Indonesia escape! MAGAZINE
INDONESIA
TM
www.escapeonline.co.id
PLUS
Tasmania Cebu
Win!
Menginap 2 Malam di Lembongan Beach Club & Resort
Vol. 02 Issue 04 2013 WWW.ESCAPEONLINE.CO.ID
MACAU JAM 48
Mewujudkan mimpi di negeri gemerlap
A PUBLICATION OF
FREE! Vol. 02 Issue 04
RP39,000
BERLIBUR DI DESTINASI BARU KOREA SELATAN
ISSN 2251-3493
MENJELAJAHI NEW ZEALAND BAGAIKAN HOBBIT
MACAU
48Macau Jam di
Hanya dua hari yang dibutuhkan Biju Sukumaran untuk terpikat dan hanyut dalam keunikan budaya Macau teks BIJU SUKUMARAN
38 escape!
foto BIJU SUKUMARAN, 123RF & MGTO
escape! 39
MACAU This page Ruins of St Paul Opposite 1. A western style garden 2. Patung emas khas Thailand 3. Gereja Our Lady of Camel 4. Bagian dalam gereja 5. Jam uang di Taipa 6. Jalan berbatu khas Senado Square 7. Menyusuri Taipa Street
S
aya berada jauh dari keriuhan Senado Square, menikmati sudut di sebuah apartemen di Taipa, di selatan dari pusat Macau. Aaron, sang pemilik apartemen merupakan ekspatriat Amerika yang menjadi pemain dalam banyak pertunjukan panggung di Macau. Ia tinggal bersama Levi, anjing berbulu dengan kuping menjuntai, bergerak lincah dan gembira. Ia pun berbagi kisah hidup di kota yang menjual banyak mimpi ini. Sebagai seorang ekspatriat, saya tahu betul keseharian hidup di negeri orang dalam waktu yang lama memiliki pengaruh besar terhadap kesan pertama yang muncul ketika mendatangi sebuah tempat. Sulit rasanya untuk mengenali bagaimana Macau sebenarnya hanya berdasarkan 40 escape!
potongan kisah dari Aaron. Waktu bergulir, Aaron bersiap untuk berangkat memulai pertunjukan sembari bertutur tentang kegiatan rutin berjalan kaki bersama Levi, juga tentang betapa serunya acara kumpul tetangga dengan potluck yang selalu tandas tak bersisa. Tak lama Aaron pun menghilang di balik pintu, meninggalkan saya dan Levi yang masih duduk termangu. Mendadak saya memutuskan untuk meninggalkan apartemen menghirup udara segar, bertekad untuk menaklukan jalan-jalan Macau dan merasakan sendiri sisi lain dari kemegahannya yang dipamerkan sejak lama. Rute yang biasa dilewati Aaron menjadi panduan saya memulai petualangan kali ini. Langkah kaki mengarahkan saya ke taman menuju pusat kota tua Taipa. Di sini
saya mendapati deskripsi kehidupan ekspatriat dari Aaron tidaklah terlalu mengejutkan, karena dalam rekam sejarahnya, Macau adalah rumah bagi banyak warga negara asing yang mengadu nasib untuk mewujudkan mimpi di negeri yang tak pernah terlelap. Disebutkan di tahun 1535 menjadi momentum di mana rombongan pedagang Portugis menambatkan perahu pertama kali untuk memulai perdagangan. Namun kondisi berubah membaik, Macau membuat mereka betah dan akhirnya memutuskan menetap di sekitar awal abad ke-16. Rumah-rumah pun bertumbuhan, dan gereja megah dibangun sebagai sistem upeti yang didasari atas kesepakatan pada saat mereka menduduki wilayah tersebut. Hingga akhirnya di tahun 1840 Portugis diijinkan untuk menjalankan hak administrasi wilayahnya secara mandiri. Macau pun berkembang dengan kebijakan “satu negara dengan dua sistem�, sistem pemerintahan yang melahirkan Macau sebagai Special Administrative Region, yang memungkinkannya menjalankan kegiatan negara yang berhubungan dengan ekonomi dan politik secara independen meski di bawah kekuasaan Cina. Macau tumbuh mempesona, menarik para pelancong berdatangan, untuk merasakan dualisme budaya dan arsitektur Macau yang mengesankan.
1 2
3 4
6 7
5
escape! 41
MACAU SEMENANJUNG HARAPAN
Sehari sebelumnya, setibanya di semenanjung Macau di terminal feri Macau- Hong Kong, saya langsung menuju Fisherman’s Wharf. Batu-batu kecil terbentang di sepanjang pesisir menutupi lahan seluas kurang lebih 111.000 meter persegi. Tempat ini adalah kumpulan replika landmark dunia dari amphitheater bergaya Romawi, Istana Potala, benteng megah Timur Tengah, dan termasuk gunung berapi buatan. Restoran, pertokoan, dan wahana permainan selang seling berdiri, namun jalanan di tempat ini lumayan sepi, dengan monumen-monumen berdiri tak berpenghuni. Dalam pemberhentian di Senado Square, saya pun menyadari jika keramaian berpusat di alun-alun luas ini. Masih menyusuri jalur yang biasa Aaron lalui, saya berhenti di Taipa Fortress, sisa dari benteng pertahanan tua pada masa kolonial Portugis. Jejak Portugis juga dapat ditemukan di Taipa Houses Museum. Rangkaian dari rumah-rumah kolonial yang masih terawat
6
1 3 4
IDENTITAS PORTUGIS
Saya terombang-ambing di antara gelombang turis yang melintasi alun-alun kolonial. Padat. Turis dan warga lokal berbaur. Di banyak sudut anak-anak bermain, beberapa keluarga tampak bersantai, wisatawan hanyut dalam kemegahan bangunan bergaya Eropa yang menjamur di Senado Square. Di bagian lain, kuil-kuil dan candi Buddha juga mempesona dan dipenuhi banyak wisatawan. Padat. Akhirnya saya tiba di Rua Do Cunha, jalur pejalan kaki di Taipa yang dipenuhi turis asal Cina yang berebut posisi untuk melihat dan mencoba apapun yang ditawarkan tempat ini. Kedai kopi kecil, pedagang dan toko seni memagari sisi kanan dan kiri jalan. Tampaknya setiap toko memiliki spesialisi tersendiri, sang pemilik toko menggelar barang dagangan menghadap ke jalan. Saya pun tertarik menyicipi kukis jahe, tak lama toko kembang gula tampak menggoda, dan tidak jauh darinya terdapat toko dengan 42 escape!
rak berderet yang dipenuhi daging kering iris bertumpuk tinggi, mirip dendeng. Namun terselip di antara riuhnya pertokoan, terdapat tempat makan dan restoran seperti Dumbo yang kabarnya terkenal dengan sajian khas Macau yang dipengaruhi kuliner Cina, Melayu, India dan Afrika. Saya berusaha lepas dari gerombolan turis di Rua Do Cunha, hampir O Santos terlewati. O Santos dikenal sebagai restoran dengan sajian Portugis yang selalu sibuk, namun bukan kesibukan yang biasa. Di antara sarden panggang, chorizo yang renyah dan sangria buatan rumah yang menyegarkan, saya sibuk menyantap hidangan sambil mengamati pengunjung datang, kebanyakan adalah keluarga. Suasana pun terasa hangat ketika chef beserta pemilik O Santos memperlakukan pengunjung seperti keluarga sendiri, mereka menyapa dalam bahasa Portugis, berulang-ulang layaknya kawan karib, menghadirkan suasana yang akrab.
2
baik, tampilannya sama seperti saat digunakan pada masa penjajahan di mana Macau sedang mengalami transisi dari perkampungan nelayan menjadi pelabuhan internasional. Rumah-rumah ini berbaris di sepanjang pantai, turis dan orang lokal berjalan pelan melintasi kebun dan duduk bersantai di kursi taman disuguhi pemandangan gedung-gedung baru yang menjulang di Cotai Strip. Matahari memudar, terganti oleh sinar lampu-lampu gedung-gedung modern dan hotel-hotel megah, ketika saya berada di perbatasan antara perkampungan dan pusat kota yang gemerlap, dengan mulut yang sibuk melahap kudapan khas Macau. Makanan yang sederhana namun kaya rasa, setangkup roti berisi daging babi goreng. Bukan Portugis, juga bukan Cina, ini adalah makanan khas Macau yang membangkitkan selera. Setelah energi terisi, Saya memutuskan untuk menikmati cahaya berkilau yang bependar dari hotel-hotel mewah di Cotai Strip. Berhenti di depan Wynn Hotel yang memancarkan warna emas, berhias air
5
1. Turis dan warga lokal kerap bersantai di Senado Square 2. Gondola melaju di dalam Venetian 3&4. Interior dan eksterior mewah Wynn 5. Dihias lampu-lampu, Venetian tampak megah 6. Menikmati pesona kolonial di Taipa
mancur berliuk-liuk indah disirami lampu warna-warni yang mengikuti ketukan irama musik hits Broadway. Tujuan berikutnya adalah Venetian, hotel megah dengan pusat perbelanjaan, pilihan restoran hingga sajian hiburan yang menarik turis menghabiskan malam. Tempat ini juga kerap dijadikan tempat pagelaran konser artis internasional. Di atas gondola yang bergerak pelan, saya menikmati kesunyian sambil melihat iri ke gondola lain yang ditumpangi pasangan serasi. escape! 43
FACT BOX - Macau
MACAU WAJAH SELATAN
Esok harinya saya berada di Coloane, pulau paling selatan yang saat ini terhubung dengan daratan Taipa, hasil reklamasi tanah. Cotai menawarkan suasana pantai dengan bukit hijau untuk hiking dan jalur sepeda gunung, area kemping, bertabur pantai berpasir hitam terbentang di pesisirnya, menghadap ke arah Westin. Tak jauh dari tempat ini terdapat restoran lokal tersohor, Fernandos yang menawarkan hidangan dan minuman khas Portugis dengan atmosfer yang santai. Selama di Coloane Village, saya mengunjungi gereja, mengagumi arsitekturnya, dan membeli sekotak egg tart Lord Stowe yang terkenal. Dengan mulut yang tak berhenti mengunyah roti mungil kering berisi custard, saya melewati chapel dari St Francis Xavier, fasad kuning cerah sangat serasi dengan bagian muka rumah-rumah dan restoran yang tampil dengan warna-warni pastel, saya pun betah berlama-lama. Namun reruntuhan ikonik dari Katedral St Paul di semenanjung Macau berhasil memikat hati, kemudian dengan menumpang taksi saya kembali ke Senado Square. Alun-alun kota ini masuk dalam UNESCO World Heritage Site yang dipenuhi toko-toko menjual barang antik, dan juga berfungsi sebagai pusat pertemuan para turis, tempat transit bagi mereka yang ingin melanjutkan perjalanan ke katedral. Dengan wajah yang tampak tua yang telah menyaksikan 1. Menikmati kudapan di sela-sela jelajah kota Macau 2. Grand Prix Museum 3. Lord Stowes 4. Museum of Taipa and Coloane History
Macau merupakan koloni pertama dan terakhir Eropa di Asia
CARA MENUJU KE SANA Anda dapat menggunakan Garuda Indonesia menuju Hong Kong tanpa transit, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan ferry ke Macau (seperti Turbo Jet) dengan kemudahan akses transfer bagasi tanpa harus keluar Bandara International Hong Kong. Untuk jadwal penerbangan dapat dilihat www.garuda-indonesia.
sejarah panjang Macau hingga hari ini, Taipa juga menawarkan banyak Museum untuk disambangi. Satu blok berikutnya saya menemukan Macau Soul, rumah makan kecil namun mewah yang memiliki spesialisasi wine, tapas dan minuman berkelas seperti single malt scotch dan wine Portugis. Wine seakan melekat erat dalam keseharian penduduk Macau. Di Macau Wine Museum, sejarah panjang budaya minum wine yang dibawa Portugis bisa saya dapat hanya dengan membayar satu tiket masuk yang ternyata memberikan bonus kesempatan icip-icip koleksi wine dan akses gratis ke Grand Prix Museum yang berada persis di sebelahnya. Perhelatan balap internasional ini telah membawa Macau menjadi kota dengan jalanan yang pantas dilintasi mobil-mobil
17°
17°
20°
24°
28°
30°
31°
31°
30°
27°
23°
19°
JAN Jan
FEB Jan
MAR Jan
APR Jan
MAY Jan
JUN Jan
JUL Jan
AUG Jan
SEP Jan
OCT Jan
NOV Jan
DEC Jan
12°
13°
16°
20°
23°
25°
26°
26°
24°
22°
17°
13°
Highest Lowest
balap yang melaju kencang. Aaron bilang, ramainya luar biasa, suara mobil menderu bisa terdengar dari kejauhan, menarik orang lokal dan wisatawan berdesakan di pinggir jalan, berharap cemas menanti sang pemenang. Para pembalap professional yang juga mengaitkan mimpinya berada di podium kehormatan sebagai yang tercepat, di kota gemerlap.
MATA UANG
44 escape!
Selain dengan taksi, Anda dapat berkeliling Macau dengan bus umum yang beroperasi di dalam kota hingga menghubungkan ke beberapa pulau lainnya. Jika mau, Anda bisa menyewa sepeda di Taipa Village.
Temperatur rata-rata per tahun sekitar 20C, berkisar antar 16oC hingga 25C. Musim gugur (Oktober – Desember) menjadi musim terbaik untuk berkunjung. Jika ingin merasakan musim dingin di Macau, berkunjunglah diantara bulan Januari hingga Maret.
Inggris untuk berkomunikasi dengan wisatawan
MOP1= Rp. 1.400
KODE PANGGILAN Kode Macau: 853
ZONA WAKTU
4
images HONGKONG TOURISM; 123RF
GMT +8
2 3
CARA BERKELILING
IKLIM
Temperature
1
com Reservasi Turbo Jet di www.turbojet.com.hk
2013 MACAU SHOPPING FESTIVAL
BAHASA
Lewatkan pengunjung tahun kali ini dengan belanja sepanjang hari menikmati promosi dan diskon di banyak tempat, pusat perbelanjaan besar, termasuk toko ritel selama 2013 Macau Shopping Festival berlangsung. Digelar sejak 1 hingga 31 Desember 2013, festival belanja ini mengusung tema ‘One day shopping, One day playing’, hadir dengan penawaran istimewa, potongan harga, dan undian berhadiah sebesar MOP3.000.000. Bekali diri dengan mengunduh aplikasi Shopping Festival Mobile untuk panduan berbelanja Anda . Selain itu, bertepatan dengan Natal, kota ini akan dipenuhi dekorasi meriah di berbagai sudut yang akan menambah seru pengalaman belanja Anda di Macau kali ini. http://www.macautourism.gov.mo
Bahasa resmi yang digunakan adalah Cina dan Portugis, dengan dialek Kanton yang paling banyak digunakan. Sebagian besar pelaku industri wisata seperti Hotel, Restoran, toko suvenir dan tempat hiburan lainnya menggunakan bahasa
VISA Turis asal Indonesia dapat berkunjung ke Macau bebas visa untuk periode kunjungan 30 hari. Info lebih lanjut www.macau. visahq.com; www. macautourism.gov.mo
escape! 45