Menyembunyikan pkl

Page 1

“Menyembunyikan� PKL

sumber : Dokumen Pribadi 25 Februrari 2016 “Ya, beberapa hari ke depan kemungkinan kami akan direlokasi.�kata pedagang jus di depan Masjid Salman. Dagangannya telah selesai dibereskan, dan gerobak sudah siap untuk berangkat kembali ke rumah. Pada malam itu kudapatkan sebuah sudut pandang baru yang benar-benar berbeda dan jarang kudengar. PKL merupakan masalah abadi. Selama masih ada kota yang terus berkembang dan masih ada masyarakt yang hidup di ambang garis kehidupan. Daya tarik yang memikat, menjadi candu bagi setiap orang-orang yang menghirup aroma kesuksesan yang tidak didapatkan di daerah asal. Berduyun-duyun, yang banyak diantaranya tidak memiliki kesiapan yang matang dari segi keahlian maupun finansial. Jelas mereka yang datang akan didepak oleh penduduk kota yang lebih berkompeten, dan menjadikan pendatang bekerja dalam sektor informal. Yang paling mudah diakomodir tentunya berdagang keililing. Sebagai pedagang informal, target pasar tentunya berada di kawasan yang ramai. Tidak mungkin pedagang pendatang ini menjajakan jajanannya di pinggir kota, dibawah flyover, di lantai 8 gedung parkiran. Karena tidak mungkin ada yang mau bersusah payah membeli teh kemasan seharga 4000 ribu dengan usaha sebanyak itu, lebih baik belanja di mini market. Ya, maka itu muncul lah kumpulan pedagang ini di


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Menyembunyikan pkl by Carlos Tondok - Issuu