KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN IKM PANGAN UNGGULAN DAERAH MELALUI PENDEKATAN OVOP
Disampaikan Pada Acara : Pertemuan Pengembangan Sentra dan Seleksi IKM Lidah Buaya Melalui Pendekatan OVOP di Kalimantan Barat
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN 2010
FOKUS PROGRAM TAHUN 2010: 1. PROGRAM PERKUATAN IKM (kualitas mutu, standardisasi dan pasar). 2. PROGRAM PENGEMBANGAN IKM (WUB, R&D, Unggulan Daerah/Kompetensi Inti Industri Daerah).
PROGRAM POKOK PENGEMBANGAN IKM 1. Iklim usaha 2. Teknologi, standarisasi, mutu dan desain produk 3. Peningkatan kompetensi SDM
STRATEGI PELAKSANAAN: 1. Pendekatan Klaster (Top Down) 2. Pendekatan Kompetensi Inti Daerah (Bottom Up)
4. JAMINAN bahan baku 5. Kelembagaan bisnis / usaha 6. Pembiayaan 7. Promosi dan pemasaran, informasi serta jaringan usaha
3. Pendekatan OVOP 4. Pendukung
2
PENGERTIAN OVOP
ď ą Satu Desa Satu Produk (OVOP) adalah suatu pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal. ď ą Satu desa dapat diperluas menjadi Kecamatan, Kabupaten/Kota maupun kesatuan wilayah lainnya sesuai dengan potensi dan skala usaha secara ekonomis.
3
PRINSIP DASAR OVOP
Lokal menuju global; Kemandirian dan kreativitas; Pengembangan sumber daya manusia.
Untuk mengembangkan dan memproduksi sebanyak mungkin produk berbasis sumber daya lokal, dengan percaya diri dan semangat kerja keras
4
KUNCI SUKSES PENERAPAN OVOP
Membangun kesadaran masyarakat lokal tentang potensi diri mereka, dan sumber daya mereka; Mengenali kekayaan daerahnya (kompetensi inti daerah) sebagai harta karun yang terpendam; Membangun semangat ketekunan yang berkesinambungan sebagai suatu kekuatan; Mendorong kreativitas dan Inovasi; Mengembangkan produk yang bernilai tambah tinggi; Mengamankan route/distribusi penjualan; Mengembangkan Sumber Daya Manusia. 5
KEBIJAKAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN IKM MELALUI PENDEKATAN SATU DESA SATU PRODUK (OVOP) DI SENTRA
6
DASAR HUKUM
ď ą INPRES NO. 6 Tahun 2007 Tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM); ď ą Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/MIND/PER/9/2007 Tentang Peningkatan Efektivitas Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Melalui Pendekatan Satu Desa Satu Produi - OVOP.
7
PRINSIP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN IKM BERBASIS OVOP Pengembangan konsep klaster pada tingkat grassroots economy; Pelaksanaan dari industri daerah;
program
pengembangan
kompetensi
inti
Perlu komitmen dan kolaborasi lintas instansi terkait, pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat; Perbaikan kualitas standar kehidupan masyarakat lokal; Perkuatan kebersamaan / kolaborasi dan “Gotong Royong" masyarakat menghadapi era globalisasi; Pengembangan kemampuan kreativitas dan inovasi menghadapi era globalisasi; Pembangunan daerah dengan pengembangan endogenous; Peningkatan saingnya;
kemandirian
daerah
dalam
membangun
daya
8
SPIRIT PENGEMBANGAN IKM BERBASIS OVOP
Kegiatan pembinaan dilaksanakan secara lebih prioritas dan terfokus pada wilayah tertentu dan pasar tertentu sehingga hasil yang dicapai dari pembinaan tersebut terukur, akuntabilitas dapat dipertanggungjawabkan, efektif dan efesien serta sesuai selera dan standar pasar (marketable) atau buyer
9
STRATEGI • •
• • •
Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemda, swasta dan masyarakat lokal; Pemanfaatan pengetahuan, tenaga kerja dan sumber daya lokal lainnya yang memiliki keunikan khas daerah; Perbaikan mutu dan penampilan produk; Promosi dan pemasaran baik pada tingkat nasional dan global; Pembinaan IKM melalui pendekatan OVOP diutamakan kepada perusahaan IKM di Sentra IKM yang menghasilkan produk terbaik.
10
KRITERIA PRODUK
1. Produk unggulan daerah dan/atau produk kompetensi inti daerah; 2. Unik khas budaya dan keaslian lokal; 3. Bermutu dan berpenampilan baik; 4. Berpotensi pasar domestik dan ekspor; dan 5. Diproduksi secara kontinyu dan konsisten.
11
KERANGKA IMPLEMENTASI OVOP Pemerintah Pusat Sekretariat OVOP
Sekretariat OVOP
Lembaga Bantuan Sarana Pengembangan Usaha
Pembiayaan (KUR)
Sentra IKM
Forum Koordinasi Tingkat Nasional (Komite lintas instansi
Forum Koordinasi Tingkat Provinsi & Kabupaten/Kota
Lembaga pemberi Bantuan Teknis (Ekspert Group).
Pemerintah Daerah
-? Pengajuan proposal - Bantuan Peng. SDM. - Bantuan Promosi & Pemasaran; - Bantuan finansial - Bantuan Tenaga Ahli. Sentra IKM
Sentra IKM
Basis Program Pembinaan: Pembinaan teknis - Iklim Usaha; - Teknologi, Standardisasi dan Mutu -Supervisi mutu, desain, standar, Produk; Teknologi. - Peningkatan Kompetensi SDM; -Supervisi Manajemen - Pengembangan Kelembagaan Bisnis; Mutu & Bisnis; - Dukungan Pembiayaan; -Diklat Kewirausahan, - Promosi dan Pemasaran dan Manajemen, Teknologi Pengembangan jaringan Usaha dan Bisnis; (termasuk Website.
Sentra IKM
Sentra IKM
Sentra IKM
Sentra IKM
STRUKTUR ORGANISASI FORUM KOORDINASI Pusat
Propinsi Kabupaten /Kota
Forum Koordinasi Nasional
Forum Koordinasi Provinsi
Forum Koordinasi Kabupaten/Kota
Sekretariat OVOP Fasilitator OVOP
Sekretariat OVOP Fasilitator OVOP
Sekretariat OVOP Fasilitator OVOP
Kecamatan /Desa
Sentra IKM (Desa/Kecamatan) Fasilitator OVOP
Expert Group (Center for excellent) OVOP • Akses Pelatihan; Akses Ekspert; • Akses Finansial; Akses Bahan Baku; • Akses Teknologi; Akses Informasi; • Akses Pemasaran.
13
TENTATIP ROADMAP
Intensitas Pemilihan Produk terbaik Efektivitas Peng. Channel Penjualan & Promosi Intensitas Peng. Kualitas & Standar Produk Penentuan Sentra & Produk Unggulan Daerah
Konsolidasi & Integrasi lintas instansi terkait
2008
2009
2010
2011
2012 14
TANTANGAN KEDEPAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Lifestyle/ Gaya Hidup/ Tren Pasar sangat dinamis; HaKI; Lingkungan/ Eco-Friendly; Negara Pesaing Baru; Perdagangan semakin terbuka (Bebas); Inovasi; Sustainable; Uniqueness/ Original; Excellence; Customized.
15
PENDEKATAN OVOP SANGAT MEMBUTUHKAN KOMITMEN DAN KERJASAMA Untuk mewujudkan program pengembangan IKM dengan pendekatan OVOP : Membutuhkan : komitmen, koordinasi, kerjasama yang baik antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, KADIN/ Asosiasi, institusi pendukung dan para pelaku IKM itu sendiri sehingga IKM menjadi entitas bisnis yang sehat, kuat, maju dan berkembang.
16
KUNCI SUKSES PELAKSANAAN PENGEMBANGAN IKM PANGAN MELALUI PENDEKATAN OVOP
• Terbangunnya kesadaran masyarakat lokal ttg potensi dirinya dan daerahnya • Dikenalinya kekayaan daerah sbg harta karun yang terpendam • Ketekunan untuk mencoba, mencoba dan mencoba dengan semangat pantang menyerah dan gotong royong • Berkembang kreativitas dan inovasi masyarakat untuk mengupayakan produk dengan nilai tambah tinggi • Mengembangankan strategi pemasaran dan chanel distribusi yang menguntungkan penjualan produk • Memperkuat/fasilitasi SDM masyarakat lokal
17
SASARAN AKHIR IKM di sentra semakin mandiri; Sumber Daya Manusia di Sentra semakin profesional; Institusi pendukung (Ekspert Group) semakin kuat; Motivasi, kreativitas dan inovasi semakin berkembang; Jumlah kreasi produk IKM yang unik khas daerah, bernilai tambah tinggi berdaya saing semakin banyak; IKM semakin sehat, kuat dan berkembang; Lapangan kerja di sektor IKM semakin banyak; Kualitas hidup masyarakat semakin meningkat; Kontribusi IKM terhadap PDB / PDRB semakin meningkat; Pemerataan Pembangunan ke seluruh Wilayah Indonesia semakin meningkat. 18
PROGRAM OVOP Mapping / pendataan; Forum koordinasi; Peningkatan kemampuan SDM untuk peningkatan mutu dan keamanan produk, peningkatan kemampuan pengelolaan usaha, peningkatan teknologi; Pendampingan tenaga ahli Bantuan mesin peralatan/sarana produksi; Peningkatan pemasaran : Temu bisnis/usaha, partisipasi pameran, pembuatan katalog/leaflet Penguatan kelembagaan pendukung usaha / bisnis IKM = tenaga ahli, KUB / Asosiasi, networking dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang dll.
20