Citra Ilmu, Edisi 31 Vol. XVI, April 2020
PENANAMAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ROHANI DI SD NEGERI 3 PENDOWO KRANGGAN TEMANGGUNG Milati STAINU Temanggung yasminabila111@gmail.com
Hamidulloh Ibda STAINU Temanggung h.ibdaganteng@stainutmg.ac.id Abstrak Penanaman karakter merupakan hal yang sangat penting untuk menghadapi perubahan zaman yang mendapat sorotan dari masyarakat luas. Salah satu cara menanamkan karakter siswa di Sekolah Dasar Negeri 3 Pendowo, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung yaitu melalui kegiatan rohani. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana penanaman karakter melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo. Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan penanaman karakter siswa melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo, Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan studi lapangan di SD Negeri 3 Pendowo. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara. dan dokumentasi dari berbagai pihak elemen elemen sekolah. Dan analisis yang dilakukan dengan metode deduktif yang mana kesesuaian antara temuan teori yang ada dan dibuktikan dengan temuan data dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa penanaman karakter siswa melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo dengan menggunakan beberapa metode yaitu kegiatan salat dhuha, salat dhuhur berjamaah, baca tulis Alquran, bacaan surat-surat pendek/juz amma, pembacaan Asmaul Husnah, dan pengajian/kultum, dan sharing memungkinkan untuk merubah karakter siswa agar berperilaku terpuji. Kata kunci: Penanaman Karakter, Kegiatan Rohani, Sekolah Dasar
Abstract Cultivation of character is very important to face the changing times that get the spotlight from the wider community. One way to instill the character of students in Pendowo State Elementary School 3, Kranggan District, Temanggung Regency is through spiritual activities. In this study will discuss about how to inculcate character through spiritual activities in SD Negeri 3 Pendowo. This study aims to describe the planting of student character through spiritual activities in Pendowo State Elementary School 3. This study is a qualitative study using field studies at Pendowo State Elementary School 3. Data collection techniques through observation, interviews. and documentation from various elements of the school elements. And the analysis is done by deductive method which is the concordance between the findings of existing theories and proven by the findings of the data in the field. Based on the results of research conducted by researchers concluded that the planting of student character through Spiritual activities in Pendowo State Elementary School 3by using several methods, namely the Duha prayer, Dhuha prayer in congregation, reading the Koran, the reading of short letters / juz amma, reading Asmaul Husnah , and recitation / culture, and sharing make it possible to change the character of students to behave well.
Keywords: Cultivation of Character, Spiritual Activity, Elementary School
43
Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani ... – Milati, Hamidulloh Ibda
PENDAHULUAN
pelakunya adalah pelajar sekolah. Hal ini sungguh
Perkembangan dalam dunia pendidikan saat ini
ironis dan memprihatinkan.3 Jika tidak ada upaya untuk
menuntut para guru untuk lebih kreatif, inovatif,
menanamkan karakter, maka akan terjadi digradasi
dan produktif. Guru kreatif dapat diartikan sebagai
moral yang berdampak pada penurunan karakter asli
guru yang tidak pernah puas dengan apa yang
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI,
disampaikannya dan berusaha mencari cara dan ide baru
Bhinneka Tunggal Ika, bahasa pemersatu dan agama.
untuk menemukan potensi siswa, sebagaimana sesuai
Oleh karena itu pihak penyelenggara pendidikan,
dengan visi SD Negeri 3 Pendowo yaitu “prima dalam
bertanggung jawab dalam menanamkan karakter
prestasi berlandaskan iman dan taqwa”. Karenanya guru
pada siswa, khususnya di tingkat dasar. Dengan
akan mengembangkan semaksimal mungkin untuk
adanya penanaman karakter mulai dari tingkat dasar,
mewujudkan visi tersebut dengan berbagai kegiatan.
siswa diharapkan tumbuh menjadi seseorang yang
Menurut Undang Undang RI Nomor 20 Tahun
mempunyai karakter yang baik. Keseriusan dalam
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
menangani penanaman karakter ini akan menghasilkan
pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan
generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur dan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
patuh akan aturan agama karena tujuan utama Nabi
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinnya
Muhammad SAW di utus ke dunia ini adalah untuk
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
menyempurnakan akhlak.
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
Dengan demikian penanaman karakter disini
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinnya,
merupakan ciri khas setiap individu berkenaan dengan
masyarakat, bangsa dan Negara.1 Ki Hajar Dewantara
jati dirinya (daya qalbu), yang merupakan saripati kualitas
mengatakan bahwa pendidikan berarti daya upaya
batiniah/rohaniah, cara berpikir, cara berperilaku
untuk memajukan pertumbuhan nilai moral (kekuatan
(sikap dan perbuatan lahiriah) hidup seseorang dan
batin, karakter), pikiran (intellect) dan tumbuh anak yang
bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa
antara satu dan lainnya saling berhubungan agar dapat
maupun negara. Karakter ini banyak dikaitkan dengan
memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan
pengertian budi pekerti, akhlak mulia, moral, dan
dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras.2
bahkan dengan kecerdasan ganda (multiple intelligence).
Dalam kenyataannya, diera globalisasi ini bayak
Berdasarkan pilar yang disebutkan oleh Suyanto, budi
terjadi kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh
pekerti dan akhlak mulia terkait dengan cinta Tuhan
anak sekolah di bawah umur. Dalam hal ini, bisa saja
dan segenap ciptaannya, hormat dan santun, dermawan,
terjadi pelaku dan korban pelecehan seksual tersebut
suka tolong menolong/kerja sama, baik dan rendah
adalah anak-anak yang masih belia. Tindak kejahatan
hati. Itulah sebabnya, ada yang menyebutkan bahwa
mencuri, menodong, bahkan membajak bus umum Dinn Wahyudin, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Unuversitas Terbuka, 2007), hal 2.13. 2 Zaim Elmubarok, Membumikan Pendidikan Nilai (Mengumpulkan yang Terserak, Menyambung yang Terputus, dan Menyatukan yang Tercerai), ( Bandung: Alfabeta, 2008), hal 2. 1
44
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, (Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan Futuristik), (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal 160. 3
Citra Ilmu, Edisi 31 Vol. XVI, April 2020
pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti
tersebut tercapai program-program yang dapat
atau akhlak mulia.
menciptakan dan membangun karakter siswa dan
4
Berdasarkan sebuah riset, karakter seseorang tidak
langsung diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari
terbentuk dalam hitungan detik namun membutuhkan
hari agar sikap dan kelakuan tetap berlandaskan pada
proses yang panjang dan melalui usaha tertentu.
agama. Dan usaha meningkatkan sikap keagamaan siswa
Banyak usaha dilakukan untuk membentuk karakter
salah satunya dengan cara membimbing siswa dalam
anak khususnya di jenjang SD. Usaha-usaha tersebut
pergaulan sehari-hari. baik itu bergaul dengan teman
dapat terlaksana dengan baik jika dibiasakan sejak
sepermainan ataupun dengan orang yang lebih tua.
dini. SD merupakan salah satu lembaga pendidikan
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik
yang dekat dengan anak-anak usia dini oleh karena itu
mengadakan penelitian yang berjudul Penanaman
sekolah dalam proses penyusunan bahan ajar tiap mata
Karakter Melalui Kegiatan Rohani di SD Negeri 3
pelajaran perlu mengintegrasikan atau mengembangkan
Pendowo, Kranggan, Temanggung.
nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter.5 Berdasarkan obervasi yang peneliti lakukan di SD Negeri 3 Pendowo, masih banyak perilaku negatif, seperti hilangnya rasa hormat kepada guru, orang tua, hilangnya sopan santun, menyontek ketika ujian, bolos ketika pelajaran berlangsung dan mengambil milik orang lain. Menjadikan Indonesia belum cukup untuk dikatakan sebagai bangsa yang berkarakter. Maka salah satu upaya dalam penanaman karakter siswa yakni dengan adanya kegiatan Rohani bernuansa Islam yang merupakan organisasi dengan nilai-nilai ajaran islam, program penanaman karakter seperti pembiasaan salat dhuha, salat dhuhur berjamaah, baca tulis Alquran, bacaan surat-surat pendek/juz amma, pembacaan Asmaul Husnah, dan pengajian/kultum, dan sharing memungkinkan untuk merubah karakter siswa agar berperilaku terpuji. Kegiatan Rohani merupakan salah satu kegiatan yang berbasis agama. Yang nantinnya dalam kegiatan
METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu dengan mengadakan penelitian terhadap objek yang dituju untuk memperoleh data yang benar dan terpercaya tentang “Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo”, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan berpikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan. Menurut S. Margono penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.6Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah guru kepala sekolah SD Negeri 3 Pendowo, guru PAI selaku pembina kegiatan rohani dan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan rohani Islam. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara. observasi dan dokumentasi. Pertama. wawancara digunakan untuk memperoleh data terkait penanaman karakter melalui kegiatan
H, Maksum, Pendidikan Karakter Non Dikotomik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hal 3. 5 Nurul Hidayah, “Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”, TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Volume 2 Nomor 2 Desember 2015, hlm. 191. 4
Rohani, dan juga digunakan utuk mengukur sejauh mana karakter siswa siswi, melaui performan yang S. Margono, Metodologi Penelitian pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 36. 6
45
Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani ... – Milati, Hamidulloh Ibda
ditampilkan untuk melihat indikator-indikator
Menurut Abdul Majid. dalam bukunya “Pendidikan
seperti sikap, perbuatan, dan perkataan. Wawancara
Karakter Perspektif Islam” karakter adalah sifat, watak,
dilakukan kepada guru PAI selaku pembina kegiatan
tabiat, budi pekerti atau akhlak yang dimiliki oleh
Rohani dan siswa siswi yang mengikuti kegiatan Rohani
seseorang yang merupakan ciri khas, dapat membedakan
di SD Negeri 3 Pendowo. Kedua, observasi. Metode
perilaku, tindakan dan perbuatan antara yang satu
ini dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan
dengan yang lain.8
terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh data dan
Imam AI-Ghazali berpendapat bahwa karakter
informasi yang akurat.7 Observasi dalam penelitian ini
lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia
dilakukan di SD Negeri 3 Pendowo guna memperoleh
dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah
data mengenai pelaksanaan kegiatan dalam penanaman
menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul
karakter siswa. Yang ketiga. dokumentasi. Adapun
tidak perlu dipikirkan lagi. Apa yang dikatakan Al-
sumber dokumentasi dalam penelitian ini meliputi
Ghazali tersebut merupakan karakter yang telah
profil sekolah, denah sekolah, struktur organisasi,
mengakar dalam diri seseorang. Dimana nilai-nilai
jumlah guru dan tenaga kependidikan, jumlah siswa,
yang sebelumnya menjadi acuan yang telah dipahami
kegiatan-kegiatan Rohani, struktur organisasi kegiatan
dengan benar dan diaplikasikan dalam kehidupan
Rohani dan foto-foto kegiatan rohani.
bermasyarakat. Karakter bersumber dari nilai-nilai
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian
luhur yang secara moral membentuk pribadi seseorang dan tercermin dalam perilaku.9
penulis melakukan analisis dan menarik kesimpulan
Sedangkan dalam al Qur`an, banyak sekali ayat
menggunakan metode deduktif. Metode deduktif yakni
ayat yang menjelaskan tentang karakter, di antarannya
analisis data yang dilakukan dengan temuan teori yang
pada surat Al Baqarah ayat 129 yang artinya; “Ya Tuhan
ada.
kami, utuslah untuk mereka seorang rosul dari kalangan
HASIL DAN PEMBAHASAN Penanaman Karakter dan Kegiatan Rohani
mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (alQur`an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan
Penanaman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
diartikan sebagai proses pembuatan, dengan kata lain
Maha Bijaksana.”10 Karakter merupakan sifat alami
cara atau perbuatan membentuk sesuatu, yang berarti
seseorang dalam merespon situasi secara bermoral yang
membimbing, mengarahkan dan mendidik dari segi
diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku
watak, pikiran kepribadian dan sebagainnya.
baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang
Dari segi bahasa, karakter berasal dari bahasa latin “charassein”, “kharax”, dalam bahasa Inggris “character”. Yunani “charactere dari kata “charassein” yang artinya mengukir, membuat tajam, atau membuat dalam. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal 30. 7
46
lain, dan nilai-nilai karakter mulia lainnya. Lebih lanjut ia menyatakan, istilah karakter berkaitan erat dengan Enni K. Hairuddin, Membentuk Karakter Anak dari Rumah, (Jakarta: PT Gramedia, 2014), Hlm. 2. 9 Enni K. Hairuddin, Membentuk Karakter Anak dari Rumah, (Jakarta: PT Gramedia, 2014), hlm. 2. 10 Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya, (Bandung; J-ART, 2007), hlm 20. 8
Citra Ilmu, Edisi 31 Vol. XVI, April 2020
personality (kepribadian), seseorang sehingga ia disebut
mengimplementasikan kegiatan rohani itu, memang
orang yang berkarakter. Ditinjau dalam pemikiran
harus terencana dan terstruktur sesuai prinsip
Islam, karakter berkaitan dengan iman dan ihsan.
penerapan pendidikan karakter di sekolah. Oleh karena
11
Dari beberapa uraian di atas, dapat diambil
itu, berdasarkan riset yang ada, semua komponen harus
kesimpulan, bahwa penanaman karakter merupakan
dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan
proses moralitas, kebenaran, kebaikan, kekuatan,
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran
dan sikap seseorang yang ditunjukkan kepada orang
dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata
lain melalui tindakan atau perbuatan serta ucapan.
pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas
Jadi dalam penanaman karakter bukanlah sebuah
atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
proses yang instan, tetapi merupakan proses panjang
prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga
yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan,
sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan
dimulai sejak anak dalam kandungan sampai anak
karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah
mencapai dewasa (baligh). Pendidikan karakter adalah
yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus
tanggungjawab bersama antara keluarga, sekolah, dan
berkarakter.14
masyarakat.
Kegiatan Rohani
Semua sekolah dengan berbagai macam bentuk dan ideologi tentu memiliki kegiatan rohani. Akan tetapi, arahnya dan tujuannya harus jelas, karena selama
Kegiatan rohani menjadi bagian dari integrasi dari
ini banyak kedok kegiatan rohani dikemas bagus dan
implementasi pendidikan karakter. Dari definisi yang
seolah-olah islami, namun kenyataannya justru berbau
ada, pendidikan karakter di sekolah sangat berkaitan
radikal dan disusupi organisasi terlarang. Untuk itu,
dengan manajemen sekolah. Manajemen dalam
kegiatan rohani harusnya justru menyebarkan moderasi
konteks ini menyangkut perencanaan pendidikan
beragama sesuai prinsip Islam rahmatal lilalamin.
karakter, pelaksanaan pendidikan karakter, dan
berkenaan dengan kerohanian atau ketenangan jiwa
Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung
yang dibutuhkan umat Islam, yang disebut juga dengan
Penanamkan karakter adalah langkah awal
evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter.12 Kegiatan rohani yang dimaksud di sini berupa kegiatan yang
rohani Islam.
menumbuhkan sifat, sikap, dan perilaku keberagamaan
Istilah kerohanian Islam ini berarti sebagai
pada masa perkembangan berikutnya. Masa kanak-
suatu wadah besar yang dimiliki oleh siswa untuk
kanak khususnya siswa-siswi SD Negeri 3 Pendowo
menjalankan aktivitas dakwah di sekolah.13 Untuk
adalah masa terbaik menanamkan nilai-nilai sesuai ajaran Islam. Upaya penanaman karakter ini harus
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 3-4. 12 Barnawi & M. Arifin, Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), Hlm. 55. 13 Nugroho Widiyantoro, Panduan Dakwah Sekolah, Kerja besar untuk Perubahan Besar, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2003), hlm. 66. 11
Ratnasari Diah Utami, “Upaya Penanaman Nilai Karakter Berbasis Pembiasaan Pada Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Di Kecamatan Colomadu Karanganyar,” Artikel, http://eprints.uny. ac.id/13480/1/SKRIPSI_LUKMAN%20HAKIM%20ALFAJAR_ PGSD_09108241083.pdf, Hlm. 179. 14
47
Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani ... – Milati, Hamidulloh Ibda
disesuaikan dengan tingkat perkembangan. Harus
dhuha, salat duhur berjamaah di mushola SD
diingat, kesadaran beragama anak masih berada pada
Negeri 3 Pendowo, dan membaca juz amma.
tahap meniru. Untuk itu, pengondisian lingkungan
2. Kegiatan mingguan yakni kultum setiap hari jumat,
sekolah yang mendukung proses penanaman karakter
dan membaca asmaul husnah setiap hari rabu, Baca
harus dirancang semenarik mungkin. Pada tahapan
tulis al Qur`an.
ini, peran guru menjadi sangat penting sebagai teladan memberi contoh baik bagi para siswa. Peran guru bukan hanya sekedar menjadi pengingat akan tetapi juga sebagai contoh bersama melaksanakan kegiatan bersifat religius dengan para siswa. Penanaman karakter siswa melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo yang bertujuan untuk mendukung terwujudnya lingkungan sekolah yang dapat menanamkan karakter keislaman kepada siswa. Melalui kumpulan-kumpulan kegiatan untuk membentuk karakter siswa dalam kegiatan Rohani bernuansa Islam di SD Negeri 3 Pendowo. Kegiatan ini dilakukan oleh peserta didik agar menambah wawasan, sikap dan ketrampilan diluar jam pelajaran dengan tujuan untuk mengembangkan bakat minat dan kemampuan peserta didik dibawah bimbingan sekolah sesuai dengan kebutuhan siswa. Kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah dengan tujuan untuk
3. Kegiatan bulanan yakni untuk kegiatan pengajian secara bergilir mulai kls 3 sampai kelas 6, dan kegiatan membuat madding yang berisi tentang ajaran atau nilai-nilai islami dan sharing. Fungsi dari kegiatan Rohani ini, khususnya bagi siswa-siswi yakni untuk menambah wawasan pengetahuan dalam pemahaman agama sehingga mampu mengembangkan dirinya sejalan dengan norma agama sehingga mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan aturan-aturan agama. Fungsi lain dan kegiatan Rohani yakni untuk melatih sikap jujur, disiplin, tanggung jawab dan ikhlas dalam menjalankan tugas. Tujuanya untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, menyalurkan bakat dan minat serta menuntun seseorang dalam rangka meningkatkan kualitas keagamaannya, dan mampu mengamalkan serta berperilaku terpuji.
menyalurkan bakat dan minat peserta didik. Kegiatan
Berbagai metode yang digunakan dalam penanaman
Rohani adalah suatu kegiatan bimbingan, arahan yang
karakter melalui kegiatan rohani, diantaranya; Metode
dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam
ceramah Metode ini digunakan untuk penyajian materi
rangka menambah wawasan pengetahuan agama Islam
dalam kegiatan rutin di SD Negeri 3 Pendowo, materi
untuk mencapai tujuan pendidikan.
dapat tersampaikan dengan mudah, efektif dan efisien,
Kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo dilakukan diluar jam sekolah yakni setelah jam pulang sekolah. Kegiatan rutin Rohani dilaksanakan setiap hari. Terdapat kegiatan harian. mingguan dan bulanan dalam kegiatan Rohani. 1. Kegiatan harian di antaranya pembiasan kepada para siswa untuk melaksanakan ibadah shalat
48
selain itu agar mempermudah pemateri memberikan nasehat-nasehat kepada peserta didik. Metode latihan (drill), metode ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tujuannya agar siswa melakukan secara berulangulang dan terbiasa. Dan metode pembiasaan bertujuan untuk pembiasaan kepada siswa mengenai kegiatankegiatan agar dilakukannya dalam kehidupan seharihari, misalnya salat tepat pada waktunya, asmaul husna.
Citra Ilmu, Edisi 31 Vol. XVI, April 2020
Dalam kegiatan ini juga terdapat beberapa program
meningkatkan kualitas keagamaannya. Mengenai
kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo yang
metode yang digunakan diantaranya memde ceramah,
termasuk dalam dakwah umum dan khusus. Dakwah
latihan dan pembiasaan. Kegiatan Rohani yang dibagi
umum seperti; baca Tulis Al-Quran dilaksanakan pada
menjadi dakwah umum yaitu BTA, Majalah dinding,
hari selasa, yang mana siswa sesuai dengan tingkat
dan Pengajian. Sedangkan dakwah khusus yaitu sering
kelasnya. Kegiatan majalah dinding kegiatan dalam
tentang permasalahan yang dihadapi.
pengembangan kreatifitas siswa dengan membuat mading dengan tujuan untuk memotivasi, entah itu
DAFTAR PUSTAKA
berisi gambar, kata-kata sederhana, atau cerita pendek
Barnawi & M. Arifin. 2012. Strategi & Kebijakan
yang didalamnya terdapat nilai-nilai Islamnya, sehingga
Pembelajaran Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-
mading ini dapat dilihat oleh semua warga sekolah,
Ruzz Media.
untuk mendukung proses penanaman karakter. Pelaksanaan kegiatan pengajian yang dapat diikuti oleh semua warga sekolah setiap hari Jumat minggu ke-1 yang bertempat dihalaman sekolah. Pemateri dari guru guru SD Negeri 3 Pendowo secara bergiliran untuk menambah antusias siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan rohani di SD Negeri 3 Pendowo yang termasuk dakwah khusus yakni sharing, dalam kegiatan ini dilaksanakan setiap hari sabtu yang dipandu oleh guru PAI selaku pembina Rohani dengan pembahasan mengenai masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan-kegiata rohani setiap hari, seperti; tidak mengikuti salat dhuha, salat dhuhur berjamaah, membaca juz amma. Nantinnya permasalahan tersebut, untuk bahan evaluasi selanjutnya.
Departemen Agama RI, 2007. Al-Qur`an dan Terjemahnya, Bandung; J-ART. Elmubarok, Zaim, 2008. Membumikan Pendidikan Nilai (Mengumpulkan yang Terserak, Menyambung yang Terputus, dan Menyatukan yang Tercerai), Bandung: Alfabeta. Hairuddin, Enni K, 2014. Membentuk Karakter Anak dari Rumah, Jakarta: PT Gramedia. Hidayah, Nurul, “Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”, TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Volume 2 Nomor 2 Desember 2015. Mahmud, 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia. Maksum, H, 2013. Pendidikan Karakter Non Dikotomik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Simpulan Dari penjelasan data-data yang diperoleh terkait Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo, dapat ditarik kesimpulan, bahwasannya penanaman karakter siswa melalui kegiatan Rohani di SD Negeri 3 Pendowo yaitu dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, menyalurkan bakat dan minat serta menuntun seseorang dalam rangka
Margono, S, 2010. Metodologi Penelitian pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Bumi Aksara. Jakarta. Utami, Ratnasari Diah, “Upaya Penanaman Nilai Karakter Berbasis Pembiasaan Pada Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Di Kecamatan Colomadu Karanganyar,” Artikel, http://eprints.
49
Penanaman Karakter Melalui Kegiatan Rohani ... – Milati, Hamidulloh Ibda
uny.ac.id/13480/1/SKRIPSI_LUKMAN%20
Zuriah, Nurul, 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti
HAKIM%20ALFAJAR_PGSD_09108241083.pdf
dalam Perspektif Perubahan, (Menggagas Platform
Wahyudin, Dinn, 2007. Pengantar Pendidikan, Jakarta:
Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan
Universitas Terbuka. Widiyantoro, Nugroho, 2003. Panduan Dakwah Sekolah, Kerja besar untuk Perubahan Besar, Bandung: Syaamil Cipta Media.
50
Futuristik), Jakarta: Bumi Aksara.