Berkeliling di Bali | Vol. 01 April 2020

Page 1

Berkelling di Bali

Vol. 01 Maret 2020 MMXX


Pendahuluan

Sekitar Oktober 2019, angkatanku mengadakan ekskursi ke Bali. Kami mengunjungi beberapa biro arsitek dan objek wisata di Bali. Di atas kertas kami menyebutnya ekskursi tapi yang dilakukan sesungguhnya adalah berjalan-jalan hehehe. Maaf pak, bu. Kami belajar sesuatu kok. Bertema Arsitektur dan Pariwisata (dari temanya aja udah ketauan maunya apa), kami berkeliling Bali selama kurang lebih 5 hari. Jarak antara objek wisata cukup jauh, jadi kami kurang lebih menghabiskan waktu di jalan.Tetapi untunglah tidak banyak hal bodoh yang kami lakukan (agak membosankan sebenarnya.) Tapi, aku bersyukur bisa berjalan-jalan bersama angkatanku hahaha.

2

Zine digital ini adalah bentuk dokumentasi perjalanan selama di Bali. Dokumen ini bersifat personal, merupakan opini dan pengalaman pribadi. Jadi, jika ada kata dan kalimat yang menyakitkan hati, kuucapkan maaf di awal ini. Mungkin kamu ngga nanya dan penasaran, tapi tujuanku membuat zine ini adalah sebagai kenang-kenangan perjalanan ke Bali bersama mereka. Oleh-oleh fisik akan habis dan berdebu, tapi foto tetap menyimpan memori sampai kapanpun. Begitu saja sih. Selamat menikmati!


Daftar Isi ARSITEKTUR

◊ Popo Danes Architect ◊ Biro Arsitektur Paripurna hal. 4-11

◆ Bensley Design Studio ◆ Idealis dan Membumi hal. 12-21

◊ Arkana Architect ◊ Masih muda hal. 22-25

◆ Somia Design Studio ◆ Ini juga muda hal. 26-29

◊ Seminyak Design Week ◊ Bukan hanya arsitektur hal. 30-41

PARIWISATA

◆ Desa Panglipuran ◆

Menjelajah tatanan desa berkontur hal. 42-49

◊ The Blanco Renaissance Museum ◊ Misterius hal. 50-51

◆ Pasar Seni Ubud ◆ Perbenturan suku bangsa hal. 52-57

◊ Secret Garden Village ◊ Benar-benar permata rahasia hal 58-67

3


4


Jejak selama di Bali

5


1. Popo Danes Architect Jl. Hayam Wuruk No.159, Sumerta Kelod, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 80239 One of Indonesia’s most prominent architects, Popo Danes, is passionate about harmony between culture and art. (popodanes.com) Biro ini lebih seperti rumah daripada kantor. Di depan terdapat lahan parkir dan cafe. Ruangan pertama adalah galeri karya dari Popo Danes Architect. Setelah itu, kami masuk ke bagian dalam. Kantor mengelilingi taman di tengah.

6

Kami diajak berkeliling kantornya. Sayangnya pak Popo tidak ada lagi mengurus sesuatu di luar negeri. Yah lalu dijelaskan apa saja yg sudah dibuat oleh biro ini. Kebanyakan berupa resort dan villa. Mereka juga mengadakan architecture for kids. Beberapa bulan yang lalu, anak kecil diajak bermain dengan bentuk dan mengenal arsitektur. Sangat terik waktu itu. Karena banyak orang, jadi penyampaian infotmasi tidak begitu maksimal. Beberapa dari kami bersantai menikmati kantor yang indah ini.


7


8


9


10

Material & Movement Material & Movement


11


12

Ini dapur. Biasanya rapat atau makan-makan dilakukan di sini. Ada kompor dan pantry untuk membuat makanan.


Penyegaran mata. Sangat asri, tumbuhan di mana-mana.

13

Para peserta ekskursi. Sedang membayangkan jika jadi arsitek sukses.


2. Bensley Design Studio No.BDS 1, Sel.,, Gg. Tunjung Sari, Sanur Kauh, Kec. Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80227 Selanjutnya kami menuju Bensley. Satu hal yang kusadari adalah, kantornya tidak terletak di pinggir jalan raya atau tempat yang terjangkau dengan mudah. Untuk mencapai kantor ini kamu harus melalui daerah permukiman (yg lebar jalannya hanya untuk 1 mobil--2 kalau mobil kecil) yang agak lama dan rumahnya di depan tampak biasa saja dan tidak ada yang menyangka dalamnya adalah studio arsitek. Banyak sekali detail di Bensley yang bisa kamu nikmati. Mulai dari material, tembok, kolom, dan lainnya. Kantor ini juga salah satu yang sangat homy.

14

Sesampai di sana kami langsung dijamu dengan berbagai makanan Bali. Pedas, iya. Pak Putu Mahendra ternyata lulusan ITS juga. Jadi beliau sangat bersemangat untuk sharing bersama kami. Kami berkumpul di ruang belakang dan Pak Putu yang berbicara. Banyak yang dibicarakannya. Tapi satu hal yang kuingat adalah, dalam salah satu proyeknya ia bahkan tidak mau menebang tiga pohon untuk pengembangan masterplan. Pak Putu sangat berpihak pada alam. Idealisme yang sangat kuat. Bensley adalah rekreasi untuk yang lelah dengan minimalisme arsitektur modern. Kamu tidak akan menemukan tembok putih di sini. Semua elemen dirancang dengan detail. Bukan arsitektur urban namun leisure.


15


16


17

Ruang Rapat Berantakan--terlihat sibuk ya


18


19

Material. Bermacam-macam. Disusun dengan rapi dan berirama. Sangat menyenangkan.


20


21


22

Warna di Bensley. Benar-benar warna yang hidup dan ceria. Antar material dan aksesoris membentuk harmoni yang selaras.


23

Tidur siang. Semilir angin lebih menarik daripada radiasi laptop.


3. Arkana Architect Jl. Umalas II No.85, Kerobokan Kelod, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361 Arkana Architect berusia 5 tahunan saat kami ke sana. Kantornya kecil dan kami tidak mempunyai banyak waktu untuk mengobrol. Kami diterima di ruang rapat dan melakukan tanya jawab. Arkana banyak menerima proyek resort dan villa juga. Para pendirinya adalah arsitek lulusan Unpar. Dan kepala desainnya aktif dalam gerakan Perempuan Berarsitektur (baru dengar podcast kemarin.) Arkana mempunyai karakter tersendiri yaitu desain tropis. Karakter ini tampak nyata daam beberapa proyeknya.

24

Kami dijelaskan beberapa hal tentang workflow dan jobdesc apa saja di Arkana. Yang datang ke sini hanya beberapa anak karena kapasitas kantor tidak sampai 90 orang.


25


26

Ruang rapat. Arkana sgt modern dan minimalis tentang desain kantornya.


27


4. Somia Design Studio Jl. Ciung Wanara V No.15, Renon, Kec. Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80226 Setelah di Arkana, kami seangkatan menuju Somia Design. Somia adalah rumah + kantor. Kantornya sendiri berada di lantai dua. Somia Design adalah biro arsitek muda di Bali. Foundernya juga adalah lulusan arsitektur Unpar. DI sana kami berkumpul di halaman belakang dan mendengar pembicara (kepala kantornya) berbagi cerita selama berarsitektur di Bali. Ada beberapa yang duduk di taman, beberapa duduk di gazebo. Di gazebo diputarkan lagu-lagu pujian Hindu. Kami merasa benar-benar di Bali.

28

Studionya kecil, namun nyaman. Kami bergantian untuk naik dan melihat (atau mengganggu) pekerjaan di studionya. Di samping adalah maket yang ada di studio kerjanya.


29


30


31

Modern. Tidak banyak detail yang tidak perlu, penggunaan warna yang terbatas, dan bersih dipandang mata.


5. Seminyak Design Week Jl. Dewi Sri No.18, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361 Salah satu tujuan utam akami adalah datang ke acara ini. Design di sini tidak hanya arsitektur tapi juga desain produk dan desain grafis. Banyak hal yang seru. Lokasi acara ini di Gallery Vivere. Untuk sehari-hari sebagai display furniture dan interior. Awalnya kami disuguhi presentasi dari panitia SDW. Presentasi tersebut tentang revitalisasi sebuah pabrik uang menjadi tempat yang “anak muda banget� di Jakarta. Yeah, mereka mempresentasikan M Bloc. Menyenangkan, melihat konsep arsitektur terwujud dan disukai masyarakat.

32

Lalu kami berkeliling. Ada display karya arsitektur dan desain produk di lantai tiga. DI lantai dua desain grafis. Sejujurnya aku lebih tertarik pada desain produk daripada arsitetkturnya haha. Kami menemukan banyak nama familiar di panel arsitektur. Ternyata alumni kami sendiri.


33


34

Bagian dalam Galeri Vivere.


35


Sayang sekali, (dan maafkan) tidak ada dokumentasi keterangan karyakarya ini (salahku). Padahal aku ingin memberi credit.

36

Kami boleh ikut menganyam dan menggantungkan hasilnya (kanan)


Hasil recycle tutup botol, nantinya bisa dibuat barang baru (kanan)

37

Di sini juga boleh menambah/mengurangi puzzle ini (kiri)


38


Kalau tidak salah. ini salah satu karya yang kusukai. Bukan hanya karena coraknya. Coraknya didapat dari tumbuhan yang dipress ke kain. Tapi tentang cerita di baliknya. Proyek ini melibatkan komunitas orang kusta(? aku lupa, pokoknya komunitas yang unik). Semacam social-project yang menyentuh hati (hatiku). Mereka mengajak komunitas tersebut untuk membuat kain bercorak seperti ini dengan bantuan bahan-bahan alam sekitar mereka. Menarik sekali. Kainnya juga menjadi tas, baju, dan lainnya. AH. Ini mungki ga nyambung.. tapi, semoga kita bisa berguna bagi sesama ya..

39


40


DI bawah ini adalah karya budipradono. Judul koleksinya adalah Kosan Collection. Terinspirasi dari gaya hidup anak kos-kosan. Bayangkan sore-sore rebahan di kursi ini. Oke, bangunnya tahun depan.

41


42

Desain grafis di lantai dua.

Maaf aku lupa siapa kreatornya :(


43


6. Desa Panglipuran Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80661 Akhirnya! sampai juga ke bagian pariwisata. Kami ke spot pariwisata yang sedang hangat dikunjungi orang. Walaupun sampai sana bukan hangat tapi terbakar, tapi senang bisa berkunjung ke desa Panglipuran. Di sana, kami langsung disambut oleh kepala desa/orang yang bertanggungjawab untuk tour. Dijelaskan kenapa nama desa ini Panglipuran dan apa saja hal unik di dalamnya. Yang kuingat adalah, ada area untuk mereka yang selingkuh. Semacam penjara untuk yang selingkuh gitu. Namanya Karang Memadu? Ya, tapi untungnya sampai sekarang belum ada yang masuk di situ.

44

Desa Panglipuran sebenarnya luas sekali dan ngga cuma sederet itu. Tapi yang dikhususkan untuk wisata memang deret itu saja. Panglipuran jadi objek baru karena tatanan desa yang teratur mengikuti kontur lahannya. Selain itu, yah, semua orang ingin tahu tentang budaya Bali kan. Tapi yah, kami juga tertarik dengan eskrim vanila di rumah paling ujung. Terik sekali waktu itu. Banyak orang yang berjualan di dalam rumahnya. Entah itu kue, minuman, pakaian, tas, dan lainnya. Semuanya pasti memanfaatkan momen turis (disini kebanyakan turis lokal, aku merasa seperti kembali ke Jawa) yang ingin menghabiskan uanngnya untuk sesuatu dari Bali. Ada minuman berwarna biru seperti spirtus. Waktu kami minum tidak menyemburkan api namun meredakan panas dalam. Ternyata itu jamu dari bunga Telang.


45


Pintu masuk. Kumpulan gerbang masuk ke tiap rumah. Semakin sejahtera, semakin terawat gerbangnya. (Ini hanya asumsi awal dan tidak dibarengi dengan riset mendalam). Anatominya sederhana, atap sirap lalu ditumpu dengan kolom bata.



Panglipuran. Dila


arang Selingkuh di Sini


50

Sembunyi. Mengobrol antar tetangga. Diketahui warga lokal karena memakai kebaya dan baju upacara.


Pijakan. Ramp di sini agak licin karena menggunakan batu sebagai materialnya. Jadi hati-hati jika jalan sedang naik.

Bunga matahari sebagai pagar hidup di salah satu rumah. Tapi saat itu pun, bunga matahari tidak mau menatap matahari.

51


7. The Blanco Renaissance Museum Jl. Raya Campuhan, Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571 Kami sejujurnya tidak tahu Antony Blanco itu siapa. Dan sepertinya tidak ada yang mengecek siapakah beliau. Jadi kami datang dengan kepala kosong yang siap diisi siapa dan mengapa Antony Blanco bisa punya museum di Ubud.

52

Ternyata lukisannya adalah mengenai wanita. Yeah. lebih tepatnya fisik wanita. Tour guide di sini sangat ramah dan lucu. Kadang menjelaskan dengan bercanda. Tapi aku lupa bercandanya apa, saking takjub kenapa ternyata ada bangunan seperti ini di Ubud. Jika boleh jujur, sebenarnya di dalam agak gelap dan aku merasa seperti masuk ke salah satu wahana yang menyeramkan. Tapi yah, namanya seni, yang bagus adalah yang bisa membuatmu merasakan sesuatu kan? Sayangnya kami tidak diperbolehkan mengabil foto di dalam galerinya. Jadi foto di samping adalah foto gerbang masuk. Sebenarnya itu adalah tandatan dari Mr. Blanco sendiri. Dieperbesar dan dijadikan gerbang masuk. Sedangkan foto di bawah, adalah salah satu lukisannya. Yah, aku bukan fans lukisan sih, jadi menurutku bagus saja.


53


8. Pasar Seni Ubud Ubud, Gianyar, Bali 80571 Wow salah satu objek favoritku. Sebenarnya ini kali keduaku ke Pasar Ubud. Yah, rasanya seperti ke kampung bule. Astaga mereka besar dan makan tempat sekali. Tapi nggak papa, dari mereka lah sumber penghasilan pedagang di Ubud. Aku dan sahabatku berjalan menyusuri raya Ubud. Tokotoko mereka lucu sekali dan harganya tidak masuk akal buat kantong pelajar. Jelas. Sebenarnya kami bisa menawar tapi sayangnya kami berdua payah dalam hal ini. Aku tidak membeli apa-apa karena tidak pingin apa-apa juga. Tapi aku menemukan beberapa toko yang akan kukunjungi jika ke Ubud lagi. Salah satunya toko buku Ganesha.

54

Di samping adalah komoditas tas rotan yang diburu oleh turis lokal maupun internasional. DI sini banyak kerajinan tangan dan pakaian. Ubud walaupun tidak terjangkau tapi aku senang sekali berada di sini. Terasa keren \m/


55


Kerajinan kayu di Ubud, akan sangat menggugah hati jika kamu adalah orang dari sebrang samudra.

56

Tas rotan incaran anak muda masa kini dengan varian desain dan warna.


57

Baju yang kuinginkan tapi tidak jadi karena sama persis dengan bajuku di rumah. Hanya lengannya lebih pendek.


Apakah ini namanya street picture?

58

Kumpulan fasad di Ubud. Berbagai macam plang toko. Apakah yang begini akan lebih menarik orang untuk memasuki toko?


59

Jika diperhatikan lebih jauh, semakin ke pojok kanan bawah, semakin mendekati malam.


9. Secret Garden Village Jl. Raya Denpasar Bedugul km. 36, Mekarsari, Baturiti, Mekarsari, Tabanan, Mekarsari, Kec. Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali 82191 Harus diakui ini salah satu karya Andra Matin yang pertama kukunjungi. Yah, sebut aku norak, tapi visualnya tidak bisa tidak dilihat. Seharusnya namanya secret jadi tidak banyak orang tahu, tapi akhirnya semua orang tahu.

60

Tempat ini adalah laboratorium dan edukasi Herborist (produk kecantikan) dan pengolahan kopi. Jadi ada dua tur yang ditawarkan yaitu tur pengolahan kopi dan pengolahan produk perawatan diri. Kami mengikuti keduanya, jelas. Lebih-lebih kami senang sekali karena bangunannya sangat bagus. Sangat modern. Sangat Andra Matin. Kami lebih banyak foto-foto dan melihat dan berbelanja di sini. Yah namanya juga wisata.


61


62


Dramatis!

63


64


65


66


God is in Details. Di samping adalah atap kaca lantai 1. Ternyata atasnya adalah kolam dangkal. Kagum sekali. Kenapa bisa seperti ini ya.

67

Samping kiri. Merupakan sambungan antara kolom kayu dengan besi. Ini juga dipamerkan di Prihal: arsitektur andramatin. Pameran itu juga bagus sekali.


DI bagian belakang lebih kuas lagi (dan belum selesai). Dibuat untuk tempat meeting dan pernikahan. Menurut pengelola, sudah banyak yang melakukan foto prewed di sini.

68



Begitulah objek wisata selama ekskursi di Bali. Sebenarnya masih banyak yang lain. Kami juga berjalan-jalan ke pantai. Kuta dan Sanur (sangat lokal). dan untuk waktu bebasnya, aku dan beberapa teman (bahkan mengajak dosen) pergi ke Jl. Legian. Untuk makan yoghurt. Yeah. Di luar orang clubbing dan mabuk, tapi kami? Yogurtnya enak.

70

Di lain kesempatan kami selalu mengunjungi toko oleh-oleh. Krisna joger. Sampai bosan rasanya. Dan di waktu senggang kami makan. Sampai rasanya kerjaan kami makan, di bis, makan lagi, main. Seperti itu. Ada malam di mana aku dan sahabatku hanya duduk menonton TV di kamar hotel sedangkan yang lain pergi bermain. Makan pop mie dan minum susu. Ternyata kamar hotel adalah wisata yang menyenangkan juga. Begitulah. Senang sekali bisa berkunjung. Sampai lain kali!


71

Bannernya adalah teman-teman yg tidak ikut. Walaupun mereka tidak di sana, tapi tetap ikut foto. Solid 200%


✨

Brigita Larasati / 2020


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.