PORTOFOLIO ARSITEKTUR 2019

Page 1

porto folio

ARSITEKTUR

kumpulan proyek terpilih 2016 – 2019

DANIEL DOAN PRAMUDYA


“I believe that the way people live can be directed a little by architecture� Tadao Ando

i


“Menata komposisi bisa bermacam-macam, dibuat seperti bermain saja” “Kalau bisa jangan banyak-banyak asistensi”

Ir. M. Dwi Hariadi, M.T.

ii


KONTAK Kontak E-mail Line Instagram

+62 8138 123 1963 danieldoan.dd@gmail.com embohsembarang @doan_dp

ALAMAT Gunung Sari Indah AB no.18 Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur

DANIEL DOAN PRAMUDYA

PENDIDIKAN

Sekayu, 27 Januari 1998

2013 – 2016 2010 – 2013 2009 – 2010 2004 – 2009

Perkenalkan,

nama

saya

Daniel

2016 – sekarang

Doan

Pramudya. Biasa dipanggil Doan. Saya berusia

21 tahun. Sampai portofolio ini selesai dibuat, saya sedang belajar Arsitektur di ITS Surabaya pada semester 6. Sejak kecil saya punya ketertarikan yang tinggi terhadap olahraga khususnya sepak bola. Sadar tidak memiliki bakat di ranah ini, saya mencari cara lain untuk dapat tetap berkontribusi pada dunia sepak bola Indonesia. Yaitu menjadi seorang arsitek stadion sepak bola. Namun

seiring

berjalannya

waktu,

saya

mendapat banyak pemahaman baru mengenai apa itu arsitektur. Serta bagaimana seorang

Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya SMAN 13 Surabaya SMP Santo Yosef, Surabaya SD Santo Yosef, Surabaya SD Strada Bhakti Nusa, Tangerang

SOFTWARES

AutoCAD Sketchup Microsoft Office CorelDraw V-ray

KOMPETISI

Competition entry Sepekan Arsitektur 2019 “Mbangun Desa” Tim : Ahmad Dzikri Hamdan & Arifanda Haris Competition entry WEX 2019 “Contextual Restroom” Tim : Ahmad Dzikri Hamdan & Dhimas Dwi Arianto Competition entry Morph 2019 “Cinema X Architecture” Tim : Lusia Linda

arsitek mempu berkontribusi di masyarakat melalui desain. Sehingga mimpi besar saya tidaklah lagi hanya “sesempit” membangun sebuah stadion, namun membangun peradaban manusia yang lebih baik lewat arsitektur. Terimakasih.

PENGALAMAN Staff ahli KPP PMT Himasthapati 2016 OC Perkamjin PPA Himasthapati 2018 Staff Logistik Arch Project 2018 PPU Himasthapati 2018 PPU BEM FADP 2018 IC PPA Himasthapati 2019 Staff Logistik Arch Project 2019

KETERTARIKAN Raw material Sketch Sepak bola Flag football

iii


KONTE N 01

NYUCIDEWE Proyek Akademis

02 03

TITANUSport center Proyek Akademis

04

ABADIAH Kompetisi Nasional

05

REMINISENSI Kompetisi Nasional

06

Galeri Tambahan

IMPRESI Proyek Akademis

01 07 15

23

31

41

iv


NYUCIDEWE // hunian & laundromat

01. NYUCIDEWE hunian & laundromat Tahun Tipe Tipologi Isu

Desain Arsitektur 1 // Tahun kedua // 2017

01

: 2017 : Proyek akademis : Dwelling : Beyond Dwelling


// Sebuah proyek dari mata kuliah Desain Arsitektur 1 pada tahun 2017 dengan tema “Beyond Dwelling�. Dimana saya diberi arahan untuk merancang sebuah dwelling/hunian dengan luas lahan sekitar 150 m2 di Surabaya. Salah satu isu yang harus diolah dalam proyek ini adalah bagaimana cara kita merancang hunian beserta tempat usaha di lahan yang minim, namun tetap nyaman dan menjaga privasi user.

Saya mengambil lahan kosong di perumahan Bumi Marina Emas B55, Sukolilo, Surabaya Timur. Dengan mengasumsikan calon user saya adalah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dua orang anak, dan seorang kakek. Tempat usaha yang dibutuhkan adalah laundromat (laundry dengan sistem mencuci sendiri). Guna menjaga privasi user tetap, saya memberikan entrance terpisah untuk rumah dan laundry. Kamar tidur juga saya letakkan di lantai 2. //

02


NYUCIDEWE // hunian & laundromat

Private - Dwelling

Public - Laundry

03


04


NYUCIDEWE // hunian & laundromat

05


06


TITANUS // sport center

02. TITANUS sport center Tahun Tipe Tipologi Isu

Desain Arsitektur 2 // Tahun kedua // 2018

07

: 2018 : Proyek akademis : Commersial place : Personal space


// Sebuah proyek dari mata kuliah Desain Arsitektur 2 pada tahun 2018 dengan tema “Personal Space�. Dimana saya diberi arahan untuk merancang sebuah commercial place dengan luas lahan sekitar 2300 m2 di Surabaya. Salah satu isu yang harus diolah dalam proyek ini adalah menerapkan beberapa macam personal space mulai dari public, social, personal, sampai intim.

Lahan yang telah ditentukan terletak di Jl. Raya Mulyosari, no.95F, Mulyorejo, Surabaya Timur. Dimana lahan ini memang berfungsi sebagai area komersil dan sudah terbangun beberapa ruko yang diasumsikan sebagai lahan kosong. Melihat lahan ini dikelilingi sekolah berbagai macam jenjang, dimana mereka membutuhkan arena bermain dan berinteraksi, saya memutuskan untuk mencptakan sebuah sport center terlebih pada olahraga futsal. Ditambah minimnya fasilitas olahraga di sekitar lahan. //

08


TITANUS // sport center

lapangan

motor

mixed zone parkir motor parkir mobil

public space

taman

mobil

public space taman

1

2

Bentuk dasar adalah balok

3

Dibagi menjadi 2 bagian, besar dan kecil

4

Bagian yang besar (biru) berfungsi sebagai lapangan dan kecil (merah) sebagai mixed zone

Kedua masa dipisah, agar memberi ruang guna jalur/koridor antara lahan depan dan belakang

5

6

7

Mixed zone sedikit diputar untuk memaksimalkan cahaya Timur

Bagian atap Lapangan dibentuk menjadi 4 segitiga, untuk mengoptimalkan daylighting

Mixed zone dipotong serong depanbelakang. Guna menaungi parkiran pada bagian belakang, dan terbuka pada bagian depan yang nantinya berfungsi sebagai balkon terbuka.

Lapangan Mixed zone

09


Sport center ini saya lengkapi dengan warkop yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat berinteraksi, berkumpul, dan nobar pada sesi-sesi tertentu. Warkop ini menyediakan berbagai macam personal space bagi pengunjung. Tepat di depan warkop, teradapat lahan kosong sebagai public space yang dapat dimanfaatkan sebagai area nobar outdoor, semisal membutuhkan area nobar yang lebih luas dan lebih public.

10


TITANUS // sport center

11


12


TITANUS // sport center

13


14


IMPRESI // galeri buku

03. IMPRESI galeri buku Tahun Tipe Tipologi Isu

: 2019 : Proyek akademis : Public place : Heritage

Perancangan Arsitektur 4 // Tahun ketiga // 2019

15


// Sebuah proyek dari mata kuliah Perancangan Arsitektur 4 pada tahun 2019 dengan tema “Heritage�. Dimana saya diberi arahan untuk merancang sebuah public place dengan luas lahan sekitar 5000 m2 di Surabaya. Lahan yang disediakan terletak di kawasan cagar budaya dengan beberapa peraturan yang berpotensi menjadi assets / constraint. Lalu bagaimana cara kita menghidupkan kembali kawasan heritage yang hampir mati di Surabaya. Dari beberapa lahan yang ditawarkan, saya memilih Jl. Tunjungan, Surabaya. Dimana sudah terdapat bangunan eksisting di lahan ini, yaitu gedung Sentra. Gedung Sentra yang dulunya merupakan salah satu pusat kegiatan komersial di Surabaya, sekarang hanya berfungsi sebagai tempat parkir. Proyek kali ini menawarkan isu yang cukup kompleks dengan sub isu Sosio-kultur. Dimana kita harus menganalisa kegiatan sosial masyarakat di sekitar kawasan. Karena saat kita berbicara tentang heritage, maka kita sedang berbicara tentang kawasan, bukan hanya lahan yang kita olah. Menggunakan pendekatan naratif, proyek kali ini mengharuskan kita untuk merancang bangunan yang mampu bercerita. //

16


IMPRESI // galeri buku

FORCE BASED METHOD

ISU

Hetitage

Assets

SUBISU

• • • • •

Berada di kawasan cagar budaya Dikelilingi bangunan colonial bersejarah Terdapat loridor berupa trotoar Berada di tengah kota Mudah diakses

• • • • •

Regulasi yang mengikat Bangaunan yang tidak berfungsi semestinya Minimnya interaksi antar masyarakat Tidak terdapat public space Bangunan tua mampu bercerita walau hanya memenuhi aspek visual Cerita yang ingin disampaikan tidak utuh

Sosiokultur

FORCES Approach Memori

Constraint

Metode Naratif

Sebuah galeri buku & ruang baca guna melengkapi cerita yang didapat pengunjung Tunjungan. Ditambah open space yang diisi berbagai aktifitas seperti berjualan, berinteraksi, hurahura, dll.

Domain nonarchitecture

Domain architecture

Sense of Place

Context

Context

Memory

Kawasan cagar budaya yang harus dilindungi

Bangunan heritage berlanggam neo-klasik

Mengenang cerita Tunjungan di masa lalu Ada kesan dan impresi positif mengenai Tunjungan

Deretan bangunan kolonial yang bercerita

Culture

Culture

Ambience

Acara mlaku-mlaku nang Tunjungan

Budaya berjalan kaki di trotoar yang membentuk koridor

Dapat merasakan nuansa heritage Tinjungan Menciptakan suasana tenang

Pengendara mobil dan motor Wisatawan yang hanya datang, foto-foto, lalu pulang

Experience Pengalaman berjalan-jalan di Tunjungan Upaya menghidupkan kembali Tunjungan Menikmati deretan bangunan kolonial bersejarah Mendapatkan cerita mengenai Tunjungan secara utuh

Needs Tempat untuk mengenang sejarah Tempat untuk beristirahat Tempat dengan tingkat kebisingan rendah Tempat untuk berinteraksi

17


PROGRAM RUANG

Tangga darurat Koleksi buku pinjam Void Koleksi lain-lain Entrance & loading dock Koleksi buku jual Toilet

Area pengelola & karyawan Multifungsi Area Warkop Servis

18


IMPRESI // galeri buku

TRANSFORMASI MASSA

Lahan

Bangunan lama

Bangunan baru

19

Skywalk


MATERIAL

1

6

2

7

3 4

9

5

1 Wood

2 ACP

3 Paving

4 Grass

5 Asphalt

20

6 Glass

7 Concrete

8 Wire netting

8

9 Flagstone


IMPRESI // galeri buku

DENAH

21


TAMPAK

22


ABADIAH // desa

04. ABADIAH desa Tahun Tipe Tipologi Isu Tim

: 2019 : Kompetisi nasional : Desa : Potensi kontekstual : Ahmad Dzikri Hamdan, Arifanda Haris

Sepekan Arsitektur 2019 // Tahun ketiga // 2019

23


// Sebuah kompetisi nasional bertajuk “Mbangun Desa� yang diselenggarakan oleh Sepekan Arsitektur, Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 2019. Dimana peserta diberi arahan untuk mendesain ulang sebuah desa. Sehingga potensi dan kekhasan desa tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Kami memilih desa Kringan, Bantul, Yogyakarta sebagai desa yang kami garap. Sebagian besar warganya bekerja sebagai pembuat dan penjual jamu. Namun mereka masih belum diengkapi dengan fasum dan infrastruktur yang memadai. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proyek ini antara lain : tempat parkir, gate, infrastruktur, security, waste treatment, miitigasi bencana, fasilitas pendukung potensi desa, dll. //

24


ABADIAH // desa

Desa wisata Kiringan adalah desa wisata yang terletak di dusun Kiringan, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Dusun Kiringan terbagi menjadi luas lahan pemukiman seluas 13,966 Ha. dan luas lahan pertanian 10,785 Ha.

Sejarah desai ini menjadi terkenal jamunya dimulai dari satu warga yang sering membuatkan jamu kepada para ibu yang melahirkan. Lama kelamaan, ilmu ini diturunkan kepada anak dan cucunya dan menyebar ke seluruh warga dusun. Kini ada 115 orang pengrajin jamu gendong di Dusun Kiringan. Sekian ratus orang pengrajin jamu ini terbagi dalam 4 kelompok. Semuanya tergabung dalam Koperasi Seruni Putih, yakni sebuah koperasi binaan Yayasan Mitra Pranata dan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Hasil jamu yang dipasarkan juga banyak macamnya mulai dari bentuk jamu peras, sirup dan instan. Untuk rasa juga ada berbagai varian yaitu beras kencur, temulawak, jahe putih, beras kencur dan lainnya.

Mapping

25


Infrastruktur & Fasum

Sirkulasi

Zonasi

26


ABADIAH // desa

Konsep

Pertanian Mewadahi kegitan berkebun tanaman jamu warga Kiringan agar lebih terpadu dan menghasilkan produk yang lebih bermutu. Pengolahan Mewadahi pemuda Kiringan yang ingin mengembangkan produksi jamu, sehingga budaya membuat jamu tetap lestari. Pemasaran Berisi tempat komunal dan pasar yang menjual bibit, bahan setengah jadi, bahan jad,pupuk dan kebutuhan lainnya.

Transformasi Massa

27


Eksploda Aksonometri Berdasarkan konsep makro yang telah kami buat, terdapat 3 program utama yang menjadi fokusan, diantaranya perbaikan infrastruktur dan fasum, perluasan pemasaran lewat showroom, serta pengoptimalan produksi jamu lewat kebun vertikal. Melihat warga desa yang terbiasa dengan sistem pertanian konvensional, menyediakan kebun vertikal adalah program utama yang membutuhkan perhatian lebih. Kebun vertikal bertujuan mewadahi warga yang ingin berkebun tanaman jamu secara terpadu tanpa harus engahbiskan lahan terbuka hijau.

Handrail+ tanaman rambat

Flat slab

Kolom beton

Ramp

Handrail

Paving block

28


ABADIAH // desa

Denah dan Sirkulasi

29


Tampak

Potongan

Perspektif

30


REMINISENSI // restroom

05. REMINISENSI restroom Tahun Tipe Tipologi Isu Tim

: 2019 : Kompetisi nasional : Restroom : Heritage : Ahmad Dzikri Hamdan, Dhimas Dwi Arianto

Wiswakharman Expo 2019 // Tahun ketiga // 2019

31


// Sebuah kompetisi nasional bertajuk “Contextual Restroom� yang diselenggarakan oleh Wiswakaharman Expo UGM pada tahun 2019. Dimana peserta diberi arahan untuk merancang sebuah restroom dengan luas maksimal 100 m2 di suatu kawasan wisata di Indonesia. Restroom yang dirancang harus berkonteks dan mampu memanfaatkan potensi kawasan wisata terpilih.

Saya memilih salah satu lahan kosong di Jl. Tunjungan sebagai lahan garapan. Tepatnya di belakang Gedung Sentra yang sempat berfungsi sebagai pusat pertokoan dan perekonomian Surabaya pada jamannya. Melihat kawasan Tunjungan semakin kehilangan identitas heritage nya, kami termotivasi untuk melengkapi restroom yang kami buat dengan taman bacaan. Khususnya buku-buku yang berkaitan dengan sejarah Tunjungan dan Surabaya. Sehingga wisatawan yang datang tidak hanya bermain dan berfoto, namun paham dan mengerti bagaimana kisah Tunjungan di masa lalu.

//

32


REMINISENSI // restroom

33


34


REMINISENSI // restroom

Nursery room

Ruang baca

Urinoir

Disable toilet

Family toilet

Lift

35


DENAH LANTAI 1 Disediakan lift sebagai transportasi vertikal dengan kapasitas 5 orang. Penggunaan lift bertujuan agar memudahkan penyandang disabilitas. Disediakan 3 macam urinoir yaitu untuk umum, anak, dan lansia yang dilengkapi handle. Begitu pula wastafel, disediakan khusus anak dengan ketinggian yang berbeda dengan wastafel umum.

5.00

2.50

2.50

2.50 Difabel

Family

Janitor

Janitor Wanita

10.00

5.00 Pria

A

A‘ Family

Difabel

2.50

3.55

3.00

36

3.55


REMINISENSI // restroom

DENAH LANTAI 2 Disediakan fasilitas penunjang berupa Musholla. Hal ini didasari tidak adanya Musholla sebagai tempat ibadah di sekitar lahan. Nursery room dibagi menjadi 2 agar menjaga privasi dan memberi personal space intim bagi user.

3.50

3.00

1.50

Wudhu Wanita

2.10

Nursery room

Musholla

2.00

Nursery room

A

2.00 1.60

Wudhu Pria

3.50

3.00

37

1.50

A‘


DENAH LANTAI 3 Rak buku sengaja diletakkan menutupi titik-titik view yang menarik. Tujuannya untuk “memaksa� wisatawan agar mau mengambil buku sehingga membuka celah dan memberi kesempatan mereka untuk melihat view Tunjungan. Harapanya buku yang diambil dapat mereka baca dan menambah wawasan tentang Tunjungan. Disediakan ruang baca dengan kursi melingkar agar memberi kesempatan wisatawan untuk berinteraksi

5 .00

Gudang

Area baca

0.80

Area koleksi

A

Area baca

2.30

A‘

2.30

38


REMINISENSI // restroom

Potongan A – A’

Potongan B – B’

39


Tampak Utara

Tampak Barat

Tampak Timur

Tampak Selatan

40


Galeri Tambahan

06. Geleri Tambahan kumpulan galeri & maket dari beberapa proyek akademis

Dasar Desain Arsitektur 1 Sketsa Arsitektural

Dasar Desain Arsitektur 1 Gambar Kontur

Dasar Desain Arsitektur 1 Model Rangka

41


Dasar Desain Arsitektur 2 Papper Fold

Dasar Desain Arsitektur 2 Naungan

Eksperimental Arsitektur Lightweight Architecture

42



Terima Kasih Daniel Doan Pramudya danieldoan.dd@gmail.com +62 8138 123 1963 @doan_dp

https://issuu.com/doanpramudya 2019



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.