Jambi Ekspres | Selasa, 03 November 2009

Page 1

selasa, 03 november Tahun 2009

pendidikan

Pakai Hasil UN, SNMPTN Dihapus JAKARTA - Dalam waktu dekat, Mendiknas bersama majelis rektor Indonesia bakal memutuskan apakah hasil ujian nasional (UN) bisa menjadi tiket masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Jika menggunakan hasil UN, otomatis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bakal dihapus mulai tahun depan. Ketua SNMPTN Haris Supratna mengatakan, dalam rapat panitia SNMPTN di Bali beberapa hari lalu, ada beberapa hal yang dihasilkan. Pertama, evaluasi terhadap pelaksanaan SNMPTN 2009.

Eceran Rp 3.500

Tak Lewat Pos, Lamaran Ditolak Kantor Pos Diserbu Pelamar CPNS JAMBI – Peminat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus hati-hati saat mengirimkan surat lamarannya. Pasalnya, panitia seleksi CPNS Provinsi Jambi Tahun 2009 akan mengembalikan

4 Baca Pakai.. hal 11

berkas pelamar yang masuk ke pihaknya jika tidak melalui jasa kantor pos yang ada di Provinsi Jambi. ''Jika tidak lewat pos, maka berkas akan dikembalikan ke biro jasa pengirimannya,'' Sebut HK Husnaini SH, kepala BKD Provinsi ketika dikonfirmasi wartawan, kemarin.

advertorial

4 Baca Tak.. hal 11

M KHAIDIR/JAMBI EKSPRES

DIRUSAK: Baliho sosialisasi Safrial.

Perusakan Baliho Safrial Disayangkan

JAMBI - Baliho sosialisasi Bupati Safrial sebagai kandidat calon gubernur (cagub) di rusak oleh orang-orang tak bertanggungjawab. Sejumlah baliho yang dipasang di simpang empat Broni tersebut disayat-sayat menggunakan benda tajam sehingga tidak dapat terpasang dengan baik atau robek. Dari pihak tim pemenangan Safrial, menyayangkan adanya perusakan itu. Ketua tim pemenangan Keluarga Safrial, Lukman Djafri, saat dikonfirmasi, mengatakan jika pihaknya tidak menuduh tim ataupun kandidat lainnya atas kerusakan baliho milik Safrial itu, namun diharapkan kepada seluruh kandidat untuk menjaga kebersamaan dalam ajang demokrasi ini. 4 Baca Perusakan.. hal 2

Kapolri Minta Publik Maafkan Susno KAPOLRI Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri rupanya kesal terus disebut sebagai 'buaya' yang melawan 'cicak'. Kemarin (2/11), Bambang menyampaikan permintaan maaf atas munculnya istilah itu dari mulut salah seorang perwira tinggi polisi. "Itu oknum Polri. Polri secara institusi tidak pernah menggunakan istilah itu. Kami mohon maaf," kata BHD seperti ditirukan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring usai silaturahmi tertutup bersama sejumlah pempimpin media di kantor Depkominfo, Medan Merdeka Barat, Jakarta, kemarin (2/11). Nama "oknum" itu diperjelas Tifatul Sembiring. Yakni, Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji. Susno adalah orang yang membuat istilah itu saat dia kedapatan menjadi target penyadapan KPK. Saat itu dia mengistilahkan KPK sebagai cicak yang melawan buaya. Dalam pertemuan tersebut, BHD mengatakan tak perlu ada pembedaan antara buaya dan cicak. Sebab, Polri sendiri termasuk cicak yang juga ingin getol melawan korupsi. 4 Baca Kapolri.. hal 2

KIRIM SURAT LAMARAN: Peminat CPNS saat mengirimkan surat lamaran lewat Kantor Pos Besar Kota Jambi, kemarin.

M RIDWAN/JAMBI EKSPRES

SBY Deadline TPF Dua Pekan Soal Penahanan Bibit-Chandra

IWAN TRI WAHYUDI/INDOPOS/JPNN

DUKUNG KPK: Seorang bocah menggendong boneka berbentuk buaya yang dibungkam mulutnya dengan pita hitam saat aksi berunjuk rasa penyelamatan KPK di Bundaran Hotel Indonesia kemarin.

JAKARTA - Masih dibayangi demonstrasi besar-besaran, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya membentuk tim independen verifikasi fakta atau tim pencari fakta (TPF). Adnan Buyung Nasution, selaku ketua tim, berharap suhu politik dan keresahan sosial bisa turun setelah presiden membentuk tim independen terkait penahanan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah oleh Bareskrim Mabes Polri. “Respons cepat yang diberikan Presiden SBY, kita harap bisa menurunkan suhu sekarang. Presiden sudah merespons aspirasi masyarakat dengan membentuk tim independen, jadi masyarakat diharap bisa sabar dan tenang, biarkan tim bekerja melakukan investigasi dulu,” kata Adnan di istana presiden, kemarin (2/11). Pria yang juga anggota dewan pertimbangan presiden itu, meminta masyarakat dan tokoh bangsa untuk memberikan dukungan kepada tim independen membeber benang kusut yang terjadi dalam penahanan Bibit dan Chandra. “Berikan kesempatan kepada tim untuk melakukan verifikasi, mengecek fakta. Masyarakat boleh memberi masukan dan saran. Tim ini akan secara mendalam melihat keresahan masyarakat terkait

kredibilitas kepolisian, kejaksaan, dan KPK,” bebernya. Tim diberi waktu dua minggu oleh SBY untuk menyampaikan hasil temuan dan verifikasi. Menko Polhukam, Djoko Suyanto menyebutkan presiden mengeluarkan surat keputusan presiden tentang tim independen. Tim itu berjumlah delapan orang, diketuai oleh Adnan Buyung, wakil ketua diangkat mantan Kapolri Koesparmono Irsan, dan sekretaris staf ahli presiden bidang hukum, Denny Indrayana. Lima anggota lain, praktisi hukum, Todung Mulya Lubis; Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, Rektor Univesitas Paramadina, Anies Baswedan; dan Guru Besar Fakultas Hukum UI, Hikmahanto Juwana. 4 Baca SBY.. hal 2

Cerita di Balik Syuting Film Eat, Pray, Love yang Dibintangi Julia Roberts

Lumayan, Ikut Adegan Mikul Padi Dapat Rp 400 Ribu Selama syuting film di Bali berjudul Eat, Pray, Love (EPL) yang dibintangi artis top Julia Roberts, warga di sana menuai berkah. Beberapa kisah menarik mewarnai proses syuting tersebut. OKA SURYAWAN, Gianyar

AFP PHOTO

Olimpiade Anjing Zoya, anjing herder Belgia, menunggu instruksi Karen Moore (kanan) sebelum berenang di Sydney, Australia, kemarin (1/11). Zoya sedang mengikuti Olimpiade Anjing (World Dog Games). Pesta olahraga yang berlangsung sejak Sabtu lalu (31/10) itu diikuti ratusan anjing dari berbagai negara. Ada empat ''cabang olahraga'' yang dilombakan, yakni Flyball (adu lari dengan rintangan), Agility (keseimbangan), Canine Disc (frisbee), dan Diving Dogs. Lain kali, mungkin, juga perlu olimpiade buaya atau cicak secara terpisah. Jadi, buaya tak perlu bertarung dengan cicak. (AFP)

http://www.jambiekspres.co.id

BAGI para petani jelata dan masyarakat pinggiran di Bali, nama Julia Roberts terasa asing. Maklum, mereka hampir tidak pernah menikmati layar lebar. Beberapa film Julia Roberts sebenarnya sudah ditayangkan di televisi. Tetapi, tetap saja mereka tak bisa mengenali wajah peraih Oscar untuk kategori aktris terbaik lewat film berjudul Erin Brockovich pada 2001 itu. Sejak datang di Bali pada pertengahan Oktober lalu dan selama men-

jalani sesi syuting EPL, penjagaan untuk Julia Roberts yang menjadi pemeran utama sangat ketat. Pengamanan pun dibuat berlapis-lapis. Hampir semua aparat dilibatkan. Selain polisi, pengamanan itu melibatkan para pecalang (semacam tenaga keamanan adat). Pihak manajemen film EPL juga sangat ketat menjaga agar jalannya syuting tidak diketahui publik. Tempat Julia menginap juga dirahasiakan. Ada yang menyebutkan di Hotel

OKA SURYAWAN/RADAR BALI

SIBUK PENGAMANAN: Suasana di Pasar Ubud, Bali, ketika pengambilan gambar untuk salah satu adegan film Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Roberts.

Amandari, ada yang menyebut Four Season. Bahkan, ada yang menyebut Julia menginap di Pitamaha. Pihak aparat, jajaran Polsek dan Mapolres Gianyar terus siaga 24 jam menjelang syuting berlangsung. Pengaturan parkir dan pengalihan arus lalu lintas terjadi di beberapa ruas jalan. Tidak jarang jalan yang sebelumnya satu arah diubah menjadi dua arah, untuk kepentingan syuting EPL. Pengamanan baru sedikit longgar saat syuting keempat di Pasar Ubud Selasa lalu (20/10). Hanya, pengambilan foto atau gambar tetap dibatasi. Saat itu, ada salah seorang turis asing yang memotret Julia Roberts, meski dari jarak tempat agak jauh. 4 Baca Lumayan.. hal 11

email: jambiekspres@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.