – 25 62 °C dengan rata-rata suhu tertinggi berada pada bulan desember Berdasarkan dengan hasil dari simulasi area ruangan rumah termasuk dalam Moderate Heat Stress.

Avarage Surface Outside Face Temperature memiliki range 27.70 °C – 46 41 °C Area dengan temperature tertinggi berada pada area atap bangunan yaitu sebesar 46 41 °C Sedangkan untuk Face bangunan pada sisi utara dan selatan memiliki temperature yang lumayan rendah

Avarage Zone Operative

Permodelan Energi

Iterasi 2 Lantai 3

Nilai EUI pada bangunan ini memiliki nilai sebasar 318.734 kWh/m2 dengan beban energi terbanyak berada di beban pendinginan yaitu sebesar 291 kWh/m2.

Nilai EUI pada bangunan belum memenuhi standar kebutuhan EUI bangunan . Dengan nilai EUI 26,50 perbulan membuat lantai 3 bangunan ini termasuk sangat boros.

Kesimpulan

Besaran bukaan dan jumlah bukaan pada bangunan memiliki

efek yang sangat berpengaruh

terhadap beban energi khususnya untuk beban pendinginan

Nilai UTCI dan EUI pada lantai 3

Lebih tinggi dibandingkan dari lantai 1 dan 2

Ketinggian lantai berpengaruh

kepada beban energi yang dibutuhkan bangunan

Terdapat kekeliruan pada hasil analisis di lantai 2 dikarenakan

memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan lantai 3

Kesimpulan dan Analisis

Semua Lantai dan Iterasi

1

Semakin besar bukaan pada area

berpengaruh terhadap operative temperature dimana semakin besar bukaan maka semakin besar operative temperature seperti yang

terjadi pada bagian tengah dimana

terdapat skylight sebagai bukaan

3

Orientasi lumayan berpengaruh

terhadap operative thermal bangunan dimana bagian dengan paparan sinar matahari yg kecil

memiliki nilai yang lumayan lebih kecil

2

Ketinggian ruang berpengaruh

terhadap nilai EUI yang diperlukan dikarenakan beban pendinginannya

4

Berdasarkan semua nilai EUI yang didaptkan kurang bisa mencapai standar kebutuhan bangunan diperlukan evaluasi terhadap nilai

WWR bangunan

5

Pada iterasi 2 dengan menggunakan

INSULATED GLASS dan Shading

memiliki nilai EUI yang paling rendah namun masih melebih batas standar

6

Terdapat kesalahan/Kekeliruan pada simulasi Iterasi 2 Lantai 2 sehingga diperlukan simulasi ulang

7

Penggunaan LOW-E GLASS dan Shading pada iterasi 1 hanya menurunkan nilai EUI tidak begitu signifikan

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.