Januari 2016
Bulbus 2016
1
Bulbus | Januari 2016
2
Bulbus 2016
FRONT PAGE
SAMBUTAN Assalamualaikum Wr. Wb.
A
lhamdulillahirobbil ‘alamin. Puji syukur kepada Allah swt atas semua nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga kita dapat diikat menjadi sebuah keluarga di bawah naungan atap profesi luhur dengan tiang – tiang nya yang masih berdiri kokoh oleh semangat kesejawatan. Tak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada Muhammad SAW yang telah membawa kita dari masa kegelapan keadaan dunia ke masa terang – benderang akan berartinya kehidupan ini.
Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua Mahasiwa PSPD UIN atas partisipasinya untuk menyuarakan aspirasi dalam Pemilu Raya UIN 2015 yang belum lama selesai dilaksanakan. Jumlah partisipasi yang cukup signifikan mencoblos pun merefleksikan semakin sadar dan dewasanya kita akan politik dalam menang-
gapi kebutuhan PSPD ke depan. Kakak – kakak, teman – teman, dan adik – adikku sadarlah bahwa ke depan rintangan dan masalah yang akan kita hadapi secara bersama akan semakin banyak dan besar. Dibutuhkan sebuah komitmen yang nyata dari kita semua untuk memperkuat ikatan dan merapatkan barisan dalam satu haluan untuk bersama – sama melangkah maju. Kuatkan lagi fungsi kita secara konkret sebagai seorang Mahasiswa, posisi yang sangat kuat dan fundamental untuk dapat mendobrak batas yang selama ini membatasi kita untuk maju dan melangkah. Paling penting lagi untuk memperkuat ikatan dan merapatkan barisan itu dibutuhkan sebuah kelapangan hati yang paling dalam untuk bersama - sama bersatu. Bersatu di atas sebuah cita – cita luhur PSPD UIN ini. Lupakan sejenak perbedaan yang membedakan kita, jadikanlah pilihan yang membedakan kita itu menjadi sebuah wadah untuk kita optimal dan total dalam bersinergi, dan akhirnya semua perbedaan itu ujungnya hanya satu, yaitu membawa PSPD UIN lebih baik. Di akhir sambutan ini , saya ingin mengajak kakak – kakak, teman – teman, dan adik – adik semua agar tidak sungkan dan malu - malu untuk menyampaikan semua aspirasi, baik berupa saran dan kritik yang membangun kepada kami. Karena, keharmonisan dalam persatuan di PSPD hanya dapat tercipta dengan adanya semangat juang dari segenap KBMJPD. Mari bergerak bersama, dalam satu keharmonisan yang nyata, untuk kita, bangsa, dan almamater! Wassalamualaikum W. W. Warm Regards
M. Ade Wijaya President of Medical Student Executive Board of UIN Jakarta Bulbus | Januari 2016
Bulbus 2016
3
DAFTAR ISI
BULBUS SALAM REDAKSI Awal tahun bisa menjadi momen evaluasi untuk perubahan diri menjadi lebih baik. Awal tahun juga merupakan waktu yang tepat untuk menyusun ide-ide sekaligus merencanakan target-target yang akan dilakukan satu tahun ke depan. Dalam edisi awal tahun ini, Buletin Bulanan PSPD (BULBUS) membawakan tema Dokter Bisa Jadi Apa Saja. Banyak info-info unik yang membukakan wawasan kita bahwa sebenarnya menjadi dokter bukanlah hanya melulu berkutat dengan buku-buku, laboratorium, dan rumah sakit saja. Profesi dokter adalah profesi yang mulia sekaligus menyenangkan. Lingkup profesi dokter pun bisa dieksplorasi seluas-luasnya. Seorang dokter bisa sekaligus menjadi peneliti, manager rumah sakit, TNI, penulis, dosen dan masih banyak lagi. Selain menyajikan info-info seputar dunia kedokteran, BULBUS juga menyuguhkan artikel-artikel baru seputar kegiatan mahasiswa PSPD yang tentunya sangat menarik untuk diperbincangkan. Selamat menikmati BULBUS dengan semangat awal tahunmu! Tim Redaksi OUR TEAM! Ketua Umum Hafiz Muhammad Ikhsan Pemimpin Redaksi Febianza Mawaddah Putri Redaktur Pelaksana Aprilia Larasati Azmi Jabbar Nasution Ishlahiyatin Silma Pandu Nur Akbar Penulis Asiah Muthiiah M. Rizki Ramadhan Editor Safitri Nenik
SPESIAL Hal. 15
M. Iqbal Syauqi Reporter Charifa Sama Sri Nur Shadrina Zulfiana Amalia Design dan Layout Widyandini Sekarpratiwi Hafiz Muhammad Ikhsan Kontributor Spesial Muhammad Nicco Hakim Zaima Dzatul Ilma Risna Wahyu Ananda Aris Rivaldi Wicaksono Wildana Aqila Dzaky Qotrun Nada
GOODBYE KAKAK 2012!
Kesan dan pesan kakak 2012 kepada 2013
4 dokter bisa jadi apa saja? Cari tahu Kedinamisan Profesi Dokter dan laporan mengenai kegiatan MEDPROBE 2015
7 Wawancara : DR. Panondang Simak wawancara tim bulbus dengan dr. Panondang dan ambil inspirasimu!
9 Wawancara : Maizan KHaerun NIsa Simak wawancara kami dengan kak Maizan dari PSPD 2010 yang baru saja merilis bukunya berjudul Mimpi. Asa. Cinta
11 Wawancara : Khoirul Ahmada Putra Koas adalah keniscayaan bagi semua mahasiswa kedokteran. Seperti apa sih koas tersebut? benarkah koas itu harus ditakuti? Simak wawancaranya!
13 Wawancara : Fikryfar rizki faridho Internship? Seperti apa sebenarnya? Simak wawancara menarik kami dengan Kak Fikry dari PSPD 2009 mengenai Insternship!
17-21 HOT ISSUE : MEA, SDGS & DLP simak ulasan terupdate mengenai MEA dan SDG dan mengapa penting bagi profesi kedokteran. Serta pencerdasan terbaru dari KASPROF HMPSPD mengenai dokter layanan primer dan seluk beluknya.
22-23 Reborn dan Magang Seperti Apakah kegiatan Magang 4 organisasi di mata PSPD 2015? simak pendapat mereka!
25-27 berita organisasi Berita terbaru dari organisasi-organisasi di PSPD
28-31 art corner and comic Karya Seni dari Mahasiswa PSPD! kali ini menampilkan Cerita pendek karya Wildana Aqila Dzaky dari PSPD 2013 Bulbus | Januari 2016
4
Bulbus 2016
DOKTER BISA JADI APA SAJA?
ARTIKEL HOT NEWS
M. Rizki Ramadhan
Medical Student Association) dan ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia). Acara ini diselenggarakan di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta dengan ketua acara adalah kakak kelas kita PSPD angkatan 2012, yaitu M. Ilyas Saputera, yang pada saat itu menjabat sebagai Pengurus Harian Nasional ISMKI di Bidang Medical Education and Profession. Pada acara MedProbe ini terdapat beberapa materi, yaitu mengenai Pengenalan Dokter sebagai Peneliti, Dokter sebagai Klinisi, Seminar Dokter sebagai Manager Rumah Sakit, Dokter TNI dan Dokter yang meneruskan karirnya di Organisasi Kesehatan Dunia yaitu WHO (World Health Organization).
Materi mengenai Dokter sebagai Peneliti dibawakan oleh Prof. dr. Amin Soeahukah anda, dokter sekarang tidak bandrio, Sp. M.K., PhD. Pada kesempatan tersebut harus menjadi seorang klinisi? Pena- beliau bercerita tentang karirnya sebagai seorang saran bagaimana penjelajahan dokter dokter yang beliau jalani sebagai peneliti. Sebagai dari berbagai macam bidang menempuh karirnya? seorang dokter peneliti, tentunya banyak sekali pelIngin lebih menelusuri seberapa luas profesi dokter? uang yang didapatkan, antara lain bekerja di sebuah Yuk, kita mulai sharing nya industri, pemerintahan dan juga berkesempatan Acara Medical Profession and Beyond (Med- mengikuti penelitian internasional. Probe) ini merupakan acara pertama yang diadakan Beliau juga menyampaikan mengenai hal oleh kolaborasi 3 organisasi besar Mahasiswa Ke- yang dibutuhkan sebagai seorang dokter peneliti. dokteran di Indonesia. Yaitu CIMSA (Center of In- Ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu ilmu donesian Medical Student Activities), AMSA (Asian pengetahuan dan kemampuan intelektual, kepan-
T
Bulbus | Januari 2016
Bulbus 2016 daian mengatur diri sendiri, hubungan dan pengalaman riset dengan lembaga pemerintahan dan organ-
isasi lainnya, dan memiliki pengaruh di bidangnya. Beliau juga menjelaskan bahwa sebagai dokter yang berkonsentrasi pada penelitian tentu memilki berbagai kendala, misalkan dalam sebuah penelitian membutuhkan waktu yang lama, ketelitian yang akurat dan biaya yang tidak sedikit. Namun dengan ketekunan dan ketelatenan maka tidak ada hal yang tidak mungkin. “Penelitian itu dilakukan di kepala kita bukan perpus, laboratorium maupun di lapangan” itulah sebuah kalimat yang cukup menggambarkan profesi seorang dokter sebagai peneliti.
5
diantaranya dapat bekerja pada Instansi Pemerintahan, seperti menjadi Kementrian Pemuda dan Olahraga dan juga dapat menjadi konsultan olahraga yang sesuai dengan nilai-nilai kedokteran. Sementara penjelasan yang disampaikan oleh seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Spesialis Kandungan) lebih banyak menjelaskan berbagai tantangan dalam menjalani program spesialisasi tersebut, termasuk diantaranya biaya yang mahal dan waktu yang cukup lama. Dari penjelasan yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dapat kita petik penjelasan tentang luasnya spesialisasi tersebut sehingga tidak heran jika seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam dapat mengambil kesempatan untuk mengambil Sub Spesialis yang bermacam-macam.
Ketiga dokter spesialis tersebut juga menjelaskan bagaimana proses, tantangan dan juga tips masuk PPDS. Nah, sebenarnya hal apa saja sih yang harus kita persiapkan sebagai seorang calon dokter spesialis? Apakah cukup dengan hanya siap dan suka terhadap bidang yang ingin digeluti? Tentu Dokter sebagai Klinisi, pembahasan materi saja tidak. Hal terpenting yang harus dipupuk adalah ini dibuat menjadi sebuah wawancara interaktif kemampuan dan pengalaman sesuai dengan bidang dengan dipandu oleh seorang PPDS (Program Pen- spesialis yang ingin digeluti. Selain itu, IPK juga merudidikan Dokter Spesialis) Kedokteran Jiwa dengan pakan hal yang harus digarisbawahi. Proses penerimengundang tiga orang dokter yang memiliki Spe- maan PPDS yang masih mempertimbangkan nilai sialisasi yang berbeda, yaitu Dokter Spesialis Ke- IPK, tentu menjadi “why” tersendiri sebagai seorang dokteran Olahraga, Dokter Spesialis Obstetri dan mahasiswa kedokteran untuk tetap mempertahankGinekologi, dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. an IPK nya dalam keadaan “aman”. Untuk PPDS, IPK Pada wawancara tersebut, para dokter ini memberi- minimal umumnya adalah 2,75. Disamping IPK yang kan berbagai gambaran tentang spesialisasi yang bagus, Surat Rekomendasi dan juga proses magang mereka tekuni. yang meliputi pelaksanaan project berupa Riset dan Sebagai seorang Dokter Spesialis Kedokteran sebagainya merupakan hal yang tidak boleh dikesaOlahraga, karir yang dapat ditempuh sangatlah luas, mpingkan. Bulbus | Januari 2016
6
Bulbus 2016
Di PPDS, selain berbagai persyaratan yang harus dipersiapkan, dokter pelamar PPDS juga harus siapterhadag berbagai tantangan yang ada dalam perjalanan sebagai seorang spesialis. Salah satu tantangan yang ada adalah biaya Pendidikan Dokter Spesialis yang tidak murah. Perihal biaya ini, bagi dokter yang melamar PPDS dapat mencoba berbagai beasiswa yang ditawarkan bagi PPDS. Point terakhir pada pembahasan PPDS ini adalah mengenai tips masuk PPDS. Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh dokter pelamar PPDS adalah tabungan berupa IPK >2,75, pengalaman klinik, memiliki SIP, TOEFL> 500 dan memiliki hard skill dan soft skill yang sesuai dengan bidang spesialis yang ingin ditempuh. S ela n j u t nya , kita akan beralih pada pembahasan mengenai Dokter sebagai Manajer Rumah Sakit, yaitu mengenai berbagai penjelasan terkait wewenang dokter dalam mengatur tatanan Rumah Sakit. Hal yang perlu diketahui mengenai manajemen RS adalah adanya pendidikan khusus bagi seorang dokter yang ingin mendalami tentang Managemen Rumah Sakit yaitu jurusan MARS (Magister Administrasi Rumah Sakit).
Hukum Kedokteran. Materi yang tak kalah menarik dari acara MedProbe ini adalah perihal Dokter Tetara Nasional Indonesia (Dokter TNI) yang mengabdikan dirinya pada negara. Seminar mengenai Dokter TNI ini dibawakan oleh seorang Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan yang sangat kental dengan TNI – AU. Beliau menuturkan bahwa selain seorang dokter bisa mengabdi di rumah sakit swasta dan daerah, sorang dokter juga bisa masuk ke rumah sakit khusus TNI. Perjalanan sebagai dokter TNI pun tidak semudah yang dibayangkan. Pendidikan dasar militer terlebih dahulu harus diikuti untuk meyakinkan bahwa beliau pantas sebagai Dokter TNI – AU. Kesulitan yang harus dialami tentu berbanding dengan segala manfaat yang beliau dapatkan setelah memasuki ranah kedokteran TNI. Banyak sekali kelebihan yang beliau dapatkan, misalnya berkesempatan untuk menempuh Program Dokter Spesialis tanpa biaya sedikitpun sehingga kini beliau telah berhasil menyandang gelar Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan.
Nah, bagian terakhir dari berbagai ranah Materi MedProbe selanjutnya adalah men- kedokteran yang juga cukup menarik untuk digegenai pengenalan sebuah ranah profesi dokter yang luti adalah menjadi seorang dokter yang berkecimlain, yaitu ranah hukum kedokteran. Materi ini dis- pung di Organisasi Kesehatan Dunia, misalnya World ampaikan oleh Mantan Ketua Konsil Kedokteran In- Health Organization (WHO). Dalam praktiknya, donesia (KKI), Prof. Minaldi Rasmin, Sp.P (K). Beliau seorang dokter yang berkesempatan untuk berkemenjelaskan perlunya mendalami Hukum Kedok- cimpung di WHO akan mendapatkan lebih banyak teran (Medikolegal) bagi seorang dokter. Pasalnya, pengalaman dalam berkomunikasi dengan dokter semua peraturan tentang pendidikan kedokteran, dokter dari negara lain dan memiliki kesempatan perizinan praktik dan peraturan kedokteran lain untuk banyak belajar hal-hal baru terkait penyakit diatur oleh seorang dokter hukum ini. Pentingnya tropic dan juga dunia. Selain itu, dengan berkecimmengerti Hukum Kedokteran juga dapat terlihat dari pung di WHO, seorang dokter akan lebih banyak maraknya dokter yang terjerat kasus Malpraktik aki- menjalin koneksi di kancah internasional yang tenbat tidak mengetahui proses hukum yang berlaku di tunya bisa menunjang karir sebagai seorang dokter. Bulbus | Januari 2016
Bulbus 2016
7
DR. PANONDANG : SAYA INI DOSEN TERBANG
WAWANCARA
Charifa Sama Febianza MP
“Saya ini dosen t e r b a n g .” Begitu beliau menyebutnya. Beliau sudah terbiasa terbang ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengajarkan ilmuilmu kedokteran, terutama dalam bidang emergency yang kebanyakan menyangkut masalah jantung, trauma, dan kebidanan.
Mengenal Sosok Dokter Panondang Lebih Dekat
umum di FKUI sejak tahun 1985. Di pertengahan masa perkuliahan, beliau mendaftar menjadi TNI. Suka duka dirasakan beliau saat menempuh pendidikan dokter TNI. “Di pendidikan tentara itu ujiannya besar sekali, terkadang saya berkelahi dengan teman dan instruktur karena merasa tidak sesuai dengan cara mereka mendidik,” cerita beliau.
Beliau pernah ditugaskan menjadi pasukan khusus yang bertugas di daerah konflik, Timor Timur. Di sana beliau mengobati pasienokter Panondang, pasien dalam suasana peperangan begitu kita menyapa beliau. Dokter yang penuh musuh, senjata, dan Panondang merupakan seorang ledakan. Namun, dibalik beratnya suami sekaligus ayah dari tiga perjalanan menjadi tentara, jiwa orang anak. Beliau terlahir dari keberanian pun menjadi terasah keluarga Tapanuli non-muslim di dalam diri beliau. namun pada akhirnya menempuh Latar belakang pendidikan jalan Islam sejak di bangku SMP. tentara rupanya membuat Dokter Beliau merupakan dokter spesialis Panondang memilih jalan spesialis bedah yang berpraktik di tiga bedah pada tahun 2001. “Bedah rumah sakit; di daerah Kebayoran itu ada sisi militernya. Dibutuhkan Lama, Bekasi, dan Jatiasih. keberanian, maju tak gentar, Dokter Panondang berani mengambil tindakan yang menempuh pendidikan dokter cukup berisiko. Banyak orang
D
Bulbus | Januari 2016
8
Bulbus 2016
menganggap bahwa menjadi dokter bedah hanya modal dengkul saja, modal olahraga, yang penting sehat seperti tukang cukur. Namun sebenarnya dokter bedah itu harus punya hati Singa, tangan penari, dan mata Elang. Maka dokter bedah harus tetap banyak membaca buku untuk menguasai knowledge dan basic concept-nya,” ujar beliau. Ternyata di samping kesibukannya menjadi seorang dokter bedah, beliau juga aktif di dalam dunia pendidikan. Selain menjadi dosen di Pendidikan Dokter UIN Jakarta, beliau sering pergi ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengajar.
yang diperlukan saat menuntut ilmu yakni knowledge, skill, dan attitude. Knowledge harus didapatkan dari buku-buku yang sahih. Skill bisa didapat dari seringnya berlatih. Karena sekarang modelnya adult learning, mahasiswa seharusnya lebih inisiatif untuk belajar keterampilan sendiri. Beliau menyayangkan tipikal generasi masa kini yang cenderung berpikir kognitif dan belajar praktik dengan membayangkan saja, malas bergerak. Padahal berlatih keterampilan dengan menggunakan tangan dan memegang alat sungguhan itu sangat dibutuhkan.
Selain itu, masalah yang paling beliau prihatinkan adalah masalah attitude. Beliau sangat “Saya ini dosen terbang.” Begitu beliau menyayangkan masyarakat Indonesia masa kini menyebutnya. Beliau sudah terbiasa terbang ke banyak yang lebih suka berobat ke luar negeri, ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengajarkan Singapura atau Malaysia. Kebanyakan kasusnya ilmu-ilmu kedokteran, terutama dalam bidang karena attitude dokter Indonesia yang sering emergency yang kebanyakan menyangkut melenceng dari prinsip memanusiakan manusia. masalah jantung, trauma, dan kebidanan. Murid beliau kebanyakan adalah Mahasiswa S1 dan S3 “Saya rasa kata amanah dan jujur itu Keperawatan serta D3 Kebidanan. Dalam satu sudah mulai terkikis,” ujar beliau miris. “Saya bulan biasanya beliau mendapat jadwal empat kali sering bilang sama anak saya, kalau nggak bisa penerbangan. Sejauh ini daerah yang paling sering saat ujian dikosongkan saja, nanti bisa belajar lagi. beliau kunjungi adalah Jawa Tengah; yang terjauh Prinsipnya jangan sampai mengotori jiwa dengan adalah Sumbawa dan Aceh. ketidakjujuran,” ujar beliau lagi. Bagaimana bisa Dokter Panondang menjadi dosen terbang? Rupanya beliau bekerjasama dengan suatu organisasi, sebut saja Emergency Medical Service 119 yang merupakan usaha milik temannya. Organisasi ini memiliki program untuk memberikan jasa pelatihan di berbagai daerah. “Dulu, saya sering diberangkatkan ke daerah Jawa Tengah naik mobil ambulans keperawatan yang masih jelek. Tapi Alhamdulillah sekarang profit usaha mereka meningkat dan saya bisa diterbangkan dengan transportasi yag lebih nyaman ke berbagai daerah,” ujar beliau. Ketertarikan beliau dalam dunia pendidikan ternyata sudah dimulai sejak masih berada di bangku SMP dan SMA, bahkan beliau pernah menjadi pengajar kursus bimbingan belajar semasa koas dulu. Ketertarikannya pada ilmu dan keinginannya menanamkan karakter yang baik pada para pelajar merupakan motivasi utama beliau. Beliau berkata bahwa ada tiga hal penting Bulbus | Januari 2016
Beliau berkata bahwa kuncinya adalah amanah dan jujur. Amanah dan jujur adalah dua hal yang sangat dibutuhkan dalam jiwa seorang dokter dan calon dokter dalam menuntut ilmu maupun menjalankan praktiknya. Dalam menangani pasien harus amanah, menangani pasien dengan sungguhsungguh dan penuh tanggung jawab, pun harus jujur dalam bekerja. Jangan sampai niat mengobati pasien hanya karena uang. “Mencari rezeki itu seperti burung yang terbang di pagi hari mencari makan. Yang penting usaha saja, nanti rezekinya Allah yang mengatur,” kata beliau. Senang sekali bisa mengenal sosok Dokter Panondang lebih dekat. Pesan beliau yang harus kita pegang adalah untuk menjadi seorang dokter diperlukan knowledge, skill, dan attitude. Selain itu, dalam diri kita juga harus terkandung prinsip teguh dalam memegang amanah dan jujur. Semoga kita bisa terinspirasi dan turut menebar inspirasi untuk orang lain. Amiin.
Bulbus 2016
9
MAIZAN KHAERUN NISA : DOKTER ATAU PENULIS?
WAWANCARA
Asiah Muthiiah Febianza MP
“Kalau almamatermu tidak membuatmu cukup bangga, buatlah kebanggaan untuk almamatermu”. Sebarkanlah kebanggaan itu.
Maizan Khaerun Nisa, Pendi- anak cewek biasanya jadi dokter dikan Dokter UIN Jakarta 2010 atau guru. Tidak dipaksa sih, tapi memang sudah jadi tradisi. Akhasal Cilegon, Banten. Sejak kapan kakak mengenal dunia menulis? Saya mengenal dunia menulis sedari SD, soalnya dulu kakak suka banget sama majalah BOBO. Tapi, mulai benar-benar menekuni dunia penulisan itu saat SMP. Saat itu, kakak sudah mengikuti berbagai macam lomba di Diknas. Waktu itu, kakak mewakili provinsi Banten di tingkat nasional dan berhasil mendapat juara ketiga. Sebenernya cita-cita kakak dulu apa? Dulu kakak pengen jadi wartawan, tapi dari keluarga kakak sendiri
irnya kakak memilih untuk jadi dokter, karena dengan menjadi dokter juga bisa menjadi guru.
Bagaimana perjuangan kakak untuk menjadi penulis? Setelah tamat SMP, kakak melanjutkan SMA di Jakarta dan bergabung dengan komunitas penulis, dari situ mulai banyak belajar. Belum lagi mengenal dunia freelance, dan mengikuti lomba-lomba yang diadakan Diknas dan BNN. Alhamdulillah, prestasi yang paling membanggakan saat itu kakak bisa menang di lomba KEMENPORA tahun 2008. rasanya Senang sekali saat itu bisa bertemu menteri. Bulbus | Januari 2016
10
Bulbus 2016
Lanjut kuliah, masih sebagai freelance, kakak menulis artikel di blog dan ikut doctor’s project. Waktu itu kami bertiga: kakak dan temen kakak, Ahep dan Bening. Suatu hari Ahep bilang “Daripada kamu menulis sedikit-sedikit, mending buat buku sekalian,”. Terus kita berjanji 5 tahun kemudian harus punya karya. Dan sekarang berhasil, kakak punya buku, Ahep punya band dan Bening punya bisnis. Setelah masuk koas, nah kebetulan waktu stase bedah ternyata kakak kurang cocok di bedah, karena bedah itu tipe-tipe pekerja, sedangkan aku tipe pemikir. Karena senggang, akhirnya bikin buku. Target awalnya 2 minggu selesai satu buku, tapi baru draf kasarnya saja. Akhirnya kakak perbaiki, selesai di stase IPD minggu kedua.
lin satu bukti kepada orang- orang, tidak terbatas waktu. Apa rencana kakak ke depannya? kakak ingin MAC tidak hanya berhenti sebagai novel tapi menjadi komunitas seperti komunitas sahabat 5 cm atau komunitas lainnya tetapi yang bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan. Untuk memperjuangkan mimpi, asa dan cintanya. Dan kalaupun nanti, MAC bisa jadi film, kakak sangat bersyukur. Harapan kakak yang lain untuk ke depannya? Yang pasti lulus UKDI dan Pendidikan Dokter UIN bisa jadi FK. Nanti internship tidak jauh, kalau bisa kembali ke Banten.
Apa pesan kakak untuk adik-adik yang Nah, kakak kelasku punya buku dan diterbitkan lagi belajar di pendidikan dokter UIN? Gramedia. Selanjutnya setelah diskusi, aku disuruh jika ingin meraih sesuatu, yang paling penting niat mengirim naskah. Dua bulan kemudian, akhirnya di- dan komitmen. Jangan cepat berpuas diri karena berpuas diri itu sama dengan mati. Boleh berpikir setujui untuk diterbitkan. dan menerima banyak ilmu secara global, tapi muInspirasi menulisnya darimana kak? lailah melakukan sesuatu dari hal yang paling kecil Dari kehidupan sehari-hari, juga film dan musik. dan paling dekat. Jangan lupa doa orang tua, dan jangan kufur nikmat. Dukungan dari siapa yang menurut kakak paling berkesan? Satu kalimat untuk adik-adik di PSPD UIN kak? keluarga dan teman. Keluarga adalah inspirasi tanpa “Kalau almamatermu tidak membuatmu cukup henti yang membuat kakak lebih kuat. Keluarga san- bangga, butlah kebanggaan untuk almamatermu”. gat mendukung tapi menekankan akan kewajiban. Sebarkanlah kebanggaan itu. Juga teman-teman di 401, mereka luar biasa. 401 sangat peduli, dan kita selalu BABINSKI, yaitu “Buka Bersama Bareng Kita-Kita”. Itu buka bersama PSPD angkatan 2010 dan tiap tahun selalu berjalan. Apakah mempunyai “link” di penerbitan mempermudah untuk terbitnya buku kita? Kalau mempermudah untuk terbit kita juga harus mengantri sama dengan yang lain, harus bersaing dengan yang lain juga. Adanya link hanya mempercepat kita tahu “diterima atau tidak”. Sedangkan etika dalam penerbitan adalah kita tidak boleh “tebar jaring”. Kalau kita sudah mengirim naskah ke satu penerbit, kita harus menunggu kabar “ditolak” dahulu baru boleh naskahnya dikirim ke penerbit lain. Apa motivasi kakak untuk terus berkarya dalam dunia penulisan? Motivasi kakak sih, karena kakak gak tau umur kakak sampai mana. Setidaknya kakak sudah ninggaBulbus | Januari 2016
Bulbus 2016
11
KHOIRUL AHMADA PUTRA : DUNIA KOAS
WAWANCARA Kesibukan pendidikan dimulai dengan bikin kasus baik di poli maupun bangsa. Kita belajar anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang, serta hal-hal terkait diagnosisnya secara komprehensif. Kita melakukan mini clinical examination, yaitu melakukan dan diobservasi bagaimana performa dokter di hadapan konsulen. Lalu membuat laporan kasus, tutorial, serta tugastugas lain baik individu maupun kelompok.
Sri Nur Shadrina
Gunakan waktu senggang semaksimal mungkin. Jangan sampai kita fokus dan melupakan kesenangan diri, soalnya koas itu menghabiskan masa muda.
Wawancara koas (Khoirul Ahmada Putra, PSPD UIN 2010) Menurut kakak, koas itu apa? Sebenar-benarnya tempat belajar, preklinik hanya sebagai landasan kita untuk belajar praktek di dunia nyata dengan pasien. Apa saja kesibukan koas itu kak? Bisa diceritakan? Menurut kakak jadi ada 2 jenis kesibukan, yaitu : kesibukan pendidikan dan kesibukan pelayanan.
Lalu di kesibukan pelayanan, adalah sarana kita belajar, dimana pagi-pagi kita dataang untuk follow up pasien. Ditanyakan keluhan pasien, kemudian mencocokkan diagnosis dengan di rekam medik kemudian cek obat yang diberi konsulen sebelumnya. Kalo masalah obet itu hanya bisa diganti kalo konsulen setuju karena koass tidak punya wewenang menulis SOAP (Subjective, Objektive, Assessment, Planning. Juga tak lupa jaga IGD dan kamar bersalin. Kemudian bagaimana tentang Bulbus | Januari 2016
12
Bulbus 2016
stase di Rumah Sakit? Stase menarik maupun susah itu tergantung dari orangnya, persiapannya, dan tuntutan situasi. Saya sebutkan beberapa nih. Contoh, PSIKIATRI. Menurut kakak itu santai dan suasananya enak. 1 minggu kuliah dan review preklinik, presentasi dan bahas obat psikofarmaka, mendiagnosis, menguji gangguan perkembangan anak, dan lainnya. Karena di Bogor itu menginap, interaksi ke pasien bareng-bareng, pagi-pagi ada kuliah. Malamnya santai, jadi enak bisa jalan-jalan, sejuk tidak seperti Ciputat.
harus sadar posisi, kita kenalan dulu dengan lingkungan. Tetap jaga kekompakan, di koas itu jika satu salah dianggap seluruhnnya. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum masuk stase? Jadi teknisnya itu setiap kita mau pindah stase, kita oper-operan. Maksudnya itu yang udah lewat ya ngasih tahu ke yang belum lewat. Cari baiknya, jangan cari jeleknya doang. Kita harus pintar-pintar memilah informasi yang kita dapat. Tanyain detail dari hari pertama.
Biasanya sih kita buat buku operan, tapi jangan samLalu BEDAH. Menurut kakak paling asyik, walaupun pai ketahuan konsulen. Jangan lupa bikin ringkasan capek tapi jelas. Kita benar-benar dilibatkan dengan materi stase itu jadi memudahkan yang lain. Isinya pasien, dan pagi-pagi kita follow up pasien. Yang tentang kompetensi dasar dokter umum, penyakit lebih berperan lagi itu jaga walaupun capek, jadi yang harus dikuasai, dan lainnya itu sebagai selingan kita megang pasien dari awal datang hingga pulang saja. Sebenernya tidak terlalu susah. Jika semasa kuitu tanggung jawab koas. Contohnya ada pasien liah bagus, nanti bisa bantu karena berkaitan denkecelakaan, pas pasiennya datang kita dibimbing gan fisiologinya. Kalau prekliniknya serius, nanti di residen. Rencana operasi surat izin, radiologi surat klinik bisa paham betul. Jangan berpikir ilmu yag di pengantar, uji laboratorium, sampai kita ke dokter preklinik itu gak penting, nanti di klinik sangat teranastesi untuk naik operasi, kita menyiapkan itu. pakai. Jika kita mengurusi beberapa pasien, itu bisa dititip ke teman dulu. Jadi banyak tindakan, dan pasien Ada Pesan untuk kakak 2012 yang mau memulai luka kecil itu robek kita jahit di IGD dengan persetu- koass? juan. Itu yang asyik. Ini beberapa poin penting untuk yang mau memulai Lalu ANAK, yang bertekanan tinggi meski tidak be- koas nih... gitu capek. secara mental dia capek karena tekanan ďƒ˜ Koass hanya sekali, jalani dengan baik karena tinggi konsulennya yang menuntut kita bisa padahal setelah koass tanggungjawab nyawa pasien, kompetensi kita tidak begitu tinggi. Kita jadi seperti penyakit pasien, dan diri pasien itu ada di residen, kita yang follow up dan dikelilingi bareng kita. konsulen. Jadi tuh konsulennya ingin kita bagus, sehingga kita yang tertekan. ďƒ˜ Jalanin koas dengan baik. Serius tapi santai. Bolehkah kaka berbagi tips-tips untuk yang mau ďƒ˜ Selesaikan masalah dengan baik . Jangan lari masuk koas ? dari masalah, kalau kita punya masalah sama Prinsipnya koas hanya sekali dan bertanggung jawab konsulen kita kejar jangan sampai kita tidak atas nyawa pasien. Jangan hanya lewat saja. Conmelakukan apa-apa karena hakekatnya koas tohnya saja ada pasien nyeri dada, jangan sampai itu selalu salah. pasien itu mati hanya karena kita malas. Kemudian jangan dianggap beban. Gunakan waktu senggang ďƒ˜ Harus kompak, meski kita tidak suka sama semaksimal mungkin. Jangan sampai kita fokus dan teman kita. melupakan kesenangan diri, soalnya koas itu mengďƒ˜ Siapkan mental. habiskan masa muda. Belum lagi jangan berbuat aneh-aneh, harus mengikuti aturan yang ada. Jadi Bulbus | Januari 2016
Bulbus 2016
13
FIKRYFAR RIZKI FARIDHO : INTERNSHIP NGAPAIN AJA SIH KAK?
WAWANCARA
Zulfiana Amalia
“Intinya kamu jangan takut jauh dari rumah. Jangan takut gak bisa beradaptasi. Selama masih di Indonesia masih aman kok insyaallah. Sebisa mungkin Indonesia itu harus
di eksplorasi.
Assalamualaikum kak....
pasien, fasilitas rumah sakit, jenisjenis penyakit, dan tempat wisata “Kak Fikri internshipnya dimana?” tentunya. Sebenarnya alasan lebih “Aku internship di Masamba, Su- tepatnya sih karena pengen keluar dari regional Banten, karena lawesi Selatan.” kan aku kuliahnya di UIN Jakarta “Sejak dari kapan ya kak?” jadi regionalnya masih di Banten. Selain itu disini juga bisa santai “Sejak Mei 2015” dalam bekerja, budayanya baru, “Kalau boleh tau kenapa kakak terus enaknya, mau sejauh apapun lokasi yang mau dituju itu milihnya disitu?” tiket pesawat dan akomodasi lain“Aku kerjanya kan di area nya dibayarin pemerintah (gratisss pulau terpencil sebagai dokter :D). Tapi sebenarnya ada satu inti umum. Nah, aku ingin menco- terpentingnya yaitu wewenang ba disitu, dengan pertimbangan jadi seorang dokter disana lebih berdasarkan jumlah kedatangan besar dari pada di kota-kota beBulbus | Januari 2016
14
Bulbus 2016
sar di pulau Jawa. Karena kalo internshipnya di kota besar kita tetep harus ada laporan-laporan ke dokter umum yg lebih senior dari kita, ya bisa dibilang semacam koass tapi tingkatan lebih tinggi dan sudah bertitel dokter. Jadi yaa... pergerakannya masih terbatas. Sedangkan kalo disana lebih terpencil kita punya wewenang dan kesempatan lebih besar dalam menangani pasien yang sudah selayaknya dokter umum biasalah. Jadi dengan begitupun berfikir akan lebih enak.”
Harus ada barengan/temen karena kalo ada temen lebih enak. Suka dukanya bisa dirasain barengbareng. Jadi dukanya bisa sedikit ditekan. Terus saat pemilihan tempat untuk internship H-5 sebelum memilih diliat-liat dulu, kan kelihatan RS-RS yang buka buat internship. Misalkan ada 2 pilihan Rsnya, mulai dikepoin tuh tentang kedatangan pasien, mayoritas pasiennya gimana, lebih bagus lagi kalo tanya-tanya kaka yang sblmnya (kalo ada), yang penting harus tau aja. Risikonya gak seberapa kok.”
“Lalu suka dukanya apa aja kak selama disana?”
“Terakhir nih kak, apakah kakak ada pesan buat adik-adik koass dan preklinik? Terus tipsnya buat memlilih tempat yg baik buat internship apa ya kak?”
“Hmm suka duka ya, apa ya.. disini kan aku dari UIN gak sendirian, berdua dengan kak Syukron. Sejauh ini sih, aku ngerasain alhamdulillah lancar. Sukanya ya alhamdulillah internshipnya lancar, enak. Untuk fasilitasnya, disini dikasih mobil dinas, rumah dinas dan sukanya ya itu tadi, kita disini dilepas sebagai dokter umum . Oh iya, kalian silahkan cek instagram dan path saya. Disitu banyak foto-foto saya lagi piknik. Disini bisa hampir tiap bulan piknik. Liburannya longgar dan udah gitu kalo keliling dapat uang tambahan dari daerah.”
“Kalau untuk milih tempat sih, kamu harus punya geng yang satu tujuan. Jadi, nanti itu akan ada geng yang tetep stay di dalam zona nyaman, ada juga yang mau keluar. Tapi yang keluar itu harus bersatu, minimal ada 5 orang. Terus ya itu tadi, jangan lupa dikepoin, dibikin prioritas dan dilihat di internet juga buat milih wahana-wahana internship. Eitsss, wahana ini beda ya sama wahana-wahana di dufan. Di dunia internship, wahana = Rumah Sakit.”
“Terus dukanya masa ga ada kak? Apa gitu yg susah dijalani selama disana?” “Oke terima kasih kak atas waktunya untuk wawancara. “Apa ya.. palingan ya harus adaptasi budaya disini, adaptasi makanan. Kan makanan disini beda “Oke oke, sama sama” dengan makanan di Jawa. Terus apa lagi ya.. paling jarak sih, LDR misalnya heheh. Kan jauh dari rumah ya pasti ada konsekuensi jauh dari keluarga, orang tua.” “Apakah kakak merasa beruntung bisa internship disana? Apakah masih ada harapan lain yang belum terpenuhi?” “Ya, alhamdulillah tergantung kita menyikapinya. Harapannya sih, bisa menolong orang lebih banyak lagi .” “Lalu bagaimana sih kak tipsnya agar sukses dan lancar internship?” “Intinya kamu jangan takut jauh dari rumah. Jangan takut gak bisa beradaptasi. Selama masih di Indonesia masih aman kok insyaallah. Sebisa mungkin Indonesia itu harus di eksplorasi. Kalo ga sekarang kapan lagi? Tapi tipsnya, kamu jangan sendiri. Bulbus | Januari 2016
Bulbus 2016
15
GOODBYE KAKAK 2012!
SPESIAL
Kata Perpisahan 2012 untuk 2013
menopang tonggak organisasi masing-masing di PSPD. Jaga terus tradisi baik dan perbaiki yg buruk dari kami. -M. Reza Syahli-
Tentang 2013, saya belajar banyak tentang kemauan untuk terus belajar dalam hal apa pun. Saya mengenal seseorang yang sangat ”First impression of you is gila akademik tapi tetap most lasting” begitu kata berorganisasi dan orang pepatah orang sana. Kesan yang berkembang pesat pertama bagitu melekat, di organisasi dan tidak entah mengapa. Jika ditanyakan bagaimana melupakan akademik. Banyak jiwa jiwa pembelajar pandangan saya tentang di dalamnya, terkadang sampai kewalahan klo adik adik PSPD 2013, yang banyak yang bertanya tentang apa yang sudah saya saya ingat adalah saat jalani lebih dulu dari mereka. Pesan saya, jangan mereka menghadapi “masa-masa sulit” beradaptasi lupa diintegrasikan dengan nilai keislamannya. dengan sistem kehidupan FK saat masih berstatus Sayang kan, kalau kita muslim, kuliah di Univ Islam sebagai Maba. Menurut saya, adik adik PSPD 2013 dan Islam itu punya value yg keren, tetapi tidak kita itu mau belajar dan bersikap kritis. Sejak awal masa realisasikan #dokmuskece -Mahdiah Maimunahkaderisasi hingga sekarang terlihat banyak Sebelumnya aku mau ucapin perubahan yg semakin baik, juga selama saya dan terima kasih banyak untuk teman-teman menjalankan organisasi yang PSPD 2013 atas Farewell beranggotakan dari angkatan 2013. Banyak Party untuk 2012 ^^ We masukan-masukan kritis namun juga membangun really appreciated it. Kesan yg disampaikan kepada kami. Pesan saya terhadap untuk 2013, PSPD 2013 itu adik-adik PSPD 2013, tetaplah menjadi angkatan yg anaknya baik-baik dan seru kompak dan belajarlah dari angkatan angkatan untuk diajak kerjasama sebelumnya agar bisa terus lebih baik. Semangat khususnya dalam organisasi. menjalani masa preklinik terakhirnya dan Dari tahun ke tahun, PSPD manfaatkan waktu senggangnya sebaik mungkin 2013 juga semakin kelihatan kompak. Saran karena bisa jadi moment tersebut tidak kalian aku, tetap jaga kekompakan kalian sampai nanti, dapatkan di klinik nanti. Teruslah berjuang khususnya sekarang di preklinik ini. Jangan sampai Bulbus | Januari 2016
16
Bulbus 2016
ada teman yg ‘tertinggal’, saling membantu dan support satu sama lain supaya bisa lulus bareng dan lanjut koas bareng *aamiin*. Untuk yg diamanahkan jadi pemimpin pemimpin organisasi, usahakan balance ya akademik dan non akademiknya, karena sepengalaman aku gak mudah untuk menyeimbangkan keduanya. Jadi pintar pintar mengatur waktu kalian, jangan sampai terlalu fokus ke organisasi jadinya malah sedikit ninggalin kuliah. Oh ya, segera selesaikan risetnya! No tunda-tunda lagi, menunda malah bikin kalian panik sendiri loh, soalnya di akhir akhir itu bakal banyak hal yg bikin kalian sibuk sendiri. Gak nyesel kok kalau risetnya selesai lebih cepet hehe. Pokoknya, tetap semangat, jangan nyerah, dan selalu minta doa sama orang tua :) karena dalam hidup pasti akan ada masa-masa sulit yg bikin kita seolah-olah mau menyerah saja, tapi justru disitu sebenarnya kita hampir sampai di tujuan kita. Perjalanan masih panjang, Just enjoy our adventure! Get ready to be in the real jungle, soon. -Ranita RusydinaBanyak 2013 yg saya tau orangnya baik, sopan, dan ramah, termasuk orang2 yang punya posisi penting di kelas/ angkatannya. Pesannya Based on things I should have done mungkin ya: 1. Baca KSK dari sekarang. (bukan referensi utama tapi) 2. Untuk yg belum masuk kategori “ramah” menurut kakak kelas, segera dicontoh teman teman kelasnya yg “ramah” sama kakak kelas. Insya Allah ketika suatu saat kawan kawan perlu kakak kelas, mereka akan dengan senang hati membantu kawan kawan yg “ramah”. 3. Masa preklinik kan banyak acara acara tuh, coba dimanfaatin buat memperkuat mental, misal aktif di public speaking dll 4. Kan udah mau MEA nih, bahasa Inggris nya dilatih lagi biar nanti ga kalah sama orang.
Bulbus | Januari 2016
-Irvan FathurohmanAssalamualaikum temen-temen p r e k l i n i k angkatan 2013. Apa kabar kaliaan? Semoga selalu sehat yaaa, kan calon dokter semua amiin. Ga terasa sudah sekitar 3 tahun kita berada dalam satu rumah yang sama, PSPD UIN Jakarta. Kakak inget ketika pertama kali kakak menyambut adik-adik kakak angakatan 2013 mulai dari pas OPAK sampe sekarang udah jadi keluarga besar PSPD. Kesan kakak untuk kalian campur aduk deh, mulai yang awalnya pusing ngurusin kalian selama kaderisasi sampe timbul rasa sayang yang bener2 sayang ga dibuat2 kayak kakak sayang ke adek kandung kakak sendiri. Kita berjuang bersama di segala bidang mulai dari akademik sampai suara hati kita bersama. Keringet, air mata yang kita keluarin bersama berasa kayak lem yang makin mengeratkan hubungan kita. Pesan kakak untuk calon teman sejawat kakak sekalian, tetep solid dibawah naungan Keluarga Besar PSPD. Karena ga akan ada yang bisa misahin ikatan persaudaran kita dibawah janji suci kepada Allah SWT dan sumpah Hippocrates bahwa kita adalah saudara sejawat. -Rakha Faturachman-
Bulbus 2016
17
KEDOKTERAN INDONESIA DI ERA MEA
ARTIKEL HOT ISSUE dis.
Charifa Sama
Sertifikat dokter Indonesia melalui IDI (Ikatan Dokter Indonesia) ternyata telah diakui di negaranegara Asia Tenggara. Maka, jika dokter asal Indonesia ingin berkarir di kawasan Asia Tenggara, maka mereka perlu mengikuti tes lanjutan sesuai permintaan negara setempat. Sebaliknya, berikut beberapa syarat dokter asing yang ingin berkarier di Indonesia: • Dokter asing diperbolehkan melakukan praktek di Indonesia jika tidak ada tenaga kesehatan lain di tempat yang dituju. • Diperbolehkan untuk transfer teknologi dan pengetahuan melalui kerjasama dengan rumah sakit pendidikan. • Keberadaan dokter asing diperbolehkan jika Indonesia dan negara asal dokter tersebut memiliki “reciprocal agreement”, yaitu kesepakatan terkait pengiriman dokter bisa berlaku untuk kedua pihak negara.
MEA
• Dokter asing yang hendak berpraktek di Indonesia harus memiliki izin yang dikeluarkan baik oleh pemerintah maupun organisasi profesi terkait yaitu Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP).
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antar Selain persyaratan di atas, dokter asing yang negara-negara di Asia Tenggara untuk meningkatkan stabilitas perekonomian. Salah satu program MEA akan berpraktek di Indonesia juga harus terampil adalah akan membuka pasar tenaga kerja secara be- berbahasa Indonesia karena konsumen mereka bas untuk berbagai profesi, mulai praktisi ekonomi, adalah masyarakat lokal. pekerja teknisi, tenaga pariwisata dan praktisi me-
Bulbus | Januari 2016
18
Bulbus 2016
Ternyata entah suka dan siap atau tidak, pelaksanaan MEA perlu disambut positif. MEA diharapkan membawa dampak positif bagi pertumbuhan dan kemajuan bangsa, sehingga tantangan persaingan global menjadi pemicu untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi di kancah internasional.
Bulbus | Januari 2016
Tabel Perbandingan Standar Pendidikan Kedokteran di ASEAN
Bulbus 2016
19
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG S)
ARTIKEL HOT ISSUE
Charifa Sama
S
ustainable Development Goals (SDGs) adalah kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca MDGs-2015. Program ini bercita-cita untuk menghapuskan kemiskinan di dunia. Terdapat tiga pilar yang menjadi pokok indikator dalam konsep pengembangan SDGs yaitu : 1. Pembangunan manusia (Human Development) 2. Perkembangan ekonomi (Social Economic Development) 3. Lingkungan (Environmental Development). Didapatkan 17 indikator yang harus dicapai oleh negara pemberlaku SDGs dalam 15 tahun kedepan, yaitu periode 2015-2030. Ketujuh belas indikator tersebut adalah sebagai berikut : 1) Mengakhiri segala bentuk kemiskinan 2) Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan mendorong pertanian yang berkelanjutan 3) Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia 4) Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang 5) Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan 6) Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang 7) Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern bagi semua orang 8) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang
terus menerus, inklusif dan berkelanjutan serta kesempatan kerja penuh, produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang 9) Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi 10) Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara 11) Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan 12) Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan 13) Mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya 14) Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan dan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan yang berkelanjutan 15) Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati 16) Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, accountable dan inklusif di seluruh tingkatan 17) Memperkuat cara-cara implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Bulbus | Januari 2016
20
Bulbus 2016
DOKTER LAYANAN PRIMER
ARTIKEL HOT ISSUE Departemen Kajian Studi dan Profesi HMPS PD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
L
aporan tahunan WHO: Family Health Care: No More Than Ever menyebutkan beberapa kesalahan Family Care di negara berkembang pada tahun 2008. Beberapa diantaranya adalah dokter hanya menangani masalah kesehatan yang menjadi prioritas: pelayanan lebih bersifat satu arah, murah dan berteknologi rendah sehingga cenderung terlihat kurang profesional. Selain itu ditegaskan pula bahwa negara yang memiliki pelayanan kesehatan primer yang baik akan menciptakan suatu sistem pelayanan yang lebih bermutu dan hemat. Sebelumnya pada tahun 2005 dalam sidang ke-58 di Jenawa, organisasi World Health Assembly (WHA) menggarisbawahi perlunya pengembangan sistem pembiayaan kesehatan yang terjamin untuk masyarakat dan memberikan perlindungan terhadap resiko keuangan. Selain itu WHA ke- 58 ini mengeluarkan resolusi berisi pernyataan pembiayaan kesehatan berkelanjutan melalui Universal Health Coverage diselenggarakan melalui asuransi kesehatan sosial.
Bulbus | Januari 2016
Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya sistem pelayanan kesehatan primer., Sebagai solusi atas masalah tersebut pada tahun 2004 dikeluarkanlah UU No.40 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang mengamanatkan penyelenggaraan jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Program tersebut dimulai pemerintah sejak tanggal 1 Januari 2014, dengan target dapat mencapai kepesertaan se-Indonesia pada tahun 2019. Tentunya untuk mencapai target tersebut dibutuhkan berbagai faktor pendukung, antara lain ketersediaan fasilitas kesehatan primer yang merata di seluruh wilayah NKRI, ketersediaan dokter layanan primer yang handal, serta penguatan sistem rujukan seb-
agaimana diperlihatkan oleh gambar berikut:\ Berdasarkan grafik tersebut, fasilitas kesehatan dibagi menjadi 3 strata: strata pertama berfungsi se-
Bulbus 2016 bagai gatekeeper untuk memenuhi kesehatan warga yang diharapkan dapat menyelesaikan 80 % masalah kesehatan di masyarakat; strata kedua berperan sebagai back up untuk menyelesaikan masalah yang tidak teratasi di strata pertama; dan strata ketiga sebagi pusat rujukan untuk masalah-masalah dengan keahlian khusus dan spesifik.
21
maupun menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer.
Untuk menjadi dokter spesialis di layanan primer memang bukan kewajiban setiap dokter. Namun jika kita pahami lebih lanjut, dapat terjadi ketidakjelasan pembagian tugas antara dokter spesialis Layanan Primer dengan dokter praktek umum. Salah Selain itu JKN dalam pembiayaannya meng- satu konsekuensinya adalah bertambah panjangnya gunakan kapitasi. Dalam metode ini dokter dibayar masa pendidikan kedokteran, terkait spesialisasi menurut jumlah peserta kliennya – tidak bergan- tersebut. tung pada frekuensi kunjungan, intensitas dan Selain itu, dokter layanan primer diharapkan kompleksitas pelayanan – serta biaya dikeluarkan mengedepankan preventif dan promotif dibandinguntuk kepentingan peserta. kan kuratif saja seperti saat ini. Hal tersebut memang Contoh: merupakan hal yang positif karena dengan dikembangkannya pelayanan yang bukan hanya kuratif dr.A berdomisili dan membuka praktik di Peruma- dan rehabilitatif, dapat menimbulkan suatu kekahan Ciputat Molek dikontrak BPJS untuk melayani cauan mengenai pembagian ranah dokter layanan 3000 peserta JKN yang bertempat tinggal di Pe- primer dan sarjana kesehatan masyarakat. Tentunya rumahan Ciputat Molek. Dalam kontrak DLP dengan kita berharap dalam pembagian ranah kerja tersepembayaran kapitasi @Rp.10.000 per peserta per but terbentuk sebuah kolaborasi tenaga kesehatan bulan . yang lebih baik di Indonesia. Pendapatan Praktik Dr.AA = 3000 x Rp.10.000 Meninjau juga dari UU Pendidikan Kedokter= Rp.30.000.000 per bulan an pasal 8 ayat 2 yang disebutkan “ Dalam hal mem*nilai sebenarnya telah diatur undang-un- percepat terpenuhinya kebutuhan dokter layanan primer, Fakultas Kedokteran dengan akreditas katdang. egori tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat Dana sebesar Rp. 30.000.000 tersebut bu- (1) dapat bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran kanlah gaji dokter melainkan digunakan untuk pem- yang akreditasinya setingkat lebih rendah dalam biayaan fasilitas kesehatan dr. A, mulai dari jasa menjalankan program dokter layanan primer�, tamdokter, perawat, serta kegiatan kuratif, promotif dan pak bahwa yang dapat menyelenggarakan program preventif lainnya. Menilik alur tersebut, dapat dipa- pendidikan dokter layanan primer hanya Fakultas hami bahwa sistem JKN ini memberdayakan Dokter Kedokteran dengan akreditasi A serta beberapa Layanan Primer yang diharapkan dapat menyele- Fakultas Kedokteran terakreditasi B yang bekersaikan berbagai masalah kesehatan di masyarakat. jasama dengan Fakultas dengan akreditasi A. Data Dokter Layanan Primer sebelum digagasnya fakultas kedokteran di Indonesia yang berakreditasi spesialis di bidang ini, merupakan semua dokter A terdapat berjumlah 15, sedang Fakultas kedoknon-spesialis yang berpraktik di strata pertama. Para teran yang berakreditasi B hanya berjumlah 11. Berdokter ini, yang jumlahnya sekitar 80.000-an bekerja dasarkan kalkulasi sederhana melihat dokter yang di puskesmas dan berbagai klinik, berhadapan den- lulus tiap tahunnya yang minim, pertanyaan yang gan gagasan program spesialis dokter layanan prim- muncul: mampukah tercetak dokter layanan primer er dengan definisi sebagai berikut : dokter spesialis yang kompeten sebagaimana yang dibutuhkan oleh di bidang generalis yang secara konsisten mener- era JKN saat ini ? apkan prinsip-prinsip Ilmu Kedokteran Keluarga, ditunjang dengan Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kesehatan Masyarakat dan mampu memimpin
Bulbus | Januari 2016
22
Bulbus 2016
REBORN, SINERGI 4 ORGANISASI
ARTIKEL generasi penerus organisasi agar mampu bergerak Ishlahiyatin N sinergi dan saling bahu membahu dalam membangun PSPD.” Kata Kak Raudya.
Materi yang disuguhkan oleh panitia juga tak kalah menarik. Mulai dari materi tentang kepemimpinan, sejarah tiga organisasi di PSPD, maupun materi keorganisasian USMR, CIMSA, dan HMPSPD. Disela-sela itu ada SWG dimana kita diajak berdiskusi perkelompok membahas pemicu, bukan pemicu modul yaa tapi mengenai beberapa masalah yang sering dihadapi dalam berorganisasi.
I
ni dia acara menarik di PSPD yang secara langsung melibatkan ketiga organisasi baik itu HMPSPD, CIMSA, maupun USMR. Tim building dengan tema REBORN “Rebring Our Togetherness to Make Golden Generation” ini diadakan selama dua hari dua malam pada tanggal 16-18 Oktober 2015 yang lalu di Villa Khalifah Cigombong Bogor. Acara ini dipersembahkan khusus oleh kakak 2013 dengan ketuanya Kak Raudya Iwana. “Tim building tahun ini kita mengambil tema REBORN yang intinya adalah tentang kebersamaan. Jadi melalui acara ini kita bisa menyatukan sekaligus mempertemukan ketiga organisasi di PSPD saat ini yang pada dasarnya merupakan sebuah keluarga yang utuh. Tujuan lainnya ialah untuk mempersiapkan
Bulbus | Januari 2016
Malam kedua, kita menikmati bersama barbeque dan hangatnya api unggun ditengah dinginnya malam Kota Hujan. Apalagi ditemani dengan penampilanpenampilan menarik dari ketiga organisasi. Lanjut di pagi harinya, kita melakukan bakti sosial kepada warga setempat. Dan agenda terakhir sebelum penutupan ialah main games yang super seru. Di akhir sebuah kata, harapannya acara ini benar-benar bermanfaat dan membawa kesan baik bagi kita semua keluarga besar mahasiswa pendidikan dokter untuk terus semangat bersinergi membangun PSPD yang jauh lebih baik nantinya. Amin..
Bulbus 2016
23
MAGANG ORGANISASI 2015
ARTIKEL mengikutinya. Berikut ini kesan dan pesan dari Febianza Mawaddah P mereka-mereka selepas mengikuti magang. Yuk simak!
Qotrun Nada
S
ekitar bulan Oktober – November 2015 kemarin, empat organisasi di PSPD melaksanakan rangkaian acara magang untuk adik-adik maba 2015. Acara magang ini merupakan ajang promosi untuk menciptakan ketertarikan adik-adik maba 2015 yang sebentar lagi akan memasuki dunia organisasi. Tentunya masing-masing organisasi membawakan kekhasannya masing-masing. Ada HMPSPD (Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter) yang merupakan organisasi yang meliputi seluruh kegiatan di PSPD dan menjadi lahan untuk menampung aspirasi mahasiswa/i PSPD. Ada USMR (UIN Syahid Medical Rescue) yang merupakan organisasi yang fokus mendidik anggotanya dalam bidang kegawatdaruratan medis. Ada pula CIMSA (Center for Indonesian Medical Students Activities) yang bisa dibilang spesialis dalam membuat projectproject seperti penyuluhan dan desa binaan. Dan tak lupa ada MERCY (Medical Research UIN Syahid) yang merupakan organisasi baru yang bergerak dalam bidang penelitian.
Wafa untuk MERCY Kesan: Berhubung MERCY masih baru, tapi di magang kemarin insyaAllah sudah bagus dan memberikan yang terbaik. Materinya juga bikin kita tambah yakin kalo yang namanya reasearch itu ga se-boring yang
kita pikirin. Masih bisa have fun sambil research.
Pesan: Semoga untuk tahun ini kami dari PSPD 2015 banyak yang bisa memberikan kontribusinya di MERCY untuk maju ke depannya dan kakak-kakak Dalam MERCY bisa membimbing kami serta memberikan s e t i a p yang terbaik untuk PSPD. kegiatan magang empat organisasi ini, Nurbaiti untuk USMR maba 2015 t a m p a k n y a Kesan: Kalau boleh milih tingkat kepuasan antara s a n g a t 1-8. Yah 7 boleh. Bagian magang yang paling menarik a n t u s i a s adalah waktu di akhir magang yang ada “teaternya” Bulbus | Januari 2016
24
Bulbus 2016
hahaha. Pesan: Masih harus di perbaiki lagi managemen-nya. Contohnya materinya lebih dihubungkan dengan modulnya anak-anak maba.
Niken Syahdian untuk CIMSA
Ahmad Faris untuk HMPSPD
Kesan: Awal ikut Magang CIMSA sih ogah-ogahan. Bukan karena nggak tertarik atau apa. Cuma pengen istirahat aja di akhir pekan karena sibuk selama seminggu kuliah. Walaupun Ken udah niat masuk CIMSA, tapi malasnya itu loh. Ya walau pada akhirnya Ken datang juga. Pas sebelum disuruh masuk ke audit sih mikir pasti magangnya bakal ngebosenin dan ngantuk. Tapi astaga! Pas masuk ke audit lampu-lampu dekorasinya keren. Baru liat lampu yang kelap-kelip gitu, biasanya cuma di TV doing, haha. Ngerasa lost in galaxy. Terus awalnya ada kata-kata pembukaan gitu terus pengenalan CIMSA, smakin tertarik ikut CIMSA ^_^. Apalagi pas pengenalan satu-satu departemen atau bagian CIMSA, asiiiik bangett. Wah Ken di coret-coret. Terus kakak-kakaknya juga ngasih makanan yang enak-enak. Jadi betah lama-lama di magang CIMSA. Pokoknya magang CIMSA 2015 rancak bana! đ&#x;˜€
Kesan: Waktu magang tuh ngeliat temanya yang superhero terus bener-bener diterapin gitu jadi keren bangeet, mana kakak-kakaknya niat juga jadi tambah keren. Yang paling rame waktu awal2 yang semua superhero keluar 1-1.
Pesan: Lebih baik mendatangkan pembicara yang lebih wah & greget, kayak kakak yang exchange ke Jerman kemarin. Biar lebih tertarik gitu buat masuk CIMSA, pokoknya tamunya datangin yg lebih wah kak. Bulbus | Januari 2016
Pesan: Buat magangnya tuh menurut saya waktu masuk-masuk ke tiap divisi itu kelamaan, jadinya ada waktu kita udah beres di divisi itu tapi belum bisa keluar jadi gabut.
Bulbus 2016
25
TALKSHOW DOKTER SANTRI CERDAS
ARTIKEL HMPSPD Departemen Kessos HMPSPD UIN Jakarta
Ph.D, menjadi narasumber talkshow ini. Dijelaskan bahwa adanya program DSC ini, merupakan program yang baugs jika digarap dengan serius. Saat moderator menanyakan keunggulan program ini, drg. Laifa menyatakan, “Program ini bukan sekedar UKS, namun tentang bagaimana menimbulkan kesadaran dan merubah kebiasaan yang salah di masyarakat tentang kesehatan,”.
“Para santri adalah orang yang akan menjadi panutan di masyarakat. Islam seharusnya masuk ke semua sendi kehidupan, termasuk kesehatan. Dengan program ini harapannya akan muncul pemuka agama mampu memberi pemahaman mengapa kebersihan dilakukan sesuai dasar agama kita. Kita Bukti Pengabdian untuk Indonesia. didik hari ini seratus santri, kelak mereka bisa menada 5 November 2015 lalu, Program didik banyak orang,” ungkap dr. Bis, sapaan akrab dr. Studi Pendidikan Dokter UIN Jakarta Bisatyo. bekerja sama dengan Departemen KesAcara ini juga menghadirkan santri-santri dari ejahteraan Sosial HMPS Pendidikan Dokter mengge- pesantren Jagat Arsy yang telah melewati pelatihan lar talkshow terkait program unggulan baru PSPD di dari mahasiswa PSPD baik klinik maupun pre-klinik. Auditorium FKIK yaitu Dokter Santri Cerdas Activities Santri Jagat Arsy yang diwakili oleh siswa bernama (DSC Act). Talkshow tersebut dimulai setelah Ashar Ayesha dan Sandy, menceritakan dan memberi tesdan diikuti oleh mahasiwa preklinik. timoni atas berbagai hal yang telah didapatkan Talkshow DSC diselenggarakan dalam rangka sosialisasi kepada seluruh sivitas PSPD UIN Jakarta tentang program tersebut. Dalam talkshow yang berdurasi kurang lebih satu jam, awal program ini muncul dari dua orang mahasiswa angkatan 2010 yaitu Adibia Jidi dan Adhya Aji setelah berdiskusi dengan salah seorang dosen IMDB (Integrated Moslem Doctor and Bioethics) PSPD. Kondisi santri yang kurang baik terkait kesadaran akan kebersihan dan kesehatan merupakan titik tolak program ini.
P
Dua orang dosen PSPD yang sering bergelut dibidang kesantrian dan pendidikan kesehatan, dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp.OT dan drg. Laifa Hendarmin, Bulbus | Januari 2016
26
Bulbus 2016
UIN SYAHID MEDICAL RESCUE
ARTIKEL USMR Kegawatdaruratan Sistem Kardiovaskular dan PerRisna Wahyu Ananda Putri PENDIDIKAN DASAR & PENDIDIKAN BERJENJANG
napasan oleh dr. Lucky Briliantina, M. Biomed dan materi Fire Rescue oleh perwakilan tim USMR dalam Meridien Cup. Harapan dari dilaksanakannya kedua kegiatan tersebut adalah agar seluruh angti (anggota inti) USMR mendapat bekal yang maksimal sebagai Tim Bantuan Medis.
BAKTI SOSIAL SIRKUMSISI Sabtu, 24 Oktober 2015
Dikdas telah dilakukan sebanyak 2 kali, yakni Dikdas 1 dan Dikdas 2. Dalam Dikdas ini, anggota inti USMR yang menjadi peserta adalah anggota inti angkatan X. Materi yang disampaikan dalam dikdas 1 dan 2 ini adalah Initial Assement dan Basic Life Support oleh kak Evan Pramudito, S. Ked, Resusitasi Cairan dan Syok oleh Kak Cut Neubi Getha, S. Ked, Farmakologi Praktis oleh dr. Alyya Shiddiqa Siregar, Sp. FK, materi mengenai PTBMMKI oleh Alya Bhakti serta materi Sterilisasi Alat dan Alur Baksos masingmasing disampaikan oleh Kadiv. Logistik (A. Fahmi Zamzami) dan Kadiv. Operasional (Eriska Muharani).
Bertepatan dengan 11 Muharram 1437 H yang masih dalam suasana peringatan tahun baru Hijriyah, USMR kembali mendapatkan amanah untuk bekerja sama dalam bidang medis. Kali ini, USMR bekerjasama dengan Sekolah Islam Citra Nuansa melalui narahubung dr. Risahmawati, P. hD. Kerjasama kali ini dalam bentuk sunatan massal atau sirkumsisi bagi anak-anak yang berada di sekitar sekolah yang berada di daerah Cileungsi tersebut. Dalam pelaksanaan sirkumsisi kali ini, USMR mengirimkan 16 anggota inti untuk turun langsung menjadi panitia dan juga sebagai asisten dari 5 orang operator yang dalam hal ini adalah dokter-dokter alumni PSPD UIN Jakarta. Pasien yang berjumlah 19 orang hari itu cukup menarik perhatian panitia, lantaran usianya yang bervariasi mulai dari 3 tahun sampai 12 tahun.
Pendidikan Berjenjang 1 sendiri merupakan pelatihan lanjutan dari dikdas. Peserta yang mengikuti PB 1 adalah anggota inti angkatan IX yang sudah pernah dibekali dengan materi-materi dikdas tersebut. Materi yang disampaikan dalam PB 1 adalah
Selain menjadi ajang pengabdian USMR kepada masyarakat, acara ini diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada panitia untuk semakin meningkatkan skill dan terus membawa manfaat bagi USMR kedepannya. USMR, SIAP!!
B
elum lama ini, UIN Syahid Medical Rescue (USMR) khususnya Divisi Diklat telah melaksanakan program kerjanya, yaitu Pendidikan Dasar atau dikdas dan Pendidikan Berjenjang 1 atau PB 1.
Bulbus | Januari 2016
Bulbus 2016
27
WORLD AIDS DAY
ARTIKEL CIMSA perubahan hidup mereka baik sebelum dan setelah Rivaldi Wicaksono terkena HIV, juga harapan untuk diri pribadi maupun masyarakat.
Selanjutnya, tepat pada tanggal 1 Desember 2015 lalu, seluruh mahasiswa Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah memakai baju merah sebagai seremonial peringatan Hari AIDS Sedunia, diikuti penandatanganan spanduk, foto dengan formasi “pita merah”ditutup dengan pembagian buku oleh SCORA CIMSA UIN. Sebagai akhir rangkaian program Hari AIDS sedunia, SCORA CIMSA UIN mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai HIV/AIDS melalui pembagian pamflet dan buku. SCORA CIMSA UIN bekerjasama dengan Klinik Angsa Merah juga mengadakan pemeriksaan HIV gratis untuk masyarakat. Pemeriksaan ini diikuti secara sukarela dan terjamin privasinya, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui indikasi HIV pada dirinya sejak dini sehingga dapat diobati lebih cepat.
D
alam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia, SCORA (Standing Committee of Reproductive Health include AIDS) CIMSA UIN Jakarta mengadakan beberapa rangkaian kegiatan. Mulai dari pembagian buku SCORA, tanda tangan spanduk, foto “Red Ribbon”, edukasi publik, sampai pemeriksaan HIV/AIDS. Program ini dimulai sejak bulan November sampai Desember 2015.
Dengan adanya buku dan rangkaian acara tersebut, diharapkan masyarakat akan lebih memahami bahwa orang dengan HIV tidaklah berbahaya. Jangan jauhi orangnya tetapi jauhi virusnya! Selamat Hari AIDS Sedunia!
Masih banyaknya anggapan di masyarakat mengenai penyakit HIV/AIDS yang kurang tepat, menyebabkan penderita HIV yang disebut dengan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) terdiskriminasi oleh masyarakat. Sebagai bentuk edukasi, SCORA CIMSA UIN Jakarta membuat sebuah buku berjudul “The Story Book of ODHA” yang memuat kisah kehidupan para ODHA. Diceritakan dalam buku tersebut mengenai momen awal mereka dinyatakan HIV, lalu Bulbus | Januari 2016
28
Bulbus 2016
ART CORNER
CERPEN
Hiding Wildana Aqila Dzaky (PSPD 2013)
“Woooii!!
ada yang gantung diri di sekolah!!” .
“Eh Don, loe nyium bau aneh ga?”, Tanya Dewa pada Doni teman sebangkunya. “Iya nih, kayak bau borok gue waktu jatuh di depan sekolah”, jawab Doni sekenanya.
Lama lama bau itu hilang seiring bergantinya jam pelajaran. Ada yang mengganjal di pikiran Dewa, apa yang terjadi dengan sekolah ini. Dia berjalan dengan kepala berisi banyak pertanyaan. Doni yang berjalan dibelakangnya saja tak dihiraukannya. Mereka berdua berjalan menuju arah tempat parkir, Di kamar mandi cewek gedung B lantai 2, tempat motor mereka diparkir. Namun langkah seorang siswi mengakhiri hidupnya dengan gantung mereka terhenti di depan Lab. Kimia B di sebelah diri. Menurut gosip yang beredar, dia hamil dan lapangan basket. pacarnya tidak mau bertanggung jawab sehingga dia Dari dalam lab yang terkunci itu, terdengan nekat untuk gantung diri. Namun ada yang aneh dari kamar mandi itu. Dibawah siswi itu menggantung, suara aneh, seperti gemerincing benda logam yang diadu. tak ada barang apapun. Teriakan itu membuat Dewa terperanjat kaget. Cowok berkacamata minus itu mencoba membunuh rasa penasarannya dengan mengikuti anak-anak lain tergesa-gesa menuju sebuah kamar mandi.
Memang bukan pertama kali ini kejadian aneh yang terjadi di sekolah Dewa. Dua minggu yang lalu, Pak Tri, cleaning service sekolah menemukan ceceran darah di dekat ruang tari. Namun kejadian itu tak sampai menghebohkan seluruh sekolah. Dan yang lebih aneh lagi, ditemukan sebuah parang dengan noda darah kering di mata parang itu. Desasdesus menyebar di kalangan siswa dan guru. Ada hantu di sekolah. Kebenaran peristiwa yang terjadi pun semakin absurd.
“Don, siapa ya yang di dalem, lab ini kan jarang dipake, masa ada susulan praktikum pulang sekolah?”, tanya Dewa pada teman akrabnya itu.
***
“Hahahaha ada-ada aja lo”, Dewa tertawa.
Dewa melangkah dengan mantap memasuki gerbang sekolahnya. Dilihatnya gedung megah peninggalan kolonial berdiri kokoh didepannya. Sekolah yang diimpikannya dari SMP. Tak terasa ia sudah berada di depan pintu kelasnya, pintu besar dengan jendela yang besar pula.
“Wuuzz”, sekelabat bayangan seperti mencoba sembunyi dari tawa Dewa yang cukup keras. Sepertinya bayangan itu terganggu dengan tawa Dewa.
Namun ada yang tidak beres, dia mencium bau yang tidak enak, bau anyir, darah. Bulbus | Januari 2016
“Iya ya, mungkin Bu Yanti ngecek alat-alat lab. Kalo enggak…”, omongan Doni terputus. “Kalo enggak apaan?”, Dewa penasaran. “Hantu yang pengen praktikum”, celoteh Doni
“Apaan tu Don?”, tanya Dewa gugup. “Hantu..”, Doni gemetaran. “Wooii !! siapa lo?”, teriak Dewa.
Bulbus 2016
29
Cowok pemberani yang masuk dalam anggota “Selamat sore, anak-anak manis”, canda pencinta alam sekolah itu berusaha menghilangkan salah seoarang dari mereka. rasa takutnya, demi membunuh rasa penasaran yang “Mau kita apain nih mereka berdua? kita sudah ia rasakan sejak lama tentang sekolahnya. bunuh aja gimana? hahahaha”, kata si Mereka berdua mengintip dari jendela laboratorium Topeng Merah. tua itu. Namun hanya samar-samar yang bisa mereka lihat. Lalu..Buukkkk. Semuanya hitam. “Tunggu, kita dapetin dulu duit dari mereka”, usul pria bertopeng hijau. *** Doni terbangun dengan kepala pusing. Tangannya terikat di sebuah tiang penyangga ruangan. Di sebelahnya, Dewa masih pingsan dengan keadaan yang sama seperti Doni.
“Caranya?”, tanya si Topeng Biru. “Kita telfon orangtua nih anak dua, terus kita minta tebusan sebanyak-banyaknya, hahahahaa”, tawa si Topeng Hijau menyebar ke seluruh ruangan sempit itu.
“Woii bangun!”, bisik Doni pada Dewa. “Dimana gue?”, tanya Doni.
***
Tali pengikat itu akhirnya lepas, tangan Dewa “Gue juga nggak tau, kayaknya kita disekap”, dan Doni bisa merasa lega. Namun sekarang jawab Dewa. bagaimana cara mereka kabur dari tempat itu. Dewa “Emang hantu bisa nyekap ya?”, kata Doni. mencoba melongok dari lubang ventilasi ruangan itu. Ternyata dia berada di ruangan yang biasanya Disekitar mereka banyak barang-barang sekolah terkunci di dekat ruang TU. Dewa tahu karena dia yang sudah tidak terpakai. Ruangan dengan banyak melihat tiang bendera yang letaknya di depan ruang debu dan cahaya yang sangat sedikit membuat lantai TU. Kreekkk..pintu terbuka lagi. Si Topeng Merah dan dindingnya lembab.Di depan dua sahabat itu kaget, tali pengikat Dewa dan Doni lepas. terdapat gunungan kertas-kertas arsip tak terpakai. Disampingnya ada pintu kayu yang terkunci. “Wooi talinya lepas!”, teriak topeng merah Diseberang pintu itu ada ventilasi kecil berbentuk Doni dan Dewa mencoba kabur. Doni memukul kotak yang merupakan satu-satunya jalan sang pipi Topeng Merah itu dari samping hingga si Topeng matahari mengirim sinarnya ke ruangan itu. Sinarnya Merah terjatuh. Mereka berdua segera keluar berwarna oranye menandakan hari telah sore. ruangan namun dua orang “hantu” itu sudah ada Dari luar terdengar cekikan beberapa orang, di depan pintu dengan si Topeng Hijau sudah siap sepertinya mereka adalah “hantu” yang selama ini dengan parangnya. Mereka berdua maju, Dewa menjadi bahan pembicaraan warga sekolah. dengan bekal beladiri pecinta alam, sementara Doni bertarung dengan karatenya. “Don itu ada pecahan kaca, ambil pake kaki lo!”, perintah Dewa. Creesss… parang menggores lengan Dewa, namun ia masih saja bertahan. Pergelutan sengit Dengan susah payah pecahan kaca itu berhasil antara hantu bertopeng melawan dua murid SMA diambil oleh Doni. Dewa mengambil dengan terjadi. Doni yang terjatuh ketanah berhasil merebut kakinya. Akhirnya pecahan kaca itu sampai di parang dari para “hantu”. Dia menghunuskan parang tangannya. Perlahan, dia mengiris pecahan itu pada ke arah mereka. Namun dia diserang dari belakang. tali yang terikat pada keduanya. Namun.. brakkk. Pintu ruangan itu dibuka, tiga orang bertopeng memasuki ruangan itu, salah satunya membawa Ternyata si Topeng Merah sudah sadar dari parang. Mereka tertawa. Doni segera berusaha pingsannya. Doni terjatuh lagi ke tanah dan parang menyembunyikan pecahan kaca ditangannya. itu diambil lagi oleh si Topeng Hijau. Dewa langsung Bulbus | Januari 2016
30
Bulbus 2016
melepas sabuk di pinggangnya dan menggunakannya sebagai senjata. Cetarrr… suara sabuk kulit Dewa memecut tanah. Para pria bertopeng itu sedikit ketakutan.
Komplotan itu di tangkap polisi atas pembunuhan berantai. Mereka adalah pembunuh berdarah dingin yang buron dan bersembunyi di sekolah. Salah satu diantaranya merupakan adik wakil kepala sekolah yang memberikan sekolahnya “Siapa lo semua? Ngapain lo ada di sekolah untuk tempat mereka bersembunyi. Wakil kepala gue?”, tanya Dewa marah. sekolah juga ditahan karena bekerjasama dengan “Lo mau tau? Kita yang ngebunuh cewek komplotan itu. di kamar mandi itu, kita yang buat sekolah Tepuk tangan dan sorak sorai para siswa bau anyir hahahhaa, kita nyimpen kepala mengiringi pemberian penghargaan itu. Dewa dan korban-korban kita di gudang sekolah Doni bangga atas apa yang sudah mereka lakukan hahaha. Puas?”, jawab si Hijau bengis. meski harus bercucuran darah. Mereka sudah bisa belajar dengan tenang tanpa gangguan apapun.*** “Dasar bajingan”, teriak Dewa Darah masih mengalir di lengan Dewa, lengan baju seragam SMA nya memerah. Namun ia tetap mau melawan ketiga orang jahat itu. Doni yang melihat ada batu sebesar bola voli di sampingnya buru-buru ia ambil. Dia melemparkannya ke kepala si Biru yang berdiri dua meter di depannya. Buugg… suara batu itu menghantam kepala si Biru. Darah mengalir dari kepalanya. Si Biru pun pingsan. “Sialan!”, umpat si Topeng Hijau sambil menyabetkan parangnya kearah Doni. Doni mengelak namun parang itu menggores bahunya, darahnya membasahi bajunya. Dewa yang melihat sahabatnya diserang lalu balas menyerang. Disabetkan sabuknya kearah leher si Hijau, cetarrr... “Arrgghhhh…”, si Hijau mengerang kesakitan dan jatuh berlutut. Dewa tidak menyianyiakan kesempatan itu, disabetkan sabuknya ke arah si Merah. Si Merah pun jatuh tersungkur. Doni yang menyadari parang itu tidak di tangan si hijau lagi langsung mengambilnya. Dewa segera mengikat si hijau dengan sabuknya di pohon depan ruang TU. Sementara Doni masih mengancamkan parangnya ke arah si Merah. “Bangun lo!”, perintah Doni. *** Dewa bangun dengan malas. Ia melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul lima. Hari ini ia dan Doni akan diberi penghargaan dari sekolah saat upacara. Dia berjasa membongkar misteri yang melanda sekolahnya. Bulbus | Januari 2016
Punya Karya Menarik? Ingin Karyamu ditampilkan di BULBUS?? Kirimkan segera karya senimu berupa Gambar, Foto, maupun karya tulis berupa Cerpen dan puisi ke redaksi.bulbus@gmail.com
Bulbus 2016
31
Bulbus | Januari 2016
32
Bulbus 2016
Bulbus | Januari 2016