PORTOFOLIO
BADUY TAK MELULU ANTI-MODERNISASI Tidak dapat disangkal bahwa adat dan budaya Baduy sedang dihantam keras oleh perkembangan zaman, dan mereka semampunya bertahan untuk menjaga itu semua. Tidak pula dapat disangkal bahwa Baduy ternyata dalam keterbatasannya menerima secercah perkembangan yang ada di luar mereka. Namun, mereka pun lantang menegaskan, hukum-hukum substantif bahkan penampilan merupakan hal yang mustahil tercolek modernisasi. Dengan membolehkan pelawat masuk ke teritorinya saja, secara tidak langsung mereka pun mengizinkan berbagai bentuk perkembangan zaman yang menempel di pelawat tersebut menyapa mereka. Mereka dengan
sendirinya akan menilai impresi yang dihasilkan perkembangan zaman melalui pengunjung tadi. Sisanya, mereka memilih dan memutuskan. Begitu banyak nama yang berganti tahta, dari Dalam menjadi Luar. Namun hanya secubit omongan yang mengisahkan sebaliknya. Beberapa diantaranya disebabkan oleh tuntutan adat, lainnya hanya karena keinginan sendiri. Hal ini terus berlantas, mengikis kalangsungan Baduy Dalam yang kini hanya tersisa 3 desa. Baduy tak melulu antimodernisasi. Baduy hanya berusaha sekuatnya untuk
menjaga adat dan budaya yang sudah ada sejak mereka lahir. Seperti yang telah dibahanakan, wisatawan tanpa perabot gedget-nya tetap diperbolehkan berkunjung bahkan menginap di Baduy Dalam. Mereka pun tak serta merta menolak semua suguhan perkembangan zaman. Mereka mau hidup berdampingan dengan pembaharuan, tapi tidak untuk melahap seada-adanya tanpa pikir panjang. Sebagai contoh, di Baduy Dalam kerap kali terlihat ‘warung dadakan’ yang menjaja aneka kudapan ringan yang biasanya dengan mudah kita temukan di swalayan. Beberapa warga Baduy membeli dan memakannya. Mereka menggunakan uang yang sama perisis seperti yang kita gunakan. Pikukuh (aturan) Baduy memang sangat tegas berkata, “larangan teu meunang ditempak (larangan tak boleh dilanggar),” tapi juga dengan jelas memaparkan, “nu enya kudu dienyakeun (benarkan yang seharusnya dibenarkan).” Dengan kata lain, mereka menerima sajian zaman yang dipercaya mustahil mengganggu ketentraman, namun dengan konsisten menjauhkan hal-hal yang dapat merusak kemurnian adat yang mereka miliki. Para tokoh penting Baduy Dalam akan selalu mengingatkan petandangnya untuk tetap menyimpan gawai canggih mereka, meskipun jauh sebelumnya pemandu pun sudah menginstruksikan disiplin tersebut. Di sisi lain, masyarakat Baduy dengan senang hati menerima tanda mata dari wisatawan yang singgah, tetapi hanya berupa pangan atau minuman tertentu. Perihal kenegaraan, masyarakat Baduy tak palar menjauh atau bertentangan dengan konstitusi yang berlaku. Mereka memperbaiki struktur, menyesuaikan, dan mencari solusi seraya membentuk kelompok khusus untuk nantinya berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Pada hakikatnya, masyarakat Baduy tetap menerima, berupaya untuk mengikuti alur perkembangan zaman, namun melalui cara yang dilandaskan oleh batasan-batasan yang dipercaya. Mereka tidak sepenuhnya mengharamkan modernisasi, seperti AS melarang beberapa tokoh yang kepastian alasannya masih diragukan; Mereka hanya membatasi, mencari tahu dampak dan tujuan yang lebih jelas. Walaupun mereka baru bisa menerima makanan ringan dalam kemasan di zaman yang sudah serba praktis dari puluhan tahun lalu, bukan berarti perkembangan selanjutnya pasti ditolak atau mustahil diterapkan.
PORTOFOLIO mencapai sekitar 97 juta jiwa. Lebih dari 30% perokok tersebut melakukan upaya untuk berhenti, namun tingkat keberhasilannya sangat kecil, yaitu kurang dari 10%.
LEBIH DALAM TENTANG TERAPI ROKOK ELEKTRIK Di Indonesia, bahaya merokok bukan lagi topik yang asing untuk diperbincangkan. Kebiasaan buruk ini telah menyebabkan kerugian di banyak aspek, mulai dari sosial, ekonomi, dan tentunya kesehatan. Terdapat lebih dari 7000 zat kimia berbahaya yang terkandung di asap rokok dan puntungnya. Selain zat adiktif, rokok juga mengandung 70 zat kimia yang diketahui mampu menyebabkan kanker. Lebih buruknya lagi, kebiasaan merokok turut meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia, yaitu penyakit kardiovaskuler. Karena sederet dampak buruk tersebut, banyak perokok mengaku ingin melepaskan diri dari belenggu rokok. Sayang, mewujudkannya tidaklah semudah yang dikira. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penduduk Indonesia yang merokok dan yang terpapar asap rokok
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Walau dapat menyebabkan kerusakan pada banyak organ, merokok merupakan salah satu gaya hidup buruk yang paling sering menimbulkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Dibanding nonperokok, perokok memiliki risiko 2-4 kali lebih tinggi mengalami masalah pada organ tersebut. Di jantung dan pembuluh darah, zat kimia rokok dapat menyebabkan gangguan yang beragam, seperti kelainan pada sel darah, kerusakan pada struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah, dan pembentukan plak di pembuluh darah yang dapat menyumbat aliran darah. Data yang ada pun turut menjelaskan betapa bahayanya rokok bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Hasil riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2018 mengungkap, ada lebih dari 225 ribu kematian di Indonesia yang dikaitkan dengan rokok tiap tahunnya. Sekitar 65% kematian yang terkait rokok tersebut disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Hal lain yang penting untuk diingat tentang bahaya rokok adalah, masalah kesehatan tak hanya mengintai perokok itu sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya. Organisasi Kesehatan Dunia di tahun 2019 mencatat, sekitar 1,2 juta orang di dunia meninggal setiap tahunnya akibat menjadi perokok pasif. Peran rokok elektrik terhadap kesehatan Untuk terhindar dari bahaya rokok di atas, solusi yang paling tepat tentu dengan berhenti merokok. Hanya saja, seperti yang sudah disinggung di awal, melepaskan diri dari kebiasaan buruk ini bukanlah perkara mudah. Banyak perokok mengaku
telah mencoba berbagai cara, seperti menggunakan obat atau terapi tradisional, namun tetap tidak memberikan hasil yang diharap. Bahkan tak jarang orang yang sempat berhenti merokok, pada akhirnya kembali merokok atas satu dan lain alasan. Dari permasalahan tersebut, kini ditemukanlah rokok elektrik. Dengan cara penggunaan yang hampir sama seperti rokok tembakau, rokok elektrik menjadi terapi alternatif yang disinyalir ampuh membantu perokok mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan merokoknya. Kecuali nikotin, rokok elektrik tidak mengandung tar atau zat kimia berbahaya lain yang umum ada di rokok tembakau. Oleh karena itu, rokok elektrik tak hanya dipercaya efektif mengurangi kecanduan rokok, tapi juga diduga dapat menurunkan risiko bahaya rokok. Pernyataan itu pun didukung oleh sebuah penelitian yang menemukan bahwasannya perokok yang beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik mengalami perbaikan fungsi pembuluh darah. Perbaikan ini bahkan sudah terlihat hanya dalam 1 bulan peralihan. Kendati demikian, penggunaan rokok elektrik tidak bisa dikatakan aman sepenuhnya, dan juga tidak bisa disamakan efektifitasnya dengan metode-metode yang umum dianjurkan dokter untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Hanya saja, rokok elektrik memang dinilai tidak menimbulkan risiko kesehatan separah rokok tembakau. Mengganti rokok tembakau dengan rokok elektrik dapat Anda pertimbangkan sebagai upaya mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok. Namun, keputusan ini baiknya dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter. Dokter akan menimbang besar manfaat dan risiko penggunaan rokok elektrik sebagai terapi alternatif untuk mengatasi kebiasaan merokok.
PORTOFOLIO
PORTOFOLIO
PORTOFOLIO
PORTOFOLIO
SOCMEDCOPYWRITING
SOCMEDCOPYWRITING
INFOGRAFIS
PORTOFOLIO