B5
KOREA SELATAN
Annyeong!
Outline 1 7 2 8 3 9 4
10 5 11
6 12
K U L I A H
K
E R J
A
L A P A N G A N
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA
MUHAMMAD RIZKI ISLAMI 21040118120004
Go to
KOREA Pengelolaan dan Pengembangan Wisata
Curtural Heritege Tourism
Incheon China Town Sungai Cheonggyecheon Pengantar>>>
Akses yang baik ini mendukung perkembangan Incheon Chinatown
menjadi salah satu budaya wisata dengan skala internasional.
Pengelolaan dan pengembangan sebuah kawasan menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan dari berbagai macam aspek, seperti transportasi, penyediaan fasilitas umum, dan lain sebagainya. Pengelolaan dan pengembanan kawasan wisatapun pastinya harus memerhatikan berbagai macam aspek, mulai dari kemudahan akses yang berhubungan erat dengan sarana prasarana transportasi, hingga penyediaan fasilitas umum. Banyak hal menarik yang dapat dilihat dari Incheon Chinatown dan juga Sungai Cheonggyecheon mengenai pengelolaan dan pengembangan wisatanya. Mulai dari sejarah terbentuknya hingga pengelolaan dan pengembangan untuk menjadi kawasan wisata skala regional maupun internasional.
Incheon Chinatown Incheon Chinatown merupakan salah satu pusat budaya cina yang ada di Korea Selatan, Chinatown ini juga menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat dekat dengan Bandara Internasional Incheon. Incheon Chinatown terbentuk setelah adanya pembukaan Pelabuhan Incheon pada tahun 1883 dan penunjukan Incheon sebagai ekstrateritorialitas Dinasti Ching pada tahun berikutnya. Setelah melewati beberapa generasi, kawasan ini akhirnya dikelola menajdi wisata chinatown, didukung dengan akses yang mudah baik untuk skala domestik maupun internasional membuat Chinatown ini menjadi salah satu wisata yang berkembang cukup baik.
Salah satu cara untuk menuju Incheon Chinatown dari luar negeri yaitu melalui Bandar Udara Incheon, lalu di lanjutkan dengan menggunakan transportasi umu m seperti kereta, bus maupun taksi yang sudah tersedia ataupun menyewa kendaraan pribadi. Kemudahan akses ini membuat Incheon Chinatown semakin sering dikunjungi oleh para wisatawan, selain untuk menikmati keindahan arsitektur bangunan bangunan kuno, juga untuk menikmati sejarah pembentukan makanan yang sangat terkenal yaitu Jjangmyeon. Pengelolaan wisata bersejarah juga tidak lepas dari pengelolaan bangunan - bangunan bersejarah dan pengelolaan intangible heritage yang ada. Pengelolaan yang dilakukan di Incheon Chinatown berupa pengelolaan kawasan pecinan yang mendukung terciptanya kesan kawasan yang sangat kental unsur Cina.
Kawasan pecinan di Incheon didesain dengan ornamen ornamen dan warna khas cina, sehingga setiap orang akan merasakan perbedaan suasana kawasan antara Incheon Chinatown dan yang bukan termasuk kawasan pecinan tersebut. Beberapa foto pengembangan kawasan yang mendukung terciptanya sense of place kawasan.
Next >>> Mulai dari gapura atau gerbang masuk pecinan ini sudah terasa perbedaan suasana yang ada, gapura ini mendukung suasana cina yang ingin dikuatkan dikawasan ini. Selain itu street furniture yang ada seperti lampu jalan didesain dengan ornamen khas cina dengan warna merah sehingga menguatkan pula sense of place kawasan.
Masuk lebih dalam, kita akan melihat beberapa fasilitas atau bangunan yang ada juga memiliki ornamen khas cina dengan warna dominan merah.
Dari beberapa contoh pengelolaan bangunan dan
kawasan
ini,
kita
dapat
melihat
bahwa
untuk
membangun sense of place sebuah kawasan itu harus didukung dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sehingga hal tersebut dapat terasa efeknya secara masif.
Pengelolaan kawasan wisata juga tidak lepas dari
pusat
atau
papan-papan
informasi untuk
menunjukan apa saja yang dapat dinikmati di kawasan tersebut. Incheon Chinatown memiliki pusat informasi terkait budaya cina dan korea yang berada di dalam
kawasan Incheon Chinatown berupa gedung “KoreanChinese
Cultural
Centre”
yang
berisi
pusat
kebudayaan cina dan korea yang menghubungkan kedua budaya tersebut. Selain itu juga terdapat museum Jjangmyeon yang menjadi salah satu bangunan yang preservasi dan dialihfungsikan
dari restoran menjadi museum. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang dan mengunjungi museum ini.
Sungai Cheonggyecheon Sungai Cheonggyecheon yang berada d i Kota Seoul menjadi salah satu destinasi yang kerap dikunjungi pengunjung domestik maupun mancanegara. Sejarah pengelolaan Sungai Cheonggyecheon ini cukup menarik, sebelum seperti sekarang kondisi sungai ini merupakan kawasan sungai kumuh yang berada di pusat Kota Seoul.
Seiring perkembangan zaman, di atas Sungai ini dibangun jalan layang sehingga tertutup sungai kumuh tersebut. Baru pada tahun 2003 dicanangkan rencana untung restorasi kondisi sungai ini, hingga pada tahun 2005 Sungai Cheonggyecheon seperti sekarang dan dibuka untuk umum. Hal ini cukup menarik dimana pengelolaan sebuah kawasan yang memiliki nilai historis memang butuh keberanian dalam pengambilan keputusannya.
Keberhasilan suatu perencanaan kawasan, tergantung pada bagaimana kebijakan yang diambil serta bagaimana menanggulangi dampak dari kebijakan tersebut. Sama halnya dengan pengelolaan kawasan sungai Cheonggyecheon ini, penghancuran jalan layang ditentang karena dapat meningkatkan kemacetan dalam kota. tetapi wali kota saat itu melakukan upaya penanggulangan kemacetan, berupa pembangunan belasan rute bus rapid transit untuk menggantikan jalan yang melayani 120 ribu mobil setiap harinya. Rencana ini justru berhasil dengan sangat baik, kota menjadi memiliki ruang terbuka dan juga lalu lintas tetap berjalan dengan baik.
Selain dari perencanaannya yang baik, setelah
Hal lain
yang
menarik
dalam
menjadi ruang terbuk dan akan dijadikan tempat wisata,
pengelolaan dan pengembangan sungai
Sungai Cheonggyecheon ini juga memerlukan akses
Cheonggyecheon ini adalah pengelolaan
yang baik agar para pengunjung dapat lebih mudah
sungai
untuk menuju ke lokasi tersebut. Sarana transportasi
penambahan debit sungai agar kedalaman
yang ada untuk menuju Sungai Cheonggyecheon sangat
sungai tetap terjaga, juga dengan desain
beragam, pengunjung dari luar negeri setelah sampai di
yang alami tapi juga modern. Sehingga
bandara bisa menggunakan kereta cepat untuk menuju
sungai ini menjadi aliran air di perkotaan
Kota Seoul, lalu bisa dilanjutkan menggunakan subway,
dan juga tempat untuk ruang terbuka yang
taxi, bus dan lain transportasi lain yang tersedia.
bisa digunakan oleh masyarakat. Berbagai
yang
furniture
menarik.
disediakan
Cheonggyecheon
untuk
Mulai
di
dari
Sungai
menjadi ruang
terbuka yang ramah terhadap pengunjung, tetapi juga tetap memerhatikan lingkungan sungai agar tetap asri dan tetap terjaga dengan baik.
Selain menjadi aliran air di dalam kota, sungai ini juga menjadi ikon yang menarik dari Kota Seoul, dengan berbagai macam kesulitan dalam pelaksanaan proyek sungai ini membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Sungai ini menjadi salah satu
destinasi wisata dari sekian banyak destinasi yang ada di Kota Seoul. Serta menambah ruang terbuka yang ada di kota, sungai ini menyebabkan berbagai macam hal positif setelah dibangun dan dijadikan ruang publik seperti sekarang.
Pengelolaan dan Pengembangan Wisata KKL B5
KKL 2021 .
Cheonggyecheon
River Preservation Revitalization Restoration
Road Infrastructure for Tourism
And..
Incheon
Chinatown Febmil Misbach Al Huda_21040118130080
Go to
KOREA
in this topic >>> Bagaimana kondisi infrastruktur jalan untuk mencapai lokasi wisata Sungai Cheonggyecheon dan China Town di Korea
Curtural Heritege Tourism
Road Infrastructure for Tourism Pengantar>>>
Infrastruktur Jalan
Sungai Cheonggyecheon dan China Town Se belum
di
restorasi
Cheonggyecheon
adalah
seperti sungai
MenujuwisataSungaiCheonggyecheondanChinaTowan Aksesibilitas di Korea Selatan sangatlah mudah untuk dilalui oleh penggunanya, sehingga para wisatawan lokal maupun luar negeri yang akan
sekarang yang
dulunya
mengalami
sungai
degeradasi
lingkungan dengan permukiman kumuh disekelilingnya. Sungai
berwisata di sekitaran Sungai Cheonggyecheon dan China Town akan dapat dengan mudah menjangkau lokasi tersebut. Infrastruktur jalan menjadi salah satu
Cheonggyecheon mengeluarkan bau yang tidak sedap hingga
syarat utama dalam perencanaan, yang
pemerintah Korea Selatan membangun jalan tol di atasnya. Namun
mana
jalan tol ini menimbulkan masalah seperti kemacetan serta semakin
aksesibilitas suatu lokasi maka akan
buruknya
sangat berpengaruh terhadap lingkungan
kondisi
lingkungan
pemerintah
memberikan
transportasi
umum.
membongkar
jalan
disekitarnya., oleh
solusi untuk
Pemerintah
tersebut
dan
karena
mengembangkan
akhirnya
memutuskan
melakukan
restorasi
itu
moda untuk
untuk
dengan
semakin
mudah
di sekitarnya. Dengan aksesibilitas yang
mudah wisat awan juga
dapat
menikmati perjalanan dan fasilitas yang
ada di sepanjang jalan tersebut.
Sungai Cheonggyecheon
mengembalikan kondisi semula.
Dengan berbagai kemudahan akses yang
Incheon Chinatown terbentuk setelah adanya pembukaan Pelabuhan
ditawarkan pada lokasi-lokasi yang ingin
dituju dan pastinya kondisi tersebut
Incheon pada tahun 1883 dan penunjukan Incheon sebagai
menjadi nilai tambah lokasi tersebut dan
ekstrateritorialitas Dinasti Ching pada tahun berikutnya. Pada masa
memiliki daya Tarik tertentu untuk
lalu, daerah ini memiliki banyak pertokoan yang menjual aneka
dikunjungi
barang yang diimpor langsun g dari T iongkok. Kini, sebagian besar bisnis warga China di daerah tersebut adalah restoran. Incheon
Chinatown merupakan salah satu pusat budaya cina di Korea Selatan, Chinatown ini juga menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat dekat dengan Bandara Internasional Incheon. Pengelolaan wisata
chinatown ini sangat baik, didukung dengan akses yang mudah baik untuk skala domestik maupun internasional.
entah
hanya
ingin
menggunakan akses yang ada ataupun
Incheon Chinatown
untuk menikmati wisata-wisata yang ada. Lalu, bagaimana
pemerintah Korea
Selatan dalam mengelola sistem sirkulasi atau aksesibilitas yang mudah dan
murah serta ramah bagi para penggunanya terutama para wisatawan yang baru datang ke Korea
Selatan. Bagaimana para wisatawan tersebut dapat dengan
nyaman dan aman saat menggunakan jalan dalam menjangkau destinasi wisata
menuju wisata di Sunngai Cheonggyecheon dan China T own.
Lebihlanjut yuk >>>
Sustainable Aroad infrastructure Sustainable road infrastructure mendukung
kemajuan pariwisata di Korea dengan menerapkan
Konsep point Memanfaatkan kondisi eksisting, dalam hal ini obyek perencanaan yang dikembangkan dan para pengunjung maupun pengguna jalan.
Jalan diatas Sungai Cheonggyecheon Penataan jalan diatas Sungai Cheonggyecheon menggunakan media paving sebagai dasar KondisiEksisting>>> pembuatan jalannya, sehingga disaat hujan Sungai Cheonggyecheon dan Incheon Chinatown diharapkan air dapat langsung meresap ke dalam menggunakan konsep pemanfaaatan kondisi eksisting tanah agar tidak menimbulkan genangan ataupun banjir yang dapat mengganggu penggunanya. dalam pengembangan perencanaan yang diharapkan pemerintah dapat menekan pembiyayaan untuk merealisasikan rencana serta menghidupkan kembali Sanse Of Place
wisata di Sungai Cheonggyecheon dan
Kelengkapan jalan yang ada di atas sunga i cheonggyecheon terdiri dari
garis marka jalan, pepohonan, papan penunjuk jalan,tempat sampah, pagar pembatas antara sungai dengan jalan, lampu penerangan jalan, sistem drainase, zebra cross serta pedestrian.
China T own.
SungaiCheonggyecheon Penataan jalan dilokasi ini memiliki space disepanjang jalan maupun sungai dimana kondisi ini menjadi nilai
tambah tersendiri dalam merencanakan pengembangan fasitas umum yang dibutuhkan bagi penggunannya.
Kelengkapamfasilitas disepanjang jalan diatas Sungai Cheonggyecheon
IncheonChinatown
Di China Town pemerintah mengeluarkan
Incheon dikenal sebagai gerbang utama Korea
aturan kepada pengguna kendaraan agar
Selatan
Internasional
menurunkan kecepatannya hingga 30 km/jam
Incheon, bandara yang terbesar di Korea dan
saat melalui kawasan Chinatown. Dengan
termasuk salah satu yang terbesar di Asia. Incheon
kondisi eksisting yang masih memiliki banyak
karena
adanya
Bandara
juga merupakan kota pelabuhan terbesar. Bagi
wisatawan yang ingin mengeksplorasi Korea tetapi memiliki waktu terbatas, Incheon yang merupakan
kota pelabuhan terbesar kedua di Korea bisa menjadi alternatif. Incheon juga dikenal sebagai tuan rumah bagi be berapa festival dan konser musik terkemuka di Korea, Kota ini berkembang pesat menjadi kota
Road InfrastructureInchein Chinatown kalah
dengan
Cheonggyecheon,
memiliki
tersebut
perencanaan
Incheon
keistimewaan
terjalintoleransi
Jalan local yang memiliki space
Kondisi Eksisting pusat
Chinatown
sebagian
dengan mudah, aman dan nyaman.
memanfaatkan
kondisi
eksisting
semaksimal mungkin agar kawasan tersebut tetap memiliki sejarah. Pada jalan-jalan local yang memiliki space terbatas
pemerintah tetap berupaya untuk menghidupkan suasana Cina yang kental. Maka dinding-dinding di sepanjang jalan kawasan
Incheon Chinatown digambar mural warna warni yang menggambarkan cerita sejarah dari awal terbentukny kerajaan
eksisting semaksimal mungkin tanpa mengubah
Korea
besar
bersejarah. Pemerintah
Panse Of Place dan diharapkan dapat mendi lokasi pariwisata
Incheon Chinatown ini memanfaatkan kondisi
mengelilingi
dengan
kawasan
sebagian
Chinatown
dilakukan
merupakan
serta
memutuskan untuk melakukan revitalisasi kawasan Incheon
untuk
budaya china, penerapan konsep pengembangan
perjalanan
pengembangan
terbatas
kondisi eksisting yang sangat kental akan
menikmati
dilakukan
lokal yang memiliki space yang
Dengan
sehingga wisatawan atau pengguna jalan dapat
untuk
wilayahnya
juga
berupaya untuk mengelola jalan yang sudah ada
Dengan kondisi eksisting yang memiliki ruang yang terbatas
besar wilayahnya hanya terdiri jalan
pengembangan fasilitas pelengkap.
Sanse Of Place kawasan. Untuk itu pemerintah
antara
melaksanakan ibadah.
Sungai
Chinatown
tersendiri.
dapat
pengguna jalan dengan masyrakat yang
Pada
budaya modern.
T ak
sekali lokasi peribadatan dengan aturan
Cina pada lokasi tersebut, jalan tersebut berada pada Samgukji
Jalan lokal yang tidak memiliki space
Mural Street. Untuk peneduhnya menggantungkan pepohonan yang berada pada tiap tiap kavling yang ada di sepanjang jalan.
Dengan perencanaan yang matang dengan memaksimalkan jalan-jalan yang memiliki space terbatas, diharapkan para wisatawan dapat menikmati perjalanan dengan nyaman serta dapat dengan mudah
memahami sejarah yang ada hanya dengan melihat mural-mural yang ada pada sepanjang jalan.
Dengan jalanyang memilikispaceterbatasapakah tetap terjadimacet?
Finding Agent That’ s Rightbeserta ForYou Tentu sajaAn tidak, karena pemerintah pihak-pihak terkait sudah
merencanakan pengembangan kawasan Incheon Chinatown dengan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi namun dengan menjaga suasana kawasan tersebut. Pada kawasan Incheon Chinatown telah dibangun parkir off street dengan arsitektur bangunan khas cina. Parkir off street lainnya terletak di bawah jalan layang sedangkan parkir sepeda di dekat stasiun dan halte. Dengan adanya Penyediaan parkir Off street dan penggunaan transportasi massal yang memadai dan trotoar yang nyaman dapat di terapkan pada kawasan perancangan karena hal tersebut dapat mengatasi permasalahan yang terjadi seperti, terhambatnya arus lalu lintas akibat pengguna kendaraan pribadi yang tinggi dan adanya kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
Kelebihan... Penataan Infrastruktur jalan yang ada
sudah
terinegrasi dengan baik yang
disertai dengan
kelengkapan fasilitas
pendukung yang
memadai. Mampu
menyelesaikan masalah yang ada dengan tetap mempertahan kan Sance Of Place
kawasan serta memaksimalkan space yang ada dalam implementasiinya sehingga
para pengguna jalan ataupun wisatawan
HumanOriented Accessibility>>> Konsep
tersebut
yang hendak mengunjungi kedua tempat
HumanOriented Accessibility>>>
merupakan
system
Untuk
tersebut
mendukung realisasi konsep
perjalnan
wisata. Kedua tempat tersebut dipilih untuk di jadikan Base practice karena pada
mengatasi
lokasi tertentu memiliki kondisi yang
jalan laiinya dalam melakukan mobilitas dari
masalah yang terjadi keperti kemacetan
sama dengan kondisi eksisting yang ada di
satu titik ketitik lainnya. Dalam penataannya
serta
Desa Soditan.
tetap mempertahankan kondisi eksisiting
menyediakan kantong kantong parkir
hanya saja diperlukan penambahan fasilitas
dan memanfaatkan space di bawah jalan
pendukung seperti adanya pedestrian agar
layang, serta membuat aturan bagi
pejalan kaki tidak berada dijalan raya yang
pengendara kendaraan bermotor saat
Kekurangan...
dapat menimbulkan terjadinya ketersendata
melalui kawasan Incheon Chinatown
Kekurangan di kedua base practice yang
lalu lintas, kemudian penyediaan parkir
wajib menurunkan kecepatannya kingga
digunakan
komunal (parkir off-street), penyediaan zebra
30 km/jam hal ini dapat mengurai
infrastruktur
cross dan masih banyak yang lainnya.
kebisingan
yang
kendaraan
tersebut
kenyamanan
yang
mengutamakan
pengendara serta pengguna
pemerintah
menikmati
melakukan
perencanaan
tersebut
dapat
dengan nyaman dan aman menuju lokasi
beberapa
kajian
kebisingan.
untuk Seperti
dengan
dalam jalan
pembahasan di
Sungai
ditimbulkan
dari
Cheonggyecheon dan Incheon Chinatown
sehinga
tidak
yaitu kurang tegasnya pemerintah dalam
mengganggu proses ibadah yang ada.
mengatasi
kendaraan-kendaraan
yang
masih menggunakan bahu jalan untuk parkir. Sehingga hal ini dapat menjadi
salah satu masalah yang menyebabkan
Terimakasih.. Road Infrastructure For Curtural Haritage Tourism KKL B5
adanya ketersendatan sirkulasi lalu lintas.
KKL 2020
Incheon Chinatown
Pedestrian
Ways Pedestrian adalah pergerakan
atau sirkulasi atau perpindahan orang atau manusia dari satu tempat ke titik asal ke tempat lain sebagai tujuan dengan berjalan kaki (Rubenstein, 1992)
[ Part Of Korean Heritage Tourism ]
Cheonggyecheon River
Aldo Noviyan Setiya Budhi 21040118140129
Go to in this topic >>>
KOREA
Bagaimana menikmati kawasan di lokasi wisata Sungai Cheonggyecheon dan Incheon China Town di Korea dengan
berjalan kaki.
Curtural Heritege Tourism
PedestrianWays
for Tourism Pengantar>>>
Sungai Cheonggyecheon dan China Town
Pedestrian Ways Pedestrian ways merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki melakukan aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Namun terkadang kebutuhan akan jalur pedestrian tersebut kurang memadai baik dari luasannya maupun kenyamanan yang dicapai pada jalur pedestrian tersebut.
Sebelum di restorasi seperti sekarang dulunya sungai Cheonggyecheon adalah sungai yang mengalami degeradasi
lingkungan dengan permukiman kumuh disekelilingnya. Sungai Cheonggyecheon mengeluarkan bau yang tidak sedap hingga pemerintah Korea Selatan membenahi sungai dan
melalukan restorasi sungai. Dimana dengan adanya sungai ini yang di perbaiki mewujudkan kesan yang nyaman untuk pejalan kaki dikarenakan sepanjang jalan sungai tidak di
perbolehkan dilewati kendaraan apapun selain pejalan kaki dengan demikian perlu adanya pedestrisian ways yang di buat untuk kenyamanan orang yang melewati jalan di sepanjang
sungai Chenggyesheon. Incheon Chinatown merupakan salah satu pusat budaya cina yang ada di Korea Selatan, Chinatown ini juga menjadi salah
satu destinasi wisata yang banyak sekali peminatnya karena merupakan tempat kawasan banguna bersejarah. Pengelolaan wisata chinatown ini sangat baik, didukung dengan akses yang mudah baik untuk skala domestik maupun internasional. Dengan adanya pedestrian yang baik di dalam kawsan ini dapat
membuat pengunjung merasa jika berada didalamnya.
Terkadang manusia kurang merasa nyaman pada jalur pedestrian akibat kurang teduhnya pada area tersebut karena vegetasi yang kurang memadai atau terdapat jalur pedestrian yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima yang mengganggu perjalanan manusia pada jalur pedestrian tersebut, ketinggian trotoar yang tidak sama sehingga menyulitkan pejalan kaki yang naik turun bahkan manusia merasa kurang merasa aman akibat jalur pedestrian yang terlampau dekat dengan jalur kendaraan atau jalan. Padahal berjalan kaki merupakan sarana yang relatif mudah dan murah untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dilayani oleh moda-moda angkutan lainnya. Menurut Rapoport (1997), berjalan kaki mempunyai kelebihan yaitu dengan kecepatan rendah , dapat memahami lingkungan sekitar dan mengamati obyej secara mendetail serta mudah menyadari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu melalui tulisan ini kita coba melihat dan mempelajari bagaimana menyediakan pedestrian ways yang baik sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pejalan kaki.
Lebihlanjut yuk >>>
Sustainable PedestrianWays Sustainable trasportasi
KondisiEksisting>>>
mendukung kemajuan
Sungai Chenggyecheon dan Incheon ChinaT own
Pedestrian ways yang berada di jalan sepanjang sungai
pariwisata di Korea
menggunakan konsep pemantaafan kondisi eksisting
cheonggyecheon terdapat pergerakan atau sirkulasi yang
dengan menerapka konsep
dalam pembangunan perencanaan yang diharapkan
merupakan perpindahan manusia dari satu tempat ke
Point Memanfaatkan
pemerintah agar dapat menekan pembiayaan untuk
tempat lainnya dengan berjalan kaki.
kondisi eksisting yang
merealisasikan rencana serta menghidupkan kembali
ada untuk kenyamanan
Sanse Of Place wisata baik itu di Sungai
masyarakat, dalam hal
Chenggyecheon dan Incheon ChinaT own
ini objek perencanaan
SungaiCheonggyecheon
yang dikembangkan dan para pengunjung maupun pengguna jalan.
Kelengkapan pedestrisian ways yang berada di sepanjang jalan sungai cheonggyecheoin terdiri dari lampu taman, air mancur, gambar gambar di tembok sepanjang jalan sungai, tempat sampah, serta ornament lainnya.
Penataan jalan di lokasi sekitar sungai ini memiliki space di sepanjang jalan maupun sungai dimana
kondisi ini menjadi nilai tambah tersendiri dalam merencanakan pengembangan fasilitas yang ada untuk memberikan efek kenyamanan bagi penggunanya.
IncheonChinatown
Sehingga pemerintah sendiri berupaya
Incheon Chinatown sangat terkenal di daerah
mengelola jalan yang sudah ada dengan
Korea Selatan karena merupakan pusat tempat
baik agar pengguna jalan dapat merasakan
wisata dan kuliner, gerbang Incheon Chinatown
kenyaman dan kemudahan untuk dapat
merupakan gerbang utama Korea Selatan,
berkeliling di Incheon Chinatown.
Incheon sendiri merupakan kota pelabuhan
Sepanjang jalan di Incheon Chinatown di
terbesar, bagi wisatawan baik itu lkal maupun
beri lampu lampu dan hiasan yang
mancanegara yang ingin mengekplorasi Korea
memperlihatkan bahwa kawasan tersebut
Selatan bisa dating ke Incheon, Incheon sendiri
adalah daerah yang masih ada sangkut
bukan cuman tempat wisata melainkan tuan
pautnya dengan budaya korea selatan.
rumah sebagai berbagai macam festival dan
KondisiEksisting
konser music terkemuka di Korea Selatan, kota ini sangat berkembang pesat menjadi kota budaya
Dengan kondisi eksisting pada pusat Incheon Chinatown wilayah ini sendiri hanya di
modern.
pergunakan untuk pejalan kaki saja dengan di beri beberapa fasilitas untuk pelengkap di
PedestrianwaysIncheon Chinatown Perencanaan Incheon Chinatown tidak kalah
sepanjang jalan Incheon Chinatown, wisata yang yang dating di daerah ini sendiri bisa menikmati dan melihat lihat bangunan bersejarah yang berada didalam kawasan Incheon Chinatown. Salah satu hal yang membuat wisatawan nyaman yaitu saat berada di Incheon
Chinatown kawasan pendestriannya yang sangat bersih dan tertata dengan baik serta sangat
dengan perencanaan sungai Cheonggyecheon, rapi, di sepanjang jalan di Incheon Chinatwn sendiri terdapat ornament ornament berupa yaitu Incheon Chinatown mempunyai ciri
khasnya tersendiri yaitu dengan kondisi eksisting yang sangat kental dengan budaya cina,
lampion yang di susun di sepanjang jalan, vegetasi yang tertata dengan baik sehingga pejalan
kaki merasa nyaman, serta adanya kursi yang di berikan bagi wisatawan maupun orang local yang ingin duduk singgah sebentar sambil menikmati keindahan Inchen Cheon di malam hari
penerapan pengembangan di daerah Incheon dengan melihat lampu lampu lampion di sepanjang jalan, gambar yang di tempel di dinding
Chinatown ini masi memanfaatkan kondisi eksisting dengan maksimal dengan tidak merubah Sanse Of Place kawasan.
tembok yang menggambarkan dengan bertujuan agar wisatawan tau mengenai awal sejarah terbentuknya bangunan Cina dulunya didaerah kawasan ini.
PedestrianwaysIncheon Chinatowndansungai Cheonggyecheon Incheon Chinatown dan Sungai Cheonggyecheon adalah kawasan yang memanfaatkan jalur pejalan kaki bagi turis untuk menjelajahi kawasan tersebut, maka itu pedestrian ways merupakan suatu aspek yang penting
dan harus dijaga agar sirkulasi turis mampu bergerak dengan baik. Ruang pejalan kaki dalam konteks kawasan ini mampu menciptakan lingkungan yang baik bagi pendatang maupun warga setempat Jalur Pedestrian Ways juga digunakan untuk kegiatan penduduk di Incheon Chinatown dan sungai Cheonggyechen sebagai penunjang kegiatan sehari-hari dan
Kelebihan...
keberadaan jalur ini dirancang untuk menjadi sarana sirkulasi. Jalur
Pedestrisian
pedestrian ways digunakan sebagai fasilitas untuk pejalan kaki, sebagai keindahan kota, sebagai media interaksi sosial, sebagai sarana konservasi
ways
yang
sudah
fasilitas yang dapat digunakan oleh para wisatawan serta dengan
kelengkapan
fasilitas pendukung yang memadai. Serta
dan tempat bersantai serta bermain
penataan
semua
membuat
fasilitas yang dapat
wisatawan
kenyamanan
dan
HumanOriented PedestrianWays >>>
merasakan dapat
meningkatkan wisatawan
HumanOriented PedestrianWays >>>
ada
terinegrasi dengan baik, banyak fasilitas
lebih
yang dating
semakin bertambah.
Kekurangan..
Konsep tersebut merupakan system
Untuk dapat mewujudkan konsep
perencanaan yang mengutamakan
tersebut beberapa para ahli
kenyamanan wisatawan untuk pejalan
melakukan beberapa kajian untuk
Incheon
kaki dengan berjalan dari satu tempat
mengatasi beberapa permasalahan
Cheonggyecheon
ke tempat lainnya, dalam penataan
atau masukan dari para wisatawan
mempelajari bagaimana konsep desain
dan perencanaannya tetap
yang dating ke daerah tersebut,
menggunakan kondisi eksisting dan
dengan penambahan baik itu fasilitas
mendukung
hanya saja perlu adanya penambahan
maupun penataan fasilitas untuk
pemanfaatan fasiitas publik yang lebih
fasilitas yang mendukung untuk
dapat membuat semua para pejalan
maksimal sehingga terciptanya kota yang
pengguna pejalan kaki, agar tetap
kaki merasakan kenyamanan,
merasa nyaman.
Pedestrian Ways For Curtural Haritage Tourism KKL B5
Kekurangan dari kedua kawasan tersebut
dalam pebahasan pedestrian ways di
serta
Chinatown
penerapan
dan
maka
perlu
Sungai untuk
kebijakan
terciptanya
kota
yang dengan
aman dan nyaman bagi penghuninya.
TOURISM PUBLIC TRANSPOTATION
PerjalananWisataDenganTrasportasiUmumDiKorea
Go to
KOREA
in this topic >>> Bagaimana mencapai lokasi wisata Sungai Cheonggyecheon dan China Town di Korea dengan menggunakan trasportasi umum.
Curtural Heritege Tourism
Public Transpot
for Tourism
Pengantar>>>
Pilihan Moda Transportasi
Sungai Cheonggyecheon dan China Town Sebelum di restorasi seperti sekarang
MenujuwisataSungaiCheonggyecheondanChinaTowan Sistem tansportasi umum di Korea Selatan sangatlah mudah untuk dipahami sehingga para wisatawan lokal maupun luar negeri yang akan berwisata di
dulunya sungai
Cheonggyecheon adalah sungai yang mengalami degeradasi
sekitaran Sungai Cheonggyecheon dan China Town akan dapat dengan mudah menjangkau lokasi tersebut.
lingkungan dengan permukiman kumuh disekelilingnya. Sungai
T ransportasi
Cheonggyecheon mengeluarkan bau yang tidak sedap hingga
pilihan yang menarik ketika
pemerintah Korea Selatan membangun jalan tol di atasnya.
berlibur ke suatu tempat. Selain lebih
Namun pada saat pergantian pemerintah, mereka mereka memutuskan untuk menghancurkan jalan tol dan melalukan
umum
memang menjadi
sedang
murah dan mudah dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi, para
wisatawan
juga
dapat
restorasi sungai. Hal ini ternyata menimbulkan maslah lain yaitu
perjalanan
dengan
kemacatan, oleh karenanya pemerintah memberikan solusi
pemandangan
sepanjang
menikmati melihat-lihat
perjalanan.
untuk mengembangkan trasportasi umum. Yang menjadi pertanyaan bagaimana
Incheon Chinatown merupakan salah satu pusat budaya cina
pemerintah
yang ada di Korea Selatan, Chinatown ini juga menjadi salah
Korea
Selatan
dalam
mengelola sistem trasportasi yang
satu destinasi wisata yang sangat dekat dengan Bandara
mudah dan murah serta ramah bagi
Internasional Incheon. Pengelolaan wisata chinatown ini sangat
para
penggunanya
terutama
para
baik, didukung dengan akses yang mudah baik untuk skala
wisatawan yang baru datang ke Korea
domestik maupun internasional.
Selatan. Bagaimana para wisatawan tersebut dapat dengan nyaman dan aman saat menggunakan trasportasi umum dalam menjangkau destinasi wiata. Dalam
kasus ini yaitu lokasi
Cheonggyecheon dan China T own.
wisata
di
Sunngai
Lebihlanjut yuk >>>
Sustainable Transportation Sustainable trasportasi
Transit OrientedDevelopment>>>
mendukung kemajuan
Dengan menggunakan konsep
pariwisata di Korea
T OD
dengan menerapka konsep
diberikan beberapa pilihan
Transit Oriented Development, Human Oriented Transportation, Transportation Utilitis Support, dan Improved Fuel Efficiency.
moda
para
wisatawan
trasportasi
untuk
mencapai tempat wisata di
Sungai Cheonggyecheon dan China T own
Bus biru melewati jalanan besar dan memiliki rute yang panjang. Bus hijau mengantarkan dalam jarak dekat dan menghubungkan stasiun-stasiun utama subway dan terminal bus untuk rute panjang. Bus merah merupakan express bus yang mengantarkan dari Seoul ke daerah pemukiman pinggir kota (suburb). Sedangkan Bus kuning melayani rute pendek antar distrik di Seoul, biasanya melewati kawasan belanja,
T erdapat banyak halte bus di dekat Sungai Cheonggyecheon dan
China T own sehingga para wisatawan akan dengan mudah jika menggunakan trasportasi tersebut. Dan juga di setiap halte sudah
terdapat rute serta jadwal keberangkatan busnya.
BUS Bus kota di Korea melayani ke berbagai destinasi. Sistem pembayarannya bisa dibayar dengan tunai atau
menggunakan kartu transportasi, seperti T -money atau Cashbee. Bus kota dibedakan berdasarkan warna dan Halte Dekat Sungai Cheonggyecheon
nomor rutenya.
Halte Dekat China Town
Di China Town tidak ada fasilitas Stasiun
KTX terdekat, namun lokasi tersebut dekat dengan bandara Incheon sehingga para wisatwan yang datang melalui bandara akan
Subway Para wisatawan juga dapat menggunakan moda trasportasi subway, terdapat Myeong-dong Station yang merupakan stasiun subway terdekat dari sungai
Cheonggyecheon, setelah berhenti Fasilitas Yang Ada di KTX Seoul Station
di stasiun wisatawan dapat melanjutkan dengan menggunkan
KTX Untuk perjalanan mengelilingi
Korea, para
moda trasportasi bus atau taxi
Fasilitas Yang Ada di Myeong-dong Subway Station
Fasilitas yang ada di Myeong-dong station ini cukup lengkap, pengguna dapat memilih untuk pembelian tiket melalui kasir
atau mesin tiket otomatis, terdapat pula mesin penampung sampah yang dapat ditukar dengan rupiah, terdapat loker yang dapat di manfaatkan oleh penumpang,toilet, papan informasi
wisatawan sebaiknya menggunakan KORAIL
dan juga terdapat Myeong-dong underground shopping
pass,
center.
yang
memperbolehkan
menggunakan
semua jenis kereta, termasuk KT X express trains.
Wisatawan juga dapat menggunakan moda trasportasi subway,
Di Seoul sendiri terdapat KT X Seoul Station di
karena jarak lokasinyapun sangat dekat dnegan China T own
daerah Bongnaedong dengan jarak yang cukup
sehingga tidak perlu menggunakan tambahan moda trsportasi
dekat ke sungai Cheonggyecheon.
untuk menjangkau lokasi wisata dan dapat langsung berjalan
Fasilitas yang ada di KT X Seoul Station hampir
kaki dari Incheon Station menuju China T own.
sama dengan yang ada di Myeong-dong Subway
Incheon Subway Station
Station namun secara luasan lokasi jauh lebih
Fasilitas yang ada di Incheon Station tidak selengkap yang ada di
luas KT X Station karena mobilitas yang di
Myeong-dong station, namun bagian tiket sudah terdapat pilihan otomatis
tawarkan oleh KT X Seoul Station bukan hanya
maupun manual melalui kasir, terdapat ruang tunggu, terdapat mesin
dalam skala kota namun hingga antar provinsi.
untuk membeli minuman otomatis, dan papan informasi.
Taxi Bagi wisatawan yang ingin lebih sedikit eksklusif dapat memanfaatkan moda trasportasi taxi yang dapat menjangkau seluruh lokasi di sungai Finding AnAgentThat’s RightForYou Cheonggyecheon dan China Town serta dapat memilih untuk berhenti di titik mana saja. Banyak opsi moda transporatsi taxi dengan berbagai pilihan yang dapat digunakan para wisatawan dari yang reguler, dulux, dan jumbo. Masing-masing jenis taxi tersebut memiliki tarif dan fasilitas yang berbeda. Jika ingin dengan harga yang lebih murah maka menggunakan jenis reguler , namun jika bersama dengan rombongan banyak terdapat pilihan taxi jumbo.
TransportationUtilitisSupport>>> Utilitas pendukung trasportasi di Seoul terdapat Complete Street, Transport Nodes, dan
Kelebihan...
Safety Road. Complete street di Seoul adalah jalan yang terintegrasi secara lengkap dan
Sistem trasnpotrtasi
aman untuk semua moda trasportasi dan penyandang cacat. Transport nodes adalah titik
terinegrasi dengan baik, banyak pilihan
temu antara moda trasportasi dengan para penumpang contohnya stasiun bus dan subway
moda trasportasi yang dapat digunakan
dimana letaknya terintegrasi dengan pusat-pusat kegiatan serta residential sehingga mudah
oleh para wisatawan disertai dengan
di jangkau. Atau contoh lainnya yaitu Incheon International Airport yang merupakan bandar
kelengkapan fasilitas pendukung yang
udara terdekat dari Seoul. Incheon terletak pada pulau terpisah dari permukiman penduduk
memadai.
sehingga aktivitas penerbangan tidak mengganggu lingkungan. Akses untuk menuju
stasiun
Incheon dapat melalui Incheon Expressway, bus, subway,taksi, dan KT X. Untuk Safety
kemudahan bagi wisatawan. Pembelian
Road sendiri terdiri dari cross walk, bus lane, dan barrier free transport.
tiket elektronik serta penanda jadwal
HumanOriented Transportation>>>
HumanOriented Transportation>>>
keberangkatan yang selalu tersedia di
sistem Konsep tersebut merupakan tansportasi yang mengutamakan kenyamanan
Untuk mendukung konsep Improved
pejalan kaki untuk mengurangi penggunaan
memberlakukan harga bahan bakar
merupkan moda trasportasi yang sangat
kendaraan umum. Selian itu tarif parkir
diutamakan di Seoul. Non-motorized trasport
juga sangat mahal. Pada area komersil
meliputi pedestrian,sepeda, dan kursi roda
untuk parkir di pinggir jalan dapat
bagi penyandang desabilitas. Pada sungai
dipungut hingga 1000 won per menit.
Cheonggyecheon
terdapat
ruang
publik,
pedestrian way dan tempat duduk di tepi kanal, serta fasilitas penyebrangan pada kanal.
Fuel
Efficiency
setiap
yang ada
Banyaknya
subway
station
sudah
halte-halte
juga
juga
dan
menambah
memudahkan
wisatawan untuk memilih rute menuju lokasi wisata.
pemerintah
Kekurangan.. Sayangnya untuk saat ini belum tersedia jenis angkutan umum yang dikususkan untuk pengangkut para wisatawan dalam menjangkau dari tempat wisata satu ke tempat wisata lainnya. moda trasportasi
yang digunakan wisatawan masih berbaur dengan pengguna lainnya. sehingga perlu
dikembangkan moda trasportasi khusus wisata
sehingga
dapat
membantu
mengembangkan pariwisata yang ada.
Transpotration For Curtural Haritage Tourism KKL B5
Gabriela Possenti Aurelia NS - 21040118130117
Pengantar >>>
Apasajayangtermasukfasilitaspenunjang pariwisata?
Sebuah objek wisata tidaklah lengkap tanpa adanya fasilitas yang
Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi
mendukung aktivitas didalamnya. Menurut Cooper et al. (1995)
akan meningkatkan aksesbilitas suatu objek wisata sehingga dapat
terdapat 4 (empat) komponen yang harus dimiliki oleh sebuah objek
meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri. Kebutuhan wisatawan yang
wisata, salah satunya adalah amenitas atau fasilitas (amenities).
lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata seperti bank, apotik,
Sugiama (2011) menjelaskan bahwa amenitas meliputi serangkaian
rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat pembelanjaan dan sebagainya.
fasilitas
(tempat
Fasilitas umum berupa prasarana dibagi menjadi prasarana umum (General
penginapan), penyediaan makanan dan minuman, tempat hiburan
Infrastructures) yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi
(entertainment), tempat-tempat perbelanjaan. Sedangkan Sunaryo
kelancaran perekonomian seperti jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan
(2013: 173) memberikan batasan bahwa amenitas bukan merupakan
jalan, dainase, sistem persampahan dan jaringan telekomunikasi dan
daya tarik bagi wisatawan, namun dengan kurangnya amenitas akan
internet; prasarana penunjang seperti rumah sakit ,apotek, pusat
menjadikan wisatawan menghindari destinasi tertentu. Selain
perdagangan, kantor pemerintah, perbankan; dan prasarana wisata seperti
berfungsi sebagai media yang dapat menunjang kepuasan wisatawan,
kantor informasi, tempat promosi dan tempat rekreasi , hotel, motor hotel
fasilitas wisata juga memiliki fungsi sebagai tolak ukur bagi suatu
(motel), wisma, homestay, cottages, camping, youth hostel, serta rumah
objek untuk meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap objek yang
makan, restoran, self-services, cafetaria, coffee shop, grill room, bar, tavern,
nantinya dapat digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan
dan lain-lain.
pelayanan kepada wisatawan. Kebutuhan wisatawan tidak hanya
Sedangkan, fasilitas umum berupa sarana wisata dibagi menjadi Sarana
menikmati keunikan dan keindahan alamnya saja tetapi juga
Pokok Kepariwisata (main tourism superstructure) seperti Receptive Tourist
memerlukan kelengkapan fasilitas wisata di daerah tujuan wisata
Plan,
sehingga sarana dan prasarana wisata tersebut perlu dibangun sesuai
(supplementing
lokasi dan kondisi objek wisata yang bersangkutan (Suwantoro, 1997:
Kepariwisataan (supporting tourism superstructure)
untuk
memenuhi
kebutuhan
akomodasi
Residential
Tourist
tourism
Plan;
Sarana
superstructure);
Pelengkap
dan
Kepariwisataan
Sarana
Penunjang
21).
Fasilitas Kesehatan RS.StPeter Nambusunhwan-ro, Gangnam-gu, Seoul, Korea >>> Dimulai sebagai rumah sakit bedah saraf pada Mei 1992, Rumah Sakit St. Peter saat ini dikhususkan dalam
perawatan stroke dan disk (cakram) serta sendi. Rumah sakit ini mendapatkan ketenaran internasional terutama di bidang perawatan sendi dan cakram dan menyediakan layanan untuk pasien internasional Selain itu, sebagai rumah sakit pelatihan global untuk penggantian cakram buatan, Rumah Sakit St. Peter
dikunjungi oleh dokter dari seluruh dunia untuk berlatih di bidang penggantian cakram buatan. Dalam hal peralatan medis, Rumah Sakit St. Peter memperkenalkan instrumen medis mutakhir dalam upaya memerangi berbagai penyakit.
RS.UniversitasInha Inhangro Junggu Incheon, Korea >>> Rumah Sakit Universitas Inha didirikan pada Mei 1996 sebagai rumah sakit universitas pertama di Incheon. Rumah sakit ini memiliki 892 tempat tidur. Sertifikasi ISO di bidang Pemeriksaan Kesehatan dan akreditasi
JCI untuk semua bidang rumah sakit, memungkinkan Rumah Sakit ini untuk membuka babak baru dalam pariwisata medis, dengan menampung para wisatawan. Letak Rumah Sakit Universitas Inha hanya 25 menit dari Bandara Incheon akan menjadi dukungan besar bagi rumah sakit untuk menjadi penyedia layanan
kesehatan global.
Fasilitas Peribadatan
Kuil Myogaksa didirikan Mei tahun 1930-an oleh seorang Biksu bernama Taeheo Hongseon. kuil ini juga mengabadikan sebuah patung sakral yaitu patung Gwanseum Bosal (Alokitesvara Bodhisattva). Terdapat paket wisata meditasi, menginap, minum teh, trekking dan membuat lampion. Untuk sampai ke kuil, dapat menggunakan Seoul Subway di jalur 1 kemudian turun di Senseoldong dan berjalan kaki sekitar 300 meter.
Katedral Myeongdong adalah gereja paroki Katolik Roma pertama di Korea. Ini juga merupakan bangunan Gotik pertama yang pernah dibangun di Korea dan ditetapkan sebagai Situs Bersejarah No. 285 di Korea. Di lantai bawah tanah ada tempat perlindungan kecil di mana sisa-sisa para martir diabadikan, dan di mana pengunjung katedral dapat memberi penghormatan. Setiap Mei, Katedral Myeongdong mengadakan festival budaya. Pembangunan katedral dimulai pada tahun 1892 dan selesai pada tahun 1898. Tidak seperti kebanyakan bangunan Gotik, Katedral Myeongdong dibangun dengan batu bata, bukan batu. Ini memberi katedral suasana yang khas. Langit-langit tinggi yang indah di dalam gereja dan lengkungan di antara pilar-pilar dalam yang megah menunjukkan gaya Gotik yang indah dengan baik. Ruang bawah tanah berisi sisa-sisa sembilan orang suci dan martir, yang mengabdikan hidup mereka untuk penyebaran agama Katolik di Korea. Di belakang katedral, terletak Seongmo Dongsan (taman St. Mary). Saat jam makan siang, organ pipa diputar di sini. Taman ini menawarkan ruang istirahat yang damai setelah mengunjungi katedral.
Seoul Central Mosque didirikan untuk menjadi tempat beribadah bagi umat Islam di Korea serta menjadi tempat tujuan wisata, terutama bagi turis muslim. Pasalnya, masjid ini juga merupakan bagian sejarah berkembangnya Islam di Korea, serta sejarah toleransi di Korea. Disekitar masjid ini merupakan pusat makanan halal. Selain itu terdapat 7 masjid yang tersebar di wilayah Gyeonggi dan Incheon.
Pusat Perbelanjaan CheonggyecheonTime TourMarket >>>
NamdaemunMarket >>> Pasar makanan yang menjajakan berbagai macam jenis makanan dari korea dan seluruh dunia. Selain itu juga menjajakan berbagai macam kerajinan tangan. Pasar ini buka pada malam hari di sepanjang sungai Cheonggyecheon. Lapak penjual berupa tendatenda portable yang berjajar sedikit lebih jauh dari tepian sungai, menyisakan jalur pejalan kaki yang luas sehingga dapat menampung pembeli lebih banyak sekaligus tidak menghalangi pemangdangan Sungai Cheonggyechon.
MyeongdongDistrict >>> Distrik yang cukup popular di Korea Selatan yang menjajakan street food sampai dengan produk ternama serta tempat hiburan. Distrik ini terletak dekat di sebelah Selatan Sungai Cheonggyecheon
Pasar Namdaemun, pe rtama kali dibuka pada tahun 1964, adalah pasar tradisional te rbesar di Korea de ngan lebih dari 10.000 pengecer, vendor, dan grosir yang terse bar di banyak blok padat kios. Pasar ini terletak di antara Bala i Kota dan Stasiun Seoul da lam bayang-bayang Shinsegae Department Store di uta ra Stasiun Hoehyeon di Seoul Subway Line 4. Luas nya lebih dari 66.000 meter persegi.
EvaluasiPelayananFasilitasUmum KTO adalah lembaga yang memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi segala hal yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menemukan solusi untuk masalah yang dilaporkan oleh wisatawan sejak tahun 1977. Setiap turis bisa mengajukan keluhan dengan menelepon 1330 (tanpa
nomor pertukaran telepon), mengirim fax, email, surat, atau mengunjungi situs web resmi maupun kantor. Pada tahun 2014, Tourist Complaint Center menerima 1.154 keluhan dengan total : 1.060 respon (91 persen) di antaranya tentang ketidaknyamanan, 888 (84 persen) adalah tentang ketidaknyamanan dari turis internasional. Urutan pengaduan ini berkorelasi dengan urutan negara yang mengirimkan jumlah
wisatawan terbesar Korea di tahun yang sama mulai dari China, Taiwan, Hongkong, Jepang, Asia, Eropa hingga Amerika, . Keluhan yang dilaporkan (kecuali yang tidak dapat dikategorikan berdasarkan penyebab) telah diklasifikasikan menjadi 12 subjek. Tiga ratus tujuh belas keluhan milik berbelanja. Itu mewakili bagian terbesar (36 persen) dalam jumlah total keluhan. Kemudian diikuti oleh pengaduan
yang ditempatkan di bawah kategori taksi jasa (128; 14 persen) dan akomodasi (84; 10 persen). Itu jatuh di bawah item lainnya menyumbang sekitar 10
persen - terdiri dari keluhan tentang gangguan komputer di situs informasi pariwisata, kurangnya fasilitas seperti toilet di lokasi pariwisata, dan
kesalahan dalam pembayaran kartu. 82,5 persen dari total turis yang masuk di Korea mengunjungi Seoul. Memang, Seoul adalah tujuan wisata paling dicintai di negara ini. SMG setiap tahun melakukan studi lapangan turis internasional yang
mengunjungi kota. Ini mengidentifikasi dan menganalisis kondisi actual infrastruktur pariwisata kota.
Upaya peningkatan pelayanan fasilitas penunjang wisata Mengutamakankebijakan yangmendukung perbaikaninfrastruktur>>>
Memperbanyakfasilitasuntuk wisatawanmuslim>>>
Pemantauan infrastruktur pariwisata di Seoul menunjukkan banyak masalah teridentifikasi pada tahun 2008 telah ditemukan kembali pada tahun 2015. Komponen fisik telah ditemukan meningkat secara signifikan dengan peningkatan jumlah wisatawan internasional. Namun komponen estetika belum. Untuk menyediakan wisatawan internasional dengan tingkat kepuasan yang lebih besar, SMG perlu menyelesaikan masalah yang terkait dengannya toilet umum yang kotor, tampilan tempat sampah di jalan yang mengganggu, dan berlebihan permintaan pedagang. Setiap kota (atau daerah) memiliki daya tarik wisata yang memiliki nilai tak tertandingi. Warisan budaya dan pemandangan alam adalah contohnya. Membandingkan mereka untuk file demi membangun tingkat daya saing masing-masing daerah dalam menarik turis internasional tidak pantas. Sebaliknya status pariwisata secara keseluruhan infrastruktur dapat berfungsi sebagai indikator obyektif. Misalnya, kota dengan infrastruktur pariwisata yang tidak memadai dapat dianggap relatif tidak kompetitif memikat dan menjaga arus wisatawan internasional. Dalam hal ini, meningkatkan Kondisi infrastruktur tersebut merupakan agenda pokok dan utama yang harus ada dipertimbangkan secara serius untuk pembuatan kebijakan.
Untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan muslim dari seluruh dunia ke Korea Selatan, Badan Pariwisata Korea (KTO) menambah jumlah fasilitas umum dan restoran halal yang menunjang kebutuhan wisatawan muslim. Industri Penyedia layanan pariwisata seperti perhotelan dan restoran berusaha untuk memenuhi standar halal untuk memastikan wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan bisa menikmati perjalanan mereka tanpa harus khawatir dimana harus menemukan makanan halal dan dimana mencari tempat untuk shalat.
Menyediakanfasilitaspenunjanguntuk kaumdisabilitas>>> Setiap tempat wisata di Korea disediakan jalan-jalan landai untuk akses kursi roda. Di area menanjak dan menurun tanahnya dialasi dengan karpet dari bahan goni agar tidak licin. Selain itu juga dilengkapi paving taktil, yang tentunya tidak berujung di selokan atau buntu di tengah jalan. Kelompok disabilitas netra juga bisa menikmati perjalanan mereka dengan penjelasan pemandu yang disediakan gratis dari pihak tempat wisata. Sementara bagi disabilitas tuli, mereka akan terbantu dengan informasi dalam tiga bahasa (Korea, Inggris, Mandarin) yang terpampang di setiap papan informasi. Ada huruf braille yang terukir di dinding-dinding stasiun kereta bawah tanah dan audio pada zebra cross untuk informasi penyeberangan bagi disabilitas netra. Difabel juga tak perlu berebut tempat dalam transportasi publik karena ada ruang khusus yang disediakan
OPEN SPACE
The greats open space in South Korea
HERITAGE TOURISM
K K
L
Continuance
INCHEON CHINATOWN INTRODUCTION
YISHANTANG DAN SAMKUGJI MURAL STREET
JAYU FREEDOM PARK
CONCLUSION
Tourism information center
Go to
KOREA
in this topic >>> Apa yang harus dilakukan ketika mengunjungi tempat wisata di
kota Incheon, Korea Selatan
Curtural Heritege Tourism
Information Centre for Tourism Pengantar >>>
Incheon, Korea Selatan
Incheon Chinatown terbentuk dengan dibukanya Pelabuhan Incheon pada tahun 1883 dan penunjukan Incheon sebagai ekstrateritorialitas Dinasti Ching pada tahun berikutnya. Dulu, di kawasan ini banyak terdapat toko-toko yang memperdagangkan barang-barang impor dari Tiongkok, namun saat ini sebagian besar bisnis Tionghoa di kawasan tersebut adalah restoran. Saat ini, sebagian besar penduduk Chinatown adalah Tionghoa generasi ke-2 atau ke-3, keturunan dari pemukim Tionghoa awal. Daerah ini menyimpan banyak cita rasa Tiongkok, sementara budaya tradisional generasi pertama dilestarikan.
Tempat Wisata Pilihan Korean-Chinese Cultural Centre (한중문화관)
Pusat Kebudayaan Korea-Cina, yang terletak di dalam Pecinan Incheon, dibangun untuk memfasilitasi saling berhubungan antara Korea dan Cina dengan mempelajari lebih banyak tentang budaya, sejarah, ekonomi, dan masyarakat satu sama lain. Pertunjukan yang beragam tersedia, bersama dengan pameran khusus, dan ceramah budaya Tionghoa. Sejarah pengalaman budaya Tionghoa dan ruang baca tentang sejarah & budaya Korea-Tionghoa disediakan bagi pengunjung untuk dinikmati sambil belajar. Selain itu, di akhir pekan, kelas bahasa Mandarin untuk orang Korea, kelas bahasa Korea untuk orang asing, pemutaran film gratis, dan pameran lainnya juga tersedia.
Incheon Art Platform (인천아트플랫폼)
Incheon Art Platform terletak di Haean-dong di Incheon yang terkenal dengan situs warisan arsitektur yang terpelihara dengan baik dan bangunan yang menampilkan arsitektur kuno dan modern. Kompleks ini didirikan melalui renovasi bangunan yang dibangun pada tahun 1930-an dan 1940-an, dan dengan memperbaiki bangunan terkenal seperti Nippon Yusen Kaisah (Properti Budaya No. 248) sejak Korea pertama kali membuka pintunya ke dunia luar. Ke-13 gedung, termasuk studio, perpustakaan, pusat pelatihan, ruang pameran dan pertunjukan, yang membentuk Art Platform diharapkan di masa depan akan berkembang menjadi museum jalanan yang besar, dengan demikian melestarikan bangunan bersejarah, sekaligus menampilkan interpretasi modern dari masa lalu.
Jemulpo Gurakbu (제물포구락부)
Jemulpo Club didirikan pada tahun 1901 untuk digunakan sebagai tempat berkumpulnya orang asing seperti orang Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, dan sebagian kecil orang Tionghoa dan Jepang yang tinggal di Incheon untuk menjalin persahabatan sebelum membuka pelabuhan. Bangunan bata dua lantai itu terdiri dari ruang perpustakaan, meja biliar, lapangan tenis, dan fasilitas lainnya. Situs ini digunakan sebagai Museum Incheon dari tahun 1953 hingga 1990 dan Pusat Kebudayaan Incheon dari tahun 1990 hingga 2006. Pada tahun 2007, namanya diu
Jjajangmyeon Museum (짜장면박물관)
Museum Jjajangmyeon menampilkan sejarah dan budaya jjajangmyeon (mie kacang kedelai hitam) yang berasal dari Chinatown di Incheon. Sebagai salah satu dari 100 Simbol Budaya Nasional, jjajangmyeon adalah salah satu hidangan Korea yang paling disukai.
Incheon Jayu Park (자유공원 (인천))
Jayu Park adalah taman bergaya Barat pertama di Korea, dibangun lima tahun setelah pembukaan Pelabuhan Incheon. Lokasinya sangat cocok untuk berjalan-jalan karena terletak tinggi di atas permukaan laut dengan area yang luas dan hutan lebat. Di atas taman adalah Korea-A.S. Monumen Centennial dibangun pada tahun 1982 untuk memperingati 100 tahun perjanjian perdamaian, perdagangan dan navigasi antara Korea dan AS. Di dalam taman, pengunjung dapat menikmati kebun binatang kecil, pagoda, bangku, dan tempat istirahat lainnya. Patung Jenderal MacArthur, yang memimpin Operasi Chromite, memberikan ceramah pendidikan yang baik dengan anak-anak. Setiap bulan April, festival bunga sakura diadakan saat bunga sakura memenuhi taman, menarik banyak pengunjung. Pemandangan panorama kota sangat mempesona dengan pemandangan malam yang sangat populer untuk pasangan. Ada banyak atraksi di dekatnya bagi pengunjung untuk menikmatimakanan dan sejarah.
Gaehangjang (Open Port Area) Street (개항장 거리) Saat Pelabuhan Incheon dibuka pada tahun 1883, di sinilah orang bisa merasakan kekayaan sejarah dan budaya yang terkumpul selama 126 tahun. Dulunya digunakan oleh konsulat Jepang, Kantor Jung-gu, Bank Jepang ke-1, ke-18 dan ke-58 cabang Incheon dan arsitektur sejarah modern lainnya dapat ditemukan utuh di sini. Juga, itu menyimpan jejak sejarah seperti Former Japan Mail and Shipping Inc., Incheon Art Platform, Jemulpo Gurakbu, dan lainnya agar pengunjung dapat melihat dan mendengarkan di Incheon Gaehangjang (Area Pelabuhan Terbuka). Bagi mereka yang ingin mendapatkan penjelasan rinci, ahli pariwisata budaya Incheon juga bisa membantu dengan reservasi.
Dongincheon Samchi Street (동인천 삼치거리) Jalan Dongincheon Samchi terletak di depan Stasiun Dongincheon di gang samping Pusat Pendidikan dan Kebudayaan untuk Siswa Incheon. Jalanan menjadi samchi yang terhubung, atau seerfish panggang, lebih dari 40 tahun yang lalu dengan pembukaan House of Inha, sebuah restoran bergaya rumahan. Awalnya, jalan ini tidak terkenal dengan samchi, tetapi menjadi salah satu menu paling populer di restuarant, dengan banyak toko lain di daerah tersebut mengikuti tren ini. Pada tahun 2002, itu ditetapkan sebagai jalan seerfish panggang dan sebuah papan nama dipasang di pintu masuk jalan. Saat ini, ada sekitar selusin restoran seerfish panggang yang berjejer di jalan, dan setiap restoran memiliki papan nama yang unik. Ikan didatangkan dari Selandia Baru, dan setiap restoran menawarkan rasa yang berbeda yang dihasilkan dari metode pemanggangan dan saus yang berbeda. Restoran-restoran tersebut juga menjual berbagai macam makanan pembuka dan lauk pauk dengan harga yang terjangkau.
Baedari Secondhand Bookstore Alley (배다리 헌책방 골목) Gang Toko Buku Bekas Baedari terletak di perbatasan antara Geumgokdong dan Changyeong-dong di Dong-gu, Incheon. Sebelum didirikannya Jalur Kereta Gyeongin, gang ini adalah jalan perwakilan Incheon ke Seoul, disebut sebagai Jalan Ugakli. Selama tahun 60-an dan 70-an ketika hidup itu sulit dan semuanya sulit didapat, itu adalah satu-satunya gang toko buku bekas di daerah Incheon di mana orang dapat memuaskan dahaga mereka untuk belajar. Dikenal sebagai Gang Toko Buku Baedari, ada sekitar 10 toko buku yang semuanya menjual buku bekas dan buku baru. Buku yang tak terhitung jumlahnya dalam berbagai topik mulai dari sastra Korea kuno, seni, musik, kedokteran, buku anakanak, kamus, dan banyak lagi memenuhi toko buku kecil namun menawan. Karya seni yang menggambarkan gaya hidup lama penduduk Baedari menghiasi dinding gang, menawarkan lebih banyak hal untuk dilihat.
Information Tourism Centre For Curtural Haritage Tourism KKL B5
Pengelolaan
KKL 2021
Sungai
Pengelolaan Sungai
Cheonggyecheon River
Sejarah>>>
SungaiCheonggyecheonSebelumRestorasi
Sungai Cheonggyecheon dan China Town
Kontruksi jalan layang yang menutupi Sungai Cheonggyecheon memiliki panjang 6 km dengan lebar 16. Jalan raya layang tersebut menjadi jalan raya terpada pada pusat kota Seoul di setiap harinya. Lebih dari 168 ribu kendaraan melewati jalan raya layang Cheonggye
tersebut. Area di sekitar jalan raya layang tersebut sangatlah padat dikarenakan kawasan sekitar nya terdapat berbagai struktur ruang
Sungai Cheonggyecheon berada di pusat kota Seoul, Korea Selatan.
yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu kawasan CBD dengan bangunan
Perkembangan kota Seoul tidak terlepas dari sungai menjadi urat nadi
perkantoran, kawasan toko dan berbagai macam eceran, dan kawasan
kehidupan. Pada awal abad ke-20 sungai Cheonggyecheon menjadi sumber
ritel.
kehidupan dimana sungai tersebut masyarakat mengambil air, mandi, mencuci, dan tempat untuk bermain anak-anak. Seiring berjalannya waktu
dan perkembangan pembangunan perkotaan sungai Cheonggyecheon mengalami kerusakan ekosistem aliran. Sumber Sungai Cheonggyecheon terdapat 2 sumber yaitu Gunung Bungaksan dan Gunung Inwangsan. Aliran
perkotaan tersebut mengalir dari barat ke timur yang berkumpul di pusat Kota Seoul. Panjang total tersebut yaitu 13,7 km dan lebar total 84 meter dan terletak pada pusat kota Seoul. Karena terdapat pada pusat kota Seoul, Sungai
Cheonggyecheon menjalankan banyak fungsi penting, tetapi banjir dan penduduk miskin disekitar kawasan menjadikan masalah utama bagi sungai
Jalan Raya Layang diatas Sumgai Cheonggyecheon
tersebut. Puncaknya pada tahun 1950-an pada masa pemerintahan Park
Chung Hee terjadi pembangunan pada atas aliran Sungai Cheonggyecheon. Pembangunan tersebut dinamakan Cheonggyecheon Freeway yang setinggi
MEMULAI PERUBAHAN
16 meter sebagai bentuk atau symbol kemajuan industrialisasi dan
Proyek restorasi Sungai Cheonggyecheon dilaksanakan pada tahun 2003
modernisasi kota.
di masa kepemimpinan Wali Kota Seoul yaitu Myung-bak Lee. Merestorasi sungai Cheonggyecheon dan membuatnya mengalir berarti harus merobohkan jalan layang yang sudah beroperasi 20 tahun lebih.
Proyek restorasi Sungai Cheonggyecheon adalah salah satu janji politik saat pemilihan Wali Kota Seoul. Banyak pihak menghkhawatirkan akan terjadi kekacauan lalu lintas jika proyek restorasi tersebut dilaksanakan.
Akhirnya proyek restorasi tersebut dimulai pada tanggal 1 Julli 2003 dengan langkah pertama penutupan ruas jalan raya layang dan selanjutnya yaitu penghancuran kontruksi dari jalan raya layang tersebut. Untuk mengurangi kebisingan dan debu selama pekerjaan menggunakan gergaji kawat berlian dan gergaji roda. Total 680.000 ton limbah akan
dihasilkan selama pekerjaan pembongkaran. Dari jumlah tersebut, 100% besi dan baja bekas akan didaur ulang dan 95% limbah beton dan aspal Kondisi Sungai Cheonggyecheon tahun 1904
akan digunakan kembali. Anggran total yang di gelontorkan untuk proyek
restorasi sungai tersebut mencapai 3600 Miliyar Won.
Pro dan Kontra Restorasi Sungai Terdapat banyak pro dan kontra yan g dihad ap ai terhadap rencana restorasi Sungai Cheonggyecheon. Pemerintah membuat Und ang-undang Khusus
tentang Pengelolaan DA S tiga sungai ut ama, yang telah menjadi perdebatan sengit antara penduduk daerah hulu dan hilir, disahkan secara hukum, mendukung l angkah -langkah komprehensif untuk peningkatan ku alitas air dari empat sungai ut ama bersama dengan undang-undang terkait untuk manajemen sumber daya air dan dukungan masyarakat untuk Sungai Han. Langkah -langkah komprehensif ini menj adi contoh yang baik tentang
bagaimana konfront asi dan konflik dapat diselesaikan melalui dialog dan kerja sama yang berkelanjut an dari semua pemangku kepentingan: warga, kelompok sipil, pemerintah daer ah, dan pemerintah pusat. Mengenai Undang-und ang khusus empat sungai besar, pengelolaan kualitas air yang ad a yang utamanya menggunakan si stem pembu angan pasca pemurnian, telah diubah menjadi sistem pencegahan pencemaran air tingkat l anjut yang
mencakup sistem pengelolaan beban tot al pencemaran air dan zona penyangga. Oleh karena itu, sistem pengelolaan air lokal yang efisien diterapkan dari kantor administrasi.
Conceptual site plan presented in 2002 by the Research Center Director of the Seoul Dev elopment Institute, Seoul Metropolitan Gov ernment.
How to restoration Cheonggyecheon River
Rencana pasokan a ir dua jalur untuk Cheonggyecheon yang telah dipulihkan. Pertama, air tanah yang dikumpulkan di stasiun kereta bawah ta nah terdeka t dipompa ke Cheonggyecheon (A). Kedua, air yang diambil dari Sungai Han dan sungai yang berdekatan dialihkan kembali ke Cheonggyecheon (B, C).
Untuk perencana dan perancang yang membuat keputusan tentang detail proyek, restorasi selalu merupakan campuran antara alam, teknologi, dan
sejarah yang proporsinya harus di disuksikan dan dinegosiasikan. Tujuan restorasi Cheonggyecheon adalah untuk memastikan keselamatan perkotaan dengan menghancurkan bangunan tua di dalam Cheonggyecheon dan memulihkannya ke aliran alami yang aman dari banjir, dan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan dan merevitalisasi pusat kota dengan memulihkan lingkungan ekologis dan menciptakan ruang tepi sungai yang berkelanjutan. Aliran yang dipulihkan tidak akan pernah bisa melepaskan karakter alamnya dan para perencana hanya bisa mencoba menambahkan beberapa kealamian secara bertahap saat mengalir dari pusat kota menuju Sungai Han. Dalam pengelelolaan aliran sungai sangatlah penting bagi suatu
sungai. Sungai Cheonggyecheon tidak bisa menjadi aliran alami karena struktur, karakteristik geografis, dan fungsinya yang sudah tidak natural atau alami. Untuk mencapai pelestarian sungai tersebut harus menggunakan pendekatan Teknik dan dan sains. Proses demi proses dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal atau bencana yang tidak di inginkan. Maka dari itu sungai Cheonggyecheon akan dipulihkan sebagai aliran perkotaan di alam,
ruang yang ramah manusia dan bernuansa modern.
Perhitungan
mereka
menunjukkan
bahwa
mempertahankan ketinggian air pada 40 cm akan membutuhkan 120.000 ton air per hari. Untuk
memenuhi permintaan ini, mereka memutuskan untuk memompa 98.000 ton per hari dari Sungai Han dan memindahkan air ke hulu melalui pipa
menuju Cheonggyecheon. Untuk sisa 22.000 ton per
hari,
para
perencana
memilih
untuk
mengarahkan air bawah tanah yang dikumpulkan
di stasiun kereta bawah tanah terdekat ke Cheonggyecheon. Dengan suplai air buatan dua jalur ini, arus sungai bisa mencapai titik asalnya
tepat di tengah kota yang padat, yang berupa air mancur dan air terjun, semuanya baru dirancang untuk proyek restorasi.
Pengelolaan banjir yang tepat sangat penting dalam
mendesain
aliran
sungai.
Mengingat
meningkatnya kejadian banjir dan volume hujan deras yang luar biasa besar selama musim panas,
kota ini membangun tanggul yang dapat menahan kemungkinan banjir terburuk yang diperkirakan akan terjadi setiap 200 tahun. Juga, jumlah
minimum
jembatan
direncanakan
untuk
memungkinkan aliran air maksimum dalam hujan lebat, dan beberapa bangunan penutup yang
tersisa akan digunakan untuk mencegah air kotor mengalir ke Cheonggyecheon selama musim hujan lebat. Para ahli hidrologi merekayasa
bagaimana sungai tersebut tetap jernih, mengalir, dan tidak membeku saat musim dingin. Salah satu cara
untuk
menjaga
aliran
sungai
dengan
meletakkan bebatuan di sepanjang aliran sungai. Bebatuan tersebut tidak hanya berfungsi untuk
mempercantik sungai tetapi juga mengontorol kecepatan aliran sungai tersebut
Budaya>>> Budaya adalah cara hidup yang
Korean한국 문화
berkembang, dimiliki oleh sekelompok orang atau masyarakat dan bersifat turun menurun dari generasi ke
generasi
Culture
“Membahas Kebudayaan di Korea Selatan secara keseluruhan serta membahas Kebudayaan yang ada di Incheon Chinatown dan di sekitar Sungai Chong Cye Cheon, Seoul”
Budaya di Korea Selatan
Korea Selatan sendiri mempunyai kebudayaan yang bisa digali lagi, Akan tetapi ketika kita mendengar kata Korea Selatan, masih banyak dari kita yang langsung membayangkan negara yang modern, industri entertaimen yang mendunia dan tempat wisata yang menjadi incara para wisatawan.Namun, Korea Selatan
bukan hanya itu, seperti yang diketahui, negeri ginseng korea ini selalu mempunyai daya tarik tersendiri dari kekhasan Budayanya. Sampai saat ini budaya yang ada di Korea Selatan masih banyak yang dipertahankan dan banyak yang diperkenalkan ke dunia melalui industri per filman yang ada.
한국의 문화
Macam-macam Kebudayaan Kebudayaan Incheon Chinatown Kebudayaan SekitarChongCyeCheon,Seoul
Kebudayaan Diplomasi
Rumah Hanok Rumah Hanok adalah sebutan untuk rumah
tradisional di korea selatan, rumah ini memiliki arsitektur dan desain yang unik, dimana
desain
rumah
hanok
ini
mencerminkan hubungan spiritual antara manusia dan alam. Struktur arsitekturnya juga sederhana yang dimana membawa kita untuk memiliki kehidupan yang tenang.
Sumber : Google
Selain itu, untuk membangun rumah tradisional hanok, masyarakat korea tidak sembarangan memilih tempat, untuk memilih tempat tinggal masyarakat tradisional korea masih bersarkan
한 옥 집
Geomansi , Geomansi merupakan metode ramalan yang menginterpretasikan tanda di tanah atau pola yang dibentuk oleh beberapa tanah, batu, atau pasir yang dilemparkan. Meski tidak Banyak Lagi bangunan yang mengusung konsep Hanok di Korea Selatan, tetapi bangunan Hanok masih tetap ada dan dipertahankan oleh pemerintah dan dijadikan tempat wisata.
Makanan
음 식
Makanan di Korea dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Nasi merupakan makanan pokok bagi masyarakat Korea Selatan. Makanan di Korea Selatan Kebanyakan dibentuk atau dibuat dari hasil Fermentasi, makannan hasil fermentasi yang terkenal adalah Kimchi. Kimchi merupakan irisan sayur kubis yang difermentasi dan dipadukan dengan saus cabai merah Sumber : Google
Orang Korea sangat menyukai Kimchi dan makanan ini selalu dikonsumsi berdampingan dengan hidangan lainnya. Kimchi merupakan salah satu warisan budaya yang diakui oleh UNESCO. Selain itu masyarakat Korea selatan memiliki kebiasaan untuk makan menggunakan sumpit dan sendok.
Festival Budaya Seollal (Tahun Baru Korea Selatan) Seollal merupakan hari raya rakyat Korea yang terbesar, perayaan Tahun Baru korea dilakukan secara meriah bahkan lebih meriah dari tahun baru Masehi. Untuk melakukan perayaan ini pemerintah Korea Selatan memberikan libur selama 3 hari. Sumber : Google
Daeboreum Daeboreum merupakan festival perayaan Bulan Purnama Pertama dalam tahun baru kaleder Lunar. Dalam perayaan ini terdapat beberapa ritual yang bertujuan memohon hasil panen yang baik pada tahun tersebut. Karena banyak rangkaiaan acara yang dapat dikunjungi maka Festival ini menjadi daya tari wisatawan Sumber : Google
Festival Musim Semi
Sumber : Google
Festival musim semi diadakan sepanjang bulan MaretMei setiap tahunnya. Festival musim semi sendiri bisa dinikmati di berbagai kota. Salah satunya yaitu Yeouido Cherry Blossom Festival, Seou festival tersebut biasanya diadakan di bulan april di dekat sungai Han, Seoul. Pada festival tersebut biasanya para wisatawan berkunjung melihat bunga sakura, festival tersebut dimulai dengan ditandai banyaknya kemah-kemah para penjual jajanan khas Korea.
Festival Panen Raya Festival Panen Raya dilakukan atas rasa syukur akibat hasil panen, di Korea Selatan Festival panen raya ditandai dengan libur nasional selama 3 hari dan dilakukan secara besar besaran. Di zaman sekarang perayaan panen raya merupakan kesempatan bagi orang korea untuk pulang ke kampung halaman dan mengunjungi para leluhur. Selain hal tersebut seperti festival panen raya yang ada di belahan dunia, festival panen raya di Korea juga diadakan makan makan besar.
Sumber : Google
제 전
Festival Budaya Festival Lampion Festival lampu Seoul yang memamerkan 1,2 km lampion yang bermula dari Cheonggyechon Square hingga jembatan Supyogyo. Tak hanya itu saja, festival ini juga disemarakkan dengan pawai yang menghadirkan gambaran festival yang ada di masa lalu dan masa depan sebagai perbandingan.
제 전
Sumber : Google
PakaianHanbok
한 복 Sumber : Google
Pakaian hanbok merupakan salah satu khasnya budaya Korea Selatan. Hanbok adalah pakaian tradisional masyarakat Korea yang pada umumnya memiliki warna cerah, dengan garis sederhana serta tidak memiliki saku. Pakaian hanbok merupakan salah satu khasnya budaya Korea Selatan. Pakaian tradisional ini digunakan untuk acara-acara khusus.
Kebudayaan IncheonChinatown Kampung Cina Incheon atau Incheon Chinatown terletak di seolim-dong, jug-gu, Incheon. Incheon Chinatown ini sudah ada sejak 1883. Salah satu yang paling terkenal adalah Mie Hitam atau Jjangjamyeon, Jjangjamyeon merupakan mie yang berkuah hitam kental, bercita rasa tiongkok yang diubah sedikit menjadi citarasa korea. Jjangjamyeon ini berasal dari Incheon Chinatown. Di Incheon Chinatown juga berdiri museum Jjangjamyeon.
Memakan Jjajangmyeon
juga menjadi salah satu budaya yang ada di Incheon Chinatown ini, dimana tidak lengkap rasanya mengunjungi Incheon Chinatown jika tidak memakan Jjajangmyeon.
Festival kebudayaan atau pertunjukan yang khas di tempat ini adalah Pertunjukan Barongsai dan Tata cara pernikahan orang china. Pertunjukan tersebut di laksanakan setiap jam 3 sore sampai malam hari pada akhir pekan
인 천 차 이 나 타 운
Kebudayaan SekitarChongCye Cheon,Seoul Proyek Chong Gye Cheon Proyek pemugaran pada tahun 2003 untuk mempercantik sungai Cheong Gye Cheon sepanjang 8,4 km. Setelah proyek restorasi memakan waktu selama 2 tahun, akhirnya Sungai Cheong Gye Cheon terlahir kembali sebagai area rekreasi baru bagi masyarakat Sumber : Google
Festival Kebudayaan
yang paling terkenal di sungai Cheong Gye Cheon adalah festival lampion dimana festival tersebut memamerkan 1,2 km lampion yang bermula dari Cheonggyechon Square hingga jembatan Supyogyo. Tak hanya itu saja, festival ini juga disemarakkan dengan pawai yang menghadirkan gambaran festival yang ada di masa lalu dan masa depan sebagai perbandingan
Sumber : Google
kepercayaan atau mitos yang dipercaya di sungai
Sumber : Google
Cheong Sye Cheon adalah melempar koin ke bawah Jembatan Mojeongyo, dimana dipercaya bahwa melempar koin kedalam mangkuk yang berada dibawah jembatan diyakini dapat mengabulkan semua permintaan.Selain Itu di dekat sungai Cheonggye juga terdapat Cheonggyecheon Museum dimana di dalam museum tersebut kita bisa belajar sejarah dan kebudayaan yang ada di sekitar sungai maupun yang ada di seluruh korea.
청 계 천
Kebudayaan Diplomasi Kebudayaan di Korea Selatan menjadi salah satu alat untuk menjalin hubungan diplomasi dengan negara lain, contohnya dengan indonesia dimana Korea Selatan dan indonesia saling ikut serta dalam mempromosikan kebudayaan masing masing. Contohnya adalah program KBS Radio yang merangkul KBRI dalam mendapatkan data dan adapula program Korea World Travel Fair yang merupakan media untuk mempromosikan budaya seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.
청 계 천
KKL 2021
Incheon Chinatown -
Revitalization of Restoration- part Korean heritage tourism
Preservasi, revitalisasi, dan restorasi termasuk dalam ruang lingkup dari konservasi. (Marquis-Kyle & Walker, 1996;
Al-vares, 2006).
- Cheonggyecheon River Arfika Iffada Putri l 21040118120036
P
engelolaan wisata bersejarah sangat diperlukan untuk dapat mempertahankan peninggalan bersejarah yang penting karena menyimpan pemahaman mengenai masa lalu untuk generasi mendatang. Peninggalan sejarah dapat berwujud fisik (tangible) maupun non fisik (intangible) dari suatu kelompok atau masyarakat.
Peninggalan sejarah diwarisi dari generasi masa lalu untuk dipelihara dan akan diteruskan untuk kepentingan generasi mendatang. Oleh karena itu, diperlukannya pengelolaan wisata bersejarah untuk dapat di nikmati di generasi mendatang. Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengelola wisata bersejarah salah satunya adalah konservasi yang didalamnya memuat preservasi, revitalisasi, dan restorasi.
“ PRESERVASI“ upaya untuk mempertahankan (melestarikan) yang telah dibangun disuatu tempat dalam keadaan aslinya tanpa ada perubahan dan mencegah penghancuran.
INCHEON
CHINATOWN
P
sejarah.
engelolaan wisata bersejarah dengan melakukan preservasi dan revitalisasi dilakukan oleh wisata
“ REVITALISASI “ kegiatan
pengembangan
Chinatown di Incheon, Korea Selatan. Incheon Chinatown berawal dari didirikannya pembukaan yang
ditujukan
untuk
menumbuhkan kembali nilai-nilai penting cagar
budaya dengan penyesuaian fungsi ruang baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat.
“ RESTORASI“
pelabuhan Incheon pada tahun 1883 dimana saat itu imigran Cina pergi ke daerah Incheon untuk mencari pekerjaan. Selama bertahun-tahun distrik Incheon ini jatuh dalam kemiskinan dan keadaan menjadi semakin buruk. Oleh karena itu, beberapa inverstor Korea yang memiliki keturunan China bekerja sama dengan pemerintah daerah di Tiongkok menyusun rencana
perbaikan yang bertujuan untuk mengembalikan
untuk kembali membangun daerah tersebut agar
wujud suatu objek pada keadaan aslinya (perbaikan)
menarik wisatawan dengan latar belakang sejarah
dan pada kondisi tertentu akan menggunakan
dengan diberi nama “Incheon Chinatown”. Bangunan-
penambahan material bahan yang tidak asli untuk
bangunan tua yang ada di preservasi dan juga
mendapatkan hasil yang maksimal.
dilakukan alih fungsi bangunan agar menjadi bermanfaat.
B
angunan yang mengalami rekonstruksi besar pada awal abad ke 21 adalah gerbang masuk kawasan Incheon Chionatown atau sering disebut dengan “Paifang Cina” dimana pendanaan gerbang ini berasal dari pemerintah lokal
China dan investor China. Tepantnya ada empat gerbang di Incheon Chinatown
Paifang China
Sumber : Google Image
Jjangmyeon Museum
Sumber : Google Image Sumber : Google Image
yaitu Junghwamun, Seolinmun, Inhwamun, dan Hanjungmun
Sangukji Mural Street
bangunan yang di preservasi dan revitalisasi.
Selain itu terdapat restoran Gonghwachun yang dibangun pada tahun 1876 oleh seorang pengrajin yang berasal dari
Shandong-
Cina.
Restoran
ini
awalnya
merupakan
penginapan yang menyediakan makanan dan tempat tidur yang aman bagi para pedagang. Ketika penginapan tersebur mendapatkan popularitas yang baik maka berubah menjadi restoran yang ramai oleh penduduk setempat.Saat ini bangunan tua bekas restoran ternama pembuat ‘Jajangmyeon’ tersebut telah di alih fungsikan menjadi museum yang
menampilkan sejarah kota kecil ini, proses pembangunan dan sejarah
bagaimana
para
pekerja
membawa
hidangan
Jajangmyeon ke Incheon. Untuk menghidupkan suasana Cina yang kental maka dinding-dinding di jalan sepanjang 150 meter kawasan Incheon Chinatown tepatnya di puncak tangga antara permukiman Qing dan Jepang syang direvitalisasi dengan digambar mural warna
kerajaan
Cina,
Samgukji
jalan
Mural
mempertanhkan Chinatown..
warni yang
tersebut
Street
sense
menggambarkan
of
merupakan
untuk place
tetap kawasan
Selain itu, terdapat renovasi desa yang berdampak untuk mendongkrak perkembangan kota yaitu dengan dilaksanakan proyek pembaruan perkotaan dimana desa-desa di Incheon
merenovasi area sekitar wilayahnya menjadi seperti di negeri dongeng. Ada juga bangunan modern yang dipertahankan karena masih menyimpan sejarah
pada masa penjajahan Jepang d i
Gaehangjang seperti Incehon Art Platform dan Jemulpo Club.
SUNGAI
Fairytale Village Sumber : Google Image
CHEONGGYECHEON S
aat berbicara mengenai Korea Selatan,
sejarah.
orang-orang sering menyebut sungai Han yang dikenal sebagai salah satu sungai utama dan sering muncul dalam film maupun drama korea. Namun di Seoul, ibu kota Korea Selatan terdapat sungai penting yang memiliki peranan dalam sejarah Korea Selatan yaitu Sungai Cheonggyecheon. Sungai sepanjang 6 kilometer ini mengalir di tengah kemegahan gedung bertingkat di kota Seoul dan menjadi salah satu daya Tarik
wisatawan. Pada awalnya sungai ini bernama Gaechoen yang berarti “aliran terbuka”. Pada awal abad ke 20, Kota Seoul mengalami peningkatan pembangunan dan berkembang ke segala arah. Di mulai dari para pendatang kemudian mulai mendirikan tempat tinggal di sepanjang sungai Cheonggyecheon. Namun pembangunan tersebut menyebabkan rusaknya ekosistem sungai dan pinggiran sungai yang berubah menjadi perkampungan kumuh yang di penuhi dengan banyaknya sampah di sepanjang sungai. Aliran sungai bahkan dimanfaatkan menjadi tempat pembuangan akhir yang akhirnya
mencemari aliran sungai dan mengalami degradasi yang parah. Pada akhirnya pemerintah Kota Seoul tahun 1958 memutuskan untuk merelokasi warga dan menutup sungai. Jalan layang dibangun di atasnya sehinnga praktis untuk menutupi seluruh
Sungai Cheonggyecheon Sumber : Google Image
daerah sungai yang kumuh. Pada tahun 2003 dimulai merestorasi Sungai Cheonggyecheon dengan menghilangkan jalan layang yang telah berdiri kokoh di atas sungai selama puluhan tahun dan mengembalikan keadaan sungai ke sedia kala.
proses restorasi sungai.
R
estorasi diawali dengan pembersihan sungai kemudian
membuat ruang publik dan ruang terbuka hijau. Cheonggyecheon dipulihkan sebagai aliran perkotaan di alam dan menjadi ruang yang ramah manusia dan lingkungan. Selain melakukan restorasi fisik pada sungai dan bantarannya, pemerintah juga membangun sebuah museum khusus tentang Cheonggyecheon yang berada di pinggir aliran sungai Cheonggyecheon. Museum tersebut menyimpan catatan, gambar, dan foto dari masa kemasa termasuk gambaran rumah-
rumah kumuh yang dulunya dibiarkan berdiri untuk memberikan gambaran yang nyata mengenai kondisi sungai Cheonggyecheon sebelum restorasi.
Sungai Cheonggyecheon Sumber : Google Image
A
khirnya pada bulan September 2005, sungai Cheonggyecheon kembali di buka dan menjadi daya tarik masyarakat. Adanya sungai ini juga dilengkapi dengan memberikan ruang publik bagi pejaran kaki yang nyaman serta jalur khusu pesepeda dan membawa air dan tumbuhan ke tengah kawasan kota metropolitas Seoul. Terdapat 22 jembatan yang di bangun di atas sungai dimana 7 diantaranya dikhususkan untu pejalan kaki. Hasil dari restorasi yang telah dilakukan mampu
menurunkan suhu udara hingga 3,6 derajat celcius. Gambaran perkembangan sungai juga dapat disaksikan yang terlihat dari
Cheonggyecheon malam hari Sumber : Google Image
C
pembangunan patung yang dipasang di dalam sungai dan lampu hias pada malam hari.
heonggyecheon Stream melintang dari timur ke barat dan berakhir di Sungai Hanggang. Sungai ini juga berdekatan dengan beberapa objek wisata di Kota Seoul. Cheonggye Plaza merupakan salah satu titik permulaan dan menjadi tempat untuk memperingati proyek restorasi sungai ini. Di
plaza ini terdapat instalasi karya seni yang bernama “Spring” yang menjulang setinggi 20 meter dan terdapat sejumlah air mancur dan bunga warna-warni. Dekat aliran sungai juga terdapat beberapa objek wisata menarik seperti misalnya Istana Deoksugung, Seoul Plaza, Sejong Center, jalan Insadong, istana Changdeokgung, dan istana Changgyeonggung.
Selain menikmati sungai, wisatawan juga dapat mengunjungi beberapa objek wisata yang lain
Terdapat pula pusat perbelanjaan seperti Myeongdong, Gwanghwamun, Seoul City Hall, dan beberapa pusat jajanan kaki lima khas Korea
Cheonggyecheon malam hari Sumber : Google Image
Abdurrahman | 21040118120038
s KAWASAN HERITAGE KOREA SELATAN
ISTEM PARKIR & IRKULASI
IN C H EON CH INATOWN
& S U N GAI C H E ONGGYE CHE ON
KULIAH KERJA LAPANGAN 2021
Cheonggyecheon
Sumber : Google
Sungai
Peta Korea Selatan
Pengantar
dahulunya merupakan sungai dengan keadaan yang kumuh karena adanya permukiman yang tidak teratur di bantaran sungai hingga menjadi lambang kemiskinan korea. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, korea mulai beralih menjadi negara industialisasi dan
melakukan pembangunan besar-besaran hingga membuat jalan tol yang berdampak pada tertutupnya sungai cheonggyecheon. Barulah pada tahun 2003, pemerintah Kota Seoul melakukan restorasi Sungai
Incheon
Cheonggyecheonn hingga menjadi seperti sekarang.
Chinatown merupakan salah satu kawasan awal mula sejarah perkembangan pecinan di Korrea Selatan. Bermula dari dari dibukanya pelabuhan di Incheon, yang memudahkan akses masuknya warga china ke korea
sehingga dapat berkembangng menjadi suatu komunitas china yang besar di Korea Selatan. Sumber : Google
Sistem Parkir Bagaimana Parkir di Korea??
Parkir di Sungai Cheonggyecheon ?
S
ungai Cheonggyecheon yang dikenal dengan
sejarahnya dan keindahannya didukung dengan berbagai hiasan-hiasan seperti lampion menambah nilai estetika sungai tersebut. Sehingga saat ini
Pemerintah korea melakukan pencegahan
menjadi
terhadap permasalahan kemacetan dengan
wisata dan hiburan
mengembangkan transportasi masal secara meluas.
Untuk
pemerintah
dapat
korea
menarik menaikan
yang
warga
hiruk
parkir Sehingga oleh sebab itu banyak
warga menggunakan transportasi masal dan meninggalkan kendaraan pribadi. Namun
masalah
untuk
keperluan
kelas
atas
membayar
tersebut.
Seperti
bukanlah keperluanmisalnya
penggunaan sistem parkir yang cukup unik terdapat sistem parkir “Here Balloon” yang mana di tempat parkir tersedia balon
dengan tulisan here yang menandakan masih terdapat tempat kosong di sana, namun tersebut
apabila
telah
tidak
memudahkan
ditempati balon
terlihat
pengguna
sehingga
parkir
untuk
menemukan tempat parkir, terdapat pula parkir basement yang dihitung dari lama parkir (per jam), dan smart parking atau vertical
parking
teknologi terkini.
yang
menggunakan
ramai
dikunjungi di tengah
harga
kendaraan pribadi, bahan bakar, hingga
bagi masyarakat
tempat
Parkir Off Street di dekat Sungai Cheonggyecheon Sumber : Google Street View
pikuk
kota
Seoul
khususnya
bagi
masyarakat
seoul.
Bagi
wisatawan
yang
menggunakan
transportasi massal
seperti subway tidak perlu mengkhawatirkan jarak yang jauh dari stasiun ke sungai cheonggyecheon, karena letak stasiun yang berada di dekat sungai. Walaupun
telah
transportasi pengguna
sukses
umumnya, kendaraan
menerapkan
masih pribadi
juga yang
sistem
terdapat mana
membutuhkan adanya tempat parkir. Penyediaan tempat parkir di Korea cenderung disediakan oleh individu dan atas dasar kebutuhan sendiri sehingga berdampak pada mahalnya harga parkir. Hal tersebut menyebabkan
jarang
ditemukan
warga
korea
menggunakan kendaraan pribadi dan lebih memilih
menggunakan transportasi massal yang juga telah memadai.
Parkir bagi pengguna kendaraan pribadi tidak tersedia secara on street, melainkan off street di basement gedung-gedung di sekitar sungai cheonggyecheon. Yang mana sistem yang digunakan biasanya adalah tergantung berapa lama kendaraan parkir di tempat
tersebut atau per jam. Selain itu ditemukan juga bahwa terkadang sistem parkir semacam itu hanya dapat diakses oleh pengguna yang memiliki kartu keanggotaan sehingga tidak
Parkir Off Street dan Parkir Sepeda di dekat Sungai Cheonggyecheon Sumber : Google Street View
khas cina. Parkir tersebut kurang lebih memiliki
untuk disediakan secara publik. Untuk itu bila
sistem yang sama dengan yang lain yakni
hendak menuju Sungai Cheonggyecheon dari
tergantung seberapa kendaraan diparkir. Selain itu
tempat parkir, perlu berjalan kaki terlebih dahulu dari tempat parkir menuju sungai
cheonggyecheon.
Berjalan
kaki
sudah
tak jauh dari kawasan Incheon Chinatown juga terdapat parkir off street yang letaknya sangat unik
berada di bawah jalan layang.
Selain itu bagi
menjadi budaya bagi masyarakat korea yang
pengguna transportasi massal tidak perlu khawatir
mana hal ini disebabkan karena transportasi
karena letak stasiun dan halte yang tepat berada di
massal yang sudah memadai dan didukung dengan kondisi trotoar yang aman dan nyaman, sehingga masyarakat korea lebih
depan pintu gerbang kawasan Incheon Chinatown. pengendara sepeda pun tidak perlu ragu untuk berkunjung
di
Incheon
Chinatown
dengan
memilih menggunakan transportasi umum
menggunakan sepeda, karena di dekat stasiun dan
dibandingkan dengan kendaraan pribadi
halte
Parkir di Incheon Chinatown?
juga
terdapat
tempat
parkir
sepeda.
Penyediaan parkir Off street dan penggunaan
transportasi massal yang memadai dan trotoar yang nyaman dapat menjadi pembelajaran contoh
I
yang dapat di terapkan di Indonesia khususnya
ncheon Chinatown memiliki kondisi parkir
pada lokasi kawasan perancangan karena hal
yang tidak jauh berbeda dengan Sungai
tersebut dapat mengatasi permasalahan yang
Cheonggyecheon yang mana di sana tidak
sering terjadi seperti terhambatnya arus lalu lintas
terdapat parkir on street, namun parkir off
akibat pengguna kendaraan pribadi yang tinggi
street. Bahkan terdapat tempat parkir off street
dan adanya kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
yang berada di dalam kawasan Incheon Chinatown dan memiliki arsitektur bangunan
Sistem Sirkulasi
S
ungai Cheonggyecheon membentang dari dekat Cheonggye P laza
Bagaimana Sirkulasi di Sungai Cheonggyecheon ?
hingga berakhir di Sungai Han. Rute dimulai dari Cheonggye Plaza
yang mana merupakan Tempat Seni Budaya yang sangat populer yang mana hal yang menarik adalah adanya menara musim semi karya seniman pop swedia, Claes Oldenburg dan air mancur cahaya lilin yang merupakan air terjun dua lapis sepanjang 4 m yang mengalir ke sungai dan menandai dimulainya arus Cheonggyecheon. selanjutnya menuju ke Gwangtonggyo yang merupakan jembatan yang menjadi situs sejarah dan menjadi jembatan terbesar pada masa dinasti Joseon dan pernah terkubur di bawah tanah akibat pembangunan ekonomi pasca perang. Dan saat ini menjadi jembatan yang sangat populer dikalangan wisatawan dengan pesona kunonya.
Sumber : https://english.visitseoul.net/walking-tour/Cheonggyecheon-1_/636
PENTING Cheonggye Plaza
Terkait dengan akses masuk
dan
keluar,
pada
Sungai
Cheonggyecheon terdapat tiga akses yakni Tangga, tangga Titik pintu masuk/keluar
lereng/miring, Hal
dan
tersebut
elevator. nantinya
Gwangtonggyo
memudahkan bagi penyandang disabilitas
untuk
mengakses
Cheonggyecheon. Sumber : https://english.visitseoul.net
Sumber : http://www.sisul.or.kr/grobal/cheonggye/eng/
dapat Sungai
Melangkah dari Gwangtonggyo menuju ke Samilgyo yang merupakan bentuk peringatan atas gerakan samil yang mana gerakan tersebut adalah gerakan awal dari perlawanan korea
S a m i lg yo
dengan jepang. Berikutnya adalah supyogyo yang mana jembatan tersebut menjadi jembatan yang
terkenal
selain
dari
jembatan
Gwangtonggyo karena telah dibangun pada
S u py o g y o
tahun 1420 dan telah berganti nama dari
Sumber : https://english.visitseoul.net
Maejongyo menjadi Supyogyo karena adanya
Cheonggyecheon yang kemudian dihancurkan oleh
pemasangan penanda air
untuk mengukur
jepang pada tahun 1908 dan yang kemudian
ketinggian Sungai Cheonggyecheon. beranjak
dibangun jembatan Ogansugyo. Dan yang terakhir
dari Supyogyo lalu ke Saebyeokdari yang
dari
merupakan
yang
Dongdaemun Design Plaza & Park (DDP) yang
nostalgia
merupakan proyek pengembangan kota besar yang
vitalitas pasar pagi hari. Yang mana Saebyeok
sedang dibangun di Dongdaemun, Seoul. Ini akan
dalam bahasa korea berarti fajar. Berikutnya
terdiri dari taman, alun-alun mode, mal bawah tanah,
menuju ke Ogansugyo yang mana berasal dari
dan pameran sejumlah item warisan nasional yang
kata ogansumun atau pintu air yang merupakan
direstorasi.
fakta bahwa dulunya terdapat adanya lima pintu
menjadikan Dongdaemun sebagai pusat mode Korea
air yang dipasang untuk mengontrol aliran air di
Selatan dan mungkin seluruh wilayah Asia-Pasifik.
dirancang
jembatan untuk
penyeberangan
mencerminkan
S a e by eo kda ri
perjalan
O g a n su gy o
Cheonggyecheon
Penyelenggara
ini
berharap
adalah
dapat
DDP
Sumber : https://english.visitseoul.net
Bagaimana di Incheon Chinatown?
Incheon
Chinatown menjadi salah satu destinasi favorit dan
menjadi pembuka tour ketika sedang berada di Kota Incheon.
Nuansa cina yang sangat khas berpadu dengan keadaan korea membuat Incheon Chinatown menjadi wisata yang unik yang patut dikunjungi. Ketika berada di sana, hal pertama yang terlihat adalah gapura besar nan megah yang menjadi
karakteristik chinatown di seluruh dunia dengan arsitektur cina atau biasa disebut dengan Pai-loo.
Dan terdapat tiga Pai-loo dan pada pintu gerbang depan diberi nama Junghwaga. sesat setelah melewati pintu gerbang Junghwaga, akan disuguhi dengan berbagai restoran dengan banyaknya makanan yang dapat menarik wisatawan baik makanan cina maupun korea. melangkah sedikit terdapat adanya museum Jajangmyeon yang mana bangunan tersebut mulanya merupakan bangunan tua Gonghwachun milik orang cina namun sekarang dikelola oleh orang korea. Untuk memasukinya dibandrol dengan harga 1000
won per satu orang dewasa. setelah keluar dari museum, maka akan bertemu dengan gang yang mana dipenuhi dengan toko-toko cina di kedua sisi kanan maupun kiri. Bangunan-bangunan tersebut merupakan bangunan multiguna yang telah dibangun sejak tahun 1920, namun saat ini telah direnovasi dengan gaya yang lebih modern yang mana pada lantai bawah merupakan restoran atau toko rot i sedangkan lantai atas merupakan rumah.
Muse um Jajjangmyeon
Ruko-ruko Pe cinan
Street Furniture
Tangga Unik di Incheon Chinatown
Sumber : http://blog.lookandwalk.com/en/blog/mazinguide/1992 Jalan de ngan Lukisan Sejarah
Pintu Kecil Dekat Kuil
Kuil Tionghoa
Kore an-Chinese Cultural Ce nter
Berjalan terus menyusuri gang, nanti akan bertemu dengan jalan yang dipenuhi dengan lukisan sejarah “History of the Three States”. Sepanjang jalan dengan panjang 135 m, ditemui sekitar 77 adegan dilukis di kedua sisi dinding yang mana ketika menyusuri sambil membaca akan terasa seperti membaca buku secara keseluruhan. ketika berada di Restoran Jajangmyeon seperti Mandabok atau Gwanghachun, terdapat sebuah tangga yang tidak biasa seakan sedang tidak berada di korea. Dan kita menaiki tangga tersebut akan terlihat Pai-loo ketiga yang disebut gerbang Seollin mun. Sesat setelah melewati Mandabok yang terkenal dengan Jajangmyeon lebih dari 100 tahun lalu, terdapat sebuah tempat dengan tanda Uiseondang di sebuah pintu kecil. ketika melewati pintu tersebut, maka akan melihat sebuah kuil
tionghoa dalam sebuah tempat yang cukup besar yang sekarang buka setiap hari. Selanjutnya tempat terakhir di Incheon Chinatown adalah Korean-Chinese Cultural Centre yang merupakan tempat pusat budaya yang di bangun oleh Pemerintah Incheon untuk menunjukkan pertukaran budaya antara Korea dan China dan memperkenalkan Chinatown pertama di Korea.
KKL 2021
Go to
KOREA
in this topic >>> Kira-kira signage apa saja ya yang
terdapat di sungai Cheonggyecheon dan Incheon chinatown serta apa yang berbeda dengan signage di kota lain di dunia?,
Curtural Heritage Tourism
VarietySignage for Tourism Ragam Signage Sungai Cheonggyecheon
Pengantar >>>
What Is Signage? Signage atau penanda merupakan salah satu elemen
1. Signage Nama Bangunan
perancangan kota yang berfungsi sebagai peringatan,
Salah satu jenis signage yang dipakai
larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan
sebagai
serta untuk memperkuat identitas dari kota (Wijayanti,
biasanya dilengkapi dengan petunjuk
2019). Signage sangat berguna bagi para pendatang atau
jenis kegiatan yang ada didalamnya.
wisatawan
memperoleh
Pada sungai Chenggyecheon, signage
informasi agar tidak merasa bingung saat ingin mencari
nama bangunan biasanya diletakan
suatu lokasi atau tempat tujuan.
pada area yang sering dilihat oleh
bahkan
penduduk
untuk
nama
bangunan
yang
Menurut Yusuf (2001), signage terbagi menjadi lima
para pengunjung. Selain itu hampir
yaitu nama bangunan, petunjuk sirkulasi, komersial,
semua bangunan yang ada disekitar
informasi, petunjuk ke lokasi dan fasilitas lain. Sungai
sungai Cheonggyecheon memiliki
Cheonggyecheon merupakan salah satu ruang terbuka
penamaan
publik yang terletak dipusat kota Seoul Korea Selatan.
ditempatkan pada bagian atas dan
Sungai ini menjadi salah satu tujuan para wisatawan
tengah gedung serta jembatan yang
keberhasilan
berada di sungai Chenggyecheon.
restorasinya.
Cheonggyecheon
Signage
memiliki
pada
desain
Sungai
bangunan
yang
dengan
Signage pada kawasan sungai juga memiliki ciri
mempertimbangkan karakter fisik, lingkungan dan aspek
khas sendiri dibanding penanda nama bangunan
ekonomis. Hal tersebut juga dapat ditemukan pada
yang lain yakni terdapat pada penulisannya yang
kawasan Incheon Chinatown dimana pada kawasan ini
ditulis dalam 2 huruf yaitu hangul dan roman yang
juga terdapat ragam signage unik dengan corak khas
mempermudah
negeri tionghoa. Sehingga hal tersebut merupakan
kawasan sungai.
pembeda dengan signage di kawasan lainnya.
pengunjung
saat
berada
di
2. Signage Petunjuk Sirkulasi Penanda
Sustainable Transportation
sirkulasi
<<< Next biasanya
berupa
rambu-rambu lalu lintas yang bisa digunakan
para
pengunjung
dan
pengendara untuk mengarahkan sirkulasi
kendaraan dan perjalanan mereka.
Signage yang berupa rambu lalu lintas dapat ditemukan pada jalan raya menuju sungai Cheonggyecheon. Kemudian terdapat Signage rambu lalu lintas bagi para pejalan kaki, sehingga hal tersebut dapat membuat nyaman para pengunjung saat
menggunakan jalan. Selain rambu lalu lintas, terdapat signage jalur sepeda yang dapat digunakan para pengguna sepeda untuk mengetahui dan menggunakan jalur sepeda pada kawasan sungai Cheonggyecheon. Gambar disamping adalah contoh
dari signage petunjuk sirkulasi yang berada di sungai Cheonggyecheon.
Picture From Google Street View, 2021
3. Signage Komersial Signage komersial merupakan
Kemudian untuk pemasangan reklame berupa papan layar
penanda yang biasanya berupa
dilakukan dengan cara digantung atau ditempelkan pada
papan
yang
bangunan. Tujuan dari pemasangan tersebut adalah ditujukan
memanfaatkan suatu bidang
bagi para pengendara mobil, bus, atau kendaraan lain agar dari
permukaan
jarak jauh para pengendara dapat melihat papan layar tersebut.
promosi
bangunan
dan
peletakan dari penanda ini
Berikut ini adalah contoh papan iklan pada kawasan sungai.
biasanya berada pada tempat yang dapat dilihat dengan mudah oleh para pangunjung.
Pada
kawasan
sungai
Cheonggyecheon, penandaan komersial/reklame yang dapat ditemukan berupa reklame papan (Billboard) yang terbuat dari bahan kayu, plastik, alat
penyinar yang berbentuk seperti layar. Penanda seperti ini sangat mudah ditemui para pengunjung karena hampir diseluruh kawasan sungai Cheonggyecheon terpasang penanda komersial.
Kemudian, pada kawasan sungai juga terdapat reklame berupa banner-banner
berisi
promosi
pakaian, kegiatan/ event dan lain-
lain yang dipasang pada area sekitar tempat penjualan dan trotoar pejalan kaki sehingga dapat dilihat para pengunjung
dengan mudah.
Next >>>
4. Signage Larangan dan Perintah Penanda (Signage) larangan dan peringatan berguna untuk mengatur
kebiasaan orang atau melarang sebuah aktivitas tertentu. Berdasarkan observasi online, dapat ditemukan penanda yang berisi larangan dan peringatan yang diterapkan pada kawasan sungai Cheonggyecheon. Penadaan ini berupa larangan untuk merokok yang diletakan pada pintu
masuk kawasan. Penanda dilarang merokok dituliskan dalam bentuk banner dan cat pada jalan. Penanda selanjutnya berupa larangan untuk berputar balik, dimana hampir semua jalan pada kawasan sungai Cheonggyecheon memiliki jalur satu arah sehingga untuk memperlacar
arus sirkulasi maka kebijakan tersebut dapat diterapkan melalui pengadaan penandaan dilarang berputar balik. Kemudian terdapat penandaan berupa larangan untuk mendekati area sungai yang memiliki
kedalaman yang cukup dalam. Penanda ini berupa pembatas dan banner yang berisi larangan. Memasuki kawasan sungai, terdapat tanda peringatan berupa tulisan untuk berhati-hati saat wisatawan melewati bawah jembatan. Hal ini dikarenakan tinggi jembatan pada area samping
lebih rendah dibanding tinggi para pengunjung. Gambar disamping adalah beberapa signage larangan dan peringatan di sungai Cheonggyecheon.
5. Signage Informasi Penanda informasi digunakan para pengunjung maupun penduduk
untuk mengetahui informasi dari suatu kegiatan di lokasi, lingkungan, dan lain-lain. Penanda Informasi pada sungai Cheonggyecheon dapat ditemukan ketika menuju ke kawasan pameran yang berada dibawah jembatan.
Penanda
tersebut
berbentuk seperti
banner yang
menginformasikan mengenai pameran lukisan. Kemudian pada sungai Cheonggyecheon juga terdapat papan informasi parkir kawasan yang diletakan disekitar pintu masuk kawasan sungai.
Selain itu, penanda tersebut juga terletak pada ruas jalan untuk mempermudah para pengunjung dalam memarkirkan kendaraan. Kemudian penandaan informasi juga terdapat pada pintu masuk kawasan berupa papan
sejarah restorasi sungai dan banner untuk difabel memasuki kawasan. Selanjutnya terdapat penanda berupa informasi mengenai tangga masuk dan keluar kawasan sungai. Penanda ini mempermudah wisatawan untuk mengetahui tangga keberapa wisatawan memasuki atau keluar dari sungai
Cheonggyecheon. Pada kawasan sungai Cheonggyecheon terdapat satu tempat yang biasanya banyak dikunjungi wisatawan yaitu tempat untuk melempar koin keberuntungan. Hal unik tersebut juga dituliskan kedalam
satu penanda berupa banner yang berisi informasi mengenai tata cara melakukan pelemparan koin tersebut.
6. Signage Petunjuk Ke Lokasi dan Fasilitas Lain Penanda ini merupakan merupakan petunjuk arah biasanya dilengkapi dengan keterangan jarak dan biasanya digunakan para pengunjung untuk mengetahui rute. Pada sungai Cheonggyecheon, penanda ini dapat ditemukan hampir disemua
perempatan atau pertigaan jalan serta terdapat pelengkap berupa peta rute wisata sungai Cheonggyecheon. Selain itu penanda arah petunjuk ditulis menggunakan 2 penulisan yaitu hangul dan roman sehingga para pengunjung yang berasal dari luar
negeri dapat memahami tulisan hangul tersebut. Kemudian penanda menuju ke fasilitas lain dapat ditemukan saat akan menuju ke kawasan sungai. Penanda tersebut berupa peta informasi rute wisata pada kawasan sungai Cheonggyecheon. Selanjutnya, pada setiap pintu masuk kawasan sungai Cheonggyecheon terdapat penanda berupa nomor
pintu masuk, sehingga hal tersebut mempermudah para pengunjung saat akan keluar dan masuk area kawasan sungai Cheonggyecheon. Penanda lainnya berupa penanda yang memberitahukan para pengunjung untuk tidak mendekati area sungai yang memiliki kedalaman yang cukup dalam, penanda tersebut berupa tulisan dan
pemeritahuan mengenai kedalaman sungai.
Kelebihan..
Kekurangan..
signage pada kawasan sungai Cheonggyecheon juga didesain unik dan ramah bagi para pengunjung dengan mempertimbangkan karakter fisik,
lingkungan
Cheonggyecheon.
dan
aspek
ekonomis
pada
kawasan
sun gai
namun terdapat beberapa signage yang tidak menggunakan huruf roman seperti pada signage nama gedung, signage larangan dan perintah dan signage sejarah. Hal ini dikhawatirkan para pengunjung yang berasal dari luar negeri kurang memahami bahasa korea sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengunjung.
Let's move
«
mengalami kesulitan saat berada pada kawasan sungai. Selain itu,
to Incheon
«
sangt lengkap sehingga para pengunjung maupun penduduk tidak
Meskipun tulisan signage di kawasan sungai Cheonggyecehon sudah menggunakan 2 jenis huruf yaitu roman dan hangul,
Chinatown
«
Signage/penanada yang terdapat pada sungai Cheonggyecheon
Ragam Signage Incheon Chinatown Incheon Chinatown merupakan salah satu tempat di kota Incehon
yang terkenal dengan pecinannya atau bangunan dan budaya khas
2. Signage Petunjuk Sirkulasi
dari negeri Tiongkok. Kawasan Incheon Chinatown merupakan
Signage petunjuk sirkulasi
kawasan imigras orang Tiongkok pada tahun 1884 M, sehingga
yang dapat ditemukan pada
tidak heran jika kawasan ini dipenuhi dengan ornament-ornament
Incheon Chinatown berupa
khas china. Di kawasan tersebut tersebar berbagai bangunan yang
rambu-rambu
lalu lintas,
pastinya sangat bernuansa china, dengan warna merah meyala dan
papan-papan
yang berisi
lapion-lampion yang dipasang sekitar pinggir jalan. Signage pada
petunjuk menuju ke suatu
kawasan Incheon Chinatown memiliki kekhasan tersediri dibanding
tempat. Tujuan dari adanya
signage kota lainnya di korea selatan. Hal tersebut dapat dilihat dari
petunjuk sirkulasi adalah agar dapat digunakan para pengunjung
bentuk dan ornament penanda (signage) yang memiliki arsitektur
dan pengendara untuk mengarahkan sirkulasi kendaraan dan
khas negeri Tiongkok. Lalu signage apa lagi yang dapat ditemukan
perjalanan mereka. Hal unik yang dapat ditemukan pada signage
pada kawasan Incheon Chinatown?, berikut ulasannya.
petunjuk sirkulasi di kawasan Incheon Chinatown adalah nama
1. Signage Nama Bangunan Pada
kawasan
Chinatown
oleh
yang
pertokoan
jalan yang ditulis dijalan lengkap dengan petunjuknya. Sehingga para pengendara dapat melihat petunjuk tesebut dari kejauhan.
Incheon didominasi
dan
3. Signage Komersial
rumah
Selain sebagai kawasan bersejarah,
makan serta para pengunjung
pada kawasan Incheon Chinatown
cenderung berjalan kaki untuk
merupakan
menikmati kawasan Chinatown,
didominasi oleh pertokoan dan
sehingga
peletakan
nama
rumah makan, bahkan kawasan
bangunan
cenderung
lebih
tersebut merupakan tempat pertama
kawasan
yang
rendah atau berada pada depan
kali
bangunan. Kemudian. tujuan
ditemukan sehingga tidak heran jika
dari
kawasan tersebut sangat dipadati
adanya
signage
nama
makanan
Jajangmyeon
bangunan pada kawasan ini
para
adalah agar para pengunjung
penempatan
dapat
biaanya akan diletakan didepan
mengetahui
nama
bangunan tersebut dan kegiatan apa yang terdapat didalamnya.
pengunjung.
signage
Sehingga
komersial
toko atau tempat-tempat ramai. Kemudian penanda
pada kegiatan
atau event yang biasanya
akan
diletakan
pada
papan-papan yang memliki
desain
khas negeri china
4. Signage Larangan dan Perintah
<<< Next
Penanda larangan dan perintah pada kawasan
Incheon Chinatown berupa larangan-larangan
Sustainable Transportation
dalam berkendara seperti larangan untuk tidak berputar balik dan dilarang melewati jalan pada jam-jam tertentu. Tujuan dari adanya
signage ini adalah untuk mengatur kebiasaan orang atau melarang sebuah aktivitas tertentu.
\
Adanya pemberlakuan signage tersebut pada jam tertentu karena jalan dikawasan Incheon
Chinatown biasanya
akan dilewati para
pengunjung yang berjalan kaki. Sehingga mobilisasi pada kawasan tersebut dapat
berjalan dengan baik
5. Signage Informasi Signage informasi pada kawasan
6. Signage Petunjuk Ke Lokasi dan Fasilitas Lain
Incheon Chinatown biasanya berupa
papan informasi mengenai sejarah kawasan maupun suatu kegiatan.
Signage merupakan petunjuk arah
Sehingga
yang biasanya dilengkapi dengan
hal
tersebut
dapat
membantu para pengunjung maupun
keterangan
jarak dan
biasanya
penduduk saat berkunjung.
digunakan para pengunjung untuk
Selain itu, penanda informasi digunakan para pengunjung maupun
mengetahui rute. Pada kawasan
penduduk untuk mengetahui informasi dari suatu kegiatan di lokasi,
Incheon Chinatown sudah tertata
lingkungan, dan lain-lain. Berikut adalah signage yang dapat
rapi mengenai rute-rute menuju ke
ditemukan pada kawasan Incheon Chinatown.
kawasan inti. Selain itu penulisan papan informasi juga terdapat 2 jenis penulisan yaitu hangul dan
roman. Namun terdapat beberapa signage
yang
tidak
terdapat
penulisan romannya. Hal tersebut
dapar membuat para pengunjung tidak nyaman .
Signage For Curtural Haritage Tourism KKL B5