VIP 1st Edition: 'Belajar' Merawat Desa

Page 1

ViP

th 1 Edition/2015

Bina Desa BEM KM IPB Presents

Village in Paper

‘Belajar’

Merawat

Desa Inovasi:

Shout | | | Desa Brobot ‘Magno’ Ardian F. Ngulik:

Profil muda

Out


“ Rebut senyumnya. ambil tarangnya. Campur adukan dengan imajinasi Maka akan tercipta sebuah momentum yang disebut dengan kebahagian�


“Rebut senyumnya. Ambil tarangnya. Campur adukkan dengan imajinasi. Maka akan tercipta sebuah momentum yang disebut kebahagiaan.�




Sambutan 'Belajar' Merawat Desa menjadi tema pada peluncuran perdana Majalah VIP yang diterbitkan oleh Bina Desa BEM KM Institut Pertanian Bogor ini. Pembahasan mengenai desa dan dinamikanya menjadi isu strategis dalam pembangunan Indonesia yang diperbincangkan di berbagai level. Terlebih membangun desa menjadi agenda prioritas pemerintahan Jokowi-JK yang tertuang dalam Nawacita poin tiga yakni “membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan�. Dalam upaya melaksanakan pembangunan desa diperlukan pemahaman semua pihak terkait dengan pengertian mendasar tentang desa. Jadi, mengapa harus merawat desa? Karena, merawat segenap komponen desa berarti menjamin kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga menjadi aksi konkrit dalam menjalankan misi dan mencapai visi Presiden Republik Indonesia sebagai representasi dari visi dan misi seluruh masyarakat Indonesia. Membangun desa - meliputi berbagai upaya merawat desa didalamnya - memerlukan paradigma yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas namun diperlukan pergeseran paradigma pembangunan yang berorientasi pada masyarakat. Salah satu pendekatan pembangunan yang berpusat pada masyarakat adalah

i

pengembangan masyarakat. Adapun pemberdayaan masyarakat menjadi landasan penting dalam mengimplementasikannya (Nasdian, 2014). Majalah VIP menjadi salah satu media komunikasi, edukasi dan informasi mengenai desa dan pemberdayaan masyarakat desa di lingkup civitas akademika IPB. Majalah VIP menyajikan kolomkolom berita yang menarik dan inspiratif bagi para pembaca khususnya para pejuang desa. Melalui media cetak inilah, diharapkan dapat menjadi ruang bagi civitas akademika untuk berbagi ide, pengetahuan, dan pengalaman dalam 'belajar' merawat desa. Sukses selalu Majalah VIP, never ending inspiring!

Hana Indriana, SP, MSi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor


Desa?


Lahirnya Desa D

esa, secara alamiah, bermula dari keluarga atau garis keturunan sedarah yang terus berkembang, seiring dengan pertambahan penduduk. Pada saat terakumulasi banyak keluarga, yang saling terikat dengan hubungan kekerabatan (bateh) tersebut, maka diperlukan pemimpin (atau tetua). Gelar bagi pemimpin di setiap tempat berbeda-beda. Dari beberapa kepala keluarga kemudian jumlahnya terus berkembang menjadi lebih banyak lagi. Untuk itu menjaga keharmonisan dalam masyarakat, dibutuhkan organisasi dan pemimpinan. Gelar kepada para pemimpin di setiap tempat berbedabeda, seperti glondong, bekel, demang, penatus, kuwu, dan petinggi. Di era kemerdekaan Indonesia, mereka berperan seperti semacam kepala Desa. Variasi lingkungan dan faktor kesejarahan di setiap tempat berbeda-beda. Latar belakang tersebut menyebabkan aturan-aturan di antara satu desa dengan desa yang lain sangat bervariasi. Di Jawa, ada istilah, “deso mowo, coro negoro mowo toto�, yang berarti setiap desa mempunyai cara atau sistem pranata hukum yang berlaku di desa dan Negara mempunyai tatanan atau pranata yang berlaku dalam wilayah Negara. Di Bumi Minangkabau berkembang istilah “baku adat bersendi syara dan syara bersendi kitabullah�.

7 | Umum


Seiring dengan berjalannya waktu, desa terus berkembang dan berubah sesuai jaman. Namun tentu saja, ada juga desa yang masih kuat mempertahankan eksistensi hukum adat dan istiadatnya mereka selama ini, bahkan hingga hari ini. Saat ini, sumber memperkirakan masih ada sekitar 250 desa adat yang tersebar di seluruh tanah air. Beberapa desa adat di Indonesia antara lain: Nagari di Minangkabau, Marga di Lampung, Dukuh di Cirebon, Jati Pelem di Jawa Timur, Tihiang di Bali, Tawang Pajangan di Kalimantan Tengah, Bora di Ada berbagai aturan yang dibuat oleh warga desa secara organis, untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Lumbung desa, misalnya, atau gudang tempat pengumpulan bahan pangan oleh rakyat desa ketika sedang panen raya, berfungsi sebagai wahana untuk menjaga ketahanan pangan di desa. Ia berfungsi sebagai tempat penyimpangan pangan warga desa, untuk menjaga apabila terjadi rawan pangan (paceklik) atau apabila terdapat musibah bencana alam yang menimpa warganya.

Apabila hingga panen berikutnya tidak

terjadi kekurangan pangan atau bencana alam maka stok bahan makanan di lumbung deso tersebut di jual. Hubungan antara kepala desa dan kepala adat di setiap tempat berbeda-beda. Ada wilayah-wilayah tertentu dimana fungsi kepala desa dan kepala adat

Sulawesi Tengah, Maja di Maluku dan Patuanan di Propinsi Papua. Masyarakat desa secara alamiah membuat aturan-aturan untuk menjaga ketentraman hidupnya. Keotonomian desa bukanlah bersumber dari pemberian otoritas kekuasaan Negara dan juga bukan dari pelaksanaan asas desentralisasi, tetapi sejatinya berakar dari nilai-nilai tradisional yang melekat dalam proses kelahiran desa itu sendiri. Saat itu, desa masih merupakan komunitas kecil dengan kehidupan yang “gemah ripah loh jinawi kerta raharja� dan dipayungi dengan pranata aturan yang dibuat secara organis dan turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya.

disatukan. Sementara itu di tempat lain, ada juga yang fungsi ketua adat dan kepala desa dibuat terpisah: kepala desa bertugas mengatur urusan pemerintahan yang meliputi sosial kemasyarakatan dan pembangunan desa, di sisi lain, kepala adat menangani pranata aturan di desa, seperti penegakan hukum adat. Untuk menjalankan tugas dan kewenangannya, pimpinan kepala desa dibantu oleh pamomong/pamong desa yang di dalam perkembangannya disebut aparatur pemerintahan desa. Fungsi-fungsi pamong desa yang umum terdapat dalam struktur pemerintahan desa antara lain Jogoboyo, Petengan dan Carik.

Koentjaraningrat (2007) Villages in Indonesia, Equinox Publishing. revolusidesadotcom


Desa Brobot

Hiikkiinngg H Broc re

‘Menopang Ketahanan Pangan’

Brochhuu re Hendra Wardhana

D

esa Brobot, sebuah desa di Kabupaten Purbalingga Jawa

HHIKIKIN INGGGGRROOUUPP Bojongsari yang lebih tersohor secara nasional berkat adanya Tengah, menjadi gerbang pertama memasuki wilayah

16 th o f

ember

o ov veDesa fN mbetersebut oN r 16AirthBojongsari. Owabong atau Obyek Wisata berjarak 3 km dari Owabong.Hendra WardhanaDengan memiliki keunggulan dalam hal pemberdayaan masyarakatnya yang memanfaatkan halaman rumahnya Lorem

er

ipsum dolor si t sit nsectetu Letaknya sangat co , ec amam et, jenis sebagai kebun sayuran. coetns um doloraneka tetuer regmmenanam Loin adipiuntuk sc elips it. Ae n eane ligula eget odlio gu mo n m co co m an m od Ae t. eli l a eget ing ipi strategis, bahkanadbus antar juga melalui dosc lor . Nakota sc et Bobotsari-Purwokerto-Jakarta lus mus. icus mus. ridlu ur icu scetrid dolor. Naur

desa ini. Meski terletak dekat dengan kota, Brobot masih menampilkan wajah

sebuah desa yang hijau. Dengan cara yang paling sederhana, Brobot FOLLFO Oketahanan WLLUS OWOUS menampilkan usaha membangun pangan N : ON: lokal warganya.

9 | Ngulik


Selain masih merawat sawah-sawah yang tersisa, banyak warga desa Brobot juga menjadikan halaman rumahnya sepakai kebun mini untuk menanam aneka jenis sayuran. Dengan memanfaatkan plastik polybag dan kaleng-kelang bekas sebagai pot, mereka

Menyenangkan bukan memiliki

menanam aneka jenis sayuran di depan

sebuah rumah dengan halaman yang

rumahnya yang sempit. Sementara warga

berdaya guna seperti ini? Desa Brobot

yang memiliki halaman sedikit lebih luas

bisa menginspirasi banyak desa lainnya

menyulap bagian depan atau samping

dan banyak orang yang memimpikan

rumahnya menjadi kebun sayuran yang

sebuah rumah di mana setiap sudut

menyegarkan mata. Secara berkelompok maupun perseorangan mereka menghidupi dapur rumahnya dengan cara yang sangat inspiratif. Bagaimana tidak ada belasan jenis

halamnnya selalu hijau dan berwarna dengan aneka jenis sayuran dan buah yang bisa dipetik untuk dinikmati sehari-

sayuran yang ditanam para warga di halaman

hari oleh keluarga. Dengan memanfaatkan

rumahnya. Tomat, cabe, kobis, kol, bayam,

halaman rumahnya masing-masing,

kangkung, daun bawang, pare, oyong hingga

warga Desa Brobot berusaha menopang

tanaman obat menghiasi halaman rumah yang

ketahanan pangan lokal dan kebutuhan

berjajar di pinggir jalan aspal.

gizi rumah tangga mereka dengan cara yang sederhana dan sangat menginspirasi. (nrl/irh)


M

andalamekar adalah sebuah Desa yang berada di wilayah perbukitan sebelah selatan Kabupaten Tasikmalaya. Perkampungan yang berada di lerenglereng perbukitan membuat desa ini memiliki kekhasan tersendiri di Priangan Timur. Desa Mandalamekar masih berjuang menuju kemandirian dan kemakmuran untuk warganya.

“

Ada banyak tantangan, namun bukan menjadi kendala yang berarti. Karena bagaimanapun kreativitas harus di tumbuhkan meskipun berada di wilayah desa terpencil. Namun di balik itu semua, desa ini sangat inspiratif dan berprestasi salah satunya Seacology.�

11 | Inspirasi

Desa ini sangat inspiratif dan berprestasi salah satunya Seacology yang merupakan award tingkat internasional, melalui banyak riset, penilaian, dan capaian-capaian tertentu. Selain itu, Desa Mandalamekar saat ini memplopori Desa Konservasi Mandiri dan memiliki beberapa tempat penting dalam sejarah penyebaran Agama Islam di Jawa Barat hingga ke luar pulau Jawa dan potensi pariwisata yang tidak diragukan lagi.


Desa Mandalamekar berhasil menghutankan perbukitan di wilayahnya, mengadakan lokakarya Desa Membangun, serta konservasi mandiri desa. Sekarang pun tengah mengembangkan 'Mandalamekar Go Open Source' melalui pembuatan sistem operasi berbahasa Sunda untuk kelancaran administrasi desa, Gethux Siga Ruyux. Sistem operasi ini sedang dikembangkan bersama lembaga Combine. Penggunaan open source ini sungguh berani. Bahkan di daerah yang lebih melek teknologi, terutama di kota, orang cenderung malas menggunakan open source seperti Linux yang tentunya lebih legal.

Bukan hal instan untuk meyakinkan orang banyak membangun desanya, karena kelap-kelip dan aliran lalu lintas ekonomi di kota tampak menjanjikan. Sedikit demi sedikit semoga apa yang dilakukan di Mandalamekar mampu memberikan tauladan bagi desa-desa untuk membangun, karena bagaimanapun desa tak terpisahkan dengan nafas orang yang lebih banyak. (rsd/irh)


"/so·si·a·li·sa·si/ n 1 usaha untuk mengubah milik perseorangan menjadi milik umum (milik negara); 2 proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya; 3 upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga men-jadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat; pemasyarakatan;" -Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Sosialisasi 13 | Tips


Bila ada masalah, memberi solusi yang konkret dan solutif menjadi salah satu hal yang harus dilakukan. Pola pikir dan sudut pandang akan menentukan keberanian untuk

K

omunikasi

bersosialisasi dengan cara yang kreatif.

menjadi

bagian

dalam

proses

Spontan merupakan salah satu tindakan

berhubung dengan masyarakat

yang selayaknya untuk dihindari, karena

desa. Ada banyak sekali cara bersosialisasi

respect masyarakat akan didapatkan bila

yang nantinya berdampak pada perilaku

rencana yang telah kita rancang jelas dan

masyarakat memperlakukan kita. Semakin

mencapai tujuan yang solutif.

terpenting

tinggi

kemampuan

membangun

topik

Kemampuan

berkomunikasi

akan

pembicaraan, semakin tinggi pula respon

meningkat dengan pesat bila kita berani

yang akan kita dapatkan. Sehingga jelas

untuk mengasahnya. So, tunggu apalagi?

dan memiliki bahan berisi untuk berkata

Yuk, bersosialisasi dengan masyarakat!

menjadi poin yang sangat krusial dalam

(nrl/nfh)

membangun koneksi. Setiap lapisan masyarakat memiliki latar belakang

yang

berbeda.

Sehingga

pembicaraan awal tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai perilaku. Dengan opini dan tujuan yang bermutu, warna baru dalam bersosialisasi akan semakin muncul.


The life of the village

became more and

more affected by strikes & lock-outs. -John Grierson



mu

si t u b tn ri raka o sya K a Ma n a p m ai ada g Ba Terh

�

Tidak kurang dari 17000 desa ada di negeri ini. Keberhasilan pembangunan Indonesia ke depan sangat tergantung dengan pembangunan di desa. Kemandirian ekonomi masyarakat desa akan berpengaruh signifikan terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Saya punya mimpi, tidak lama lagi saya ingin berkolaborasi dengan masyarakat mengeksplorasi potensi lokal untuk membangun kemandirian ekonomi desa.�

Dadan Hudanul Haq Presiden Mahasiswa IPB 2015

17 | Shout Out

? sa

e D

�

Saat ini saya dan temanteman punya komunitas yang namanya Eleg3d (emotional legend 3 dimension) yang fokus sama buku dongeng untuk anakanak karena sekarang dongeng sudah mulai ditinggalkan, dan buku ini salah satu cara untuk melatih kecerdasan emosi anak. Buku dongengnya kami buat sendiri bekerja sama dengan IPB Press.�

Riska Anggraeni Ketua Komunitas Eleg3d (emotional dimension)

legend

3


T

epat 5 tahun setelah berkontribusi mengabdi pada masyarakat sekitar kampus, saya masih melanjutkan pengabdian itu pada bidang lain, yaitu pendampingan petani kopi hampir di seluruh Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran kopi. Dampak yang kecil jika dikerjakan bersama Insya Allah memberi manfaat besar bagi kebaikan semua.”

Andi Dharmawan Peneliti Muda Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

“Saat ini Insya Allah saya sedang merancang kegiatan masyarakat peduli halal (Halal Care), membantu wirausaha masyarakat untuk mendapatkan sertifikasi halal dan ilmu mengenai kehalalan. Sebagai generasi muda, hal yang paling mudah dan sederhana dilakukan yaitu ikut dalam berbagai kegiatan desa. Menjadi inovator dan inisiator dalam kegiatankegiatan yang bermanfaat.”

Andri J Laksana Direktur Bina Desa BEM KM IPB 2012/2013

“Kalau pemuda, khususnya mahasiswa diajak bicara tentang pengabdian itu sulit, kenapa? Karena mereka punya semangat tidak terbatas namun waktu terbatas. Kontribusi yang bisa dilakukan adalah pendampingan, dampingi apa yang masyarakat punya, beri jalan, dan kembangkan.”

Zein Fadhlurrahman Menteri Sosial Masyarakat BEM KM IPB 2014/2015

Saya lagi konsen untuk berkontribusi ke Rumah Baca, baik di tempat saya tinggal di salah satu desa di Ciawi, atau di Bindes. Kenapa Rumah Baca? Karena tingkat baca masyarakat Indonesia sangat rendah (0,01%). Yuk, kita sendiri membaca 1 jam/hari!”

Hassan Afif Pekerja Sosial Organisasi Non-profit Dompet Dhuafa


Bagi mahasiswa, menyapa masyarakat dari dekat membuat hidup semakin kaya dengan pelajaran berharga. Dalam menghadapi bonus di masa depan, kita membutuhkan mahasiswa sebagai generasi muda yang kreatif, peka dan berkarakter. Hal itu dapat dicapai salah satunya dengan aktif dalam kegiatan pengembangan masyarakat.”

Ikrom Mustofa Mahasiswa Berprestasi 2 Tingkat Nasional 2015 | Founder Generasi Cerdas Iklim

“Kalau yang sedang dilakukan, tetap menjalankan amanah yang ada sebaik mungkin. Mengabdi kepada masyarakat adalah salah satu cara untuk menjalankan motto hidup 'Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Mengabdi kepada masyarakat, apapun bentuk kontribusinya, akan membuat kita peduli dengan lingkungan sekitar kita.” Rahardian Okta Direktur Bina Desa BEM KM IPB 2014/2015

S

ebagai seorang penggiat program pengembangan masyarakat, mulailah pengabdian dari proses pemberdayaan yang sederhana. Buatlah perubahan dari hal kecil di masyarakat seperti perubahan mindset dan penyadaran bahwa sesungguhnya mereka memiliki sumberdaya luar biasa. Janganlah pernah membatasi kemampuan kita dalam berkembang dengan masyarakat. Coba dalami potensi dan kelemahan mereka, niscaya kita bisa berjuang bersama mereka.”

Siska Oktavia CSR | Alumni Bina Desa BEM KM IPB


Magno Si Radio Kayu

S

ebuah radio tanpa diberi inovasi hanya akan menjadi

salah satu teknologi lawas untuk mendengarkan musik.

Nyatanya, hal ini tidak berlaku bagi Singgih Kartono,

desainer produk lulusan ITB ini sukses menciptakan “Magno” sebuah radio kayu unik yang banyak diminati para pecinta musik di indonesia, bahkan dunia. Singgih pada awalnya hanya bereksperimen membuat desain radio dari bahan kayu dan mengisinya dengan radio merk Panasonic yang didapatkannya dari toko elektronik. Workshop “Magno” yang ia dirikan di tempat kelahirannya, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah langsung kebanjiran pesanan dari berbagai penjuru negri. Keunikan Magno memang bukan hanya dari bentuknya, tapi juga bahan bakunya yang sebagian besar dari kayu berkualitas tanpa sentuhan pelapis lain. Uniknya lagi, semua karyawannya bukan berasal dari mereka yang mengerti kayu atau desain. Karyawan yang diterimanya hanya warga biasa dengan pembelajaranpembelajaran baru, termasuk sikap disiplin.

Sebagai pencipta produk yang terbuat dari kayu, Singgih paham betul dengan gagasan Economicology, yaitu pentingnya ekologi dalam pertumbuhan ekonomi berkesinambungan. K a r e n a i t u l a h i a t i d a k s e ke d a r memproduksi, tapi juga memulainya dari kebun pembibitan kayu yang ditanam di desanya. Kini Radio Magno telah menghiasi butikbutik desain ternama dunia, diantaranya Design Museum London dan MOMA Shop di New York. Belum lagi sederet penghargaan yang pernah diterima Magno yaitu Good Design – Japan, Asia Design Award Hong KongDFA Grand Award. Ini membuktikan, suatu ilmu yang dipadukan dengan kecintaan terhadap kampung halaman bisa menghasilkan sebuah karya yang fenomenal. (avn/irh)

20 | Inovasi


Panen kangkung.


Agustus ceria menangkap lele.


Ardian Firmansyah “Selama kita masih hidup dan masih bernapas, buatlah hidup kita berguna untuk orang lain.”

23 | Profil Muda


P

emuda asal Lampung ini sejak kecil telah tertarik di bidang sosial. Pengalamannya mengikuti kegiatan dokter kecil, ia lanjutkan dengan mengikuti organisasi PMR selama bangku SMA. Hampir seluruh aktivitasnya berkaitan dengan kegiatan sosial. Saat TPB (sebutan mahasiswa tingkat 1 di IPB), ia mendaftar Bina Desa KM IPB dan juga aktif di salah satu organisasi bela diri di IPB yaitu Merpati Putih. Lewat pengalaman yang dialami, termasuk menjadi direktur Bina Desa BEM KM IPB periode 2011/2012, ia semakin terlatih berbicara dengan orang yang lebih tua dan lebih terbuka ke masyarakat, juga merasakan perubahan dalam keberanian berbicara dan berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki karakter berbeda. Bahkan bersama tokoh masyarakat, ia dengan pengurus Bina Desa BEM KM IPB telah mengembangkan produk Desa Ciaruteun Ilir seperti keripik bayam, stik bayam, dan beberapa kerajinan tangan. Dulu juga sempat mengembangkan produk ‘enye-enye’ dari singkong. Tidak hanya itu, bersama para sahabat, ia juga telah menyumbangkan banyak buku ke Rumah Pelangi yang berasal dari sumbangan 1001 buku. Dalam berkomunikasi dengan masyarakat desa, ia selalu berusaha untuk mendekati tokoh masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat merasa nyaman dan idak terganggu dengan kehadiran para mahasiswa ke desa, Dengan begitu masyarakat akan lebih terbuka dan dengan senang menyambut kehadiran para mahasiswa.

“

Sebagai khalifah di bumi, pergunakanlah segala kesempatan dengan baik. Jangan sia-siakan kesempatan, selagi ada waktu kenapa tidak untuk berbuat baik buat orang lain.�

Dengan diterimanya di jurusan Statistika IPB, ia tetap berharap bisa menjadi social entrepreneur. Menurutnya, ketika kita bisa mengembangkan usaha suatu desa, tentu masyarakat desa akan bahagia. Percayalah di sela-sela kebahagiaan mereka akan terselip doadoa. Setiap kesuksesan itu tidak hanya dari usaha kita, bisa jadi kesuksesan itu terjadi karena doa masyarakat yang telah bersama kita dalam membangun desa. Hingga saat ini ia aktif mengikuti kegiatan bermain belajar (KBB) di beberapa tempat yang berbeda-beda setiap pertemuan meskipun bekerja di salah satu perusahaan asuransi bagian proses manajemen. Para pengajar hanya berkomunikasi via online. Kegiatan ini bersifat sukarela. Selain itu, ia juga sering mengajar ngaji setiap kamis malam. (rsd/nfh)


“Kebanyakan anak-anak dan remaja lebih memilih menjadi buruh tani ketimbang melanjutkan pendidikan mereka.�

CS

iaruteun alah

satu

desa

yang

menjadi sumber produksi hasil pertanian yang cukup

dikenal ialah Desa Ciaruteun Ilir. Desa

Ciaruteun Ilir merupakan desa di wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Ilir

Bogor. Desa Ciaruteun Ilir telah menjadi desa binaan Bina Desa BEM KM IPB sejak pertama kali terbentuk, yaitu pada tahun 2007. Letak Desa Ciaruteun Ilir ialah sekitar 8 km di sebelah barat Kampus IPB Darmaga dengan luas wilayah secara keseluruhan yaitu 319 ha yang terbagi dalam 4 dusun, 10 Rukun Warga (RW), dan 35 Rukun Tetangga (RT). 25 | Us!

Sebagian besar wilayah Desa Ciaruteun Ilir digunakan untuk lahan pertanian, yaitu sekitar 200 ha. Sedangkan sisanya digunakan untuk kebun, pemukiman dan fasilitas lainnya.Tingkat pendidikan di desa ini tergolong rendah. Kebanyakan anakanak dan remaja lebih memilih menjadi buruh tani ketimbang melanjutkan pendidikan mereka.


“Dinu kiwari ngancik nu bihari. Seja ayeuna sampeureun jaga.� (Motto Kotamadya Bogor)

Selain itu, hal ini terjadi karena minimnya fasilitas untuk menempuh pendidikan. Walau demikian, saat ini kebanyakan para remaja aktif dalam organisasi kepemudaan seperti IRMA (Ikatan Remaja Masjid), Karang Taruna, dan organisasi kepemudaan lainnya. Desa Ciaruteun Ilir merupakan daerah dataran tinggi dengan tingkat o suhu rata-rata 24 – 40 C. Curah hujan rata-rata per tahun sekitar 130 mm. Kondisi tersebut membuat Desa Ciaruteun Ilir cocok digunakan untuk budidaya sayuran seperti tanaman bayam. Bayam tidak hanya dijual secara langsung ke masyarakat, namun telah diolah menjadi stik bayam dan

keripik bayam. Inovasi stik bayam dan keripik bayam ini tidak lepas dari campur tangan para pengurus Bina Desa KM IPB. Kedepannya diharapkan produksi stik bayam dan keripik bayam lebih ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat desa dan mengurangi jumlah pengangguran usia produktif. (rsd/irh)


Laskar Bayam Ciaruteun Ilir

Desa Ciaruteun Ilir terletak di Kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ekonomi yang ada di desa Ciaruteun Ilir mayoritas sektor pertanian. Produk hasil pertanian yang paling dominan yaitu sayur-sayuran yang meliputi bayam, kangkung, dan kemangi. Umumnya, masalah ekonomi yang dihadapi para petani di desa ini yaitu rendahnya tingkat pendapatan hasil pertanian. Salah satu contohnya yaitu produk hasil pertanian bayam kakap, hasil pertanian ini biasanya dijual oleh petani ke pengepul dengan harga Rp500,- per ikat kecil, kemudian pengepul menjual ke pasar dengan harga Rp1000,- per ikat kecil.

27 | Us!


S

aat ini, desa Ciaruteun Ilir memiliki program pengembangan usaha keripik dan stik bayam oleh Lembaga Struktural Bina Desa BEM KM IPB. Usaha ini telah berjalan kurang lebih selama 4 tahun. Produk usaha hasil pertanian ini dinamakan “LASKAR BAYAM�. Usaha keripik dan stik bayam ini bertujuan menambah nilai jual dari bayam kakap juga menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi pengangguran di desa Ciaruteun Ilir. Namun usaha ini pada awalnya masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya produksi yang terbatas, pengemasan yang sederhana, rendahnya partisipsi masyarakat, keterbatasan pemasaran dan kurangnya kerjasama kemitraan.

Solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan melakukan pendampingan kepada tim produksi bayam desa untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha mereka. Pengembangan ini telah dilakukan antara lain dengan membuat inovasi baru terhadap produk bayam tersebut, meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bergabung dengan tim produksi, perluasan pemasaran serta kerjasama dengan mitra usaha. Hal ini dilakukan untuk membangun kemandirian tim produksi keripik dan stik bayam desa Ciaruteun Ilir. (avn/irh)


Report Rumah Pelangi Rumah pelangi didirikan pada tanggal 13 September 2009 oleh pengurus Bina Desa BEM KM IPB angkatan 45 dan 46. Rumah ini tergolong sederhana sebagai rumah singgah baca bagi anak-anak dan remaja. Mulai dari konstruksi bangunan, dekorasi ruangan, hingga koleksi buku yang tidak selengkap perpustakaan di kota-kota besar. Meskipun demikian, tatapan anak-anak dan remaja di sekitar desa Ciaruteun Ilir terlihat antusias dan memberikan harapan serta termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena sejatinya tidak ada hal besar yang dimulai bila tidak bermula dari hal kecil. “Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda�, ucap Franklin D Roosevelt, “tetapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan.� (rsd/irh)

i

29 | Special Report


GOPCI

Grand Opening Project Ciarueun Ilir

Kegiatan “Grand Opening Project� Ciaruteun Ilir ini merupakan acara yang memiliki tiga rangkaian acara besar yang dilaksanakan tidak hanya sekali, melainkan berkesinambungan. Diantaranya pralaunching, launching, dan pasca launching, dengan menunjang satu tujuan yakni meningkatkan minat baca dan tingkat aktualisasi mimpi yang mampu diukir oleh anak-anak yang sejatinya penuh dengan bakat dan kompetensi.

rumah pelangi, telah rilis. Mimpi mahasiswa pejuang desa untuk menebarkan benih-benih cita baru

Tanggal 29 November 2015, sebuah

pada anak-anak pun semakin tumbuh.

pita pada Rumah Pelangi 2 resmi digunting. Pasca launching terdiri dari tiga kegiatan utama, yakni learning centre, farming center, dan ruang serbaguna. Harapannya kegiatan Gopci ini menjadi sebuah gebrakan baru suaka cita anak yang berjangka panjang. (rsd/nfh)


Seminar

Calon Pengajar “Komitmen memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan hasil yang akan didapatkan. “

, Bina sebelumnya un h a -t un h gan ta erbeda den cruitment akan open re d a g en m B IP g Desa BEM KM ak-anak yan dampingi an en m k tu un pengajar Pelangi r di Rumah ja a g en m lu easiswa la anak-anak mendapat b Ilir, kondisi un te ru ia C Desa untuk 2. Masih di yang jauh es ks a ki ili ngi 2 mem ng dimiliki Rumah Pela a mimpi ya g g in h se n pendidika ng menempuh tau pedaga pembantu a g n ra o se ri da ancara, pun tak lebih s seleksi waw se ro p i lu a el etelah m g es cendol. S asiswa yan ari 20 mah d g n ra ku rpilih kaligus akhirnya te pengajar se n lo ca i d ja untuk men berkompeten

B

kakak asuh.

mumpuni, n ilmu yang ka uh ut ib d a dengan Turun ke des beda jauh er b t a g n r isi desa sa nlah Semina karena kond gga diadaka in eh S . n d a , a 2015 i asisw 23 Desember dunia kemah , lu la u b a R jar pada Calon Penga sore. a pukul lima d a p B IP T P Ruang H

31 | Special Report


Bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, pelatihan ini menghadirkan Hassan Aď€ f dan Andi Angger Sutawijaya. Banyak sekali ilmu yang didapatkan. Nyatanya sebelum turun desa, kita harus mencari informasi lebih banyak mengenai kondisi adat atau budaya desa terkait; mengenali masyarakat, lingkungan, dan stakeholders desa; serta menguasai cara pendekatan masyarakat dengan cara pribadi karena setiap orang tentu memiliki kemampuan pendekatan yang berbeda-beda.

Jumlah Usaha = Hasil Usaha = Hasil Usaha Tampak + Tabungan Energi (TE) Awal semester baru, bulan Februari, akan menjadi langkah awal enam pengajar yang terpilih untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dari proses seleksi. “Seminar ini belum rutin dilaksanakan sehingga mungkin untuk sekarang impactnya kurang besar. Harapannya seminar ini rutin diberikan dan memberikan impact nyata secara bertahap.� Tanggap Rahardian Okta Pratama selaku direktur Bina Desa BEM KM IPB 2015. (st/nfh)


Kilas Fakultas ‘Mitdes’ BEM -A Mitra Desa (Mitdes) BEM Fakultas Pertanian memiliki kegiatan rutin setiap minggunya di salah satu desa binaan IPB. Tanggal 4-6 September 2015 lalu, Mitdes bekerja sama dengan IPB Mengabdi mengadakan acara sosialisasi untuk warga desa binaanya. Kegiatan tersebut terdiri dari sosialisasi 121 (satu rumah, dua pohon musim atau tahunan) dan vertikultur (jambu kristal, bayam, sawi, kangkung, dan lain-lain), dengan dipandu langsung oleh ahli hortikultura dan sesuai dengan kalender tanam sehingga warga tak perlu ragu dalam mengatur jadwal menanam.

‘Serincil’ BEM-E Sekolah Rimbawan atau lebih dikenal dengan sebutan Serincil memiliki kegiatan rutin mengajar di desa Cihunian, Pamijahan. Selain itu, Serincil juga melakukan kegiatan penanaman tanaman dan penyuluhan dalam bidang peternakan kepada warga desa Cihunian. Warga desa sangat welcome bahkan saling sharing dan menaruh kepercayaan pada anggota komunitas. Serincil sangat terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung dalam komunitas ini, walaupun bukan dari mahasiswa kehutanan.

‘Akta’ BEM -F Akta merupakan kegiatan aksi nyata BEM Fateta IPB dalam wujud memberikan pelatihan pascapanen kepada masyarakat Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan. Kegiatan ini telah membuat industri rumah tangga yang didanai oleh Program Hibah Bina Desa dari Direktorat Pendidikan (Dikti) yaitu mengolah keripik singkong untuk meningkatkan nilai tambah usaha keripik dengan pengolahan keripik yang bermutu, managemen yang baik dan teknologi packaging serta usaha dengan system internet marketing.

33 | Kilas


'GoField' BEM-G MIPA GoField, salah satu program kerja BEM FMIPA IPB yang memiliki fokus pada pembinaan desa dengan terdiri dari tiga sub-kegiatan, yaitu Saung Inspirasi, Kripik SIUNTIR, dan FMIPA Mengajar di desa Petir. Dalam wujud pengembangan minat bakat sembari adik-adik belajar sambil bermain, GoField memberikan beberapa pengajaran melalui berbagai games edukasi. Salah satu goals yang dicapai ialah mengikutsertakan adik-adik saung di beberapa perlombaan anak-anak, salah satunya CGTC (Children Goes To Campus) BEM KM IPB.

‘Taman Baca Jingga' BEM-H Bina Desa BEM FEM IPB bekerja sama dengan Desa Sukadamai. Salah satu kegiatannya ialah Upgrade Taman Baca Jingga. Kegiatan ini dilakukan dengan memperindah taman baca jingga yang telah didirikan di Desa Sukadamai RT. 05 dengan memperbaiki rak buku, membuat origami, serta memperbarui buku dan menemani adik-adik desa bermain dan belajar. Tujuannya tiada lain agar tercipta generasi muda yang berkarakter, mandiri, dan mengutamakan pendidikan di sekolah.

'Desa Mitra' BEM-I Desa Mitra Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia (SAMISAENA) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM FEMA IPB. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian dari mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia dalam bidang sosial dan lingkungan sebagai upaya untuk mengembangkan masyarakat yang dilaksanakan di Desa Cibadak setiap hari Sabtu dan atau Minggu. Kegiatan Desa Mitra FEMA melibatkan tiga divisi yaitu Divisi Gizi dan Kesehatan, Divisi Pendidikan Anak Usia Dini, dan Divisi Pengembangan Masyarakat.

'Bina Desa' BEM-J Kegiatan berkelanjutan yang dilakukan Bina Desa BEM Diploma IPB diantaranya penyuluhan tentang cara bertanam dan pembibitan tanaman kangkung; cara merawat ayam, pengembangbiakannya serta sanitasinya dilanjutkan dengan praktik lapang menjaga kebersihan kandang; pelatihan kepada ibu-ibu mengenai cara membuat pin dengan kain annel; perlombaan masak; pembagian ternak ayam kepada warga; serta program Mushola Indah. Program ini dilaksanakan di Desa Cileur RT.03/04, Kecamatan Taman Sari, Ciapus. (nrl/rsd/irh)


BINA DESA BEM KM

Sebagai

hubungan dengan lembaga sosial maupun seorang mahasiswa, selain menuntut ilmu kita

pemerintah dengan harapan desa dapat

juga mempunyai tanggung jawab kepada masyarakat. Hal

banyak bantuan dari lembaga terkait. Kelima,

ini tercantum didalam Tri Dharma perguruan tinggi, yakni

Departemen Pengembangan Sumber Daya

p e n d i d i ka n d a n p e n g a j a r a n , p e n e l i t i a n d a n

Anggota (PSDA) yang bergerak dalam

pengembangan, serta pengabdian masyarakat.

peningkatan kualitas anggota Bina Desa, baik softskill maupun hardskill.

ina Desa BEM KM IPB terdiri Badan Pengurus Harian

Salah satu lembaga struktural di lingkungan

(BPH) yang terdiri dari Direktur, Sekretaris dan

BEM KM IPB ini dikhususkan dalam melaksanakan

B

Bendahara Umum. Selain itu terdapat juga 5

salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi

departemen. Pertama, Departemen Pendampingan

yakni pengabdian masyarakat. Saat ini desa

Masyarakat (PENMAS) yang berfungsi untuk mendampingi

yang menjadi binaan LS Bina Desa BEM KM IPB

masyarakat dalam proses kemandirian, memberi motivasi

adalah Desa Ciaruteun Ilir yaitu sebuah desa

dan membantu dalam mencari solusi permasalahan yang

indah yang terletak di Kecamatan

dihadapi masyarakat. Kedua, Departemen Komunikasi dan

Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Desa

Informasi (KOMINFO) yang bergerak dalam bidang

Ciaruteun Ilir ini merupakan desa yang luas,

penginformasian kegiatan-kegiatan Bina Desa kepada

dengan penduduknya yang mayoritas adalah

warga IPB. Ketiga, Departemen Pengembangan Usaha

petani sayuran dan hasil komoditi utamanya

Desa (PUD) yang bergerak dalam bidang pemanfaatan

adalah tanaman bayam. Sayangnya tingkat

dan pengembangan potensi SDM dan kearifan lokal atau

infrastruktur, motivasi, dan cita anak-anak di

desa dalam industri kecil. Keempat, Departemen Public

Ciaruteun Ilir masih rendah. Oleh karena itu,

Relation (PR) yang bergerak dalam bidang jejaring

Bina Desa BEM KM IPB bertekad untuk melukis gebrakan baru di Desa Ciaruteun Ilir. (avn/nfh)


Donates books. Books end. Lives begin. For rumah pelangi.

For more information: @binadesakm_IPB line @pji2704g binadesa_ipb



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.