Lenterayoni 003: Kesetaraan & Keadilan Gender [Dipayoni Empowering Women]

Page 1

edisi

003

K e s e t a r a a n  &   K e a d i l a n   G e n d e r


Daftarisi

Artikel 1 Ketidakadilan Gender Wacana 5 Transman = Priawan ≠Butch Apa Kabar Dunia 7 Situs Majapahit Punah??? Sajak Hati 10 Sisi Lain Health 11 Mobile VCT Album Jejak 14 DGC, Bukber, NoBra, PMB Perkusi Moment 15 Ngintip Kegiatan Dipayoni

19 Coming Out! Bond 2013

23 Pelatihan Konselor LBT Jawa Timur

Siapa Dia 25 Yuli Rustinawati Info 27 KOPI (Komunitas Peduli Sehati) Kediri 28 Dipayoni Ceritamu


Salam Bahagia… Selamat jumpa lagi dengan Lenterayoni edisi ketiga. Semoga kita semua berada dalam lindungan semesta yang baik. Kali ini sebagai lanjutan Lenterayoni edisi sebelumnya, kita akan membahas tentang kesetaraan gender, apa dan mengapa, hal itu penting untuk dimengerti. Liputan kegiatan Dipayoni terdiri dari Training Konselor, Coming out! Bond, dan Mobile VCT. Perjuangan dua kawan LBT yang ikut serta dalam aksi Save Trowulan akan menginspirasi kita semua. Siapa dia membahas tentang aktifis LGBT nasional yang sudah mendunia. Rubrik INFO memuat Komunitas Perempuan Sehati (KOPI) di Kediri. Tak luput juga pemaparan tentang transman/priawan yang membuat cakrawala kita menjadi kaya warna. Oh ya, kita baru pindah lho. Sekre Dipayoni sekarang di Pondok Citra Eksekutif Blok H-3, Penjaringan. Monggo sedoyo sedulur mampir… Happy reading and get inspired!

D

i

p

a

y

Empowering

o

n

i

Women

Kata Dipayoni berasal dari bahasa sansekerta, dipa berarti lentera cahaya dan yoni berarti perempuan. Sedangkan dalam Bahasa Jawa Dipayoni berarti dinaungi. Jadi Dipayoni adalah perempuan yang diberi naungan dan perempuan “bercahaya”. Vi si Dipayoni adalah terciptanya jaminan dan perlindungan HAM terhadap perempuan LBT demi terwujudnya masyarakat yang menghargai dan menghormati keberadaan perempuan LBT sebagai bagian dari Warga Negara Indonesia.

dipayoni

empowering women

Bagi yang berminat, monggo berkontak at au mengunjungi sekretariat kami.


A rtikel

Ketidakadilan

G e n d e r

proses dan perlakuan adil terhadap perempuan

Kawan , yang dimaksud kesetaraan gender

tidak ada pembakuan peran, beban ganda,

adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan

subordinasi, marginalisasi dan kekerasan

perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta memperoleh ke s am aan h ak dalam m enik m a t i h a sil

1

Setara tidak berarti jika tanpa Keadilan. Yang dimaksud keadilan gender adalah suatu dan laki-laki. Dengan keadilan gender berarti

terhadap perempuan maupun laki-laki. Penger tian keset araan dan keadilan gender di atas adalah dalam relasi laki-laki dan perempuan. Menurut kawan-kawan apakah hal itu harus diterapkan juga dalam relasi lesbian dimana keduanya adalah perempuan? Baiklah, mari kita lihat lebih dalam. Sedari kecil kita dibesarkan dalam kebudayaan yang patriarch

pembangunan tersebut. Kesetaraan gender

dimana laki-laki selalu menjadi sosok yang

juga meliputi penghapusan diskriminasi dan

dinomorsatukan. Mau tidak mau, baik sadar

ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki

maupun tidak, kita meng-copy hal itu dan mem-

maupun perempuan.

paste-nya dalam relasi homoseksual kita.


Bentuk ketidakadilan gender yang paling jelas kentara adalah pembakuan peran. Hal ini adalah pembagian peran yang tidak tertulis, tidak terdiskusikan, tetapi sudah menjadi budaya. Butchy bekerja mencari nafkah di luar sedangkan femme harus mengurus rumah. Beban ganda akan terjadi jika femme juga bekerja, dimana ia harus mencuci baju, memasak dan membersihkan rumah dan bahkan melayani butch sepulang kerja. Eits, mari tidak menjeneralisir bahwa butch adalah yang menindas femme, ada juga kasus sebaliknya, lho. Selanjutnya ada bentuk ketidakadilan ge n de r y a n g di s e b ut m a rg i n a l i sa s i , yait u peming giran yang mengakibatkan kemiskinan. Pemiskinan atas femme maupun butch yang disebabkan ekspresi gendernya merupakan salah satu bentuk ketidakadilan yang disebabkan gender. Sebagai contoh,

butch yang berpenampilan sangat maskulin sangat sulit mendapat pekerjaan formal, beda dengan femme. Ada juga ketidakadilan gender yang disebut subordinasi. Subordinasi adalah keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin/gender lebih unggul dari jenis kelamin/gender lainnya. Sudah sejak dahulu ada pandangan yang menempatkan kedudukan dan peran feminin lebih rendah dari peran maskulin. Karenanya pekerjaan mencari nafkah di publik lebih dihargai daripada pekerjaan domestik. Ketidakadilan gender ke empat adalah stereotipe, yaitu citra baku tentang individu atau kelompok yang tidak sesuai dengan kenyataan empiris yang ada. Pelabelan negatif secara umum selalu melahirkan ketidakadilan. Misalnya, sering kita dengar olokan “Butchy gak boleh nangis!� atau “Ih, femme kok rambutnya

2


3

pendek sih?�. Dalam contoh ini, stereotipe men g ak ibat k an s e s e or an g t idak b eba s mengekspresikan dirinya. B e n t u k ke t i d a k a d i l a n g e n d e r y a n g terakhir adalah kekerasan sebagai akibat perbedaan jenis kelamin/gender yang muncul dalam bebagai bentuk. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kekerasan hanya muncul dalam bentuk serangan fisik saja, seperti perkosaan, pemukulan dan penyiksaan tetapi dapat berupa non fisik. K o m n a s P e r e m p u a n mengkategorisasikan kekerasan terhadap perempuan menjadi 15 jenis, yaitu: 1. Perkosaan. 2. Intimidasi seksual termasuk ancaman atau percobaan perkosaan. 3. Pelecehan seksual. 4. Eksploitasi seksual.

5. Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual. 6. Prostitusi paksa. 7. Perbudakan seksual. 8. Pemaksaan perkawinan termasuk cerai gantung. 9. Pemaksaan kehamilan. 10. Pemaksaan aborsi. 11. Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi. 12. Penyiksaan seksual. 13. P e n g h u k u m a n

tidak

manusiawi

danbernuansa seksual. 14. Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendiskriminasi perempuan. 15. Kontrol seksual termasuk lewat aturan diskriminatif beralasan moralitas dan agama. Ulasan lengkapnya di edisi selanjutnya ya‌


Pelaku kekerasan tidak mempunyai ciri-ciri khusus dan tidak selalu dilakukan oleh orang tak dikenal. Menurut survey dan penelitian pelaku cenderung dikenal oleh korban. Pelaku melakukan kekerasan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, baik secara fisik, finansial, seksual, emosional maupun psikologis. Biasanya tindakan kekerasan dilakukan ole h o r a n g - o r a n g de n g a n tingkat rasa percaya diri yang rendah dan rasa tanggung jawab yang rendah. Mereka cenderung menyalahkan korban atas tindakan kekerasan yang dilakukannya. Dari uraian di at as, a da k ah y a n g m en ur ut

kawan-kawan tidak terjadi di komunitas LBT? Membayangkan diri kita menjadi kelompok yang mengalami ketidakadilan aja sudah eneg pastinya. Mari kita buang jauh-jauh segala ketidakadilan gender yang kita bahas di atas dan kita kembangkan hubungan yang seimbang dan setara. Gimana caranya? Komunikasikan dengan baik jika mengalami ketidaknyamanan kepada yang bersangkutan secara langsung agar didapat pengertian

ADIL& SETARA

dan pemahaman bersama. Jangan dipendam saja kalau merasa didholimi at au malah dit ulis di status FB. Nggak saling ngerti malah ujung-ujungnya bikin

berkelahi, bener nggak, Gals?

***

4


Wac ana 5

Tr an sman = Priawan ≠Butc h Teman , sudah pernah mendengar istilah transman? Jika belum, kamu tidak sendiri. Hampir semua orang di Indonesia, termasuk teman-teman LGBT juga belum familiar dengan istilah ini. Transman adalah sebutan bagi seorang transgender perempuan ke laki-laki (female-to-male transgender). Istilah lokal yang sedang diperkenalkan adalah Priawan yaitu pria bertubuh wanita yang merupakan kebalikan dari Waria. Meskipun gerakan LGBT di Indonesia sudah dimulai sejak 1969 dengan berdirinya Himpunan Wadam Djakarta (HIWAD), transman atau priawan hampir tidak pernah dibahas atau diperkenalkan. Ketika teman-teman lesbian, gay, biseksual dan waria sudah mulai bisa

mengakses informasi dan layanan hukum, konseling, ataupun kesehatan dengan mudah tetapi teman-teman priawan belum bisa merasakan hal yang sama. Hal ini dikarenakan keberadaannya belum diakui atau sering disamakan dengan Butch (lesbian maskulin). Terus, apa beda priawan dengan butch? Di edisi sebelumnya, kita sudah belajar tentang lima komponen seksualitas, yaitu: Seks Biologis, Orientasi Seksual, Identitas Seksual, Identitas Gender dan Ekspresi Gender. Nah, mari kita kaji bareng priawan berdasarkan komponen seksualitasnya. Secara Seks Biologis priawan dan butch adalah sama. Priawan dan butch sama-sama memiliki ‘onderdil’ perempuan — seperti


vagina, rahim, dan payudara — dengan fungsi biologis yang sama. Begitu pula dengan Ekspresi Gender priawan dan butch. Secara umum baik priawan dan butch memiliki Ekspresi Gender yang mirip, yaitu maskulin. Walaupun tidak menutup kemungkinan ada butch atau priawan yang berpenampilan feminin atau androgini. Perbedaan mutlak antara priawan dan butch terletak pada Identitas Gendernya. Priawan mempunyai Identitas Gender transgender, di mana ia merasa dirinya adalah laki-laki yang berada di dalam tubuh perempuan. Sedangkan Identitas Gender butch adalah perempuan. Teman priawan sering merasa tersinggung jika dipanggil dengan sebutan ‘Mbak’, sama juga dengan sobat waria yang sangat tidak suka jika masih dipanggil dengan sebutan ‘Mas’.

Perbedaan selanjutnya ada di Orientasi dan Identitas Seksual priawan. Butch Orientasi Seksualnya homoseksual, dengan Identitas Seksual lesbian. Sedangkan priawan Orientasi Seksualnya tidak selalu homoseksual dan priawan tidak dapat digolongkan lesbian karena Identitas Gendernya bukan perempuan. Berdasarkan st atistik, Orient asi Seksual kebanyakan priawan adalah heteroseksual karena kebanyakan priawan tertarik pada perempuan. Namun ada juga priawan yang tertarik pada pria, seperti contohnya alm. Lou Sullivan, seorang transeksual yang menikah dengan pria gay. Ada juga priawan yang tertarik pada waria, dan juga ada yang biseksual. Masih bingung juga? Teman-teman pasti sudah mengerti apa beda gay dan waria. Nah, beda antara priawan dan lesbian adalah sama dengan beda waria dengan gay. ***

6


ApakabarDunia 7

Situs Majapahit Punah???

Cagar budaya Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur masuk daftar 67 situs bersejarah dunia yang terancam punah seperti dilansir World Monument Watch (WMW) 2013. Kondisi ini membuat Pemerintah pusat beserta jajaran yang berempati terhadap Trowulan habis-habisan melindungi kompleks permukiman padat pada abad ke-14 dan 15 itu. Yang menjadi permasalahan heboh saat ini yaitu beredarnya isu pembangunan pabrik baja di sekitar komplek situs Trowulan. Pemilik perusahaan hingga kini masih menghentikan sementara pembangunan pabriknya karena terkendala


proses perijinan. Titik pembangunan pabrik itu hanya berjarak antara 500 m hingga 1 km dari situs Trowulan. Mirisnya, pabr ik baja t er s eb ut sempat mendapatkan lampu hijau oleh pemkab Mojokerto untuk mendirikan usahanya. K i n i b e k a s metropolitan Majapahit ini diakui dunia s e b a g ai si t u s p u s a k a yang terancam kelestariannya. Demi menyelamatkan sit us Trow ulan sebagai kot a M ajapahit dari t ang an ker ak us an , kebiadaban ser t a kesewenangan, warga Trowulan dan para simpatisan bergabung

dalam paguyuban Save Trowulan. Dalam pag uy uban ini b er g abun g jug a t eman teman LBT yang openly lesbian. Didasari semangat solidarit as, teman-teman dari berbagai golongan dalam paguyuban Save Trowulan melakukan beberapa upaya: ✤✤ Mengadakan aksi demo tepat di lokasi pabrik untuk menyuarakan keprihatinan atas pembangunan pabrik baja. ✤✤ Melakukan perjalanan dari Trowulan ke Jogjakarta dengan sepeda onthel. ✤✤ Ikut serta dalam pameran seni dan kerajinan Bhumi Majapahit di hotel Singgasana Surabaya, diantaranya: kerajinan patung oleh beberapa perupa Trowulan dan perform musik oleh Kiwiwahito (Antok, Key, Uky). ✤✤ Menemui BPPI (Badan Pelestarian Pusaka Indonesia) di Jakarta dalam rangka meminta

8


bantuan untuk membantu dan memperkuat u p a y a penghentian pendirian pabrik baja yang diletakkan di lokasi situs Trowulan.

telah menuntut salah satu aktifis Save Trowulan, Deddy Endarto (DE) dengan t uduhan pencemaran nama b a i k . Wa l a u p u n begitu

tetap

s a ja m a s y ar a k a t luas

menolak

keberadaan pabrik

1 8 Ok to b e r Kiwiwahito: (kanan ke kiri) Uki, Key dan Antok. Uki dan baja tersebut. 2 0 1 3 l a l u B u p a t i Key adalah musisi LBT. Pada tanggal 12 Juni M ojoker t o m elalui BPPI m embat alk an pembang unan pabrik baja ini. Pemilik 2014 diresmikan pembangunan Mandala p er us ah a an ma sih b elum s ep en uhny a Majapahit, sebuah pusat data dan pendidikan menerima keputusan itu dan mengancam gugat untuk memfasilitasi penelitian budaya, di situs

9

Bupati. Ancaman itu sampai sekarang belum menjadi kenyataan namun pemilik perusahaan

Trowulan. Hidup Save Trowulan! ***


Di sinilah tempat dimana aku hanya boleh berada di antara ya dan tidak Tempat dimana aku tak lagi mengenali diriku yang sejati. Ini aku yang lain, sebuah sisi lain yang selalu berada di tempatnya Ini aku yang lain, sebuah kenyataan yang tak pernah keluar dari sangkarnya.

Sajak Hati

Aku terbelenggu waktu dalam sebuah ruang yg sangat sempit dan lebih sesak dari bilik penjara. Ruang tanpa tembok, jeruji, jendela dan pintu namun batasnya tergambar dengan jelas dan nyata.

Terkutuklah aku sebagai pendosa Terjerumuslah aku dalam lembah kemunafikan duniawi Tak lurus sesuai yang digariskan namun aku yakin semua dibenarkan saat aku berusaha jujur pada sebuah kenyataan. Cukup untuk diriku menerima sisi lainku

Lain

Sisi

Cukup untuk diriku mengetahui sisi lainku

by Enno Malang

Cukup untuk diriku Ya itu memang aku, seperti yang kau lihat Tidak itu bukanlah aku, tak seperti yang kau lihat

10


Health 11

Mobile VCT Pada bulan Mei 2014 kami mengundang teman-teman LBT di Surabaya untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan VCT (Voluntary Counseling Testing) secara gratis, yang pada saat itu dilakukan oleh Tim Dokter dari RSUD Dr. M. Soewandhie. VCT adalah layanan tes dan konseling dengan tujuan mendeteksi awal adanya virus HIV/AIDS di dalam tubuh. Dalam VCT ada dua sesi konseling, yaitu ‘pre-test counseling’, yang dilakukan sebelum tes HIV, dan ‘post-test counseling’, yang dilakukan saat memberikan hasil tes kepada peserta. Peserta yang hadir dalam pemeriksaan berjumlah 22 orang, termasuk 19 teman-teman LBT dan 3 teman dari PKBI-Sebaya Jawa Timur.

Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan oleh dr. Ita, SpKK sebagai dokter yang ditunjuk oleh pihak RS dalam penanganan HIV/AIDS. Beliau menyampaikan bahwa virus HIV ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh, yaitu: ✤✤ Pemakaian jarum (suntik) yang bergantian. ✤✤ Hubungan seksual. ✤✤ Orang yang terjangkit virus HIV mengalami luka bersentuhan dengan orang yang juga dalam kondisi terluka. Misalnya berciuman atau berganti sikat gigi antara orang yang terjangkit virus HIV dengan orang yang sedang sariawan. Pejelasan selanjutnya terkait dengan penanganan orang yang ter jangkit virus HIV (HIV positif) supaya tidak dijauhi atau dikucilkan masyarakat. Kita harus memberikan dukungan kepada HIV positif di sekitar kita


dengan tetap menjaga higienistas diri kita masingmasing. H IV positif dapat hidup normal dan b e r u s i a panjang asalkan tidak mengalami sakit yang parah yang disebabkan oleh virus lainnya. Berhubung sistem imunitas tubuh HIV positif sudah terkont aminasi dengan virus HIV, maka secara otomatis daya imunitasnya menurun sehingga mudah terjangkit penyakit; seperti TBC, radang paru-paru, ruam-ruam gatal pada

kulit, dsb. Penyakit-penyakit tersebutlah yang menyebabkan kematian, bukan virus HIV-nya. Sesi penyuluhan ini diikuti oleh sesi tanya jawab seputar penularan, cara pencegahan dan penanggulangan/pengobatan. S e la n j ut n y a di a da k a n p e n g a m b ila n sample darah sebanyak 5 cc di lengan masingmasing peserta. Sebagian peserta merasa cemas karena takut jarum suntik dan takut melihat darah. Akan tetapi karena kesadaran akan pentingnya kesehatan mereka tetap menjalani pengambilan sample darah. Untuk teman-teman yang takut, DeYe menemani saat pengambilan sample darah. Sesi ini memakan waktu 1 jam. Seusainya, peserta diberikan kartu hijau berisi kode angka tanpa nama sebagai tanda mengambil hasil 3 hari kemudian.

***

12


A LB

Jej

13


Bu M k a j

14


moment 15

Ngintip

Kegiatan Dipayoni

Dipayoni Goes To Campus DGC (Dipayoni Goes to Campus) kali pertama dilakukan bersama kawan-kawan ITS (Intitut Teknologi Sepuluh Nopember) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Amoeba (Anak Muda Berbudaya) dilaksanakan pada tanggal 5 juni 2013. DGC kali ini mengangkat tema “Menghargai Perbedaan Adalah Bentuk Kepedulian Terhadap Sesama� sesuai dengan peringat an IDAHOT (Internasional Day Against Homophobia Transphobia) tanggal 17 Mei. Topik ini menjadi perbincangan seru bersama mahasiswa dari jurusan teknik yang minim akan pengetahuan tentang LBT. Acara

ini dikemas apik dengan perform dari Dipavoice di awal dan akhir sesi diskusi. Ada 3 pembicara yang membahas tentang tema ini, Gesang dari Amoeba, Dian Yulia dari Dipayoni dan Maria Mustika dari FAMM. Pembahasan dimulai dari pemutaran film dokumenter Dipayoni yang bekerjasama dengan STT RRI Malang. Pro dan kont r a sempat membuat suasana semakin panas di kawasan Kampus ITS yang tak berangin itu. Meskipun begitu, tementemen mahasiswa ITS yang


hadir cukup open minded dan bisa menghargai perbedaan. Bagi mereka kita sama-sama manusia dan makhluk sosial, memiliki hak yang sama. “Kita saling menghargai apapun orientasi seksualnya, yang penting rukun dan tidak saling menjatuhkan‚“ opini salah satu peserta dari ITS. Di akhir acara, moderator menutup acara dengan kata-kata bijak, bahwa forum ini merupakan sesuatu inspirasi untuk menghargai perbedaan adalah bentuk kepedulian terhadap sesama. Seluruh peserta terhenyak ketika sang moderator mengajak semua berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai

bentuk kita kesadaran kita semua sebagai warga negara Indonesia yang menghargai perbedaan. Siraman Rohani Pada Bulan Juli 2013 kita mengadakan Siraman Rohani yang mengangkat LBT dalam perspektif Kristen. Dengan pembicara Pendeta Sutrisno (Pak Tris) dari GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) Surabaya. Tujuan dalam kegiatan ini adalah memberikan penyegaran pada rohani teman-teman dan mempelajari bagaimana cara pandang agama dari sisi Kristen tentang LBT. Peserta yang hadir pun tidak hanya teman-teman yang beragama Kristen, tetapi juga dari agama lain. Pembahasan ini diantaranya meliputi kondisi masyarakat yang bisa menerima dan yang belum bisa menerima teman-teman lesbian yang hidup serta tumbuh berkembang di lingkungan mereka. Penilaian

16


Pak Tris lebih ke pemahaman secara pribadi dari pada penerimaan jemaat Kristen itu sendiri. Selain itu diulas sekilas tentang Queer Theology (QT). QT adalah teologi yang dikembangkan sebagai tanggapan kelompok LGBT terhadap sikap agama/gereja yang selama ini menolak mereka dan menganggap mereka sesat dan dikutuk Tuhan. Dalam QT juga dibahas tentang persahabatan David dan Yonathan, 2 Sam 1:26, serta romantika Ruth dan Naomi. Walaupun dasarnya Pak Tris tidak berani membenarkan adanya LGBT, beliau menghargai cinta kasih dalam segi kemanusiaannya.

17

Community Visit Pada Bulan Juli 2013 , kami mendatangi komunit as Lesbian di Jombang at as rekomendasi dari Mami Novie (kawan Waria di Jombang) serta Igo Gimon dari Setara

Muda. Di sebuah cafe dekat alunalun Jombang, kawan-kawan lesbian berkumpul sekedar nongkrong sekaligus ada yang bekerja di cafe tersebut. Tidak banyak memang temanteman lesbian yang nongkrong di sana. Ada Rey, pemilik cafe tersebut, Atta dan Sule. Hampir setiap hari mereka berkumpul di sana, berbaur dengan pengunjung lainnya. Tak ada gangguan dan masalah dari masyarakat sekitar selama mereka nongkrong di sana. Mereka bisa diterima dengan baik. Kunjungan kami berlangsung dua kali, diisi dengan memperkenalkan


D i payo n i , membawakan Le n te r ayo n i edisi pertama dan mengajak mereka ikut Coming Out! Bond. Nobra (Nonton Bareng) Bertepatan dengan bulan puasa , Nobra ke-3 kali ini kami menampilkan Film ‘?’ (Tanda Tanya) sebagai pembuka obrolan. Film ini mengangkat tentang berbagai macam agama yang di Indonesia, bagaimana persepsi sempit tentang agama membuat manusia Indonesia menjadi terpec ah-belah. Film dengan durasi kurang

lebih 2 jam ini mampu membuat temen-temen yang hadir terhanyut dalam ceritanya. PMB Perkusi Latihan Perkusi dilakukan di studio perkusi di Ruko Nginden dibawakan oleh Donna sebagai pengajarnya. Latihan perkusi selama bulan Juli dilakukan dua kali. Setiap kali latihan Donna mengajak peserta untuk pemanasan dengan menabuh gendang dengan tempo yang pelan terlebih dahulu. Setelah itu dilanjutkan dengan tempo yang sedang dan dilanjutkan lagi dengan tempo yang cepat, lalu kembali lagi pada tempo yang lambat. Itu dilakukan berkalikali selama 20-an menit sampai tangan dan jari-jari peserta sudah dirasa lemas dan relaks. Sesi kedua Donna mengenalkan 3 macam bunyi, yaitu Tek — daerah pinggir gendang, Dung — bagian tengah gendang yang dipukul,

18


19

dan Puk — bagian antara pinggir gendang dan tengah gendang. Bunyi yang dihasilkan dari ketiga pukulan tadi berbeda-beda. Setelah mengenali macam bunyi yang dihasilkan oleh alat, Donna juga mengajarkan konsentrasi dalam keseimbangan membunyikan alat dengan kedua tangan. Selama ini kita mungkin terbiasa menggunakan tangan kanan, tetapi di dalam perkusi kedua tangan kita yaitu kanan dan kiri berperan sama, sama-sama bergerak untuk membunyikan. Memang tidak mudah ketika mempraktekkannya karena perlu konsentrasi yang penuh. Dua jam setengah dalam setiap pertemuan sudah cukup membuat tangan dan jari-jari peserta sakit. Donna menyarankan untuk menngunakan kulit jeruk yang diputar-putar menggunakan kedua tangan untuk mengurangi sakit yang dirasakan peserta setelah latihan. * **

Coming Out! Bond 2013


baru per­t ama kali bertemu, suasana bisa cair juga. Atha dan Maria berhasil membuat peserta saling bergumul, berdebat bahkan beradu. Sebelum ngobrolin gender dan seksualitas Maria dan DeYe membawa peserta melakukan ‘slut walk’ diiringi musik rancak ‘Born This Way’-nya Lady Gaga. Peserta diajak merenungkan bagaimana ma s y ar ak at membent uk g e nde r y an g disesuaikan dengan organ seks yang dimiliki. Laki-laki harus berpenampilan dan berperilaku maskulin, tidak boleh lembeng atau ngondek. Sebaliknya perempuan harus feminin, yang macho akan dianggap aneh bahkan tidak normal atau menyalahi kodrat. Salah satu pesert a, C mengaku t akut dengan waria dan mengira N peserta tamu adalah perempuan padahal dia adalah waria. Diskusi yang menarik terjadi dimana Cielo

moment

Coming Out! Bond di Mahavihara Mojopahit pada 6 – 8 Se p te m be r 2 01 3 membawa tujuh belas arek L bertemu, berproses dan berinteraksi. Kegiatan ini membawa kita dalam tawa yang bermakna. “Belajar yang bermain dan bermain yang belajar”, kata DeYe sebagai salah satu dari empat fasilitator yang bertugas bersama Maria Mustika, Atha dan Habsari Savitri. Tema besar tentang memerdekakan diri dengan cara yang cantik diawali dengan permainan-permainan out bond seru yang membuat perut kaku k a r e n a terpingkalpingkal. Walau ba­ nyak yang

20


21

menjelaskan trauma yang dialaminya dengan waria dan Novi menjelaskan bagaimana peras aannya sebagai waria selama ini. Lucunya, keduanya malah saling curhat seru sampai dua malam berturut-turut setelahnya. Seru ya? Suasana pagi dalam keseharian pasangan butch dan femme yang dimainkan oleh T dan D mendadak jadi pertengkaran butch d a l a m d un i a n y a t a b e r p e r a n m e n j a di femme dan sebaliknya. Hal ini membuat peserta panas dan ikut berdebat. Maria berhasil ngompori sampai peser t a untuk m e m un t a h k a n un e g unegnya. “Lho, kok enak fe m m e t i dur - t i dur an di r um a h s e m e n t a r a bojone (pasangannya:

butch) banting t ulang di tempat ker ja”, sahut O (priawan) berapi-api menyambar pernyat aan K (femme) yang memprotes pekerjaan rumah tangga yang tidak kunjung usai. Perdebatan berlangsung semakin sengit sampai fasilitator harus mengajukan usulan untuk mengganti kotak-kotak ekspektasi y a n g m e le k a t p a da ge n de r b ut c h da n femme dari ‘harusnya’ menjadi ‘bagaimana enaknya’. Masih ada rasa tidak terima di wajah peserta sehingga perdebatan masih terus berlangsung bahkan sampai saat ini. Selain permainan , materi juga disampaikan dengan cara menonton v i de o da n ko n s elin g kelompok. Tidak kalah seru, Dipavoice bersama Uky dan Key


menghibur malam apresiasi seni dan unjuk kerja Dipayoni. Istimewanya dari memerdekakan diri dengan cara cantik adalah adanya materi cinta tanah air yang digawangi Habsari Savitri dengan cara jalan-jalan ke situs Mojopahit di

Trowulan. Kita diajak melihat kejayaan masa lalu untuk semakin mencintai tanah nusantara. Kegiatan ini ditutup dengan games tali pengikat, pembukaan secret friend serta pemilihan peserta teraktif, terdisiplin dan terasyik. ***

22


moment 23

Pelatihan Konselor LBT Jawa Timur Dipayoni menyadari banyaknya masalah yang dialami kawan-kawan LBT. Masalah yang berkaitan dengan ke-LBT-an sangat tidak mudah dicerit akan dengan teman apalagi keluarga sehingga kawan-kawan LBT cenderung menyimpannya sendiri. Nggak seperti anggur merah lho, semakin lama disimpan masalah bisa menjadi bom waktu yang tinggal menunggu waktu untuk meledak. Oleh karenanya diperlukan kehadiran konselor. Menjawab kebut uhan ini, D i p ay o n i m e n g a d a k a n pelatihan konseling pada 9 sampai 10 Maret 2013. Kawan-kawan tahu nggak ap a it u kon s elor? b uk an

konsentrasi sambil molor lho. Konselor adalah orang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling atau pendampingan. Biasanya mereka harus menempuh pendidikan S1 Psikologi tetapi dalam kenyataannya, keahlian konseling dapat diasah dengan pelatihan dan prak tik. Dalam pelatihan konselor kali ini, peserta dibimbing oleh Mbak Achoe Sunhiyah dan Bu Astrid Wiratna. Ruangan sekretariat Dipayoni menjadi penuh dengan antusiasme sebelas peserta yang datang dari berbagai komunitas LBT di Jawa Timur. Selain dari Surabaya, hadir juga peserta dari Malang dan Jombang.


Hal yang menarik adalah peserta diajak Mbak Achoe untuk melihat ke dalam dirinya masingmasing, menuliskan kembali ‘pasang-surut’ kehidupannya yang tentunya tidak dibacakan di depan forum. Dari sini disambung dengan praktik konseling empat mata kemudian melihat apakah permasalahan tersebut juga dialami kawan-kawan di komunitas. “Apakah kalian sudah come out kepada orang tua? kepada Ibu yang melahirkan kalian?”, tanya Bu Astrid saat membuka sesinya Konseling L. Sebagian besar terdiam beberapa

saat entah karena merasa belum come out atau kaget dengan pertanyaan yang mak jleb itu. Menurutnya, sumber dari masalah yang dialami LBT yang sudah diulas dengan baik oleh Mbak Achoe adalah kerapuhan identitas. “Orang yang belum menentukan posisi berdirinya atau belum berdiri dengan tegak akan mudah terombang-ambing atau menjadi paranoid dengan masalah yang kecil” sambungnya. Presentasinya ditutup dengan pernyataan bahwa setiap orang bisa menjadi konselor, yang membedakan hanya apakah orang tersebut mau meluangkan waktu dan hatinya untuk menolong sesama. ***

24


SiapaDia? 25

Siapa dia kali ini memuat perbincangan kita dengan salah satu kawan di Jakarta. Peremp uan c ant ik ini b er nama Y uli Rustinawati yang biasa di panggil Iye. Semangat aktifisnya mulai menyala sejak mahasiswa ketika dia ikut turun ke jalan untuk menurunkan Soeharto di tahun 1998. Dari kegiatan itu dia kemudian faham ada LBH, PBHI dan organisasi perempuan. Sampai tahun 2002 pun Iye masih ikut gerakan mahasiswa, menjadi relawan di PBHI hingga akhirnya sempat menjadi pengurus di PBHI (Persatuan Bantuan Hukum Indonesia) di Jakarta. PBHI itu. Sederet prestasi Iye lainnya diantaranya pernah menjadi relawan di ANFREL (Asian for Free Election) sempat ke beberapa negara A sia yang konflik untuk pantau pemilu seperti Afghanistan, Bangladesh, Nepal. Sambil menyelam minum

air, di sana tetap mencari isu berkaitan dengan LGBT di negara-negara tersebut. Dia pernah menjadi pengusaha selama 5 t ahun lebih. Namun dunia ak tifisme memanggilnya kembali ke PBHI. Selama di PBHI tersebut, Iye bertemu teman-teman aktifis lain seperti Widodo Budidarmo (Dodo), almarhum Rido Triawan, Tan King Oey, Leo, Fredy dan Julie pada tahun 2005. Waktu itu mereka bersepakat untuk bikin organisasi yang bergerak membela kasuskasus LGBT. Pada tahun 2006 sekembalinya dari Afghanistan dalam rangka menjadi relawan ANFREL Iye dan teman-temannya membentuk organisasi yang bernama Arus Pelangi. Perempuan kelahiran Jakarta ini pernah mengenyam pendidikan D3 di jurusan ekonomi. Abis kelar D3-nya dia lanjut ambil S1 pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2007.


Iye pernah mengikuti beberapa pelatihan human right dan LGBT International lhoo. Selain itu juga pernah mengikuti ILGA A sia dua kali dan ILGA World. Dia juga mewakili LGBT Indonesia dalam sidang PBB seper ti UPR dan ICCPR. “Wah hebat ya! prestasi yang membanggakan tentunya, dirimu salah satu aset LGBT Indonesia”, balasku seketika. “Tapi belum seperti temen-temen yang lain, aku harus banyak belajar lagi”, kilahnya.

Iye meniru filosofi batang padi yang kian berisi maka semakin merunduk. Selalu mempunyai keinginan untuk terus dan terus belajar. “Tidak ada yg sempurna kan, belajar dari setiap orang juga menambah p en ge t ahuan ”, sambungnya lagi. Sangat bijak kata penutupnya, begitu banyak prestasi yang membanggakan diukir Iye, tapi tidak membuatnya tinggi hati dan tetap selalu ingin belajar. Kalau kawan-kawan yang lain gimana? Pengen nggak jadi seperti Iye? ***

26


ˆ! nfo 27

KOPI KEDIRI

Komunitas Peduli Sehati (KOPI) adalah sebuah organisasi yang berfokus pada edukasi dan pemberdayaan LBT di Kediri, Jawa Timur. Organisasi ini berawal dari percakapan yang terjadi p er t en g ahan 2 01 2 ant ar seorang lesbian, UB, dan priawan, ABP. Dari percakapan itu muncul inisiatif untuk membentuk sebuah organisasi LBT yang berfokus dalam membangun potensi kawan-kawan LBT melalui pendidikan, menangani isu-isu seputar dunia LBT seperti kesetaraan hak dan kesehatan, dan membangun jejaring dengan sesama komunitas LGBTQI maupun dengan instansi-instansi bersangkutan.

P a da t an g g al 10 N ove m b e r 2 01 2 kedua penggagas tersebut mengundang teman-teman LBT untuk mengadakan rapat pembentukan di Kediri. Rapat itu dihadiri oleh delapan teman-teman LBT Kediri, antara lain DD, LG, MK, ON, VT, WY, UB, dan ABP. Beberapa personel G aleri Sehati (sebuah organisasi GWL di Kediri) turut memberikan support yang membesarkan hati. YL dari Galeri Sehati membantu menfasilitasi jalannya rapat. A dan Y membantu dalam mendesain. Dari hasil rapat tersebut ditetapkanlah sebuah organisasi LBT dengan nama Komunitas Peduli Sehati yang disingkat menjadi KOPI. Struktur organisasi KOPI saat itu terdiri dari dua (2) ketua, ketua LBT dan ketua priawan.


Nama KOPI diusulkan oleh UB dan simbol yang dipakai diusulkan oleh WY. Selama hampir dua tahun ini KOPI telah mengadakan beberapa pelatihan, seminar, dan tes kesehatan. Selain itu KOPI juga rajin berjejaring dengan komunitas LGBTQI di luar Kediri. Sekarang ini, atas usul kawan-kawan

D ipayo n i C e r i t a m u a d a l a h l a y a n a n pendampingan, baik secara psikologis, mediasi secara litigasi/hukum, maupun rujukan ke pihak ketiga yang terkait dengan masalah yang

se sepuh dari komunit a s LBT, s t r uk t ur organisasi KOPI disederhanakan menjadi satu kepemimpinan, dengan visi dan misi yang sama. Kontak KOPI HP : (0856) 557-10-680 Surel : kopi.kediri@yahoo.com : http://bit.ly/kopikediri FB

dihadapi oleh LBT. Layanan ini dibentuk untuk menjawab kebutuhan teman LBT akan sobat karib tempat curhat yang terpercaya. Dipayoni Ceritamu resmi dibuka pada bulan Se p te m be r 2 01 4 , dengan para konselor yang sudah berpengalaman.

Silahkan berkontak lewat email at au telepon untuk mengatur jadwal kunjungan atau untuk memulai ceritamu. Hotline Dipayoni Ceritamu HP : (031) 810-63-884 Email : dipayoni.ceritamu@

gmail.com

28


Feel Free to Copy & Distribute!

Lenterayoni adalah newsletter triwulan yang diterbitkan oleh Dipayoni dengan dukungan Hivos Rosea Penanggung Jawab Dian Yulia (DeYe) Tim Redaksi DeYe Kontributor DeYe, Uky, Oline, Enno Cover Tim Dipayoni Layout Phebe

Redaksi & Sirkulasi Pondok Citra Eksekutif Blok H-3 Surabaya 60297 (031) 810-638-84 dipayoni@gmail.com

dipayoni

empowering women


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.