Jambi Ekspres | Senin, 05 Oktober 2009

Page 1

Eceran Rp 3.500

senin, 05 oktober Tahun 2009

Korban Gempa Kerinci Bertambah Bangunan Rusak 1.382 Unit, Korban Tewas Tiga Orang SUNGAIPENUH-Hingga hari ketiga pasca bencana alam gempa bumi di Kabupaten Kerinci, baik korban jiwa, maupun jumlah rumah yang rusak bertambah. Untuk korban jiwa yang sebelumnya hanya berjumlah satu orang bertambah sebanyak tiga orang. Sedangkan jumlah rumah yang rusak yang sebelumnya hanya 1.100 bertambah menjadi 1.382 unit. Tak hanya itu, jumlah korban yang mengalami luka dan patah juga bertambah menjadi 29 orang. Ini terdiri dari 17 orang luka ringan dan 12 orang luka berat dan termasuk korban gempa yang mengalami patah. ‘’Ini sebelumnya juga sempat dirawat di rumah sakit dan saat ini lebih memilih menjalani perawatan di desanya dan memilih berobat kampung terutama korban yang mengalami patah,” ungkap Kepala Kantor Kesbangpol Kerinci Drs Evi Rasminto diposko bencana kemarin. Dikatakannya, tiga orang yang dikabarkan meninggal dunia yakni Intan (12) warga D esa Lempur Tengah, Ernawati (32) warga Sungai Hangat dan Saparudin (15) warga Desa Air Mumu. Ketiga warga ini berasal dari Kecamatan Gunung Raya. ‘’Intan dan Ernawati meninggal dunia dikarenakan jantungan. Sedangkan Saparudin meninggal dunia akibat patah kaki yang dideritanya,’’ terang Evi. Terkait rumah yang rusak, dia menjelaskan, dari 1.382 unit, itu rusak berat 474, rusak ringan 849, masjid 14 unit, gedung 4 unit, SD 6 unit, SMP 4 unit, SMA 2 unit dan PKBM 8 unit. “Sampai sejauh ini data kerusakan yang kita terima baru mencapai 1.382, dan data kerusakan ini bisa saja bertambah,” terang Evi. Sementara itu pula Wakil Bupati HM Rahman mengatakan kerusakan terhadap korban gempa bumi ini diperkirakan bertambah, 4 Baca Korban.. hal 11

KORBAN GEMPA: Seorang anak korban gempa di Padang Pariaman, Sumbar yang selamat tampak tiduran di kasur rumahnya yang rusak akibat gempa.

CRACK PALINGGI/REUTERS

Korban Gempa Mulai Kelaparan Unand Rusak PADANG-Para korban gempa berkekuatan 7,6 skala richter mulai kelaparan. Mereka yang kekurangan makanan tak hanya yang berada di daerah terpencil, tapi juga di kota Pariaman dan Padang. Ini disebabkan bantuan makanan telat datang. Hal itu dikeluhkan para warga Enam Lingkung Nagari Pakandangan Kampung Panas Padang Pariaman. Menurut Yulianti, salah seorang warga, sejak gempa berlangsung Rabu (30/9), desanya belum mendapat bantuan makanan sama sekali."Ada bantuan pakaian. Tapi buat apa? Kami nggak butuh pakaian," cetusnya. Yulianti bersama ratusan warga lainnya hampir putus asa. Pasalnya, persediaan makanan mereka sudah menipis."Bisa makan sekali sehari sudah untung," ujarnya. Hal serupa terjadi di kota Pariaman. Tak urung, saat bantuan tiba, para warga langsung mengular antre di posko bencana. 4 Baca Korban Gempa.. hal 11

Parah

FRIZAl/JAWA POS

MENANGIS: Seorang warga menangis melihat saudaranya jadi korban gempa di Hotel Ambacang.

GEMPA 7,6 SR Rabu lalu membuat Kampus Unand rusak parah. Paling parah terdapat di Dekanat Fakultas Teknik, dimana sebagian tiang penyangganya hampir rubuh. Namun, Unand akan berusaha memulai perkuliahan tanggal 12 Oktober nanti. “Kerusakan kampus Unand parah akibat gempa tersebut,” ungkap Pembantu Rektor II Unand, Werry Darta Taifur, kemarin (4/9). Werry yang mengurusi sarana dan prasarana kampus ini menyebutkan, Unand akan sesegera mungkin melakukan perbaikan, terutama yang urgen sekali. Seperti dekanat maupun jurusan. Pihaknya sudah membuat target kapan pembersihan dan kapan perbaikan. ”Kondisi bangunan berbahaya, kita tidak mau gegabah supaya tidak ada korban lagi,” kata Werry. Setelah selesai perbaikan dan pembersihan, Unand akan memanggil mahasiswanya untuk kuliah kembali. Perkuliahan direncanakan dimulai tanggal 12 Oktober 2009 ini. 4 Baca Unand.. hal 2

Setelah Noordin, sang Komandan Thaifah Muqatilah, Tiada

Ada Rencana Pertemuan Rahasia Mantiqi-Mantiqi Di antara pelayat yang mengiringi pemakaman Noordin M. Top di Pontian Jumat lalu (2/10), ada beberapa pentolan Jamaah Islamiyah (JI) Malaysia. Ketika ditemui Jawa Pos, mereka mengungkap rencana-rencana organisasi tersebut setelah kematian Noordin.

PEMAKAMAN yang dipimpin oleh imam Masjid An Nur M. Kassim Tambang itu berlangsung khidmat. Sejumlah pentolan JI terlihat di antara kerumunan pelayat. Yang paling mencolok adalah kehadiran Dr Abdullah Daud. Dia rekan Dr Azhari Husin

dan Noordin semasa keduanya sama-sama menjadi pengajar alias dosen di University Teknologi Malaysia (UTM). Dr Abdullah September lalu bebas dari tahanan ISA di Kemunting Detention Center (KDC). Beberapa sumber Jawa Pos yang meru-

pakan anggota JI Mantiqi I Malaysia juga terlihat hadir. Namun, tidak sedikit di antara mereka yang menyamar dan menutupi muka dengan serban dan berkacamata. Sebagian anggota JI itu terlihat ketika prosesi pemakaman Noordin berlangsung di Masjid An Nur. Selepas itu, mereka membubarkan diri. 4 Baca Ada.. hal 2

Kampung Korong Sialangan, Padang Pariaman, yang Musnah Dihajar Gempa

Rumah Sekampung Habis, Belum Tersentuh Bantuan VANO SHLAMOV/AFP PHOTO

Tiup Balon dengan Hidung Tidak banyak orang yang mungkin punya kemampuan seperti Jemal Tkeshelashvili. Pria Geor­gia itu mampu meniup dan memasukkan air ke dalam balon dengan hidungnya. Tampak Tkeshelashvili melakukan aksinya itu dalam kontes di Tbilisi, Georgia, kemarin. Untuk meniup balon dan memasukkan tiga botol air ke dalamnya, Tkeshelashvili hanya butuh waktu 13 detik. Dia menjadi yang tercepat dan memenangi kontes tersebut. (AFP)

http://www.jambiekspres.co.id

Penanganan korban gempa di Padang baru menjangkau kawasan "perkotaan". Sementara daerah pedalaman terabaikan. Ada kampung yang seluruh rumahnya hancur, tapi belum sedikit pun tersentuh bantuan. TITIK ANDRIYANI, Padang Pariaman DI Padang Pariaman, banyak desa dan dusun yang sama sekali belum tersentuh bantuan. Baik bantuan pangan, penanganan fisik, maupun evakuasi korban. Kondisi desa-desa terpencil itu amat mengenaskan. Misalnya, Dusun Korong Sialangan, Desa Padang Alai, Kecamatan Koto V Timur. Dusun yang berada di perbukitan itu kini nyaris

YUSUF HIDAYAT/BATAM POS/JPNN

TER­ PUTUS: Warga harus merayapi lokasi longsor yang memutuskan jalan aspal untuk mencapai rumahnya di Desa Gunong Tigo, Pariaman.

hilang dari peta. Seluruh rumah penduduk hancur rata dengan tanah, tanpa sisa satu pun. Dusun itu ditinggali sekitar 350 penduduk dengan 133 rumah. Kini seluruh rumah itu tinggal puing-puing berserakan. Memang, sebagian besar penduduk dusun itu selamat. Hingga kini, "baru" enam korban yang ditemukan meninggal. Tapi, diperkirakan ada puluhan korban lain yang masih tertimbun bangunan rumah. Saat ini penduduk amat membutuhkan bantuan. Terutama, pasokan makanan. Sebab, hingga lima hari pascagempa, belum satu pun petugas maupun relawan menjamah kawasan tersebut. Memang, untuk menuju ke Korong Sialangan tidak mudah. Semua jenis alat transportasi tidak bisa menjangkau tempat itu. Seluruh jalan rusak. 4 Baca Rumah.. hal 2

email: jambiekspres@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.