Menelik Permasalahan Terkait
Pariwisata Di Desa Tajungsari
Desa Tajungsari merupakan salah desa yang terletak di Kecamatan
Tlogowungu, Kabupaten Pati. Berdasarkan BPS Kabupaten Pati, Desa Tajungsari memiliki luas 1.059 hektare yang terdiri dari 32 RT dan 6 RW yang tersebar di 22 Dukuh. Dukuh/ dusun yang ada di Tajungsari, diantaranya Semar, Dukoh, Mangir, Petir, Bontro, Rambutan, Jentir, Doro, Treto, Glenter, Gosari, Jelok, Tajung, Pondok, Randugunting, Tenggeran, Clumun, Beketung, Gajahmati, Krisik. Langsep, dan Ngereng. Dengan luasnya seperti itu desa ini termasuk desa ketiga yang paling luas di Kecamatan Tlogowungu setelah
Gunungsari dan Cabak. Penduduk di Desa ini berjumlah sekitar 5.461 jiwa pada tahun 2019, sekaligus termasuk kedalam penduduk terbanyak di Kecamatan Tlogowungu (BPS Kab. Pati, 2020).
Berdasarkan data dan Badan Pusat Statistik, Desa Tajungsari belum memiliki produk pariwisata yang diakui padahal sebenarnya potensi pariwisata di desa ini terbilang cukup. Hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Tajungsari, desa ini mempunyai beberapa potensi wisata yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
Beberapa potensi tersebut diantaranya pertama Air terjun Teretes adalah salah satu destinasi wisata alam, potensi wisata air terjun ini menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Kedua Makam Nyai Ageng Kenduruan merupakan destinasi wisata sejarah dan budaya tempat ini memiliki nilai historis dan spiritual yang penting bagi masyarakat setempat. Ketiga Punden Ki Ageng Sentono memiliki potensi wisata yang menarik, terutama bagi wisatawan yang tertarik dengan
sejarah dan budaya. Selain itu, masih ada perkebunan kopi, cengkeh, dan festival Kenduruan yang menampilkan kesenian daerah tayub dan wayang.
Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang ditemui oleh penulis terkait dengan belum optimalnya pariwisata di Desa Tajungsari diantaranya adalah belum adanya kebijakan yang terintegrasi sehingga pariwisata yang ada di desa ini belum dikeloa semuanya.
Berdasarkan wawacara dengan Kepala Desa Tajungsari, desa ini belum memiliki Pendapatan Asli Desa (PADes). Penglolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumes) Desa Tajungsari masih kurang baik, belum adanya kegiatan atau program yang jelas dari Bumdes tersebut sehingga tidak bisa menghasilkan income bagi desa tersebut. Selain itu, adanya covid-19 sangat berdampak pada perekonomian di desa. Sebagian pariwisata yang sudah berjalan terpaksa terhenti bahkan tutup, karena tidak adanya pengunjung selama covid-19.
Belum adanya dukungan sinergi yang kuat antara masyarakat dengan pemerintah desa mengakibatkan belum dibentuknya POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) sebagai pengelola akses desa wisata sekaligus pengelola fasilitas tempat wisata. Pariwisata yang ada di Desa Tajungsari sudah dikenal secara luas oleh masyarakat, misalnya saja Makam Nyi Ageng Kenduruan sering di ziarahi oleh pengunjung dari dalem maupun luar Kabupaten Pati. Namun belum dikelola secara serius, karena terkendala dana sehingga belum dikembangkan lebih lanjut seperti Air terjun Teretes akses untuk kesana masih sulit belum ada penanda yang menunjukkan lokasi wisata tersebut. Permasalahan lain bisa dikarenakan belum optimalnya marketing produk pariwisata yang ada, belum adanya media elektronik, blog, dan artikel yang mem-branding potensi pariwisata di Desa Tajungsari.
Review Peraturan Daerah
Kabupaten Pati Nomor 2 Tahun 2018
Kabupaten pati memiliki Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten Pati (RIPPARKAB) Tahun 2018-2025 yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 2 Tahun 2018. Dalam peraturan tersebut Desa Tajungsari yang berada dalam Kecamatan Tlogowungu termasuk dalam
Destinasi Pariwisata Daerah I (DPD) (Lereng Muria) terdiri dari Pati, Margorejo, Tlogowungu dan Gembong. Kecamatan Tlogowungu juga termasuk
dalam Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD). KSPD adalah kawasan strategis pariwisata yang berada dalam geografis satu atau lebih wilayah administrasi desa/ kelurahan yang di dalamnya terdapat potensi daya tarik wisata, aksesibilitas yang tinggi, ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas pariwisata serta aktivitas sosial budaya masyarakat yang saling mendukung dalam perwujudan kepariwisataan.
Sesuai dengan pengertian KSPD diatas pembangunan fasilitas umum dan fasilitas pariwisata di Kecamatan Tlogowungu belum merata. Masih banyak desa-desa yang berada di Kecamatan Tlogowungu yang belum menikmati pembangunan tersebut, apalagi belum ada transportasi untuk mempermudah menjangkau pariwisata yang jauh. Padahal wisata yang ada di Kecamatan Tlogowungu memiliki potensi daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun daerah sekitar Keresidenan Pati.
Desa Tajungsari termasuk salah satu desa yang ada di Kecamatan
Tlogowungu dan termasuk kedalam KSPD. Desa ini memiliki potensi wisata religi, wisata alam, dan masyarakat yang masih kental dengan adat istiadat.
Potensi wisata yang ada di Desa ini sangat banyak dan beragam yang sangat diminati oleh para wisatawan. Namun wisata yang ada di desa ini belum dikelola
semuanya yang disebabkan oleh fasilitas penunjang pariwisata masih sangat minim. Maka dari itu desa wisata menjadi prioritas dan harapan Desa ini, dengan diakuinya sebagai desa wisata pembangunan fasilitas pariwisata akan difokuskan di Desa tersebut. Harapannya pariwisata yang ada dapat maksimal dengan ditunjang dengan fasilitas yang memadai.