CONTEMPORARRY ART GALLERY as NARRATIVE ARCHITECTURE PRA - CONCEPT Nama mahasiswa : Dewi Aprilasari - H93218060 Dosen Pengampu : Dr. Rita Ernawati, S.T. , M.T.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
CONTEMPORARRY ART GALLERY FORM and SIRCULATION
Contemporary Art Gallery merupakan
suatu wadah bagi para seniman kontemporer dalam menuangkan karya seninya dan juga sebagai sarana edukasi masyarakat mengenai ilmu dan perkembangan seni kontemporer yang menjadi bagian dari kondisi sosial dan budaya yang memberikan dorongan kepada masyarakat untuk ikut semakin kreatif dan produktif dalam berkarya seni secara positif. Gallery ini ingin memberikan dampak positif bagi perkembangan senirupa kontemporer di Batu. Jl. oro-oro ombo, Temas, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur
Dengan pendekatan arsitektur naratif, narasi
yang dapat diceritakan di dalam pengolahan ruangnya yang tertata rapi sesuai dengan karya seniman yang memiliki ciri khas yang berbeda. Bentuk dan ruang mengikuti site Entrance berada di depan, lalu ada ruang administrasi dan dilanjutkan dengan gallery, communal space, cafetaria.
CONTEMPORARRY ART GALLERY NARRATIVE YANG AKAN DIHADIRKAN
Expression, Entertainment and Relaxation Sebagai tempat mengekspresikan diri, hiburan dan relaksasi terhadap berbagai macam karya seni kontemporer. Di mulai dari pameran karya seni kontemporer modern hingga karya seni yang mengandung unsur dan karakteristik yang tradisional
CONTEMPORARRY ART GALLERY MAPPING
- Evocative Space: pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang yang lebih mendalam - Enacting Stories : dalam pembuatan ceritanya bisa memainkan sirkulasi, tata ruang dan pencahayaan - Spatial Story : Setiap ruangan menceritakan sebuah kisah
- Embedded Naratives: Sebuah cerita dalam cerita, juga disebut sebagai narasi tertanam, adalah perangkat sastra di mana karakter dalam cerita menjadi narator cerita kedua (dalam cerita pertama) - Emmergent Naratives : Dalam narasi yang muncul, cerita tidak dirancang oleh pengembang. Itu dibangun oleh seniman, melalui (antar) tindakan dan eksplorasi
CONTEMPORARRY ART GALLERY MACRO MAPPING - sensasi dan persepsi RUANG PAMERAN sensasi yang didapat ketika org berada di dalam ruang pameran nantinya di berikan kejutan seperti pada saat transisi ruang dihadirkan video mapping antar ruang sehingga pengguna bisa merasakan terkejut. - scale of movement DISPLAY membaca tidak hanya sekedar ukuran, tidak hanya skala ruang, tetapi juga skala isinya. - foreground dan background melihat ekspresi yang berbeda dari berbagai macam karya seni ada ruangan yang terpisah ada ruangan karya nya yang menjadi 1. - Verticallity kita bisa melihat secara vertical. di setiap ruangannya
-color warna putih, warna gelap membuat ruangan horror. - Number jumlah display dalam ruang menyesuaikan dengan karya senimannya
- Meaning ide, konsep dan kata untuk menjelaskan ruang yang berada disekitar kita, dan banyak perspektif yang berbeda.
- Context bagaimana sebuah galeri memiliki dampak yang lebih besar terhadap lingkungan. memiliki dampak yang besar terhadap situasi sekitar, dan memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar
CONTEMPORARRY ART GALLERY MACRO MAPPING
History & culture
Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan dan keelokan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa.
Potensi, peluang Site berada di kawasan wisata sehingga memberikan peluang yang cukup banyak untuk menjadikan gallery contemporary art populer dikalangan wisatawan
Permasalahan Site berada di wilayah yang berkontur sehingga tata ruangnya dan penataan lansekapnya harus disesuaikan sesuai dengan kondisi lingkungan.
CONTEMPORARRY ART GALLERY TOURS AND PLACE
ONO GAF EXHIBITION
GATOT PUJIARTO EXHIBITION
OJITE BUDI SUTARNO EXHIBITION
COMUNAL SPACE
WORKSHOP STUDIO ADI PANUNTUN EXHIBITION TRANTITION SPACE
MINI LIBRARY ENTRANCE
CAFETARIA
01
CONTEMPORARRY ART GALLERY
TRANTITION SPACE
PLOT
STORY
WHAT HAPPEN? Dimensi lorong ini merepresentasikan keadaan sekarang. Ketika memasuki entrance bangunan ini kita memasuki ruang transisi dimana ruangan ini menghubungkan keadaan sekarang yaitu masa kini (Karya Seni Kontemporer Modern) dengan masa lalu (karya seni kontemporer yang memiliki unsur t r a d i s i o n a l ) .
Sebagai introduction biografi seniman kontemporer mulai dari karyanya yang modern hingga karya seni kontemporer yang memiliki unsur dan karakteristik tradisional
WHAT YOU FEEL ? transisi pengenalan dari seniman modern ke karya seniman yang memiliki unsur tradisional secara tidak langsung membuat para pengunjung merasakan suasana yang menceritakan pengalaman yang berbeda dan sistematis. WHY ? - Menghadirkan entrance yang seperti lorong agar pengunjung dapat fokus pada satu jalur linier. - Permainan cahaya lampu memberikan kesan modern pada lorong pertama. - Gradasi Warna cahaya lampu pada lorong semakin redup. - Semakin ke depan nuansa yang dihadirkan lebih terbuka sehingga cahaya alami yang di dapat memberikan kesan natural. - Audio yang dihadirkan trasnsisi antar nuansanya yang modern dan ada adat jawanya seperti musik jawa
INOVATIVE PROGRAM
Ceiling
Dimensi lorong ini memberikan sensasi masuk kedalam lorong yang panjang .
5m
Wall merupakan kisi kisi dengan material ACP MOVEMENT
Wood Panel
Floor
pohon tabebuya
-color
warna kuning, warna merah, warna biru, warna putih,
- Context
ruangan ini menghubungkan keadaan sekarang yaitu masa kini (Karya Seni Kontemporer Modern) dengan masa lalu (karya seni kontemporer yang memiliki unsur tradisiona l ) .
Lantai nya menggunakan material yang tidak licin namun dapat memantulkan cahaya
Expression
5m
INOVATIVE PROGRAM 5m
- scale of movement
setelah ruang pengenalan pada transisi setelahnya diberi kejutan dengan pohon 1 yang besar pada akhir ruangan sehingga memberi kesan yang unik
berbentuk lingkaran dengan atap yang tebuka
LED strip
Perspective space
- Sensation and Perception
Sequences of Surface
5m
SCALE
LIGHT
skala yang dihasilkan menyerupai dimensi lorong
- Permainan cahaya lampu memberikan kesan modern. - Gradasi Warna cahaya lampu pada lorong semakin redup. - Semakin ke depan cahaya alami masuk dengan bebas
MOVEMENT sirkulasi yang lurus agar pengunjung dapat fokus ke dalam introduction dari para seniman
SOUND Audio yang dihadirkan trasnsisi antar nuansanya yang modern dan ada adat jawanya seperti musik jawa
02
CONTEMPORARRY ART GALLERY
ADI PANUNTUN EXHIBITION
PLOT
STORY
WHAT HAPPEN? Seniman Adi Panuntun menghadirkan karya Video Mapping. Karya- karya seninya membawa perubahan ke arah positif. Tidak hanya untuk kita tetapi juga untuk lingkungan, bahwa apa yang kita lakukan itu memiliki manfaat untuk masyarakat WHAT YOU FEEL ? Berbeda dengan museum yang biasanya memberikan kesan yang dingin dan menyeramkan. Ketika memasuki ruangan Adi Panuntun ruangan yang dihadirkan memiliki kesan yang interaktif terhadap pengunjung sehingga sangat menarik bagi para pengunjung untuk menikmati karyanya. WHY ? - Video Mapping karya Adi Panuntun membutuhkan ruangan yang memiliki background yang polos sehingga dapat memberikan efek yang nyata - membutuhkan ruang yang minim pencahayaan sehingga tampilan dari karya nya dapat tervisualisasikan. - Audio yang dihasilkan adalah sesuai dengan karyanya musik yang ringan memberikan efek pada visualisasinya
Sebagai karya seni Kontemporer yang modern yang memberikan kesan gallery yang memiliki ruangan yang interaktif sehingga pengunjung tidak bosan karena karya-karyanya yang m e n a r i k .
Proyektor
Ceiling
2m
Wall
5m
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Ketika memasuki ruangan Adi Panuntun ruangan yang dihadirkan memiliki kesan yang interaktif
Floor
16m
Sequences of Surface
dibuat datar
dibuat polos
lantai dengan keramik warna putih yang dapat memantulkan cahaya
m
12
Expression
- scale of movement
membutuhkan ruangan dengan bentang yang lebar agar dapat merealisasikan karya
-color
Warna putih polos pada ruangan dengan ruangan yang minim pencahayaan
- Context
Seniman Adi Panuntun menghadirkan karya Video Mapping. Karya- karya seninya membawa perubahan ke arah positif. Tidak hanya untuk kita tetapi juga untuk lingkungan, bahwa apa yang kita lakukan itu memiliki manfaat untuk masyarakat
SCALE
LIGHT
skala yang fleksibel pada space membuat berbagai macam display untuk video mapping
- ruangan yang gelap diharapkan cahaya video mapping dapat dengan jelas dalam mendisplay karya
MOVEMENT menggunakan ramp dengan kemiringan maks 7 derajat agar pengunjung nyaman
SOUND sound semangat sesuai dengan tema video mapping
03
CONTEMPORARRY ART GALLERY
GATOT PUJIARTO EXHIBITION
PLOT
STORY WHAT HAPPEN? -Identik dengan cerita kehidupan yang tidak terduga,perihal perilaku manusia dan ragam ekspresi yang muncul di keseharian. Baginya, wajah manusia menyimpan banyak kisah. Salah satunya Ide karya ini berawal dari kegelisahan Gatot Pujiarto melihat fenomena sosial yang terjadi di Indonesia saat ini. Situasi politik dan proses pemilihan kepala daerah yang seharusnya menjadi proses demokrasi dan momen yang bagus untuk membuat Negara dan Bangsa menjadi lebih baik malah memicu perkaian horizontal di kelompok masyarakat.
WHAT YOU FEEL ? -kegelisahan Gatot Pujiarto melihat fenomena sosial yang terjadi di Indonesia. Cerita-cerita horor kehidupan yang meneror juga ia tuangkan dalam karya seninya membuat para pengunjung merasakan kegelisahan saat berada pada ruang pameran Gatot P u j i a r t o WHY ZZ? - Tangga yang menurun dan ruangan yang sempit - Karakter Gatot Pujiarto, diceritakan dalam bentuk ruangan dengan bayangan samar-samar saat kita melihat kedalam maupun keluar. - karya-karya Gatot lainnya yang menceritakan horornya kehidupan, digambarkan dalam suasana ruang yang gelap dan instalasi karya berupa rantai usang yang
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
pengunjung merasakan kegelisahan saat berada pada ruang pameran
- scale of movement
- Tangga yang menurun dan ruangan yang sempit - Karakter Gatot Pujiarto, diceritakan dalam
-color
Warna merah pada ruangan yg bersifat mengintimidasi para pengunjung
- Context
kegelisahan Gatot Pujiarto melihat fenomena sosial yang terjadi di Indonesia saat ini.
Sebagai karya seni Kontemporer yang menyimpan banyak kisah politik sehingga karya dan ruang yang ditampilkan mengandung unsur kegelisahan Gatot Pujiarto. Unsur horror dan ruangan yag gelap sehingga pengunjung dapat merasakan sensasi yang berbeda.
Sequences of Surface
Ceiling
Wall
dengan warna merah
Floor
Lantai nya dibuat bertekstur dengan bebatuan pada tanahnya dan dicat merah
5m
Expression 5m
SCALE Diharapkan skala pada entrance membuat feel yang megah
LIGHT ruangan yang memiliki pencahayaan yang minim dengan sehingga kesan horror pada ruangan dapat tersampaikan
MOVEMENT
SOUND
pengaturan sirkulasi yang dibuat miring
horror, demo politik dengan gejolak masyarakat yang menggebu-gebu
04
CONTEMPORARRY ART GALLERY
ONO GAF EXHIBITION
PLOT
STORY WHAT HAPPEN? teknik penciptaan karya menggunakan material besi rongsokan, ide-ide dalam membuat patung dari rongsokan besi itu kebanyakan terinspirasi dari alam “Allah itu menciptakan segala kehidupan ini ada, seperti binatang, pohon-pohonan. Alam yang luar biasa, tergantung kita mau mempelajari atau tidak ,”tutur kata beliau. -
Sebagai karya seni Kontemporer yang modern yang memberikan kesan gallery yang memiliki ruangan yang interaktif sehingga pengunjung tidak bosan karena karya-karyanya yang m e n a r i k .
Pohon Tabebuya
WHAT YOU FEEL ? Ketika memasuki ruang pameran ono gaf kita merasakan nuansa yang alami dengan berbagai macam karyanya seperti binatang, pepohonan. Kita bisa turut mencintai alam dengan karyanya WHY ? - Dikarenakan karakteristik karya yang diciptakan adalah penggambaran patung yang terinspirasi dari alam, maka penerapan tata letaknya akan di aplikasikan ke outdoor, sehingga nuansa dari karya Ono Gaf lebih mereprentasikan ke alam. - Penggunaan air pada sekitar karyanya dapat terlihat lebih elegan dengan pantulan bayangan yang ada di bawahnya - Ruangan yang terbuka dan tanpa sekat (dinding) sehingga memberikan kesan yang jujur terhadap alam. - Pencahayaan yang dibutuhkan ketika siang hari hanya mengandalkan sinar matahari, sehingga lebih masuk terhadap konsep eco greennya.
INOVATIVE PROGRAM
Perspective space
- Sensation and Perception
merasakan nuansa yang alami dengan berbagai macam karyanya seperti binatang, pepohonan. Kita bisa turut mencintai alam dengan karyanya
- scale of movement
membutuhkan ruangan indoor dan outdoordengan bentang yang lebar agar dapat merealisasikan karya
-color
Warna abu abu dan coklat membuat kesan natural pada ruangan dan sekitarnya
- Context
penerapan tata letaknya akan di aplikasikan ke outdoor, sehingga nuansa dari karya Ono Gaf lebih mereprentasikan ke alam.
Ceiling
Sequences of Surface dengan plafon yang setengah terbuka
6m
Wall
wood panel
dibuat dengan tanpa sekat
2m 4m
Floor 2m
lantai dengan tekstur kayu
m
12
Expression
8m
SCALE
LIGHT
skala ruangan dengan bentang lebar agar feel yang didapatkan dapat tersampaikan
pencahayaan alami dapat masuk dengan mudah
MOVEMENT
SOUND
penggunaan sirkulasi yang datar
sound dengan mereprentasikan keadaan alam seperti bunyi hutan
05
CONTEMPORARRY ART GALLERY
OJITE BUDI SUTARNO EXHIBITION
PLOT
STORY WHAT HAPPEN? JENIS KARYA : SENI LUKIS KARAKTERISTIK : Identik dengan karya seni kontemporernya yang ada unsur tradisional didalamnya. Bisa dilihat dari bentuk karya seni yang menyerupai wayang kulit.
Sebagai karya seni Kontemporer yang memiliki unsur tradisional dengan ciri khasnya yaitu berupa wayang kulit.
WHAT YOU FEEL ? Ketika tiba diruang pameran Ojite, pengunjung merasakan nuansa tradisional dengan ruangan yang bebas sehingga terkesan natural dan menampakkan unsur tradisional pada karya dan interiornya sehingga pengunjung dapat merasakan nusantara yang ada pada karakter wayang tersebut. WHY ? - tangga yang menurun dengan artian flashback dengan filosofi agar kita tidak lupa dengan budaya kita - Berdasarkan karakter Ojite yang memasukkan unsur tradisional kedalam karya seninya, yaitu salah satunya berupa wayang. Penggunaan backdrop puh dapat menceritakan seakan-akan kitalah dalang didalam pertunjukan wayang. Sehingga karakter Ojite dapat dirasakan. - penggunaan skylight pada atapnya, dapat membuat bayangan karyanya terlihat dengan jelas. - Ruangan yang lebih bersih dari ornamen-ornamen yang lain membuat karyanya dapat menjadi lebih fokus dan ter-arah. - penggunaan material dinding finishing yang di cat putih memberikan kesan yang natural .
bentukan display yang unik
Ceiling
Wall
sirkulasi melingkar
Floor
Sequences of Surface
dibuat datar
dibuat polos
lantai dengan keramik warna putih yang dapat memantulkan cahaya
Expression
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Pengunjung merasakan nuansa tradisional dengan ruangan yang bebas sehingga terkesan natural dan menampakkan unsur tradisional
- scale of movement
membutuhkan ruangan dengan bentang yang lebar agar dapat merealisasikan karya
2m
-color
- Ruangan yang lebih bersih dari ornamen-ornamen yang lain membuat karyanya dapat menjadi lebih fokus dan ter-arah.
- Context
Ruangan dengan display karya yang identik dengan karya seni kontemporer dengan unsur tradisional didalamnya.
1m
2m
SCALE
LIGHT
skala yang dibutuhkan dibuar pas
- ruangan yang gelap diharapkan cahaya video mapping dapat dengan jelas dalam mendisplay karya
MOVEMENT menggunakan ramp dengan kemiringan maks 7 derajat agar pengunjung nyaman
SOUND sound dengan unsur tradisional jawa
06
CONTEMPORARRY ART GALLERY
COMMUNAL SPACE
PLOT
STORY WHAT HAPPEN? Ruang Komunal sebagai sebagai wujud ruang publik dalam sharing dan belajar Seni Kontemporer sehingga tidak hanya pameran saja namun kita bisa berbagi cerita dan pengalaman tentang seni
Ruang Komunal Outdoor sebagai wadah dalam berbagi ide tentang karya seni kontemporer, dari seniman ke pengunjung, maupun antar pengunjung.
WHAT YOU FEEL? - Suasana Outdoor yang dihadirkan membuat mood lebih baik sehingga dalam mengekspresikan karya dan berbagi karya hati terasa senang WHY? - Dalam mengekspresikan seni kita membutuhkan hati yang tenang dan damai sehingga ketika kita mencoba membuat karya seni di ruangan luar yang tenang dan asri dapat membuat kita lebih mengksresikan diri terhadap seni - Ruang komunal yang melingkar diharapkan dapat mudah berinteraksi antar pengunjung dan seniman
15m
Sequences of Surface
Floor dengan material beton dan wood 5m
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Suasana yang dihadirkan membuat mood lebih baik sehingga dalam mengekspresikan karya dan berbagi karya hati terasa senang
- scale of movement
membutuhkan ruangan outdoor dengan bentang yang lebar
-color
warna pada material beton dan wood membuat kesan natural
- Context
Ruang Komunal sebagai sebagai wujud ruang publik dalam sharing dan belajar Seni Kontemporer sehingga tidak hanya pameran saja namun kita bisa berbagi cerita dan pengalaman tentang seni
16m
material wood
Expression SCALE
LIGHT
ruang dengan bentang lebar memungkinkan mencakup banyak pengunjung yang ada pada gall e r y
ruangan yang terbuka sehingga cahaya matahari dapat menyinari area s p a c e
MOVEMENT menggunakan ramp dengan kemiringan maks 7 derajat agar pengunjung nyaman
SOUND mendeskripsik an tentang berbagai seni yang ada pada g a l l e r y
07
CONTEMPORARRY ART GALLERY
WORKSHOP STUDIO
PLOT
STORY WHAT HAPPEN? Workshop Studio sebagai ruangan berskala besar yang memungkinkan pengajaran dan studi mandiri untuk berbagai ukuran dan kegiatan kelompok.
Ruang studio workshop sebagai wadah dalam pembelajaran para seniman maupun peng u n j i u n g n y a a
WHAT YOU FEEL? - Suasana yang dihadirkan membuat para pengunjung merasakan studio yang sebenarnya sehingga memiliki experience yang tidak pernah dilakukan sebelumnya WHY? - Pada ruangannya dihadirkan skylight yang dimiringkan ke sebelah utara agar dapat memaksimalkan pencahayaan alami dan mengurangi kebutuhan pencahayaan buatannya. - Ruangan yang besar dan memiliki sekat dan meja untuk studio membuat pengalaman yang lebih exclusive - penambahan vegetasi dan kisi-kisi pada ruangannya membuat aliran udara dapat mengalir dengan baik
Ceiling
Wall
Sequences of Surface miring dengan menghadirkan skyylight
kisi kisi kayu
5m
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
- Suasana yang dihadirkan membuat para pengunjung merasakan studio yang sebenarnya sehingga memiliki experience yang tidak pernah dilakukan sebelumnya
Floor
Expression
- scale of movement
3m
skala dibuat seperti pada studio umumnya
-color
Warna putih polos pada ruangan dengan ruangan yang minim pencahayaan
- Context
Workshop Studio sebagai ruangan berskala besar yang memungkinkan pengajaran dan studi mandiri untuk berbagai ukuran dan kegiatan kelompok.
lantai dengan keramik yang polos
8m
SCALE
LIGHT
ruangan studio yang luas sehinggadapat mencakup berbagai macam karya seni
skylight yang dimiringkan ke sebelah utara agar dapat memaksimalkan pencahayaan alami dan mengurangi kebutuhan pencahayaan buatannya.
MOVEMENT menggunakan ramp dengan kemiringan maks 7 derajat agar pengunjung nyaman
musik yang ringan membuat pengunjung rileks ketika berada di studio
08
CONTEMPORARRY ART GALLERY
MINI LIBRARY
PLOT
STORY
WHAT HAPPEN? Mini library sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang karya seni kontemporer. sehingga pengunjung dapat membaca buku dengan suasana yang berbeda.
Mini Library sebagai wadah literasi dengan tujuan menambah wawasan terhadap seni kont e m p o r e r .
Sequences of Surface
WHAT YOU FEEL? - Suasana yang dihadirkan membuat para pengunjung ingin membaca dan membuat para pengunjung semangat dalam menambah wawasan dan literaturnya.
Ceiling skylight pada atap 4m
WHY? - Pada Ruangannya memiliki tempat yang unik dengan bentukan yang melingkar sehingga membuat para pembaca buku menjadi lebih tertarik dengan nuansa yang berbeda - Vegetasi pada sekitar ruangan menambah suasana yang menyegarkan - ruangan yang terbuka membuat sirkulasi udara mengalir dengan lancar
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Suasana yang dihadirkan membuat para pengunjung ingin membaca dan membuat para pengunjung semangat dalam menambah wawasan dan literaturnya.
vertical garden
Wall
5m
Floor
CO
lantai dengan tekstur beton pada lantainya
5m
- scale of movement
memiliki ruangan yang minim sekat dengan bentukan yang melingkar sehingga membuat para pembaca buku menjadi lebih tertarik dengan nuansa yang berbeda
dengan sekat sebagai wadah buku dengan dekorasi segitiga dan tanaman rambat pada dinding
40cm
Expression
-color
warna yang abu-abu kebiruan membuat suasana tenang
- Context
Mini library sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang karya seni kontemporer. sehingga pengunjung dapat membaca buku dengan suasana yang berbeda.
SCALE
LIGHT
skala antar lingkaran dengan buku memudahkan akses bagi pengunjungnya
ruangan dengan skylight dan bukaan yang lebar membuat cahaya dapat mudah masuk
MOVEMENT menggunakan ramp dengan kemiringan maks 7 derajat agar pengunjung nyaman
SOUND sound yang tenang membuat fokus dalam literasi
09
CONTEMPORARRY ART GALLERY
CAFETARIA
PLOT
STORY WHAT HAPPEN? Cafetaria sebagai tempat manusia saling berinteraksi dengan seni, alam, maupun sesama manusia.
Cafetaria sebagai tempat istirahat dan menghilangkan rasa lapar dan haus bagi pengunjung
WHAT YOU FEEL? - Suasana yang dihadirkan membuat para pengunjung nyaman menjadi tempat pelepas lapar dan dahaga
WHY? - view yang langsung menuju ke pegunungan membuat nafsu makan bertambahWHY? - Ruangan yang jujur dan bebas langsung ke alam membuat pengunjung cafetaria nyaman dan merasakan sensasi tersendiri. - Maka, pada cafetaria Galeri Kontemporer, interaksi sosial antar individu tetap diperhatikan dengan mempermainkan tata letak ruangnya dan material apa yang digunakan. Interaksi ruang dalam keluar dan sebaliknya.
INOVATIVE PROGRAM
Perspective space
pohon pada tengah space
5m
Ceiling
Wall
tanaman gantung t. duduklesehan
30 cm
Floor
80cm
Sequences of Surface
dibuat datar
dibuat polos
lantai dengan keramik warna putih yang dapat memantulkan cahaya
45cm
- Sensation and Perception
Suasana yang dihadirkan membuat para pengunjung nyaman menjadi tempat pelepas lapar dan dahaga
- scale of movement
interaksi sosial antar individu tetap diperhatikan dengan mempermainkan tata letak ruangnya dan material apa yang digunakan. Interaksi ruang dalam keluar dan sebaliknya.
-color
Warna beton ekspose dengan pencahayaan yang baik
- Context
Cafetaria sebagai tempat manusia saling berinteraksi dengan seni, alam, maupun sesama manusia.
2m
Expression SCALE
LIGHT
skala yang fleksibel pada space membuat pengunjung dapat saling berinteraksi
ruangan dengan bukaan yang lebar membuat cahaya dapat mudah masuk
MOVEMENT menggunakan ramp dengan kemiringan maks 7 derajat agar pengunjung nyaman
SOUND musik yang m e nye n a n g kan agar dapat menghilangkan rasa pegal setelah berkeliling gallery
CONTEMPORARRY ART GALLERY MACRO MAPPING Expression Ekspresi pada galeri ini ada ketika ruang - ruang yang saling terhubung dengan berbagai macam suasana dan eksperimen yang dirasakan oleh pengunjung
Entertainment site yang berada diatas perbukitan membuat suasananya lebih indah sehingga diharapkan para pengunjung dapat menikmati karya, menjadi salah satu hiburan bagi pengunjung
Relaxation Relaksasi pada site ditunjukkan dari view yang didapat dari site sehingga diharapkan pengunjung dapat terhubung langsung dengan suasana yang alami
SIRKULASI Sirkulasi yang saling terhubung diharapkan pengunjung dapat memasuki seluruh kawasan gallery art contemporer sehingga dapat mempermudah dalam akses antar
CONTEMPORARRY ART GALLERY TATA MASA Dengan tata masa yang saling terhubung dengan mempertimbangkan site dan kondisi lingkungan diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan, dengan memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam
CONTEMPORARRY ART ART GALLERY GALLERY CONTEMPORARRY as NARRATIVE NARRATIVE ARCHITECTURE ARCHITECTURE as INDIVIDUAL CONCEPT FINAL - CONCEPT INDIVIDUAL Nama mahasiswa : Dewi Aprilasari - H93218060 Dosen Pengampu : Dr. Rita Ernawati, S.T. , M.T.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
CONTEMPORARRY ART GALLERY FORM and SIRCULATION
MACRO MAPPING
History & culture Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan dan keelokan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Jl. oro-oro ombo, Temas, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur
Contemporary Art Gallery merupakan suatu wadah bagi para seniman kontemporer dalam menuangkan karya seninya dan juga sebagai sarana edukasi masyarakat mengenai ilmu dan perkembangan seni kontemporer yang menjadi bagian dari kondisi sosial dan budaya yang memberikan dorongan kepada masyarakat untuk ikut semakin kreatif dan produktif dalam berkarya seni secara positif. Dengan pendekatan arsitektur naratif, narasi yang dapat diceritakan di dalam pengolahan ruangnya yang tertata rapi sesuai dengan karya seniman yang memiliki ciri khas yang berbeda. Bentuk dan ruang mengikuti site. Entrance berada di depan, lalu ada ruang administrasi dan dilanjutkan dengan gallery, communal space, cafetaria. Gallery ini ingin memberikan dampak positif bagi perkembangan senirupa kontemporer di Batu dan sekitarnya.
Potensi, peluang Site berada di kawasan wisata sehingga memberikan peluang yang cukup banyak untuk menjadikan gallery contemporary art populer dikalangan wisatawan
Permasalahan Site berada di wilayah yang berkontur sehingga tata ruangnya dan penataan lansekapnya harus disesuaikan sesuai dengan kondisi lingkungan.
CONTEMPORARRY ART GALLERY
PLOT
Alur yang akan dihadirkan pada galeri ini adalah alur progresif, dimana karya-karya seni yang dihadirkan akan digolongkan sesuai kelompok masa nya dari masa lampau menuju ke masa kini, yang nantinya ada kejutan pada bagian transisi antar ruangnya.
FUNCTION PLOT
Tidak hanya sekedar sebagai ruang pameran namun juga berfungsi agar para pengunjung dapat merasakan berbagai sensasi yang tersempaikan dari para seniman kontemporer
PLOT
Terdapat berbagai macam ruang yang gunanya sebagai penunjang yang dapat membantu para pengunjung yang ingin mengeksplorasi karya seninya seperti Mini Library, Studio Workshop, dan Communal Space.
PLOT
Cafetaria dan Sitting Group sebagai tempat beristirahat para pengunjung dengan menikmati view pegungungan yang ada di Batu, membawa sensasi yang berbeda dan pengalaman yang luar biasa
PLOT
CONTEMPORARRY ART GALLERY ROOF
BUILDING
Expression, Entertainment and Relaxation
Sebagai tempat mengekspresikan diri, hiburan dan relaksasi terhadap berbagai macam karya seni kontemporer. Di mulai dari pameran karya seni kontemporer modern hingga karya seni yang mengandung unsur dan karakteristik yang tradisional
Expression SITE
BIG STORY
Ekspresi pada galeri ini ada ketika ruang - ruang yang saling terhubung dengan berbagai macam suasana dan eksperimen yang dirasakan oleh pengunjung
Entertainment
site yang berada diatas perbukitan membuat suasananya lebih indah sehingga diharapkan para pengunjung dapat menikmati karya, menjadi salah satu hiburan bagi pengunjung
Relaxation
Relaksasi pada site ditunjukkan dari view yang didapat dari site sehingga diharapkan pengunjung dapat terhubung langsung dengan suasana yang alami
Dengan tata masa yang saling terhubung dengan mempertimbangkan site dan kondisi lingkungan diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan, dengan memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam
TATA MASA
CONTEMPORARRY ART GALLERY TOURS AND PLACE ONO GAF EXHIBITION
OJITE BUDI SUTARNO EXHIBITION
GATOT PUJIARTO EXHIBITION
SITTING GROUP
COMUNAL SPACE
WORKSHOP STUDIO
ADI PANUNTUN EXHIBITION
TRANTITION SPACE
MINI LIBRARY ENTRANCE
CAFETARIA
CONTEMPORARRY ART GALLERY
Hall Exhibition sebagai tempat pembelian tiket menuju galeri dan sebagai ruang informasi bagi para pengunjung.
HALL EXHIBITION & LOKET INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Dimensi lorong ini memberikan sensasi masuk kedalam lorong yang panjang .
- scale of movement
setelah ruang pengenalan pada transisi setelahnya diberi kejutan dengan pohon 1 yang besar pada akhir ruangan sehingga memberi kesan yang unik
-color
warna kuning, warna merah, warna biru, warna putih,
- Context
ruangan ini menghubungkan keadaan sekarang yaitu masa kini (Karya Seni Kontemporer Modern) dengan masa lalu (karya seni kontemporer yang memiliki unsur tradisiona l ) .
Dimensi lorong ini merepresentasikan keadaan sekarang. Ketika memasuki entrance bangunan ini kita memasuki ruang transisi dimana ruangan ini menghubungkan keadaan sekarang yaitu masa kini (Karya Seni Kontemporer Modern) dengan masa lalu (karya seni kontemporer yang memiliki unsur tradisional).
TRANTITION SPACE
DETAIL NARATIF
CONTEMPORARRY ART GALLERY INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Ketika memasuki ruangan Adi Panuntun ruangan yang dihadirkan memiliki kesan yang interaktif
- scale of movement
membutuhkan ruangan dengan bentang yang lebar agar dapat merealisasikan karya
-color
Warna putih polos pada ruangan dengan ruangan yang minim pencahayaan
ADI PANUNTUN EXHIBITION
ADI PANUNTUN EXHIBITION
- Context
Seniman Adi Panuntun menghadirkan karya Video Mapping. Karya- karya seninya membawa perubahan ke arah positif. Tidak hanya untuk kita tetapi juga untuk lingkungan, bahwa apa yang kita lakukan itu memiliki manfaat untuk masyarakat
Seniman Adi Panuntun menghadirkan karya Video Mapping. Karya- karya seninya membawa perubahan ke arah positif. Tidak hanya untuk kita tetapi juga untuk lingkungan, bahwa apa yang kita lakukan itu memiliki manfaat untuk masy a r a k a t
DETAIL NARATIF
CONTEMPORARRY ART GALLERY
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
pengunjung merasakan kegelisahan saat berada pada ruang pameran
GATOT PUJIARTO EXHIBITION
- scale of movement
- Tangga yang menurun dan ruangan yang sempit - Karakter Gatot Pujiarto, diceritakan dalam
-color
Identik dengan cerita kehidupan yang tidak terduga,perihal perilaku manusia dan ragam ekspresi yang muncul di keseharian. Baginya, wajah manusia menyimpan banyak kisah. Salah satunya Ide karya ini berawal dari kegelisahan Gatot Pujiarto melihat fenomena sosial yang terjadi di Indonesia saat ini. Situasi politik dan proses pemilihan kepala daerah yang seharusnya menjadi proses demokrasi dan momen yang bagus untuk membuat Negara dan Bangsa menjadi lebih baik malah memicu perkaian horizontal di kelompok masyarakat
Warna merah pada ruangan yg bersifat mengintimidasi para pengunjung
- Context
kegelisahan Gatot Pujiarto melihat fenomena sosial yang terjadi di Indonesia saat ini.
MINI LIBRARY
DETAIL NARATIF
CONTEMPORARRY ART GALLERY
ONO GAF EXHIBITION
Mempresentasikan sculpture dengan menghadirkan karya Ono Gaf pada Entrance dengan elemen air sebagai pendukung disekitarnya membuat karya nya tampak hidup.
INOVATIVE PROGRAM
Perspective space
- Sensation and Perception
merasakan nuansa yang alami dengan berbagai macam karyanya seperti binatang, pepohonan. Kita bisa turut mencintai alam dengan karyanya
- scale of movement
membutuhkan ruangan indoor dan outdoordengan bentang yang lebar agar dapat merealisasikan karya
-color
Warna abu abu dan coklat membuat kesan natural pada ruangan dan sekitarnya
- Context
penerapan tata letaknya akan di aplikasikan ke outdoor, sehingga nuansa dari karya Ono Gaf lebih mereprentasikan ke alam.
ONO GAF EXHIBITION
CONTEMPORARRY ART GALLERY
OJITE BUDI SUTARNO EXHIBITION
JENIS KARYA : SENI LUKIS KARAKTERISTIK : Identik dengan karya seni kontemporernya yang ada unsur tradisional didalamnya. Bisa dilihat dari bentuk karya seni yang menyerupai wayang kulit. INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Pengunjung merasakan nuansa tradisional dengan ruangan yang bebas sehingga terkesan natural dan menampakkan unsur tradisional
- scale of movement
membutuhkan ruangan dengan bentang yang lebar agar dapat merealisasikan karya
-color
OJITE BUDI SUTARNO EXHIBITION
- Ruangan yang lebih bersih dari ornamen-ornamen yang lain membuat karyanya dapat menjadi lebih fokus dan ter-arah.
- Context
Ruangan dengan display karya yang identik dengan karya seni kontemporer dengan unsur tradisional didalamnya.
DETAIL NARATIF
CONTEMPORARRY ART GALLERY
BUILDING CONCEPT
METAL SPANDEK
WOOD
ACP
WITH NARRATIVE ARCHITECTURE
BETON EXPOSE
Expression
COMMUNAL SPACE ONO GAF GALERY SITTING GROUP
GARDEN
ENTRANCE
PARKING
CAFETARIA
Ekspresi pada fasad galeri ini dihadirkan dengan adanya bentukan bangunan yang unik serta atap yang berani dengan bentukan yang menjulang sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi bangunan galeri ini. Dinding dengan material beton dan bata membuat bangunan ini termasuk eco-green karena bahan bangunannya dapat mudah dijumpai di wilayah ini.
CONTEMPORARRY ART GALLERY
CAFETARIA INOVATIVE PROGRAM
Perspective space
- Sensation and Perception
Suasana yang dihadirkan membuat para pengunjung nyaman menjadi tempat pelepas lapar dan dahaga
- scale of movement
interaksi sosial antar individu tetap diperhatikan dengan mempermainkan tata letak ruangnya dan material apa yang digunakan. Interaksi ruang dalam keluar dan sebaliknya.
-color
Warna beton ekspose dengan pencahayaan yang baik
- Context
Cafetaria sebagai tempat manusia saling berinteraksi dengan seni, alam, maupun sesama manusia.
CAFETARIA Cafetaria sebagai tempat manusia saling berinteraksi dengan seni, alam, maupun sesama manusia.
CONTEMPORARRY ART GALLERY Mini library sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang karya seni kontemporer. sehingga pengunjung dapat membaca buku dengan suasana yang berbeda.
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Suasana yang dihadirkan membuat para pengunjung ingin membaca dan membuat para pengunjung semangat dalam menambah wawasan dan literaturnya.
- scale of movement
MINI LIBRARY
memiliki ruangan yang minim sekat dengan bentukan yang melingkar sehingga membuat para pembaca buku menjadi lebih tertarik dengan nuansa yang berbeda
-color
warna yang abu-abu kebiruan membuat suasana tenang
- Context
Mini library sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang karya seni kontemporer. sehingga pengunjung dapat membaca buku dengan suasana yang berbeda.
MINI LIBRARY
CONTEMPORARRY ART GALLERY Mempresentasikan sculpture dengan menghadirkan karya Ono Gaf pada Entrance dengan elemen air sebagai pendukung disekitarnya membuat karya nya tampak hidup.
INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Pengunjung diharapakan merasakan sensasi yang mendebarkan sehingga menambah daya tarik tersendiri pada area entrance
- scale of movement
Skala display karya dengan air mancurnya terkesan pas sehingga nuansa yang diberikan tampak natural
ENTRANCE
-color
Warna coklat pada sculpture dimaksudkan dapat memberikan warna alam
- Context
Mempresentasikan sculpture dengan menghadirkan karya Ono Gaf pada Entrance dengan elemen air sebagai pendukung d i s e k i t a r n y a
ENTRANCE
CONTEMPORARRY ART GALLERY sebagai tempat istirahat bagi para pengunjung dan tempat bersantai bagi para sopir bus dan lainnya.
SITTING GROUP INOVATIVE PROGRAM Perspective space
- Sensation and Perception
Suasana yang dihadirkan membuat mood lebih baik sehingga dalam mengekspresikan karya dan berbagi karya hati terasa senang
- scale of movement
Ruang Komunal sebagai sebagai wujud ruang publik dalam sharing dan belajar Seni Kontemporer sehingga tidak hanya pameran saja namun kita bisa berbagi cerita dan pengalaman tentang seni
membutuhkan ruangan outdoor dengan bentang yang lebar
-color
warna pada material beton dan wood membuat kesan natural
- Context
Ruang Komunal sebagai sebagai wujud ruang publik dalam sharing dan belajar Seni Kontemporer sehingga tidak hanya pameran saja namun kita bisa berbagi cerita dan pengalaman tentang seni
COMMUNAL SPACE
CONTEMPORARRY ART GALLERY
TAMPAK DEPAN
BIRD EYES - TAMPAK KIRI
TAMPAK BELAKANG
HUMAN EYES
DETAIL NARATIF