Diurna Edisi II - Paradoks di Kampus Riset

Page 1

DIURNA | www.diurnapost.com

1


2

DIURNA | www.diurnapost.com


EDITORIAL SURYA UNIVERSITY

DIURNA

EDITORIAL

M

enambahkan gelar sarjana di belakang nama adalah salah satu pertimbangan seseorang mengambil pendidikan tinggi di universitas. Apalagi Anda adalah calon lulusan dari universitas berbasis riset, salah satu keunggulan Surya University dibanding universitas lainnya di Indonesia.

Pelindung

Prof. Yohanes Surya, Ph.D

Pembina

Dr. Ir. Albert Kuhon, M.S., S.H, Leo Alexander Tambunan, S.E., M.M., Drs. Zihni Rifai, Vinna Waty Sutanto, S.Sos, M.I.Kom.

Pemimpin Umum Syahrizal Sidik

Pemimpin Redaksi Priscilla Afta Y. F.

Wakil Pemimpin Redaksi Michelle Lawrence

Sistem perkuliahan yang memadatkan beberapa mata kuliah pada satu semester dan mewajibkan mahasiswanya mengambil semester pendek untuk mata kuliah riset menunjukan bahwa kampus ini mengorientasikan mahasiswanya pada bidang akademik. Uniknya, Surya University digadang-gadangkan juga mendorong mahasiswanya aktif pada bidang nonakademik.

Sekretaris Umum Sunnaholomi Halakrispen Redaktur Pelaksana Antonius Eko Purwito Bendahara Ismaya Dwi Purbawati Editor

Universitas adalah salah satu wadah seseorang bertaruh nasib untuk melanjutkan karir di dunia masyarkat nanti. Di samping itu, sudah jelas bahwa mahasiswa merupakan aktor aktif pendukung nilai universitas yang baru berdiri hampir dua tahun yang lalu ini.

Staf Redaksi

Berawal dari hal tersebut timbul lah panggung simbiosis mutualisme antara mahasiswa dan kampus. Edisi ini DIURNA membahas apa saja yang terjadi di balik proses timbal-balik yang alihalih seharusnya menguntungkan, malah membawa kerugian untuk salah satu pihak.

Azka Nurul Kamilah, Anis Soyyati, Nida Ulfah Sa’diyyah

Layout Design

Ramdhan Febriana, Imas Dwi Masitoh

Web Maintenance

Moch. Nurul Anwar Social Media Syidik Sulistyanto Media Partner dan Iklan Abigail Florencia Cores Distribusi dan Sirkulasi M. Artha Litbang Redaksi Imam Rama Hermawan Decky Tri Isdianoor, Anisa Rahmatia, Made Zerlinda Ayundari, Ainezzahira, Dini Nur Utami, Inka Putik Puspawangi

Ilustrasi Cover Rosi Desi Sekretariat Redaksi

Lab. Digital Communicaton Surya University, 2nd Floor, Jl. Boulevard Blok O/1, Scientia Garden, Summarecon Serpong, Tangerang Banten.

Informasi dan kerjasama

Email : redaksi.diurna@gmail.com Facebook : Diurnapost Twitter : @LPM_DIURNA Instagram : @diurnapost Website : www.diurnapost.com DIURNA | www.diurnapost.com

3


ANZAC DAY

PARADOKS DI KAMPUS RISET

CONTENTS

Jelajah Indonesia Pojok Kreativitas Resensi Olahraga Inovasi Teknologi Komik DIURNA Karya Mahasiswa

4

DIURNA | www.diurnapost.com

KARYA MAHASISWA

19 26 30 32 34 37 38


DIURNA | www.diurnapost.com

5


06th Feb. 2015

Kalender Peristiwa Dunia Januari-Mei 2015 st

01 Jan. 2015

an Gender

Hari Persama

21 th Mar. 2015

unia

nD amaia

erd Hari P

04th Feb. 2015

Hari Inte rnasiona Penghap l Untuk usan Dis kriminas i Rasial th

22 Mar. 2015

edunia

Hari Kanker S

unia

r Sed ari Ai

H

6

DIURNA | www.diurnapost.com


KALENDER PERISTIWA

07 th Apr. 2015

Hari Kes

03rd May. 2015

ehatan D

Pers Sedunia n sa a b e b e K ri Ha

unia

29th May. 2015

h

22t Apr. 2015

Hari Internasional Penjaga Perdamaian PBB

mi

Hari Bu

31 th May. 2015

25th Apr. 2015 Hari Ant

i Tembak

au Duni a

Anzac Day DIURNA | www.diurnapost.com

7


PARADOKS DI KAMPUS RISET

P

endidikan merupakan amanat dari kemerdekaan yang tertera pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea terakhir, “Mencerdaskan kehidupan bangsa�. Mencerdaskan kehidupan bangsa mendorong lahirnya berbagai institusi pendidikan. Termasuk di dalamnya Universitas Surya. Universitas Surya menerapkan sistem kampus berbasis riset (research based university) yang digagas Prof. Yohanes Surya, Ph.D. Universitas Surya mengharuskan mahasiswanya di tingkat 1

8

DIURNA | www.diurnapost.com

dan 2 dilibatkan dalam penelitian dengan pusat riset (research center) yang ada. Menurut Syam Surya Syamsi, Wakil Rektor III bidang pengabdian masyarakat menjelaskan, kendati dalam perjalanannya untuk mewujudkan kampus berbasis riset yang sesuai harapan dan standar, Universitas Surya tidaklah berjalan dengan mudah. “Sistem yang diterapkan masih baru dan harus menyesuaikan dengan seluruh komponen kampus, khususnya dosen dan


LIPUTAN UTAMA

APAKAH SISTEM YANG SALAH? ATAU MAHASISWA YANG BELUM SIAP DENGAN SISTEM? Harus Fokus mahasiswa,” ujar Syam, yang juga Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Surya ini. Universitas Surya yang didirikan dua tahun lalu, menstimulus mahasiswa barunya dengan program penyetaraan pendidikan atau matrikulasi. Setelah menyelesaikan program tersebut, mahasiswa dibekali dengan pendalaman teori dan konsep sesuai dengan disiplin keilmuannya masing-masing.

Berbagai tanggapan hadir di kalangan mahasiswa mengenai riset di Universitas Surya. Judika Herianto Gultom, Mahasiswa Human Computer Interaction misalnya yang mengambil riset fitting room, ia ditugaskan untuk mencari tahu dan membaca jurnal-jurnal mengenai topik tentang fitting room. “Dosen pembimbing sangat membantu riset ini, ke depannya saya akan menciptakan prototype dari hasil riset,” ujarnya. DIURNA | www.diurnapost.com

9


LIPUTAN UTAMA

Paradoks di Kampus Riset Dari mahasiswa dan dosen yang terdaftar di awal pendirian kampus, di antaranya banyak yang mengundurkan diri dari Universitas Surya. Billy Anjawara, mahasiswa Green Economy 2013 menyesalkan mengapa kampus tidak mempertahankan dosen-dosen yang memiliki kinerja bagus. “Saya menyayangkan dengan dosen-dosen yang memiliki kredebilitas dan kompetensi yang tinggi tapi tidak dipertahankan oleh kampus,” ujarnya. Ketika dikonfirmasi, Syam Surya menanggapi fenomena tersebut. “Kami tidak mengejar semata-mata kuantitas jumlah, namun kita mengejar kualitas,” ujarnya. Syam menuturkan, saat ini pihak kampus terus berbenah dalam memperbaiki sistem kampus dan bersabar membimbing para mahasiswa yang masih bertahan hingga menyelesaikan studinya agar menjadi researcher yang berkualitas.

Sistem atau mahasiswa yang belum siap? Penerapan sistem trisemester membuat mahasiswa disibukkan dengan jadwal perkuliahan yang padat, penelitian di pusat riset, serta “tuntutan” dengan indeks prestasi yang tinggi. Sebagian besar mahasiswa yang mengikuti program beasiswa harus belajar lebih giat, karena jika tidak memenuhi indeks prestasi yang ditentukan, beasiswanya akan dicabut.

10

DIURNA | www.diurnapost.com

Kondisi seperti ini menjadi dua sisi yang berbeda. Ketika kampus mengharapkan mahasiswanya untuk tidak hanya pandai di bidang akademik, tetapi juga mengharuskan mahasiswanya untuk juga aktif di bidang non-akademik di tengah terbatasnya sarana dan prasarana kampus yang tersedia. Hal ini berdampak langsung bagi mahasiswa yang ada di unit kegiatan mahasiswa (UKM). Richard, misalnya, pengurus UKM Basket Surya mengeluh dengan keinginan pihak kampus yang menginginkan UKMnya berprestasi. Tetapi, saat ini belum tersedia fasilitas lapangan yang memadai untuk latihan rutin. “Mana mungkin kita bisa ikut turnamen dan kejuaraan, kalau tempat latihannya aja gak ada,” ujarnya. Fenomena itu, merupakan refleksi agar pihak kampus terus berbenah, agar kampus menghasilkan sumber daya lulusan mahasiswanya yang tidak hanya menguasai bidang keilmuannya (science) saja di kampus berbasis riset, tetapi memfasilitasi bagi penerapan softksills, pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan minat bagi mahasiswanya.

Penulis: Imam Rama Hermawan/ Syidik Sulistyanto/ Syahrizal Sidik

Editor: Azka Nurul Kamilah


OPINI

Indonesia Kecil di Kampus Kami “…Revolusi mental menciptakan paradigma, budaya politik, dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya Nusantara, bersahaja, dan berkesinambungan…” — Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia 2014—2019

P

residen Joko Widodo mencanangkan gagasan “Revolusi Mental”, sebuah gagasan yang harus menjadi gerakan nasional bangsa ini agar benar-benar merdeka, adil, dan makmur. Indonesia harus bisa mengendalikan masa depan bangsanya sendiri. Dalam melaksanakan “Revolusi Mental” itu, Jokowi terinspirasi dengan konsep Trisakti yang digagas Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963 dengan tiga pilarnya, ”Indonesia yang berdaulat secara politik”, ”Indonesia yang mandiri secara ekonomi”, dan ”Indonesia yang berkepribadian secara sosial-budaya”. Perlu dicermati, gagasan “Revolusi Mental” bagi bangsa ini bukan hanya sebatas wacana. “Revolusi Mental” bisa menjadi alat bagi segenap elemen bangsa ini, untuk kembali menunjukkan identitas Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Jika bercermin pada realitas, ironi kita saat ini melihat betapa karut marutnya bangsa ini dengan kegaduhan politik, penegakan hukum yang timpang,

aksi korupsi yang terus merenggut para elite penguasa. Tanpa diiringi langkah yang nyata, “Revolusi Mental” hanya akan menjadi “pepesan kosong”. Perlu adanya dorongan yang dilakukan oleh segenap masyarakat kita, di semua lini dan elemen; mulai dari para penguasa hingga rakyatnya. Salah satu medium yang dapat dilakukan dalam “memupuk” nilainilai “Revolusi Mental” adalah melalui pendidikan. Mental bangsa ini, ditentukan oleh para generasi penerusnya. Melalui pendidikanlah, generasi penerus bangsa ini dipupuk nilai-nilai kebaikan untuk mengenal bangsanya, mencintai tanah airnya, dan akhirnya mau mengabdi untuk negerinya. Di kampus kami, Universitas Surya mengenal kredo sebagai kampus dengan “Delapan Pilar Indonesia Jaya” – sebuah upaya untuk mengembalikan kejayaan Indonesia dengan nilai nilai yang menjadi visi Universitas Surya menuju Indonesia Jaya — delapan pilar itu antara lain; integritas, loyalitas, kebhinekaan, kebersamaan, optimisme, kegigihan, keunggulan dan keberlanjutan. DIURNA | www.diurnapost.com

11


OPINI

Ilustrasi: Ramdhan Febriana, Stephen Finn

Indonesia Kecil

U

niversitas Surya, sebagai kampus berbasis riset pertama di Indonesia, digagas oleh Prof. Yohanes Surya Ph.D, tokoh pendiri Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Di mana dengan tangan dinginnya, ia berhasil membimbing anakanak Indonesia untuk meraih prestasi di ajang Olimpiade tingkat regional, maupun dunia.

Kegemilangan ini, mendasari setiap mahasiswanya untuk memacu diri berinovasi dan berprestasi. Tak ayal, kampus “Indonesia Jaya” ini adalah refleksi dari “Indonesia kecil” di mana mahasiswanya, yang beragam, membentang secara geografinya berasal dari Aceh hingga Papua. Keragaman itulah yang menjadi ciri khas ini, sejalan dengan cita-citanya membangun kampus Indonesia Jaya. 12

DIURNA | www.diurnapost.com

Satu dari delapan pilar Indonesia Jaya itu adalah kebhinekaan (diversity). Kebhinekaan di kampus kami tercermin dalam keseharian mahasiswa yang beragama. Salah satunya melalui acara Gebyar Pemuda Surya (Gapura), di mana ditampilkannya seluruh kebudayaan Nusantara. Kebudayaan Indonesia mulai dari tarian, nyanyian, hingga permainan tradisional sebagai identitas budaya kedaerahan. Ada yang menarik, dari pagelaran itu, mahasiswa Universitas Surya antusias ikut berpartisipasi dari semua penampilan budaya-budaya, mulai dari Aceh hingga Papua. Tidak ada yang mengolok-olokkan budaya lain, tetapi larut dalam keberagaman dan kebersamaan. Semangat kebihekaan inilah yang menjadi spirit kami, untuk menjunjung tinggi keberagaman, yang selaras dengan pilar kebhinekaan yang ada di Indonesia Jaya. Seperti yang diungkapkan Jokowi, “Revolusi Mental” haruslah tetap sesuai dengan budaya Nusantara. Bukan begitu? Semoga. Penulis: Syahrizal Sidik


TOKOH

Profesor Nelson: Jadilah Generasi yang Membanggakan

Prof. Nelson Tansu di usianya yang relatif muda telah diangkat menjadi profesor termuda di Lehigh University, Pennsylvania, USA. Nelson tercatat sebagai profesor termuda Amerika Serikat yang memiliki hak paten di Amerika Serikat di bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers. Tak banyak yang mengetahui Prof. Nelson merupakan orang Indonesia, lelaki tampan dengan sejuta kharisma kelahiran Medan, 20 Oktober 1977. Nelson berasal dari kalangan keluarga yang berpendidikan, orang tuanya merupakan lulusan terbaik Universitas Jerman yang memberikan banyak pelajaran kepada Nelson akan bersungguh-sungguh dalam mengejar prestasi serta membanggakan Indonesia. Setidaknya belum 1 dekade ia di Amerika serikat sudah mendapatkan gelar profesor di negeri Paman Sam tersebut. Nelson merupakan lulusan terbaik SMU Sutomo 1 Medan dan menjadi finalis Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), setelah tamat SMA ia mendapatkan beasiswa dari Bohn’s Scholarship pada jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika di Winconsin-Madison University, USA.

Dengan meraih gelar bachelor summa cum laude kurang dari 3 tahun, ia melajutkan ke jenjang pendidikan doktor pada universitas yang sama dan merai gelarnya pada tahun 2003. Semasa ia bergelut untuk mendapatkan gelar tersebut, banyak prestasi yang ia torehkan, di antaranya adalah WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitan doktornya di bidang photonics, optoelectronics, dan semiconductor nanostructires juga meraih penghargaan tertinggi di departemennya, yakni The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award. DIURNA | www.diurnapost.com

13


TOKOH

Profesor Muda Segudang Prestasi

N

elson menjadi profesor di Lehigh University, Pennsylvania, USA. Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Prof Nelson telah memperoleh 11 penghargaan dan tiga hak paten atas penemuan risetnya. Prof. Nelson sangat berharap untuk generasi Indonesia harus lebih giat, rajin, berani jangan malu dan membanggakan. Ia sangat yakin bahwa banyak beribu-ribu orang luar biasa dari Indonesia dan benih - benih yang sanggup mengguncang dunia.

14

DIURNA | www.diurnapost.com

Prof. Nelson sendiri mengagumi Prof Yohannes Surya, Prof. Romolus Godang serta Prof. R Rahmat yang merupakan ilmuwan senior di bidang fisika Internasional, atas dedikasi dan prestasi yang ditorehkan para profesor asal Indonesia itu, sehingga menjadikannya motivasi agar dapat menjadi orang yang lebih dan dapat membanggakan Indonesia. “Menurut saya, keberhasilan bukanlah berasal dari tingkat kepintaran. Saya sendiri tidak pernah merasa bahwa saya sendiri lebih cerdas atau lebih dari yang lainnya terutama orang-orang Indonesia lainnya. Sebenarnya menurut saya, saya biasa-biasa saja tetapi saya memang orang yang rajin kerja keras dan mungkin akan sikap saya sehingga akan membawa suana positif. Jadi, menurut saya, kerja keras dan fokus yang luar biasa adalah kunci dari keberhasilan.� Penulis: M. Artha Editor: Syahrizal Sidik


INFO KAMPUS

JUNE, BEM SU Proudly Present SA2S 2015

S

A2S (Sport, Art, and Academic) adalah kegiatan perlombaan tahunan di Surya University dalam bidang olahraga, sains, dan akademik. Selain untuk meningkatkan dan mewadahi mahasiswa dalam mengembangkan bakat di bidang seni, akademik, dan olahraga, lomba ini bertujuan untuk merebutkan piala bergilir antarprodi. Acara yang digelar untuk menciptakan rasa kebersamaan, optimisme, dan semangat kerja keras diantara mahasiswa pada tahun ini bertema “Freshen Up Your Body, Mind and Creativity”. Tema ini dibuat karena acaranya diselenggarakan diantara Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. “Untuk menyegarkan mahasiswa dari kepadatan jadwal kuliah,” ungkap Vina, Ketua Panitia SA2S. Opening Event SA2S akan dilaksanakan pada (08/06) dan Closing Event pada (13/06) bersamaan dengan kegiatan SU-Run, pengumuman pemenang perlombaan, dan piala bergilir SA2S. Menariknya, kali ini SA2S akan menggelar lomba got talent pada bidang seni, kompetisi benar atau salah, dan

debat Indonesia pada bidang akademik yang tidak ada pada tahun sebelumnya. SA2S akan diselenggarakan di Kampus Surya University terkecuali perlombaan olahraga yang bertempatkan di gor olahraga atau lapangan eksternal lainnya. Untuk mahasiswa Surya University yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan SA2S dapat menghubungi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) masing-masing, karena pihak BEM akan mensosialisasikan kegiatan SA2S pada HMPS sekaligus membagikan formulir pendaftaran untuk mengikuti kegiatan SA2S. Pengembalian formulir dapat dilakukan pada booth yang akan disediakan pihak BEM Surya University pada Mei 2015. Seru sekali bukan kegiatannya? Tunggu apa lagi, Come and Join SA2S 2015. Info lebih lanjut dapat menghubungi: Facebook: Bem Surya University Twitter: @BEMSurya Instagram: @bem_surya Line: @SNP6484Z Penulis: NIda Ulfah Editor: Azka Nurul Kamilah

DIURNA | www.diurnapost.com 15 Penulis : Nida Editor : Priscilla Afta


MENYAMBUT MUDA MUDI SURYA UNIVERSITY 2015 Muda Mudi Surya University (MMSU) 2015 merupakan salah satu acara yang akan diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surya University. Pada awalnya, MMSU diadakan sebagai salah satu bagian dari acara Sumpah Pemuda 2014. Tahun ini BEM membuat acara tersebut menjadi besar, sebagai ajang untuk memilih duta kampus. Ambassador atau duta kampus biasanya akan dilibatkan dalam berbagai acara marketing untuk mempromosikan kampus tersebut. Kampus lain yang memiliki acara sebagai pencarian duta kampus ialah Miss UMN, Miss UPH, Miss and Mr. LSPR. Felita Setiawan Ketua BEM 2015 mengatakan bahwa akan membuat acara seperti kampus lain namun disesuaikan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan di Surya University, yaitu delapan pilar Indonesia Jaya. “Tujuan paling utama MMSU adalah sebagai marketing. Kenapa nggak kita coba, karena kita kampus baru, kita punya anak-anak luar biasa yang bertalenta untuk ikut acara seperti ini,” tambah Felita yang juga penanggungjawab MMSU 2015 itu. MMSU 2015 akan menjadi media untuk mengembangkan sisi kreatif, inovatif, dan keberanian dari mahasiswa.Pendaftaran Muda Mudi Surya University dimulai pada tanggal

16

DIURNA | www.diurnapost.com

23 April 2015 hingga 6 Mei 2015. Batas pengembalian formulir berakhir pada tanggal 7 Mei 2015. “Para pendaftar akan mendapatkan materi yang banyak, akan dapat pembekalan yang banyak, pelajaran baru, pengalaman baru, dan juga bisa memasukkan fortofolio ikut acara seperti ini,” ucap Bradley Gunawan Ketua Pelaksana MMSU 2015. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh para Mahasiswa Surya University. Pertama adalah exposure eksternal karena tempat yang juga di luar kampus. Kedua, ada juri-juri yang kompeten, seperti HiLo Ambassador, L-Men of The Year, finalis Puteri dan Miss Indonesia, koko-cici Jakarta, dan AbangNone Jakarta. Terakhir, adalah kelas pengembangan. “Kriteria MMSU yang dicari ialah yang harus memiliki 4A, yaitu Appitude, Attitude, Appearance, dan Ability. Kita harus mencari orang yang memiliki kecerdasan, perilakunya yang baik, memiliki kemampuan, dan penampilan yang bisa menempatkan diri di mana saja,” papar Arsal Ketua Management MMSU 2015. Penulis: Krispen Foto: Krispen


INFO KAMPUS

APA KATA MEREKA TENTANG MUDA MUDI SURYA? Karina Kurnia, Mahasiswi Technopreneurship 2013

Saya daftar MMSU dikarenakan ingin menjadi contoh untuk mahasiswa lain dan saya ingin menjadi seorang mudi yang memiliki representatif di mata orang lain. Menurut saya, acara ini adalah event yang bergengsi di SU dan melalui acara ini saya juga belajar berperilaku baik, tak hanya beauty in brain but beauty in fisic and behavior. Benefit yang saya dapatkan bila saya mengikuti Muda Mudi Surya adalah saya dapat menambah wawasan saya dalam bidang personality, dan saya dapat belajar berpikir kritis untuk memperkenalkan Surya University di kancah Indonesia.

Menurut saya acara MMSU tahun ini berbeda dangan tahun lalu dengan konsep acara yang dibuat oleh seluruh panitia yang bekerja keras dalam membuat acara yang terkesan mewah dan elegan.

Arifatah Mahasiswa Biotechnology and Neuroscience 2014

Bagian publikasi pun lebih bekerja keras sehingga hampir seluruh mahasiswa mengetahui adanya kegiatan ini. Saya mendaftar pun karena tahun ini lebih tersiapkan dan sudah terlihat jelas.

Dimitry Ratulangie Ichwan Mahasiswa Environment Engineering

Menurut saya, ajang Muda Mudi Surya University ini dapat memperkenalkan kampus kita ke dunia luar.

DIURNA | www.diurnapost.com

17


INFO KAMPUS

Pemimpin Hebat Pemimpin Berdampak Bagaimana jika suatu organisasi tidak memiliki pemimpin? Layaknya tubuh yang tidak memiliki kepala bukan? Pemimpin seperti apa yang menjadi kriteria pembawa dampak hebat dalam setiap keputusannya? Majelis Permusyawarahan Mahasiswa (MPM) Surya University (SU), belum lama ini telah mengadakan suatu pelatihan kepemimpinan bernama PELEDAK (Pelatihan Pemimpin Berdampak). Pelatihan ini bertujuan untuk menanamkan delapan pilar Indonesia Jaya yaitu Loyalty, Integrity, Frontier, Teamwork, Plurar, Optimism, Sustainibility, dan Hardwork. Delapan pilar tersebut sengaja ditanamkan kepada para peserta PELEDAK sebagai dasar sikap seorang calon pemimpin. PELEDAK kali ini mengusung tema “Pemimpin hebat pemimpin berdampak�. Pelatihan ini terdiri dari tiga serangkaian kegiatan.

Pertama, kegiatan yang berlansung secara In-house bertempat di Auditorium (28/03). Pada kegiatan ini, pelatihan kepemimpinan dikemas dalam bentuk seminar. Tujuannya adalah untuk menanamkan materi kepemimpinan delapan pilar Indonesia Jaya kepada seluruh delegasi Organisasi Kemahasiswaan baik BEM ataupun HMPS SU. (Kegiatan LDK Pertama: In-house) Kedua, kegiatan yang berlangsung secara Outdoor pada 25-26 April yang lalu. Pelatihan kepemimpinan ini dilakukan melalui kegiatan outbound dan team bulding bertempat di D’Jungle Cisarua Bogor. Ketiga, melakukan pengabdian masyarakat pada bulan Mei di Desa Singabangsa, Bogor. Pengabdian masyarakat ini merupakan sarana aplikasi dari materi-materi kepemimpinan yang telah diperoleh sebelumnya. Dengan berakhirnya kegiatan PELEDAK, semoga pemimpin yang memiliki landasan semangat Indonesia Jaya bukanlah hanya sebatas anganangan belaka. Bagi mahasiswa Surya University yang tidak mengikuti kegiatan tersebut dan tidak mendapatkan kesempatan menjadi pemimpin saat ini, jadilah pemantau perkembangan pemimpin mahasiswa di SU. Persiapkan dirimu untuk menjadi generasi pemimpin hebat dan pemimpin yang berdampak di universitas SU pada tahun selanjutnya. Salam Indonesia Jaya! For more information : FB : MPM Surya University Twitter : @mpmsurya Picture Source : FB Su-Civitas Penulis: Priscila Afta

18

DIURNA | www.diurnapost.com

Editor: Azka Nurul Kamilah


JELAJAH INDONESIA

Ilustrasi foto: Imas Dwi

Selamat Datang Kembali Hari Kebangkitan Nasional!

Salam Jas Merah! Teman-teman satu tanah air, apa kabar? Teman-teman tahu ga sih? Tanggal 20 Mei kemarin, Indonesia baru saja memeringati hari Kebangkitan Nasional loh. Kebangkitan Nasional merupakan peristiwa penting bagi bangsa Indonesia. Melalui kebangkitan nasional inilah, semangat persatuan, kesatuan, disertai kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia mulai terbentuk. Kebangkitan Nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi

DIURNA | www.diurnapost.com

19


Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini didirikan Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeraji dan Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pada awalnya berdiri, Boedi Oetomo bukan organisasi politik, tetapi lebih kepada organisasi yang bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional Budi Oetomo mengadakan kongres pertama kali di Yogyakarta, pada tanggal 5 Oktober 1908. Isi kongres tersebut adalah penetapan tujuan berdirinya organisasi yaitu kemajuan yang harmonis antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik, industri serta kebudayaan. Setelah Boedi Oetomo melebarkan sayapnya di organisasi non politik di Indonesia, dari situlah mulai banyak muncul organisasi-organisasi dan pergerakan rakyat yang menuntut untuk kemerdekaan Indonesia. Berturut-turut setelah Boedi Oetomo didirikan pada tahun 1908 diikuti berdirinya Partai Politik pertama di Indonesia. Seperti Indische Partij pada tahun 1912, kemudian pada tahun yang

20

DIURNA | www.diurnapost.com

sama Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo. KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta, Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. Serta mencapai puncaknya pada tahun 1928 yaitu dengan kebangkitan pemuda Indonesia ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda. Karena dianggap sebagai organisasi yang menjadi pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnya maka tanggal kelahiran Boedi Oetomo yaitu 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Peran Pemuda dan Kebangkitan Nasional “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.� – Ir. Soekarno (Presiden Pertama RI) Setelah 107 tahun, kini esensi dari kebangkitan nasional di Indonesia sudah mulai berubah. Khususnya bagi para pemuda Indonesia saat ini. Semangat nasionalisme dan rasa peduli akan nasib bangsa sudah mulai luntur. Banyak dari pemuda sudah lupa di mana ia dilahirkan


JELAJAH INDONESIA Fakta-fakta tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908. -Perjuangan Bangsa Indonesia sebelum tahun 1908: 1. Perlawanan secara sporadis dan tidak serentak. 2. Perlawanan dipimpin oleh pimpinan karismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan. 3. Sebelum masa 1908 perlawanan menggunakan kekerasan senjata. 4. Para pejuang di adu domba oleh penjajah. -Perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908: 1. Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan. 2. Para pemimpin berasal dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan. 3. Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan tidak bersifat kedaerahan lagi.

dan mereka banyak tak paham tentang sejarah bangsanya sendiri. Namun, setidaknya pemuda diharapkan tahu tentang kebutuhan bangsa, yaitu bagaimana memaknai dan mengisi kemerdekaan yang dulu diperjuangkan oleh pendahulu kita. Seperti kata Bung Karno di atas, lawan yang perlu kita taklukan saat ini adalah diri kita sendiri yang merupakan Bangsa Indonesia. Kita adalah Bangsa Indonesia, sebelum kita mengomentari orang lain, lebih baik kita memperbaiki dan mempercantik diri. Sepantasnya kita memeringati momen bersejarah Hari Kebangkitan Nasional bukan sebagai simbol perayaan tahunan semata. Namun, lebih penting dari itu Hari Kebangkitan Nasional merupakan titik balik bagi pemuda Indonesia untuk

bangkit dari tidur lelapnya. Karena Negara Indonesia saat ini sangat butuh peran aktif dari para pemuda untuk menjaganya agar kondisi Indonesia yang dicita-citakan oleh para pendahulu tetap terjaga. Indonesia tetap menjadi Negara berdaulat, merdeka, dan rakyatnya hidup dalam persatuan dan kesatuan.

“Yang paling tepat mengambil peran saat ini adalah pemuda, karena mereka yang harus jadi pelopor peradaban baru. Jadi, Yuk, teman-teman, mari kita sama-sama berpegangan tangan terus berinovasi dan berkarya!� Selamat Hari Kebangkitan Nasional 2015! Bangkitlah Pemuda Indonesia! Penulis: Priscilla Afta

Syidik Sulistyanto

DIURNA | www.diurnapost.com

21


MENDAKI GUNUNG, UTA GUNUNG UTA

B

agi Anda pecinta alam, mendaki gunung merupakan kegiatan yang pasti ada dalam list Anda ketika waktu luang tiba. Namun, berhati-hatilah ketika Anda melakukan hobi tersebut, jangan sampai hobi yang seharusnya menyenangkan alihalih membawa petaka, bahkan duka bagi kerabat tercinta. Alam semsesta memang diciptakan dengan berbagai keindahan dan keunikan. Tidak heran bagi kita untuk takjub dan terpesona oleh keindahan buatan tangan Tuhan yang maha kuasa tersebut. Apalagi jika sejatinya Anda adalah pemilik jiwa petualang, tantangan terbesar bagi Anda

22

DIURNA | www.diurnapost.com

tidak lain adalah menaklukan alam bebas. Kebanyakan dari pemilik jiwa petualang ini adalah mahasiswa, yang juga merupakan salah satu pendaki aktif. Nah, dalam kurun tiga tahun terakhir ini, pendakian gunung di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan setiap weekend gunung-gunung tak pernah sepi dikunjungi oleh para pendaki. Namun, sangat disesali banyak dari para pendaki ini yang tidak mengetahui tentang bahaya dan peraturan-peraturan yang ada di dalam pendakian. Dalam dua bulan terakhir ini saja, terhitung dua orang pendaki mahasiswa asal Jogja dikabarkan meninggal.


JELAJAH INDONESIA

AMAKAN KESELAMATAN KESELAMATAN AMAKAN Bersahabatlah dengan gunung Gunung itu bukan wahana permainan. Ada banyak peraturan yang perlu orang-orang ketahui untuk mendaki gunung dengan selamat. Kita tidak bisa seenaknya berekreasi di atas gunung. Salah-salah yang ada gunung menjadi ancaman bagi kita sekaligus membahayakan. Keselamatan pendaki sangat diutamakan, sebab apapun alasannya gunung bukanlah tempat yang bisa didaki hanya dengan modal semangat saja. Tidak sedikit pendaki yang mengalami kecelakaan, bahkan kehilangan nyawa. Hal itu disebabkan oleh faktor alam maupun faktor kesalahan manusia.

Singkirkan hal keselamatan

Salah

konyol,

satu

menggegerkan

utamakan

kabar

akhir-akhir

ini

yang datang

dari Eri Yunianto, Mahasiswa Universitas Atmajaya. Eri ini dikabarkan jatuh ke dalam kawah Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta sehabis berfoto ria.

Dalam melakukan kegiatan alam,

seperti mendaki gunung, utamakanlah keselamatan Anda. Jauhkan hal-hal konyol yang justru membahayakan diri sendiri. Jika ingin mengabadikan momen ketika mendaki gunung lewat sebuah foto, pastikan bahwa keselamatan menjadi hal yang utama. DIURNA | www.diurnapost.com

23


Sementara itu, rata-rata pendakian yang dituju saat ini sudah jauh dari esensi dari pendaki itu sendiri. Seperti yang terjadi pada Eri, sebenarnya peraturan dari Tim SAR Merapi sudah melarang tiap pendaki untuk melakukan pendakian sampai puncak, dan hanya diperbolehkan sampai Pasar Bubar. Namun, karena kurang patuhnya dengan larangan tersebut sehingga terjadilah hal yang diluar dugaan seperti yang dialami oleh Eri. Pahami medan di gunung

24

DIURNA | www.diurnapost.com

Hal yang harus diperhatikan juga dalam mendaki gunung adalah paham tentang medan yang ada dilapangan. Pelajari atau mencari tahu tentang kondisi maupun lokasi gunung yang akan didaki terlebih dahulu sebelum melakukannya. Hal ini merupakan persiapan penting sebelum mendaki gunung tujuan Anda. Sebab, tiap-tiap gunung punya jalur pendakian yang berbeda-beda. Di Gunung Kerinci misalnya, mayoritas medan pendakian di sana adalah pasir dan lumpur.


JELAJAH INDONESIA

Di Gunung Rinjani, Anda harus jalan menanjak dengan medan perjalanan yang hampir 45 derajat. Persiapkan stamina dan logistik Jika gunung adalah tempat yang ingin Anda kunjungi, pastikan Anda mempersiapkan stamina dan logistik dengan tepat. Pastikan stamina kuat, jangan pergi ketika Anda sedang mengalami

stamina yang kurang fit. Logistik seperti makanan dan alat-alat pedakian pun perlu di siapkan dengan matang, persiapkan untuk kemungkinan yang terburuk agar Anda dapat survive di atas gunung yang liar. Penulis: Priscilla Afta

Syidik Sulistyanto

DIURNA | www.diurnapost.com

25


ADELAIDE SKY

Dan aku akan mendengar langkah kakiku di bawah langit Adelaide. Apakah kau cukup baik untuk mengingatku? Aku kembali lagi ke Indonesia setelah bertahan hidup di Australia Selatan. Di pintu keluar bandara ada seseorang yang menungguku dengan senyuman. Kebetulan kontrakannya tak jauh dari bandara dan dia pun ingin berjumpa denganku. Kami hanyalah teman, meski aku berharap lebih. “Apa kabarmu?” Aku tersenyum mendengar pertanyaannya. Dia tambah tinggi dan senyuman itu masih tetap seperti dulu, manis. “Baik-baik saja. Kamu?” “Sama sepertimu,” jawabnya sambil meraih tas jinjingku. “Bagaimana Australia?” “Banyak kenangan dan pengalaman. Tapi tak akan bisa membuatku rindu seperti aku merindukan Indonesia. Kuliahmu bagaimana?” Kami berjalan meninggalkan hiruk pikuk bandara dan masuk ke dalam taxi.

26

DIURNA | www.diurnapost.com

Dia mendesah mendengar pertanyaanku. “Masih sama seperti pertama kali aku masuk ke kampus itu. Kamu mau langsung pulang?” “Iya, ingin istirahat. Nanti malam akan ada acara reunian kecil-kecilan. Kamu ikut, kan?” “Tentu, dong. Mau dijemput?” Aku menggeleng pelan. “Aku minta antar saja nanti.” Saat taxi menurunkannya di depan rumahnya, aku melambai sambil tersenyum. Entah mengapa aku bisa berulang kali terpesona karena senyuman itu. *** Namanya Imron. Teman waktu SMA dulu. Dia, dia berbeda. Meski banyak yang bilang dia ‘gila’. Saat aku terbang meninggalkan Indonesia, dia ikut mengantar ke bandara bersama temanteman yang lain. Dia memberiku cendera mata, katanya agar aku tak lupa Indonesia. Gantungan tas berbentuk peta Indonesia dia sematkan di tanganku saat aku hendak masuk ke ruang tunggu. Sedang yang lain


POJOK KREATIVITAS memberiku potret foto yang diambil satu hari sebelum keberangkatanku. “Hei, orang asing. Kapan balik?” Meski sudah bertahun-tahun, setiap kali kumpul kami selalu memilih kafe Tua. Kafe di mana tersimpan banyak kenangan, termasuk kenangan saat perasaan tulus harus mengalah dan terkubur dalam. “Halo, Iren. Tadi siang, dijemput Imron. Kalian tega gak datang jemput,” kataku. “Maaf, Neng. Tadi kita pada sibuk ngurusin tugas akhir. Kebetulan Imron lagi nganggur. Bawa oleh-oleh apa?” Aku tersenyum masam. “Gak ada oleh-oleh,” jawabku ketus. Dari gerbang kafe, Imron turun dari taxi dan melambai ke arah kami. Setelannya terlihat santai. “Bro, tumben telat,” sindir Candra. Sejak SMA Imron memang terkenal suka terlambat tapi nilainya selalu bagus. Dia juga selalu cuek terhadap hal-hal yang menurutku kompleks. “Kamu kapan datang?” “Imron, di sini yang ada bukan cuma Ohana saja, jadi jangan pilih kasih gitu, ya,” sindir Iren. Imron tertawa paksa. “Iya, kalian kapan datang?” “Basi, ah.” Pertemuan kali itu bisa menuntaskan rasa rinduku pada mereka, terlebih lagi pada Iren. Kami terpisah dua tahun lamanya. Komunikasi pun jarang karena kesibukkan kami di dunia masingmasing. Aku dengan rentetan hafalan saraf, Iren dengan buku-buku mesinnya. Selain Iren, tak ada lagi yang tahu tentang perasaanku. Bagaimana aku berusaha untuk terlihat biasa saja saat kami duduk bersama dan berbincang tentang hal-hal di masa lalu. Dan perlahan-

lahan perasaan itu mulai membuat semua orang curiga denganku. Ini bukan salahku, ini karena waktu. “Ohana, kamu kapan balik ke Australia?” tanya Candra. Selalu ada yang aneh setiap kali Imron memandang ke arahku, menunggu. “Minggu depan sudah balik lagi. Tugastugasku belum selesai, dan harus dikumpulkan dua minggu lagi. Aku ke sini itu karena ambil cuti, walaupun hanya sebentar tapi tak apalah. Bisa bertemu kalian saja itu sudah cukup.” “Balik ke Indonesia kapan?” Bagi setiap perempuan, tidak berharap ketika seseorang memberikan kesempatan untuk berharap itu sulit. Aku tak tahu pasti perasaan Imron bagaimana, tapi cara dia bertutur padaku serasa berbeda dengan yang lain. “Entahlah. Bisa bertahun-tahun nanti. Ingin sukses dulu sebelum pulang mengabdi di negara sendiri,” jawabku. Saat pertemuan itu berakhir, kami berpelukan satu sama lain. Dan sikap canggung kembali hadri saat tiba giliranku dengan Imron. Tapi dia merangkulku dengan senyuman, menepuk pundakku pelan, dan dengan harapan yang tertahan aku balas merangkulnya. *** Dua tahun lalu, sebelum aku memutuskan untuk terbang ke Australia, aku bertemu dengan Imron di kafe Tua. Hanya kami berdua, tak ada Iren dan Candra. Kalimat yang sudah kusiapkan sebelumnya, buyar begitu saja saat melihatnya datang dengan setangkai bunga mawar merah. Dia tak langsung memberikannya padaku, alih-alih menaruh bunga itu di atas meja. Setiap candaan yang dia keluarkan tak mampu mengusir rasa gugupku. Aku tertawa, tapi debaran itu masih terasa DIURNA | www.diurnapost.com

27


POJOK KREATIVITAS jelas. Lalu, tiba-tiba dia memberiku kesempatan untuk berbicara. Kursi kayu seakaan hilang keseimbangan dan ingin menghempaskan tubuhku ke lantai, tapi aku berusaha mengontrol perasaanku. “Well, I love you,” ujarku pelan. Imron mengangguk mengerti. “Ini bunga, kalau bisa bawa saja ke Australia. Siapa tahu bisa tumbuh di sana.” Aku tersenyum dan memegang kelopak bunga di hadapanku. “Terima kasih.” Entah mengapa, dia suka sekali mengangguk malam itu. Tanpa ada ucapan yang keluar dari mulutnya. “If you want to leave, take your heart with you. Don’t leave it here, because I won’t keep it.” Kalimat itu begitu jelas dia ucapkan. Tak panjang memang, tapi maknanya cukup jelas membuatku mengerti bahwa hatiku tak punya tempat di kehidupannya. *** Kepergianku yang ke dua kalinya tak seheboh yang pertama. Mereka bertiga tetap hadir di bandara meski tak punya sesuatu untuk kubawa serta. Iren masih dengan air matanya, Candra dengan senyum getirnya, dan Imron dengan sikap tenangnya. Saat aku melangkah ke ruang tunggu, aku berbalik untuk menatap mereka. Berharap ini bukan terkahir kali aku melihat mereka bertiga. “Ohana, masih ingat bunga mawar yang kuberi dua tahun lalu?” Imron berteriak. Aku mengangguk dan tersenyum tipis. “Itu bunga dari Candra, bukan dariku.” “Terima kasih,” gumamku bergetar. Dari jauh aku tahu dia pun bergetar. Tapi persahabatan kami membuatnya tetap berdiri tegap dan tersenyum lebar.

28

DIURNA | www.diurnapost.com Penulis: Wika Wulandari (Biotechnology and Neuroscience,2014)


DIURNA | www.diurnapost.com

29


The Tokyo Zodiac Judul buku : The Tokyo Zodiac Murder Judul asli

:

Senseijutsu Satsujinjiken Penulis : Shoji Shimada Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun : 2012 Tebal buku : 360 halaman

30

DIURNA | www.diurnapost.com

E

mpat anak serta dua keponakan Heikichi Umezawa yang merupakan seniman menghilang dalam waktu yang bersamaan setelah ditemukannya catatan dari Heikichi yang merencanakan pembunuhan kepada enam wanita. Di dalam catatannya, ia mengatakan bahwa ia akan membuat Azoth dari potongan tubuh mereka. Azoth merupakan sosok wanita sempurna yang bisa dibuat melalui enam perempuan dengan zodiak tertentu. Tak lama setelah itu, mulai bermunculanlah mayatmayat dengan beberapa potongan tubuh yang hilang milik keenam gadis itu. Lokasi serta seluruh pembunuhan yang direncanakan Heikichi sama percis dengan kasus pembunuhan berantai itu. Namun, disaat seluruh bukti serta kemungkinan yang ada, kasus itu hanya berakhir di jalan buntu. Faktanya, Heikichi Umezawa telah tewas terbunuh di studionya yang terkunci sebelum kasus pembunuhan terhadap putri serta keponakannya dilaksanakan. Lalu siapakah yang membunuh keenam wanita tersebut? Selama empat puluh tahun kasus pembunuhan zodiac di Tokyo belum bisa dipecahkan. Lalu pada tahun 1979,


RESENSI dokumen diserahkan kepada Kiyoshi Mitarai yang merupakan seorang astrolog sekaligus detektif. Didampingi oleh Kazumi Ishioka yang merupakan ilustrator, keduanya berusaha memecahkan siapa dalang dibalik Pembunuhan Zodiac Tokyo serta identitas asli sang pencipta Azoth.

dari Kiyoshi. Walaupun di dalam novel ini kedua karakter utama tersbut sedikit mirip dengan karakter Sherlock Holmes dan Dr. Watson, namun Soji Shimada memberikan beberapa perbedaan yang besar antara karakter Kiyoshi-Kazumi dan HolmesWatson.

The Tokyo Zodiac Murders merupakan novel yang diciptakan oleh Soji Shimada yang merupakan penulis novel detektif ternama asal Jepang. Jika kita familiar dengan karya Sir Arthur Conan Doyle yang mengisahkan tokoh Sherlock Holmes, tentunya novel karya Soji Shimada patut menjadi perhatian serta sangat direkomendasikan bagi para pecinta cerita detektif.

Secara garis besar novel ini memberikan daya tarik tersendiri bagi pembacanya. Dilihat dari cover depan yang sederhana namun terlihat unik serta menarik menjadi salah satu nilai tambah novel ini. Petunjuk di dalamnya sangat terinci sehingga para pembaca pun diberikan kesempatan untuk mencari tahu siapa pelaku dibalik tragedi tersebut.

Cerita ini dikemas dalam susunan yang rapi serta penjelasan yang sangat terinci mulai dari beberapa deskripsi, dokumen, diagram, bahkan ilustrasi. Seluruh faktor penting dalam cerita detektif yang baik ada di dalam buku ini. Motif pembunuhan yang masuk akal, trik yang sederhana namun sempurna dan logis, serta kasus yang terlihat rumit.

Karakter novel yang menarik

P

enggambaran karakter utama dalam kisah ini pun sangat menarik, karena keduanya merupakan dua orang yang melihat kembali ke masa lalu serta menghubungkan keseluruhan bukti serta petunjuk yang menggiring mereka menuju realitas tersembunyi dibalik kasus yang menggegerkan Jepang kala itu. Karakter antara Kiyoshi Mitarai serta Kazumi Ishioka pun sangat unik. Kazumi yang selalu merasa tertantang dengan kecerdasan Kiyoshi. Kazumi juga harus dihadapi dengan sifat moody dan eksentrik

Ada beberapa kekurangan dari novel ini. Novel yang diterbitkan di Indonesia pada tahun 2012 ini sedikit memiliki alur yang datar, di mana tidak ada kejadiankejadian menegangkan yang melibatkan dua karakter utama seperti di dalam novel detektif atau misteri pada umumnya. Novel The Tokyo Zodiac Murders karya Soji Shimada berhasil menarik perhatian banyak pembaca, dengan kasus yang menarik serta sampul yang menjanjikan membuat novel ini dikoleksi oleh banyak pecinta novel detektif. Walaupun ada beberapa kekurangan di dalamnya, novel ini sangat direkomendasikan. Novel ini pernah masuk nominasi Edogawa Rampo Award for Mystery Novels yang merupakan salah satu penghargaan bergengsi di Jepang. Selain itu, ini merupakan debut Soji Shimada dalam karirnya serta serial novel Detective Mitarai’s Casebook. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa pembaca akan puas dengan disajikannya novel dengan dialog apik dan cerdas di dalam karya Soji Shimada ini.

Penulis: Zerlinda Ayundari

Editor: Priscilla Afta DIURNA | www.diurnapost.com

31


Final Liga Champions: Juve perlu Bom dan Senjata kalahkan Barca 32

DIURNA | www.diurnapost.com


OLAHRAGA

Barca memang divaforitkan memenangi pertandingan nanti. Pasalnya, tim asal Spanyol tersebut memiliki Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez. Ketiga pemain tersebut merupakan predator gawang lawan yang telah mencetak lebih dari 100 gol pada musim ini. “Menurut saya Barcelona akan mengawali permainan sebagai tim favorit karena ketajaman lini depannya. Anda memerlukan senjata dan bom untuk menghentikan mereka,” kata mantan bek Juve, Moreno Torricelli, seperti dilansir Reuters. Menurut Torricelli, Juve harus melakukan persiapan yang matang dan bermain cerdas untuk menghentikan Barca. Selain itu, dibutuhkan usaha keras dari seluruh pemain demi mengantarkan Juventus meraih trofi Liga Champions.

J

uventus bakal kesulitan saat melawan Barcelona, pada pertandingan final Liga Champions, di Olympia stadion, Berlin, Sabtu (66/2015). Bahkan, Si Nyonya Besar dinilai membutuhkan senjata dan bom untuk menghentikan El Barca.

“Mereka harus lebih bekerja keras daripada pertandingan lain pada musim ini. Barcelona lebih berpengalaman pada kompetisi ini tetapi Juve bisa mencetak gol. Mereka tanpa beban dan suporter bakal berada di belakang mereka,” tuturnya. Toricelli merupakan salah satu pemain penting Juventus pada 1990-an. Dia juga tercatat sebagai salah satu peraih medali juara Liga Champions 1995-96.

Penulis: Syahrizal Sidik

DIURNA | www.diurnapost.com

33


Teknologi IOS Pendeteksi HIV/AIDS 34

DIURNA | www.diurnapost.com


INOVASI TEKNOLOGI

Perusahaan Apple kini makin gesit dalam mengembangkan berbagai manuver yang dapat dilakukan pada peramban teknologi IOS. Belum lama ini, para ilmuan peneliti di Colombia University membuat teknologi IOS sebagai pendeteksi HIV/AIDS yang diberi nama dongle.

D

ongle ini disinkronkan pada aplikasi yang terpasang di platform IOS. Dongle dibuat sebagai perangkat luar yang berfungsi untuk menampung sampel darah dan mendeteksi adanya kemungkinan virus HIV/AIDS yang akan secara langsung sinkron pada aplikasi peramban IOS. Terlansir dari situs LA Times, dongle dapat mendeteksi penyakit HIV/AIDS serta penyakit menular seksual sipilis. Keakuratan dongle telah diujicobakan pada 96 pasien di pusat rehabillitasi Kigali, Rwanda. Prosedur pengambilan sampel darah hanya 1 mikroliter yang akan dimasukkan adanya komponen layer pada dongle, sehingga akan teranalisa apakah sampel darah tersebut mengandung virus HIV maupun penyakit menular seksual sipilis cukup dengan 15 menit. Presentasi keakuratan dongle pada penyakit menular seksual sipilis terbukti 100 % akurat setelah pengetesan pada pasien di pusat rehabilitas Rwanda. Sedangkan pada tingkat HIV berkisar 92

% dilansir dari situs stm.sciencemag (4 Februari 2015). Hardware dongle dihargai dengan harga $34, dengan harapan bahwa dapat mencengah penularan HIV sejak dini, murah dan mampu menekan populasi penyebaran virus HIV. Keterjangkauan harga dan simpel dalam proses pengidentifikasian HIV dan penyakit menular seksual sipilis, membuat terobosan dongle menjadikan sebuah harapan baru untuk dapat memerangi HIV/AIDS lebih cepat dan tepat. Studi mengenai dongle dipublikasikan pada jurnal AAAS Sciece Translation Medicine. Penelitian yang dipromotori dan meneliti adalah seorang Profesor Biomedical Engineering di Colombia University adalah Prof. Samuel K. Sia. Beliau menjabarkan pembuatan dongle di laboratorium dengan penggunaan immunoassay yang akan dijalankan pada smartphone IOS, pada pengetesan menggunakan tes ELISA untuk mengetahui fungsional komponen listrik di dalamnya.

DIURNA | www.diurnapost.com

35


M

enurut Sabin Nsanzimana, manager kesehatan STDs, Rwanda untuk mendapatkan hasil 100% akurat pada kedua tes baik HIV test maupun pada penyakit menular seksual sipilis, dongle masih memerlukan banyak studi lebih lanjut. Idealnya peneliti menginginkan untuk memerangi populasi dan mendeteksi lebih awal penderita AIDS agar dapat mengurangi serta menanggulangi penderita di Afrika yang diketahui 70 persen pertahunnya terjadi kematian akibat penyakit menular maupun HIV/AIDS.

36

DIURNA | www.diurnapost.com

Perlu untuk mengetahui lebih lanjut agar dapat secara cepat dan pasti untuk pengobatan serta pengurangan penyebaran HIV/AIDS dengan penerapan mobile divices, dengan lebih murah, cepat dan akurat. Tanpa adanya rasa malu untuk memulai tes, cukup dilakukan sendiri selama 15 menit. Diharapkan akan rilis ke pasaran dengan segera, setelah penyepurnaan device dongle HIV test.

Penulis: M. Artha

Editor: Priscilla Afta


KOMIK DIURNA

Keseharian Mahasiswa Kampus Riset by: Mutia Khairunnisa (Digicom)

Hello! Namaku Dido, mahasiswa kampus riset, Surya University

Penasaran, kan dengan kegiatan mahasiswa Surya???

Bangunan Kampus Inilah kampusku, Surya University! keren, kan? selamat datang di kampus riset!

Kantin itu multifungsi tempat makan + belajar

hm..

?

hm..

zzz..

bla... bla bla . .. la b bla

Lagi nugas, bro! Jangan ganggu!

teler dia gara-gara laporan

Penasaran kan, dengan kegiatan lain mahasiswa Surya? Datang aja langsung ke kampus kita atau kepoin langsung. Selamat datang di Surya University

kalau mau kepo lagi, PM aku aja langsung.

Di Kampus Surya tidak melulu tentang sains, tapi ilmu sosial juga ada Aku belajar fotografi di sini

DIURNA | www.diurnapost.com

37


Kefir Produk Riset Kekinian SainganYoghurt INOVASI RISET MAHASISWA TEKNIK PANGAN SURYA UNIVERSITY “Cemilan nikmat dan segar namun rendah kalori? Bagi Anda yang suka ngemil atau pecinta makanan olahan susu, Frozen Yoghurt bisa menjadi salah satu daftar makanan yang perlu dicoba. Jadi, apa itu frozen yoghurt?�

38

DIURNA | www.diurnapost.com

Bagi yang masih asing, Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Dikutip dari food.detik.com, Frozen Yoghurt adalah yoghurt dalam bentuk beku. Rasanya juga tidak begitu asam tapi tetap enak karena ditambahkan gula dan rasa tertentu serta diklaim low fat sehingga tidak ada keraguan untuk mengonsumsinya walaupun sedang dalam diet. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi yoghurt bisa mencegah kanker saluran pencernaan.Yoghurt juga mengandung bakteri seperti Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Termophilus yang dikenal dapat memperbaiki keseimbangan saluran pencernaan


KARYA MAHASISWA dan menjauhkan dari kuman – kuman penyebab penyakit pada pencernaan. Selain itu yoghurt juga dapat dikonsumsi anak setelah usia setahun sebagai sumber protein, kalsium, dan fosfor yang tinggi.

Lalu apakah kita yang sebagai Mahasiswa ini juga jeli melihat potensi peluang dari Frozen Yoghurt ini?

Y

a, Kefir adalah satu bentuk dari produk olahan susu dalam bentuk yoghurt yang sedang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa prodi Nutrition Food and Technology (NFT), Surya University. Menjadi seorang mahasiswa di kampus riset pertama di Indonesia merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Januari sampai dengan Maret 2015 yang lalu, Mahasiswa 2014/2015 telah melewati semester pendek pertama mereka dengan kegiatan riset yang sesuai dengan minat mereka. Salah satunya adalah riset Kefir yang menjadi salah satu riset dengan peminat terbanyak menurut data LPPM Surya University. “Kefir dan Yoghurt pada dasarnya adalah sama. Yang membedakan adalah pada proses fermentasinya. Untuk membuat Yoghurt hanya dibutuhkan 2 jenis bakteri yang berbeda, sedangkan Kefir membutuhkan hingga 30 jenis bakteri. Tujuan dari riset ini adalah untuk mencari tahu bagaimana temperatur terbaik untuk melakukan fermentasi Kefir, cara pasteurisasi yang baik, serta untuk mengetahui kebaikan dari kefir di tubuh manusia.” imbuh Meutia Wafa, NFT 2014.

Kefir dan riset mahasiswa NFT Produk Kefir hasil riset ini mulai dijual bebas dikalangan Civitas Academica Surya University. Untuk membuat Kefir yang enak dibutuhkan berberapa sampel yang terlebih dahulu diujikan sebelum sampai ke tangan pembeli. Sebelum dijual bebas, Mahasiswa yang tergabung dalam riset Kefir, NFT membuat sebuah uji sensori untuk membantu memilih kira-kira Kefir yang seperti apa yang pas untuk dipasarkan secara bebas dengan mengundang berberapa relawan mahasiswa untuk ikut mencicipi Kefir. Ternyata respon mahasiswa cukup besar untuk bisa ambil bagian. Semoga dengan diperjualbebaskan nya Kefir ke khalayak umum, masyarakat menjadi lebih mengenal selain Yoghurt, juga ada Kefir yang tak kalah enak dan sehat. Selain belajar untuk melakukan riset, mahasiswa Surya University juga diajarkan untuk bisa berinovasi dan berkreasi sesuai dengan 8 Pilar Indonesia Jaya. Inovasi yang dilakukan oleh Prodi NFT Surya University dibidang Kefir adalah ide yang sangat cemerlang karena bisa menjadi ide alternatif untuk bisa bersaing dengan produk Frozen Yoghurt kebanyakan. Kalau Masyarakat sudah bosan dengan Frozen Yoghurt, Kefir bisa maju kepasaran untuk “stand out” sebagai kebanggan Surya University. Penulis: Decky Tri Isdian Editor: Priscilla Afta

DIURNA | www.diurnapost.com

39


FOTOGRAFI Julio Arthur Hairuddin Agribisnis

lose Up Detail & C Lampions Thousand

Lifestyle Bersepeda Menuju Kampus

Sumarsih, ketua dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) memimpin aksi kamisan di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat (5/6).

M. Nurul Anwar DigiCom 40

DIURNA | www.diurnapost.com

Para korban kasus HAM melakukan aksi Kamisan, aksi demonstrasi diam yang dilakukan setiap hari kamis, agar mendapatkan kejelasan hukum dari pemerintah (5/6)


Galeri

DIURNA

Kebenaran tidak hadir begitu saja Ia bukanla . h mukjizat yan sebagai pe rtanda, ata g turun u suara lon dari satu m ceng en dirasa, dio ara. Kebenaran itu lah, dan d ianalisa.

kami ir upaya h la , u it l nya, ri ha ala kadar k a Menyada d ti a s nganali rna untuk me siswa Diu a h a M s r kami pe ngjawab ai tanggu y n u p m e muka. m ya menge tn a u b e m untuk

DIURNA | www.diurnapost.com

41


30

DIURNA | www.diurnapost.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.