SCORADAR by: SCORA CIMSA
OCT 2013
Meet Our New NCORA Metode Kontrasepsi Terbaru untuk Pria F[bh_W 4Ubeg\ba 5X ?XZT_2
Project  Roundups APRM Meeting Report
Family Planning: The Unmet Need
NORA / NANDA / UMY11 081578220794 ARIES BELAJAR RH SAMA SCORA :* VNI / FADHIL / UGM11 085217799813 AQUARIUS FUTSAL & “HAVE FUN” VNE / RAYHAN / UGM12 087839993995 CAPRICORN SINGING & PLAYING GUITAR PC / TIO / UA11 081703552896 PISCES BACA BUKU SECRETARY / BEKTI/ UMY11 08562898565 ARIES BLABBERING & KEPO MCC / TIA / UGM11 081295119151 VIRGO PAINTING & SKETCHING TREASURER / AYU / UNPAD11 085710651428 ARIES NONTON & SHOPPING MC TEAM / REZA / UIN12 085363476991 CANCER MAIN BADMINTON FnMC / AZIZIAH / UNAND12 082391184103 LIBRA TRAVELLING & GOSSIPING MC TEAM / LUVITA / UGM12 085817760022 SCORPIO BAKING
MEET OUR NATIONAL COMMITTEE
NCORA 2013-‐2014
! " ! #
!" $ % # ! & ' ## # !# & ( % # ! ! &
# $ % % & % ' % ( ) $ * + ) # ! & !# # ! ! & % & # #* # + ! # ( % % , % - & % % %
- ( , % %
, -# % % . % !# ! & % & # # !# # #
% % % & % %
% % & % %
) % %
$ ' % . % ' % % ' % - ( % ' %
!" ! ! #
$ #
#
!
" ! % & "' % "'
"' "'
"' ( " "' ) * )
PROJECT ROUNDUPS SCORADAR
P U S B C E O R R T A A S
P E N G W A S
OCT 2013
Alhamdulillah salah satu project kami, yaitu SCORA PUBERTAS (SCORA Peduli dan Beraksi untuk Sekolah Menengah Atas) baru saja selesai dilaksanakan! Wohooo! SCORA PUBERTAS ini merupakan sebuah kegiatan penyuluhan kepada siswa-siswi SMA yang kali ini kami laksanakan di SMA Negeri 13 Padang. Penyuluhan ini kami lakukan pada tanggal 14 dan 21 September lalu, dengan dua materi yang berbeda, yaitu Pubertas pada Remaja dan Seks Bebas. Kegiatan ini kami lakukan selama kurang lebih dua jam, yang terdiri atas oengisian kuisioner oleh peserta penyuluhan, Small Working Group (SWG), presentasi materi, dan sesi tanya jawab serta pemilihan peserta terbaik. Pada SWG dilakukan pembahasan mengenai materi tersebut, dimana peserta akan ditrigger dengan beberapa skenario yang 'scorawrrrr' banget! Pada SWG ini peserta nggak malu-malu lho bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Saking semangatnya, peserta meminta waktu lebih! Nah, selanjutnya dilakukan presentasi materi yang bertujuan untuk menyempurnakan pemahaman peserta. Pada akhir kegiatan dilakukan penarikan kesimpulan materi oleh peserta penyuluhan. Sekian dulu dari kami, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua dan salam RAWRRRRR!
U N A N D
Pada tanggal 27 September 2013, SCORA UI melaksanakan pengembangan wawasan pertama di periode 2013/2014. Yeay! Pengwas ini dilaksanakan di lobi atas FKUI. SCORA’s Upgrading Competence atau bisa disebut Pengwas ini bertujuan untuk menambah wawasan kita mengenai topik yang sering dibawakan oleh SCORA, yaitu HIV/AIDS.
U I
Pengwas 1 SCORA UI dibawakan oleh LORA UI periode 2012/2013 yang sangat luar biasa, yaitu kak Tiara Kemala Sari! Materi yang dibawakan mencakup definisi dari HIV/AIDS, sejarahnya, epidemiologinya, golongan yang beresiko terkena HIV/AIDS, patogenesis dan patofisiologi, bagaimana tahap perubahan dari HIV menjadi AIDS, pencegahannya, diagnosis penyakitnya, tes pemeriksaan HIV, dan yang terakhir adalah pengobatannya. Materi Pengwas ini sangat bermanfaat bagi para anggota SCORA dan beberapa anggota CIMSA UI lain yang turut mengikuti acara ini. Materi yang disampaikan juga kami share melalui kultwit di akun twitter @cimsaui. Kami mengharapkan dengan adanya kultwit tersebut dapat menambah wawasan dari pengguna twitter baik yang berstatus mahasiswa kedokteran maupun masyarakat umum lainnya.
PROJECT ROUNDUPS SCORADAR
L P E W
S C O R A W B E R Y
OCT 2013
Local Peer Education Workshop (LPEW) adalah event post-NPEW 2013. LPEW bertujuan untuk mengakomodasi member baru SCORA yang tidak dapat menghadiri NPEW. Konsep peer education juga diadaptasi dalam event ini, dengan member yang menghadiri NPEW sebagai peer educator. Materi untuk LPEW kami dapat dengan meminta materi pada saat NPEW. Kami akan membuat chain reaction dari peer education untuk mengukur tingkat keberhasilan dan tingkat efektivitasnya. Kami telah merencanakan untuk membuat event serupa untuk mahasiswa baru FKUA dan calon member CIMSA dan SCORA, dan member SCORA yang lebih senior bisa menjadi educator, sehingga bisa diukur apakah mereka sudah berhasil menjadi peer educator. Selain itu, kami juga merencanakan adanya project untuk follow-up, yaitu Local Peer Education Training, yang akan diberikan untuk mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
U A
Halo SCORAngels&SCORAngers se-Indonesia! Kami dari SCORA CIMSA UIN ingin share acara dari lokal kami, yaitu SCORAWBERY atau SCORA Newbie Party. Yeay! Jadi, pada hari Jumat tanggal 27 September lalu, SCORA CIMSA UIN baru saja melakukan penyambutan dan peresmian newbie SCORA 2013 yang berjumlah 11 orang melalui SCOR acara SCORAWBERY. Selain menyambut dan meresmikan newbie SCORA, disini kami juga memperkenalkan SCORA secara lebih mendalam. Beberapa hal yang dibahas disini adalah mengenai project apa yang akan kita bawa untuk standardisasi, lalu dilanjutkan dengan project yang akan kita jalankan selama satu tahun. Kita juga membuat sharing session dengan sesama member SCORA, bahkan sampai kakak-kakak dari angkatan 2008, 2009, dan 2010. Dalam sharing session in banyak wejangan-wejangan, cerita-cerita yang kita dapat yang bisa menjadi bekal bagi newbie ditahun-tahun kedepan bersama CIMSA dan SCORA. SCORAWBERY ditutup dengan bertukar kado. Acara tukar kado ini cukup menimbulkan banyak tawa dan memperakrab ikatan antara seluruh SCORAngels&SCORAngers! Kemudian acara ditutup dengan doa dan foto bersama. Welcome to SCORA CIMSA UIN! Yeay!
U I N
Unmet Need For Family Planning : Prophylaxis
“76 million women in developing countries still experience unintended pregnancies each year, and 19 million resort to unsafe abortion.” According to United Nations Population Division / DESA : Fertility and Family Planning Section, the number of women with unmet need for family planning expressed as a percentage of women of reproductive age who are married or in union. Women with unmet need are those who are fecund and sexually active but are not “using” any method of contraception, and report not wanting any more children or wanting to delay the birth of their next child. As a consequence, 76 million women in developing countries still experience unintended pregnancies each year, and 19 million resort to unsafe abortion. There will be no end in the term of discussing abortion from every possible point of view. Prevention is both realistic and applicable. So, how can we possibly prevent the unmet need for family planning? Coitus interruptus and ovulation calculation. These two method are the most suitable as they do not conflict with the idea of not “using” contraception while being sexually active wherever, whenever, and in every possible position.
Coitus interruptus, also known as withdrawal or pull-out method, is a method in which penis is pulled out from woman’s vagina prior to orgasm and ejaculation. This method allows the man to direct his semen away to avoid insemination. As easy as it sounds, it is 100% depends on self-control. The other method (ovulation calculation) is basically counting the approximate days of ovulation. Sexual intercourse can be done in any other day besides ovulation days. Simple, yet complicated. The thing about this method is that women need at last three months to make an ideal calculation. Down side of this method is it does not produce absolute number. So, those who are in this method should add one or to days pre- or post- to their count. These addition days lessen their time of having sexual intercourse. Bottom line, the choice of planning used is completely in both of the couple’s hands. Intervention like these methods are just two of a bunch more of ways to reduce the high number of unmet need for family planning.
Luvita Djauhari
Phone
SCORA CIMSA UGM
luvitad@hotmail.com
+6285717760022
RISUG Metode Kontrasepsi Terbaru Untuk Pria
B
penduduk Indonesia tahun 2010
(Reversible Inhibition of Sperm Under
adalah sebanyak 237.641.326 jiwa.
Guidance) alias Vasalgel, kontrasepsi yang
Pemerintah dan stakeholder terkait masih
bersifat sementara. Prinsipnya adalah
berupaya untuk mengatasi ledakan jumlah
dengan menyuntikan bahan sejenis polymer
penduduk. Salah satunya melalui program KB
berbentuk gel ke dalam vas deferens,
(Keluarga Berencana) dengan harapan
sehingga gel tersebut akan melapisi bagian
tercapainya penduduk tumbuh seimbang
dalam dinding vas deferens.
erdasarkan hasil sensus penduduk
Namun, alasannya tersebut
oleh Badan Pusat Statistik, jumlah
mungkin akan segera terjawab. RISUG
2015. Hasil Sur vey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007 persentase partisipasi pria untuk mengikuti KB masih rendah, yaitu untuk pemakaian kondom hanya mencapai 1,3 %. Beberapa faktor
Nantinya gel polymer tersebut akan
penyebanya adalah pemakaian alat
membunuh setiap sperma yang melewati vas
kontrasepsi kondom mengurangi
deferens sehingga mencegah terjadinya
kenyamanan saat melakukan hubungan
kehamilan.Dengan adanya RISUG sebagai
seksual dengan pasangan dibanding alat
alternatif pilihan kontrasepsi pada pria,
kontrasepsi perempuan yang ada. Selain itu,
diharapkan partisipasi pria untuk mengikuti
masih ada masyarakat yang beranggapan
KB dapat meningkat. Selain itu adanya saling
bahwa KB merupakan tanggung jawab dari
pengertian dan komunikasi yang baik dengan
perempuan, juga ikut mendorong rendahnya
pasangan sangat diperlukan, terutama
partisipasi pria untuk berperan
mengenai efektifitas, keamanan, kebebasan
menyukseskan program KB.
dari efek samping, serta biaya baik pada pria ataupun wanita.
SHOULD ABORTION BE LEGAL?
SCORADAR
OCT 2013
It's a tricky question to answer, right? The debate over whether or not abortion should be legal has been around for years, dan bahkan mash terus berlanjut sampai sekarang. Kelompok yang mendukung, atau pro-choice, menganggap aborsi adalah hak yang seharusnya tidak boleh dibatasi oleh pemerintah atau agama sekalipun. Mereka berpendapat wanita hamil terpaksa harus melakukan aborsi secara ilegal jika tidak ada pilihan yang legal. Sedangkan kelompok yang tidak mendukung, atau pro-life, berpendapat bahwa kehidupan berawal saat konsepsi, sehingga aborsi adalah pembunuhan terhadap manusia yang tidak bersalah. Selain itu, aborsi juga menyebabkan penderitaan bagi anak yang belum lahir dan tidak adil jika aborsi dilakukan padahal ada pasangan yang tidak dapat memeroleh keturunan. Sebelum membahas lebih jauh, kita bahas dulu yuk, apa itu aborsi. Aborsi adalah proses secara medis untuk mengakhiri kehamilan sehingga tidak menyebabkan kelahiran dari bayi. Aborsi dapat terjadi secara spontan, yang biasa disebut keguguran, atau bisa juga diinduksi. Tidak adanya aborsi yang legal mendorong orang untuk melakukan aborsi secara ilegal. Aborsi secara ilegal bisa sangat berbahaya bagi sang ibu karena cenderung tidak aman, yang menjadikannya sebagai salah satu penyebab terbesar maternal death. On the other side, aborsi bertentangan dengan hippocratic oath, “...and similarly I will not give a woman a pessary to cause an abortion.� Sehingga, akhirnya kalangan medis membuat kriteria diperbolehkannya melakukan aborsi. Salah satunya adalah jika kehamilan terseterse but berbahaya bagi ibu. Hukum di berbagai negara juga membuat kriteria yang berbedabeda mengenai diperbolehkannya aborsi, seperti batas usia kehamilan maksimal saat dilakukannya aborsi. Pada akhirnya, keputusan mengenai aborsi menyangkut berbagai aspek yang berhubungan dengan value system seseorang. Pendapat mengenai aborsi adalah kombinasi dari kepercayaan mengenai moralitas aborsi dan hak dari seorang perempuan yang dipengaruhi oleh aspek religius dan etik. So, what do you think? Should it be legal? T
SCORADAR
October 2013
APRM Report SCORA Session
Halo semuaaa! Berikut ini saya akan membagi sedikit pengalaman selama mengikuti SCORA Sessions pada APRM yang baru saja dilaksanakan di Jogjakarta bulan lalu. Peserta yang mengikuti session-session ini banyak sekali, meliputi delegasi dari seluruh asia-pasifik. Pada session pertama, kami membahas isu-isu hangat di kesehatan reproduksi yang ada di asia-pasifik saat ini. Kami dibagikan menjadi kelompok2 kecil, dan pertama diminta untuk mendefinisikan sexual and reproductive health menurut pengetahuan masing2. Banyak point yang kami cantumkan yang menurut kami tepat untuk menggambarkan sexual dan reproductive health. Namun definisi reproductive health yang ditetapkan oleh ICPD programme of action UNFPA adalah ‌ "A state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity, in all matters relating to the reproductive system and to its functions and processes. Reproductive health therefore implies that people are able to have a satisfying and safe sex life and that they have the capability to reproduce and the freedom to decide if, when and how often to do so."
Kami diberitahu betapa pentingnya kesehatan reproduksi dan sexual, bahwa berdasarkan statistik terbaru, penyebaran penyakit menular sexual termask HIV/AIDS karena "unsafe sex" masuk di peringkat dua " Leading risk factor of burden of disease" di negara berkembang, dan peringkat ke sembilan di negara maju. Begitu juga dengan Maternal mortality rate di asia-pasifik, masih memiliki angka yang sangat tinggi. Selanjutnya kami diberi beberapa pertanyaan untuk didiskusikan dalam kelompok, seperti masalah kesehatan reproduksi yang ada di negara masing2, dan bagaimana menurut kami tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini sebagai anggota dari SCORA dan IFMSA. Saya sendiri menyebutkan bahwa salah satu masalah besar dalam kesehatan reproduksi yang ada di Indonesia dan juga di beberapa negara tetangga kami, selain tingginya angka HIV/AIDS, adalah tingginya diskriminasi dan perbedaan perlakuan terhadap para penderitanya. Faktanya adalah masih terdapat banyak sekali kasus dimana ODHA diberi perlakuan yang berbeda, dan seringkali di "singkirkan". Keadaan ini banyak terjadi di
Rayhan Maditra Vice%National%Officer%on%Reproductive%Health%inc.%AIDS%for%External%Affairs%(VNE)%2013D2014% Center%for%Indonesian%Medical%Students'%Activities%(CIMSA)% Faculty%of%Medicine%Universitas%Gadjah%Mada% vne.scoracimsa@yahoo.com%|%rayhanmaditra@yahoo.com%Mobile:%+6287839993995%
Continued.. masyarakat umum, bahkan sampai ke tempat praktek. Oleh karena itu Scorangels semua jangan pernah lupa bahwa prinsip SCORA adalah untuk melakukan prevensi melalui edukasi, dan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam upaya memperkenalkan penyakit2 reproduksi dan AIDS juga merupakan langkah besar dalam pencapaian tujuan utama. Pada scora session kedua, kami melatih kemampuan untuk memberikan penyuluhan dan edukasi. Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah membagi wawasan mengenai edukasi sexual dan keterbukaan pembicaraan sexual yang terjadi di negara masing2, melalui diskusi yang cukup hot (eh?) kami menjadi sadar akan keadaan yang berbeda2 di setiap negara. Di Cina misalkan, jarang terjadi pembicaraan mengenai sex, sehingga topik ini masih menjadi tabboo untuk dibicarakan di umum. Pendidikan sex yang diperoleh juga hanya sebatas pengetahuan mengenai proses konsepsi (not the bird and the bee but the sperm and the ovum hehe), sedangkan di Malaysia, beberapa daerah sudah mulai menerapkan sex education dalam kurikulum sekolahnya, walau belum se terbuka negara barat. Untuk kegiatan selanjutnya, kami diberi tugas untuk memikirkan cara2 melakukan edukasi kepada populasi tertentu, kelompok saya ditargetkan untuk menyusun langkah2 mendidik anak laki berumur 10 tahun mengenai LGBTIQ.. Susah kaan? Tetapi keterampilan ini sangat penting kita latih agar bisa tetap menyebarkan ilmu kepada siapapun, dimanapun, kapanpun dibutuhkan! (widih!) ... Scora session terakhir yang saya ikuti membahas tentang advokasi, dan bagaimana kami dapat mempersuasi pihak lain untuk setuju dengan isu yang sedang kami jelaskan, sehingga dapat menegakkan suatu keputusan yang menguntungkan bagi kami. Pasti lagi mikir kenapa kok jadi berat banget bahannya haha, tapi advokasi ini memang sangat penting dalam suatu organisasi, terutama jika harus berhadapan dengan banyak pihak yang merupakan decision maker terjadinya suatu tindakan atau terbuatnya suatu keputusan. Begitu juga dengan influencers, yang merupakan pihak lain yang dapat mempengaruhi para decision makers, bagaimana kami bernegosiasi dengan mereka akan secara tidak langsung membentuk hasil akhir... Semua peserta berdiskusi dalam kelompok negara masing2, dan merumuskan cara untuk melakukan advokasi di negaranya, serta siapa saja yang menjadi target advokasinya. Banyak ide bagus yang dipresentasikan masing2 negara, termasuk advokasi ke pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan universitas. Itu saja mungkin yang bisa saya ceritakan kali ini, tetap semangat SCORAngels dimanapun berada! Lets do our best to keep improving our nation's reproductive health, and to get rid of HIV/AIDS once and for all! -the only way of fighting AIDS is through prevention, and the only way of prevention is through education-
Rayhan Maditra I n Vice%National%O
fficer%on%Repro
ductive%Healt h%inc.%AIDS %fo r%External%Aff (VNE)%2013D2 airs% 0 14% Center%for%Ind onesian%Med ical%Students'%A ctivities%(CIM Faculty%of%Me SA)% d ic in e %Universitas%G vne.scoracim adjah%Mada% sa@yahoo.co m/|/rayhanm aditra@yaho o.com/Mobile + 628 7839 993 :/ 9 95
drayanto
Breast Cancer Fast Facts
SCORADAR
OCT 2013
Heyho! Since October is Breast Cancer Awareness Month, so we figured we’d like to give you some fast facts about breast cancer. Breast cancer starts when cells in the breast begin to divide and grow in an abnormal way. Breast cancer is not one single disease. There are several types of breast cancer. It can be diagnosed at different stages and can grow at different rates. This means that people can have different treatments, depending on what will work best for them.
FACTS ABOUT BREAST CANCER Breast cancer is the most commonly diagnosed cancer in women
Breast cancer is the second leading cause of death among women The lifetime risk of developing breast cancer is 1 in 8 in women This means that 1 in 8 women will develop breast cancer in their lifetime– it also means that 7 out of 8 women won’t develop breast cancer. Both women and men get breast cancer Although breast cancer in men is rare, an estimated 2,150 men will be diagnosed with breast cancer and approximately 410 will die each year Older people are more likely to get breast cancer than younger people Around 81% of breast cancers occur in women over the age of 50 Most cases of breast cancer don’t run in the family Most cases of breast cancer happen by chance. Less than 10% of breast cancers are caused by inheriting a faulty gene. Breast cancer can affect women, regardless of the size of their breasts Breast cancer can affect women with small breasts, medium breasts, large breasts – any size breasts. Breast size is irrelevant. Finding a lump in your breast doesn’t mean you have breast cancer There are several benign (not cancer) conditions that can occur in the breast and may cause a lump. Also many women will experience lumpy breasts just before their period. This is a normal response to changing hormones and often the lump or lumpiness disappears after the period. T.