Ivy

Page 1

IVY

TERKADANG DISAAT KITA TIDAK BISA BICARA. MAKA KITA MENULIS.

CASPER ALIANDU


[1] Kadang yang tersulit adalah menahan pelukan, padahal kita melakukannya dengan dalil atas nama cinta. Itu dosa.


[2] Aku sayang kamu, bukan sekedar sayang. Tapi sungguh jatuh cinta. Namun masih dalam hubungan yang belum sah.


[3] Dalam dua jam kita bercerita tentang sejarahmu dan sejarahku. Lukamu dan lukaku. Kita sungguh membuka mata lebar-lebar. Tiga menit kemudian, kau bilang jatuh cinta. Maaf tak kubaca pesanmu. Dua kata itu telah membawaku jauh ke dalam mimpi. Berdoalah agar segera pagi. Kita pasti akan bertemu lagi.


[4] Jangan kirim pesan Apakah aku sudah makan? Tetapi perintahkan jemarimu untuk sekedar mengetik: Berapa banyak buku yang sudah kau baca hari ini? Maka, kupastikan bukan hanya pesan itu yang kusimpan. Tetapi beserta segala rindu yang menderu.


[5] Begitu pula dengan pesanmu tentang hal berdoa sebelum tidur. Sekali lagi kupastikan. Aku ini tercipta dari doa, dua insan yang dulunya saling merindu. Maka, jangan pernah engkau ragukan segala hal tentang doa. Selagi ada harapan untuk memilikimu. Pasti ada doa yang terselip diantara bantal dan kasur.


[6] Aku cemburu dengan puisi. Karena kamu menulisnya agar dipahami oleh pembaca. Tetapi, aku sampai detik ini tak mudah untuk kau pahami. Tatkala, engkau selesai menulisnya, engkau akan dengan lantang membacakan puisi itu agar di dengar oleh banyak orang. Tetapi suara-suara rinduku. Sampai detik ini tidak kau dengar. Aku cemburu dengan puisi. Usai kau menulisnya dan membacakanya. Engkau masih saja rela menghabiskan waktu. Untuk mencari kata-kata dipinggir sawah, ditrotoar jalan dan dipersimpangan pasar. Tetapi aku yang


senantiasa dipinggir bahumu, diatas kasur dan persimpangan jalan kata pisah tak sempat engkau membaca isi hatinya. Kita tak berkembang. Tetapi puisimu lambat-laun semakin menendang.


[7] Andaikan ada seorang yang cakap datang padamu dan berkata: Berilah pelukanmu walaupun sedetik. Sebagai bentuk kepercayaan dan dukungan padanya. Jangan percaya, itu bohong! Tetapi, kau terlena oleh bujuk rayunya. Tidak mengapa. Sebab aku sungguh paham. Kau juga manusia yang pernah ada bohongnya.


[8] Setelah sedetik pelukan telah didapat oleh si cakap. Maka pada menit selanjutnya. Ia akan berkata: berilah kecupanmu yang paling hangat barang semenit. Jangan berikan! Itu kebohongan yang kedua kalinya. Walaupun ia berdalil kecupa itu sebagai tanda bukti keseriusanmu padanya.


[9] Jangan berikan, kita adalah manusia yang berakal sehat. Tahu bahwa tak mungkin jatuh ke dalam sumur kebohongan yang sama. Maka sampaikanlah kepada si cakap dengan hati yang terbuka bahwa: Kepercayaan, dukungan dan keseriusan tak semestinya dibuktikan dengan sentuhan. Sentuhan hati yang terdalam adalah doa. Berdoalah untuk masa depan kita.


[10] Tidak ada agama dalam cinta, yang ada adalah cinta dalam agama. Maka, yang mana harus diplih? Agama atau cinta?


[11] Tidak ada cinta sejati yang ditemukan tanpa melalui setapak keraguan dan jalan kebohongan. Sebab, barangsiapa bertahan pada setapak dan jalan itu. Ia akan tiba di puncak cinta sejati. Setelah di puncak dia mati.


[12] Jika tak ingin cinta berpaling Maka jangan pernah lupa untuk saling: Saling melengkapi Saling memahami


[13] De-lima Lima kali engkau wudhu Lima kali kujatuh hati Lima kali pula kubatalkan sunnah Lima kali kita mati Lima kali kutanggung dosa Lima kali engkau jawab dengan air mata.


[14] ROTI rasanya APEL Restu Orang tua

Aku Rasanya

Pasrah

Tuhan

Engkau

Ingkari

Lepas


[15] Selama kaki masih diatas rumput Jangan harap luput dari kemelut Engkau hanya perlu bernapas bersama kumpulan benang kusut.


[16] Percayalah yang aku tengok bukan dia atau pun kamu Tapi cerita pahit masa depan yang tak dipilih.


[17] Inilah kesabaran Menunggu beberapa tetesan Larutan perlahan jatuh Dan mengubah warna. Maka, tak perlulagi Ada tetesan mengartikan Sebuah kesabaran.

airmata

untuk


[18] Sayang, Aku menginginkanmu Aku takut kehilanganmu Aku harap kamu berubah lebih baik Jangan lupa bersyukur, apapun yang terjadi Terima kasih untuk selalu berada disampingku Dan maaf atas kekuranganku.


[19] Pacaran adalah masa-masa membangun realibilitas

untuk

Sedangkan pernikahan adalah penjabaran data-data selama pacaran agar terwujud korelasi yang valid. Seperti itulah pengujian hipotesis cinta antara variabel XY dan variabel XX.


[20] Jangan bahas yang lalu-lalu Haruskah menghapus foto yang lalulalu? Terserah Itu bukan suatu pembuktian


[21] Apakah adanya?

kamu

menerimaku

Tidak malu Tidak sempurna Saya juga tidak sempurna.

apa


[22] Beberapa keinginan dari Ivy Baik Bukan pemarah Menghargai wanita Asyik Pandai menghibur Penolong Tak pernah perhitungan.


[23] Menyentuh tanganmu bukan karena nafsu Melihatmu bukan karena nafsu Agar kamu mengenangku Bukan sebagai lelaki sembarangan


[24] Hijab yaitu kamu Merah, jingga, kuning kelabu dilangit yang ungu Bukan rasanya dikepalaku

pelangi

Tapi dikepalaku ada kamu. Putih Abu-abu Hijau harapan

yang

ada


[25] Engkau memintaku membuatkan puisi untukmu.

untuk

Tak akan pernah penahku tergores. Karena engkau adalah kata-kata dalam benakku. Engkau adalah puisi di palung hatiku. Puisi yang selalu berkata sabar. Puisi yang berdebar.

selalu

membuat

dada


[26] Kasihku, mereka hanya menenangkan mataku. Aku terjerembab dalam laknat mata. Tapi, hadirmu telah mataku dan hatiku.

menenangkan

Kita terkubur dalam dosa asal.


[27] Melupakan Selamat bobo Jangan lupa doa Terima kasih untuk hari ini

Menjalani Selamat tidur Terima kasih dan aku masih bisa hidup.


[28] Cinta boleh berakhir Tapi persahabatan abadi


[29] PESEK (PEluk SEKejap) Kamu hangat, Hangat seperti ibuku Hangat tuturnya Hangat dukungannya.


[30] Nasib bisa diubah Kalau kamu berjuang untuk aku Maka takdirmu adalah memiliki aku


[31] Biar mati saja Biar semua kebaikanmu abadi di dada Biar cintaku untuk sebongkah tanah


[32] Tiap kali aku ulang tahun Tidak pernah ada kado Aku tak berharap kado dari siapa pun Kado terindah menurutku Adalah doa Itu sudah sangat cukup


[33] Aku sudah bersumpah Bukan sekedar berjanji Bahwa selagi masih ada pagi Aku masih bisa berbagi roti tak beragi


[34] Kekasihku harus pintar Sedangkan istriku harus cerdas Untuk buah hatiku Tetapi, kalau nilaimu jelek Jangan menangis Hapus airmatamu dan belajar lagi


[35] Jika aku sukses Kamu berhak mengoleksi rupiahku Tapi, maaf belum bisa sekarang. Karena aku masih miskin.


[36] Aku mohon maaf sebelumnya Bahwa aku pelukanmu

benar-benar

Itu yang aku rasakan Dan setidaknya aku berkata jujur

rindu


[37] Aku sangat takut kehilanganmu karena keikhlasanmu Tak perlu kamu takut Kalau kamu memang jodohku Kalau kamu yang tertulis dilauhul mahfus Kalau Allah untukku.

Ridho,

pasti

kamu

Tapi kalau tidak, mungkin berarti aku tidak baik untukmu. Sudahlah, mengatur.

semuanya

Tuhan

yang

Oleh karena itu, arahkanlah pikiranmu untuk tetap mengingat Tuhanmu.


[38] Ingat! Setelah mati itu ada kehidupan selanjutnya. Sekarang perbanyaklah bekalmu buat nanti ketemu Tuhanmu. Urusan dunia tidak usah terlalu diurus. Itu sudah diatus oleh yang kuasa. Jalani saja dulu.


[39] Kamu semakin cantik Terima kasih sebelumnya, tetapi kamu harus menjaga pandanganmu. Sebab itu dosa. Kalau menurut islam. Maaf, aku salah. Aku mengerti muslim.

karena

kamu

non


[40] Apakah hari ini kamu punya waktu lebih untuk tertawa bersamaku? Aku sangat rindu Rindu setiap pertanyaanmu

pertanyaan-

Maaf, kita tidak bisa bersama lagi. Aku harus turuti kemauan ibuku Aku lelah dimarahi terus dan aku takut, kalau melanggar nanti bisa mendapat musibah. Ya ibu adalah hal terpenting. Tapi ijinkanlah aku untuk selalu berkata: aku benar-benar ingin dekatmu.


[41] Saat kamu temukan lelaki yang lebih hebat dan sempurna. Tolong jangan ceritakan. Itu sakit bila terdengar. Karena aku baru memulai terbiasa dengan keadaan. Dimana cinta sedang bermekaran dan gugur tertiup angin perbedaan.


[42] Berpura-puralah mencintaiku Kepura-puraanmu sudah membuatku bahagia.

cukup

Tetap semangat jalani hidup. Walaupun aku tahu, wajahmu pandai memainkan peran. Tapi hatimu tak menipu kesan. Kesan pertama saat akumenyatakan sesuatu hal yang bukan atas dasar kepura-puraan. Sesuatu itu yang kita sebut cinta.


[43] Sudah Ada Baru Anda Rugi


[44] Kisah percintaan itu mirip perjalanan buruh kontrak yang ingin menjadi pegawai tetap. Dimana masa pacaran adalah waktu kontrak yang sewaktuwaktu bisa putus. Tetapi saat masa pacaran engkau dapat menunjukkan sikap loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan (kekasih). Maka engkau akan diangkat menjadi pegawai tetap di dalam jantung perusahaan bahkan menjadi pemimpin perusahaan yang dicintai konsumen.


[45] Tuan, engkau datang dan pergi dengan telanjang. Sedangkan kami masih terlentang dengan nyanyian yang kurang lantang.


[46] Ia Bukan Uang Ia Banyak Usaha Ia Bahagia Untukku


[47] Jika kation adalah suka Dan anion adalah duka Maka, anion akan bergerak menuju ke arah kation. Begitu pula duka akan menuju ke arah suka.


[48] Kehidupan ini adalah kegiatan untuk menentukan sesuatu. Menentukan untuk memperpendek masa muda dan memperpanjang masa tua. Atau menentukan untuk memperpendek masa tua dan memperpanjang masa muda.


[49] Selain daripada sepasang bebek Aku juga belajar dari sepasang angsa. Dimana, wanita selalu di depan dan diutamakan atas nama mamon. Mamon hasrat sepasang binatang.


[50] Simpan saja kata-kata: Terima kasih Minta tolong Dan maaf Di dalam doa yang diam.


[51] Lihatlah jauh bentukmu

ke

dalam

tentang

Tangan untuk mencari makan Kaki untuk melangkah ke sisi rejeki Otak untuk sesekali bertindak bijak Hati untuk sedia bercumbu dengan kata mati.


[52] Bentuk konkret dari kata maaf adalah mengubur kesalahanmu dengan benarbenar insaf. Benar-benar pertobatan mengalir di setiap ujung syaraf.


[53] Untuk mengalahkan diskriminatif Saya wajib menjadi wanita kreatif


[54] Saya tak pernah pantang dan berpuasa dengan namanya ilmu pengetahuan. Tetapi saya sangat lapar dengan hal itu.


[55] Engkau ingin naik pesawat Aku memilih untuk memanjat gigimu yang berpagar kawat Sampai hati kita bersatu dan berkarat Sebab, kusadari cintaku membawamu hidup sekarat


[56] Aku lapar, Sekalipun namanya mie instan Tetap saja untuk menelannya butuh proses.


[57] Tuan, aku tahu manusia hidup bukan hanya dari roti, tapi juga dari sabdamu. Namun saat ini aku sedang lapar Seorang gadis polos berkerudung. Menawarkan bukan sekerat roti tak beragi Aku menelannya dan membiarkan sabdamu membangunkanku saat pagi.


[58] Harga dari sebuah kemenangan adalah kejujuran. Tuhan selalu membuat jalan sendiri bagi kejujuran. Meskipun berakhir dengan dikekang. Sebab dengan begitulah kejujuran tak terjamah oleh penghancurnya.


[59] Hijrah bukan sekedah berpindah Sambil berpasrah Hijrah adalah membuat sejarah Yang menetapkan suatu arah Maka sudah barang tentu hijrah dekat dengan kalimat “jangan pernah menyerah�. Karena hijrah perlu darah.


[60] Dulu betapa aku mengagungkan diri andaikan aku menjadi pemenang. Tetapi sekarang di dalam doa yang diam Aku sadar bahwa Ia ingin menjadikanku seorang petarung. Petarung lebih mementingkan apa itu belajar daripada kelulusan. Tetapi bagi seorang pemenang belajar dan arti dari kelulusan teramat penting.


[61] Tolong sebut sholatmu!

namaku

di

setiap


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.