P2KKN UNHAS
Buku Profil
DESA LUMPANGANG 2019
Kec. Pa’jukukang Kab. Bantaeng Prov. Sulawesi Selatan
Desa Lumpangang menuju Desa Sentra Agrikultur
V
DE LUMPA
SA NGANG
TIM REDAKSI Dimas Ramadhandy S Afdhal Refsi Negara Dwi Nining Lestari Agustina Nurmutia Halil Rasdiana Musdalifah Hasra
FOTO
Muh. Aidhil Akbar R
TIM DESAIN
Reynaldi Pratama Diki Siswanto
Copyright © KKN-T DSM Bantaeng Unhas Gel. 102 Universitas Hasanuddin Makassar
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan Buku Profil Desa Lumpangang tahun 2019 dapat diselesaikan. Buku Profil Desa ini merupakan sumber informasi tentang desa Lumpangang sebagai pedoman bagi masyarakat umum yang belum mengetahui lebih jauh tentang Desa Lumpangang. Terimakasih disampaikan kepada Muhammad Harum selaku Kepala Desa Lumpangang beserta sekretaris dan staf, atas kontribusi dalam penyempurnaan buku ini dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian buku ini. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat Desa Lumpangang khususnya, serta semua pihak yang membutuhkan.
Bantaeng, Juli 2019
KONTEN BUKU
1
GAMBARAN UMUM
10
PEMERINTAHAN DAN LEMBAGA
16
KONDISI FISIK WILAYAH
21
PRASARANA & SARANA INFRASTRUKTUR
36
SOSIAL MASYARAKAT
EKONOMI DESA
POTENSI DESA
42 44
GAMBARAN UMUM Desa Lumpangang
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
1
2
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
PETA ORIENTASI DESA LUMPANGANG
DESA LUMPANGANG Utara
Kelurahan Tanah Loe Kecamatan Gantarang Keke
Timur
Desa Biangkeke Kecamatan Pa’jukukang
Selatan
Laut Flores
Barat
Desa Rappoa dan Desa Batu Karaeng Kecamatan Pa’jukukang
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
3
SEJARAH DESA Desa Lumpangang
Lumpangang berasal dari kata Boto dan Leppangeng yang asal-usulnya dari Bahasa Bugis Bone. Boto artinya minta petuah, dan Leppangeng artinya tempat persinggahan. Jadi, Boto Leppangeng dapat diartikan tempat persinggahan orang-orang Bugis Bone untuk meminta petuah kepada Syekh Puang Siangka ketika akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Gowa. Awalnya pada tahun 1955 sampai 1984 Lumpangang masih bagian dari wilayah Desa Biangkeke. Karena Desa Biangkeke terbentuk pada tahun 1960 sesuai dengan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sul-Sel nomor 450/
4
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
XII/1960 dan Lumpangang dijadikan sebagai dusun. Sebelum terjadinya pemekaran dari Desa Biangkeke, Dusun Lumpangang pernah dipimpin oleh beberapa Jannang, seperti: • • • • • •
Dg. Toa Nannang dan Kr. Pakanna pada tahun 1932-1934 Jannang Dehu bin Saeni pada tahun 1944-1954 Jannang Muhammad pada tahun 1954 Jannang Muhammad Ali ke Jannang Sappe pada tahun 1954-1967 Jannang Daddu Dg. Rani pada tahun 1967-1970 Jannang Husain Wahab pada tahun 1970
Laju perjalanan mengubah tatanan kewilayahan dengan berbagai masalah di antaranya:
•
•
Alasan paling mendasar mengapa Desa Biangkeke dimekarkan menjadi dua desa adalah pemerataan di setiap wilayah dan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat, karena mengingat luas wilayah dan tingginya jumlah penduduk Desa Biangkeke sebelum dimekarkan menjadi beberapa desa. Akibat dinamika pemilihan Kepala Desa Biangkeke dimana pada saat itu ada tiga calon yang bertarung: Bapak Muhammad Basri, Bapak Latif Rani dan Bapak Ali Bulu dan di saat itu berhasil meraih medali kemenangan adalah Bapak Ali Bulu dari sinilah muncul kekecewaan bagi warga Lumpangang karena disinyalir ada kecurangan di dalam pesta demokrasi tersebut.
Dari dinamika itulah sehingga beberapa tokoh berpengaruh di Lumpangang
sepakat untuk kemudian keluar dari zona kewilayahan Desa Biangkeke dan membentuk desa sendiri. Perjuangan dan kerja keraslah menjadi pilar utama di dalam merancang Desa Lumpangang yang pada akhirnya pada hari Sabtu, 29 Maret 1997 Desa Lumpangang menjadi Desa Persiapan Desa sesuai dengan surat keputusan Gubernur Sulawesi Selatan nomor 353/ III/1997 dan yang diamanahkan sebagai Pejabat Pelaksana Kepala Desa adalah H. Suaib, akan tetapi kepemimpinan H. Suaib hanya berlangsung selama 3 (tiga) hari, pasca mundurnya H. Suaib (alasan mundurnya belum diketahui secara rinci) maka bapak H. Alwi bersama tokoh masyarakat mengadakan rapat dan hasil rapat tersebut diamanahkan bapak Drs. Sudirman menjadi pelaksana tugas Kepala Desa sesuai dengan SK Bupati Bantaeng nomor 141/177/1997. Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
5
Satu tahun perjalanan Desa Lumpangang menjadi desa persiapan, kemudian didefinisikan pada hari Selasa tanggal 29 Desember tahun 1998 sesuai SK Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 1062/ XII/1998. Di dalam perjalanan kepemimpinan Bapak Drs. Sudirman, HM., banyak tantangan yang dihadapi terkhusus pada pembangunan kewilayahan dan sebuah strategi baru dalam hal melakukan pemerataan pembangunan dan memaksimalkan pelayanan publik, maka tahun 2000 dibentuklah 2 dusun yakni Dusun Lumpangang dan Bateballa. Dusun Lumpangang diambil dari nama desa dengan dasar sejarah awal dan pada saat itu yang menjadi kepala dusun adalah Daddu Dg. Rani. Dusun Bateballa dalam Bahasa Indonesia artinya bekas rumah. Nama Bateballa diambil karena
6
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
di wilayah itu terdapat bekas rumah peninggalan orang Bone akibat peperangan antara kerajaan Gowa dengan kerajaan Bone. Pada saat itu yang menjadi kepala dusun adalah H. Arifuddin. Setahun kemudian tepatnya pada tahun 2001 ada pergantian kepala dusun dan dilakukan penambahan satu dusun yakni dusun Jannayya, sehingga di Desa Lumpangang memiliki 3 dusun. Tahun 2010 adalah akhir masa jabatan Drs. Sudirman, HM., sebagai kepala desa dan secara otomatis melahirkan beberapa calon kepala desa yaitu: • Hasi Azis, A. Md. dari Jannayya • Suardi dari Dusun Bateballa • Syaifuddin dari Dusun Bateballa • Nasaruddin Penne dari Dusun Lumpangang • Muh. Harum dari Dusun Lumpangang
Kepala desa terpilih adalah Muh. Harum dan dilantik pada tanggal 18 April 2011. Pada masa kepemimpinan kepala desa yang baru Desa Lumpangang dimekarkan menjadi 6 Dusun yaitu: • • • • • •
Dusun Jannayya Dusun Bunga Biraeng Dusun Bateballa Dusun Saroanging Dusun Botolempangang Dusun Polewali
Dalam perjalanan kepemimpinan Muh. Harum terjadi beberapa kejadiaan/musibah yang diberi nama tragedi “si jago merah” dan menghanguskan 9 rumah di 2 dusun.
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
7
8
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
ADMINISTRASI DESA Desa Lumpangang
Desa Lumpangang adalah salah satu desa di Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa Lumpangang masuk dalam klasifikasi desa swakarya dan berstatus hukum sebagai desa definitif per 29 Desember tahun 1998 sesuai SK Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 1062/ XII/1998. Secara administratif, Desa Lumpangang terbagi ke dalam 6 dusun dengan jumlah RW sebanyak 12 dan RT sebanyak 25. Keenam dusun yang ada di Desa Lumpangang, yaitu:
• • • • • •
Dusun Polewali terdiri dari 2 RW dan 4 RT Dusun Botolempangang terdiri dari 2 RW dan 4 RT Dusun Sarroanging terdiri dari 2 RW dan 5 RT Dusun Bateballa terdiri dari 2 RW dan 4 RT Dusun Bunga Biraeng terdiri dari 2 RW dan 4 RT Dusun Jannayya terdiri dari 2 RW dan 4 RT
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
9
PEMERINTAHAN DAN LEMBAGA Desa Lumpangang
10
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
PEMERINTAHAN DESA Desa Lumpangang
Pusat pemerintahan Desa Lumpangang terletak di Jalan Poros Bateballa Dusun Bateballa. Sebagaimana desa pada umumnya, Desa Lumpangang dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu dengan jajaran aparat desa lainnya. Adapun struktur pemerintahan Desa Lumpangang adalah sebagai berikut:
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
11
LEMBAGA-LEMBAGA DI DESA Desa Lumpangang
Lembaga-lembaga yang ada di Desa Lumpangang terdiri dari 8 lembaga, yaitu sebagai berikut :
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan Desa terdiri dari 7 (tujuh) orang pengurus yang dibantu oleh seorang sekretaris dengan komposisi 1 orang ketua merangkap anggota dan 6 orang anggota dengan masa jabatan BPD tahun 2014 – 2020 diantaranya : Badan Permusyawaratan Desa yang terbentuk sejak tahun 2008 yang dilakukan secara musyawarah dan permufakatan yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur masyarakat seperti Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Unsur Pemuda dinilai belum mampu memberikan pelayanan dan konstribusi yang maksimal bagi kepentingan Masyarakat Desa Lumpangang. Keberadaan pengurus BPD untuk secara akademis sudah memadai sehingga berpengaruh terhadap kapasitas dan kemampuan dalam menjalankan fungsi dan perannya, namun masih perlu ada upaya meningkatkan peran BPD Desa Lumpangang melalui loka latih khususnya dalam membuat dan menetapkan Peraturan Desa (PERDES).
12
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah lembaga, organisasi atau wadah yang di bentuk atas dasar prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. Tujuan utama di bentuknya lembaga ini adalah untuk meningkatkan prakarsa dan swadaya masyarakat dalam menjalankan program pembangunan secara partisipatif. Dalam hal itu partisipasi masyarakat yang dikembangkan melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ini mencakup aktivitas dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan di tingkat kelurahan. Menurut Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penetaan Lembaga Kemasyarakatan jelas menyebutkan terkait dengan tugas dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas membantu Lurah dalam pelaksanaan urusan pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Karang Taruna Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat khususnya generasi di wilayah Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak di bidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia di lingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada.
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Struktur Kepengurusan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP-PKK dinilai belum mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga yang berperan sebagai penggerak. Setiap kegiatan terkait dengan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga aktifitas kelompok Dasawisma kurang kelihatan bentuk dan aksi realnya di tengah masyarakat demikian pula pengorganisasian belum tertata dengan baik perlu intervensi dari pihak pemerintah dan TP-PKK Kabupaten agar pengetahuan dan keterampilan TP-PKK Desa Lumpangang dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.
Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur pengurus dan masa jabatan di masing-masing daerah mulai dari Desa/ Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud daripada regenerasi organisasi demi kelancaran organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya di atur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11-45 tahun) dan batasan sebagai pengurus adalah berusia mulai dari 17-35 tahun . Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, olahraga, keterampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
13
Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos)
Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) adalah sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak.
Puskesos merupakan lembaga yang dibentuk oleh Desa/Kelurahan yang memudahkan warga miskin dan rentan miskin di Desa/Kelurahan dalam menjangkau layanan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang dikelola oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa/ Kelurahan dan Swasta/CSR. Dimana pemerintah Desa/Kelurahan diharapkan menyediakan kontribusi natural dan anggaran untuk pelaksanaan puskesos. Pusat informasi terkait program-pro gram perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang dikelola oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota, Pemerintahan Desa/Kelurahan dan Swasta/CSR. Menyediakan pelayanan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan untuk warga miskin dan rentan miskin serta PMKS yang terpadu ditingkat Desa/Kelurahan. Menyediakan pelayanan rujukan untuk program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang terpadu untuk warga miskin dan rentan miskin serta PMKS ditingkat Desa/Kelurahan.
14
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
PATBM merupakan inisiatif masyarakat sebagai ujung tombak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dengan membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan pemahaman, sikap dan perilaku yang memberikan perlindungan kepada anak. Gerakan tersebut dapat dikelola dengan menggunakan dan mengembangkan fungsi struktur kelembagaan yang sudah ada atau jika diperlukan dengan membangun struktur kelembagaan baru. Tujuan dari program PATBM sesuai dengan pengembangan indikator Kota/ Kabupaten Layak Anak untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan menanggapi kekerasan pada anak di Indonesia.
Kelompok Tani Kelompok Tani merupakan suatu organisasi, sehingga memiliki struktur organisasi dengan kelengkapan yang terdiri dari: Ketua Kelompok, Sekretaris, Bendahara serta seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan. Jumlah seksi dalam satu kelompok tidak dibatasi tetapi disesuaikan dengan perkembangan dan jenis aktivitas dalam kelompok tersebut. Kelompok Tani yang baik adalah kelompok yang memiliki aturan-aturan dan memiliki tugas dan tanggung jawab baik pengurus maupun anggota. Aturan-aturan tersebut adalah hasil kesepakatan bersama dan harus pula ditaati. Selain itu, ada sanksi bagi yang melanggar. Proses penyusunan aturan atau tugas-tugas pengurus dilakukan musyawarah anggota kelompok tani. Aturan kelompok tersebut serta tugas-tugas kelompok dapat diubah atau ditambah sesuai dengan keperluan dan tingkat perkembangan kelompok tani tersebut.
Majelis Taklim Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah nonformal yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta. Dalam prakteknya, majelis taklim merupakan tempat pengajaran dan pendidikan agama islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu. Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segala rentang usia, lapisan, dan strata sosial. Waktu penyelanggaraannya juga tidak terikat, bisa pagi, siang, sore atau malam. Tempat pengajaran juga bisa dilakukan di rumah, masjid, musholla, gedung, aula, halaman dan sebagainya.
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
15
KONDISI FISIK WILAYAH Desa Lumpangang
16
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
KONDISI GEOGRAFIS Desa Lumpangang
Secara geografis, Desa Lumpangang terletak diantara 5º32’21,2” LS dan 120º00’09.6” BT. Desa Lumpangang memiliki wilayah seluas 4,7 km2. Jarak dari ibu kota kecamatan kurang lebih 3 km, sedangkan jarak ke ibu kota kabupaten sejauh kurang lebih 6 km. Jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor maka jarak ke kota kecamatan memakan waktu ±30 menit dan ± 45 menit jika ke ibu kota kabupaten. Wilayah desa dengan luas 4,7 km2 ini terdiri dari: • • • • •
Sawah – 213 Ha Pekarangan/Bangunan – 59 Ha Kebun – 86 Ha Hutan Rakyat – 7,4 Ha Lainnya – 4,6 Ha
Adapun batas-batas wilayah Desa Lumpangang adalah sebagai berikut: Utara
Kelurahan Tanah Loe Kecamatan Gantarang Keke
Timur
Desa Biangkeke Kecamatan Pa’jukukang
Selatan
Laut Flores
Barat
Desa Rappoa dan Desa Batu Karaeng Kecamatan Pa’jukukang
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
17
18
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
KONDISI TOPOGRAFIS Desa Lumpangang
Secara topografi, Desa Lumpangang termasuk dalam daerah dataran rendah dan wilayah pantai yang memiliki ketinggian berkisar antara 10 meter sampai dengan 115 meter di atas permukaan laut. Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
19
KONDISI GEOLOGIS Desa Lumpangang
Berdasarkan data RT/RW Kabupaten Bantaeng, Desa Lumpangang memiliki kondisi geologis berupa dua jenis tanah, yaitu jenis tanah Regosol dan Mediteranian. Jenis tanah Mediteranian merupakan jenis tanah yang paling dominan dari keseluruhan lahan di Desa Lumpangang.
20
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
PRASARANA & SARANA INFRASTRUKTUR Desa Lumpangang
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
21
PRASARANA Desa Lumpangang
Jaringan Kelistrikan
Di Desa Lumpangang, semua rumah warga sudah teraliri listrik dari PLN. Namun tidak semua menggunakan instalasi listrik prabayar (voucher). Salah satu masalah kelistrikan yang ada di Desa Lumpangang adalah kurangnya lampu untuk penerangan di sepanjang jalan desa. Sehingga dapat membahayakan pengguna jalan ketika malam hari.
22
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
23
JARINGAN JALAN
24
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
jJaringan Jalan di Desa Lumpangang sudah cukup baik dengan kondisi jalan yang sudah beraspal di sepanjang jalur desa. Jalan akses untuk masuk ke lorong rumah warga sudah menggunakan beton dengan kondisi yang baik .
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
25
26
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
Jaringan Telekomunikasi
Akses internet di Desa Lumpangang cukup memadai dan baik, karena memiliki prasarana telekomunikasi berupa 2 menara BTS. Salah satu BTS terletak di Dusun Botolempangang dan yang lainnya terletak di Dusun Bunga Biraeng. Namun radius sinyal belum menjangkau seluruh wilayah Desa Lumpangang. Operator telekomunikasi yang bisa digunakan di Desa Lumpangang terbatas hanya beberapa yang dapat mengakses internet.
Jaringan Drainase
Jaringan drainase di Desa Lumpangang berupa drainase terbuka dengan sistem gabungan. Kondisi drainase sudah cukup baik meskipun terdapat beberapa titik yang mengalami kerusakan. Drainase yang ada di Desa Lumpangang membutuhkan perhatian yang lebih, karena masih banyak warga yang membuang sampahnya ke dalam drainase. Hal ini menyebabkan aliran air tidak lancar dan berdampak buruk terhadap aliran air ke persawahan.
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
27
28
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
29
SARANA INFRASTRUKTUR Desa Lumpangang
Sarana Peribadatan dan Keagamaan Keseluruhan penduduk di Desa Lumpangang menganut agama islam. Hal ini tidak lepas dari sejarah panjang proses islamisasi di Kabupaten Bantaeng. Dengan melihat fakta yang ada, tak heran jika sarana peribadatan dan keagamaan di Desa Lumpangang hanya terdiri dari masjid dan musholla sebagai tempat ibadah warga. Di Desa Lumpangang terdapat 5 bangunan masjid dan 2 buah musholla yang tersebar di enam dusun.
30
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
Sarana Kesehatan
Sarana penunjang dan pelayanan dasar kesehatan yang tersedia di Desa Lumpangang terdiri atas Puskesmas Pembantu (1 unit), Polindes (1 unit), dan 1 unit praktek dokter. Selain itu, tersedia juga 3 unit posyandu yang tersebar di wilayah Desa Lumpangang. Untuk tenaga medis yang ada di Desa Lumpangang yaitu 1 orang dokter, 6 orang Bidan Desa (BDD) serta 4 orang tenaga perawat.
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
31
Sarana Pendidikan Sarana pendidikan di Desa Lumpangang terdiri dari SD/MI sebanyak 2 sekolah dan 1 sekolah tingkat SMP/MTs. Selain itu tersedia juga pendidikan nonformal seperti PAUD/TK dan TPA (Taman Pendidikan Al-quran).
32
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
RA PERWANIDA II
SD INPRES BATEBALLA
SDN 42 BATEBALLA
SMPS MUHAMMADIYAH
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
33
Sarana Transportasi Di Desa Lumpangang, sarana transportasi publik yang tersedia diantaranya angkot (angkutan umum) dan delman/bendi.
34
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
35
SOSIAL MASYARAKAT Desa Lumpangang
36
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
KEPENDUDUKAN Desa Lumpangang
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KK
2874
870
Jiwa Penduduk
Kepala Keluarga
Menurut data formulir isian IDM tahun 2019, penduduk di Desa Lumpangang berjumlah 2.874 Jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.495 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.379 jiwa. Adapun jumlah total kepala keluarga yang ada sebanyak 870 KK yang diantaranya terdapat 129 keluarga yang dikepalai seorang perempuan dan terdapat 295 keluarga yang masuk ke dalam kategori keluarga miskin.
52% Presentase Jumlah Penduduk Laki - laki
48% Presentase Jumlah Penduduk Perempuan
DATA KEPENDUDUKAN (UMUR) >= 65 tahun 40-64 tahun 15-39 tahun 5-14 tahun 1-4 tahun < 1 tahun 0
200
400
600
800
1000
1200
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
37
38
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
PENDIDIKAN Desa Lumpangang
DATA PENDIDIKAN
10%
32%
20% 6% 32%
Lulusan S-1 keatas Lulusan SLTA Lulusan SMP Lulusan SD Tidak Tamat SD
Sumber : Data LPJM Desa Lumpangang, 2017
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Lumpangang terbilang cukup tinggi. Data menunjukkan bahwa jumlah yang lulusan S-1 sebanyak 55 orang atau sekitar 10 persen dari jumlah keseluruhan data yang ada. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sudah cukup baik. Walaupun lebih banyak masyarakat sebelumnya hanya sampai tamat pendidikan SD saja. Pendidikan di Desa Lumpangang ditunjang dengan sarana pendidikan yang memadai mulai dari tingkat TK/PAUD sampai tingkat SMP. Namun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA dan ke tingkat selanjutnya harus keluar desa ataupun keluar kabupaten
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
39
PEKERJAAN
Desa Lumpangang Petani
TNI
Nelayan
Polri
Buruh Tani/Nelayan
Dokter
Buruh Pabrik
Bidan
PNS
Perawat
Pegawai Swasta
Lainnya
224 25
57 2
76 8
2
3 1
6 5
0
Wiraswasta
32
Menurut data formulir isian pengukuran desa (IDM) Lumpangang pada tahun 2019 mengenai data statistik penduduk berdasarkan pekerjaan. Diperoleh data bahwa profesi petani paling banyak pada masyarakat desa Lumpangang yang berjumlah sebanyak 224 orang, PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebanyak 57 orang, buruh tani/buruh nelayan sebanyak 57 orang, wiraswasta sebanyak 32 orang, nelayan sebanyak 25 orang, pegawai swasta sebanyak 8 orang, bidan sebanyak 6 orang, perawat sebanyak 5 orang, polri sebanyak 3 orang, buruh pabrik sebanyak 2 orang, TNI sebanyak 2 orang, dan 1 orang dokter.
40
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
KESEHATAN
Desa Lumpangang DATA KESEHATAN CC
Batuk
DKA
Gastritis
Febris
Cepelgia
6% 3% 5%0%
Mialgia
HT
Hipotensi
Diare
18%
20% 9% 2%
10% 27%
Menurut data yang diambil dari Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Lumpangang tahun 2019 diketahui bahwa jenis penyakit yang paling banyak diderita warga Desa Lumpangang adalah penyakit Febris yakni sebanyak 29 orang atau 27% dari keseluruhan jenis penyakit yang ada.
PMKS
Desa Lumpangang Menurut data tahun 2019 yang diperoleh bahwa Penduduk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Desa Lumpangang dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
DATA PMKS Keluarga bermasalah sosial psikologis Perempuan rawan sosial ekonomi Korban bencana alam Korban tindak kekerasan Korban penyalahgunaan NAPSA Bekas warga binaan Lapas Pemulung Gelandangan Penyandang disabilitas Anak yang memerlukan perlindungan khusus Anak dengan kedisabilitasan (ADK) Anak berhadapan dengan hukum Anak balita terlantar 0
5
10
15
20
25
30
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
35
41
EKONOMI DESA Desa Lumpangang
42
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
PENDAPATAN DESA Desa Lumpangang
Menurut data APBDes Desa Lumpangang Tahun 2019, jumlah total pendapatan desa adalah Rp2.167.820.586. Adapun rincian sumber pendapatan desa dapat dilihat pada grafik berikut:
DATA PENDAPATAN DESA 2019 Rp1.203.795.000 Rp913.184.000
Rp33.019.220 Alokasi Dana Desa (ADD)
Dana Desa (DD)
Bagi Hasil Pajak (BHP)
Rp3.704.765 Pendapatan Asli Desa (PAD)
Rp14.119.601 SILPA
PEREKONOMIAN MASYARAKAT Desa Lumpangang
Perekonomian masyarakat di Desa Lumpangang berasal dari beberapa aspek produksi, seperti hasil produk unggulan di desa, produksi hasil tangkapan laut, industri mikro yang ada di desa sebanyak 4 unit dan industri menengah di desa sebanyak 2 unit. Adapun secara rinci jumlah toko atau warung kelontong yang ada di desa sebanyak 18 unit, warung/kedai makan sebanyak 1 unit. Mata pencaharian utama masyarakat sebagai sumber pendapatan masyarakat adalah dengan menjadi petani.
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
43
POTENSI DESA Desa Lumpangang
44
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
POTENSI BERDASARKAN SUMBER DAYA ALAM Desa Lumpangang Potensi Pertanian Pertanian di Desa Lumpangang memiliki potensi yang besar utamanya karena didukung lahan persawahan yang cukup luas yakni 213 Hektar atau sekitar 28,8% dari keseluruhan luas Desa Lumpangang. Lahan persawahan ini kebanyakan ditanami padi. Selain padi, lahan persawahan dimanfaatkan untuk menanam tanaman palawija seperti jagung dan kacang tanah. Selain potensi padi dan palawija Desa Lumpangang juga mengembangkan potensi Hortikultura seperti tanaman cabai. Adapun potensi lahan perkebunan masih relatif kecil dan hanya digunakan untuk perkebunan kakao. Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
45
Potensi Peternakan
Potensi Peternakan merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Desa Lumpangang, karena banyak penduduk Desa Lumpangang yang memelihara hewan ternak yang mereka gunakan untuk diperjualbelikan dan sebagai alat transportasi tradisional yaitu delman/bendi. Hewan ternak yang terdapat
di Desa Lumpangang diantaranya, seperti sapi, ayam, kuda, dan kambing. Peternakan di Desa Lumpangang dapat berkembang karena didukung oleh sumber pakan ternak yang berasal dari sisa dari hasil panen sawah dan para warga juga menanam rumput gajah untuk pakan ternaknya.
46
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
Potensi Kelautan dan Perikanan
Desa Lumpangang juga memiliki daerah pesisir yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan potensi kelautan dan perikanan. Potensi kelautan di Desa Lumpangang yang saat ini dikembangkan oleh masyarakat pesisir adalah budidaya rumput laut. Sementara potensi perikanan masih belum termanfaatkan dengan baik, karena warga Desa Lumpangang
hanya sedikit yang bekerja sebagai nelayan penangkap ikan, itupun hasil tangkapannya langsung dijual di pengepul.
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
47
POTENSI BERDASARKAN SUMBER DAYA MANUSIA Desa Lumpangang
Potensi yang dikembangkan oleh masyarakat Desa Lumpangang yaitu potensi hasil-hasil pertanian dan budidaya rumput laut yang dimanfaatkan untuk menghasilkan produk unggulan Desa.
48
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
Produk hasil pertanian yaitu beras didistribusikan ke pasar-pasar terdekat. Sedangkan hasil olahan rumput laut yaitu produk keripik rumput laut yang didistribusikan di mini market dan kios/ warung milik warga.
Buku Profil Desa Lumpangang KKN Unhas Gel. 102
49