Hegemoni Amerika & Barat: Menyisir Jejak Imperialisme & Minyak

Page 1


BARAT INCAR MINYAK Peralihan abad 19 ke 21 adalah tahun-tahun peralihan peradaban dunia islam ke barat. Sejak Khilafah turki menyusut menjadi wilayah turki saja maka tepat ditahun 1924, Khilafah digulingkan. Nasib negeri-negeri muslim termasuk indonesia tengah teromabang-ambing “bagai buih dilautan” yang terus mencari alas untuk berpijak. Ketidakbecusan negara-negara merdeka dalam mengelola negaranya justru menjadi sasaran empuk bagi negara yang telah menghegemoni (Negara Kapitalis Barat) dalam melakukan intervensi politik. Karena begitulah tujuan mereka dibuat, menjadi antek-antek barat sebagai perpanjangan tangan kepentingannya. Kemajuan dampak dari revolusi industri selain membutakan negeri-negeri muslim dalam hal slogan “kemajuan” dan “moderenisasi” adalah semakin menghebatnya eksplorasi terhadap sumber daya minyak

mentah,

utsmani/timur

terutama

tengah

dan

ditanah-tanah kesultanan

peninggalan di

nusantara.

khilafah Tidak

mengherankan, hegemoni korporasi barat saling berkolaborasi dengan tokoh-tokoh politik mereka dan saling berkompromi dengan tokoh politik boneka barat untuk terus meneruskan hegemoninya dinegerinegeri muslim dalam melakukan eksploitasi minyak atas nama undang-undang! Sumber daya alam menjadi tawanan disaat yang sama tuannya tengah hidup dibawah ketiak perbudakan kolonial. Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya dengan SDA telah lama dibredeli dan dieksploitasi sejak belanda menghegemoni dinegeri ini. Pasca penemuan pertama sumber daya minyak oleh kolonel Drake di Pennsylvania pata tanggal 27 agustus 1859, Reerink mengikuti jejak


yang sama dengan menemukan sumur minyak di daerah cirebon tahun 1871. Kemudian disusul dengan produksi minyak pertama di sumur telaga said wilayah smatera utara yang dibor pada tahun 1883. Dan setelahnya berdirilah perusahaan minyak Royal Dutch Company yang dipelopori oleh Aeilko Jans Zijlker di Brandan pada tahun 1885. Sejak piagam perusahaan Royal Dutch Petroleum Company didirikan di Den Haag tahun 16 juni 1890, dimulailah aktivitas “bisnis� di tanah nusantara. Tahun 1901, Perusahaan minyak Zijlker's Royal Dutch diperluas hingga ke Kalimantan.

Revolusi Industri telah mengalihkan visi para penjajah dalam melakukan penjajahan. Kiblat penjajahan yang hanya sekedar 3G (Glory, Gold & Gospel) lambat laun merambah kepada visi kepentingan ekonomi. Inggris sebagai pelopor Revolusi Industri diberbagai belahan eropa memaksa untuk mencari bahan mentah dan aset-aset yang


memadai sebagai langkah pembangunan industri-industri yang terencana. Hal ini memicu lahirnya eknomi markantilisme yang mengharuskan negara-negara penjajah memiliki modal dan aset tersebut demi menunjang pembangan negerinya pasca revolusi industri. Beriringan dengan hal itu pula, setiap negara dan orang memiliki ambisi yang serius dalam membangun bisnis dan terutama keinginan dalam mendirikan industri sehingga memicu kekuasaan modal diatas segalanya, yakni kapitalisme. Kapitalisme telah menggeser merkantilisme yang pudar pada akhir abar 18 dengan ditandai teori ekonomi baru oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth Of Nation. Hegemoni ini telah jelas menjadi polafikir dan ideologi para penjajah barat dalam misinya mencari wilayah-wilayah jajahan

yang

tiada

lain

adalah

kepentingan

ekonomi

dan

mentransformasi diri untuk menjadi raksasa ekonomi dunia! (Sebut saja Inggris). Maka semakin jelas, minyak yang menjadi kebutuhan mendasar dalam berbagai perkakas industri sangat diburu baik oleh negara maupun pengusaha yang intinya adalah mereka berkolaborasi untuk mendapatkan sumberdaya alam melalui politik dan modal!


Figure 1 Iklan Kapitalis! LIBERALISASI DIMULAI Perjalanan penjajahan barat atas negeri-negeri muslim terus berlanjut dengan hegemoni politiknya dalam melancarkan serangan ekonomi yang memperkaya mereka sendiri. Memasuki abad 20, Hindia belanda tengah berbenah dengan ditandai kemapanan dalam kekuasaannya yang hampir meliputi kepulauan Indonesia. Dan disaat itu pula negara imerium bermunculan seperti AS, Jerman dan jepang yang tetap sama melancarkan serangan ekonomi dengan hegemoni politik! Setelah dihapuskannya sistem tanam paksa, Hindia Belanda mengalami

lonjakan

aliran

modal

yang

melimpah

akibat

diberlakukannya sistem Investasi. Berbagai perusahaan berdiri


termasuk didalamnya perusahaan pertambangan. Berikut ini adalah perkembangan penanaman modal di kepulauan nusantara:

Seluruh modal ini terakumulasi pada sektor perkebunan, kilang minyak, timah dan angkutan tertutama ditahun 1914. Pada dasarnya, keterbukaan penanaman modal asing terhadap tanah jajahan Hindia Belanda adalah awal proses ketergantungan ekonomi Hindia Belanda terhadap pasar global. Terlebih negeranegara imperialis terutama AS tengah mencengkram ideologi kapitalismenya! Walhasil, disinilah gerbang utama negara-negara imperialis dan perusahaan-perusahaan mereka mulai menanamkan akar untuk bercokol demi meraup keuntungan SDA dan memeras keringat rakyat “pribumi”. Sebut saja beberapa perusahaan minyak asing yang beroperasi zaman Hindia Belanda adalah: 

Pada tahun 1912, perusahaan minyak Amerika mulai masuk ke Indonesia. Pertama kali dibentuk perusahaan N.V. Standard Vacuum

Petroleum

Maatschappij,

Setelah

Perang

Kemerdekaan menjadi PT. Stanvac Indonesia 

Sebagai tandingan AS, 1921, NIAM (Nederlansch Indisch Aardolie Maatschappij) di daerah jambi, pulai bunyu dan teluk Aru di SUMUT. Perusahaan ini menjadi P.T. Permindo dan pada tahun 1968 menjadi P.T. Pertamina.

1925, Standard Oil Of New Jersey, didaerah Jawa dan Madura tahun 1925


Caltex, California Texas Oil, di Rokan Blok tahun 1939 di Sebanga-Sebelah utara pekan baru

P.T. Permindo dan pada tahun 1968 menjadi P.T. Pertamina.

pada tahun 1930 dua perusahaan Standard Oil of California dan Texaco membentuk N.V.N.P.P.M (Nederlandsche Pasific Petroleum Mij) dan menjelma menjadi P.T. Caltex Pasific Indonesia,

sekarang

P.T.

Chevron

Pasific

Indonesia.

Perusahaan ini mengadakan eksplorasi besar-besaran di Sumatera bagian tengah dan pada tahun 1940 menemukan lapangan Sebangga disusul pada tahun berikutnya 1941 menemukan lapangan Duri. Deklarasi

kemerdekaan

Indonesia

tidak

serta

merta

menghilangkan ketergantungan bangsa pada cengkraman imperialis asing. Hindia Belanda telah banyak mewariskan “masalah” bagi negeri yang telah mengklaim menjadi sebuah Negara Bangsa yakni “NKRINegara Kesatuan Republik Indonesia”. Dari sistem kenegaraan, konstitusi perundang-undangan hingga permasalahan pengelolaan sumberdaya Alam harus ditanggung oleh “bocah negara” yang baru lahir ini. Walhasil, NKRI secara tidak langsung menjadi ahli waris bagi masalah Hindia Belanda. Meskipun pasca kemerdekaan banyak perusahaan minyak nasional, namun kemunculannya harus siap dengan persaingan dengan perusahaan-perusahaan asing yang telah lama melintang melakukan pengelolaan minyak di tanah nusantara. Karena sejatinya merekalah yang lebih dulu baik dalam penemuan tambang minyak maupun dalam pendirian usaha dan pengelolaan minyak di nusantara. Dinamika penguasaan terhadap sumeber daya terus berlanjut, hingga pada tahun 1947, Kelompok laskar minyak


membentuk Perusahaan Minyak Republik Indonesia (PERMIRI). Namun kandas dan terpaksa harus bubar ditahun 1948 akibat masuknya pasukan-pasukan belanda yang lebih menguasai daerah operasi di Pendopo dan Prabumulih. Usaha mendirikan perusahaan minyak negara tidak berhenti, di pulau jawa, pemerintah mendirikan PTMN (Perusahaan Tambang Minyak

Nasional)

yang

melakukan

kawangean dan dikilang minyak cepu.

kegiatan

usaha

disekutar

Ditahun 1968 dibentuklah Perusahaan Negara Pertambangan Minyak

Negara

(Bentukan

A.H

Nasution-1958) dan Gas Bumi Nasional (PN Pertamina) yang merupakan gabungan PERMINA dan

PERTAMIN.

Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur peran Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan pengusahaan migas mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari ladang-ladang minyak di seluruh wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai produk dan menyediakan serta melayani kebutuhan bahan bakar minyak & gas di seluruh Indonesia. Sungguh, bilamana dicermati, dideklarasikannya kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dengan masih eksisnya benih-benih


penguasaan

SDA

yang

mengikuti

model

VOC.

Eksisnya/berkelanjutannya perusahaan tranasional menjadi modal awal sepak terjang mereka dalam meraup SDA sebesar-besarnya dikemudian hari terutama rancangan strategi dalam menyusup ketubuh parlemen untuk mengatur kebijakan dan regulasi. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Sejarah yuridis menunjukan bahwa bumi indonesia terjadi

beberapa fase dan pengadopsian terhadap sistem kontrak pertambangan terutama dalam sektor minyak. Indonesia sendiri mengalami 3 kali sistem yakni Konsesi, Kontrak Karya dan PSC. Berikut pengenalannya: 1. Konsesi Konsesi

terjadi

pada

masa

kolonial

belanda,

Karakteristiknya, semua hasil produksi dalam wilayah konsesi dimiliki oleh perusahaan. Negara dalam sistem ini hanya menerima royalti yang secara umum berupa persentase dari


pendapatan bruto dan pajak. Keterlibatan negara sangat terbatas. 2. Kontrak Karya berlaku saat Indonesia menerapkan Undang-undang No. 40 tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Regulasi ini mengatur bahwa sumber daya migas adalah milik negara. Status perusahaan diturunkan dari pemegang konsesi menjadi kontraktor negara. Pada sistem ini, negara dan perusahaan

berbagi

hasil

penjualan

migas.

Meskipun

perusahaan tidak lagi menjadi pemegang konsesi, kendali manajemen masih berada di tangan mereka. Peran pemerintah terbatas pada kapasitas pengawasan. 3. PSC PSC pertama kali berlaku tahun 1966 saat PERMINA menandatangani kontrak bagi hasil dengan Independence Indonesian American Oil Company (IIAPCO). Kontrak ini tercatat sebagai PSC pertama dalam sejarah industri migas dunia. Penerapan PSC di Indonesia dilatarbelakangi oleh keinginan supaya negara berperan lebih besar dengan mempunyai kewenangan manajemen kegiatan usaha hulu migas. Pergantian sistem yang dianut dinegeri ini tidaklah memberikan dampak yang lebih baik bagi kesejahteraan dan kemapanan penduduknya. Bahkan, tercatat kemiskinan semakin menggurita saja. Karena memang inilah konskwensi yang harus ditanggung oleh rakyat dibalik sistem PSC ini, setidaknya ada 3 bagian kemungkinan yang menjadi keran kerugian negara:




Potensi ketidaktransparanan pelaku kontraktor dalam negosiasi terhadap

pemerintah

ditambah

bila

ketidakmampuan

pemerintah dalam menaksir potensi kandungan minyak terjadi, ini akan menyebabkan perhitungan porsi yang tidak adil. 

Konsep

cost

recovery

dalam

PSC

ini

sangat

rentan

penggelembungan sebagai dalih dari biaya eksplorasi hingga produksi oleh kontraktor yang harus di bayar oleh negara. 

Minim atau ketidakleluasaan pemerrintah dalam melakukan akses

langsung

ke

lapangan

sehingga

sangat

rentan

menimbulka angka-angka yang dimanipulasi . Kepentingan tetaplah kepentingan, selama itu yang menjadi landasannya maka mereka tidak memandang siapa yang dirugikan, namun perusahaanlah yang memang harus untung dengan cara-cara yang sedemikian picik. Seharusnya bangsa ini belajar, terpuruknya eknomi Hindia belanda adalah akibat liberalisasi. Lantas mengapa Negeri ini mengulanginya kembali dengan menyerahkan harga minyak kepasar internasional dan mekanisme-mekanisme kontrak yang merugikan negara? Tidakkah cukup negara-negara arab pasca lepas dari Turki Utsmani menjadi objek hegemoni AS-Barat dengan politik minyaknya? ingatlah, sejak awal abad 20 barat telah menjadikan komoditas minyak sebagai bagian terpenting bagi negaranya. Maka inggris mulai berupaya menguasai minyak, dan disusul prancis, AMERIKA dan rusia. Kini, hegemoni mereka telah tertata dari segala aspek sampai negara-negara berkembagn terpasung!


MAFIA BARKERLEY, MESIN ORBA SEBAGAI KAKI TANGAN BARAT Setelah mengetahui munculnya negara imperialis barat bahkan semakin menguatnya hegemoni AS sebagai negara adidaya, maka semakin kuat pula cengkraman hegemoni ideologi yang dianut oleh AS yakni ideologi kapitalisme yang sarat dengan liberalisme pasar! Jeffrey Winters dalam bukunya yang berjudul “Power in Motion” Di kutip halaman 37 yang mengatakan : “Dalam bulan November 1967, menyusul tertangkapnya ‘hadiah terbesar’, hasil tangkapannya dibagi. The Time-Life Corporation mensponsori konferensi istimewa di Jenewa yang dalam waktu tiga hari merancang pengambilalihan Indonesia. Para pesertanya meliputi para kapitalis yang paling berkuasa di dunia, orang-orang seperti David Rockefeller. Semua raksasa korporasi Barat diwakili : perusahaan-perusahaan minyak dan bank, General Motors, Imperial Chemical Industries, British Leyland, British American Tobacco, American Express, Siemens, Goodyear, The International Paper Corporation, US Steel. Di seberang meja adalah orang-orangnya Soeharto yang oleh Rockefeller disebut “ekonom-ekonom Indonesia yang top”. “Di Jenewa, Tim Sultan terkenal dengan sebutan ‘the Berkeley Mafia’, karena beberapa di antaranya pernah menikmati beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat untuk belajar di Universitas California di Berkeley. Mereka datang sebagai peminta-minta yang menyuarakan hal-hal yang diinginkan oleh para majikan yang hadir. Menyodorkan butir-butir yang dijual dari negara dan bangsanya, Sultan menawarkan : …… buruh murah yang melimpah….cadangan besar dari sumber daya alam ….. pasar yang besar.”


Di halaman

39

ditulis : “Pada hari

kedua, ekonomi

Indonesia telah dibagi,

sektor

demi sektor. ‘Ini dilakukan dengan

cara yang

spektakuler’ kata Jeffrey Winters, guru besar pada Northwestern University, Chicago, yang dengan mahasiwanya yang sedang bekerja untuk gelar doktornya, Brad Simpson telah mempelajari dokumendokumen konferensi. ‘Mereka membaginya ke dalam lima seksi : pertambangan di satu kamar, jasa-jasa di kamar lain, industri ringan di kamar lain, perbankan dan keuangan di kamar lain lagi; yang dilakukan oleh Chase Manhattan duduk dengan sebuah delegasi yang mendiktekan kebijakan-kebijakan yang dapat diterima oleh mereka dan para investor lainnya. Kita saksikan para pemimpin korporasi besar ini berkeliling dari satu meja ke meja yang lain, mengatakan : “ini yang kami inginkan : ini, ini dan ini”, dan mereka pada dasarnya merancang infrastruktur hukum untuk berinvestasi di Indonesia. Saya tidak pernah mendengar situasi seperti itu sebelumnya, di mana modal global duduk dengan para wakil dari negara yang diasumsikan sebagai negara berdaulat dan merancang persyaratan buat masuknya investasi mereka ke dalam negaranya sendiri.


ASING MENGEPUNG!!! Sedikit kutipan diatas adalah menunjukan dan mengingatkan kembali bahwa cengkraman asing sangatlah kuat terlebih jeratan dari lembaga-lembaga yang secara internasional telah di akui sebut saja IMF, Worldbank dll. Hal ini menyebabkan Indonesia tidak bisa berkutik lagi dalam menghalau kepentingan-kepentingan asing! Poin terpenting dari bumi nusantara adalah tanah yang subur dengan berbagai potensi alam yang melimpah termasuk masalah Minyak. Potensi yang menjadi incaran sejak jaman Hindia Belanda ini masih berkelanjutan dan tetap akan terus diincar oleh negara-negara imperialis sesuai tabiat ideologi mereka, Kapitalisme. Dengan demikian menjadi penting untuk memahami posisi tambang minyak di indonesia. Sumber yang didapatkan dari BP Migas adalah sebagai berikut:

Mengapa semakin menjamur perusahaan-perusahaan asing beroperasi di indonesia? Semua bisa saja dengan adanya regulasi yang secara tidak langsung dapat diakui oleh masyarakat umum yakni penetapan

Undang-Undang.

Inilah

celah

rambatan

mindset

kapitalisme menjerat polafikir para politisi negeri atau bahkan susupan para agen liberal/negara korporasi asing untuk memuluskan segala bentuk dukungan bagi bisnis-korporasi demi langgengnya cengkraman korporasi asing terhadap sumberdaya negeri.

KONSENSUS WASHINGTON Apa yang dimaksud dengan konsensus washington adalah resepresep yang dikeluarkan lembaga-lembaga internasional di washington terhadap negara-negara berkembang untuk memberlakukan sebuah


kebijakan yang terangkum dalam 10 poin. Istilah yang dimunculkan John Williamson pada 1989 ini tiadalain meliputi, liberalisasi perdagangan internasional, liberalisasi penanaman modal, privatisasi badan usaha milik negara, deregulasi serta penguatan hukum jaminan bagi hak-hak kebendaan. Poin-poin ini lahir dari rahim lembaga internsional seperti IMF, WB dan departemen keuangan AS. Sungguh, apa yang dilakukan oleh para agen Mafia Barkrley telah nampak untuk memuluskan visi Konsensus Washington untuk terus diimplementasikan di Indonesia secara sempurna. Meskipun telah dikatakan berakhir oleh perdana menteri inggris, Hegemoni konsensus washington masih berlaku! Terbukti semakin liberalnya ekonomi indonesia dan beberapa poin konsensus tersebut telah nampak dalam fakta-fakta dinamika politik negeri ini! Sebut saja upaya pertamina menjadi perusahaan yang memiliki kuasa atas tambang setara dengan perusahaan asing. Bukankah upaya internasionalisasi harga BBM adalah agenda liberalisasi?


REVISI UU MENYAMAKAN POSISI PERTAMINA, SESUAIKAH DENGAN KONSENSUS WASHINGTON-[PRIVATISASI BUMN]?! •

UU Migas No. 22 tahun 2001: menjamin pelaksanaan

dan

pengendalian

usaha

efektivitas Pengolahan,

Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga secara akuntabel yang diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan(Pasal 2). “Kegiatan Usaha Hulu dan Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 1 dan angka 2 dapat dilaksanakan oleh: badan usaha milik negara; badan usaha milik daerah; koperasi; usaha kecil; badan usaha swasta (Pasal 9).” •

PP No. 31/2003 tentang Pengalihan Bentuk Pertamina Menjadi Persero. Tujuan utama persero adalah mendapatkan


keuntungan (Pasal 2) dan keputusan tertinggi ada pada RUPS. (Tahun 2011 anak Perusahaan Pertamina PT Pertamina Hulu Energy direncanakan akan melakukan Initial Public Offering [IPO] di bursa saham) •

Perpres No. 5 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 3c: “Penetapan harga keekonomian,

kebijakan dengan

harga tetap

energi

ke

arah

mempertimbangkan

bantuan bagi rumah tangga miskin dalam jangka waktu tertentu.” •

Blue Print Pengembangan Energi Nasional 2006-2025 Kementerian ESDM: Program utama (1) Rasionalisasi harga BBM (dengan alternatif) melakukan penyesuaian harga BBM dengan harga internasional

Road Map Pengurangan Subsidi BBM Kementerian ESDM: Konversi minyak ke gas dan pembatasan subsidi BBM Secara jelas, politisi pro asing telah berkhianat pada rakyat

bahkan telah terpasung dalam lingkaran ideologi kapitalisme dengan demokrasinya sebagai alat menghasilkan regulasi yang mengamankan kepentingan korporasi atas nama RAKYAT!

MODUS KENAIKAN BBM ATAU PEMBATASAN SUBSIDI, LANGKAH LIBERALISASI PERMINYAKAN? Kenaikan BBM menjadi sebuah pembiasaan atau bahkan prediksi yang dapat dipastikan oleh masyarakat dikemudian hari. Dalam wacana pemerintah, kenaikan BBM disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah 

Terjadi pembengkakan jumlah subsidi BBM dalam APBN akibat membengkaknya harga minyak dunia.




Alasan kedua: Rakyat kurang mampu bukanlah konsumen utama premium dan solar. Solar dan premium dinikmati oleh 77% pemilik kendaraan pribadi termasuk mobil.



Alasan Ketiga; Akibat harga BBM dalam negeri yang murah, maka banyak BBM yang diselundupkan ke luar negeri untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Benarkah demikian? Sudah disadari, pengelolaan minyak telah melampau jauh dalam cengkraman korporasi asing dengan dukungan negara imperialis AS untuk terus melakukan eksploitasi SDA di Indonesia. Maka, sudah barang tentu terdapat langkah-langkah yang cantik dalam menjerat dan menjadikan pemerintah sebagai kepanjangan tangan kepentingan korporasi asing! Alasan pertama tentu harus didasarkan kepada fakta-fakta internal negeri ini, dimana posisi Indonesia dalam tambang perminyakan dunia? Seberapa besar kandungan alam yang dapat memenuhi hajat hidup masyarakat? Pertama, sungguh aneh dengan pernyataan subsidi BBM yang memberatkan APBN menjadi alasan sebagai beban rakyat. Justru keterlibatan dan penyerahan dan penentuan Harga BBM yang diserahkan kepada mekanisme pasarlah (NYMEX) yang jelas-jelas merugikan rakyat dan negara! Ingatlah bahwa rakyat negeri ini adalah pemilik daripada SDA termasuk tambang minyak, mengapa pula asing yang menjadi tuannya? Bukankah hutang luar negeri yang menumpuk menjadi beban warisan pemerintah selama ini yang membebankan APBN? (Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2014 tercatat USD269,3 miliar sehingga tumbuh 7,1% (yoy)-b1.go.id)


Kedua, Bila penggunaan premium dan solar tidak tepat sasaran, mengapa bisa? Sedangkan pengguna kendaraan di indonesia mayoritas adalah pengguna motor sebanyak 80,93% (2012-bps.go.id). Ketiga, Harga BBM dalam negeri murah daripada harga dunia ini adalah hasil seludupan ideologis yang terselip dalam UU no. 22 tahun 2001 pasal 28 ayat 2 : “mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar� dan telah mencuci otak pemerintah! Bagaimana mungkin SDA negeri sendiri harus tunduk pada harga dunia? Dimana “kedaulatan� yang sering diutarakan? Sekali lagi, inilah bentuk penjajahan kafir imperialis terhadap negeri-negeri muslim! Hegemoni penjajahan secara fisik yang dilakukan hindia belanda terhadap negeri ini telah berubah dan menjadi pelajaran bagi AS untuk menggunakan metode lain dalam melakukan penjajahan yakni hegemoni politik dan ekonomi kapitalisdemokrasi. Dengan demokrasi yang mereka sebarkan, maka dengan mudah menanamkan agen politisinya untuk menggiring kebijakan untuk searah dengan arah tujuan AS sendiri mencengkram kepentingannya dalam meraup sebanyak-banyaknya SDA. Andaikan kekuatan negero-negeri muslim saling bersatu dan terintegrasi dalam ikatan ideologis yang kuat sehingga menjadi Negara yang kuat, maka akan serta merta energi akan sepenuhnya dikuasai untuk kemakmuran rakyat. Sebagai analisa kedudukan tambang minyak terbesar berikut adalah meliputi tanah-tanah negeri muslim:


 Saudi Arabia 262,6 miliar barel, 17,85 persen  Iran, 137 miliar barel, atau 9,31 persen  Irak 115 miliar barel, atau 7,82 persen  Kuwait, 104 miliar barel, atau 7,07 persen  Uni Emirat Arab 97,8 miliar barel, atau 6,65 persen  Libya, 44,3 miliar barel, atau 3,15 persen  Nigeria, 37,2 miliar barel, atau 2,53 persen  Kazakhstan, 30 miliar barel, atau 2,04 persen  Qatar, 25,38 miliar barel, atau 1,72 persen Negara-negara di atas hanyalah sebagian dari tanah-tanah negerinegeri muslim yang telah mengambil 58,14 Persen cadangan minyak dunia! Nilai ini akan melampaui bila negeri-negeri muslim bersatu dalam satu keKhalifahan! Dan ingat, konsumsi terbesar dari minyak adalah negaranegara industri barat, sejak revolusi industri yang telah dipaparkan di awal barat terus mencari pasokan energi demi kemajuan dan kepentingan negaranya sendiri! Mereka memblokade penemuan dan kemajuan mereka untuk ditransfer ke negara berkembang adalah


suatu keniscayaan. Ideologi kapitalisme yang mengajarkan materi sebagai prioritas dan raksasa yang harus disembah menyebabkan barat buta sehingga muncul ketidaksudian dan ketamakan dunia demi meraih eksistensi dunia sebagai NEGARA ADIDAYA PENJAJAH!

Konsumsi Minyak dunia:

Islam sebagai solusi pengaturan BBM! Permasalahan mendasar adalah keterjajahan negeri-negeri muslim atas ekspansi dan hegemoni yang dilakukan AS bersama misi impor IDEOLOGI KAPITALISME. Belanda dan eropa telah jelas-jelas mewarisi paham-paham kebebasan, demokrasi, ekonomi liberal dan sebagainya atas kaum muslim. Maka yang harus dilakukan adalah perlawanan yang sepadan yakni perlawanan dengan ideologi kembali. Maka dengan demikian, Ideologi Islam sebagai pandangan hidup yang rasional dan jelas kebenarannya adalah modal kuat untuk membunuh ideologi setan kapitalisme itu. Secara garis besar, Langkah-langkah penanganan untuk mengembalikan kedaulatan energi adalah:


 Pertama, mengembalikan sumberdaya alam, termasuk energi yaitu minyak, gas dan batubara serta sumber energi lainnya menjadi milik umum yang wajib di kelola oleh negara. Dalam konsep Islam, sumber energi yang jumlahnya melimpah masuk dalam kategori barang milik publik (al-milkiyyah alammah).

Pengelolaannya

harus

diserahkan

kepada

negara secara profesional dan bebas korupsi. Lalu seluruh hasilnya dikembalikan kepada publik. Dengan demikian ia tidak boleh diserahkan/dikuasakan kepada swasta apalagi asing. Ini sebagaimana sabda Rosulullah saw.: َ ‫ أَنَّه َو ْفدَ ِإلَى النَّ ِب ِى صلى هللا عليه وسلم فَا ْستَ ْق‬:‫ض ب ِْن َح َّما ٍل‬ ‫ط َعه ُ ْال ِم ْل َح قَا َل ا ْب ُن ْال ُمت َ​َو ِك ِل‬ َ َ‫َع ْن أ َ ْبي‬ َ َ‫ت لَه ُ ِإنَّ َما ق‬ َ ‫ أَتَد ِْرى َما َق‬:‫ط َعه لَه ُ فَلَ َّما أ َ ْن َولَّى قَا َل َر ُج ٌل ِمنَ ْال َمجْ ِل س‬ َ َ‫ب فَق‬ ُ ‫ت لَه‬ َ ‫ط ْع‬ َ ‫ط ْع‬ َ ‫الَّذِى ِب َمأ ْ ِر‬ ُ ‫ع ِم ْنه‬ َ ‫ْال َماء ْال ِعد َّ قَا َل فَا ْنت َِز‬ Abyadh bin Hammal pernah menghadap kepada Nabi saw. dan memohon agar ia diberi bagian dari tambang garam yang menurut Ibnu Mutawakkil berada di daerah Ma’rib. Lalu beliau memberikan tambang itu kepada Abyadh. Namun, tatkala orang tersebut berpaling, seseorang yang berada di majelis beliau berkata, “Tahukah Anda, bahwa yang Anda berikan adalah [seperti] air yang mengalir?” Ibn. Mutawakkil berkata: maka Rasul mencabutnya darinya (HR al-Baihaqi dan at-Tirmidzi). Rasulullah saw. juga bersabda: ‫ار‬ ٍ َ‫ا َ ْل ُم ْس ِل ُمونَ شُ َركَاء ِفي ثَال‬ ِ ‫ث ِفي ْالكَإل َو ْال َم‬ ِ َّ‫اء َوالن‬ Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal: padang rumput, air dan api (HR Abu Dawud dan Ahmad) Api, dalam pengertian energi, termasuk minyak dan gas bumi serta batubara dengan demikian termasuk milik umum yang harus

dikelola

oleh

negara.

Dengan

segenap


kewenanganannya, negara bakal mampu mendistribusikan kekayaan

ini

dengan

sebaik-baiknya

kepada

seluruh

masyarakat. ďƒź Kedua, efisiensi harus dilakukan di seluruh mata rantai produksi dan distribusi.

Bila minyak mentah masih harus diimpor,

Pemerintah seharusnya melakukannya langsung, tanpa melalui broker. ďƒź Ketiga, pembenahan transportasi publik. Ini karena dari sisi konsumsi, bila transportasi publik dibangun dengan massif, maka konsumsi BBM untuk transportasi dapat ditekan, kemacetan diurai, dan sekaligus polusi dan pemanasan global juga dapat diturunkan. ďƒź Keempat, harus segera mewujudkan energi alternatif selain fosil secara serius; misalnya optimalisasi energi terbarukan (geotermal, surya, angin, ombak dan bahan bakar nabati) untuk lebih banyak diusahakan. Potensi geotermal yang 27 GW hampir sama dengan seluruh daya PLN saat ini.


Referensi: http://www.skkmigas.go.id/mengenal-kontrak-hulu-migas-indonesia http://www.tempo.co/read/news/2013/06/12/078487828/Ini-Alasan-SBY-Menaikkan-Harga-BBM http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/proses-terjajahnya-kembali-indonesia-sejak-bulan-november-1967-artikel-1/ http://www.eramuslim.com/suara-kita/suara-pembaca/bbm-dan-politisi-mafia-berkeley.htm#.U-cghWNgCpY http://migasreview.com/penemuan-pertama-minyak-dan-gas-bumi-di-indonesia-bagian-1-2.html http://esdm.sulbarprov.go.id/index.php?id=1&news=242 http://rovicky.wordpress.com/2012/11/16/perkembangan-tata-kelola-migas-di-indonesia-1900-2012/ http://en.wikipedia.org/wiki/Petroleum //peta konsumsi dunia http://economy.okezone.com/read/2012/03/06/213/587905/ini-15-negara-dengan-cadangan-minyak-terbesar-di-dunia http://www.eia.gov/countries/analysisbriefs/China/images/top_ten_oil_importers.png http://www.justthinking.us/sites/default/files/image/Charts%20and%20Stuff/World%20Oil%20consumption-as-percentage-of-world-total.jpg http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/ http://rovicky.files.wordpress.com/2012/11/f2.png http://hizbut-tahrir.or.id/2013/07/29/mewujudkan-kedaulatan-energi/ http://www.shell.co.id/id/aboutshell/shell-businesses/profile.html http://history1978.wordpress.com/2012/01/17/kolonialisme-imperialisme-merkantilisme-kapitalisme-dan-revolusi-industri/ http://www.citizenjurnalism.com/hot-topics/kwik-kian-gie-telanjangi-kebohongan-pemerintah/

12 AGUSTUS 2013 IOPARSER.COM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.