promagz project magazine by
CIMSA first edition
Selamat Datang,
CIMSA 2014-2015
2
PROMAGZ
PRESIDENT's NOTES. Assalamu’alaikum, Haloo CIMSA! Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya dapat menulis serta menyapa seluruh teman-teman CIMSA se-Indonesia di majalah PROMAGZ yang sangat luar biasa ini, dimana PROMAGZ menjadi media selama beberapa tahun kebelakang sebagai ajang berbagi ide kreatif dan inovatif tentang berbagai project di masing-masing lokal CIMSA. Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) adalah sebuah organisasi independen, non-politik dan non-profit. CIMSA resmi berdiri sejak tahun 2001. CIMSA berafiliasi dengan International Federation of Medical Students’ Associations (IFMSA) dan terbagi ke dalam enam ruang lingkup kerja yaitu Standing Committee (SC), bidang kesehatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut: Standing Committee on Public Health (SCOPH), Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP), Standing Committee on Medical Education (SCOME), Standing Committee on Reproductive Health including AIDS (SCORA), Standing Committee on Research Exchange (SCORE) dan Standing Committee on Professional Exchange (SCOPE). CIMSA adalah organisasi berbasis project. Standing Committee menjalankan project sesuai
bidang fokusnya masing-masing, meskipun bukan hal yang mustahil mengadakan project kolaborasi antar Standing Committe. Project CIMSA sangat diperhitungkan kualitasnya, dilihat dari tujuannya, sasarannya, hasil yang diinginkan dan kriteria lain yang semuanya harus memenuhi standar tertentu. Mengapa harus demikian? Karena project-lah yang menjadi tombak utama CIMSA untuk dapat mewujudkan misi CIMSA, yaitu “Empowering Medical Students Improving Nation’s Health”, sehingga hanya dengan kualitas project yang baik yang benar-benar dapat memberikan impact terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Project CIMSA berciri khas kreatif dan inovatif. Masing-masing lokal CIMSA memiliki kreatifitas yang berbeda-beda dan semuanya bagus. Diharapkan dengan adanya PROMAGZ ini, ide kreatif project masing-masing lokal dapat menginspirasi lokal lainnya untuk terus membuat project-nya lebih menarik lagi sehingga tidak hanya benar-benar membuat impact terhadap masyarakat, tetapi juga membawa manfaat bagi member CIMSA-nya sendiri. Be ACTIVE with CIMSA!
ADITIYA BAGUS WICAKSONO PRESIDENT CIMSA 2014/15
“Project CIMSA berciri khas kreatif dan inovatif. Masing-masing lokal memiliki kreativitas yang berbeda-beda dan semuanya bagus.�
PROJECT REPORT
CONTENT
LOCAL PROJECT REPORT
1. We Care Thalasemia (Kaukus 3) 2. Expedition (UB) 3. SCORPINATA (Unpad) 4. Gammamorse (UGM) 5. Doretective (UB) 6. SMASHED (UGM) 7. SCOOTER (UI) 8. Let's Go (UB) 9. SCOMIC (UISU) 10. SPEECHLESS (UGM) 11. INTERMEDIC (UMY) 12. ACRAL (UA) 13. Getting to Zero (UNS) 14. BID (Unand) 15. SBTS (Unpad) 16. WWPC (UGM) 17. Local Leadership Summit (UR)
SCO PROJECT REPORT
1. SCORP CAMP (SCORP) 2. Local Peer Education Training (LPET)
PROMAGZ
5
Local Project Report:
We Care Thalassemia!
Antusiasme yang tinggi dari masyarakat pada acara ini menyebabkan suasana tempat ramai dari awal hingga akhir acara (kiri) Pemberian REKOR MURI untuk Peserta Screening Thalasemia terbanyak (kanan)
W
ah! Acara apaan tuh? Sepertinya kok berhubungan dengan penyakit yang diturunkan secara genetic dan kondisi produksi hemoglobin terganggu ya? Tepat sekali, CIMSA-ers!!! Kali ini CIMSA UI, UIN dan UPH yang berada di regional 3 bekerja sama dengan Rotary International dan Rotaract. Organisasi tersebut adalah organisasi yang membangun dan menciptakan kebersamaan dan kedamaian dunia. Melalui kerja sama tersebut, kolaborasi ini membuat acara bertemakan thalasemia dengan bentuk skrining thalasemia gratis. Soalnya nih, kalau kita melakukan skrining secara mandiri di RS, harganya itu ya lumayanlah. Jadi, sangat beruntung sekali member CIMSA dapat keuntungan sebagus itu. Tidak hanya berperan sebagai peserta skrining saja, member CIMSA juga diberikan kesempatan untuk merasakan sebagai panitia dari acara besar- besaran ini dan diberika sertifikat atas kontribusinya. Acara ini diadakan di Britama Arena Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara mulai jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Tepatnya
acara ini diadakan pada hari Minggu tanggal 25 Mei 2014. Plusplusnya nih ya, semua orang yang terlibat sangat puas akan acara ini. Gimana ga puas coba, project ini mendapat penghargaan REKOR MURI dengan kategori peserta skrining thalasemia terbanyak se-Indonesia! Bisa dipastikan bahwa pesertanya itu membludak dan panitianya pasti bekerja maksimal sehingga hasilnya memuaskan. Memangnya apa sih kemarin syarat-syaratnya untuk menjadi peserta? Tinggal isi link yang diberikan oleh panitia. Kemudian, ada pesan by email untuk konfirmasi peserta dan diminta untuk mengisi Form Screening Thalassemia & Form Informed Consent. Udah deh, kamu udah sah jadi peserta dan kalau kamu mau berkontribusi sebagai peserta, kamu tinggal ngisi link juga kok. Acara ini juga tidak hanya skrining semata tapi ada juga semacam seminar yang membahas tentang thalasemia. Asik banget kan? Udah skriningnya gratis dapat ilmu pula. Kerberhasilan acara ini juga tak terlepas dari kerja keras CIMSA kaukus 3 dalam promosi dan mengajak member yang lain.
6
PROMAGZ
Local Project Report:
EXPEDITION
Gambaran suasana pengunjung dan dekorasi stand acara Expedition. Dekorasi bertemakan superhero.
E
XPEDITION merupakan projek yang diselenggarakansetiaptahunnya oleh DOPE (Department of Professional Exchange) dan DORE (Department of Research Exchange), yang bertujuan untuk mempromosikan program exchange kepada seluruh mahasiswa FKUB dan juga meningkatkan kreativitas mahasiswa FKUB dengan mengadakan kompetisi desain poster bertemakan negara-negara tujuan exchange. EXPEDITION yang bertema “Get Something Challenging Through Exchange� ini terdiri dari berbagai rangkaian acara, yaitu Poster Design Competition, Exchange Expo, dan juga Class to Class Promotion. Exchange Expo sendiri dilaksanakan mulai tanggal 24-26 Maret 2014 di lobby gedung utama
FK UB. Dengan mengusung tema Superhero Adventure, dekorasi dari Exchange Expo ini tidak jauh dari seputar tokoh-tokoh superhero seperti Superman, Iron Man, Spiderman dan banyak lainnya. Di Exchange Expo ini juga ada alurnya. Jadi, begitu pengunjung datang, mereka akan langsung diarahkan kemeja registrasi untuk mengisi daftar hadir sekaligus diberi lembar kuisioner, bendera untuk menulis feedback, dan juga stiker untuk voting poster favorit. Setelah itu mereka segera diarahkan untuk memberikan vote dengan menempelkan stiker di bawah poster yang mereka suka. Selesai memberikan vote, peserta akan dipandu menuju mading yang memuat tentang alur exchange. Dan serunya, mading alur exchange telah disulap menjadi komik yang
PROMAGZ
7
Exchange Promotion and Poster Design Competition
Dekorasi Expedition menuai sanjuangan dari pengunjung. Dekorasi diniliai aktraktir dan kreatif dengan tema yang sedang hangat di kaum muda-mudi.
menceritakan Gatotkaca yang ingin pergi exchange ke Amerika! Dari mading, peserta beranjak ke World Map di mana mereka akan diberikan sticky notes dan menempelkan sticky notes beserta harapannya di negara yang ingin mereka tuju. Dan di akhir perjalanan expo, panitia menyediakan stand bagi mereka yang ingin konsultasi seputar exchange. Selain itu di EXPEDITION ini, kami juga membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin menjadi hostfam dan tentunya bagi mereka yang ingin berangkat exchange. Puncak dari EXPEDITION ini adalah hari ketiga di mana merupakan pengumuman pemenang lomba poster dan juga Churros Party! Juara lomba poster mendapatkan uang tunai senilai ratusan ribu rupiah plus surprise gift dari OC dan seluruh
pengunjung expo pada hari itu juga mendapatkan free churros, lho! Setelah Exchange Expo berakhir, promosi tetap dilakukan dengan Class to Class Promotion. Secara keseluruhan, acara EXPEDITION ini berlangsung dengan lancar walaupun pada hari pertama dan kedua sempat kekurangan panitia yang stanby di tempat dikarenakan bertabrakan dengan jadwal kuliah. Namun, dari hasil kuisioner dan feedback yang didapatkan, peserta berharap acara ini dapat diadakan lagi tahun depan. Mereka juga sangat mengapresiasi dekorasi dan mading yang dinilai sangat kreatif dan keren. Semoga EXPEDITION dapat menjadi sarana promosi exchange yang efektif dan juga meningkatkan minat mahasiswa FKUB untuk daftar exchange.
8
PROMAGZ
Local Project Report:
SCORPINATA
SCORP Peduli Lingkungan Sekolah Kita
S
CORPINATA merupakan acara yang berkelanjutan yang akan diadakan dalam enam kali pertemuan: tiga pertemuan pertama berupa pemberian materi dan tiga pertemuan berikutnya berupa follow up dari materi-materi yang telah diberikan. Tiap pertemuannya ini dilakukan pada bulan yang berbeda. Diasuh langsung oleh SCORP CIMSA Unpad, tentulah tema acara ini tak lain memfasilitasi hak-hak manusia untuk mendapat pengajaran. “Tujuan dari acara ini adalah untuk membiasakan dan melatih perilaku peduli lingkungan dan kesehatan sejak dini yang diharapkan akan tertanam pada diri mereka hingga besar nanti. Rasa peduli ini minimal dari hal yang paling kecil yaitu rumah dan sekolah mereka sendiri,” kata Project Officer SCORPINATA, Shadrina Ghazani. “Kami memilih siswa SD karena mereka dalam tahap aktif-aktifnya meniru dan mengolah berbagai perilaku yang dilihat untuk menjadi kebiasaan.” lanjutnya yang menjadi dasar sasaran utama dari acara ini, yaitu siswa-siswi kelas 4 SDN 1 Cisempur. SCORPINATA ini merupakan acara tahunan yang diasuh SCORP, namun sebelumnya bernama SCORPLing (SCORP Peduli Lingkungan). Project yang diadakan bulan Mei Ini merupakan rangkaian SCORPINATA yang pertama. Dari banyak tema yang bertajuk lingkungan dan kesehatan, untuk hari pertama tim officials memilih PHBS termasuk pemeliharaan lingkungan hijau yang diikuti dengan 7 steps Universal Precaution atau 7 langkah mencuci tangan. Pagi hari, tim officials beserta siswa-siswi kelas 4 SD Cisempur sudah bersiap di lapangan sekolah untuk melakukan senam. “Untuk menciptakan suasana yang fun dan sehat, gerakan mencuci tangan ini kami ajarkan dalam bentuk senam.”
Menurut Shadrina gerakan senam mencuci tangan ini diharapkan bisa memudahkan anak-anak dalam menyerap 7 langkah tersebut. Tak hanya senam, anak-anak juga diajarkan menyanyikan nyanyian “Ayo, Cuci Tangan!”. Sesudahnya, anak-anak diajak masuk ke suatu kelas yang cukup untuk menampung dua kelas 4 yang ada di SD tersebut. Mereka diberikan materi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Anak-anak dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dipimpin oleh tim officials, tujuannya agar materi yang diberikan lebih terserap. Beruntungnya, mereka sangat antusias dan tidak malu dalam berpendapat, sehingga mereka dengan cepat mengingat materi yang diberikan oleh officials. Setelah melakukan sedikit selingan permainan, SCORP mengajak anak-anak untuk kembali ke lapangan tempat bibit-bibit bunga telah menanti mereka. Anak-anak diminta untuk memindahkan bibit bunga ke dalam pot dan menyiramnya secara rutin. Masing-masing bibit bunga ini menjadi tanggung jawab beberapa anak untuk menyiramnya dan merawatnya sehingga bunga tersebut tumbuh dengan cantik dan sehat. Untuk menilai keberhasilan anak-anak dalam menyerap materi tersebut, tim officials akan mem-follow up pada pertemuan SCORPINATA selanjutnya. Tim officials mengajak anak-anak untuk mengaplikasikan langsung materi yang mereka dapatkan yaitu mencuci tangan setelah bermain tanah. Suasana antusias yang diberikan anakanak menemani kicauan mereka ketika bernyanyi bersama-sama saat sedang mencuci tangan. Dengan demikian ditutuplah acara hari pertama. Yuk, ditunggu artikel SCORPINATA selanjutnya, ya!
PROMAGZ
Kegiatan SCORPINATA mendapatkan antusiasme yang tinggi dari peserta. Hal ini disebabkan banyaknya kegiatan praktek yang menyertai materi yang tentunya menarik untuk anak-anak.
Tanggal 10 Mei 2014 lalu, SCORP CIMSA Unpad mengadakan acara yang bertajuk SCORPINATA. Penasaran? Yuk disimak!
9
10
PROMAGZ
Local Project Report:
GAMMAMORSE
Kegiatan Field Visit yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam Gammamorse. Field Visit ini mengunjungan SD BOPKRI Gondolayu, Puskesmas, dan pelayanan kesehatan lain di desa Boyong.
G
amamorse (Gadjah Mada Medical Summer Course) adalah project yang dilaksanakan oleh CIMSA UGM setiap tahun dan kali ini kami mengambil tema yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu Neglected Tropical Diseases. Mengapa topik ini yang dipilih? Neglected Tropical Diseases (NTDs) adalah suatu kelompok penyakit bisa parasitik, bakteri ataupun virus yang banyak prevalensinya di negara-negara berkembang, miskin dan termarginalisasi. NTDs menyerang lebih dari 1 milliar orang di dunia namun banyak diabaikan oleh tenaga kesehatan dan pembuat kebijakan. Penyakit ini sangat menurunkan kualitas hidup penderitanya dan dapat menimbulkan stigma di masyarakat sehingga memasukkan penderitanya dalam lingkaran kemiskinan. Dengan dasar itulah, kami memilih topik ini sebagai tema Gamamorse 2014. Nah, tujuan dari kegiatan Gamamorse adalah meningkatkan pengetahuan dan kepedulian mahasiswa kedokteran maupun non-kedokteran dari seluruh dunia terhadap NTDs dan juga keadaan sosial di negara-negara tropis atau berkembang, serta untuk memperkenalkan
keindahan alam dan budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta, terhadap seluruh peserta. Gamamorse 2014 diadakan selama 12 hari dari tanggal 3-14 Agustus 2014 dan berlokasi di berbagai tempat di sekitar kota Yogyakarta. Rangkaian acara secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi dan social program. Bagian materi terdiri dari berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang NTDs, meliputi lecture, tutorial, dan praktikum. Tidak jauh beda dengan pelaksanaan praktikum dan lecture pada umumnya, para peserta diberikan pre dan post-test untuk menilai apakah setiap materi yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami dengan baik. Materi yang disajikan mengangkat berbagai topik menarik terkait NTDs : “Bacterial NTDs”, “Helminthes NTDs”, “Disease Prevention&Control toward NTDs”, “Impact of NTDs on patient life, dan masih banyak lagi. Di antara sekian banyak lecture ini, salah satunya merupakan lecture spesial yang mendatangkan guest lecturer dari WHO dengan topik “Social Determinants of NTDs.” Dan yang tak kalah seru adalah field visit
PROMAGZ yang dilakukan para peserta, meliputi edukasi kesehatan ke SD BOPKRI Gondolayu, kunjungan ke Puskesmas, serta pelayanan kesehatan yang diadakan di desa Boyong. Dalam kegiatan field visit ini, para peserta terlibat langsung dengan masyarakat, sehingga mereka bisa merasakan atmosfer yang berbeda ketika berinteraksi langsung dengan para warga. Nah, lanjut ke social program. Sebagian besar obyek wisata di Yogyakarta seperti Malioboro, Prambanan, Keraton,Ullen Sentalu, Lava Tour,dll menjadi sasaran social program kami. Dan puncaknya adalah live-in di desa wisata Penting Sari. Di sana, para peserta mendapatkan pengalaman langsung untuk belajar membatik, bermain gamelan dan menari tradisional, bermain bola di lumpur, serta membajak sawah. Kebayang
11
kan serunyaaa? Seluruh rangkaian acara ditutup dengan farewell party yang dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2014. Acara farewell ini cukup menarik karena para peserta diminta untuk mengenakan kostum tradisional negara masing – masing, termasuk para panitia. Tak lupa, para peserta juga membawa makanan khas dari daerah masing – masing dan berkesempatan untuk saling mencicipi pada saat sesi tukar makanan. Selanjutnya, dilakukan penerbangan lampion dan ditutup dengan evaluasi bersama peserta mengenai pandangan mereka terhadap rangkaian acara secara keseluruhan. Itulah tadi cerita kami tentang Gamamorse 2014. Nantikan acara - acara berikutnya ya, semoga mengisnpirasi! â˜ş
Local Project Report:
DORETECTIVE
Be Detective, Be Active with DORE MSCIA
D
Foto bersama panitia pada akhir acara (kiri) SWG yang dilakukan oleh anggota beru DORE MSCIA (kanan)
oretective adalah Projek aplikasi dari SCORE Goes Public level 1 yang diadakan oleh DORE (Department of Research Exchange) MSCIA. Doretective yang diselenggarakan pada hari sabtu tanggal 24 mei 2014 tersebut bertujuan untuk meningkatkan research skill pada terutama new member DORE
MSCIA 2014 dan sekaligus mempersiapkan new member dore mscia 2014 untuk membantu mengukur tingkat keberhasilan projek yg dijalankan oleh MSCIA ditahun 2014 ini pada Doretective part 2 yang merupkan bentuk aplikasi dari Score Goes Public level 2. Acara yg bertempat di gedung Faal lt.1 FKUB
12
PROMAGZ
tersebut dimulai dengan pembukaan oleh sambutan dari Djati herlambang selaku Project officer Doretective lalu dilanjutkan sambutan oleh Chief DORE MSCIA 2013-2014 Dyah Sharfina dan sambutan terakhir oleh M. Adi satrio selaku presiden MSCIA 2013-2014. Setelah itu ada materi yang dibawakan oleh dr. Viera Wardhani M. Kes tentang how to design questionnaire in research, measurement of questionnaire dan the role of questionnaire in our research. Materi yang akan sangat bermanfaat bagi seluruh new member DORE MSCIA 2014 tersebut berlangsung kurang lebih selama 90 menit. Beruntungnya pemateri yang kami dapatkan ini adalah pemateri yang sangat handal dalam bidangnya,beliau adalah salah satu dosen pengampu mata kuliah methodology dan Ilmu kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Beliau pun membawakan materi tadi dengan alur yang sangat santai dan menyenangkan sehingga seluruh peserta doretective pada hari itu dapat menerima dengan baik materi yang disampaikan. Setelah pemberian materi, acara dilanjutkan dengan SWG yang mana seluruh new member DORE MSCIA 2014 yang hadir dibagi menjadi
3 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan contoh kuisioner yg telah diisi oleh responden dan mereka diberi tugas untuk mengevaluasi dan menyimpulkan quisioner tersebut. Lalu setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tersebut didepan seluruh kelompok lain. Semua kelompok melaksanakan SWG nya dengan sangat baik dan bersemangat serta dapat terlihat bahwa peserta menerima dengan baik materi yg disampaikan sebelumnya. Setelah SWG selesai, ada penjelasan tugas dan pembagian kelompok untuk Doretective part 2 yang merupakan bentuk aplikasi dari Score Goes Public level 2. Jadi kedepannya seluruh new member DORE MSCIA 2014 dibagi menjadi 5 kelompok dan tiap tiap kelompok diberi tugas untuk membuat quisionare atau mengadakan pretes-postes dalam acara MSCIA yang telah ditentukan untuk membantu mengevaluasi tingkat keberhasilan sebuah acara di MSCIA agar acara tersebut dapat berlangsung lebih baik lagi kedepannya. DORE MSCIA akan menjadi “detective” di 5 projek MSCIA di tahun 2014 ini yaitu; Let’s go, LPEW, KOAS, X-TION dan Marked. Sampai jumpa di Doretective selanjutnya!
Local Project Report:
SMASHED
Social Media and Sexual Harassment Education
H
ai SCORPIONs yang lagi mantau projectproject kece! Kami dari SCORP CIMSA Lokal UGM mau sharing tentang project yang telah dilaksanakan bertema “Pelecehan Seksual”. Project ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan kami, para SCORPions kepada para remaja yang eksis di zaman serba media sosial, tanpa pembekalan yang cukup tentang pro’s and con’s, sehingga terkadang mereka menjadi korban pelecehan seksual tanpa mereka sadari. Pemilihan sasaran project ga sembarangan lho, kami
menyebar kuesioner dan dibantu oleh sebuah lembaga non-profit yang mempunyai misi sejalan dengan para SCORPions ; FORSA. FORSA juga membantu kami dalam project Human Rights Day 2013 yang lalu. Akhirnya terpilih lah SMP Taman Dewasa sebagai ‘target modus operandi’! Selanjutnya supaya materi yang disampaikan bisa dimengerti di benak dan hati adik adik imut manja polos tercinta, kami melakukan Training For Fasil. Dibekali oleh LSM Rifka Anisa sebuah lembaga yang menaungi korban pelecehan seksual, Dosen Sosiologi pakar Media Sosial, dan Dosen
PROMAGZ
13
Foto bersama peserta di akhir acara (kiri) Suasana sesi curhat yang dekat antara peserta dan fasilitator (kanan)
Psikologi yang memberi Tips and Trik “PeDeKaTe” ke anak-anak remaja. Materi yang disampaikan jujur membuka mata kami, para SCORPions bahwa sesuatu yang tidak kita ketahui justru sesuatu yang mengancam kita. Training dilanjutkan dengan simulasi berkelompok, secara bergantian berlatih untuk menyampaikan materi. Acara ini ditutup dengan sesi feedback. Hari-H, para SCORPions 2012 dan 2013, berbekal masing-masing amunisi (laptop/slide/ bundle) memulai acara jam 08.00 pagi. Acara dimulai dengan sambutan dari PO – Daniel Sukmadja, LORP – Rabikah Yahya, dan Kepala Sekolah, pemutaran video teaser, games, dan ice breaking. Kemudian sesi yang paling penting dimulai- Sesi Curhat. Para siswa dibagi per kelompok 7-8 orang, siswa dan siswi dipisah, dan dipandu oleh 2 SCORPions dalam pembekalan materi dan diskusi. Keberagaman karakter siswasiswi dan fasilitator menentukan jalannya diskusi. Para siswi cenderung lebih terbuka dibanding para siswa yang tidak sedikit pula yang kurang
kooperatif. Kami merasa apa yang kami targetkan cukup tercapai, ditandai adanya korban pelecehan seksual yang berani berbagi cerita dengan beberapa fasil SCORPions secara personal. Acara diselingi oleh makan siang bersama dan ditutup pemberian hadiah kepada kelompok terbaik yang mempresentasikan hasil diskusi mereka. Poster pengingat adanya project ini juga dipasang di beberapa titik. Walaupun terbilang mencapai treshold target, acara sempat terkendala oleh kemunduran waktu yang melewati jam pulang sekolah seharusnya. Sehingga, beberapa penjemput siswa-siswi terpaksa menunggu sedikit lebih lama. Saat dilakukan follow-up oleh beberapa SCORPions, poster-poster masih terpasang dan siswa-siswi masih ingat tentang materi yang disampaikan. “The world will not be destroyed by those who do evil, but those who watch them without doing anything.” –Albert Einstein.
Local Project Report:
M
SCOOTER
endengar kata scooter, jangan sampai ada yang kepikiran sama kendaraaan ya karena ini project CIMSA. Jadi, project CIMSA yang satu ini dibawakan oleh SCOPH. Nah, acara ini diadakan bersama dengan International Woman Day yang merupakan project dari SCORA. So, tidak perlu disangkal
lagi kalau acara ini memang sangat menarik dan sangat bermanfaat sekali. Adapun lokasi dari acara ini adalah Menteng, Jakarta Pusat a.k.a wilayah COMDEV CIMSA UI. Nah, acara ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 22 Juni 2014. Ada apa saja sih rangakaian acaranya? Nah, acara ini itu ada pemberian materi dari seorang dokter
14
PROMAGZ
Foto peserta dan panitia yang dilakukan setelah acara seleasi . Acara SCOOTER merupakan salah satu acara yang dilakukan untuk memperingati International Women's Day
dari RSCM yang memberikan materi tentang kejahatan pada anak- anak seperti pelecehan seksual. Mengapa memilih tema demikian? Karena, baru- baru ini terungkap ke media massa tentang pelecehan seksual yang terjadi di sebuah sekolah internasional oleh seorang guru terhadap di bawah umur. Tentu saja CIMSA UI sangat peka sekali dengan kekhawatiran para orang tua yang ada di COMDEV. Untuk menjawab kegundahan mereka, maka CIMSA UI hadir memberikan jawaban. Dokter tersebut memberikan edukasi tentang tanda- tanda pada anak ketika ia mengalami kejahatan di sekolah, memberikan pengetahuan kepada anak tentang hal terkait dan meningkatkan awareness mereka tentang kondisi si anak di sekolah. Tidak hanya itu s, acara ini juga disuguhi pelatihan taekwondo dari komunitas taekwondo FKUI. Nah, kegiatan yang satu itu contributed
by SCORA CIMSA UI dalam rangka selebrasi hari wanita sedunia. Kita udah tidak asing kalau sering diberitakan di media bahwa sering terjadi pelecehan bagi kaum hawa baik di transportasi umum dan dimana saja yang memiliki peluang. Tentunya, CIMSA UI yang sangat care banget ini ingin mengurangi angka kejadian dan meningkatkan kemampuan para kaum ibu dalam perlindungan diri terhadap kejahatan tersebut. Tidak perlu disangkal, para ibu di COMDEV sangat bersemangat sekali dalam mengikuti latihan tersebut karena mereka dilatih oleh calon dokter yang ganteng dan tentunya sangat baik hati. At last but not least, CIMSA UI sangat bahagia ketika melihat kaum maternal dapat terbebas dari kejahatan dan bisa menjadi ibu yang sangat disenangi oleh keluarga.
Local Project Report:
K
LET’S GO
ali ini MSCIA UB khususnya DORE (Department of Research Exchange) dan DOPE (Department of Profesional Exchange) akan melaporkan mengenai pelaksanakan project kedua kami setelah EXPEDITION, yaitu LET’S GO yang merupakan
singkatan dari Survival Education plus Sharing N’ Go. Program pertukaran pelajar bukanlah hal baru di FKUB. Hal tersebut telah menjadi program kerja tahunan dari Medical Students’ Committee for International Affairs (MSCIA) sejak awal
PROMAGZ
15
LET'S GO merupakan salah satu dari rangkaian pertukaran pelajar di UB. Melalui acara ini disolsialisasikan alur dari pertukaran pelajar di UB.
Lembaga Semi Otonom (LSO) ini berdiri. Namun sayangnya para mahasiswa FKUB belum banyak yang mengetahui secara pasti bagaimana alur dan hasil yang telah mereka capai saat pertukaran pelajar karena kurangnya publikasi. Oleh karena itu, MSCIA mengadakan acara “LET’S GO� sebagai media publikasi mengenai pertukaran mahasiswa FKUB ke luar negeri (outgoing) serta membagikan ilmu dan pengalaman mahasiswa yang pernah mengikuti program pertukaran pelajar. Sasaran dari kegiatan ini adalah komunitas FK UB sendiri, baik itu mahasiswa, dokter muda, maupun perwakilan dari LSO lain di FK UB. Ada pun tujuan dari projek ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa FKUB mengenai apa itu exchange mulai dari mekanisme dan alur pendaftaran, pengalaman serta benefit yang didapatkan dari exchange, sampai materi mengenai how to survive ketika kita melaksanakan exchange di negara lain. Selain itu, acara ini juga dimaksudkan sebagai bentuk audiensi ke pihak Dekanat FK UB. Projek ini berlangsung pada tanggal 6 Juni 2014 di R.K Faal 1.1 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Acara ini dimulai pada pukul 15.00 saat panitia melakukan briefing dan persiapan dan dilanjutkan dengan registrasi hingga jam 16.00. Setelah itu acara dibuka dengan permainan keyboard serta alunan suara merdu dari salah satu mahasiswi FKUB dan juga sambutan dari Project Officer, Presiden MSCIA, Presiden BEM, dan juga Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Sesi pertama dari LET’S GO adalah pemberian materi mengenai survival education selama kurang lebih satu jam yang sangat bermanfaat bagi calon outgoing yag akan berangkat tahun ini. Sedangkan sesi kedua adalah sesi talkshow bersama para outgoing yang telah melaksanakan exchange dan juga incoming yang sedang melaksanakan exchange yaitu Jussi Parkinnen dari Finlandia. Acara talkshow berlangsung sangat seru. Para outgoing menyampaikan cerita pengalaman mengenai exchange nya sambil bernostalgia. Sedangkan Jussi pun menceritakan bagaimana ia beradaptasi di Indonesia dan sedikit membahas sistem pendidikan yang ada di negaranya. Tapi ternyata talkshow ini tidak sekedar talkshow biasa karena sesi ini juga menjadi sarana bagi kami untuk melakukan audiensi kepada jajaran dekanat dengan harapan mereka menjadi tahu apa saja yang didapatkan mahasiswa dengan program exchange ini sehingga dukungan penuh akan selalu diberikan guna memperlancar urusan exchange tersebut. Peserta pun nampak antusias dan ingin ikut serta untuk daftar dan berangkat exchange. Setelah semua rangkaian acara selesai, acara ditutup dengan Cronut Party.bersamaan juga dengan dibukanya meja konsultasi exchange. Peserta dapat bertanya-tanya lebih lanjut mengenai exchange sambil menikmati cronut gratis! Secara keseluruhan acara berjalan dengan cukup lancar. Hanya saja terkendala oleh publikasi yang masih kurang gencar. Kedepannya akan diperbaiki lagi untuk publikasi dan kekurangan-kekurangan lainnya.
16
PROMAGZ
Local Project Report:
SCOMIC
SCOME - Medical Interactive Club
S
COMIC merupakan project yang sedang berlangsung di SCOME CIMSA FK UISU dan merupakan wadah bagi mahasiswa kedokteran untuk saling sharing pendapat, menyusun strategi belajar, menciptakan atmosfir belajar yang nyaman, dan kegiatan pendukung pembelajaran lainnya. Awalnya SCOMIC bernamakan SWG ( small work grup ), dimana swg ini hanya bertujuan untuk mahasiswa kedokteran untuk saling sharing dan berdiskusi untuk memecahkan suatu kasus secara bersama. Nah, seiring berjalannya kegiatan swg akhirnya berganti nama menjadi scomic, yang juga ikut berganti tujuan dan konsep kegiatan. SCOMIC itu sendiri dilatar belakangi oleh adanya kesadaran akan pentingnya menciptakan wadah
bagi mahasiswa kedokteran untuk dapat bersama sama belajar dan sharing satu sama lain sehingga mendukung pembelajaran di akademik. Selain itu scomic juga memiliki konsep pembelajaran, indikator keberhasilan, dan metode evaluasi. Konsep pembelajaran scomic terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan rutin per-modul, diantaranya yaitu mini SWG, MeMo (Medical Movie), CaseFiles, Soft Skill dan Medical Tools Training, Emergency and Tropical Medicine ( ME – Update ). Metode evaluasi yang digunakan dalam acara ini yaitu feedback dari member yang mengikuti kegiatan, evaluasi oleh dosen pembimbing, evaluasi oleh LOME-LCME, laporan pelaksanaan kegiatan tiap season.
Local Project Report:
SPEECHLESS
SCOME Motion Picture, Education, and Entertainment on Language of Sign & Symbol
H
alo, Medical Students of Indonesia! Kali ini CIMSA UGM ingin berbagi cerita tentang project dari SCOME yaitu SPEECHLESS – SCOME Motion Picture, Education, and Entertainment on Language of Sign & Symbol! Seperti yang kita tahu, komunikasi merupakan kunci utama dalam pelayanan kesehatan. Melalui komunikasi dapat tercipta interaksi sehingga pelayanan kesehatan dapat terlaksana secara optimal. Tentunya, mempelajari
teknik dalam berkomunikasi yang baik dan benar sangat dibutuhkan oleh para praktisi kesehatan untuk menatalaksana pasien dengan baik serta melakukan penyuluhan dan konseling dalam melakukan promosi kesehatan. Namun demikian, tidak sedikit orang yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, tunarungu dan tunawicara misalnya. Mereka memiliki kebutuhan lebih dalam berkomunikasi dibanding masyarakat pada umumnya. Para
PROMAGZ
17
Foto bersama panitia dan peserta di akhir acara.
tunarungu dan tunawicara sering menghadapi kesulitan dalam menyampaikan keluhannya kepada para praktisi kesehatan sehingga berujung pada penanganan yang kurang memuaskan. Hal tersebut tentu sangat disayangkan mengingat para tunarungu dan tunawicara juga memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Nah, menyadari hal – hal penting di atas, SCOME CIMSA UGM menyelenggarakan acara Speechless ini sebagai sarana para peserta kegiatan, terutama mahasiswa, untuk mempelajari cara berkomunikasi yang baik dan tatalaksana orang – orang dengan keterbatasan bicara dan pendengaran. Ada apa aja sih di Speechles ini? Speechless sendiri terdiri atas dua rangkaian acara yang akan diadakan dalam satu minggu. Kegiatan pertama bernama Breaking The Silence - Medical Movie, yaitu pemutaran sebuah film tentang seorang dengan keterbatasan komunikasi verbal. Setelah itu, dilanjutkan dengan diskusi panel yang dibawakan oleh dokter spesialis telinga hidung tenggorakan (THT) berkolaborasi dengan seorang pakar psikolog. Kegiatan di hari kedua berupa pelatihan bahasa
isyarat dan kegiatan berbagi. CIMSA UGM bekerjasama dengan Deaf Aart Community, sutu komunitas tunarungu dan tunawicara yang tetap mampu menyalurkan bakat mereka dalam bidang seni. Pembelajaran ini diadakan selama kurang lebih tiga jam untuk memberikan keterampilan yang berarti bagi para peserta secara maksimal. Tak hanya mendapatkan pelatihan, para peserta juga mendapat kesempatan untuk praktik langsung lho! Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan pembelajaran dalam suasana kondusif dan eksklusif sehingga peserta dapat berinteraksi langsung dengan penderita tunarungu dan tunawicara. Rangkaian acara ini ditutup dengan refleksi tentang seluruh rangkaian acara yang telah dilaksanakan sehingga ilmu yang sudah didapat diharapkan mencapai tujuan yang diinginkan. Nah, sekian cerita kami tentang SPEECHLESS dari SCOME CIMSA UGM. Semoga momen ini dapat dijadikan ajang belajar dan berbagi serta kita berharap semoga tidak ada lagi batasan yang selama ini memisahkan kita dengan mereka para penyandang tunarungu dan tunawicara
18
PROMAGZ
Local Project Report:
INTERMEDIC
International Medical Experiences
Gambaran suasana takshow pada acara Intermedic. Intermedic membahas seputar pertukaran pelajar yang dikemas dalam talkshow dan presentasi.
P
ada hari minggu tanggal 25 Mei 2014 Pyang lalu, SECO dan RECO telah mengadakan INTERMEDIC. Acara ini kembali diselenggarakan oleh MMSA untuk yang ketiga kalinya setelah menuai kesuksesan pada tahun-tahunsebelumnya. Sesuai dengan tema yang diangkat, yakni, “Exchange, Experience, Educate�, acara yang dikemas dalam bentuk seminar dan talkshow ini menghadirkan beberapa expert untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa/i program pendidi kan dokter Uni versitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berminat melakukan exchange. Pada pukul 08.00 WIB, INTERMEDIC resmi dibuka oleh dr. Immaniar Ranti selaku perwakilan dari dekanat. Pembicara pertama disesi seminar adalah Chessie Imanda Saib, National Officer on Research Exchange (NORE), yang didampingi oleh Ministry of RECO, Dewina Dyani Rosari. Mereka berdua dengan kompak menjelaskan alur dari research exchange. Pembicara selanjutnya adalah Ministry of SECO for Outgoing, Prakarsa Wicaksono. Sayang sekali National Exchange Officer kita tidak dapat hadir
diacara ini. Setelah diberi penjelasan mengenai alur exchange, baik yang berbasis riset ataupun professional exchange, peserta yang hadir diberi kesempatan untuk bertanya kepada pembicara disesi tanya jawab. Setelah sesi seminar berakhir, acara dilanjutkan dengan Talkshow yang dipimpin oleh Atika Rahmadini sebagai moderator. Disini, dr. Nova, Kintan Sari Nastiti dan M. Pratama berbagi pengalaman menarik mereka selama menjalani masa exchange. Dr. Nova mengungkapkan, beliau senang sekali mengetahui minat mahasiswa untuk melakukan exchange saat ini sangatlah besar, berbeda dengan jaman beliau masih sekolah dulu. Beliau juga berharap semoga tiap tahunnya semakin banyak mahasiswa UMYyang bisa belajar diluar negeri. Selanjutnya, mbak Kintan menceritakan pengalaman lucunya saat berbelanja disalah satu pasar di Turkey. Dia harus bolakbalik membuka aplikasi google translate saat mau membeli selai kacang karena pada saat itu dia sedang pergi berbelanja sendirian, tidak ditemani LORE-nya. Meski sedikit ribet, tapi rasanya sangat
PROMAGZ menyenangkan. Terakhir adalah giliran mas Tama untuk membagikan pengalamannya kepada para peserta. Dengan quote “Nasionalisme dan Kebanggaan akan Negara Sendiri”, mas Tama bercerita bahwa saat kita berada jauh dari Indonesia, saat itulah rasa nasionalisme yang kita miliki akan tumbuh semakin besar. Dipenghujung acara, panitia memberikan penghargaan peserta teraktif kepada Ninda Frymonalitza, mahasiswi program
19
studi pendidikan dokter tahun 2012 dan acara ditutup dengan penampilan yang meriah dari The Lighthouse. Intan Hazimi selaku Project Manager mengaku senang karena INTERMEDIC telah berjalan dengan lancar. Tak lupa ia juga berterimakasih kepada seluruh panitia yang telah menyukseskan acara ini. Dia berharap acara INTERMEDIC tahun depan dapat lebih baik dari tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya.
Local Project Report:
ACRAL
ANTENAL CARE BERSAMA IKAMABI
Suasana ACRAL yang dihadiri oleh ibu yang berasal dari Kecamatan Simokerto. Ibu-ibu yang mengikuti acara ini sedang mengalami kehamilan sehingga materi ACRAL ini penting bagi mereka.
A
CRAL (Antenatal Care bersama IKAMABI dan CIMSA Universitas Airlangga) merupakan realisasi kerja sama pertama antara IKAMABI dan CIMSA Nasional yang berbentuk kelas pembekalan kehamilan dan persiapan persalinan bagi para ibu hamil. Sesuai dengan pernyataan the United Nations, ACRAL berangkat dari pemikiran: “No woman should die giving life”. Kenyataannya adalah Indonesia memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) yang termasuk tinggi yaitu 359 setiap 100000 persalinan menurut Indonesian
Demographic Health Survey (IDHS) dua tahun lalu, menduduki peringkat ketinga di ASEAN. Menurut kami, tingginya MMR ini selain disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat umum terkait proses kehamilan, juga karena disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang sadar akan kesehatan. Maka dari itu ACRAL diformulasi sedemikian rupa sehingga para faktor-faktor penyebab di atas dapat diatasi. ACRAL diadakan tiga minggu sekali selama sembilan bulan. Peserta ACRAL ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan mulai dari
20
PROMAGZ
trimester pertama, kedua dan ketiga di RW VI dan VII Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Surabaya. Dalam ACRAL, kami memberikan materi secara progresif kepada para ibu hamil. Pada saat pemberian materi ini, agar seru dan menumbuhkan minat peserta untuk mendengarkan, kami memberikan pertanyaan-pertanyaan berhadiah. Pada akhir dari tiap pertemuan, kami juga memberikan mereka handout materi yang sudah kami design semenarik mungkin dan sejelas mungkin untuk dibawa pulang. Di dalam pertemuan kami juga memberikan kesempatan berdiskusi dalam kelompok kecil sesuai dengan usia kehamilan. Di dalam diskusi kecil yang difasilitasi oleh pihak panitia dan pihak puskesmas ini para ibu hamil
dipersilahkan bertanya seputar kehamilan dan persalinan dan juga dipersilahkan menyampaikan keluhan-keluhan bila ada. Selain itu, diadakan juga pemeriksaan fisik penunjang seperti berat badan, lingkar perut, lingkar lengan, tekanan darah, dan lain-lain, sehingga kesehatan ibu selama kehamilan terkontrol secara rutin. Semua hal di atas ini kami lakukan di balai RW dekat tempat tinggal mereka sehingga ada pernyataan “kami yang membawa Antenatal Care ini ke depan pintu rumah mereka”. Yang terakhir yang kami lakukan adalah melakuakan kunjungan ke rumah peserta ACRAL yang sudah melahirkan. Di sana selain kami melakukan follow-up, kami juga membawakan hadiah untuk ibu tersebut beserta bayinya.
Local Project Report:
P
GETTING TO ZERO
ernahkah kalian mendengar hal seperti “hatihati ya di bioskop x suka ada yang ninggal jarum bekas suntik buat nularin HIV” atau pesan broadcast bernada “jangan memakai tusuk gigi sembarangan di tempat makan, ada bekas darahnya bisa bikin kena HIV?” Saya yang dulunya seorang pelajar yang tidak tahu apa apa tentu saja karena rasa takut jadi percaya begitu saja dengan hal tersebut. Ya, bagi orang awam penyakit HIV/AIDS terdengar sangat mengerikan dan hanya bisa diidap oleh mereka yang dipandang buruk di masyarakat; pecandu narkoba, PSK, pemabuk dan memandang penyakit ini amat menular dan pengidapnya diasingkan jauh jauh dari masyarakat. Padahal mereka sendiri kebanyakan tidak tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan HIV/AIDS. Kini saya yang tahu sedikit lebih banyak tentang HIV/AIDS jadi bertanya tanya siapa yang sebenarnya membuat isu seperti itu berkembang di masyarakat. Mengapa hal tersebut masih terjadi dan masih ada yang percaya karena masih rendahnya rasa ingin tahu masyarakat kita tentang apa dan bagaimana sebenarnya HIV/ AIDS, bagaimana bisa menular dan siapa saja yang bisa memiliki resiko untuk tertular. Diluar
sana ada banyak ODHA yang mendapat virus ini karena ketidaksetiaan pasangannya, kecelakaan prosedur medis dan bahkan bayi yang baru lahir karena mendapat infeksi dari ibunya. Bahkan kita semua sebagai calon petugas kesehatan memiliki resiko untuk tertular akibat kesalahan prosedur. Banyaknya diskriminasi pada ODHA yang terjadi juga tidak hanya oleh masyarakat. Petugas pelayanan kesehatan pun kerap masih takut untuk menangani pasien “B20”. Akibatnya penangan pasien seringkali tidak maksimal karenanya. Pernah saya dengar keluhan ODHA yang mengalami diskriminasi di masyarakat dan pelayanan kesehatan dan beliau memandang Getting to Zero hanya omong kosong belaka, dan hal yang hampir mustahil terwujud. Sedih mendengarnya ini yang membuat saya tidak heran bisa munculnya isu “balas dendam” ODHA karena diskriminasi yang mereka terima. Padahal isu seperti “tusuk gigi” itu tidak dapat menularkan HIV namun justru memperburuk diskriminasi yang ada, karena bagaimana pun juga ODHA adalah manusia, mereka berhak mendapat perlakuan yang layak dan bebas dari diskriminasi. UNAIDS melaporkan pada tahun 2013 adanya penurunan infeksi baru pada anak sebesar 52%
PROMAGZ
21
Foto bersama panitia di akhir acara
menjadi 260 000 dan penurunan sebesar 33%, menjadi 2.3 juta kasus pada dewasa dan anak secara kumulatif sejak tahun 2001. Hal ini merupakan hal yang menunjukkan tingginya upaya gerakan Getting to Zero di dunia. Namun angka ini masih tergolong tinggi dan masih membutuhkan perjuangan untuk mencapai target di tahun 2015 Hal yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa khususnya anggota CIMSA adalah bagaimana agar gerakan “Getting to Zero� tidak hanya zero new infection juga zero discrimination khususnya di Indonesia tidak hanya menjadi wacana semata namun dapat terwujud secara nyata dengan hal
Local Project Report:
B
paling kecil yaitu memulai dari diri sendiri agar dapat memberi contoh kepada orang di sekitar kita dan masyarakat, dengan memberikan pendidikan bahaya HIV/AIDS pada siswa usia sekolah, dapat berperan sebagai peer educator yang baik dan masih banyak jalan lainnya yang bisa kita terapkan di komunitas dengan bekerjasama dengan organisasi masyarakat dan KPA setempat. Dengan semangat dan kreativitas yang kita miliki serta dukungan dari masyarakat saya yakin getting to zero bukanlah hal mustahil untuk diwujudkan. Yes, it is possible!
BID
Becoming an International Doctor
ID merupakan project pertama dari SCOPE dan SCOME Unand yang dilaksanakan secara trans-SCO alias bekerja sama antar SCO. Project yang dilaksanakan pada bulan Februari ini bertempat di kampus FK Unand, Jati dan terbuka untuk seluruh mahasiswa FK Unand, tidak tertutup hanya untuk member CIMSA saja. Apa sih serunya dari acara ini? Nah, jika kamu berminat untuk jadi dokter yang bekerja di luar
negri, atau mau ambil pendidikan spesialis atau S2 di luar negeri, maka di BID inilah kamu akan belajar menjadi seorang dokter yang capable dalam menghadapi dunia klinik di luar negeri. Rangkaian acara yang direncakan adalah membuat sebuah seminar tentang suatu penyakit yang sedang booming terjadi dan kerap jadi buah omongan oleh orang-orang sekitar. Contohnya seperti, MERS, Ebola, dll. Pembicara
22
PROMAGZ
yang diundang dalam seminar itu adalah dosen FK Unand dan Incoming SCOPE Unand yang sebelumnya sudah diberitahukan dulu untuk membantu mewujudkan project ini. Eits, tapi jangan salah, dosen-dosen yang rencananya akan diajak nanti terkhusus hanya pada dosen-dosen yang pernah berkuliah di luar negeri atau pernah bekerja sebagai dokter di luar negeri. Setelah itu,
peserta akan dilatih untuk melakukan such a skills lab di tempat acara. Ketrampilan yang diajarkan tentu saja berhubungan dengan yang telah dipaparkan selama seminar. Sehingga diharapkan setelah acara berlangsung, para peserta tidak hanya memahami isi secara teori, tapi juga dapat mengerjakannya sebagai latihan.
Local Project Report:
SCORA Back to School
Para peserta dari SCORA Back to School memperharikan materi dengan seksama. Peserta berasal dari SMA-SMA di Jatinangor.
S
CORA CIMSA FK UNPAD balik lagi nih! Acara yang dilaksanakan 17-18 Mei 2014 ini diselenggarakan di gedung FK Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. SCORA Back to School atau yang lebih dikenal dengan SBTS ini mengangkat tema HIV/AIDS dengan slogan “Be Smart, Be Aware, Be Prepared, Avoid HIV/AIDS”. Target acaranya sendiri adalah anak-anak SMA di Jatinangor. Terus, kenapa harus anak SMA sih? Sesuai dengan jargon acaranya sendiri, SCORA CIMSA FK Unpad ingin mengedukasi apa sih bahaya dari HIV/AIDS, agar anak-anak SMA tersebut bisa lebih pintar sehingga kedepannya bisa waspada dan berhati-hati terhadap HIV/AIDS. Berdasarkan data statistik Badan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jawa Barat
menduduki peringkat 4 pada jumlah AIDS terbanyak di Indonesia di tahun 2014. Sudah selayaknya kita sebagai generasi penerus bangsa harus waspada. Tak ada salahnya kan mencegah daripada mengobati? Acara ini juga tidak hanya diisi dengan persentasi-persentasi dari narasumber yang biasanya membosankan loh! Selain ada games yang seru ada juga simulasi sebagai bentuk pengaplikasian dari inti acara SBTS tahun ini. Saat acara ini dimulai pada hari Sabtu, kami masih “mencium” bentuk penolakan dari peserta terhadap penderita HIV/AIDS namun setelah mengetahui bahwa HIV/AIDS tidak akan menular lewat kontak fisik, rasanya hal itu tidak perlu dikhawatirkan lagi. Karena seperti yang kita ketahui, untuk menghindari HIV/AIDS hanya
PROMAGZ perlu rumus ABCDE (Abstinence, be faithful, use a condom, disclose, education) Simulasi pada acara SBTS ini berbentuk role play dengan berbagai scenario, salah contohnya adalah masih adanya bentuk dikriminasi terhadap penderita HIV/AIDS oleh masyarakat awam. Antusias peserta tahun ini tidak bisa dipandang sebelah mata, pasalnya mereka sangat bersuka cita saat harus memerankan tokoh saat role play berlangsung namun saat bertolak belakang saat
23
mereka harus melihat video tentang penderitaan dari penderita HIV/AIDS. Setelah SBTS diharapkan para peserta akan menjadi duta dari sekolah mereka dan mengajarkan teman-teman mereka di sekolah sehingga SBTS ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi peserta tetapi juga anak-anak SMA yang tidak dapat hadir di acara SBTS tahun ini dan sebagai pihak penyelenggara yaitu SCORA CIMSA FK Unpad yang bergerak dibidang reproduksi dan AIDS.
Local Project Report:
WWPC
Pemberian materi ke anak-anak Kricak Kidul. Materi yang diberikan berkisar cara penggunaan air, sikat gigi, tolet trainning, mandi yang baik.
M
inggu, 23 Februari 2014 kemarin SCOPE CIMSA UGM punya acara yang menarik sekali bersama Project Child yang memiliki tujuan yang mulia yaitu untuk membantu sesama. SCOPEOPLE dan para volunteer dari Project Child datang ke Kricak Kidul pada pukul 09.30 untuk menyiapkan dua tempat diadakannya acara utama WWPC yang merupakan pemberian materi ke anak-anak Kricak Kidul dan pemeriksaan gratis bagi orang tua mereka. Antusiasme dapat dirasakan pada atmosfer Kricak Kidul pagi itu yang berasala baik dari anak-anak, SCOPEOPLE, maupun para volunteer. WWPC ini dimulai pukul 10.00 tepat dengan
diberikaan pembukaan dari Kak Aya yang merupakan representative dari Project Child, Annisa Maharani yang merupakan Project Officer dari WWPC, serta dr. Didik yang akan menangani pemeriksaan gratis. Lalu, ada Ice Breaking yaitu banana dance yang dinyanyikan dengan lancar oleh para anak-anak dan SCOPEOPLE. Anak-anak yang datang untuk bermain dan belajar berjumlah sekitar 30 pasang mata kecil yang dibagi menjadi beberapa grup yang masing-masing ditangani oleh 2 SCOPEOPLE dan 1 bule dari Project Child. Materi pertama yang diberikan adalah review materi WWPC 2013 yaitu cara menggosok gigi dan cuci tangan yang benar. Lalu, dilanjutkan
24
PROMAGZ
dengan games tanya jawab dari kakak-kakak SCOPE supaya materi yang diberikan tidak terlalu monoton. Materi berguna selanjutnya adalah mengapa air penting bagi kehidupan dan akibatnya jika terdapat pencemaran air. Diharapkan adik-adik dapat menggunakan air secara lebih bijak. Setelah itu, dihitung BMI oleh kakak-kakak SCOPE untuk menentukan tingkat gizi adik-adik Kricak Kidul, hasilnya akan dilaporkan ke Kak Aya yang akan melakukan program untuk meningkatkan tingkat nutrisi di Kricak Kidul. Hoam, siang pukul 12.00, adik-adik dan kakak volunteer merasa capai dan memutuskan untuk mengambil break sebentar. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian materi toilet training dan cara mandi yang baik dan benar. Untuk acara pemeriksaan kesehatannya sendiri, SCOPE mengundang dr. Didik Heriyanto sebagai dokter yang akan memeriksa swarga-warga di Kricak Kidul, Yogyakarta. Animo warga Kricak
Kidul ini cukup tinggi mengingat pemeriksaan kali ini berbeda dari tahun lalu dengan dibagikannya obat generik gratis juga (seperti parasetamol, salep hidrocortison, asam mefenamat, dan lain lain). Warga yang mendaftarkan berjumlah 56 orang dan pendaftaran ditutup pada pukul 12.00. Baik bapak-bapak maupun ibu-ibu rela menunggu ditengah teriknya matahari untuk diperiksa oleh dr. Didik. Setelah mendapatkan obat tersebut, ketika ditanya pendapatnya banyak yang mengatakan bahwa dokter yang memeriksa ramah, mbak dan mas mahasiswa juga menangani dengan baik, serta acara tahun ini jauh lebih baik daripada tahun kemarin. Pemeriksanan kesehatan dan pemberian materi selesai pada pukul 14.00. SCOPEOPLE yang berpartisipasi, volunteer dari Project Child, dan dr. Didik pada WWPC kali ini dapat dilihat sedikit lemas, tetapi terpancar senyum dan kebahagiaan dari wajah mereka semua.
Local Project Report:
LOCAL LEADERSHIP SUMMIT
Foto bersama panitia dan peserta Local Leadership Summit.
L
LS merupakan acara tahunan yang pasti ada di lokal manapun, termasuk lokal UR. Apa itu LLS? Tanggal 15 Mei 2014 kemarin, kita baru ngadain Local Leadership Summit 2014, member 2013 antusias banget nih karena selain nambah ilmu, waktu acaranya pas banget. Semua
angkatan baru selesai ujian blok hari rabu, semua beban lepas, pikiran pun tenang, dan besoknya tepat hari kamis 15 Mei 2014 libur nasional. Acara LLS dimulai jam 08.30, dibuka oleh MC, dilanjutkan sambutan oleh HRDD CIMSA UR sekaligus Project Officer (Maria) LLS 2014 dan
PROMAGZ diikuti sambutan LOCO. Setelah itu, semua member 2013 menampilkan sebuah penampilan yang begitu luar biasa yaitu goyangan maut diiringi lagu “cinta satu malam”. Seketika suasana menjadi sangat heboh. Setelah itu, ada persembahan official untuk member baru cimsa yaitu menampilkan video member CIMSA 2013 mulai dari magang, sampai disahkan menjadi member sah cimsa UR 2013. Acara training yang pertama, yaitu basic leadership. Semua member fokus memperhatikan, dan sangat antusias dalam bertanya. Selesai itu, training selanjutnya diberikan oleh bule yang bernama Megan. Di LLS kali ini, training disampaikan juga oleh salah seorang mahasiswa Northamtom UK, England. Megan bercerita banyak hal mengenai seorang leader and confidence. “Semua orang pasti bisa menjadi seorang leader, so, awali semua itu dengan kepercayaan pada diri sendiri bahwa kita mampu berbuat suatu yang lebih yang berguna bagi sekitar” pesan Megan. Training kali ini begitu banyak
25
pelajaran yang didapat. Selesai 2 training, saatnya games! Canda, tawa, keseruan, menghampiri semua orang yang ada saat itu. Setelah itu dianjutkan dengan SCOSES. Dan jam 1 kemudian, kita beraksi kembali dengan presentasi project setiap SCO. Ada SCORA dengan World Aids Day, SCOPE dengan CORNEA (Scope’s corner of exchanges activities), SCORP dengan Pangeran, SCOPH dengan sweat, SCOREdengan Galileo, dan SCOME dengan BTS. Semua penampilan presentasi yang begitu luar biasa, bahkan nilai yang diberikan EB dan PDD sangat beda tipis. Akhirnya, SCOME dengan BTS terpilih menjadi best presentation project. Acara dilanjutkan dengan SWG. Dari hasil SWG grup yang paling wow adalah grup 4! Setelah presentasi SWG, dilanjutkan dengan games outdoor. Dibalik semua kegiatan yang begitu melelahkan ini, semua member merasa senang, ilmu mereka bertambah banyak, dan kecintaan mereka sama cimsa menjadi bertambah. Karena MY HEART BEATS ON CIMSA!
ONLINE CALENDAR bit.ly/projectscimsa check our latest project updates!
26
PROMAGZ
Ac dolor ac adipiscing amet bibendum nullam, lacus molestie ut libero nec, diam et.
SCO Project Report:
SCORP CAMP
PROMAGZ
T
ahun 2013 lalu, kegiatan SCORP CAMP diadakan di kawasan Konservasi Masigit Kareumbi, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari, yaitu pada tanggal 2629 September 2013. Hari pertama diisi dengan Welcoming Party yang dilaksanakan pada malam hari diawali dengan pembukaan dari PO Scorp Camp dan NORP diikuti dengan beberapa alunan lagu yang dibawakan oleh OC menemani dinginnya cuaca di kareumbi, seluruh peserta tampak menikmati jalannya acara dan ikut bernyanyi bersama. Hari kedua diawali dengan berkumpul di tengah lapangan dan melakukan senam pagi lalu diisi pula beberapa games yang dibawakan oleh VNI, NORP dan AB yang membuat OC dan delegasi lebih membaur dan mengenal satu sama lain, lalu dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Ibu Foundation. Seiring berjalannya waktu, delegasi dari lokal daerah lain pun terus berdatangan sehingga acara pun mulai terasa lebih ramai. Seluruh peserta tampak antusias dengan materi yang diberikan. Setelah selesai pemberian materi dari Ibu Foundation, peserta dapat menikmati sajian makanan cemilan yang telah disiapkan panitia sambil menikmati waktu istirahat. Acara dilanjutkan pada malam hari dengan pemberian materi dan diskusi bersama NCORP mengenai fokus lokal SCORP. Acara berlangsung hingga larut malam. Setelah itu, seluruh peserta pun diperbolehkan untuk tidur. Hari ketiga, sama seperti hari sebelumnya, diawali dengan berkumpul di tengah lapangan dan melakukan senam pagi. Lalu dilanjutkan dengan istirahat dan sarapan pagi bersama, sambil mengisi waktu istirahat para delegasi diajak jalan jalan ke penangkaran rusa yang letaknya tak jauh dari tempat acara berlangsung. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberian bebrapa materi oleh
27
Ibu Foundation salah satu materinya mengenai first aid, dimana peserta juga bisa praktek langsung ke teman maupun mannequin yang disediakan. Pemberian materi itu berlangsung hingga sore hari. Setelah selesai, peserta diperbolehkan beristirahat dan menikmati makanan cemilan yang telah disediakan. Malam harinya, acara dilanjutkan dengan night hiking. Tiap peserta diharuskan berjalan melewati rute tertentu di tengah hutan dengan hanya berbekal senter untuk pencahayaan. Pada awalnya peserta berjalan sendiri sendiri hingga dipos terakhir seluruh peserta berkumpul dan berjalan bersama ke tempat awal acara berlangsung. Para peserta disambut dengan penampilan perkusi dan api unggun, acara ini berjalan sangat ramai dan meriah. Farewell party diisi dengan pembacaan SCORP CAMP 2013 Award serta penampilan persembahan dari tiap lokal yang sangat menghangatkan suasana malam hari itu. Sambil mengikuti jalannya acara tersedia pula jagung dan ubi bakar yang dapat mengisi perut peserta. Tiap lokal menampilkan pertunjukan yang unik dan menarik. Selain itu juga ada penampilan musik dari FK Unpad yang menyihir seluruh peserta untuk berdiri dan berjalan mengelilingi api unggun sambil bernyanyi dan menikmati alunan musik yang ditampilkan. Di penghujung acara, NORP serta PO SCORP CAMP 2013 berkesempatan untuk menyampaikan beberapa patah kata sekaligus menutup acara dengan doa. Seluruh peserta pun diperbolehkan istirahat dan tidur. Di hari terakhir, Peserta dan panitia sarapan pagi bersama dan dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis dari tiap lokal. Sebelum pulang tak lengkap rasanya menghadiri sebuah acara tanpa kenang- kenangan, akhirnya kami berkumpul dan foto – foto bersama. Setelah itu, peserta pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing dan hidup bahagia selamanya.
28
PROMAGZ
SCO Project Report:
LPET
PROMAGZ
L
PET atau disebut Local Peer Education Training merupakan salah satu project lanjutan SCORA CIMSA setelah acara meeting nasional SCORA yaitu NPEW (National Peer Education Training). Seperti yang telah diketahui SCORA merupakan SCO yang bergerak dibidang kesehatan reproduksi termasuk HIV/ AIDS dan langsung terjun ke masyarakat, oleh karena itu kemampuan soft skill dalam bidang komunikasi dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi harus ditingkatkan. Inilah tujuan diadakannya LPET, agar seluruh anggota SCORA mempunyai kemampuan yang sama dalam memberikan materi dan berkomunikasi. Sejauh ini sudah ada 4 dari 17 lokal yang telah menjalani project LPET tersebut yaitu UMY, UR, Unpad, dan Unand. Kita simak penjelasan project LPET dari ke empat lokal tersebut ya. Lokal UMY mengadakan LPET pada tanggal 18 dan 22 Mei 2014 yang diadakan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY. Hari pertama adalah pemberian materi seputar kesehatan reproduksi, safe sex, dan juga tentunya training untuk menjadi peer educator yang berkualitas. Selain itu ada praktek pemasangan alat kontrasepsi, sudah pasti peserta paling semangat kalau sudah menyangkut materi ini. Setelah itu diadakan games dan talkshow bersama ODHA (orang dengan HIV/AIDS), lalu pemberian plakat kepada pemberi materi. Pada hari kedua, para peserta LPET langsung menyebarluaskan ilmu yang mereka dapat kepada siswa sekolah SMAN 1 Kasihan, Yogyakarta. Ada sekitar 40 siswa yang merupakan pengurus OSIS yang ikut pada rangkaian acara LPET. Untuk lokal UR acara diadakan pada tanggal 18 Mei 2014 di Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Pertama-tama ada pemberian materi kepada anggota SCORA tentang how to be a good peer educator, penyakit seks menular dan cara
29
penularan penyakit seks menular. Selanjutnya diadakan acara SWG (small working group) dengan membagi peserta dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 7-8 orang peserta. Pada setiap group diberikan kasus untuk dipecahakan dengan cara terbaik dan mempresentasikannya di depan seluruh peserta. Akhir acara diadakan pengumuman peserta terbaik. Di lokal Unand juga dilaksanakan rangkaian acara LPET selama 2 hari. Acara hari pertama yaitu pemberian materi tentang kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS dan tanya jawab serta adanya talkshow bersama ODHA yang sangat memotivasi seluruh member SCORA. Pada hari kedua ada pemberian materi kembali dengan judul ‘How to be A Good Peer Educator”. Setelah itu ada materi dengan tema public speaking. Lalu para peserta dengan pengetahuan materi yang telah diberikan langsung menyebarluaskan materi tersebut kepada 20 siswa SMA Padang dan langsung mendapatkan masukan terhadap penyuluhan yang dilakukan oleh para peserta. Acara ini mendapat feedback yang baik juga dari siswa SMA Padang. Lokal Unpad juga mengadakan LPET yang ga kalah serunya. Unpad mengambil tema “Against HIV/AIDS Without Discrimintaion” sesuai dengan apa yang diberikan saat NPEW lalu. Pertamatama ada pemberian materi mengenai HIV/ AIDS, dilanjutkan dengan materi mengenai public speaking dan peer educator. Setelah pemberian materi diakan simulasi, dimana salah satu peserta ditunjuk secara acak akan melakukan public speaking sesuai dengan scenario yang telah ditentukan oleh panitia. Ada juga games bernama “Paper Analogy!” berisi makna yang berhubungan dengan komunikasi. Tak lupa juga diakan SWG yang diampingi kakak fasil yang berperan sebagai anak SMA. Seru kan rangkaian acara LPET di masing-masing lokal? Bagaimana dengan LPET di lokalmu?
COMDEV
CORNER CONTENT
1. MARKED (UB) 2. Sejarah Comdev Unpad (Unpad) 3. SMS (UB)
32
PROMAGZ
M
ARK-ED atau Market Education adalah salah satu projek Community Develpoment yang diadakan MSCIA Brawijaya. Projek ini diadakan karena kami melihat bahwa pasar merupakan tempat dan wadah bagi masyarakat untuk melakukan interaksi sosial. Berbagai macam orang dengan latar belakang yang berbeda berinteraksi. Jika kita amati, muncul banyak masalah yang ada hubungannya dengan kesehatan. Salah satu contoh permasalahannya adalah masalah kebersihan lingkungan makanan minuman, masalah gizi makanan sehat, penggunaan bahan penyedap masakan yang berbahaya, dan banyak lainnya. Oleh karena itu, Department of Public Health dan Deartment of Medical Education MSCIA akan bekerjasama untuk mengatasi masalah kesehatan yang sering muncul di pasar. Department of Medical Education akan menyediakan informasi kesehatan yang
Comdev Corner:
memadahi dan sesuai dengan pemasalahan di pasar. Sedangkan Public Health akan menyediakan SDM yang secara langsung akan terjun di pasar membeikan penyuluhan dan lainnya. Melalui edukasi dan penyuluhan yang kita berikan secara langsung diharapkan dapat mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan individu di pasar. Setelah melakukan berbagai assesement ke pasar-pasar di Malang, kami memutuskan untuk menjadikan Pasar Tawangmangu sebagai sasaran kegiatan ini. MARK-ED sendiri terdiri dari 3 tahapan. Tahap pertama adalah TOT (Training of Trainer) 1 dan Aksi 1 yang telah diadakan pada tanggal 23 dan 24 Agustus 2014 lalu. Selanjutnya adalah tahap kedua yang merupakan TOT 2 dan Aksi 2 yang telah diadakan pada 5 dan 7 September 2014. Inti dari kegiatan di TOT 1 dan TOT 2 itu sama. Di kedua TOT ini calon volunteer
MARK-ED
Market Education akan diberikan training untuk mempersiapkan diri mereka saat melakukan penyuluhan ke masyarakat pasar secara langsung. Materimateri yang diberikan pun seputaran kebersihan, asuransi sampah, dan BPJS. Hal ini dikarenakan di MARK-ED kami bekerjasama dengan pihak Pasar Tawangmangu, pengepul sampah, dan BPJS. Kemudian inti dari Aksi 1 dan Aksi 2 juga melakukan penyuluhan langsung ke masyarakat mengenai hal-hal yang mereka telah terima di TOT 1 dan TOT 2. Bentuk kerjasama dengan pihak pasar, pengepul sampah, dan BPJS yang dimaksud disini adalah dengan mengencourage komunitas pasar untuk melakukan asuransi sampah dengan mengumpulkan sampah-sampah disekitar mereka. Setelah itu sampah-sampah tersebut akan dikumpulkan ke pengepul sampah dan akan ditukar dengan uang. Uang ini lah yang
akan dipakai untuk membayarkan iuran BPJS setiap bulannya. Pada MARK-ED tahap 3 yang merupakan puncak acara MARK-ED, BPJS akan ikut berpartisipasi dengan menyediakan mobil pendaftaran BPJS dan mobil bank untuk memfasilitasi pendaftaran BPJS untuk pihak pasar. Pada hari puncak ini juga akan ada lomba kebersihan pasar, pemeriksaan kesehatan, hiburan bagi orang pasar (dangdutan), dan penutupan MARK-ED. Setelah seluruh rangkaian MARK-ED ini berakhir, akan dilakukan follow up berkala oleh MSCIA untuk mengetahui keberhasilan yang sebenernya dari projek berbasis Community Development ini. Semoga dengan adanya projek ini, masyarakat target dapat mengaplikasikan ilmuilmu yang telah diberikan bahkan setelah projek ini selesai.
PROMAGZ
33
34
PROMAGZ
PROMAGZ
“
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya”, begitu pula dengan suatu organisasi ataupun suatu divisi. Memang benar bahwa sejarah adalah masa lalu dan masa lalu sebaiknya dilupakan, tetapi masa lalu perlu ada agar kita dapat belajar dari kesalahankesalahan yang kita lakukan dahulu dan akhirnya memiliki masa depan yang lebih baik. Maka dari itu, sudah selayaknya kita menghargai sejarah, termasuk sejarah bagaimana terbentuknya suatu divisi dalam organisasi tertentu. Selain itu, dari sejarah tersebut kita dapat mengetahui tujuan awal terbentuknya divisi tersebut sehingga kita dapat melanjutkan tujuan tersebut. Sejarah terbentuknya Community Development CIMSA Universitas Padjadjaran
35
(Comdev CIMSA UNPAD) pun dimulai pada tahun 2011, ketika Tita Rashida (biasa akrab dipanggil Teh Tita) menjabat sebagai LOCO CIMSA UNPAD periode 2011-2012. Teh Tita beserta pengurus CIMSA UNPAD pada masa itu tergerak untuk membuat suatu project yang tidak hanya memiliki efek jangka pendek, tetapi juga memiliki efek jangka panjang. Karena, mereka merasa bahwa project-project yang selama ini CIMSA lakukan hanya memiliki efek sesaat atau jangka pendek. Selain itu, mereka juga ingin membuat project yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar UNPAD Jatinangor dan bermanfaat bagi para anggota CIMSA UNPAD itu sendiri. Mereka pun memutuskan untuk membuat
Comdev Corner:
SEJARAH COMDEV Universitas Padjajaran
sebuah bina desa karena mereka merasa kondisi desa-desa di Jatinangor masih tertinggal dari sisi kesehatan, padahal terdapat salah satu universitas negeri terkemuka yang memiliki fakultas-fakultas kesehatan yang tidak jauh letaknya dari desadesa tersebut. Maka sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran sudah selayaknya kita berpikir, “Apa yang sudah kita lakukan sebagai seorang mahasiswa kedokteran untuk daerah sekitar kita? Apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang mahasiswa kedokteran untuk daerah sekitar kita?” Oleh karena pemikiran tersebut, Teh Tita dan para pengurus pun membentuk sebuah kepanitiaan bina desa, dibawah supporting division (supdiv) Project Coordinator CIMSA UNPAD, yang terdiri dari tujuh orang (sehingga disebut
sebagai tim 7) dan diketuai oleh Jeane Claudia Profita. Kepanitiaan ini pun mulai merancang proposal, visi-misi, plan of action (POA), dan juga indicator desa binaan. Survey pun dilakukan dan didapatkanlah desa binaan pertama dari CIMSA UNPAD yaitu desa Hegarmanah RW 05. Kepanitiaan ini pun terus berlanjut hingga pada tahun ketiga kepanitiaan ini terbentuk dan sudah terjadi regenerasi, kepanitiaan bina desa ini menjadi sebuah supdiv yang berdiri sendiri dan bernama Comdev CIMSA UNPAD yang terus berkembang hingga sekarang bekerja sama dengan Pengabdian Kepada Masyarakat Keluarga Mahasiswa (PKM Kema) FK UNPAD dan sudah memiliki desa binaan baru, yaitu desa Mekargalih.
36
PROMAGZ
S
MS atau Super MDGs School adalah salah satu projek Community Develpoment yang diadakan MSCIA Brawijaya. Projek ini diadakan karena saat ini fokus dari pemerintahan kita adalah program Millennium Development Goals (MDGs). Dengan maksud turut serta dalam upaya pencapaian program MDGs terutama poin 2 dan 7 yaitu Achieve Universal Primary Education dan Ensure environmental sustainability, MSCIA mengadakan event ini dengan harapan project ini akan berkelanjutan dan menciptakan kemandirian bagi sekolah yang dijadikan sasaran. Setelah melakukan berbagai assesement ke sekolah-sekolah di Malang, kami memutuskan untuk menjadikan murid-murid MTs Darus Sholichin sebagai sasaran kegiatan ini. Sampai saat ini SMS telah diadakan sebanyak 3 rangkaian kegiatan dari total 4. SMS day 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014, SMS day
Comdev Corner:
2 pada hari sabtu tanggal 12 April 2014, dan SMS day 3 pada hari sabtu tanggal 6 September 2014. Pada hari pertama SMS, tujuan kita adalah untuk melakukan penggalian data ke target dengan menggunakan metode brainstorming. Pada hari itu kita mengumpulkan peserta dan guru-guru di aula sekolah dan mengadaan evaluasi bersama mengenai masalah masalah yang ada di lingkungan mereka. Selain itu, juga diberikan materi mengenai cuci tangan dan pentingnya kebersihan diri. Pada akhir sesi hari pertama diadakan interaksi kelompok dengan para fasil dari MSCIA untuk membahas apa-apa saja yang telah mereka dapatkan hari itu. Selanjutnya pada SMS hari kedua tujuannya adalah untuk mendalami masalah yang didapatkan pada hari pertama. Mereka pun mendapatkan materi mengenai kesehatan reproduksi, kebersihan lingkungan, dan sarapan sehat yang juga diselingi
SMS
SUPER MDGs SCHOOL oleh english class. Selain itu, pada hari kedua juga diadakan praktek cuci tagan untuk mengetes pemahaman mereka mengenai cara cuci tangan yang baik yang materinya telah diberikan di hari pertama. Untuk pemberian materi kebersihan lingkungan dibagi menjadi 2 kelas. Kelas pertama yang berisi anak laki-laki diberi materi mengenai lingkungan oleh DORE (SCORE) dan kelas kedua yang berisi anak perempuan diberi materi mengenai sampah oleh DOPE (SCOPE). Pada akhir sesi hari kedua kembali diadakan interaksi kelompok dan kali ini peserta berperan sebagai peer educator dimana peserta perempuan mengajarkan dan memberi pemahaman ke peserta laki-laki mengenai sampah, dan peserta laki-laki memberikan pemahaman ke peserta perempuan mengenai lingkungan. Diantara SMS day 2 dan day 3 dari pihak panitia SMS menghubungi pihak sekolah untuk meminta rekomendasi murid-
murid MTs Darus Sholichin yang berpotensi untuk menjadi kader kesehatan di sekolah tersebut. Setelah SMS day 1 dan day 2, akhirnya tiba waktunya untuk SMS day 3 yang tujuan utamanya adalah untuk mengempower kader-kader terpilih dari sekolah tersebut. Semua peserta, baik yang regular maupun kader-kader tepilih, mendapatkan materi mengenai pertolongan pertama beserta dengan prakteknya. Di SMS day 3 ini ada 4 kelas berbeda. Kelas khusus peserta kelas 7, kelas 8, kelas 9, dan kelas khusus kader-kader terpilih. Yang membedakan disini adalah kader-kader terpilih mendapatkan perhatian khusus dan waktu training lebih panjang. Selanjutnya setelah ke-3 rangkaian SMS ini selesai dilaksanakan, akan diadakan SMS day 4 yang tujuannya adalah untuk pelantikan kader-kader terpilih menjadi dokcil (dokter kecil) di sekolah tersebut sekaligus penutupan dari SMS. Setelah
PROMAGZ
37
ke-4 rangkaian SMS berakhir, dari pihak SMS bersama-sama dengan kader kesehatan akan merancang kegiatan yang melibatkan semua siswa dimana mereka akan terjun langsung ke lingkukan sekolah mereka dan masyarakat disekitar sekolah tersebut. Ini adalah bentuk follow up dari projek community development ini. Selain itu, untuk selanjutnya akan diadakan follow up rutin ke guru-guru di MTs ini untuk dilihat perkembangan dari muridmurid sasaran terkait dengan impact yang diberikan selama pelaksanaan SMS. Kedepannya diharapkan SMS part 2 akan diadakan dengan sasaran yang lebih luas (SD dan SMA).
38
PROMAGZ
UPCOMING PROJECT.
ALIVE
UMY, DESEMBER 2014: MMSA punya Project baru yang sebenter lagi akan dilaksanain nih , nama projectnya adalah ALIVE. ALIVE atau A Long March for AIDS and HIV Awareness adalah sebuah acara baru yang diadakan oleh Muhammadiyah Medical Students’ Activities (MMSA) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). ALIVE mengangkattema “Awareness Day of HIV/AIDS” sebagai bentuk simpati dan kepedulian kami terhadap HIV/AIDS yang ada di masyarakat, khususnya Yogyakarta. Acara ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana bagi masyarakat Yogyakarta untuk menunjukkan awareness / kepedulian terhadap HIV/AIDS. ALIVE dikemas dalam bentuk olahraga yang sedang digemari masyarakat Yogyakarta, olahraga tersebut yaitu lari maraton masal dan nanti di akhir acaranya, masyarakat Yogyakarta tersebut akan bersama-sama memecahkan suatu rekor MURI. Rekor MURI nya adalah “Rangkaian 11.214 Pita Merah HIV/AIDS Membentuk Sebuah Pita Merah HIV/AIDS Raksasa DenganUkuran 3x5 Meter”. Pemecahan rekor MURI yang akan dilakukan pada tangga l5 Desember 2014. Bagi temen-temen yang ada didaerah Yogyakarta dan sekitarnya boleh banget loh ikutan memeriahkan ALIVE!
PROMAGZ
39
CARDIAC 4
Unissula, JANUARI 2015: Pada bulan Januari 2015 nanti, SCOPH CIMSA Unissula akan mengadakan sebuah kegiatan pengobatan massal gratis yang disebut dengan CARDIAC 4 (Cure and Treatment Day Session at CIMSA 4). Seperti yang kita keteahui, kesehatan merupakan anugerah terbesar yang didapat oleh setiap manusia karena tubuh dapat melakukan banyak hal seperti bekerja, beraktivitas, dan lain sebagainya. Namun, kesehatan itu harus terus dijaga. Mengapa dilakukan CARDIAC? Di Indonesia, khususnya Semarang, angka kesakitan masih cukup tinggi dan mahalnya biaya pengobatan pada era ini membuat masyarakat kesulitan berobat sehingga diobati tidak sampai tuntas yang akhirnya menjadi menahun atau bahkan tidak diobati sama sekali. Tujuan diadakannya CARDIAC 4 ini adalah untuk meningkatkan angka kesehatan masyarakat di desa binaan, membantu menyediakan fasilitas kesehatan secara gratis, dan mengupayakan penyembuhan penyakit pada masyarakat desa binaan karena kesehatan amatlah penting bagi manusia. Pada Cardiac 4 ini, akan didatangkan beberapa dokter yang dibantu oleh mahasiswa FK Unissula untuk memeriksa dan mengobati masyarakat di sana. Harapannya, sebanyak 300-400 orang datang untuk berobat sehingga kesehatan di desa tersebut dapat meningkat. LET’S IMPROVE NATION’S HEALTH!
40
PROMAGZ
UPCOMING PROJECT.
XTION
UB, OKTOBE@ 2014: XTION adalah salah satu projek yang diadakan oleh Department of Public Health dan Department of Medical Education MSCIA yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan kepedulian mahasiswa FK UB terhadap orang-orang dengan keterbatasan dalam dirinya. Projek ini nantinya akan diadakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 18 dan 19 Oktober 2014. Projek ini merupakan serangkaian acara yang didahului oleh Seminar dan Training mengenai SIBI (Sistem Isyarat Berbahasa Indonesia) yang ikut melibatkan anak anak penyandang tuna rungu dari akar tuli indonesia. Pada hari pertama akan ada seminar tentang manfaat tenaga kesehatan memahami bahasa isyarat, talkshow antara dokter, keluarga penyandang cacat, penyandang cacat dan volunteer, training bahasa isyarat: ada materi umum dan SWG serta seminar motivasi oleh Mr. Dave (seorang pasien tunarungu yang dapat melakukan studi kuliah di London).
PROMAGZ
41
KOAS
UB, NOVEMBER 2014: KOAS merupakan project DORA (Department of Reproductive Health including HIV/AIDS) yang akan diadakan pada tanggal 23 dan 30 November 2013 oleh MSCIA (Medical Students’ Committee for International Affairs) Unversitas Brawijaya Malang. Projek ini merupakan perpaduan dari projek selebrasi dan Community Development dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia (WAD). Projek ini telah dilakukan selama 2 tahun terakhir tetapi dengan nama yang berbeda-beda, yaitu WAD 2012 dan Passion AIDS 2013. KOAS memiliki tujuan untuk mengedukasi pelajar SMA di kota Malang tentang penularan HIV/ AIDS dan seluk beluknya serta dampak stigma dan diskriminasi terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Bentuk kegiatannya yaitu pelatihan terhadap siswa-siswi dari SMA target untuk memberdayakan KOPHA (Komunitas Peduli HIV/AIDS). Komunitas ini adalah komunitas yang dibentuk oleh DORA MSCIA di WAD 2012 yang bertujuan untuk mengempower generasi muda sebagai peer educator terhadap hal-hal yang berkaitan dengan reproductive health including HIV/AIDS. Komunitas ini juga dibentuk dengan harapan agar nantinya dapat bepartisipasi aktif bersama MSCIA Universitas Brawijaya dalam pencegahan penyakit HIV/AIDS.
42
PROMAGZ
PROJECT
NOVEMBER - DESEMBER
PROMAGZ
2014
CALENDAR
43
44
PROMAGZ
PROJECT TOUR. MEDICAFE
Kata siapa belajar kedokteran harus di kampus atau di perpustakaan? IFMSA-CZ (Cekoslowakia) mengusung suatu project berskala nasional yang dikemas dengan renyah dan menarik. Proyek yang memadukan unsur edukasi dan rekreasi ini dikenal dengan sebutan Medicafe. Sesuai dengan namanya, IFMSA-CZ menyajikan dunia medik dari kafe ke kafe dalam bentuk gathering yang mengundang dokter spesialis untuk berdiskusi mengenai topik-topik menarik ataupun kontroversial. Uniknya, diskusi ini diadakakan dengan bernaung pada atmosfer yang begitu santai, sehingga mahasiswa dapat bercengkrama sambil menikmati hidangan. Karena kepopulerannya, MediCafe dapat menghadirkan hingga 80 mahasiswa untuk setiap sesinya More info: Katerina Tomanova lome.muni@ifmsa.cz
Chronic Disease Monitoring Program Tahukah kamu, 80% kematian akibat NCD (Non-Communicable Diseases) terjadi di negara berpendapatan rendah hingga sedang? Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang tentunya perlu waspada terhadap fenomena NCD ini. Nah, salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menekan laju NCD adalah dengan mengadakan program-program berbasis promotif dan preventif. Sebagai mahasiswa kedokteran, kita harus dapat menjadi inisiator dan eksekutor nih. Salah satu bentuk kegiatan yang inspiratif mengenai NCD ini datang dari saudara kita di Kenya, yaitu Medical Students' Associations of Kenya (MSAKE-Kenya). MSAKE-Kenya menjalin kerja sama dengan AMPATH untuk mengadakan skrining dan edukasi gaya hidup kepada masyarakat di daerah perkantoran dan bank. Apabila ditemukan penderita penyakit kronik, maka individu tersebut akan dirujuk dalam program AMPATH dan dapat menemui dokter terkait untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Wah, menginspirasi kan? Program ini memadukan bentuk pencegahan, baik primer maupun sekunder. Mereka bisa, kenapa kita tidak? â˜ş More info: Dennis O. Okaka mcockakafr@gmail.com
PROMAGZ
45
Nazareth Project Indonesia memiliki 24 juta lansia di mana 3-4% menderita demensia dan lebih dari setengahnya menderita Alzheimer. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, tercatat 98,5% lansia berusia 60-69 mengidap penyakit dengan komplikasi yang serius. Rendahnya kualitas kesehatan pada lansia ini diduga disebabkan oleh rendahnya kesadaran menerapkan pola hidup sehat bagi para lansia. Karena itu, mari kita simak salah satu proyek yang ditujukan untuk lansia dari NMO sahabat kita, IFMSA-Brazil, yaitu Nazareth Project. Nazareth Project ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2005. Tahun lalu, proyek ini melibatkan 6 lokal dengan jumlah peserta lansia mencapai lebih dari 300 orang. Proyek berdurasi 5 minggu ini terdiri atas kegiatan-kegiatan seperti aktivitas rekreasi, pemberian materi, terapi, workshop, aktivitas fisik, pengembangan keterampilan tangan, sulap, musik, dan materi-materi lain yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan mental para lansia. More Info: Raphael Leal presidente@ifmsabrazil.org
46
PROMAGZ
PDD & PA
1. Laurentius Andre - PA (UGM) 2. Regina Putri Apriza - PA (UI) 3. Mentari B. Permataranny - PA (Unand) 4. Zata Yuda Amaniko - PA (UIN) 5. Denisa Widyaputri - PDD (UI) 6. Aditya Indra Pratama - PA (UI) 7. Aishah Shalimar Putri - PA (Unand) 8. Yoga Fathori- PA (UGM)
Promagz Team
Supervisor : Denisa Widyaputri Editor in Chief : Regina Putri Apriza Layouter : Aditya Indra Pratama
PROMAGZ
47
PDD's NOTES. “Start small and start immediately.�
-Cal Newport
Halo CIMSA! Bagaimana kesan dan pesannya setelah membaca Project Magazine (Promagz) edisi I untuk periode 2014-2015 ini? Semoga dengan dirilisnya Project Magazine ini, kita dapat saling berbagi inspirasi, bertukar pikiran, dan saling mendukung dalam pengembangan proyek-proyek CIMSA ke depannya ya! Proyek CIMSA tidak akan dapat berjalan tanpa bantuan dan partisipasi aktif dari teman-teman semua. Karena itu, terima kasih sebesar-besarnya aku ucapkan untuk seluruh member CIMSA yang senantiasa bersemangat dalam mengadakan berbagai proyek, baik dalam lingkup lokal, kaukus, nasional, hingga transnasional. Ucapan terima kasih juga aku haturkan untuk teman-teman
Project Assistants dan Project Coordinators yang selalu bahu-membahu untuk membangun dan mengembangkan proyek CIMSA sehingga dapat terus berkembang menjadi semakin baik. Sekali lagi, selamat membaca dan mengeksplorasi berbagai proyek CIMSA dalam Promagz ini! Akhir kata, jangan pernah takut untuk membuat proyek yang berbeda, karena satu perubahan yang kamu buat, bisa membuahkan satu senyuman, satu manfaat, dan satu karya yang berharga â˜ş Setiap langkah kecil yang kita rajut dapat melahirkan Indonesia yang lebih sehat lho. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kita mulai dari sekarang! Be active with CIMSA
DENISA WIDYAPUTRI
PROJECT DEVELOPMENT DIRECTOR CIMSA 2014/15