A
magz
A-MAGZ 2019-2020
Selected activities on July 2019– May 2020 from 25 locals spread across 7 regions Cover: POKEMON - CIMSA UNEJ
CIMSA ACTIVITIES
activity magazine
EMPOWERING MEDICAL STUDENTS I M P R O V I N G N AT I O N ’ S H E A LT H
activity magazine
PRESIDENT’S NOTE
PREFACE
PRESIDENT’S NOTE Thesya Ananta Putri
President CIMSA Indonesia 2019-2020 Assalamualaikum Wr. Wb. Halo, CIMSA! Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) adalah sebuah organisasi yang menyediakan platform bagi mahasiswa kedokteran Indonesia untuk berkarya dan berkontribusi dalam proses meningkatkan taraf kesehatan Indonesia. Etiologi pembentukan CIMSA berasal dari tingginya rasa kepedulian calon dokter masa depan terhadap berbagai masalah kesehatan yang sedang dihadapi bangsa. Hal ini termanifestasi dengan berbagai aktivitas yang dilakukan di 25 lokal CIMSA dan 2 lokal CIMSA Observer yang tersebar di Jawa dan Sumatra. Sejak 18 tahun berdirinya, berbagai kegiatan terus berjalan seiring perkembangan zaman dengan fokus utama sesuai tagline CIMSA yaitu “Empowering Medical Students, Improving Nation’s Health”. CIMSA juga turut memberikan sumbangsihnya dan meningkatkan perannya sebagai Global Actors untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dari United Nations’ 2030 Agenda, terutama di poin 3, 4, 5, dan 13. Sebanyak kurang lebih 800 aktivitas telah dilakukan, mulai dari lingkup lokal, regional, hingga ke nasional. Di lingkup internasional, CIMSA, yang juga berafiliasi dengan International Federation of Medical Student’s Associations (IFMSA), telah menorehkan prestasi dan membawa nama baik Indonesia melalui aktivitas-aktivitasnya yang berdampak luas dan kreatif. Harapannya, melalui Activity Magazine ini, mahasiswa kedokteran Indonesia akan terus termotivasi dan bersemangat dalam beraktivitas dan berkembang di CIMSA untuk kesehatan Indonesia yang lebih baik! Be Active with CIMSA! Wassalamualaikum Wr. Wb.
president’s note
activity magazine
PDD’S NOTE
PREFACE
PROJECT DEVELOPMENT DIRECTOR’S NOTE Yoga Wikandaru
Project Development Director CIMSA Indonesia 2019-2020
Halo, CIMSA! Center for Indonesian Medical Students’ Activities merupakan organisasi mahasiswa kedokteran yang berbasis aktivitas. Melalui aktivitasnya, CIMSA berkomitmen untuk memberdayakan mahasiswa kedokteran Indonesia dalam menjalankan perannya meningkatkan taraf kesehatan nasional. Saat ini, CIMSA telah memiliki lebih dari 800 aktivitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Bentuk aktivitas yang dilaksanakan oleh CIMSA pun cukup beragam, antara lain proyek, event, campaign, dan celebration. Aktivitas yang dilaksanakan oleh CIMSA merupakan aktivitas yang berkualitas, terstandar, serta memiliki impact yang luas dengan problem and research-based intervention. Peningkatan kualitas dengan mengedepankan aspek kolaboratif dan keberlanjutan sangat diutamakan demi meningkatkan dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat dan mahasiswa kedokteran. Tidak sedikit aktivitas CIMSA yang meraih penghargaan dalam ajang aktivitas berskala nasional maupun internasional. Hal ini membuktikan bahwa kualitas aktivitas CIMSA telah diakui dan berdampak positif terhadap masyarakat. Terima kasih atas seluruh kontribusi dan usaha seluruh lokal dan SCO CIMSA dalam mengembangkan kualitas aktivitas CIMSA sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi masyarakat Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi dan media dalam menceritakan aktivitas CIMSA, dengan bangga kami persembahkan Activity Magazine CIMSA Indonesia tahun kepengurusan 2019-2020. Diharapkan Activity Magazine dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi para pembaca untuk menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif dalam berkontribusi terhadap peningkatan taraf kesehatan Indonesia. Be active with CIMSA!
2
pdd’s note
activity magazine
EDITORIAL PAGE
EDITORIAL editorial page. PAGE Halo, CIMSA!
Sebuah kehormatan besar bagi kami untuk dapat mempublikasikan edisi kedua dari AMagz. Sebelumnya, kami ingin berterima kasih kepada semua yang telah memberikan kontribusi pada proses pembuatan Activity Magazine ini, terutama pada PC, CDC, VLI dan para LO lokal. AMagz adalah sebuah majalah yang bertujuan untuk mengapresiasi berbagai aktivitas di CIMSA dan sebagai wadah untuk memberikan inspirasi dan motivasi dalam meningkatkan kualitas dari aktivitas CIMSA. Terkait dengan hal tersebut, kami mencantumkan aktivitas-aktivitas terpilih yang diselenggarakan pada bulan Juli 2019 hingga Mei 2020 dari 25 lokal CIMSA yang tersebar pada 7 region. Kami harap Activity Magazine ini dapat menginspirasi teman-teman untuk terus mengembangkan aktivitas-aktivitas yang berdampak nyata dan bermanfaat bagi masyarakat agar kita dapat bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.
Khansa Ainun Nabila
Yoga Wikandaru
Tania Kusuma
Project Assistant for Administration 2019-2020
Project Development Director 2019-2020
Project Assistant for Media 2019-2020
Vitis Anatoni
Daffa Dary Faisal Bagaswoto
Alvira Rizki Rahmadina
MC Team for Internal 2019-2020
MC Team for Internal 2019-2020
MC Team for Internal 2019-2020
3
activity magazine
C
06.
REGION 1
03.
EDITORIAL PAGE
O
TABL CONT 01.
14.
REGION 2
PREFACE
T
04.
N
TABLE OF CONTENTS
24.
REGION 3
4
/
E
TABLE OF CONTENTS
T
39.
REGION 4
71.
REGION 7
N
LE OF TENTS 47.
REGION 5
86.
OUR TEAM
85.
AWARDS
56.
REGION 6
S
TABLE OF CONTENTS
1 UNIVERSITAS SYIAH KUALA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
REGION 1
CIMSA PEMA FK USU
WHITE CANE DAY
Sumatera Eye Center. Acara dilanjutkan dengan small working group yang berkaitan dengan kebiasaan remaja yang tidak menjaga kesehatan mata mereka. Bersamaan dengan diskusi small working group, diadakan sesi tanya jawab antara dokter dan PERTUNI. Acara kemudian dilanjutkan oleh workshop dari PERTUNI yang bercerita tentang keseharian mereka, alat-alat yang membantu mereka dan hak-hak mereka yang selama ini belum terpenuhi
seperti
peningkatan
fasilitas
kesehatan
mata. Peserta White Cane Day dengan antusias mencoba beberapa alat penunjang aktivitas kaum tunanetra seperti Saudara kita yang memiliki kekurangan dalam penglihatannya, khususnya para anggota Persatuan Tuna
Netra
Indonesia
(PERTUNI),
sering
white cane, lensa monokuler hingga belajar menulis huruf Braille.
sekali
Pada hari kedua, White Cane Day berlangsung di
diabaikan haknya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
Lapangan Merdeka dimana dilaksanakannya program Car
karena itu, tanggal 15 Oktober diperingati sebagai
Free Day. Kegiatan dimulai dengan mengedukasi
White Cane Day untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang White Cane Day dan hak-hak
masyarakat akan kondisi sesama kita yang tidak
tunanetra.
Kegiatan
sempurna dalam penglihatan.
campaign
berupa
dilanjutkan berjalan
dengan
bersama
ground PERTUNI
Tahun ini, SCORP CIMSA PEMA FK USU
mengelilingi Lapangan Merdeka dan menyosialisasikan
kembali mengadakan White Cane Day untuk yang
kepada masyarakat yang menggunakan jalur guiding
ketiga kalinya. White Cane Day dilaksanakan selama
block untuk tidak menggunakan jalur guiding block lagi
dua hari, yaitu pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2019.
di luar fungsi sebenarnya, yaitu jalur khusus tunanetra
Hari pertama White Cane Day diselenggarakan
berjalan. Tidak ketinggalan juga adanya pemeriksaan
di SMA Santo Thomas 1 Medan. Acara dimulai dengan
mata oleh Sumatera Eye Center untuk masyarakat yang
adanya kata sambutan dari pihak eksternal dan internal
berada di Lapangan Merdeka di stand White Cane Day.
serta dilanjutkan dengan seminar kesehatan mata yang
Kegiatan kemudian ditutup dengan flashmob White Cane
membahas penyakit mata yang umum pada remaja dan
Day dengan harapan menarik atensi masyarakat yang
penyakit mata Low-Vision oleh dr. Ruth Anastasia dari
berlangsung di dalam Lapangan Merdeka.
jb
Dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia setiap tahunnya, SCOPH CIMSA PEMA FK USU mengadakan project Hari Jantung Sedunia yang bertajuk Save Your Heart to Get a Life (SAVAGE). Aktivitas Hari Jantung Sedunia ini diadakan pada tanggal 6 Oktober 2019 dengan mengangkat masalah kesehatan jantung di Indonesia, khususnya hipertensi. Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Kematian akibat penyakit ini mencapai 36,3 persen dari total kematian di Indonesia pada tahun 2016 (Institute for Health Metrics and Evaluation America). Faktor risiko terjadinya masalah kesehatan jantung itu sendiri, antara lain adalah kebiasaan merokok, kelebihan berat badan, dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030. Untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan jantung ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa masyarakat perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menghindari kebiasaan merokok, rajin beraktivitas fisik, menerapkan pola makan seimbang, dan istirahat yang cukup. Selain itu, masyarakat juga perlu melakukan pengukuran tekanan darah dan rutin melakukan pemeriksaan kolesterol minimal satu tahun sekali. Oleh sebab itu, untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, SCOPH CIMSA PEMA FK USU mengadakan seminar dan workshop ‌..
kepada mahasiswa/I fakultas kesehatan di Universitas Sumatera Utara agar mampu mengedukasi masyarakat sekitarnya dalam menjaga pola hidup sehat untuk kesehatan jantung. Bentuk acara dari aktivitas ini sendiri berupa seminar mengenai penyakit kardiovaskular, terutama hipertensi yang merupakan penyakit yang dapat menyebabkan banyak sekali komplikasi pada sistem peredaran darah, serta workshop mengenai pembacaan elektrokardiogram. Acara ini diselenggarakan di gedung Abdul Hakim FK USU. Acara diawali dengan sambutan dari project officer dan dibuka secara resmi oleh Local Coordinator CIMSA PEMA FK USU 2018-2019, Oryza Olanda. Setelah acara dibuka, peserta diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengukur pengetahuan peserta mengenai materi yang akan diberikan. Setelah pretest dilakukan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh dr. Rian Apriza dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FK USU yang disupervisi oleh Prof. dr. Harris Hasan Sp.PD, Sp.JP(K) mengenai pembacaan EKG. Kemudian dilanjutkan dengan materi kedua oleh dr. Rivhan Fauzan mengenai hipertensi. Setelah pemaparan selesai, peserta kembali dihadapkan dengan posttest untuk melihat ‌..
peningkatan pengetahuan peserta. Acara dilanjutkan dengan workshop berupa small working group yang dipimpin oleh fasilitator dari CIMSA PEMA FK USU untuk mendiskusikan sebuah kasus dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan peserta lainnya. Peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap rangkaian acara seminar dan workshop tersebut.
SAVAGE CIMSA PEMA FK USU
9
Pada tanggal 31 Mei 2019, SCOPH CIMSA PEMA FK USU mengadakan acara tahunan, yaitu World No Tobbaco Day yang bertajuk “Aku Sehat Bebas Asap Rokok” (ASBAK). Project WNTD kali ini dilakukan selama dua hari. Aktivitas World No Tobacco Day kali ini berfokus pada tindakan pencegahan, bahaya dan kandungan dalam rokok, cara mengatasi kecanduan rokok, serta dampak yang ditimbulkan ke lingkungan sekitar. Kami melakukan air campaign melalui radio di Radio Kiss FM dengan dr. Tetty Aman, M.Kes sebagai pembicara. Air campaign mengenai rokok ini mendapat antusiasme yang besar dari pendengarnya. Terdapat beberapa pertanyaan
yang
muncul dari berbagai
kalangan, mulai dari orang tua, remaja, hingga para penyiar radio yang merupakan seorang perokok kepada dr. Tetty. Kegiatan air campaign ditutup dengan foto bersama dan pemberian tanda apresiasi berupa plakat. Pada
hari
kedua
perayaan
WNTD,
kami
melangsungkan acara di suatu sekolah ternama di kota Medan, yaitu Methodist 1 Medan. Kami memilih sekolah ini sebagai target berdasar hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya oleh pihak CIMSA PEMA FK USU dan ditemukan bahwa prevalensi angka perokok di sekolah ini cukup tinggi dan didukung lokasi sekolah yang berada di inti Kota Medan. Kami mengundang dr. Maya Savira, M.Kes, dari Departemen Pulmonologi USU untuk memberikan materi kepada para peserta. Pada sesi pertama, kami melakukan edukasi kepada 70 siswa ……….
ASBAK
CIMSA PEMA FK USU
mengenai bahaya rokok yang dibawakan sesuai dengan panduan CIMSA dan dilanjutkan dengan small working group pada sesi kedua. Pada sesi SWG, seluruh siswa dibagi menjadi empat kelompok yang didampingi oleh anggota CIMSA PEMA FK USU untuk membahas materi yang telah disampaikan oleh dr. Maya. Terdapat penilaian dan hadiah untuk presentasi kelompok terbaik. Acara berjalan lancar dan para siswa cukup antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan pemberian tanda apresiasi berupa plakat kepada pihak sekolah. Proyek ASBAK ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman para siswa terhadap bahaya rokok
dan
pencegahannya
sehingga
selanjutnya
mampu menjadi peer educator untuk lingkungan sekitarnya dalam upaya medukung penurunan angka perokok aktif di Indonesia.
World AIDS Day 2019 CIMSA FK UNSYIAH
WAD merupakan salah satu aktivitas SCORA CIMSA FK Unsyiah yang diadakan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia setiap tanggal 1 Desember. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat mengenai faktor risiko, penyebab, dan gejala dari penyakit AIDS, serta melatih member agar memiliki skill untuk melakukan edukasi ke masyarakat sebagai calon tenaga medis. WAD tahun ini terdiri atas tiga rangkaian kegiatan, yaitu Local Peer Educator Training (LPET), On Air Radio, dan ground campaign sebagai acara puncak. Kegiatan LPET dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Desember 2019 di Cut Nun Lingke. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada member CIMSA FK Unsyiah terkait HIV dan AIDS sebelum turun ke lapangan untuk melakukan edukasi ke masyarakat. Kami mengundang kepala seksi P2M Kota Banda Aceh dari Dinas Kesehatan Banda Aceh, drg. Supriady R., M.Kes sebagai pembicara. Rangkaian selanjutnya adalah On Air Radio pada hari Sabtu, 21 Desember 2019 yang bekerja sama dengan OZ Radio Banda Aceh. Air campaign yang dilaksanakan melalui radio ini diisi oleh drg. Supriady R., M.Kes dan Endaitha Salsalina (LORA CIMSA FK Unsyiah 2019-2020) sebagai pembicara. Topik yang diangkat saat On Air adalah Comprehensive Sexual Education terhadap HIV. Air Campaign ini pun mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari para pendengar radio. Ground campaign dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Desember 2019 di Lapangan Blang Padang. Kegiatan diawali dengan senam jantung sehat dan pembukaan acara. Setelah pembukaan acara, anggota CIMSA FK Unsyiah turut ke lapangan untuk melakukan edukasi serta memberikan ‌‌‌..
beberapa pertanyaan terkait HIV dan AIDS kepada masyarakat sekitar. Kami juga mengajak para masyarakat untuk mengikuti Red Ribbon Challenge. Masyarakat yang salah dalam menjawab pertanyaan kami, diminta menyumbangkan sedikit uangnya untuk diberikan kepada komunitas yang bergerak di bidang HIV dan AIDS, seperti LSM Peduli AIDS. Masyarakat terlihat sangat antusias dalam mengikut challenge tersebut. WAD 2019 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan anggota CIMSA FK Unsyiah untuk lebih peduli dan paham terhadap hal-hal terkait HIV dan AIDS seperti risiko penularan dan pencegahan HIV dan AIDS, sehingga kedepannya mampu membagikan ilmu yang telah didapatkan kepada lingkungan sekitarnya dalam upaya menekan angka penularan HIV dan AIDS.
11
CIMSA FK UNSYIAH
BTS
(Bicara Tentang Stunting) 8 Februari 2020, terdapat training yang bertemakan “Prevent Stunting in 1000 Days of Life� di Cut Nun Lingke, Kota Banda Aceh. Training ini diisi oleh dua pemateri yaitu M. Ilham, S.Ked dan Nisa Fitriani Daud, S.Ked. Pada
hari
kedua,
Minggu,
9
Februari
2020, rangkaian acara BTS dilaksanakan di area Car Free Day (CFD) Kota Banda Aceh, tepatnya di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Seluruh member CIMSA FK Unsyiah yang ikut serta dalam kegiatan ini dibagi menjadi delapan kelompok untuk memberikan BTS merupakan salah satu proyek SCOPH
edukasi berjalan ke masyarakat sekitar. BTS juga
CIMSA FK Unsyiah yang diadakan oleh anggota CIMSA
berkolaborasi dengan proyek SCOPH CIMSA FK Unsyiah
FK Unsyiah
yang
meningkatkan
yaitu LASKAR untuk memperluas cakupan target edukasi.
kepedulian
masyarakat
bertujuan untuk
pentingnya
Target minimum masyarakat yang berhasil diedukasi
pencegahan dan pengenalan mengenai faktor risiko
adalah sejumlah 25 orang. Untuk melihat keberhasilan
dan
edukasi yang diberikan, kami meminta para target untuk
dampak
permasalahan
dari
mengenai
stunting.
status
gizi
Stunting pada
merupakan anak
yang
menjawab soal pretest dan posttest sebanyak sepuluh
mengakibatkan gagalnya pertumbuhan anak. Aceh
soal pilihan ganda pada saat sebelum dan sesudah
merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan
diberikan edukasi. Dalam rangkaian acara ini juga tersedia
kasus stunting tertinggi. Aceh menempati peringkat ke-
photobooth dan bingkisan untuk masyarakat yang ikut
3 dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki kasus
berpartisipasi.
stunting. Prevalensi stunting pada bayi di bawah dua
Dengan diadakannya proyek BTS ini, kesadaran
tahun (baduta) di Aceh sebanyak 37,9 persen di atas
dan pengetahuan masyarakat luas mengenai situasi,
rata-rata nasional sebesar 30,8%. BTS atau Bicara
kondisi, penyebab, dan dampak stunting bagi masyarakat
Tentang Stunting juga bertujuan untuk merayakan Hari
Indonesia diharapkan dapat meningkat. Selain itu,
Gizi Nasional yang diperingati pada tanggal 25 Januari
wawasan mengenai isu kesehatan dan kemampuan
setiap tahunnya. BTS berlangsung selama dua hari dan
komunikasi bagi members CIMSA FK Unsyiah juga
terdiri atas beberapa rangkaian acara. Pada hari Sabtu,
diharapkan dapat meningkat.
Secara tidak sadar, kesehatan mental terkadang dianggap sebagai hal yang biasa oleh penderitanya. Namun, apa yang terjadi jika terjadi permasalahan kesehatan mental terjadi pada ibu hamil? Atau masalah mental apa saja yang bisa terjadi pada ibu hamil? Kapankah masalah ini dapat muncul? Hasil penelitian yang dilakukan dr. Iskandar Albin, Sp.OG dan dr. Rizka Sofia, MKT pada tahun 2019 menunjukkan bahwa rata-rata ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Lapang, Aceh Utara yang mengalami stres akibat masalah internal keluarga sebanyak 45,7%, perubahan hidup dan lingkungan tempat tinggalnya sebanyak 67,4%, kekhawatiran finansial sebanyak 47,8%, kehamilan sekarang sebanyak 76,1%, dan beban pekerjaan sebanyak 54,3%. Berdasarkan hasil primary assessment yang kami lakukan kepada ibu-ibu Posyandu Kampung Jawa Lama, diketahui bahwa 58% takut tidak mampu menjaga bayi dan kandungannya, 62% takut kehamilannya akan menggaggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan masalah keluarga, dan 87% takut terhadap perubahan bentuk tubuh. Melihat permasalahan tersebut, SCORA CIMSA Unimal membuat sebuah proyek, yaitu MAHONI atau “Maternal Health of Mental Illnessâ€? yang mengangkat kesehatan mental pada masa kehamilan sebagai fokus kegiatan dalam ‌
mendukung SDGs poin 3 dan CIMSA Program pada fokus area Maternal Health. Aktivitas ini ini dilaksanakan di Posyandu Kampung Jawa Lama, Banda Sakti pada tanggal 13 Februari 2020. Peserta yang hadir sebanyak 20 orang sesuai dengan target wawancara kami sebelumnya dengan ibu kader. Acara dimulai dengan pembukaan, doa, serta sambutan dari ketua panitia. Kemudian dilanjutkan pemberian edukasi selama tiga puluh menit oleh dr. Iskandar Albin, Sp.OG mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental ibu hamil, mulai dari ciri-ciri ibu hamil dengan kesehatan yang baik, perubahan kesehatan mental pada masa kehamilan, serta kebiasaan negatif dan postif yang dapat mempengaruhi kesehatan mental ibu hamil. Seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab dan dilanjutkan ke sesi small sharing group yang bertujuan untuk menceritakan pengalaman para ibu dalam perubahan mental pada masa kehamilannya. Untuk melihat keberhasilan edukasi, kami melaksanakan pretest dan posttest kepada para peserta pada saat sebelum ‌
dan sesudah edukasi. Terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 32%. Acara diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada dr. Iskandar Albin, Sp.OG dan Posyandu Kampung Jawa Lama. Berdasarkan wawancara singkat kepada para peserta, kami medapatkan repon positif terhadap kegiatan ini. Diharapkan para ibu dapat menghadapi permasalahan kesehatan mental yang dialami selama masa kehamilan dan setelahnya, serta dapat menjadi peer educator di lingkungan sekitarnya.
MAHONI
CIMSA UNIMAL
13
2 UNIVERSITAS RIAU
UNIVERSITAS ANDALAS UNIVERSITAS JAMBI
REGION 2
HeyHo! 4.0 merupakan sebuah ComDev SCORE pertama dari SCORE CIMSA-BEM KM FK Unand dengan latar belakang dari data sekunder terkait minat penelitian di Indonesia yang masih rendah. Data dari Scientific American Survey (1994) menunjukkan bahwa kontribusi tahunan Scientist dan Scholars Indonesia pada pengetahuan, sains, dan teknologi hanya 0,012 persen. Cukup jauh jika dibandingkan dengan kontribusi Singapura yang mencapai 0,179 persen. Anak sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan, dan dilindungi kesehatannya. Selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran, sekolah juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Penyebaran penyakit lewat udara dan air sangat mudah terjadi di sekolah dan tempat umum lainnya. Oleh karena itu, menjaga kebersihan udara dalam ruangan dan memastikan kebersihan sumber air di sekolah sangatlah penting. Sejumlah studi membuktikan bahwa tingkat kontaminan dalam udara di ruangan dapat beberapa kali lipat dibandingkan kontaminan di udara luar ruangan. Selain kebersihan udara, kualitas air juga harus diperhatikan untuk menjamin kesehatan masyarakat sekolah. Oleh karena itu, HeyHo! dibentuk untuk meningkatkan minat penelitian siswa SMA dengan kegiatan penilitan sederhana air dan udara di sekolah siswa. Dalam aktivitas HeyHo!, member dan kader belajar terkait penyakit menular melalui air dan udara, serta pentingnya kualitas air dan udara di lingkungan untuk menunjang aktivitas pelajar. Kader dan member akan mengambil sampel air dan udara di sekolah dan mengujinya di laboratorium mikrobiologi untuk melihat tingkat kontaminasi air dan udara di sekolah. Pada intervensi terakhir, kader diminta untuk berbagi ilmu yang sudah mereka dapat kepada siswa lainnya.
HEYHO!
CIMSA-BEM KM FK UNAND
HeyHo! sudah berjalan selama 4 tahun. Saat ini, HeyHo! sudah menjadi sustainable project dari SCORE CIMSA-BEM KM FK Unand. Pada tahun keempat, dilakukan pula reasessment untuk melihat bagaimana kemandirian dari kader dalam melakukan penelitian. HeyHo! kali ini dilaksanakan di MAN 2 Padang, dengan kader-kader Heyho! tahun sebelumnya diundang untuk melakukan serangkaian acara yang diawali oleh kata sambutan dan kesan kader selama kegiatan HeyHo!, lalu pengisian kuesioner untuk melihat bagaimana kemandirian kader, dilanjutkan bonding dengan melakukan permainan seven-up, dan diakhiri dengan sebuah presentasi yang berisi perjalanan HeyHo! selama empat tahun, pemberian sertifikat kepada kader, dan ditutup dengan sebuah sesi foto dan video dengan jargon CIMSA. Salah satu info menarik adalah kader sedang membuat karya ilmiah terkait penelitian air dan udara yang dilakukan bersama SCORE CIMSA-BEM KM FK Unand. Dengan begitu, kami mendapatkan kesimpulan berdasarkan reassessment bahwa Kader Peneliti Muda HeyHo! masih memiliki pengetahuan yang baik terkait materi HeyHo! dan juga dapat melakukan penelitian air dan udara secara mandiri. Selanjutnya, HeyHo! dapat dilaksanakan kembali dengan kader dan komunitas yang baru berdasarkan assessment.
SPORADIST CIMSA-BEM KM FK UNAND
Berdasarkan RPJMN 2020-2024, Pulau Sumatera memiliki penduduk terbanyak yang terkena dampak gempa bumi (Âą48 juta jiwa) setelah Pulau Jawa dan Bali. Pada tahun 2016 hingga 2018, kejadian gempa bumi di wilayah Sumatera Barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu 191 kali (2016), 204 kali (2017), dan 454 kali (2018). Kejadian gempa bumi tersebut telah menyebabkan 390 korban meninggal atau hilang dan 1.240 korban luka-luka. Berdasarkan permasalahan tersebut, SCORP CIMSA-BEM KM FK Unand melaksanakan sebuah sustainable project bernama SPORADIST (SCORP Preparing Disaster Management Responsive Team). Kegiatan ini bergerak pada tahap prabencana untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan murid SMPN 3 Padang dalam menghadapi gempa dan tsunami, sehingga nantinya dapat mengurangi angka korban dan meminimalisasi pelanggaran hak-hak pengungsi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga intervensi dengan didahului praintervensi sebelumnya untuk melakukan assessment dan melakukan diskusi antar member dan kader mengenai SPORADIST. Pada hari Sabtu, 21 September 2019 (Intervensi ke-1), SCORP CIMSA-BEM KM FK Unand melaksanakan pelatihan kepada member SCORP mengenai mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami oleh BPBD kota Padang; dasar kebencanaan sekolah oleh KOGAMI Kota Padang; basic project, communication skills, team building oleh Trainer CIMSA; dan pertolongan pertama gawat darurat oleh HET BEM KM FK UNAND. Pada pelatihan tersebut, didapatkan peningkatan pengetahuan member SCORP dari 65% menjadi 89,5%. Pada intervensi ke-2, kader PMR SMP Negeri 3 Padang disegarkan kembali ingatannya oleh member SCORP melalui diskusi kelompok serta kuis, dan didapatkan peningkatan pengetahuan dari murid PMR tersebut dari 48,5% menjadi 90%.
Pada intervensi ke-3, kader PMR kelas 8 SMPN 3 Padang yang sudah terlatih sebelumnya berperan sebagai pelaksana, kegiatannya terdiri dari pemberian materi mengenai mitigasi bencana tingkat sekolah, simulasi gempa dan tsunami dengan rute evakuasi Masjid Nurul Iman Padang, praktik pertolongan pertama gawat darurat, dan pelantikan tim mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami SCORP. Disaster Management Responsive Team juga dibekali dengan SPORADIST guideline yang berisikan materi selama kegiatan berlangsung untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan program yang akan dilaksanakan. Selanjutnya, akan dilakukan follow-up rutin terhadap program kerja SPORADIST team secara langsung maupun melalui pihak sekolah. SPORADIST Team diharapkan dapat berperan dalam perluasan ilmu mitigasi bencana, agar seluruh murid SMPN 3 Padang menjadi masyarakat yang proaktif dan mandiri bila bencana terjadi.
17
CIMSA-BEM KM FK UNAND
MANDEH 2.0
Berdasarkan WHO, sejumlah 830 wanita meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan serta persalinan. Di Indonesia, kematian ibu mencapai 305 kasus pada tahun 2015 (SUPAS, 2015). Pada Ambacang Health Center, komunitas target MANDEH 2.0, telah terjadi peningkatan kasus kematian ibu menjadi satu kasus dibandingkan dengan tahun 2017 di mana tidak ada kematian ibu. MANDEH 2.0 (SCORA CIMSA-BEM KM FK Unand dalam Mengantisipasi Kematian Ibu) adalah community development yang diadakan oleh SCORA CIMSA-BEM KM FK Unand di RT/RW 004/07 Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang. MANDEH 2.0 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan wanita usia produktif di komunitas target yang diukur dengan peningkatan nilai pretest ke posttest dengan rata-rata minimal 75 mengenai perawatan antenatal, kontrasepsi kehamilan, deteksi kehamilan, status gizi ibu, dukungan suami selama kehamilan,
paritas, dan pentingnya buku pegangan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kegiatan re-assessment (praintervensi 1) telah dilakukan untuk memperoleh data primer mengenai pengetahuan dan kesadaran wanita usia produksi pada target komunitas dengan metode wawancara oleh anggota SCORA. Selanjutnya, praintervensi 2 dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) tentang perawatan antenatal, kontrasepsi kehamilan, deteksi kehamilan, dan nutrisi selama kehamilan yang melibatkan pula kader Puskesmas Ambacang serta dr. Syntia Ambelina dari Departemen Kebidanan dan Ginekologi RSUP Dr. M. Djamil. Intervensi pertama dilakukan dengan penyampaian materi oleh dr. Hendrapala Wahid dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mengenai ‘Upaya Mahasiswa FK dalam Membantu Mengurangi AKI di kota Padang’ serta materi oleh PETRA mengenai faktor yang mempengaruhi kematian ibu hamil dan pentingnya kontrasepsi. Selanjutnya, intervensi ke-2 dan ke3 dilakukan dengan permainan serta pembagian hadiah, pemberian materi rumah ke rumah - rumah terhadap wanita usia produktif oleh anggota SCORA dan kader, pembentukan TIM ALERT wanita hamil, dan pemantauan ibu hamil pada periode 2019-2020. Kami berharap MANDEH 2.0 dapat membantu mengurangi AKI di area layanan Pusat Kesehatan Ambacang serta dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa kedokteran, terutama anggota SCORA CIMSA-BEM KM FK Unand tentang pentingnya sosialisasi mengenai kesehatan ibu kepada masyarakat.
SPRING (Spirit of Social Care to Improve the Number of Great Things) merupakan sebuah aktivitas pengabdian masyarakat berupa sirkumsisi (sunatan) massal yang diadakan oleh SCOPH CIMSABEM KM FK Unand di Puskesmas Pemancungan, Kecamatan Padang Selatan pada hari Minggu, 15 Desember 2019. Acara sunatan massal ini diawali dengan registrasi dan anamnesis serta pemeriksaan fisik peserta yang akan disirkumsisi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembukaan yang dibuka langsung oleh Bapak Fuji Astomi (Camat Padang Selatan), yang diwakili oleh Sekretaris Camat Padang Selatan serta dr. Sari Ramadhani (Kepala Puskesmas Pemancungan). Pembukaan dilakukan secara simbolis dengan pemberian bingkisan berupa sarung dan alat tulis kepada peserta sirkumsisi. Setelah acara pembukaan, acara langsung dilanjutkan dengan acara inti, yaitu sunatan massal gratis. Sunatan massal kali ini membuka delapan bed operasi yang disupervisi langsung oleh dokter-dokter residen bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang. Member SCOPH bertindak sebagai operator, co-operator, dan runner dalam tindakan operasi ini. Setelah 21 peserta berhasil disirkumsisi, peserta dibawa ke ruang observasi untuk observasi pascasirkumsisi selama tiga puluh menit. Di ruang ini peserta diberi bingkisan dan orang tua yang mendampingi diberikan obat dan leaflet yang menjelaskan perawatan luka pascasirkumsisi dan nutrisi. Orang tua juga ..
dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perawatan luka dan pemahaman terkait tidak adanya pantangan terhadap makanan serta follow up ke Puskesmas Pemancungan. SPRING terdiri dari dua rangkaian kegiatan, yaitu training kepada member dan sunatan massal itu sendiri. Training untuk member merupakan kegiatan pengenalan pengenalan alat dan bahan yang digunakan dalam sunatan massal serta untuk mempelajari teknik sirkumsisi, pelatihan dengan media video, dan simulasi dengan alat peraga. Training diadakan sebanyak tiga kali. Training pertama dilaksanakan pada tanggal 23 November 2019 di Gedung S2 Kebidanan Jati FK UNAND dengan pemateri dr. Adrian Erindra. Training kedua adalah kegiatan untuk melakukan review dari training sebelumnya, member dari SCOPH CIMSABEM KM FK Unand berlatih secara mandiri. Training ini dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2019 di gedung S2 Kebidanan Jati FK UNAND. Training ketiga adalah training yang diberikan oleh dokter residen
pada tanggal 7 Desember 2019 di gedung S2 Kebidanan Jati FK UNAND. Ketiga rangkaian training ini bertujuan agar member lebih siap secara ilmu dan skill untuk melakukan sirkumsisi massal nantinya. Acara ini berlangsung sukses dan diharapkan dapat meningkatkan kesehatan reproduksi anak laki-laki di Kecamatan Padang Selatan.
SPRING
CIMSA-BEM KM FK UNAND
bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang yaitu dr. Romi Haruta. Training ini dilaksanakan ‌..
19
Sebagai seorang tenaga medis, kita akan berhadapan dengan seluruh kalangan masyarakat, termasuk masyarakat yang memiliki hambatan dalam berbicara. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang mengalami ketulian cukup tinggi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, jumlah penduduk tuli di Indonesia mencapai 23,49 juta jiwa. Oleh karena itu, bahasa isyarat menjadi salah satu kemampuan yang
A Quiet Place #2 CIMSA UNJA
dibutuhkan oleh seorang tenaga medis. Terlebih lagi, tanggal 23 September 2019 diperingati sebagai International Day of Sign Language atau Hari Bahasa Isyarat Internasional. Oleh karena itu, SCOME CIMSA Unja berinisiatif membuat kegiatan training bahasa Isyarat, yaitu A Quiet Place 2 dengan tagline, “We are here to hear you”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman member dari
CIMSA
Unja
dan
mahasiswa/i
kedokteran
Universitas Jambi mengenai bahasa isyarat. A Quiet Place 2 dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2019 di FKIK Jambi dan diikuti lebih dari 70 mahasiswa/i kedokteran Universitas Jambi. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi secara umum oleh trainer dari DPD GERKATIN Kota Jambi mengenai perkenalan huruf dalam bahasa isyarat (BISINDO), kata-kata sapaan, cara memperkenalkan diri, serta kata-kata kesehatan.
yang
berhubungan
Selanjutnya,
peserta
dengan
bidang
dibagi
menjadi
kelompok kecil dimana setiap kelompoknya akan dibimbing oleh satu atau dua trainer dari DPD …………
GERKATIN Kota Jambi untuk membahas materi secara lebih rinci dan mempraktikkan cara berkomunikasi secara langsung dengan teman-teman tunarungu dari DPD GERKATIN Kota Jambi. Untuk mempermudah komunikasi antara peserta training dengan temanteman tunarungu, kami dibantu oleh translator pada pelaksanaan kegiatan AQP2 ini. Sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan, panitia mengambil assessment berupa pretest dan posttest
untuk
mengetahui
seberapa
banyak
pengetahuan peserta training mengenai bahasa isyarat serta pemahaman peserta training mengenai materi bahasa isyarat yang telah diberikan. Diharapkan dengan adanya kegiatan A Quiet Place 2 ini, mahasiswa/i kedokteran Universitas Jambi mendapatkan
pengetahuan
dan
pemahaman
mengenai cara berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dan praktik secara langsung.
BISYA WITH SCOME CIMSA FK UNRI
Pada Minggu, 24 November 2019, SCOME CIMSA FK UNRI kembali mengadakan acara Belajar Bahasa Isyarat (BISYA) with SCOME. BISYA Part 2 ini merupakan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para peserta mengenai kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Aktivitas ini dilaksanakan di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Dalam aktivitas BISYA with SCOME Part 2 ini terdapat dua materi yang dibahas, yaitu tentang budaya tuli yang disampaikan oleh Faqi Asnan Kasogi, S.Kom dari Kutilang Riau dan dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai cara berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat yang berhubungan dengan istilah di dunia medis yang disampaikan oleh Chelsy Prilia Sitohang dari Komunitas Tuli Lancang Kuning Riau (Kutilang Riau). Sebelum
penyampaian
materi,
diadakan
pretest
terlebih dahulu untuk para peserta. Selanjutnya, pemateri menjelaskan materi tentang budaya tuli. Peserta terlihat antusias terhadap materi yang disampaikan dan banyak peserta yang bertanya pada sesi tanya jawab. Komunitas Tuli Lancang
Peserta sangat antusias dan semangat untuk mendemonstrasikan ilmu mengenai bahasa isyarat ini dan suasana menjadi mengasyikkan, terlihat keakraban antar para peserta, panitia, dan pemateri ketika dilakukan event ini. Setelah itu juga dilakukan posttest yang ditujukan kepada para peserta. Acara ini diakhiri dengan dilakukannya sesi foto bersama oleh panitia, peserta, dan pemateri.
Kuning Riau (Kutilang Riau). Pada materi yang kedua, para peserta mempelajari tentang cara berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Selain itu, dilakukan pengulangan materi bahasa isyarat yang telah dipelajari pada BISYA pada bulan April lalu tentang alfabet A-Z. Selanjutnya, peserta diajarkan mengenai beberapa istilah di dunia medis menggunakan bahasa isyarat.
21
CIMSA FK UNRI
CEMARA
Cegah Demam Berdarah (CEMARA) merupakan project dari CIMSA FK UNRI. CEMARA bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan tentang demam berdarah agar dapat meningkatkan kesadaran peserta didik sekolah dasar akan bahaya dari penyakit demam berdarah dan cara pencegahannya, serta bentuk nyata memerangi demam berdarah. CEMARA dimaksudkan untuk membentuk kader-kader tanggap demam berdarah sejak dini. Kegiatan diadakan pada hari Jum’at, 22 November 2019 di SDN 70 Pekanbaru. Kegiatan CEMARA diikuti oleh kelas 4 dan 5 SDN 70 Pekanbaru. Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Project Officer, Project Coordinator, LOCO yang diwakilkan oleh Vice Loco for Internal Affairs, dan perwakilan dari SDN 70 Pekanbaru. Kemudian, diadakan pretest bagi para siswa. Para siswa terlihat bersemangat untuk mengikuti kegiatan CEMARA.
Selanjutnya, para siswa diberikan materi tentang demam berdarah dari trainer CIMSA FK UNRI. Materi demam berdarah dipresentasikan dari definisi, penyebab, bagaimana penularannya, bagaimana cara mencegahnya, dan beberapa tips tentang hidup bersih dan sehat, salah satunya menjaga kebersihan tangan. Para siswa juga diajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan menggunakan lagu agar para siswa mudah untuk mengingatnya. Para siswa SD pun terlihat sangat bersemangat dan antusias mendengarkan materi dan melakukan langkah-langkah mencuci tangan. Setelah diberikan materi tentang demam berdarah, diadakan agenda posttest. Acara dilanjutkan dengan membawa keluar para siswa untuk kegiatan gotong-royong. Para siswa dibagi menjadi enam kelompok dan setiap kelompok diinstruksikan untuk membersihkan lingkungan sekolah yang ditunjuk. Setelah gotong-royong selesai, para siswa mencuci tangannya sesuai dengan langkah-langkah yang telah diajarkan. Para siswa sangat bersemangat untuk mencuci tangan sambil menyanyikan lagu yang telah diajarkan tadi. OC kemudian mengumumkan kelompok yang mengumpulkan sampah terbanyak dan memberikan hadiah bagi kelompok tersebut. Selanjutnya, diadakan sesi foto bersama dengan para siswa dan guru-guru SDN 70 Pekanbaru. Para siswa SDN 70 Pekanbaru sangat bersemangat dan antusias dari awal acara CEMARA hingga akhir acara. Para siswa berjanji akan menerapkan hidup bersih yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Halo, CIMSA! Standing Committee on Research Exchange (SCORE) dan Standing Committee on Professional Exchange (SCOPE) CIMSA FK UNRI telah berhasil mengadakan Exchange Fair pada tanggal 11-18 April 2020. Suatu kebanggaan bagi kami dapat mengadakan salah satu aktivitas wajib di CIMSA. Lokal kami mengadakan aktivitas secara online akibat pandemi COVID-19 yang sedang terjadi. Aktivitas ini terdiri dari dua kegiatan. Kegiatan pertama merupakan sesi sharing mengenai program exchange via Instagram (@cimsaunri) dari tanggal 11-17 April 2020. Informasi yang diberikan meliputi penjelasan dasar tentang exchange fair, kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengikuti professional dan research exchange, cara mendaftarkan diri untuk exchange, pilihan negara yang tersedia, dan yang terakhir adalah tingkatan negara tujuan yang dapat dipilih. Kegiatan kedua dari aktivitas ini adalah seminar yang diadakan pada tanggal 18 April 2020. Seminar ini diadakan dengan menggunakan aplikasi Free Conference Call. Seminar ini terdiri dari talkshow, penjelasan singkat mengenai registration guideline dari LORE dan LEO, dan games menggunakan KAHOOT! Pertama, dilakukan penjelasan dari registration guideline dari LORE dan LEO CIMSA FK UNRI. Sebelum penjelasan diberikan, kami mengadakan pretest untuk mengetahui pengetahuan peserta mengenai informasi yang kami berikan melaui Instagram, hal yang sama juga kami lakukan untuk posttest. Kami menjelaskan semua hal mengenai program exchange seperti ‌‌‌
negara yang dapat peserta pilih, durasi exchange akan dilakukan, biaya yang dibutuhkan untuk exchange, dan banyak hal lainnya yang perlu diketahui sebelum mendaftar exchange. Agenda berikutnya merupakan talkshow dari ex-outgoing, yaitu Yovie Suryani untuk research exchange ke Maroko dan dr. Deby Andita untuk professional exchange ke Jerman. Mereka memberikan peserta banyak pandangan mengenai alasan berpartisipasi dalam program exchange, pengalaman yang mereka dapatkan selama exchange, hambatan yang terjadi selama exchange, hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti program exchange, estimasi biaya yang dibutuhkan untuk exchange, alasan mereka memilih negara tujuan mereka, dan perbedaan budaya yang harus mereka hadapi. Para narasumber juga memberikan motivasi bagi mereka yang berminat untuk mengikuti program exchange. Mereka merasa bahwa exchange merupakan life-changing experience sekali seumur hidup yang tidak boleh kita lewatkan.
EXCHANGE FAIR CIMSA FK UNRI
23
3 UNIVERSITAS YARSI
UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
REGION 3
Halo, CIMSA! Pada bulan Maret lalu, SCOME CIMSA UI mengadakan intervensi pertama community development Breaking The Silence (BTS), yang merupakan acara bagi pesertanya untuk belajar mengenai bahasa isyarat. Acara ini dilakukan di gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI) dan terbuka umum bagi teman-teman mahasiswa yang ingin banyak belajar mengenai bahasa isyarat. Narasumber pada acara ini merupakan anggota langsung dari Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo), yaitu Pak Agus, Pak Iwan, dan Kak Dimas. Pada intervensi pertama, peserta diminta untuk memperkenalkan diri masing-masing dengan menulis nama peserta sendiri di papan tulis dan diajarkan cara memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa isyarat, bukan diucapkan namun peserta menunjuk nama yang sudah ditulis di papan tulis sebelumnya. Peserta pun selanjutnya belajar abjad dalam bahasa isyarat dan memperagakan isyarat nama peserta masing-masing. Peserta juga mempelajari percakapan dasar seperti cara menyapa orang lain, serta mengucapkan bahasa sehari-hari, seperti “terima kasih” dan “sama-sama” dalam bahasa isyarat. Tidak hanya sampai di situ, peserta juga belajar mengenai angka dalam bahasa isyarat dan praktik dengan peserta lainnya secara berpasangan. Bentuk praktik dari pembelajaran bahasa isyarat ini dibuat dalam bentuk percakapan, mulai dari menyapa lawan bicara, menanyakan nama, daerah tempat tinggal, hobi, ciriciri yang sangat khas di diri individu, serta nomor ……..
BTS
(Breaking the Silence) CIMSA UI telepon dan juga ucapan terima kasih. Antusiasme peserta pun sangat tinggi terhadap materi yang diajarkan. Project ini merupakan nilai plus bagi peserta yang merupakan mahasiswa kedokteran untuk dapat mengerti bahasa isyarat. Para peserta pun dapat mempersiapkan diri ketika menghadapi pasien nanti, sehingga tidak ada batasan bagi peserta untuk berkomunikasi dengan pasien yang merupakan teman tuli. Project ini terbagi menjadi empat intervensi: pada intervensi pertama diajarkan mengenai abjad dan perkenalan, intervensi kedua membahas mengenai waktu dan hari, intervensi ketiga diajarkan mengenai hubungan manusia, dan pada intervensi keempat belajar mengenai istilah-istilah kedokteran. Materi yang para peserta dapatkan di intervensi pertama merupakan dasar untuk lanjut ke intervensi-intervensi berikutnya. Pada project ini juga peserta memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi dan mengenal lebih lanjut dengan para anggota Pusbisindo dengan bahasa isyarat.
WDD CIMSA UI
SCOPH CIMSA UI merayakan peringatan World Diabetes Day 2019 pada Kamis, 14 November 2019 di Gedung C Rumpun Kesehatan UI dan pada hari Minggu, 1 Desember 2019 di Kompleks Samudera Indonesia. Tema World Diabetes Day adalah “Diabetes dan Keluarga�. Pada tahun ini, kami juga membuat project baru yaitu Be Healthy with SCOPH UI yang akan diadakan pada 9 November 2019 hingga 14 November 2019. Kegiatannya meliputi promosi mengenai hidup sehat seperti mengkonsumsi sayur dan buah-buahan dan berolahraga. Kegiatan kedua yaitu ground campaign diadakan pada Kamis, 14 November 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa FKUI angkatan 2017-2019. Selain itu, tersedia juga photobooth dengan blue circle World Diabetes Day. Kami juga mengadakan kegiatan di Kompleks Samudera Indonesia pada Minggu, 1 Desember 2019 yang dihadiri oleh masyarakat sekitar. Acara dimulai dengan melakukan senam bersama dengan warga setempat yang dipimpin oleh instruktur senam, kemudian diikuti dengan pengecekan kesehatan seperti pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, dan gula darah. Setelah itu, warga diberi edukasi mengnai diabetes. Setelah melakukan pengecekan kesehatan, dilakukan konseling mengenai diabetes. Sebelum konseling dilakukan, acara didahului dengan games dan melakukan pretest. Konseling diberikan oleh Dr. Krisadelva Sutanto, Sp.GK. Acara dilanjutkan dengan demo masak bersama dengan Alfia Maharani dari SCORP. Masyarakat terlihat sangat antusias dalam kegiatan tersebut. Selain itu, SCOPH CIMSA UI juga membagikan buku resep makanan sehat yang disertai dengan informasi kalori dari masing-masing menu. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama.
Rangkaian kegiatan World Diabetes Day pada tahun ini terdiri dari berbagai events dengan target yang berbeda-beda dengan harapan agar dapat menyediakan edukasi dan manfaat bagi masyarakat pada berbagai tingkatan. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dan ilmu yang diberikan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.
27
CIMSA UI
GAP EXCHANGE
Berdasarkan Riskesdas 2018, 1,5% populasi Indonesia menderita penyakit jantung koroner. Hal ini didukung pula dengan sejumlah 37% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, CIMSA UI memilih tema “Penyakit Kardiovaskular” sebagai fokus pada program exchange tahun ini. SCOPH dan SCORE CIMSA UI bermitra dengan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan dr. Bambang Widyantoro, Sp.JP, PhD dan Dr. dr. Anwar Santoso, Sp.JP (K) sebagai penanggung jawab. Incomings kami tahun ini adalah Tautvile dari Lithuania dan Omneya dari Mesir. Kegiatan exchange berlangsung di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dan IMERI selama 5 hari dalam seminggu. Para incomings melakukan penelitian berjudul "Pengaruh Puasa Ramadhan terhadap Fungsi Endotel …….
pada Pasien Diabetes" di Pusat Kesehatan Nasional Harapan Kita, Jakarta. Selain itu mereka juga melakukan fieldwork yang terdiri dari pembuatan daftar obat yang diberikan kepada pasien uji klinis, pengumpulan data pasien uji klinis, dan upaya tindak lanjut pasien uji klinis di rumah sakit. Pada hari Sabtu, mereka mengajar siswa-siswi SDN Rawamangun 12 Pagi tentang Penyakit Kardiovaskular. Sedangkan pada hari Minggu, 25 Agustus 2019, para incomings melakukan skrining glukosa, asam urat, kolesterol, dan tekanan darah pada saat Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta. Pada akhir pekan mereka tidak hanya berkeliling di Jakarta, tetapi mereka juga pergi ke Bali, Jogja, Pangandaran, dll. Terdapat pula program sosial untuk semua incomings dengan melibatkan peserta dari CIMSA UPH. Kami mengadakan acara seperti Amazing Race dengan mengunjungi beberapa tempat, yaitu Galeri Nasonal, Museum Nasional, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Monas, Pasar Baru, dan Kota Tua. Tujuan dari program ini tidak hanya untuk meningkatkan hubungan antar peserta GAP exchange, tetapi juga meningkatkan hubungan semua incomings SCORE dan SCOPH. Sebagai laporan akhir, incomings membuat makalah abstrak dan mempresentasikan proyek penelitian mereka. Sebagai penutup, kami mengadakan pesta perpisahan dengan makan malam serta penyerahan sertifikat kepada incomings.
Rokok merupakan salah satu pemicu berbagai penyakit kronis yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes, prevalensi perokok di Indonesia mengalami peningkatan dengan jumlah perokok pria di Indonesia menjadi yang tertinggi di dunia, serta diprediksi lebih dari 97 juta penduduk terpapar asap rokok. Maka dari itu, SCOPH CIMSA FK UIN SH melaksanakan proyek berbasis community development Mari Bersama Berantas Rokok (MASSETER) guna meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya konsumsi rokok bagi perokok aktif maupun pasif. Pada hari Sabtu, 28 Oktober 2019, bersama dengan Departemen Kesejahteraan Sosial DEMA FK UIN SH dan Puskesmas Pisangan telah dilaksanakan intervensi 1 MASSETER di RT/RW 002/02 Pisangan, Ciputat. Kegiatan ini dihadiri oleh warga setempat khususnya perokok aktif serta kepala dan staf Puskesmas. Kegiatan diawali dengan senam kesehatan jantung dan penyuluhan mengenai “Dampak Negatif Rokok Terhadap Kesehatan” oleh Reyfal Khaidar, S.Ked. Setelah penyampaian materi, terdapat pula sesi tanya jawab antar warga dan narasumber. Setelah itu, terdapat penandatanganan komitmen Kawasan Tanpa Rokok yang ditandatangani oleh Sekretaris Camat, kepala dan staf Puskesmas Pisangan, ketua RT 02, panitia MASSETER serta warga yang hadir di atas banner yang telah disediakan. Harapannya melalui komitmen tertulis ini, warga termotivasi untuk menjadikan lingkungannya sebagai wilayah bebas asap rokok. Selain itu, kami juga menyosialisasikan tujuan dan teknis pengisian logbook ‘Riwayat
Merokok’ serta membagikannya kepada perokok aktif untuk menuliskan jumlah konsumsi rokok setiap harinya sebagai data follow up perkembangan perokok aktif setiap bulannya. Diakhir kegiatan, dilakukan pula pemeriksaan kesehatan gratis, seperti antropometri, tekanan darah, glukosa darah sewaktu, kolesterol, serta asam urat khususnya untuk warga yang merokok. Pada hari Sabtu, 14 Desember 2019, kami melaksanakan intervensi 2 MASSETER yang diawali dengan pemaparan materi mengenai bahaya merokok serta bahaya rokok elektrik terhadap remaja oleh dr. Rifky Mubarak, Sp.KFR. Untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta, kami melakukan pretest dan posttest saat sebelum dan sesudah pemberian materi. Banyak remaja yang sangat antusias dan aktif bertanya kepada dr. Rifky. Selanjutnya dilakukan demonstrasi rokok oleh Zahrul Fuadi dan Putri Windiana dengan menyiapkan botol soda berisi kapas yang telah dibolongkan tutupnya lalu dimasukkan sebatang rokok untuk menunjukan dampak asap rokok yang masuk ke dalam paru-paru manusia. Setelah itu, para remaja dibagi menjadi beberapa kelompok yang berisi 2-3 orang untuk membuat poster …
dengan tema bahaya merokok sesuai kreativitas dan imajinasi mereka selama 45 menit. Kegiatan dilanjutkan dengan pengesahan mural yang telah dibuat oleh SCOPH x DEMA dan remaja-remaja setempat dengan persetujuan ketua RT dan Puskesmas Pisangan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terkait bahaya rokok dalam upaya menekan jumlah angka perokok di Indonesia.
MASSETER
CIMSA FK UIN SH
29
Pada bulan Oktober-November 2019 SCOPE CIMSA FK UIN SH yang bekerja sama dengan DEMA FK UIN SH telah mengadakan empat kali intervensi proyek berbasis pengembangan komunitas yaitu CHEESE (Cheers with English). Kegiatan ini dilaksanakan di gedung FK UIN SH Jakarta yang diikuti oleh 20 mahasiswa FK UIN SH angkatan 2019 yang sudah terpilih. Pada intervensi ke-1, kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai anamnesis atau history taking dasar oleh dr. Bisatyo Mardjikoen Sp.BO, sekaligus mengenalkan tahapan anamnesis dengan bahasa Inggris. Kemudian dilanjutkan sesi review dan tanya jawab dari para mahasiswa. Setelah pemberian materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan mempraktikkan langsung tahapan anamnesis pada native speaker. Latihan anamnesis ini menggunakan sistem role play pasien dan dokter, dimana native speaker berperan sebagai “pasien” dan mahasiswa berperan sebagai “dokter”. Terlihat beberapa mahasiswa masih kebingungan dalam berbicara langsung dengan native speaker dengan menggunakan bahasa Inggris. Pada intervensi ke 2-4, kegiatan diawali dengan melakukan review kembali materi yang telah diberikan pada intervensi sebelumnya oleh dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp. BO. Setiap mahasiswa ditanyakan apa saja materi anamnesis yang telah diberikan dengan cara menjawab satu-persatu langkah dalam melakukan anamnesis riwayat penyakit sekarang. Setelah proses review selesai, mahasiswa diberikan pemaparan materi secara langsung melalui praktik roleplay anamnesis dokter-pasien bersama dengan salah satu anggota SCOPE sebagai pasien dengan berbahasa Inggris. Mahasiswa tampak antusias mendengarkan materi yang disampaikan. Setelah pemaparan materi selesai, mahasiswa diminta untuk mempraktikkan secara langsung roleplay anamnesis dokter-pasien dengan salah satu temannya. Dan seperti …..
CHEESE CIMSA FK UIN SH
biasanya, terdapat kegiatan roleplay dokter-pasien dengan native speaker untuk melihat progress para peserta. Setiap sebelum dan sesudah intervensi, mahasiswa juga diminta untuk mengisi pretest dan posttest yang telah disediakan untuk mengukur keberhasilan dan perkembangan dari setiap intervensi. Setelah semua mahasiswa mengisi posttest, acara ditutup dengan berdoa bersama. Selama empat intervensi yang telah berlangsung, terlihat progres yang baik dari mahasiswa dalam melakukan anamnesis dengan berbahasa Inggris. Hal ini dibuktikan dari cara mereka menggunakan vocabulary yang sudah lebih luas dan kemampuan speaking mereka yang sudah lebih percaya diri. Mahasiswa juga tampak mulai menikmati proses roleplay yang mereka lakukan. Semoga melalui intervensi CHEESE ini, mahasiswa FK UIN SH angkatan 2019 yang terpilih menjadi peserta CHEESE dapat meningkatkan profesionalitasnya sebagai calon dokter dan kemampuannya dalam anamnesis, terutama dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
AKAD CIMSA FK UIN SH
Pada bulan Oktober-November 2019, CIMSA FK UIN SH mengadakan intervensi pertama dan kedua proyek Aksi Kita Atasi Diare (AKAD) yang dilaksanakan di RW 15 Ciputat, Tangerang Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat RW 15 mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pembiasaan mencuci tangan, membuat sistem berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat desa dalam pencegahan diare, terbentuknya peer educator, serta melatih member dalam menyelenggarakan aktivitas berbasis Sustainable Project yang baik. Pada hari Minggu, 27 Oktober 2019, CIMSA FK UIN SH menyelenggarakan intervensi pertama di pagi hari yang diawali dengan kegiatan senam bersama masyarakat RW 03 dan 15 di lapangan RW 03 Ciputat. Setelah itu, masyarakat RW 15, ibu kader RW 03, dan panitia berpindah ke Masjid Nurul Huda RW 03 untuk mendapatkan materi mengenai diare oleh dr. Yona Mimanda, Sp.PK. Penjelasan materi meliputi gejala, tatalaksana, hingga tindak pencegahan dari diare itu sendiri. Untuk melihat keberhasilan dan peningkatan pengetahuan, kami meminta para warga untuk mengisi pretest dan posttest pada saat sebelum dan sesudah pemberian materi. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan small working group dimana seluruh warga dibagi menjadi 4 kelompok diskusi yang terdiri dari 10 orang per kelompok untuk membahas kasus diare mulai dari gejala, tanda, hingga tatalaksana yang selanjutnya mereka presentasikan. SWG ini bertujuan sebagai bahan latihan dan alat ukur pemahaman warga terkait materi yang telah disampaikan sebelumnya. Kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan gratis yang terdiri dari pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol. Pada intervensi dua di hari Minggu, 24 November 2019, kami melakukan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta cara mencuci tangan tujuh langkah yang baik dan benar. Sasaran pada intervensi kali ini adalah anak-anak dan ibu-ibu RW 15. Acara dimulai dengan pembukaan serta pemaparan materi tentang PHBS oleh Roehan Firdaus selaku Local Coordinator. Dengan diberikannya materi PHBS diharapkan masyarakat dapat ‌..
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, warga RW 15 juga diajarkan bagaimana cara mencuci tangan tujuh langkah yang baik oleh ibu-ibu kader RW 03 sebagai salah satu upaya tindakan preventif penyakit diare. Selanjutnya diadakan games memindahkan belut ke ember oleh anak-anak RW 15 untuk memeriahkan suasana sekaligus membuat tangan anak-anak menjadi kotor sehingga anak-anak harus mencuci tangannya sekaligus menerapkan cuci tangan tujuh langkah dengan benar sambil didampingi oleh anggota CIMSA FK UIN SH. Hal tersebut bertujuan sebagai bentuk recalling memory pada anak-anak agar terbiasa untuk mencuci tangan dengan benar kedepannya. Acara diakhiri dengan makan dan foto bersama. Dengan adanya kegiatan AKAD ini, diharapkan warga RW 15 dapat memahami dan mengimplementasikan PHBS dalam kehidupan seharihari sebagai upaya pencegahan diare. Selanjutnya akan diadakan follow up untuk mengetahui progres pengimplementasian PHBS oleh warga RW 15.
31
CIMSA FK UIN SH
HAUS
(Helping a Child with Autism)
Pada hari Minggu, 22 September 2019, SCORP CIMSA FK UIN SH mengadakan suatu kegiatan yaitu Helping a Child with Autism (HAUS). Tujuan diselenggarakannya acara yakni untuk meningkatkan pengetahuan, memberi dukungan, serta semangat bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk tidak patah semangat dan terus mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anaknya. Selain itu, HAUS merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan ranah kerja SCORP yaitu vulnerable people, selain bermanfaat bagi masyarakat, HAUS juga bermanfaat untuk meningkatkan wawasan bagi member SCORP. Acara tersebut diselenggarakan di UPD (Unit Pelayanan Disabilitas) Yayasan Sayap Ibu Kota Tangerang Selatan. Member SCORP sekaligus panitia project HAUS disambut hangat oleh Ketua UPD karena menurut beliau acara ini sangat bermanfaat bagi orang tua yang memilki anak autis. Setelah melakukan persiapan panitia membagikan absensi kegiatan serta melakukan assessment primer kepada para orang tua. Ketika dilakukannya assessment primer, banyak orang tua yang senang karena merasa didengar ceritanya, bahkan ada ‌‌.
yang sampai meneteskan air mata ketika bercerita mengenai pengalamannya memiliki anak autis. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC lalu pretest yang terdiri dari sepuluh soal. Selanjutnya pembukaan oleh ketua pelaksana, dan dilanjutkan pemaparan materi tentang pola asuh orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus oleh dr. Isa Multazam Noor, MSc, Sp.KJ (K), beliau menyampaikan bahwa pola asuh orang tualah yang akan menentukan kepribadian anaknya. Setelah itu dilaksanakan tanya jawab bagi orang tua. Pada sesi ini, banyak sekali orang tua yang mengacungkan tangan untuk bertanya kepada dokter Isa, setelah selesai maka dilanjutkan posttest. Acara dilanjutkan dengan pemateri kedua dari perwakilan MPATI yaitu Bapak Wardi Supardi, S.Pd yang memaparkan materi tentang tantrum pada anak autis. Pada kegiatan ini, orang tua antusias menyimak video yang menunjukkan bagaimana sikap orang tua ketika anaknya sedang tantrum dan bagaimana terapis membuat anak yang sedang tantrum menjadi diam dan menuruti perkataan sang terapis. Lalu, Pak Wardi menjelaskan bagaimana anak autis sebenarnya bisa berkembang dan potensi yang dimiliki oleh anak autis. Setelah pemaparan, materi dilanjutkan dengan talkshow dan tanya jawab singkat. Ada salah satu orang tua yang menanyakan sekolah yang bisa dikenyam oleh anak autis dari keluarga kurang mampu, dan mengusulkan Pak Wardi untuk membuat sekolah bagi orang tua dari kalangan tidak mampu. Kemudian, acara ditutup oleh MC dan penyerahan sertifikat kepada pemateri serta dilanjutkan dengan dokumentasi dan assessment post intervensi.
Pada tanggal 14 dan 21 September 2019, SCORP CIMSA FK YARSI telah melaksanakan aktivitas Gerakan Pengendalian Lingkungan Berbasis Vektor yaitu Leptospirosis dan Demam Berdarah (GLADIATOR) di Kampung Kesepatan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. GLADIATOR merupakan serangkaian acara berupa penyuluhan yang mengundang pembicara dari Universitas Yarsi dan Dinas Kesehatan. Tujuan dari aktivitas ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan yang sehat, membantu masyarakat untuk memahami tentang pengendalian lingkungan dan pencegahan terhadap penyakit berbasis vektor khususnya Leptospirosis dan DBD di Kampung Kesepatan, Rorotan, Jakarta Utara. Acara ini bekerja sama dengan Kitabisa dan Livopen. Kondisi lingkungan yang tidak sehat didukung banyaknya sampah yang menumpuk dan juga kondisi geografis yang didominasi oleh sungai dan dekat laut. Beberapa warga daerah tersebut mengatakan bahwa ketika musim hujan tiba, Kampung Kesepatan selalu banjir sehingga banyak tikus dan nyamuk. Hal ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti DBD (demam berdarah), disentri, leptospirosis, dan penyakit lainnya yang dapat merugikan masyarakat sekitar. Kampung Kesepatan ini terbilang cukup rawan terjangkit DBD bukan hanya karena lingkungannya, namun juga di karenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bahaya demam berdarah itu ‌‌‌
sendiri, kondisi geografis yang berada di pinggir kali, hawa di di Jakarta utara konsisten panas sehingga masyarakat jarang menggunakan kelambu. Di tambah lagi belum adanya program pemerintah yang mencapai kampung tersebut, bahkan kampung tersebut tidak juga memiliki kader jumantik. Pada hari pertama, kami mengundang pembicara yaitu Ibu Dian, salah satu dosen di Universitas Yarsi. Di sini, Ibu Dian membawakan materi mengenai Leptospirosis dan dilanjutkan dengan posttest. Setelah pemberian materi selesai, kami melakukan games dengan masyarakat dan dilanjutkan dengan pemberian hadiah dan doorprize. Setelah acara berakhir, kami berfoto bersama dengan masyarakat. Hari kedua pelaksanaan GLADIATOR yang dilaksanakan pada 22 September 2019 memiliki daya tarik tersendiri, yakni terdapat majalah dinding mengenai Leptospirosis dan DBD yang telah dibuat bersama. Acara terdiri dari pemberian materi dari Dinas Kesehatan mengenai perilaku kehidupan dan lingkungan sehat dan pemberian materi mengenai DBD dari Ikatan Kesehatan Masyarakat Universitas Yarsi yaitu Bu Kholis
yang sebelum dan sesudahnya akan dilakukan pretest dan posttest. Setelah pemberian materi selesai, dilakukan penutup, foto bersama, dan penyerahan kelambu kepada masyarakat yang datang. Sisanya, kita melakukan pembagian kelambu ke masyarakat dengan cara berkeliling kampung dari rumah ke rumah.
GLADIATOR
CIMSA FK YARSI
33
Pada akhir bulan Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga saat ini berjumlah ribuan kasus. Menurut data awal, epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Pada bulan Februari 2020, World Health Organization memberi nama virus baru tersebut Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Coronaviruses (CoV) adalah virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Coronavirus disease (COVID-19) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Semua orang secara umum rentan terinfeksi. Pneumonia Coronavirus jenis baru dapat terjadi pada pasien immunocompromised dan populasi normal, bergantung pada paparan jumlah virus. Paparan virus dalam jumlah besar dalam satu waktu dapat menimbulkan penyakit walaupun sistem imun tubuh kita sedang berfungsi normal. Kelompok masyarakat dengan sistem imun lemah seperti orang tua, wanita hamil, dan kondisi lainnya dapat lebih mudah terinfeksi. Gejala yang dapat ditemukan pada penderita Coronavirus Disease 2019, yaitu: demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak), dan sulit bernapas atau sesak. Namun, perlu diketahui bahwa demam tidak selalu didapatkan pada beberapa keadaan, terutama pada usia
geriatri atau pada mereka dengan imunokompromis. Gejala tambahan lainnya yaitu nyeri kepala, nyeri otot, lemas, diare dan batuk darah. Pada beberapa kondisi ‌..
HEALTH CLASS CIMSA FK YARSI
dapat terjadi tanda dan gejala infeksi saluran napas akut berat atau Severe Acute Respiratory Infection (SARI). Pada tanggal 7 Maret 2020, CIMSA FK YARSI mengadakan acara Health Class (Spreading Awareness of Coronavirus) di International Humanity Foundation (IHF). Acara ini dimulai pada pukul 13.00 sampai pukul 16.00 dengan tujuan agar masyrakat lebih mengetahui tentang pengertian, penularan, dan pencegahan Coronavirus. Kami mengajarkan bagaimana etika bersin yang baik dan meminta masyarakat ikut mempraktikan bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Acara ini meliputi presentasi, pretest, posttest, dan mini games. Keberhasilan acara ini tidak terlepas dari kerja keras panitia dan teman-teman anggota CIMSA FK YARSI. Acara yang kami laksanakan berjalan dengan baik hingga akhir penutupan dan mendapat respon positif dari masyarakat. Kami harap dengan diadakannya acara ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan bahaya Coronavirus. Semoga masyarakat menjadi sadar untuk lebih menjaga kesehatan agar dapat membantu mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019.
SEMANGKA CIMSA FK YARSI
Di Indonesia, hipertensi masih termasuk dalam salah satu masalah NCDs (Non-Communicable Diseases) yang sangat tinggi. Hipertensi dikenal sebagai silent killer karena dapat menyebabkan kematian tanpa menimbulkan gejala apapun. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait penyakit ini masih kurang, Maka dari itu, Community Development CIMSA FK YARSI mengadakan acara SEMANGKA (Semangat Melawan Darah Tinggi di Kampung Kapitan) yang dilaksanakan di RT 15 Kampung Kapitan. Sebelumnya pada intervensi 1, telah dilakukan pemberian materi mengenai pengetahuan seputar hipertensi. Pada intervensi 2 kali ini, dilakukan pemberian materi mengenai makanan sehat sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang makanan sehat guna mencegah hipertensi. Acara dilaksanakan pada hari Selasa, 3 September 2019. Pada pukul 15.45 WIB acara dimulai dengan registrasi, pemberian cinderamata, dan pemeriksaan kesehatan. Kemudian dilakukan pemberian materi oleh Koor Humas SEMANGKA, yaitu Muhammad Chairul Syah. Sebelumnya telah dilakukan pretest terlebih dahulu. Setelah itu dilakukan sesi tanya jawab dan peserta terlihat sangat aktif dan antusias. Kemudian ditutup dengan posttest. Kegiatan dilanjutkan dengan lomba menghias nasi kuning. Peserta sangat antusias, mereka mampu mengkreasikan secara unik. Hadiah berupa sembako untuk setiap anggota kelompok pemenang. Kegiatan ditutup dengan foto bersama pada pukul 17.30 WIB. Pada hari Sabtu, 21 September 2019 dilakukan intervensi 3, kegiatan intervensi terakhir. Pada pukul 07.00 WIB panitia sudah bersiap. Sembari menunggu kehadiran seluruh peserta, dilakukan pemeriksaan kesehatan berupa cek tekanan darah dan pemeriksaan kolesterol. Selain itu, peserta juga mengisi kuisioner terkait hipertensi. Pukul 09.30 WIB acara dimulai dengan sambutan, kemudian dilanjutkan dengan ‌‌‌.
pemaparan materi penanganan hipertensi dengan olahraga oleh dr. Diniwati Mukhtar, M.Kes, AIFM. Sebelumnya telah dilakukan pretest terlebih dahulu. Pemberian materi ditutup dengan posttest dan foto bersama pembicara. Setelah itu, seluruh peserta dan panitia mengikuti senam. Pada penghujung acara, diumumkan peserta yang meraih hasil pretest, posttest, dan kuesioner terbaik serta ditutup dengan foto bersama. Semoga segala rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat bagi warga sekitar sehingga menjadi lebih peduli dalam menangani dan mencegah hipertensi serta dapat mengaplikasikannya secara mandiri.
35
CIMSA UPH
SCOOBY DOO
Edukasi merupakan pondasi dari hidup manusia. Kita tidak dapat mengabaikan kepentingannya, dapat dilihat bahwa sekarang semua hal membutuhkan pencapaian pendidikan pada level tertentu. Contohnya, saat mendaftarkan diri untuk pekerjaan, biasanya pendaftar diharuskan memiliki pendidikan sarjana atau lebih tinggi. Berdasarkan hasil survei yang diadakan oleh Youthmanual, atau yang sekarang bernama Rencanamu, 92% siswa SMA atau sederajat belum bisa menentukan jurusan yang diinginkan atau karir mereka nantinya. Bahkan 45% diantara mahasiswa menyesali keputusan mereka terhadap jurusan yang mereka miliki saat ini. Kami melakukan survei terhadap siswa SMA yang mendaftar dan mengikuti acara kami, School of Brilliant Young Doctors (ScoobyDoo) 5.0. Hasil survei menunjukkan 30 dari 85 (35.29%) siswa SMA masih belum bisa menentukan jurusan yang mereka inginkan. Kami memutuskan untuk membuat kegiatan ini sebagai wadah bagi siswa SMA, dimana mereka bisa belajar dan membiasakan diri dengan sistem dan metode pembelajaran di Fakultas Kedokteran.
Pada 26 dan 27 Oktober 2019, SCOME dan SCOPH CIMSA UPH mengadakan ScoobyDoo 5.0 dengan siswa SMA sebagai pesertanya. Di ScoobyDoo, peserta diberikan kesempatan untuk memperagakan metode pembelajaran di Fakultas Kedokteran melalui berbagai bentuk simulasi dengan Infark Miokardium sebagai tema pembelajaran. Kami mengundang beberapa spesialis kardiologi dari Rumah Sakit Siloam sebagai pembicara. Rangkaian acara terdiri dari lecture oleh dr. Sunanto Ng M.Sc Sp.JP. Pemaparan mengenai kelas PBL dan Clinical Skills oleh dr. Indah Sukmawati Sp.JP. Kelas Clinical Skills, tur rumah sakit, plenary lecture diberikan oleh dr. Michael Tanaka Sp.JP. Terakhir, diadakan talkshow oleh narasumber MÊdecins Sans Frontières (MSF) yaitu dr. Lukman Hakim. Seluruh rangkaian dilakukan dalam 2 hari di Fakultas Kedokteran UPH dan Rumah Sakit Siloam Lippo Village. Tujuan utama dari acara ini adalah memperkenalkan metode pembelajaran di Fakultas Kedokteran, terutama Kurikulum Integrasi di UPH. Kami juga bertujuan meningkatkan kesadaran mengenai Infark Miokardium melalui diskusi terkait topik ini. Kami harap setelah mengikuti acara ini, peserta diberi pencerahan dalam menentukan jurusan yang tepat bagi mereka.
Banyak pasien di Indonesia yang didiagnosis kanker payudara dan kanker serviks. Namun, mereka tidak sadar terhadap kondisi mereka ataupun jika mereka sadar, mereka biasanya baru terdiagnosis di stadium akhir dari kanker tersebut. Akibat diagnosis yang terlambat ini, biasanya sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan penanganan medis yang mereka perlukan. Kesadaran mengenai kanker payudara dan kanker serviks di Indonesia juga masih kurang, terutama di kalangan perempuan. Dalam rangka Breast Cancer Awareness Month di bulan Oktober, SCORA CIMSA UPH mengadakan acara BERKARYA pada hari Minggu, 27 Oktober 2019. SCORA CIMSA UPH bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia. BERKARYA merupakan singkatan dari Bersatu Melawan Kanker Serviks dan Payudara. Acara ini berfokus kepada perempuan, mengingat kita membicarakan mengenai organ yang dimiliki oleh perempuan, dan perempuan berisiko lebih tinggi untuk terdiagnosis kanker payudara dan kanker serviks. Acara ini diadakan di salah satu puskesmas di Tangerang. Sebelum acara dimulai, ketua pelaksana dari acara ini memberikan sambutan mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Untuk meningkatkan kesadaran mengenai kanker payudara dan kanker serviks, dr. Karla Kurnia dari Yayasan Kanker Indonesia berbicara mengenai SADARI dan SADANIS untuk mengingatkan perempuan agar dapat memeriksa sendiri kelainan yang
mereka miliki. SADARI dan SADANIS adalah beberapa langkah yang dapat perempuan lakukan untuk mendeteksi kelainan pada payudara mereka untuk memeriksa apakah mereka memiliki kanker payudara atau tidak. Hal ini dilakukan untuk memberi tahu perempuan mengenai informasi tentang diri mereka dan periode waktu mereka harus melakukan pemeriksaan payudara sehingga mereka sadar akan apa yang terjadi pada tubuh mereka. Sekitar 15 orang datang ke acara ini pada hari Minggu. Mereka antusias mengenai topik ini. Peserta yang datang juga dibagi dalam kelompok kecil sehingga mereka bisa berdiskusi mengenai materi yang diberikan selama seminar dan bertanya jika ada hal yang masih membingungkan dari apa yang telah disampaikan oleh dr. Karla Kurnia saat seminar. Selain seminar, SCORA juga memberikan tes IVA gratis yang dibantu oleh dr. Mitha, dr. Felicia, dan dr. Nathania. Pemeriksaan IVA dan hasilnya berlangsung dengan baik, ada 9 peserta yang mengikuti pemeriksaan dengan hasil pemeriksaan negative tanpa gejala dari kanker serviks. SCORA CIMSA UPH berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran ‌‌
perempuan mengenai kanker payudara dan kanker serviks. Kami juga berharap edukasi yang diberikan dapat digunakan untuk memeriksa diri mereka sebagai bentuk pencegahan.
BERKARYA CIMSA UPH
37
CIMSA UPH telah melaksanakan salah satu community development yang bernama “Gerakan Berhenti Merokokâ€? atau dikenal sebagai GEBROK 5.0 yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada siswasiswi SMA sebagai target peserta akan dampak negatif dari rokok dan sejenisnya seperti e-cigarette (vape) terhadap kesehatan mereka. Acara GEBROK 5.0 dilaksanakan di SMAN 17 Tangerang sebanyak tiga kali intervensi. Intervensi pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2020, sebagai langkah pertama untuk mengedukasi peserta dalam mengetahui dan memahami akan bahaya dari rokok dan sejenisnya, serta mendorong peserta yang merokok untuk berhenti dari kemauan mereka sendiri. Acara dibuka oleh MC serta pemberian pretest, lalu dilanjutkan pemaparan materi bahaya dari rokok dan sejenisnya seperti e-cigarette (vape) oleh dokter Sylvia Sagita Siahaan. Dokter Sylvia tidak hanya memaparkan pengetahuan masyarakat umum, tetapi juga memberikan pengetahuan yang lebih dalam dari segi medis dampak rokok. Materi yang dipaparkan juga menyinggung tentang e-cigarette atau biasa lebih dikenal sebagai vape, dimana banyak yang masih tidak tahu ataupun ragu mengenai dampak dari vape ini. Pemaparan materi sangatlah menarik sehingga peserta yang merupakan siswa-siswi SMA dapat mengerti dengan baik. Selanjutnya, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti rangkaian acara selanjutnya, yakni game booth. Terdapat 3 booth, dimana masing-masing booth didatangi 2 kelompok yang akan berkompetisi bermain, sambil belajar lebih dalam mengenai topik acara. Booth pertama berupa eksperimen rokok dan kapas, dengan kapas di dalam botol yang akan menghitam bila asap rokok dihisap ke dalam botol, dilanjutkan dengan game berupa quiz mengenai rokok. ‌‌
GEBROK 5.0 CIMSA UPH
Booth kedua berupa kumpulan fun fact mengenai rokok, dimana panitia akan memberikan berbagai pertanyaan untuk peserta jawab. Booth ketiga berupa game seperti eat bulaga dimana seseorang memperagakan suatu kata, dan orang lain menebak kata tersebut. Acara GEBROK 5.0 intervensi pertama diakhiri dengan posttest kepada para peserta untuk menguji apakah pemaparan materi dari lecture dokter Sylvia dan game booth mereka mengerti, serta sesi bonding dan pembagian konsum kepada peserta. Para peserta juga diberikan notebook yang berisi pertanyaan-pertanyaan personal mengenai pengalaman dan alasan mereka merokok (bagi yang merokok), serta kalender untuk ditandai peserta sebagai tanggal mereka ingin berhenti merokok, dan juga gambar rokok yang akan mereka beri titik hitam setiap kali mereka merokok. Sesi bonding ini bertujuan agar peserta yang merokok lebih terbuka dan juga dapat diberikan bimbingan dari panitia secara langsung dan tanpa tekanan apapun.
38
4 U NIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
REGION 4
CIMSA FK UNISBA
DIPAEHAN
Merokok merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit paru-paru pada manusia. Salah satu upaya pencegahan kebiasaan ini adalah dengan melaksanakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. CIMSA FK Unisba ikut berpartisipasi dalam memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia dengan acara "DIPAEHAN". Tahun ini kegiatan ini bertema "Cintai Paru-Paru, Agar Tidak Menjadi Abu". DIPAEHAN adalah kata dalam bahasa Sunda yang artinya “mematikan�. Kata mematikan yang dimaksud adalah dengan mematikan rokok. DIPAEHAN juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok tembakau. Menurut sebuah survei, perokok paling aktif dimulai saat usia remaja. Oleh karena itu, DIPAEHAN berfokus pada peningkatan kesadaran bahaya rokok pada remaja. Pertiwi Middle School, yang terletak di Jalan Kebon Bibit No. 16, Tamansari, Kabupaten Bandung Wetan, Kota Bandung adalah lokasi pelaksanaan acara DIPAEHAN.
Keadaan sekolah tersebut cukup memprihatinkan meski masih bisa dikatakan layak. Gedung sekolah digunakan bersama untuk kegiatan belajar mengajar siswa SD, SMP, dan SMA secara bergantian. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena kebiasaan siswa SMA dapat secara langsung dicontoh oleh siswa SD dan SMP. Salah satunya adalah kebiasaan merokok. Kegiatan DIPAEHAN berlangsung di salah satu kelas dengan 30-40 siswa. Kegiatan pertama adalah konseling yang disampaikan oleh Dr. Azka Nabila sebagai salah satu alumni CIMSA FK Unisba dengan nilai UKMPPD tertinggi di Indonesia. Beliau membawakan materi tentang bahaya merokok dan dampaknya terhadap manusia. Para siswa mengeluarkan tanggapan yang lucu dan bervariasi ketika materi disampaikan. Ada yang merasa takut, penasaran, dan ada yang bercanda. Acara dilanjutkan dengan simulasi bahaya asap tembakau untuk paru-paru. Kami menggunakan barang bekas yang sederhana sehingga siswa dapat membuatnya sendiri. Benda simulasi tersebut hanya membutuhkan botol, kapas, air, dan rokok tembakau. Setelah benda simulasi tersebut terbentuk, kami memperhatikan botol dan kapas. Perubahan tersebut merupakan efek nikotin. Simulasi ini membuat semua siswa antusias dan ingin mencobanya sendiri. Sebagai penutup, dilaksanakan permainan tanya jawab sebagai salah satu bentuk evaluasi materi yang disajikan.
Bersama dengan Komunitas Tanpa Batas, SCOPH CIMSA FK Unisba mengadakan Program Anak Jalanan atau PONAKAN sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama diadakan pada 5 Mei 2019 di depan Hotel 101 Bandung. Pada pertemuan ini, kami memperkenalkan diri dan bertanya seputar umur dan edukasi dari anak-anak Komunitas Tanpa Batas. Ratarata mereka berumur 5-14 tahun. Kami mengetahui bahwa mereka umumnya pedagang di jalanan yang menjual beberapa hal seperti tisu dan minuman. Pada pertemuan ini, kami juga membantu Komunitas Tanpa Batas untuk mengajarkan tugas sekolah anak-anak, mulai dari matematika hingga bahasa. Pertemuan kedua diadakan di depan Carefour Kiara Condong, Bandung dengan total 20 anak-anak dari Komunitas Tanpa Batas. Pada pertemuan kedua, kami juga bertemu Pak Aji, pengasuh dari Komunitas Tanpa Batas. Kami kemudian mengajarkan anak-anak bagaimana mencuci tangan 6 langkah dengan benar, mengingatkan untuk menjaga tangan mereka bersih sebelum makan, dan memberi tahu jenis makanan yang mereka harus konsumsi untuk menjaga kesehatan mereka seperti buah, sayur, dan daging. Kami juga mengajarkan cara menggosok gigi yang benar dengan menggunakan alat peraga berupa gigi dan sikat gigi. Selain seputar kesehatan, kami juga mengajarkan mereka mengenai matematika dan mereka juga aktif meminta contoh soal matematika.
Pada pertemuan ketiga dan terakhir dari PONAKAN, kami memberikan dua buah materi. Hal pertama yang kami ajarkan adalah jenis-jenis sampah. Kami mengajarkan bahwa terdapat tiga jenis sampah, yaitu sampah organik atau yang bisa terurai, sampah anorganik atau yang tidak bisa terurai, serta sampah B3 atau berbahaya. Kami juga mengajarkan contoh dari setiap jenis sampah dan dimana harus membuangnya sesuai dengan tempat sampahnya. Kami juga mengingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, melainkan dibuang pada tempatnya. Selanjutnya, kami mengajarkan kepada mereka tentang bahaya menggunakan obat-obatan terlarang dan narkoba. Mereka menonton video penjelasan apa itu obat-obatan terlarang dan narkoba, bahaya mengonsumsi tanpa resep dokter, efek dari obat-obatan terlarang dan narkoba, serta jenis obatobatan terlarang atau narkoba yang sering ditawarkan oleh orang asing seperti LSD atau bahkan menghirup lem. Kami mengingatkan mereka untuk selalu berhatihati karena orang asing sering menawarkan anak-anak yang tidak tahu apakah itu berbahaya atau tidak.
PONAKAN memberikan kami kesempatan untuk menunjukkan diri kami kepada masyarakat dan memberikan pengalaman yang penting sebagai member SCOPH untuk belajar, meningkatkan skills kami, dan berbagi ide mengenai kesehatan ke komunitas.
PONAKAN
CIMSA FK UNISBA
41
Untuk mendukung tercapainya “3 Zeroes” pada tahun 2030, khususnya untuk poin absennya stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV, SCORA CIMSA FK Unisba menyelenggarakan sebuah aktivitas bernama Sharing Over The Power (STOP). Program “3 Zeroes” merupakan sebuah program yang berfokus pada 3 poin utama: 0 kasus baru infeksi HIV, 0 stigma dan diskriminasi, serta 0 angka kematian berhubungan dengan AIDS. STOP juga bertujuan untuk merayakan Hari AIDS Sedunia 2019. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2019 bertempat di Auditorium FK Unisba. Peserta acara yang hadir terdiri atas member CIMSA FK Unisba dan mahasiswa FK Unisba dari tahun pertama hingga akhir. Kami memilih target peserta ini dikarenakan masih banyak mahasiswa kedokteran FK Unisba yang kurang memiliki pengetahuan tentang penyakit menular seksual, khususnya HIV dan AIDS dan masih banyak diantara mereka yang mendiskriminasi ODHA. Aktivitas ini dimulai dengan training oleh Arsya Rahmadian Tantra (PETRA 2019) dengan topik HIV, AIDS, dan Penyakit Menular Seksual, serta Moch. Halim Nurrachman Wijayasomantri (PETRA 2019) dengan topik Pendidikan Seksual Komprehensif. Untuk mengukur keberhasilan training, para peserta diminta untuk mengerjakan pretest dan posttest pada saat sebelum dan sesudah sesi training. Aktivitas diakhiri dengan sesi sharing oleh ODHA yang merupakan aktivis dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung. Para ODHA membagikan cerita dan pengalaman mereka serta impresi yang didapatkan ODHA dari masyarakat, …
STOP
CIMSA FK UNISBA khususnya di Bandung. Diskriminasi tersering yang dirasakan oleh mereka berasal dari para perawat dan administrasi pelayanan kesehatan, bahkan terkadang dilakukan oleh dokter dimana salah satu dari mereka pernah ditolak untuk mendapatkan perawatan dari dokter gigi karena positif HIV. Sebagai seorang dokter di masa depan, kita harus benar-benar paham hal-hal terkait HIV sehingga nantinya tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHA, khususnya di pelayanan kesehatan. Selain itu, kita memiliki kewajiban untuk membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat luas, untuk mencapai tujuan dari program “3 Zeroes” 2030. Aktivitas ditutup dengan penyampaian apresiasi dan rasa terima kasih kepada para ODHA dari KPA atas kontribusinya sebagai pembicara dengan memberikan sertifikat dan hadiah. Kami berharap dengan diadakannya acara ini, para mahasiswa tidak hanya mengetahui hal-hal terkait HIV dan AIDS, tetapi juga dapat mendukung eliminasi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA serta menjadi peer educator kepada masyarakat luas selaku dokter di masa yang akan datang.
TALASEMIA CIMSA FK UNPAD
Pada tahun ini, BAKTEREMIA (Bersama CIMSA Berantas KEK dan Anemia) telah memasuki tahun kedua dengan mengangkat tema stunting, hal ini didukung dengan fakta yang menyatakan bahwa wanita hamil dengan anemia dan kekurangan energi kronis memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi berat badan rendah yang merupakan salah satu faktor risiko stunting. Nama BAKTEREMIA pun kami ubah menjadi TALASEMIA (Tanggap Lawan Stunting, KEK, dan Anemia). Pada intervensi pertama, kami melakukan perkenalan dan primary assessment dengan menyebarkan kuesioner yang berisi 10 pertanyaan tentang KEK, 10 pertanyaan tentang anemia, dan 5 pertanyaan tentang stunting. Setelah itu, kami melakukan permainan tanya jawab dan permainan kursi. Selesai bermain, kami memakan rujak sambil berbincang-bincang bersama warga dengan harapan kami dapat lebih diterima di masyarakat dan mereka lebih percaya kepada kami, agar kerja sama antara komunitas dengan CIMSA menjadi lebih mudah. Pada intervensi kedua, kami mengundang 3 pembicara, yaitu dr. Dwi Oktari Erfianti, Sp.A, M.Kes sebagai narasumber “Stunting”, dr. Dani Setiawan, Sp.OG, M.Kes sebagai pembicara untuk materi “Anemia saat Kehamilan”, dan Euis Deningsih, SST sebagai pembicara untuk materi “Nutrisi dan 1000 HPK”. Dokter Dani sebagai narasumber “Anemia”, berbicara tentang penyebab anemia pada wanita hamil, cara menghindarinya, dan bagaimana cara menanganinya. Pada materi kedua tentang “Stunting”, dr. Dwi Oktari membahas tentang dampak stunting pada kesejahteraan negara dan bagaimana cara mendeteksi stunting sedini mungkin dengan menggunakan grafik WHO atau KMS sehingga ketika dirujuk ke dokter anak, pasien dapat segera diberikan intervensi agar pertumbuhan kembali normal.
Pada materi “Nutrisi untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan”, Bu Euis berbicara tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, pentingnya pemberian ASI eksklusif, dan waktu pemberian makanan tambahan. Selain itu, Bu Euis juga berbicara tentang cara seorang ibu rumah tangga dalam mengatur makanan keluarganya sesuai nutrisi yang lengkap. Ketiga pembicara sepakat bahwa kader merupakan garda depan kesehatan di masyarakat, karena kader akan selalu didengar oleh masyarakat tanpa hambatan saat berkomunikasi dan kepercayaan yang muncul karena mereka sudah saling kenal sebelumnya. Narasumber kami juga memotivasi kader untuk menyebarkan pengetahuan mereka yang telah diperoleh dalam kesempatan ini. Kita semua berharap bahwa kader yang telah bergabung dengan TALASEMIA dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam membimbing menuju kesehatan nasional yang lebih baik.
43
CIMSA FK UNPAD
CORONER
Salah satu sustainable project CIMSA FK Unpad adalah CORONER (Community of Hypertension Eradicator), yang bertujuan mengurangi prevalensi hipertensi di Desa Cipacing, karena berdasarkan penelitian tahun 2014 terdapat 59,7% orang yang menderita hipertensi di Desa Cipacing. Sasaran kegiatan ini adalah kader dan masyarakat Desa Cipacing, khususnya RT 1-3 RW 08 Desa Cipacing. Tahun ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan sustainable project CORONER yang sudah dilaksanakan selama 4 tahun. Pada tahun ini, CORONER berfokuskan pada upaya pencegahan dan pengobatan hipertensi. Pada intervensi pertama, kami mengundang peserta untuk datang ke Posyandu untuk memeriksa tekanan darah dan memberikan pendidikan tentang pencegahan dan pengobatan serta upaya gaya hidup sehat. Pada saat acara berlangsung, tidak banyak orang datang ke Posyandu, maka kami datang ke rumah mereka satu per satu dan memeriksa tekanan darah mereka dan menuliskannya di tabel sebagai penilaian proyek ini.
Saat memeriksa tekanan darah, kami memberikan edukasi dengan bertanya tentang aktivitas harian mereka dan asupan makanan untuk mengetahui apa penyebab hipertensi mereka. Kami memberi tahu tentang makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah agar dapat mereka hindari. Kami juga mengatakan kepada mereka untuk mengkonsumsi obat hipertensi secara teratur bagi mereka yang sudah memiliki tekanan darah tinggi dan telah diresepkan oleh dokter untuk mengkonsumsi obat. Terakhir, kami juga memberitahu mereka untuk berolahraga secara teratur. Keesokan harinya, kami mengadakan senam bernama “Senam Jantung Sehat� di pagi hari yang bekerja sama dengan Yayasan Jantung Indonesia. Seperti yang kita ketahui, manfaat dari kegiatan ini adalah menjaga kesehatan jantung dan mencegah terjadinya hipertensi. Mereka juga mendapat edukasi tentang kegiatan yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung yang disampaikan oleh Ibu Ratu sebagai salah satu anggota Yayasan Jantung Indonesia. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran mereka tentang betapa pentingnya kesehatan jantung. Sebagai penutup, mereka berdiskusi kembali mengenai pencegahan dan pengobatan hipertensi yang telah mereka lakukan sebelumnya bersama Community Development Director CIMSA FK Unpad. Mereka juga menyampaikan bahwa senam ini harus diadakan secara rutin setiap minggu. Jadi, kami membuat klub dengan Ibu Omah sebagai koordinator untuk mengelola kegiatan rutin yang mereka inginkan.
Little Einstein merupakan proyek berbasis pengembangan komunitas yang diadakan oleh SCORE CIMSA FK Unpad dengan siswa kelas 10 SMAN Jatinangor sebagi target. Proyek ini bertujuan untuk membentuk kader yang memiliki pengetahuan dan minat lebih di bidang penelitian dalam upaya merintis penelitipeneliti Indonesia di masa depan. Pada bulan November sampai Desember, SCORE CIMSA FK Unpad telah melaksanakan tiga kali intervensi. Intervensi pertama dilaksanakan pada tanggal 2 November 2019. Intervensi ini bertujuan untuk membangun ikatan antara kader SMAN Jatinangor dengan anggota CIMSA FK Unpad. Kegiatan diawali dengan pembagian kelompok untuk mengikuti empat permainan yang telah disiapkan oleh panitia. Dua jenis permainan bertujuan untuk membentuk kekompakan dan satu permainan lainnya bertujuan untuk memperkenalkan penelitian yang disebut “Volcano”. Para kader diberikan demonstrasi dalam membuat percobaan gunung berapi untuk selanjutnya mereka praktikkan secara langsung. Para kader terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan diakhiri dengan sesi sharing untuk mengetahui lebih jauh terkait minat dan pengetahuan kader mengenai penelitian. Keesokan harinya kita melanjutkan intervensi kedua Little Einstein. Pada intervensi kali ini, para kader diberikan sebuah materi mengenai karya ilmiah oleh Namira Assyfa Nurazizah dan Fita Fadila ……
dari SRC FK Unpad. Materi yang diberikan meliputi pengenalan awal mengenai dasar penelitian dan pembuatan karya tulis ilmiah. Para kader sangat antusias dalam mendengarkan materi yang diberikan dan aktif bertanya. Kegiatan dilanjutkan dengan bermain, istirahat, dan makan bersama. Setelah itu, para kader diminta untuk melakukan snake experiment yang diawali dengan pemberian demonstrasi oleh para panitia. Para kader didampingi oleh fasilitator mencoba untuk mengulangi apa yang telah dicontohkan oleh panitia. Eksperimen cukup sulit untuk dilakukan karena memerlukan komposisi yang tepat, mulai dari menuangkan pasir ke dalam kaca hingga menambahkan campuran gula dan soda kue dengan perbandingan yang tepat. Kegiatan diakhiri dengan sesi sharing bersama para fasil untuk meningkatkan kekompakan. Pada 10 November 2019, kami melaksanakan intervensi ketiga di SMA Jatinangor. Kegiatan kali ini adalah melakukan FGD terhadap suatu kasus yang telah disiapkan oleh panitia. Sebelumnya, para kader dibagi menjadi beberapa kelompok yang didampingi oleh fasilitator CIMSA. Studi kasus yang diberikan ………….
merupakan kasus-kasus yang umum terjadi di sekitar lingkungan sekolah mereka. Terdapat dua kasus ilmu pengetahuan sosial dan lima kasus ilmu pengetahuan alam. Para siswa diminta menganalisis kasus dan menuliskan hasil analisis mereka pada kertas flipchart untuk selanjutnya dipresentasikan. Setelah sesi FGD, kegiatan dilanjutkan dengan beberapa permainan. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan pemberian tugas kepada para kader untuk melakukan pengambilan data dan pembuatan presentasi yang akan dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.
LITTLE EINSTEIN
CIMSA FK UNPAD
45
Untuk memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara pada bulan Oktober, kami mengadakan ABRACADABRA yang merupakan kepanjangan dari Awareness of Breast and Cervical Cancer: Don't be afraid. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker payudara dan leher rahim/serviks, juga untuk mendukung pasien dan penyintas kanker ini. Acara ini terdiri dari beberapa intervensi. Pada intervensi pertama pada tanggal 26 Oktober 2019, kami mengunjungi Rumah Singgah Kasih yang merupakan tempat bagi pasien kanker dan penyintas yang tinggal di luar Bandung yang dikelola oleh Bandung Cancer Society. Kami terinspirasi oleh cerita dan pengalaman mereka. Kami juga membawa beberapa buah tangan untuk menunjukkan dukungan kami kepada mereka. Sehari sebelum intervensi kedua, kami mengadakan Local Peer Educator Training dengan dua topik: kanker payudara dan kanker serviks. Topik kanker payudara disampaikan oleh Ny. Lola dari organisasi Lovepink. Organisasi Lovepink adalah organisasi yang bekerja untuk memberikan pendampingan bagi pasien kanker payudara dan keluarga mereka. Ibu Lola juga seorang penyintas kanker payudara. Beliau mengajari kami tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri), sebuah metode memeriksa payudara kita sendiri untuk diagnosis dini sebagai upaya mencegah kanker payudara. Topik kanker serviks disampaikan oleh Dewi Rani Pelitawati, salah satu PETRA di CIMSA FK Unpad. Beliau mengajari kami tentang etiologi, faktor risiko, tanda, dan gejala kanker serviks. Semua materi yang diajarkan ditujukan untuk mempersiapkan kita menjadi fasilitator dalam diskusi kelompok tentang intervensi kedua di Desa Panyileukan.
ABRACADABRA
CIMSA FK UNPAD
Pada 29 Oktober 2019, kami mengadakan intervensi kedua. Acara ini terdiri dari seminar tentang kanker payudara dan kanker serviks, talkshow dengan para penderita kanker, serta tes IVA dan pap smear gratis untuk para kader perempuan di Desa Panyileukan. Seminar tersebut dibawakan oleh Yayasan Kanker Indonesia. Kami juga berkolaborasi dengan mereka untuk memberikan tes IVA dan pap smear gratis bagi semua peserta. Narasumber talkshow adalah Ibu Yulyta, seorang penyintas kanker serviks, dan Ibu Herti, seorang penyintas kanker payudara. Sembari menunggu tes IVA dan pap smear, kami mengadakan diskusi kelompok di mana kami membagi kader menjadi kelompok-kelompok kecil dan membahas kanker payudara dan leher rahim, dengan fokus pada tahap pencegahan dini, yang meliputi SADARI. Kami berharap ABRACADABRA dapat memberikan dampak pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang payudara dan kanker serviks, serta dapat berpartisipasi dalam mengurangi jumlah penderita kanker payudara dan kanker serviks. Kami juga berharap penderita dan penyintas mendapatkan dukungan kami, serta menyadari bahwa mereka tidak sendirian.
46
5 UNIVERSITAS GADJAH MADA
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
REGION 5
Berdasarkan data dari Dinas Sosial Badan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (2019), terdapat 67.000 anak jalanan dan 11.009 anak terlantar. Anak jalanan maupun anak terlantar termasuk kategori manusia yang haknya rentan diambil, Rumah Impian merupakan salah satu NGO di Yogyakarta yang memberdayakan mereka. Pada 22 Februari lalu, SCORA x SCORP CIMSA UGM berkesempatan kolaborasi bersama 20 anak binaan Rumah Impian usia 10-15 tahun dalam acara REACH 2.0. Project ini dilaksanakan di Grhatama Pustaka. Supaya pesan yang disampaikan berkesan, REACH 2.0 diadakan dalam bentuk games. Games yang dibuat menyesuaikan dengan perilaku yang kerap didapat anak jalanan. Pertama, banyak anak-anak yang menjadi pekerja seks, melihat data dari ECPAT Indonesia setidaknya 30% pekerja seks di Indonesia adalah anak-anak. Sebagai mahasiswa kedokteran, kami berbagi pengetahuan mengenai kesehatan seksual melalui games: Organku, Organmu. Anak-anak menempelkan nama penyakit yang dapat menjangkit pada organ reproduksi yang tepat. Kedua, melalui permainan ular tangga, mereka diuji kepekaan mengenai cyberbullying dan bentuk-bentuknya, seperti hate speech, dan juga media yang digunakan. Apabila menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat mengenai kausa yang disebutkan maka mereka mendapat giliran menggulir dadu. Ketiga, anak jalanan rentan terjebak child trafficking, sepanjang tahun 2005 hingga 2017 sebanyak 1.155 korban trafficking adalah anak-anak (International Organization for Migration). Kami memberikan kausa mengenai hal tersebut. Dalam games ini, setiap dari mereka harus memberi respon atau pendapat yang berbeda. Untuk melekatkan esensi dari games ini, salah
REACH 2.0 CIMSA UGM
berbeda. Untuk melekatkan esensi dari games ini, salah satu dari kami berperan sebagai orang yang ingin memberikan barang ke anak dengan memaksa. Sekar, salah satu dream mentor, (sebutan untuk pendamping) turut mengapresiasi acara ini. “Melalui games, pos-posan itu membuat anak-anak lebih mengingat, misalnya yang tentang edukasi seksual, jadi lebih tahu apa itu sex,� katanya. Selain games, beberapa dari kami menjadi LO untuk memfasilitasi diskusi bersama anak-anak mengenai tiga hal tersebut. Sebelum project ini dilaksanakan, para organizing committees telah mengikuti training supaya dapat lihai menyampaikan di depan anak-anak. Kami bekerja sama dengan UNALA dan Center for Public Mental Health (CPMH) sebagai fasilitator training. Serta, Kak Cua, founder Rumah Impian juga mengisi preproject training REACH 2.0. Tak hanya itu, untuk menyebarluaskan, kami juga telah melakukan siaran di RRI Pro 2 Yogyakarta bersama mantan ketua KPAI Yogyakarta serta ground campaign pada 28 Februari 2020 di Alun-alun Kidul. Untuk mengabadikan konten, kami juga menyiarkan di Spotify: CIMSA Happy Hour.
DIAMOND CIMSA UGM
Sekitar 15-20% populasi dunia adalah penyandang disabilitas serta mereka memiliki angka kematian akibat bencana 24 kali lebih tinggi dibandingkan dengan populasi yang tidak menyandang disabilitas. Keterbatasan untuk mengakses informasi serta melakukan tindakan berdasarkan informasi tersebut akibat gangguan kognitif dan fisik, menyebabkan para penyandang disabilitas berada pada risiko bencana yang tinggi. Selain itu, Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan risiko bencana yang tinggi. Kurangnya pengetahuan manajemen bencana dan sistem evakuasi yang tepat, mendorong SCORP CIMSA UGM untuk meningkatkan pengurangan risiko bencana untuk anak-anak khususnya penyandang disabilitas melalui community development DIAMOND yang dilaksanakan di SLB B Karnnamanohara (sekolah khusus untuk anak-anak tunarungu). Kegiatan ini diawali dengan pelatihan praproyek tentang kesiapsiagaan pada keadaan darurat untuk anak-anak penyandang disabilitas yang diberikan oleh koordinator pelatihan dan petugas pelatihan ASB (Arbeiter-Samariter-Bund), Mbak Rani dan Mbak Nisa. Intervensi pertama diadakan di SLB B Karnnamanohara dengan jumlah peserta 9 siswa dari kelas 5. Intervensi dimulai dengan permainan yang disebut “TAS SIAGA� dimana anak-anak diminta untuk mengkategorikan benda berdasarkan kepentingannya saat bencana terjadi. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan cerita menggunakan gambar ilustrasi tentang gempa bumi dan letusan gunung berapi, menunjukkan beberapa tindakan yang harus diambil selama persiapan dan saat terjadi bencana, serta simulasi kecil saat cerita selesai dibacakan. Sebagai penutup, siswa memainkan “Kartu Benar Salah� dengan cara memilih gambar tindakan benar yang dilakukan saat bencana serta memberikan alasannya. Intervensi kedua DIAMOND dilaksanakan dengan fokus kesiapsiagaan bencana kebakaran, badai, dan banjir. Kegiatan ini diawali dengan pretest dalam bentuk pos-pos games dimana setiap anak didampingi satu orang panitia untuk mengisi checklist indikator keberhasilan. Setelah pretest, penyampaian materi dilaksanakan melalui pembacaan cerita interaktif oleh panitia dengan modul dan
kartu gambar edukatif dari ASB Indonesia untuk memudahkan siswa-siswi SLB yang sangat bergantung pada indra penglihatannya, serta penggunaan tablet dalam pencarian gambar. Penyampaian materi diakhiri dengan simulasi kebakaran. Berdasarkan hasil assesment, sebagian besar kader (>70%) sudah dapat memahami hal yang diajarkan saat intervensi. Dalam intervensi ini, panitia juga melakukan observasi lingkungan sebagai bentuk persiapan inisiasi sistem evakuasi. Kegiatan ditutup dengan posttest dan penampilan angklung dari anakanak SLB. SCORP CIMSA UGM berharap community development DIAMOND dapat terus meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang bencana sehingga mereka siap untuk bertindak dengan tepat saat terjadi bencana. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menyebarkan kesadaran tentang inklusivitas dalam pengurangan risiko bencana kepada masyarakat yang lebih luas.
49
CIMSA UGM
MEDEBATE
MEDEBATE, singkatan dari Medical English Debate, pertama kali diadakan di tahun 2019 untuk membuktikan bahwa mahasiswa sarjana memiliki pola pikir yang sangat kritis dan dapat memberikan dampak terhadap dunia kedokteran di masa depan. Tujuan dari MEDEBATE adalah untuk menjadi wadah agar suarasuara mereka dapat didengar. Mengingat belum banyak wadah yang disediakan untuk para individu dapat mengeluarkan dan menyampaikan opini mereka, kami menyiapkan MEDEBATE sebagai perantara yang dapat mereka gunakan untuk mengekspresikan pikiran mereka. Melalui debat sebagai cara mereka menyampaikan pandangan dan pendapat mereka, kami juga mendukung mereka agar etis dan bertanggung jawab dalam memerankan bagian mereka sebagai bagian dari tim. MEDEBATE diatur oleh tiga Standing Committee CIMSA UGM, yaitu SCOME, SCOPE, SCORE, kami menekankan dalam mendukung salah ‌‌
satu misi CIMSA yaitu Empowering Medical Students. Kami yakin melalui acara ini, kami dapat meningkatkan kualitas dari tenaga medis di masa depan yang nantinya akan berperan dalam meningkatkan kesehatan dari masyarakat kita. Kami mengangkat Bioethics sebagai tema dari acara debat ini dengan tujuan untuk mempelajari bagaimana keputusan mengenai kesehatan dibuat berdasarkan prinsip etik yang ada di bidang kesehatan. Kami mengharapkan para peserta mendapatkan pengetahuan dalam menyelesaikan isu dengan dilema etik yang nantinya akan berguna saat menentukan keputusan yang dibutuhkan oleh masyarakat dimanapun mereka berada. Dalam mencapai tujuan yang sudah kami jelaskan, kami mengadakan acara selama tiga hari yang berisi Grand Lecture pada hari pertama dan English Debate pada dua hari berikutnya. Grand Lecture yang berfokus pada Bioethics dibawakan oleh Prof. Dra. Raden Ajeng Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D dari Departemen Bioetika UGM. Komunitas English Debate UGM juga turut berpartisipasi dalam acara ini sebagai penilai untuk kompetisi debat ini. Seluruh peserta berasal dari UNRI, UNS, STIKES Ajibarang, UI dan UGM, berkompetisi untuk mendapatkan juara satu, dua, tiga, dan juga penghargaan best speaker dengan total hadiah sebesar lima juta rupiah. Terima kasih untuk seluruh kerja keras, usaha, dan kerja sama dari panitia, senior, mentor dan seluruh pihak yang berkontribusi terhadap keberhasilan dari MEDEBATE.
Menurut World Health Organization (WHO), Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk yang paling bahaya dengan tingkat penyebaran yang paling cepat. Penyakit DBD dapat merenggut nyawa jika tidak mendapatkan penanganan dengan baik. Menurut data Puskesmas Gamping II, Sleman hingga Februari 2019 terjadi peningkatan kejadian DBD sebanyak 400% dibandingkan tahun 2018 dalam periode yang sama. Hingga akhir bulan Juni, telah tercatat 46 kejadian DBD yang tersebar di Kecamatan Gamping dengan prevalensi tertinggi terjadi di Padukuhan Sawahan berdasarkan data dari Puskesmas Gamping II. Pada bulan Agustus hingga Oktober 2019, member CIMSA UGM melaksanakan project bertajuk FINGER “Fighting Dengue Fever�. Project ini terdiri dari tiga kali kegiatan dengan target 150 Kepala Keluarga di Padukuhan Sawahan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan masyarakat padukuhan mengenai penyakit DBD meliputi pencegahan, gejala, dan penanganan. Dalam kegiatan ini, CIMSA bekerja sama dengan Puskesmas Gamping II, Kitabisa.com, LivOpen, dan Koalisi Pemuda Hijau (KOPHI) Yogyakarta serta mendapat edukasi dari World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta.
Kegiatan pertama dilaksanakan pada hari Minggu, 25 Agustus 2019 yang terbagi menjadi dua mata acara yang ditujukan untuk pada orang tua dan JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik) cilik. Pertama, penyuluhan terkait penyakit Demam Berdarah yang dibawakan oleh dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D 2019. selaku peneliti pendamping World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta dan Bapak Muhammad Daroji sebagai Ketua Puskesmas Gamping II serta dilanjutkan dengan kuis berhadiah. Kedua, aktivitas untuk JUMANTIK cilik CIIMSA UGM yaitu pembekalan dari Trainer CIMSA UGM yang dilanjutkan dengan games interaktif mengenai DBD. Kegiatan berikutnya dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 September 2019 dimana sekitar 70 mahasiswa kedokteran UGM memberikan penyuluhan secara door-to-door dengan poster edukasi mengenai DBD dan membagikan kelambu kepada masyarakat Padukuhan Sawahan. Kegiatan terakhir yang juga merupakan penutup dari project FINGER
FINGER
51
SAY FIRST (Save Yourself First) diadakan oleh SCORP
CIMSA
UKDW
dengan
tujuan
untuk
memberikan edukasi terhadap orang lain terkait hal yang mereka butuhkan. SAY FIRST mengajarkan kelompok individual yang rentan untuk mengetahui bahwa semua orang perlu tahu betapa pentingnya mitigasi bencana di daerah mereka yang rentan terkena bencana (salah satunya gempa bumi). Project
SAY FIRST CIMSA UKDW
ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 November 2019 dan melibatkan salah satu panti asuhan yang berlokasi di Bantul, yaitu Panti Asuhan Bina Siwi Bantul. Penghuni panti asuhan ini merupakan 38 anak-anak berkebutuhan tunawicara,
khusus
tunarungu,
(tunadaksa, dan
tunanetra,
tunagrahita) serta
7
anggota staf panti. Kami
membawakan
materi
edukasi
yang
relevan dengan kondisi serta kerentanan yang terjadi di daerah mereka, yaitu Bantul, mengenai mitigasi bencana, khususnya terhadap gempa bumi. Sebelum kami membawakan materi ini, kami disambut dengan hangat dan juga meriah oleh pihak panti asuhan. Peserta terlihat aktif dan memiliki minat tinggi untuk memperhatikan
serta
menyampaikan
pendapat
mengenai materi mitigasi bencana yang dibawakan. Peserta kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok yang tujuannya untuk memudahkan interaksi dan pemaparan materi yang lebih mendalam terkait mitigasi bencana.
Masing-masing
member
SCORP
CIMSA
UKDW ikut terlibat di dalamnya dan memaparkan tindakan mitigasi bencana yang dapat dilakukan jika terjadi bencana alam. Sesi ini juga disertai dengan sedikit review di kelompok masing-masing yang tujuannya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka sesudah pemaparan materi. Beberapa
anak
paham
dan
mampu
mengulang terkait apa yang harus mereka lakukan untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dari risiko kerusakan bencana alam. Sesi terakhir adalah review secara keseluruhan terkait aksi mitigasi bencana. Beberapa anak mampu mempraktikkan dan mengulang sendiri tindak mitigasi bencana sederhana yang dapat dilakukan. Hal ini pun diakhiri dengan makan bersama peserta dan foto bersama.
Early Cancer Detection CIMSA UKDW
Dalam rangka merayakan Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap 4 Februari, CIMSA UKDW mengadakan sebuah workshop bertajuk "Early Cancer Detection" bagi seluruh mahasiswa/mahasiswi di UKDW. Melalui kegiatan CIMSA kali ini, diharapkan mahasiswa/mahasiswi UKDW dapat mengenal faktor penyebab dan juga cara menyadari gejala kanker sejak dini. Acara diadakan pada hari Minggu, 23 Februari 2020 di ruang
kelas
B.33.
Workshop
mahasiswa/mahasiswi Kedokteran,
dari
Akuntansi,
ini
berbagai
Manajemen,
dihadiri fakultas Bisnis,
oleh seperti
dan
lain
MC
dan
sebagainya. Acara
ini
diawali
dengan
pembukaan
sambutan oleh ketua panitia dan Local Officer. Dalam kesempatan
tersebut
mahasiswa/mahasiswi,
disampaikan
kita harus
bahwa
sebagai
menyadari bahaya
dan
pentingnya mengetahui gejala kanker bagi diri sendiri dan orang-orang
sekitar
dan
diharapkan
setelah
mengikuti
workshop ini peserta dapat mencegah dirinya dari faktor penyebab penyakit kanker. Pada acara tersebut, panitia juga menghadirkan 2 orang dokter dan 1 pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang dibagi dalam 3 sesi. Sesi 1 diisi dengan pemaparan tentang penyebab kanker dan deteksi dini oleh dr. Maria Silvia
Dalam acara tersebut ada juga sesi tanya jawab dari pembicara setelah selesai pemaparan. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2.5 jam ini mengundang antusias dari peserta yang ingin tahu lebih tentang kanker. Hal ini dapat dilihat dari beragam pertanyaan yang dilontarkan dan hasil posttest yang meningkat hingga 55% dari pretest. Acara ini diakhiri dengan foto bersama dengan
seluruh
peserta,
selain
mendapat
pengetahuan baru peserta juga mendapatkan snack dan sertifikat dari CIMSA UKDW.
Mery, M.Sc., lalu dilanjutkan dengan sesi 2 oleh dr. Aditya Adinata yang membahas tentang terapi dan pencegahan kanker, serta pengobatan herbal yang dapat dijadikan alternatif pencegahan kanker, dan diakhiri oleh Ibu Kusminatun HR, A.Md.Keb.,
S.Pd.,
M.Sc
dari
YKI
yang
membagikan
pengalaman dan pelatihan SADARI bagi peserta.
53
CIMSA UKDW
World AIDS Day 2019
Mungkin bagi sebagian orang yang mendengar kata “HIV” dan “AIDS” terkesan seram dan bahaya. Hampir seluruh masyarakat pun enggan membahas perihal tersebut karena masih dianggap sebagai hal yang tabu. Namun, tentu jawabannya tidak bagi mahasiswa kedokteran. Dalam rangka memperingati World AIDS Day (WAD), member CIMSA UKDW khususnya SCORA mengadakan proyek untuk memberikan edukasi dan sharing mengenai HIV dan AIDS yang ada di Kota Yogyakarta pada tanggal 7 Desember 2019. Proyek WAD kali ini berfokus pada "Strike out HIV Stigma #staynegatHIVe". Proyek ini dilakukan bersama dengan teman-teman ODHA dari Victory Plus. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berlokasi di Ruang Biblos Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Kegiatan diawali dengan sambutan oleh LORA dan PO WAD 2019. aaa
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi oleh dr. Rian mengenai HIV dan AIDS. Untuk mengukur pengetahuan awal peserta, kami melaksanakan pretest terlebih dahulu sebelum materi diberikan. Materi dibawakan dengan sangat komunikatif dan para peserta pun terlihat sangat antusias mendengerkan materi. Selanjutnya terdapat talkshow dari Mbak Magda selaku perwakilan dari Victory Plus. Mbak Magda bercerita mengenai keseharian dirinya sebelum dan sesudah diindikasi terkena HIV, perasaaannya beliau setelah mengetahui hasil kesehatan yang menyatakan dirinya telah mengidap HIV, dan bagaimana respon keluarga, teman, dan lingkungan kerjanya saat dahulu. Selain itu, terdapat teman Mbak Magda yang menceritakan kekhawatirannya apabila memiliki anak. Selain pemberian materi, SCORA CIMSA UKDW memfasilitasi VCT gratis bersama Puskesmas Gondokusuman untuk para peserta. Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan sebuah tes yang mudah didapatkan untuk deteksi dini apakah seseorang terinfeksi HIV ataupun sifilis atau tidak. Terdapat pula dokter untuk mefasilitasi peserta melakukan konsultasi. Kegiatan diakhir dengan kuis, pemberian hadiahhadiah, foto bersama, dan bersalaman atau berpelukan dengan teman-teman ODHA dari Victory Plus sebagai bentuk pemutusan stigma negatif terhadap ODHA di masyarakat.
Indonesia merupakan negara tropis dengan lebih dari 17.000 pulau yang memiliki kelembaban relatif berkisar antara 70-90%. Indonesia menjadi rentan akan resiko penyakit-penyakit tropis seperti Demam Berdarah, Tuberkulosis, maupun Malaria. Tak hanya menyerang masyarakat lokal, penyakit ini juga menjadi momok bagi turis pendatang dari segala penjuru dunia. Menurut Depkes RI tahun 2018, jumlah pengunjung yang datang dan berkumpul semakin meningkat, sehingga akan menyebabkan adanya peningkatan risiko penularan penyakit gastrointestinal dan pernafasan. Menanggapi hal tersebut itu, MMSA UMY mengadakan program unggulan tahunan kami, International Tropical Medicine Summer School (ITMSS). ITMSS merupakan kegiatan pendidikan berlatar "summer school" yang pertama kali diselenggarakan oleh mahasiswa kedokteran Indonesia. ITMSS menampung peserta baik tahap preklinik maupun klinik guna meningkatkan pengetahuan peserta tentang penyakit di daerah tropis. ITMSS ke-15 dilaksanakan pada 22 Juli–9 Agustus 2019 dan dihadiri oleh 15 peserta dari 8 negara berbeda di seluruh dunia. Enam peserta berasal dari Ekuador, satu peserta dari Cina, satu peserta dari Hong Kong, satu peserta dari Jepang, satu peserta dari Italia, satu peserta dari Trinidad Tobago, tiga peserta dari Jerman, dan satu peserta dari Rumania. Kegiatan ITMSS terbagi menjadi dua, yakni educational program dan non-educational program ‌‌
dengan perbandingan 70% dan 30%. Untuk educational program terbagi 30% community-based dan 70% campus-based, sehingga diharapkan peserta bisa bekerja sama dan berinteraksi dengan pengajar profesional yang berkompeten di bidangnya, memperoleh ilmu lebih tentang penyakit tropis, dan belajar mengenai budaya Indonesia. Educational Program ITMSS terdiri dari kegiatan perkuliahan, skills lab, praktikum dan tutorial. Sementara, kegiatan Community Work berupa praktek langsung di masyarakat sekitar untuk berlatih menganamnesis dan memeriksa secara langsung pasien terkait. Clinical Visit ITMSS berupa kunjungan ke RSUD Panembahan Senopati, Bantul dengan penyakit endemis terkait untuk melakukan visit ke pasien, dilengkapi dengan Focus Group Discussion berupa diskusi mengenai kasus yang ditemukan peserta di dalam bangsal pasien. Sebagai penutup sekaligus mengevaluasi rangkaian educational program, kami mengakhiri dengan ujian berupa Multiple Choice Question (MCQ) dan OSCE. Pada tahun ini, kami mengangkat laboratory practice yang lebih
mengangkat laboratory practice yang lebih komprehensif dengan melakukan kunjungan ke Balai Besar Litbang dan Vektor Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga. Untuk kegiatan non edukasi, MMSA UMY mengadakan rangkaian ceremony: Welcoming Party, Farewell Party, dan International Night; cultural session: dancing class, gamelan class, singing class, dan cooking class; serta Social Program di berbagai destinasi wisata.
ITMSS MMSA UMY
55
6 UNIVERSITAS SEBELAS MARET
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
REGION 6
Seperti kita ketahui, kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental masih sangat kurang. Riskesdas menunjukkan bahwa satu atau dua orang di antara ribuan orang di Indonesia memiliki gangguan mental. Karena alasan itu, CIMSA Unsoed mengadakan kegiatan bernama SMILE: “Share Your Mind and Love Your Life” sebagai perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia 2019. Kegiatan ini diadakan di Nata d'Bakso, Purwokerto, berkolaborasi dengan HIMPSI Purwokerto (Himpunan Psikologi Indonesia) dan Yayasan Puntadewa. SMILE dihadiri oleh sekitar enam puluh peserta dari remaja hingga dewasa. Kegiatan ini memiliki dua acara utama, diawali dengan talkshow selama dua jam oleh psikolog dari HIMPSI (Diyah Woro, S.Psi, M.A.) dan seorang psikiater (dr. Hilma Paramita, Sp.KJ), serta seorang aktivis kesehatan mental (Helmi Mohammad Subhan, S.T., M.A.). Pembicara membahas tentang kesehatan mental serta cara agar lebih percaya diri dan mencintai diri sendiri. Dalam sesi tanya jawab, para peserta bertanya kepada pembicara secara aktif tentang apa yang mereka rasakan serta membahas tentang stigma kesehatan mental di masyarakat. Selanjutnya terdapat konsultasi gratis selama 30 menit dengan psikolog dari HIMPSI terbatas hanya untuk dua puluh orang yang telah dihubungi sebelumnya oleh panitia. Kami memilih mereka berdasarkan apa yang mereka rasakan dan perasaan mereka terhadap masalahnya saat ini yang mereka tulis dalam formulir pendaftaran.
SMILE CIMSA UNSOED
Di akhir acara, kami mengumumkan pemenang kompetisi foto dengan caption terbaik di Instagram menggunakan twibbon kami. Pemenang mendapat beberapa hadiah menarik dari HIMPSI dan Yayasan Puntadewa. Melalui kegiatan SMILE, kami berharap orangorang dapat lebih sadar akan kondisi mental mereka dan dapat mengenali perasaan mereka. Kami juga berharap bahwa stigma masyarakat seperti “hanya orang yang memiliki gangguan mental yang harus bertemu dengan psikolog” dapat diberantas. Hal ini dikarenakan bertemu dengan para profesional untuk membicarakan masalah merupakan hal yang penting untuk mencegah sesuatu permasalahan yang lebih besar di masa depan. Kami percaya bahwa dengan kegiatan ini kejadian bunuh diri dapat dihindari.
DIEGO CIMSA UNSOED
WHO 2016 menyatakan bahwa 70% dari angka kematian di dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular adalah diabetes dan kematian akibat diabetes telah meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 hingga 8,5% tahun 2018 di Jawa Tengah (Dinkes Jateng). Prevalensi diabetes di daerah Banyumas tercatat sekitar 2,596 kasus. Oleh dasar itu, SCOPH CIMSA Unsoed memutuskan untuk mengadakan sebuah aktivitas untuk merayakan Hari Diabetes Dunia (WDD) bertajuk Diabetes Please Go! (DIEGO) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai diabetes dan usaha pencegahannya. Aktivitas DIEGO terdiri atas 2 acara utama, training dan campaign. Training diadakan pada tanggal 12 Desember 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman. Training dimulai dari pukul 18.30 hingga 21.00 WIB. Pemateri kali ini adalah Naufal Dzulhijar yang merupakan Public Health Leader (PHL) bersertifikasi IFMSA dengan materi tentang diabetes, Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS), dan Isi Piringku. Tujuan dari training ini adalah untuk memberikan gambaran pengetahuan kepada member sebelum melakukan edukasi ke masyarakat. Selain itu, kami juga berlatih dalam melakukan pemeriksaan gula darah serta briefing teknis sebelum melaksanakan campaign. Seluruh member sangat tertarik untuk mengetahui lebih banyak hal mengenai diabetes dengan aktif bertanya. Acara selanjutnya adalah campaign. Campaign ini diadakan pada tanggal 15 Desember 2019 di Karangwangkal. Kita mengundang anggota dari Family Welfare Programme. Campaign ini dimulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB. Di campaign tersebut, kita mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis yang terdiri atas pengukuran tinggi badan, berat badan, lebar pinggang, tekanan darah dan tes glukosa. Seluruh hasil dicatat di lembaran medis sebagai informasi yang bisa digunakan untuk keperluan riset ke depan.
Para peserta juga diedukasi oleh member SCOPH tentang bagaimana cara pencegahan diabetes sesuai dengan hasil pembelajaran mereka. Kemudian, kami juga mengundang dr. Lily Kusumasita Burkon, M.K.K. untuk mengedukasi lebih komunitas mengenai pencegahan diabetes dengan GERMAS dan Isi Piringku. Family Welfare Programme tertarik dalam diskusi yang kami adakan serta menggunakan kesempatan ini untuk aktif berpartisipasi dan bertanya kepada dokter. Slogan yang kami gunakan dalam kegiatan ini adalah "Keluaga Bebas Diabetes? Sehat dan Ceria". Kami berharap dengan aktivitas ini, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai diabetes dan cara mencegah penyakit ini dari lingkup terkecil mereka, yaitu keluarga. Kami juga berharap agar masyarakat bisa mulai mengimplementasi GERMAS dan Isi Piringku untuk mengurangi faktor risiko terkena diabetes.
59
CIMSA UNSOED
AMOEBA
AMOEBA atau A Arcawinangun’s Move: No Diarrhea with STBM and CIMSA merupakan salah satu proyek berbasis komunitas yang diselenggarakan oleh CIMSA Unsoed dengan mengangkat permasalahan penyakit diare sebagai dasar pembuatan proyek. Berdasarkan data Depkes Jateng tahun 2016, angka diare di Kabupaten Banyumas belum mengalami penurunan yang signifikan. Penanganan kasus diare masih menduduki peringkat dua dalam daftar prioritas masalah kesehatan di daerah Puskesmas Purwokerto Timur 1. Berdasarkan hasil assessment yang telah dilakukan, masih terdapat beberapa rumah yang belum memiliki septic tank serta kasus diare yang tinggi di RW 8 Kelurahan Arcawinangun. Pada bulan November 2019–Maret 2020, CIMSA Unsoed telah melaksanakan beberapa intervensi proyek AMOEBA dengan berbagai fokus pembahasan. Pada hari Minggu, 17 November 2019, CIMSA Unsoed telah melaksanakan intervensi di salah satu rumah warga RW 8. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu kader dan bapak pengurus RW sejumlah 18 orang. Intervensi diawali dengan pemberian sambutan dan pembukaan oleh ….
perwakilan CIMSA dan RW 8. Kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan antar warga dan pembahasan mengenai lima pilar STBM secara umum dan pemaparan timeline intervensi community development AMOEBA. Selain itu, terdapat sesi sharing bersama warga untuk mendengar tanggapan mengenai comdev AMOEBA yang akan berjalan dua tahun ke depan. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan pemeriksaan tekanan darah gratis untuk warga. Intervensi selanjutnya dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Januari 2020 di salah satu rumah warga RW 8 dan dihadiri oleh 14 ibu kader RW 8. Intervensi kali ini berfokus pada salah satu pilar STBM yaitu “Cuci Tangan Pakai Sabun”. Seperti biasa, kegiatan diawali dengan sambutan dari kedua perwakilan CIMSA dan RW 8. Selanjutnya terdapat pemaparan materi CTPS dan sesi sharing. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan pembuatan video gerakan CTPS. Untuk memastikan pemahaman warga terkait pilar STBM lainnya, CIMSA Unsoed kembali melaksanakan intervensi pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Kegiatan terdiri atas pembukaan oleh MC dan dilanjutkan dengan pemaparan materi “Stop Buang Air Besar Sembarangan” oleh Ibu Siti Munfiah, S.KM., M.Kes. dari Departemen Kesehatan Masyarakat FK Unsoed. Seperti biasa, kegiatan diakhiri dengan foto bersama para warga RW 8 yang hadir. Untuk mengukur peningkatan pemahaman warga terhadap materi yang disampaikan di setiap intervensi, kami melaksanakan pretest dan posttest kepada warga pada saat sebelum dan sesudah materi disampaikan. Seluruh masyarakat cukup terbuka dan antusias dalam mengikuti setiap rangkaian acara yang ada. Dengan diadakannya proyek ini, diharapkan warga RW 8 Arcawinangun dapat memahami kiat-kiat untuk mencegah penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya melalui pilar STBM.
Pada hari Sabtu, 14 Maret 2020, SCORA CIMSA Unsoed telah menyelenggarakan proyek yang bertajuk DORA & BOOTS dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. Proyek ini berlokasi di MAN 1 Banyumas dan dihadiri oleh 36 siswa perempuan MAN 1 Banyumas. Melalui proyek ini, kami ingin menjelaskan kepada para siswi tentang kekerasan berbasis gender di kalangan masyarakat yang masih tidak disadari oleh sebagian besar wanita. Jumlah kekerasan berbasis gender terhadap perempuan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk para wanita memahami masalah tersebut dan menemukan cara untuk mempertahankan hak-hak yang dimilikinya. Proyek ini terdiri dari 3 sesi utama yaitu pemberian materi oleh Human Rights Trainer SCORP CIMSA, diskusi dengan CEO Girljek.id, dan FGD oleh para siswa mengenai tujuan proyek ini. Sesi pertama adalah pemberian materi mengenai Gender-Based Cyber Violence (GCV) oleh Safana Tashfiya dan Sabrina Ayu sebagai HRT SCORP CIMSA. Kami membahas mengenai prevalensi GCV, bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender pada platform media yang menargetkan perempuan, dampak negatif terhadap para korban dan masyarakat, serta cara melawan tindakan kekerasan tersebut. Siswa sangat aktif dan antusias dan sebagian besar dari mereka baru mengetahui tentang tindakan kekerasan tersebut melalui acara ini. ………..
Sesi kedua diawali dengan pengenalan tentang Girljek.id oleh Aprilia Saskia selaku CEO. Girljek.id didirikan atas kekhawatiran dari banyak wanita terhadap risiko pelecehan seksual yang menargetkan mereka oleh para pengemudi yang tidak bertanggung jawab. CEO juga berbicara mengenai perjuangannya bersama rekanrekan dalam mengembangkan Girljek.id. Aprilia juga memberikan pendapatnya tentang peran perempuan dalam bermasyarakat dan kehidupan sehari-hari yang cukup menginspirasi sebagian besar siswa. Pada sesi akhir para siswa melaksanakan FGD, di mana mereka dibagi menjadi kelompok kecil yang didampingi oleh seorang fasilitator dari CIMSA Unsoed untuk membahas lebih lanjut mengenai kekerasan berbasis gender. Para siswa pun sangat aktif dalam mengutarakan pendapat dan pengalamannya terhadap kasus kekerasan berbasis gender. Setelah diselenggarakannya proyek ini, kami menyimpulkan bahwa masih sangat diperlukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bentukbentuk kekerasan berbasis gender, …………
khususnya terhadap perempuan untuk mengurangi atau bahkan menghapuskan kekerasan berbasis gender di masyarakat. Diharapkan, para siswa yang menjadi target dari kegiatan ini dapat menjadi peer educator terhadap teman-teman sebayanya, keluarga, dan masyarakat sekitar terkait kekerasan berbasis gender.
DORA & BOOTS CIMSA UNSOED
61
Bulan Oktober diperingati sebagai BCAM (Breast Cancer Awareness Month) dan SCORA CIMSA UMP mengadakan serangkaian acara untuk memperingati bulan peringatan Breast Cancer yakni Pink Credible: Prevent First for Cervix Cancer and Breast Cancer. BCAM X Pink Credible ini mengusung key messages “give ears, not tears” dengan harapan masyarakat dapat menjadi pendengar yang baik untuk penyitas Kanker Payudara. Sebelum acara, Project Officer yaitu Dhimas Adilatif dan Aniar Sabrina mempromosikan rangkaian acara yang akan dilakukan pada salah satu stasiun Radio UMP yaitu Gradiosta 97.4 FM dengan harapan agar pendengar bisa mengikuti apa yang dibahas dan dapat mengikuti ground campaign BCAM X Pink Credible. Rangkaian dari acara yang pertama adalah ground campaign di depan Gedung Rektorat serta edukasi mengenai cara deteksi dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks guna meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai campaign yang telah disebarkan oleh pemerintah mengenai SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Periksa Payudara Klinis). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2019 dan diikuti oleh 40 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Sebelum edukasi, kami mengambil assessment berupa pretest untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan mahasiswa mengenai Kanker Payudara dan Kanker Serviks serta SADARI dan SADANIS. Selain edukasi, kami juga membahas mengenai “Facts & Myths” seputar Kanker Payudara yang beredar di masyarakat. Setelah edukasi, kami mengambil hasil posttest untuk mengetahui seberapa paham setelah dilakukan edukasi. Mahasiswa yang ingin cek tensi gratis atau ingin foto di depan banner yang sudah dipersiapkan panitia.
Pink Credible CIMSA UMP
Rangkaian yang kedua adalah ground campaign di Gor Satria pada hari Minggu, 6 Oktober 2019. Kami mengambil waktu dan tempat dimana masyarakat Purwokerto sedang mengadakan Car Free Day. Rangkaian acaranya tidak berbeda jauh dengan hari pertama namun targetnya adalah masyarakat Purwokerto dari berbagai kelompok umur mulai dari siswa/siswi SMA hingga ibu-ibu dan bapak-bapak. Kegiatan ini selain bermanfaat bagi mahasiswa/i dan masyarakat, juga bermanfaat untuk members SCORA CIMSA UMP untuk berbagi ilmu dan edukasi mengenai Kanker Payudara dan Kanker Serviks serta SADARI dan SADANIS sebagai upaya deteksi dini. Hal in sangat penting untuk disebarluaskan karena memang mudah untuk dilakukan di rumah dan mencegah lebih baik daripada mengobati. Selain itu, kegiatan ini juga bermanfaat untuk melatih kemampuan public speaking members SCORA CIMSA UMP kepada masyarakat dan memperkenalkan CIMSA UMP terutama SCORA yang membawahi isu-isu mengenai Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Seksual.
DOODLES CIMSA UMP
Pada hari Minggu, 24 November 2019, SCOPH CIMSA UMP telah melaksanakan DOODLES. Acara tersebut dilaksanakan di
lobi
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah
Purwokerto mulai pukul 06.00-10.00 WIB. DOODLES merupakan singkatan dari Diabetes On One Day Less Sugar. Kami mengambil subtema FAST (Family As Heroes for Diabetes) karena bertepatan dengan tema WDD kali ini yaitu Family and Diabetes. Tahun ini, kami melaksanakan rangkaian untuk menuju puncak peringatan World Diabetes Day, yaitu ground campaign yang dilaksanakan Minggu, 16 November 2019 di Alun-alun Purwokerto serta Minggu, 24 November 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Berdasarkan SDG poin ke-3 yaitu Good Health and Well-Being, tujuan diadakan acara tersebut sesuai dan mendukung dari SDG itu sendiri.
Rangkaian acaranya terdiri dari senam pagi, pemaparan materi dari panitia tentang peran keluarga
Pada tahun 2015, menurut Buku Kesehatan Dinas
dalam
pencegahan
komplikasi
diabetes
melitus,
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, diabetes melitus merupakan
pemaparan
salah satu penyakit tidak menular terbanyak yang diderita
PERSADIA
masyarakat di Banyumas. Berdasarkan hasil survei tahun 2003,
berupa pemeriksaan antropometri seperti pemeriksaan
prevelansi diabetes melitus di perkotaan mencapai 14,7 persen
tinggi dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah
dan di pedesaan hanya 7,2 persen. Masalah yang paling sering
dan
dihadapi
yaitu
kurangnya
pengetahuan
tentang
gula
sejarah cabang
darah
PERSADIA Purwokerto,
dilanjutkan
oleh
nutritionist
medical
dengan
checkup
konsultasi
informasi
kesehatan dengan dosen FK UMP serta dokter muda
mengenai diabetes melitus. Selain itu, penderita diabetes melitus
FK UMP, serta ditutup dengan demo masak berupa
pun ingin mendapatkan dukungan baik material maupun moril dari
makanan sehat yang dapat dikonsumsi penderita
keluarga disekitarnya.
diabetes
melitus.
Dari
target
50%
yang
dapat
Tujuan diadakannya acara DOODLES ini yaitu untuk
memahami materi, hasil yang didapat ternyata 68,98%.
meningkatkan pengetahuan serta melakukan deteksi dini terhadap
Semoga kedepannya, acara ini bisa berjalan dengan
50
sebaik-baiknya.
orang
masyarakat
sekitar
Universitas
Muhammadiyah
Purwokerto dan komunitas lansia Wulan Tari baik dengan tujuan pencegahan penyakit maupun komplikasi penyakit.
63
CIMSA UMP
AMBISI
AMBISI atau Ayo Makan Buah Setiap Hari merupakan salah satu aktivitas CIMSA UMP yang mendukung SDG’s poin 3 yaitu Good Health and WellBeing. Aktivitas ini dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2019 di ruang Amphitheatre selama empat jam dari pukul 07.00 WIB sampai 11.00 WIB. Berdasarkan survei yang telah dilakukan ke beberapa sekolah, kami memilih SD Negeri 1 Dukuhwaluh sebagai target kegiatan kami. Masih ditemukan banyak anak yang tidak memiliki kesadaran untuk makan-makanan yang sehat seperti buah dan sayuran. Seiring dengan perkembangan zaman, anak-anak lebih menyukai makanan cepat saji dibandingkan sayur, buah, ataupun ikan. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak kelas 3 SD Negeri 1 Dukuhwaluh tentang pentingnya mengonsumsi buah dan sayur secara rutin.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari guru SD Negeri 1 Dukuhwaluh dan perwakilan dari CIMSA UMP. Selanjutnya para siswa diminta untuk melakukan aktivitas fisik berupa senam baby shark dan mengikuti lomba membuat sate buah. Seluruh sate yang telah dibuat harus langsung dimakan oleh para siswa untuk membiasakan mereka memakan buah. Buah-buahan yang digunakan adalah buah yang sering diminati oleh anak-anak seperti melon, mangga, semangka, dan pepaya. Setelah melakukan aktivitas fisik, para siswa berpindah ke kelas besar untuk diberikan materi mengenai pentingnya makan buah dan sayur di usia dini. Terdapat pula permainan dan ice breaking untuk meningkatkan semangat dan antusias siswa dalam mengikuti acara. Selanjutnya terdapat tanya jawab kepada peserta untuk mengukur pemahaman mereka terkait materi yang telah diberikan. Kegiatan diakhiri dengan pemberian cinderamata untuk pihak sekolah oleh perwakilan CIMSA dan pemberian penghargaan bagi adik-adik yang berhasil menjawab pertanyaan. Dengan diadakannya AMBISI, diharapkan siswa kelas 3 SD Negeri 1 Dukuhwaluh lebih peduli dan paham terhadap pentingnya mengonsumsi buah dan sayur untuk kesehatan dan pertumbuhan mereka, serta mampu menjadi peer educator bagi teman sebaya ataupun anggota keluarganya di rumah.
Setelah lulus pendidikan sarjana dan profesi, seorang mahasiswa kedokteran pasti ingin menjadi seorang klinisi. Stigma tersebut tentunya sering sekali kita dengar di masyarakat. Pada kenyataanya banyak sekali pilihan karier bagi seorang dokter setelah lulus pendidikan. Misalnya, untuk menciptakan seorang dokter yang berkualitas, pastinya dibutuhkan seorang akademisi dengan latar belakang seorang dokter. Untuk mengatur sistem kesehatan negara, dibutuhkan pula seseorang yang memahami kondisi lapangan pelayanan kesehatan seperti dokter. Karier seorang dokter tidak hanya melayani pasien di rumah sakit ataupun puskesmas, tetapi bisa sebagai dokter tentara, peneliti yang menyejahterakan masyarakat dengan hasil temuan mereka, akademisi, pebisnis, ataupun bekerja di dalam struktur pemerintahan. Dari paparan diatas dapat dikatakan bahwa stigma yang ada di masyarakat saat ini tidak sepenuhnya benar. Dokter mampu menjalani berbagai jenis karier sembari tetap menjalankan praktik kedokterannya kepada pasien. Namun, masih sedikit mahasiswa kedokteran yang memahami banyak pilihan karier mereka sebagai dokter nantinya. Oleh karena itu, CIMSA FK UNS mengadakan DCD (Doctor’s Career Day) yang merupakan sebuah rangkaian aktivitas yang bertemakan ‘The Future of Doctor’. Aktivitias ini bertujuan untuk memberikan gambaran karier dokter …
di masa depan dan meningkatkan pemahaman mahasiswa kedokteran mengenai dokter 3T sekaligus memperingati Hari Dokter Nasional pada tanggal 24 Oktober. Selain mendukung CIMSA Program Human Resources for Health dalam fokus area pendistribusian sebaran tenaga kesehatan, aktivitas ini juga mendukung topik Health System dalam hal penguatan pelayanan kesehatan. Pada tanggal 22 Oktober 2019 – 24 Oktober 2019 kami memperingat Hari Dokter Nasional dengan membagikan bunga kepada para dosen yang juga seorang dokter untuk mengapresiasi seluruh usaha mereka selama ini. Kegiatan selanjutnya dilaksanakan pada hari Minggu, 10 November 2019. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk talkshow dengan tiga orang narasumber berpengalaman. Narasumber pertama yaitu dr. Agung Hermawan Sp.KJ, M.M.R.S yang merupakan Waka Pusat Angkatan Darat. Beliau menjelaskan materi tentang karier seorang dokter sebagai dokter tentara. Selanjutnya dr. R.P. Andri Putranto, M.Si yang merupakan dosen FK UNS sekaligus ketua MDCC, beliau memaparkan tentang
ketua MDCC, beliau memaparkan tentang dokter sebagai akademisi. Narasumber terakhir berasal dari MSF yaitu dr. Lukman Hakim, M.D. yang menjelaskan tentang MSF, dokter di daerah 3T, dan dokter di daerah konflik. Dengan diselenggarakannya DCD, diharapkan mahasiswa kedokteran memiliki sudut pandang baru terhadap karier dokter serta dokter di daerah 3T.
DCD
CIMSA FK UNS
65
Untuk mendukung CIMSA Program tentang Non-Communicable Diseases (Mental Health) dan Human Resources for Health (Health Collaboration), SCOME CIMSA FK UNS berkolaborasi dengan HIMAPSI FK UNS mengadakan INSIGHT (Interprofessional Collaboration in Preserving Mental Health) yang merupakan sebuah rangkaian aktivitas untuk memperingati Hari Kolaborasi Kesehatan Nasional pada tanggal 12 Oktober. Aktivitas ini mengangkat tema kesehatan mental yang termasuk ranah mahasiswa psikologi dan juga kedokteran. Aktivitas ini diawali dengan training untuk member SCOME dan anggota HIMAPSI tentang IPE dan IPC oleh bu Fadjri Kirana dan dr. Dian Nugraha pada tanggal 16 September 2019. Dalam training dipaparkan bagaimana caranya untuk melakukan IPC serta dilakukan juga diskusi grup berkenaan tentang pengalaman IPC dari beberapa peserta training secara acak. Setelah mengetahui tentang cara melakukan IPC yang baik, intervensi IPC dilakukan. Intervensi dilakukan di SMAN 1 Surakarta pada tanggal 25 September 2019 dan diawali dengan seminar tentang kesehatan mental secara umum oleh Ibu Afia. Di puncak acara, yaitu intervensi, HIMAPSI dan SCOME membagi siswa untuk masuk ke kelas-kelas, dan melakukan penyuluhan interaktif tentang kesehatan mental dari sudut pandang kedokteran dan psikologi. Dalam penyuluhan juga diberitahukan website dan nomor yang bisa siswa hubungi apabila mereka membutuhkan konsultasi tentang masalah yang mereka alami, sehingga kesehatan mental mereka tetap terjaga.
INSIGHT CIMSA FK UNS
Setelah mendapat intervensi, siswa diharapkan memiliki sudut pandang baru tentang kesehatan mental, menyadari urgensi dari kesehatan mental, serta peduli terhadap kesehatan mental diri sendiri. Sedangkan anggota HIMAPSI dan member SCOME menjadi semakin tahu tentang cara IPC yang baik sehingga nantinya dapat bersinergi dalam mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan mental.
Sekolah Lentera CIMSA FK UNS
Sekolah Lentera adalah satu langkah nyata yang dilakukan SCORA CIMSA FK UNS untuk ikut serta menyelesaikan kesalahan pahaman mengenai HIV di masyarakat. Tahun ini, Sekolah Lentera diadakan pada tanggal 22 November 2019. Kesempatan ini adalah pertama kalinya Sekolah Lentera diadakan, fokus tahun ini adalah menyosialisasikan kepada siswa SMAN di Kota Surakarta. Sekolah terpilih adalah SMAN 7 Surakarta dan acara berlangsung dengan antusiasme para siswa yang tinggi. KPA selaku pihak eskternal yang bekerja sama dengan SCORA untuk memberikan penyuluhan mengenai HIV dan AIDS. KPA Kota Surakarta memberikan pemahaman mendalam mengenai HIV dan AIDS kepada para siswa untuk menepis stigma buruk yang terlanjur berkembang di masyarakat. Pembukaan dilakukan oleh pihak SMA 7 Surakarta yang diwakili oleh Bapak Hasto yang menyambut hangat SCORA CIMSA FK UNS dan KPA untuk berbagi informasi mengenai HIV. Sebelum sosialisasi dilakukan, pemberian pretest dilakukan dengan maksud mengukur kesuksesan Sekolah Lentera. Penyuluhan dilakukan 30 menit oleh KPA Kota Surakarta, disini KPA menjelaskan secara rinci mengenai apa itu HIV hingga penularan HIV yang menjadi ketakutan di masyarakat. Para siswa antusias untuk mendengarkan dan bertanya mengenai materi yang disampaikan. Sesi kedua adalah SWG (Small Working Group) disini 40 siswa yang hadir dibagi mejadi 5 kelompok untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapatkan dari KPA untuk disebarluaskan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Adanya SWG semakin memperlihatkan bahwa materi yang telah disampaikan KPA sudah dipahami dengan baik oleh siswa.
Tak hanya mengenai HIV dan AIDS, hari itu juga menjadi ajang perkenalan CIMSA FK UNS kepada masyarakat luas termasuk para siswa SMA. Antusiasme juga terasa saat para member SCORA menjelaskan apa itu CIMSA FK UNS dan apa ranah kerja yang dilakukannya. Sebelum acara Sekolah Lentera berakhir, SCORA juga memberikan kesempatan bagi mereka yang tertarik untuk ingin tahu lebih dalam mengenai ADHA dan ODHA untuk datang ke Rumah Lentera yang terletak di Taman Makam Pahlawan Kota Surakarta. Rumah Lentera juga merupakan rangkaian acara untuk menghapus stigma negatif masyarakat mengenai HIV dan AIDS dalam acara WAD. Diharapkan kegiatan seperti ini bisa benarbenar berdampak besar untuk menghapus stigma buruk dan memberikan hak asasi yang harus diterima oleh ODHA sebagimana manusia normal lainnya.
67
CIMSA LOKAL UNISSULA
DOPAMINE
Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi medis yang menyangkut perubahan emosi, pikiran, maupun perilaku seseorang. Kondisi ini dapat berdampak pada produktivitas kita dalam beraktivitas. Gangguan mental dapat diderita oleh siapa saja dengan penyebab yang bervariasi. Kurang lebih terdapat 300 jenis gangguan mental yang terdaftar dalam The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 5 (DSM-5) maupun International Classification of Disease 10th Edition (CD-10). Akan tetapi, kesehatan mental di Indonesia merupakan isu yang luput dari perhatian masyarakat Indonesia. Kebanyakan penderita kesehatan mental di Indonesia dikaitkan dengan aspek religius karena perilaku yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar normal masyarakat, sehingga banyak penderita tidak dibawa ke dokter untuk upaya penyembuhan. Mengingat pentingnya menjaga kesehatan mental, khususnya di kalangan mahasiswa, dalam kesempatan ini kami dari SCOPH CIMSA Lokal Unissula ‌‌‌
mengadakan project mengenai gangguan kesehatan mental yaitu DOPAMINE (Depression Awareness Among Students) yang dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Juli 2019. Dalam penyelenggaraannya kami berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Jateng, Bipolar Care Indonesia, Psiko Berbagi, dan BEM Psikologi Unissula. DOPAMINE merupakan sebuah kegiatan diskusi terbuka dan salah satu rangkaian acaranya adalah seminar yang disampaikan oleh dr. Elly Noerhidajati Sp.KJ dan Nadya Ariyani H.N., S.Psi., M.Psi., Psikolog. Kemudian kami juga menghadirkan Yosita selaku anggota komunitas Bipolar Care Indonesia Simpul Semarang yang bersedia memberikan sharing tentang pengalamannya sebagai seorang bipolar survivor. Kegiatan DOPAMINE disambut dengan baik dengan minat yang tinggi dimana kegiatan ini dihadiri oleh 50 mahasiswa yang berasal dari beberapa universitas di Kota Semarang. Peserta cukup antusias dengan kegiatan ini. Saat sesi tanya jawab terdapat banyak peserta yang mengajukan pertanyaan. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan DOPAMINE oleh CIMSA Lokal Unissula adalah untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, menarik kembali topik yang sering terlewat oleh para mahasiswa khususnya di Indonesia dan juga berusaha untuk menghapus stigma terhadap penderita gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu, diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan kembali dan menambah minat masyarakat untuk peduli terhadap status kesehatan mentalnya.
Dalam rangka memperingati International Women’s Day 2020, CIMSA Lokal Unissula telah mengadakan kegiatan trans-SCO dari SCORA dan SCORP yaitu Perempuan Lawan Kejahatan (PERLAHAN) Berdasarkan data dari Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, dimana yang menunjukkan bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2018 sebanyak 406.178 kasus dan yang lebih mengejutkannya lagi, berdasarkan laporan kekerasan di ranah personal yang diterima oleh lembaga pengaduan, terdapat angka kekerasan terhadap anak perempuan yang meningkat dan cukup besar yaitu sebanyak 2.227 kasus. Sementara itu, angka kekerasan terhadap istri tetap menempati peringkat pertama yakni 5.167 kasus, dan kemudian kekerasan dalam pacaran merupakan angka ketiga terbanyak setelah kekerasan terhadap anak yaitu 1.873 kasus. Setelah adanya kekerasan tadi, biasanya para perempuan memiliki karakter insecure atau merasa tidak aman dalam menjalani kehidupannya sehari-hari dan merasa dirinya memiliki sebuah aib yang orang lain tidak lah boleh tahu. Hal ini merupakan dampak dari kekerasan tadi. Dengan adanya berbagai efek sosial maupun efek personal yang merugikan seorang perempuan tadi, oleh karena itu kami mengadakan sebuah acara talkshow untuk memperingati International Women’s Day pada hari Minggu, 8 Maret 2020, yang dibawakan oleh Ibu Raden Rara sebagai praktisi hukum dan Ibu Arum Sukma sebagai psikolog. Ibu Raden Rara berbicara
mengenai aspek-aspek maupun masalah kekerasan terhadap perempuan ini dari segi hukum dimana tindakan tersebut masuk dalam ranah kriminal dan tertuang dalam undang-undang kekerasan terhadap perempuan. Sedangkan, Ibu Arum Sukma berbicara mengenai masalah-masalah psikologis yang dihadapi oleh para korban kekerasan terhadap perempuan ini dan Ibu Arum Sukma juga memberikan tips-tips maupun cara untuk trauma healing yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Mengingat trauma healing ini sangatlah penting untuk mengurangi atau menghilangkan efek insecure kepada para perempuan atau korban. Kedua narasumber sangatlah memberikan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat. Talkshow ini berjalan dengan baik dan sangat menarik minat peserta. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta dan pernyataanpernyataan beliau sangatlah inspiratif dan cukup membuka pikiran. Setelah talkshow, terdapat sebuah persembahan dari SCORA dan SCORP berupa pembawaan lukisan dari para korban kekerasan seksual yang menghasilkan karya seni serta diiringi oleh
pembacaan puisi. Selanjutnya ada sesi pemberian kenang-kenangan berupa plakat dan sertifikat untuk para narasumber yang luar biasa. Dilanjut dengan pemberian doorprize bagi para peserta yang ingin bertanya.
PERLAHAN
CIMSA LOKAL UNISSULA
69
Halo CIMSA! Apa kabar? Semoga kita semua baikbaik saja. Apa itu Exchange Fair? Secara singkat, Exchange Fair merupakan kampanye tahunan yang diadakan oleh SCORE dan SCOPE untuk menarik mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap pertukaran mahasiswa di bidang penelitian (Research Exchange - SCORE) serta pertukaran profesi (Professional Exchange - SCOPE). SCORE dan SCOPE CIMSA Lokal Unissula telah mengadakan Exchange Fair mulai dari tanggal 18 April melalui Instagram hingga 8 Mei melalui pertemuan Zoom. Semua aktivitas CIMSA Lokal Unissula dilakukan secara online, termasuk Exchange Fair SCOPE & SCORE. Ini semua dilakukan karena pandemi yang mengharuskan kita semua melakukan pembatasan sosial atau tinggal di rumah. Exchange Fair 2020 CIMSA Lokal Unissula dimulai dengan promosi melalui platform media sosial kami yaitu LINE dan Instagram. Di Instagram, kami telah memberikan spoiler melalui story di IGTV, diharapkan semua mahasiswa tahu apa itu exchange program dari CIMSA. Terakhir, pertemuan Zoom diadakan pada 8 Mei 2020, dari pukul 20:00 hingga pukul 22:15. Talkshow via Zoom dihadiri oleh semua anggota CIMSA dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Unissula dan beberapa tim nasional SCORE dan SCOPE. Talkshow ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama adalah pembahasan mengenai SCOPE Exchange oleh Gita dan Indri selaku LEO In dan Out. Talkshow diawali dengan penjelasan singkat mengenai alur pertukaran jika ingin berpartisipasi dalam SCOPE Exchange Program, perbedaan antara SCOPE dan SCORE Exchange Program, dan khususnya tentang cara bergabung dengan Professional Exchange Program, mulai dari membeli AF serta berapa banyak negara yang dapat dipilih dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Setelah presentasi selesai, Kak Alex selaku VNI SCOPE CIMSA Indonesia menanggapi apa yang perlu diluruskan dari presentasi. Sesi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Exchange Fair CIMSA LOKAL UNISSULA
Sesi kedua adalah tentang Research Exchange atau pertukaran mahasiswa di bidang penelitian. Presentasi SCORE disampaikan oleh NORE CIMSA Indonesia, Kak Kevin Alvaro. Presentasi berfokus pada alur pertukaran, perbedaan antara 2 program pertukaran, serta fokus aktivitas Research Exchange SCORE, seperti laboratorium dasar, klinis, kombinasi laboratorium dasar dan klinis, serta proyek penelitian GAP. Dalam presentasi tersebut juga dibahas secara rinci tentang bagaimana memilih NMO yang akan menjadi tujuan exchange, apa yang harus kita persiapkan sebelum seleksi, dan juga bagaimana rasanya melakukan Research Exchange. Kak Hilya selaku VNI SCORE juga memberikan informasi tambahan tentang pertukaran tersebut. Setelah presentasi, kami lanjutkan dengan sesi sharing pengalaman pertukaran. Kegiatan ini diakhiri dengan penutupan oleh Local Coordinator CIMSA Lokal Unissula (Yodha Bakti) sebagai moderator dan juga foto grup Zoom dengan tangkapan layar (screenshot). SCORE dan SCOPE CIMSA Lokal Unissula berharap bahwa pada kesempatan berikutnya, Exchange Fair kami dapat mendatangkan lebih banyak peserta dan meningkat pesat. Terima kasih.
70
7 UNIVERSITAS JEMBER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
REGION 7
PREDICTION atau Prevent Diabetes with Action adalah salah satu proyek SCOPH MSCIA UB yang dilaksanakan sekaligus untuk memperingati World Diabetes Day. Tahun ini merupakan tahun keempat PREDICTION diselenggarakan. PREDICTION sendiri mempunyai 4 hari rangkaian dari bulan September hingga November 2019. Untuk menunjang acara ini, kami didukung oleh Ingenio, Persadia, Pedis Care Malang, serta Le Minerale sebagai sponsornya. Hari pertama proyek ini dilaksanakan pada tanggal 16 September 2019 yang bertempat di Ruang Biomedik FK UB. Kami melakukan Training of Trainer untuk 70 volunteer mengenai komunikasi dan diabetes beserta komplikasinya terutama diabetic foot untuk membekali mereka dengan skill yang cukup sebelum mengedukasi masyarakat. Kami pun juga mengajarkan dan memfasilitias mereka untuk praktik secara langsung pemeriksaan TTV, kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol, menghitung BMI, anamnesa pasien, serta screening diabetic foot. Rangkaian acara pada hari kedua dilaksanakan pada tanggal 30 September 2019 di Kantor Minvetcad V/13, Rampal Celaket. Acara diawali dengan senam bersama kader dan warga Rampal Celaket dan dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan gratis serta terdapat bilik edukasi dan dokter bagi warga yang membutuhkan konsultasi. Sebanyak 103 masyarakat datang untuk melakukan pemeriksaan gratis. Tak hanya di Kantor Minvetcad, kami juga berkeliling Desa Rampal Celaket untuk memberikan edukasi diabetes dan pelayanan pemeriksaan gratis ke rumah-rumah warga sekitar. Pada tanggal 20 Oktober 2019, kami melanjutkan rangkaian pelaksanaan hari ketiga di tempat yang sama. Acara diawali dengan senam diabetes bersama dan dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai diabetes dan komplikasinya serta membuat SWG bersama dengan volunteer untuk diajarkan mengenai cara mengukur TTV, kadar gula darah, dan screening diabetic foot. Selain itu kami juga mengadakan lomba yel-yel untuk para volunteer dan selanjutnya yel-yel terbaik akan digunakan saat long march seleberasi WDD di hari keempat pelaksanaan. Pada tanggal 13
PREDICTION MSCIA UB
November 2019, kami juga melakukan siaran radio mengenai diabetes di radio Kalimaya Baskhara serta penyiaran News of Medical Education (NOME) dari DOME mengenai Diabetes. Hari keempat dari proyek ini dilaksanakan pada tanggal 18 November 2019 kami menyelenggarakan rangkaian terakhir sekaligus menjadi selebrasi Hari Diabetes Sedunia di CFD Ijen Malang. Seperti biasa, acara dibuka dengan senam diabetes bersama dengan kader, volunteer, serta warga Malang yang berada di CFD Ijen dan dilanjutkan dengan selebrasi WDD dengan pelepasan balon dan pembentukan logo WDD dengan kertas asturo biru. Kami juga membuka tenda sehat untuk pemeriksaan kesehatan gratis dan konsultasi dengan dokter profesional serta lomba meracik makanan yang baik bagi penderita diabetes bersama Persagi. Selain itu, dilaksanakan juga assessment mengenai diabetes untuk keperluan PMC Nasional. Kami pun juga melakukan long march serta ground campaign untuk meningkatkan awareness warga Malang mengenai diabetes. Untuk memeriahkan acara, kami juga menyediakan photobooth WDD 2019 untuk membantu menyebarkan campaign via sosial media pribadi. Kami juga bekerja sama dengan Radar Malang sebagai media partner. Dengan diselenggarakannya PREDICTION, kami berharap warga Kota Malang dapat menjaga pola makannya dan peduli terhadap risiko, serta para volunteer dapat mendapatkan pengetahuan lebih mengenai diabetes.
IMPROVEMENT MSCIA UB
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Desa merupakan sasaran yang tepat untuk penerapan PHBS. Data dari Dinkes Kota Malang menunjukkan bahwa Kelurahan Bareng memiliki PHBS terendah yakni 52,8% dalam Jamban Sehat dan 76,4% dalam Cuci Tangan Pakai Sabun. Data dari Puskesmas Bareng menunjukkan bahwa daerah PHBS terendah di daerah Bareng yakni RW 7. Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada 30 warga, didapatkan hasil bahwa 65% warga tidak mengetahui cara mencuci tangan enam langkah dan 75% pembuangan jamban mengalir langsung ke sungai tanpa adanya septic tank, serta 50% warga juga kurang memahami cara penanganan diare yang benar. Oleh karena itu MSCIA UB mengadakan IMPROVEMENT untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa mengenai kesehatan dan menerapkan PHBS dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang mendukung dan pembentukan Health Care Ambassador. Pada bulan Agustus sampai November, MSCIA UB telah menyelenggarakan tiga kali intervensi di RW 7 Kelurahan Bareng. Intervensi pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2019 dan diawali dengan penjelasan apa itu kader, apa yang akan diterapkan, dan bagaimana community development ini akan kami jalankan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai PHBS dan komunikasi oleh trainer MSCIA UB. Para kader juga melaksanakan Small Working Group yang didampingi oleh fasilitator untuk mengetahui masalah utama yang dialami warga terkait PHBS sebagai dasar pemberian intervensi selanjutnya. Para kader pun diminta untuk bergabung dalam group chat agar memudahkan proses follow up. Intervensi selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2019 yang dihadiri oleh 15 kader Attentive perwakilan dari setiap RT. Kegiatan diawali dengan senam sehat dan pemberian materi jamban sehat oleh Winna Adelia Amru, trainer MSCIA UB. Kami juga melakukan sosialisasi controlling book yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui perkembangan penerapan jamban sehat dan PHBS di lingkungan RW 7. Acara selanjutnya adalah pemilihan ketua kader dengan Ibu Rini sebagai ketua kader terpilih. Kami pun tidak lupa ‌‌‌.
mengingatkan para warga untuk kembali hadir di intervensi 3 dan meminta kader mengerjakan controlling book agar dapat dievaluasi di pertemuan selanjutnya. Intervensi ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 November 2019 yang dihadiri oleh 14 kader. Kegiatan diawali dengan pemberian materi mengenai diare oleh Nadiah Salsabilla Rahmah, trainer MSCIA UB. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumpulan controlling book oleh para kader. Kedepannya, data ini akan diberikan kepada Dinkes ataupun puskesmas setempat sebagai dasar advokasi agar institusi setempat dapat memberikan intervensi yang sesuai dalam mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, terdapat SWG pembuatan sabun mandi yang didemonstrasikan oleh Rizky Amaliyah Putri untuk selanjutnya dipraktikkan langsung oleh para ibu kader. Ibu kader sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Diharapkan dengan diadakannya IMPROVEMENT dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa yang berisiko untuk mengalami masalah kesehatan terutama masalah diare.
73
MSCIA UB
DO RESEARCH
Do Research merupakan aktivitas yang diadakan oleh member DORE MSCIA UB pada setiap tahunnya untuk mempelajari hal baru mengenai research dan merealisasikannya kepada masyarakat, serta mendapatkan timbal balik dari masyarakat itu sendiri. Pada tahun ini, Do Research mengangkat tema mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Diare. Aktivitas ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari aktivitas yang bersifat wajib bagi lokal, yaitu SCORE Goes Public (SGP). Pada tanggal 26 April 2019, telah dilaksanakan SGP Level 1 di Gedung Pendidikan Bersama FK UB yang diikuti oleh seluruh member DORE. Kegiatan diawali dengan pemberian materi mengenai ‘Skripsi dan Sistem Penulisannya’ dan ‘Bagaimana Cara Pembuatan Kuesioner yang Baik dan Benar’ oleh anggota dari Lembaga Studi Ilmiah Mahasiswa FKUB (LSIM) yang sudah mendapatkan pengalaman dan penghargaan dalam bidang penelitian.
pengalaman dan penghargaan dalam bidang penelitian. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi Small Working Group (SWG) dimana member DORE dibagi menjadi 2 kelompok dengan didampingi oleh fasilitator. SWG ini bertujuan untuk melatih member dalam pembuatan kerangka penelitian berdasarkan permasalahan yang diberikan, serta membuat inovasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada hari kedua, kita melaksanakan SGP level 4 untuk mengaplikasikan apa yang telah member pelajari sebelumnya. Untuk melakukan intervensi kepada masyarakat kami bergabung bersama aktivitas UB lainnya, yaitu Improvement. Improvement merupakan kegiatan berbasis pengembangan komunitas yang berfokus pada promosi kesehatan mengenai diare. Selagi teman-teman panitia Improvement melakukan promosi kesehatan, kami melakukan pengambilan data kepada masyarakat Kelurahan Bareng dengan pendistribusian kuisioner yang sudah dibuat dan diskusikan oleh member DORE dari pembelajaran di hari pertama. Nantinya, kuisioner yang sudah diisi akan direkapitulasi dan dibuatkan video infografis sebagai bahan pembelajaran bagi masyarakat sekitar. Diharapkan seluruh member DORE dapat memahami cara membuat penelitan yang baik dan mampu mengaplikasikannya pada komunitas kedepannya. Selain aplikasi dari pembelajaran, diharapkan juga member DORE dapat meningkatkan hubungan erat antar sesama pada lapang positif dan melanjutkan untuk mengembangkan kreativitas dari MSCIA UB itu sendiri.
“Back to 90s” merupakan proyek MSCIA UB yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai HIV dan AIDS kepada masyarakat sekaligus memperingati Hari AIDS sedunia. Tema ini diangkat dari konsep program PBB yaitu target 90-90-90. Sasaran aktivitas ini adalah member MSCIA UB, KOPHA (Komunitas Peduli HIV dan AIDS), kalangan ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS), mahasiswa UB, dan masyarakat Kota Malang. Pada tanggal 26 Oktober 2019, terdapat training yang dihadiri oleh 93 siswa/i yang berasal dari sepuluh SMA berakreditasi A yang terdaftar menjadi sekolah KOPHA di Kota Malang. Para KOPHA sangat antusias dan bersemangat ketika menerima upgrading ini. Kegiatan diawali dengan pemberian training mengenai HIV dan AIDS oleh Dr. dr. Dhelya Widasmara, Sp.KK, FINSDV dari Malang Care dan materi tentang bahaya narkotika di Indonesia oleh Bea Cukai. Kegiatan dilanjutkan dengan SWG untuk membuat poster penyuluhan dan roleplay persiapan penyuluhan. Setelah itu, terdapat talkshow bersama dengan ODHA. Diakhir kegiatan, terdapat pemberian bunga dan pemutaran video yang telah dibuat oleh KOPHA dan OC Back to 90s kepada teman-teman ODHA sebagai bentuk dukungan kami terhadap mereka. Untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa, kami melaksanakan pretest dan posttest pada saat sebelum dan sesudah pemberian materi. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan jargon. Kegiatan selanjutnya adalah penyuluhan dan VCT gratis kepada seluruh warga binaan Lapas Kelas 1 Kota Malang yang dilaksanakan pada tanggal 2 November 2019.
dilaksanakan pada tanggal 2 November 2019. Selain itu, terdapat pemberian materi mengenai bahaya dan pencegahan HIV oleh dr. Rizal Pramudya dari Malang Care. Kegiatan ditutup dengan yel-yel dan foto bersama. Pada tanggal 24 November 2019, kami melakukan senam bersama, long march, dan kampanye mengenai HIV dan AIDS kepada masyarakat umum di area Car Free Day, Ijen. Kampanye dilakukan dengan membagikan donat berbentuk pita AIDS secara gratis, photobooth, dan pemberian tanda tangan oleh masyarakat sebagai bukti partisipasi dalam WAD 2019. Selain itu, terdapat social experiment yang dilakukan oleh salah satu sukarelawan (yang sebenarnya merupakan orang negatif HIV) dengan menggunakan masker dan tulisan yang digantungkan di dada dengan bertuliskan “Halo, saya orang dengan HIV dan AIDS maukah kamu berjabat tangan denganku?”. Respon dari social experiment cukup baik. Banyak masyarakat yang mau berjabat tangan dan bahkan memeluk sukarelawan tersebut. Kegiatan ditutup dengan foto bersama membentuk pita AIDS dan menerbangkan balon merah sebagai bentuk simbolis …………
peringatan Hari AIDS Sedunia. Selain itu, perwakilan OC WAD dan Chief DORA juga melakukan on-air talkshow bersama radio Khalimaya Bhaskara mengenai HIV dan AIDS dan pencegahannya pada tanggal 20 November 2019. Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap penyakit HIV dan AIDS dan para KOPHA mampu menjadi peer educator bagi teman sebayanya, keluarga, dan masyarakat sekitarnya dalam mendukung penurunan prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia khususnya Kota Malang. “Fight the disease not the diseased". WAD 2019, care for your status and say no to negative stigma with MSCIA!
Back to 90s
MSCIA UB
75
Tahun ini, CIMSA UNAIR memiliki satu program community development baru bernama PRIMI (Parents with Premature Infants). Kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi orang tua yang memiliki bayi prematur untuk mendapatkan edukasi serta berbagi pengalaman mengenai perawatan bayi prematur agar nantinya dapat terbentuk sebuah komunitas mandiri. Pada intervensi yang pertama ini, panitia melakukan bonding bersama orang tua lulusan NICU atau Neonatal Intensive Care Unit dan dokter-dokter dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Setelah dilakukan bonding, panitia mendapatkan edukasi mengenai bayi prematur melalui kegiatan LPET yang dilakukan oleh PETRA CIMSA UNAIR sendiri. Acara berjalan dengan lancar dan panitia pun antusias dalam mengikuti kegiatan, terlihat dari hasil posttest yang lebih baik dari pretest sebelumnya. Kegiatan Intervensi 1 dilaksanakan pada Sabtu, 28 September 2019. Acara dimulai dengan sambutan-sambutan dari pihak penyelenggara acara maupun pihak eksternal, setelah itu dilakukan foto bersama. Saat sharing session, para orang tua satu per satu maju ke depan untuk membagikan pengalaman mereka dalam merawat bayi prematur. Selagi orang tua berbagi cerita, panitia pun turut mengajak adikadik lulusan NICU bermain permainan dan boneka. Setelah sesi sharing, dilakukan penyuluhan mengenai bayi prematur oleh PETRA CIMSA UNAIR. Sebelum materi diberikan, terlebih dahulu peserta mengerjakan pretest untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dari peserta. Penyuluhan pun berjalan dengan lancar, kemudian dilanjutkan mengerjakan soal
PRIMI CIMSA UNAIR
posttest. Peserta diminta untuk memberikan pendapat mereka mengenai acara PRIMI ini dengan mengisi kuisioner. Untuk mengakhiri rangkaian kegiatan, dilakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan. Diharapkan dengan adanya kegiatan PRIMI, panitia dapat menambah ilmu dan wawasan mengenai bayi prematur sehingga dapat menyebarkan awareness kepada masyarakat sekitar, juga dapat memberikan banyak manfaat bagi orang tua dengan bayi prematur yang nantinya bisa terbentuk komunitas yang berisi kader-kader yang dapat membagikan ilmu mengenai bayi prematur untuk masyarakat luas.
BACILLUS CIMSA UNAIR
BACILLUS 2019 (Breaking The Silence with Medical Students) adalah project SCOME & SCORP CIMSA UNAIR yang bertujuan untuk mengajarkan bahasa isyarat kepada mahasiswa kedokteran dan disaster risk reduction pada orang tuli. BACILLUS 2019 dilaksanakan selama dua hari, Kamis 21 November 2019 dan Minggu 24 November 2019. BACILLUS diadakan untuk mengatasi kurangnya mahasiswa kedokteran yang dapat berbahasa isyarat dan juga tidak sedikitnya mahasiswa kedokteran yang mempunyai keinginan untuk mempelajari bahasa isyarat. Dengan kerjasama antara SCORP dan SCOME CIMSA UNAIR, BACILLUS juga mengangkat tema disaster sign language yang bertujuan untuk menolong orang tuli yang pada saat bencana terpengaruh secara tidak proporsional. Acara ini dilaksanakan dengan bantuan dari banyak pihak eksternal. Di antaranya adalah The Unspoken Ministry (TUM), Gerkatin, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya. Pemateri yang hadir dari Gerkatin yang tuli di antaranya adalah Willy Sidharta, Tjoe A Siok, dan Ketut Indra Laksana. Eleonora Thelma Moningka dari TUM berperan sebagai penengah antara CIMSA dan Gerkatin dan juga sebagai penerjemah. Dari BPBD, perwakilan yang dikirim adalah Irvan. BACILLUS juga kedatangan pembicara dari luar negeri, Herbert Klein yang merupakan seorang pakar kesehatan mental orang tuli dari Inggris Raya. BACILLUS dibagi menjadi dua hari, hari pertama, yaitu hari Kamis digunakan untuk mengajarkan bahasa isyarat dasar dan budaya tuli kepada mahasiswa kedokteran. Hari kedua diisi oleh materi mengenai disaster risk reduction yang dibawakan oleh The Unspoken Ministry, Gerkatin, dan BPBD. Materi bahasa isyarat dasar yang dipelajari pada hari pertama melingkupi cara memperkenalkan diri, keluarga, alfabet isyarat, dan juga bahasa isyarat mengenai bencana alam. Hari kedua menjelaskan materi mengenai berbagai macam bencana alam, risiko bencana alam, dan teknik evakuasi yang tepat dan patut dilakukan kepada orang tuli dan newbie SCOME. Rangkaian acara hari kedua diakhiri oleh ‌.
simulasi gempa bumi dan ditutup dengan pembagian plakat kepada pembicara dan souvenir kepada semua anak-anak tuli yang datang. Dilaksanakannya proyek BACILLUS ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai disaster risk reduction kepada orang tuli dan bahasa isyarat pada mahasiswa kedokteran. Dengan diadakannya BACILLUS, diharapkan bahwa mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dapat berkomunikasi dengan orang tuli. Pada masyarakat luas dan pemerintah, diharapkan bahwa kesadaran mengenai bagaimana orang tuli terpengaruh oleh bencana alam dapat ditingkatkan lagi. SCOME dan SCORP CIMSA UNAIR berharap bahwa diadakannya acara BACILLUS pada kedepannya dapat menjadi lebih impactful dan mempunyai lingkup yang lebih luas.
77
CIMSA UNAIR
ENCOURAGE
ENCOURAGE merupakan proyek yang dilaksanakan oleh SCORP CIMSA UNAIR pada tanggal 18-22 Desember, 2019 dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia Dunia dengan mengangkat tema mengenai Universal Health Coverage (UHC) seperti Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Indonesia. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian, pengetahuan, dan partisipasi masyarakat dan anggota CIMSA UNAIR dalam UHC dan BPJS. Pada tahun ini, kami bekerja sama dengan BPJS dan Global FM Surabaya dengan target masyarakat RW 01 Dharmawangsa dan anggota CIMSA UNAIR terutama SCORP CIMSA UNAIR. Pada tanggal 18 Desember 2019, air campaign dilaksanakan di Global FM Surabaya 90.90 FM yang disiarkan pada pukul 16.00-17.00 WIB. Terdapat talkshow mengenai UHC khususnya mengenai program dan implementasi JKN dengan narasumber Very Darmwan dari bidang kepesertaan dan pelayanan peserta BPJS Kesehatan KCU Surabaya dan Kartika ..
Nurrosyida selaku LORP CIMSA UNAIR. Air campaign ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kesadaran mengenai UHC, partisipasi dan pemahaman mengenai Jaminan Kesehatan Nasional, serta penggunaan mobile JKN kepada masyarakat luas. Pada hari kedua pelaksanaan ENCOURAGE, kami menyelenggarakan training mengenai Health as Human Rights kepada member dan newbies CIMSA UNAIR dengan cakupan materi terkait UHC dan beberapa penerapannya pada JKN. Training dilakukan dengan metode lecture dan roleplay. Acara ENCOURAGE selanjutnya diakhiri dengan sosialisasi mengenai program-program terbaru dan mekanisme yang ada di BPJS Kesehatan oleh Wiedho Widiantoro sebagai kepala bidang kepesertaan dan pelayanan peserta BPJS Kesehatan KCU Surabaya kepada warga RW 01 Dharmawangsa. Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis yang terdiri dari pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah, dan asam urat. Tersedia pula mobil pelayanan BPJS untuk memfasilitasi warga dalam mengurus BPJS tanpa harus pergi jauh ke kantor BPJS KCU Surabaya. Dengan diselenggarakannya proyek ini, diharapkan anggota CIMSA UNAIR dan masyarakat Surabaya khususnya warga RW 01 Dharmawangsa memiliki kepedulian dan pemahaman lebih terhadap UHC terutama program JKN oleh BPJS Kesehatan Indonesia, serta mampu menjadi peer educator bagi masyarakat sekitarnya guna mendukung terciptanya masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
GULALI atau Gerakan penanggulangan Diabetes Mellitus merupakan proyek berbasis komunitas SCOPH CIMSA UNAIR yang berfokus pada edukasi masyarakat untuk mencegah penyakit diabetes mellitus. Diabetes merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia dengan jumlah kasus yang selalu meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, terdapat lima kawasan dengan angka penderita diabetes tertinggi yaitu: Manukan Kulon, Sidotopo, Pacar Keling, Wonokusumo, dan Kebon sari. Kami pun melakukan beberapa kali survei dan menjalin komunikasi dengan para ketua RW dan Ketua PKK setempat sehingga terpilihlah Pacar Keling sebagai target sasaran dari kegiatan ini, tepatnya di Pacar Kembang RW 7. Pacar Kembang RW 7 berlokasi dekat dengan FK Unair sehingga memudahkan kami untuk mobilisasi dalam memberikan intervensi. Para warganya pun sangat kooperatif dan didukung oleh saran dan prasarana yang cukup baik. Pada bulan November–Desember 2019, kami telah menyelenggarakan tiga kali intervensi. Intervensi pertama dilaksanakan pada hari Minggu, 1 Desember 2019. Kegiatan diawali dengan sambutan dari perwakilan CIMSA dan PKK RW7. Selanjutnya terdapat pemaparan materi mengenai CIMSA dan SCOPH yang dibawakan oleh LPO CIMSA UNAIR sehingga para warga lebih mengenal CIMSA, apa saja yang telah kami lakukan, khususnya terkait ranah kerja SCOPH. Kemudian kita melakukan games perkenalan untuk merekatkan hubungan ‌..
antara ibu-ibu PKK dengan member CIMSA UNAIR dan para kader. Intervensi kedua dilaksanakan tepat satu minggu setelah intervensi pertama dilakukan. Kegiatan dibuka oleh MC dan dilanjutkan pemaparan materi oleh CIMSA UNAIR. Intervensi kali ini berfokus pada dua hal, yaitu diabetes secara umum dan gizi untuk pengidap diabetes. Selain itu, terdapat demonstrasi mengenai bahan makanan yang segar ketika pemaparan materi gizi. Untuk mengukur peningkatan pemahaman warga, kami pun memberikan pretest dan posttest kepada mereka pada saat sebelum dan sesudah pemberian materi. Pada intervensi selanjutnya, kami melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 100 orang di daerah setempat. Pemeriksaan kesehatan diawali dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan tensi, gula darah, dan konsultasi gratis dengan dokter. Selanjutnya para warga yang berusia diatas 15 tahun diwawancarai oleh teman-teman dari SCORE dan RSD untuk keperluan penelitian multicenter CIMSA mengenai diabetes. Para warga terlihat sangat antusias dengan kegiatan ini. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dengan seluruh warga.
Dengan diselenggarakannya GULALI, diharapkan member dan kader dapat belajar bagaimana cara mengatur pola hidup yang sehat sehingga kedepannya dan menjadi peer educator untuk orang-orang disekitar agar kedepannya dapat menekan angka penyakit diabetes melitus, khususnya di Kota Surabaya.
GULALI
CIMSA UNAIR
79
POKEMON (Program for Kids through Education and Management on Nutrition) merupakan salah satu proyek berbasis pengembangan komunitas CIMSA UNEJ. POKEMON Telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dan menjadi kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan setiap bulannya oleh CIMSA UNEJ. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi siswa-siswi SDN Karangrejo V, Sumbersar, Jember, Jawa Timur. Hal ini dikarenakan siswa/I SDN Karangrejo V cenderung memiliki status gizi antara baik hingga kurang (80%) dengan postur tubuh mayoritas siswa/i pendek dan kurus. Pada bulan September dan Oktober 2019, CIMSA UNEJ telah menyelenggarakan dua intervensi POKEMON di SDN Karengrejo V. Pada hari Sabtu, 14 September 2019, kami melaksanakan satu intervensi dengan memberikan pembinaan kepada siswa/I SDN Karangrejo V dari kelas 15. Kegiatan diawali dengan pemberian materi mengenai sarapan sehat, isi piringku, empat pilar gizi seimbang, tumpeng gizi seimbang, sepuluh pesan umum gizi seimbang, dan tujuh perilaku hidup bersih dan sehat oleh dokter gizi yang sudah dilatih pada intervensi sebelumnya dan dibantu oleh CIMSA UNEJ. Selanjutnya diadakan kuis untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang telah diberikan. Kami juga bernyanyi bersama dengan para siswa untuk menjaga semangat mereka. Kegiatan diakhiri dengan permainan di luar kelas yang terdiri dari 5 pos permainan yang variatif dan menyenangkan mengenai materi yang telah diberikan sebelumnya. Intervensi selanjutnya dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Oktober 2019 dan diawali dengan kegiatan senam bersama dengan siswa/I dan guru-guru SDN Karangrejo V. Kami melakukan dua jenis senam, yaitu senam yang dipimpin oleh guru olahraga dan beberapa adik-adik SDN Karangrejo V dan senam penguin yang dipimpin oleh OC POKEMON. Selanjutnya adik-adik kelas 1-3 mendapatkan materi mengenai sarapan sehat dan ‌‌.
POKEMON CIMSA UNEJ
PHBS yang disampaikan oleh dokter kecil dengan pendampingan OC POKEMON. Seperti sebelumnya, kami pun juga melaksanakan kuis untuk mengukur pemahaman mereka setelah pemberian materi. Sedangkan untuk kelas 4-6 mengikuti kegiatan permainan di luar kelas. Permainan yang dilakukan terdiri dari permainan ular tangga, mengeja bersama, dan headquiz dengan menyisipkan edukasi mengenai sarapan sehat dan PHBS. Kami pun juga memberikan stiker pokemon untuk siswa/i sebagai bentuk apresiasi setelah menyelesaikan kuis dan permainan akhir pos. Kegiatan ditutup dengan penampilan OC Pokemon dan penyerahan kenang-kenangan kepada kepala sekolah SDN Karangrejo V oleh Local Coordinator CIMSA UNEJ. Saat ini, siswa/i yang memiliki status gizi baik sudah bertambah jumlahnya dibandingkan pertemuan sebelumnya. Dengan diselenggarakannya POKEMON, diharapkan adik-adik SDN Karangrejo V dapat peduli dan memami pola hidup sehat, serta mampu menjadi peer educator yang baik untuk teman-temannya, keluarga, saudara, dan juga bisa membantu mewujudkan Indonesia yang sehat. Terima kasih, CIMSA!
DRAGONBALL CIMSA UNEJ
DRAGON BALL atau Diabetes Risk Reduction Program by Application of Healthy Lifestyle merupakan salah satu kegiatan berbasis pengembangan komunitas SCOPH CIMSA UNEJ. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan menurunkan
prevalensi
diabetes
pada
masyarakat
Desa
Sukoreno, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pada bulan September dan Desember 2019, kami telah menyelenggarakan dua kali intervensi DRAGON BALL. Intervensi pertama DRAGON BALL dilaksanakan pada tanggal 14 September di Balai Desa Sukoreno. Kami bekerja sama dengan SNC Fakultas Keperawatan UNEJ dan kader-kader pos lansia. Seluruh masyarakat yang hadir terlebih dahulu menjalani serangkaian pengukuran berat badan, tinggi badan
Warga yang berhasil menjawab pun mendapatkan
dan pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya, masyarakat diberikan
hadiah
edukasi mengenai diabetes seperti cara mencegah diabtes,
dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah dan
menghindari faktor risiko penyebab diabtes, dan menjaga kadar
gula darah masyarakat oleh panitia. Selanjutnya
gula darah normal melalui pola hidup sehat. Untuk keperluan
warga yang hadir diminta untuk menyerahkan
evaluasi dan tolak ukur keberhasilan implementasi program
fotokopi kartu keluarga untuk kebutuhan pendataan.
jangka panjang, kami melaksanakan pretest dan posttest pada
Kegiatan diakhiri dengan pengukuran berat badan
saat sebelum dan sesudah pemberian edukasi.
dan tinggi badan, serta pemeriksaan kesehatan
sebagai
bentuk
apresiasi.
Kegiatan
Pada tanggal 14 Desember kami pun melanjutkan
meliputi tekanan darah dan gula darah oleh panitia
intervensi kedua DRAGON BALL di Pos Lansia, Kecamatan
untuk mengetahui kondisi kesehatan warga terkait
Kalisat. Kami pun juga bekerja sama dengan kader dari pos
risiko diabetes.
lansia. Kegiatan diawali dengan pemberian materi oleh dr.
Dengan
diselenggarakannya
DRAGON
Irawan Fajar Kesuma, Sp.PD mengenai Diabetes. Para warga
BALL, diharapkan warga Desa Sukoreno dapat
cukup antusias dan aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
menerapkan pola hidup sehat guna menghindari
yang diberikan. Untuk mengetahui pemahaman warga Desa
risiko diabetes dan menjadi peer educator di
Sukoreno terkait materi yang telah disampaikan sebelumnya,
lingkungan sekitarnya, sehingga kedepannya dapat
kami memberikan beberapa teka-teki mengenai diabetes.
menurunkan prevalensi diabetes di Desa Sukoreno.
‌‌‌
81
CIMSA UNEJ
WHO SIMULATION
WHO Simulation merupakan salah satu aktivitas dari SCOPE CIMSA UNEJ yang kembali diadakan pada tanggal 30 November 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Tahun ini topik yang diangkat adalah "The Rise of Anti-vax Movement�. Pada kegiatan ini kami bekerja sama dengan HIMAHI MUN CLUB UNEJ. Mahasiswa yang hadir di kegiatan ini akan dibagi menjadi beberapa negara, 1 negara terdiri dari 2 mahasiswa. Negara-negara ini memiliki wewenang untuk mengangkat topik tentang anti-vax di negara mereka. Project ini dilaksanakan di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan dibuka oleh sambutan Project Officer. Setelah chairperson dan cochairperson menempati posisinya, acara kemudian dimulai. Kegiatan dimulai dengan roll call. Kemudian sesi pertama daftar pembicara umum dimulai, sesi ini dilakukan untuk menyampaikan topik yang akan dibahas. Setiap negara yang ingin menyampaikan pendapat pada daftar pertama dan negara yang berbicara terakhir. Kemudian sesi berikutnya adalah ‌‌
kaukus moderat, kaukus moderat adalah bagian dari daftar pembicara umum termasuk kaukus yang tidak dimoderasi. Kapan kaukus yang tidak dimoderasi dilakukan? Itu tergantung pada geraknya. Contoh, suatu negara mengekspresikan mosi, "Mosi untuk memulai kaukus moderat selama 15 menit", individu yang menentukan adalah negara mereka sendiri, kemudian chair dan cochairperson yang menentukan kaukus yang tidak dimoderasi. Kaukus yang dimoderasi adalah sesi di mana dimungkinkan untuk mengekspresikan pendapat. Setelah daftar pembicara umum selesai dan kemudian ada gerakan dari chair dan co-chairperson. Topik apa yang akan dibahas? Setelah masing-masing negara mengajukan pendapat, dari pendapat itu, maka akan ada pemungutan suara dan kemudian dimoderasi kaukus dimulai. Misalnya dari 5 topik, suara terbanyak adalah pada topik ketiga, yang berarti bahwa kaukus moderat yang dibahas adalah topik ketiga selama 15 menit. Kegiatan selanjutnya adalah pengajuan kertas kerja yang merupakan rancangan untuk masalah-masalah dari apa yang dibahas dalam kaukus moderat dan dalam kaukus yang tidak dimoderasi. Dalam kaukus yang tidak dimoderasi, semua negara akan membuat aliansi, sehingga jumlah pengiriman kertas kerja sebanding dengan aliansi. Dalam acara ini ada 2 kelompok, masingmasing kelompok akan mempresentasikan topik. Setelah program dipresentasikan dan program akan dipilih. Program yang paling banyak dipilih adalah program yang akan dilaksanakan.
Berdasarkan WHO, dilaporkan Indonesia memiliki 1.020.00 kasus TB di tahun 2017. Menteri Kesehatan menyatakan bahwa Jember memiliki 3.497 kasus yang menunjukan bahwa Jember berada pada posisi kedua sebagai daerah dengan kasus TB terbanyak di Jawa Timur. Oleh karena itu, dalam rangka World Tuberculosis Day 2019, SCOPH CIMSA UNEJ mengadakan project bernama BREATH (Build Recognition and Awareness to Fight Tuberculosis). Acara ini dilaksanakan selama tiga hari yang tediri dari 3 kegiatan, yaitu training, siaran radio, edukasi, serta ground campaign. Acara dimulai pada hari Jumat, 22 Maret 2019 untuk training, lalu dilanjutkan Sabtu, 23 Maret 2019 untuk siaran radio, serta hari terakhir pada Rabu, 27 Maret 2019 untuk edukasi dan ground campaign. Pada acara ini, kami berkolaborasi dengan dengan Rumah Sakit Paru Jember. Kegiatan pertama yaitu training. Kegiatan ini dilakukan di Ruang Kuliah 23 Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Pada training ini dibahas mengenai penyakit tuberculosis dan bagaimana cara mengedukasi masyarakat mengenai penyakit ini serta wadah bagi member SCOPH untuk mempersiapkan ground campaign. Kami juga mengadakan simulasi campaign untuk member berlatih. Narasumber untuk training ini adalah dr. Sigit Kusuma Jati, ‌.
M.M. dari Rumah Sakit Paru Jember. Kegiatan kedua yaitu siaran radio dengan tema World Tuberculosis Day di K Radio Jember. Kami berbicara tentang peringatan World Tuberculosis Day dan penyakit tuberculosis. Kami menjelaskan tentang apa itu tuberkulosis, bagaimana penularannya, pencegahannya, dan pengobatan dari penyakit tersebut. Selain itu, kami juga mengadakan online campaign dengan mengunggah twibbon member mengenai World Tuberculosis Day sehingga diharapkan masyarakat Jember dapat meningkat kesadarannya terhadap penyakit tuberkulosis. Kegiatan terakhir, kami melalukan edukasi dan ground campaign yang diadakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember. Kami melakukan edukasi dengan poster tentang tuberkulosis dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kami melakukan pretest dan posttest serta kuis untuk menguji materi yang diberikan. Setelah itu, peserta mendapatkan pemeriksaan tekanan darah dan berat badan, serta skrining tuberkulosis gratis dari Rumah Sakit Paru Jember.
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dan pihak yang terlibat dapat meningkat kesadarannya mengenai penyakit tuberkulosis dan pola hidup yang sehat.
BREATH
CIMSA UNEJ
83
NOBUNAGA Community
merupakan
Development
kegiatan
PHD
FK
dari UWKS.
NOBUNAGA sendiri telah dilaksanakan sejak 2018 dan menjadi
kegiatan
dilaksanakan
PHD
yang FK
berkelanjutan
UWKS
setiap
yang
tahunnya.
NOBUNAGA memiliki tujuan untuk mengurangi angka kasus
bullying.
Kegiatan
yang
dilakukan
saat
pelaksanaan NOBUNAGA adalah memberikan materi
NOBUNAGA PHD FK UWKS
yang berkaitan dengan bullying kepada para siswa. Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan tanya jawab yang berhubungan dengan materi agar seluruh siswa dapat mengulang kembali materi dengan cara yang menyenangkan yang membuat siswa-siswi lebih aktif saat pelaksanaan kegiatan. Pada NOBUNAGA
hari
Sabtu,
21
melaksanakan
September kegiatan
2019,
intervensi
dengan memberikan materi bullying kepada siswasiswi kelas VII dan ada juga bantuan dari para anakanak pramuka. sangat
Adik-adik dari setiap kelas terlihat
antusias
dan
bersemangat
mengikuti
melakukan
jargon dan yel-yel bersama.
Hal ini
bertujuan agar adik-adiknya tidak bosan. Selanjutnya para siswa diberikan snack agar mereka tidak bosan dan merasa senang telah ikut serta di acara ini. Semoga dengan dilakukannya kegiatan ini, adik-adik SMPN 56 Surabaya dapat berbagi ilmu dan tentunya dapat menjadi peer educator yang baik untuk teman-temannya, keluarga, saudara, dan juga bisa membantu mewujudkan Indonesia yang sejahtera. Terima kasih, CIMSA!
serangkaian pembinaan dari kami. Pada awal kegiatan, kami melakukan perkenalan dan dilanjutkan dengan, Selanjutnya pemberian materi bullying yang dalam penyampaian materi ini akan disampaikan oleh Rama & Alam
sebagai
trainer
PHD
FK
UWKS.
Setelah
mendapatkan materi, dilakukan kuis atau tebaktebakan untuk mengetahui seberapa pemahaman dari adik-adik. Agar adik-adik tidak bosan dan tetap semangat, kami juga melakukan ice breaking berupa ‌.
84
activity magazine
AWAR DS
MARCH MEETING international awards. 2020 IN KIGALI, RWANDA A U G U S T M E E T I N G 2 0 1 9 I N TA I P E I , TA I W A N
MARCH MEETING 2020 IN KIGALI, RWANDA CONGRATULATIONS FOR BEING SELECTED TO JOIN ACTIVITIES FAIR AND REX CROSSLEY AWARDS
AWARDS
ACTIVITIES FAIR
CORONER
REX CROSSLEY AWARDS
CIMSA FK UNPAD
MASSETER
PREDICTION
CIMSA FK UIN SH
MARCH MEETING
MSCIA UB
MARCH MEETING CONGRATULATIONS TO SCORE GOES PUBLIC (SGP) FROM SCORE CIMSA INDONESIA FOR WINNING 1 st PLACE IN ACTIVITIES FAIR MARCH MEETING 2020
FINGER
CIMSA UGM
SCORE CIMSA INDONESIA
SGP
ACTIVITIES FAIR
ATTENTIVE
CHIAO
AUGUST MEETING
MSCIA UB
CIMSA FK UNS
REX CROSSLEY AWARDS
POKEMON
MELTED
CIMSA UNEJ
CIMSA FK UIN SH
GULALI
WAD
CIMSA UNAIR
SCORA CIMSA INDONESIA
CIMSA FK UNS
SCORE CIMSA INDONESIA
AUGUST MEETING
CONGRATULATIONS TO SEDUCTION FROM CIMSA FK UNS FOR BEING SELECTED AND WINNING 2 nd PLACE IN REX CROSSLEY AWARDS AUGUST MEETING 2019
SEDUCTION
SGP
activity magazine
PDD SUPPORTING DIVISION
MEET THE TEAM
Yoga Wikandaru
Project Development Director
project assistant
SUPPO DIV Ghina Syafiqoh
Project Assistant for Follow Up
Khairunnisa Syahril
Khansa Ainun Nabila
Project Assistant for Follow Up
86
Hasna Fikriya
Project Assistant for Follow Up
Project Assistant for Administration
Shilah Aulia W Project Assistant for Follow Up
Tania Kusuma
Project Assistant for Media
activity magazine
PDD SUPPORTING DIVISION
MEET THE TEAM
program coordinator
PDD ORTING our VISION team Intan Dyah Puspitasari
Pinka Alia Rahmah
Amallia Pratiwi
Program Coordinator for Non Communicable Diseases
Program Coordinator for Communicable Diseases
Program Coordinator for Maternal Health
Putu Laksmi Febriyani
Dandy Ardhan F
Silvi Angelia May Purba
Program Coordinator for HIV/AIDS and Other STDs
Program Coordinator for Human Rights Equality
Febi Khairunnisa Nur
Gabrielle Adani
Program Coordinator for Human Resources for Health
Program Coordinator for Health System
Program Coordinator for Environmental Sustainability
M O C R E F J R O E R N T P A T T E S I L S M S A GRA OO C O R P
P ASSISTAN PR COORDI Halo, CIMSA!
CIMSA merupakan sebuah wadah bagi mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia untuk mengutarakan ide-idenya dan mengembangkannya menjadi suatu aktivitas yang dapat berguna bagi kesehatan Indonesia. Sesuai dengan slogan CIMSA, yaitu “Empowering Medical Students and Improving Nation’s Health”, CIMSA berusaha untuk dapat selalu meningkatkan taraf kesehatan Indonesia, serta tidak lupa juga untuk mengembangkan kemampuan para mahasiswa kedokteran Indonesia dalam pelaksanaannya. Seluruh ide-ide tersebut dapat dilihat melalui beragam aktivitas-aktivitas lokal CIMSA yang ada di AMagz ini.
88
T C E TS & S R O N T A N I D R O L E T T E R F R O M P R O J E C T A S S I S TA N T S A N D P R O G R A M C O O R D I N AT O R S C I M S A 2 0 1 9 - 2 0 2 0
PROJECT NTS AND ROGRAM INATORS Menjadi Project Assistant dan Program Coordinator merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena dapat melihat keberagaman aktivitas CIMSA yang dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan di Indonesia. Di dalam AMagz ini, teman-teman dapat menemukan keberagaman aktivitas CIMSA dan menjadikannya sebagai referensi di masa depan. Melalui AMagz, kami harap teman-teman dapat menemukan banyak inspirasi dalam mengembangkan aktivitas di lokal masing-masing, seperti halnya kami para Project Assistant dan Program Coordinator. Semangat selalu dan jangan pernah berhenti belajar!
Salam Project Assistant & Program Coordinator CIMSA 2019-2020!
89
A C T I V I T Y
M A G A Z I N E
AMAGZ 2019-2020 E D I T I O N