PENANAMAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ROHANI DI SD NEGERI 3 PENDOWO KRANGGAN TEMANGGUNG

Page 1

Citra Ilmu, Edisi 31 Vol. XVI, April 2020

PENANAMAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ROHANI DI SD NEGERI 3 PENDOWO KRANGGAN TEMANGGUNG Milati STAINU Temanggung yasminabila111@gmail.com

Hamidulloh Ibda STAINU Temanggung h.ibdaganteng@stainutmg.ac.id Abstrak Penanaman karakter merupakan hal yang sangat penting untuk menghadapi perubahan zaman yang mendapat sorotan dari masyarakat luas. Salah satu cara menanamkan karakter siswa di Sekolah Dasar Negeri 3 Pendowo, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung yaitu melalui kegiatan rohani. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana penanaman karakter melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo. Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan penanaman karakter siswa melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo, Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan studi lapangan di SD Negeri 3 Pendowo. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara. dan dokumentasi dari berbagai pihak elemen elemen sekolah. Dan analisis yang dilakukan dengan metode deduktif yang mana kesesuaian antara temuan teori yang ada dan dibuktikan dengan temuan data dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa penanaman karakter siswa melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo dengan menggunakan beberapa metode yaitu kegiatan salat dhuha, salat dhuhur berjamaah, baca tulis Alquran, bacaan surat-surat pendek/juz amma, pembacaan Asmaul Husnah, dan pengajian/kultum, dan sharing memungkinkan untuk merubah karakter siswa agar berperilaku terpuji. Kata kunci: Penanaman Karakter, Kegiatan Rohani, Sekolah Dasar

Abstract Cultivation of character is very important to face the changing times that get the spotlight from the wider community. One way to instill the character of students in Pendowo State Elementary School 3, Kranggan District, Temanggung Regency is through spiritual activities. In this study will discuss about how to inculcate character through spiritual activities in SD Negeri 3 Pendowo. This study aims to describe the planting of student character through spiritual activities in Pendowo State Elementary School 3. This study is a qualitative study using field studies at Pendowo State Elementary School 3. Data collection techniques through observation, interviews. and documentation from various elements of the school elements. And the analysis is done by deductive method which is the concordance between the findings of existing theories and proven by the findings of the data in the field. Based on the results of research conducted by researchers concluded that the planting of student character through Spiritual activities in Pendowo State Elementary School 3by using several methods, namely the Duha prayer, Dhuha prayer in congregation, reading the Koran, the reading of short letters / juz amma, reading Asmaul Husnah , and recitation / culture, and sharing make it possible to change the character of students to behave well.

Keywords: Cultivation of Character, Spiritual Activity, Elementary School

43


Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani ... – Milati, Hamidulloh Ibda

PENDAHULUAN

pelakunya adalah pelajar sekolah. Hal ini sungguh

Perkembangan dalam dunia pendidikan saat ini

ironis dan memprihatinkan.3 Jika tidak ada upaya untuk

menuntut para guru untuk lebih kreatif, inovatif,

menanamkan karakter, maka akan terjadi digradasi

dan produktif. Guru kreatif dapat diartikan sebagai

moral yang berdampak pada penurunan karakter asli

guru yang tidak pernah puas dengan apa yang

bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI,

disampaikannya dan berusaha mencari cara dan ide baru

Bhinneka Tunggal Ika, bahasa pemersatu dan agama.

untuk menemukan potensi siswa, sebagaimana sesuai

Oleh karena itu pihak penyelenggara pendidikan,

dengan visi SD Negeri 3 Pendowo yaitu “prima dalam

bertanggung jawab dalam menanamkan karakter

prestasi berlandaskan iman dan taqwa”. Karenanya guru

pada siswa, khususnya di tingkat dasar. Dengan

akan mengembangkan semaksimal mungkin untuk

adanya penanaman karakter mulai dari tingkat dasar,

mewujudkan visi tersebut dengan berbagai kegiatan.

siswa diharapkan tumbuh menjadi seseorang yang

Menurut Undang Undang RI Nomor 20 Tahun

mempunyai karakter yang baik. Keseriusan dalam

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa

menangani penanaman karakter ini akan menghasilkan

pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan

generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur dan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

patuh akan aturan agama karena tujuan utama Nabi

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinnya

Muhammad SAW di utus ke dunia ini adalah untuk

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

menyempurnakan akhlak.

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

Dengan demikian penanaman karakter disini

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinnya,

merupakan ciri khas setiap individu berkenaan dengan

masyarakat, bangsa dan Negara.1 Ki Hajar Dewantara

jati dirinya (daya qalbu), yang merupakan saripati kualitas

mengatakan bahwa pendidikan berarti daya upaya

batiniah/rohaniah, cara berpikir, cara berperilaku

untuk memajukan pertumbuhan nilai moral (kekuatan

(sikap dan perbuatan lahiriah) hidup seseorang dan

batin, karakter), pikiran (intellect) dan tumbuh anak yang

bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa

antara satu dan lainnya saling berhubungan agar dapat

maupun negara. Karakter ini banyak dikaitkan dengan

memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan

pengertian budi pekerti, akhlak mulia, moral, dan

dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras.2

bahkan dengan kecerdasan ganda (multiple intelligence).

Dalam kenyataannya, diera globalisasi ini bayak

Berdasarkan pilar yang disebutkan oleh Suyanto, budi

terjadi kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh

pekerti dan akhlak mulia terkait dengan cinta Tuhan

anak sekolah di bawah umur. Dalam hal ini, bisa saja

dan segenap ciptaannya, hormat dan santun, dermawan,

terjadi pelaku dan korban pelecehan seksual tersebut

suka tolong menolong/kerja sama, baik dan rendah

adalah anak-anak yang masih belia. Tindak kejahatan

hati. Itulah sebabnya, ada yang menyebutkan bahwa

mencuri, menodong, bahkan membajak bus umum  Dinn Wahyudin, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Unuversitas Terbuka, 2007), hal 2.13. 2   Zaim Elmubarok, Membumikan Pendidikan Nilai (Mengumpulkan yang Terserak, Menyambung yang Terputus, dan Menyatukan yang Tercerai), ( Bandung: Alfabeta, 2008), hal 2. 1

44

Nurul Zuriah, Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, (Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan Futuristik), (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal 160. 3


Citra Ilmu, Edisi 31 Vol. XVI, April 2020

pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti

tersebut tercapai program-program yang dapat

atau akhlak mulia.

menciptakan dan membangun karakter siswa dan

4

Berdasarkan sebuah riset, karakter seseorang tidak

langsung diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari

terbentuk dalam hitungan detik namun membutuhkan

hari agar sikap dan kelakuan tetap berlandaskan pada

proses yang panjang dan melalui usaha tertentu.

agama. Dan usaha meningkatkan sikap keagamaan siswa

Banyak usaha dilakukan untuk membentuk karakter

salah satunya dengan cara membimbing siswa dalam

anak khususnya di jenjang SD. Usaha-usaha tersebut

pergaulan sehari-hari. baik itu bergaul dengan teman

dapat terlaksana dengan baik jika dibiasakan sejak

sepermainan ataupun dengan orang yang lebih tua.

dini. SD merupakan salah satu lembaga pendidikan

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

yang dekat dengan anak-anak usia dini oleh karena itu

mengadakan penelitian yang berjudul Penanaman

sekolah dalam proses penyusunan bahan ajar tiap mata

Karakter Melalui Kegiatan Rohani di SD Negeri 3

pelajaran perlu mengintegrasikan atau mengembangkan

Pendowo, Kranggan, Temanggung.

nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter.5 Berdasarkan obervasi yang peneliti lakukan di SD Negeri 3 Pendowo, masih banyak perilaku negatif, seperti hilangnya rasa hormat kepada guru, orang tua, hilangnya sopan santun, menyontek ketika ujian, bolos ketika pelajaran berlangsung dan mengambil milik orang lain. Menjadikan Indonesia belum cukup untuk dikatakan sebagai bangsa yang berkarakter. Maka salah satu upaya dalam penanaman karakter siswa yakni dengan adanya kegiatan Rohani bernuansa Islam yang merupakan organisasi dengan nilai-nilai ajaran islam, program penanaman karakter seperti pembiasaan salat dhuha, salat dhuhur berjamaah, baca tulis Alquran, bacaan surat-surat pendek/juz amma, pembacaan Asmaul Husnah, dan pengajian/kultum, dan sharing memungkinkan untuk merubah karakter siswa agar berperilaku terpuji. Kegiatan Rohani merupakan salah satu kegiatan yang berbasis agama. Yang nantinnya dalam kegiatan

METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu dengan mengadakan penelitian terhadap objek yang dituju untuk memperoleh data yang benar dan terpercaya tentang “Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo”, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan berpikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan. Menurut S. Margono penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.6Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah guru kepala sekolah SD Negeri 3 Pendowo, guru PAI selaku pembina kegiatan rohani dan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan rohani Islam. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara. observasi dan dokumentasi. Pertama. wawancara digunakan untuk memperoleh data terkait penanaman karakter melalui kegiatan

H, Maksum, Pendidikan Karakter Non Dikotomik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hal 3. 5   Nurul Hidayah, “Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”, TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Volume 2 Nomor 2 Desember 2015, hlm. 191. 4

Rohani, dan juga digunakan utuk mengukur sejauh mana karakter siswa siswi, melaui performan yang   S. Margono, Metodologi Penelitian pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 36. 6

45


Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani ... – Milati, Hamidulloh Ibda

ditampilkan untuk melihat indikator-indikator

Menurut Abdul Majid. dalam bukunya “Pendidikan

seperti sikap, perbuatan, dan perkataan. Wawancara

Karakter Perspektif Islam” karakter adalah sifat, watak,

dilakukan kepada guru PAI selaku pembina kegiatan

tabiat, budi pekerti atau akhlak yang dimiliki oleh

Rohani dan siswa siswi yang mengikuti kegiatan Rohani

seseorang yang merupakan ciri khas, dapat membedakan

di SD Negeri 3 Pendowo. Kedua, observasi. Metode

perilaku, tindakan dan perbuatan antara yang satu

ini dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan

dengan yang lain.8

terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh data dan

Imam AI-Ghazali berpendapat bahwa karakter

informasi yang akurat.7 Observasi dalam penelitian ini

lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia

dilakukan di SD Negeri 3 Pendowo guna memperoleh

dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah

data mengenai pelaksanaan kegiatan dalam penanaman

menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul

karakter siswa. Yang ketiga. dokumentasi. Adapun

tidak perlu dipikirkan lagi. Apa yang dikatakan Al-

sumber dokumentasi dalam penelitian ini meliputi

Ghazali tersebut merupakan karakter yang telah

profil sekolah, denah sekolah, struktur organisasi,

mengakar dalam diri seseorang. Dimana nilai-nilai

jumlah guru dan tenaga kependidikan, jumlah siswa,

yang sebelumnya menjadi acuan yang telah dipahami

kegiatan-kegiatan Rohani, struktur organisasi kegiatan

dengan benar dan diaplikasikan dalam kehidupan

Rohani dan foto-foto kegiatan rohani.

bermasyarakat. Karakter bersumber dari nilai-nilai

Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian

luhur yang secara moral membentuk pribadi seseorang dan tercermin dalam perilaku.9

penulis melakukan analisis dan menarik kesimpulan

Sedangkan dalam al Qur`an, banyak sekali ayat

menggunakan metode deduktif. Metode deduktif yakni

ayat yang menjelaskan tentang karakter, di antarannya

analisis data yang dilakukan dengan temuan teori yang

pada surat Al Baqarah ayat 129 yang artinya; “Ya Tuhan

ada.

kami, utuslah untuk mereka seorang rosul dari kalangan

HASIL DAN PEMBAHASAN Penanaman Karakter dan Kegiatan Rohani

mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (alQur`an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan

Penanaman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi

diartikan sebagai proses pembuatan, dengan kata lain

Maha Bijaksana.”10 Karakter merupakan sifat alami

cara atau perbuatan membentuk sesuatu, yang berarti

seseorang dalam merespon situasi secara bermoral yang

membimbing, mengarahkan dan mendidik dari segi

diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku

watak, pikiran kepribadian dan sebagainnya.

baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang

Dari segi bahasa, karakter berasal dari bahasa latin “charassein”, “kharax”, dalam bahasa Inggris “character”. Yunani “charactere dari kata “charassein” yang artinya mengukir, membuat tajam, atau membuat dalam.  Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal 30. 7

46

lain, dan nilai-nilai karakter mulia lainnya. Lebih lanjut ia menyatakan, istilah karakter berkaitan erat dengan   Enni K. Hairuddin, Membentuk Karakter Anak dari Rumah, (Jakarta: PT Gramedia, 2014), Hlm. 2. 9   Enni K. Hairuddin, Membentuk Karakter Anak dari Rumah, (Jakarta: PT Gramedia, 2014), hlm. 2. 10   Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya, (Bandung; J-ART, 2007), hlm 20. 8


Citra Ilmu, Edisi 31 Vol. XVI, April 2020

personality (kepribadian), seseorang sehingga ia disebut

mengimplementasikan kegiatan rohani itu, memang

orang yang berkarakter. Ditinjau dalam pemikiran

harus terencana dan terstruktur sesuai prinsip

Islam, karakter berkaitan dengan iman dan ihsan.

penerapan pendidikan karakter di sekolah. Oleh karena

11

Dari beberapa uraian di atas, dapat diambil

itu, berdasarkan riset yang ada, semua komponen harus

kesimpulan, bahwa penanaman karakter merupakan

dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan

proses moralitas, kebenaran, kebaikan, kekuatan,

itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran

dan sikap seseorang yang ditunjukkan kepada orang

dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata

lain melalui tindakan atau perbuatan serta ucapan.

pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas

Jadi dalam penanaman karakter bukanlah sebuah

atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana

proses yang instan, tetapi merupakan proses panjang

prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga

yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan,

sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan

dimulai sejak anak dalam kandungan sampai anak

karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah

mencapai dewasa (baligh). Pendidikan karakter adalah

yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus

tanggungjawab bersama antara keluarga, sekolah, dan

berkarakter.14

masyarakat.

Kegiatan Rohani

Semua sekolah dengan berbagai macam bentuk dan ideologi tentu memiliki kegiatan rohani. Akan tetapi, arahnya dan tujuannya harus jelas, karena selama

Kegiatan rohani menjadi bagian dari integrasi dari

ini banyak kedok kegiatan rohani dikemas bagus dan

implementasi pendidikan karakter. Dari definisi yang

seolah-olah islami, namun kenyataannya justru berbau

ada, pendidikan karakter di sekolah sangat berkaitan

radikal dan disusupi organisasi terlarang. Untuk itu,

dengan manajemen sekolah. Manajemen dalam

kegiatan rohani harusnya justru menyebarkan moderasi

konteks ini menyangkut perencanaan pendidikan

beragama sesuai prinsip Islam rahmatal lilalamin.

karakter, pelaksanaan pendidikan karakter, dan

berkenaan dengan kerohanian atau ketenangan jiwa

Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung

yang dibutuhkan umat Islam, yang disebut juga dengan

Penanamkan karakter adalah langkah awal

evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter.12 Kegiatan rohani yang dimaksud di sini berupa kegiatan yang

rohani Islam.

menumbuhkan sifat, sikap, dan perilaku keberagamaan

Istilah kerohanian Islam ini berarti sebagai

pada masa perkembangan berikutnya. Masa kanak-

suatu wadah besar yang dimiliki oleh siswa untuk

kanak khususnya siswa-siswi SD Negeri 3 Pendowo

menjalankan aktivitas dakwah di sekolah.13 Untuk

adalah masa terbaik menanamkan nilai-nilai sesuai ajaran Islam. Upaya penanaman karakter ini harus

Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 3-4. 12   Barnawi & M. Arifin, Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), Hlm. 55. 13   Nugroho Widiyantoro, Panduan Dakwah Sekolah, Kerja besar untuk Perubahan Besar, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2003), hlm. 66. 11

Ratnasari Diah Utami, “Upaya Penanaman Nilai Karakter Berbasis Pembiasaan Pada Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Di Kecamatan Colomadu Karanganyar,” Artikel, http://eprints.uny. ac.id/13480/1/SKRIPSI_LUKMAN%20HAKIM%20ALFAJAR_ PGSD_09108241083.pdf, Hlm. 179. 14

47


Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani ... – Milati, Hamidulloh Ibda

disesuaikan dengan tingkat perkembangan. Harus

dhuha, salat duhur berjamaah di mushola SD

diingat, kesadaran beragama anak masih berada pada

Negeri 3 Pendowo, dan membaca juz amma.

tahap meniru. Untuk itu, pengondisian lingkungan

2. Kegiatan mingguan yakni kultum setiap hari jumat,

sekolah yang mendukung proses penanaman karakter

dan membaca asmaul husnah setiap hari rabu, Baca

harus dirancang semenarik mungkin. Pada tahapan

tulis al Qur`an.

ini, peran guru menjadi sangat penting sebagai teladan memberi contoh baik bagi para siswa. Peran guru bukan hanya sekedar menjadi pengingat akan tetapi juga sebagai contoh bersama melaksanakan kegiatan bersifat religius dengan para siswa. Penanaman karakter siswa melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo yang bertujuan untuk mendukung terwujudnya lingkungan sekolah yang dapat menanamkan karakter keislaman kepada siswa. Melalui kumpulan-kumpulan kegiatan untuk membentuk karakter siswa dalam kegiatan Rohani bernuansa Islam di SD Negeri 3 Pendowo. Kegiatan ini dilakukan oleh peserta didik agar menambah wawasan, sikap dan ketrampilan diluar jam pelajaran dengan tujuan untuk mengembangkan bakat minat dan kemampuan peserta didik dibawah bimbingan sekolah sesuai dengan kebutuhan siswa. Kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah dengan tujuan untuk

3. Kegiatan bulanan yakni untuk kegiatan pengajian secara bergilir mulai kls 3 sampai kelas 6, dan kegiatan membuat madding yang berisi tentang ajaran atau nilai-nilai islami dan sharing. Fungsi dari kegiatan Rohani ini, khususnya bagi siswa-siswi yakni untuk menambah wawasan pengetahuan dalam pemahaman agama sehingga mampu mengembangkan dirinya sejalan dengan norma agama sehingga mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan aturan-aturan agama. Fungsi lain dan kegiatan Rohani yakni untuk melatih sikap jujur, disiplin, tanggung jawab dan ikhlas dalam menjalankan tugas. Tujuanya untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, menyalurkan bakat dan minat serta menuntun seseorang dalam rangka meningkatkan kualitas keagamaannya, dan mampu mengamalkan serta berperilaku terpuji.

menyalurkan bakat dan minat peserta didik. Kegiatan

Berbagai metode yang digunakan dalam penanaman

Rohani adalah suatu kegiatan bimbingan, arahan yang

karakter melalui kegiatan rohani, diantaranya; Metode

dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam

ceramah Metode ini digunakan untuk penyajian materi

rangka menambah wawasan pengetahuan agama Islam

dalam kegiatan rutin di SD Negeri 3 Pendowo, materi

untuk mencapai tujuan pendidikan.

dapat tersampaikan dengan mudah, efektif dan efisien,

Kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo dilakukan diluar jam sekolah yakni setelah jam pulang sekolah. Kegiatan rutin Rohani dilaksanakan setiap hari. Terdapat kegiatan harian. mingguan dan bulanan dalam kegiatan Rohani. 1. Kegiatan harian di antaranya pembiasan kepada para siswa untuk melaksanakan ibadah shalat

48

selain itu agar mempermudah pemateri memberikan nasehat-nasehat kepada peserta didik. Metode latihan (drill), metode ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tujuannya agar siswa melakukan secara berulangulang dan terbiasa. Dan metode pembiasaan bertujuan untuk pembiasaan kepada siswa mengenai kegiatankegiatan agar dilakukannya dalam kehidupan seharihari, misalnya salat tepat pada waktunya, asmaul husna.


Citra Ilmu, Edisi 31 Vol. XVI, April 2020

Dalam kegiatan ini juga terdapat beberapa program

meningkatkan kualitas keagamaannya. Mengenai

kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo yang

metode yang digunakan diantaranya memde ceramah,

termasuk dalam dakwah umum dan khusus. Dakwah

latihan dan pembiasaan. Kegiatan Rohani yang dibagi

umum seperti; baca Tulis Al-Quran dilaksanakan pada

menjadi dakwah umum yaitu BTA, Majalah dinding,

hari selasa, yang mana siswa sesuai dengan tingkat

dan Pengajian. Sedangkan dakwah khusus yaitu sering

kelasnya. Kegiatan majalah dinding kegiatan dalam

tentang permasalahan yang dihadapi.

pengembangan kreatifitas siswa dengan membuat mading dengan tujuan untuk memotivasi, entah itu

DAFTAR PUSTAKA

berisi gambar, kata-kata sederhana, atau cerita pendek

Barnawi & M. Arifin. 2012. Strategi & Kebijakan

yang didalamnya terdapat nilai-nilai Islamnya, sehingga

Pembelajaran Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-

mading ini dapat dilihat oleh semua warga sekolah,

Ruzz Media.

untuk mendukung proses penanaman karakter. Pelaksanaan kegiatan pengajian yang dapat diikuti oleh semua warga sekolah setiap hari Jumat minggu ke-1 yang bertempat dihalaman sekolah. Pemateri dari guru guru SD Negeri 3 Pendowo secara bergiliran untuk menambah antusias siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan rohani di SD Negeri 3 Pendowo yang termasuk dakwah khusus yakni sharing, dalam kegiatan ini dilaksanakan setiap hari sabtu yang dipandu oleh guru PAI selaku pembina Rohani dengan pembahasan mengenai masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan-kegiata rohani setiap hari, seperti; tidak mengikuti salat dhuha, salat dhuhur berjamaah, membaca juz amma. Nantinnya permasalahan tersebut, untuk bahan evaluasi selanjutnya.

Departemen Agama RI, 2007. Al-Qur`an dan Terjemahnya, Bandung; J-ART. Elmubarok, Zaim, 2008. Membumikan Pendidikan Nilai (Mengumpulkan yang Terserak, Menyambung yang Terputus, dan Menyatukan yang Tercerai), Bandung: Alfabeta. Hairuddin, Enni K, 2014. Membentuk Karakter Anak dari Rumah, Jakarta: PT Gramedia. Hidayah, Nurul, “Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”, TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Volume 2 Nomor 2 Desember 2015. Mahmud, 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia. Maksum, H, 2013. Pendidikan Karakter Non Dikotomik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Simpulan Dari penjelasan data-data yang diperoleh terkait Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo, dapat ditarik kesimpulan, bahwasannya penanaman karakter siswa melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo yaitu dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, menyalurkan bakat dan minat serta menuntun seseorang dalam rangka

Margono, S, 2010. Metodologi Penelitian pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Bumi Aksara. Jakarta. Utami, Ratnasari Diah, “Upaya Penanaman Nilai Karakter Berbasis Pembiasaan Pada Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Di Kecamatan Colomadu Karanganyar,” Artikel, http://eprints.

49


Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani ... – Milati, Hamidulloh Ibda

uny.ac.id/13480/1/SKRIPSI_LUKMAN%20

Zuriah, Nurul, 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti

HAKIM%20ALFAJAR_PGSD_09108241083.pdf

dalam Perspektif Perubahan, (Menggagas Platform

Wahyudin, Dinn, 2007. Pengantar Pendidikan, Jakarta:

Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan

Universitas Terbuka. Widiyantoro, Nugroho, 2003. Panduan Dakwah Sekolah, Kerja besar untuk Perubahan Besar, Bandung: Syaamil Cipta Media.

50

Futuristik), Jakarta: Bumi Aksara.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.