DIGITAL
LOCOMOTIVE Vol 1, 2016
Perjalanan Awal Divisi Digital Service
Survey Kak L.E.O
DIGITAL SERVICE
Sharing Knowledge
DDS Events
EGM MESSAGE Assalamu’alaikum, Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmatNya kita masih bisa berkontribusi untuk perusahaan tercinta ini melalui Telkom Divisi Digital Service. Pada Buletin pertama sebagai divisi baru ini, akan memuat gambaran perjalanan awal sebuah divisi yang didaulat menjadi locomotive Telkom untuk menjadi Telkom yang digital agar bisa menjadi King of Digital. Dimulai dari pembagian SK kepada seluruh karwayan DDS yang berada di Jakarta dan Bandung, Rapim pertama di DDS, Tim building di seluruh pegawai DDS agar kita semakin blending, event-event yang mendukung Customer Facing Unit di Telkom, event yang mengelola komunitas, dan hasil survey internal melalui bot untuk mengetahui apa yang dirasakan teman-teman di DDS terkait proses transformasi menjadi divisi digtal service yang coherent.
DAFTAR ISI 1. EGM Message ........................................................................................ 2 2. Daftar Isi ................................................................................................ 3 3. Perjalanan Awal Divisi Digital Service ....................................................... 5 4. Divisi Digital Service Event ....................................................................... 10 5. Survey Kak L.E.O .................................................................................... 25 6. Sharing Knowledge ................................................................................. 32
Tidak berpanjang lebar, mari kita mulai perjalanan ini bersama. Lakukanlah sebanyak-banyaknya kebaikan demi perusahaan tercinta. Bismillah. Arief Musta’in
REDAKSI Penerbit
Seketariat Divisi Digital Service PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk. Februari 2016, DKI Jakarta, ID
Chief Contributor Hani Buntari
Design and Layout Pengarah & Penasehat Arief Musta’in Komang Budi Aryasa Ery Punta Hendraswara
Pemimpin Redaksi Hepta Yuniarita
Dewan Redaksi M. Rahmat Yusuf
Chief Editor Hani Buntari
2 | Divisi Digital Service
Gede Doko Harikusuma Raden Aditya Prastyawan
Kontributor edisi Februari :
1. Komang Budi Aryasa 2. Dinoor Susatijo 3. Atik Aryani 4. Tim Settlement & Business Analyst
Alamat Redaksi dan Publikasi :
Seketariat Divisi Digital Service PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk. Gedung Menara Multimedia 17th Floor Jl. Kebon Sirih no.12, Kota Adm. Jakarta Pusat DKI Jakarta, ID 10110
Divisi Digital Service | 3
“I’m not telling you it is going to be easy, i’m telling you it’s going to be worth it” -Unknown
PERJALANAN AWAL DIVISI DIGITAL SERVICE
4 | Divisi Digital Service
Divisi Digital Service | 5
PENERIMAAN SK SELURUH PEGAWAI DIVISI DIGITAL SERVICE
Indra Utoyo
Chief Innovation & Strategic Officer Telkom Group
Pembagian SK Pegawai Divisi Digital Service
ertempat di Jakarta Digital Valley dan terhubung ke Lantai 6 Menara Bandung Digital Valley melalui B UMeetMe, Jum’at (4/12/2015) telah dilaksanakan pemberikan SK Pegawai Divisi Digital Service. Divisi Digital Service yang ditetapkan pada bulan Oktober 2015 akhirnya dapat melewati momentum penting dengan pengawakan seluruh pegawainya. Proses pengawakan ini sendiri tidak mudah karena DDS merupakan gabungan 2 Divisi yaitu Divisi Digital Business dan IDeC serta 1 Project Business yaitu Big Data dan berada di 2 lokasi kerja yaitu Bandung dan Jakarta. SK pegawai band posisi II DDS diserahkan langsung oleh Chief Innovation & Strategic Officer Telkom Group, Indra Utoyo yang dalam sambutannya menekankan bahwa Divisi Digital Service dibentuk dengan harapan yang besar untuk mewujudkan Telkom to be the King of Digital. Jika DDS berhenti dalam transoformasi digitalnya, maka Telkom juga akan berhenti, jika DDS berlari maka Telkom juga akan berlari. Selain pegawai band posisi II juga dibagikan SK seluruh pegawai oleh EGM DDS, Arief Mustain didampingi oleh Deputy Research and Big Data, Komang Budi Aryasa dan di Bandung dilaksanakan oleh Deputy Coherence and Innovation Management, Ery Punta Hendraswara. Dalam sambutannya, EGM DDS Arief Mustain menekankan 5 hal kepada seluruh pegawai DDS, 3 hal pertama adalah mengenai karakter yang wajib dimilik oleh setiap insan DDS yaitu integritas, totalitas dan antusias. Selain tiga karakter dasar tersebut, setiap insan DDS juga harus tahu siapa customernya, Know your customer, baik itu pelanggan internal atau eksternal sehingga solusi-solusi yang dihasilkan DDS benar-benar yang diperlukan oleh pelanggan. Untuk itu DDS perlu segera merapat ke CFU untuk mendapatkan insight kebutuhan mereka. Pesan ditutup dengan kita perlu empowering culture, tidak hanya culture The Telkom Way tetapi juga digital culture. Sebagai Divisi Digital Service, kita perlu mengimplementasikan digital culture dan menularkannya kepada unit lain di Telkom group.
PEGAWAI DIVISI DIGITAL SERVICE
Arief Musta’in
EGM Divisi Digital Service
8 | Divisi Digital Service
e c i v r e S l a t i Divisi Dig
EVENTs
“Kami berkomitmen untuk meneruskan kerjasama dengan komunitas-komunitas yang telah terjalin sebelumnya, walaupun dalam internal Telkom terjadi perubahan organisasi”
Meet up Startup Lokal & Telkom Divisi Digital Service
Arief Musta’in --- Meetup Startup Local bulan November 2015, JakDiVa
November : Indonesian Startup Heroes : Natali Ardianto, Tiket. com. Achmad Zaky, Bukalapak.com. Ryan Gondokusumo, HaloDiana.com.
Sebagai Divisi Digital, dalam setiap event, DDS sudah menerapkan sistem absensi online. Desember : 2015 Highlight & 2016 Outlook William Eka Associate Director at Skystar Capital
Divisi Digital Service dibentuk dengan harapan yang besar untuk mewujudkan Telkom to be the King of Digital. Jika DDS berhenti dalam transoformasi digitalnya, maka Telkom juga akan berhenti, jika DDS berlari maka Telkom juga akan berlari. Indra Utoyo, Chief Innovation & Stratetic Officer Telkom Group.
12 | Divisi Digital Service
Februari : Startup Talks About Love Yudhi “Domex” Mandey, Wavoo, Aditya Dwi Putra, WeddinQ William Tunggaldjaja, Asmaraku
Januari : Let’s Get Technical 3 Startups Share their Secret Code Sofian Hadiwijaya, KUDO. Norman Sasono, Bizzy.co.id Yoshiadi Wicaksono, Modegi
Peran aktif Telkom dalam Hackathon Merdeka menunjukkan komitmen Telkom sebagai katalis tumbuhnya industri kreatif digital di Indonesia.
Basuki Tjahaya Purnama, Gubernur DKI Jakarta menorehkan pesannya terhadap event Hackathon Merdeka.
Final Hackathon Merdeka, 15 November 2015 Indra Utoyo, Chief Innovation & Stratetic Officer Telkom Group.
Ainun Najib, Inisiator Hackathon Merdeka berselfie bersama Dirut Telkom Indonesia Alex J Sinaga didampingi Direktur Enterprise & Business Service, Muhamad Awaluddin serta Tim Hackathon Telkom. Menkominfo, Rudiantara melihat aplikasi salah satu peserta Hackathon Merdeka Final.
Arief Musta’in selaku salah satu juri dalam Final Hackathon Merdeka menjelaskan kriteria aplikasi yang layak sebagai pemenang.
Pemenang Hackathon Merdeka 2.0 : Kentongan (kategori kependudukan), Mobile Posyandu (kategori kesehatan), Ayo Jaga dan Lapori sebagai juara bersama (kategori keamanan/kepolisian).
14 | Divisi Digital Service
Divisi Digital Service | 15
Indonesia Infrastructure Week,
4 - 6 November 2015 Jakarta Convention Center
Divisi Digital Service (DDS) aktif mendukung kegiatan pameran yang diikuti oleh CFU Divisi Enterprise Service dan Divisi Business Service.
Internet Retailing Expo 19 - 20 Januari 2016 Pullman Hotel, Central Park, Jakarta
Dalam pameran-pameran tersebut, DDS menampilkan solusi-solusi aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan corporate customer. DDS juga mengikutsertakan para startup yang sedang dalam proses inkubasi maupun akselerasi di Telkom Group.
16 | Divisi Digital Service
Divisi Digital Service | 17
Mento ring Startu p
on i t a N e v i t rea C o dig n I ram g o r P
g n i h c Pit p u t r a t S 8 startup yang terpilih dalam program inkubasi Indigo Creative Nation 2016 Batch 1 adalah JKNApps, Rumah Sinau, Bigalia, Zelos, Trax Center, Paket ID, Kartoo, dan Sonar 18 | Divisi Digital Service
Divisi Digital Service | 19
Triawan Munaf
Kepala Badan Ekonomi Kreatif
Sharing session Over the Top (OTT) dan Financial Inclusion antara Telkom Indonesia, Mastel dan Kemkominfo yang juga dihadiri oleh perwakilan dari BRTI dan Prof. Dr. Kalamullah Ramli selaku Dirjen Pos dan Penyelenggara Informatika Kemkominfo.
Focus Group Discussion terkait industri musik digital Indonesia diinisiasi oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Telkom Indonesia. (1 Februari 2016), JakDiVa. FGD dihadiri oleh ketua BeKraf, Triawan Munaf dan CISO Telkom Group, Indra Utoyo, para pengurus Paguyuban Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia, pejabat BeKraf dan Telkom DDS. DDS mensponsori event Mobile Developer Gathering 2016 (23/1/2016) Diwakili oleh SM Open Innovation Management, Dinoor Susatijo mempresentasikan program Indigo Creative Nation.
Tim Kakatu,
Startup yang masuk dalam program inkubasi Telkom tahun 2015 dan dilanjutkan dengan program akselerasi di tahun 2016.
Telkom, melalui DDS mendukung Gerakan Gadget Sehat yang diinisiasi oleh startup binaan Telkom Kakatu (14/1/2016)
Gerakan Gadget Sehat yaitu gerakan untuk
mencegah anak-anak kecanduan gadget.
20 | Divisi Digital Service
Divisi Digital Service | 21
RAPIM pertama DDS dilaksanakan di lantai 6 Gedung Bandung Digital Valley, Bandung pada tanggal 27 - 28 Januari 2016. Chief of Telkom Digital Service, Arief Musta’in menyoroti pemanfaatan SLACK di DDS terkait employee engagement. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan terkait SLACK kepada pegawai.
Deputy Coherence & Innovation Management Ery Punta Hendraswara
22 | Divisi Digital Service
Deputy Research & Big Data Komang Budi Aryasa
Divisi Digital Service | 23
“TeamWork makes the Dream Work� Be Coherent ! Tim Building Divisi Digital Service, 29 Januari 2016, Bandung
24 | Divisi Digital Service
SURVEY KAK L.E.O
“Your number one customers are your people. Look after employees first and then customer last” -Jan Hutchinson
Participation
Jumlah pegawai DDS yang terlibat dalam survey employee engagement mencapai 244 pada tanggal 4 Maret 2016. Hal ini cukup amazing karna mencapai 96% dari jumlah pegawai.
Company Statistic Participation
28 | Divisi Digital Service
Divisi Digital Service | 29
Berikut adalah 5 jawaban menarik yang terpilih
Fokus pada Aktivitas yang memiliki goal impactful daripada memfokuskan pada banyak hal yang nampak keren namun tidak fokus.
Untuk keterbukaan informasi & diskusi hampir tanpa sekat sudah sangat bagus (pertahankan !!!), hanya untuk peningkatan kualitasnya perlu pengawalan & pengambilan keputusannya sampai menjadi aksi nyata untuk kemajuan DDS.
Clear vision, clear assignment, clear task to do, clear deliverable, clear authority than be coherent.
Kerja nyata kurangi rapat membahas pekerjaan yg sebenarnya bisa diputuskan sendiri. Jangan takut mananggung resiko akibat dari putusan kita
For the company who declared it self as digital company, there are no actual capabilities in self creating digital services such as web apps, mobile apps evenmore platform. Most of it are outsourced, making us late entry to the market. while our competitor or new startup took the opportunities out of the market. we always one or more step behind. y suggestion is the company should now has a dedicated unit that can create all mentioned above by it self. stop outsourced, start making it ourself. we have many ideas in our head but lacking in make it come true.
30 | Divisi Digital Service
Menjadi tumpuan perubahan bisnis perusahaan dimana belum semua orang paham dengan mekanisme berbisnis digital
bos yang cuma bisa bilang ‘harus gini’ tapi gak mau tau kondisi benernya
the communication and coordination between units
it’s such a bored question. Cause i still havent found any enjoyfull of my work now. No clearlyness and it seems so blured
Some internal cooperation/alignment/coherence between subunit is only on formal level, not on real implementation. Subunits think too much on securing its NKSU, not for bigger picture, higher goals, greater good... Telkom’s Sustainability for NEXT GENERATION!!!
Divisi Digital Service | 31
“Power is gained by sharing knowledge, not hoarding it.�
-Unknown
Sharing Knowledge Divisi Digital Service
Memahami 10 Jenis Inovasi sebagai Disiplin Membangun Inovasi Breakthough Oleh: Dinoor Susatijo Open Innovation Management
S
angat banyak produk-prduk inovasi yang dikembangkan dan dipasarkan, namun tidak mendapatkan respon positif dari masyarakat luas yang menjadi target pasarnya. Bahkan beberapa produk Telkom yang telah diluncurkan pun mengalami hal serupa walaupun produknya bagus, termasuk penurunan kepuasan dan kepercayaan pelanggan ketika telah menggunakannya. Larry Keely dalam bukunya Ten Types of Innovation, the Discipline of Building Breakthrough menjelaskan sebagai berikut.
• Kegagalan inovasi umumnya bukan disebabkan oleh kurangnya kreativitas, melainkan lemahnya disiplin inovator dalam menerapkan prinsip-prinsip inovasi.
Tabel berikut secara ringkas menjelaskan jenis-jenis inovasi di atas berikut perusahaan-perusahaan yang telah menerapkannya.
Jenis Inovasi
Deskripsi
• Umumnya inovasi gagal karena inovator hanya terfokus pada produknya saja, dan tidak memanfaatkan jenis-jenis inovasi lain untuk memperkuat produk tersebut.
Profit Model
Make money
Network
Connect with others to create value
• Inovator yang sukses selalu menganalisa pola-pola inovasi di industrinya, sehingga mereka dapat mengembangkan inovasi dengan cara baru.
Structure
Allign your talent and assets
Process
Use Superior methods to do your work
Product Performance
Employ distinguish features and functionality
Product System
Create complementary products and services
Service
Support and enhance the value of your offering
Channel
Deliver your offering to your customers and users
Brand
Represent your offering and business
Customer Engagement
Foster Interaction
• Dengan penerapan disiplin yang baik, inovasi dapat dikembangkan secara sistematis.
Kesepuluh jenis inovasi yang dimaksud dijelaskan dalam diagram berikut:
Implementor
Kategori inovasi configuration difokuskan pada fungsi-fungsi internal sebuah perusahaan dan sistem bisnisnya. Kategori inovasi offering berfokus pada produk atau layanan yang dimiliki perusahaan. Sedangkan kategori inovasi experience berfokus pada elemen-elemen customer facing atau customer relationship dari suatu perusahaan atau sistem bisnisnya. 34 | Divisi Digital Service
Divisi Digital Service | 35
Mix and Match
Untuk memperoleh dampak inovasi yang jauh lebih besar, maka dapat dicapai dengan mengkombinasi (mix and match) jenis-jenis inovasi menjadi sebuah kesatuan yang dirasakan oleh customers atau users. Hingga saat ini telah terdapat banyak contoh perusahaan dengan produk-produk unggulannya yang dilahirkan melalui kombinasi jenis-jenis inovasi di atas. Berikut ini disampaikan salah satu contoh produk yang telah sukses dengan mengkombinasikan beberapa jenis inovasi.
Apple iTunes
Apple telah mengembangkan ekosistem iTunes secara revolusioner, yaitu menyediakan platform tunggal untuk industri musik, media, software, mobile phone, dan personal computer. Walaupun sering mendapatkan kritik dengan platform yang melebihi pola "walled garden", namun pada tahun 2012 Apple berhasil memiliki market capitalization tertinggi di dunia. Kesuksesan Apple iTunes ditopang oleh implementasi enam jenis inovasi sekaligus sebagai berikut.
Profit Model
Licensing
Grant permission to a group or individual to use your offering in a defined way for a specified payment
Network
+
Alliances
Share risks and revenues to jointly improve individual competitive advantage
Product Performance
Product System
Performance Simplification
Product/Service Platforms
Omit superfluous details, features, and interactions to reduce complexity
+
Develop systems that connect with other partner products and services to create a holistic offering.
Oleh: Komang Budi Aryasa Deputy Research & Big Data Teori inovasi disruptive diperkenalkan tahun 1995 oleh Clayton Christensen. Sejak saat itu banyak pemimpin perusahaan menggunakan istilah ini sebagai cara berinovasi untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Manajer dari beberapa perusahaan ternama juga memberikan apresiasi terhadap istilah ini dengan menggunakannya sebagai referensi utama.
Christensen menyampaikan definisi tentang disruptive sebagai suatu proses dimana sebuah perusahaan baru (new entry) dengan sumber daya yang lebih sedikit mampu mengalahkan perusahaan lama (incumbent) yang telah lebih dahulu ada di pasar. Sebagai pemain yang lebih lama ada di pasar, perusahaan ini hanya fokus pada produk dengan menyasar segmen pelanggan yang memberikan tingkat keuntungan (profitability) yang tinggi.
Process
+
Strategic Design
Employ a purposeful approach that manifests itself consistently across offerings, brands, and experiences.
Channel
+
Go Direct
Skip traditional retail channels and connect directly with customers.
Implementasi beberapa jenis inovasi ini ditujukan untuk membangun sebuah seamless system dari berbagai produk dan layanan yang dapat saling berinteroperabilitas dan terhubung secara konsisten dan elegan. Hal tersebut melahirkan produk dan layanan yang dapat disampaikan kepada pelanggan secara mudah (simplicity) dan koheren terhadap beberapa penawaran yang disampaikan. Pada akhirnya Apple menawarkan sebuah Experience Ecosystem sebagai daya tarik yang kuat bagi produk-produknya. Diharapkan ulasan singkat terhadap buku Ten Types of Innovation, the Discipline of Building Breakthrough dapat menginspirasi dan membangun rumusan disiplin pengembangan inovasi di Telkom Group. Salam Solid, Speed, Smart. Some ti you m mes whe n yo ake m u inn admi t the istakes. It o m qu is bes vate, with t to ick im innov proving y ly, and g et on o ation ur oth s. er -Stev e Jobs
36 | Divisi Digital Service
Inovasi Disruptive vs Inovasi Sustaining
Perusahaan ini biasanya mengabaikan segmen pelanggan lain yang tingkat profitabilitasnya lebih rendah. Pemain baru masuk untuk memenuhi kebutuhan segmen pelanggan yang tidak terlayani ini dengan menyediakan produk yang memenuhi standar kualitas layanan pada segmen ini. Produk dimaksud biasanya menghadirkan harga yang murah. Pada kondisi ini, perusahaan incumbent tidak melakukan respon atas hadirnya pemain baru. Setelah produknya dapat diterima dengan baik pada segmen bawah, maka selanjutnya pemain baru secara perlahan masuk ke segmen pelanggan yang lebih tinggi dengan menghadirkan standar layanan yang lebih baik. Ketika segmen pelanggan yang sebelumnya dilayani oleh perusahaan incumbent mulai menggunakan produk dari pemain baru ini, maka disitulah terjadi disruptive.
Gambar dibalik ini akan menunjukkan bagaimana Christensen menjelaskan kembali proses disruptive sebagai proses yang berlangsung seiring dengan berjalannya waktu terhadap kinerja produk. Garis warna merah menunjukkan bagaimana kinerja produk atau layanan selalu semakin baik seiring dengan waktu. Garis warna biru menunjukkan kesediaan pelanggan untuk membayar (customer willingness to pay) yang dibagi dalam segmen pelanggan masing masing sesuai dengan tingkat profitabilitas produk atau layanan yaitu segmen bawah, menengah dan atas. Pada kondisi dimana incumbent secara konsisten menawarkan produk dengan kualitas yang lebih baik untuk segmen pelanggan atas dan menengah, incumbent mengabaikan segmen pelanggan bawah yang memiliki tingkat profitabilitas rendah. Divisi Digital Service | 37
Dalam perkembangannya banyak organisasi dan tulisan ilmiah mengadopsi penggunaan istilah inovasi disruptive ini telah menyimpang dari inti teori yang sebelumnya diperkenalkan. Dengan demikian banyak perdebatan, kritikan dan perbaikan yang telah disampaikan sepanjang dua puluh tahun teori tersebut diperkenalkan. Menurut Chistensen, para praktisi, akademisi dan masyarakat berbicara mengenai disruptive namun belum membaca secara seksama buku dan artikel yang ditulisnya. Banyak yang sangat memaksakan untuk menghubungkan antara inovasi yang terjadi saat ini dengan inovasi disruptive. Peneliti, penulis, konsultan menggunakan istilah inovasi disruptive untuk menggambarkan sebuah industri yang sebelumnya mapan namun terguncang karena adanya pemain yang baru masuk di pasar yang sama.
Pemain baru mengisi kekosongan pada segmen ini. Seiring waktu juga, pemain baru secara konsisten meningkatkan kinerja produknya dan bergerak untuk merebut segmen pelanggan menengah dan atas yang memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Pada saat ini pemain baru akan mengganggu dominasi incumbent. Hal inilah yang disebut dengan disruptive. Dengan demikian inovasi disruptive menurut Christensen, merupakan suatu proses dimana produk dari pemain baru mengganggu bahkan mengambil alih dominasi dari produk incumbent yang telah lebih dahulu berada di pasar. Sebaliknya dari inovasi disruptive, Christensen menyampaikan tentang inovasi sustaining sebagai inovasi produk dengan melakukan perbaikan kinerja dari produk yang telah ada pada segmen pelanggan mainstream dan segmen pelanggan yang memiliki tingkat profitablitas tinggi. Inovasi sustaining juga menghasilkan adanya pertumbuhan kinerja produk pada segmen pelanggan yang ada atau segmen pelanggan existing). Inovasi ini juga mendorong incumbent dalam menghasilkan margin yang lebih tinggi dengan menjual produk yang telah dilakukan pembaharuan. 38 | Divisi Digital Service
Inovasi produk ini menyasar kepada segmen pelanggan mainstream dan segmen pelanggan yang memiliki margin besar. Dilihat dari sisi penggunaan teknologi, inovasi sustaining biasanya menggunakan teknologi yang sama namun adanya perbaikan di sisi bisnis model. Christensen dan Reynor menyampaikan perbedaan antara inovasi sustaining dan disruptive. Inovasi sustaining menyasar segmen pelanggan high-end dengan menyediakan produk yang prima. Beberapa inovasi sustaining merupakan perubahan secara terus menerus terhadap kinerja dari suatu produk. Incumbent selalu dapat melakukan inovasi sustaining yaitu dengan melakukan perbaikan produk ke arah yang semakin baik dengan profit margin yang tinggi. Pada sisi lain, inovasi disruptive tidak menghadirkan produk yang lebih baik. Inovasi disruptive memperkenalkan produk yang lebih sederhana, lebih mudah untuk dioperasikan atau diterima serta jauh lebih murah. Produk ini biasanya diperuntukkan kepada segmen pelanggan bawah (low-end) dengan fungsionalitas produk yang mencukupi (less-demanding). Inovasi disruptive biasanya memperkenalkan adanya manfaat baru seperti kenyamanan, kesederhanaan, kastemisasi, atau keterjangkauan di sisi biaya untuk mendapatkan produk dimaksud. Untuk pemain lama (incumbent), manfaat ini tidak sesuai dengan cara mereka dalam melakukan bisnis.
GIS ANALYTICS
Oleh: Atik Ariyani Mgr Big Data Internal Service Startegy & Design GIS (Geographic Information System) merupakan salah satu cara untuk menampilkan informasi geografis yang kemudian dapat divisualisasikan, dianalisa, dan diterjemahkan menjadi data yang lebih mudah dipahami keterkaitan, pola serta trennya. GIS analytics sendiri merupakan analisa lebih lanjut (next-generation GIS) mengenai data geospasial yang dihasilkan oleh GIS itu sendiri. Dalam era Big Data, GIS analytic digunakan untuk menemukan, menyimpan, mengintegrasikan, memproses hingga memvisualisasikan data geospasial yang besar untuk pemanfaatan yang lebih luas hingga spesifik. Selain dari data aktivitas ekosistem (misal : atmosfir, gunung berapa dan lautan), Hasil analisa GIS analytics juga dapat diolah dan dipengaruhi oleh data data lain seperti data kependudukan, data BPS, geo-social media dan volunteered-graphic information (VGI) seperti tweet, checkin, waze atau laporan trafik yang bersifat user-generated content.
Dua orang peneliti lain King dan Baartogtokh tahun 2015 melakukan pendalaman atas teori inovasi disruptive yang disampaikan oleh Christensen. Penemuan pertama atas pendalaman ini menunjukkan bahwa meskipun teori ini telah dirujuk secara luas namun dalam literatur akademik teori ini jarang dilakukan pengujian dalam industri lain selain pada industri hard drive. Sangat sedikit penelitian kuantitatif dilakukan atas teori ini. Christensen telah melakukan penjelasan atas kurangnya penelitian kuantitatif tentang inovasi disruptive dan lebih banyak dalam studi kasus. Dalam pembelaannya, Christensen menyampaikan bahwa jarangnya penelitian kuantitatif tentang inovasi disruptive karena analisa statistik yang dilakukan oleh peneliti kurang tajam. Disamping itu Christensen juga beralasan bahwa teori disruptive terjadi kepada produk atau perusahaan yang sebelumnya menjadi pemimpin di pasar, pangsa pasarnya tergerus oleh pemain baru dari waktu ke waktu dan terkadang terjadi secara lintas industry.
GIS analytics sering digunakan untuk membantu mengambil keputusan yang berkaitan dengan lokasi seperti rute, konservasi hinga perencanaan evakuasi. Beberapa contoh use case implementasi GIS Analytics antara lain : • Perusahaan jasa pengiriman barang UPS (United Parcel Service) yang bermarkas di Seattle, Amerika menggunakan GIS analytics agar kendaraan tidak terjebak macet dan berhenti terlalu lama di lampu merah atau tikungan. • Taiwan memanfaatkan GIS Analytic untuk perencanaan penanggulangan terhadap typhoons. • WWF melakukan pemetaan terhadap kemungkinan terjadinya cuaca buruk, curah hujan, dan banjir di Brazil dalam 3 dekade. Trend maupun pattern dari pemetaan tersebut sangat membantu dalam identifikasi lahan sebagai proyek konservasi di masa mendatang • Peta menampilkan informasi mengenai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Hal ini sangat membantu petugas melakukan usaha dalam mengontrol dan mencegah penyebaran tersebut Divisi Digital Service | 39
• Shell menggunakan sensor data untuk memetakan sumur gas dan minyak yang bertujuan untuk meningkatkan output dan efisiensi operasinya. Data dari sensor tersebut kemudian dipetakan dalam bentuk 3D dan 4D maps. • Domino Pizza menggunakan GIS Analytics untuk penentuan lokasi potensial store miliknya selanjutnya • Smart Penetration Indihome dengan berbasis GIS Analytics yang dilengkapi dengan Peta poligon per kelurahan, Data BPS, Data Point of Interest, Data pelanggan existing,Data ODP, dan data data lain.
Menurut pemanfaatan GIS analytics mampu menghemat $600 juta dolar pada tahun 2020 (laporan McKinsey Global Institute pada tahun 2012). Penghematan ini dalam hal bahan bakar dan waktu eksekusi operasional. Pemanfaatan tersebut terbukti mampu mengurangi operational cost 10-30 persen. Hal ini tentu berdampak positif dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan efisiensi dalam penjadwalan. Telkom juga memasukan GIS Analytic sebagai salah satu use case Big Data tahun 2016 ini, baik untuk kebutuhan support Internal maupun ekspansi bisnis big data ke eksternal.
Tmoney Online Digital Daily Settlement Oleh: by Tim Settlement & Business Analyst
Divisi Digital Service terbentuk sesuai dengan Peraturan Direktur Human Capital Management nomor: PR.202.25/r.00/ HK200/COP-J4000000/2015 tanggal 30 November 2015, tentang Daftar Posisi dan Formasi, Proses Bisnis dan Uraian Posisi Organisasi Divisi Digital Service (DDS). Peran DDS adalah menghasilkan digital product, digital business process dan digital experience. Unit Strategic Partnership melalui sub unit Settlement and Business Analyst (SnBA) sebagai sub unit yang melakukan rekonsiliasi dan settelement atas produk digital tentu harus ditunjang dengan proses bisnis settlement yang terdigitalisasi sehingga terjadinya digital experience yang baik.
Dalam menjalankan tugasnya sub unit SnBA melakukan rekonsiliasi dan settlement atas produk Tmoney dan Non Tmoney. Produk Non Tmoney adalah produk atau layanan konten digital seperti Qbaca, Umeetme,Jarvis. Sedangkan produk Tmoney terbagi dalam Tmoney Card, Remittance dan Tmoney Online. Proses rekonsiliasi dan settlement dilakukan secara bulanan dan harian. Untuk produk Non Tmoney rekonsiliasi dan settlement dilakukan secara bulanan. Untuk produk Tmoney, rekonsiliasi dan settlement dilakukan harian dan bulanan.
Saat ini sub unit SnBA memiliki Tools yang digunakan untuk melakukan rekonsiliasi atas produk Tmoney yang menghasilkan suatu laporan settlement sebagai dasar pembayaran kepada merchant (Tmoney Online) dan cash point/ Plasa (Remittance) yang dinamakan RESOLUSI-99. Akan tetapi, tools ini belum menunjang proses digital sepenuhnya dikarenakan masih harus melakukan pencetakan dokumen laporan yang cukup banyak serta waktu penyampaian laporan settlement ke unit Finance tidak efisien karena memerlukan tanda tangan basah, sehingga aproval pembayaran oleh unit Finance tidak langsung didukung dengan dokumen yang telah lengkap ditandatangi.
Untuk tahap pertama, RESOLUSI-99 sudah dilakukan improve atas layanan Tmoney Online yang dilakukan settlement secara harian, sehingga pencetakan laporan tidak diperlukan lagi karena sudah tercreate di tools ini dan unit Finance seketika itu juga menerima laporan settlement yg sudah sah sebagai dokumen sebagai dasar untuk pembayaran kepada Merchant.
Perbandingan Proses Settlement Digital dengan Non-Digital
Bisnis Proses Digital Settlement Harian Tmoney
Cakupan Proses Digital Settlement Harian TMoney Card
TMoney
TMoney Online TMoney Remmitance
Resolusi 99 (cms.telkomdelima.com
SnBA Qbaca Non-TMoney
40 | Divisi Digital Service
Umeetme, Jarvis, dll
Dengan demikian tidak memerlukan banyak kertas dan tempat penyimpanan fisik serta evidence lebih cepat diterima oleh unit Finance sehingga proses approval pembayaran lebih meyakinkan.
Divisi Digital Service | 41
KAMI SIAP MENJADI LOCOMOTIVE TELKOM DALAM MENTRANSFORMASI TELKOM TO BE KING OF DIGITAL
YES, WE ARE READY!